LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN (PROGRAM KAJIAN AL-QURAN DAN TAHFIDZ) ASRAMA SUNAN GUNUNG JATI ASRAMA SUNAN GUNUNG JATI 2020 Jl. Bunga No, 21. RT/RW: 11/09, Palmriam, Matraman, Jakarta Timur 1
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PROGRAM KAJIAN AL-QURAN DAN TAHFIDZ ASRAMA SUNAN GUNUNG JATI A. MUQADDIMAH َونُ َص ِل ْي َونُ َس ِل ُم َع َلى َخ ْي ِر.ا ْل َح ْمدُ ِللهِ ا ّلَ ِذ ْي أَ ْنعَ َمنَا ِب ِن ْع َم ِة ْال ِإ ْي َما ِن َو ْال ِإ ْسلاَ ِم ُْالأَنَا ِم َسيِ ِد َنا ُم َح َّم ٍد َو َع َلى اَ ِل ِه َو َص ْح ِب ِه أَ ْج َم ِع ْي َن أَ َّما َب ْعد Assalamu’alaikum, wr, wb. Alhamdulillah, tiada rasa syukur yang paling utama untuk diucapkan selain kepada Allah SWT. Karena dengan Taufiq, Hidayah serta Inayah-Nya, kita masih diberikan kesehatan, kenikmatan iman dan Islam. Semoga kita menjadi hamba yang senantiasa bersyukur dan selalu mengingatNya, sehingga gerak langkah kita selalu diridloi Allah SWT dan dinilai sebagai ibadah. Sholawat dan salam tak luput kita haturkan kepada baginda Nabi Muhammad, telandannya tidak akan pernah tergantikan, semoga kita semua selalu mampu meneledaninya, sehingga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat. Amiin. Allah SWT dalam al-Qur’an berfirman bahwa diturunkannya al- Quran adalah sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa QS: [2]: 2. Selain itu, al-Qur’an secara tegas juga telah menunjukkan jalan lurus lagi benar yang dapat menjamin terciptanya kemaslahatan hidup baik kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat QS: [17]:9. Maka sudah semestinya umat Islam senantiasa menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman dalam setiap gerak langkah hidupnya. Al-Quran yang diturunkan dalam bahasa yang khusus (Arab), maka umat Islam mau tidak mau harus benar-benar memperlajari baik dari bacaan maupun dari segi pemahaman. Dengan demikian, umat Islam memiliki beberapa kewajiban atas al-Qur’an agar al-Quran benar- benar menjadi petunjuk bagi manusia, diantaranya adalah senantiasa membaca, memahami maknanya, menghafal, merenungkan, mengimplementasikan, mengajarkan dan puncak dari semua itu adalah memperjuangkannya (baladena.id). Oleh sebab itu, sebagai langkah awal untuk dapat mengambil ibrah/pelajaran dari al-Quran yang harus dilakukan adalah harus bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar (QS.[73] : 4). 2
Untuk dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar, tentu tidak bisa lepas dari yang namanya ilmu al-Quran yaitu ilmu tajwid (termasuk Makharijul Huruf), karena ilmu tersebut termasuk ilmu terpenting yang harus diketahui setiap muslim. Tanpa memahami ilmu tajwid, seorang muslim tentu akan mengalami kesulitan, dan pasti akan melakukan banyak kesalahan dalam membaca al-Qur’an, konsekuensi dari bacaan yang kurang tepat tentu akan merubah makna sesungguhnya. Selain itu, agar lebih memudahkan seseorang dalam untuk mempelajari dan mengambil ibrah yang terkandung dalam al-Qur’an, maka setiap muslim perlu untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan menghafal al-Quran, sejatinya dapat membuat seseorang lebih mudah dan lebih sering ber-tadabbur dan ber-tafakkur dimanapun dan dalam waktu kapanpun, sehingga ia akan lebih mudah untuk mengimplementasikan dan memperjuangkan al-Quran. Mengingat betapa pentingnya kajian al-Qur’an dan Tahfidz dalam kehidupan setiap muslim, terlebih dalam rangka kaderisasi Warga Asrama Sunan Gunung Jati-Yayasan Asrama Pelajar Islam (ASGJ-YAPI) yang bertujuan melahirkan kader-kader pejuang yang senantiasa memperjuangkan nilai-nilai dasar Islam, maka melalui pengurus yang telah mempercayakan Program Kajian Al-Qur’an dan Tahfidz kepada penerima mandate, melalui laporan pertanggungjawaban ini, penerima mandat membutuhkan kritikan, saran serta masukan yang membangun dari seluruh warga ASGJ. Agar menjadi catatan dan perbaikan ke depannya, hususnya bagi penerima mandat dan bagi warga ASGJ pada umumnya. Terakhir, penerima mandat mengucapkan terimakasih yang sebasar-besarnya kepada para pengurus dan seluruh warga ASGJ-YAPI yang telah bersedia meluangkan waktu tenaga dan pikirannya untuk berpartisipasi dalam rangka tercapainya tujuan sebagaimna yang telah disebutkan. B. NAMA KEGIATAN Adapun nama dalam kegiatan ini disebut dengan “Program Kajian al- Quran dan Tahfidz”. C. JENIS PROGRAM KAJIAN Adapun jenis program kajian al-Quran dan Tahfidz yang akan dilakukan secara bertahap yakni tahsin, binnadlor, dan bilghoib, dengan rincian sebagai berikut: 3
a. Pembelajaran Tajwid dan Makhroj (tahsin) b. Pengadaan tadarus satu hari setengah juz (10 halaman), selanjutnya diadakan hataman setiap 2 bulan sekali. (Binnadlor) c. Pembinaan Tahfidz 1 juz pilihan/ paket surat (yasin, ar-Rahman, al- Waqiah, al-Mulk), dll.. (bilghoib) D. TUJUAN PROGRAM Adapun tujuan dari program sebagaimana disebutkan di atas adalah sebagai berikut: a. Agar warga ASGJ dapat membaca al-Quran secara fasih dan benar. b. Untuk menciptakan suasana Qur’ani dan memperlancar lisan dalam membaca al-Qur’an, sekaligus agar mendapatkan barakah khataman al-Quran. c. Untuk membekali warga ASGJ agar lebih sering untuk mentadabburi dan mentafakkuri ayat-ayat al-Quran. Selain itu, sebagai bekal untuk terjun dalam masyarakat, (imam solat, imam yasinan, dll) E. RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM DAN INDIKATOR PENCAPAIAN Adapun rencana pelaksanaan program sebagaimana yang telah disebutkan di atas adalah sebagai berikut: NO. Program Waktu Keterangan Indikator Kajian Pencapaian 1. Kajian Tajwid Dalam forum: Dalam waktu -Warga ASGJ dan Makhroj 1 x dalam satu setengah mampu (tahsin) seminggu. bulan-dua mengidentifikasi bulan. (Feb- hukum-hukum Di luar forum: Maret)/ 8-12 bacaan (tajwid) tentative kali. dalam al- Quran. Warga asrma mampu melafalkan Makhroj dengan baik dan benar. Warga Asrama mampu membaca al- Quran dengan lancar, baik dan benar. 4
2. Tadarus satu Sebelum Hataman 2 Warga ASGJ hari setengah iqomat atau bulan sekali mampu tadarus juz (10 setelah solat Setiap tanggal satu hari 10 halaman), berjamaah. 17/ halaman. selanjutnya Atau masing- menyesuaikan. Warga ASGJ diadakan masing terbiasa untuk hataman membaca al- setiap 2 Quran. bulan sekali Terlaksananya kegiatan khataman setiap dua bulan sekali. 3. Pembinaan April-Juli. Di awali Warga ASGJ Tahfidz 1 juz dengan mampu pilihan/ pembekelan menghafal 1 juz paket surat sebelum pilihan. mengahafal F. REALISASI PROGRAM 1. Sosialisasi Program Program Kajian Al-Quran dan Tahfidz Setelah penerimaan mandate dari pengurus, penerima mandate kemudian membuat program kerja dan disosialisasikan kepada para warga ASGJ pada hari Minggu, tanggal 16, Februari 2020 di Perpustakaan M. Roem. Sosialisai ini juga bertujuan untuk meminta masukan dari berbagai pihak terkait program yang akan dilaksanakan, sehingga program kerja telah disepakati bersama. (program kerja terlampir) 2. Program Kajian Tajwid dan Makhroj (tahsin) Adapun program pembelajaran tajwid dilaksanakan satu minggu sekali, yakni tiap hari Sabtu, setelah sholat Subuh sampai jam 06.00 pagi. Program ini telah terealisasi dengan terpenuhinya target minimal pertemuan yaitu delapan kali pertemuan. Adapun absensi kehadiran terlampir. Dalam pelaksanaan teknis program Kajian Tajwid dan Makhroj ini dilaksanakan dengan sistem langsung praktik, yaitu dengan cara guru membacakan satu ayat atau satu surat pendek, yang kemudian guru menjelaskan kaidah tajwid yang menyertai dan menjelasakan sumber bunyi setiap makhroj beserta sifat-sifat yang mensifati setiap huruf. Yang kemudian murid mengikuti dan mempraktekkannya secara bergantian dan bersamaan, hingga murid mampu menirukan bacaan guru dengan benar. 5
Adapun surat yang telah dipelajari sebagai sarana pembelajaran-praktik makhroj dan tajwid yaitu dimulai dengan surat al-Fatihah-al-‘Ashr. Adapun pembelajaran surat-surat pendek tersebut juga bertujuan untuk mempersiapkan warga ASGJ untuk menjadi Imam dalam solat Terawih yang dilaksankan secara bergantian. 3. Program Tadarus satu hari setengah juz/ One Day Half Juz. Program One Day Half Juz ini dilaksanakan dengan cara setiap warga secara rutin membaca /tadarus setengah juz/10 halaman setiap hari dari juz 1- juz 30 dalam jangka waktu 2 bulan. Dalam program ini warga diberikan kebebasan dan kepercayaan untuk membaca secara individu, baik dimanapun warga ASGJ berada dan kapanpun warga ASGJ membacanya (pagi, siang, sore, malam). Dengan catatan warga harus melaporkan hasil tadarusnya di dalam Grup WatsAps warga ASGJ dengan mengikuti format pelaporan yang telah dibuat oleh penerima mandat pada tiap harinya. Dalam periodne ke-I, program One Day Half Juz dimulai pada hari Senin, 17 Februari 2020 dan berakhir pada Jumat, 17 April 2020 dengan ditutup dengan acara khataman yang bertempat di ASGJ, adapun warga yang sudah khatam pada tanggal 17 April adalah Kumar, Fikri, Ulin Nuha, Najib, Hakim, Faed, Doni. Adapun Ruhidin dan Reza baru khatam pada tanggal 22 April 2020. Daftar terlampir. Selanjutnya, pada periode ke-II, dimulai pada 18 April-17 Juni 2020. Dengan warga yang berhasil khatam yaitu Ulin Nuha dan Fikri (Daftar terlampir). Sedangkan untuk program One Day Half Juz peridoe ke-III, belum terlaksanakan, Karena waktu sudah terpotong dengan Libur Idhul Adha dan Libur Idhul Fitri, sehingga banyak diantara warga yang pulang dan berlibur). Adapun daftar laporan One Day Half Juz secara rinci ada di grup WA ASGJ. Adapun berkaitan dengan dana yang digunakan untuk acara khataman pertama yaitu dengan iuran tiap masing warga, adapun data keuangan terlampir. 4. Program Pembinaan Tahfidz 1 juz pilihan/ paket surat Program Tahfidz yang awalnya dicanangkan pada bulan April- Juli. Namun dikarenakan adanya beberapa hal, diantaranya kevakuman kegiatan asrama pada awal bulan Ramadhan hingga pertengahan/akhir bulan syawal (kira-kira 22 April- Akhir bulan Juni). Maka program Tahfidz ini dimulai pada Jumat tanggal 3 Juli 2020 6
diawali dengan memberikan motivasi-pembekelan sebelum mulai menghafal maupun teknis-teknis dalam setoran hafalan. Program Tahfidz ini, telah mengadakan pertemuan setoran dalam forum sebanyak 3 kali. Yaitu, Jumat, 10 Juli 2020, Jum’at 17 Juli 2020, dan 24 Juli 2020. Dan tanggal 31 Juli Hari Raya Idhul Adha. Meskipun demikian, program ini tidak hanya memberikan bimbingan setoran di dalam forum, tapi juga memberikan kesempatan kepada warga yang hendak setoran hafalan diluar forum. Adapun data Warga yang telah setoran terlampir. 5. Program-program yang berkaitan Program yang berkaitan adalah program berkelanjutan yang masih ada hubungan dengan program yang telah dicanangkan, yaitu program kajian Makhroj dan Tajwid yang dilaksanakan setiap setelah Sholat Magrib, terutama bagi warga percobaan (Akbar-Irul lebih intens) dan (Jamil-Fikri), namun tidak menutup kemungkinan juga untuk warga yang lainnya. Program ini dimulai pada hari Jumat, 11 September 2020 hingga laporan ini ditulis (selama warcob ada di Asrama) G. Faktor Pendukung dan Faktor Hambatan 1. Faktor Pendukung a. Mayoritas Warga Asrama ASGJ sudah pernah mempelajari Ilmu tajwid, sehingga dalam pembelajarannya hanya bersifat mengulang kembali apa yang telah dipelajari. b. Kegiatan yang dilaksanakan setelah subuh dapat mendukung mempermudah warga untuk berkumpul. 2. Faktor Hambatan a. Kurang Intensnya waktu Pelaksanaan program tahsin yaitu hanya satu minggu sekali, sehingga terkadang pelajaran pada minggu sebelumnya sudah lupa. b. Adanya kevakuman dan liburan asrama dalam beberapa waktu, menjadikan waktu 6 bulan tidak berjalan secara utuh. c. Kurangnya kesadaran Warga ASGJ untuk mengikuti program, sehingga terkadang hanya beberapa orang saja yang mengikuti kajian dan yang memberikan laporan tadarus. d. Tidak adanya aturan dari pihak berwenang dalam menertibkan ataupun memberikan punishmen bagi yang tidak ikut kajian. Dalam hal ini, harus dibedakan antara wilayah penerima mandat 7
dan wilayah yang harus dilakukan oleh pemegang kebijakan. Pemandat adalah sebagai pelaksana, sedangkan pemegang kebijakan sebagai pemantau aktivitas warga. H. REKOMENDASI Berdasarkan uraian laporan di atas, maka pemandat memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan pada masa yang akan datang: a. Menjadikan program perbaikan makhroj dan tajwid sebagai program wajib bagi warga baru/ warga percobaan, yang dinilai belum mencapai standar. b. Memperkuat menegement dalam mengatur kedisipilanan warga ASGJ. I. LAPORAN KEUANGAN Terlampir J. PENUTUP Demikian laporan pertanggungjawaban yang telah dibuat, sebagai tanggung jawab terhadap mandat yang telah dipercayakan oleh Pengurus kepada Penerima Mandat. Penerima Mandat juga mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu terealisasinya program-program yang telah dicanangkan, dan juga yang telah memberikan kritikan dan masukan yang telah disampaikan. Demikian, Wassalamualaikum, wr, wb. Mandataris Jakarta, 20 Oktober 2020 Ketua Asrama Sunan Gunung Jati Muh. Ulin Nuha Doni Rosdianto Putra LAMPIRAN-LAMPIRAN 8 1. Sosialisasi Program Kerja
PROGRAM KAJIAN AL-QURAN DAN TAHFIDZ A. PENDAHULUAN Allah dalam al-Quran berfirman bahwa diturunkannya al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, bahkan secara tegas Allah mengatakan bahwa tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya. Dengan demikian, barang siapa yang tidak mau mempelajari al-Quran, maka tidak akan pernah mendapatkan petunjuk apapun dalam kehidupannya. Selain itu, al-Quran adalah kitab yang berisi ajaran moral dan aturan hukum bagi tindak laku setiap muslim. Sehingga wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk mempelajarial-Quran dengan cara membaca (fasih dan benar), memahami, menghafal, mentadabburi, sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, maka perlu kiranya Asrama Sunan Gunung Jati untuk mengadakan program pembelajaran Al-Quran dan Tahfidz. B. PROGRAM KAJIAN Adapun Program kajian al-Quran dan Tahfidz yang akan dilakukan secara bertahap yakni tahsin, binnadlor, dan bilghoib, yang sebagai berikut: d. Mengadakan pembelajaran Tajwid dan Makhroj dalam forum atau diluar forum. (tahsin) e. Pengadaan tadarus satu hari setengah juz (10 halaman), selanjutnya diadakan hataman setiap 2 bulan sekali. (binnadlor) f. Pembinaan Tahfidz 1 juz pilihan/ paket surat (yasin, ar-Rahman, al- Waqiah, al-Mulk). (bilghoib) C. TUJUAN DAN CAPAIAN Adapun tujuan dari program di atas adalah sebagai berikut: d. Agar warga ASGJ dapat membaca al-Quran secara fasih dan benar. e. Untukmenciptakan suasana Qurani dan memperlancar lisan dalam membaca al-Quran sekaligus agar mendapatkan barakah khataman al-Quran. f. Untuk membekali warga ASGJ agar lebih sering mentadabburi dan mentafakuri ayat-ayat al-Quran, selain itu sebagai bekal untuk terjun dalam masyarakat, (imam solat, imam yasinan, dll) D. PELAKSANAAN PROGRAM 9
Adapun rencana pelaksanaan program kajian di atas adalah sebagai berikut: NO. Program Kajian Waktu Keterangan 1. Kajian Tajwid dan Dalam forum: 1 x Dalam waktu Makhroj dalam seminggu. satu setengah bulan-dua Di luar forum: tentative bulan. (Feb- Maret)/ 8-12 kali. 2. tadarus satu hari Sebelum iqomat atau Hataman 2 setengah juz (10 setelah solat bulan sekali halaman), berjamaah. Atau Setiap tanggal selanjutnya diadakan masing-masing 17/ hataman setiap 2 menyesuaikan. bulan sekali 3. Pembinaan Tahfidz 1 April-Juli. Di awali dengan juz pilihan/ paket pembekelan surat sebelum mengahafal Penerima Mandat Muh Ulin Nuha Foto: Sosialisasi Program Kerja 2. Absensi Program Kajian Tajwid dan Makhroj (tahsin) 10
No. Nama Ke- Ke-2/ Ke-3/ Ke -4/ Ke- Ke-6/ Ke-7/ Ke-8/ TOTAL 1/ 1 Mar 7 Mar 15 5/ 04 11 18 Kehadiran 1. Ulin Nuha 22 (AHD) Mar 21 April April April 2. Faedurrahman Feb V Mar VV (AHD) V V V V8 3. Kumaruddin V 4. M Najib 5. M. Arif Hakim VV V VV I I I 5 6. Abd Firman 7. Ruhidin Pulang Pulang Pulang 8. Doni Rosdi V V I Pulang V V V V V 7 9. M. Fikri 10. Reza P AV V VV V V V 7 VV V VV V V V 8 11. M. Gufron VA V AA - - - 2 12. Jamil M VV V VV V V 1 7 VV Pulang A VV V V V 7 VV V VV V V I (Sakit) 7 AI I AA A VA 1 -- 1 Kendari Kendari V I (RS) 2 AI I V- - Kendari Kendari -- - --V 3. DATA KHATAMAN Khataman ke-1 11
Khataman ke-2 4. DATA PROGRAM TAHFIDZ No. Nama Setoran ke- Setoran ke- Setoran ke- Total 1. M. Arif R 1 10/07 2 17/07 3 24/07 Jz 29 (1-3) Jz 29 (3-5) 5 halaman Pulang Jz 21 (1) 1 halaman - 5 halaman 2. M. Najib - - Jz 1(11-20) 20 halman - 4 halaman 3. Kumaruddin Jz 1 (1-5) Jz 30 (2-4) Jz 30 - (ulang) 15 halman 4. Faedurrohman Jz 1 (1-10) 10 - - halaman 5. Doni R. Jz 30 (1) Izin Jz 30 (4S) Jz 2 (6-10) 6. Jamil M Sakit Jz 2 (1-5) 7. Reza P - 8. Ruhidin Jz 30 (1-11) 9. Fikri - Waktu Tentativ Hari tgl Total Total No. Nama Seluruhan 1. M. Arif R 5 halaman 12
2. M. Najib 1 halaman 3. Kumaruddin 8 Oktober Jz 1 (6- 15 halaman 20 halaman 20) 4. Faedurrohman 4 /10 Jz 2 (1-10) 10 halaman 30 halman 5. Doni R. 4 halaman 6. Jamil M 14, 15, Okt dst. Juz 15 halaman 15 halaman 30 (11 halaman) dan Juz 1 (5 halaman) 7. Reza P 10 Sept juz 30, (7 7 halaman 7 halaman halaman) 8. Ruhidin 15 halaman 9. Fikri Bulan Okt dst. Juz 20 halaman 30 halaman 2 (11-20) dan Juz 3 (1-20) 5. DATA KEUANGAN No. Nama Pembayaran 1. M. Ulin Nuha 25.000 2. M. Arif Rahman H. 25.000 3. M. Najib 25.000 4. Kumaruddin 25.000 5. Faedurrohman 50.000 6. Doni Rosdiyanto 25.000 7. Jamil M 25.000 8. Reza P - 9. Ruhidin 25.000 10 Fikri 25.000 Total 200.000 Pengeluaran: 250.000 (diserakan kepada Pak Paed Ponandang) 13
Foto: Nasi tumpeng Untuk hataman ke-1 14
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MENTOR QAWAID AL-LUGHAH AL-‘ARABIYYAH Oleh: Faedurrohman Asrama Sunan Gunung Jati 2020 15
Daftar Isi Pendahuluan…………………………………………………………. 1 Program Kerja………………………………………………………… 2 Realisasi Program Kerja………………..………………………….. 3 Penutup………………………………………………………………... 4 16
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN MENTOR QAWAID AL-LUGHAH AL-‘ARABIYYAH I. Pendahuluan السلام عليكم ورحمة الله وبركاته Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat menjalankan segala aktivitas, baik yang berkaitan dengan hablu min al-naas maupun hablu min Allah. Bersamaan dengan ini, saya, Faedurrohman sebagai Mentor yang mendapat mandat dari Pengurus Asrama Sunan Gunung Jati (ASGJ) untuk mengajar meteri Qawaid al-Lughah al-‘Arabiyyah telah selesai menjalankan mandat tersebut sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, melalui tulisan ini akan disampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) atas kegiatan pengajaran Qawaid al-Lughah al-‘Arabiyyah yang telah terselenggara di Asrama Sunan Gunung Jati (ASGJ). II.Program Kerja Sesuai dengan mandat pengurus kepada mentor bahasa Arab, dalam program kerjanya telah dirinci beberapa agenda sebagai berikut: No Agenda Waktu Peserta 1. Kajian Nahwu Seminggu sekali Warga Asarama 2. Kajian Sharaf Seminggu sekali Warga Asrama 3. Praktik qira`ah al- Seminggu sekali Warga asrama kutub 17
III. Realisasi Program Kerja Program kerja pengajaran qawaid al-lughah al-‘arabiyyah yang meliputi kajian Nahwu, Sharaf dan praktik Qiraah al-Kitab semuanya terealisasi. Dalam realita, meski program kerja tersebut sudah terealisai, namun belum membuahkan hasil yang optimal karena karena bebera hal. Pertama, ketiadaan warga. Bahwa ketika pandemi Covid-19 mulai di Indonesia serta adanya kebijakan Pembatasan PSBB Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta, banyak warga asrama yang bertahan di rumah, begitu pula dengan mentor sendiri. Kedua, keberadaan mentor. Bahwa mentor bahasa Arab sampai saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa program doctor di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hal ini menyebabkan proses pengajaran sulit dilaksanakan mengingat pembelajaran qawaid al-lughah al-‘arabiyyah terbilang rumit sehingga dalam proses pembelajarannya perlu ada pendampingan langsung dari mentor yang bersangkutan. Sebagai solusi atas problem pengajaran seperti yang telah terurai di atas, dalam hal ini saya bersedia untuk melanjutkan program pengajaran qawaid al-lughah al-‘arabiyyah selama situasi dan kondisi masih memungkinkan. IV. Penutup Demikian laporan pertanggungjawaban (LPJ) ini disampaikan dengan sebenar-benarnya. Atas segala kekurangan, mohon maaf yang sebesar- besarnya. Terimakasih. والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Jakarta, 13 Oktober 2020 Hormat saya, Faedurrohman LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN ATAS MANDAT PERPUSTAKAAN 18
Oleh : M. Arif Rohman Hakim “Semua yang kita kerjakan akan diminta pertanggungjawabannya, bagaimana niatnya, untuk apa kita mengerjakannya, sesederhana apapun hal itu. Seperti jika engkau memberi harapan untuk seseorang, kelak itu pun akan dimintai pertanggungjawabannya” Bismillahi ar-Rohmani ar-Rohimi Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu Selamat malam, Pemimpin!!! Puji syukur ke Hadirat Tuhan Ilahi Rabbi. Karena atas segala nikmat yang senantiasa dilimpahkan kepada kita tanpa terkecuali, kita sekalian dapat berkumpul dalam sebuah majlis yang InsyaAllah diberkahi. Aaammminnn. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Muhammad bin Abdullah. Semoga kelak kita akan termasuk ummat yang mendapatkan limbahan keberkahan dan termasuk dalam payungan panji-panji Muhammad. Aamminnnn Allahumma Aammmiinnnn. Kita kadang terlalu sibuk menjalani hari-hari, mematut waktu sedikit demi sedikit, hingga waktu seperti bergerak secepat cahaya. Pada fase hidup tertentu kita tak sadar, banyak momen berlalu, hari-hari yang dilewati dengan berbagai emosi. Seperti sedih, kecewa, marah, haru, tertawa, dan bahagia lewat begitu saja mengantarkan kita sampai hari ini. Saat melihat ke belakang, begitu banyak kesulitan yang akhirnya dapat dilewati, kekecewaan yang akhirnya terobati dan kebahagiaan yang hadir hingga hari ini. Kita merasakanya, melewatinya seolah-olah ia hanya gerakan jarum jam saja. Semuanya silih berganti mengisi ruang-ruang hidup kita sampai hari ini. Waktu, harusnya membuat kita bersyukur, karena telah menghadirkan banyak pelajaran. Hal-hal yang dulu terasa jauh untuk digapai, kini dekat. Yang dulu terlampau mengecewakan, kini digantikan. Yang dulu terasa sepi kini hangat. 19
Jika masih belum, maka memang belum waktunya. Bersabarlah. Acapkali, rasa sabar sering dikaitkan dengan waktu. Sebab katanya, sabar itu ada batasnya. Hari ini mungkin rasa sabar itu masih bisa bercokol, tapi siapa tahu rasa sabar pada esok hari? Jenuh. Barangkali itu perasaan yang akan muncul saat diri dipaksa untuk terus bersabar. Semua orang pasti pernah merasakan berada di titik jenuh. Begitu pun dengan kehidupan organisasi. Tak bisa disangkal memang, jika titik itu bisa menghampiri siapapun dimanapun dan kapanpun. Dan memang setiap individu itu unik, sehingga memiliki koping yang berbeda-beda untuk mengatasinya. Satu yang menjadi catatan penting, gunakanlah koping positif, jangan sampai amanah dan tanggung jawab dilepas begitu saja hanya karena ingin terbebas. Sedang berada di titik jenuh tidak bisa dijadikan sebagai alasan untuk melepaskan tanggung jawab. Bagaimanapun, apapun yang kita lakukan di dunia, pasti akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Jadi mari kita sama-sama belajar untuk terus bisa meng-upgrade diri kita juga semangat kita :) Aammmiiinnnn. Mendapatkan mandate untuk mencitakan perpustakaan online dan mengelola inventaris perpustakaan offline merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi penulis, dalam hal ini saya pribadi sebagai warga baru di Asrama Mahasiswa Islam Sunan Gunug Jati. Sebab pada dasarnya, penulis tidak memiliki background dalam masalah kepustakaan. Namun berbekal kenekatan dan terdorong oleh rasa penasaran, kesulitan tersebut penulis pandang sebagai sebuah tantangan. Sebab kata pepatah, “pelaut yang tangguh tercipta setelah mampu melewati hantaman karang di tengah badai besar dan hantaman ombak yang menggulung”. Jadi, kenapa tidak dicoba? Dalam menjalankan amanah yang berat ini, penulis membagi tanggungjawab ini kedalam dua periodic utama. Pembagian ini penulis maksudkan untuk mempermudah kinerja dan tentu saja untuk meminimalisisr kegagalan yang ada dalam mengemban amanah. Pada periode pertama, penulis mengkhususkan diri untuk menciptakan sebuah perpustakaan digital. Berbekal sebuah perangkat PC dan juga jaringan Wifi yang terkadang ngadat menjurus error, penulis mendadak menjadi seorang influencer amatir. Beberapa domain berhasil penulis kunjungi, dan beberapa diantaranya menyajikan banyak PDF yang bisa penulis unduh secara gratis. Namun dalam beberapa kesempatan, penulis juga melakukan beberapa pembelian Google Book melalui aplikasi Play Store. Ucapan terimakasih penulis sampaikan keada beberapa pihak 20
yang telah dengan senang hati menginfakkan beberapa vocher yang ada di akun Play Store HP masing-masing. Terimakasih dan kalian luarbiasa. Belum genap sebulan, perpustakaan digital tersebut berhasil diciptakan di dalam sebuah media sosial bernama Telegram. Selengkapnya silahkan kunjungi link berikut https://t.me/joinchat/AAAAAFBjc56rCnOd28fH_g atau terlebih dahulu install Telegram di Play Store dana tau App Store. Sebagaimana yang telah disampaikan di awal, bahwa periode pembuatan dan pengembangan perpustaan digital ini yakni 3 bulan atau pada peragraf diatas disebut dengan periode pertama. Dan sebagaimana yang pernah disampaikan dalam sosialisasi, bahwa penuploadtan dilakukan dengan sau hari satu buku. Maka jika dikalkulasikan secara matematis, maka dalam satu bulan harus ada 30 buku yang terpampang di akun perpustakaan digital. Dan 90 buku dalam satu periode atau tiga bulan. Sampai pada laporan pertanggungjawaban ini dibuat, setidaknya sudah ada 1.534 file buku bacaan yang bisa dinikmati di perpustakaan digital M. Roem Center. Lebih lengkapnya perhatikan gambar berikut!!! 21
22
Dalam periode pertama ini, Alhamdulillah penulis tidak mengalami kendala apapun. Namun, terdapat sebuah permasalahan kecil yang juga menggangu pikiran penulis. Yakni perlu atau tidaknya untuk mengenalkan perpustakaan digital ini kepada khalayak umum. Mengingat, dalam 23
UU yang berlaku di Indonesia, penggandaan atau memperbanyak suatu karya tanpa izin bisa dikenakan tindak pidana dan perdata, Akan tetapi, untuk kalangan warga sendiri, pengenalan buku ini sudah cukup gencar dilakukan. Upaya pengenalan ini dilakukan melalui sebuah pesan broadcase melalui GWA Asrama. Setidaknya, beginilah teks promosi yang telah penulis lakukan!!! 24
Memasuki periode kedua, tepatnya dalam melakukan inventaris perpustakaan, penulis mengalami beberapa kendala. Beberapa diantaranya : Pertama, dalam memulai sebuah penginventarisin, tentu saja diperlukan beberapa “senjata perang”, seperti diantaranya : Buku Pencatatan, Bolpoin, dan Stempel. Kedua, diberlakukannya status lockdown memaksa penulis untuk mengurungkan niat untuk mengajukan beberapa proposal ke beberapa instansi terkait guna untuk mengajukan permohonan sumbangan buku. Oleh karena itu, demi mengoptimalkan peran dan fungsi yang ada, maka penulis berinisiatif untuk menggencarkan periodesasi ke periode pertama. Sehingga, dalam jangka waktu 6 bulan berhasil mengupload 1534 buku. Jauh dari ambang batas yang pertama ditentukan dan jika dipresentasikan, maka tingkat keberhasilan ini mencapai angka presentasi 300% lebih. Namun dari pada itu, kedua kendala tersebut tidak bisa dijadikan sebagai sebuah alasan untuk stagnan di tempat. Karena sebenarnya, persiapan juga sudah dilakukan secara matang. Seperti pembuatan proposal, barcode, dan desain stempel. Selengkapnya lihat gambar di bawah ini!!! 25
Untuk proposalnya, akan penulis lampirkan dalam file di belakang. Terimakasih Demikian laporan pertanggungjawaban ini penulis buat sebagaimana mestinya. Tentunya, masih banyak hal yang harus penulis perhatikan dalam penyusunan maupun penyampaian data yang masih kurang. Karenanya, penulis memohon ma’af yang sebesar-besarnya. Terimakasih dan sampai jumpa dilain waktu. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu. Jakarta, pada hari ke Sembilan belas di Bulan Oktober 2020 26
27
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN KAJIAN JURNALISTIK DAN PENGELOLAAN WEBSITE ASRAMA ASGJ Oleh: Muhammad Najib ASRAMA SUNAN GUNUNG JATI (ASGJ) 2020 Jl. Bunga No, 21. RT/RW: 11/09, Palmriam, Matraman, Jakarta Timur 28
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN KAJIAN JURNALISTIK DAN PENGELOLAAN WEBSITE ASRAMA SUNAN GUNUNG JATI A. PENDAHULUAN Assalamu’alaikum, wr, wb. Segala puji bagi Allah Swt Yang Maha Mengetahui lagi Mahapandai. Kepada-Nya, kita memohon pertolongan, ampunan dan petunjuk. Kepada-Nya pula, kita berlindung dari segala bentuk kejahatan dan keburukan dunia. Allah menciptakan ilmu yang begitu luas agar manusia tercerahkan dan tidak kagetan. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi, keluarga nabi dan jura para sahabatnya, yang merupakan pemimpin bagi manusia dalam mencari petunjuk dan laksana cahaya bagi kehidupan. Pendidikan abad 21 harus dapat membekali peserta didik dengan keterampilan belajar dan ber-inovasi. Keterampilan memanfaatkan dan menggunakan teknologi media informasi serta kecakapan hidup untuk bekerja, kolaborasi dan berkontribusi pada masyarakat. Keterampilan- keterampilan inilah yang dinamakan konsep kecakapan hidup abad 21 (Binkley et al, 2018: 17). Salah satu cara untuk mewujudkan kecakapan hidup abad 21 adalah meningkatkan kemampuan literasi masyarakat. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Buku Saku Literasi Sekolah (2016), literasi (membaca dan menulis-red) merupakan kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks/sesuatu secara cerdas untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dan mengembangkan kapasitas individu agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyebutkan bahwa keterampilan atau kecakapan literasi merupakan variabel yang harus dimiliki oleh generasi bangsa ini guna menghadapi kehidupan di abad 21 saat ini (Kemdikbud, 2016: 55). Senada dengan Kemdikbud, merujuk buku Kurikulum Pengaderan Asrama YAPI (2017: 21), pada poin bidang akademik, disebutkan bahwa diantara kompetensi yang harus dikuasasi dan dimiliki segenap kader YAPI dalam bidang akademik adalah kemampuan menulis artikel untuk 29
media massa (cetak, elektronik maupun online) dan sosial media. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan keasramaan yang dapat menunjang salah satu amanat dalam kurikulum pengaderan asrama YAPI tersebut harus digelar secara intens. Berkenaan dengan amanat itu pula, penulis mendapatkan mandat dari pengurus Asrama Sunan Gunung Jati—Surat Mandat No. 04/A/SM- ASGJ/02/2020—untuk menggelar kajian “Cara Pintar Menulis Jurnalistik Tingkat Dasar sampai dengan Lanjut dan Mengelola Website Asrama (Admin).” Mandat tersebut telah penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis akan melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan/program tersebut sebagai wujud Pertanggungjawaban penulis—selaku penerima mandat—kepada segenap pengurus dan warga Asrama Sunan Gunung Jati atas segala sesuatu yang terjadi serta apa-apa yang berkaitan dengan mandat yang penulis terima. B. NAMA KEGIATAN Adapun nama kegiatan ini adalah “Kajian Jurnalistik dan Pengelolaan Website Asrama (Admin)”. C. TUJUAN Adapun tujuan program ini adalah sebagai berikut: a. Membekali seluruh warga ASGJ tentang dunia jurnalistik, khususnya tentang literasi. b. Meningkatkan Literasi sebagai bekal hidup di abad ke 21. c. Membiasakan diri menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan di media massa. d. Mampu mengenal tools dasar webiste sehingga bisa meng-upload tulisan di website asrama. D. WAKTU DAN PELAKSANAAN 30
Meujuk Surat Mandat No. 04/A/SM-ASGJ/02/2020, waktu dan pelaksanaan program/kegiatan ini adalah mulai bulan Februari s/d Agustus 2020. E. REALISASI Berdasarkan mandat yang penulis terima, kemudian penulis mengklasifikasikan program kajian ini menjadi dua jenis; kajian jurnalistik dan pengelolaan website asrama. Pada tahap awal, saya (mandataris) memfokuskan pada kajian tentang pengetahuan dasar jurnalistik. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengantar pemahaman dasar kepada seluruh warga ASGJ mengenai program yang penulis jalankan. Pada tahap ini, penulis telah menyelenggarakan kajian jurnalistik tingkat dasar dengan materi: “Dasar- dasar Jurnalistik”, yang disampaikan oleh Kumarudin, S.Sos.I pada Maret 2020 di Aula ASGJ pada pertengahan bulan Februari 2020. Tahapan selanjutnya adalah mendorong seluruh warga ASGJ membuat artikel, minimal satu artikel. Program ini terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan antusiasme seluruh warga asrama. Dari jumlah keseluruhan warga ASGJ saat itu (10), hanya satu warga yang tidak mengirimkan artikel. Lihat lampiran 1.1. Setelah seluruh warga membuat artikel, tahapan selanjutnya yang penulis tempuh adalah proses koreksi tulisan/artikel secara bersama. Proses koreksi artikel secara bersama ini dimaksudkan untuk mengkaji secara langsung tentang bagaimana teknik menulis yang baik; dimulai dari penentuan judul, penulisan yang benar, bahasa yang tepat, logika yang nyambung dan lain sebagainya. Tahapan ini berjalan sekali, yakni pada awal Bulan April 2020 di Perpustakaan ASGJ. Rencana awal kajian koreksi artikel meleset jauh, karena awalnya penulis menargetkan 5 kali pertemuan, namun terealisasi hanya satu kali pertemuan saja. Pada 18 Juli 2020 pukul 05.30 WIB, atas permintaan Direktur ASGJ, penulis menyelenggarakan “Webinar Dialog Kepenulisan: Menulis Semudah Tersenyum.” Pada kesempatan ini, penulis menggandeng Mokhammad Abdul Aziz, M.Sos, direktur Eksekutif Monash Institute Semarang, Penulis Novel Kembali ke Masa Depan. Pesertanya tidak lagi warga ASGJ, melainkan seluruh warga Asrama di bawah naungan Yapi. 31
Webinar yang sampai hampir 3 jam itu diikuti oleh 43 warga Asrama (ASGJ, AWS, dan ASG). Lihat lampiran 1.2. Adapun program pengelolaan website asrama belum bisa penulis maksimalkan karena strategi yang penulis tempuh adalah menguatkan pada aspek keterampilan menulis terlebih dahulu. Menurut subjektivitas penulis, jika kemampuan menulis sudah dikuasai, maka pengelolaan website akan cenderung lebih mudah. Karena mengelola webiste itu adalah memproduksi konten. F. Faktor Pendukung dan Faktor Hambatan 1. Faktor Pendukung a. Antusiasme warga ASGJ di awal-awal program ini diselenggarakan sangat tinggi. b. Sebagian besar warga ASGJ sudah memahami, bahkan mahir dalam penguasaan materi jurnalistik dasar. c. Ruangan yang cukup representatif dan fasilitif juga cukup memadai. 2. Faktor Hambatan a. Kurang intensnya waktu pelaksanaan program tahsin yaitu hanya dua minggu sekali. Kondisi seperti ini tentu saja akan berdampak pada banyak aspek, antara lain, materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya akan mudah dilupakan, setiap kali hendak memulai kajian seolah-olah seperti mulai dari awal lagi dan lain sebagainya. b. Adanya kevacuman dan liburan asrama dalam beberapa bulan. Kondisi ini tentu saja menghambat proses kajian. c. Iklim menulis di asrama belum sepenuhnya terbangun secara optimal, bahkan dalam keadaan tertentu, penulis berpandangan bahwa menulis di asrama ASGJ masih menjadi sesuatu yang tidak perlu ditekuni. d. Minimnya kader. Menulis memang tidak bisa dipaksakan. Namun ketika ada program menulis (jurnalistik) setidaknya akan dapat mendorong seseorang akan serius menjadi penulis handal. Namun, sejauh pengamatan saya, belum ada warga ASGJ yang serius 32
hendak menjadi penulis. Diantara faktor yang saya temukan adalah karena minimnya kader. G. REKOMENDASI Berdasarkan analisa dan uraian laporan pelaksanaan kegiatan di atas, penulis/pemandat memberikan beberapa rekomendasi untuk perbaikan pada masa yang akan datang sebagai berikut: a. Membangun budaya diskusi di asrama. Menulis, membaca dan diskusi merupakan tiga hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Dengan membangun budaya diskusi di asrama, maka warga asrama secara otomatis akan memehuhi dua kompetensi dasar menjadi seorang penulis, yakni gemar membaca dan diskusi. b. Khusus warga asrama baru/warcob, wajib digembleng secara intensif kajian-kajian yang dapat menunjang atau dapat meningkatkan kapasitas mereka, terutama di bidang tulis-menulis. H. PENUTUP Demikian laporan pertanggungjawaban ini dibuat sebagai tanggungjawab terhadap mandat yang telah dipercayakan oleh Pengurus kepada mandataris. Saya selaku mandataris mengucapkan terimakasih yang banyak kepada semua pihak atas partisipasi dan atensinya dalam membantu merealisasikan dan mensukseskan program-program yang telah dicanangkan. Semoga keikhlasan, ketekunan dan keistiqomahan kita dalam berproses di ASGJ dapat menjadi jalan meraih ridha Allah dan diberikan ilmu yang bermanfaat. Aamiin. Wassalamualaikum, wr, wb. Jakarta, 28 Oktober 2020 Mandataris Ketua Asrama Sunan Gunung Jati Muhammad Najib Doni Rosdianto Putra DAFTAR PUSTAKA 33
Kementerian Pendidikan dan Budayaan Republik Indonesia. Buku Saku Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Kemdikbud, 2016. Marilyn, Binkley dkk. Assesment anda Teaching of 21st Century Skils. Australia: University of Melbone Press, 2018. Tim Perumus Kurikulum Asrama YAPI. Kurikulum Pengaderan Asrama YAPI. Jakarta: YAPI, 2017. 34
KATA PENGANTAR Ke bioskop membawa peci Jangan lupa membeli gorengan sukun Sebelum acara kita mulai Izinkan saya membawakan pantun Buah anggur punya si Dawam Dikupas diberikan kepada bibi Assalamu'alaikum dan selamat malam Semoga kita semua sehat sentosa setiap hari Segala puji syukur marilah kita ucapkan kepada Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan luar biasa yang tiada tara dan tak terbilang banyaknya. Termasuk nikmat kesehatan dan semangat, sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita bisa berkumpul bersama dalam keadaan sehat, dalam rangka melaksanakan Laporan Pertanggungjawaban Mandat di Asrama kita tercinta. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rosulullah Saw. Semoga kelak kita termasuk umatnya yang menerima syafaat beliau. Aamiin. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah (1) keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dan sebagainya). (2) fungsi menerima pembebanan, sebagai akibat sikap pihak sendiri atau pihak lain. Islam secara jelas dan tegas mengajarkan sikap bertanggung jawab. Tidak sedikit ayat Al- Quran yang membahas konsep tanggung jawab. Mulai dari tanggung jawab manusia terhadap Sang Pencipta, orang tua, pasangan, dan sesama muslim lainnya. Dalam Q.S Al Mudatstsir: 38 misalnya, disebutkan bahwa “Tiap-tiap diri bertanggungjawab atas apa yang telah diperbuatnya.” Tanggung jawab merupakan perbuatan di mana seseorang berani menanggung apa yang telah diucapkan dan dilakukan. Sikap ini tentunya sangat penting bagi kehidupan di dunia, baik dalam hal beribadah ataupun hubungan sosial. Tanpa adanya rasa tanggung jawab, bisa dipastikan kesetimbangan kehidupan akan berantakan. 35
Pada kesempatan ini, perkenankanlah Kumarudin untuk menyampaikan serangkaian tulisan Laporan Pertanggungjawaban Mandat yang sudah diterima dari Pengurus Asrama ASGJ. Betapa senang hati saya karena dapat menyampaikan di forum terhormat di Asrama kita ini. Mandataris sangat sadar bahwa peran yang dilakukan masih jauh dari ekspektasi yang diharapkan. Sebab itu, besar harapan Mandataris kepada warga asrama, terutama pengurus untuk memberikan masukan dan bimbingan, agar dapat mengarah pada perbaikan untuk saya secara khususnya, dan dijadikan pelajaran bagi yang lain secara umumnya, di masa yang akan datang. Hal tersebut soalah menjadi suatu keniscayaan, jika membaca riwayat Umar bin Khatab r.a. yang mengungkapkan bahwa tanggung jawab seorang pemimpin di akhiarat nanti tidak kecil. Umar pernah berkata: “Seandainya seekor keledai terperosok di kota Baghdad nicaya Umar akan dimintai pertanggungjawabannya, seraya ditanya : Mengapa tidak meratakan jalan untuknya ?” Sekian. Terimakasih Pergi ke Tanah Abang membawa sajadah Sajadah merah milik siapa. Jika ada yang salah maafkan-lah, Wassalamu alaikum dan sampai jumpa. Jakarta, 27 Oktober 200 Hormat saya, Kumarudin Mandataris 36
Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Mandat Diskusi Buku dan Diskusi Publik Oleh: Kumarudin A. DASAR PEMIKIRAN Diskusi buku sudah menjadi suatu diskursus yang tidak asing lagi pada sebagian masyarakat, terutama kaum terdidik. Sekalipun tidak asing lagi di telinga, namun agaknya cukup penting untuk memahami gambaran umum tentang diskusi. Tujuannya ialah untuk memperoleh mutual understanding kita bersama. Karena itu, sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai grand tema, dirasa perlu mengupas mengenai diskusi buku. Sebagaimana dipahami, diskusi buku berasal dari dua suku kata, yakni diskusi dan buku. Diskui berasal dari bahasa Latin, yaitu discutio atau discusium yang artinya bertukar pikiran. Moh. Uzer Usman menyatakan, diskusi merupakan suatu proses komunikasi yang teratur dengan melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagi pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, dan solusi/ pemecahan masalah.1 Namun demikian, setiap kegiatan bertukar pikiran belum tentu bisa dikatakan diskusi. Sebab, diskusi merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah. Dalam hal ini, terdapat masalah yang dibicarakan dan hasil yang diperoleh.2 Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan suatu kegiatan tukar menukar pikiran dapat dikatakan diskusi, antara lain: ada masalah yang dibicarakan, ada peserta sebagai anggota diskusi, setiap anggota mengemukakan pendapatnya secara teratur, dan jhika ada kesimpulan atau keputusan, hal itu “disetujui” semua anggota.3 Tujuan diskusi tidak lain ialah medapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah.4 Muhammad Anwar membagi lima jenis diskusi, yakni diskusi formal yang biasanya dilakukan oleh lembaga-lembaga tak terkecuali lembaga pemerintah, diskusi tidak formal yang seringkali kerap dijumpai pada kelompok-kelompok belajar, diskusi panel yang 1 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h 94 2 Ismail Kusmayadi, Think Smart Bahasa Indonesia, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), h 12 3 Sujinah, Menjadi Pembicara Terampil, (Yogyakarta: Deepublish, 2017) 107 4 Ismail Kusmayadi, Be Smart Bahasa Indonesia, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), h 5. 37
seringkali dijumpai di berbagai acara talkshow terutama di media elektronik atau acara seminar, symposium yang sering dijumpai dalam acara-acara ilmiah yang sarat dengan pertentangan dan perdebatan pendapat, dan diskusi perkuliahan.5 Para pakar telah sepakat bahwa diskusi memiliki manfaat yang tidak sendikit. Adapun manfaat diperoleh oleh peserta saat menyelenggarakan diskusi, antara lain: kegiatan diskusi melatih peserta berfikir logis, karena dalam diskusi ada proses adu argumentasi; argumentasi yang dikemukakan mendapat penilaian dari anggota lain, sehingga berpotensi dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan suatu masalah. Umpan balik yang didapatkan secara langsung dalam diskusi juga dipercaya dapat memperbaiki cara berbicara pembicara, baik yang berkaitan dengan faktor kebahasaan maupun non kebahasaan. Diskusi juga dianggap dapat merangsang peserta yang pasif untuk aktif berbicara. Selain itu, para peserta diskusi dapat turut mempertimbangkan gagasan yang berbeda-beda dan turut merumuskan persetujuan bersama tanpa emosi dan hendak menang sendiri. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan ataupun kosong. Buku juga bisa diartikan sebagai kumpulan/himpunan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan, gambar, atau tempelan. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.6 Salah satu adagium bijak yang bisa dikutip dan yang nyaris terbesit di fikiran kita saat membicarakan buku ialah bahwa buku adalah jendela dunia (book is the window of the world). Dikatakan sebagai jendela dunia, sebab melalui aktivitas membaca buku, seseorang dipercaya dapat melihat dan mengetahui segala aspek tentang dunia.7 Selain jendela ilmu, buku juga dipercaya sebagai gudang ilmu. Melalui membaca buku, seseorang juga dipercaya dapat meningkatkan pengetahuannya secara lebih luas dan mendalam. Dalam buku bukanlah suatu kumpulan kata per kata, melainkan suatu makna yang diharapkan akan membuat diri manusia menjadi berkembang atau bertumbuh. Melalui aktivitas baca buku, transfer pengetahuan antara manusia mampu menembus batas sekat-sekat lintas masa dan generasi.8 5 Muhammad Anwar, Mejadi Guru Profesional, (Jakarta: Kencana, 2018), h 132 6 https://id.wikipedia.org/wiki/Buku., diakses pada 22 Oktober 2020. 7 Roberto Duma Buladja, Dunia Anak Sulung Kisah Hidup Jelimus Buladja, (Yogyakarta: Deepublish, 2020), h 109 8 Peter Garlans Sina, The Inspiration of Learning, (Bogor: Guepedia, 2016), h 39. 38
Secara rinci, membaca buku dapat memberikan beberapa manfaat bagi pembaca, di antaranya: meningkatkan kecerdasan dan keremajaan otak, menambah rasa percaya diri, meningkatkan konsentrasi, fokus dan daya ingat. Membaca buku juga dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi, menambah kiosakata dan melatih menulis dengan baik. Sehingga, dalam diskusi buku ini, yang didiskusikan atau topik yang dijadikan bahan diskusi ialah buku. Maka tidak berlebihan jika mengutip KBBI, bahwa diskusi buku ialah bedah buku. Arti lainnya dari diskusi buku adalah resensi buku. B. DASAR PENYELENGGARAAN KEGIATAN Dalam rangka mensukseskan kinerja kepengurusan Asrama Sunan Gunung Jati (ASGJ) masa bakti 2020, berdasarkan Surat Mandat No.08/A/SM-ASGJ/02/2020, Pengurus Asrama telah memberikan mandat kepada KUMARUDIN untuk melaksanakan kegiatan KREATOR DESIGN PENGADAAN KAJIAN RUTIN UNTUK WARGA ASRAMA DAN DIAKHIRI DENGAN DISKUSI PUBLIK. C. NAMA KEGIATAN Adapun nama kegiatan yang dilaksanakan ialah Diskusi Buku dan Diskusi Publik. D. PELAKSANAAN Dalam Surat Mandat No.08/A/SM-ASGJ/02/2020 disebutkan bahwa pelaksanaan kegiatan dilaksanakan mulai Februari sampai Agustus 2020. E. REALISASI KEGIATAN Guna menunaikan mandat tersebut, dengan senang hati mandataris menindaklanjutinya dengan membuat membuat rencana kegiatan, dengan memfokuskan pada dua jenis diskusi yang dikemukakan Muhammad Anwar, yakni: pertama, diskusi tidak formal, mengingat warga asrama termasuk bagian dari kelompok belajar. Kedua, diskusi panel dalam bentuk diskusi publik yang akan dipublikasikan melalui media elektronik.9 9 Diskusi publik merupakan proses dialektika antara nilai - nilai normatif dengan kenyataan empiris kehidupan publik. Ia turut serta dalam proses shared values dan opini publik. Makksud dari shared values 39
I. Diskusi Buku Dalam rangka melaksanakan gagasan kegiatan, dalam hal ini diskusi buku, mandataris menindaklanjutinya dengan membuat jadwal diskusi buku, yang isinya tidak lain pembagian judul buku atau topik tertentu kepada warga asrama, serta penentuan presentasinya. Selama menjalankan mandat, mandataris telah melakukan perubahan dan penyesuaian jadwal selama tiga kali, yakni sebagai berikut: 1. Jadwal Diskusi A (2 Maret 2020) No Tanggal Judul Buku PIC 1 22/02/2020 Bedah Buku Islamku, Islam Anda, Reza 2 07/03/2020 Islam Kita 3 21/03/2020 Islam dan Pancasila Najib 4 04/04/2020 5 18/04/2020 Tauhid: Tanggung Jawab Pribadi dan 6 17 Mei 2020 Ulin Nuha 7 16/05/2020 8 30/05/2020 Sosial Media dan Politik Hakim Puasa Fikri Studi Islam Interdisipliner Faedurrohman Menyelami Makna Hakikat Ibadah Kumarudin Fisika dalam Perspektif Islam Firman Keterangan: Jadwal diskusi A tersebut terlaksana hanya satu kali, yakni diskusi buku berjudul: “Bedah Buku Islamku, Islam Anda, Islam Kita” yang dibawakan oleh Reza. Jadwal diskusi A ini baru berjalan sekali, tetapi dikarenakan ada arahan Direktur ASGJ untuk bersinergi dengan program pengadaan perpustakaan, bahwa diskusi yang dilaksanakan diarahkan dan ialah kontrak sosial seluruh warga dalam kehidupan public mengenai penghayatan rasional tentang hal yang layak atau tidak layak, pantas atau tidak pantas dalam interaksi sosial. Dan shared values ini diproduksi, direproduksi, maupun bertransformasi melalui diskusi publik yang difasilitasi oleh media pers. (Lihat: Kuskridho Ambard, Gilang Desti Parahita, Lisa Lindawati, Adam Wijoyo Sukarno, Kualitas Jurnalisme Publik di Media Online: Kasus Indonesia, (Yogyakarta: UGM Press, 2018), h 76. 40
difokuskan pada buku-buku yang sudah disediarakan oleh mandataris perpustakaan, mengharuskan mandataris mengubah, memperbaharui, dan menetapkan jadwal baru, yakni Jadwal Diskusi B. 2. Jadwal Diskusi Bedah Buku (28 Februari 2020) No Tanggal Judul Buku PIC 1 8 Maret 2020 Pergulatan Gerakan Mahasiswa dan 2 22 Maret 2020 Kritik terhadap Gerakan Moral Gufron 3 5 April 2020 4 19 April 2020 Indonesia Bergerak 5 3 Mei 2020 6 17 Mei 2020 Tan Malaka Aksi Massa Doni 7 8 Komunisne dan Pan Islamisme Faedurrohman Manifesto Jakarta Ruhidin Semangat Muda Firman Muslihat Fikri Membaca Nurcholish Madjid Kumar Bumi Manusia M. Najib Keterangan: Setelah dibuatkan Jadwal Diskusi B, dan diumumkan di grup ASGJ, belum sama sekali dijalankan tetapi sudah ada konfirmasi dari Mas Gufron sebagai pemateri pertama pada Jadwal Diskusi B ini, bahwa yang bersangkutan tidak bisa melaksanakan diskusi pada tanggal 8 Maret 2020. Sehingga, tidak berselang lama mandataris menyesuaikan jadwal terbaru lagi dan sekaligus sebagai yang terakhir kali mengalami penyesuaian, yakni Jadwal Diskusi C. No Tanggal Judul Buku PIC 1 8 Maret 2020 2 22 Maret 2020 Catatan Seorang Demonstran by Soe 3 5 April 2020 Arif Rahman Hok Gie Tan Malaka Aksi Massa Doni Komunisne dan Pan Islamisme Faedurrohman 41
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167