Konsep Penjaminan Kualitas SI/TI Rahma Permatasari 5212100171 Manajemen Kualitas TI Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
DAFTAR ISIKONSEP KUALITAS.......................................................................................................................... 2KONSEP QUALITY CONTROL.......................................................................................................... 3KONSEP QUALITY ASSURANCE...................................................................................................... 5CONTOH QUALITY CONTROL ........................................................................................................ 6CONTOH QUALITY ASSURANCE..................................................................................................... 7REFERENCES .................................................................................................................................... 8
KONSEP KUALITAS Konsep kualitas yang sering dibicarakan orang dianggap sebagai ukuran suatu kebaikan atau suatu kesesuaian terhadap apa yang dijadikan sebuah tujuan. Sedangkankualitaskesesuaianadalahukuran seberapa jauh suatu produk memenuhi persyaratan atau spesifikasi kualitas yangtelah ditetapkan. Kualitas dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi dimana sesuatu bebas dari defects dan defisiensi. Sedangkan menurut (Garvin, 1994) membuat definisi mengenai kualitas yang lebih luascakupannya, yaitu :“Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan” Pada jaman saat ini, cara terbaik untuk dapat bersaing dalam persaingan global adalahdengan menghasilkan kualitas yang terbaik, Sehingga diperlukan juga upaya perbaikan yangmaksimal dan berkesinambungan terhadap kapabilitas sumber daya, proses dan lingkungansekitar. Setelah membahas perspektif mengenai kualitas, maka saat ini kita menginjak kepadabahasan mengenai dimensi kualitas. Menurut (Garvin, 1994) kualitas mempunyai delapandimensi yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis terutamauntuk perusahaan. Delapan dimensi tersebut adalah :1. Performance atau karateristik operasi pokok2. Features tambahan atau bisa disebut karakteristik pelengkap3. Reability yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kegagalan dalam pemakaian4. Kesesuaian terhadap spesifikasi karakteristik desain dan operasi5. Daya tahan produk untuk dapat selalu digunakan6. Serviceability yang mana meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, dan penanganan keluhan yang memuaskan7. Estetika produk terhadap panca indra8. Citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadap citra tersebut Kualitas adalah suatu konsep yang baru ini saja digunakan sebagai fungsi manajemenbaru. Pendekatan dalam manajemen kualitas modern dibagi menjadi dua. pendekatanmanajemen kualitas adalah Quality Control dan Quality Assurance.
KONSEP QUALITY CONTROL Konsep quality control pada awalnya diperkenalkan oleh Armand Feigenbaum pada tahun 1956. Menurut Armand, kualitas produk tidak hanya ditentukan oleh pekerjaan manufaktur, namun lebih luas yaitu menyangkut keterlibatan pemasok, desain, pengembangan produk, dan kerja tim antar fungsi maka sangat dibutuhkan sebuah aktivitas quality control. (Mulyadi, 2007) Apabila berbicara mengenai Quality Control, maka yang pertama kali muncul dibenak adalah sebuah kata“Kaizen”. Filosofi kaizen sudah sangat banyak dikenal oleh perusahaan-perusahaan besar, yangmana teori kaizen tersebut berasal dari jepang yaitu kai artinya perubahan dan zen artinya baik.Di cina filosofi kaizen bernama gaishan yang memiliki arti sama. Kaizen merupakan filosofi yang memiliki arti bahwa segala sesuatu harus memfokuskandiri pada pengembangan dan penyempurnaan secara continous dan berkesinambungan. Jikafilosofi tersebut dihubungkan dalam kasus perusahaan maka kaizen melibatkan pemodal,karyawan dan manajer semua lini untuk pengembangan perusahaan ke arah yang lebih baik danmampu membawa benefit kepada perusahaan tersebut. (Sugian, 2006) Pada hakikatnya kaizen ini bergantung pada sebuah siklus yang terbukti efektif karenatelah dibuktikan oleh perusahaan perusahaan besar yang hingga kini masih berdiri. Siklustersebut adalah : Mengukur operasional yang telah terstandartisasiInovasi untuk meningkatkan Menetapkan standart produktifitas operasionalEstimasi pengukuran terhadap kebutuhan
Dari penjelasan mengenai kaizen diatas maka quality control dapat didefinisikan sebagaiproses inspecting, testing, dan grading yang mana perhitungan tersebut didapat denganmenggunakan statistic sebagai analisa data data yang tepat sebagai jawaban. Disamping itu quality control juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatanmengembangkan, merancang dan memenuhi kepuasan konsumen, memberi pelayanan yangbaik dan proses tersebut secara otomatis melibatkan seluruh kegiatan di dalam perusahaanmulai dari pemimpin teratas sampai karyawan pelaksana.Aktifitas quality control tentunya memiliki beberapa prinsip dalam pengerjaan nya, yaitu : 1. Qualitas adalah memenuhi keinginan sesuai yang diharapkan oleh pelanggan, yaitu dengan memberikan barang serta service yang memuaskan. 2. Quality control adalah dari Top Managemen sampai dengan seluruh karyawan benar – benar merasakan dan menyadari bahwa Quality adalah jiwa dari perusahaan. 3. Langkah – langkah yang dilakukan dalam Quality Control adalah Plan – Do – Action ( Deming Circle ).Tujuan melakukan aktivitas quality control pada perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Menjaga dan mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan sesuai rencana 2. Agar rencana sesuai dengan pelaksanaan 3. Mendapatkan pelayanan yang berorientasi mutu sebagai acuan dalam melakukan audit terhadap penerapan hasil akreditasi Melihat banyak nya tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan aktifitas qualitycontrol, maka alangkah baiknya apabila menghindari hal-hal yang mampu menggagalkanpenerapan quality control pada perusahaan, yaitu antara lain : 1. Saling meremehkan anggota team yang lain 2. Tidak saling mendengarkan 3. Menggurui 4. Mengabaikan kemampuan yang positif 5. Gagal Mempraktekan Kualitas dapat dicapai secara ekonomis dan efisien hanya apabila tiap proses dapatmemberi jaminan kualitas pekerjaannya pada proses – proses berikutnya. Dikarenakan aktifitasquality control sangat berkesinambungan.
KONSEP QUALITY ASSURANCE Mayoritas orang mengartikan quality assurance dan quality control adalah proses yangsama, padahal apabila ditinjau lebih lanjut terdapat perbedaan antara quality assurance danquality control secara signifikan. Perbedaan tersebut dapat ditinjau dari berbagai aspek sepertifocus, tujuan, bagaimana prosesnya dan lain lain. “Quality Control is a part of Quality Assurance”bukan sebaliknya. Quality Management Quality Assurance Quality Control Quality Assurance merupakan suatu kumpulan aktivitas yang terencana, sistematis danmampu didemontrasikan untuk meyakinkan pelanggan bahwa kesepakatan yang ditetapkanakan dijamin tercapai. Sehingga Quality Assurance memiliki tugas untuk memastikan prosespengembangan produk berjalan dengan baik, memahami spesifikasi customer dan standart yangberhubungan dengan produk, kemudian menentukan prosedur-prosedurnya, dan yang terakhiradalah mendokumentasikan hasil inspection tersebut. (Sallis, 2002) Fokus antara quality assurance dan quality control pun berbeda. Quality Assurance lebihberfokus kepada upaya pencegahan terjadinya kesalahan pada proses pengembangan produk,sedangkan quality control hanya berfokus pada bagaimana proses mengkoreksi hasil produksi. Perusahaan-perusahaan yang menerapkan Quality Assurance didalamnya biasanyaadalah perusahaan yang sudah establish atau memiliki sertifikasi ISO karena ruang lingkupperusahaan tersebut lebih besar dalam menjamin kualitas produk yang dihasilkan dan jugaberhak mereview suatu standart demi menjamin kualitas yang dimiliki. Oleh karena itu makadapat disimpulkan bahwa Quality Assurance bersifat proaktif dan preventif in nature.
CONTOH QUALITY CONTROLDalam pemberian contoh konsep quality control pada perusahaan, saya mengambil contoh kasuspelaksanaan aktivitas quality control pada sebuah perusahaan Garmen. Tahap yang dilakukanadalah sebagai berikut : (Widihastuti, 2006) 1. Pemeriksaan bahan baku Pada saat bongkar muat, dilakukan pengecekan sampel minimal 10% kain dari total yang diterima. Kemudian melakukan evaluasi adanya cacat kain lalu melakukan perbaikan terhadap kain tersebut apabila diperlukan 2. Pemeriksaan tahap cutting Pada tiap step proses cutting seperti : marker, spreading, cutting pieces dilakukan pengecekan. Melakukan pemeriksaan untuk setiap bundle dengan cara mengambil 7 pcs per bundle, apabila ditemukan kerusakan pada 1 pcs maka akan dinyatakan reject. Kemudian melakukan pemeriksaan apakah kotak dari tiap potongan benar benar matching. 3. Pemeriksaan bagian fusing Pertama-tama melakukan pemeriksaan hasil fusing apakah ada yang mengalami perubahan warna atau tidak. Kemudian melakukan pemeriksaan khusus untuk kain per kotak apakah hasil fusing benar benar lurus dan balance 4. Pemeriksaan bagian jahit Pada tahap memeriksan jahitan, perusahaan garmen biasanya melakukan pemeriksaan terhadap material penunjang yang digunakan, kemudian melakukan pengukuran terhadap garment yang sudah jadi, lalu melakukan tes cuci untuk mengetahui apakah garmen tersebut luntur atau tidak 5. Final audit pada tahap final audit ini adalah melakukan Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap model, kain, warna, jahitan, material penunjang, konstruksi material, price tag, cara lipat, dan carton labeling.
CONTOH QUALITY ASSURANCE Apabila berdasarkan pemeriksaan dari bagian Quality Control sudah menunjukkan hasilyang bagus, maka perusahaan akan menentukan kepastian atau jaminan mutu suatu produknya.Biasanya program penjaminan mutu dibedakan menjadi dua pemeriksaan, yaitu inline inspectiondan final inspection. (Widihastuti, 2006) 1. Inline inspection Pemeriksaan pada saat proses produksi baru saja dimulai, mereka mengambil produk pertama sebagai sampel kemudian diperiksa secara keseluruhan. 2. Final Inspection Pemeriksaan yang dilakukan pada saat proses produksi telah selesai dan keseluruhan order sudah dikemas dan siap untuk diantarkan. Perwakilan dari sampel tersebut akan menentukan apakah kualitas dan penyajian order sesuai dengan permintaan pelanggan.
REFERENCES1. Garvin, D. (1994). Lovelock.2. Mulyadi. (2007). Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT Salemba Empat.3. Sallis, E. (2002). Total Quality Management in Education. USA.4. Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen Mutu. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.5. Widihastuti. (2006). Quality Assurance and Quality Control For Garment Manufacture. Modul Analisis Tekstil.
Search
Read the Text Version
- 1 - 9
Pages: