Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BIOKAR2

BIOKAR2

Published by gitaalila22, 2022-05-17 07:20:29

Description: BIOKAR2

Search

Read the Text Version

Seperti yang kita tahu, tanggal 21 hanya bisa dilakukan laki-laki. Ia kemudian April merupakan peringatan Hari Kartini. belajar membaca, dan mengajari beberapa orang perempuan di lingkungannya ketika ia Peringatan Hari Kartini merupakan dipingit. Untuk mengembangkan gagasannya ini sendiri, beliau berkorespondensi dengan momen untuk mengenang jasa dan teman-temannya yang ada di Belanda melalui surat. perjuangan RA Kartini sebagai tokoh emansipasi Kumpulan surat ini yang kemudian dihimpun, wanita. Dikenal lewat perjuangannya dalam disatukan, dan diterbitkan dalam satu buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, yang melawan tradisi di Indonesia kuno, di mana mungkin Anda semua juga sudah pernah mendengarnya. Buku ini sendiri diterbitkan wanita selalu ditempatkan dalam posisi pasif di pada tahun 1911, tujuh tahun setelah meninggalnya tokoh emansipasi wanita kehidupan bermasyarakat, beliau kemudian tersebut. Demikian penjelasan singkat tentang sejarah Hari Kartini mulai dari awal mengubahnya dengan perjuangan memberikan perjuangan RA Kartini hingga diterbitkannya buku Habis Gelap Terbitlah Terang. pendidikan pada perempuan-perempuan di 1 sekitarnya. RA Kartini dikenal sebagai tokoh emansipasi wanita, yang menentang keras pasifnya posisi wanita di Indonesia pada sistem masyarakat, keluarga, dan pemerintahan. Pendapat utama beliau adalah bahwa perempuan juga memiliki hak dan kapabilitas yang sama untuk melakukan apa yang saat itu

Kartini lahir pada 21 April 1879 atau 28 Rabiul Saya masih ingat betul: saya masih sangat Akhir tahun Jawa 1808 di Mayong afdeling muda, anak berumur 10 atau 11 tahun, ketika Japara (kini Jepara). RA Kartini berasal dari dengan semangat menyala-nyala saya keluarga priyayi atau bangsawan Jawa di Jepara. membaca dia di surat kabar. Saya gemetar Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat karena gembira: jadi bukan hanya untuk adalah bupati di sana.RA Kartini masuk sekolah perempuan berkulit putih saja ada dasar eropa atau Europesche Lagere School kemungkinan untuk merebut kehidupan bebas (ELS) pada 1885. Anak pribumi yang diizinkan bagi dirinya! Perempuan Hindia berkulit hitam, mengikuti pendidikan bersama anak-anak jika bisa membebaskan, memerdekakan diri.\" bangsa Eropa dan Belanda-Indo di ELS hanya anak pejabat tinggi pemerintah. Namun setelah lulus ELS, Kartini dilarang ayahnya melanjutkan pendidikan di HBS Meskipun dari kalangan bangsawan, anak Semarang. Saat itu, tradisi bangsawan perempuan masuk sekolah dan keluar rumah mewajibkan anak usia 12 tahun yang sudah merupakan langkah yang bertentangan dengan dianggap dewasa untuk dipingit. Saat dipingit, tradisi saat itu, seperti dikutip dari Pendidikan anak perempuan tidak boleh keluar rumah, Feminis R.A. Kartini oleh Irma Nailul Muna. termasuk ke sekolah, karena harus menyiapkan Sekolah di ELS, Kartini belajar dengan bahasa diri untuk menikah dan menjadi ibu rumah Belanda sebagai bahasa pengantar. tangga. Karena itu, Kartini juga tidak mendapat Kemampuan bahasanya makin kuat karena rajin izin untuk lanjut sekolah di Belanda seperti membaca buku dan koran berbahasa Belanda. tawaran orangtua Letsy, temannya. Ia lalu Kartini juga belajar bercakap dengan bahasa dipaksa belajar aturan putri bangsawan, seperti Belanda sambil bermain dan menerima tamu berbicara dengan suara halus dan lirih, berjalan bangsa Belanda yang datang ke Jepara. Siswa setapak dan menundukkan kepala jika anggota pribumi di ELS sering mendapatkan perlakuan keluarga yang lebih tua lewat. diskriminatif seperti pandangan rendah dari sesama siswa dan guru dari Belanda. Perlakuan Kartini yang dipingit mengesampingkan tersebut memacu semangatnya terus kekecewaannya tidak lanjut sekolah dengan berprestasi agar bisa mengalahkan siswa lain. membaca dan mencatat. Sejumlah catatannya termasuk pandangan hidup yang bisa dicontoh, Meskipun mendapat perlakuan diskriminatif jiwa dan pemikiran besar, dan perilaku yang dari siswa dan guru dari Belanda, Kartini justru baik. Ia juga berkirim surat pada sahabatnya semangat memperoleh pengetahuan lebih untuk mempelajari pemikiran baru dan banyak dan berprestasi. Dikutip dari buku Sisi menyampaikan keinginannya tentang dunia Lain Kartini, ia menceritakan dirinya tengah pendidikan di daerahnya. Terjemahan surat- belajar pemikiran pejuang wanita dari India surat Kartini kelak membuka bahwa dirinya Pundita Ramambai pada temannya, Nyonya punya berbagai gagasan untuk mengangkat Nelly Van Kol. derajat kaum perempuan bumiputera di dunia \"Tentang putri Hindia yang gagah berani ini internasional lewat pendidikan. telah banyak kami dengar. Saya masih bersekolah, ketika pertama kali mendengar Kartini dikenal dengan surat-suratnya dengan tentang perempuan yang berani itu. Aduhai? sejumlah orang di Belanda. Sejumlah surat di 2

antaranya mengungkapkan bagaimana Kartini Belanda mengumumkan politik kolonial baru ingin memperluas pengetahuannya tentang berbagai pemikiran. Salah satu suratnya pada September 1901. diterjemahkan Armijn Pane dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang: \"Kami, gadis-gadis Kelak Ratu Wilhelmina dalam sidang parlemen masih terantai kepada adat istiadat lama, hanya sedikitlah memperoleh bahagia dari kemajian memproklamasikan politik etis yang pengajaran itu. Kami anak perempuan pergi belajar ke sekolah, keluar rumah tiap-tiap hari, mengharuskan pemerintah untuk demikian itu saja sudah dikatakan amat melanggar adat.\" (Surat kepada Nona menyejahterakan masyarakat jajahan di Hindia Zeehandelaar, Jepara, 25 Mei 1899). Belanda. Gagasan emansipasi dan cita-cita \"Saya tiada tahu berbahasa Prancis, Inggris, dan Jerman, sayang! --Adat sekali-kali tiada Kartini untuk maju dengan pendidikan mulai mengizinkan kami anak gadis tahu berbahasa asing banyak-banyak--kami tahu berbahasa jadi perhatian pemerintah Hindia Belanda. Belanda saja, sudah melampaui garis namanya. Dengan seluruh jiwa saya, saya ingin pandai Pada 8 Agustus, Direktur Departemen berbahasa yang lain-lain itu, bukan karena ingin akan pandai bercakap-cakap dalam bahasa itu, Pendidikan, Kerajinan, dan Agama J.H. melainkan supaya dapat membaca buah pikiran penulis-penulis bangsa asing itu.\" (Surat kepada Abendanon mengunjungi Jepara. Ia Nona Zeehandelaar, Jepara, 25 Mei 1899) Surat-surat Kartini kelak diterjemahkan dalam menyampaikan, ada rencana pendirian sekolah berbagai bahasa untuk pembaca di Eropa, Asia, hingga Amerika lewat buku kumpulan surat asrama atau kostchool untuk gadis bangsawan. Kartini oleh J.H. Abendanon, Door Duisternis tot Licht. Kartini mendukung rencana ini dengan harapan perempuan menyadari hak mereka selama ini terampas. Gagasan Kartini untuk membangkitkan pengetahuan dan pendidikan perempuan juga ia terapkan sehari-hari. Ia mempelajari dan Abendanon terkesan dengan penjelasan Kartini yang menyarankan pembukaan pendidikan memahami pemikiran emansipasi yang kejuruan agar perempuan terampil dan mandiri, tidak bergantung kepada laki-laki. Tetapi, berkembang di negara-negara lain. Berangkat sebagian besar bupati menolak surat edaran Abendanon tentang kostschool dengan alasan dari pengetahuannya, ia kelak bercita-cita aturan adat bangsawan tidak mengizinkan anak perempuan dididik di luar. mendirikan sekolah bagi perempuan dan Kelak saat diundang ke Batavia oleh menjadi guru. 3 Kartini pernah berupaya mencari beasiswa dengan mengirim surat pada sahabatnya Nyonya Ovink Soer. Peluang mendapatkan pendidikan sedikit terbuka saat pemerintah

Abendanon, Kartini ditawari Direktur HBS juga harus diizinkan membuka sekolah dan Batavia Nona Van Loon untuk melanjutkan studi mengajar putri-putri bangsawan di Rembang. di sekolahnya. Saat itu, ayah Kartini juga Sekolah yang sudah dirintis Kartini terkendala mengizinkannya untuk melanjutkan studi setelah ia wafat. Keluarga Abendanon dan menjadi guru. Nyonya Van Deventer kelak membangun beberapa sekolah nama Sekolah Kartini. Seiring Kendati pendirian kotschol terhambat, waktu, sekolah Kartini berkembang ke kota-kota keinginan Kartini atas pendidikan demi lain, dengan program pendidikan yang menyamakan derajat laki-laki dan perempuan mendukung keterampilan siswa. sampai di telinga anggota parlemen Belanda, Sosok Raden Ajeng Kartini telah mahsyur di Van Kol. Ia lalu menawari Kartini untuk sekolah masyarakat Indonesia. Kegemarannya di Belanda bersama adiknya Roekmini dengan mengungkapkan pandangan dan pikirannya biaya pemerintah. melalui tulisan, nama RA Kartini menjadi abadi, dengan ditetapkan sebagai salah satu pahlawan Tetapi atas bujukan dan tekanan orang nasional Indonesia. Hari lahirnya, 21 April, bumiputra dan keluarga Abendanon, ia urung ke Belanda. dirayakan sebagai salah satu hari peringatan nasional yaitu Hari Kartini. Wanita kelahiran Jepara, Jawa Tengah ini mernjadi sosok figur Mendirikan Sekolah Kartini emansipatoris, berjuang keras untuk kesetaraan Kartini dan adiknya lalu memutuskan membuka bagi para wanita di Indonesia. RA Kartini sekolah untuk anak-anak gadis pada Juni 1903. memperjuangkan kesetaraan wanita karena Sekolah Kartini menekankan pembinaan budi saat itu keberadaan kaum hawa seringkali tidak pekerti dan karakter anak sehingga suasana dihargai, termasuk tak diberikan hak untuk sekolah diciptakan seperti suasana di rumah. mendapatkan pendidikan yang layak. Kartini Sekolah berlokasi di pendopo kabupaten. sebenarnya hanyalah seorang perempuan Jawa Kegiatan belajar mengajar berlangsung empat biasa yang lahir di keluarga bangsawan. hari seminggu, Senin-Kamis. Murid belajar 4,5 Gagasan yang dimilikinya telah menjadikan jam sehari, pukul 8 pagi-12.30 siang. Kartini sejarah mengenangnya sebagai sosok luar banyak menghabiskan waktu memikirkan biasa. Baca juga: Meneladani Kartini, Para pengelolaan sekolah barunya karena minat Peneliti Perempuan Berjuang untuk Kemajuan masyarakat yang ingin menyekolahkan anaknya Riset di Indonesia Sebagai seorang putri dari bertambah. Bupati Jepara Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, Kartini memang beruntung bisa Di tengah masa tersebut, ia memutuskan mengenyam pendidikan walaupun masih dalam menikah dengan Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat pada 8 November 1903. Kartini keterbatasan. Pendidikan tersebut mampu juga mengalihkan beasiswa studi ke Batavia yang ia dan Roekmini dapat tidak lama membuatnya membaca dan menulis, bahkan setelahnya ke orang lain. Surat lamaran suaminya diterima Kartini dengan dalam bahasa Belanda. Kakeknya, Pangeran syarat sang Bupati Rembang menyetujui dan mendukung gagasan dan cita-cita Kartini. Kartini Ario Tjondronegoro IV dari Demak, juga dikenal sebagai bangsawan yang terbuka terhadap peradaban barat. Sikap terbuka ini juga diwariskan ayah Kartini, yang menyebabkan anak perempuannya dapat berinteraksi dengan 4

beberapa orang Belanda. Salah satu orang Raden Ajeng Kartini dianggap menginspirasi Belanda yang berpengaruh dalam hidup Kartini adalah Marie Ovink-Soer, istri dari seorang gerakan emansipasi perempuan di Indonesia. pegawai administrasi kolonial Hindia-Belanda di Jawa Tengah. Ovink-Soer menjadi sahabat RA Tuntutan kesetaraan gener dan persamaan hak- Kartini untuk mencurahkan hati akan banyak hal, terutama kondisi perempuan yang dikekang hak perempuan dengan laki-laki, termasuk hak adat dan tradisi. Berkat sahabatnya ini pun, Kartini mengenal gerakan feminisme di Belanda mengenyam pendidikan, kini menjadi lebih sejak usia 20 tahun, dengan diperkenalkan pada jurnal beraliran feminisme De Hollandshce Lelie. vokal disuarakan oleh banyak orang, salah Di jurnal inilah perempuan kelahiran 21 April 1879 tersebut menuliskan keinginannya satunya berkat pemikiran Kartini. Kartini memiliki sahabat pena dari Belanda. Keinginannya pun bersambut dengan pegawai mendirikan sekolah khusus perempuan untuk pos bernama Estella Zeehandelar menanggapi dan mengirim surat kepada Kartini. warga pribumi. Didirikan sekolah wanita di Korespondensi Kartini dengan Stella membuat pemikirannya semakin terbuka. Baca juga: RA sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor Kartini, Putri Jawa Pejuang Emansipasi dan Sejarah Hari Kartini Tulisan RA Kartini dalam Kabupaten Rembang. Berkat kegigihan RA surat-suratnya menjadi rekaman pemikiran dan gagasan yang dianggap luar biasa, dengan Kartini, muncul juga Sekolah Wanita oleh bercerita mengenai kondisi perempuan yang merasa terkekang, bahkan tidak bisa memilih Yayasan Kartini (Sekolah Kartini) di Semarang masa depannya sendiri. Kartini pun bercerita mengenai banyak hal, mengenai bangsanya pada 1912, kemudian disusul berdirinya yang menderita karena penjajahan, keresahannya mengenai agama, hingga sekolah-sekolah serupa di Surabaya, kepeduliannya akan pendidikan. Selain kepada dua orang warga Belanda tersebut, Kartini juga Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon, dan menulis surat kepada Rosa Abendanon, istri dari JH Abendanon, Menteri Kebudayaan, Agama, daerah lainnya. dan Kerajinan Hindia Belanda. JH Abendanon mengumpulkan surat-surat Kartini dan R.A Kartini, sosok dibalik emansipasi menjadikannya sebuah buku berjudul Door perempuan, yang membuka jalan para Duisternis tot Licht (1911). Buku ini perempuan Indonesia untuk mendapatkan diterjemahkan oleh sastrawan Armijn Pane kesempatan yang sama dalam mendapatkan pada 1939 dengan judul Habis Gelap Terbitlah pendidikan dan mengejar mimpi setinggi- Terang. Buku ini diterbitkan Balai Pustaka, tingginya. Berkat Kartini, saat ini perempuan kemudian menjadikan nama Kartini besar dan Indonesia sudah dapat berkontribusi dan ikut dicatat sejarah sampai saat ini. andil dalam memajukan bangsa dari segala bidang, termasuk menjadi peneliti di bidang ilmu pengetahuan dan tekonologi. Jumlah peneliti perempuan di Indonesia saat ini memang masih terbilang rendah, namun terus mengalami peningkatan. Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) , rasio peneliti perempuan yaitu sekitar 41 persen. Baca juga: RA Kartini, Putri Jawa Pejuang Emansipasi dan Sejarah Hari Kartini Berdasarkan data dari UNESCO, perempuan yang bekerja di industri sains dan matematik berkisar 20 persen. Peran peneliti perempuan dalam perkembangan riset Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangatlah besar. Sejauh ini, terdapat banyak peneliti perempuan yang 5

telah sukses melakukan penelitian yang virus Covid-19 seperti saat ini, membuat para berguna untuk kemajuan Indonesia. Para peniliti Indonesia turut aktif melakukan peneliti perempuan ini tersebar dalam berbagai serangkaian penelitian, demi mendapatkan bidang dan fokus penelitian. Peneliti Bio hasil yang terbaik untuk menangani Industri Laut LIPI, Dwi Listyo Rahayu misalnya, permasalahan global ini. Salah satu perempuan sepanjang kiprahnya sebagai perempuan Peneliti Biokimia LIPI, Tjandra Mozef juga peneliti riset kelautan, Listyo Rahayu telah berkontribusi dalam gugus tugas Covid-19 LIPI berhasil menemukan banyak spesies biota dari sebagai peneliti utama dalam penelitian RNA laut Indonesia maupun luar negri. Listyo telah virus SARS-Cov 2 dengan metode Lamp melakukan ekspedisinya sejak tahun 1988 dan Turbidimetri. Publikasi jurnal ilmiah yang telah telah menemukan 2 genus dan 71 spesies baru ia lakukan telah dipublikasikan dalam 33 jurnal kelomang, serta 6 genus dan 76 species baru nasional maupun internasional, dan telah kepiting. Penemuan tersebut telah ia menghasilkan sebanyak 5 paten. Tjandra publikasikan dalam 88 artikel ilmiah yang mengungkapkan, berdasarkan pengalamanya diterbitkan di jurnal nasional maupun menjadi seorang perempua peneliti, ia perlu internasional. menauladani sikap Kartini yang peka terhadap permasalahan di sektiar dan berjuang untuk Perjuangan R.A Kartini juga telah menjadi mencari solusi. \"Kontribusi peneliti yang potret besar revolusi kesetaraan gender di berdampak panjang terutama dalam Indonesia. hal itu tampaknya menginspirasi memperbaiki kualitas hidup manusia, menjadi Kurniawati Hastuti Dewi sebagai Pakar Gender indikator perjuangan seorang peneliti,\" ugkap dan Politik LIPI, untuk mendokumetasikan Tjandra. Saat ini, kesempatan yang setara telah rekam jejak kesetaraan gender sebagai sumber memberikan ruang bagi perempuan peneliti, ilmu pengetahuan. Kurniawati telah melakukan untuk dapat mengeksplorasi dan meningkatkan penelitian individu tentang gender dan politik kemampuan diri dalam memajukan riset tanah sejak tahun 2002 dan telah menciptakan tulisan air. yang berjudul 'Indonesian Women and Local Politics Islam, Gender and Netrowks in Post- 6 Suharti Indonesia' yang rilis tahun 2015. Sebagai perempuan peneliti dalam bidang politik, dirinya menyadari pentingnya menghadirkan perspektif perempuan dan perspektif gender dalam riset dan tulisan politik. \"Dengan demikian, peneliti perempuan dan para perempuan yang pengalamannya muncul dalam berbagai riset dan tulisan tersebut, berkontribusi menjadi sumber pengetahuan yang memperkaya pengetahuan ilmu politik Indonesia dan dunia,\" ungkap Kurniawati. Baca juga: Kartini dan Kesempatan Sekolah Bidan, Ingin Mencegah Kematian saat Melahirkan Bukan hanya itu saja, menghadapi pandemi


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook