Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MODUL STEM (2)

MODUL STEM (2)

Published by i_Par Wala, 2021-03-13 08:22:07

Description: MODUL STEM (2)

Search

Read the Text Version

Helwiya, M.Pd 51

Helwiya, M.Pd 52

Helwiya, M.Pd 53

Helwiya, M.Pd 54

Helwiya, M.Pd 55

Helwiya, M.Pd 56

Sumber: materi bimteks STEM PSMA, 2019 57 Helwiya, M.Pd

Contoh pembelajaran STEM pada mata pelajaran Kimia di SMAN 2 Rengat. DESAIN PEMBELAJARAN STEM Topik : Pembuatan ice cream Kelas/Semester: XII / 1 Model : PJBL Pendekatan : STEM Metode: diskusi, eksperimen dan penugasan Tujuan Pembelajaran: Dengan pendekatan STEM menggunakan model PJBL dan menggali informasi dari berbagai sumber, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan peserta didik mampu Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis), dan Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari , terlibat aktif selama proses pembelajaran dengan mengembangkan rasa ingin tahu, teliti, kritis dan bertanggungjawab dalam mengalisis proses, dan memiliki kreatifitas dalam menggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar dan mampu memasarkannya. Analisis STEM. 1. Sains : Siswa mampu membuat ice cream dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar 2. Teknologi; membuat ice cream dengan tehnologi sederhana, menggunakan alat alat yang sederhana 3. Engineering : siswa mampu mendesain bentuk ice cream yang akan dibuat, tampilannya bagus dan layak dijual. 4. Mathematic : siswa mampu mengitung dan menggunakan pengukuran yang tepat dalam membuat ice cream, sehingga adonan pas kekentalannya, dan enak rasanya Helwiya, M.Pd 58

Prasyarat Pengetahuan: IPA : penerapan sifat koligatif yaitu penurunan titik beku larutan. Matematika : Perhitungan matematis yang digunakan dalam membuat ice cream. Bahasa : Penggunaan bahasa dalam mengkomunikasikan pembuatan dan memasarkannya. Ekonomi : menggunakan prinsip ekonomi sehingga memiliki keuntungan jika dijual. Langkah Sintak Model Deskripsi Kegiatan Alokasi Pembelajaran Pembelajaran waktu (Menit)  Guru memberi salam dilanjutkan Pendahuluan dengan menanyakan kabar siswa Kegiatan Inti Fase 1: dan kesiapan belajar Penentuan pertanyaan  Guru memeriksa kehadiran siswa mendasar  Guru mereview materi pertemuan Helwiya, M.Pd sebelumnya :Jelaskan tentang sifat koligatif larutan.  Guru melakukan apersepsi mengenai ice cream dengan pertanyaan: Bagaimana cara membuat ice cream?  Peserta didik menyimak penjelasan guru tentang prinsip pembuatan ice cream.  Guru memberikan pertanyaan :  Apa prinsip dari pembuatan ice cream?  Masalah apa yang akan timbul dengan pembuatan ice cream secara sederhana?  Masing-masing kelompok berdiskusi kemudian mengemukakan permasalahan yang mereka temukan berdasarkan pertenyaan guru.  Guru kembali bertanya : apakah bahan dan alat untuk membuat ice cream mudah didapat?  Setiap kelompok berdiskusi dan mengemukakan pendapat untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan. 59

 Guru mengarahkan peserta didik dan mencari beberapa alternatif jawaban yang paling memungkinkan untuk dibuat di dalam kelas..  Guru kembali berusaha memotivasi peserta didik untuk mempelajari konsep-konsep yang akan dipelajari Fase 2:  Guru memberikan LKPD kepada Mendesain perencanaan setiap kelompok dan Fase 3 : menjelaskan aturan main dalam Menyusun jadwal tugas proyek tersebut Fase 4: Monitoring  Secara berkelompok siswa Fase 5: Hasil melakukan eksplorasi cara Fase 6: Evaluasi pembuatan ice cream sederhana pengalaman dari berbagai sumber dan dengan bantuan LKPD masing-masing.  Guru membimbing dan memberikan panduan dasar dalam pembuatan ice cream sederhana dan setiap kelompok boleh berelaborasi dan berimprovisasi membuat ice cream sesuai kemampuan dan selera mereka.  Guru membimbing dan memberikan bantuan kepada kelompok yang membutuhkan bantuan  Guru dan siswa membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan, menentukan alat dan bahan dan deadline penyelesaian pembuatan ice cream ini.  Guru memantau kegiatan siswa dalam proses pencarian informasi tentang pembuatan ice cream dan mengamati upgrade dari proses tersebut.  Melakukan pengujian terhadap hasil yang telah dibuat siswa dalam kelompoknya.  Bersama-sama dengan siswa, guru melakukan refleksi secara individu maupun kelompok terhadap hasil yang telah Helwiya, M.Pd 60

diperolah siswa.  Menyelesaikan proyek tersebut Penutup  Guru merefleksi hasil kegiatan Foto-foto kegiatan pembelajaran.  Guru memberi penguatan terkait penerapan konsep pembuatan ice cream dan hubungannya dengan sifat koligatif larutan  Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya yaitu mengeksplorasi pembuatan ice cream untuk dapat dipraktekkan oleh siswa sebagai bekal wira usaha. Helwiya, M.Pd 61

Helwiya, M.Pd 62

E. Latihan Buatlah analisis STEM pada satu KD dari mata pelajaran yang anda ampu. Diskusikan dalam kelompok dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis KD yang sesuai dengan pembelajaran STEM 2. Identifikasi topic yang sesuai 3. Rumuskan IPK 4. Buatlah analisis STEM dari topik yang dipilih. Helwiya, M.Pd 63

BAB IV. PENUTUP A. KESIMPULAN Tuntutan dunia pendidikan pada abad 21, memaksa semua pihak mampu bersaing dengan pesatnya kemajuan teknologi. Dunia pendidikan juga harus bergerak cepat merubah paradigma pengajarannya. Pengajaran cara lama yang berpusat pada guru, pengajaran yang didominasi oleh guru, bentuk pengajaran yang diatur oleh guru menurut seleranya, menurut gayanya sendiri, menurut kehendaknya tanpa memahami karakter siswa, tanpa memihak pada siswa, tanpa memberikan kesempatan sedikitpun bagi siswa berkreasi sesuai dengan minat dan bakatnya, sudah tidak dapat diterapkan lagi. Paradigma pengajaran harus bergeser pada paradigma yang mampu mengakomodir kecakapan abad 21. Kecakapan abad 21 disebut dengan istilah 4C ( Critical, Creative, Collaboration, dan Communication), hanya mampu dilatihkan dengan gaya pengajaran abad 21, yaitu gaya pengajaran berpusat pada siswa, dan memberikan ruang yang cukup pada siswa untuk berkembang, berargumentasi, dan berkreasi sesuai dengan minat dan bakat mereka. Pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan abad 21, salah satunya adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STEM. Pendekatan ini mengintegrasikan sains, teknologi, engineering dan matematika dalam suatu proses pembelajaran yang holistik untuk memahami suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari secara nyata. Pembelajaran dengan menggunakan pendkatan STEM ini juga mengusung merdeka belajar, yang kembali dicanangkan oleh menteri Pendidikan Nasional Nadiem Makarim. Dalam mereka belajar siswa dan guru bebas merancang kegiatan pembelajaran yang mampu menampung seluruh aspirasi siswa dengan bimbingan guru sesuai dengan tujuan belajar yang hendak dicapai. Dalam merdeka belajar juga terjadi merdeka mengajar, dimana guru memiliki kebebasan dalam merancang pembelajaran yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi, karakter, dan goal yang ingin dicapai. Guru disini akan bertindak Helwiya, M.Pd 64

sebagai perencana, pelaksana, penilai dan sekaligus sebagai fasilitator bagi kemajuan siswanya. B. SARAN Melihat perkembangan paradigm pengajaran saat ini, maka disarankan kepada kita sebagai guru untuk dapat: 1. Memperbaiki kualitas pengajaran kita dengan selalu berlatih menerapkan model dan metode yang mendukung pengajaran abad 21 dan industry 4.0. 2. Melakukan penelitian untuk melihat keberhasilan kita dalam menerapkan suatu model dan pendekatan, agar tercipta efektivitas dalam pembelajaran 3. Menerapkan pendekatan berbasis STEM sebagai salah satu pendeklatan untuk meningkatkan keterampilan abad 21 pada siswa, sehingga mampu bersaing pada era industry 4.0. Helwiya, M.Pd 65

DAFTAR RUJUKAN Anna Permanasari, STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains. SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21” Surakarta, 22 Oktober 2016. Prosiding. Anita Tipani*1, Toto2, Lia Yulisma3. IMPLEMENTASI MODEL PjBL BERBASIS STEM UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS SISWA. Jurnal Bio Educatio, Volume 4, Nomor 2, Oktober 2019, hlm. 70-76 ISSN: 2541-2280. Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Galuh. Dessy Agustina1, a), Ida Kaniawati1, Irma Rahma Suwarma1. PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS STEM (SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATHEMATICS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN CONTROL OF VARIABLE SISWA SMP PADA HUKUM PASCAL. Prosiding Seminar Nasional Fisika (E-Journal) SNF2017 https://doi.org/10.21009/03.SNF2017. VOLUME VI, OKTOBER 2017 p- ISSN: 2339-0654 e-ISSN: 2476-9398. Prodi Pendidikan Fisika FMIPA UPI, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Isola, Sukasari, Kota Bandung 40154 Hapizoh. PENERAPAN DISCOVERY LEARNING TERINTEGRASI STEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 26 PALEMBANG. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 03 Mei 2019. Universitas PGRI Palembang Juniaty Winarni, STEM: APA, MENGAPA dan BAGAIMANA.. Pros. Semnas IPA Pascasarjana UM. Vol. 1. 2016. ISBN 978-602-9286-21-2. Pascasarjana Universitas Negeri Malang Rika Widya Sukmana. PENDEKATAN SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING AND MATHEMATICS (STEM) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGEMBANGKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR . Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, ISSN Cetak : 2477-2143 ISSN Online : 2548-6950 Volume II Nomor 2, Desember 2017 Helwiya, M.Pd 66


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook