Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore YUK BELAJAR BIOTEKNOLOGI BARENG BU SILVI

YUK BELAJAR BIOTEKNOLOGI BARENG BU SILVI

Published by Silvia Ramadani, 2020-12-14 07:04:10

Description: Handout Ini berisi tentang materi bioteknologi yang membantu ananda sekalian memahami materi bab 7 semester 2

Search

Read the Text Version

bioteknologi pangan handout matapelajaran ipa SMP/MTs Kelas IX Semester 2 SILVIA RAMADANI, S.Pd SMP ISLAM AS SHOFA PEKANBARU

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii KOMPETENSI INTI ..................................................................................................... iii PETA KONSEP ………………………………………………………………… ........ iv A. BIOTEKNOLOGI……………………………………………………..…………………………………….. 1 B. BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL ………………………………………............................ 3 C. BIOTEKNOLOGI MODERN ………….………………………………………………………………… 10 D. PERAN BIOTEKNOLOGI………………..………………………………………………………………. 17 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 23

BIOTEKN Bioteknologi Terbagi m Konvensional Produk Menggunakan Jasa Mikroorganisme Hasil Seperti Jamur Bakteri Enzim-enzim Contoh Yogurt Tape Prosesnya Tempe Kecap Fermentasi Kecap

3.7 Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia NOLOGI Bioteknologi Modern menjadi Prinsipnya Pangan Teknik rekayasa genetik Pertanian Perternakan Hasilnya Kesehatan Industri Organisme transgenik Kesehatan Bidang

Bisakah kamu hidup tanpa teknologi? Mungkin tidak akan bisa. Perhatikan aktivitasmu sehari-hari selalu menggunakan hasil-hasil teknologi. Kamu nonton TV, pergi sekolah dengan kendaraan bermotor, berkomuniasi dengan telepon, bekerja dengan komputer, dan sebagainya. Semuanya yang telah dicontohkan tersebut adalah produk teknologi. Demikian juga yang berkaitan dengan sandang, papan, pangan dan pengobatan juga menerapkan teknologi. sebagai contoh, mungkin kamu pernah melihat semangka tanpa biji, mendengar tentang kloning domba atau anjing. Itu semua adalah hasil penerapan teknologi pada organisme untuk menghasilkan produk yang bermanfaat, dan dikenal dengan Bioteknologi. Apa itu bioteknologi akan kamu pelajari pada bab ini Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan bioteknologi? Tape merupakan produk makanan yang proses pembuatannya memanfaatkan bioteknologi. Pernahkan kamu mengamati singkong dengan tape? Apa yang membedakan dari kedua benda tersebut? Benar sekali, yang membedakan tape dengan singkong adalah rasa dan teksturnya. Coba kalian pikirkan, apa yang membuat tape mempunyai rasa dan tekstur yang berbeda dengan singkong!. Tentunya kamu tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bioteknologi dan contoh-contohnya termasuk tape bukan?

Tujuan : Membuat tape dari beberapa bahan yang berbeda Apa yang kamu perlukan? 1. ½ kg bahan yang mengandung karbohidrat (singkong, ketan, sukun, atau bahan lain yang ada di daerahmu) 2. Ragi tape 3. Daun pisang sebagai pembungkus Apa yang harus kamu lakukan 1. Melakukannya bersama kelompokmu di rumah 2. Membersihkan bahan-bahan yang mengandung karbohidrat dyang kamu pilih 3. Mengukus bahan-bahan yang dipilih sampai matang 4. Membiarkan bahan-bahan tersebut sampai dingin 5. Menabuti bahan-bahan yang dipilih dengan ragi tape hingga rata 6. Membungkus rapat dengan daun pisang 7. Melakukan pengamatan dan mendokumentasikan mulai pada tahap setelah pemberian ragi hingga menjadi tape sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru 8. Mencatat hasil pengamatan pada Tabel 1.1 9. Mendiskusikan hasil pengamatan tersebut dengan teman kelompok Tabel 1.1 Data Pengamatan Tape Sebelum Diberi Ragi Setelah Menjadi Tape Bahan Tekstur Rasa Tekstur Rasa Setelah melakukan Kegiatan 1 coba diskusikanlah pertanyaan berikut. 1. Mengapa dalam pembuatan tape harus ditaburi dengan ragi? Apa yang terdapat pada ragi tape? 2. Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin? 3. Mengapa pembuatan tape disebut menggunakan proses bioteknologi?

Kata bioteknologi berasal dari kata “Bio” dan “teknologi”, dan secara bebas dapat kamu definisikan sebagai pemanfaatan organisme hidup untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia. Setelah kamu membaca definisi di atas, kamu mungkin akan bertanya, apakah petani yang membajak sawah dengan menggunakan kerbau juga termasuk bioteknologi? Diskusikan dengan teman- temanmu. Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu baru dalam kehidupan manusia. Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman dahulu, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan makanan yang difermentasikan. Fermentasi dalam pemrosesan bahan pangan adalah mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan karbondioksida atau asam amino organik menggunakan mikroorganisme. Perkembangan bioteknologi dimulai sejak tahun 1857, setelah Louis Pasteur menemukan hasil fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme. Masih ingatkah kamu, apa yang dimaksud dengan mikroorganisme? Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan jasa mikroba untuk menghasilkan produk dan jasa, misalnya jamur dan bakteri menghasilkan enzim-enzim tertentu melalui proses fermentasi (proses peragian). Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang secara optimal. Contoh rangkaian proses yang digunakan dalam bioteknologi konvensional dapat dilihat pada Gambar 1.1 .Proses terjadi berurutaan, dari tepung (amilum) menjadi glukosa oleh jamur Aspergillus, selanjutnya glukosa menjadi alkohol oleh jamur Saccharomyces. Rangkaian proses ini telah lama digunakan.

Sumber : http://biologiklaten.wordprees.com Gambar 1.1 Bagan fermentasi Salah satu contoh produk pangan bioteknologi konvensional yang paling populer adalah tape. Pada dasarnya pembuatan tape tidak jauh berbeda antara tape singkong, tape ketan, ataupun tape dengan bahan karbohidrat lainnya. Namun pada proses pembuatan tape ketan, sebelum ketan dikukus, ketan harus terlebih dahulu direndam kurang lebih 5 jam. Hal tersebut tersebut membuat ketan lebih cepat masak ketika proses pengukusan. Pemberian ragi juga harus dalam kondisi singkong dingin yang bertujuan agar sel-sel ragi tidak akan mati atau rusak, selain itu pemberian ragi pun harus tersebar secara merata, agar fermentasi juga terjadi secra merata. Proses pembuatan tape sebenarnya hanya memelihara jamur ragi tape (mikroba pembuat tape) pada ketela pohon atau nasi ketan yang dijadikan substrat bagi jamur ragi. Pemeraman ketela pohon atau nasi ketan yang telah ditaburi ragi (Saccharomyces cerevisiae) sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai tempat yang anaerob(tanpa oksigen), gelap dan hangat dan sebagai hasil dari fermentasi tersebut adalah produk tape yang banyak dijual di pasar, seperti yang terlihat pada gambar 1.2 Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org Gambar 1.2 (a) Tapai Singkong (b) Tapai ketan

Tantangan! Coba perhatikan beberapa produk makanan atau minuman di sekitarmu Carilah informasi dari berbagai yang memanfaatkan bioteknologi sumber, apakah proses pembuatan tapai konvensional. Roti, keju, atau yogurt singkong sama dengan pembuatan tapai adalah beberapa produk makanan ketan? Apakah mikroorganisme yang bioteknologi yang mungkin pernah berperan juga sama? kamu makan. Proses untuk mengolah jenis makanan itu memanfaatkan pengolahan bioteknologi konvensional. Apakah kamu tahu mikroorganisme yang berperan dalam pembuatannya? Simaklah penjelasan berikut! a. Yogurt Taukah kamu bahwa bahan utama pembuatan yogurt adalah susu. Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau lactobacillus bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa menjadi asam laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan Sumber: www.midwestdairy.com susu menjadi kental. Hal tersebutlah yang Gambar 1.3 Yogurt menjadikan yogurt terasa asam dan kental. Sumber: www.bionnet.com Berdasarkan penelitian di Institut Nutrisi Gambar 1.4 Susu dan Yogurt Nasional, Hyderabad, segelas yoghurt (250 mL) mengandung 370 gram kalsium. Jumlah tersebut lebih banyak dari pada kalsium dalam 250 mL susu, yakni 300 mg. Jumlah kalsium dalam 250 mL yoghurt terbukti dapat memenuhi 30–40% kebutuhan orang dewasa sehari-hari. Selain itu, yoghurt juga merupakan sumber vitamin B, fosfor, dan kalium

b. Keju Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilkukan dengan bantuan bakteri lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan Sumber: www.midwestdairy.com menghasilkan enzim renin, sehingga protein Gambar 1.5 Keju susu akan menggumpal dan membagi susu menjadi cari dan padatan (dadih). Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Selanjutnya dadih mengalami proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk produk olahan yang kita kenal dengan keju. c. Mentega Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis. Bakteri- bakteri tersebut membentuk proses pengasaman, selanjutmya susu diberi cita rasa tertentu dan leak mentega dipisahkan. Sumber : http://ebiologi.net Kemudian lemak mentega diaduk untuk Gambar 1.6 Mentega menghasilkan mentega yang siap dimakan. d. Tempe Telah diakui dunia bahwa tempe adalah makanan asli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, tempe merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu tempe juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubbuh manusia. Tahukah kamu bagaimana cara membuat tempe? Pada dasarnya produksi tempe dilakukan dengan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus pada bijii kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa.

Benang-benang tersebut yang mengakibatkan biji-biji kedelai saling terikat dan membentuk struktur yang kompak pada Gambar 1.4 Sumber :www.pf.chiba-u.ac.jp/ Gambar 1.7 (a) Tempe (b) Jamur Rhizopus oryzae e. Roti Pembuatan roti memerlukan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae. Mikroorganisme tersebut akan memfermentasikan gula di dalam adonan menjadi CO2 dan alkohol sehingga adonan mengembang. Dalam proses ini, roti tidak memecah tepung menjadi gula karena tidak menghasilkan enzim amilase. Selain itu untuk mengembangkan dan memberikan rasa saat di panggang, uap CO2 hasil fermentasi ragi juga meninggalkan tekstur yang khas dan menyebabkan roti menjadi ringan Sumber :http: //i1.biotechdh.com/biotechnology.org Gambar 1.8 (a) Roti (b) Saccharomyces cerevisiae f. Kecap Pembuatan kecap memerlukan jamur Aspergillus wentii. Jamur ini ditumbuhkan dalam kulit gandum terlebih dahulu. Selanjutnya, jamur bersama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang sudah dimasak akan menghancurkan campuran gandum. Setelah melalui fermentasi karbohidrat yang cukup lama maka dihasilkan kecap

g. Oncom Pernahkah kamu makan oncom? Oncom merupakan makanan yang dikenal dikawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas kedelai atau bungkil kacang dengan bantuan jamur Monilia Sumber: http://ebiologi.net Sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna Gambar 1.9 Oncom merah atau orange yang merupakan pewarna alami. h. Tauco Terbuat dari kacang kedelai yang proses pembuatannya mirip dengan pembuatan kecap yang memanfaatkan mikroorganisme Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus. Tauco pun merupakan produk hasil fermentasi. Sumber: http://agrotecno.net Di Indonesia, tauco memang bukanlah bahan Gambar 1.10 Tauco atau bumbu masak yang dipakai di semua daerah. Jawa barat merupakan salah satu daerah penghasil tauco yang sering digunakan dalam masakannya, selain untuk tumisan bisa dipakai untuk membuat sambal tauco. Sebagaimana uraian sebelumnya, banyak produk bahan makanan lainnya misalnya Nata de coco (sari kelapa atau kolang-kaling dari air kelapa) juga produk bioteknologi konvensional yang pembuatannya dibantu bakteri Acetobacter xylinum. Nata de coco terbuat dari air kekapa dengan massa kenyal berwarna putih yang terbentuk dari serabut hemiselulosa yang terbentuk pada permukaan medium cair tempat hidup bakteri Acetobacter xylinum. Pemanfaatan mikroorganisme ini juga terjadi pada produk minuman dan alkohol seperti pada pembuatan tuak, sake, minuman anggur (wine), dan bir. Minuman tuak dan sake dapat dihasilkan dari fermentasi beras ketan oleh Aspergillus orizae. Sedangkan pembuatan minuman anggur dapat dibuat dari buah anggur atau buah lain yang memanfaatkan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces ayanus melalui proses fermentasi dan bir dibuat dari biji padi yang sebelumnya diubah menjadi malt yang mengandung enzim amilase

Sumber : http://www.greeners.co Gambar 1.11 (a) Nata de coco (b) bir Tahukah kamu, ternyata beberapa makanan dan minuman mengandung alkohol, misalnya pada tape dan roti. Apa dampak bagi tubuhmu, bila mengkonsumsi bahan makanan itu? Tentu kamu tahu bahwa mengkonsumsi alkohol akan merusak kesehatanmu. Pemerintah telah memberi batasan dalam pengonsumsian alkohol melalui BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dengan memberikan rekomendasi batasan alkohol pada makanan dan minuman sebanyak-banyaknya 5%. Di atas persentase tersebut, BPOM menyatakan makanan dan minuman tersebut berbahaya untuk kesehatan Tahukah kamu bagaimana perbandingan nilai gizi produk bioteknologi. Berikut ini adalah hasil analisis kandungan zat gizi pada kedelai dan tempe. Tabel 1.2 Kandungan Gizi Kedelai dan Tempe

Peningkatan Perkembangan bioteknologi pangan selanjutnya masuk ke masa bioteknologi modern dan mulai menerapkan prinsip genetika, biokimia, dan biomolekuler. Berbeda dengan bioteknologi konvensional, bioteknologi modern (khususnya rekayasa genetika) berusaha mengubah sifat organisme sehingga memiliki kemampuan seperti yang diinginkan. Rekayasa genetik adalah kegiatan manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah atau menghilangkan gen tertentu. Sebagai contoh misalnya, bakteri pada masa dahulu tidak mampu menghasilkan insulin yang diperlukan oleh manusia, pada saat sekarang orang sudah berhasil menambah sifat baru kepada bakteri tersebut, sehingga mampu menghasilkan insulin. Ada beberapa prinsip dasar dalam rekayasa genetika, yaitu DNA rekombinan, fusi protoplasma daan kultur jaringan. 1. DNA Rekombinan Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA dipotong kemudian disambung dengan DNA baru yang membawa sifat unggul. DNA baru hasil penggabungan inilah yang disebut DNA rekombinan. Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik. Bagaimana DNA rekombinan itu dibuat? Perhatikan Gambar 1.12.

Gambar 1.12 Urutan Pembuatan DNA rekombinan Makhluk hidup yang telah disisipi sifat (DNA) baru biasanya akan memiliki sifat baru itu. Makhluk hidup yang demikian itu disebut makhluk hidup transgenik (GMO = Genetic Manipulating Organism). Tumbuhan, hewan, dan bakteri transgenik tidak hanya digunakan untuk keperluan penelitian namun juga untuk memenuhi kebutuhan di bidang medis dan pertanian a. Tanaman Transgenik Tanaman transgenik merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan tanaman tersebut dapat direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerangnya. Melalui transgenik juga dapat dikembangkan kacang tanah dan kacang kedelai yang tidak akan menimbulkan reaksi alergi agi yang mengkonsumsinya, kentang manis yang tahan virus, pomato (potato dn tomato), beras dengan kandungan zat besi dan vitamin A yang lebih tnggi yang lebih dikenal dengan Golden rice seperti pada Gambar 1.13

Sumber: https://i1.biotechdh.com/biotechnology.org Gambar 1.13 (a) beras putih dan golden rice (b) pomato b. Hewan Transgenik Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan sebagainya. Selain pengembangan di bidang pangan, Produk transgenik juga banyak bermanfaat untuk bidang medis. Salah satu contohnya pemanfaatan organisme transgenik di bidang medis adalah pembuatan hormon insulin melalui bakteri. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh pankreas yang berperan penting dalam pencernaan karbohidrat. Insulin digunakan untuk mengobati pasien Diabetes melitus.

Bioteknologi banyak digunakan untuk rekayasa reproduksi pada hewan, misalnya pada proses kloning. Peristiwa kloning adalah seperti menyalin satu individu menjadi individu lain yang sama persis dan identik secara genetik. Kloning merupakan reproduksi aseksual yang bertujuan untuk menghasilkan individu baru yang seragam. Kloning juga dimanfaatkan manusia untuk memperoleh jenis-jenis tanaman dan hewan unggul. Agar lebih jelas mari kita perhatikan gambar dan ilustrasi berikut. Sumber: http://orindesia.wordpress.com Gambar 1.14 Proses Kloning pada Hewan Tahukah kamu cara mengkloning domba A? Pada tahap pertama kita perlu mengambil beberapa sel tubuh dari domba A. Lalu kita ambil sel telur dari domba B. Sel tubuh domba A diambil inti selnya saja dan sel telur domba B diambil inti selnya sehingga tersisa badan sel telurnya. Inti sel domba A disuntikkan ke dalam sel telur domba B. Selanjutnya sel tersebut akan berkembang menjadi embrio dan diimplantasikan atau ditanam di rahim domba lain (domba C). Setelahnya akan lahir domba yang mirip dan identik dengan domba A. Domba yang yang lahir akan memiliki sifat yang identik dengan domba pendonor inti sel, pada ilustrasi ini domba A pendonor inti selnya.

Pernahkan kalian mendengar tentang domba Dolly? Domba Dolly merupakan seekor domba betina hasil kloning dari penelitian Dr.Ian Willmut seorang ilmuwan Skotlandia pada tahun 1997. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting dalam sejarah kloning. Dolly direproduksi tanpa bantuan domba jantan, melainkan ciptaan Sumber: http://moronexplorer.wordpress.com dari sebuah kelenjar susu yang diambil dari Gambar 1.15 Domba Dolly seekor domba betina 2. Fusi Protoplasma Fusi protoplasma merupakan salah satu metode persilangan atau hibridisasi dengan memanfaatkan rekayasa genetika. Fusi protoplasma adalah penggabungan dua sel dari jaringan yang sama atau dua sel dari organisme yang berbeda dalam suatu medan listrik. Hal ini akan mengakibatkan kedua sel akan tertarik satu sama lain dan akhirnya mengalami fusi (melebur). Prinsip ini dapat dilakukan pada sel tumbuhan maupun sel hewan. Broccoflower merupakan salah satu hasil rekayasa genetika melalui teknik fusi protoplasma, agar kamu lebih paham tentang fusi protoplama, bacalah kolom yang tersedia berikut ini.

Ketika sebuah tanaman terluka, suatu kumpulan sel yang disebut kalus tumbuh lebih cepat pada tempat yang terluka. Sel kalus memiliki kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi batang, tunas, akar dan keseluruhan organ tanaman berbunga dapat hasilkan pada tempat yang terluka tersebut. Potensi alami dari sel ini untuk melakukan “program ulang” membuat sel tersebut menjadi kandidat yang ideal dalam rekayasa genetik. Seperti halnya sel tanaman yang lain, sel kalus juga diseliputi oleh selulosa yang tebal pada dinding selnya sehingga dapat menjadi pembatas atau menghambat DNA baru yang akan masuk. Untungnya dinding sel tersebut dapat diuraikan dengan bantuan enzim selulase, sehingga dihasilkan satu sel tanpa dinding yang disebut protoplas. Protoplas ini bisa difusikan (digabungkan) dengan protoplas dari spesies lain, sehingga dihasilkan suatu sel yang dapat tumbuh menjadi sebuah tanaman hibrida. Metode ini, disebut fusi protoplas. Metode ini telah digunakan pada broccoflower, yang merupakan suatu tanaman hasil fusi tanaman brokoli dengan tanaman kol (broccoflower). Sumber : Dokumen Kemdikbud Gambar 1.16 (a) Tanaman Brokoli, (b) Tanaman Kol, (c) Tanaman Broccoflower 3. Kultur Jaringan Kultur jaringan merupakan teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini bertujuan memperoleh bibit tanaman baru yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Melalui cara ini perbanyakan tanaman dilakukan secara vegetatif. Teori yang melandasi teknik ini adalah teori totipotensi, yang artinya setiap sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan

pada lingkungan yang sesuai. Dengan demikian individu-individu yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya. Teknik kultur jaringan diterapkan dengan cara mengambil sedikit jaringan dari daun, pucuk, atau ujung akar tanaman yang sebelumnya telah disucihamakan. Selanjutnya potongan jaringan tersebut ditanam pada botol-botol steril yang telah diisi dengan media tanam. Dalam media tersebut terkandung unsur hara yang sudah ditakar dan hormon pertumbuhan yang sesuai. Setelah beberapa lama, dari potongan jaringan tersebut akan tumbuh tunas baru atau kalus. Kalus selanjutnya akan berkembang jadi tunas yang dapat menghasilkan akar dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru, yang disebut plantlet. Setelah plantlet dalam botol tersebut cukup besar dapat dipindah ke media tanah seperti pada umumnya. Proses menanam dengan teknik kultur jaringan dapat kamu amati melalui skema pada Gambar 1.17. Sumber : www.tfkhdyt.blogspot.com Gambar 1.17 skema menanam dengan teknik kultur jaringan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya kamu tentu telah mengetahui berbagai manfaat bioteknologi dalam kehidupan manusia, khususnya untuk menghasilkan bahan makanan, bidang kesehatan, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini ilmuwan terus melakukan penelitian dalam bidang bioteknologi yang dapat menghasilkan suatu produk baru sehingga dapat meningkatkan Jurnal IPA kesejahteraan manusia. A. Penerapan bioteknologi Tuliskan dalam jurnal IPA 1) Bidang pangan contoh PST dan mikroprotein mu kemungkinan dampak 2) Bidang pertanian dan peternakan, cotoh padi apa yang muncul apabila transgenik, buah tahan busuk, tembakau bioteknologi konvensional resisten terhadap virus, dan ikan salmon seperti pemuatan tempe dan raksasa tape dilakukan besar- 3) Biang kedokteran, contohnya pembuatan besaran? insulin, vaksin, antibodi monoklonal. Banyak contoh-contoh masalah umat manusia dapat diatasi melalui bioteknologi ini, namun perlu juga disadari bahwa dampaknya juga tidak sedikit. Dampak penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika/moral, lingkungan hidup, sosial ekonomi, dan kesehatan . a. Bidak etika/moral Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen makhluk hidup lain dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan dan 75% menentang perpindahan gen hewan ke hewan lain. Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen babi disisipkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada organisme hasil rekayasa

merupakan pemberian hak pribadi atas organisme. Hal ini bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai instrinsik makhluk hidup b. Bidang Lingkungan Masih ingatkah kamu dengan tanaman transgenik atau hewan transgenik? Tanaman atau hewan transgenik memiliki sususan gen yang telah dimodifikasi, baik ditambahkan suatu gen atau dilakuakn pengurangan suatu gen organisme tersebut.organisme transgenik ini jika tidak diolah dengan baik maka akan dapat mencemari keanekaragaman gen yang ada di lingkungan alami atau merusak plasma nutfah atau yang dikenal dengan “polusi gen”. Misalnya tanaman jagung yang tahan terhadap herbisida, maka ketika jagung transgenik ini ditanam di lahan alami maka serbuk sari dapat membawa gen jagung transgenik dan menyerbuki jagung alami. Hal ini yang membuat gen-gen pada jagung alami sudah terkontaminasi dengan gen-gen dari tanaman jagung transgenik. Tanaman transgenik biasanya merupakan tanaman unggul, hal ini membuat petani lebih cenderung menanamtanaman transgenik (monokultur) dan tidak lagi menanamtanaman lokal. Akibatnya tanaman lokal akan menjadi langka dan berakibat pula pada penurunan jumlah plasma nutfah. Penggunaan tanaman transgenik juga dapat menimbulkan hama baru yang lebih kuat dari pada hama sebelumnya dan mengganggu keseimbangan ekosistem. Sumber: en.wikipedia.org Gambar 1.14 Peneliti sedang Mengamati Monokultur Jagung Transgenik

c. Bidang Kesehatan Banyak masyarakat yang khawatir bahwa pengembangan tanaman dan hewan transgenik berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini disebabkan di dalam organisme transgenik terdapat gen asing yang seharusnya tidak ada, bahkan tidak untuk dikonsumsi manusia. Gen ini dikhawatirkan memicu munculnya penyakit baru atau bahkan kanker. Berdasarkan hasil penelitian terhadap tanaman keelai transgenik yang mengandung gen dari kacang Brazil bisa memicu reaksi alergi pada orang tertentu yang sensitif terhadap kacang Brazil. Gen-gen asing tersebut juga dikhawatirkan dapat memicu bakteri untuk resisten sehingga muncul bakteri yang lebih ganas. Beberpa produk bioteknologi misalnya alkohol dapat disalahgunakan untuk dibuat menjadi minuman berarkohol yang apabila dikonsumsi terus menerus dapat meimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. d. Bidang Sosial dan Ekonomi Berbagai produk dari bioteknologi juga berpengaruh terhadap bidang ekonomi dan sosial. Seseorang yang memiliki modal dapat mengembangkan pertanian transgenik yang dapat meningkatkan hasil panen menjadi sangat berlimpah dengan kualitas sangat baik. Hal ini tentunya membuat petani tradisional kalah saingdalam pemasaran sehingga dapat menimbulkan kerugian bagi petani tradisional. Jika masalah ini terus berlanjut maka akan menimbulkan kesenjangan perekonomian yang makin besar. Begitu juga suatu negara yang sudah maju dan telah mengembangkan organisme transgenik yang memasarkan produknya di perdagangan internasional, tentunya produk negara berkembang akan kalah sehingga penghasilan negara pun dapat berkurang. Hal ini juga dapat membuat negara berkembang menjadi tergantung pada produk negara maju.

Luis pasteur lahir di Prancis, 27 Desember 1822- meninggal 28 September 1895pada umur 72 tahun. Sebagai ilmuwan, ia berhasil menemukan cara mencegah pembusukan makanan hingga beberpa waktu lamanya, dengan proses Sumber : http://www.sapaviva.com pemanasan yang biasa disebut pasteurisasi. Luis Gambar 1.14 Luis Pasteur pasteur memulai kariernya sebagai ahli fisika di sebuah sekolah lanjutan atas. Pada usia 26 tahun ia sudah menjadi profesor di Universitas Strasbourg, kemudian ia pindah ke Universitas Lille pada tahun 1856, ia melakukan penemuan yang berarti sangat esar bagi kedokteran. Penemuan awalnya adalah pasteurisasi, yakni mematikan bakteri yang ada di susu dengan pemanasan. Pasteur juga membuat obat untuk mencegah penyakit antraks dan suntikan melawan penyakit anjing gila rabies. Pada waktu itu orang yang digigit oleh anjing gila akan menderita penyakit yang disebut hidrofobid. Suntikan rabies pasteur tidak hanya mencegah tetapi juga mengobati penyakit tersebut.

Apa kalian pernah mendengar kasus meledaknya kilang Montara di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur? Kilang minyak yang meledak sejak 21 agustus 2009 tumpah dan mencemari laut Timor mencapai sekitar 107 juta liter atau sekitar 1,8 juta barel minyak mentah. Sumber: https://arrumsundari.wordpress.com Gambar: Peristiwa tumapahan minyak di laut Hal ini memyebabkan kerugian bagi masyarakat sekitar laut Timor. Sebenarnya ada cara yang mudah untuk menanggulangi limbah minyak tersebut secara alami. Lalu bagaimana caranya? Pernah dengar kata Bioremediasi? ya, bioremediasi adalah penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Bioremediasi menjadi salah satu pilihan untuk mengembalikan kondisi lingkungan yang terkontaminasi limbah hidokarbon minyak bumi.

Daftar Pustaka Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX K13. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Nur Kuswanti, dkk.2008Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam:Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wariyono, Sukis, dan Yani Muharomah. 2008. Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar 3; Panduan Belajar IPA Terpadu untuk Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook