Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore WARTA UNUSA 06

WARTA UNUSA 06

Published by Humas Unusa, 2021-01-26 03:04:09

Description: WARTA UNUSA 06

Keywords: UNUSA,UNU Surabaya,UNUSA Surabaya,Kampus NU Surabaya Keren,NU Surabaya

Search

Read the Text Version

EDITORIAL PENTINGNYA IT BAGI KEMAJUAN MASYARAKAT A ssalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. berlanjut di masa depan. Oleh karena oleh: Mohammad Ghofirin Di era zaman globalisasi itu, tidak sulit untuk memperkirakan Pemimpin Umum Majalah Unusa sekarang ini semua kegiatan salah satu ujian bagi kita di masa depan ialah kemampuan memanfaatkan mahasiswa dalam tugas akhir. Mobil Data Cerdas sumbangan dari PT Indosat akan bisa dilakukan secara praktis dan mudah. perkembangan teknologi informasi digunakan untuk menghimpun beberapa data penting secara real time. Sering terdengar ungkapan bahwa sebagai keunggulan strategis. Hal inilah Tidak terhenti sampai di situ, dunia dewasa ini berada dalam era menjadikan Universitas Nahdlatul Ulama Teknologi sistem akademik mahasiswa (SIM) yang dimiliki Unusa, diberikan teknologi informasi dengan keunggulan Surabaya (Unusa) mengerakkan sivitas secara cuma-cuma kepada Perguruan Tinggi yang tergabung dalam Nahdaltul yang strategis. Dan masyarakat modern akademiknya untuk memanfaatkan IT Ulama. Sudah ratusan Perguruan Tinggi mengadopsi Sistem Informasi Mahasiswa dikenal sebagai masyarakat digital. dan sekaligus inovasinya. yang ada di Unusa. Berkat hal inilah, Unusa terus terpacu untuk meningkatkan Pandangan demikian memang benar Seperti kita ketahui, Unusa inovasinya di bidang teknologi dan informasi. karena seperti diketahui salah satu berkeinginan menjadi Perguruan Tinggi Akhirnya kami ucapkan selamat fenomena yang dewasa ini sudah berbasis teknologi, salah satunya dengan membaca. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin “mendunia” dan berlangsung dengan mengembangkan Internet of Things. Selain kepada kita dalam menyiapkan generasi penerus bangsa, generasi rahmatan lil kepesatan yang luar biasa ialah itu, baru-baru ini, Unusa bekerja sama alamin. n perkembangan dan berbagai terobosan dengan PT Indosat mengembangkan Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thorieq, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi di bidang teknologi informasi. aplikasi yang terintegrasi dengan sepeda Wabarakatuh. Aplikasinya dalam kehidupan nyata angin. Dengan nama Smart Bike, sepeda Redaksi dapat dikatakan bahwa tidak ada lagi segi ini dilengkapi IoT (Internet of Thing). kehidupan dan penghidupan yang tidak Smart Bike ini adalah prototipe dari disentuh oleh teknologi informasi, baik laboratorium future digital economy, pada tingkat individual, kelompok, semua berbasis IoT, yang akan dihibahkan oleh jenis organisasi, dan tingkat negara, Indosat kepada Unusa.  bahkan dalam hubungan antarnegara. Melihat pentingnya IT bagi kehidupan Salah satu produk perkembangan masyarakat, Unusa terus melakukan tersebut ialah tumbuhnya disiplin ilmiah terobosan di bidang IT. Mobil data baru yang ini dikenal dengan istilah cerdas buktinya, Mobil tersebut teknologi informatika. dibekali peralatan canggih seperti Pengamatan dan kenyataan analisa sensor udara, lokasi dan GPS. menunjukkan bahwa perkembangan dan Pengumpulan serta pemanfaatan data terobosan teknologi informasi akan terus ini juga berguna untuk menunjang ISSN: 2621-6965 SEKRETARIS REDAKSI: DISTRIBUTOR: Hanny Rizky Maulidiya, A.Md Djoko Sudjarwo, S.E SUSUNAN REDAKSI REDAKTUR EKSEKUTIF: DESIGN/LAYOUT: PELINDUNG: Sukemi @arohmanmail Rektor Universitas NU Surabaya REDAKTUR: DITERBITKAN OLEH PEMIMPIN UMUM: Mubasir Aidi, Abdur Rohman, Habsah Humas Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Mohammad Ghofirin, M.Pd KONTRIBUTOR: ALAMAT REDAKSI: PEMIMPIN REDAKSI: Budi Prasetyo, Muhammad Nur Amin, SE Kantor Humas Lantai 4 Unusa Tower Kampus B Rudi Umar Susanto, M.Pd. Jemursari Surabaya PELAKSANA & TATA USAHA: Jl. Raya Jemursari 51-57 Surabaya (Kompleks Ayu Intan Agustina, A.Md.Keb., Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya) Syafa’atul Udzmah, A.Md.Kep Telp. 0800-1-401531 (Bebas Pulsa) Email: PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI: [email protected] Afriandi Eka Darta, A.Md MAJALAH UNUSA 06-2019 3

DAFTAR ISI EDISI INI 03 EditorialDi era zaman globalisasi sekarang ini semua kegiatan bisa 20 News dilakukan secara praktis dan mudah. Hal inilah menjadikan Unusa yang baru berusia enam Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mengerakkan sivitas tahun, berhasil naik peringkat 90 akademiknya untuk memanfaatkan IT dan sekaligus inovasinya. Bagaimana poin dari posisi 236 (2018) menjadi 146 (2019). upaya nyata Unusa menjawab tantangan era digital ini? Semua ulasannya Rektor Prof Jazidie mengingingkan Unusa mem- ada pada edisi ini. percepat target 100 besar. 05 Laporan UtamaUnusa komitmen ikut dalam perkembangan industri 4.0, yang 26 Laporan Khusus menjadikan data sebagai ujung tombak dalam berbagai bentuk Peraih IPK 3,97 ini mengaku pengambil keputusan. Big data analytics, internet of thing, antara lain menjadi semuanya dijalankan biasa saja, syarat wajib memasuki industri 4.0. Unusa ikut di dalamnya, terutama terkait data- terpenting bagaimana membagi waktu antara data kesehatan dan lingkungan yang makin dibutuhkan. belajar, kuliah dan kegiatan magang kerja. Dia adalah Siti Mas’ulah, Peraih IPK 3,97 sekaligus 10 Bincang UtamaFakultas Teknik Unusa, melalui Prodi Sistem Informasi, fokus menjadi wisudawan terbaik para gelaran wisuda dalam pengolahan dan penyediaan data bidang kesehatan. tahun 2018-2019. Apa saja tantangan yang dihadapi Prodi Sistem Informasi Unusa? Bagaimana merealisasi target menjadikan Unusa sebagai rujukan IT bidang kesehatan? 29 Resensi Buku Buku ini menyajikan 14 Pratikum. Cocok bagi mahasiswa yang menekuni bidang ilmu analis kesehatan. Secara garis besar, buku ini membahas tahapan menganalisis unsur- unsur kandung yang ada di makanan dan minuman. 12 War ta UtamaUniversitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bertekad 30 Inspirasi Alumni menjadi universitas unggul dalam pengajaran berbasis Dunia kerja di era digital sangat teknologi informasi. Implementasi dalam operasional kampus menjadi membutuhkan kemampuan tugas Tim IT yang bermarkas di Gedung Baiturrohim Kampus B, Jemursari. Teknologi Informasi. Hal ini pula yang dirasakan M. Tim yang menjabarkan berbagai gagasan IT menjadi aplikatif ini dipimpin Ilham Ramadhan, alumni Prodi Sistem Informasi Drajad Uji Cahyono, Direktur Sistem Informasi dan Perpustakaan. Unusa angkatan 2014 yang kini telah bekerja seba- gai pranata komputer di bagian administrasi umum 4 MAJALAH UNUSA 06-2019 kedinasan pelayanan kesehatan khusus lab.

LAPORAN UTAMA LAUNCHING: Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie mencoba langsung Mobil Data Cerdas disaksikan Ketua Dewan Pers Prof Mohammad Nuh bersama A. Aziez Bahalwan, Co-Founder PT Cybertrend Intrabuana saat launching MDC Unusa. Bangga Menjadi Mercusuar IT PTNU Sistem Informasi Memasuki era industri 4.0, lagi menyiapkan tenaga IT (informasi Manajemen (SIM) mengaplikasikan sistem dan teknologi) yang harus menjaga dan Unusa diduplikasi dan informasi manajemen (SIM) merawat (maintenance). dipergunakan secara sudah menjadi keharusan bersama oleh 46 Perguruan bagi setiap perguruan tinggi. Kementerian Unusa sendiri telah membangun SIM Tinggi Nahdlatul Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di tahun 2013. Saat itu ada dana hibah Ulama (PTNU). Mereka (Kemenristek Dikti) telah menggunakan SIM yang dimanfaatkan untuk pengembangan diuntungkan karena dalam berbagai monitoring dan evaluasi sistem informasi dan perangkatnya. bisa hemat Rp 1,8 miliar perguruan tinggi. Bahkan aplikasi SIM Unusa juga menyiapkan khusus Tim IT menjadi salah satu penilaian Kemenristek yang dipimpin Direktur Sistem Informasi setahun. Dikti terhadap akreditasi perguruan tinggi. dan Perpustakaan Drajad Uji Cahyono. Mereka inilah yang memroduksi dan Kondisi seperti ini tentu tak nyaman mengembangkan berbagai aplikasi IT bagi perguruan tinggi yang belum untuk mendukung SIM Unusa. menerapkan SIM. Alasan utamanya, pengadaan SIM tergolong mahal. Belum Keseriusan Unusa dalam pengembangan aplikasi SIM, kini diikuti MMAAJJAALLAAHH UUNNUUSSAA 0066--22001199 5

LAPORAN UTAMA dan bahkan dikloning 46 Perguruan LAB: Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). Boleh Prof. Kacung Marijan MA Ph.D, dan Prof Mohammad Nuh menunjukkan aplikasi presensi digital yang dikata, SIM Unusa menjadi mercusuar IT digunakan di Unusa. PTNU. ke kampus. Mereka bisa membayar perlu waktu dua jam agar bisa ikut “Sampai Oktober 2019, SIM Unusa lewat ATM atau bahkan gadget melalui mempergunakan SIM Unusa. Hal yang telah dimanfaatkan 46 PTNU. Kami perbankan online. perlu dilakukan Tim IT Unusa hanyalah bersyukur karena SIM Unusa bisa melatih para operator di tiap PTNU yang memberi kemaslahatan bagi banyak Kelebihan SIM Unusa itulah yang mengkloning SIM Unusa. PTNU dan warga NU,” kata Rektor Unusa, membuat banyak PTNU berminat Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng. memakainya. Setelah Unira menyusul Keuntungan lain mengkloning SIM Unusida (Universitas NU Sidoarjo). Unusa, tiap universitas hanya perlu Peran menjadi mercusuar IT buat Setelah aplikasi Unira dan Unusida membayar Rp 2,4 juta per tahun atau Rp PTNU bermula ketika Prof Achmad Jazidie berjalan lancar, beberapa PTNU pun 200 ribu per bulan untuk biaya patungan diberi amanah menjadi Ketua Lembaga tertarik mencoba dan bergabung. Hanya sewa server. “Bandingkan jika mereka harus Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) Jawa Timur dalam waktu dua minggu, sebanyak enam menyewa Rp 50 juta per bulan jika sendirian. periode 2018-2023. Saat melakukan Rapat PTNU bergabung. Artinya mereka menghemat Rp 1,8 miliar,” Kerja I di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, kata Istas yang baru pulang dari China. SIM menjadi salah satu dari lima bidang “Ternyata permintaan membludak. yang menjadi topik bahasan. Yang terbaru, UNU Yogyakarta juga minta Saat ini, beberapa fitur telah aplikasi SIM Unusa. Dan sudah terpasang dipergunakan 46 PTNU seperti “Banyak pengelola PTNU yang tadi siang,” kata Istas yang ditemui di feeder Kemenristek Dikti, penerimaan mengeluh belum memiliki SIM. Mereka ruangannya, Selasa (14/10) mahasiswa baru (pmb), hingga digilib tidak punya aplikasi untuk mengelola atau digital perpustakaan. Tak hanya manajemen universitas,” kata Dr Istas Menurutnya, Unusa sudah bisa itu, juga berbagai fitur seperti akademik, Pratomo MT, Dekan Fakultas Teknik disebut sebagai mercusuar IT PTNU. kepegawaian, keuangan, aset, presensi Unusa yang juga dipercaya menjadi Wakil “Sebab telah bergabung 46 PTNU, dan e-sorogan. Ketua LPTNU Jatim. sehingga kita sewakan ke cloud provider untuk mempercepat layanan,” ujarnya. Menurut Istas, PTNU yang Salah satu contoh Universitas Islam mengkloning SIM Unusa adalah mereka Raden Rahmat Malang (Unira). “Mereka Semakin banyaknya peminat membuat yang belum punya SIM, punya SIM tapi tidak mampu pengadaan server SIM. Unusa menginisiasi penyewaan server di fitur tidak lengkap, punya SIM tapi sering Terpaksa menyewa ke vendor dengan data cloud untuk mempercepat layanan. error, punya SIM tapi sewanya mahal, mengenakan biaya yang dibebankan Satu server dipergunakan 10 SIM PTNU. atau punya SIM tapi tidak memiliki Tim IT ke mahasiswa sebesar Rp 10 ribu per Perhitungannya, 50 gigabyte cukup untuk untuk mengelola. mahasiswa per bulan,” papar Istas. kebutuhan 10 PTNU selama lima tahun ke depan. Lab Internet of Medical Things Melihat kondisi masih banyak PTNU yang terkendala SIM, Istas pun berinisiatif PTNU yang bergabung diuntungkan Sejatinya Unusa tak hanya leading meminta izin Rektor Prof Jazidie, apakah karena tak perlu mengurus teknis, untuk urusan SIM di antara PTNU. boleh SIM milik Unusa digandakan untuk seperti ruang penyimpanan server. UNUSA bahkan telah melakukan berbagai membantu PTNU lainnya. Rektor ternyata Apalagi proses bergabung awal sangat percepatan di bidang IT. Hal itu sejalan memberi izin dengan catatan, tidak cepat. UNU Yogyakarta misalnya, hanya melanggar hukum. “Saya cek ternyata belinya lepas, Jadi sudah jadi hak Unusa dari penjual,” ujarnya. Apalagi Tim IT Unusa ternyata telah mengembangkan SIM lebih jauh. Misalnya mengaplikasikan feeder, sebuah fitur sinkronisasi dengan Kemenristek Dikti. Melalui fitur tersebut, pihak kementerian bisa memantau segala urusan akademik UNUSA. Mulai dari jumlah mahasiswa baru, nilai akademik mahasiswa, hingga informasi kelulusan. SIM Unusa juga telah terkoneksi dengan perbankan. Aktivitas pembayaran oleh mahasiswa tak perlu lagi datang 6 MAJALAH UNUSA 06-2019

LAPORAN UTAMA TEKNOLOGI: Peresmian Lab Terpadu Unusa (kiri) dan launching sepeda pintar atau Smart Bike. dengan target yang dipatok Rektor Prof penelitian terpadu, laboratorium “Harapannya, Unusa Jazidie. biomedik molekuler, laboratorium akan unggul dalam IoMT dan pengelolaan big data, Unusa pengajaran yang “Unusa berkomitmen ikut dalam bakal menjadi salah satu institusi berbasis teknologi perkembangan industri 4.0, di mana data yang mendinamiskan penelitian di informasi yang menjadi ujung tombak dalam berbagai bidang kesehatan. Insya Allah Unusa berbasis lokal genius, bentuk pengambil keputusan. Big data akan menjadi salah satu institusi yang serta penguatan jiwa analytics, internet of thing, antara lain memperkuat Surabaya,” papar Rektor. entrepreneur.” menjadi syarat wajib memasuki industri 4.0,” kata Prof Jazidie. Berbagai target tersebut, merupakan Prof Dr Ir Achmad Jazidie M.Eng. strategi Unusa memasuki rencana jangka Paling gres, pada Senin (23 September panjang tahap II tahun 2018-2022. Sejauh ini, Unusa telah menorehkan 2019), telah diresmikan Laboratorium Yakni menjadi universitas berdaya saing beberapa capaian membanggakan terkait Penelitian Terpadu. Fasilitas yang nasional, serta menjadi entrepreneurship sistem IT. Sebut saja Mobil Data Cerdas, semakin meneguhkan komitmen Unusa expertise university. smart bike, serbuk, eSorogan, hingga menjadi pusat pengembangan ilmu presensi digital. Semuanya menjadi bukti pengetahuan dan teknologi (science Unusa pun terus meningkatkan Unusa serius dalam sistem informasi dan and technology), khususnya di bidang pelayanan pendidikan berbasis teknologi teknologinya. kesehatan. informasi dan teknologi komunikasi yang andal. Dimulai dari merapikan Mobil Data Cerdas (MDC) hasil karya Laboratorium Penelitian Terpadu manajemen institusi, manajemen Tim UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) hanyalah langkah awal. Tahun depan, pembelajaran, termasuk penyediaan Cyber Unusa telah diluncurkan pada Unusa bakal melengkapi sarana dan sarana dan parsarana yang membuat pertengahan Agustus 2019. Unusa prasarana penelitiannya dengan semuanya terintegrasi melalui sebuah menggandeng PT Cybertrend Data membangun Laboratorium Biomedik sistem informasi. Academy (CDA) dan Indosat Ooredoo. Molekuler. Termasuk Laboratorium internet of medical things (IoMT) yang “Harapannya, Unusa akan unggul “MDC adalah mobil yang dilengkapi nantinya bisa dikonversikan pada dalam pengajaran yang berbasis sensor-sensor untuk merekam semua data pengembangan rumah sakit ke arah teknologi informasi yang berbasis smart hospital. lokal genius, serta penguatan jiwa entrepreneur,” tegas Rektor. “Dengan memiliki laboratorium MAJALAH UNUSA 06-2019 7

LAPORAN UTAMA dari lingkungan sekitar, seperti kualitas Daftar Universitas yang telah bergabung memanfaatkan SIM LPTNU Jatim udara, kondisi jalan dan lalu lintas. Data kemudian diolah menjadi informasi yang Daftar Universitas yang telah bergabung memanfaatkan SIM LPTNU Jatim lebih bermanfaat,” kata Dr Istas. 1. STIQ Walisongo Situbondo 24. IDIA Al-Amien Prenduan Sumenep Madura Contohnya polusi udara di lokasi 2. STAI Al-Fattah Pacitan 25. STAI Ihyaul Ulum Gresik tertentu dan jam tertentu sebagai informasi 3. IAI Tribakti Kediri 26. STAI AL FITRAH dan data Dinas Lingkungan. Lokasi jalan 4. STIS DAFA Bondowoso 27. STIT Raden Santri Gresik rusak dan berlubang yang membantu 5. STAI Darul Ulum Banyuwangi 28. STAI At-Tanwir Bojonegoro informasi data Dinas PU. 6. STAI Taruna Sby 29. IAI Qomaruddin 7. INSTIKA Guluk-Guluk Sumenep 30. UNUKASE Banjarmasin Menurut Istas, ide pembuatan MDC 8. IST Annuqayah Sumenep 31. UMNU Kebumen berawal dari pemanfatan teknologi 5G 9. STKIP Qomaruddin Gresik 32. STIB Banyuwangi (teknologi bergerak) yang ditawarkan 10. IAI Sunan Giri Bojonegoro 33. UNU Blitar Indosat Ooredoo. Tim UKM Cyber UNUSA 11. Universitas islam kadiri 34. Universitas Islam Makassar kemudian memanfaatkan teknlogi 5G tadi 12. IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk 35. Universitas NU Sidoarjo untuk pengambilan data lingkungan. 13. Universitas Islam Madura 36. Ist-Annuqayah Surabaya 14. INSUD Lamongan 37. ITS NU Pasuruan Kerjasama Unusa-Indosat juga 15. Universitas Islam Raden Rahmat Malang 38. STIT Urwatul Wutsqo Jombang melahirkan sepeda pintar atau smart bike. 16. STAI Daruttaqwa Gresik 39. STAI Hasanudin Pare Kediri Sepeda pintar yang terkoneksi dengan 17. IAI Uluwiyah Mojokerto 40. STAI Salahuddin Pasuruan gadget ini menjadi prototipe pertama yang 18. STITMA Tuban 41. Institut Agama Islam Ngawi nantinya dikembangkan di Laboratorium 19. STEI Kanjeng Sepuh Sidayu Gresik 42. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum IoMT (Internet of Medical Things) and Future 20. Institut KH.Abdul Chalim Mojokerto 43. STIS Miftahul Ulum Lumajang Digital Economic Unusa. 21. IAI TABAH (Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah) 44. STAI Al Azhar Menganti Gresik 22. STAI Syaikhona Kholil Bangkalan 45. STKIP Tegal “Laboratorium IoMT dan Future Digital 23. IKHAC Institut kh.abdul chalim mojokerto 46. UNU Yogyakarta. Economic Unusa bakal menjadi inkubator dalam mengembangan ide inovasi beragam Melalui aplikasi Serbuk, para siswa mahasiswa mengunduh aplikasi presensi produk tepat guna berbasis IoT. Dan smart bisa menshare karyanya dan bisa digital sebagai absensi kuliah. Caranya bike bakal menjadi penelitian pertama,” mengakses berbagai karya tulis melalui menggunakan barcode yang akan kata Prof Jazidie. gadget, sehingga tak perlu antri pinjam diplndai dosen tiap-tiap mata kuliah. buku di perpustakaan. Bahkan SMK Barcode masing masing pengguna tidak Serbuk dan Presensi Digital Kesehatan di Jember memanfaatkan sama,” kata Drajad Uji Cahyono, Direktur aplikasi Serbuk untuk meng-upload Sistem Informasi dan Perpustakaan Jauh sebelumnya, Unusa sebenarnya materi pelajaran guru dan materi Unusa. telah mempersembahkan aplikasi penugasan bagi para siswa. Serbuk atau sharing e-book. Sebuah Presensi digital bakal meminimalisir aplikasi perpustakaan digital yang sudah “Aplikasi Serbuk bertujuan risiko kecurangan menitip absen. “Sebab dipergunakan beberapa SMA. Sebut mendorong literasi dengan teknologi. barcode tidak bisa dititipkan. Jika ada saja SMAN 5 Surabaya, SMAN 1 Gresik, Siswa bisa mengakses literasi di mana yang menitipkan salinan barcode, dosen SMANU 2 Gresik dan 18 SMK Kesehatan pun dia berada. Bisa menghemat kuota akan langsung mengetahui karena bisa data, sehingga pas dimanfaatkan para mengecek jumlah yang hadir di kelas saat di Jember. siswa SMA,” kata Istas Pratomo yang juga itu juga,” jelas Drajad sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa. Sementara itu, Director & Chief Innovation & Regulatory Officer Indosat Unusa juga sudah menerapkan eSorogan Arief Musta’in mengakui bahwa adopsi atau aplikasi pembelajaran mahasiswa teknologi Unusa sangat bagus. “Salah melalui tablet. Bahkan kini, ditambahkan satu unique value Unusa yang harus terus aplikasi baru berupa presensi digital atau dipertahankan adalah selalu paling dekat dengan perkembangan teknologi digital absensi secara digital. Tentu tujuannya dan inovasi,” katanya. meningkatkan manajemen mutu layanan pendidikan Arief bahkan memrediksi Unusa bakal dengan membuat kejutan di bidang teknologi teknologi. medis. “Saya pikir Unusa akan melahirkan “Setiap masterpiece atau mahakarya yang akan dinikmati seluruh bangsa,” ujarnya. Alasannya, seluruh sivitas akademika Unusa, mulai dari rektor, warek, dosen, hingga mahasiswa, memiliki keinginan belajar sangat besar. “Maka wajar jika saya memrediksi bakal terjadi hal-hal besar di kampus Unusa,” tegas Arief.n (HAP) 8 MAJALAH UNUSA 06-2019

BINCANG UTAMA ARIEF MUSTA’IN, DIREKTUR & CHIEF INNOVATION & REGULATORY OFFICER PT INDOSAT TBK “Unusa Akan Lahirkan Masterpiece yang Dinikmati Bangsa” U nusa dan Indosat bekerja Ya betul. Kami melihat unique value Unusa punya banyak fakultas atau prodi sama untuk mengembangkan Unusa itu. Indosat ingin melakukan yang memberi peluang-peluang kita berbagai peralatan berbasis kolaborasi dengan Unusa tentang berkreasi bersama. Misalnya inovasi- Internet of Things (IoT). Mobil berbagai inovasi yang bisa dirancang inovasi bidang kedokteran atau smart Data Cerdas dan Sepeda Pintar sudah bersama. health. terealisasi. Bagaimana menurut Anda Saran Anda buat sivitas akademika “Salah satu unique value Unusa yang soal Unusa mematok diri menjadi Unusa? harus terus dipertahankan adalah selalu mercusuar IT kesehatan? paling dekat dengan perkembangan Hal paling mendasar adalah literasi. teknologi digital dan inovasi,” kata Arief Saya kira itu sudah benar karena Kurikulum harus diliterasi dan harus Musta’in, Director & Chief Innovation & Unusa punya modalnya. Kembali pada dipercepat. Kalau diupdate 5 tahun sekali Regulatory Officer Indosat. hal mendasar, ada yang namanya terlalu lama. Literasi penting karena kita learning ability atau kemampuan untuk menjadi tahu apa lesson yang sudah kita Bagaimana Arief melihat sistem terus belajar. Sebab tidak ada yang tidak dapat dan apa yang harus diperbaiki informasi dan teknologi yang diterapkan berubah. Semuanya constantly change, dari literasi tersebut. Setiap hal seperti Unusa? Bagaimana pendapatnya soal sehingga kemauan untuk terus belajar kurikulum, SOP, atau policy yang mugkin Unusa yang menargetkan diri menjadi menjadi kekuatan. akan menjadi tidak relevan harus mercusuar IT kesehatan? Berikut bincang segera diliterasi. Terutama yang terkait dengan Arief Mustaín usai tampil menjadi Saya melihat di Unusa, mulai dari pembicara pada kuliah tamu ‘Innovation rektor, warek, dosen dan bahkan mahasiswa karena At Scala’ di Auditorium lantai 9, Tower mahasiswanya, berkeinginan belajarnya mereka adalah Unusa, Kampus B, pada Kamis (26/9). besar sekali. Maka wajar jika saya digital talent kita memrediksi bakal terjadi hal-hal besar ke depan. n (HAP) Bagaimana Anda melihat sistem di kampus Unusa ini. informasi dan teknologi yang diterapkan Unusa? Jadi bukan tidak mungkin Unusa menjadi mercusuar Saya pikir Unusa punya diferensiasi. IT Kesehatan? Adopsi teknologinya sangat bagus. Saya terus-terang amazing dengan apa yang Betul sekali. Saya sedang digagas di Unusa. Tidak kalah pikir Unusa akan dengan perguruan tinggi lain bahkan PTN melahirkan masterpiece sekalipun. Salah satu unique value Unusa atau mahakarya yang yang harus terus dipertahankan adalah akan dinikmati seluruh selalu paling dekat dengan perkembangan bangsa. teknologi digital dan inovasi. Harapan Anda Saya sangat apresiasi Prof Jazidie terhadap Unusa? (Rektor Unusa) dan Prof Kacung (Warek 1 Unusa) yang menyatakan Unusa ingin Kita perlu selalu mencoba sesuatu yang baru. melakukan Berarti ada culture yang terbangun berbagai di kampus ini untuk selalu berada di kolaborasi stage art of technology. Unusa tidak mau dan sinergi. ketinggalan. Perlu spesifikasi- Apakah unique value Unusa itu yang spesifikasi membuat Indosat tertarik? karena MMAAJJAALLAAHH UUNNUUSSAA 0066--22001199 9

BINCANG UTAMA DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNUSA DR ISTAS PRATOMO MT “Targetnya Unusa Jadi Rujukan IT Kesehatan” Mobil Data Cerdas merupakan kreasi kebanggaan Fakultas Teknik Unusa yang telah memberi sumbangsih bagi warga Kota Surabaya. Sebab MDC mampu mengolah data kesehatan lingkungan. “Alhamdulillah, sejauh ini Sistem Informasi dan Teknologi Unusa sudah melakukan olah data kesehatan tentang lingkungan. Data polusi bisa diperoleh melalui Mobil Data Cerdas,” kata Dekan Fakultas Teknis Unusa Dr Istas Pratomo, MT, saat ditemui di ruang kerjanya, lantai 4 Tower Kampus B Unusa. F akultas Teknik Unusa, melalui Kemudian ada data analitik. Setelah data fokus pada kesehatan atau medical, Prodi Sistem Informasi, memang terkumpul, datanya mau diapakan? Ada karena Unusa memiliki prodi kesehatan fokus dalam pengolahan lagi yang namanya big data. Inilah yang kedokteran, kesehatan perawat dan dan penyediaan data bidang men-support ribuan data yang mencapai kebidanan. Apalagi kita juga punya dua kesehatan. Apa saja tantangan yang jutaan gigabyte. rumah sakit. dihadapi Prodi Sistem Informasi Unusa? Saat ini, problem Sistem Informasi Penelitian mahasiswa Unusa hampir Bagaimana merealisasi target menjadikan adalah mengolah informasi dari yang semuanya tentang kesehatan. Mulai dari Unusa sebagai rujukan IT bidang semula dianggap sampah data menjadi rekam medis, sistem informasi RS, SI lab, kesehatan? Berikut bincang dengan Istas informasi yang bermanfaat di masa smart hospital, hingga analisa penyakit. Pratomo: sekarang dan masa mendatang. Itulah kenapa, dosen kedokteran jika kuliah S3 akan belajar data science dan big data. Sekarang ini semuanya terkait Artinya sangat membantu Jadi sekarang trennya memang dengan sistem informasi dan kehidupan manusia? aneh. Dokter ilmunya bukan sekadar teknologi. Mengapa? Kecanggihan teknologi membuat kita Program studi Sistem Informasi bisa memrediksi kebiasaan seseorang. memang sedang tren ketika semua Bisa dilacak rekaman hari ke hari. Bisa perangkat dan peralatannya sanggup diketahui dari posisi HP-nya melalui GPS memenuhi kebutuhan manusia. atau rekaman pembicaraan. Itu namanya Teknologi perangkat dan teknologi real information. Big data berkuasa. Jadi hardware bisa memenuhi kebutuhan 20 pengolahan data bisa memrediksinya tahun hingga 30 tahun ke depan. secara tepat karena datanya valid. Problemnya justru data atau informasi itu sendiri. Dalam 1 detik, Apa kelebihan Sistem Informasi informasi yang dibuat oleh manusia Unusa? melalui internet mencapai ribuan bahkan Prodi Sistem Informasi Unusa jutaan gigabyte. Data milik Wikipedia berbeda dengan universitas lain. misalnya, kalau diprint panjangnya dari Sistem Informasi Unusa lebih bumi ke bulan. Kita bangun pagi bisa langsung buka gadget untuk mencari ada info apa? Kemudian satu orang bisa sharing beberapa informasi. Nah itulah kenapa prodi Sistem Informasi ngetren. Apalagi sekarang ada ilmu baru yang disebut data science. Jadi data itu ada science- nya, ada ilmunya tersendiri. Akhirnya muncul ilmu data mining atau mengambili data- Dr Istas Pratomo MT data yang diperlukan dari jutaan informasi. 10 MMAAJJAALLAAHH UUNNUUSSAA 0066--22001199

BINCANG UTAMA menyuntik, tapi juga dibekali ilmu mengolah data. Kini, hubungan gen dan penyakit sudah diketahui dan ada datanya. Orang Indonesia gennya apa saja dan kemungkinan besar penyakitnya apa saja. Sekarang bahkan bisa diprediksi kapan dan jam berapa seseorang akan sakit. Positifnya, bisa dicegah sebelum sakit. Dokter bisa bilang, “Oh Anda akan sakit ini. Harus saya kasih obat ini.” Jadi sudah ada antisipasi berdasarkan big data. Sebenarnya, semua bidang ilmu sudah mengarah ke SI. Dan, SI Unusa memilih bidang kesehatan. Bagaimana Prodi SI Unusa CANGGIH: Sensor canggih yang dipasang di Mobil Data Cerdas Unusa, mampu mendeteksi polusi udara mempersiapkan mahasiswanya? yang terjadi di wilayah sekitar tempat MDC ditempatkan. Mahasiswa SI Unusa akan diajari disuntikkan ke dalam tubuh, maka menganalis informasi kesehatan menjadi robot nano akan berjalan sendiri dan data kesehatan. Dari semua informasi mengobati penyakit dalam tubuh. Itu tentang kesehatan, mana yang harus sudah dilakukan di luar negeri. Nah, jika dipilih? Kenapa dipilih? Kemudian kita tidak mengikuti teknologi nano robot bagaimana menganalisanya menjadi untuk kesehatan, kita tidak bakalan maju. informasi baru yang lebih bermanfaat. Apa tantangan SI? Bagaimana capaian Prodi SI Unusa? Alhamdulillah, sejauh ini Semakin banyak tools, artinya Alhamdulillah, sejauh ini SI Unusa SI Unusa sudah melakukan semakin mudah, semakin berkembang, sudah melakukan olah data kesehatan olah data kesehatan tentang canggih dan memudahkan. Banyak tentang lingkungan. Data polusi bisa mahasiswa yang masih pakai tools lama. diperoleh melalui Mobil Data Cerdas. lingkungan. Data polusi Padahal tools baru penggunaannya pasti Ibarat alarm yang memberitahu bahaya bisa diperoleh melalui Mobil berbeda. Itulah kendala yang dihadapi SI. sebelum jatuh korban. Apalagi teknologi terus berubah menjadi Contohnya bau sangat pekat di Data Cerdas. Ibarat alarm lebih canggih. Jadi tantangannya tools Rungkut SIER. Itu alarm bahwa polusinya yang memberitahu bahaya yang terus berubah semakin canggih. tinggi dan harus diantisipasi. Mobil Data Cerdas mendeteksinya melalui delapan sebelum jatuh korban. Bagaimana strategi sensor. Data yang diperoleh valid menghadapinya? dan kemudian diserahkan ke Pemkot Apa target SI Unusa? Surabaya untuk ditangani. Paling tidak Targetnya Unusa jadi rujukan IT bagi Dosen harus terus mengikuti Unusa telah berkontribusi terhadap kesehatan. Bila perlu, seluruh Indonesia perkembangan teknologi SI, sehingga kesehatan masyarakat. kalau bertanya masalah IT kesehatanya mahasiswanya segera bisa diajarkan ke Unusa. Apalagi kita akan membangun teknologi atau cara baru tersebut. Sebab Ada contoh capaian lain? lab biomolekuler senilai Rp 15 miliar. Ada hal yang pasti dan tetap di dunia ini adalah Salah satu mahasiswa Unusa dukungan dari IT karena ujungnya tetap perubahan. Dan perubahan paling cepat ya membantu RSI A Yani menghadapi sistem informasi. Apalagi pengolahan data di dunia IT, makanya harus terus diantisipasi. akreditasi. Dia memelajari aplikasi yang tentang molekuler sangat penting karena diberikan Asosiasi Akreditasi Rumah Sakit. datanya banyak dan tidak terstruktur. Dosen harus terus menambah Dia melihat apa saja parameter yang Guna mengantisipasi perubahan wawasan melalui seminar atau pelatihan. menentukan nilai akreditasi. Misalnya, yang begitu cepat terhadap kurikulum, Dosen harus paham dan mau memakai jumlah peralatan atau absensi. Tujuannya kami bekerja sama dengan PT Cyberdata cara baru agar tidak ketinggalan. agar RSI bisa menutup kekurangannya. Academic. Mereka akan mengevaluasi Misalnya, identitas pasien sekarang pakai Jadi dia memberi solusi, apa saja yang kurikulum kita agar sejalan dengan gelang. Kondisi kesehatannya bisa dilihat harus dikerjakan untuk meningkatkan perubahan teknologi. n (HAP) melalui gelang itu. akreditasi. Bahkan ke depan, pengobatan memakai robot nano. Caranya cukup 11MAJALAH UNUSA 06-2019

WARTA UTAMA Mengintip Dapur Tim IT Unusa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bertekad menjadi universitas unggul dalam pengajaran berbasis teknologi informasi. Implementasi dalam operasional kampus menjadi tugas Tim IT yang bermarkas di Gedung Baiturrohim Kampus B, Jemursari. Tim yang menjabarkan berbagai gagasan IT menjadi aplikatif ini dipimpin Drajad Uji Cahyono, Direktur Sistem Informasi dan Perpustakaan. FIGUR: Direktur Sistem Informasi dan Perpustakaan Unusa, Drajad Uji Cahyono sedang presentasi. D rajad dan enam personelnya Menurut Drajad, mahasiswa perlu mengakses meski sedang di luar kampus,” telah merealisasi beberapa difasilitasi untuk mempermudah papar Drajad. teknologi yang kini proses mereka belajar melalui sarana dipergunakan sivitas dan prasarana IT. Maka Tim IT yang Kebijakan Unusa yang menetapkan akademika Unusa. Mulai dari eSorogan mempersiapkan semuanya, mulai dari 40 persen kurikulum diperoleh melalui yang merupakan platform pembelajaran jaringan, perangkat nonfisik, perangkat daring dan 60 persen melalui offline akademik, perpustakaan digital, web keras, hingga membuat aplikasi yang atau tatap muka di kelas menjadi salah Unusa, lab CBT (computer based test), mudah dipergunakan oleh mahasiswa dan satu tugas Tim IT untuk memperlancar sistem penerimaan mahasiswa baru (PMB), seluruh sivitas akademika. prosesnya. Kebijakan itulah yang akhirnya hingga aplikasi terbaru presensi digital. memunculkan eSorogan yang merupakan “Paling sederhana, kami harus platform akademik Unusa. “Tugas kami memfasilitasi pengajaran, memastikan setiap kelas dan ruang penelitian dan pengabdian masyarakat bisa mengakses internet. Selanjutnya “eSorogan berada di tablet dan ditanam sivitas akademika Unusa melalui sistem bagaimana mengupayakan agar semua beberapa aplikasi untuk pembelajaran IT. Apalagi pengembangan teknologi mahasiswa bisa mengakses materi kuliah, dan setiap mahasiswa memiliki akun. Kini dan informasi merupakan muara dari termasuk mengakses perpustakaan melalui eSorogan, mahasiswa tak hanya universitas,” kata Drajad saat ditemui dengan mudah melalui gadget yang mengakses kurikulum, tapi juga bisa bersama Tim IT di ruangannya, Selasa mereka pegang. Bahkan kami memikirkan, berkomunikasi dengan dosennya,” jelas (22/9). bagaimana agar para mahasiswa tetap bisa Drajad. Jika awalnya eSorogan berbentuk native 12 MAJALAH UNUSA 06-2019

WARTA UTAMA di tablet, kini eSorogan berubah menjadi untuk menjaga manajemen dan mutu membutuhkan, maka sistem IT-nya juga aplikasi di Android yang di dalamnya perkuliahan di Unusa. Melalui presensi tidak akan jalan dengan bagus,” ujarnya terdapat beberapa fungsi. Mulai dari digital, durasi perkuliahan yang diikuti sembari berharap agar semua sumber fungsi administrasi akademik, keuangan, mahasiswa bakal optimal. Mahasiswa daya IT di Unusa dimanfaatkan semaksimal atau e-resource ke perpustakaan. Ada yang mengikuti sebuah mata kuliah mungkin. juga fungsi google classroom, aplikasi yang terdiri dari 2 SKS atau 3 SKS, bakal berbagai kegiatan Aswaja sebagai kegiatan terpantau secara sistem apakah durasi Pada akhirnya, kinerja Tim IT untuk non-akademik seperti istighotsah atau perkuliahannya sudah sesuai atau belum. mempercanggih sistem informasi tahlil. Aplikasi ini perlu mengingat Unusa dan teknologi Unusa memang sangat merupakan lembaga pendidikan yang “Semuanya itu bisa terjadi karena kami bergantung kepada seluruh sivitas berinduk ke Nahdlatul Ulama (NU). memiliki big data. Dan big data itulah yang akademika yang bertindak sebagai user. bakal mengolah berbagai keperluan sivitas Masukan dari para user jika menemui Proses yang harus dilakukan Tim IT akademika Unusa,” jelas Drajad. kendala saat mempergunakan aplikasi, untuk menjadikan eSorogan nyaman diakses justru menjadi bahan informasi yang bisa disebut tak mudah. eSorogan diubah Sementara itu Munirul Huda, penting bagi Tim IT. menjadi aplikasi Android disebabkan banyak Kasubdit Sistem Informasi Unusa mahasiswa yang memanfaatkan teknologi menambahkan, tantangan berat Tim “Syukurlah sejauh ini respon dari tersebut di selulernya. IT Unusa adalah tantangan bagaimana keluarga besar Unusa begitu tinggi. Kami mengubah kebiasaan user atau pengguna dari Tim IT merasa sangat berterima kasih. “Saat di-download di berbagai macam di Unusa terhadap eSorogan dan aplikasi Kami justru merasa senang jika ada yang gadget, bermacam-macam kendala lainnya. memberi masukan, itu artinya kinerja kami bermunculan. Semuanya dievaluasi dan dipergunakan dan tidak sia-sia,” pungkas diperbaiki agar eSorogan bisa dipergunakan “Kuncinya memang mengubah Drajad Uji Cahyono. n (HAP) melalui semua jenis gadget,” kata Drajad. kebiasaan para user. Jika user merasa tak Mewujudkan Impian Rektor MEMBIMBING: Drajad Uji Cahyono membimbing langsung mahasiwa dalam mengimplementasikan IT untuk berbagai keperluan dalam sistem informasi dan teknologi. Paling mutakhir, seluruh sivitas akademika Unusa telah bisa mengakses presensi digital yang di-launching pada Jumat 13 September 2019. Aplikasi itu mulai diterapkan pada Senin (16/9) yang merupakan kuliah perdana tahun ajaran 2019-2020. Presensi digital sejatinya impian lama Rektor Unusa Prof Jazidie sejak Unusa berdiri. Oleh sebab itu, saat launching presensi digital, Prof Jazidie tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Sebab sistem absen mahasiswa menggunakan barcode bisa disebut pioner di Kota Pahlawan. “Saya belum pemah mendengar ada kampus di Surabaya yang presensinya seperti ini,” kata Rektor sembari tertawa bahagia saat launching. Menurut Rektor, presensi digital merupakan bukti bahwa Unusa serius mengejar target sebagai kampus excellent. Oleh sebab itu diperlukan berbagai terobosan dalam sistem informasi dan teknologi di internal kampus. Menurut Drajad, presensi digital masih terus dalam proses penyempurnaan. Sejak diluncurkan hingga tiga bulan ke depan, dilihat berbagai kendala yang mungkin muncul untuk diperbaiki. Presensi digital sebenarnya merupakan realisasi Tri Dharma perguruan tinggi 13MAJALAH UNUSA 06-2019

WARTA UTAMA Unusa Gandeng Indosat Wujudkan Smart Hospital DISKUSI: Rektor Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, diskusi dalam pertemuan dengan perwakilan Indosat, pernah berobat, dokter bisa melihat seluruh rekam medisnya. e-Biz, Qualcomm di ruang rektor lantai 8, Tower Unusa, Kampus B, Jemursari, Kamis (12/9). S ebagai universitas berbasis Setelah melakukan pemeriksaan, sistem informasi dan teknologi, Pada diskusi awal kita bahas langkah dokter tinggal menulis di dashboard Universitas Nahdlatul Ulama selanjutanya untuk mengimplementasi tentang kondisi terkini pasien, termasuk smart hospital,” katanya. menulis tindakannya atau tindakan yang harus dilakukan petugas lain di rumah Surabaya (Unusa) bakal Menurut Alwan, nantinya bakal sakit. Termasuk apa yang harus dilakukan pasien. Misalnya harus ke laboratorium mengembangkan platform yang lebih luas kembali dilakukan peninjauan rumah sakit atau ke apotek. Dan lagi-lagi, pasien bisa memastikan apa yang harus dilakukan dengan didukung big data yang mereka untuk melihat apa saja yang dibutuhkan, melalui smartphone. miliki. Salah satunya, ikut merealisasi dua komponen apa saja yang diperlukan, Tak hanya terkait aktivitas medis, manajemen rumah sakit bisa memonitor rumah sakit milik Yarsis, RSI Ahmad Yani hingga mencari ghiroh dari rumah sakit. berbagai hal. Mulai dari aktivitas dokter dengan pasien, para medis dengan pasien, dan RSI Jemursari, menjadi smart hospital “Kita nanti akan menyepakati soal petugas pendataan, petugas pantry, petugas kebersihan, atau mengontrol dan dan smart health. kapan realisasi. Bagaimana kesiapan mengatur suhu seluruh ruangan sesuai kebutuhan masing-masing. Dan, semuanya “Kita akan membuat sebuah sistem Unusa dan pihak rumah sakit, sehingga bisa dilakukan di satu tempat. untuk menjadikan rumah sakit yang kita Indosat bisa mempersiapkan berbagai Keuntungan lain misalnya, perawat tak perlu lagi mengecek infus pasien karena miliki menjadi smart hospital dan smart solusi yang dibutuhkan untuk merealisasi sudah termonitor dan bakal mengirim sinyal serta membunyikan alarm jika infus health,” kata Rektor Unusa Prof Dr Ir smart hospital,” paparnya. harus diganti. Petugas sekuriti juga tak perlu menegur mereka yang keluar masuk Achmad Jazidie MEng, saat pertemuan Smart hospital merupakan konsep ruangan pasien untuk besuk, karena sudah dideteksi kamera artificial intelligent yang dengan perwakilan Indosat, e-Biz, kesehatan smart health yang terkait bisa mendeteksi wajah keluarga pasien yang menjaga. Qualcomm di ruang rektor lantai 8, Tower penanganan rumah sakit. Konsep ini bakal “Sistem smart hospital secara Unusa, Kampus B, Jemursari, Kamis (12/9). bermanfaat bagi dokter, petugas rumah keseluruhan seperti ini belum ada di Indonesia. Kini, Unusa yang bakal Pertemuan ini menindaklanjuti kerja sakit, manajemen rumah sakit, dan bahkan merealisasi dan kami senang bisa mendukung,” kata Alwan. sama yang telah ditandatangani (MoU) seluruh pasien dan pengunjung. Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik antara PT Indosat Tbk dan Unusa tentang Alwan memaparkan smart hospital Unusa Dr Istas Pratomo MT mengatakan, hasil diskusi bakal dijadikan bahan pembuatan laboratorium internet of things memberikan banyak benefit. Nantinya, untuk menentukan berbagai kebutuhan dan apa saja yang harus dilakukan (IoT) and Future Economi Digital. pasien bakal mendapat pelayanan dalam mempersiapkan smart hospital. Dan, berbagai hal terkait rumah sakit Pernyataan Rektor Unusa diamini yang jauh lebih baik. Misalkan setelah didiskusikan ke Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis). “Smart hospital Mohamad Alwan, Partnership & Business pendaftaran awal, pasien tak perlu bertujuan agar sistem rumah sakit lebih produktif dan efisien. Semoga smart Development Division M2M IOT Solution menunggu di ruangan tripoli. Sebab dia hospital bisa membawa manfaat dalam meningkatkan layanan bagi banyak pihak,” Indosat Ooredoo. Menurut Alwan, pihaknya bakal diberitahu melalui smartphone-nya harapnya. n (HAP) mengonfirmasi inisiasi Unusa terkait Internet saat gilirannya bertemu dokter. of Things (IoT) untuk membentuk center of Sementara bagi para dokter, saat excellent yang nantinya mewujudkan smart melayani seorang pasien, dia tinggal hospital dan smart health. melihat keluhan si pasien melalui “Kita sudah melakukan survei rumah dashboard yang ada di komputer di sakit dan berdiskusi dengan Unusa. mejanya. Apalagi jika ternyata pasien 14 MAJALAH UNUSA 06-2019

WARTA UTAMA PRESTASI: Ketiga mahasiswa Unusa sedang menunjukkan piala dan sertifikat juara. Harumkan Nama Unusa Berbekal Stik Es Krim Nur Fauziah, Zahrotul Jannah dan Tri Nadia Ningsih yang didampingi dosen pembimbing Rizqi Putri Nourma Budiarti ST MT, menyisihkan 14 peserta babak grand final yang dilaksanakan 13-15 September 2019. Mereka berhasil membawa pulang Juara I dan Best Innovation Lomba Karya Tulis Ilmiah National Ercom Competition 2019 (LKTI NEON) yang digelar di Universitas Bengkulu (Unib). T iga mahasiswi Prodi PGSD ST MT, menyisihkan 14 peserta babak Unib, panitia hanya mengundang 15 finalis (Pendidikan Guru Sekolah grand final yang dilaksanakan 13-15 dari ratusan peserta untuk melakukan Dasar) mengharumkan nama September 2019. Para finalis lainnya presentasi. Universitas Nahdlatul Ulama berasal dari berbagai universitas ternama Gubernur Bengkulu Dr drh Rohidin Surabaya (Unusa) di ajang kompetisi seperti ITS, UI, UGM, UNS, UNDIP, UPI, Mersyah MMA membuka NEON 2019 teknologi. Mereka menyabet Juara I UNP Sumatera Barat, Universitas Lalang di Gedung Rektorat Unib. Gubernur dan Best Innovation Lomba Karya Tulis Buana Sumbar, Untan Pontianak, UNES menyampaikan apresiasi buat mahasiswa Ilmiah National Ercom Competition 2019 Semarang, serta UMI Makasar. Fakultas Teknik Unib yang sukses (LKTI NEON) yang digelar di Universitas NEON 2019 bertema ‘Inovasi Generasi menggelar kompetisi karya tulis ilmiah Bengkulu (Unib). Milenial dalam Menyongsong Indonesia berskala nasional. Nur Fauziah, Zahrotul Jannah dan Emas 2045’ merupakan perhelatan kedua Ketua Tim Unusa Nur Fauziah mengaku Tri Nadia Ningsih yang didampingi dosen yang digelar Ercom (Engineering Research kemenangan mereka sebagai berkah dari pembimbing Rizqi Putri Nourma Budiarti Community). Pada babak grand final di Allah SWT. Sejak awal mereka memang 15MAJALAH UNUSA 06-2019

WARTA UTAMA serius mengerjakan karya tulis ilmiah “Alhamdulillah, Perlu berjudul ‘Implementasi spinning stick murid-murid jadi waktu dua sebagai media efektif dalam pembelajaran tertarik. Tapi banyak pertanyaan bulan bagi Fauziah dan tim tata surya di SDN Bubutan III No. 71 masih muncul, kenapa di angkasa planet untuk memasukkan replika mereka ke Surabaya’. ada penyangganya? Pertanyaan muncul aplikasi AR. “Kesulitannya memasukkan ke karena mereka masih bisa melihat stik es aplikasi AR. Awalnya tidak bisa bergerak, “Banyak hikmah yang kami krimnya. Hahaha…,” kenang Fauziah. kemudian bisa berputar pelan. Muncul peroleh dari NEON 2019. Kami aktivitas orbit masing-masing planet. bertiga senang dan bangga bisa Mereka kemudian menyempurnakan Kami susun dengan software oleh guru mengharumkan nama Unusa di dengan menggunakan kaca, sehingga pembimbing. Diskusinya yang juga lama,” kompetisi nasional,” kata Nur replika tata surya terlihat mengambang. Juga kenang Fauziah. Fauziah, mahasiswi angkatan 2018. ditambahkan dinamo agar replika tata surya bisa berputar. “Akhirnya anak-anak menjadi Hal yang semula tak mereka hitung, Awalnya mereka melakukan survei tertarik ikut diskusi selama pembelajaran. anak-anak ternyata sangat familiar bagaimana metode pembelajaran di Kota Mereka tidak bosan melihatnya dan aktif dengan aplikasi game seperti AR atau VR Surabaya, pada April 2019. SDN Bubutan bertanya,” lanjut Fauziah. di smrtphone. “Mereka ternyata terbiasa III dipilih karena ayah Zahrotul Jannah dengan gadget dan sudah mengenal mengajar di situ. Pertanyaan awal mereka Proses penyempurnaan replika kamera VR atau aplikasi AR,” lanjutnya. adalah apakah pembelajaran di pusat memunculkan tantangan tersendiri. Mulai kota masih konvesional atau sudah ada dari kaca pecah menjelang presentasi dosen Jadi apa kunci kemenangan di ajang pembaharuan? pembimbing, dinamo yang berbunyi karena NEON 2019? menggunakan dinamo bekas kipas angin, “Saat observasi ternyata masih atau mengganti roll on dengan gabus agar “Para finalis lain banyak yang sama. Para guru belum memanfaatkan sesuai dengan besar kecil tiap planet. aplikasinya bagus. Namun mereka masih media pembelajaran yang menarik buat sekadar gagasan. Belum ada replikanya para siswa. Hasilnya, para murid tampak Nah, agar layak dipertandingkan di seperti kami,” kata Fauziah bangga. cepat bosan. Ada yang bercanda bahkan ajang LKTI NEON 2019, dosen pembimbing ketiduran,” papar Zahro. Rizqi Putri Nourma Budiarti mengusulkan Kini, Fauziah dan tim berencana untuk agar replika tata surya itu dimasukkan terus menyempurnakan replika tata surya Setelah berdiskusi, ketiganya ke aplikasi Augmented Reality yang lebih mereka di aplikasi AR. Mereka bahkan kemudian mempunyai ide membuat dikenal anak-anak dengan aplikasi AR. berharap bisa memasukkan karya mereka media pembelajaran menarik tentang ke Google Play Store agar semakin banyak tata surya. Maklum, banyak pertanyaan AR merupakan teknologi yang anak-anak yang memanfaatkan untuk dari para murid tentang siang dan malam, menggabungkan benda maya baik belajar sistem tata surya. mengapa bumi berputar, atau mengapa dua dimensi atau tiga dimensi ke matahari dan bulan muncul bergantian di lingkungan tiga dimensi. AR kemudian “Bahkan kami ingin di dalamnya siang dan malam hari? memproyeksikan benda-benda maya ada semacam permainan yang menguji tersebut sehingga terlihat nyata dan tiga pengetahuan anak-anak tentang tata Mereka kemudian membuat replika dimensi di gadget dan smartphone. surya,” kata Fauziah. sistem tata surya, mulai dari matahari dan seluruh planetnya. Mereka ingin agar “AR sekadar menambahkan atau Semoga terealisasi dan membawa replika planet-planet bisa sesuai posisi melengkapi kenyataan. Ya, AR memang keberkahan. Kemenangan Fauziah, Zahro dan jaraknya dari matahari, berputar merupakan terobosan di bidang teknologi dan Nadia sejatinya kemenangan Unusa mengelilingi matahari, plus masing-masing yang sangat canggih karena dengan yang sukses melahirkan insan rahmatan lil bisa berotasi. teknologi ini kita dapat membuat segala alamin. n (HAP) hal yang abstrak atau virtual bisa kelihatan “Awal membuatnya susah banget. nyata atau real,” kata Rizqi. Pertama dicoba pakai kawat untuk menggantung planet, ternyata bleyat- bleyot. Kemudian dicoba pake tusuk sate tetap tidak kuat. Pakai sumpit terlalu berat. Nah, kebetulan kami bertiga suka es krim, maka dicobalah pakai stik es krim. Eh ternyata cukup kuat,” papar Ningsih sembari tertawa. Maka replika awal yang sederhana mulai tampak. Matahari menggunakan lampu, serta menggunakan stik es krim dan roll on sebagai planet. Komposisi sederhana itu diletakkan di sebuah meja. 16 MAJALAH UNUSA 06-2019

ARTIKEL WAWASAN JAM TANGAN PINTAR UNTUK MEMONITOR KESEHATAN PENGGUNA oleh Fajar Annas Susanto, M.Kom*) Jam tangan pintar yang biasa ada di suatu lokasi). Hal tersebut berarti bahwa, jika penjahat siber bisa disebut sebagai smartwatch saat Google memprediksi bahwa jam tangan memperoleh akses ke smartwatch, ini disukai dan dipakai oleh banyak pintar akan mempunyai peranan yang seseorang dapat mengamati gerak tubuh orang. Menutur riset Bussines sangat penting dalam bidang kesehatan. dari pemilik perangkat dan melakukan Insider (BI) Intelligence, pasar jam tangan metode reverse-engineer ke dalam pintar di Indonesia diperkirakan akan Jam tangan pintar memungkinkan simbol-simbol yang akan mereka ketik mengalami peningkatan tahunan sebesar menghitung aktivitas, mengidentifikasi pada keypad numerik. Bisa juga setelah 18 persen mencapai 70 juta unit hingga pola kebiasaan dan mendukung penjahat siber meretas smartwatch, dia 2021. Artinya, pengguna jam tangan komunikasi dua arah antara penyedia dapat dengan mudah mendapatkan pintar juga akan semakin banyak, yang jasa kesehatan dengan pengguna dan semua informasi termasuk kontak, pesan, mengakibatkan permintaan konsumen anggota keluarganya. Hal itu diungkapkan data-data perbankan dan sebagainya. Hal akan penambahan fitur jam tangan pintar pada penelitian yang dilakukan oleh ini dipastikan bisa berakibat buruk bagi juga akan semakin beragam. Blaine Reeder, PhD. dan Alexandria David pengguna karena bisa saja numpad ini (2016) yang berjudul Health at hand: A menjadi PINATM, kode lockscreen HP atau Salah satu fitur yang wajib ada di systematic review of smart watch uses perangkat pembaca kartu di toko. Akan jam tangan pintar adalah memonitor for health and wellness dari Universitas tetapi tidak perlu telalu khawatir, karena kesehatan pengguna, selain fitur-fitur Colorado, yang menyebutkan bahwa jam ada cara untuk meningkatkan keamanan umum yang lain seperti panggilan tangan pintar mempunyai potensi untuk pada jam tangan pintar. Pertama, telepon masuk, email, SMS, notifikasi mendukung dalam kehidupan sehari- mengunduh aplikasi hanya dari toko sosial media, dan pesan penting hari dengan cara memantau aktivitas resmi, seperti Apple Store atau Google lainnya. Jam tangan pintar juga dapat keseharian pengguna. Store. Kedua, gunakan solusi keamanan memberitahukan informasi cuaca, jadwal yang tepat karena semua aplikasi penerbangan yang sudah dipesan, Penelitian dari Institut Teknologi yang akan terinstal pada smartwatch informasi kemacetan dari peta, even Bandung (ITB) oleh Rifky, Ary, Tati dan sebelumnya sudah terlebih dahulu di tertentu di kalender yang sudah disimpan Richard (2014) yang berjudul Heart unduh ke dalam smartphonediperiksa dengan cepat dan mudah tanpa harus Rate Data Collecting using Smartwatch terlebih dahulu oleh anti virus di mengeluarkan smartphone. Jam tangan menyebutkan data denyut jantung bisa smarthphone atau komputer. pintar juga bisa sebagai fitnes tracker, didapatkan dari jam tangan pintar untuk yaitu memantau dan mencatat jumlah permasalahan perawatan kesehatan. Meskipun penelitian tentang jam langkah dalam sehari, jumlah menit aktif Data denyut jantung tersebut digunakan tangan pintar di ruang lingkup kesehatan bergerak, kualitas tidur, jumlah kalori untuk mengidentifikasi jumlah kalori yang tergolong baru (Januari 2015) dan masih yang terbakar dan jumlah detak jantung terbakar. Metode yang digunakan dalam belum banyak publikasi yang bisa penggunanya. penelitian tersebut yaitu melakukan didapatkan pada saat itu, akan tetapi observasi langsung menggunakan jam penulis yakin penelitian smartwatch di Perusahaan IT terkemuka Google, tangan pintar untuk mendapatkan data bidang kesehatan akan semakin banyak. membuat jam pintar yang dikhususkan denyut jantung yang digunakan untuk Jam tangan pintar berpotensi besar untuk penelitian di bidang kesehatan penelitian lebih lanjut. Dari penelitian dalam hal memonitor atau memantau yang tidak dijual untuk umum. tersebut dapat diketahui bahwa data pengguna atau pasien dalam hal Smartwatch tersebut khusus untuk detak jantung yang didapatkan bisa kesehatan tidak hanya dalam ruang memonitor denyut dan irama jantung. digunakan untuk menganalisis kondisi lingkup penelitian, akan tetapi juga dalam Jam tangan pintar yang dinamakan Study dan kelainan jantung dari pengguna jam kehidupan sehari-hari untuk menjawab Watch tersebut bisa mengumpulkan data tangan pintar. tantangan-tantangan di masa yang akan secara terus-menerus selama dipakai datang, dimana teknologi berkembang oleh relawan untuk menghasilkan Selain kelebihan-kelebihan yang dengan sangat cepat.n data fisiologis (denyut jantung, disebutkan di atas, jam tangan pintar electrocardiogram, pergerakan, juga memunyai kelemahan yaitu dari segi *)Penulis adalah Dosen Sistem Informasi konduktansi elektronik dari kulit serta kemanan dari ancaman siber. Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya mendeteksi cahaya dan suara latar yang yang bernama Tony Beltramelli dari IT University of Copenhagen menunjukkan (UNUSA) 17MAJALAH UNUSA 06-2019

TAMU KITA BERKESAN: Tiga mahasiswa Valaya Alongkorn Rajabhat University (VRU), Prathum Thani, Thailand bersama civitas akademika Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) saat acara Farewell Party, di KafeFastron, lantai 3 Tower Unusa, Kampus B, Jemursari, Senin (26/8). Indahnya Toleransi Warga Surabaya di Mata Mahasiswa Thailand CHATCHAI SUKHOM (JOE), ROONGROJ KAHAWONG (JAMES) DAN MARZUKEE ABDULWARIS (MARZUKEE) SANGAT TERKESAN DENGAN PROGRAM PERTUKARAN MAHASISWA YANG DIIKUTINYA DI UNUSA. PENGALAMANNYA MENGAJAR BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH SD KHADIJAH BAHKAN INGIN DIADAPTASIKAN UNTUK PEMBELAJARAN DI THAILAND. M imik muka tiga 1Unusa Prof Kacung Marijan kampusnya, difasilitasi Global terutama pada pelajaran yang mahasiswa kepada ketiganya, pada acara Engagement Nahdlatul Ulama of sulit seperti Bahasa Inggris,” asal Thailand Farewell Party, di Kafe Fastron, Surabaya (GENUS) yang bekerja kata Joe. berubah cepat. lantai 3 Tower Unusa, Kampus sama dengan SEAMEO. Dia juga surprise dengan Sebentar tertawa, sebentar B, Jemursari, Senin (26/8). Selama tiga pekan, tata-letak meja dan kursi di kemudian terlihat muram. Chatchai Sukhom (Joe), ketiganya mengikuti berbagai kelas yang didesain leter U, Mereka tertawa mengingat Roongroj Kahawong (James) kegiatan. Selain kegiatan sehingga suasananya lebih berbagai pengalaman dan Marzukee Abdulwaris akademik di Unusa, mereka akrab. Berbeda di Thailand, di menyenangkan di Surabaya. (Marzukee) serempak juga mengajar Bahasa Inggris mana guru berada di depan Tapi mereka juga bersedih menganggukkan kepala, di SD Khadijah Surabaya sejak dan tengah dengan bentuk karena harus segera mengamini pesan Prof Kacung. awal Agustus. Ketiganya juga theater, sehingga terasa meninggalkan keluarga besar Mereka bertiga adalah memiliki kesan tersendiri sangat formal. Joe berencana sivitas akademika Unusa untuk mahasiswa VRU yang terhadap proses pembelajaran mengadopsi tata-letak kembali ke kampusnya, Valaya mengikuti pertukaran di SD Khadijah. tersebut. Alongkorn Rajabhat University mahasiswa Unusa melalui “Suasana belajar mengajar Kenyamanan di kelas (VRU), Prathum Thani, Thailand. Program Sea Teacher (batch 8) di SD Khadijah sangat akrab. itulah, yang membantu “Selamat kepada kalian yang diselenggarakan SEAMEO Tidak muncul suasana kaku dan ketiganya cepat beradaptasi bertiga. Sesampai di Thailand, (Southeast Asian Ministers tidak ada jarak antara siswa dan dengan para siswa. “Jujur jangan lupa kabarkan hal-hal of Education Organization). guru. Ini sangat membantu para saja, awalnya kami merasa baik yang telah kalian alami Ketiganya yang mengambil siswa merasa nyaman dan tidak khawatir. Terutama dalam di sini,” pesan Wakil Rektor jurusan pendidikan di merasa takut selama belajar, berkomunikasi saat mengajar 18 MAJALAH UNUSA 06-2019

TAMU KITA Bahasa Inggris. Namun itu pasca erupsi, sehingga tak kesulitan mendapatkan Wiwik Afridah SKM MKes ternyata para siswa sangat kawasan Bromo belum begitu barang keperluan sehari-hari mengatakan,sebagai bentuk aktif dan cepat akrab. Bahkan aman. Tapi saya antar juga karena banyaknya minimarket. pertukaran mahasiswa, siswa yang sudah lebih paham, ke sana. Mereka naik hingga Begitu juga ketika ingin jalan- tiga mahasiswa Unusa juga mau mengajari temannya. Ini puncak meski deg-degan juga. jalan menikmati suasana magang di Filipina dan telah tentu cukup melegakan dan Alhamdulillah, mereka senang. Surabaya. Marzukee menyebut, diberangkatkan akhir Agustus memudahkan kami mengajar Setiap sudut Bromo mereka tarif Grab di Indonesia lebih lalu. di kelas,” katanya sembari ambil gambar hingga ratusan,” murah dibandingkan dengan tersenyum . papar Edi Pujo Basuki MPd Thailand. Sementara Koordiantor yang mendampingi ketiganya. Sea Teacher (batch 8) yang Tak hanya itu, nuansa religi Berbagai pengalaman juga Koordinator PPG-SD juga menyedot perhatian mereka. Ketiganya juga menyenangkan itu membuat (Pendidikan Profesi Guru Para siswa diperbolehkan mengacungkan jempol buat ketiganya berjanji bakal Sekolah Dasar) Unusa, Nafiah menjalankan ibadah tanpa Kota Buaya. “Yang saya paling menyebarkan berbagai hal SPd MPd mengatakan, Unusa terganggu proses belajar- suka dari Surabaya adalah baik di Unusa dan Surabaya sejak awal telah melakukan mengajar. Hal ini berbeda dengan orang-orangnya ramah dan di negaranya. Sebagai tanda pendampingan kepada ketiga Thailand yang mengharuskan budayanya banyak,” kata terimakasih kepada sivitas mahasiswa VRU Thailand. siswa menyelesaikan tugas James. akademika Unusa, mereka terlebih dahulu. mempersembahkan atraksi “Agar ketiganya cepat Soal kuliner, James Thai Boxing di Farewell Event. beradaptasi, di awal kami “Para siswa mencium mengaku paling suka ayam menggelar welcome party tangan sebagai tanda hormat geprek. “Di sini banyak juga Prof Kacung Marijan bersamaan kuliah perdana kepada para guru, termasuk yang pedas, tapi di Thailand mengatakan, seluruh sivitas PPG-SD dalam jabatan tahap kami, meski saya sendiri lebih pedas. Jadi saya tidak akademika Unusa selalu 3. Kami berharap ketiganya beragama Budha. Mereka terlalu sulit dengan makanan di terbuka kepada siapa saja yang cepat berbaur dengan para sangat menjunjung toleransi,” sini,” katanya. ingin belajar tentang Indonesia. peserta PPG yang tak lain juga kata James. Berbeda dengan “Sebaliknya, kami nanti juga para guru dari berbagai daerah James dan Joe, hanya Marzuke Sementara Marzukee lebih akan mengirim mahasiswa seperti Mojokerto, Gresik dan yang beragama Islam. menyukai sate dan gado-gado. ke negara tetangga seperti Tuban. Dan Alhamdulillah, “Kalau makanan di Indonesia Thailand atau Filipina, sesuai semuanya berjalan lancar Kagumi Gunung Bromo kebanyakan manis dan asin. Program Sea Theacher,” kata sampai akhir,” kata Nafiah. n Saya suka sate, gado-gado, nasi Prof Kacung. Banyak hal yang tak bakal goreng dan bakso,” katanya. (HAP) dilupakan ketiganya. Sebut Direktur GENUS saja ramahnya Kota Pahlawan, Ketiganya juga mengaku wisata kulinernya, serta keindahan wisata alam Gunung NASIHAT: Prof Mohammad Nuh menyampaikan pesan-pesan khusus kepada tiga mahasiswa Thailand yang telah Bromo. mengikuti program pertukaran mahasiswa di Kampus Unusa. “Hal yang paling bikin saya takjub adalah wisata alamnya, terutama Gunung Bromo. Sebelum ke Indonesia, saya sangat ingin pergi ke Bromo. Pasalnya kita pernah membuat penelitian tentang wisata dan salah satunya Gunung Bromo di Indonesia,” kata Joe. Maka tak heran, begitu tiba di Surabaya akhirJuli lalu, mereka segera minta diantar ke Bromo tanpa hirau badan lelah usai perjalanan jauh. Bagi ketiganya, serasa belum ke Surabaya atau Indonesia jika tidak mengunjungi Bromo. “Mereka ingin sekali melihat Bromo. Padahal saat 19MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS PERINGKAT Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie bersyukur Unusa yang baru berusia enam tahun, berhasil naik peringkat 90 poin dari posisi 236 (2018) menjadi 146 (2019. Unusa Percepat Target 100 Besar U niversitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang baru namun konsekuensi dari sebuah kerja keras Setelah semua satu bahasa dan langkah, berusia enam tahun, berhasil yang membuat institusi menjadi lebih baik. barulah ditunjukkan tujuan bersama. “Bekerja naik peringkat 90 poin dari “Ketika orang menilai dari aspek peme­ sesuai tugas dan fungsi masing-masing. ringkatan dan kita meningkat, itu hanya Membangun kebersamaan keluarga besar Unusa merupakan tantangan paling utama posisi 236 (2018) menjadi 146 (2019). konsekuensi,” lanjutnya. dan berat,” katanya. Pemeringkatan dilakukan terhadap 2.141 Rektor menjelaskan, konsep Terkait mahasiswa, Rektor Unusa sejak awal tidak sekedar berpretensi lulusannya perguruan tinggi di bawah Kementerian peningkatan mutu pembelajaran di Unusa siap masuk dunia kerja. Unusa lebih fokus mempersiapkan mental mahasiswa agar Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. lebih adaptif dan bersemangat terus belajar (learning how to learn), sehingga (Kemenristekdikti). Semua kegiatan yang harus ada dalam mampu menguasai apa yang diperlukan menghadapi era Revolusi Industri 4.0. “Kita patut bersyukur dengan capaian pengelolaan institusi pendidikan secara “Bekal dasar yang telah dimiliki setiap yang diperoleh Unusa terkait penilaian nasional, juga harus ada dalam setiap aspek mahasiswa Unusa adalah menjadi lulusan dengan pribadi adaptif dan prigel (rajin). Kemenristekdikti. Tahun2019 kita berada di yang dikerjakan Unusa. Harapannya mereka bisa bekerja di mana pun dan kapan pun. Tangguh menghadapi posisi 146. Ada lompatan 90 poin diban­ “Kita juga terus mempersiapkan perkembangan dan perubahan zaman serta teknologi yang begitu cepat,” papar Prof Jazidie. ding tahun2018 di posisi 236,” kata Rektor instrumen-instrumen untuk mengukur Pada akhirnya, Rektor kembali Unusa Prof Dr Ir Achmad Jazidie MEng, di sampai seberapa jauh posisi kerangka mengingatkan peringkat bukan tujuan. “Jika hanya tujuan, kita akan terjebak melakukan ruang rektor, Senin (9/9). penjaminan mutu. Pengukuran dilakukan cara apa pun. Peringkat tidak lagi sejati, tidak murni. Kita menginginkan peringkat Menurut Rektor Prof Jazidie, kenaikan dengan memanfaatkan teknologi infomasi 100 besar dengan hakikat yang sebenarnya, agar substansi akreditasi unggul benar- peringkat merupakan hasil kerja keras dan digitalisasi, sehingga lebih efisien, benar kita pegang,” pungkasnya. n (HAP) seluruh sivitas akademika Unusa. Mulai dari efektif, cepat dan akurat,” katanya. tenaga kependidikan, mahasiswa, dosen, Pengukuran instrumen dilakukan oleh para pimpinan dan seluruh stakeholder, Satuan Pengawas Mutu Internal (SPMI) Unusa serta para pengelola yayasan. yang memandegani penjaminan mutu. Jika “Melihat perkembangan yang ditemukan gap antara target dengan capaian, menggembirakan tersebut, kami optimis secara substantif harus diperbaiki oleh target masuk 100 besar perguruan tinggi seluruh pimpinan dan sivitas akademika. bisa dicapai akhir 2020. Dipercepat dari “Tantangan Unusa yang pertama adalah target awal pada akhir 2021,” tegasnya. mengajak, menyatukan bahasa, menyatukan Rektor lebih senang menyebut bahwa komitmen dan tekad semuanya. Itu yang capaian pemeringkatan bukan tujuan, pertama harus dibangun,” tegasnya. 20 MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS Gubernur Percayakan OPOP Training Center ke Unusa OPOP: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di tengah-tengah civitas akademika dan mahasiswa saat meresmikan dan OPOP Training Center di Unusa. W ajah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Prof Mohammad Nuh DEA, sumringah. Impiannya menjadikan pesantren beberapa bupati, serta rektor perguruan tinggi negeri dan swasta sebagai sentra lahirnya entrepreneur melalui di Jatim. program One Pesantren One Product (OPOP) semakin nyata. Asa membuncah setelah dirinya meresmikan dan Menurut Gubernur Khofifah, sejak lama dirinya ingin OPOP Training Center di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menjadikan ponpes di Jatim yang jumlahnya 6 ribu sebagai pusat (Unusa). lahirnya para entrepreneur. Apalagi sejatinya, pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren merupakan gagasan dua pendiri NU, Peresmian OPOP Training Center sekaligus menandai Unusa KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah, sejak sebelum NU sebagai Center of Human Entrepreneur Development (COHED) atau berdiri. Bahkan Nahdlotut Tujjar atau kebangkitan pedagang juga pusat pengembangan SDM entrepreneur di Jatim. sudah dikenal. “Sesuai namanya yang mengusung nama besar Nahdlatul “Pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren merupakan Ulama, Unusa memang sangat diharapkan berkontribusi positif gagasan para pendiri NU. Setelah diskusi dengan tim, akhirnya bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya warga Nahdliyin,” kata dikemas dalam terminologi yang lebih populis yaitu OPOP,” kata Gubernur Khofifah saat meresmikan OPOP Training Center di Khofifah. Auditorium Tower Unusa, lantai 9, Kampus B Unusa, Jemursari Surabaya, Kamis (22/8). Awalanya Khofifah menganggap pembentukan OPOP Training Center hanyalah mimpi. “Saya ketemu Pak Hermawan Kertajaya Peresmian disaksikan Presiden International Council for Small masih setengah curhat. Beberapa bulan kemudian, silaturahmi (ICSB) Ahmed Mohamed Osman dari Mesir dan penggagas Prof Nuh (Ketua Yarsis), saya kaget karena ternyata sudah jadi human entrepreneurship Prof Ki-Chan Kim dari Korea. Turut hadir ekosistemnya, tempatnya, atau bukunya. Hari ini insya Allah Chairman ICSB Indonesia Hermawan Kartajaya, Ketua Yayasan mimpi menjadi kenyataan,” papar Khofifah gembira. 21MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS IKHTIAR: Prof Dr Achmad Jazidiea, Hermawan Kertajaya, Prof Mohammad Nuh, Gubernur Khofifah Indarparawansah, Ahmed Mohamed Osman dari Mesir dan penggagas human entrepreneurship Prof Ki-Chan Kim dari Korea saat hadir di Unusa dalam acara peresmian OPOP Training Center di Auditorium Tower Unusa, lantai 9, Kampus B Unusa, Surabaya. Melalui OPOP Training Center dan COHED, Gubernur berharap Sebenarnya beberapa pesantren sudah menunjukkan serius berbagai produk pesantren bisa dibenahi kualitasnya, sekaligus berwira usaha. Contohnya pesantren Sidogiri yang membangun ditingkatkan kuantitasnya. Selain itu, bakal terbangun jejaring jejaring lewat retail dan perbankan syariah. Pesantren lain bahkan pemasaran yang lebih luas agar produk ponpes menggurita. memiliki produk animasi, film dan digital IT. Peresmian OPOP Training Center dan COHED tentu disambut Gubernur Khofifah berharap, produk beberapa pesantren suka-cita keluarga besar Unusa. Ketua Yarsis Prof Mohammad Nuh yang mirip bisa digabung agar kuantitasnya sanggup memenuhi mengaku gembira, karena kerja sama tak hanya antara Pemprov permintaan pasar. “Cuma banyak mereka yang tidak mendapatkan Jatim dengan Unusa, tapi juga ICSB. pendampingan yang komprehensif. Mulai desain produk, kualitas produk, hingga jejaring marketnya. Inilah pentingnya OPOP,” katanya. “Dengan konektifnya Unusa dengan ICSB , maka case-case yang ada di luar negeri, success story-nya bisa kita ambil. Dan sangat Ikhtiar mengembangkan produk pesantren agar berdaya saing dimungkinkan bisa kirim produk-produk pesantren kita ke sana,” tentu sangat membutuhkan lembaga research and development kata Prof Nuh. (RnD). Persoalannya, RnD membutuhkan biaya mahal. Oleh sebab itulah, perlu menggandeng perguruan tinggi yang memiliki lembaga Sementara Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie M Eng penelitian dan pengembangan. menyebutnya sebagai kehormatan. “Sungguh sebuah kehormatan, Unusa dipercaya mengembangkan fasilitas untuk menggerakkan “Maka OPOP Training Center memang harus di perguruan tinggi. pertumbuhan ekonomi masyarakat, utamanya di Jatim,” katanya. Di situ kita bisa memberikan pelatihan, pendampingan, hingga membangunkan jejaring agar bisa dipasarkan lebih luas. Saya COHED sendiri merupakan konsep kewirausahaan yang menyampaikan terima kasih kepada UNUSA yang cepat merespons dikembangkan oleh Prof Ki-Chan Kim bersama Tim Indonesia yang OPOP melalui pelembagaan training center,” kata Khofifah. diketuai Jacky Mussry, Dekan MarkPlus Institute. Sementara Prof Nuh yang diberi amanah menjadi Koordinator Menurut Rektor Unusa, peresmian membuktikan Unusa OPOP Training Center mengatakan, sudah ditentukan 30 pesantren serius mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi yang di Jatim untuk didampingi di OPOP Training Center. Para santrinya berdampak sosial. Apalagi COHED sejalan dengan program sudah memiliki embrio produk, mulai dari fashion, makanan, bahan Entrepreneur Plus (Enplus) milik Unusa yang telah berjalan empat olahan, hingga software. tahun. “Kita akan petakan berdasarkan produknya. Mereka Enplus merupakan kegiatan mahasiswa Unusa yang tidak dikelompokkan, diberi pelatihan dan pendampingan. Sebab teknik hanya mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan, tapi jiwa pengembangan tidak bisa dipukul rata,” kata Prof Nuh. wirausahawan yang memiliki nilai-nilai keabadian karena tersirat nilai-nilai keislaman. Tak hanya itu, OPOP Training Center sudah menyiapkan captive market untuk melemparkan produk-produk OPOP. Mereka tersebar “Bagi Unusa tidak cukup entrepreneur dalam pengertian di jaringan perusahaan ternama di Indonesia. sekedar pebisnis. Tapi wirausahawan yang mulia, wirausahawan yang sejak awal sadar bahwa sebagian keuntungannya merupakan “Nanti yang dikembangkan di sini bukan hanya produk yang hak orang lain,” tegas Rektor. tangible atau tampak wujud. Tapi produk-produk yang nontangible seperti sotfware dan lain-lain,” papar Prof Nuh. Unusa Kawal 30 Pesantren Semoga ikhtiar Gubernur Khofifah melalui OPOP bakal Saat ini, sebanyak 30 pesantren dengan berbagai embrio menjadikan pesantren kekuatan ekonomi besar di Jatim dan produk siap diberi pendampingan. Mereka menjadi pilot project bahkan Indonesia. Dan keluarga besar Unusa berbangga hati pelaksanaan program OPOP yang digagasPemprov Jatim. dipercaya menjadi motor penggerak OPOP. n (HAP) 22 MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS SELAMAT: Wagub Emil Dardak menyalami mahasiswa baru Unusa tahun akademik 2019-2020, di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Senin (16/9). Wagub Emil Ajak Mahasiswa Thinking Out of The Box W agub Jatim Emil Elestianto Selain kuliah umum Sebab permasalahan di Jatim lazim. Proses kreativitas Dardak Wagub Emil,Unusa juga cukup banyak dan kompleks, melibatkan adanya ide-ide mengajak membagikan ribuan sehingga bisa menjadi ladang baru dan bermanfaat. mahasiswa Unusa terbiasa e-sorogan sebagai media pelajaran bagi mereka. menggunakan cara berpikir di pembelajaran maba Unusa. “Banyak contoh yang luar kebiasaan, atau thinking Para maba sangat antusias Rektor Unusa Prof Dr bisa menjadi wadah para out of the box. Pasalnya menerima e-sorogan. IrAchmad Jazidie, MEng mahasiswa untuk berkreasi seseorang bisa menjadi memperkuat pesan Wagub serta berinovasi. Seperti lebih baik jika memiliki dua Menurut Wagub Emil Emil. Menurut Rektor, sikap kegiatan Program Kreativitas hal dalam dirinya, yakni kepada maba Unusa, saat ini kreatif dan inovatif harus Mahasiswa (PKM), Program keberanian dan kreativitas banyak pihak yang menuntut dimiliki seorang mahasiswa, Wirausaha Mahasiswa (PMW), yang menjadi landasan agar mahasiswa lebih kreatif karena mahasiswa Kompetisi Bisnis Mahasiswa thinking out of the box. dan inovatif. Mahasiswa yang merupakan agent of change Indonesia (KBMI), Kompetisi ‘antimeanstream’. (agen perubahan). Inovasi seperti Jarum Black “Keberanian dan kreativitas Inovation dan kompetisi sangat diperlukan untuk “Keberanian dan “Seseorang yang kreatif inovasi lain,” paparnya. mengambil inisiatif, sehingga kreativitas dapat berjalan bukanlah berarti selalu sesuatu hal yang sebenarnya seiring dan sejalan untuk menemukan hal baru, namun Rektor Prof Jazidie biasa-biasa saja bisa menciptakan perubahan. ia yang selalu melihat segala juga menyebut organisasi berdampak besar. Kadang dari Inisiatif yang dilakukan sesuatu dengan cara berbeda kemahasiswaan di lingkup hal-hal yang biasa dan kecil itu, inshaallah akan berdampak dan baru. Dan biasanya tidak universitas bisa menjadi kita bisa membuat perubahan,” besar bagi perubahan,” dilihat oleh orang lain,” kata wadah menyalurkan kreasi kata Wagub Emil pada kuliah lanjut Wagub Jatim termuda Prof Jazidie. dan inovasi. “Berbagai umum dan pengukuhan ribuan itu disambut tepuk-tangan kegiatan yang ada, serta mahasiswa baru (maba) Unusa meriah para maba. Menurut Rektor, orang proyek-proyek yang tahun akademik 2019-2020, kreatif pada umumnya diberikan, jelas dapat di Dyandra Convention Hall, Wagub Emil juga mengetahui permasalahan membantu untuk mengasah Surabaya, Senin (16/9). berpesan agar menjadikan dengan sangat baik dan potensi diri agar kreatif dan Jatim sebagai laboratorium disiplin. Mereka bisa inovatif,” pungkasnya. n untuk menerapkan ilmu yang melakukan sesuatu yang didapatkan selama kuliah. berbeda dari cara-cara yang (HUMAS UNUSA) 23MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS WISUDA: Sebanyak 703 mahasiswa mengikuti prosesi wisuda periode kedua,tahun akademik 2018-2019 yang digelar di Dyandra Convention Hall, Surabaya pada Rabu (11/9). Unusa Wisuda 703 Mahasiswa, 542 Raih Predikat Cumlaude U niversitas Nahdlatul Ulama telah didapat selama kuliah,” Rektor, pihaknya juga terus bentuk ta­bungan. Surabaya (Unusa) kata Rektor Unusa Prof Dr meningkatkan kualitas lulusan. “Unusa tidak hanya mewisuda 703 Achmad Jazidie MEng pada Antara lain meningkatkan skor mahasiswa untuk periode acara wisuda yang digelar penguasaan Bahasa Inggris menghargai kemampuan kedua, tahun akademik di Dyandra Convention Hall, lewat TOEFL. Jika sebelumnya akademik, tapi juga memberi 2018-2019. Sebanyak 542 Surabaya pada Rabu (11/9). skor minimal 450, maka apresiasi terhadap capaian mahasiswa menyandang ditingkatkan skor minimal 500. kegiatan dan aktivitas lain dari predikat cumlaude dan Menurut Rektor Prof mahasiswa yang aktif dalam didominasi perempuan. Jazidie, wisuda dua kali dalam Pada wisuda kali ini, berkegiatan di kampus dan di satu periode tahun akademik sebanyak 542 mahasiswa luar kampus,” kata Prof Jazidie. Kabar baiknya, Rektor juga membuktikan bahwa dinyatakan lulus dengan memastikan mulai tahun produktivitas Unusa makin lama predikat cumlaude. Terbanyak Hal menarik lain dari akademik 2018-2019, Unusa makin baik. dari program studi D3 wisuda kali ini, wisudawati melaksanakan wisuda Kebidanan sebanyak 97 Maria Lidwina Endang Suwarni sebanyak dua kali. Periode “Ini menandakan jika wisudawan. dari Program Bunda PAUD pertama Maret dan kedua input mahasiswa Unusa tercatat sebagai wisudawan September. makin lama makin baik. Dan Rektor juga menetapkan12 tertua Unusa di usia 70 tahun. Unusa tidak ingin menunda wisudawan terbaik bagi “Kebijakan dua kali bagi mahasiswa yang sudah mereka yang tidak hanya “Saya hanya ingin memberi wisuda untuk memberikan menyelesaikan serangkaian memiliki IPK di atas 3,5,tapi contoh bahwa tidak ada kesempatan mahasiswa tugas akademiknya untuk juga lulus tepat waktu dan halangan untuk bisa mencapai agar segera lulus dan segera segera diwisuda,” katanya. mengumpulkan nilai kegiatan gelar sarjana,” kata Maria yang terjun ke masyarakat untuk yang cukup tinggi. Selain menerima insentif tiap bulan mengamalkan ilmu yang Bersamaan dengan piagam, wisudawan terbaik Rp 50 ribu dari pengelola PAUD upaya meningkatkan menerima hadiah dalam di Manukan Kulon, Tandes, produktivitas kelulusan, lanjut Surabaya. n (HUMAS UNUSA) 24 MAJALAH UNUSA 06-2019

NEWS Dibuka, Alih Jenjang S1 Gizi U niversitas Nahdlatul Ulama yang dimiliki rumah sakit tersebut. Maka Sementara Wakil Dekan Fakultas Surabaya (Unusa) membuka mau tak mau, rumah sakit mencari ahli gizi Kesehatan Unusa, Firdaus SKep Ns MKes jalur alih jenjang untuk Pro­ yang sarjana. mengatakan, tahun ini prodi S1 Gizi sudah gram Studi (Prodi) S1Gizi mulai menyiapkan kelas khusus jalur alih jenjang tahun akademik 2019-2020. Tujuannya Padahal berdasarkan data yang ada, berkapasitas 40 mahasiswa. memenuhi permintaan sarjana gizi di sekitar 2.000 ahli gizi di Jawa Timur masih dunia kerja yang terus meningkat. berpendidikan D3 (diploma). Keberadaan Guna persiapan kelas alih jenjang, lembaga pendidikan tinggi jurusan gizi di Prodi S1 Gizi Unusa telah menggelar “Ada kecenderungan kebutuhan sarja­ Jatim menjadi kendala. workshop pada akhir Juli lalu. Beberapa na gizi di dunia kerja meningkat, terutama lembaga pendidikan tinggi gizi seperti Aka­ dari instansi kesehatan seperti rumah “Oleh karena itu,Unusa memberi demi Gizi Surabaya dan Poltekes Kemenk­ sakit, klinik, puskesmas, atau lainnya. Kini kesempatan bagi para diploma gizi agar es Surabaya pun diundang. Tujuannya tenaga ahli gizi dituntut memiliki jenjang mereka bisa meningkatkan pendidikannya mendapatkan masukan untuk penyusu­ pendidikan minimal S1,” kata Kepala Pro­ melalui jalur alih jenjang,” katanya. nan kurikulum yang tepat. gram Studi S1 Gizi, Rizki Nurmalya Kardina SGz, MKes. Mahasiswa jalur alih jenjang prodi Ketua Humas dan Marketing Unusa, M S1 Gizi di Unusa akan menempuh tiga Ghofirin, MPd menambahkan, keberadaan Rizki mencontohkan, guna menaikkan semester. Sebelum mengikuti perkuliahan, jalur alih jenjang ini bisa dimanfaatkan para akreditasi sebuah rumah sakit, salah satu mereka terlebih dulu diwajibkan mengikuti diploma (D3) gizi sebaik-baiknya untuk menin­ parameternya adalah jumlah sarjana gizi matrikulasi, agar output-nya memiliki kom­ gkatkan diri hingga ke jenjang sarjana. n (HAP) petensi yang sama dengan jalur reguler. 25MAJALAH UNUSA 06-2019

LAPORAN KHUSUS SITI MAS’ULAH, WISUDAWAN TERBAIK UNUSA 2019 Kuliah, Magang, dan Cumlaude “Cukup banyak yang saya peroleh. Dari T ak banyak mahasiswa yang dalam menjalankan beban kerja, saya dan teman-teman aktivitasnya sekaligus, antara kuliah dan magang yang juga ikut magang memperoleh kerja, lalu berhasil. Kuliah, Magang dan tetap menyandang prestasi cumluade. Dari yang tak dispensasi, tapi soal waktu dan tugas banyak itu, nama wisudawati dari Program Studi Akuntansi kuliah, kami tak memperoleh toleransi, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universirtas Nahdlatul Ulama Surabaya (FEB Unusa) ada di dalamnya. Dia adalah Siti termasuk dalam mengikuti kegiatan Mas’ulah, biasa di panggil Ula. kemahasiswaan.” Gadis kelahiran Sidoarjo, 16 Agustus 1996 ini juga Siti Mas’ulah dikukuhkan rektor sebagai wisudawan terbaik bersama sebelas wisudawan lainnya. Peraih IPK 3,97 ini mengaku semuanya dijalankan biasa saja, terpenting bagaimana membagi waktu antara belajar, kuliah dan kegiatan magang kerja.” Saya baru mulai magang kerja pada semester 4, itu pun magang di kampus. Kebetulan kampus menawarkan kepada para mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan magang kerja bagi mahasiswa yang membutuhkan. Saya ambil kesempatan itu,” katanya. Setelah magang, apakah ke depannya akan tetap melanjutkan menjadi karyawan di Unusa? “Cita-cita saya sejak SMK sebenarnya menjadi akuntan, karena itulah Prodi yang saya pilih pun akuntansi. Saya ingin berprofesi sebagai seorang akuntan, agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan berguna,” kata anak terakhir dari tiga bersaudara pasangan Ngateno dan Umi Salamah. Apa yang Anda peroleh selama menjalankan magang kerja di kampus sendiri? “Cukup banyak yang saya peroleh. Dari beban kerja, saya dan teman-teman yang juga ikut magang memperoleh dispensasi, tapi soal waktu dan tugas kuliah, kami tak memperoleh toleransi, termasuk dalam mengikuti kegiatan kemahasiswaan,” katanya. Tapi, kata Ula menjelaskan, hal itu baik-baik saja buat diri dan teman-temannya, bahkan atas kebijakan tak memberikan toleransi itu, menjadikan Ula harus mampu membagi waktu antara tugas magang kerja dengan tugas kuliah, termasuk dalam menyusun skripsi di akhir masa perkuliahan. “Saya jadi terbiasa dalam menentukan mana pekerjaan prioritas dan mana yang bisa ditunda,” kata pemilik hobi traveling ini. Tentang skripsi yang diberijudul “Kecerdasan Spiritual Memitigasi Dampak Negatif Role Stress Terhadap Kinerja Auditor Internal”, Ula berhasil mempertahankannya dengan memperoleh nilai A. Dalam kesimpulanya, Ula mengatakan, bahwa kecerdasan spiritual yang dimiliki oleh seorang auditor internal berpengaruh positif didalam menghadapi tekanan dalam bekerja, entah itu dalam bentuk tekanan dalam konflik maupun kelebihan beban kerja. n (HUMASUNUSA) 26 MAJALAH UNUSA 06-2019

LAPORAN KHUSUS RITA ZAHARA, WISUDAWATI PRODI MANAJEMEN FEB UNUSA Dua Kali Sandang Cumlaude D ua kali wisuda, dua kali pula “Saya memilih tidak mengambil sandang predikat cumlaude. bidang studi sebelumnya, tapi memilih Inilah yang raih oleh Rita manajemen, dengan pertimbangan lingkup Zahara, wisudawati dari Prodi pekerjaan yang menjadi tanggungjawab Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis saya saat itu. Tentu dengan konsekuensi Unusa. Dengan IPK 3,89, ibu dua orang anak ini meraih wisudawan terbaik dari masuk dari semester satu lagi.” rektor, pada acara wisuda 11 September 2019. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), namun disisi lain work family conflict juga hingga akhirnya sempat menjadi finalis menjadi sumber dalam mempengaruhi Saat wisuda pertama dari kampus dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional kepuasan kerja, yang selanjutnya yang sama pada tahun 2011, Rita juga (PIMNAS) tahun 2018” katanya. berpengaruh pada komitmen organisasi berpredikat cumlaude. Ketika itu ia tersebut. Saat mempertahankan menyelesaikan studi D3 Kebidanan. Lalu bagaimana dengan ilmu skripsinya itu, Rita diganjar dengan nilai “Waktu itu saya terpilih tiga terbaik, dan Kebidanan yang telah membawanya A. n (HUMAS) mendapat kesempatan untuk mengabdi sebagai karyawan di Unusa? “Tetap ada sebagai tenaga laboran di kampus. Saya manfaatnya. Dulu saat saya ditempatkan menjalankannya selama tiga tahun. di laboratorium cukup besar manfaatnya, Tahun keempat saya dipindah ke bagian dan sampai saat ini ilmu tersebut juga kemahasiswaan. Apa yang saya tangani masih tetap digunakan, meskipun berbeda dari ilmu yang saya peroleh tidak membuka praktik. Saya masih semasa studi di Kebidanan,” katanya. rutin bersama ibu-ibu di Posyandu memberikan penjelasan seputar Karena itu, ketika kampus memberi kehamilan dan pasca melahirkan, hingga kesempatan bagi karyawati yang melakukan pemeriksaan kehamilan,” masih menyandang gelar diploma katanya. untuk melanjutkan ke jenjang S1, Rita memberanikan diri untuk menerima Bercerita tentang skripsi yang tawaran tersebut. “Saya memilih tidak diberi judul “Analisis Konflik Pekerjaan- mengambil bidang studi sebelumnya, Keluarga (Work Family Conflict) terhadap tapi memilih manajemen, dengan Komitmen Organisasi dengan Kepuasan pertimbangan lingkup pekerjaan yang Kerja sebagai Variabel Mediasi”, menjadi tanggungjawab saya saat itu. Rita menyimpulkan bahwa Tentu dengan konsekuensi masuk dari bahwa pengaruh work semester satu lagi,” kata ibu dari dua family conflict yang orang anak ini. terjadi dapat secara langsung Alasan tuntutan pekerjaan itulah yang mempengaruhi membuat perempuan kelahiran Jambi, 12 komitmen Juli 1989 ini rela menjadi mahasiswa dari organisasi, awal sekaligus menjalankan pekerjaannya sebagai Kasubdit Kemahasiswaan di Rita Zahara Unusa. “Meski saya menangani bidang kemahasiswaan, bukan berarti saya terlepas dari tugas sebagai seorang mahasiswa. Atasan saya selalu meminta sekaligus memotivasi saya untuk juga ikut program kemahasiswaan seperti, 27MAJALAH UNUSA 06-2019

LAPORAN KHUSUS WISUDA: Maria Lidwina Endang Suwarni mendapat ucapan selamat dari Rektor Unusa Prof Dr Achmad Jazidie. MARIA LIDWINA ENDANG SUWARNI Berpredikat Wisudawan Tertua M eski usianya menginjak 70 tiga anak dan lima cucu ini. Bukti dari sang anak mendorong tahun dan bahkan sang Apa yang mendorong Maria untuk kuliah adalah, uang kuliah yang cucu juga akan diwisuda dibayarkan merupakan bantuan dari pada November mendatang, kuliah ? “Kalo dari usia memang tidak ketiga anaknya. “Beruntung SPP yang tapi semangatnya luar biasa. Umur dan ada lagi yang bisa diharapkan. Lah wong kami bayar memperoleh subsidi dari keterbatasan fasilitas bukan kendala untuk insentif dari Pemkot untuk guru-guru Unusa terkait program Bunda PAUD, meraih gelar sarjana. Inilah yang disandang PAUD diperuntukkan bagi mereka yang jadi kami tidak terlalu berat dalam Maria Lidwina Endang Suwarni, sebagai usia muda, itu pun ada yang tidak dapat. membayar,” katanya. wisudawan tertua Universitas Nahdlatul Tapi saya ingin memberi contoh bahwa Ulama Surabaya (Unusa) dalam Program tidak ada halangan untuk bisa mencapai Mengharap bantuan dari PAUD Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). gelar sarjana,” kata Maria yang mengaku dimana Maria beraktivitas, rasanya juga menerima insentif tiap bulan hanya Rp 50 tidak mungkin. “Saya bersama teman- Betapa tidak, tiap kuliah, Maria yang ribu dari pengelola PAUD di daerahnya, teman di PAUD lebih menekankan pada mangaku tidak mahir berkendara, selalu Manukan Kulon, Tandes, Surabaya. kegiatan sosial, membantu sesama. Saya diantar anak sulungnya. Jika anaknya tetap berkomitmen untuk memajukan berhalangan, maka tidak ada cara lain Bagi Maria, apa yang telah dicapainya dan tetap setia di PAUD sebagai ladang selain naik-turun angkota minimal dua ini merupakan sebuah kebanggaan amalan di dunia,” kata Maria yang juga kali untuk menuju kampus. “Kadang- tersendiri, tapi katanya, dirinya tetap aktif pada kegiatan sosial di gereja. kadang memang ada teman yang harus rendah diri dan tidak boleh mengajak untuk bersama-sama,” katanya. sombong. Ia berharap dapat menjadi Apa kesannya kuliah di tengah contoh untuk cucunya yang kini mahasiswa yang dominan muslim? Karena itu ia bersyukur setelah berjumlah lima orang. “Cucu pertama “Bagi saya tidak masalah, saya terbiasa dirinya akan diwisuda, sang anak saya juga akan diwisuda pada November berada dalam lingkungan yang berbeda- dipindah bekerja ke luar kota. “Saya tidak mendatang. Usia dan fasilitas bukan beda. Saya harus dapat menyesuaikan bisa membayangkan seandainya saya halangan buat saya, apalagi anak-anak penampilan kebanyakan warga kampus,” belum selesai kuliah, maka naik-turun mendorong agar saya bisa menyelesaikan kata Maria yang sebelum mengajar di angkota akan lebih sering lagi dalam usia kuliah,” kata anggota tim Penggerak PKK PAUD bekerja sebagai karyawan ekspedisi yang sudah tak muda lagi,” kata ibu dari Kelurahan Manukan. bersama almarhum suaminya. n (HUMAS) 28 MAJALAH UNUSA 06-2019

[RESEBSI BUKU] PENTINGNYA MENGETAHUI UNSUR-UNSUR SENYAWA DI MAKANAN DAN MINUMAN JUDUL : Modul Analisa Kimia Makanan dan Minuman Semakin seringnya bahan pengawet ditam­ PENYUSUN : Devyana Dyah Wulandari & Ary Andini PENERBIT : Unusa Press, 2018 bahkan pada makanan maupun minuman HALAMAN : iv + 152 hlm PERESENSI : Rudi Umar saat ini, maka sangat dibutuhkan instrumen analisis yang akurat, selektif dan sensitif terhadap berbagai jenis senyawa pengawet untuk memonitoring keberadaan senyawa pengawet tersebut. Buku ini menyajikan 14 Pratikum. Cocok bagi mahasiswa yang menekuni bidang ilmu analis kesehatan. Secara garis besar, buku ini membahas tahapan menganalisis unsur-unsur kandung yang ada di makanan dan minuman. Seiring dengan semakin pesatnya teknik pengolaha­ n pangan, penambahan bahan-bahan adiktif pada produk pangan sulit untuk dihindari, seperti penambahan senyawa pengawet pada makanan dan minuman. Adapun berbagai alasan suatu industri menambahkan senyawa pengawet pada produk olahan mereka yaitu untuk menjaga kesegaran makanan, menghambat pertumbuhan organisme, memelihara warna bahan makanan, dan untuk menjaga kualitas makanan dalam penyimpanan dalam jangka waktu tertentu. Penggunaan pengawet dalam makanan sebenarnya diperbolehkan selama masih dalam ambang batas toleransi. Namun, ada juga pengawet yang dilarang ditambahkan di dalam makanan maupun minuman karena dalam jangka waktu pendek maupun jangka panjang dapat merusak kesehatan tubuh, salah satunya yaitu formaldehida atau yang lebih dikenal dengan nama formalin. Semakin seringnya bahan pengawet ditambahkan pada makanan maupun minuman saat ini, maka sangat dibutuhkan instrumen analisis yang akurat, selektif dan sensitif terhadap berbagai jenis senyawa pengawet untuk memonitoring keberadaan senyawa pengawet tersebut. Karena sampai saat ini, instrumen yang sering digunakan untuk penentuan senyawa pengawet umumnya adalah berdasarkan perubahan warna (kolorimetri). Metode ini hasilnya kurang akurat karena rentan terhadap pengaruh senyawa pengganggu (inter- ference). Buku ini menyajikan ilustrasi cara menganalisis senyawa yang ada di makanan dan minuman. n 29MAJALAH UNUSA 06-2019

ALUMNI M. ILHAM RAMADHAN, ALUMNI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK UNUSA Penguasaan Teknologi Informasi sangat Penting di Dunia Kerja Dunia kerja di era digital ini sangat membutuhkan kemampuan Teknologi Informasi. Sebab, di era yang serba canggih ini, semua layanan tak bisa dilepaskan dari dunia teknologi. Hal ini pula yang dirasakan M. Ilham Ramadhan, alumni Prodi Sistem Informasi Unusa angkatan 2014 yang kini telah bekerja sebagai pranata komputer di bagian administrasi umum kedinasan pelayanan kesehatan khusus laboratorium. P ria kelahiran Pasuruan 27 ALUMNI: M. Ilham Ramadhan (depan-kiri), Alumni Sistem Informasi Fakultas Teknik Unusa, pasca lulus Januari 1996 itu menceritakan dari Unusa langsung bekerja sebagai pranata komputer. bahwa ia tertarik masuk ke Prodi Sistem Informasi karena sesuai dengan jurusannya saat di Sekolah Menengah Kejuruan. Ilham, yang masuk SMK Negeri 1 Bangil tahun 2011 mengaku senang dengan dunia informasi sejak kecil. Oleh karena itu, ketika masuk ke Perguruan Tinggi ia pun langsung terpikat dengan prodi tersebut. “Saya senang dengan prodi tersebut, sesuai dengan jurusan waktu di SMK,” paparnya. Ilham, demikian panggilan akrabnya mengaku tidak ada kendala berarti saat menempuh kuliah di Unusa. Barangkali yang menjadi kendala adalah terkait manajemen waktu dan beradaptasi dengan padatnya kegiatan di kampus. “Tentu beda kala masih SMA, ketika kuliah harus benar-benar mandiri sehingga diperlukan manajamen waktu yang baik. Apalagi, ia berasal dari Pasuruan yang tentu harus indekos di Surabaya selama kuliah,” terangnya. Selama kuliah, Ilham mengaku sangat senang dengan sistem pembelajaran di Unusa yang sudah berbasis teknologi. 30 MAJALAH UNUSA 06-2019

ALUMNI BIODATA: rutinitas kuliah itu akan menjadi nilai Kunci sukses itu NAMA: M. Ilham Ramadhan tambah tersendiri. Dan, hal itu sudah adalah dengan terus TANGGAL LAHIR: 27 Januari 1996 dibuktikan Ilham tatkala memasuki dunia berusaha semaksimal RIWAYAT PENDIDIKAN kerja. mungkin, disertai doa SMKN 1 Bangil Lulus Tahun 2014 dan tentu saja restu Unusa Lulus sarjana Komputer (Peminatan Sistem “Organisasi sangat penting tertutama orang tua, terutama Informasi Manajemen Kesehatan) lulus tahun 2018. dalam kaitannya dengan memahami PEKERJAAN: Pranata Komputer berbagai karakter orang ketika berada di kepada ibu. dunia kerja,” tambahnya. Mahasiswa sangat diuntungkan dengan sungguh dan terus berupaya lebih baik. berbagai akses dan sarana prasarana Meski belum begitu banyak prestasi Pun demikian, jika ingin mendapatkan yang telah disediakan Unusa untuk yang diukir selama kuliah di Unusa, kesuksesan, tidak ada hal yang paling menunjang pembelajara. Salah satunya, namun Ilham tetap bersyukur dan utama dilakukan kecuali terus berusaha ia menyebut e-sorogan yang berisi berbangga diri. Apalagi, ia sempat dan terus berusaha dengan semaksimal berbagai aplikasi untuk menunjang mendapatkan kepercayaan mengikuti mungkin agar cita-cita itu dapat tercapai. pembelajaran mahasiswa. Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an “Intinya ya, terus berusaha,” paparnya. (MTQ) tingkat nasional dan berhasil Meski mengapresiasi baik terkait mendapatkan juara, meskipun hanya Mengenai kiat meraih sukses, pembelajaran teknologi yang diterapkan juara harapan satu. Ilham mengatakan bahwa kunci sukses di Unusa, Ilham punya catatan khusus itu adalah dengan terus berusaha terutama terkait dengan kontrak kuliah “Saya senang meskipun tidak semaksimal mungkin, disertai doa dan dengan masing-masing dosen yang perlu mendapat juara pertama, yang pasti tentu saja restu orangtua, terutama ditingkatkan. Sehingga, antara dosen keikutsertaan di ajang nasional tersebut ibu. Kombinasi ketiganya, antara dan mahasiswa dapat bersinergi dalam member pengalaman berarti bagi saya,” usaha maksimal, doa, dan restu orang melaksanakan perkuliahan. “Kalau sudah paparnya. tua, diyakini akan sangat membantu ada kontrak dengan dosen, saya yakin kesuksesan seseorang. pembelajaran akan lebih efektif lagi,” Ilham mengakui dengan raihan ungkapnya. prestasi tersebut semakin memotivasi Kepada Unusa, Ilham berharap agar dirinya untuk senantiasa berupaya terus berkembang dan menjadi kampus Juara MTQ Nasional maksimal dalam melaksanakan kegiatan yang maju dan unggul. Tidak lupa, Unusa apapun jenisnya. Ia yakin dengan usaha juga diharapkan terus meningkatkan Selama kuliah di Unusa, Ilham tidak yang maksimal disertai doa akan dapat Sumber Daya Manusia (SDM) dan materi hanya mengikuti kegiatan perkuliahan. mengantar dirinya menuju tangga yang diajarkan sehingga pembelajaran Ia juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan kesuksesan. akan lebih kompetitif. “Saya berharap organisasi kemahasiswaan. Tercatat, Unusa semakin maju dan menjadi ia aktif di kepengurusan Himpunan Bekerja di Bidang IT kampus papan atas,” harapnya. n (SIR) Mahasiswa Sistem Informasi (HIMASI) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Ilmu yang didapat selama kuliah, kini Fakultas Teknik. Selain itu, berbagai benar-benar diterapkan Ilham di dunia kegiatan yang diselenggarakan Unusa kerja. Setelah lulus tahun 2018 lalu, Ilham juga kerap diikuti. yang juga pernah menempuh pendidikan informal di CISCO Academy itu kini telah Bagi Ilham mengikuti kegiatan- bekerja sebagai pranata komputer di kegiatan kemahasiswaan dan bagian khusus laboratorium. “Setelah berorganisasi akan dapat memberikan lulus Unusa, Alhamdulillah saya diterima tambahan wawasan dan pengalaman bekerja di kedinasan layanan kesehatan,” untuk bekalnya mengarungi kehidupan ungkapnya. setelah lulusa kuliah nanti. Ia yakin bekal berorganisasi dan berkegiatan selain Selama bekerja, tentu banyak pengalaman suka dan duka yang dirasakan. Namun, Ilham enggan mengungkapkan bagaimana kesan suka dan dukanya itu. Ia hanya mengatakan bahwa selama menjalani aktivitas pekerjaan sejauh ini belum ada hal- hal yang menurutnya sangat menarik. “Sejauh ini, pengalamannya masih biasa- biasa saja,” terangnya sembari tersenyum tipis. Ia mengatakan bahwa dalam menjalani pekerjaan yang terpenting adalah melakukannya dengan sungguh- 31MAJALAH UNUSA 06-2019

[LEMBAGA] JUMPA PERS: Jajaran rektorat Unusa menggelar jumpa pers dintujuknya Unusa sebagai penyelenggara Diklat Penguatan Kepala Sekolah selama dua tahun ke depan. LPPKS KEMENDIKBUD PERCAYAKAN DIKLAT KEPALA SEKOLAH KEPADA UNUSA Selama dua tahun ke depan, Unusa dipercaya Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan kepala Sekolah (LPPKS) Kemendikbud untuk menggelar Diklat Penguatan Kepala Sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi kepala sekolah untuk mendukung tercapainya mutu pendidikan U niversitas Understanding (MoU) mutu pendidikan. Kegiatan “Unusa melalui Nahdlatul Ulama antara Unusa dengan akan dilakukan melalui Diklat Fakultas Keguruan dan Surabaya (Unusa) Lembaga Pengembangan Penguatan Kepala Sekolah Ilmu Pendidikan atau FKIP dipercaya oleh dan Pemberdayaan dan Unusa dipercaya untuk berkomitmen untuk terus ikut Kementerian Pendidikan dan Kepala Sekolah (LPPKS) melakukannya selama dua dalam meningkatkan mutu Kebudayaan (Kemendikbud) Kemendikbud. tahun ke depan. pendidikan,” katanya. untuk menyelenggarakan Dalam MoU yang Demikian disampaikan Sebelumnya Unusa juga pendidikan dan pelatihan ditandatangani 12 Juli 2019 Rektor Unusa, Achmad dipercaya dalam melaksanakan (Diklat)  bagi kepala sekolah. disebutkan, dalam rangka Jazidie kepada wartawan program Pendidikan Amanah tersebut tertuang meningkatkan kompetensi dalam jumpa pers di Tower Profesi Guru (PPG) SD oleh dalam nota kesepakatan kepala sekolah untuk Unusa Kampus B Jemursari Kemenristekdikti yang kini telah atau Memorandum of mendukung tercapainya Surabaya. memasuki angkatan ke lima. 32 MAJALAH UNUSA 06-2019

[LEMBAGA] Karena itu, kata rektor mengevaluasi peserta didik. “Sejak keluarnya Permendikbud No. 6 menambahkan, dengan Sedang kepala sekolah adalah tahun 2018, guru dan kepala sekolah punya ditunjuknya kembali oleh guru yang diberi tugas untuk kedudukan jelas, sama-sama profesi strategis Kemendikbud terkait dengan memimpin dan mengelola di dalam menumbuhkembangkan institusi pelaksanaan Diklat Kepala satuan pendidikan. Sekolah, makin mengukuhkan sekolah. Jika NRG diperoleh dari proses komitmen Unusa dalam hal Dengan kedudukan yang sertifikasi untuk memperoleh tunjangan ikut serta meningkatkan mutu jelas seperti itu, maka seorang profresi, maka NUKS diperoleh melalui pendidikan.  yang menjabat sebagai kepala pelatihan penguatan kepala sekolah atau sekolah, selain memiliki Diklat calon kepala sekolah untuk memperoleh “Dulu untuk menjadi Nomor Registrasi Guru atau kepala sekolah tidak perlu NRG juga diwajibkan memiliki tunjangan sebagai kepala sekolah.” Diklat, kini kementerian NUKS yakni Nomor Unik mensyaratkan untuk itu, Kepala Sekolah.  Dirjen GTK, Supriono dan pengalaman Unusa dalam melakasanakan PPG “Jika NRG diperoleh dari Dari jumlah 230.029 yang atau pelatihan calon kepala SD. Saya pikir menjadi salah proses sertifikasi untuk menduduki jabatan kepala sekolah wajib mengikuti satu pertimbangan dalam memperoleh tunjangan sekolah sebelum 9 April 2018 dan lulus pendidikan dan penunjukan Diklat kepala profresi, maka NUKS adalah, sebanyak 210.368, pelatihan penguatan kepala sekolah,” ungkapnya. diperoleh melalui pelatihan sehingga wajib mengikuti sekolah. penguatan kepala sekolah program pelatihan penguatan NRG dan NUKS atau Diklat calon kepala kepala sekolah. Sedang yang “Bila tidak lulus, diberi sekolah untuk memperoleh diangkat setelah 9 April 2018, kesempatan untuk mengikuti Sementara di tempat tunjangan sebagai kepala sebanyak 19.661 dan wajib kembali paling banyak dua terpisah Dirjen Guru dan sekolah,” katanya. mengikuti Diklat calon kepala kali. Jika setelah mengulang Tenaga Kependidikan (GTK) sekolah. sebanyak dua kali tetap Kementerian Pendidikan Data tahun 2019 dinyatakan tidak lulus, maka dan Kebudayaan,  Supriano menunjukkan, dari total Bagi kepala sekolah akan diberhentikan sebagai mengatakan, penetapan jumlah kepala sekolah formal yang sedang menjabat, kepala sekolah berdasarkan Lembaga Penyelenggara sebanyak 311.933 yang namun belum memiliki surat usulan Dirjen GTK,” Diklat (LPD) berkaitan dalam memiliki NUKS baru 81.904 tanda tamat pendidikan pungkasnya. n penyelenggaraan Pendidikan sedang sisanya 230.029 belum dan Pelatihan Penguatan memiliki NUKS.  Kepala Sekolah (PPKS) merupakan amanah yang MOU: Prof. Mohammad Nuh, DEA., Bupati Magetan, Dr. Suprawoto, M.Si., dan Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad tertuang dalam Permendikbud Jazidie, M.Eng., sepakati MoU usai kuliah Umum dalam diklat penguatan kepala sekolah Lembaga Penyelenggara Diklat No. 6 tahun 2018. Yaitu (LPD) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)., di Pendopo Surya Graha Kabupaten Magetan, Minggu (15/9). tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah, dimana disebutkan  bahwa setiap kepala sekolah wajib memiliki sertifikat calon kepala sekolah. “Sejak keluarnya Permendikbud No. 6 tahun 2018, guru dan kepala sekolah punya kedudukan jelas, sama-sama profesi strategis di dalam menumbuhkembangkan institusi sekolah,” jelasnya. Dijelaskan Supriano, guru sebagaimana defisnisinya adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta menilai dan 33MAJALAH UNUSA 06-2019

KOLOM REKTOR Berkomitmen Gunakan dan Kembangkan TIK B erada di Era Revolusi Industri oleh Prof Dr Ir Achmad Jazidie M Eng perkembangan industri 4.0, di mana data 4.0 kita menghadapi tantangan Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya menjadi ujung tombak dalam berbagai perguruan tinggi yang semakin bentuk pengambil keputusan. Big data kompleks. Karena itu tidak terus kami pegang untuk menggunakan analytics, internet of thing, antara bisa lagi perguruan tinggi berjalan dan dan mengembangkannya dalam berbagai lain menjadi syarat wajib memasuki bergerak pada model konvensional. aspek pelayanan, baik bagi mahasiswa industri 4.0, dan Unusa ikut di dalamnya, Kita harus melakukan reorientasi maupun kegiatan akademik lainnya. terutama terkait data-data kesehatan dan dan reformasi pengelolaan termasuk Karena itu wajar ketika Sistem Informasi lingkungan yang makin dibutuhkan didalamnya pemanfaatan teknologi Menejemen (SIM) Unusa yang disiapkan informasi dan komunikasi (TIK) pada dalam membangun Unusa yang good Kehadiraan laboratorium pun berbagai macam layanan, baik untuk governance, efisien, dan efektif, baik demikian, Unusa telah memiliki kegiatan akademik maupun non- dari segi waktu maupun sumber daya, Laboratorium Penelitian Terpadu, sebuah akademik (baca:kemahasiswaan). direplikasi oleh institusi perguruan tinggi fasilitas yang semakin meneguhkan di bawah naungan Lembaga Perguruan komitmen kami menjadi pusat Disadari, kehadiran Era Revolusi Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU). pengembangan ilmu pengetahuan Industri 4,0 dan Dusruprif serta Generasi dan teknologi, khususnya di bidang Z, membuat tatanan kehidupan Jika pada tahun 2018 ada sebanyak kesehatan. berubah secara signifikan dan sangat 10 LPTNU telah mereplikasinya, maka menuntut sistem perguruan tinggi baru. sampai pertengahan 2019 ini, jumlahnya Kehadiran Laboratorium Penelitian Karena itulah perguruan tinggi perlu telah bertambah menjadi 30 perguruan Terpadu hanyalah langkah awal, karena melakuan pembaruan dan penyesuaian tinggi di bawah LPTNU bergabung dan tahun depan kami bakal melengkapi landasan pendidikan, program studi, menggunakan SIM Unusa. sarana dan prasarana penelitiannya kurikulum, metodologi pembelajaran, dengan membangun Laboratorium fasilitas pendidikan, dan cara penilaian, Sungguh kami memandang ini Biomedik Molekuler, dan Laboratorium sehingga menghasilkan lulusan dan bagian yang tidak ternilai, karena Internet of Medical Things (IoMT) yang produk perguruan tinggi yang mampu telah ikut berkontribusi dalam dapat dikonversikan pada pengembangan beradaptasi, berkreasi, dan berinovasi mengembangkan satu platform terkait rumah sakit ke arah smart hospital. untuk menjawab tantangan zaman yang dengan pengembangan perguruan berubah dengan cepat. tinggi yang lebih baik ke arah good Semua itu adalah bagian dari strategi university governance. Ke depan, kami Unusa memasuki rencana jangka panjang Kita tidak pernah menduga, selama akan terus mengembangkan kemampuan tahap II pada periode 2018-2022, menjadi 15 tahunan belakangan ini ada sejumlah penggunaan TIK, dan terus pula untuk universitas berdaya saing nasional, pekerjaan yang satu persatu tidak shareing jika memang dibutuhkan. Prinsip serta menjadi entrepreneurship expertise diperlukan dan satu persatu hadir kami, makin banyak dimanfaatkan akan university. pekerjaan baru yang sebagian besar makin teruji kehandalannya. bertumpu pada jasa digital. Karena Karena itu kami terus meningkatkan itu untuk atasi perubahan yang ada Tentu yang kami kembangkan pelayanan pendidikan berbasis TIK dan antisipasi tantangan masa depan, tidak melulu terkait dengan SIM, tapi yang andal. Kami mulai dari merapikan maka semua pihak, termasuk dosen, kami juga terus memanfaatkan dan manajemen institusi, manajemen mahasiswa, tenaga kependidikan harus mengembangkan TIK untuk proses pembelajaran, termasuk penyediaan dapat menyesuaikan diri dengan cepat. pembalajaran, seperti pengembangan sarana dan parsarana yang membuat Warga kampus bukan hanya perlu e-sorogan dan blanded learning, bahkan semuanya terintegrasi melalui sebuah menguasai discipline mind, synthesizing mengajak bersama-sama mahasiswa sistem informasi. mind and creating mind, melainkan juga untuk aktif terlibat dalam penelitian dan respectful mind dan ethical mind. pemanfaatan TIK. Harapannya, Unusa akan unggul dalam pengajaran dengan memanfaatkan Itulah sebabnya sejak awal Unusa Yang terakhir ini misalnya terkait teknologi informasi yang berbasis menyadari benar akan arti penting TIK dengan telah diluncurkannya Mobil lokal genius, serta penguatan jiwa bagi dunia pendidikan. Komitmen ini Data Cerdas (MDC) hasil karya Tim UKM entrepreneur. Semoga Ikhtiar kami (Unit Kegiatan Mahasiswa) Cyber Unusa, menjadi kampus berbasis TIK akan benar- kerjasama dengan PT Cybertrend Data benar terwujud. Aamiin. n Academy (CDA) dan Indosat Ooredoo. Kami berkomitmen ikut dalam 34 MAJALAH UNUSA 06-2019

[UNUSA PEDULI] SALAT GAIB: Sivitas akademika Unusa melaksanakan salat gaib untuk mantan presiden ke-3 BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Rabu (11/9). SALAT GAIB BUAT BAPAK TEKNOLOGI INDONESIA Mantan presiden ke-3 BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, Rabu (11/9). Keesokan harinya, dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, bersebelahan dengan makam isteri tercinta dr Hasri Ainun Besari yang akrab disapa Hasri Ainun Habibie. K epergian Bacharuddin Jusuf Mantan presiden ke-3 itu meninggal dan mengharumkan Indonesia di mata (BJ) Habibie menyisakan dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta, dunia. duka mendalam bagi seluruh pada Rabu (11/9). Keesokan harinya, bangsa Indonesia, tak dikebumikan di Taman Makam Pahlawan “Meski tak pernah bertemu langsung terkecuali sivitas akademika Unusa. Dua Kalibata, bersebelahan dengan makam dengan beliau, saya bisa merasakan dan hari setelah kepergiannya, keluarga besar istri tercinta dr Hasri Ainun Besari yang melihat bagaimana kiprahnya untuk Unusa menggelar salat gaib buat Bapak akrab disapa Hasri Ainun Habibie. membawa nama baik Indonesia,” katanya. Teknologi Indonesia tersebut. Menurut Rektor Unusa, salat gaib Tak hanya itu, sepak terjang BJ Habibie “Kita semua bangsa Indonesia merasa dan tahlil yang digelar sivitas akademika bahkan telah memotivasi para generasi kehilangan seorang tokoh besar. BJ Unusa mengikuti anjuran Pengurus muda agar selalu siap dan rela berjuang Habibie adalah bapak bangsa, termasuk Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). “Semoga untuk bangsa dan negara. “Beliau telah bapak kita semua. Kami sivitas akademika dengan rahmat Allah SWT, beliau memotivasi kami agar berbuat sama Unusa merasa kehilangan, sama seperti mencapai surga,” harapnya. seperti yang beliau lakukan,” lanjut Dr Ima. apa yang dirasakan seluruh bangsa,” kata Rektor Unusa Prof Dr IrAchmad Jazidie M Duka yang mendalam juga Salat gaib dan tahlil keluarga besar Eng, seusai pelaksanaan salat gaib dan disampaikan Wakil Rektor 3 Unusa Dr Ima Unusa merupakan bentuk kehormatan tahlil yang digelar di Kampus Unusa, pada Nadatien SKM MKes seusai salat gaib. terhadap BJ Habibie. “Juga wujud rasa Jumat (13/9) siang. Menurutnya, BJ Habibie telah memberi cinta kita kepada sosok Habibie yang suritauladan bagaimana memerjuangkan telah memberi kemaslatan bagi banyak orang,” pungkas Warek 3. n (HAP) 35MAJALAH UNUSA 06-2019


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook