Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore WARTA UNUSA 01

WARTA UNUSA 01

Published by Humas Unusa, 2021-01-25 06:59:49

Description: WARTA UNUSA 01

Keywords: Unusa,Universitas NU Surabaya,Kampus NU Surabaya,Majalah NU,Kampus Keren

Search

Read the Text Version

[SPOT NEWS] ORASI Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, Ketua Yarsis Prof. Mohammad Nuh, dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo mendampingi Ketua KPK Agus Rahardjo (berbatik) dalam jumpa pers sebelum melakukan orasi ilmiah pada lustrum pertama Unusa. KETUA KPK BERI ORASI ILMIAH DI LUSTRUM PERTAMA UNUSA Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dengan mendatangkan istrasi keuangan desa. ketua KPK Agus Rahardjo digelar dalam rangka memperingati “Unusa juga penting untuk mengkaji Lustrum 1 Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) pada Sabtu (5/5/2018). Acara orasi itu diberi tajuk menyiapkan Generasi Rah- perjalanan bangsa ini, misalkan apakah matan Lil Alamin: Perlawanan terhadap korupsi. sistem Pilkada dan Pemilu kita sudah benar dan tidak perlu perbaikan. Apakah “ Mahasiswa harus menjadi Garda Rahardjo mengatakan masih banyak hanya orang kaya dan pengusaha saja terdepan dalam upaya pencegahan hal terkait pemberantasan korupsi yang yang bisa menjadi calon, apakah yang lain dan pemberantasan korupsi, serta harus diperbaiki. tidak,” ujarnya. terbiasa hidup bebas korupsi. Untuk itu mahasiswa dibekali kemampuan dan se- Seperti masih ada kelemahan terkait Selain Ketua KPK, hadir juga dalam luk belum pemberantasan korupsi,” kata Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi Lustrum ke-1 Unusa Gubernur Jawa Rektor Unusa Achmad Jazidie. (Tipikor). Juga beberapa sistem yang perlu Timur Soekarwo. disempurnakan. Menurut dia, mahasiswa harus pro Senada dengan Agus Rahardjo, menurut aktif dalam upaya pencegahan korupsi. “Kami berikan gambaran untuk maha- Pakde Karwo permasalahan di korupsi yang siswa bahwa negara punya prospek yang mendasar adalah komitmen dan integritas. “Mahasiswa Unusa harus berperan menjajikan asal memperbaiki sistem dan aktif si masyarakat dalam rangka pence- karakter. Bagaimanapun pencegahan dan Dari banyaknya kasus korupsi yang di- gahan korupsi,” tambahnya. praktik korupsi dimulai dari diri sendiri. ungkap KPK di Jatim, manurutnya adalah Bagaimana di lingkungan, sistem terkait terkait integritas. Yaitu penyuapan dan Dikatakannya, Unusa menerapkan integritas juga perlu diperbaiki,” ujarnya. pemerasan bukan ke sistem pelayanan ke upaya anti korupsi kepada mahasiswa ini masyarakat seperti pungutan liar. dengan berbagai cara, kegiatan sosialisa- Dia mencontohkan, perbaikan sistem si, kampanye anti korupsi, seminar atau integritas yang bisa dilakukan mahasiswa “Saya setuju dengan Ketua KPK. perkuliahan, yang diperkuat dengan kali adalah saat kuliah kerja nyata (KKN) bisa Kongkretnya adalah mahasiswa turun ini menghadirkan Kepala KPK RI. membantu terkait Dana Desa, memberi- ke bawah. Kemudian melatih tentang kan pedoman untuk pengelolaan admin- pembukuan Dana Desa dan mengusulkan Sementara itu Ketua KPK Agus ada spesifik grand. Kawalan seperti itu ke- mudian di kabupaten kota dan provinsi,” ujarnya. n (BJT/BUD) MAJALAH UNUSA 01-2018 3

DAFTAR ISI EDISI INI 03Spot News 26 Alumni Rapat Senat Terbuka dan Orasi Ilmiah dengan Syahrul Safitri, alumni Unusa mendatangkan ketua KPK Agus Rahardjo digelar dalam bekerja di Rumah Sakit Al Syifa rangka memperingati Lustrum1 Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Kuwait. Selain digaji besar juga banyak mendapat pada Sabtu (5/5/2018). Acara orasi itu diberi tajuk menyiapkan Generasi ilmu baru. Rahmatan Lil Alamin: Perlawanan terhadap korupsi. 22 Kolom Rektor 05 Laporan Utama Terkait dengan pembelajaran Spirit Naik Kelas di Lustrum Pertama Unusa. Universitas daring dalam bentuk hybrid Nahdlatul Ulama (Unusa) baru memperingati Lustrum Unusa membekali para mahasiswanya dengan pertama. Kegiatan disemarakkan dengan berbagai macam kegiatan literasi di bidang IT dengan tablet e-sorogan akademik, pengabdian masyarakat dan hiburan. untuk fasilitas belajar berbasis elektronik. 09 Profil Dosen 24 Artikel Wawasan Khamida, S.Kep, Ns,M.KKK harus pandai membagi waktu Data Kemenkes 2016, jutaan anak antara keluarga dan kariernya. Maklum, Wakil Dekan balita mengalami masalah gizi. Fakultas Keperawatan Unusa Surabaya ini juga mendapat amanah menjadi Permasalahan ini bisa diatasi melalui Metode reviewer PKM Kemenristekdikti pada tahun 2017 Pijat Tui Na yang mampu mengatasi kesulitan makan balita 10 Bincang Utama Pasca lustrum, Unusa diharapkan sudah bisa berlari 30 Resensi Buku kencang dan sejajar dengan universitas maju lainnya. Simak wawancara dengan Prof. Kacung Maridjan, Warek I Unusa, yang dalam Dua buku terbitan Bincang Utama dengan reporter majalah Warta Unusa. Unusa Press diulas dalam rubrik 12 Wawasan Resensi Buku edisi Militerisme, Fundamentalisme dan Radikalisme menjadi ini. Salah satunya tema dalam kajian rutin yang digelar pusat Pengembangan kumpulan tulisan Masyarakat dan Peradaban Islam Unusa. Salah satu penyebab terjadinya Cerita Pengalaman radikalisme adalah hoax dan pembelajaran agama yang tidak tuntas. KKN yang dibukukan dengan 14 Prestasi judul Belajar & Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikir lain dari teman Mengajarkan sebayanya dalam mengisi waktu luang. Itulah yang mengantarkannya menggapai prestasi sampai membawa pulang penghargaan dari Perancis. 4 MAJALAH UNUSA 01-2018

EDITORIAL KADO ISTIMEWA A lhamdulillah, UNUSA baru oleh: Mohammad Ghofirin galan, upaya Unusa untuk menjalin kerja berumur lima tahun, sama terus digalakkan, salah satunya namun sederet prestasi kehidupan berbangsa dan bernegara. adalah Kerjasama pengembangan SDM membanggakan mampu diraih Diawali dengan sajian menarik tentang dengan Pemprov Jatim. Pada bagian lain dengan baik. Akreditasi institusi dengan orasi Ilmiah ketua Komisi Pemberantasan kami sajikan kisah perjalanan Qoimam, predikat B seakan menjadi bukti otentik Korupsi Republik Indonesia, perbincan- Mahasiswa Unusa yang menjadi delegasi kualitas Unusa di masa kini. Sejarah gan dengan para pimpinan Unusa ten- ke Perancis dan kisah Syahrul Safitri, panjang Unusa sejak 1979 telah memberi tang spirit naik kelas yang diusung Unusa alumni Unusa yang berhasil diterima gambaran posisi Unusa di masa lalu yang pada peringatan Lustrum pertama kali bekerja di RS As-Shifa, Kuwait. menjadi idaman setiap anak muda yang ini, dan pernyataan Wakil Rektor 1 Unusa bercita cita melanjutkan studi di jenjang yang mengatakan bahwa Unusa sudah Dalam upaya mengoptimalkan pendidikan tinggi. Di masa depan, Unusa bisa berlari kencang dan sejajar dengan era digital, Unusa mengembangkan bercita-cita menjadi perguruan tinggi Universitas maju lainnya, sangat menarik metode pembelajaran interaktif berbasis yang terkemuka, Unggul, professional untuk disimak. teknologi informasi. Metode tersebut dalam Ipteks, berjiwa wirausaha dengan diberi nama e-sorogan. Tahun akademik dilandasi nilai-nilai islam yang rahmatan Selanjutnya pembaca akan diajak 2018/2019 semua mahasiswa baru lil alamin. untuk menikmati hasil kajian bulanan akan mendapatkan masing masing satu yang rutin dilakukan Unusa dalam upaya buah tablet e-sorogan sebagai sarana Momentum Lustrum Unusa kali ini deradikalisasi beragama, yang mana khu- pembelajaran. Mengenai apa, mengapa benar-benar menjadi Lustrum pertama sus dalam rangka lustrum pertama ini di- dan bagaimana e-sorogan? bisa disimak yang sangat istimewa. Pada Lustrum I, hadirkan Kapolrestabes Surabaya sebagai liputannya. Unusa mendapat berbagai kado istime- narasumber. Seakan tidak mau keting- wa, diantaranya lebih dari separoh prodi Akhirnya, editorial kali ini kami tutup Unusa sudah terakreditasi B, dan 16 pro- dengan menyajikan tulisan Rektor Unusa posal penelitian dosen serta 7 proposal yang berjudul Mengantisipasi Pembelajaran PKM Mahasiswa berhasil meraih hibah di Era Revolusi Industri 4.0. Semoga had- dari kemenristek dikti. Untuk itu, pada irnya majalah Unusa ini mampu menjadi edisi perdana Majalah Unusa ini, kami referensi baik bagi insan Unusa maupun mengangkat tema “Spirit Naik Kelas, tekad bagi masyarakat luas di seluruh Nusantara. Unusa di Lustrum Pertama” Selamat Membaca! Unusa, menyiapkan generasi Rahmatan lil Alamin. n Rangkaian kegiatan Lustrum Pertama Unusa, diisi dengan berbagai kegiatan Selamat membaca... positif dan bermanfaat baik bagi Unusa sendiri maupun bagi perkembangan REDAKSI SUSUNAN REDAKSI SEKRETARIS REDAKSI: DISTRIBUTOR: Hanny Rizky Maulidiya, A.Md Djoko Sudjarwo, S.E PELINDUNG: Rektor Universitas NU Surabaya REDAKTUR EKSEKUTIF: DESIGN/LAYOUT: Sukemi @arohmanmail PEMIMPIN UMUM: Mohammad Ghofirin, M.Pd REDAKTUR: DITERBITKAN OLEH Mubasir Aidi, Abdur Rohman Humas Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya PEMIMPIN REDAKSI: Rudi Umar Susanto, M.Pd. KONTRIBUTOR: ALAMAT REDAKSI: Budi Prasetyo, Muhammad Nur Amin, SE, Kantor Humas Lantai 4 Unusa Tower Kampus B Jemursari Surabaya PELAKSANA & TATA USAHA: Jl. Raya Jemursari 51-57 Surabaya (Komplek Ayu Intan Agustina, A.Md.Keb., Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya) Syafa’atul Udzmah, A.Md.Kep Telp. 0800-1-401531 (Bebas Pulsa) PENANGGUNG JAWAB PRODUKSI: Email: [email protected] Afriandi Eka Darta, A.Md MAJALAH UNUSA 01-2018 5

LAPORAN Utama Syukuran Lustrum __ Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng, menyerahkan potongan tumpeng dalam acara lustrum Unusa pertama. Spirit Naik Kelas DI LUSTRUM PERTAMA UNUSA Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) baru memperingati Lustrum pertama. Kegiatan yang menandai lima tahun perjalanan Unusa tersebut disemarakkan dengan berbagai macam kegiatan akademik, pengabdian masyarakat dan hiburan. Selain semarak dengan berbagai kegiatan, kado istimewa pada Lustrum Pertama ini adalah keberhasilan Unusa mencapai hampir separo program studinya terakreditasi B. Tentu saja, momen lustrum pertama itu bisa menjadi spirit Unusa untuk naik kelas ke jenjang yang lebih tinggi. L ustrum pertama mengusung Sharla, Juara The Voice Kids Indonesia 2017 rangkaian acara Lustrum pertama, yang tema Gemilang yang merupakan dengan iringan Orkes Gambus Latansa. nanti puncaknya akan dilaksanakan pada kependekan dari Generasi Acara yang diikuti sivitas akademika Unusa Juli 2018. Rektor mengatakan sengaka Mahasiswa Berprestasi dan masyarakat umum itu digelar di memulai acara lebih awal karena akan Cemerlang. Acara grand opening, yang pelataran parkir Unusa Tower Kampus B. digelar berbagai agenda mulai seminar, dilaksanakan pada Rabu malam, 21 bakti sosial, workshop dan kegiatan Februari 2018 dibuka dengan kegiatan Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad lain. “Kegiatan kami bagi dalam tiga Harmoni Cinta dengan Sholawat bersama Jazidie, M.Eng, mengatakan, serangkaian agenda besar yakni kegiatan akademik, kegiatan sehari penuh merupakan 6 MAJALAH UNUSA 01-2018

pengabdian masyarakat dan hiburan,” Partisipasi mahasiswa dalam Antusiasme mahasiswa itu menjadi nilai terang Rektor. Lustrum pertama Universitas positif karena Unusa sedang konsentrasi meningkatkan kemampuan dan skill Rektor menambahkan, salah satu Nahdlatul Ulama (Unusa) mahasiswa. agenda besar yang telah disiapkan meningkat. Setiap gelaran adalah orasi ilmiah dan sidang senat lomba, semua prodi selalu “Setiap lomba selalu banyak terbuka Unusa, yang menghadirkan ketua mengirimkan mahasiswanya mahasiswa yang berpartisipasi. Mereka KPK, Agus Rahardjo. Ketua KPK sengaja setiap prodi selalu mengirimkan diharikan dalam upaya mendukung kerja untuk ikut bertanding. mahasiswanya,” kata ketua Lusrum Unusa KPK melakukan pemberantasan korupsi Friska Ayu. di tanah air. “lnilah komitmen kami untuk Kopertis,” jelasnya.  mencetak generasi rahmatan lil alamin,” Panitia juga menggelar even Ayu menuturkan, tidak hanya semua kata Rektor. lomba yang diikuti mahasiswa, sebagian duta kampus  dan Unusa Cup, besar susunan panitia Lustrum pun adalah Saat memberikan sambutan, Rektor perlombaan dalam bidang olahraga mahasiswa. “Kita libatkan mahasiswa mengharapkan agar acara pembukaan yang melibatkan dosen, karyawan untuk menjadi panitia, tapi penanggub Lustrum Pertama ini dapat dijadikan dan mahasiswa. “Kemudian kita juga jawabnya tetap pada dosen,” katanya. momentum melakukan refleksi diri tentang menyelenggarakan Pilmapres  tanggal 27 apa yang telah dicapai selama 5 tahun, dan 28 Februari. Seleksi online mahasiswa Menurut dia, sebagai pelaksana sekaligus sebagai sarana meningkatkan mengirimkan Karya Tulis ilmiah dan video. lapangan, semua kegiatan dan susunan jalinan silaturrahmi antara alumni, dosen, Pemenangnya dari Fakultas Ekonomi panitia sepenuhnya ditangani mahasiswa. staf dan mahasiswa. Bisnis,” tambahnya.  Mulai dari persiapan acara, pelaksanaan hingga penjurian. “Kegiatan tahun ini dari Di bagian lain, Friska Ayu, S.KM, M.KKK, Friska mengatakan, panitia memilih mahasiswa oleh mahasiswa dan untuk ketua panitia Lustrum mengatakan, tema berjudul Gemilang yang merupakan mahasiswa. Panitia dari UKM dan semua lustrum merupakan kegiatan dalam rangka kepanjangan Generasi Mahasiswa dilibatkan,” katanya. ultah kelima. Berbagai rangkaian acara Berprestasi Cemerlang dengan harapan digelar untuk menyemarakkan Lustrum kegiatan lustrum itu dapat memilih bibit Sementara itu, dosen Unusa berfungsi Pertama sejak Februari  hingga acara acara yang tidak hanya berprestasi di tingkat menjadi penanggung jawab dan yang puncak pada 7 Juli mendatang.  pusat tetapi juga berprestasi mengangkat mengarahkan acara. Disamping itu, di nama Unusa di bidang lokal maupun beberapa penjurian juga melibatkan Friska mengatakan, para peserta yang nasional.  dosen. merupakan mahasiswa Unusa sangat antusias mengikuti perlombaan yang Diakuinya, semua kegiatan tersebut “Ini konsepnya acara seperti ini nanti diselenggarakan panitia. Misalnya saja, sebagian besar melibatkan mahasiswa. yang membuat mahasiswa. Termasuk untuk lomba debat bahasa Inggris yang Dari mulai konsep acara dan penilaian. indikator penilaiannya tetapi tetap diberi nama National University Debat Mereka sengaja dilibatkan karena konsultasi ke PIC. Tapi untuk beberapa Context (NUDC) persertanya mencapai agar mahasiswa bisa berkreasi dan kegiatan seperti MTQ melibatkan dosen puluhan   mahasiswa. “Kita cari bibit bibit mengembangkan skillnya. “Ide ide awal dalam penilaiannya,” katanya. mahasiswa yang bisa bahasa Inggris dan kita tetapi semua mahasiswa yang nanti akan dilombakan di tingkat lokal,” create desain poster sampai indikator Meski begitu, kata Friska, tidak ada katanya.  penilaiannya tapi tetap konsultasi ke kendala berarti dalam menyusun acara. penanggung jawab,” tambahnya.  Salah satu yang menjadi kendala adalah Dalam lomba debat bahasa Inggris tentang waktu luang bagi mahasiswa dan tersebut, peserta diberikan topik yang Tingkatkan Partisipasi dosen. sedang hangat di masyarakat. Mereka Mahasiswa di Lustrum harus berdebat dengan menggunakan Pertama “Kalau puncak lustrum combine seluruh bahasa Inggris.  “Jadi mereka diberikan ormawa yang ada di Unusa dilibatkan. Kita isu dan harus berdebat dengan bahasa Partisipasi mahasiswa dalam Lustrum punya grup whatsapp jadi bisa kordinasi Inggris,” tambahnya.  pertama Universitas Nahdlatul Ulama antara mahasiswa dan penanggung jawab,” (Unusa) meningkat. Setiap gelaran kata tenaga pendidik prodi D-IV K3 itu. Selain NUDC, panitia juga mengadakan lomba, semua prodi selalu mengirimkan lomba pekan mahasiswa berprestasi, mahasiswanya untuk ikut bertanding. Friska mengatakan, nantinya pada N plus bagi mahasiswa yang senang puncak acara akan menampilkan semua entrepreneur. Peserta dari pekan pemenang lomba. Acara puncak lustrum mahasiswa berprestasi diwajibkan untuk tersebut akan menampilkan semua mengirimkan karya ilmiah yang nanti akan pemenang dalam perlombaan. dinilai oleh juri.  “Nanti semua pemenang akan mengisi “Nanti pemenangnya akan acara dan puncaknya pada tanggal 7 mendapatkan bimbingan dan pemantauan, Juli nanti acaranya dari mahasiswa, oleh dan mereka akan diberi kesempatan untuk mahasiswa dan yang nonton adalah mengikuti lomba yang diselenggarakan mahasiswa,” pungkasnya. (BUD) MAJALAH UNUSA 01-2018 7

LAPORAN Utama Konsen Bidang Kesehatan __ Wakil Rektor I Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Profesor Kacung Maridjan menegaskan bahwa Unusa akan fokus untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan bisa bersaing dengan lulusan lain. HASILKAN LULUSAN KOMPETEN DAN BERKUALITAS W akil Rektor I Universitas hari ini roadmapnya nggak. Kita Kalaupun Dia mencontohkan, selain kedokteran, Nahdlatul Ulama Surabaya, suatu saat butuh adalah ilmu sosial yang peluang jurusan lain seperti analis Profesor Kacung Maridjan bisa menyambung dengan kesehatan,” kesehatan dan kesehatan masyarakat berharap dengan katanya lagi. terserap pasar masih tinggi. momentum Lustrum Pertama, Unusa semakin konsen mengembangkan jurusan Akan tetapi, Kacung berangan-angan “Di bidang kesehatan lain seperti di bidang kesehatan. Unusa akan fokus bisa membentuk jurusan komunikasi yang masyarakat dan analis masih kurang. untuk menghasilkan tenaga kesehatan nantinya bisa menunjang ilmu kesehatan Perusahaan yang di bidang kesehatan yang berkualitas dan bisa bersaing dengan dan bisnis. Seperti yang sudah ada di kerja masih butuh. Puskesmas dan lab Universitas tersebut. masih butuh,” jelasnya. lulusan lain. “Kita kalaupun ada jurusan baru nggak “Misalnya komunikasi mungkin Kacung menambahkan, pihaknya tidak bisa masuk. Komunikasi kesehatan dan hanya sekadar menghasilkan lulusan, akan akan jauh jauh dari bidang kesehatan. Bisnis. Kalau politik nggak ada kaitannya,” tetapi konsen meningkatkan kompetensi Kalaupun ada kira kira yang bisa tambahnya. tenaga kesehatan supaya bisa bersaing nyambung,” katanya. di pasar kerja. Salah satu yang dilakukan Kacung menilai, peluang jurusan adalah dengan melakukan uji kompetensi Dia menjelaskan, pihaknya enggan kedokteran untuk terserap pasar kerja lulusan melalui lembaga sertifikasi. membuka jurusan agama ataupun ilmu masih tinggi. Kondisi itu bisa dilihat dari Sehingga, tenaga yang dihasilkan bisa sosial karena di Universitas lain sudah banyaknya rumah sakit dan lembaga bersaing dan punya keunggulan. banyak. Karena itu, kata Kacung, pihaknya kesehatan lain yang kekurangan dokter akan konsentrasi untuk membentuk lulusan dan tenaga kesehatan. “Kita tidak hanya sekadar meluluskan yang bisa bersaing di pasaran kerja. lulusan tetapi yang punya kompetensi. “Kedokteran masih banyak dan kebutuhan Punya ijazah nggak kompeten ya ditolak,” “Sosial nggak. Agama nggak kan sudah masih banyak. Misalnya saja di rumah sakit pungkasnya. (BUD) banyak di tempat lain. Paling tidak sampai kan banyak yang kurang,” tandasnya. 8 MAJALAH UNUSA 01-2018

SOSOK & KIPRAH KHAMIDA, S.KEP, NS.M.KK, TIM REVIEWER PKM KEMENSITEKDIKTI Berbagi Waktu Antara Keluarga dan Karier Khamida, S.Kep, Ns,M.KKK harus pandai membagi waktu antara keluarga dan kariernya. Maklum, selain aktif mengajar, Wakil Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Surabaya itu juga mendapat amanah untuk menjadi reviewer Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang digelar Kemenristekdikti pada tahun 2017.  “ Harus adil memang. Antara BIODATA sebagai pengurus DPD PPNI (Dewan Pen- keluarga, ngantor dan reviewer gurus Daerah Persatuan Perawat Nasional harus dapat waktu. Namun Nama : Khamida, S.Kep,Ns, M.Kep Indonesia)Kota Surabaya dan juga pen- bagaimanapun juga ini butuh gurus AIPNI ( Asosiasi institusi Pendidikan support dari keluarga,” katanya Alamat : Universitas NU Surabaya Ners Indonesia) Regional IX Jawa Timur,” ketika diwawancarai beberapa waktu lalu.  jelasnya.   Kampus B Jemursari Karena kesibukan barunya itu, kata “Jadi, pastilah mengambil jatah waktu Khamida, dirinya terkadang harus terlam- Surabaya keluarga,” tambahnya.  bat pulang ke rumah. Setelah jam menga- jar usai, Khamida harus membuka laptop E-mail : [email protected] Menurut dia, semua kegiatan bisa untuk meneliti satu persatu proposal dijalaninya dengan baik karena mendapat mahasiswa yang sudah masuk.  Jenis Kelamin : Perempuan dukungan penuh dari keluarga. Baik sang suami dan anak, dan orang tua selalu “Salah satunya saya dizinkan suami Tanggal Lahir : Pasuruan, 28 Juni 1979 mengerti kesibukan Khamida.  pulang terlambat untuk menyelesaikan pekerjaan,” tambahnya.  Pendidikan : “Sehingga semua itu tanpa dukungan keluarga saya (suami, anak anak saya Bahkan, terkadang, saat hari libur, 1. D3 Akper RSI Surabaya (Lulus 2000) termasuk ibu saya) sulit akan bisa dilak- Khamida pun harus meluangkan waktu sanakan dengan baik.” untuk mereview karya mahasiswa dan 2. S1 Keperawatan Unair (Lulus 2007) menyelesaikan pekerjaan kantor yang Menurut dia, banyak karya ilmiah sempat tertunda.  3. Profesi Ners Unair (Lulus 2008) mahasiswa yang berkualitas dan bisa membawa Indonesia lebih maju ke depan.  “Dan, terkadang di hari libur d rumah juga masih menyelesaikan pekerjaan “Yang paling berkesan adalah bah- baik pekerjaan kantor maupun reviewer,” wasannya mahasiswa mahasiswa indone- tambahnya.  sia ide-idenya kreatif kreatif dan inovatif,” katanya ketika diwawancarai beberapa Memang, selain menjadi tenaga dosen waktu lalu.  di Unusa Surabaya, ibu satu anak itu juga mengemban beberapa jabatan yakni Dia mengatakan, pada tahun 2017, Wakil Dekan Fakultas Keperawatan Unusa dirinya menyeleksi sebanyak 273 karya dan pengurus di Dewan Pengurus Daerah ilmiah mahasiswa se-Indonesia. Seleksi Persatuan Perawat Nasional Indonesia itu dibagi dalam dua tahapan, yakni pra (DPD PPNI) Surabaya dan pengurus AIPNI proposal dan evaluasi.  ( Asosiasi institusi Pendidikan Ners Indo- nesia) Regional IX Jawa Timur.  “Untuk reviewer desk evaluasi sekitar 173 mahsiswa dan pra evaluasi proposal “Selain mengajar saya juga diamanahi sekitar 100,” tambahnya. (BUD) d wadek FKK (sejak.Unusa lahir) dan juga aktif d organisasi. Kebetulan, saya juga 4. S2 Keperawatan Unair (Lulus 2013) MAJALAH UNUSA 01-2018 9

BINCANG UTAMA PROF. KACUNG MARIDJAN, PH.D WAREK 1 UNUSA Kita Harus Berlari Meraih Predikat A Lustrum pertama sangat penting bagi Unusa sebagai universitas baru. Ke depan, diharapkan Unusa sudah bisa berlari kencang dan sejajar dengan universitas maju lainnya. Berikut wawancara dengan Prof. Kacung Maridjan, Warek I Unisa, yang juga salah satu guru besar ilmu politik Universitas Airlangga. Bagaimana makna lustrum pertama bagi Unusa ini? Kita ingin menjadi salah satu yang terdepan untuk peman- Ini kan lustrum pertama. Lustrum itu lima tahunan. Perten- faatan digital. Mahasiswa bawa tab dan perkuliahan bisa gahan tahun ini, lima tahun pertama Unusa. Dan, lima tahun dilakukan tatap muka dan di luar. Misalkan, setelah kuliah pertama sangat penting bagi Unusa sebagai universitas baru dengan digital, bimbingan bisa digital dan cepat diikuti banyak ke depannya. Bagi kami, lima tahun pertama itu merupakan mahasiswa. Tergantung jamnya. Itu yang kita kembangkan su- upaya menerapkan pondasi berupa iklim akademis, SDM dan paya Unusa bisa leading. Universitas yang besar saja mayoritas sivitas akademis. belum melalukan kuliah digital. Khusus untuk pemanfaatan Harapan Unusa ke depan seperti apa? digital, kita sudah lama. Sudah hampir satu tahun. Harapannya, setelah lima tahun ini Unusa sudah sejajar dengan Universitas lainnya. Alhamdulillah, lima tahun ini su- Apa ada jurusan yang menjadj prioritas dosen yang ter- dah berjalan bagus. Sebagai contoh, Unusa sudah akreditasi B lebih dulu disekolahkan? sebelum lima tahun. Banyak universitas yang berdiri sebelum Unusa belum akreditasi B. Kemudian, prodi-prodi mayoritas Nggak ada prioritas. Semuanya kita sekolahkan. Prioritas- akresitasinya B. Harapannya, dengan pondasi yang sudah kuat nya bukan jurusan tetapi orangnya. Kalau semua kita lanjutkan ini, ke depan Unusa bisa berlari lebih kencang. studi, lantas siapa yang akan ngajar. Jadi bertahap lha. Langkah ke depan seperti apa agar bisa bersaing dengan Universitas lain? Kiat agar alumni terserap di pasar kerja Agar sejajar mau nggak mau harus ada percepatan. Mer- Ada banyak hal. Salah satunya meningkatkan kualitas ma- eka (kampus lain) sudah lari dan puluhan tahun. Untuk menge- hasiswa. Lulusan Unusa, harus menguasai tiga hal. Pertama. jar, syaratnya ya larinya dipercepat. Untuk mempercepat itu, pengetahuan dan ketrampilan dalam skill. Misalkan perawat, banyak yang harus diajukan. Diantaranya adalah memperbaiki harus ada ketrampilan merawat pasien dengan mengedepank- atmosfir akademis, baik itu di kalangan dosen dan mahasiswa an sikap dan etika. Kedua, lulusan harus memiliki sertifikat ya. Karena kalau iklim akademis sudah kuat maka upaya profesi. Itu sudah kita proses, dan mudah mudahan nggak mengejar bisa cepat. lama lagi diakui. Kita bisa menguji mahasiswa dengan kom- Berapa kuota dosen yang disekolahkan untuk tahun ini? petensi sehingga bisa bersaing. Kalau mereka sudah punya Tahun ini ada 20 sampai 30 dosen disekolahkan untuk sertifikat profesi maka bisa bersaing dengan yang lain. Ketiga, meraih gelar doktor. Mereka ada yang studi di Unair, Unibraw, menjalin jejaring dengan asosiasi perusahaan lain. Contohnya, UGM dan semua berjenjang. Dengan percepatan itu, kami kita berusaha menggalang komunikasi dengan calon penyerap berharap pada lustrum kedua nanti, iklimnya sudah berbeda. tenaga kerja. Kita bisa diskusi dengan mitra. Contohnya kita Sudah naik tingkat dari akreditasi B menjadi A. Selain itu, untuk melakukan agreement dengan Disnakretrans dan mengundang menambah kualitas SDM, kita juga merekrut dosen S3 dari perusahaan. Kita punya jurusan K3, maka nanti setelah lulus Jepang seperti kedokteran dan analis. Itu percepatan supaya bisa diterima larinya bagus. Kalau pertama ini sukses, maka kita harus siap Selama lima tahun ini, kendalanya apa? siap ke tahap selanjutnya. Banyak. Diantaranya adalah dosennya masih baru, doktor Salah satu contoh inovasi di Unusa seperti apa? masih terbatas. Nggak mungkin kita maju lempeng. Tapi kita Kita membuat inovasi seperti perkuliahan model digital. optimis. Alhamdulillah, lima tahun ini sudah mendapatkan akreditasi B. Hampir separo prodi sudah mendapatkan akre- 10 MAJALAH UNUSA 01-2018 ditasi B. Kita harapkan, pertengahan tahun ini prodi-prodi lain juga sudah terakreditasi B. (BUD)

11MAJALAH UNUSA 01-2018

WAWASAN Kajian PPMPI : Prof. Prof. Kacung Marijan, Ph.D, Wakil Rektor 1 Unusa menyerahkan cinderamata kepada Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan. DARI KAJIAN PPMPI UNUSA Sumber Radikalisme HOAX DAN PEMBELAJARAN AGAMA TIDAK TUNTAS 12 MAJALAH UNUSA 01-2018

Militerisme, Fundamentalisme dan Radikalisme menjadi tema dalam kajian rutin yang digelar pusat Pengembangan Masyarakat dan Peradaban Islam (PPMPI) Universitas Nahdlatul Ulama pada Jumat, 13 April 2018 lalu. Hasil diskusi menyebutkan bahwa salah satu penyebab terjadinya radikalisme adalah hoax dan pembelajaran agama yang tidak tuntas. N arasumber yang dihadirkan masih akan terus diberantas. Saat ini, juga nya terhadap pemerintah,” tambah Rudi. dalam kajian tersebut adalah mulai banyak golongan baru yang menga- Aksi terorisme, radikalisme, dan fun- Kapolrestabes Surabaya tasnamakan agama. Kombes Pol Rudi Setiawan dan damentalisme ini tidak hanya menargetk Prof. Prof. Kacung Marijan, Ph.D, Wakil Menurut Rudi, ada beberapa penyebab kalangan bawah, tetapi juga kalangan pe- Rektor 1 Unusa yang juga guru besar ilmu yang menjadikan golongan-golongan baru lajar dan mahasiswa yang notabene masih politik Universitas Airlangga Surabaya. tersebut menjadi kelompok ekstrimisme sering kali menjadi pribadi yang bimbang beragama. Di antaranya, belajar atau me- dan dalam proses mencari jati diri. Se- Dalam diskusi tersebut, Kombes Pol mahami agama kepada sumber yang tidak hingga, doktrin-doktrin tentang fundamen- Rudi menjabarkan bahwa aksi terorisme tepat, keengganan bertanya tentang pen- talisme bisa masuk dengan mudah. dan radikalisme di Indonesia merupakan getahuan/ilmu agama, cara pemahaman salah satu perkara yang belum selesai dan yang tidak benar terhadap pengetahuan “Saya menghimbau agar teman teman atau ilmu agama, serta pengaruh lingkun- mahasiswa, jangan sampai salah langkah gan. “Faktor-faktor tersebut menyebabkan, dan salah persepsi dalam mempelajari radikalisme dan terorisme,” ungkapnya. ilmu agama. Mahasiswa harus belajar lang- sung ke ahlinya dan memiliki pergaulan Rudi Setiawan menambahkan, dampak yang baik agar terhindar dari kelompok- ekstrimisme beragama, radikalisme, dan kelompok radikal,” pesan Rudi. terorisme akan menyebabkan konflik intern dan ekstern beragama sehingga menimbul- Sementara itu, Wakil Rektor 1 Unusa, kan gangguan Kamtibmas. Selain faktor di Prof. Kacung Marijan, Ph.D mengungkap- atas, juga bisa saja sebagai aksi protes atas kan, saat ini Ekstrimisme Beragama mulai ketidakpuasannya terhadap negara dan mengkhawatirkan, sehingga perlu diper- pemerintah sehingga mereka mencari dan hatikan kembali agar tidak menyebabkan mengikuti aliran maupun kelompok yang gangguan Kamtibmas dan sebagainya. menjanjikan kebahagiaan yang sublim. Menurut Prof. Kacung, adanya PPMPI Aksi-aksi tersebut juga tidak selalu dan kegiatan ini merupakan respons Unusa harus dikaitkan dengan Islam karena di terhadap situasi saat ini. Menurutnya, per- berbagai agama manapun juga ada bibit masalahan agama yang sangat sensitif ini terorisme. Ia juga mengatakan bahwa jika sudah terjadi, jika tidak adanya kajian masalah radikalisme dan teror itu bukan dan penyelesaian malah akan menjadi ma- karena agamanya, melainkan masalah salah ke-agama-an atau persoalan teologis. personal. Karena menurutnya semua agama mengajarkan kebaikan dan bukan Kacung menanmbahkan, Kajian sebaliknya. ‘Psikologi dan Sosiologi ke-ekstrim-an beragama’ Unusa dibuat dalam rangka “Kondisi kemiskinan dan perbedaan memperluas wawasan akan persoalan status sosial yang mencolok antara yang agama dan masyarakat, serta memberi kaya dan miskin juga bisa saja menjadi kontribusi pada usaha peningkatan faktor seseorang mengikuti kelompok dan kesejahteraan psikologis (mental) dan atau aliran ekstrimis. Hal itu mungkin saja, sosial masyarakat Indonesia dalam upaya sebagai aksi protes dan ketidak puasaan- menciptakan masyarakat yang lebih damai. (BUD/HUMAS UNESA) 13MAJALAH UNUSA 01-2018

BINCANG UTAMA M. QOIMAM BILQISTHI ZULFIKIR, MAHASISWA UNUSA JADI DELEGASI KE PERANCIS Isi Waktu Luang dengan Mengajar Bahasa Kalau sebagian mahasiswa menggunakan waktu akhir “ Sukanya, saya bisa terus belajar dan berinteraksi dengan banyak orang. Kenal pekan untuk pulang ke rumah, atau menghabiskan banyak orang dan memanfaatkan akhir pekan dengan hal yang baik,” katanya. waktu dengan rekan sebayanya, hal itu tidak Meski begitu, Qoim harus pandai dilakukan Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikir. membagi waktu antara mengajar, keg- Mahasiswa Mahsiswa iatan kampus dan waktu untuk keluarga. Fakultas Kedokteran mahasiswa. Qoim menganggap, mem- Universitas Nahdlatul berikan ilmu adalah sebuah panggilan “Dukanya, saya harus mengorbankan Ulama (Unusa) Sura- jiwa yang harus dijalankan. kegiatan-kegiatan ekstrakampus yang bertepatan di hari yang sama. Saya juga “Saya mengajar secara sukarela di jarang pulang ke rumah. Tapi, saya niat- kan mengajar untuk ibadah,” tegasnya. baya itu lebih memilih sana. Selain untuk mengisi waktu libur, Sekadar diketahui, Rumah Bahasa mengajar kelas bahasa Perancis di Rumah mengajar juga salah satu langkah untuk Surabaya adalah salah satu program yang dibuka Walikota Surabaya Tri Rismaharini Bahasa Surabaya pada Sabtu (28/4/2018). recall ilmu yang pernah saya dalami sebe- agar bisa menyiapkan tenaga kerja di Surabaya sesuai tantangan MEA. “Sebulan sekali saya pulang ke jom- lumnya,” katanya. “Berdasarkan tantangan MEA tersebut bang,” katanya ketika dihubungi beberapa Qoim mengatakan, dengan mengajar, waktu lalu. dia akan berinteraksi dengan banyak orang. Ya, aktivitas mengajar itu dilakoni Disamping itu, ilmu yang sudah didapatkan Qoim di sela-sela kesibukannya sebagai bisa dibagikan kepada yang lainnya. Kunjungi Perancis __ Mohammad Qoimam Bilqisthi Zul fikir saat diundang mengunjungi Perancis. 14 MAJALAH UNUSA 01-2018

Setahun yang lalu, Qoim menjadi Sampai saat ini, sudah belasan peng- salah satu dari lima mahasiswa Indo- hargaan yang berhasil diraih calon dokter nesia (Unusa, UI, Unpad, dan UPI) yang itu. Berikut prestasi-prestasi yang berhasil ikut dalam Program “Centre International ditorehkan M. Qoim. (BUD) Francophone Institutions et Culture” (Pusat Francais Indonesia di Bidang Institusi dan CATATAN PRESTASI YANG DICAPAI Budaya). M. QOIMAM BILQISTHI ZULFIKIR Program ini digelar Kedutaan Besar No Prestasi Tahun Prancis di bidang Pendidikan dan Ke- budayaan (Institut Français d’Indonésie – Juara 2 Pidato Bahasa Prancis Institut Prancis di Indonesia) dan AMICIF Tingkat Universitas Se-Indo- (Amicale des Centres Internationaux Franco- 1 nesia di La Semaine Francais 2018 phones du Lions Club de France). Kegiatan Universitas Pendidikan itu merupakan pertukaran mahasiswa Indonesia yang berusia 18-25 tahun dari seluruh du- nia dan berlokasi di dua kota di Prancis 15 Besar Finalis Pertukaran yakni Paris dan Cergy-Pentoise. Pemuda Antar Negara (PPAN) 2 Dinas Kepemudaan dan 2018 Dia mengaku sangat senang ketika terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam Olahraga Jawa Timur even internasional tersebut. Terlebih, dirinya menjadi satu-satunya mahasiswa Piagam Penghargaan Waliko- dari Jawa Timur. ta Surabaya dalam Sukarela- 3 wan Pengajar Rumah Bahasa 2017 “Saya bersama dengan 65 pemuda dari berbagai negara akan melaksanakan Pemerintah Kota Surabaya kegiatan yang berkaitan dengan lintas kebudayaan internasional, kunjungan ke Juara Favorit Pidato Bahasa UNESCO, Senat, Majelis Nasional, berpar- Prancis dalam Pertukaran serta melihat kondisi masyarakat yang tisipasi dalam Konferensi Frankofon, dan 4 Pemuda CIFIC-AMICIF di Paris, 2017 ada, maka Ibu walikota Surabaya, Ibu Tri lainnya. Semoga dengan ikut serta kami, Rismaharini membuka adanya program dapat menjadikan Indonesia lebih terke- Prancis Rumah Bahasa sebagai salah satu wujud nal, khususnya kebudayaan-kebudayaan perhatian pemerintah kota Surabaya yang ada di Indonesia yang belum diketa- Perwakilan Indonesia dalam dalam menyiapkan warga kota Surabaya hui oleh dunia,” tuturnya pria kelahiran Pertukaran Pemuda CIFIC- untuk menghadapi MEA 2015 serta AFTA Jombang, 25 Desember 1996 itu. 5 AMICIF di Cergy Pentoise, 2017 yang diharapkan dapat menjadi ruang publik yang bertujuan meningkatkan Prestasi ini diukir setelah Qoim beru- Prancis kompetisi masyarakat kota Surabaya di paya untuk bisa tampil maksimal dengan berbagai bahasa,” katanya. jumlah pesaing yang sangat banyak dan Juara Harapan IV Mahasiswa cukup berat kompetisinya. 6 Berprestasi Kopertis VII Jawa 2017 Qoim mengaku sudah mengajar bahasa Perancis sejak dua tahun lalu. Dia “Sebenarnya saya ingin ikut acara ini Timur memang sejak awal sangat menyukai ba- sudah sejak setahun lalu. Namun, saya hasa Perancis, sehingga menekuni untuk merasa belum ada persiapan yang cukup. 7 Mahasiswa Berprestasi Utama 2017 belajar bahasa itu. Baru tahun ini saya berani untuk tampil,” UNUSA ujarnya. “Saya ngajar di rumah bahasa karena Peserta Pidato Bahasa Inggris 2017 awalnya diajak oleh teman saya yang sama- Tinggal di Perancis selama beberapa 8 The English Competition sama menyukai bahasa perancis,” katanya. bulan memang membutuhkan adaptasi UNISSULA khusus bagi Qoim. Dia pun harus menye- Setelah rumah bahasa terbentuk, suaikan diri dengan kebudayaan kota itu. Peserta IMPhO Indonesian Qoim pun mengajukan diri menjadi tena- Medical Physiology Olympiad ga pengajar. Setiap Sabtu dan Minggu, dia “Pengalaman yang saya dapat sangat- 9 (dengan Hafizh Aulian S dan 2017 menjadi guru bahasa itu. lah banyak. Saya tinggal di tempat yang 180° derajat berbeda dengan kehidupan An Nisaa Putri W) “Saya mengajukan hari Sabtu dan sehari-hari saya, mulai dari makan, waktu Minggu untuk mengajar, dan akhirnya sholat, kebudayaan, hingga pertemanan. Ijazah DELF B2 Bahasa Prancis sudah berjalan kurang lebih dua tahun Perbedaan tersebut sangat membentuk 10 oleh Kementrian Pendidikan 2016 sampai sekarang,” katanya. pribadi yang lebih dewasa dan menghar- gai satu sama lain,” jelasnya. Prancis Semangat untuk Terus Berkarya Aktivitas mengajar yang padat itu me- Piagam Penghargaan Walikota Surabaya dalam mang tidak menjadi beban bagi Qoim untuk 11 Preparation Committee 3 2016 terus berkarya. Buktinya, mahasiswa semes- ter enam Unusa itu menorehkan sejumlah United Nation Habitat III prestasi yang cukup membanggakan. Officially Selected dalam 2016 Lomba Cipta Puisi Bahasa 12 Prancis“ Le Corps” di Ajang Prix Interrégional Jeunes Auteurs Juara I Debat Bahasa Inggris dalam Rangkaian Dies Natalis 13 UNUSA 2016 (dengan An 2016 Nisaa Putri W) Peserta dalam National Uni- versity Debating Champion- 14 ship 2016 Kopertis VII Jawa 2016 Timur (dengan Athyatul Ulya) 15MAJALAH UNUSA 01-2018

28 MAJALAH UNUSA 01-2018

29MAJALAH UNUSA 01-2018

SEPUTAR Pemprov Jatim dan Unusa Sepakati Kerja Sama Pengembangan SDM SURABAYA – Pemerintah Provinsi KERJA SAMA Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), Mohammad Nuh (dua dari kiri) bersama Gubernur Jawa Timur menggandeng Universitas Soekarwo dan sejumlah pejabat Universitas Nadhdlatul Ulama Surabaya sekapakati kerja sama. Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).  Kerja sama ini ditandai dengan penandatan- dan 100 tahun Indonesia meredeka pada “Kalangan kampus akan dapat gaan  nota kesepahaman atau MoU pada 2045. menggunakan sumber daya yang ada Jumat (23/3) di kampus B Unusa. di  Provinsi Jawa Timur sebagai bagian “Kami ingin generasi NU itu ada dari peningkatan kapasitas keilmuan- Penandatangan yang dilakukan dan handal. Sehingga  para pendiri NU, nya. Dengan kegiatan dalam koridor Tri Gubernur Jawa Timur Soekarwo dengan sesepuh NU bisa bangga  ada penerus NU Dharma perguruan tinggi, Provinsi Jawa Rektor Unusa, Prof. Achmad Jazidie, disak- untuk masa depan,” tandasnya. Timur akan mendapat sokongan dari sisi sikan Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam akademik dalam pengembangan provin- Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh serta Gubernur Jatim Soekarwo menegas- sinya,” kata Jazidie. jajaran rektorat dan kepala dinas terkait. kan, sinergi antara pemerintah provinsi dan perguruan tinggi dapat meningkat- Jazidie menjelaskan bentuk kerja sama Penandatangani MoU ini menandai kan pembangunan di daerahnya. “Sinergi yang akan disasar antara lain kebutuhan kerja sama pemanfaatan dan pendayagu- kedua belah pihak akan meningkatkan dan kolaborasi sumber daya yang ada di naan sumber daya manusia kedua belah pembangunan di wilayah Jawa Timur setiap dinas di lingkungan Pemerintahan pihak sekaligus dalam rangka peningka- khususnya tenaga sumber daya manusia Provinsi Jawa Timur, Dinas Kesehatan Jatim, tan sumberdaya manusia di lingkungan di berbagai bidang,” ungkap Soekarwo. Dinas Pendidikan Jatim, Dinas Ketenagak- Pemprov Jatim. erjaan Jatim, Dinas Koperasi Jatim, Dinas Untuk itu, lanjut Gubernur, pihaknya Perindustrian Jatim, dan Dinas Sosial Jatim. Selain Gubernur, hadir dalam penan- menjalin kerja sama dengan berbagai datanganan itu beberapa kepala dinas universitas atau perguruan tinggi. Salah “Selain itu, penelitian dan pengabdian yang terkait dengan implementasi MoU. satunya adalah Universitas Nahdlatul kepada masyakat akan terstruktur sesuai Dari Unusa selain rektor hadir untuk Ulama Surabaya (Unusa). dengan kebutuhan dan kondisi Provinsi menyaksikan penandatangan itu, Ketua Jawa Timur. Harapannya ada sinkronisasi Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya Rektor Unusa, Achmad Jazidie, men- antara perguruan tinggi dengan pemer- (Yarsis), Mohammad Nuh. gatakan kerja sama dengan Pemerintah intah provinsi Jawa Timur,” ungkapnya. Provinsi Jawa Timur akan menumbuhkan Ketua Yarsis, Mohammad Nuh kolaborasi saling menguntungkan antara (HUMAS UNUSA) mengatakan untuk sampai ke tingkat pen- dua belah pihak. andatanganan MoU ada beberapa tahap yang telah dilalui antara Unusa dengan Pemprov Jatim. Sebagaimana umum- nya berlaku, bahwa  sebuah kerja sama akan berjalan baik dan bisa terlaksana, manakala ada saling pengertian, saling memahami, dan saling menguntungkan. “Kami berharap kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan hubungan baik antara Unusa dengan Pemprov Jatim, tapi juga dapat mendatangkan keuntungan ber- sama terutama dalam hal kontribusi Unusa pada pembangunan Jawa Timur,” katanya. Nuh mengungkapkan, Unusa yang baru berusia lima tahun dan sudah mengantongi akreditasi B untuk lembaga ini ingin mencetak sumber daya manusia (SDM) yang handal. Terutama  SDM masa depan menyambut 100 tahun Nahdlatul Ulama (NU) yang akan jatuh pada 2026 18 MAJALAH UNUSA 01-2018

SEPUTAR MOU Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng dan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo tanda tangani MOU di Kafe Fastron lantai 3 Tower Unusa kampus B Jemursari, (23/3). Mahasiswa Magang di BLK, Pegawai Pemprov Perdalam K3 di Unusa SURABAYA -  Universitas Nahdlatul melakukan kolaborasi sumber daya Rumah sakit Islam. Ulama Surabaya (Unusa) menandatan- yang ada di setiap Dinas di lingkungan “Kami juga kerjasama dengan dinas- gani nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur, yakni Pemprov Jatim terkait pemanfaatan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas dinas lain,” tambah Jazidie. sumber daya manusia, khususnya bidang Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi, Dinsos, Sedang Gubernur Jawa Timur Soekar- pendidikan dan kesehatan. dan Dinas Perindustrian. wo mengapresiasi inisiatif Unusa menjalin Penandatangan MoU ini dilaku- Kerja sama dengan Pemerintah kerjasama dengan Pemprov Jatim. Sebab, kan Gubernur Jawa Timur, Soekarwo Provinsi Jawa Timur, lanjutnya,  akan me- Pemprov masih kurang tenaga kerja. dan Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achmad numbuhkan kolaborasi saling mengun- Jazidie, M.Eng di Kafe Fastron lantai 3 tungkan. “Kami membuka Lowongan di Tuban Tower Unusa kampus B Jemursari, Jumat 300 orang belum ada yang ngisi, tepat- (23/3/2018). “Kerjasama dalam pendidikan, maha- nya kita kekurangan pengawas di tenaga siswa akan magang di BLK-BLK yang ada kerjaan (K3),” jelas Soekarwo. Hadir dalam acara tersebut Gubernur di Jawa Timur, sedang karyawan Pemprov Jawa Timur Soekarwo, Ketua Yayasan maupun perusahaan bisa mengirim Untuk menekan angka kecelakaan Rumah Sakit Islam Surabaya Mohammad pegawainya untuk menempuh studi K3 di kerja, Pemprov Jatim dan Unusa menjalin Nuh, dan beberapa kepala dinas terkait. Unusa,” tuturnya. kerjasama dalam pendidikan K3. “Kerjasama dengan pemprov ini Jazidie menambahkan, terjalinnya ker- “Kami akan memberikan pendalaman utamanya dalam bidang pendidikan dan jasama dalam bidang Kesehatan, dapat pendidikan K3 oleh pegawai-pegawai kesehatan,” tutur Jazidie. mempermudah mahasiswa Kedokteran perusahaan, sehingga kedepan angka Unusa menempuh studi profesinya di kecelakaan kerja bisa ditekan kalau bisa Menurut  Jazidie, pihaknya juga menjadi zero Accident-lah,” pungkas Soekarwo. (HUMAS UNUSA) 19MAJALAH UNUSA 01-2018

SEPUTAR Unusa dan SMANSA Jalin Kerja Sama GRESIK - SMAN 1 Gresik memiliki komputer e-book hibah dari Surabaya (UNUSA) untuk membuatkan aplikasi e-book yang bisa PT. Telkom yang bernama PADI. Sayangnya PADI hanya bisa diak- diakses oleh semua siswa melalui jaringan hostspot yang ada di ses di satu komputer sehingga siswa harus antri dan bergantian sekolah sehingga siswa membaca e-book dari menggunakan HP jika ingin membaca e-book yang ada di komputer ini. dari dilingkungan sekolah kapan saja tanpa harus antri lagi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Suswanto, Kepala “Kami ingin meningkatkan kualitas jaringan IT, terlebih untuk SMAN 1 Gresik meminta bantuan Universitas Nahdlatul Ulama membantu proses belajar mengajar. Saat ini siswa tidak perlu membawa buku cetak, hanya membawa smartphone untuk ak- ses e-book sebagai buku pelajaran,” ungkapnya di Ruang Kerja, Senin (19/3). Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyara- kat, Unusa, Dr. Istas Pratomo, MT menuturkan Unusa memberi- kan solusi berupa aplikasi serbuk (sharing e-book) yang dibuat oleh mahasiswa prodi SI unusa bernama Muhammad Hamdani. Aplikasi Sharing E-Book (serbuk) ini sudah diterapkan di UNUSA untuk melayani mahasiswa unusa membaca e-book dari mana saja dan kapan saja. “Kelebihan dari aplikasi serbuk ini adalah bisa dijalankan di ja- ringan internal (LAN sekolah) sehingga e-book bisa diakses hanya smartphone yang terkoneksi dengan hostspot sekolah tanpa ha- rus terkoneksi ke internet,” Ungkapnya. Mahasiswa Unusa Ngaji Ihya dari Gus Ulil SURABAYA – Sebanyak 100 mahasiswa Universitas Nahdlatul ingin menghadirkan pemaknaan kitab tersebut yang akrab juga Ulama Surabaya (Unusa) mengikuti ngaji bareng kitab ihya’ ulu- dengan kaum muda milenial. muddin bersama Intelektual muda Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdallah menyampaikan kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al- “Saya tertantang menghadirkan kitab Ihya ini, bukan saja se- Ghazali dengan metode baru, mengikuti tren kaum muda mile- bagai kitab untuk orang sepuh tapi saya ingin hadirkan Ihya ini nial. adalah kitab yang cocok untuk anak zaman now,” ujarnya. Ulil sengaja dalam pemaparan kitab Ihya Ulumuddin meng- Ngaji Kitab Ihya Ulumuddin ini juga dihadiri pembanding dari gabungkan dua jenis metode. Yakni metode tradisional dengan Pengasuh Ponpes Al-Masuriah Tebuireng Gus Zaki Hanzik, Ketua membaca teks dan kemudian mengemasnya dengan metode live Yayasan RSI Jemursari Surabaya Pro. Mohammad Nuh, Rektor streaming melalui media sosial. UNUSA Prof. Achmad Jazidie, Wakil Rektor 1 Unusa, Prof. Kacung Marijan, dan CEO Ngopibareng, Arif Afandi. (HUMAS UNUSA) “Sekaligus memperkenalkan pada publik terhadap tradisi memb- aca teks yang populer dikalangan NU. Jadi saya menerapkan metode yang lama itu, sambil saya pakai metode baru, pake live streaming lewat FB,” tuturnya dalam acara Kopdar Ngaji Kitab Ihya yang dihelat oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) di Fastron Cafe, lantai 3 Gedung UNUSA, Surabaya, Jumat (23/3) malam. Selain itu, Gus Ulil sapaan akrab Ulil Abshar Abdallah men- gaku tidak akan menggunakan bahasa Jawa dalam penyampaian makna kitab Ihya Ulumuddin, sebagaimana lazim dilakukan kiai sepuh dalam tradisi NU. Ia tetap akan menggunakan bahasa In- donesia yang populer di telinga anak muda. “Saya mau berniat begitu (gunakan bahasa Jawa, red). Saya di- protes anak-anak Madura, ‘nanti klo pakai bahasa Jawa saya ng- gak paham’. Anak-anak di Sunda juga protes ‘jangan pakai bahasa Jawa, boleh memaknai tapi pakai bahasa Indonesia’,” jelasnya. Menantu Gus Mus ini tidak ingin kitab Ihya Ulumuddin hanya bisa dimaknai oleh kaum tua yang berusia lanjut saja. Tapi, ia 20 MAJALAH UNUSA 01-2018

SEPUTAR KEMBANGKAN METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF SURABAYA - Universitas Nah­ Jazidie melanjutkan, metode belajar kemajuan teknologi. Apalagi saat ini dlatul Ulama Surabaya (Unusa) terus sorogan selama ini lazim diterapkan di sudah memasuki revolusi industri mengembangkan model pembelajaran pesantren-pesantren. Biasanya santri keempat, dimana sudah masuk era interaktif berbasis elektronik, dengan yang sedang menimba ilmu menyodor- internet of things. memanfaatkan tablet yang diberi nama kan (sorogan) buku ajar, atau kemam- e-Sorogan. Rektor Unusa Achmad puan baca Al-Quran, atau kitab kuning Jazidie juga menegaskan, metode Jazidie mengungkapkan, sebenarnya ke kiai. Sang kiai kemudian menyimak belajar e-Sorogan yang diyerapkan model pembelajaran interaktif lewat sorogan dari para santri dan langsung bukan berarti mengjapus pola belajar e-Sorogan sudah diterapkan di kampus- mengkoreksi saat ada kesalahan. dalam kelas. Artinya, mahasiswa Unusa nya sejak tahun lalu. tetap melakukan pembelajaran dalam Menurut Jazidie, pola pembelaja- kelas sebagaimana umumnya, hanya Hanya saja, tahun lalu metode ran sorogan tersebut sangat interaktif terkait ulasan-ulasan pelajaran bisa pembelajaran tersebut hanya dite­ dan efektif. Maka dari itu, Unusa dilakukan melalui e-Sorogan. rapkan di Fakultas Kedokteran Unusa. mengadopsi metode belajar tersebut. Sementara, untuk tahun ini sudah Hanya saja dikembangkan dengan “Jadi dimana pun mahasiswa bisa dikembangkan, sehingga seluruh memanfaatkan teknologi yang ada. langsung terhubung dengan dosennya fakultas yang ada di Unusa menerap- untuk mengulas pelajaran-pelajaran kan model pembelajaran yang sama. “Jadi ini memang Unusa mengem- yang sudah dilakukan dalam kelas,” bangkan pola pembelajaran interaktif kata Jazidie. “Tahun lalu hanya diberikan ke- dengan memanfaatkan teknologi infor- pada mahasiswa baru Fakultas Kedok- masi. Ini lebih praktis dan dapat dilaku- Pada saat yang sama, para dosen teran Unusa. Tahun ini sebagaimana kan di mana saja, kapan saja, sesuai tetap Unusa juga dilatih untuk me- janji kami, seluruh mahasiswa baru keinginan mahasiswa,” ujar Jazidie. manfaatkan e-Sorogan sebagai metode mendapatkan tablet e-Sorogan,” kata pembelajaran. Tak hanya itu, para Jazidie pada acara pemberian tablet Jazidie menambahkan, latar dosen tetap tersebut juga mendapat e-Sorogan di Tower Unusa Kampus B, belakang penerapan metode pem- tablet e-Sorogan. (HUMAS UNUSA) Surabaya, Jumat (6/4). belajaran e-Sorogan ini karena dunia pendidikan tidak bisa lagi lepas dari 21MAJALAH UNUSA 01-2018

KOLOM REKTOR Mengantisipasi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0 Terkait dengan pembelajaran daring dalam bentuk hybrid atau blended learning itulah Unusa berusaha membekali para mahasiswanya dengan literasi di bidang IT. Salah satu bentuknya pemberian tablet e-sorogan untuk fasilitas belajar berbasis elektronik. oleh: Achmad Jazidie berusaha membekali para mahasiswanya Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dengan literasi di bidang IT. Salah satu bentuknya pemberian tablet e-sorogan untuk fasilitas belajar M engawali tahun pelajaran 2018- berbasis elektronik. 2019 ini seluruh mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Unusa juga sedang mengembangkan blended Surabaya (Unusa) mendapatkan learning, proses pembelajaran yang memadukan tablet yang diberinama e-sorogan. Fasilitas belajar antara proses klasikal dengan pemanfaatan berbasis elektronik ini, secara simbolis telah teknologi informasi dan komunikasi (TIK). diberikan, pada beberapa calon mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran ulang, April lalu. Melalui e-sorogan pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif sehingga proses belajar Jika tahun sebelumnya diberikan hanya pada dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, pada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, tahun ini tempat dan waktu sesuai keinginan mahasiswa. sebagaimana janji kami sebelumnya, seluruh mahasiswa baru mendapatkan tablet e-sorogan. Unusa mengambil nama e-sorogan sebagai cara belajar yang selama ini lazim diterapkan di Ini adalah komitmen dari Unusa untuk terus pondok pesantren (ponpes). Biasanya, santri yang mengembangkan model pembelajaran interaktif sedang menimba ilmu dan siap diuji menyodorkan berbasis IT (information technology/teknologi (sorogan) buku ajar atau kemampuan bacaan informasi) sekaligus upaya dalam mengantisipasi Al-Quran ke kiai. Sang kiai kemudian menyimak era Revolusi Industri 4.0. kemampuan santri tersebut, dan langsung mengoreksinya ketika ada kesalahan. Berulang kali Menristekdikti, Mohamad Nasir, mengharapkan peran perguruan tinggi ada di Pola ini diadopsi Unusa. Tentu berbeda dengan dalam memasuki era revolusi 4.0. Untuk bidang sistem belajar sorogan di pesantren, karena yang pembelajaran dan kemahasiswaan, perubahan diterapkan Unusa, sorogan berbasis elektronik dilakukan dengan reorientasi kurikulum untuk (e-sorogan). Caranya dengan memanfaatkan tablet membangun kompetensi era revolusi industri sebagai pengganti buku. Selain lebih praktis, cara 4.0 berikut hibah dan bimbingan teknisnya, ini mengurangi penggunaan kertas dalam sistem dan menyiapkan pembelajaran daring dalam perkuliahan. bentuk hybrid atau blended learning melalui SPADA- IdREN. Cara yang dikembangkan Unusa ini akan membuat mahasiswa tidak perlu lagi membawa Terkait dengan pembelajaran daring dalam bentuk hybrid atau blended learning itulah Unusa 22 MAJALAH UNUSA 01-2018

buku yang tebal. Karena semua mata kuliah sudah Latar belakang penerapan e-sorogan karena terangkum menjadi satu dalam tablet. Bahkan dunia pendidikan tidak bisa lagi dilepaskan dari menulis dan berbicara sudah secara otomatis kemajuan teknologi. Apalagi saat ini sudah mulai terekam dan tersimpan. Kami berharap model ini memasuki revolusi industri keempat di mana akan menjadi sebuah sistem yang memudahkan sudah masuk pada era internet of things. dalam perkuliahan. pengembangan yang mendukung Revolusi Industri Latar belakang penerapan e-sorogan karena 4.0 dan ekosistem riset dan pengembangan untuk dunia pendidikan tidak bisa lagi dilepaskan dari meningkatkan kualitas dan kuantitas riset dan kemajuan teknologi. Apalagi saat ini sudah mulai pengembangan di Perguruan Tinggi, Lembaga memasuki revolusi industri keempat di mana Litbang, LPNK, Industri, dan Masyarakat. sudah masuk pada era internet of things. Dan kelima, terobosan inovasi dan perkuatan Tentu langkah adaptip yang dilakukan Unusa sistem inovasi untuk meningkatkan produktivitas ini tidak serta merta meninggalkan esensi dari industri dan meningkatkan perusahaan pemula pendidikan, utamanya dalam mendidik pikiran, berbasis teknologi. perasaan, emosi dan cara manusia bertindak. Sebagai kampus yang memegang teguh Lima Elemen nilai-nilai Aswajah, tentu apa yang dilakukan ini Seperti digariskan oleh Kemenristekdikti, merupakan bagian dari keikutsertaan Unusa di dalam menyiapkan lulusan memasuki persaingan bahwa sedikitnya ada lima elemen penting yang global dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). harus menjadi perhatian dan akan dilaksanakan Sekaligus keikutsertaaan Unusa didalam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya menjalankan kebijakan pendidikan tinggi, terkait saing bangsa di era Revolusi Industri 4.0. dengan proses pembelajaran yang adaptip dengan menguatkan dan memasifkan teknologi Pertama, persiapan sistem pembelajaran pembelajaran berbasis digital. Semoga. n yang lebih inovatif di perguruan tinggi seperti penyesuaian kurikulum pembelajaran, dan meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal data Information Technology (IT), Operational Technology (OT), Internet of Things (IoT), dan Big Data Analitic, mengintegrasikan objek fisik, digital dan manusia untuk menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang kompetitif dan terampil terutama dalam aspek data literacy, technological literacy and human literacy. Kedua, rekonstruksi kebijakan kelembagaan pendidikan tinggi yang adaptif dan responsif terhadap revolusi industri 4.0 dalam mengembangkan transdisiplin ilmu dan program studi yang dibutuhkan. Selain itu, mulai diupayakannya program Cyber University, seperti sistem perkuliahan distance learning, sehingga mengurangi intensitas pertemuan dosen dan mahasiswa. Cyber University ini nantinya diharapkan menjadi solusi bagi anak bangsa di pelosok daerah untuk menjangkau pendidikan tinggi yang berkualitas. Ketiga, persiapan sumber daya manusia khususnya dosen dan peneliti serta perekayasa yang responsive, adaptif dan handal untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Selain itu, peremajaan sarana prasarana dan pembangunan infrastruktur pendidikan, riset, dan inovasi juga perlu dilakukan untuk menopang kualitas pendidikan, riset, dan inovasi. Keempat, terobosan dalam riset dan 23MAJALAH UNUSA 01-2018

ARTIKEL WAWASAN Metode Pijat Tui Na sebagai Upaya Mengatasi Kesulitan Makan pada Balita Masalah pertumbuhan di Indonesia masih lekat dengan gizi kurang dan obesitas. Sesuai data di Kemenkes tahun 2016, jutaan anak berusia di bawah lima tahun mengalami masalah gizi. Penyebab masalah gizi di perkotaan bukan karena faktor ekonomi, namun didominasi kesukaan makan hanya pada makanan tertentu, dalam hal ini disebut kesulitan makan. K esulitan makan dijumpai pada anak usia Posyandu gizi berbeda dengan posyandu 9-12 bulan yakni sebesar 25%. Jumlah balita. Posyandu balita diadakan di setiap RT dua tersebut akan meningkat sekitar 40-70% kali dalam sebulan, dengan peserta semua bayi pada anak usia 1-3 tahun. Hal ini juga dan Balita, dengan kegiatan penimbangan berat yang sering membuat masalah tersendiri bagi badan (BB), ukur lingkar kepala (LIKA), ukur tinggi orang tua (Azwar, 2008). Kesulitan makan sering badan (TB) dan pemberian makanan tambahan dialami oleh anak terutama rentang usia 1-3 tahun dengan menu berupa makanan ringan. Sedangkan yang disebut juga usia food jag, yaitu anak hanya posyandu gizi diadakan selama 5 hari berturut- makan pada makanan yang disukai atau bahkan turut dalam sebulan dengan peserta semua balita sulit makan (Afiani Lika dkk, 2003). dengan status gizi kurang atau kurus. Kegiatannya meliputi penyuluhan, demonstrasi, pendampingan Wonokromo merupakan bagian dari kota dan pemberian makanan tambahan berupa menu Surabaya Selatan yang sangat padat penduduk, nasi, lauk dan sayur, yang bertujuan agar ibu balita yang berbatasan dengan terminal Joyoboyo. Ma- dapat membuat menu serupa saat di rumah. syarakat di kelurahan Wonokromo sebagian besar adalah penduduk asli dan sebagian pendatang dari Annif Munjidah, SST., M.Kes. menjelaskan ber- Madura. Pelayanan kesehatan di Wonokromo di dasarkan dari rekapitulasi data penentuan status antaranya Puskesmas, Bidan Praktik Mandiri (BPM), gizi (hasil penimbangan serentak) berdasarkan nilai kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan balita Z_score (WHO-2006) Dinkes Kota Surabaya Tahun mencakup Posyandu balita, dan posyandu gizi. 2016 didapatkan hasil bahwa ada 26 balita kurus di 24 MAJALAH UNUSA 01-2018

Wonokromo. Hasil pengamatan kegiatan di posyandu gizi Wo- di Wonokromo Surabaya dengan melibatkan 2 dosen Univer- nokromo, belum ada intervensi tentang teknik pemijatan balita sitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) Prodi DIII Kebidanan terkait dengan permasalahan gizi ini. yang keduanya merupakan dosen dengan keahlian di bidang kebidanan selain itu juga melibatkan 5 mahasiswa prodi DIII “Untuk itu diperlukan upaya yang sinergi antara petugas Kebidanan semester 3 dan 5. kesehatan di lapangan, dosen dan keluarga sehingga dapat mengatasi masalah status gizi ini melalui pendekatan untuk “Mahasiswa semester 5 telah mendapat materi Asuhan Ke- mengatasi kesulitan makan dan meningkatkan daya penyera- bidanan Neonatus, bayi balita dan anak Pra sekolah dan telah pan zat gizi yang bersifat savety dan meminimalkan dampak beberapa kali praktik kebidanan di lahan praktek. Mahasiswa buruk pada anak,” ungkapnya. semester 3 berpenerapan membantu pelaksanaan teknis dan sebagai upaya pembelajaran dalam mempersiapkan praktek Kegiatan posyandu gizi di Wonokromo rutin dilakukan dan mempelajari berbagai karakteristik masyarakat dalam hal setiap bulan sekali, selama 5 hari berturut-turut, hanya saja kesehatan,” ungkapnya). kegiatan yang dilakukan hanya seputar penyuluhan tumbuh – kembang, nutrisi, dan stimulasi, sedangkan penyuluhan tentang Perempuan yang juga Ketua Prodi D3 Kebidanan Unusa ini pijat bayi yang erat kaitannya sebagai solusi pada permasalah- menambahkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat den- an balita kurus belum pernah dilakukan. Selain itu, masyarakat gan tema “Penerapan pijat Tui Na dalam mengatasi kesulitan di daerah ini masih berorientasi bahwa balita yang kurus hanya makan pada balita di Wonokromo Surabaya” bertujuan untuk bisa diatasi dengan obat-obatan atau multivitamin. Oleh karena memberikan pengetahuan dan keterampilan orang tua tentang itu, perlu peningkatan pengetahuan dan keterampilan pada ibu pijat Tui Na sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan makan balita dalam permasalahan status gizi kurus khususnya dalam pada balita. mengatasi kesulitan makan pada balita. Sehingga dapat status gizi balita dapat diatasi. Kesimpulan dalam pelaksanaan kegiatan Pengabdian ke- pada Masyarakat adalah sebagai berikut, orang tua balita seba- Dosen D3 Kebidanan Unusa, Fritria Dwi A, SST., M.Kes. gian besar berpendidikan menengah, ada perbedaan pengeta- sekaligus penyuluh dalam kegiatan ini mengungkapkan, perma- huan orang tua tentang Tui Na sebelum dan sesudah dilakukan salahan yang terjadi di Wonokromo adalah masih banyaknya penyuluhan. Ibu balita sebagian besar memahami Tui Na pasca balita dengan status gizi kurus. Meskipun kegiatan posyandu penyuluhan. “Diharapkan orang tua dapat mengimplementa- gizi sudah aktif, namun kegiatan penyuluhan terkait perma- sikan Tui Na kepada anaknya agar berat badan anak bisa naik salahan gizi balita masih kurang optimal, karena keterbatasan dan status gizinya baik,” pungkas Fritia. (HUMAS UNUSA) tenaga Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 25MAJALAH UNUSA 01-2018

ALUMNI SYAHRUL SAFITRI, ALUMNI UNUSA BEKERJA DI RS AL SHIFA KUWAIT Selain Digaji Besar juga Dapat Ilmu Baru Sore itu, Syahrul Safitri sedang mengambil sampel darah bayi yang baru lahir, di ruang bayi, rumah sakit Al Shifa Kuwait. Prosedur itu biasa dilakukan untuk mengecek kesehatan bayi yang baru lahir. Begitulah salah satu aktivitas Sasya, panggilan akrabnya sebagai bidan di rumah sakit tersebut. “ Darahnya diambil untuk pemeriksaan di laboratorium,” katanya ketika dihubungi beberapa waktu lalu.  Di ruangan itu, Sasya (panggilan akrab Syahrul Safitri) bersama perawat lain yang berjaga bertanggung jawab penuh terhadap bayi yang baru dilahirkan.   “Aktivitas sekarang saya di ruang neonatus (bayi baru lahir), sebelum di ruang bayi saya di ruang rawat inap pasiennya tidak hanya pasien postpartum (nifas/setelah melahirkan) karena semua staf diharuskan belajar semua kasus yang ada di ruang rawat inap,” tambahnya.  Bagi Sasya, bekerja sebagai perawat di negeri orang bukan perkara mudah. Dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya bekerja. “Awal sampai di sini, ya rasanya belum percaya berada di negeri orang, jauh dari tanah air,” tambahnya.  Dia mengaku, pada awal bekerja, dia harus menggunakan bahasa Inggris, berbeda dengan bahasa sehari-hari di rumah sakit itu yakni bahasa Arab. Tetapi, perlahan, dia akhirnya belajar berbahasa Arab untuk berinteraksi dengan teman temannya bekerja.  “Setiap hari bahasa yang digunakan bukan lagi bahasa ibu, tapi bahasa inggris dan sekarang mulai aktif berbahasa arab,” katanya.  Sasya mengaku bersyukur karena lingkungan tempatnya bekerja sangat nyaman. Rekan kerja Sasya juga sangat membantu dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Kondisi 26 MAJALAH UNUSA 01-2018

SIAP KERJA: Syahrul Safitri (kiri) saat berpamitan di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), sebelum magang, pelatihan, seminar-seminar dan keberangkatannya bekerja sebagai tenaga medis di rumah sakit Al Shifa Kuwait. itu membutuhkan rupiah yang cukup banyak. Maka, saya berusaha out of the itu membuatnya nyaman dan tidak Jika saya tidak box,” tambahnya.  merasakan sebuah tekanan.  melangkah ‘jauh’ mungkin saya belum Sasya mengaku, sebagain besar gaji “Menjadi staf baru tidak menjadikan bisa membantu ibu yang didapatkan selama bekerja dia sebuah pressuer, karena staf lain sangat saya. Maka, saya tabung. Nantinya, jika kembali ke tanah air, welcome sekali dengan staf baru. Selalu berusaha out of the box. dia akan membuka usaha dan meneruskan mereka mengatakan ‘welcome to Dar bekerja di bidang kesehatan.  Al Shifa’, enjoy feel like your home’,” Filipina, Jordania, Lebanon, Turki, Srilanka, tambahnya.  UAE, Greece,” jelasnya.  “Saya nabung dulu aja sekarang, nanti kalau sudah pulang ke Indonesia saya Sasya sendiri tidak menyangka bisa Sasya mengaku sangat bersyukur akan mengikuti pelatihan sesuai rule-nya,” bekerja menjadi perawat di luar negeri. Dia didukung penuh oleh sang ibu, ketika pungkasnya. menjelaskan, merasa beruntung karena bekerja di luar negeri. Baginya, support sudah menguasai bahasa Inggris saat tersebut membuat dirinya kuat dan bisa Sekadar diketahui, Syahrul Syafitri, melamar di rumah sakit Al Shifa sehingga bekerja maksimal di luar negeri.  lulusan D3 Kebidanan Universitas bisa diterima. Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). “Niat dari awal adalah ibu saya, “Proses seleksi awalnya mengikuti kemudian ibu dan ibu. Karena ayah saya Syahrul Safitri atau Syasya patut pelatihan bahasa Inggris, saat sudah sudah lama meninggal dan yang berjuang berbangga. Karena dia dan dua temannya mantap kemudian wawancara dengan menguliahkan saya adalah ibu saya Gianita Putri anggraini Edrianidyah Ayu pihak rumah sakit. Alhamdulillah, semua dengan segala upaya. Membantu sekolah Putri lolos untuk bekerja sebagai bidan lancar dan saya lolos,” tambahnya.  adik juga, insya Allah,” jelasnya.  di Dar Al Shifa International Hospital di Kuwait. Selain mendapatkan fasilitas dan gaji “Jika saya tidak melangkah ‘jauh’ yang besar, bekerja di luar negeri juga mungkin saya belum bisa membantu Dan bangganya lagi, Syasya menjadi mendapat banyak ilmu baru. Dia punya ibu saya.  Sedangkan setelah lulus masih peserta terbaik untuk program up-grading pengalaman dan bisa bertukar pendapat banyak yang harus dilakukan seperti yang digagas Pemerintahan Jokowi dengan teman kerjanya dari berbagai dan Badan Nasional Penempatan dan negara.  Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). “Sukanya ya itu tadi, kerjanya enjoy, banyak ilmu baru, jadi benar-benar  “Yang ikut banyak sekali sekitar 500 an menambah wawasan saya, bahwa yang ikut tes bareng saya di wilayah Kediri. saingan ini bukan sesama teman tetapi Peserta dari banyak disiplin ilmu tidak antarnegara. Teman-teman atau staf lain hanya bidan,” ujar Syasya yang ditemui berasal dari berbagai negara seperti India, saat menyambangi kampusnya di Unusa Kampus A Jalan SMEA sebelum bertolak ke Kuwait pertengaham April kemarin. Syasya yang sekarang dalam masa karantina di Jakarta sebelum berangkat tugas selama tiga tahun ke depan ini mengaku siap lahir-batin untuk bekerja di negeri Timur Tengah itu. Keinginannya sudah bulat apalagi dia sadar untuk bisa dikirim ke sana harus melalui seleksi yang sangat ketat. “Tidak semua bisa berangkat. Saya harus berbangga karena saya terpilih untuk bisa bekerja di sana. Ini kesempatan emas, apalagi masih muda seperti saya,” ujar gadis kelahiran Surabaya, 28 Februari 1996 ini. Keinginan Syasya untuk bekerja di luar negeri dimulai saat dia hendak lulus kuliah. Banyak informasi yang masuk kepadanya tentang peluang kerja di luar negeri terutama tenaga kesehatan bidan dan perawat. (BUD) 27MAJALAH UNUSA 01-2018

WARTA FOTO SEMUA MABA UNUSA DAPAT TABLET GALAXY ’E-SOROGAN’ SELURUH mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun pelajaran 2018-2019 mendapatkan tablet yang diberinama e-sorogan. Fasilitas belajar berbasis elektronik ini, secara simbolis diberikan pada Jumat (6/4) kepada calon mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran ulang. Rektor Unusa, Prof Dr Ir Achmad Jazidie, M.Eng, tahun sebelumnya diberikan hanya kepada mahasiswa baru Fakultas Kedokteran, tahun ini seluruh mahasiswa baru mendapatkan tablet e-sorogan sebagai komitmen Unusa mengembangkan model pembelajaran interaktif berbasis IT. (HUMAS UNUSA) KERJA SAMA DENGAN UNUSA menjalin kerja sama dengan Balai BPPAUD DIKMAS JATIM Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat (BPPAUD dan Dikmas) Jawa 28 MAJALAH UNUSA 01-2018 Timur untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bidang PAUD dan Dikdas. MoU dilakukan Wakil Rektor 1 Unusa Prof. Kacung Marijan, Ph.D dengan Kepala BP PAUD dan Dikmas Jawa Timur, Drs. Dadan Supriatna, M.Pd pada Kamis, 19 April 2018 di Ruang Rektor lantai 4 Tower Unusa. (HUMAS UNUSA)

WARTA FOTO DIGITAL ENTERPRENEUR DI ERA EKONOMI DIGITAL DALAM rangka meningkatkan wawasan dunia entrepreneur di era ekonomi digital, Unusa mengadakan kuliah pakar bersama Putri Indahsari Tanjung. Acara dihadiri pimpinan Unusa dan sivitas akademika, termasuk hadir pula Ketua Yayasan Unusa, Prof. Dr. M. Nuh Dea dan Rektor Unusa Prof. Dr. Ir. Achamd Jazidie, M.Eng. . (HUMAS UNUSA) KERJA SAMA INTERNASIONAL DENGAN UNIVERSITY OF NORTHEN PHILIPINES UNIVERSITAS Nahdlatul Ulama Surabaya menggandeng University of Northen Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achamd (Unusa) tak hanya melebarkan sayap Philipines untuk meningkatkan berbagai Jazidie, M.Eng dengan Wakil Rektor di kancah nasional, juga memperkuat aspek seperti Double Degree, Joint University of Northen Philipines, Dr. jaringan kerja sama internasional. Hal Publication, Research and Development, Erwin F. Cadorna pada Selasa 20 Maret itu, salah satunya ditandai dengan dan Student Exchange. MoU dilakukan 2018 di Kampus Unusa. (HUMAS UNUSA) 29MAJALAH UNUSA 01-2018

[RESENSI BUKU] Sehat Melalui Olahan Jahe Merah JAHE merah merupakan salah satu ke- JUDUL : Budidaya dan Produk luarga dari jahe-jahean, tapi mempunyai Olahan Jahe Merah karakteristik yang berbeda dengan jahe PENYUSUN : Handayani, dkk lain. Jahe merah atau Zingiber officinale PENERBIT : Unusa Press, 2017 var. rubrum memunyai kulit berwarna ke- HALAMAN : viii + 60 hlm merahan dengan bagian dalam berwarna PERESENSI : Rudi Umar merah muda sampai kuning, berbeda dengan jahe biasa. Ukuran jahe merah - Mencegah masalah pencernaan bertindak sebagai antiperadangan sehing- juga lebih kecil daripada jahe biasanya. Ekstrak minyak jahe merah dapat me- ga dapat membantu melawan peradan- Tak hanya itu, kandungan dan rasanya lindungi sistem pencernaan dari bakteri gan akut maupun kronis. Komponen aktif pun berbeda. Jahe jenis ini mempunyai sehingga dapat mencegah masalah pencer- dalam jahe, seperti gingerol, gingerdione, rasa yang lebih pahit dan pedas dari jahe naan seperti sakit perut. Agen antibakteri dan zingeron dapat menghambat enzim biasanya. yang ada dalam jahe dapat melawan bak- siklooksigenase dan lipoksigenase sehingga teri jahat seperti Escherichia coli, Salmonella dapat menurunkan leukotrien dan prosta- Jahe merah banyak ditemukan tum- enteriditis, dan  Staphylococcus aureus.   glandin sebagai pemicu peradangan. Jahe buh di Asia Tenggara, termasuk Indone- merah juga mengandung oleoresin yang sia. Banyak orang memanfaatkan jahe - Membantu mengatasi radang otot lebih tinggi daripada jahe lainnya, di mana sebagai obat tradisional untuk menyem- Berbagai kandungan dalam jahe dapat oleoresin juga dapat bekerja sebagai buhkan berbagai penyakit. Kandungan antiperadangan. pada jahe yang sangat banyak seperti gingerol, flavonoid, agen antibakteri, agen - Membantu meningkatkan kesuburan pria antiperadangan, dan lainnya dapat mem- Jahe mengandung antioksidan dan beri dampak positif pada kesehatan. memiliki aktivitas androgenik. Sehingga, dalam beberapa penelitian ditemukan Di dalam buku ini, pembaca akan bahwa jahe dapat meningkatkan jumlah mengetahui kandungan bahan aktif hormon testosteron sehingga dapat dalam jahe merah yang dapat memberi meningkatkan kesuburan pria. l manfaat bagi kesehatan. Beberapa man- faat dari jahe merah adalah: BELAJAR DAN MENGAJARKAN DALAM kehidupannya, manusia ti- dibatasi oleh usia, tempat maupun galaman KKN tahun 2017 merupakan dak pernah lepas dari aktivitas atau ke- waktu, karena perubahan yang menun- langkah awal dari para peserta untuk giatan belajar. Aktivitas yang dilakukan tut terjadinya aktivitas belajar itu juga menorehkan pengalamannya dalam oleh seseorang baik sebagai individu tidak pernah berhenti. Belajar adalah sebuah catatan bersama. Penulis atau bagian dari suatu kelompok, pada suatu proses yang ditandai dengan mencoba berbagi pengalaman dan hakekatnya adalah kegiatan belajar. Hal adanya perubahan pada diri seseorang. pengetahuan tentang keceriaan, keber- ini berarti bahwa belajar tidak pernah samaan, dan hikmah yang ada di dalam Pengalaman adalah guru terbaik. pelaksanaan kegiatan KKN. Kuliah Sebuah pepatah yang memberi gam- Kerja Nyata (KKN) Unusa merupakan baran betapa pentingnya kita belajar kegiatan tahunan yang dihelat Bidang dari sebuah pengalaman. Semua Pengabdian kepada Masyarakat LPPM orang pasti mengalami kejadian demi Unusa. kejadian dalam kehidupan sehari- hari. Ada kejadian gembira, sedih, Pengalaman bagi penulis bukan terharu dan lain sebagainya. Hal itu sekadar terjadi begitu saja, namun merupakan pengalaman yang patut merupakan rangkaian kejadian demi dijadikan pelajaran untuk diri kita. kejadian yang tertanam di pikiran para Maknai setiap kejadian dan pelajari penulis. Ada sebuah ungkapan yang setiap pengalaman untuk perubahan mengatakan, jika tidak ada pengalaman ke arah lebih baik. maka kita tidak akan bisa mengukur se- berapa baik atau buruk diri kita untuk Kumpulan tulisan dalam buku ini kehidupan yang akan datang. Pengala- berisi cerita dan pengalaman peserta man adalah suatu kejadian yang akan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa memberikan hikmah berharga untuk Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya diri kita. (Unusa) tahun 2017 di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo. Buku pen- Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan JUDUL : Sekumpulan Cerita Pengalaman KKN dalam bentuk seperti perubahan pen- PENYUSUN : Moh. Ghofirin getahuan, pemahaman, tingkah laku, PENERBIT : Unusa Press, 2018 keterampilan, kebiasaan, serta pe- HALAMAN : xi + 286 hlm rubahan aspek-aspek yang ada pada PERESENSI : Rudi Umar diri individu yang sedang belajar. l 30 MAJALAH UNUSA 01-2018




Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook