PORTOFOLIO Layanan Teknologi BLU Pusyantek 2023 Layanan Unggulan Gedung Doddy Achdiat Tisna Amidjaja Jl. Raden Saleh Raya No. 43, Jakarta Pusat Telp/Chat: +62 811 1064 6740
Tim Penyusun Dr. Yenni Bakhtiar, M.Ag.Sc.,IPU Abdul Latif, S.Si., M.Eng Adityo Wicaksono, M.Bus. Tofa Waskito Aji, S.Ikom Restu Wijayanto, S.Si Faisal Prasetya Pangestu, S.Kom Ganjar Satria Putra, S.Si., M.Si.
Daftar Isi 1 Pendahuluan 3 4 Prakata 5 Tentang Kami 6 Jajaran Manajemen Layanan Kami 9 21 2 Layanan Teknologi 33 45 Bidang Energi 57 Bidang Hayati dan Lingkungan Bidang Kebumian dan Pertambangan 71 Bidang Elektronika dan Informatika 75 Bidang Manufaktur dan lainnya 3 Kerja Sama Pengalaman Kerja Sama Daftar Mitra Kerja Sama
1 Pendahuluan PRAKATA Melalui Portofolio ini Kami dengan bangga menyajikan berbagai solusi teknologi yang inovatif dan efektif untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan atau Institusi Anda. Dengan tim yang kompeten dan berpengalaman di bidang teknologi, kami siap membantu Anda mengatasi tantangan dan permasalahan dengan memanfaatkan peluang yang ada di era digital serta inovasi teknologi saat ini. Kami memiliki 6 kategori layanan, mencakup kajian teknologi, pendampingan tenaga ahli, komersialisasi hak kekayaan intelektual (HKI), kerjasama operasi / manajemen (KSO/KSM), pengujian, dan pengembangan pilot plant. Kami bekerja sama dengan klien dari berbagai sektor dan ukuran bisnis, dari perusahaan besar hingga startup yang baru berkembang. Kami bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengutamakan kualitas, ketepatan, dan kepuasan pelanggan. Kami percaya bahwa setiap proyek adalah kesempatan untuk menciptakan solusi yang inovatif dan dapat membantu meningkatkan kinerja bisnis Anda. Terima kasih telah memilih layanan teknologi kami, kami berharap dapat menjadi mitra terpercaya Anda dalam menghadapi era digital yang semakin dinamis ini. 3
1 Pendahuluan TENTANG KAMI Pada awal berdiri (2006), Pusat Pelayanan Teknologi (Pusyantek) merupakan Satuan Kerja pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang mempunyai peran sebagai unit utama Diseminasi, Komersialisasi, dan Alih Teknologi Inovasi Produk dan Jasa Teknologi. Kemudian pada 2007 Pusyantek ditetapkan sebagai Satuan Kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Republik Indonesia. Lahirnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2020 menandai dimulainya integrasi 5 (lima) entitas secara menyeluruh, yaitu Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), serta Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek). Dalam struktur organisasi BRIN, Pusyantek saat ini berada dibawah Kepala BRIN dan berkoordinasi melalui Setama. Dengan diterbitkannya KMK terbaru pada 2022, Pusyantek BRIN ditetapkan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan PPK-BLU. Pusyantek merupakan mitra yang tepat dalam menyediakan solusi atas berbagai permasalahan teknologi dan menjadi salah satu garda terdepan BRIN dalam menyebarluaskan inovasi teknologi. 4
Closing JAJARAN MANAJEMEN Dr. Yenni Bakhtiar, Abdul Latif, S.Si., Damayanti M.Ag.Sc.,IPU M.Eng Sarodja, S.P., M.Sc., Ph.D. Kepala Pusyantek Koordinator Fungsi Koordinator Fungsi Manajemen Pemasaran Kontrak dan Lisensi Dipl. Ing. Mohamad Hadi Surachman, Sulaeman, SH., Taufiek, M.TI ST. M. Si. M.Acc Koordinator Fungsi Koordinator Fungsi Koordinator Fungsi Manajemen Proyek Manajemen Satuan Pengawas Keuangan Internal (SPI) 5
LAYANAN KAMI Pusyantek memiliki 6 kategori layanan yang dapat digunakan oleh Perusahaan Swasta, BUMN, BLU, dan Instansi Pemerintah. Tenaga Ahli Kajian IPTEK KSO/KSM Komersialisasi HKI Manfaatkan Tenaga Pecahkan masalah Bangun kerja sama Ahli BLU dan BRIN dalam perusahaan untuk operasikan Komersialisasikan melalui layanan ini aset BLU atau aset HKI perusahaan atau organisasi stakeholder kami Anda bersama unit Anda melalui kajian alih teknologi kami IPTEK Pengujian Pilot Project & Verifikasi Kembangkan Pilot Produk Project Anda bersama kami Uji efikasi pupuk & pestisida sebelum melangkah Verifikasi produk ke produksi massal dengan ecolabel 6
7
2 LAYANAN TEKNOLOGI 8
2 Layanan Teknologi BIDANG ENERGI 9
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Co - Firing Audit Energi 10
PLTSa dengan teknologi termal PLTSA yang dikembangkan oleh BRIN ini dapat mengolah sampah secara efektif, cepat, dan ramah lingkungan, serta menghasilkan listrik yang cukup untuk kebutuhan internal dan lingkungan sekitar. PLTSa dirancang dengan fasad modern dan rapi sehingga dapat merubah citra pengelolaan sampah menjadi baik di mata masyarakat sekitar. Bahkan PLTSa ini dapat menjadi lokasi pusat studi dan wisata edukasi bagi berbagai kalangan. Saat ini PLTSa yang telah terbangun dan beroperasi dengan baik adalah PLTSa di Bantargebang hasil kerja sama BRIN dengan Pemerintah Provinsi DKI. 11
Komponen PLTSA terdiri dari: Sistem Penerimaan dan Bunker Sampah. Sistem Pembakaran dengan Reciprocating Grate dan Boiler. Turbin dan Generator untuk pembangkit listrik. Air Pollution Control. Fitur PLTSA BRIN: Mampu mereduksi 90% volume sampah dan 80% berat sampah Desain nilai kalori minimal 1.500 kkal/kg. Hasil samping berupa listrik dari panas pembakaran. Menggunakan sebagian besar komponen dalam negeri (nilai TKDN tinggi). Kapasitas mulai dari 100 ton/hari. Untuk implementasi pembangunan PLTSA ini perlu dilakukan (1) Pre-FS, (2) FS, (3) FEED dan (4) DED. Tim tenaga ahli kami berkompeten untuk melakukan proses tersebut hingga tahap pendampingan pembangunan serta komisioning PLTSA. 12
Selama ini limbah cair kelapa PLTBG sawit atau POME dianggap menimbulkan pencemaran lingkungan padahal jika diolah secara anaerobic dapat menghasilkan biogas sehingga dapat menghasilkan energi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas rumah tangga dan industri. Pilot POME yang dimanfaatkan untuk bahan baku biogas akan digunakan dalam sistem pembangkit listrik tenaga biogas. POME sebelumnya diolah dalam deoling pond dan selanjutnya diolah terlebih dahulu dalam buffer lagoon sebelum dialirkan menuju digester. Biogas yang akan keluar dari digester umumnya bersifat jenuh sehingga dibutuhkan perlakuan agar dapat digunakan sesuai peruntukannya. Proses gas treatment yang umumnya dilakukan adalah dengan proses desulfurisasi dan de- humidifying yang bertujuan 13
untuk menghilangkan kandungan sulfur dan air di dalam biogas. Selanjutnya biogas yang telah bersih akan menjadi bahan bakar gas engine untuk menghasilkan listrik yang akan/bisa dipasok ke jaringan distribusi listrik PT. PLN (Persero). Plant PLT Biogas POME ini memiliki kapasitas 700 – 1.000 kW karena baru olah 50 % POME yang dihasilkan. POME di PKS Terantam ini berpotensi menghasilkan listrik dengan kapasitas 2 MW dengan kapasitas olah 60 ton per jam. Potensi limbah cair pabrik kelapa sawit atau POME sangat melimpah dan banyak yang belum dimanfaatkan sehingga menimbulkan permasalahan berupa pencemaran lingkungan. Keunggulan dari Pembangkit Listrik Tenaga Biogas adalah : Pengurangan Pencemaran Lingkungan Mengurangi Pemanasan Global Merupakan Sumber Energi Terbarukan 14
SPKLU merupakan singkatan dari SPKLU Station Pengisian Kendaraan Listrik Umum, yang berfungsi untuk mengisi daya baterai kendaraan listrik atau untuk mengganti baterai dengan menggunakan SWAP sistem untuk kendaraan listrik roda 2. Untuk SPKLU sendiri sesuai dengan perpres no 55 tahun 2019 maka sebagai failitas pengisian ulang (charging), SPKLU paling sedikit terdiri dari komponen antara lain: peralatan catu daya listrik sistem kontrol arus, dan tegangan sistem komunikasi data yang memilliki sistem proteksi dan keamanan data. secara rinci komponen- komponen tersebut terdiri dari: 1. AC-DC converter (khusus untuk SPKLU DC) 2. Plug in 3. main controller 4. display 5. temperature control, fan, pilot lamp, push button 6. data communication module 7 billing dan monitoring system 8. protection system 9. enclosure 10. integration 15
Plug dan Socket Pusyantek BRIN dapat Fast Charging Station memberikan layanan kepada Roda-4 AC 22 kW mitra yang tertarik untuk Spesifikasi “SONIK AC”: AC 220V 3-phase, 32A, melakukan kerjasama 22 kW. Protection & charging pengembangan SPKLU antara controller acc. to IEC 61851-1. lain : Kajian FS, Proof of Concept Mode 3 Case C (fixed plug installation). (PoC), analisa data, training, AC Type 2 plug. OCPP 1.6J compliant. pendampingan pembangunan Support 4G LTE, Ethernet/WiFi. Lisensi Paten SPKLU. IP54 protection case. Terintegrasidengan CS Rapid Charging Station Roda- Management System 4 DC 50 kW SONIK. TKDN 50.7% Spesifikasi “SONIK DC”: DC 750V, 120A, 50 kW. Battery Swap Station Roda 2 AC 220V, 32A 3-phase, 22 Model Hilirisasi kW. Protection & charging Spesifikasi: controller acc. to IEC 61851-1, IoT Technology. 61851-23 & ISO 15118. 4 slot baterai VIAR Q1. Mode 4 (DC) and Mode 3 Input: AC 220V 1-phase, 16A, (AC), Case C (fixed plug 3 kW. connection). Output per slot: DC 71.4V, CHAdeMO + CCS 2 Combo Dynamic QR code for plugs for DC charger. authentication. AC type 2 plug for AC Integrated to ChargeIn charger. Mobile Apps. OCPP 1.6J compliant Integrated to SPBKLU PLN Support 4G LTE, back-end system. Ethernet/WiFi Support 4G LTE, IP54 protection case. Ethernet/WiFi. Terintegrasidengan CSMS IP55 protection case. SONIK. Protection: power outage, TKDN 40% flame and smoke sensors, thermostat, flood sensor. Fast Charging Station Roda-2 Spesifikasi “SONIK R2” : AC 220V 1-phase, 20A, 4 kW, 1 outlet Fast DC, 4 outlets Normal AC. Mode 2 dan Mode 4, Case B. DC plug Chogori/Jnicon plug (GESITS standard), rating arus 0.5C. Chogori/Jnicon plug (GESITS standard). AC plug untuk charger bawaan Gesits (SPLU). Android 11 OS. OCPP 1.6J compliant. Support 4G LTE, Ethernet/WiFi. Terintegrasi CSMS Sonik. IP54 protection. 16
Pemanfaatan biomasa sebagai CO-FIRING subtitusi bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di masa yang akan datang. Biomasa untuk energi juga dapat berkontribusi dalam pengembangan Circular Economy dengan membuka lapangan kerja dan peluang usaha, terutama jika menggunakan bahan baku berbasis limbah. Teknologi co-firing biasanya digunakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bahan pencemar lainnya dari pembangkit listrik batubara. Dengan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar, teknologi co-firing dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membantu mengurangi emisi karbon dioksida. Selain itu, penggunaan biomassa sebagai bahan bakar dapat membantu mengurangi limbah dan meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam yang terbarukan. 17
Pusyantek BRIN berpengalaman dalam melakukan Kajian Implementasi Teknologi Co- Firing Biomassa. Tujuan dari kajian Co-firing ini diantaranya: 1. Mengetahui potensi, ketersediaan dan supplier biomassa untuk keperluan bahan bakar co-firing 2.Mengidentifikasi rantai pasok biomassa untuk keperluan co-firing biomassa 3. Mengkaji proses pretreatment biomassa hingga siap diimplementasikan pada boiler eksisting 4. Mengetahui gambaran kelayakan secara finansial/ ekonomi penerapan co-firing biomassa 5. Merekomendasikan tipe biomassa berdasarkan aspek teknis dan keekonomian yang sesuai dengan kondisi eksisting boiler batubara 18
Audit energi adalah proses AUDIT ENERGI yang penting dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengoptimalkan penggunaan energi dalam suatu sistem atau fasilitas. Audit energi dapat dilakukan pada berbagai skala, mulai dari rumah tangga, gedung komersial, hingga industri besar. Layanan audit energi dapat membantu pemilik gedung, pengelola fasilitas, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengenali potensi penghematan energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi biaya energi. Potensi penghematan energi juga dapat dianalisasis pada pembangkit listrik dapat dilihat dari peningkatan efisiensi boiler, efisiensi siklus turbine dan optimasi inhouse power. 19
Keuntungan menggunakan layanan audit energi adalah : Mengidentifikasi dan Mengurangi Pemborosan Energi: Audit energi dapat membantu mengidentifikasi area atau sistem dalam suatu fasilitas yang membuang-buang energi. Mengoptimalkan Penggunaan Energi: Menganalisis data penggunaan energi yang ada, mengidentifikasi pola konsumsi energi yang tidak efisien, dan memberikan rekomendasi untuk mengelola beban energi dengan lebih bijaksana. Mengidentifikasi Potensi Penghematan Meningkatkan Efisiensi Operasional Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca : Mengidentifikasi sumber- sumber emisi, mengoptimalkan penggunaan energi, serta memberikan rekomendasi untuk beralih ke sumber energi terbarukan. 20
2 Layanan Teknologi BIDANG HAYATI DAN LINGKUNGAN 21
Pendampingan Penyusunan Dokumen AMDAL Implementasi dan Alih Teknologi Air Siap Minum SWRO Kajian dan Pengembangan Fasilitas Pengolahan Limbah Kajian Pengecualian Limbah B3 Pengembangan Pupuk Hayati dan Non Hayati 22
AMDAL (Analisis Mengenai Dampak PENYUSUNAN DOKUMEN Lingkungan) sangat penting karena AMDAL membantu dalam mengidentifikasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan atau proyek pembangunan terhadap lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian, AMDL dapat membantu dalam menilai risiko yang terkait dengan proyek tersebut dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi dampak tersebut. Beberapa dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan atau proyek pembangunan adalah kerusakan habitat dan ekosistem, degradasi tanah, pencemaran udara dan air, kerusakan lingkungan hidup, serta dampak sosial dan ekonomi yang mungkin ditimbulkan pada masyarakat yang terkena dampak dari proyek tersebut. Pusyantek BRIN memiliki pengalaman dalam memberikan layanan penyusunan AMDAL bagi proyek-proyek pembangunan yang diwajibkan untuk melakukan AMDAL berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. 23
Pusyantek BRIN memiliki tim ahli yang terdiri dari para peneliti dan praktisi yang memiliki kompetensi dan pengalaman dalam melakukan analisis mengenai dampak lingkungan. Tim ahli tersebut terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti lingkungan, geologi, hidrologi, sosial ekonomi, dan lain sebagainya. Proses AMDL dilakukan melalui beberapa tahap, mulai dari studi awal, analisis dampak lingkungan, penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Pusyantek BRIN membantu dalam melakukan analisis dampak lingkungan dengan menggunakan pendekatan ilmiah dan berdasarkan data yang akurat dan terpercaya. Pusyantek BRIN memiliki pengalaman dan kompetensi yang baik dalam memberikan layanan AMDAL bagi proyek pembangunan di Indonesia. Layanan AMDAL yang diberikan didasarkan pada pendekatan ilmiah dan komprehensif, sehingga dapat membantu meminimalkan dampak negatif pada lingkungan dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia. 24
Sebagai negara kepulauan, ALIH TEKNOLOGI Indonesia masih menghadapi masalah penyediaan air bersih ARSINUM untuk minum dan kebutuhan SWRO rumah tangga, terlebih lagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan harus berjibaku untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut. Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB BRIN) telah berhasil mengembangkan teknologi pengolahan air siap minum desalinasi air laut atau yang lebih dikenal dengan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Teknologi ini hadir sebagai jawaban atas permasalahan yang timbul terkait ketersediaan air bersih dan air minum masyarakat pesisir dan kepulauan. Alat pengolahan desalinasi air laut menjadi air minum yang dikembangkan oleh BRIN memiliki beberapa keunggulan, yakni: - Kapasitas besar (5.000 Liter per hari) cukup untuk 20 KK; - Mudah pengoperasian dan perawatannya; - Cocok untuk digunakan di daerah pesisir dan kepulauan. 25
Terhitung sejak tahun 2020 hingga 2022, Pusyantek bersama Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) BRIN, serta Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah berhasil melakukan pembangunan dan alih teknologi Air Siap Minum SWRO sebanyak 13 titik lokasi. Selain itu melalui kerjasama dengan Pemerintah Kota Makassar juga telah terbangun sebanyak 4 titik lokasi. Pada tahun ini direncanakan penambahan sebanyak 14 titik teknologi arsinum SWRO yang tersebar di berbagai wilayah pesisir dan kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. Kehadiran teknologi ini tentunya membawa dampak positif bagi masyarakat, antara lain: - Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat pesisir dan kepulauan; - Mengurangi risiko penyakit akibat mengkonsumsi air yang tidak layak minum; - Menghemat biaya masyarakat dalam mencari sumber air bersih dan pengolahannya; - Inovasi ini dapat menjadi penggerak ekonomi dan kemandirian masyarakat; - Sarana edukasi bagi pelajar di sekitar lokasi. 26
Fasilitas pengolahan limbah oli KAJIAN & PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN bekas menjadi bahan bakar LIMBAH alternatif (BBA) telah menjadi topik penting dalam dunia industri dan lingkungan saat ini. Kajian dan pengembangan fasilitas pengolahan limbah oli bekas menjadi bahan bakar alternatif bertujuan meminimalkan dampak lingkungan dari limbah oli bekas dan memanfaatkannya sebagai sumber energi yang berguna. Fasilitas pengolahan limbah oli bekas ini dilakukan melalui serangkaian proses, mulai dari pengumpulan limbah oli bekas hingga pengolahan menjadi bahan bakar alternatif. Limbah oli bekas dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti kendaraan bermotor, peralatan industri, dan mesin-mesin lainnya. Setelah dikumpulkan, limbah oli bekas diproses untuk menghilangkan kontaminan dan memisahkan bahan bakar dari residu. 27
Setelah diproses, bahan bakar alternatif yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil tradisional, seperti bensin atau diesel. Penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah oli bekas ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat mengurangi ketergantungan pada sumber daya fosil yang semakin menipis. Kajian dan pengembangan fasilitas pengolahan limbah oli bekas menjadi bahan bakar alternatif merupakan solusi yang inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah lingkungan dan energi. Dengan terus dikembangkan, fasilitas ini dapat menjadi alternatif yang lebih terjangkau dan efisien bagi industri dan masyarakat secara luas. Pusyantek BRIN berpengalaman dalam menawarkan solusi teknologi pemanfaatan oli bekas menjadi BBA, baik dalam penyusunan dokumen studi kelayakan (FS) sampai dengan pendampingan pembangunan fasilitas pemanfaatan oli bekas menjadi BBA. 28
Pusyantek BRIN memiliki KAJIAN PENGECUALIAN pengalaman dalam melakukan LIMBAH kajian pengecualian limbah B3 B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) bagi industri yang memproduksi limbah B3. Pengecualian limbah B3 merupakan salah satu bentuk pengelolaan limbah B3 yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan memastikan bahwa limbah B3 yang dihasilkan telah terbebas dari bahan berbahaya dan beracun. Pusyantek BRIN membantu perusahaan dalam melakukan kajian pengecualian limbah B3 dengan melakukan pengujian terhadap sampel limbah yang dihasilkan oleh perusahaan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah limbah tersebut memenuhi persyaratan pengecualian limbah B3 yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Setelah dilakukan pengujian, akan diberikan rekomendasi terkait pengecualian limbah B3 yang dapat dilakukan oleh perusahaan. 29
Rekomendasi tersebut didasarkan pada hasil pengujian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Pusyantek BRIN juga memberikan konsultasi dan bimbingan teknis kepada perusahaan dalam mengimplementasikan pengecualian limbah B3 yang telah direkomendasikan. Pengecualian limbah B3 dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dalam mengurangi jumlah limbah B3 yang dihasilkan dan meminimalkan dampak negatif pada lingkungan hidup. Selain itu, pengecualian limbah B3 juga dapat membantu dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah B3, sehingga dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam pengelolaan limbah B3. Pusyantek BRIN memiliki pengalaman dan kompetensi dalam melakukan kajian pengecualian limbah B3 bagi perusahaan. Layanan ini didasarkan pada pendekatan ilmiah dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, sehingga dapat membantu perusahaan dalam memastikan pengelolaan limbah B3 yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. 30
Pupuk adalah salah satu unsur PENGEMBANGAN penting dalam pertanian, karena tanaman memerlukan nutrisi PUPUK untuk tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. Ada dua jenis pupuk yang digunakan dalam pertanian: pupuk hayati dan pupuk non- hayati. Kajian dan pengembangan pupuk hayati dan non-hayati terus dilakukan untuk memperbaiki kualitas dan efisiensi pupuk. Penggunaan pupuk hayati dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman, sementara penggunaan pupuk non-hayati dapat memberikan hasil yang cepat. Namun, penggunaan pupuk non-hayati juga dapat merusak kesuburan tanah dan lingkungan jika digunakan secara berlebihan atau tidak tepat. Pusyantek BRIN berpengalaman dalam melakukan kajian dan pengembangan pupuk hayati maupun non-hayati. 31
kajian dan pengembangan pupuk hayati, seperti pupuk cair yang terbuat dari bahan organik. Pupuk cair dapat memberikan nutrisi kepada tanaman dengan cepat dan efisien, sementara bahan organik yang digunakan dalam pupuk cair juga dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan kualitas tanaman. Salah satu produk inovasi unggulan adalah Slow Release Fertilizer (SRF). SRF adalah pupuk berbasis teknologi slow release atau pelepasan lambat yang memungkinkan nutrisi yang terkandung di dalamnya dilepaskan secara perlahan ke tanah dan tersedia untuk tanaman dalam jangka waktu yang lebih lama. Dalam proses pembuatannya, SRF menggunakan bahan baku organik, yaitu sisa limbah pertanian, kelapa sawit, dan limbah makanan. Disamping itu juga dilakukan pengembangan pupuk non-hayati, seperti pupuk urea yang merupakan pupuk nitrogen sintetis yang paling umum digunakan dalam pertanian. Pengembangan ini bertujuan untuk mendapatkan pupuk urea yang lebih efisien dan ramah lingkungan, misalnya dengan menggunakan bahan baku alami yang dapat dihasilkan dari limbah industri. 32
2 Layanan Teknologi BIDANG KEBUMIAN DAN PERTAMBANGAN 33
Telemetry Survey Hydro - Geologi Survey Bawah Laut Early Warning System Engineering Services Pertambangan 34
Teknologi telemetri adalah suatu sistem yang digunakan TELEMETRY untuk mengumpulkan, mengirimkan, dan menerima data secara jarak jauh atau remote. Teknologi ini melibatkan penggunaan perangkat elektronik dan komunikasi untuk mengumpulkan data dari suatu objek atau peristiwa yang terjadi di tempat yang sulit dijangkau, seperti daerah terpencil, dalam keadaan ekstrim, atau lingkungan yang berbahaya. Sistem telemetri BRIN dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti pengamatan dan pemantauan cuaca, lingkungan, kelautan, bencana alam, dan transportasi. Data yang dikumpulkan oleh sistem telemetri BRIN biasanya berupa informasi sensor yang mengukur parameter fisik atau kimiawi, seperti suhu, kelembaban, tekanan, atau kecepatan. 35
Teknologi telemetri BRIN ini dapat disesuaikan dengan proyek dan kebutuhan yang ada. Pusyantek BRIN terus melakukan kerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri untuk mengembangkan teknologi telemetri yang lebih baik dan terintegrasi dalam berbagai aplikasi. Telemetri sangat cocok di implementasikan pada bidang lingkungan dan pertambangan. Tercatat beberapa kerjasama Pusyantek BRIN dengan para mitra dalam implementasi teknologi telemetri, baik itu di pertambangan, pedalaman maupun daerah aliran sungai. Bidang pertambangan merupakan salah satu bidang yang kegiatannya sangat bergantung pada kondisi lingkungan, sehingga dengan hadirnya teknologi telemetri ini mampu mendukung aktifitas pertambangan yang optimal, efektif dan efisien. 36
Kegiatan hidrogeologi adalah SURVEY studi tentang air tanah dan pergerakan air di dalam tanah. HYDRO Kegiatan ini meliputi berbagai GEOLOGI aspek, seperti pengambilan sampel air tanah, pengeboran sumur, pengujian kualitas air, pemodelan pergerakan air dalam tanah, dan penilaian potensi air tanah. Survey ini diperlukan untuk area pertambangan yang sulit mendapatkan saluran air. Survey dilakukan untuk mengetahui daerah mana yang mengandung penampang air hujan paling banyak dan paling baik untuk nantinya digunakan dalam kegiatan operasional dan kebutuhan para tenaga kerja di area tambang. Survey ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dasar mengenai kondisi hydrogeologi sebagai salah satu dasar penentuan area untuk pemenuhan kebutuhan air di pertambangan. 37
Metodelogi yang diterapkan dalam survey hydrogeologi sebagai berikut : 1.Persiapan, pengumpulan dan review data-data terdahulu. 2.Kajian Lapangan, akan lebih menentukan batas- batas daerah, meliputi : a. Pemetaan Geologi Regional. b.Pemetaan hidrogeologi c. Pemetaan lapisan bawah permukaan d.Karakteristik hidraulik akuifer e.Analisa laboratorium. Pusyantek memiliki pengalaman kerjasama kegiatan survey hydrogeologi dengan PT Amman Mineral Nusa Tenggara untuk menentukan area yang akan digunakan untuk melaksanakan eksploitasi sumberdaya air bagi area tambang Otakkeris Nusa Tenggara Barat. 38
Salah satu penempatan tailing SURVEY dalam Industri pertambangan yaitu dengan penempatan BAWAH tailing laut dalam / Deep Sea LAUT Tailing Placement (DSTP). DSTP ini memiliki kewajiban untuk melakukan pemantauan rutin 5 tahunan. Dampak penempatan tailing bisa dilakukan untuk pengajuan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL). Survey bawah laut dilakukan dengan menggunakan kapal riset yang memenuhi ruang lingkup yang dibutuhkan oleh industri pertambangan. Survey bawah laut mengenai DSTP juga bisa digunakan sebagai dasar melakukan ekspansi area untuk penempatan tailing. 39
BRIN memiliki tenaga-tenaga ahli yang memnuhi kriteria kegiatan survey dasar laut seperti : Tenaga ahli fisika Tenaga ahli oseanografi Tenaga ahli plankton Tenaga ahli benthos Tenaga ahli ikan dasar laut Tenaga ahli geofisika Tenaga ahli geologi laut Tenaga ahli kimia Kegiatan survey bawah laut juga dilakukan dengan mengambil sampe biota laut dalam untuk diketahui efek penempatan tailing oleh pelaku industri tambang yang nantinya akan diteliti pada laboratorium. Estimasi pekerjaan survey bawah laut meliputi persiapan seperti pembahasan TOR, administrasi kontrak, workshop dan pelaksanaan survey bawah laut sampai penyusunan laporan akhir sekitar 12 bulan kalender. 40
Sebagai negara kepulauan, EARLY Indonesia sering kali menjadi WARNING SYSTEM tempat terjadinya tsunami yang dapat menyebabkan kerusakan yang parah terhadap wilayah pesisir dan masyarakat yang tinggal di sana. Indonesia juga merupakan negara yang sering mengalami bencana meteorologis yang diakibatkan oleh cuaca seperti curah hujan tinggi hingga cuaca ekstrim. Salah satu bentuk mitigasi bencana dan meningkatkan sesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana diperlukan sistem peringatan dini. Semakin akurat dan cepat sistem peringatan dini maka semakin cepat masyarakat mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana. Sistem peringatan dini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik bencana sehingga bisa meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. 41
BRIN mulai tahun 2019 telah mengembangkan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS) sebagai mitigasi bencana tsunami bekerjasama dengan beberapa instansi terkait sesuai dengan Perpres No. 93 Tahun 2019 untuk Memperkuat dan Mengembangkan Sistem Informasi Gempa Bumi dan Tsunami di Indonesia. Pada tahun 2022 Pusyantek BRIN bekerjasama dengan BPBD Provinsi DKI Jakarta untuk kegiatan pemeliharaan dan pengembangan alat disaster warning system (DWS), hasil kerjasama ini dihasilkan prototype jaringan komunikasi 4G DWS sehingga proses pengiriman informasi dari alat DWS ke pusat monitoring lebih cepat dan akurat, prototype ini dilakukan pengembangan lanjutan pada tahun 2023 ditambah dengan pemeliharan dan pengembangan alat early warning system (EWS) sebagai alat mitigasi bencana meteorologis. 42
Layanan ini merupakan solusi ENGINEERING teknik yang diberikan untuk SERVICES PERTAMBANGAN mendukung sektor pertambangan dalam mengelola operasionalnya dengan efisien dan berkelanjutan. Layanan ini melibatkan penggunaan pengetahuan dan keterampilan teknik untuk merancang, mengembangkan, mengelola, dan memantau berbagai aspek yang terkait dengan kegiatan pertambangan. Layanan engineering pertambangan mencakup berbagai aspek dalam industri pertambangan, mulai dari eksplorasi, penggalian, pengolahan, pengangkutan, hingga reklamasi dan pemulihan lahan bekas tambang. 43
Beberapa area layanan utama yang dapat termasuk dalam layanan Engineering Pertambangan antara lain : Perancangan Tambang : Perencanaan dan desain penambangan, pengembangan rencana tambang yang efisien dan berkelanjutan dan pemilihan peralatan tambang yang tepat Pemrosesan Mineral : pemilihan teknologi pemrosesan yang tepat, perancangan aliran proses, pemilihan peralatan pemrosesan, serta pemantauan kualitas produk. Manajemen Lingkungan : Pengelolaan izin dan perijinan lingkungan, serta konsultasi terkait pemenuhan regulasi lingkungan yang berlaku Pemantauan dan Pengendalian : Pemantauan dan pengendalian operasional tambang, termasuk pemantauan geoteknik, pemantauan produksi, serta pemantauan kualitas udara dan air Inovasi dan Pengembangan 44
2 Layanan Teknologi BIDANG ELEKTRONIKA DAN INFORMATIKA 45
Pengembangan Aplikasi Smartphone Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) Sistem Gedung Tangguh Bencana Gempa Bumi (SIDUTAGAMI) Penginderaan Jauh Smart Card 46
Saat ini, penggunaan PENGEMBANGAN smartphone selalu meningkat APLIKASI SMARTPHONE di seluruh dunia. Hal ini menunjukan pembuatan aplikasi smartphone memiliki potensi yang besar. Perkembangan teknologi mobile semakin pesat termasuk penggunaan teknologi kecerdasan buatan, internet of things (IoT) dan augmented rality (AR) yang semakin populer. Dengan perkembangan tersebut terjadi perubahan perilaku masyarakat. Aplikasi smartphone dapat dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mempermudah masyarakat mendapatkan informasi atau layanan yang dibutuhkan. BRIN memiliki tenaga-tenaga ahli dalam bidang pengembangan aplikasi smartphone. 47
Pada tahun 2022, BRIN bekerjasama dengan Kabupaten Fakfak dalam pembuatan aplikasi android pencegahan dini stunting. Tujuan kerjasama ini yaitu : Menyediakan prototipe aplikasi Mendorong upaya konvergensi lintas program dan sektor dalam penurunan stunting Sebagai Instrumen dalam monitoring dan evaluai percepatan penurunan stunting Proses pengembangan sistem menggunakan metode Software Development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari : 1.Requirement Analysis 2.System Design 3. Implementation 4. Testing 5. Deployment 6. Maintenance Dalam pengembangan aplikasi smartphone, keamanan sistem merupakan salah satu aspek penting. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan pengamannnya meliputi : 1. Aplikasi 2. Platform 3. Infrastruktur 48
Sesuai Peraturan Presiden SISTEM PEMERINTAH Nomor 95 tahun 2018 tentang BERBASIS ELEKTORNIK Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), setiap instansi penyelenggara pemerintah wajib turut serta dalam penerapan kebijakan tersebut. Saat ini, kementerian dan lembaga pemerintah telah melaksanakan SPBE secara mandiri sesuai dengan kapasitasnya dan mencapai tingkat kemajuan yang sangat bervariasi secara nasional. BRIN memiliki tenaga ahli dalam bidang SPBE yang dapat melaksanakan kegiatan Penyusunan Rencana Induk SPBE dengan tujuan : Mengembangkan SPBE terintegrasi pada rencana induk SPBE Nasional. Memetakan sumberdaya pada domain proses bisnis, layanan SPBE, data dan informasi, aplikasi SPBE, infrastruktur SPBE dan keamanan SPBE. 49
Search