Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Luqman Khafid_YPBK_MANAJEMEN KELAS DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN PAIKEM

Luqman Khafid_YPBK_MANAJEMEN KELAS DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN PAIKEM

Published by Luqman Khafid, 2021-09-25 02:08:42

Description: Luqman Khafid_YPBK_MANAJEMEN KELAS DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN PAIKEM

Search

Read the Text Version

MANAJEMEN KELAS DALAM MENCIPTAKAN PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF, DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) Oleh Luqman Khafid, S. Pd Manajemen Kelas Manajemen kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas. Manajemen merupakan arti kata dari mengelola. Kata ini berasal dari to manage yang berarti mengelola, memimpin, atau mengarahkan. Kemudian, untuk kelas sendiri akar katanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu Scolea yang berarti tempat bermain-main atau bersenang-senang.1 Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan, Kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapatkan pembelajaran dari guru.2 Jadi dari dua kata itu, maka manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggungjawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.3 Tujuan Manajemen Kelas Menurut Ahmad bahwa tujuan manajemen kelas adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupusebagai kelompok belajar yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin. 2. Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi belajar mengajar. 3. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas. 4. Membina dan membimbing sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.4 Azas- Azas Manajemen Kelas 1. Asas Apersepsi Apersepsi adalah memperoleh tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang telah ada 1 Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Ar-Ruzz 1 Media, 2014), Hal.141 2 Afriza, Manajemen Kelas, (Pekan Baru: Kreasi Edukasi, 2014), hlm. 5 3 Afriza, Manajemen Kelas, … , hlm. 6-7. 4 Afriza, Manajemen Kelas, … , hlm. 10. Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara

2. Asas Peragaan Peragaan merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif karena sangat menarik bagi siswa apalagi jika peragaan itu menggambarkan aktivitas yang sebenarnya. 3. Asas Motivasi Dalam menjalankan tugasnya sebagai edukator, guru juga bertugas sebagai motivator yang mendorong siswa untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu demi suksesnya tujuan belajar. 4. Asas Belajar Aktif Siswa harus didorong untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang dilangsungkan guru baik mental maupun fisiknya. 5. Asas Kerjasama Proses belajar mengajar harus memberikan kesempatan bagi siswa untuk berlatih bagaimana hidup dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi secara bersama-sama. 6. Asas Mandiri Guru sebagai fasilitator harus dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa agar siswa dapat memaknai pembelajaran secara mandiri. 7. Asas Penyesuaian dengan Individu Siswa Kemampuan tiap siswa dalam menguasai suatu materi pelajaran berbeda-beda, sehingga guru dituntut untuk mampu menyesuaikan iklim pembelajaran dengan kecepatan masing-masing anak. 8. Asas Korelasi Asas korelasi adalah mengaitkan pokok bahasan yang diajarkan dengan pokok bahasan lain dalam satu mata pelajaran ataupun dengan pelajaran lain. 9. Asas Evaluasi yang Teratur Melakukan evaluasi terhadap proses belajar mengajar yang ditunjukan oleh kinerja siswa dalam belajar perlu dilakukan secara teratur dan berkesinambungan selama dan setelah proses belajar mengajar berlangsung.5 Pendekatan Manajemen Kelas 1. Pendekatan Perubahan Perilaku (Behavior Modification Aprroach) 2. Pendekatan Iklim Sosio Emosional (Socio Emosional Climate Aproachh) 3. Pendekatan Proses Kelompok (Group Process Approach). 5 Afriza, Manajemen Kelas, … , hlm. 11-13. 2 Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara

Pembelajaan Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) PAIKEM merupakan pembelajaran yang dapat menjadikan siswa mengalami, menghayati, dan menarik pelajaran dari pengalamannnya itu, dan pada gilirannya hasil belajar akan merupakan bagian dari diri, perasaan, pemikiran, dan pengalaman. Hasil belajar kemudian akan lebih melekat, dan tentu saja, dalam proses seperti peserta didik didorong dan dikondisikan untuk lebih kreatif.6 PAIKEM memiliki lima kriteria yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centred), dari pada berpusat pada guru (teacher centred) untuk mengaktifkan peserta didik. 2. Pembelajarn inovatif merupakan pembelajaran yang memeberikan kesempatan kepada anak didik untuk mengemukakan ide-ide atau gagasan-gagasan baru untuk perbaikan atau pengembangan kegiatan pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. 3. Pembelajaran kreatif meruapakan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kreatifitas, baik pengembangan kemampuan imajinasi dan daya cipta (mengarang, membuat kerajinan tangan, mempraktekkan kesenian, dll) maupun pengembangan kemampuan berpikir kreatif. 4. Pembelajaran efektif merupakan pembelajaran yang dapat menghasilkan belajar yang bermanfaat dan terfokus pada siswa (student centered) melalui penggunaan prosedur yang tepat. 5. Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar-mengajar yang kondusif yang mampu menyenangkan peserta didik sehingga mereka memusatkan perhatian secara penuh pada belajar dengan waktu curah perhatian yang tinggi.7 Strategi Implementasi Manajemen Kelas dalam Pembelajaran PAIKEM Strategi pengelolaan kelas adalah pola atau siasat yang menggambarkan langkah-langkah yang digunakan guru dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas agar tetap kondusif, sehingga siswa dapat belajar optimal, aktif, dan menyenagkan dengan efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.8 Pentingnya manajemen kelas ini dalam pandangan Seifert dan Sutton didasarkan pada berbagai hal, Pertama, berbagai hal akan berlanjut di ruang kelas secara bersamaan ketika siswa tampak melaksanakan tugas sehingga setiap siswa membutuhkan informasi, petunjuk, dorongan yang berbeda. Kedua, guru tidak dapat memprediksi segala apa yang terjadi di kelas sehingga pembelajaran yang tidak terencana dapat menyebabkan waktu pembelajaran efisien. Ketiga, siswa membentuk opini dan 6 Hartono, dkk, PAIKEM, (Jogjakarta : Zanafa Publising, 2012), hlm. 71. 7 Hamzah B.Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 76 8 Afriza, Manajemen Kelas, … , hlm. 15. Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara 3

persepsi tentang pembelajaran, dengan berbagai persepsi yang dapat menyebabkan respon siswa meningkat. Keempat, secara lebih luas akan menantang guru bahwa kehadiran siswa akan memberikan kesempatan pada guru untuk bekerja keras memotivasi siswa untuk belajar yang menarik dan menyenangkan.9 Arends, Niekerk dan Wydeman, menggambarkan lingkungan kelas dengan menggunakan klasifikasi dimensi kelas yakni; Properti kelas, Proses kelas, dan Struktur kelas. Kelas dan komunitas belajar akan terbentuk apabila; Pertama, Properti Kelas yang mencakup multidimensionalitas (berbagai kemungkinan pendukung pembelajaran terlaksana secara optimal), simultanitas, immediasi, tidak dapat diprediksi, kesadaran. Kedua, Proses kelas, harus melibatkan harapan, kepemimpinan, antraksi, norma, komunikasi dan kohesi. Ketiga, Struktur kelas menunjukkan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan penghargaan, maupun struktur partisipasi kelas.10 Dalam proses pembelajaran pada satuan pendidikan, guru memiliki peran penting bahkan sangat dominan di bandingkan dengan komponen pendidikan lainnya. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.11 Abad 21 seorang guru harus mendesain lingkungan belajar khusus yang memudahkan perolehan keterampilan yang ingin dikembangkan sistem pendidikan diantara peserta didiknya sebagai bagian dari persiapan mereka untuk hidup secara nyata dalam lingkungan yang dinamis, cepat berubah dan tidak pasti. Sehingga penting didasarkan pada lingkungan belajar yang inovatif sebab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa, selain itu lingkungan inovatif diperkuat dengan teknologi pendukung pedagogi akan turut mempengaruhi kreatifitas dan keterlibatan dalam proses belajar dan meningkatkan prestasinya. PAIKEM merupakan sebuah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengerjakan kegiatan yang beragam dalam rangka mengembangkan keterampilan dan pemahamannya, dengan penekanan peserta didik belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar (termasuk pemanfaatan lingkungan), supaya pembelajran lebih menyenangkan dan efektif. 9 Abdul Hamid Wahid, dkk, “Manajemen Kelas dalam Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif; Upaya 4 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Al-Fikrah, (Vol. V, No. 2 Juli-Desember 2017), hlm. 181. 10 Abdul Hamid Wahid, dkk, “Manajemen Kelas dalam Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif; Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Al-Fikrah, … , hlm. 186. 11 Abdul Hamid Wahid, dkk, “Manajemen Kelas dalam Menciptakan Suasana Belajar yang Kondusif; Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa,” Jurnal Al-Fikrah, … , hlm. 182. Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara

Penerapan PAIKEM dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa model pembelajaran yang selama ini berlangsung cenderung membuat siswa merasa malas dan bosan dalam belajar, di mana siswa hanya duduk pasif mendengarkan guru berceramah tanpa memberikan reaksi apapun kecuali mencatat di buku tulis atas apa yang diucapkan oleh guru mereka. Hal ini berakibat pada kurang optimalnya penguasaan materi pada diri peserta didik. PAIKEM hadir sebagai solusi, karena pembelajaran model ini lebih memungkinkan guru maupun siswa untuk sama-sama aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, strategi ini juga lebih memungkinkan guru dan siswa untuk sama-sama memunculkan jiwa kreatifitasnya dalam kegiatan pembelajaran. Guru berupaya kreatif mencoba berbagai cara dalam melibatkan semua peserta didiknya dalam pembelajaran. Sementara peserta didik juga dituntut kreatif untuk memperoleh pengetahuan dan berinteraksi dengan sesama teman, guru, maupun bahan ajaran dengan segala alat bantunya. Yayasan Pendidikan Bumi Kartini Jepara 5


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook