Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Coaching KOMPETENSI COACHING UNTUK FASILITATOR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi DEMONSTRASIKONTEKSTUAL (Asink 1 JP + Sink 1 JP) ASINKRON (1JP) Menonton 4 video percakapan coaching untuk Refleksi, Perencanaan, Pemecahan masalah, Kalibrasi di LMS) SINKRON (1JP) Berdiskusi bersama narasumber tentang 4 percakapan coaching • Kapan melakukan percakapan ke empat percakapan coaching • Bagaimana melakukan ke empat percakapan coaching dengan alur TIRTA • Tips melakukan ke empat percakapan coaching
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PERTANYAAN UTAMA Di akhir sesi ini, peserta dapat menjawab pertanyaan panduan berikut ini: ● Bagaimana percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi? ● Apa yang berbeda dari percakapan coaching untuk membuat rencana, melakukan refleksi, memecahkan masalah, dan melakukan kalibrasi?
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan Berbasis Coaching
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan Berbasis Coaching • Percakapan untuk perencanaan • Percakapan untuk pemecahan masalah • Percakapan untuk refleksi diri • Percakapan untuk kalibrasi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tips • Saat akan melakukan percakapan coaching, selalu siapkan presence. • Mulai dengan menetapkan niat, ingin mendengarkan, ingin mendampingi, ingin menjadi teman berpikir • Jangan membuat janji temu saat sedang sibuk.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Perencanaan
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Perencanaan Kapan kita melakukannya? • Sebelum memulai pendampingan kepada coachee. Pendampingan bersifat suatu pengembangan jangka pendek (3-6 bulan). Rencanakan bersama apa yang ingin dikembangkan coachee • Sebelum coachee memulai/terlibat dalam suatu kegiatan atau melakukan suatu tugas. Rencanakan akan yang dilakukan dalam kegiatan/tugas tersebut
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Perencanaan Bagaimana melakukannya? TUJUAN • Tanyakan tujuan perencanaan: ”Apa yang ingin dicapai dari kegiatan/pengembangan ini?” • IDENTIFIKASI & RENCANA • Tentukan ukuran keberhasilan program pengembangan/kegiatan: ”Apa ukurannya bahwa ini berhasil?” (pastikan ukuran terukur) • Identifikasi hal-hal yang harus disiapkan/dikembangkan: “Apa saja yang harus disiapkan?” “ Apa yang perlu dikembangkan agar bisa mencapai tujuan?” • Identifikasi hal-hal yang sudah ada yang bisa membantu keberhasilan • Identifikasi dukungan yang diperlukan TANGGUNG JAWAB • Sepakati kapan akan melakukan sesi untuk refleksi/kalibrasi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Perencanaan Tips ● Di tahap ini, tidak perlu menggali secara detil. Dapatkan informasi yang cukup spesifik tapi tidak terlalu detil. Pembicaraan sangat detil akan dilakukan di sesi coaching. ● Saat melakukan percakapan, jangan meminta coachee mengisi form. Tapi dapatkan jawaban melalui percakapan.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Refleksi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Refleksi Kapan kita melakukannya? • Setelah ada aktivitas yang dilakukan oleh coachee • Setelah mengikuti suatu aktivitas • Setelah menyelesaikan suatu tugas • Saat coachee sedang ingin merefleksikan diri
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Refleksi Bagaimana melakukannya? • Bangun suasana tenang saat melakukan refleksi. IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI • Mulai dengan menanyakan apa yang didapat/dirasakan dari event/kegiatan/situasi yang direfleksikan • Tanyakan inspirasi apa yang timbul dari pengalaman/perasaan tersebut • Tanyakan apa yang sekarang jadi diketahui/dipahami/ disadari oleh coachee • Tanyakan dari kesadaran itu apa yang akan dilakukan ke depannya? TANGGUNG JAWAB • Tanyakan apa yang didapatkan dari percakapan?
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Refleksi Tips ● Saat melakukan percakapan refleksi, beri banyak ruang hening ● Izinkan coachee mengungkapkan refleksinya dengan bebas ● Jaga presence kita untuk membantu menjaga “ruang” percakapan yang aman dan nyaman bagi coachee.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk pemecahan masalah
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk pemecahan masalah Kapan kita melakukannya? • Saat coachee mengontak kita karena ia menghadapi masalah. merasa buntu, merasa tidak jelas, merasa tidak berdaya, merasa tidak mampu. • Saat coachee mengalami krisis • Saat coachee membutuhkan bantuan dari luar
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk pemecahan masalah Bagaimana melakukannya? IDENTIFIKASI ● Ajak coachee menggambarkan masalahnya ● Lalu ajak melihat apa yang ingin dicapainya jika masalah hilang ● Ajak coachee melihat faktor-faktor yang menyebabkan itu terjadi dan faktor-faktor yang bisa membuat hal itu hilang RENCANA AKSI ● Ajak coachee memikirkan apakah memiliki gagasan untuk mengatasinya ● Coach boleh brainstorming TANGGUNG JAWAB ● Sebelum percakapan berakhir, ajak coachee menyimpulkan apa yang didapatnya.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk pemecahan masalah Tips ● Jaga sikap terbuka, netral dan ingin tahu ● Jangan terbawa dalam “problem coachee” ● Sering-sering mengajak coachee melihat dari area yang netral/helicopter view ● Menggunakan gambar/mindmap bisa membantu juga
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk kalibrasi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk kalibrasi Kapan kita melakukannya? ● Setiap 3 bulan saat membicarakan kemajuan perkembangan diri ● Saat kita/coachee ingin melakukan swanilai kinerja/perkembangannya terhadap suatu standar/kriteria. ● Saat perlu melakukan penyesuaian ulang atas rencana terhadap standar/kriteria tersebut
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk kalibrasi Bagaimana melakukannya? • Pastikan kita dalam keadaan mental positif, siap untuk berpikir bersama, mampu hadir sepenuhnya • Pastikan memiliki intensi yang benar ⚬ ingin terkoneksi bukan mengoreksi ⚬ ingin memahami bukan memberi tahu IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI • Mulai dengan meminta coachee menilai apa hal-hal yang sudah bagus. • Lanjutkan dengan swa-nilai area yang menurut coachee dapat dikembangkan lagi • Sampaikan sudut pandang kita sebagai pengamat. TANGGUNG JAWAB • Tanyakan kesimpulan dan apa yang akan dilakukan berbeda di kemudian hari.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk kalibrasi Tips ● Selalu mulai dengan hal-hal yang sudah baik ● Berikan penghargaan atas hal-hal yang sudah baik ● Lalu gunakan hal yang sudah baik untuk meningkatkan atau mengembangkan hal-hal yang belum sesuai target/keinginan ● Berikan umpan balik secara spesifik dan positif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ELABORASI PEMAHAMAN (Sink - 1 JP) Latihan Percakapan Coaching untuk Refleksi
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Latihan Percakapan untuk Refleksi ● Latihan coaching berpasangan/berkelompok menggunakan percakapan coaching untuk refleksi. Gunakan kasus riil yang bisa digunakan untuk melakukan refleks, contoh pengalaman latihan coaching di sesi sebelumnya, setelah menyelesaikan sebuah aktivitas atau proyek.
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ingat! Selalu siapkan PRESENCE (Kehadiran Penuh) sebelum melakukan sesi atau percakapan coaching
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Percakapan untuk Refleksi Bangun suasana tenang saat melakukan refleksi. IDENTIFIKASI & RENCANA AKSI • Mulai dengan menanyakan apa yang didapat/dirasakan dari event/kegiatan/situasi yang direfleksikan • Tanyakan inspirasi apa yang timbul dari pengalaman/perasaan tersebut • Tanyakan apa yang sekarang jadi diketahui/dipahami/ disadari oleh coachee • Tanyakan dari kesadaran itu apa yang akan dilakukan ke depannya? TANGGUNG JAWAB • Tanyakan apa yang didapatkan dari percakapan?
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tata Cara Latihan Kelompok Bertiga ● Latihan terdiri dari 3 siklus untuk 3 peserta ● Siklus 1 (durasi 10’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee, peserta 3 menjadi pengamat ● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching ● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan ● Pengamat mengamati jalannya latihan ● Siklus 2 (durasi 10’): peserta 2 menjadi coach, peserta 3 menjadi coachee, peserta 1 menjadi pengamat ● Siklus 3 (durasi 10’): peserta 3 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee, peserta 2 menjadi pengamat ● Pengamat menyampaikan hasil pengamatannya ● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tata Cara Latihan Berpasangan ● Latihan terdiri dari 2 siklus untuk 2 peserta ● Siklus 1 (durasi 15’): peserta 1 menjadi coach, peserta 2 menjadi coachee ● Coach bertanya menggunakan pertanyaan coaching ● Coachee menyiapkan topik untuk percakapan ● Siklus 2 (durasi 15’): peserta 2 menjadi coach, peserta 1 menjadi coachee ● Jika masih ada waktu, saling refleksi: Apa rasanya dicoaching? Apa rasanya meng-coaching? Apa yang berkesan? Apa lagi yang dialami?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi KONEKSI ANTAR MATERI (Sink - 1 JP) • Diskusi bersama Narasumber untuk membuat perencanaan pengembangan diri dalam menerapkan paradigma berpikir dan prinsip coaching selama pendampingan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi PETA PERAN FASILITATOR
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pelatih Ahli/Fasilitator Sekolah Penggerak Pelatih Ahli/Fasilitator Sekolah Penggerak mendampingi pengawas sekolah/penilik, kepala sekolah dan guru dari 3-8 sekolah untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka. Peran Pelatih Ahli/Fasilitator Sekolah Penggerak 1. Melatih komite pembelajaran pada Pelatihan Komite Pembelajaran; 2. Memfasilitasi lokakarya untuk kepala sekolah dan guru; 3. Memfasilitasi lokakarya untuk pengawas sekolah; 4. Mendampingi kepala sekolah dan guru dalam implementasi proses kurikulum Merdeka; 5. Mendorong pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru untuk menginisiasi komunitas praktisi sebagai wadah belajar dan refleksi bersama; 6. Memonitor kemajuan pendampingan Program Sekolah Penggerak serta perkembangan belajar komite pembelajaran; 7. Memfasilitasi refleksi satuan pendidikan dan refleksi akhir tahun ajaran; 8. Memfasilitasi forum pokja manajemen operasional level sekolah; 9. Berperan aktif pada pertemuan forum pemangku kepentingan; 10. Meningkatkan kapasitas perannya sebagai Fasilitator Sekolah Penggerak melalui kegiatan penguatan bersama Ditjen GTK, PPPPTK dan LPPKSPS
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Jadwal Pendampingan Program Sekolah Penggerak oleh Pelatih Ahli/Fasilitator Sekolah Penggerak Aktivitas Pendampingan Juli Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Lokakarya Kurikulum: Perencanaan Pembelajaran 1 8 JP Lokakarya Pengawas Sekolah 1: Komunitas Praktisi 8 JP Lokakarya Kurikulum: Perencanaan Pembelajaran 2 8 JP Kunjungan Lapangan (per satuan pendidikan) 3 JP Refleksi Satuan Pendidikan (per satuan pendidikan) 3 JP 3 JP 3 JP Lokakarya Kurikulum: Pengolahan dan Pelaporan Hasil Asesmen 8 JP 8 JP Lokakarya Toleransi/Kebhinekaan 8 JP Lokakarya Pengawas Sekolah 2: Fasilitasi Kebutuhan Belajar dan Berbagi Praktik Baik di Satuan Pendidikan 8 JP Lokakarya Kepemimpinan Kepala Sekolah 8 JP 8 JP Forum Pemangku Kepentingan Daerah 2 JP/satuan pendidikan Refleksi Akhir Tahun Ajaran Forum PMO Level Sekolah
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Rencana Pengembangan Diri 1. Kondisi ideal seperti apa yang Bapak/Ibu inginkan terkait peran sebagai fasilitator? 2. Apa yang membuat menjadi fasilitator seperti itu penting bagi Bapak/Ibu? 3. Supaya bisa menjadi fasilitator seperti itu, area apa yang perlu dikembangkan di dalam diri Bapak/Ibu? 4. Supaya bisa menerapkan paradigma berpikir dan prinsip coaching selama pendampingan, area apa yang perlu dikembangkan di dalam diri Bapak/Ibu? 5. Bagaimana Bapak/Ibu akan melakukannya? 6. Tindakan konkrit apa yang akan dilakukan? 7. Kapan akan melakukannya? 8. Apa yang Bapak/Ibu dapat dari diskusi ini? 9. Apa yang bisa Bapak/Ibu simpulkan dari diskusi kita barusan?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi AKSI NYATA (Sink - 1JP) • Melakukan refleksi bersama narasumber terhadap pembelajaran modul coaching yang bisa diterapkan selama menjalankan peran Fasiitator sebagai mitra berfikir Pengawas dalam mengoptimalkan potensi Kepala Sekolah
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Refleksi Diri setelah Pembekalan ○ Apa yang sudah Bapak/Ibu pahami tentang percakapan coaching dan dapat dilakukan dengan baik? ○ Apa lagi yang masih perlu Bapak/Ibu lakukan untuk meningkatkan pemahaman Anda dan agar dapat melakukan percakapan coaching dengan lebih baik? ○ Apa 3 tindakan konkrit yang akan Bapak/Ibu lakukan, dalam menerapkan paradigma berpikir dan prinsip coaching, dalam menjalankan peran Anda sebagai mitra berfikir bagi pengawas dalam mengoptimalkan potensi Kepala Sekolah selama 12 bulan ke depan?
Search
Read the Text Version
- 1 - 35
Pages: