Pemahaman Topik Kurikulum Merdeka
Apa Itu Kurikulum ➢Kurikulum dapat dimaknai sebagai keseluruhan pengalaman belajar murid dari titik awal sampai titik akhir ➢Kurikulum itu kompleks dan multidimensi ➢Kurikulum merupakan jantungnya Pendidikan Komponen Kurikulum Klasifikasi Komponen Kurikulum Ralph Tyler Mengungkapkan ada ➢Tujuan Pembelajaran / konten 4 Komponen kurukulum ➢Panduan pedagogi ➢Tujuan ➢Panduan asesmen ➢Konten ➢Metode/Cara ➢Evaluasi Murid merupakan acuan dalam pengembangan kurikulum, “ Kemerdekaan murid dalam belajar adalah jantung pengembangan kurikulum”
Peran dan fungsi kurikulum ➢Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini ➢Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan ➢Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol social Murid-murid yang berbagai suku bangsa adat dan agama harus menjadi pijakan awal dalam pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan itu berada. Kurikulum Nasiaonal perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan Pendidikan. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Proyeksi Pendidikan OECD 2030 : ➢Kognitif ➢Sikap ➢Psikomotorik ➢Value / Nilai
Kualitas literasi dan numerasi, Kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang dibutuhkan murid untuk membangun kompetensi transformatif dengan siklus belajar Antisipasi – Aksi – Refleksi menuju pembelajar sepanjang hayat. Tranformssi pembelajaran dengan paradigma baru menekankan pada penguatan kompetensi dan materi esensial atau bermakna, bukan banyak nya materi/konten yang didapatkan murid, melainkan konten/materi yang esensial dalam pembelajaran yang dilaksanakan secara mendalam. Siklus pembelajaran dapat di laksanakan salah satunya dengan pembelajaran “ Inkuiri “ yaitu pembelajaran yang menekanka pada rasa ingin tahu sebagai dorongan belajar. Pertanyaan pertanyaan terbuka seperti Mengapa, Apa dan Bagaimana merupakan cara guru untuk menstimulasi tujuan belajar murid, mengekspolarasi apa yang telah mereka ketahui sehingga menghasilkan dampak yang bermakna dalm penyelidikan – penyelidikan yang mereka lakukan
Mengapa Kurikulum Perlu Diubah Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi ➢Kurikulum bersifat dinamis dan terus ➢Adanya perbedaan lingkungan dan dikembangkan atau diadaptasi sesuai dengan ekositem sekolah konteks dan karakteristik murid demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan ➢Kurikulum harus disesuaikan dengan mereka kini dan di masa depan” keadaan satuan Pendidikan dan kebutuhan murid. ➢Perlunya peran orang tua, masyarakat,dan sekolah dalam mewujudkan kurikulum yang ➢Adaptasi kurikulum harus sesuai dengan berpihak pada murid. Merekalah yang disebut kebutuhan murid-murid di sekolah dan sebagai tiga pilar Pendidikan, oleh sebab itu ini bisa diterjemahkan dalam kurikulum Ketika merancang kurikulum kita harus operasioanl Satuan Pendidikan ( KOSP). menepatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman, Keanekaragaman latar belakang dan hasil belajar, kepentingan murid sebagai rujukan kemampuan murid adalah tolak ukur utama. dalam adaptasi KOSP, tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat murid akan berkembang sesuai dengan zamannya.
Kerangka Dasar Kurikulum Kurikulum dalam Pembelajaran ➢Tujuan Pendidikan Nasional ➢Setiap sekolah mempunyai kewenangan untuk ➢Profil Pelajar Pancasila mengatur alur tujuan pembelajaran, modul ajar, ➢Struktur Kurikulum media ajar sampai ke asesmennya ➢Prinsip Pembelajaran dan Asesmen ➢Capaian Pembelajaran ➢Muatan kurikulum sekolah sesuai dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan anak ➢Dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan kita dapat menyesuaikan rencana dan pengorganisasian pembelajaran sesuai dengan keadaan kontekstual satuan Pendidikan, sehingga pembelajaran murid lebih bermakna.
Komponen Operasional Satuan Pendidikan Lima Prinsip Pengembangan KOSP 1.Karakteristik Satuan Pendidikan 1.Berpusat pada murid 2.Visi, Misi dan Tujuan 2. Kontekstual 3.Perencanaan pembelajaran, mencakup Alur Tujuan 3. Esensial 4. Akuntabel Pembelajaran, Asesmen, Modul Ajar, Media Ajar dan 5. Melibatkan berbagai pemangku Program Prioritas Satuan Pendidikan. Kepentingan 4.Pengorganisasian pembelajaran mencakup Muatan Kurikulum, Beban Belajar, Program Intrakurikuler, Ekstrakurikuler, dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 5.Sistem Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional.
Prinsip Umum Pembelajaran Pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi beragam kebutuhan murid. Prinsip – prinsip pembelajaran yang berpihak kepada murid : ➢ Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini, Untuk dapat memahami kebutuhan dan kemampuan guru dapat melakukan evaluasi sebelum proses pembelajaran, salah satunya dengan asesmen diagnostik. ➢ Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat Guru melibatkan murid dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran dengan membuka dialog dengan murid. Guru membantu murid menemukan dan menumbuhkan motivasi internal serta kepercayaan dirinya menjadi pembelajar sepanjang hayat. ➢ Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid Guru mengembangkan kecakapan berpikir murid dengan penguatan literasi melalui teks. Guru menumbuhkan kecakapan sosial emosional murid dengan mengapresiasi proses belajar, berempati, bekerja sama dan sikap saling membantu antar murid. ➢ Menyesuaikan konteks kehidupan murid Murid tumbuh dan berkembang berdasarkan konteks kebudayaan disekitarnya. Guru membantu murid mengenal diri dan lingkungannya. Guru menghubungkan murid dengan sumber belajar disekitarnya. ➢ Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan Guru membangun kesadaran murid pada masa depan yang berkelanjutan .
Capaian Pembelajaran Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, Capaian Pembelajaran menjadi acuan kompetensi dan kriteria yang ingin di capai dalam sebuah mata pelajaran. ➢Capaian Pembelajaran ( CP) merupakan kompetensi dan karakter yang ingin di capai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. ➢Capaian Pembelajaran setara dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada kurikulum 2013 ➢Capaian Pembelajaran disusun berdasarkan tahapan-tahapan perkembangan murid sesuai usianya. ➢ Capaian Pembelajaran dirancang berdasarkan fase, bukan per tahun. Satu fase memiliki rentang waktu satu sampai tiga tahun. Dengan begitu murid dan guru punya waktu leih leluasa untuk mengembangkan kompetensi dan memperdalam pemahaman
➢Dalam Kurkulum Prototipe Capaian Pembelajaran dibagi menjadi 6 fase : • Fase A (I – II SD) • Fase B ( III- IV SD) • Fase C ( V-VI SD) • Fase D ( VII- IX SMP) • Fase E ( X SMA) • Fase F ( XI-XII SMA) ➢Capaian Pembelajaran fokus memuat dua hal utama yaitu : Kompetensi inti dan Konten esensial, dengan tujuan mendorong proses pembelajaran yang mandalam pada murid. Seberapa dalam konten isi yang kan disampaian, dapat disesuaikan dengan kompetensi awal murid. ➢Kompetensi dalam Capaian Pembelajaran memakai pendekatan konstruktivisme, bukan taksonomi Bloom. ➢Capaian Pembelajaran menjadi acuan untuk Menyusun tujuan pembelajaran di kelas.
Dalam struktur kurikulum prototipe, capaian pembelajaran atau CP menjadi acuan yang dipakai untuk pembelajaran intrakurikuler. Kompetensi-kompetensi pada Capaian Pembelajaran diturunkan menjadi Tujuan Pembelajaran ( TP) yang tersusun sebagai sebuah alur untuk satu fase, yang disebut sebagai Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). ATP digunakan untuk menentukan modul ajar yang kita kembangkan maupun yang kita pilih. Pada Capaian Pembelajaran Kompetensi dibuat sebagai sebuah kesatuan. Kompetensi adalah rangkaian dari proses belajar konsep ilmu pengetahuan, mulai dari memahami suatu konsep ilmu pengetahuan dan sikap dalam belajar.
Kompetensi dalam Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila ➢Profil Pelajar Pancasila di jabarkan kedalam 6 dimensi yaitu : • Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia • Mandiri • Bernalar Kritis • Kreatif • Bergotong royong • Berkebinekaan global ➢Profil Pelajar Pancasila merupakan karakter dan kompetensi yang menjadi fok.us sistem Pendidikan nasional. Keenam dimensi ini menjadi rujukan bagi guru saat menurunkan Capaian Pembelajaran menjadi Alur Tujuan Pembelajaran maupun Modul Ajar dan membangun lingkungan belajar yang nyaman.
Sturktur Pembelajaran dengan Paradigma Baru Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan pembelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang dilaksanakan melalui Kurikulum Prototipe (Kurikulum Merdeka) yang memuat program : • Intrakurikuler Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti mutan lokal jika memang ada di satuan pendidikannya. • Ekstrakurikuler • Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Beberapa Perubahan utama pembelajaran di setiap jenjang pada kurikulum prototipe • Pada jenjang PAUD murid akan belajar melalui kegiatan bermain yang mencakup antara lain : Literasi, numerasi, agama, moral dan sebagainya. • Pada jenjang SD mata pelajaran IPA dan IPS dilebur menjadi IPAS • Pada jenjang SMP mata pelajaran informatika menjadi mata pelajaran wajib. • Pada jenjang SMA murid lebih dipersiapkan kepada minat yang menunjang pilihan Pendidikan pada jenjang berikutnya, sehingga mata pelajaran dibagi menjadi mata pelajaran umum dan program peminatan. Program peminatan dimulai dikelas XI. Pada Program peminatan di SMA murid diperbolehkan mengambil beberapa mata pelajaran pilihan sesuai minat, bakat dan aspirasinya meskipun pelajaran itu lintas jurusan. Dalam program peminatan apabila sumber daya memungkinkan, sekolah juga dapat membuka kelas mata pelajaran baru, misalnya kelas Bahasa jerman, kelas tata boga, budidaya kopi dan lain-lain.
• Pada jenjang SMK sekolah dapat mengambil kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya yang berkolaborasi dengan masyarakat/industri sekitar, sehingga pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri pada lingkungannya. • Sekolah Luar Biasa (SLB), peggunaan Capaian Pembelajaran akan berbeda-beda karena bergantung pada hasil analisis usia mental murid. Karena meskipun usia kronologisnya sama, tetapi bisa saja usia mentalnya berbeda. • Untuk kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum prototipe, pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan Pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid
Pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila melalui tema yang telah ditetapkan yaitu : Gaya Hidup Berkelanjutan Kearifan Lokal Bhineka Tunggal Ika Bangunlah Jiwa dan Raganya Suara Demokrasi Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Kewirausahaan Dalam pelaksanaannya kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak teriak dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual, mengasah kemampuan berfikir, dan pemecahan masalah kepada murid
Asesmen ➢Asesmen merupakan pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. ➢Asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat membantu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. ➢Hasil asesmen juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pada Kurikulum Prototipe Satuan Pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan Alokasi Waktu Pembelajaran. Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat di adaptasi yaitu : • Model Reguler Model Reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu maple dengan maple lainnya. • Blok Pada model blok, waktu pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya dalam satu semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya mata pelajaran IPS. • Model Kolaborasi Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan, dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik.
Search
Read the Text Version
- 1 - 19
Pages: