Bagaimana mendampingi guru yang emoh dengan teknologi? Oleh: Juni Kardi, M.Pd, Kepala SDN 40 Pekanbaru dan Fasilitator Daerah Program Pintar Tanoto Foundation
Saya adalah kepala sekolah SD Negeri 40 Pekanbaru yang baru dilantik pada bulan Januari 2020. Berbekal pengalaman menjadi guru selama 10 tahun, menjadi Fasilitator Daerah (Fasda) program Pintar Tanoto Foundation, sebagai sahabat rumah belajar pada program Kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, dan pengalaman menjadi ketua komunitas Kerja Kelompok Guru (KKG) di wilayah Kecamatan Sukajadi Pekanbaru menjadikannya percaya diri sebagai pemimpin tertinggi di sekolah.
Program Pertama yang menjadi prioritas adalah pendampingan berbaikan pembelajaran yang mengarahkan pembelajaran aktif “MIKiR” (Mengalami, Intraksi, Komuniksi, Refleksi) bagi guru agar dalam pembelajaran terjadi proses mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi. Program prioritas kedua adalah membimbing guru memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran.
Belum genap tiga bulan menjadi kepala sekolah, tantangan besar harus dihadapi yaitu kebijakan pembelajaran jarak jauh atau Belajar Dari Rumah (BDR) akibat bencana covid19 yang terjadi di pertengahan Maret 2020. Akibat kebijakan ini semua orang menjadi galau baik orang tua, guru, terutama kepala sekolah yang menjadi tumpuan tempat bertanya guru disaat kegalauan dan kebingungannya.
Bersambung...
Search
Read the Text Version
- 1 - 5
Pages: