MODUL MONTESSORI oleh : Kelas Profesi Kebidanan Jember 2023
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan modul dengan topik “Modul Montessori”. Modul ini ditujukan untuk memenuhi tugas Panum dalam Praktik Klinik pada Stase Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah di Semester I Tahun Akademik 2022/2023. Sehubungan dengan selesainya modul ini, penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada : 1.Bapak Dr. Moh. Wildan, A.Per.Pen, M.Pd selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. 2.Ibu Rita Yulifah, S.Kp, M.Kes., selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. 3.Ibu Ika Yudianti, S.ST., M.Keb, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Malang. 4.Ibu Jamhariyah, SST., M.Kes, selaku Pembimbing Akademik yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing akademik Stase Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah Semua pihak yang telah memberikan dukungan selama penyusunan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah diberikan. Tim penyusun menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penyusun berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga modul ini berguna bagi semua pihak Jember, 17 Januari 2023 Penulis
2 PENDAHULUAN Ibu merupakan orang yang paling dekat dengan anak yang memberikan pengasuhan. Ibu harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk melakukan stimulasi tumbuh kembang anak.(Legiati, Hidayanti and Indrayani, 2019) Masalah kekurangan gizi balita termasuk didalamnya adalah stunting berkaitan dengan faktor ibu, seperti keadaan gizi ibu pada saat remaja dan hamil praktek pemberian makan bayi oleh Ibu .Masa balita merupakan masa yang paling penting dalam pertumbuhan manusia, karena dalam masa tersebut seseorang memulai perkembangannya baik dalam fisik maupun otak (tingkat kecerdasan) dan segi psikologi (Herliani, Rohmatin and Diana, 2018) Salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA). Namun tidak semua ibu mau/dapat membaca buku KIA karena berbagai sebab atau alasan, misalnya malas membaca, tidak punya waktu membaca, sulit mengerti atau memang mengalami buta aksara (Herliani, Rohmatin and Diana, 2018) Penggunaan buku KIA terbukti belum efektif dalam meningkatkan kesehatan anak. Ibu maupun keluarga jarang membaca buku tersebut karena malas, buku terlalu tebal, (Oktarina & Mugeni, 2015). Oleh karena itu diperlukan upaya promosi kesehatan dalam rangka meningkatkan kemandirian keluarga dan masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan anak maka dikembangkan model penggunaan buku KIA melalui kelas ibu balita Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator (Legiati, Hidayanti and Indrayani, 2019)
3 TUJUAN PEMBELAJARAN a.Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dalam mewujudkan tumbuh kembang kognitif balita berdasarkan metode montessori b.Tujuan Khusus : 1.Meningkatkan pengetahuan tentang pengertian metode montessori 3.Meningkatkan pengetahuan tentang prinsip- prinsip metode montessori 4.Meningkatkan pengetahuan tentang bentuk- bentuk metode montessori melalui permainan 5.Meningkatkan pengetahuan tentang model montessori dalam layanan bimbinga konseling individu
4 APA ITU MONTESSORI? Metode montessori adalah metode yang berfokus pada periode sensitif dibidang antropologi, psikologi dan pedagogi, mengasumsi tentang pertumbuhan, perkembangan dan pendidikkan anak, juga konsep tentang watak alami anak sebagai seorang pembelajar.
5 PRINSIP MONTESSORI 1 KEBEBASAN Pada prinsip ini, anak diberikan kebebasan seperti; Kebebasan untuk bergerak, kebebasan memilih, kebebasan dalam berbicara, kebebasan untuk tumbuh, kebebasan disayangi, bebas dari tekanan, bebas dari bahaya dan bebas dari persaingan. 2 KEMANDIRIAN Ditanamkannya berbagai keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dapat membantu seseorang untuk hidup mandiri, seperti kemampuan menulis, membaca, berhitung, geografi, sopan santun, keluwesan jasmani . 3 HADIAH? Pada Montessori tidak menggunakan bentuk hadiah ketika anak mendapatkan keberhasilan dalam aktivitasnya, karena menurut Maria Montessori hadiah-hadiah dan bentuk-bentuk hukuman akan menyusul secara alami. 4 DISIPLIN Disiplin itu bukan ketika seseorang dibuat diam seperti orang bisu dan dibuat tak bergerak seperti orang lumpuh. Cara seperti itu bukan arti disiplin dan mendisiplinkan, tetapi menihilkan.
6 SECUIL CONTOH PERMAINAN MONTESSORI Montessori di rumah belakangan menjadi konsep bermain sambil belajar yang populer, terutama bagi keluarga yang menerapkan homeschooling. Metode pendidikan ini sendiri berasal dari Dr. Maria Montessori, seorang ilmuan dan pengajar dari Italia (1870-1982). Metode montessori di rumah menekankan pada permainan sensorik.
oleh : CATHARINA YOAN PUSPITA PUTRI AYU LESTARI
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: