XI TEKS EKSPLANASI Disusun oleh: Anik Irmawanti, S.Pd
A. PENDAHULUAN Pernahkah kamu mendengar istilah eksplanasi? Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam maupun sosial yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti tentang suatu fenomena yang terjadi. Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat (kausalitas). Namun, sebab-sebab ataupun akibat-akibat itu berupa sekumpulan fakta menurut penulisnya. Dalam bahan ajar ini berisikan materi tentang mengidentifikasi informasi dalam teks eksplanasi, mengonstruksi informasi dalam teks eksplanasi, menganalisis struktur dan kebahasaan teks eksplanasi dan mengembangkan teks eksplanasi dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan. Informasi materi, contoh soal, dan soal latihan disediakan dalam bahan ajar ini untuk membantu dalam memahami konsep yang dipelajari. B. KOMPETENSI INTI KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, KI 4 : prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. KOMPETENSI DASAR No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi . (IPK) 1. 3.4 Menganalisis struktur dan 3.4.1 Menginterpretasikan struktur dan kebahasaan teks eksplanasi. kebahasaan teks eksplanasi. 3.4.2 Menelaah struktur dan kebahasaan teks eksplanasi. 2. 4.4 Memproduksi teks eksplanasi 4.4.1 Menyusun kerangka teks eksplanasi. secara lisan atau tulis dengan 4.4.2 Mengonstruksi teks eksplanasi memerhatikan struktur dan sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan. kebahasaan. D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari teks eksplanasi menggunakan pendekatan saintifik, model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode diskusi kelompok dan tanya jawab (condition), diharapkan: 1. Peserta didik (audience) dapat menginterpretasikan struktur dan kebahasaan teks eksplanasi (behavior)dengan tepat (degree). 2. Peserta didik (audience) dapat menelaah struktur dan kebahasaan teks eksplanasi (behavior)dengan tepat (degree). 3. Peserta didik (audience) dapat menyusun kerangka teks eksplanasi sesuai dengan topik yang diperoleh (behavior)dengan benar (degree). 4. Peserta didik (audience) dapat mengonstruksi teks eksplanasi sesuai dengan struktur dan ciri kebahasaan (behavior) secara benar dan lengkap (degree). E. PETA KONSEP
F. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Teks Eksplanasi Apa yang terpikirkan oleh kita tentang gambar di bawah ini? Pastinya tentang bencana alam. Di sekitar kita begitu banyak fenomena yang terjadi. bagaimana kalau peristiwa itu terjadi daerah kita?Fenomena tersebut dapat berupa fenomena alam ataupun fenomena sosial. Bagaimana terjadinya bencana alam? Mengapa sering terjadi fenomena sosial disekitar kita? Pertanyaan seperti itu dapat dijawab menggunakan teks eksplanasi. Teks ini menjelaskan terciptanya suatu peristiwa secara alamaiah atau terjadinya fenomena sosial. Berikut kita jelaskan. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan juga lainnya bisa terjadi. Sebuah peristiwa baik peristiwa alam maupun sosial yang terjadi disekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat serta juga proses. Kejadian atau peristiwa yang terjadi disekitar kita pantas nya tidak hanya kita amati serta dirasakan saja, tetapi sekaligus digunakan sebagai pembelajaran. Mengapa kejadian itu bisa terjadi serta juga bagaimana bisa terjadi peristiwa atau kejadian seperti itu.
Perhatikan teks eksplanasi berikut!
2. Struktur dan Kaidah Teks Eksplanasi Jika diwujudkan dalam bagan, maka akan tampak seperti di bawah ini. Bagian pembuka berisi identifikasi fenomena atau pernyataan umum. Kemudian bagian isi berisi proses kejadian atau deretan penjelas. Pada bagian akhir berisi penutup atau ulasan/interpretasi.
Penjelasan mengenai struktur teks eksplanasi secara lebih rinci yaitu: A. Pembuka/ Pernyataan umum/ Identifikasi Fenomena berisi satu pernyataan umum tentang suatu topik, yang akan dijelaskan adalah proses terjadinya, proses keberadaannya, prosesterbentuknya, dan sebagainya. Pernyataan umum ini bersifat ringkas, menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca untuk membaca secara detailnya. Dalam pernyataan umum juga memuat hal-hal yang menjawab pertanyaan tentang peristiwa tersebut, khususnya pertanyaan “Apa?”, “Kenapa?”, dan “Bagaimana”? B. Isi/ Proses Kejadian/ Deretan penjelasan, memuat penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi menjelaskan fenomena itu sendiri, melainkan lebih menekankan pada proses fenomena itu dapat terjadi. Pada paragraf inilah dirincikan sebab dan akibat dari sebuah fenomena yang terjadi. Rincian yang berpola atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fasefase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu. Rincian yang berpola atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat. C. Penutup/ Ulasan atau interpretasi di dalamnya mengandung intisari atau kesimpulan dari kejadian atau fenomena yang sudah dibahas. Di dalampenutup juga bisa kita tambahkan dengan saran atau pun tanggapan penulis mengenai fenomena yang terjadi. Contoh teks eksplanasi dan analisis strukturnya Kebakaran Hutan Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat (pohon), semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar- besaran. Kebakaran hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif maupun positif. Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor manusia. Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau berkepanjangan, sambaran petir. dan aktifitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan awan panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground Fire) juga termasuk faktor alam karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran diatas tanah pada saat musim kemarau ketika cuaca sedang panas-panasnya. Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah manusia. Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti kelalaian membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun yang lupa dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan berbagai kelalaian lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung yang sering dikunjungi pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan digunung sindoro pada september 2015. Kebakaran hutan berdampak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan banjir menerjang yang di karenakan kegundulan hutan. Kebakaran hutan selalu membawa kerusakan besar bagi lingkungan, ekosistem alam, dan korban manusia. Kerusakan lingkungan, misalnya kekeringan karena berkurangnya sumber daya air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2 ke atnosfer yang menyebabkan hujan asam. Kerusakan ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa dan tumbuhan yang hidup didalam hutan. Kadangkala terjadi korban jiwa karena terinfeksi di saluran pernapasan dan biasanya terkena kanker paruparu terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak yang menghirup udara yang sudah terkontamisai oleh asap kebakaran hutan. Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa mencegah kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan (putung rokok), tidak membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
Penjelasan Paragraf pertama tersebut merupakan bagian identifikasi fenomena atau pernyataan umum. Paragraf kedua sampai dengan kelima merupakan bagian penggambaran rangkaian kejadian atau deretan penjelas. Paragraf keenam merupakan bagian ulasan atau iterpretasi. Kebahasaan Teks Eksplanasi a) Berdasarkan kaidah kebahasaan secara umum, teks eksplanasi sama dengan kaidah pada teks prosedur. Sebagai teks yang berkategori faktual (nonsastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotatif. b) Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks tersebut menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis. 1) Konjungsi kausalitas, antara lain, sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu, sehingga. 2) Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya. c) Teks eksplanasi yang berpola kronologis juga menggunakan banyak keterangan waktu pada kalimat-kalimatnya. d) Berkenaan dengan kata ganti yang digunakannya, teks eksplanasi langsung merujuk pada jenis fenomena yang dijelaskannya, yang bukan berupa persona. e) Kata ganti yang digunakan untuk fenomenanya itu berupa kata benda, baik konkret maupun abstrak, seperti demonstrasi, banjir, gerhana, embrio, kesenian daerah; dan bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka. f) Karena objek yang dijelaskannya itu berupa fenomena, tidak berbentuk personal (nonhuman participation), dalam teks eksplanasi itu pun ditemukan banyak kata kerja pasif. Hal itu seperti kata-kata berikut: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dan dilahirkan. g) Di dalam teks itu pun dijumpai banyak kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topik yang dibahasnya. Apabila topiknya tentang kelahiran, istilah-istilah biologi yang muncul. Demikian pula apabila topiknya tentang kesenian daerah, istilah- istilah budaya sering digunakan. Apabila topiknya tentang fenomena kebaikan BBM, istilah ekonomi dan sosial akan sering muncul.
Hal penting yang perlu mendapat perhatian utama dalam menyusun teks eksplanasi adalah bahwa teks eksplanasi merupakan teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik itu berkenaan dengan alam, budaya, ataupun sosial. Adapun pengembangannya bisa berpola kronologis ataupun kausalitas. Teks eksplanasi tergolong ke dalam genre faktual. Oleh karena itu, topik-topik yang dipilih haruslah berupa topik yang dapat memperluas wawasan ataupun pengetahuan pembacanya tentang suatu proses. Adapun yang dimaksud dengan proses merupakan suatu urutan dari suatukejadian atau peristiwa. Paparannya harus berdasarkan fakta ataupun pendapat-pendapat yangbenar; bukan hasil imajinasi, rekaan, ataupun sesuatu yang bersifat fiktif. Hal lain yang harus diperhatikan di dalam penulisan teks eksplanasi adalah hubungan antar bagiannya yang berupa peristiwa. Pola hubungan antarperistiwa itu disusun dalam bentuk hubungan proses ataupun sebab akibat. Bentuknya dinyatakan dengan konjungsi yang digunakannya sebagai berikut. a. Pola hubungan proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut. Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian. Menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas Contoh: b. Pola hubungan sebab-akibat (kausalitas). Dalam hal ini sebab dapat bertindak sebagai gagasan umum, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Namun demikian, dapat juga terbalik. Akibat dijadikan sebagai gagasan umum, maka perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya. Persoalan sebab akibat sebenarnya sangat dekat hubungannya dengan proses.
Jika disusun untuk mencari hubungan antara bagianbagiannya, proses itu dapat disebut proses kausalitas. Contoh: Untuk menyusun kedua pola itu, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1) Penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. 2) Penulis harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. 3) Penulis menjelaskan setiap urutan itu ke dalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas (Kosasih, 2014: 191) Adapun langkah-langkah penyusunannya sebagai berikut : A. Menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budaya. Misalnya, peristiwa alam gempa bumi. B. Mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi, contoh: 1) pengertian gempa bumi 2) proses terjadinya gempa bumi 3) akibat gempa bumi 4) penyebab gempa bumi 5) gempa bumi vulkanik dan tektonik 6) waktu terjadinya gempa 7) daerah yang terkena gempa 8) yang harus dilakukan untuk menghadapi gempa bumi 9) yang harus dilakukan saat terjadinya gempa C. Menyusun kerangka teks, yakni dengan menomori topik-topik itu sesuai dengan struktur baku dari teks ekspalanasi, yang paragraf-paragrafnya dapat disusun secara kausalitas atau kronologis. Dalam tahap ini, dapat saja membuat topik yang kita anggap tidak sesuai atau menggantinya dengan topik yang lain.
Struktur Teks eksplanasi : 1) Identifkasi fenomena a) pengertian gempa bumi b) daerah/tempat terjadinya gempa. c) macam gempa bumi 2) Proses kejadian a) proses terjadinya gempa tektonik b) proses terjadinya gempa vulkanik c) akibat gempa 3) Ulasan a) simpulan waktu terjadinya gempa b)tindakan persiapan menghadapi gempa c) tindakan saat terjadi gempa Adapun pengembangan paragrafnya, kita dapat menyusun kerangka seperti berikut, Contoh: 1. pengertian gempa bumi 2. daerah/tempat terjadinya gempa. 3. macam gempa bumi 4. proses terjadinya gempa tektonik 5. proses terjadinya gempa vulkanik 6. akibat gempa 7. simpulan waktu terjadinya gempa 8. tindakan persiapan menghadapi gempa 9. tindakan saat terjadi gempa. D. Pengumpulan data Dalam hal ini kita bisa melakukannya dengan membaca berbagai referensi, melakukan observasi, dan wawancara. E. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh, dengan memperhatikan struktur bakunya: identifkasi fenomena, proses kejadian, dan ulasan. Dalam tahap ini kita harus menjadikan topik-topik itu menjadi kalimat yang jelas. Kita pun dapat saja membuat kalimat yang fungsinya sebagai pengikat, seperti konjungsi-konjungsi yang biasa digunakan dalam teks eksplanasi, sehingga kalimat-kalimat itu terjalin secara lebih kompak dan padu.
Berikut contoh pengembangan paragraf untuk teks eksplanasi : Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik. Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lain, itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Sehingga tanah di sekitar gunung bergetar bahkan getarannya sampai terasa jauh, hal itu menjadi sebab gempa vulkanik. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan gempa tektonik. Peristiwa gempa bumi yang terjadi begitu cepat dapat menimbulkan dampak yang sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Mesikpun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi gempa adalah mengetahui jalan yang paling aman untuk meninggalkan rumah jika terjadi gempa. Sedangkan saat terjadi gempa adalah menjauhi jendela kaca, kompor atau peralatan rumah tangga yang mungkin akan jatuh.
G. LATIHAN SOAL Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling benar. Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 1 – 3. (1) Dengan tenaga yang besar dalam gelombang air tersebut, sangat wajar jika bangunan di daratan bisa tersapu dengan mudah. (2) Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan yang tak terbayangkan. (3) Gelombang tersebut bisa mencapai 500 sampai 1.000 kilometer per jam di lautan. (4) Pada saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai30 kilometer. (5) Meskipun berkurang pesat, kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan yang parah 1. Kalimat yang merupakan pendapat dinyatakan pada nomor … a. (1) dan (2) d. (4) dan (5) b. (2) dan (3) e. (1) dan (5) c. (3) dan (4) 2. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai unsur kausalitas (sebab- akibat) adalahnomor … a. (1) d. (4) b. (2) e. (5) c. (3) 3. Kalimat pada teks eksplanasi di atas yang mempunyai konjungsi syarat adalah nomor … a. (1) d. (4) b. (2) e. (5) c. (3) Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 4 –7. Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang. Sepanjang abad 20 dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian dan kerugian material yang sangatbesar. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa tak pernah ada peristiwa alam lain dalam sejarah yang berpengaruh langsung pada manusia, selain gempa bumi. Bencana gempa bumi telah menjadi peristiwa yang sangat ditakuti. 4. Berdasarkan strukturnya, teks eksplanasi di atas merupakan bagian … a. Kronologis (urutan peristiwa) b. Penyebab maupun akibat c. Pengenalan objek d. Asal usul peristiwa e. Kesimpulan
5. Kata penunjuk waktu pada teks eksplanasi di atas adalah a. Oleh karena itu b. Akhir-akhir ini c. Mengakibatkan d. Peristiwa e. dalam sejarah 6. Pernyataan yang tidak sesui dengan teks di atas adalah … a. Gempa bumi adalah peristiwa alam yang berpengaruh langsung pada manusia b. Gempa bumi di dasar laut bisa menyebabkan tsunami c. Bencana gempa bumi telah menjadi peristiwa yang sangat ditakuti. d. Sepanjang abad 20 dan 21, gempa telah mengakibatkan banyak kematian e. Akhir-akhir ini , istilah gempa bumi sering dibicarakan oleh banyak orang 7. Kata yang bercetak miring di atas d. harta benda bermakna … e. kerusakan tanah a. gedung-gedung b. bahan bangunan c. rumah Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab soal no 8 –10. Bioteknologi berasal dari istilah latin bio (hidup) dan teknos (teknologi, pencapaian), dan logos (ilmu). Bioteknologi kemudian diartikan sebagai ilmu terapan yang menerapkan prinsip-prinsip sains dan teknologi terhadap serangkaian proses biologis untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi, tetapi juga pada ilmu- ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologis, genetika, kimia, matematika, dan lainnya. 8. Pernyataan yang sesui dengan teks di atas adalah… a. bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi b. bioteknologi bertujuan untuk mencari keuntungan c. bioteknologi merupakan penerapan teknologi terhadap proses biologis d. perkembangan bioteknologi selalu didasari oleh peristiwa biologi e. bioteknologi bukan ilmu murni 9. Tanggapan yang sesuai dengan teks di atas adalah… a. istilah boiteknologi berasal dari bahasa latin b. perkembangan bioteknologi seiring dengan perkembangan teknologi komputer c. teknologi sangat dibutuhkan dalam mengembangkan ilmu d. bioteknologi hanya bisa diterapkan pada tumbuhan dan hewan e. bioteknologi sudah semestinya diterapkan untuk kemaslahatan orang banyak
10. Paragraf di atas menggunakan pola pengembangan … a. definisi b. contoh c. proses d. klasifikasi e. kronologis Soal Uraian (aspek keterampilan) Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Biasanya banjir datang secara mendadak dan mengalir deras sehingga menghanyutkan benda- benda. Banjir bisa mengakibatkan beragam masalah seperti ekonomi, sosial, dan merusak sarana prasarana yang ada. Kita ketahui bersama mengenai banjir bahwa terdapat beberapa penyebab. Penyebab terjadinya banjir yang pertama karena curah hujan yang tinggi di suatu daerah sehingga air sungai tidak bisa menampung kapasitas air seperti biasanya. Sampah yang berada di sungai karena dibuang sembarangan oleh manusia juga bisa mengakibatkan banjir karena aliran air sungaimenjadi terhalang dan mampet. Hutan yang gundul akibat penebangan liar juga berpengaruh terhadap timbulnya banjir. Sebab, akar pohon yang seharusnya berfungsi sebagai penyerap air, tidak ada. Sehingga air tidak terserap dan akan menggenang di daratan.Kita lihat kota besar seperti Jakarta, banyak pemukiman warga yang terdapat di pinggir sungai. Rumah yang berada di bantaran sungai menjadi salah faktorpenyebab banjir. Karena tanah bisa saja longsor dan menutupi sisi sungai. Kemudian, faktor lain penyebab terjadi banjir karena bendungan yang jebol karena lingkungan yang kurang terawat dan bendungan yang jebol bisa juga karena faktor hujan sehingga debit air meningkat. Dampak yang diakibatkan oleh banjir dibagi menjadi 3, yaitu dampak primer, dampak sekunder, dan dampak tersier (jangka panjang). • Dampak primer: kerusakan fisik seperti mobil, bangunan, jembatan, jalan raya. • Dampak sekunder: persediaan air, penyakit, pertanian dan kesediaan pangan, transportasi,pepohonan. • Dampak tersier/jangka panjang: ekonomi menjadi sulit karena penurunan jumlahwisatawan, kelangkaan makanan, biaya pembangunan kembali. Sehingga kami mengajak agar kita lebih tertib lagi membuat sampah, jangan sampai membuat sampah di area sungai yang justru bisa mengakibatkan banjir yang efeknya kembalike diri kita masing-masing. 1. Setelah membaca teks eksplanasi di atas tentukanlah struktur teks tersebut dan jelaskan pengertian dari setiap struktur dalam teks tersebut ? 2. Peristiwa banjir merupakan salah satu peritiwa alam. Susunlah teks eksplanasi bertema banjir. Kembangkan tulisanmu dengan menggunakan pola sebab akibat atau hubungan kausalitas! 3. Analisis unsur kebahasaan teks eksplanasi yang telah Anda buat yang meliputi kata teknis, kata bermakna denotatif, kata kerja pasif, kata penghubung dan kausalitas!
RANGKUMAN Teks eksplanasi dapat disamakan dengan teks yang menceritakan prosedur atau proses terjadinya sesuatu. Dengan teks tersebut, pembaca dapat memperoleh pemahaman mengenai latar belakang terjadi sesuatu secara jelas dan logis. Struktur Teks Ekplanasi terdiri dari Identifkasi fenomena, penggambaran rangkaian kejadian dan Ulasan. Kaidah kebahasaan teks eksplanasi yaitu menggunakan kata yang bermakna denotatif, menggunakan konjungsi kausalitas ataupun kronologis, menggunakan keterangan waktupada kalimat-kalimatnya. langkah-langkah penyusunan teks eksplanasi yaitu dengan menentukan satu fenomena peristiwa alam atau sosial budaya, mendaftar topik- topik yang dapat dikembangkan menjadi teks eksplanasi dan enyusun kerangka teks DAFTAR PUSTAKA Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indoneisa SMA/MA/SMK.Bandung: Yrama Widya. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas XI Revisi Tahun 2017. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Search
Read the Text Version
- 1 - 18
Pages: