Pengujian Bahan Tekstil 2 d. Pengumpulan Data 1) Catatlah panjang rata-rata benang sesungguhnya sebelum ditenun (=P1). 2) Catatlah berat 20 helai benang tersebut. e. Laporan 1) Hitunglah nomor metrik benang Nm = 20 x P1 (meter) B (gram) 2) Hitunglah nomor Inggris benang Ne1 = 20 x P1 (meter) atau : B (lb) Ne1 = 0,59 x Nm. 3) Hitunglah Tex benang : Tex = 1000 Nm 4) Hitunglah nomor Denier benang : Td = 9000 Nm f. Data dan Perhitungan 1) Data : a) Panjang lusi diluruskan rata-rata : 10,8 cm. b) Panjang pakan diluruskan rata-rata : 10,75 cm. c) Berat 20 helai lusi : 84 mg. d) Berat 20 helai pakan : 80 mg. 2) Perhitungan : a) Lusi : Nm = Panjang (meter) = 20 x 0,108 = 25,7 Berat (gram) 0,084 Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 x 25,7 = 15,2 Tex = 1000 = 1000 = 38,5 Nm 25,7 Td = 9000 = 9000 = 350,2 Nm 25,7 26 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 b) Pakan : Nm = Panjang (meter) = 20 x 0,1075 = 26,9 Berat (gram) 0,080 Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 x 26,9 = 15,9 Tex = 1000 = 1000 = 38,8 Nm 26,9 Td = 9000 = 9000 = 330,8 Nm 26,9 CATATAN : Bila benang berkanji, maka kanji harus dihilangkan terlebih dahulu, karena mengakibatkan perhitungan nomor benang tidak tepat. Cara menghilangkan kanji : 1) Cara I : a) Sediakanlah larutan encer asam kuat, misalnya asam klorida encer atau asam sulfat encer. b) Masaklah benang berkanji dalam larutan asam pada suhu 35C selama 2 – 4 jam. c) Cucilah sampai bersih dan keringkan. 2) Cara II : a) Sediakanlah larutan kaustik soda encer. b) Rendamlah benang berkanji dalam larutan tersebut pada suhu kamar selama lebih kurang 12 jam. c) Cucilah sampai bersih dan keringkan. d) Timbanglah benang tersebut. Maka : Nm = 20 x P1 dan Ne1 = 0,59 Nm. bs Dimana : bs = berat benang tidak berkanji. Bila persentase kanji di dalam kain diketahui, proses penghilangan kanji seperti di atas tidak perlu dilakukan, karena: Direktorat Pembinaan SMK 2013 27
Pengujian Bahan Tekstil 2 s% = bk - bs x 100% bk Dimana : s = persentase kanji dalam benang. bk = berat benang berkanji, diketahui dari penimbangan 20 helai benang bs = berat benang tidak berkanji. Sehingga : bs = 1 10s0 x bk Nomor matrik benang dapat dihitung : Nm = 20 x P1 1 s - 100 bk CATATAN : Dalam praktek proses menghilangkan kanji sering tidak dikerjakan. g. Contoh Data dan Perhitungan: 1) Data : a) Panjang benang lusi diluruskan rata-rata = 10,6 cm. b) Berat 20 helai benang lusi berkanji = 80 mg. c) Berat 20 helai benang lusi setelah dihilangkan kanjinya = 76 mg. 2) Perhitungan : Persentase kanji : s = 80 76 x 100%= 4 x 100% = 5% 80 80 Nm = 20 x 0,106 = 27,9 0,076 Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 x 27,9 = 16,5 Tex = 1000 = 1000 = 35,5 Nm 27,9 28 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Td = 9000 = 9000 = 322,6 Nm 27,9 Bila persentase kanji yang diketahui, umpama s = 4%, Maka : Berat 20 benang berkanji setelah tidak berkanji : bs = 1 s x bk = 1 1040 x 80 = 76,8 100 Nm = 20 x p = 20 x 0,106 = 27,6 bs 76,8 Ne1 = 0,59 Nm = 0,59 x 27,6 = 16,3 Tex = 1000 = 1000 = 36,2 Nm 27,6 Td = 9000 = 9000 = 326,1 Nm 27,6 5. Pengujian Berat Kain Dalam praktek perdagangan kain dijual atau dibeli dalam panjang dan berat. Unit-unit panjang dalam bentuk potongan atau piece. Tiap piece macam-macam, ada yang 30 yard, 40 yard, 60 yard dan lain-lain. Dalam hal berat biasanya dinyatakan dalam berat tiap yard atau dengan lebar tertentu atau dalam berat tiap yard persegi, berat tiap meter persegi. Penentuan berat kain dilakukan dengan berbagai cara, antara lain : 1) Menimbang kain segera sebelum dikirim dalam bentuk piece. 2) Menimbang kain sepanjang 1 yard atau 1 meter dengan lebar tertentu. 3) Menimbang kain dalam bentuk contoh yang kecil yang dipotong dari kain yang akan diperiksa. Contoh ini tidak boleh lebih kecil dari 10 cm persegi dan bila kain cukup lebar minimum 50 cm persegi. Direktorat Pembinaan SMK 2013 29
Pengujian Bahan Tekstil 2 Berat kain biasanya dinyatakan dalam gram per meter persegi atau dalam ounce per yard persegi. Cara perhitungan berat kain biasanya dinyatakan dalam gram per meter persegi atau dalam ounce per yard persegi. 1) Bila berat ditimbang dalam bentuk piece, rol atau bal, maka harus dicatat berat bersih, panjang dan lebar kain. Maka berat gram (ounce) per meter (yard) = Berat gram (ounce) hasil penimbangan Panjang meter (yard) Berat gram (ounce) per meter (yard) persegi = Berat gram (ounce) hasil penimbangan Panjang meter (yard) x Lebar meter (yard) 2) Bila berat ditimbang dalam ukuran satu meter (yard), maka perhitungan beratnya adalah : Berat gram (ounce) per meter (yard) = Berat gram (ounce) hasil penimbangan. Berat gram (ounce) per meter persegi (yard persegi) = Berat gram(ounce)hasilpenimbangan 1Lebar meter (yard) 3) Bila ditimbang dalam ukuran kecil maka kain harus dipotong dengan teliti dan dikondisikan lebih dahulu, lalu dihitung menurut perhitungan berikut : Berat gram per meter = 100 x lebar kain (cm) x berat contoh (gr) Lebar contoh (cm) x Panjang contoh (cm) 30 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Berat gram per meter persegi = 100 x 100 x berat contoh (gr) Lebar contoh (cm) x Panjang contoh (cm) a. Prinsip Menghitung berat kain per meter persegi, baik secara penimbangan maupun secara perhitungan. b. Peralatan Timbangan untuk berat kain secara penimbangan. c. Cara Pengujian Timbanglah kain contoh uji seluas 10 x 10 cm untuk pengujian berat kain secara penimbangan. d. Pengumpulan Data Catatlah berat contoh uji seluas 10 x 10 cm. e. Laporan 1) Hitunglah berat kain per meter persegi secara penimbangan: Berat kain per meter persegi secara penimbangan = 100 x 100 x 10 x 10 B gram, dimana : B = berat kain yang berukuran 10 x 10 cm. 2) Hitunglah berat kain per meter persegi secara perhitungan: berat kain per meter persegi secara perhitungan = Berat lusi per meter persegi + Berat pakan per meter persegi, dimana: Berat lusi per meter persegi dan berat pakan per meter persegi masing-masing dapat dihitung dengan rumus : Tex = 1000 Nm Nm = Panjang (meter) atau : Berat (gram) B = Panjang (meter) Nm Direktorat Pembinaan SMK 2013 31
Pengujian Bahan Tekstil 2 Nm diketahui dari hasil pengujian nomor benang dalam kain, Panjang = P adalah panjang benang sesungguhnya dari kain yang luasnya 1 m2, dapat dihitung dari : T = P1 - P2 x 100% atau : P1 = 100 x P2 P1 100 - T dimana : T = mengkeret take-up dari hasil pengujian mengkeret. P2 = panjang benang setelah jadi kain tenun = panjang kain contoh uji. P1 = panjang 1 helai benang sesungguhnya sebelum ditenun. 3) Panjang seluruh lusi atau seluruh pakan dalam 1 m2, adalah: PL = jumlah lusi x P1L PP = jumlah pakan x P1P 4) Jumlah lusi dan jumlah pakan dalam 1 m2, adalah: DL = Tetal L/cm x 100 helai DP = Tetal P/cm x 100 helai Tetal L/cm dan tetal P/cm adalah hasil pengujian tetal. Sehingga: PL = 100 DL x P1L = Tetal L/cm x 100 100 - TL x P2 meter 100 = Tetal L/cm x 100 x 100 - TL x 1 meter PP = 100 DP x P1P = Tetal P/cm x 100 x 100 - TP x P2 meter 100 = Tetal P/cm x 100 x 100 - TP x 1 meter 32 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 BL = PL NmL TetalL/cm x 100 x 100 100 - TL gram = NmL TetalL/cmx100 x100 = (100 - TL ) x NmL gram BP = PL NmP TetalP/cm x 100 x 100 100 - TP gram = NmL TetalP/cm x100 x100 = (100- TP ) x NmP gram Berat kain per meter persegi = (BL + BP) gram. f. Contoh Data dan Penghitungan 1) Data : a) Tetal lusi = 47 helai/cm. b) Tetal pakan = 22 helai/cm. c) Mengkerut lusi = T = 5,18%. d) Mengkerut pakan = T = 3,89%. e) Nm lusi = 25,24. f) Nm pakan = 25,23. g) Berat kain 10 x 10 cm = 2,5 gram. 2) Perhitungan : a) Lusi : Panjang 1 helai lusi pada 1 m2 kain : P1 = 100 x P2 = 100 x 1 meter = 1,054 meter 100 - T 100 - 5,18 Direktorat Pembinaan SMK 2013 33
Pengujian Bahan Tekstil 2 Jumlah lusi dalam 1 m2 kain : D = Tetal L/cm x 100 = 47 x 100 = 4700 helai. Panjang seluruh lusi dalam 1 m2 kain : P = 4700 x 1,054 = 4953,8 m. Berat lusi dalam 1 m2 kain : B= P = 4953,8 = 196,35 gram. Nm 25,23 b) Pakan: Panjang 1 helai pakan pada 1 m2 kain : P1 = 100 x P2 = 100 x1= 100 = 1,040 meter 100 - T 100 - 3,89 96,11 Jumlah pakan dalam 1 m2 kain : D = Tetal P/cm x 100 = 42 x 100 = 2200 helai. Panjang seluruh pakan dalam 1 m2 kain : P = 2200 x 1,040 = 2.280 m. Berat pakan dalam 1 m2 kain : B= P = 2280 = 90,37 gram. Nm 25,23 Berat kain per meter persegi: B = BL + BP = 196,35 + 90,37 = 286,72 gram. Berat kain per meter persegi secara penimbangan : B = 100 x 100 x 2,5 = 250 gram. 10 x 10 Toleransi = 286,72- 250 x 100% = 12,8%. 286,72 Toleransi ini tidak dapat diterima karena lebih besar dari 5%. Toleransi yang dapat diterima 5% = 5 x250 gram = 100 12,50 gram 34 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Perbedaan berat = 286,72 – 250 = 36,72 gram. Perbedaan berat ini tidak dapat diterima karena lebih besar dari 12,50 gram. Jadi berat secara perhitungan sebesar 286,72 gram tidak dapat diterima. Jadi pengujian ada yang salah, maka harus diulangi. E. Rangkuman 1. Anyaman merupakan faktor yang menentukan karakteristik suatu kain dan memiliki peran penting terlebih bila kain tersebut akan diproduksi kembali. 2. Untuk menyatakan suatu anyaman dapat dilakukan dengan cara gambar atau dengan cara tanda. 3. Tetal benang adalah istilah untuk menyatakan banyaknya benang lusi dan pakan setiap inci atau cm. 4. Alat yang dipakai untuk menentukan tetal benang ada beberapa macam, yaitu : Dengan kaca pembesar satu inci Dengan kaca penghitung yang bergeser Dengan cara urai benang 5. Pengujian mengkeret dilakukan untuk menentukan perubahan panjang benang sesungguhnya sebelum jadi kain atau sebelum ditenun dengan panjang benang dalam kain atau sesudah ditenun, yang terjadi karena silangan-silangan benang dalam kain tenun. 6. Besarnya perubahan panjang benang dinyatakan dengan dua macam cara, yaitu: Mengkeret karena gelombang anyaman (“crimp”) yang disingkat dengan “C”, yaitu persentase perubahan panjang benang dari keadaan sebelum ditenun terhadap panjang kain tenun. Mengkeret karena gelombang anyaman (“take up”) yang disingkat dengan “T”, yaitu persentase perubahan panjang benang dari keadaan sebelum ditenun terhadap panjang benang sebelum ditenun atau panjang sesungguhnya. Direktorat Pembinaan SMK 2013 35
Pengujian Bahan Tekstil 2 7. Nomor benang adalah perbandingan antara berat dengan panjang benang. Nomor benang setelah menjadi kain pada umumnya tidak tepat sama dengan nomor benang aslinya. Proses-proses persiapan, pertenunan dan finishing mempengaruhi perubahan berat benang untuk panjang yang sama. Karena itu penentuan nomor benang dari kain tenun hanya dipakai untuk memperkirakan nomor benang yang dipakai. 8. Perhitungan berat kain sangat dibutuhkan dalam praktek perdagangan. Karena dalam jual beli kain menggunakan satuan panjang atau berat kain. Unit panjang dalam bentuk potongan atau piece senilai dengan 30 yard, 40 yard, 60 yard atau yang lainnya. Sedang berat kain biasanya dinyatakan dalam gram per meter persegi atau dalam ounce per yard persegi F. Penilaian 1. Instrumen pengamatan/observasi Instrumen sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengujiann konstruksi kain Nama : __________________ Kelas : __________________ Aktivitas Peserta didik Peserta didik melakukan praktik pengujian konstruksi kain meliputi tetal benang, mengkeret kain, nomor benang dalam kain, dan berat kain. Rubrik Petunjuk : Lingkarilah 1 bila aspek karakter belum terlihat (BT) 2 bila aspek karakter mulai terlihat (MT) 3 bila aspek karakter mulai berkembang (MB) 4 bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Lembar Observasi NO Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK 1. Tepat dalam menghitung, 1 2 3 4 menimbang, dan mengukur 2. Menggunakan alat sesuai fungsi 1 2 3 4 36 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 NO Aspek-aspek yang dinilai Skor BT MT MB MK dan kegunaannya 3. Melakukan pengujian konstruksi kain sesuai prosedur dan urutan 1 2 3 4 kerja yang benar Jumlah skor Skor maksimal : (4 x 3) X 10 12 2. Instrumen Penilaian Pengetahuan Nama : ______________________________ Kelas : ______________________________ Soal Pengetahuan : Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban singkat! a. Apa maksud dan tujuan pengujian anyaman kain? b. Apa nama alat yang dipergunakan untuk mengamati persilangan benang lusi dan pakan? c. Apa difinisi tetal benang? d. Jelaskan prinsip dari pengujian mengkeret kain? e. Sebutkan 3 cara penentuan berat kain yang dapat dilakukan! Kunci Jawaban penilaian pengetahuan : a. Mencari gambar anyaman atau rumus anyaman dari contoh uji. b. Kaca pembesar atau loupe c. istilah untuk menyatakan banyaknya benang lusi dan pakan setiap inci atau cm d. Menentukan perubahan panjang benang sesungguhnya sebelum jadi kain atau sebelum ditenun dengan panjang benang dalam kain atau sesudah ditenun, yang terjadi karena silangan-silangan benang dalam kain tenun e. a. Menimbang kain segera sebelum dikirim dalam bentuk piece. a. Menimbang kain sepanjang 1 yard atau 1 meter dengan lebar tertentu. b. Menimbang kain dalam bentuk contoh yang kecil yang dipotong dari kain yang akan diperiksa. Contoh ini tidak boleh lebih kecil Direktorat Pembinaan SMK 2013 37
Pengujian Bahan Tekstil 2 dari 10 cm persegi dan bila kain cukup lebar minimum 50 cm persegi. Pedoman Penskoran: Setiap jawaban benar diberi skor 2, sedangkan jawaban salah diberi skor 0. Karena soal berjumlah 5 butir, maka jumlah skor berkisar antara 0 sampai 10. Soal uraian: Deskripsikan 5 langkah pengujian anyaman kain. Pedoman penilaian soal uraian: No Kunci Jawaban Deskriptor Skor Soal 5 Meratakan contoh uji pada meja Apabila 5 4 1 1. pemeriksaan. jawaban 3 2. Meletakkan kaca pembesar di atas disebutkan 2 3. contoh uji. 1 Mengamati persilangan satu helai Apabila 4 4. benang lusi dengan beberapa jawaban 5. benang pakan. Benang lusi di atas disebutkan pakan pada kotak kertas pola diberi tanda. Apabila 3 Mengamati persilangan benang lusi jawaban berikutnya. disebutkan Mengamati jumlah pergeseran benang pakan pada silangan setiap Apabila 2 benang lusi terhadap benang lusi jawaban sebelumnya. disebutkan Apabila 1 jawaban disebutkan 3. Instrumen Penilaian Keterampilan Nama : ______________________________ Kelas : ______________________________ Soal: dengan a. Lakukan pengujian anyaman kain sesuai prosedur memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlengkapan K3 : jas laboratorium Bahan dan alat : 38 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Waktu c) Kain contoh uji d) Kaca pembesar (“loupe), digunakan untuk mengamati persilangan benang lusi dan pakan. e) Jarum, digunakan untuk membantu dalam pengamatan persilangan benang lusi dan pakan. f) Mistar, digunakan untuk mengukur panjang kain contoh uji. g) Gunting, digunakan untuk memotong kain contoh uji. h) Kertas pola atau kertas yang mempunyai garis-garis kotak, digunakan untuk menggambar anyaman yang diamati. : x 45 Menit Instrumen penilaian pengujian anyaman kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium Memotong kain contoh uji seluas tertentu, 2. biasanya 10 x 10 cm. Contoh uji ini dapat juga dipakai untuk pengujian selanjutnya. Menentukan arah lusi dan arah pakan dan 3. memberi tanda panah pada kain contoh uji tersebut. 4. Meratakan contoh uji pada meja pemeriksaan 5. Meletakkan kaca pembesar di atas contoh uji. Mengamati persilangan satu helai benang 6. lusi dengan beberapa benang pakan. Gambar benang lusi di atas pakan pada kotak kertas pola diberi tanda. 7. Mengamati persilangan benang lusi berikutnya. Mengamati jumlah pergeseran benang pakan 8. pada silangan setiap benang lusi terhadap benang lusi sebelumnya. 9. Menggambarkan persilangan setiap benang lusi yang diamati. Gambar benang lusi di atas Direktorat Pembinaan SMK 2013 39
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 10. pakan pada kotak kertas pola diberi tanda. Menggambarkan pergeseran benang pakan 11. pada setiap persilangan lusi terhadap benang lusi sebelumnya, sehingga didapatkan satu 12. rapot anyaman dari kain contoh uji. 13. Menentukan rumus anyaman dari pengamatan dan gambar persilangan benang 14. lusi dan benang pakan tersebut. Membuat satu rapot anyaman kain contoh uji pada kertas pola yaitu kertas yang mempunyai garis-garis berbentuk kotak- kotak. Menulis rumus anyaman Membuat rencana tenun dari anyaman tersebut. Rubrik penilaian pengujian anyaman kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja Aspek yang dinilai 1 Kriteria 3 Tidak 2 Mengenakan Mengenakan jas mengenakan jas laboratorium jas Mengenakan laboratorium laboratorium jas sesuai SOP Memotong kain laboratorium K3 contoh uji seluas Tidak tidak sesuai Memotong tertentu, biasanya memotong SOP K3 kain contoh 10 x 10 cm. kain contoh Memotong uji dengan Contoh uji ini uji kain contoh luas sesuai dapat juga dipakai uji dengan ketentuan untuk pengujian luas tidak yaitu 10 x 10 selanjutnya. sesuai cm. ketentuan 40 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang dinilai 1 Kriteria 3 Menentukan arah Tidak dapat 2 Dapat lusi dan arah menentukan menentukan pakan dan arah lusi dan Hanya dapat arah lusi dan memberi tanda pakan. menentukan arah pakan panah pada kain salah satu sehingga contoh uji Tidak dari arah lusi mampu tersebut. meratakan atau arah memberi contoh uji pakan tanda panah Meratakan contoh pada meja pada kain uji pada meja pemeriksaan Meratakan contoh uji pemeriksaan sebagian tersebut contoh uji pada meja Meratakan pemeriksaan semua tidak sesuai contoh uji ketentuan pada meja pemeriksaan sesuai ketentuan Meletakkan kaca Tidak Tidak sesuai Meletakkan pembesar di atas meletakkan ketentuan kaca contoh uji. kaca dalam pembesar di pembesar di meletakkan atas contoh Mengamati atas contoh kaca uji dengan persilangan satu uji. pembesar di benar. helai benang lusi atas contoh dengan beberapa Tidak uji Mengamati benang pakan. mengamati Hanya dapat dengan Gambar lusi di persilangan mengamati benar atas pakan pada benang persilangan persilangan kotak kertas pola satu helai satu helai diberi tanda. Tidak benang lusi benang lusi mengamati dengan dengan Mengamati sehelai beberapa persilangan benang benang pakan pakan Mengamati Tidak teliti semua dalam Direktorat Pembinaan SMK 2013 41
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang dinilai 1 Kriteria 3 benang lusi persilangan 2 persilangan berikutnya. benang lusi benang lusi berikutnya. mengamati berikutnya Mengamati jumlah persilangan dengan teliti pergeseran Tidak dapat benang lusi Mengamati benang pakan mengamati berikutnya. jumlah pada silangan jumlah Mengamati pergeseran setiap benang lusi pergeseran jumlah benang terhadap benang benang pergeseran pakan pada lusi sebelumnya. pakan pada benang silangan silangan pakan pada setiap Menggambarkan setiap silangan benang lusi persilangan setiap benang lusi sebagian terhadap benang lusi yang terhadap benang lusi benang lusi diamati. Lusi di benang lusi terhadap sebelumnya. atas pakan pada sebelumnya. benang lusi kotak kertas pola Tidak sebelumnya. Menggambar diberi tanda. menggambar kan kan Tidak sesuai persilangan persilangan ketentuan setiap setiap dalam benang lusi benang lusi menggambar yang diamati. yang diamati. kan persilangan benang lusi yang diamati. Menggambarkan Tidak Menggambar Menggambar pergeseran menggambar kan kan benang pakan kan pergeseran pergeseran pada setiap pergeseran benang benang persilangan lusi benang pakan pada pakan pada terhadap benang pakan pada setiap setiap lusi sebelumnya, setiap persilangan persilangan sehingga persilangan lusi terhadap lusi terhadap didapatkan satu lusi terhadap benang lusi benang lusi rapot anyaman benang lusi sebelumnya, sebelumnya, dari kain contoh sebelumnya tetapi tidak sehingga uji. dapat didapatkan membuat satu rapot satu rapot anyaman 42 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang dinilai 1 Kriteria 3 2 dari kain Menentukan Tidak dapat contoh uji. rumus anyaman menentukan anyaman dari pengamatan rumus dari kain Menentukan dan gambar anyaman contoh uji. dengan persilangan dari Menentukan benar rumus benang lusi dan pengamatan rumus anyaman benang pakan dan gambar anyaman dari persilangan dari pengamatan benang lusi pengamatan dan gambar dan benang dan gambar persilangan pakan persilangan benang lusi benang lusi dan benang Membuat satu Tidak dan benang pakan rapot anyaman membuat pakan tetapi kain contoh uji satu rapot belum sesuai Membuat pada kertas pola anyaman dengan satu rapot yaitu kertas yang kain contoh ketentuan anyaman mempunyai garis- uji pada Membuat kain contoh garis berbentuk kertas pola satu rapot uji dengan kotak-kotak. anyaman benar pada kain contoh kertas pola Menulis rumus Tidak uji pada anyaman menulis kertas pola Menulis rumus tetapi belum rumus anyaman sesuai anyaman ketentuan dengan Membuat rencana Tidak Menulis benar tenun dari membuat rumus anyaman tersebut. rencana anyamannya Membuat tenun dari tetapi belum rencana anyaman sesuai tenun dari tersebut. ketentuan anyaman Membuat tersebut rencana dengan tenun dari benar anyaman tersebut tetapi belum sesuai ketentuan Direktorat Pembinaan SMK 2013 43
Pengujian Bahan Tekstil 2 b. Lakukan pengujian tetal benang sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlengkapan K3 : jas laboratorium Bahan dan alat : a) Kain contoh uji b) kaca pembesar 1 inci (“loupe”). c) Jarum untuk membantu menghitung. Waktu : x 45 Menit 1) Instrumen penilaian pengujian tetal benang dengan kaca pembesar 1 inchi (loupe) No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 2. Mengambil contoh uji dan mengondisikan 3. Memotong kain contoh uji seluas tertentu, biasanya 10 X 10 cm. Contoh uji ini dapat dipakai untuk pengujian selanjutnya. 4. Menentukan arah lusi dan arah pakan kain contoh uji tersebut dan memberi tanda. 5. Meratakan contoh uji pada meja pemeriksaan. 6. Meletakkan kaca pembesar 1 inci di atas kain contoh uji tersebut. 7. Menghitung jumlah benang lusi dan benang pakan pada skala 1 inci kaca pembesar tersebut dengan bantuan jarum. Pengujian ini dapat juga dilakukan dengan kaca pembesar yang berukuran bukan 1 inci, kemudian dapat dihitung jumlah benang lusi dan jumlah benang pakan setiap 1 inci atau setiap 1 cm. 8. Jumlah pengujian 5 kali, pada tempat yang berlainan dengan arah diagonal. 9. Mencatat hasil pengamatan 44 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 10. Melakukan perhitungan tetal per inchi untuk benang pakan dan lusi Rubrik penilaian pengujian tetal benang dengan kaca pembesar 1 inchi (loupe) Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium jas sesuai SOP laboratorium laboratorium K3 Tidak tidak sesuai Mengambil Mengambil mengambil SOP K3 contoh uji contoh uji dan contoh uji Mengambil dan mengondisikan contoh uji mengondisik Tidak tetapi tidak an dalam Memotong memotong dikondisikan ruang kain contoh uji kain contoh dalam ruang standar seluas uji standar Memotong tertentu, kain contoh biasanya 10 X Tidak Memotong uji seluas 10 cm. Contoh menentukan kain contoh tertentu, uji ini dapat arah lusi dan uji dengan biasanya 10 dipakai untuk arah pakan luas tidak X 10 cm pengujian kain contoh sesuai selanjutnya. uji ketentuan Menentukan Menentukan arah lusi dan arah lusi dan Menentukan arah pakan arah pakan arah lusi dan kain contoh kain contoh uji arah pakan uji dan tersebut dan kain contoh memberi memberi uji tetapi tanda tanda. tidak memberi tanda Direktorat Pembinaan SMK 2013 45
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Meratakan meratakan contoh uji Meratakan contoh uji Meratakan pada meja contoh uji pada pada meja contoh uji pemeriksaan meja pemeriksaan pada meja dengan pemeriksaan. pemeriksaan benar sesuai tidak sesuai ketentuan Meletakkan Tidak ketentuan Meletakkan kaca meletakkan kaca pembesar 1 kaca Tidak sesuai pembesar di inci di atas pembesar di ketentuan atas contoh kain contoh uji atas contoh dalam uji dengan tersebut. uji. meletakkan benar. kaca Menghitung Tidak pembesar di Menghitung jumlah benang menghitung atas contoh dengan lusi dan jumlah jumlah uji benar jumlah benang pakan benang lusi Menghitung benang lusi pada skala 1 dan jumlah jumlah dan jumlah inci kaca benang benang lusi benang pembesar pakan pada dan jumlah pakan pada tersebut skala 1 inci benang skala 1 inci dengan kaca pakan pada kaca bantuan jarum. pembesar skala 1 inci pembesar Pengujian ini kaca tersebut dapat juga pembesar dengan dilakukan tidak sesuai bantuan dengan kaca ketentuan jarum pembesar yang berukuran bukan 1 inci, kemudian dapat dihitung jumlah benang lusi dan jumlah benang pakan setiap 1 inci 46 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai 2 Jumlah Jumlah atau setiap 1 pengujian 5 Jumlah pengujian 5 cm. kali, pada pengujian 5 kali, pada Jumlah tempat yang kali, pada tempat yang pengujian 5 sama tempat yang berlainan kali, pada berlainan dalam arah tempat yang Tidak dalam segala diagonal. berlainan mencatat arah Mencatat dalam arah hasil Mencatat semua hasil diagonal. pengamatan sebagian pengamatan Mencatat hasil Tidak hasil pengamatan menghitung pengamatan Melakukan tetal per inchi Menghitung perhitungan Melakukan untuk tetal per inchi tetal per inchi perhitungan benang untuk untuk tetal per inchi pakan dan benang benang untuk benang lusi pakan dan pakan dan pakan dan lusi lusi tidak lusi dengan sesuai benar ketentuan 2) Instrumen penilaian pengujian tetal benang dengan cara urai No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 2. Mengambil contoh uji dan 47 mengondisikan 3. Memotong kain contoh uji seluas tertentu, biasanya 10 X 10 cm. Contoh uji ini dapat dipakai untuk pengujian selanjutnya. 4. Menentukan arah lusi dan arah pakan kain contoh uji tersebut dan memberi tanda. 5. Mengukur jumlah benang dalam 1 inci pada kain contoh uji 6. Mengurai benang-benang tersebut Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 dari kainnya 7. Jumlah benang yang diuraikan tersebut adalah jumlah benang lusi atau jumlah benang pakan per inci. 8. Melakukan pengujian 5 kali pada tempat yang berlainan 9. Mencatat hasil pengamatan 10. Menyusun laporan kegiatan sesuai petunjuk dengan melakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut : Menghitung rata-rata: x x n (Hasil rata-rata adalah rata-rata tetal per inci). Menghitung standar deviasi : S = x - x 2 n-1 Menghitung koefisien variasi C.V. = S x 100% x Rubrik penilaian pengujian tetal benang dengan cara urai. Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium jas sesuai SOP laboratorium laboratorium K3 Tidak tidak sesuai Mengambil Mengambil mengambil SOP K3 contoh uji dan contoh uji dan contoh uji Mengambil mengondisikan mengondisikan contoh uji dalam ruang tetapi tidak standar dikondisikan 48 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Memotong memotong kain contoh uji Memotong kain contoh Memotong seluas tertentu kain contoh uji uji kain contoh sesuai seluas uji dengan ketentuan, tertentu, Tidak luas tidak biasanya 10 X biasanya 10 X menentukan sesuai 10 cm 10 cm. Contoh arah lusi dan ketentuan uji ini dapat arah pakan Menentukan dipakai untuk kain contoh Menentukan arah lusi dan pengujian uji arah lusi dan arah pakan selanjutnya. arah pakan kain contoh uji Menentukan Tidak kain contoh dan memberi arah lusi dan mengukur uji tetapi tanda arah pakan jumlah tidak kain contoh uji benang memberi Mengukur tersebut dan dalam 1 inci tanda jumlah benang memberi pada kain Mengukur dalam 1 inci tanda. contoh uji jumlah pada kain Tidak benang lebih contoh uji Mengukur mengurai atau kurang jumlah benang benang- 1 inci pada Mengurai dalam 1 inci benang kain contoh benang- pada kain tersebut dari uji benang contoh uji kainnya Mengurai tersebut dari Tidak dapat dengan acak kainnya Mengurai memastikan benang- benang- jumlah benang Dapat benang benang yang tersebut dari memastikan tersebut dari diuraikan kainnya bahwa jumlah kainnya tersebut Dapat benang yang adalah memastikan diuraikan Jumlah jumlah sebagian tersebut benang yang jumlah adalah jumlah diuraikan benang yang benang lusi tersebut diuraikan adalah jumlah tersebut benang lusi adalah atau jumlah benang pakan Direktorat Pembinaan SMK 2013 49
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai benang lusi 2 atau jumlah atau jumlah benang pakan per inci. benang jumlah per inci. pakan per benang lusi Melakukan inci. atau jumlah Melakukan pengujian 5 benang pengujian 5 kali pada Tidak pakan per kali pada tempat yang melakukan inci. tempat yang berlainan pengujian Melakukan berlainan Mencatat hasil sebanyak 5 pengujian 5 Mencatat pengamatan kali kali pada semua hasil Tidak tempat yang pengamatan Menyusun mencatat sama hasil Mencatat Menyusun laporan pengamatan sebagian laporan Tidak hasil kegiatan kegiatan menyusun pengamatan sesuai laporan Menyusun petunjuk sesuai kegiatan sebagian sesuai laporan petunjuk petunjuk kegiatan sesuai dengan petunjuk melakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut : Menghitung rata-rata: x x n (Hasil rata- rata adalah rata-rata tetal per inci). Menghitung standar deviasi : S = 50 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai 2 x - x 2 n-1 Menghitung koefisien variasi C.V. = S x 100% x c. Lakukan pengujian mengkeret kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlengkapan K3 : jas laboratorium Bahan dan alat : a) Mistar, untuk mengukur kain contoh uji dan benangnya. b) Gunting, untuk memotong kain contoh uji. c) Jarum, untuk membantu mengeluarkan benang dari kain contoh uji. d) Crimpt Tester: Waktu : x 45 Menit 1) Instrumen penilaian pengujian mengkeret kain dengan tangan No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 51 2. Mengambil contoh uji dan mengondisikan 3. Mengukur kain contoh uji dengan mistar, minimal seluas 10 X 10 cm. 4. Memotong contoh uji dengan gunting. Menentukan arah benang lusi dan arah 5. benang pakan, memberi tanda panah pada arah lusi. Mengeluarkan 20 helai benang lusi 6. dan 20 helai benang pakan. Benang yang hanya sepotong-sepotong Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 dibuang. Meluruskan benang contoh uji sampai 7. tidak bergelombang (penegangan tidak boleh menimbulkan mulur). Mengukur panjang benang yang 8. diluruskan tersebut. Panjang benang ini disebut P1 dan P2 adalah panjang kain contoh uji 9. Melakukan pengujian 20 kali, masing- masing untuk benang lusi dan pakan. 10. Mencatat hasil setiap pengukuran panjang benang yang diluruskan Menyusun laporan kegiatan sesuai petunjuk dengan melakukan perhitungan data pengujian sebagai berikut : Menghitung Crimp; C = P1 - P2 x P2 100% 11. Menghitung Take up : T = P1 - P2 P1 x 100% Menghitung standar deviasi : S = x - x 2 n-1 Menghitung koefisien variasi C.V. = S x 100% x Rubrik penilaian pengujian mengkeret kain dengan tangan Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium jas sesuai SOP K3 laboratorium laboratorium tidak sesuai 52 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai 2 Tidak Mengambil Mengambil mengambil SOP K3 contoh uji dan contoh uji contoh uji Mengambil mengondisikan dan contoh uji mengondisik Tidak tetapi tidak Memotong an memotong dikondisikan kain contoh uji Mengukur kain contoh seluas kain contoh uji Memotong tertentu, uji dengan kain contoh biasanya 10 X mistar, Tidak uji dengan 10 cm minimal memotong luas tidak seluas 10 X contoh uji sesuai Memotong 10 cm. ketentuan contoh uji Memotong Tidak dengan contoh uji menentukan Memotong gunting. dengan arah lusi dan contoh uji gunting. arah pakan tidak Menentukan kain contoh menggunakan arah lusi dan Menentukan uji gunting/alat arah pakan arah benang pemotong lain kain contoh uji lusi dan arah Tidak Menentukan dan memberi benang mengeluarkan arah lusi dan tanda pakan, 20 helai arah pakan memberi benang lusi kain contoh Mengeluarkan tanda panah dan 20 helai uji tetapi tidak 20 helai pada arah benang memberi benang lusi lusi. pakan. tanda dan 20 helai Mengeluarka benang pakan n 20 helai Mengeluarkan dan benang lusi 20 helai membuang dan 20 helai benang lusi benang yang benang dan 20 helai hanya pakan. benang pakan sepotong- Benang yang serta sepotong hanya menyertakan sepotong- benang yang sepotong hanya dibuang. sepotong- sepotong Direktorat Pembinaan SMK 2013 53
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Meluruskan meluruskan benang contoh Meluruskan benang Meluruskan uji sampai benang contoh uji benang tidak contoh uji contoh uji bergelombang sampai tidak Tidak tetapi masih ber- mengukur ber- Mengukur gelombang panjang gelombang panjang (penegangan benang yang benang yang tidak boleh diluruskan Mengukur telah menimbulkan panjang diluruskan mulur). Tidak benang Mengukur melakukan termasuk Melakukan panjang pengujian yang masih pengujian 20 benang yang sebanyak 20 ber- kali, masing- diluruskan kali gelombang masing untuk tersebut. benang lusi Panjang Melakukan dan pakan. benang ini pengujian 20 disebut P1 kali hanya Mencatat hasil dan P2 untuk semua adalah sebagian pengukuran panjang kain benang lusi panjang contoh uji atau pakan benang yang Melakukan Mencatat diluruskan pengujian 20 hasil kali, masing- sebagian Menyusun masing untuk pengukuran laporan benang lusi panjang kegiatan dan pakan. benang yang diluruskan Mencatat Tidak Menyusun hasil setiap mencatat sebagian pengukuran hasil setiap laporan panjang pengukuran benang yang panjang diluruskan benang yang diluruskan Menyusun Tidak laporan menyusun kegiatan laporan 54 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang Kriteria 2 dinilai 1 3 kegiatan kegiatan sesuai sesuai sesuai sesuai petunjuk petunjuk petunjuk penulisan petunjuk laporan dengan melakukan perhitungan data pengujian sebagai berikut : Menghitu ng Crimp; C= P1 - P2 x P2 100% Menghitu ng Take up : T = P1 - P2 x P1 100% Menghitu ng standar deviasi : S= x - x 2 n-1 Menghitu ng koefisien variasi C.V. = S x 100% x Direktorat Pembinaan SMK 2013 55
Pengujian Bahan Tekstil 2 2) Instrumen penilaian pengujian mengkeret kain dengan Crimpt Tester No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 2. Mengambil contoh uji dan mengondisikan 3. Mengambil kain contoh uji dengan ukuran lebih dari 20 x 20 cm. Menentukan arah benang lusi dan benang 4. pakan, dan memberi tanda panah pada arah lusi 5. Mengeluarkan 20 helai benang lusi dan 20 helai benang pakan. 6. Memasang benang contoh uji pada penjepit dengan jarak 20 cm. 7. Mengatur beban pada angka nol dari skala beban. Menggeser penjepit yang dapat bergerak 8. menjauhi penjepit yang lain, sehingga benang tertarik. 9. Mengamati penambahan panjang benang atau mulur benang 10. Menggeser beban pada angka 25 (beban 25 gram). Menggeser lagi penjepit yang dapat 11. bergerak makin jauh sehingga benang tertarik lagi. 12. Mengamati penambahan panjang benang atau mulur benang. 13. Melakukan pengujian seperti di atas dengan pembebanan 50, 75 dan 100 gr. 14. Mencatat hasil pengamatan mulur dari setiap penambahan bahan. Melakukan perhitungan data pengujian, 15. crimp dan take up serta membuat grafik mulur pakan 56 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Rubrik penilaian pengujian mengkeret kain dengan Crimpt Tester Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium jas sesuai SOP K3 laboratorium laboratorium Tidak tidak sesuai Mengambil Mengambil mengambil SOP K3 contoh uji dan contoh uji contoh uji Mengambil mengondisikan dan contoh uji pada ruang mengondisik Tidak tetapi tidak standar an mengambil dikondisikan Mengambil kain Mengambil kain contoh dengan contoh kain contoh uji Mengambil uji dengan uji dengan kain contoh ukuran lebih ukuran lebih Tidak uji dengan dari 20 x 20 dari 20 x 20 menentukan ukuran cm. cm. arah lusi dan kurang dari Menentukan Menentukan arah pakan 20 x 20 cm. arah lusi dan arah benang kain contoh Menentukan arah pakan lusi dan uji arah lusi dan kain contoh uji benang arah pakan dan memberi pakan, serta Tidak kain contoh tanda memberi mengeluarka uji tetapi tanda panah n 20 helai tidak Mengeluarkan pada arah benang lusi memberi 20 helai lusi dan 20 helai tanda benang lusi Mengeluar- benang dan 20 helai kan 20 helai pakan. Mengeluarka benang pakan. benang lusi n 20 helai Benang yang dan 20 helai benang lusi hanya benang dan 20 helai sepotong- pakan. benang sepotong pakan tetapi dibuang. Direktorat Pembinaan SMK 2013 menyertakan benang yang 57 hanya sepotong- sepotong
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Memasang memasang benang contoh Memasang benang Memasang uji pada benang contoh uji benang penjepit contoh uji pada contoh uji dengan jarak pada penjepit pada 20 cm. penjepit penjepit dengan jarak Tidak dengan jarak Mengatur 20 cm. mengatur tidak tepat beban pada beban pada jarak angka nol dari Mengatur 20 cm. skala beban. beban pada Tidak Mengatur angka nol menggeser beban tidak Menggeser dari skala penjepit yang pada angka penjepit yang beban. dapat nol dari skala dapat bergerak Menggeser bergerak beban. menjauhi penjepit yang menjauhi Menggeser penjepit yang dapat penjepit yang penjepit yang lain, sehingga bergerak lain. dapat benang tertarik. menjauhi bergerak penjepit yang menjauhi lain, penjepit yang sehingga lain, tetapi benang benang tidak tertarik. sampai tertarik. Mengamati Tidak Tidak teliti Mengamati penambahan mengamati dalam penambahan panjang penambahan mengamati panjang benang atau panjang penambahan benang atau mulur benang atau panjang mulur benang benang mulur benang atau dengan teliti benang mulur Menggeser benang Menggeser beban pada Tidak Menggeser beban pada angka 25 menggeser beban tidak angka 25 (beban 25 beban pada tepat pada (beban 25 gram). angka 25 angka 25 gram). (beban 25 (beban 25 gram). gram). 58 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Menggeser lagi menggeser penjepit yang Menggeser lagi penjepit Menggeser dapat bergerak lagi penjepit yang dapat lagi penjepit makin jauh yang dapat bergerak yang dapat sehingga bergerak makin jauh bergerak benang tertarik makin jauh makin jauh lagi. sehingga Tidak tetapi benang mengamati benang tidak Mengamati tertarik lagi. penambahan sampai penambahan panjang tertarik lagi. panjang Mengamati benang atau Tidak teliti benang atau penambahan mulur dalam mulur benang panjang benang mengamati dengan teliti benang atau penambahan mulur Tidak panjang Melakukan benang. mengulangi benang atau pengujian pengujian mulur seperti di atas Melakukan dengan benang dengan pengujian pembebanan Mengulangi pembebanan seperti di 50, 75 dan sebagian 50, 75 dan 100 atas dengan 100 gr. pengujian gr. pembebanan seperti di 50, 75 dan Tidak atas dengan Mencatat hasil 100 gr. mencatat pembebanan pengamatan hasil 50, 75 dan mulur dari Mencatat pengamatan 100 gr. setiap hasil mulur dari Mencatat penambahan pengamatan setiap sebagian bahan. mulur dari penambahan hasil setiap bahan. pengamatan Melakukan penambahan Tidak mulur dari semua bahan. melakukan sebagian perhitungan perhitungan penambahan data pengujian, Melakukan data bahan. crimp dan take perhitungan pengujian, Melakukan up serta data crimp dan perhitungan pengujian, sebagian crimp dan data take up pengujian, crimp dan Direktorat Pembinaan SMK 2013 59
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai take up 2 membuat grafik serta mulur pakan serta membuat take up membuat grafik mulur serta grafik mulur pakan membuat pakan grafik mulur pakan d. Lakukan pengujian nomor benang dalam kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlengkapan K3 : jas laboratorium Bahan : Mistar, untuk mengukur kain contoh uji dan benangnya. Gunting, untuk memotong kain contoh uji. Jarum, untuk membantu mengeluarkan benang dari kain contoh uji. Timbangan Waktu : x 45 Menit 1) Instrumen penilaian pengujian nomor benang dalam kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 2. Mengambil contoh uji dan mengondisikan 3. Mengukur kain contoh uji dengan mistar, minimal seluas 10 X 10 cm. 4. Memotong dengan gunting. Menentukan arah benang lusi dan arah 5. benang pakan, serta memberi tanda panah pada arah lusi. Mengeluarkan 20 helai benang lusi 6. dan 20 helai benang pakan. Benang yang hanya sepotong-sepotong dibuang. 7. Meluruskan benang contoh uji sampai tidak bergelombang (penegangan tidak 60 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 boleh menimbulkan mulur). Mengukur panjang benang yang 8. diluruskan tersebut. Panjang benang ini disebut P1 dan P2 adalah panjang kain contoh uji 9. Melakukan penimbangan untuk setiap 20 helai benang lusi dan pakan Melakukan pengujian sebanyak 20 10. kali, masing-masing untuk benang lusi dan pakan. Mengumpulkan data dengan mencatat panjang rata-rata benang 11. sesungguhnya sebelum ditenun (=P1) dan mencatat berat 20 helai benang tersebut Menghitung nomor metric benang Nm, 12. Ne1, Tex dan Denier benang Rubrik penilaian pengujian nomor benang dalam kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium jas sesuai SOP laboratorium laboratorium K3 tidak sesuai Mengambil Mengambil Tidak SOP K3 contoh uji dan Mengambil mengondisika contoh uji dan mengambil contoh uji n tetapi tidak Mengukur mengondisikan contoh uji dikondisikan kain contoh Mengukur uji dengan Mengukur kain Tidak kain contoh mistar, contoh uji mengukur uji tidak minimal dengan mistar, kain contoh dengan minimal seluas uji dengan mistar, 10 X 10 cm. mistar Direktorat Pembinaan SMK 2013 61
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai 2 seluas 10 X Tidak 10 cm. Memotong memotong sehingga dengan contoh uji. luasnya tidak Memotong gunting. tepat . 10 X contoh uji Tidak 10 cm dengan Menentukan menentukan Memotong gunting arah benang arah lusi dan contoh uji sesuai lusi dan arah arah pakan tidak sesuai ketentuan benang pakan, kain contoh ketentuan Menentukan memberi tanda uji arah lusi dan panah pada Menentukan arah pakan arah lusi. Tidak arah lusi dan kain contoh mengeluar- arah pakan uji dan Mengeluarkan kan 20 helai kain contoh memberi 20 helai benang lusi uji tetapi tanda benang lusi dan 20 helai tidak dan 20 helai benang memberi Mengeluarkan benang pakan. pakan. tanda 20 helai Benang yang Mengeluarka benang lusi hanya Tidak n 20 helai dan 20 helai sepotong- meluruskan benang lusi benang sepotong benang dan 20 helai pakan. dibuang. contoh uji benang Benang yang pakan tetapi hanya Meluruskan menyertakan sepotong- benang contoh benang yang sepotong uji sampai hanya dibuang. tidak sepotong- Meluruskan bergelombang sepotong benang (penegangan Meluruskan contoh uji tidak boleh benang sampai tidak menimbulkan contoh uji bergelomban mulur). sampai tidak g bergelomban (penegangan g, tetapi tidak penegangan menimbulkan menimbulkan mulur). mulur. 62 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengukur mengukur panjang Mengukur panjang Tidak teliti benang yang panjang benang yang saat diluruskan benang yang diluruskan mengukur tersebut. diluruskan panjang Panjang tersebut. Tidak benang yang benang ini Panjang melakukan diluruskan disebut P1 benang ini penimbanga tersebut dan P2 adalah disebut P1 dan n untuk panjang kain P2 adalah setiap 20 Melakukan contoh uji panjang kain helai benang penimbang- Melakukan contoh uji lusi dan an sebagian penimbangan Melakukan pakan dari 20 helai untuk setiap penimbangan Tidak benang lusi 20 helai untuk setiap 20 melakukan dan pakan benang lusi helai benang pengujian dan pakan lusi dan pakan sebanyak 20 Melakukan kali pengujian Melakukan Melakukan kurang dari pengujian pengujian Tidak 20 kali. sebanyak 20 sebanyak 20 mengumpul kali, masing- kali, masing- kan data Kurang teliti masing untuk masing untuk dalam benang lusi benang lusi mengumpul- dan pakan. dan pakan. kan data Mengumpul- Mengumpul- kan data kan data dengan dengan mencatat mencatat panjang rata- panjang rata- rata benang rata benang sesungguh- sesungguhnya nya sebelum sebelum ditenun (=P1) ditenun (=P1) dan mencatat dan mencatat berat 20 helai berat 20 helai benang benang tersebut. tersebut. Direktorat Pembinaan SMK 2013 63
Pengujian Bahan Tekstil 2 Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Menghitung menghitung nomor metric Menghitung nomor metric Kurang teliti benang Nm, nomor metric benang Nm, dalam Ne1, Tex dan benang Nm, Ne1, Tex dan menghitung Denier Ne1, Tex dan Denier nomor metric benang Denier benang benang benang Nm, dengan benar Ne1, Tex dan Denier benang e. Lakukan pengujian berat kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Perlengkapan K3 : jas laboratorium Bahan dan alat : Timbangan Kain contoh uji gunting Waktu : 3 x 45 Menit Instrumen penilaian pengujian berat kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. No. Aspek yang dinilai Kriteria 123 1. Mengenakan jas laboratorium 2. Menimbang kain contoh uji seluas 10 x 10 cm untuk pengujian berat kain secara penimbangan 3. Mencatat berat contoh uji seluas 10 x 10 cm. 4. Menghitung berat kain per meter persegi secara penimbangan 5. Menghitung berat kain per meter persegi secara perhitungan 64 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Rubrik penilaian pengujian berat kain sesuai prosedur dengan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Aspek yang 1 Kriteria 3 dinilai Tidak 2 Mengenakan mengenakan jas Mengenakan jas Mengenakan laboratorium jas laboratorium laboratorium jas sesuai SOP laboratorium K3 Menimbang Tidak tidak sesuai Menimbang kain contoh uji menimbang SOP K3 kain contoh seluas 10 x 10 kain contoh uji Menimbang uji seluas 10 cm untuk kain contoh x 10 cm pengujian berat uji dengan kain secara luas kurang penimbangan atau lebih dari 10 x 10 cm Mencatat berat Tidak Tidak teliti Mencatat contoh uji mencatat berat dalam dengan teliti seluas 10 x 10 contoh uji mencatat berat contoh cm. berat contoh uji seluas 10 Tidak uji x 10 cm. Menghitung menghitung Tidak teliti Menghitung berat kain per berat kain per menghitung berat kain meter persegi meter persegi berat kain per per meter secara secara meter persegi persegi penimbangan penimbangan secara secara Tidak penimbangan penimbangan Menghitung menghitung Tidak teliti Menghitung berat kain per berat kain per dalam berat kain meter persegi meter persegi menghitung per meter secara secara berat kain per persegi perhitungan perhitungan meter persegi secara secara perhitungan perhitungan Direktorat Pembinaan SMK 2013 65
Pengujian Bahan Tekstil 2 G. Refleksi 1. Manfaat apa yang kalian peroleh setelah mempelajari unit melakukan pengujian konstruksi kain ini? 2. Apakah hal-hal baru yang dapat kalian peroleh dalam unit melakukan pengujian konstruksi kain ini? 3. Apakah yang perlu ditambahkan dalam unit melakukan pengujian konstruksi kain ini? 4. Bagaimana sebaiknya sikap kita kalau memperoleh sesuatu yang berharga/baru? 5. Apakah yang dapat kalian lakukan setelah mempelajari modul ini? H. Referensi Chatib Winarni dan Soenaryo Oriyati, 1979, Petunjuk Praktek Pengujian 1, Jakarta, Dikmenjur Depdikbud DSTI, 1973, Standar-standar DSTI, Bandung, Dewan Standarisasi Tekstil Indonesia Karnadi dan Muzahar Yunizir, 1979, Design Tekstil 1, Jakarta, Dikmenjur Depdikbud Roetjito dan Djaloes Gaizia M, 1979, Pengujian Tekstil 1, Jakarta, Direktorat Dikmenjur Depdikbud Suparli L dkk, 1977, Teori Pembuatan Kain 1, Jakarta, Dikmenjur Depdikbud Wibowo Moerdoko, 1973, Evaluasi Tekstil bagian Fisika, Bandung, ITT Bandung 66 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 UNIT 2. PENGUJIAN KEKUATAN TARIK KAIN A. Ruang Lingkup Pembelajaran Pengujian Kekuatan Prinsip Pengujian Tarik Kain Peralatan Pengujian Persiapan Contoh Uji Persiapan Alat Prosedur Pengujian Pengumpulan Data Laporan Kegiatan Contoh Pengumpulan Data dan Perhitungan Direktorat Pembinaan SMK 2013 67
Pengujian Bahan Tekstil 2 B. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul ini sesuai waktu yang telah ditentukan peserta didik diharapkan dapat : 1. Mendeskripsikan pengertian kekuatan tarik kain beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya 2. Menjelaskan dengan benar ruang lingkup dan jenis-jenis pengujian untuk mendapatkan hasil uji kekuatan tarik kain tekstil 3. Mengidentifikasikan macam-macam peralatan dan bahan yang digunakan dalam pengujian kekuatan tarik kain dengan benar 4. Mendeskripsikan langkah kerja atau proses pengujian kekuatan tarik kain secara urut sesuai prosedur 5. Melaksanakan proses pengujian sesuai prosedur/langkah kerja untuk mendapatkan hasil data yang sesuai 6. Melakukan pengolahan data dan mampu melaksanakan analisis untuk mendapatkan hasil akhir/kesimpulan 7. Menyajikan hasil kegiatan pembelajaran dalam bentuk laporan kegiatan tertulis sesuai ketentuan 8. Melakukan pengendalian proses, perawatan ringan peralatan dan menjalankan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. C. Kegiatan Belajar 1. Mengamati Dalam kegiatan mengamati ini kalian peserta didik diminta mengamati jenis dan tahapan pengujian kekuatan tarik kain dengan diawali pengamatan pada beberapa jenis kain tekstil secara manual yang ada di sekitar, misalnya di sekolah (hasil unit produksi), sekitar tempat tinggal, ataupun wilayah yang lebih luas seperti kabupaten/provinsi. Pengamatan ini akan memperkaya pemahaman kalian tentang berbagai jenis kain tekstil yang beraneka ragam jenisnya terutama dalam hal kekuatan tarik kain yang sangat berpengaruh dalam pemanfaatan dan penggunaan sehari-hari serta yang paling pokok pada tahap ini adalah jenis dan tahapan pengujian kekuatan tarik kain. Sebagai panduan dalam pengamatan ini kalian dapat mengikuti instruksi pengamatan dari guru ataupun instruksi dalam modul ini, dan diharapkan dapat memperkaya hasil dengan melakukan pengamatan secara mandiri. Beberapa instruksi yang dapat kalian laksanakan adalah sebagai berikut: 68 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Amatilah beberapa jenis kain yang ada di lingkungan sekitar. Amati spesifikasinya : bentuk, ketetalan/kepadatan kain, warna, ukuran, kekakuan, mulur dan sebagainya Bandingkan dan carilah perbedaan maupun kesamaan yang ada bila menemukan jenis yang sama. Kelompokkan kain tekstil hasil pengamatan berdasarkan penggunaan, kekuatan, kekakuan, ketebalan dan sebagainya Secara lebih seksama dan mendalam, amatilah bagian-bagian dan komponen-komponennya Amati bagaimana kain-kain tersebut bisa di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari Amatilah jenis pengujian kekuatan tarik kain yang ada di sekitarmu seperti di laboratorium/unit produksi maupun yang ada di perusahaan yang ada di sekitarmu. Amati tahapan proses pengujian kekuatan tarik kain yang dilakukan di laboratorium/unit produksi maupun yang ada di perusahaan yang ada di sekitarmu. Bandingkan dan carilah perbedaan maupun kesamaan yang ada pada jenis pengujian kekuatan tarik kain. Secara lebih seksama dan mendalam, amatilah aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam prosedur pengujian kekuatan tarik kain. Amati proses dan hasil pengujian kekuatan tarik kain yang dilakukan di sekitarmu. Amati dan simak laporan/dokumen hasil pengujian kekuatan tarik kain yang ada di sekitarmu, carilah sumbernya di perpustakaan maupun internet. Tuliskan hasil pengamatan kalian berdasarkan penugasan guru dengan membuat format pengamatan buatan sendiri atau menggunakan format pengamatan seperti contoh di bawah ini. Contoh Lembar Kegiatan Mengamati No Kain Spesifikasi Fungsi Keterangan 69 1 2 3 4 5 ... Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 No. Tempat Pengujian Prosedur Pengujian Hasil Pengujian 1 2 3 4 5 ... 2. Menanya Bertanyalah kepada produsen kain tekstil maupun guru kompetensi kejuruan pembuatan kain/pertenunan tentang segala hal berkait tentang kekuatan tarik kain, galilah segala pertanyaan yang ada di benak kalian agar kalian terbiasa untuk mampu melihat, menggali dan menemukan permasalahan. Beberapa pertanyaan di bawah ini dapat kalian pergunakan dan dikembangkan sendiri. Apa pengaruh ketebalan kain terhadap kekuatan tarik kain? Apa pengaruh kekakuan kain terhadap kekuatan tarik kain? Bagaimana cara menentukan kekuatan tarik kain? Adakah cara praktis yang dilakukan untuk menentukan kekuatan tarik kain ? Mengapa kita harus mengetahui kekuatan tarik sebuah kain? Apa manfaat yang didapat? Apa akibatnya jika kekuatan tarik kain tidak ditentukan terlebih dahulu? Faktor-faktor apa saja yang menentukan kekuatan tarik kain? Kapan pengujian kekuatan tarik kain sebaiknya dilakukan? Jenis pengujian kekuatan tarik kain meliputi apa saja? Apa saja peralatan yang dibutuhkan? Bahan apa saja yang dibutuhkan dalam pengujian kekuatan tarik kain? Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil pengujian? Siapa sajakah yang perlu melakukan pengujian kekuatan tarik kain? Apakah produsen/perusahaan harus melakukan pengujian kekuatan tarik kain? 70 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Syarat apa saja yang dibutuhkan untuk dapat melakukan pengujian kekuatan tarik kain dengan benar? Apakah pengujian kekuatan tarik harus dilakukan juga di industri kecil atau hanya industri besar tekstil? Apa kesulitan yang dihadapi dalam pengujian kekuatan tarik kain? Di mana dapat dibeli peralatan untuk pengujian kekuatan tarik kain? Berapa harga peralatan untuk pengujian kekuatan tarik kain tersebut? Apakah mungkin pengujian kekuatan tarik kain dijadikan usaha/bisnis? Berapa kira-kira keuntungan yang dapat diperoleh dalam bisnis pengujian kekuatan tarik kain? dan sebagainya. Lembar kegiatan menanya: Penggunaan format lembar pertanyaan adalah cara untuk mempermudah dalam menghimpun, mengurutkan pertanyaan yang diperoleh agar mempunyai susunan yang sistematis, dari yang sederhana/mudah ke hal yang sulit/kompleks; atau berdasar urutan waktu, dari yang awal ke yang paling mutakhir, dan sebagainya. Buatlah daftar pertanyaan dengan menggali sebanyak mungkin pertanyaan, agar mudah pencatatannya, kalian dapat membuat format kegiatan menanya ini secara mandiri atau mengembangkannya berdasar contoh yang ada di bawah ini: Lembar Pertanyaan No Pertanyaan 3. Mengumpulkan Data/Informasi/Uji Coba/Eksperimen Berdasarkan hasil kegiatan menanya, kalian telah mengumpulkan beberapa pertanyaan terkait kekuatan tarik kain, sekarang carilah Direktorat Pembinaan SMK 2013 71
Pengujian Bahan Tekstil 2 informasi untuk dapat menjawab berbagai pertanyaan yang telah kalian himpun. Kumpulkanlah berbagai informasi dan data yang berkaitan dengan kekuatan tarik kain dari buku-buku, atau informasi langsung melalui wawancara dengan produsen, pedagang, konsumen, guru produktif pembuatan kain, dan sebagainya. Informasi kalian juga akan lebih lengkap apabila diperkaya dengan searching di internet untuk melengkapi informasi tentang kekuatan tarik kain yang dibutuhkan dari berbagai bentuk penyajian seperti : artikel, laporan, jurnal, penelitian, buku elektronik, gambar, video dan sebagainya. Kumpulkanlah berbagai informasi tersebut untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kalian sebagai salah satu proses pembelajaran kalian secara mandiri. Contoh Lembar Kegiatan Mengumpulkan Data/Informasi No Sumber Isi Informasi Tanggal Keterangan Informasi Pengambilan Data 4. Mengasosiasi/Mendiskusikan Diskusikan informasi mengenai kekuatan tarik kain yang telah kalian kumpulkan dari berbagai sumber dengan teman-teman di kelas. Topik diskusi dapat menyangkut : Latar belakang kekuatan tarik kain menjadi sangat penting peranannya dalam dunia pertekstilan Aspek yang mempengaruhi pengujian kekuatan tarik kain dilaksanakan Industri mana yang mempunyai dan menggunakan peralatan untuk melakukan pengujian kekuatan tarik kain Keuntungan yang diperoleh dari kegiatan pengujian kekuatan tarik kain khususnya bagi dunia industry dan juga konsumen Resiko apabila tidak melakukan pengujian kekuatan tarik kain Cara penggunaan peralatan untuk pengujian kekuatan tarik kain 72 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi baik teknis dan non teknis dalam penggunaan peralatan pengujian kekuatan tarik kain Cara mengatasi kesulitan dalam penggunaan peralatan pengujian kekuatan tarik kain Prosedur penggunaan peralatan untuk pengujian kekuatan tarik kain dan sebagainya. Tuliskan beberapa catatan, khususnya masukan dari hasil diskusi kalian dengan teman-teman untuk keperluan memperkaya/memperbaiki informasi dan kesimpulan sementara yang sudah kalian buat sebelumnya. Catatan hasil diskusi: .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. 5. Mengkomunikasikan Presentasikan hasil pengumpulan informasi, data hasil pembelajaran dan kesimpulan yang berhasil kalian buat tentang pengujian kekuatan tarik kain Presentasikan hasil pembelajaran kalian dengan menggunakan berbagai media baik secara tertulis seperti laporan tertulis, artikel yang dilengkapi power point, gambar, foto, dan bahkan video. Semakin lengkap kalian menggunakan media maka pemahaman kalian akan semakin lengkap. Presentasi ini akan saling memperkaya wawasan dan pengetahuan kalian khususnya tentang pengujian kekuatan tarik kain apabila peserta/kelompok mampu mengumpulkan informasi yang berbeda, unik, dan lengkap. Tuliskan masukan-masukan yang kalian peroleh dari presentasi yang kalian sajikan di kelas/sekolah ataupun forum ilmiah lain yang dapat Direktorat Pembinaan SMK 2013 73
Pengujian Bahan Tekstil 2 digunakan untuk menampilkan temuan kalian tentang pengujian kekuatan tarik kain ini. Masukan hasil presentasi: .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. .................................................................................................................. D. Penyajian Materi 1. Pengujian Kekuatan Tarik Kain Kekuatan tarik kain merupakan daya tahan kain terhadap tarikan pada arah lusi atau arah pakan. Untuk menentukan kekuatan tarik kain dipakai 3 cara pengujian yaitu : Cara cekau (grab test) Cara jalur urai (strip raveled test) Cara jalur potong (strip test) Dari ketiga cara ini yang paling banyak dipakai adalah cara cekau, baik untuk kain yang dilapis maupun yang tidak dilapis. Cara ini lebih disukai karena menguntungkan, yaitu persiapan pembuatan contoh mudah dan cepat. Contoh dipotong dari kain dengan ukuran 10 x 15 cm, kemudian langsung diperiksa kekuatannya. Pengujian dengan cara jalur urai ukuran contohnya harus dipotong selebar 3,75 cm, atau 3,1 cm tergantung pada jumlah benang setiap inci kain, lalu diurai sehingga lebar kain tepat 2,5 cm. Penguraian ini memakan waktu, sehingga pada waktu pengujian yang sama akan mendapatkan jumlah pengujian yang lebih banyak bila dilakukan dengan cara cekau. 74 Direktorat Pembinaan SMK 2013
Pengujian Bahan Tekstil 2 Hasil pengujian dengan cara cekau akan selalu memberikan hasil rata- rata kekuatan yang lebih tinggi dari pada jalur urai untuk contoh kain yang sama. Ini disebabkan karena perbedaan ukuran dan bentuk contoh serta ukuran penjepit dan alat penguji. Selain itu perbedaan juga disebabkan karena beberapa hal seperti berat dan kekuatan tarik kain. Karena itu dalam melaporkan kekuatan kain dari suatu hasil pengujian harus disebutkan cara pengujian yang dipakai. Pengujian kekuatan tarik kain dilakukan untuk setiap contoh, biasanya dilakukan pengujian 5 kali untuk jurusan lusi dan 5 kali untuk jurusan pakan. Tetapi bisa juga dilakukan lebih dari 5 kali.tergantung dari faktor- faktor variasi. Ketelitian dan sebagainya. Perhitungan yang dilakukan meliputi kekuatan rata-rata, standar deviasi dan coefisien variasi. a. Prinsip Pengujian Mengukur beban maksimal yang dapat ditahan oleh kain, hingga kain tersebut putus. Pada saat putus, kain tersebut mendapat pertambahan panjang yang disebut mulur kain. Cara pengujian ada tiga macam yaitu cara jalur urai atau cara pita tiras; cara jalur potong atau cara pita dan cara cekau. b. Peralatan Pengujian Salah satu alat penguji kekuatan tarik kain adalah jenis kecepatan pembebanan tetap dengan kecepatan tarik 30 1 cm per menit dan waktu putus 20 3 detik sejak penarikan. Alat penguji ini dilengkapi dengan: Penjepit atas. Penjepit bawah yang bisa bergerak ke bawah atau ke atas. Beban, maksimal 250 kg. Ayunan tempat beban. Skala kekuatan yang terbagi atas 3 bagian, yaitu untuk pembebanan 50 kg yang sebelah dalam; untuk pembebanan 100 kg yang di tengah-tengah dan untuk pembenahan 250 kg yang sebelah luar. Direktorat Pembinaan SMK 2013 75
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336