Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul Busana M1 KB1

Modul Busana M1 KB1

Published by astutismkn4, 2019-07-12 13:34:36

Description: Modul Busana M1 KB1

Search

Read the Text Version

KEGIATAN BELAJAR 1 KEGIATAN BELAJAR 1 SERAT TEKSTIL 1. Pengertian Serat Tekstil Serat adalah benda yang panjangnya ratusan hingga ribuan kali diameternya. Serat merupakan bahan baku yang paling utama untuk tekstil. Tidak semua jenis serat dapat diproses menjadi produk tekstil, sehingga untuk dapat diolah menjadi produk tekstil maka serat harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a. Memiliki perbandingan panjang dan lebar yang besar Serat harus memiliki perbandingan panajang dan lebar yang cukup besar. Umumnya serat tekstil memliki panjang serat ratusan hingga ribuan kali dari lebarnya. Pada umumnya bentuk panjang serat dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu: 1) Staple : serat pendek 2) Filament : serat yang panjang 3) Tow : serat yang terssusun lebih dari satu filament 4) Monofil : serat yang tersusun hanya dengan satu filamen b. Memiliki kekuatan yang cukup Kekuatan serat didefinisikan sebagai kemampuan serat menahan suatu tarikan/regangan. Kekuatan serat menrupakan faktor yang menunjang langsung kekuatan produksi akhir baik berbentuk benang maupun dalam bentuk kain. jika sifat lainnya tetap maka makin kuat serat makin kuat benangnya/ kainnya. Serat yang kuat akan lebiih kaku, oleh karena itu kain yang mepunyai rabaan yang lembut disarankan untuk mengunakan serat yang kekuatannya sedang. c. Memiliki fleksibilitas tinggi Serat harus memiliki fleksibilitas yang tinggi sebab fleksibilitas ini sangat penting untuk membentuk drapery/jatuhnya bahan tekstil saat digunakan untuk berbagai jenis produk. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 1 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 d. Memiliki kemampuan mulur dan elastis Elastisitas adalah kemampuan serat untuk kembali kebentuk semula setelah mengalami tarikan. Mulur adalah pertambahan panjang setelah mengalami tarikan. Serat tekstil biasanya memiliki elastisitas dan mulur saat putus minimal 10 %. Kain yang dibuat dari serat yang memiliki elastisitas baik biasanya stability dimensinya baik dan tahan kusut. Serat buatan dapat diatur derajat mulur dan elastisitasnya sewaktu pembuatan serat. e. Memiliki cukup keriting agar memiliki daya kohesi antar serat Beberapa serat alam telah mempunyai pilinan pada waktu tumbuhnya yang disebut pilinan asli. Serat kapas memiliki pilinan asli kira-kira 155- 600/inchi. Pilinan ini dapat dilihat dengan mikroskop. Serat woll lebih bergelombang atau keriting dari serat lain. Bentuk gelombang atau keriting ini mempunyai pengaruh terhadap daya kohesi antar serat sehingga dapat menghasilkan benang yang ruah (lofty). Serat buatan/sintetis bentuk keriting dapat diberikan secara mekanik dalam pembuatannya. f. Memiliki daya serap terhadap air Hampir semua serat dapat menyerap uap air sampai batas tertentu. Serat - serat yang dapat menyerap uap air lebih banyak digunakan. Serat yang higroskopis lebih enak dipakai. Serat yang sedikit menyerap uap air disebut hidrofob. Serat hidrofob dalam keadaan basah dan kering memiliki sifat yang sama, cepat kering dan kecil mengkeretnya. g. Memiliki tahan terhadap sinar dan panas Setiap serat harus memiliki ketahanan terhadap sinar dan panas khusunya terhadap pengaruh matahari ataupunpnas penyetrikaan pada suhu tertentu. h. Tidak rusak dalam pencucian Serat tekstil harus tidak mudah rusak karena proses pencucian. i. Tersedia dalam jumlah besar Serat tekstil harus tersedia dalam jumlah besar atau dapat dibudidayakan secara masal karena untuk membuat bahan tekstil diperlukan jumlah serat yang sangat banyak. Page 2 MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 j. Tahan terhadap zat kimia tertentu Serat tekstil ahrus memiliki ketahanan terhadap zat kimia tertentu seperti alkali ataupun asam. Kekuatan ini diperlukan karena untuk memebuat bahan tekstil berwarna dibutuhkan proses menggunakan zat-zat kimia. 2. Penggolongan/ Klasifikasi Serat Tekstil Secara garis besar, serat tekstil digolongkan atau diklasifikasikan seperti pada Gambar 3. SELULOSA BATANG: Flax, linen, henep, jute, kenaf, rami BUAH : sabut kelapa DAUN : Abaca, heneguen, sisal BIJI: kapas, kapok STAPLE RAMBUT: Alpaca, unta, chasmere, Ilama, Mohair WOL: Biri-biri SERAT PROTEIN ALAM FILAMENT SUTERA: Ulat sutera MINERAL SERAT ASBES SERAT SELULOSA Rayon Viskosa TEKSTIL PROTEIN Rayon Asetat MINERAL Rayon Kuparamonium SEMI Serat Kasein SINTETIS Serat Zein Vicara Serat logam Serat gelas Silikat, karbon SERAT POLIMER POLIAMIDA: Nylon SINTETIS KONDENS POLIESTER: Tetoron, ASI Dacron POLIURETAN: Spandex SINTETIS POLIHIDROKARBON: Defin, Polietilena, Polipropilena POLIMER POLIHIDROKARBON ADISI yg disubstitusi halogen: Polivinil Alkohol (PVA) POLIHIDROKARBON yg disubstitusi nitril: Akrilat Gambar 3. Klasifikasi Serat Tektil Gambar 3 menunjukkan bahwa berdasarkan asal seratnya maka serat tekstil secara garis besar dapat digolongkan menjadi tiga (3) yaitu: serat alam, serat sintetis/buatan, dan serat semi sintetis. Serat alam terbagi menjadi serat MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 3 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 alam dari selulosa (biji, buah, daun, batang, akar), protein, dan mineral. Serat sintetis atau serat buatan adalah serat yang dibuat manusia dari zat kimia yang sering juga disebut dengan serat termoplastis. Sedangkan serat semi sintetis/semi buatan berasal dari serat alam yang diolah/diproses oleh manusia dan pembuatannya dibantu menggunakan bahan kimia. Tabel 1. Serat Alam dan Sumbernya (Noerati, dkk, 2013: 16) Tabel 2. Serat Buatan dan Sumbernya (Noerati, dkk, 2013: 16) Sifat bahan tekstil sangat ditentukan oleh serat asalnya, sebab bahan tekstil dapat dibuat dengan hanya satu jenis serat maupun dengan campuran dua atau lebih jenis serat. Bahan tekstil bisa terbuat dari MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 4 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 kombinasi serat alam dengan serat alam, serat alam dengan serat buatan ataupun kombinasi antara serat buatan dengan serat buatan. Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana sifat bahan maka terlebih dahulu kita harus mengetahui sifat dan karakteristik serat tekstil. 3. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Selulosa a. Serat Kapas Serat kapas merupakan salah satu serat yang banyak digunakan untuk produk pakaian jadi. Kapas biasanya dipakai sebagai bahan celana pria, jeans, baju hem, jaket, under wear, sprei dan berbagai penggunaan diberbagai kebutuhan sehari-hari. Serat kapas sangat popular karena setelah menjadi bahan tekstil terutama untuk kebutuhan fashion memiliki berbagai keunggulan sifat yaitu: - Nyaman dan sangat lembut Comfortable Soft hand - Memiliki daya serap terhadap air bagus - Memiliki warna yang awet - Sangat baik untuk di printing - Dapat dicuci dengan mesin - Dapat di dry cleaning - Kekuatan yang baik - Kelangsaiannya bagus - Mudah untuk diolah dirawat dan dijahit Gambar 4. Tanaman Kapas (sumber: www.cals.ncsu.edu) Salah satu kelemahan bahan tekstil dari serat kapas adalah mudah kusut. Namun dengan proses pengolahan dan penyempurnaan sifat mudah MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 5 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 kusut ini bisa diperbaiki menjadi lebih baik. Bahan tekstil dari serat kapas dapat berupa kapas kecantikan, berbagai jenis benang, kain tenun, kain rajut maupun kain non woven (tidak ditenun). Tabel 3. Karakteristik Serat Kapas (Noerati, 2013:18) b. Serat Rami Tanaman rami adalah tanaman tahunan yang berbentuk rumpun mudah tumbuh dan dikembangkan di daerah tropis, tahan terhadap penyakit dan hama, serta dapat mendukung pelestarian alam dan lingkungan. Tanaman Rami yang dikenal dengan nama latinnya Boehmeria nivea (L) Goud merupakan tanaman tahunan berbentuk rumpun yang dapat menghasilkan serat alam nabati dari pita (ribbons) pada kulit kayunya yang sangat keras dan mengkilap. Rami atau haramay (Sunda) termasuk dalam stingless netlle (sejenis daun gatal) dalam keluarga Urticaceae dan ordo Urticales, yang di daerah tropika ada sekitar 40 genera dan 500 spesies. Rami merupakan spesies yang paling penting secara ekonomi, karena memiliki serat yang baik untuk diperdagangkan. Ada dua golongan rami yang secara komersial diusahakan, yaitu rami hijau (Boehmeria nivea var. tenaccisima) dan rami putih (Boehmeria nivea var. proper). Ciri khas tanaman rami putih adalah pada daun bagian bawah berwarna putih keperakan yang sangat kontras, sedangkan rami hijau MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 6 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 warna putih keperakannya agak kurang jelas. Sifat-sifat serat rami antara lain sebagai berikut: - Berwarna putih, mudah diberi warna - Kuat, memiliki kekuatan 4X lebih besar daripada linen, 6X dari sutera dan 7X dari kapas. - Kilapnya lebih tinggi dari beberapa linen, daya serap terhadap kelembaban 12%, (daya serap kapas 8%) - Elastisitas rendah, licin dan kaku Gambar 5 . Tanaman Rami (sumber: www.foragri.blogsome.com) Gambar 6 . Serat Rami (sumber: www.nurilmaputri.blogspot.com) Serat rami banyak diolah untuk campuran pada kapas dengan dibuat menjadi staple disesuaikan dengan serat kapas. Bahan serat rami dicampur dengan bahan polyester yang diproduksi dengan komposi minimal 10% dan maksimal 25%. Serat rami juga diolah menjadi berbagai produk kerajinan seperti tas dan kain lurik, maupun untuk kain pada mebeulair dan banyak dikembangkan untuk bahan komposit guna keperluan militer seperti pakaian seragam dan rompi anti peluru. Page 7 MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 Gambar 7. Contoh Kain Lurik dari Serat Rami (www.kainikat.com) c. Serat Nanas Tanaman nanas (Ananas cosmosus) termasuk famili Bromeliaceae merupakan tumbuhan tropis dan subtropis yang banyak terdapat di Filipina, Brasil, Hawai, India dan Indonesia. Di Indonesia tanaman tersebut terdapat antara lain di Subang, Majalengka, Purwakarta, Purbalingga, Bengkulu, Lampung dan Palembang, yang merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup berpotensi. Serat yang bermutu baik dihasilkan dari daun yang sudah matang. Daun yang sudah matang ini ditandai dengan kemasakan pada buahnya, yaitu pada waktu tanaman berumur 12 sampai 18 bulan. Kandungan serat nanas terdiri dari selulose (56 62%), hemiselulose (16 19%), pektin (22,5%), lignin (9 13%), lemak dan lilin (4 7%), air terlarut (1 1,5%), dan abu (2 3%) . Sifat-sifat fisik serat nanas sebagai dalam bundel serat memiliki kehalusan 2,5 5,5 tex, panjang 10 90 mm, daya mulur 3,42%, keuletan 42,6 CN/tex, modulus 10,2 CN/tex, dan masa jenis 1,543 g/cm3 . Daya mulur serat nanas lebih rendah dibandingkan serat kapas (8,5%) .Serat nanas lebih higroskopies jika dibandingkan serat dari kapas, abaka, dan yute. Sifat ini menunjukkan kemampuan serat untuk mengikat uap air yang pada akhirnya menentukan kenyamanan pada pakaian. Kapas hanya mampu menyerap sekitar 7 8% sedangkan nanas lebih dari 10%. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 8 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 Kain dari serat daun nanas memiliki sifat-sifat kenampakan yang baik, mirip linen atau sutera, berwarna putih, lembut dan ringan, kuat, elegan, mudah dalam perawatan, dapat menyerap pewarna kain, dan sangat kuat. d. Serat Linen Serat linen diambil dari serat batang pohon flax atau vlas. Serat linen mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Serat lenen tidak tahan terhadap asam dan basa. - Serat lenen kurang elastis dan kurang lemas. - Kandungan air mencapai 7 – 8 % pada kondisi standar, tetapi menyerap dan melepaskan uap air lebih cepat. - Serat lenen dapat menghantarkan panas dengan baik. - Serat lenen dapat dikelantang dengan baik. Serat linen memiliki kegunaan sebagai berikut: - Bahan pakaian dan tekstil kebutuhan rumah tangga. - Benang jahit, jala, dan pipa pemadam kebakaran. Teknik pemeliharaan serat linen yaitu: - Serat lenen dapat dicuci dengan semua jenis sabun. - Menghindari pengelantangan dengan chlor. - Dijemur di tempat yang teduh atau dianginkan. - Diseterika dengan panas tinggi, agar kekusutan serat ini hilang. e. Serat Henep Serat henep merupakan serat yang diambil dari kulit pohon henep. Pada umumnya serat henep digunakan untuk tali temali, kanvas, dan karung. Serat henep memiliki sifat-sifat sebagai berikut: - Serat henep lebih kuat dari flex (25%), tetapi lebih kasar dan lebih tua warnanya. - Serat henep tidak dapat dipintal atau dijadikan benang yang halus. - Serat henep tahan terhadap pengaruh udara dan suhu yang lembab. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 9 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 f. Serat Goni Serat goni berasal dari serat kulit pohon goni. Sifat-sifat serat goni antara lain sebagai berikut: - Serat goni tidak kuat, tidak tahan terhadap udara yang lembab dan cahaya matahari. - Serat goni tidak rata, berdebu dan kaku. - Serat goni memiliki panjang 3 – 4 meter - Serat goni bersifat higroskopis, akan tetapi dalam keadaan basah serat goni dapat menjadi busuk. - Serat goni tahan terhadap chlor - Serat goni sukar menghisap ketika dicelup. Kegunaan dari serat goni adalah: - Kain kasur, kain kursi, dan tirai. - Tenunan dasar pada permadani. - Karung goni untuk kualitas serat goni yang buruk. g. Serat Rosella Serat rosella adalah serat yang berasal dari tanaman Hibiscus Sabdariffa. Kegunaan dari serat rosella yaitu digunakan untuk karung pembungkus gula dan beras. Sifat-sifat serat rosella yaitu: - Batang dan daun tanaman rosella berwarna hijau tua sampai kemerah- merahan. - Bunga berwarna putih, cream, dan kuning. - Serat yang baik berwarna cream sampai putih perah dan berkilau. - Dalam keadaan basah kekuatan serat rosella tetap. h. Serat Abaka (Henep Manila) Serat abaka berasal dari henep manila yaitu serat daun dari batang semu sebuah pohon yang menyerupai pohon pisang. Serat abaka MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 10 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 digunakan untuk bahan pakaian, tali temali, dan tenunan tembus terang. Sifat-sifat serat abaka yaitu: - Warna serat bervariasi dari putih sampai kuning gading, cream, cokelat muda, cokelat tua, dan hitam. - Serat abaka tahan terhadap air laut. - Mempunyai sifat mengambang yang baik. - Serat abaka kuat dan tahan tekukan. i. Serat Sisal Serat sisal adalah serat yang berasal dari daun tumbuh-tumbuhan agave sisalana. Sifat-sifat serat sisal yaitu: - Serat sisal berwarna putih dan berkilau. - Serat kaku. - Kekuatan serat sisal sangat baik dan tahan terhadap air laut. - Serat sisal digunakan sebagai bahan tali-temali. 4. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Protein a. Serat Wol Serat wol dapat berasal dari bulu biri-biri, kelinci angora, rambut kuda atau domba. Serat wol memiliki sifat-sifat sebagai berikut: - Menyerap uap air yang tinggi dari udara. Besar kecilnya kadar uap air yang diserap bergantung pada kelembaban udara. - Berkilau, dengan perbedaan bergantung dari susunan permukaan serat, ukuran serat, serat gelombang atau keriting. - Keadaan basah, serat wol memiliki kekuatan berkisar antara 1,2 – 1,7 gram per deniwe dengan mulur 30 – 40 %. - Mempunyai elastis sempurna (di dalam air dingin). - Daya pegas yang kuat, sehingga kain wol tidak mudah/dapat kusut. - Panjang serat wol antara 4 – 35. - Tidak tahan terhadap ngengat. Serat wol digunakan antara lain sebagai : Page 11 MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 - Bahan pakaian pria dan wanita serat pakaian anak-anak. - Keperluan alat-alat rumah tangga, seperti karpet kursi, tirai, selimut, dan lain sebagainya. - Keperluan industri, seperti piano, isolasi, sumbu lampu, dan sebagainya. b. Serat Mohair (serat bulu kambing angora) Sifat-sifat serat mohair hampir sama dengan serat wol. Sementara itu, serat mohair mempunyai kegunaan yaitu untuk kain berbulu (selimut), pakaian musim panas, kain rajut dan untuk kain penutup kursi dan permadani. c. Serat Kasmer Serat kasmer berasal dari bulu kambing kasmer yang berukuran lebih besar dari angora dan mempunyai rambut atau bulu yang lurus. d. Serat Unta Serat unta berasal dari bulu unta yang memiliki sifat berupa kehalusan dan kekuatan yang hampir sama dengan serat wol dan serat mohair. e. Serat Ilama (Glama-Glama) Serat ilama berasal dari binatang sejenis unta di daerah pegunungan Andes (antara Peru dan Bolivia). Serat ini memiliki sifat-sifat berupa serat yang halus dan warna yang bervariasi dari putih sampai hitam, dan cokelat. f. Serat Alpaka Serat alpaka hampir sama dengan serat ilama, hanya berukuran lebih kecil dan mempunyai bulu yang lebih seragam serta mempunyai warna yang bervariasi dari putih cokelat kekuning-kuningan dan berkilau. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 12 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 g. Serat Vikuna Serat vikuna berasal dari jenis ilama yang paling kecil dan mempunyai kekuatan yang hampir sama dengan serat kasmer. h. Serat Kelinci Angora Serat bulu kelinci angora sudah lama dipergunakan di industri tekstil terutama digunakan untuk pembuatan topi, kain rajut dan sebagai campuran serat wol atau nylon. i. Serat Sutera Sutera adalah serat yang berbentuk filamen yang dihasilkan dari sejenis serangga lepidoptera. Serat sutera mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : - Benang sutera merupakan benang terhalus dari bahan-bahan tekstil asli dan terkuat jika dibandingkan dengan bahan lain yang sama halusnya. - Mempunyai kekuatan kusut sebesar 15% dalam keadaan basah. - Mempunyai panjang filamen 300 – 1600 meter. - Penampang berbentuk segitiga dengan sudut-sudut membulat, hal ini menyebabkan sutera menjadi berkilau. - Licin, lembut, kenyal, kuat dan dapat menyesuaikan diri dengan temperatur udara. - Serat sutera bukan penghantar panas yang baik, tetapi serat sutera menyebabkan rasa dingin apabila dipakai. - Higroskopis atau menghisap keringat, baik untuk pakaian musim panas dan musim dingin. - Serat sutera tahan terhadap ngengat. - Serat sutera dapat rusak terhadap sinar matahari, sehingga dapat menyebabkan warna serat berubah menjadi kuning. Disarankan pada saat menjemur sutera (kain sutera) tidak terkena cahaya/sinar matahari langsung. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 13 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 - Serat sutera dapat rusak apabila terkena obat kelantang yang mengandung chlor, dan dapat rusak dengan pemakaian seterika dengan panas 1100C. Disarankan pada saat pemakaian seterika menggunakan panas kurang dari 1100C. - Serat sutera tahan terhadap lindi, sehingga pada saat mencuci harus menggunakan sabun lunak supaya tidak mengurangi kekilauan serat. - Serat sutera tidak tahan terhadap asam. Pemakaian asam dapat menyebabkan warna dan kilau serat menjadi luntur atau hilang. Kegunaan serat sutera yaitu digunakan sebagai: - Bahan pakaian wanita, kaus kaki wanita, dasi, sapu tangan. - Keperluan alat-alat rumah tangga, seperti kain gorden, seprei, benang jahit, benang sulam, isolasi listrik, kain parasut, senar alat-alat musik, dan sebagainya. 5. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Mineral Serat Asbes Serat asbes adalah serat yang diperoleh dari batu karang (peridotite) yang terletak jauh di bawah permukaan tanah yang tersusun dari besi, magnesium, dan siliket. Akibat pengaruh tekanan yang tinggi dan air panas di dalam tanah yang mengandung garam-garam dan karbondioksida menjadikan kristal-kristal dengan berbagai bentuk, yang kemudian disebut dengan asbes. Asbes memiliki sifat-sifat yang berbeda- beda antara yang satu dengan lainnya, hal ini disebabkan pembentukan oleh alam dengan kondisi yang berlainan. Serat asbes memiliki sifat-sifat yaitu : - Kekuatan dan kemuluran asbes bervariasi, tergantung dari jenis, cara penambangan, dan pengambilan serat batunya. - Serat asbes memiliki kemuluran yang sangat rendah, yaitu 1 – 3 %. - Sedikit menyerap air. - Serat asbes tahan terhadap panas dan api. - Serat asbes tahan terhadap asam. Page 14 MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 - Serat asbes merupakan penghantar listrik dan panas yang buruk. - Serat asbes tahan terhadap gesekan dan cuaca. - Serat asbes menyerap suara, terutama frekuensi tinggi. Serat asbes digunakan antara lain untuk benang, bahan pencampur atap, bahan pembungkus, bahan penahan panas dan api, dan bahan pelapis rem dan kopling. 6. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Semi Sintetis a. Rayon Viskosa Rayon viskosa memiliki sifat-sifat sebagai berikut: - Kekuatan serat kira-kira 26 gram per denier dalam keadaan kering dan kekuatan basahnya kira-kira 15%, dan kekuatan serat sebesar 25% dalam keadaan basah. - Rayon viskosa tidak elastis, apabila benangnya mendapat suatu tarikan mendadak, kemungkinan benangnya tetap mulur dan tidak mudah kembali lagi, jadi jika dicelup akan menghasilkan celupan yang tidak rata dan kelihatan seperti garis-garis yang berkilau. - Rayon viskosa mempunyai berat jenis 152. - Rayon viskosa merupakan isolator listrik yang baik, tetapi uap air yang diserap oleh rayon ini akan mengurangi daya isolasinya. - Penyinaran terhadap rayon viskosa dapat menyebabkan kekuatannya berkurang. - Rayon viskosa tahan terhadap seterika panas, tetapi akan berubah menjadi kuning jika terlalu lama diseterika. - Rayon viskosa lebih cepat rusak oleh asam dibandingkan dengan kapas, apabila dalam keadaan panas. - Rayon viskosa tahan terhadap pelarut-pelarut untuk pencucian kering. Rayon viskosa pada umumnya digunakan sebagai bahan untuk pakaian dan tekstil keperluan rumah tangga, seperti kain tirai, kain penutup kursi, taplak meja, seprei, kain renda, dan baik digunakan untuk MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 15 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 kain lapis karena tahan terhadap gesekan, berkilau dan licin. Campuran rayon viskosa dan polyester banyak digunakan sebagai bahan pakaian. b. Rayon Kupramonium Larutan kupramonium merupakan selulosa yang diregenerasi, sehingga sifat-sifat yang dimiliki oleh rayon kupramonium sama dalam banyak hal dengan rayon viskosa. Sifat-sifat yang dimiliki oleh rayon kupramonium antara lain: - Rayon kupramonium lebih halus yaitu 1,2 lenier per filamen. - Kekuatan rayon kupramonium akan berkurang jika dalam keadaan basah. - Rayon kupramonium lebih mulur pada keadaan basah. - Mudah atau terbakar. - Pada suhu 1800C dapat mengakibatkan serat ini rusak - Kekuatannya berkurang oleh sinar matahari. - Rayon kupramonium dapat rusak oleh alkali, tetapi dengan kadar alkali rendah dan zat-zat oksidator. - Memiliki sifat lemas dan drape (sifat gelombang) yang baik. Rayon kupramonium digunakan untuk pakaian, kaus kaki wanita, pakaian dalam, dan sebagainya. Pengujian terhadap rayon kupramonium dapat dilakukan dengan uji pembakaran yang akan meninggalkan abu yang mengandung sedikit tembaga. c. Rayon Asetat Rayon asetat memiliki sifat-sifat sebagai berikut: - Daya mulur lebih besar dari daya mulur rayon. - Rayon asetat memiliki kekuatan yang rendah dalam keadaan basah, kekuatan susutnya mencapai 65%. - Memiliki daya menghisap air yang rendah. - Daya menghisap cat kurang, oleh karena itu dipergunakan cat istimewa untuk asetat. Page 16 MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 - Rayon asetat bukan penghantar panas yang baik. - Rayon asetat tidak tahan terhadap panas. Pada temperatur tinggi, rayon asetat mencair, dan setelah dingin menjadi beku dan kaku. - Rayon asetat tidak tahan terhadap alkali, zat pemutih yang mengandung Chlor. - Asetat larut dalam aseton. Teknik pemeliharaan rayon asetat yaitu: - Mencuci harus dilakukan dengan cepat, karena kekuatannya dapat berkurang apabila dalam keadaan basah. - Menggunakan sabun yang tidak mengandung lindi. - Dibilas dalam air suam-suam kuku. - Diseterika setelah kering dan tidak perlu dibasahi. Apabila diseterika sewaktu basah, bahan akan mengkilau. - Diseterika dengan temperatur paling tinggi 1200C. Panas yang tinggi akan menyebabkan bahan mencair dan melekat pada seterika, sehingga akan menyebabkan kain berlubang. Rayon asetat pada umumnya digunakan untuk pakaian wanita, tekstil keperluan rumah tangga, lapisan pengeras kain (leher kemeja), isolasi listrik, penyaring pada rokok, mengakukan kerah pada pakaian laki- laki atau wanita (trubenais/tenunan kapas yang dilapisi asetat). Pengujian terhadap rayon asetat dapat dilakukan dengan cara uji pembakaran, yaitu cepat terbakar dan mencair, meninggalkan bundaran keras dan berbau asam. d. Serat Gelas Serat gelas terdiri atas 2 jenis serat, yaitu filamen dan staple dengan panjang rata-rata 9 inci. Filamen gelas terbentuk dari pencampuran secara teliti bahan-bahan pasir silikat, batu kapur, dan paduan mineral untuk pembuatan gelasnya. Staple glass (benang) terbuat dari gelas yang tahan zat kimia. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 17 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 Serat gelas memiliki sifat-sifat sebagai berikut : - Dalam keadaan panas, gelas tidak terbakar dan lembek dan meleleh, serta tidak mengeluarkan asap atau gas yang mengganggu. Serat gelas tahan terhadap panas sampai 5380C. - Kekuatan serat akan bertambah apabila diameter makin kecil. - Daya serap air sangat rendah. - Bersifat sangat elastis. - Memiliki ketahanan listrik yang sangat tinggi. - Mempunyai sifat yang rapuh. - Pada umumnya serat gelas tahan terhadap semua asam kecuali asam fluoride dan cukup tahan terhadap alkali. Sebagai bahan campuran dengan serat-serat alam yang lain, kain dari serat gelas digunakan untuk kap lampu, saringan, kain kursi, taplak meja, kain gorden, pembungkus kawat tembaga, sementara itu pita kain gelas digunakan untuk pembungkus kabel listrik tegangan tinggi. e. Serat Logam Serat logam merupakan serat buatan yang terbuat dari logam. Serat logam menghasilkan benang logam yang digunakan sebagai bahan penghias tekstil, baik untuk keperluan rumah tangga maupun pakaian. f. Serat Modal Modal adalah nama generik untuk serat selulosa regenerasi yang dibuat dari pulp pohon beech. Proses pembuatannya secara prinsip sama dengan rayon viskosa, sehingga pada dasarnya merupakan serat rayon yang dimodifikasi. Serat ini dikembangkan mula-mula sekali pada sekitar tahun 1930-an untuk kebutuhan industri seperti kain pelapis ban, ban berjalan (conveyor belt) dan pipa selang. Perbedaannya yang paling menonjol dibandingkan dengan rayon adalah derajat kristalinitasnya lebih tinggi, sehingga kekuatannya juga lebih tinggi. Dimensinya pun lebih stabil, yaitu tidak mengkeret dan juga tidak berubah bentuk meskipun MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 18 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 dalam keadaan basah. Ia memiliki ketahanan gosok yang sangat baik, yaitu tidak mudah mengalami fibrilasi akibat friksi ataupun gesekan mekanik seperti sering ditemui pada serat rayon pada umumnya, dan pegangan lembut serta kilau menyerupai sutera. Sifat-sifat tersebut didapat melalui modifikasi pada kondisi pemintalan, pemakaian zat-zat koagulan, dan penarikan (drawing). Dari proses modifikasi tersebut dikenal dua jenis serat modal, yaitu polinosik (polynosyc = polymer non-synthetic) dan HMW (high wet modulus) modal. Serat modal kini banyak digunakan untuk bahan pakaian dan tekstil rumah-tangga, baik secara tunggal maupun campuran dengan serat- serat lainnya seperti kapas, poliester dan wol. Salah satu produsen terkemuka serat modal adalah Lenzing, yaitu perusahaan pembuat serat buatan dari selulosa asal Austria. g. Serat Tencel Serat yang diekstrak dari kayu eucalyptus yang sepenuhnya berasal dari hutan tanaman berkelanjutan. Tencel juga dikenal sebagai sebagai Lyocell sering disebut rayon generasi ketiga. Lenzing memulai produksi pilot serat el Tene yang lyocell pada tahun 1990, dengan operasi penuh dimulai pada tahun 1997. Lyocell memiliki banyak keuntungan dari rayon dan modal dalam propertinya serta proses manufaktur. Salah satu \"klaim untuk ketenaran\" utama dari lyocell adalah kemampuannya untuk menyerap kelebihan cairan (keringat) - pada tingkat lima puluh persen lebih dari kapas dan lepaskan dengan cepat ke atmosfir. Dalam hal ini, lyocell mendukung kemampuan alami kulit untuk bertindak sebagai shell pelindung untuk mengatur suhu tubuh dan menjaga keseimbangan air. Pada saat yang sama, manajemen kelembaban lyocell 'tidak memberikan kesempatan bakteri untuk tumbuh. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 19 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 7. Sifat dan Karakteristik Serat Tekstil yang berasal dari Sintetis a. Serat Polinosik Polinosik digunakan untuk bahan pakaian, kain tirai, vince atau moynel. Polinosik mempunyai sifat-sifat yaitu: - Kekuatan lebih tinggi. - Daya mulur yang lebih rendah. - Penggelembungan dalam air lebih kecil. b. Serat Poliamida (Nylon) Polyamide atau poliamida (nylon) mempunyai nama dagang yang bermaca-macam tergantung pada unsure pembentuknya. Nylon 66 dikenal sebagai Nilon, Nylon 6 dikenal sebagai Perlon, Caprolan, dan Amilan. Pengembangan selanjutnya terdapat Nilon 610, Nilon trilobal atau Antron, Rislan, Nomex, dan lainnya. Nylon mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Kuat dan tahan terhadap gesekan. - Isolator yang baik dan dapat menimbulkan sifat listrik static. - Sifat kekuatan dan elastisitasnya serta ketahanannya sangat baik - Daya mulur yang besar, kalau direngang sampai 8% benang akan kembali pada panjang semula, akan tetapi jika terlalu regang maka bentuknya akan berubah. - Kenyal, tidak mengisap lengas atau air, sehingga mudah kering. - Pada umumnya tidak tahan terhadap panas atau suhu tinggi, pada suhu di atas 1800ºC mulai lengket, rusak di suhu 2300ºC dan meleleh di suhu 2500ºC - Tahan terhadap lindi, alkali, tetapi tidak tahan terhadap chlor. - Tahan terhadap air garam - Tahan terhadap ngengat (serangga), cendawan (jamur) dan bakteri - Memiliki daya serap kelembaban (moisture regain ) yang rendah - Dapat dicelup dengan zat warna asam, namun dengan zat warna basa, direk, belerang, dan bejana, ketahanan luntur cuci dan sinarnya jelek MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 20 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 Teknik pemeliharaan yang dapat dilakukan pada Nylon yaitu: - Apabila diseterika, disarankan untuk mencoba dengan temperature yang rendah - Nylon berwarna putih hendaknya setelah dipakai segera dicuci karena nylon bisa menjadi berwarna kuning - Bahan nylon tidak perlu direndam terlalu lama, karena kotoran hanya bersifat menempel. - Mencuci dengan cara diremas-remas dalam air sabun suam-suam kuku dan bilas dalam air suam-suam kuku tersebut. - Gantung basah-basah sampai kering dan tidak perlu diperas. Nylon digunakan sebagai bahan pakaian dalam, pakaian wanita, kaus kaki, dan tekstil rumah tangga, seperti gorden jendela atau pintu, kain kursi, permadani, dan kain penyaring, serta untuk yang lain digunakan untuk dibuat kain parasut, tali temali, benang ban terpal, dan untuk tekstil industri lainnya. c. Serat Poliester Poliester mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Tahan kusut dan tahan cuci. - Tahan terhadap obat kelantang. - Poliester lebih tahan terhadap sinar matahari daripada nylon. - Dapat ditekan dengan seterika panas (1500C), hingga terjadi lipatan tetapi dapat dihilangkan dengan panas yang sama pula. Untuk membuat lipatan yang permanen memerlukan panas 2100C. - Mempunyai sifat elastis yang baik. - Poliester tahan terhadap asam lemah, meskipun pada suhu mendidih. - Poliester meleleh di udara pada suhu 2050C dan tidak menguning pada suhu yang tinggi. - Dimensi poliester dapat distabilkan dengan cara pemantapan panas yang diatur pada suhu tertentu. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 21 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng

KEGIATAN BELAJAR 1 Perawatan terhadap bahan poliester yaitu dengan cara mencuci dengan air sabun dan dibilas, tetapi tidak perlu diperas dan gantungkan hingga kering. Bahan ini tidak perlu diseterika apabila sudah digantungkan dengan baik. Poliester banyak dipakai untuk bahan pakaian, dasi, kain tirai, pipa pemadam kebakaran, tali temali, jala, kain layar, terpal, tali- temali kapal, pakaian pelindung dalam pabrik yang banyak memakai asam-asam, dan digunakan sebagai benang pada ban. d. Serat Spandex Spandex atau elastane adalah jenis serat buatan/sintetis jenis poliuretan dengan sifat-sifat elastisitas yang sangat tinggi dan lebih baik dari robber, kuat, dan memiliki ketahanan gosokan yang tinggi, mulur dan kemampuan kembali dari peregangan yang sangat baik. Brandname yang paling dikenal dalam spandex adalah Lycra yang merupakan trade mark dari Du Pont. Umumnya spandex diproduksi dalam bentuk monofilament dengan penampang yang bulat. Range nomor benang bervariasi dari 20D – 4300D. Misalnya jenis benang spandex 20D dipakai dalam jenis kain yang sangat halus, semakin besar nomor benang semakin berat kain yang dihasilkan. Sifat-sifat kain dengan menggunakan spandex bahkan dapat mencapai tingkat elastisitas dengan tarikan sampai 500%. DAFTAR PUSTAKA Noerati, dkk. (2013). Teknologi Tekstil. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Bandung: STTT Noor Fitrihana. (2015). Teknologi Tekstil dan Fashion. Bahan Ajar Mata Kuliah Teknologi Tekstil. Yogyakarta: UNY Sunaryo, dkk. (2008). Fabric Sourcing Handbook. Bandung: Garment Partnership Indonesia (GPI)- STTT & IGTC. MODUL 1 PENGETAHUAN TEKSTIL Page 22 Dr. Widihastuti Noor Fitrihana, M. Eng


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook