i
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan rasa syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas pemberian rahmat, taufik, dan hidayahNya kepada kita semua. Salah satu contoh kecil dari nikmat itu adalah terselesaikannya e-modul kimia kelas XI materi laju reaksi sebagai pendukung pembelajaran di SMA Al Furqan Jember. Sholawat dan salam semoga tersampaikan selalu kepada Nabi Muhammad SAW. E-modul ini berisi materi laju reaksi untuk membantu siswa agar mampu belajar mandiri. Penyusun berharap e-modul ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam pembelajaran kimia. Akhir kata, semoga segala upaya yang dilakukan dapat bermanfaat untuk memajukan pendidikan di Indonesia, khususnya bidang kimia. ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................................................iii GLOSARIUM ...........................................................................................................................iv PENDAHULUAN ......................................................................................................................1 A. Identitas Modul ................................................................................................................1 B. Kompetensi Dasar ............................................................................................................1 C. IPK ...................................................................................................................................1 D. Deskripsi ..........................................................................................................................1 E. Petunjuk Penggunaan Modul............................................................................................2 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ............................................................................................3 A. Tujuan Pembelajaran .......................................................................................................3 B. Uraian Materi ...................................................................................................................3 C. Rangkuman ......................................................................................................................7 D. Tugas.................................................................................................................................7 E. Latihan..............................................................................................................................7 F. Penilaian Diri ...................................................................................................................11 EVALUASI ..............................................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16 iii
Laju Reaksi GLOSARIUM Teori Tumbukan : Perubahan konsentrasi dari reaktan atau produk per satuan waktu Konsentrasi Luas Permukaan : Teori tentang partikel-partikel pereaksi atau reaktan Suhu yang saling bertumbukan sehingga menghasilkan suatu Katalis reaksi : Banyaknya partikel per satuan volume : Luas total keseluruhan permukaan suatu benda : Derajat panas benda atau zat : Zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi iv
PENDAHULUAN A. Identitas Modul Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Alokasi Waktu : 8 JP Judul Modul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi B. Kompetensi Dasar 3.6 Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi menggunakan teori tumbukuan. 4.6 Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia. C. IPK 3.6.1 Menjelaskan pengertian laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. 3.6.2 Menjelaskan teori tumbukan pada reaksi kimia. 4.6.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi cara-cara pengaturan dan penyimpanan bahan untuk mencegah perubahan fisika dan kimia yang tak terkendali. D. Deskripsi Salam jumpa peserta didik sekalian, semoga kalian selalu sehat dan semangat dalam belajar. Pada modul ini kalian akan mempelajari konsep laju reaksi, teori tumbukan dan faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dalam modul ini, harapannya kalian mampu menguasai kompetensi sesuai yang diharapkan, sehingga nantinya kalian akan lebih mensyukuri atas rahmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Pengasih dengan menjaga apa yang telah dianugerahkan agar senantiasa terpelihara dengan baik. Kalian dapat mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-sehari, misalnya kalian mengetahui cara pempercepat pematangan buah atau mencegah reaksi pembusukan bahan makanan. 1
E. Petunjuk Penggunaan Modul Sebelum membaca isi modul, terlebih dahulu membaca petunjuk khusus dalam penggunaan modul agar memperoleh hasil yang optimal. 1. Sebelum belajar dengan modul ini, marilah berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemudahan dalam memahami materi ini dan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari. 2. Mulailah membaca dari pendahuluan, kegiatan pembelajaran, rangkuman, hingga daftar pustaka secara berurutan. 3. Setiap akhir kegiatan pembelajaran, kerjakanlah latihan soal dengan jujur tanpa melihat uraian materi. 4. Peserta didik dikatakan tuntas apabila dalam mengerjakan latihan soal memperoleh nilai ≥ 70 sehingga dapat melanjutkan ke materi selanjutnya. Jika peserta didik memperoleh nilai <70 maka peserta didik harus mengulangi materi pada modul ini dan mengerjakan kembali latihan soal yang ada. 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 ________________________________________________________ A. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Menjelaskan tentang konsep laju reaksi dengan baik. 2. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dengan tepat. 3. Membuat bagan tentang pengaruh perubahan konsentrasi, suhu, luas permukaan dan penambahan katalis terhadap laju reaksi dengan benar. 4. Menghitung molaritas larutan dengan tepat. B. Uraian Materi Peserta didikku yang luar biasa, perhatikan gambar berikut! Gambar 1. Pembakaran Kertas Sumber: Sriyanto Wahyu, 2020 Apa yang terpikir dibenak kalian? Pada Gambar diatas sama-sama menunjukkan pembakaran kertas, manakah yang lebih cepat terbakar? Berbeda bukan? Kelajuan pembentukan abu dari selembar kertas yang terbakar dengan buku yang terbakar akan memberikan data yang berbeda. Pada reaksi kimia, zat-zat pereaksi (reaktan) akan bereaksi untuk membentuk zat-zat hasil reaksi (produk), sehingga zat-zat pereaksi (reaktan) akan berkurang sedangkan zat- zat hasil reaksi (produk) akan bertambah. Ketika terjadi perubahan konsentrasi reaktan atau produk dibandingkan dengan banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi, maka itulah yang dimaksud dengan laju reaksi. Jadi, laju reaksi (������) adalah laju berkurangnya konsentrasi reaktan atau bertambahnya konsentrasi produk persatuan waktu. Contoh: RP ������ = − ������[������] = + ������[������] ������������ ������������ 3
Keterangan: R = zat-zat pereaksi atau reaktan P = zat-zat hasil reaksi atau produk t = waktu reaksi (detik) ������ = laju reaksi (M/detik) Nilai dari konsentrasi reaktan dan konsentrasi produk dapat dicari melalui kemolaran/molaritas (M). Berikut beberapa rumusan untuk menentukan nilai molaritas suatu larutan. ������ = ������ Keterangan: M = molaritas (mol/liter) ������ (������) n = mol zat terlarut V = volume larutan (L atau mL) ������ = ������ ������ 1000 m = massa zat terlarut (g) % = kadar larutan (b/b) ������������ ������ (������������) ρ = massa jenis larutan (g/mL) Mr= massa molekul relatif (g/mol) ������ = % ������ ������ ������ 10 ������������ V1. M1 = V2. M2 Mcampuran = ������1.������1+������2.������2 ������1+ ������2 Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai reaksi kimia yang berlangsung dengan cepat maupun lambat. Apakah kalian suka melihat nyala kembang api? Tentunya, reaksi yang terjadi pada kembang api sangatlah cepat. Lalu, apakah kalian pernah melihat besi yang berkarat? Tentu saja, perkaratan yang terjadi pada besi tidak secepat laju reaksi pada nyala kembang api. Dengan demikian, laju reaksi akan berbeda-beda. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi laju reaksi? Berdasarkan teori tumbukan, laju reaksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa yang dimaksud dengan teori tumbukan? Teori tumbukan menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan terlebih dahulu sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan partikel yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif. Perhatikan ilustrasi dibawah ini untuk lebih jelasnya! Gambar 2. (a) Tumbukan Tidak Efektif (b) Tumbukan Efektif Sumber : Sriyanto Wahyu, 2020 4
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan teori tumbukan: a. Konsentrasi Konsentrasi merupakan banyaknya partikel yang terdapat pada per satuan volume. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi (larutan pekat) tentu mengandung partikel-partikel yang lebih rapat dibandingkan dengan konsentrasi larutan rendah (larutan encer). Partikel- partikel akan saling bertumbukan yang akan mempengaruhi laju reaksi suatu larutan. Semakin pekat larutan, tumbukan partikel akan semakin sering terjadi, semakin banyak tumbukan yang terjadi berarti kemungkinan untuk menghasilkan tumbukan efektif semakin besar, sehingga laju reaksi berlangsung cepat. Agar lebih jelas kalian perhatikan gambar berikut! Gambar 3. Reaktan dengan (a) konsentrasi rendah (b) konsentrasi tinggi Sumber: Sriyanto Wahyu, 2020 b. Luas Permukaan Pernahkah kalian memperhatikan saat ibu kalian memasak? Mengapa bumbu-bumbu dihaluskan atau bahan yang akan dimasak dipotong menjadi potongan yang lebih kecil? Mengapa tidak berupa bumbu-bumbu dalam keadaan utuh? Tentunya agar rasa serta aroma bumbu tersebut lebih cepat meresap serta lebih matang bukan? Maka pada benda padat dengan massa yang sama, semakin kecil ukuran suatu materi maka akan memperluas permukaan suatu materi tersebut. Perhatikan ilustri gambar brerikut! Gambar 4. Perbandingan Luas Permukaan Kubus Sumber: Sriyanto Wahyu, 2020 Pada Gambar diatas menunjukkan kubus dengan ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi sebesar 1 cm. Lalu dipotong menjadi 8 bagian sehingga ukuran rusuk panjang, lebar, dan tinggi menjadi 0,5 cm. Coba kalian hitung berapa luas permukaan kubus masing-masing ketika panjang rusuk panjang, lebar, dan tinggi: 1 cm dan 0,5 cm! Secara matematika dapat dihitung bahwa luas permukaan kubus sebesar 6 kali luas sisinya. Maka nilai luas permukaannya yaitu 6 x 1 cm x 1 cm = 6 cm2 dan 6 x 0,5 cm x 0,5 cm = 1,5 cm2. Kemudian luas permukaan dari 8 potongan kubus kecil yaitu 8 x 1,5 cm2 = 12 cm2. Jadi, dapat 5
disimpulkan dengan memperkecil ukuran kubus, maka total luas permukaan menjadi semakin banyak. Berdasarkan teori tumbukan dapat dijelaskan bahwa semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat semakin banyak tempat terjadinya tumbukan antar partikel yang bereaksi sehingga laju reaksinya makin cepat. c. Suhu Pernahkan kalian melarutkan gula dengan air panas? Lebih cepat manakah pelarutan gula dengan air panas dan air dingin? Tentu lebih cepat larut apabila kita menggunakan air panas. Dalam hal ini berarti suhu merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi. Ketika suhu dinaikkan, energi gerak partikel bertambah, sehingga tumbukan lebih sering terjadi. Pada frekuensi tumbukan yang semakin besar, maka kemungkinan terjadinya tumbukan efektif yang mapu meghasilkan reaksi juga semakin besar. Begitu pula sebaliknya, apabila suhu diturunkan maka gerakan partikel akan lebih lambat sehingga energi gerak partikel lebih kecil, sehingga semakin kecil pula kemungkinan tumbukan efektif sehingga laju reaksi lebih lambat. d. Katalis Katalis adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi laju reaksi, tanpa dirinya mengalami perubahan. Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan diperoleh kembali dalam jumlah yang sama. Katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi disebut dengan kalatisator, sedangkan katalis yang digunakan untuk memperlambat laju suatu reaksi maka disebut inhibitor. Peserta didikku semua, apakah reaksi harus dalam keadaan cepat semuanya? Bukankah lebih cepat lebih baik, sehingga reaksi dapat segera selesai? Tidak semua reaksi diharapkan berjalan dengan cepat. Reaksi-reaksi yang sifatnya merugikan, pasti diharapkan untuk berjalan selambat mungkin, misalnya rekasi pembusukan pada buah dan reaksi perkaratan pada logam. Bagaimana prinsip kerja katalis dalam mempercepat suatu reaksi? Perhatikan Gambar grafik dibawah ini! Gambar 5. Grafik Perbandingan Laju Reaksi Tanpa Katalis dan dengan Katalis Sumber: zenius.net 6
Katalisator dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga laju reaksi semakin cepat, sedangkan inhibitor dapat menaikkan energi aktivasi sehingga laju reaksi semakin lambat. Apa itu energi aktivasi? Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang harus dimiliki atau diberikan kepada partikel agar tumbukannya menghasilkan reaksi. Berdasarkan fasanya, katalis dibagi menjadi dua yaitu katalis homogen dan katalis heterogen. Apabila wujud atau fasa katalis sama dengan fasa zat pereaksinya maka disebut katalis homogen. Contoh reaksi pada pembetukan gas SO3, dibutuhkan gas NO dan gas NO2 sebagai katalis, maka gas NO dan NO2 tersebut disebut katalis homogen, karena fasa atau wujudnya sama-sama gas. Jika fasa katalis berbeda dengan fasa zat pereaksinya maka disebut dengan katalis heterogen. C. Rangkuman Untuk menguatkan pemahaman kalian, mari kita rangkum materi laju reaksi sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. 2. Konsentrasi: semakin tinggi konsentrasi, semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga meningkatkan laju reaksi. 3. Luas permukaan: semakin luas permukaan sentuh, akan semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga semakin besar laju reaksinya. 4. Suhu: semakin tinggi suhu, energi gerak partikel reaktan akan meningkat, maka semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga laju reaksi meningkat. 5. Katalis: katalis dapat mempercepat reaksi disebut katalisator, sedangkan katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Katalisator dapat menurunkan energi aktivasi sehingga laju reaksi semakin cepat, sedangkan inhibitor dapat menaikkan energi aktivasi sehingga laju reaksi semakin lambat. 6. Teori tumbukan adalah suatu teori yang menyatakan bahwa reaksi kimia dapat berlangsung jika terjai tumbukan antarpartikel reaktan. D. Tugas Carilah 3 aktivitas atau peristiwa di kehidupan sehari-hari yang ada kaitannya dengan laju reaksi. Analisislah aktivitas atau peristiwa tersebut dengan menghubungkan faktor manakah yang turut berpengaruh pada kelajuan reaksi peristiwa tersebut. E. Latihan Kerjakan latihan soal berikut dengan jujur dan penuh semangat! Berusahalah mengerjakan soal secara mandiri terlebih dahulu tanpa melihat kunci jawaban. Setelah mengerjakan, cocokan 7
jawabanmu dengan kunci soal, bila jawabanmu ada yang belum sesuai, bacalah dan pahami pembahasannya. Selamat berlatih! 1. NaOH (Mr = 40) yang dibutuhkan untuk membuat 1 liter larutan NaOH 0,1 M adalah… A. 2 gram B. 4 gram C. 0,2 gram D. 0,4 gram E. 40 gram 2. Faktor yang akan memperbesar laju reaksi adalah… A. Suhu diturunkan B. Volume sistem diperbesar C. Tekanan sistem diperkecil D. Ditambah katalisator E. Ditambah inhibitor 3. Data reaksi antara logam seng dengan asam klorida: Percobaan Bentuk Logam Zn Konsentrasi Asam Klorida (Molar) 1 Granula 0,5 2 Lempeng 0,5 3 Serbuk 0,25 4 Granula 0,25 5 Serbuk 0,5 Reaksi yang berlangsung paling cepat terjadi pada percobaan… A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 4. Perhatikan beberapa pernyataan berikut: I. Untuk dapat menaikan energi aktivasi maka ditambahkan katalis II. Setiap terjadi tumbukan partikel reaktan akan menghasilkan reaksi III. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan energi aktivasi IV. Sebelum terjadinya suatu reaksi pasti terjadi tumbukan 8
V. Tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi Pernyataan diatas yang sesuai dengan teori tumbukan adalah pernyataan dengan nomor… A. I, II, dan III B. I dan III C. II dan IV D. IV dan V E. Hanya V 5. Katalis dapat mepercepat laju reaksi karena… A. Mengurangi frekuensi tumbukan B. Menurunkan energi aktivasi C. Menaikkan energi pengaktifan D. Menambah konsentrasi pereaksi E. Menambah tekanan Kunci Jawaban dan Pembahasan Soal Kunci Pembahasan No Jawaban 1 B M = ������ = ������������������������������ ������ ������������ ������ 0,1= ������������������������������ 40 4gr= massa 2 D Faktor-faktor yang dapat memperbesar laju reaksi: Konsentrasi diperbesar Luas permukaan diperbesar Suhu ditingkatkan Ditambah katalisator 3 E Serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih besar dari granula dan lempeng. Semakin luas permukaan sentuh, akan semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga semakin besar laju reaksinya Semakin tinggi konsentrasi, semakin banyak partikel yang bertumbukan sehingga meningkatkan laju reaksi. 9
4 D Teori tumbukan menyatakan bahwa partikel-partikel reaktan atau pereaksi harus saling bertumbukan terlebih dahulu sebelum terjadinya reaksi. Tumbukan antar partikel reaktan yang berhasil menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, sedangkan tumbukan yang tidak menghasilkan reaksi disebut tumbukan tidak efektif. Tidak semua tumbukan dapat menghasilkan tumbukan efektif. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan untuk bertumbukan efektif disebut energi aktivasi (Ea). Pada soal tersebut terdapat 5 pernyataan yaitu: I. Untuk dapat menaikan energi aktivasi dengan cara penambahan Katalis. Pernyataan ini salah, sebab penambahan katalis dapat menurunkan energi aktivasi, sehingga laju reaksi akan meningkat. II. Setiap terjadi tumbukan partikel reaktan akan menghasilkan reaksi. Pernyataan ini salah, sebab tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi, hanya tumbukan efektif yang dapat menghasilkanreaksi. III. Peningkatan suhu dapat menyebabkan penurunan energi aktivasi Pernyataan ini salah, sebab peningkatan suhu menyebabkan kenaikan energi kinetik partikel, dengan demikian tumbukan yang dihasilkan akan menjadi tumbukan yang efektif. IV. Sebelum terjadinya suatu reaksi pasti terjadi tumbukan. Pernyataan ini benar, karena reaksi kimia didahului dengan adanya tumbukan antar partikel zat reaktan. V. Tidak semua tumbukan akan menghasilkan reaksi Pernyataan ini benar, hanya tumbukan efektiflah yang menyebabkan terjadinya reaksi. 5 B Katalis dapat mempercepat reaksi disebut katalisator, sedangkan katalis yang memperlambat reaksi disebut inhibitor. Katalisator dapat menurunkan energi aktivasi sehingga laju reaksi semakin cepat, sedangkan inhibitor dapat menaikkan energi aktivasi sehingga laju reaksi semakin lambat. 10
F. Penilaian Diri Peserta didikku yang saya sayangi! untuk mengetahui ketercapaian penugasan dalam mempelajari modul ini, silahkan kalian jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jujur dan tanggung jawab! No Pertanyaan Jawaban Ya Tidak 1 Apakah saya mampu menghitung kemolaran/molaritas? 2 Apakah saya mampu menyebutkan contoh peristiwa laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari? Apakah saya mampu menyebutkan faktor yang 3 mempengaruhi laju reaksi proses perkaratan besi, proses pembusukan makanan, proses pelarutan gula? Apakah saya dapat menjelaskan pengaruh 4 konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? Apakah saya dapat menjelaskan pengaruh luas 5 permukaan terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? 6 Apakah saya dapat menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? 7 Apakah saya dapat menjelaskan pengaruh katalis terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan? 8 Apakah saya mampu menjelaskan pengertian teori tumbukan? 11
EVALUASI Kerjakan soal evaluasi berikut secara jujur dan bertanggung jawab dengan cara mengerjakan soal sampai selesai tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu! 1. Kemolaran H2SO4 (Mr = 98) 49% dengan massa jenis 1,8 g/mL adalah… A. 9 M B. 18 M C. 4,5 M D. 0,9 M E. 1,8 M 2. Perhatikan pernyataan dibawah ini! I. Makanan yang disimpan diruangan biasa lebih cepat basi dibandingkan yang disimpan direfrigator. II. Pada makanan kaleng terdapat asam benzoat yang bersifat sebagai pengawet makanan. III. Pada saat memasak, bahan masakan dipotong menjadi potongan yang lebih kecil agar lebih cepat masak. Apabila hal diatas dikaitkan dengan laju reaksi maka faktor apa yang mempengaruhi laju reaksi I, II, dan III secara berturut-turut adalah… A. Suhu, katalis, dan luas permukaan B. Konsentrasi, katalis, dan luas permukaan C. Suhu, konsentrasi, dan luas permukaan D. Suhu, katalis, dan konsentrasi E. Luas Permukaan, katalis, dan suhu 3. Pernyataan yang tepat mengenai katalis dalam reaksi kimia adalah… A. Katalis meningkatkan energi kinetik partikel sehingga meningkatkan frekuensi tumbukan B. Katalis membentuk tahap-tahap reaksi dengan energi aktivasi yang lebih rendah C. Katalis menaikkan energi aktivasi dengan memperbanyak tahap-tahap reaksi D. Katalis menurunkan entalpi reaksi sehingga produk lebih mudah dibentuk E. Katalis tergantung pada energi partikel pereaksi dan suhu reaksi 4. Menurut teori tumbukan, produk dalam reaksi kimia dapat terbentuk apabila… A. Terjadi tumbukan antarpartikel yang bereaksi B. Gerakan partikel-partikel reaktan sangat cepat dan acak C. Energi kinetik partikel lebih rendah dibandingkan energi pengaktifan 12
D. Partikel-partikel reaktan yang bereaksi mepunyai energi yang besar E. Energi hasil tumbukan partikel lebih besar daripada energi pengaktifan 5. Laju reaksi 3H2(g) + N2(g) ↔ 2 NH3(g) dapat dinyatakan… A. Laju bertambahnya H2 persatuan waktu B. Laju berkurangnya NH3 persatuan waktu C. Laju berkurangnya tekanan persatuan waktu D. Laju berkurangnya N2 persatuan waktu E. Laju bertambahnya N2 persatuan waktu 6. Pada reaksi dibawah ini, yang akan bereaksi lebih cepat adalah… Larutan A Larutan B Suhu A. 10 ml; 0,1 M 20 ml; 0,2 M 10°C B. 10 ml; 0,1 M 20 ml; 0,2 M 20°C C. 10 ml; 0,1 M 20 ml; 0,2 M 30°C D. 10 ml; 0,1 M 20 ml; 0,2 M 40°C E. 10 ml; 0,1 M 20 ml; 0,2 M 50°C 7. Gula lebih cepat larut dalam air panas karena… A. Energi pengaktifannya bertambah B. Konsentrasi gula bertambah C. Luas permukaan gula bertambah D. Energi gerak partikel bertambah E. Tekanan sistem berkurang Perhatikan ilustrasi percobaan laju reaksi dengan berbagai perlakuan seperti berikut untuk menjawab nomo 8-10! 8. Pada percobaan 3 dan 5 laju reaksi dipengaruhi oleh… A. Suhu B. Konsentrasi C. Konsentrasi dan suhu 13
D. Luas permukaan dan suhu E. Luas permukaan, suhu, dan konsentrasi 9. Laju reaksi yang dipengaruhi oleh suhu, konsentrasi, dan luas permukaan adalah… A. 1 dan 3 B. 1 dan 5 C. 2 dan 4 D. 2 dan 5 E. 3 dan 4 10. Pada percobaan 2 dan 3 laju reaksi dipengaruhi oleh… A. Suhu B. Konsentrasi C. Konsentrasi dan suhu D. Luas permukaan dan suhu E. Luas permukaan, suhu, dan konsentrasi 14
Kunci Jawaban Cocokanlah jawaban kalian dengan kunci jawaban di bawah ini, kemudian lakukan sesuai instruksi pada pedoman penskoran! 1. A 2. A 3. B 4. A 5. D 6. E 7. D 8. C 9. C 10. A Pedoman Penskoran Hitunglah jawban yang benar! Kemudian gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penugasan kalian terhadap materi Kegiatan Belajar 1. Nilai = ������������������������������ℎ ������������������������������������������ ������������������������ ������������������������������ ������ 100 10 Konversi tingkat penugasan 90 – 100 : Baik sekali 80 – 89 : Baik 70 – 79 : Cukup <70 : Kurang Apabila kalian mencapai tingkat penugasan 70 atau lebih, kalian dapat meneruskan Kegiatan Belajar selanjutnya. Jika masih dibawah 70, kalian harus mengulangi materi, terutama bagiam yang belum dikuasai. 15
DAFTAR PUSTAKA Johari, J.M.C dan Rachmawati, M. (2006). Kimia SMA dan MA untuk kelas XI. Jakarta: Esis Karboni, Kalsi. (2017). Pendahuluan Buku Teks Kimia 2A: SMA Kelas XI. Jakarta Timur: Yudhistira Sriyanto, Wahyu. (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI. Direktori SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN Sudarmo, Unggul, dan Mitayani N. (2014). Kimia untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Airlangga Wulandari T.W, Rahmawati R, dan Margono N.Y. (2021). Buku Interaktif Kimia untuk SMA/MA Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam. Yogyakarta: Intan Pariwara Zenius.net (diakses pada 30 Oktober 2021) 16
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: