Nasihat Yang Terlewat Oleh: Wishnu Giar Panas matahari siang itu begitu terik, tak ada angin berhembus sedikitpun sementara langit terlihat biru tanpa awan, Yunus harus mengantarkan dua kotak paket dan tiga dokumen ke kilometer 45 arah barat Kotanaha. Yunus seorang kurir pengantar barang dan dokumen perusahaan UKB Express di Kotanaha, ia sedang galau dan masih belum percaya diri untuk melamar Vira, gadis manis anak pengusaha tambak udang yang menjadi tambatan hatinya.
Ia kemudian memacu motornya, melaju kencang di jalanan lurus kilometer 38 arah barat Kotanaha, tak berapa lama dari kejauhan seperti ada cahaya putih menyilaukan mendekat dengan cepat, Yunus tak mampu menghindar, ia hanya mengira itu adalah pantulan sinar matahari dari jalanan aspal yang menembus sun visor helmnya, hampir Yunus tak dapat mengendalikan motornya, Honda NFX itu oleng ke kiri keluar dari jalur aspal, untung saja Yunus mampu menghentikan motornya tepat di jalan tanah dibawah pohon rindang.
Sementara Yunus memeriksa kondisi motornya, dua orang terlihat berpeluh tersengat sinar matahari siang itu tiba di bawah pohon rindang setelah menuntun motor melewati tanjakan 30 derajat Giant Ampapura menarik perhatian Yunus. “Assalamualaikum, kenapa motornya mas?” Sapa Yunus pada seseorang yang terlihat menuntun motor di bagian depan. “Waalaikumsalam, anu mas, habis bensin.” Jawab seseorang yang bernama Darwin spontan. “Ooh, saya kira bannya bocor, kalau hanya bensin, saya bawa.” Yunus berkata
lagi sambil beranjak membuka bagasi motornya dan mengeluarkan botol kaca berisi satu liter bensin. “Alhamdulillah.” Pak Ustaz Soleh yang mendorong motor di bagian belakang bergumam. Obrolan berlanjut kesana kemari, saling mengenalkan diri dan saling berkisah, Yunus menceritakan kalau siang tadi ia tiba-tiba sudah berada di ujung tanjakan itu. “Loh, jadi sekarang saya ada di Ampapura? Koq bisa ya.” Yunus makin kebingungan ketika ia diberi tahu bahwa
ia sedang berada di ujung tanjakan Giant kota Ampapura, kota yang jika ditempuh dengan berkendaraan motor dari Kotanaha bisa memakan waktu 8 jam, jaraknya sekitar 250 kilometer dari Kotanaha. “Beneran mas sampeyan dari Kotanaha?” Darwin bertanya terheran. “Betul mas, saya ini hanya mau mengantar paket ke kilometer 45, rumah saya di Jalan Presiden no 7 kilometer 8 Kotanaha.” Jawab Yunus seraya memperlihatkan box container berlogo UKB Express di motornya dan
mengeluarkan beberapa paket dokumen dari dalamnya. Darwin lalu mengamati paket dokumen itu dengan teliti, ada salah satu yang ia cermati bertuliskan pengirimnya atas nama H. Imam Marsani dan ditujukan kepada Subhan Sulaiman lengkap dengan alamat dan tanggal 15 Oktober 2020. “Ini paketnya koq ditanggali 15 Oktober 2020 mas? hari ini kan baru tanggal 28 April 2019, Ahad” Tanya Darwin keheranan. “Loh, ini hari Kamis mas, hari kerja, saya beneran kerja di UKB Express
Kotanaha.” Yunus menjelaskan dengan wajah yang makin terlihat cemas, ditunjukannya kartu tanda karyawannya sambil berusaha membuka gawainya yang ternyata sudah mati kehabisan batre. “SubhanAlloh, sabar…sabar, kita bertenang dulu, kita lanjutkan ngobrolnya di rumah.” Pak Ustaz Soleh menengahi keduanya. Yunus mulai hanyut dalam cemas dan kebingungan, perjalanan singkatnya berubah jadi petualangan panjang yang
mundur, berharap saja tak dianggap gila atau kehilangan akal. Pak Ustaz Soleh membenarkan apa yang dikatakan Darwin pada Yunus, hari itu Ahad, 28 April 2019 dan ia memastikan bahwa Yunus sedang berada di Ampapura bukan di Kotanaha, iapun meminta Yunus untuk istirahat saja di rumahnya dan menyarankan untuk kembali ke Kotanaha besok. Mau tak mau Yunuspun mengikuti saran Pak Ustaz Soleh, selain lelah Yunus juga tak akan sanggup mengendarai motornya melewati jalur Ampapura ke
Kotanaha malam hari dengan medan jalan yang tak mulus, jalur yang dikenal berkelok, melewati hutan dan bukit yang terjal. “Jadi, kesimpulannya Mas Darwin dan Mas Yunus harus menguatkan ikhtiar dan mempertajam doa kepada Allah, tidak perlu mengingat masa lalu dan masa depan juga jangan terlalu di khawatirkan, yakin kepada Allah bahwa Dia maha pengasih dan maha penyayang, Dia akan menjamin dan mengabulkan setiap doa hambanya yang bersungguh-sungguh berikhtiar dan berniat ibadah hanya karenaNya, betul kan? menikah kan
ibadah, Allah menyukai itu.” Pak Ustaz Soleh menasihati kedua anak muda ini yang ternyata memiliki masalah yang sama, sama-sama terpaku dengan kejadian masa lalu dan kekhawatiran dengan kecukupan rizki di masa yang akan datang. Ada nasihat yang Yunus lupakan selama ini, hatinya luluh ketika Pak Ustaz Soleh menyampaikan tausiyahnya, ada sesuatu yang dilupakannya, keyakinan hanya kepada Allah yang maha segalanya, masih ada kesempatan dan waktu untuk bertobat di waktu sepertiga malam, berharap perjalanan waktunya
kembali normal dengan tekad dan keyakinan yang kembali didapatkannya. The End
Search
Read the Text Version
- 1 - 12
Pages: