Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buletin XIV Juni 2022

Buletin XIV Juni 2022

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2022-06-23 08:50:37

Description: Buletin Geomaritime edisi Juni 2022

Keywords: buletin,geomaritime

Search

Read the Text Version

VOLUME XIV JUNI 2022 Pengelolaan Sumber Daya Alam Kepesisiran Indonesia

2 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Redaksional Daftar isi Penanggung Jawab JENDELA Putri Meissarah, S.Si., M.Si. Kepala Parangtritis Geomaritime Science Park Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Mangrove sebagai Ekowisata [hlm. 3] Dewan Redaksi Rehabilitasi Ekosistem Bawah Laut Indonesia Dr. Sigit Heru Murti B.S., M.Si. dengan Transplantasi Terumbu Karang [hlm. 6] Monitoring Sumber Daya Pesisir Guna Pemimpin Redaksi Meminimalisir Kerusakan pada Ekosistem Dr. Suprajaka, MT Mangrove [hlm. 8] Memiliki 20 Situs Warisan Geologi, Jogja Sekretaris Redaksi Semakin Istimewa [hlm. 11] Mone lye Cornelia Marschiavelli, M.Si., M.Sc. Pengelolaan Sumberdaya Kepesisiran di Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Staf Redaksi Geospasial [hal. 14] Ahmad Cahyadi, S.Si., M.Sc. Keanekaragaman Potensi Sumberdaya Pesisir di Indonesia [hal. 16] Ari Cahyono, S.Si., M.Sc. Tinjauan Tata Kelola Sumberdaya Alam Pesisir Ayu Ratna Krismanti, A.Md. Berkelanjutan di Indonesia [hal. 20] Yonanta Dwi Hartanto PERISTIWA Kontributor Perburuan Hiu di Batuwingkung [hal. 22] Andhika Bangun Taji, S.Si., M.URP Edwin Maulana, S.Si., M.Si. TEKNOLOGI Fajrun Wahidil Muharram, S.Si. Peran Teknologi Penginderaan Jauh Jiddiya Ahnaf untuk Eksplorasi Potensi Wisata Kampung Nelayan Pesisir [hal. 26] Ma'ruf Arief Fadillah Metode Baru Dalam Analisis Geospasial Muhammad Shulhan J Konservasi Lingkungan dan Habitat Spesies [hal. 30] Nicky Setyawan, S.Si. Linda Dwi Astuti, M.Pd. SOSOK Rismawati Kembangkan Teknologi untuk Rizki Ramadan Pemetaan Padang Lamun Weny Ratih Relasari Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc. [hal. 32] Yuniarsita Setyo Wulandari, S.Si. Desain dan Layout WISATA Tri Raharjo, S.Kom. Wisata Bono : Sensasi Baru Wisata Berselancar Sirkulasi di Sungai [hal. 34] Parangtritis Geomaritime Science Park Pinisi, Sebuah Warisan Budaya dari Indonesia Timur [hal. 36] Penerbit Parangtritis Geomaritime Science Park Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul Yogyakarta 55772 38 halaman, 176 mm x 250 mm ISSN : 2503-4677

JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 3 Hutan Mangrove Kulon Progo sumber : wisatarakyat.com Pemanfaatan Sumber Daya Hutan Mangrove sebagai Ekowisata Jiddiya Ahnaf Program Studi Teknologi Survei dan Pemetaan Dasar Departemen Teknologi Kebumian Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Wilayah kepesisiran Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang beraneka ragam, salah satunya adalah hutan mangrove. Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi pasang surut air laut. Hutan mangrove memiliki peran penting dalam kehidupan. Fungsi hutan mangrove adalah untuk mencegah kerusakan areal pertanian dan perikanan dari abrasi, untuk mencegah bahaya angin laut berkadar garam tinggi yang merusak areal pertanian, serta sebagai upaya strategi mitigasi bencana tsunami dan membentuk kembali daratan-daratan yang hilang akibat abrasi (1). Indonesia memiliki hutan mangrove yang dalam melakukan rehabilitasi kawasan mangrove luas. Kementerian Lingkungan Hidup dan adalah hutan mangrove dengan kondisi tutupan Kehutanan (KLHK) merilis data luas mangrove yang jarang (2). Kondisi mangrove saat ini juga di tahun 2021 dengan mengklasifikasikan semakin berkurang karena terjadi kerusakan, mangrove berdasarkan kerapatannya menjadi contohnya di kawasan konservasi mangrove tiga kelas, yaitu: mangrove lebat, mangrove Gorontalo berkurang sekitar 60-70 persen. Selain sedang, dan mangrove jarang. Total luas itu adanya rehabilitasi yang gagal karena kondisi mangrove Indonesia adalah 3.364.076 Ha dan masalah kepemilikan lahan yang sudah dengan kondisi mangrove lebat seluas beralih fungsi dan kurangnya pemahaman teknis 3.121.239 Ha (93%), mangrove sedang seluas terutama tentang syarat ekologi mangrove 188.363 Ha (5%), dan mangrove jarang seluas serta proses tumbuh dan perkembangan awal 54.474 Ha (2%). Adapun fokus pemerintah mangrove(3). Salah satu upaya untuk menjaga

4 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Hutan Mangrove Langsa kawasan ekowisata sehingga potensi dan sumber : acehtourism.travel partisipasi masyarakat perlu dikembangkan agar masyarakat setempat dapat memperoleh kelestarian sumberdaya mangrove di wilayah dampak positif dalam aspek ekonomi dan kepesisiran adalah dengan mengembangkan sosial serta tetap membantu menjaga ekowisata hutan mangrove. Pengembangan keanekaragaman hayati. ekowisata hutan mangrove nantinya akan memiliki pengelola maupun kelompok Ekowisata hutan mangrove memiliki daya sadar lingkungan yang dapat membantu tarik berupa keindahan alam dan kelestarian proses pengalokasian kegiatan wisata seperti alam yang menarik dan memberi kenyamanan menanam mangrove. pada pengunjung. Dari ekowisata ini dapat menambah pengetahuan pengunjung terkait Ekowisata hutan mangrove merupakan pendidikan lingkungan yang terdapat di objek wisata yang berwawasan lingkungan kawasan mangrove dalam bentuk poster yang mengutamakan aspek keindahan alami informasi atau dipandu oleh tour guide. dari hutan mangrove serta fauna yang hidup Kegiatan-kegiatan yang menjadi salah disekitarnya tanpa harus merusak ekosistem satu daya tarik ekowisata hutan mangrove, mangrove(4). Ekowisata berbeda dengan wisata yaitu: fotografi, touring kawasan mangrove, lainnya karena didefinisikan sebagai wisata pengenalan budaya masyarakat sekitar, dan berkelanjutan yang melestarikan daerah alam, wahana permainan seperti perahu. Selain itu, mendidik wisatawan serta memberi manfaat dengan membuat toko oleh-oleh di kawasan ekonomi bagi pengelola dan masyarakat sekitar. ekowisata hasil dari kerajinan masyarakat Masyarakat sekitar ekowisata merupakan sekitar hutan dapat membantu ekonomi bagian yang tidak terpisahkan dari suatu masyarakat pesisir. Beberapa ekowisata hutan mangrove yang ada di Indonesia contohnya, yaitu: Taman Wisata Angke Kapuk, DKI Jakarta; Hutan Mangrove Karimunjawa, Jawa Tengah; Hutan Mangrove Kulonprogo, DI Yogyakarta; Hutan Mangrove Baros Bantul, DI Yogyakarta; Hutan Mangrove Bedul, Jawa Timur; Hutan mangrove Tarakan, Kalimantan Utara; Hutan Mangrove Langsa, Aceh; Hutan mangrove di pantai Mayangan, Selat Madura; dan Hutan mangrove Pantai Tanjung Bara Sangatta, Kutai Timur. Ekowisata hutan mangrove merupakan pemanfaatan yang baik pada hutan mangrove yang luas di Indonesia. Baik untuk sarana Taman Wisata Alam Kapuk sumber : jakartamangrove.id

JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 5 pendidikan mangrove dan fauna sekitarnya pengangguran sebesar 0,37% dan penurunan untuk pengunjung dan masyarakat sekitar penduduk miskin sebesar 2,25%. Penurunan serta membantu menjaga hutan mangrove ini dapat dikarenakan terbukanya lapangan yang ada di kawasan ekowisata. Keberadaan pekerjaan baru di Kota Probolinggo terutama ekowisata hutan mangrove dapat merubah kawasan wisata Kota Probolinggo yang tentu pola pikir masyarakat. Awalnya masyarakat juga membuka pintu peluang bagi usaha awam akan berpikir bahwa ekowisata dapat lainnya. Data responden penelitian juga merusak ekosistem mangrove dan selanjutnya menunjukkan bahwa adanya peningkatan masyarakat dapat memahami bahwa ekowisata pendapatan sebelum dan setelah adanya dapat membantu upaya pelestarian hutan ekowisata di masyarakat kecamatan mangrove. Masyarakat sekitar ekowisata juga Mayangan (5). dapat memanfaatkan peluang dan sumberdaya yang ada untuk memenuhi kebutuhan mereka Sumber daya hutan mangrove di dengan melakukan usaha seperti toko, warung, Indonesia sangatlah luas. Dengan luasnya restoran, transportasi dan lain-lain.Pemanfaatan hutan mangrove Indonesia, diharapkan kita Ekowisata hutan mangrove dapat meningkatkan dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada perkembangan sosial dan perekonomian di dan tetap menjaga kelestariannya. Masalah masyarakat sekitarnya. hutan mangrove saat ini adalah kondisi tutupan yang jarang dan adanya kerusakan Primyastanto (2019) melakukan studi kasus hingga perlunya rehabilitasi. Melalui yang salah satu tujuannya untuk menganalisis Ekowisata hutan mangrove diharapkan baik dampak positif ekowisata hutan mangrove di bagi masyarakat sekitar, kelompok sadar pantai Mayangan terhadap sosial dan ekonomi lingkungan maupun pengunjung untuk yang didapat oleh masyarakat pesisir Selat dapat membantu rehabilitasi serta menjaga Madura. Hasil dari studi kasus disebutkan kelestarian hutan mangrove. Ekowisata hutan bahwa dengan adanya pengembangan mangrove juga akan berdampak positif bagi ekowisata hutan mangrove dapat meningkatkan masyarakat sekitar, baik dalam aspek sosial kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan ekonomi. Marilah kita melestarikan hutan dan menurunkan tingkat pengangguran di mangrove di Indonesia dengan Ekowisata. Kecamatan Mayangan, Selat Madura. Hasil Dimana ekowisata tidak hanya kegiatan penelitian menunjukkan pada tahun mulainya wisata alam biasa, tetapi juga memiliki nilai- ekowisata 2015 hingga tahun 2017 di kota nilai moral dan tanggung jawab yang tinggi Probolinggo mengalami penurunan indeks terhadap objek wisata hutan mangrovenya. [1] Indah.2019. Daya Tarik Hutan Mangrove Baros sebagai Kawasan Ekowisata di Kabupaten Bantul Yogyakarta. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta. [2] KKP.2021.Kondisi Mangrove di Indonesia. Diakses 18 Mei 2022 pada https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4284-kondisi-mangrove-di-indonesia [3] Paino, C. (2022). Rehabilitasi Mangrove Sering Gagal? Faktor Penting Ini Harus Diperhatikan. https://www.mongabay.co.id/2022/05/30/ rehabilitasi-mangrove-sering-gagal-faktor-penting-ini-harus-diperhatikan/ [4] Ekowisata Mangrove Solusi Alternatif Wisata pada Masa Pandemi Covid 19: Desa Bulu Cindea dalam Upaya Konservasi Mangrove dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat. (2021). (n.p.): Insan Cendekia Mandiri. [5] Primyastanto, M. (2019). Analisa Valuasi Ekonomi Ekowisata Mangrove di Pantai Mayangan Selat Madura. Journal of Fisheries and Marine Research, 3(2), 216–226. http://jfmr.ub.ac.id Hutan Mangrove BJBR Kota Probolinggo sumber beejaybakauresort.com

6 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Transplantasi karang dengan teknik propagasi sumber : Rizki Rehabilitasi Ekosistem Bawah Laut Indonesia dengan Transplantasi Terumbu Karang Rizki Ramadan Pada masa sekarang Indonesia menghadapi Teknologi Kelautan ( Ekstrasi Sumber Daya Pesisir ) banyak sekali persoalan terkait kerusakan Politeknik Kelautan dan Perikanan Pangandaran terumbu karang dikarenakan berbagai faktor, baik itu faktor alam maupun faktor manusia. Indonesia dikenal sebagai negara yang Kerusakan terumbu karang diantaranya memiliki keindahan alam bawah laut yang disebabkan dari sampah plastik yang ada di lautan, beragam. Indonesia memiliki 65% total luas perubahan iklim global yang menyebabkan coral kawasan Coral Triangle atau segitiga terumbu bleaching atau pemutihan karang, overfishing, Indo-Pasifik. Segitiga Terumbu Indo-Pasifik atau polusi maupun kegiatan penyelaman wisata Coral Triangle adalah kawasan laut di bagian tanpa adanya pengetahuan tentang terumbu barat Samudera Pasifik dengan keanekaragaman karang. Berbagai kerusakan tersebut merupakan hayati yang sangat tinggi. Luas terumbu karang ancaman yang serius bagi laut Indonesia. Survey Indonesia mencapai 50.875 km2 atau sama lapangan yang dilakukan para peneliti dari dengan 18% luas total terumbu karang dunia[1]. LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), wilayah terumbu karang di Indonesia sekitar 82% Terumbu karang merupakan bagian terancam rusak[2]. Dari berbagai faktor tersebut penting dari kehidupan yang ada di bawah laut, coral bleaching menjadi ancaman yang paling berfungsi sebagai tempat tinggal berbagai biota berbahaya karena sangat sulit dikendalikan laut dan sebagai pendukung berlangsungnya oleh manusia yang disebabkan karena adanya ekosistem laut. Terumbu karang memiliki peningkatan suhu laut dan pemanasan global. berbagai macam jenis, diperkirakan ada lebih dari 300 jenis terumbu karang yang ada di Indonesia diantaranya Acropora Micropthalma, Acropora Cervicunis, Sidesratra Sidereal, Montipora Aquituberculata.

JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 7 Dampak dari coral bleaching sangat terumbu karang dapat menyelamatkan berpengaruh bagi kehidupan bawah laut ekosistem bawah laut serta dapat memperindah dimana rusaknya rumah dan keberlangsungan ekosistem laut. Transplantasi terumbu karang kehidupan bagi biota laut yang bergantung dilakukan dengan cara pengembangbiakan pada terumbu karang dan hilangnya estetika karang dengan media substrat sebagai ekosistem di bawah laut. Coral bleaching dan tempat karang baru tumbuh, agar kegiatan kegiatan di daerah pesisir yang dilakukan tersebut dapat berhasil dan berdampak besar manusia juga turut andil dalam kerusakan yang maka diperlukan adanya pemeliharaan dan terjadi, seperti penangkapan ikan dengan bom pengawasan terhadap transplantasi yang atau pukat harimau yang dapat menghancurkan dilakukan. Transplantasi tersebut harus selalu terumbu karang dan ikan ikan kecil. Kerusakan diawasi dan diperhatikan apakah karang terumbu karang yang selanjutnya juga tersebut dapat hidup dengan baik atau tidak, disebabkan dengan adanya kegiatan menyelam tetap mengontrol atau mengamati sejauh mana wisata tanpa adanya pengetahuan tentang pertumbuhan terumbu karang tersebut. ekosistem bawah air. Pada daerah wisata banyak terumbu karang disekitar pulau atau pantai Salah satu jenis transplantasi terumbu rusak dikarenakan para penyelam atau orang karang adalah transplantasi dengan teknik orang yang sedang snorkeling menginjak propagasi. Tekhnik propagasi adalah upaya terumbu karang. Kegiatan pariwisata bahari transplantasi karang dengan cara memecah akhir akhir ini cukup banyak diminati bagi indukan dan anakan karang dengan masyarakat Indonesia maupun dunia, tetapi bantuan media meja dan substrat, di dalam hal itu bisa menjadi salah satu faktor terjadinya pelaksanaannya ada beberapa hal yang harus kerusakan terumbu karang. diperhatikan dan yang perlu dipersiapkan yaitu pengadaan substrat, rak substrat berbentuk Berbagai upaya mulai dilakukan demi persegi empat 1 x 1 m lebar 1 m dan tinggi 45 menyelamatkan ekosistem laut Indonesia, cm, peralatan selam serta alat dokumentasi. Rak seperti sosialisasi kepada masyarakat pesisir substrat yang telah siap kemudian dilakukan akan pentingnya menjaga kelestarian laut pengikatan jaring yang terbuat dari tali nilon demi keberlangsungan kehidupan sumberdaya ke rak substrat yang terbuat dari meja besi dan pesisir, kerjasama antar instansi pemerintah dan pengikatan substrat buatan ke jaring-jaring pendidikan tinggi melalui berbagai program yang telah dibuat. Rak meja besi yang sudah kerja penelitian dan konservasi, organisasi non pasang dengan substrat ditempatkan di lokasi pemerintah pemerhati laut dan lain lain. Namun tempat budi daya pada kedalaman 3-5 meter dari berbagai upaya tersebut yang paling dengan posisi paralel dengan garis pantai. utama adalah kesadaran masyarakat itu sendiri akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu Hasil transplantasi terumbu karang karang. Hal tersebut bisa dimulai dari diri kita dengan metode propagasi yang telah dilakukan dengan melakukan hal kecil namun berdampak menunjukkan bahwa kegiatan ini berdampak besar seperti menjaga kebersihan ekosistem air terhadap perbaikan ekosistem terumbu karang. seperti sungai, pantai dari sampah plastik, karena Lokasi transplantasi mulai terdapat sekelompok sampah sampah itu akan bermuara ke laut ikan laut menunjukan adanya perkembangan dan tersapu ombak yang dapat menyebabkan dari hasil transplantasi. Transplan karang yang rusaknya terumbu karang. telah dilakukan juga menunjukkan adanya pertumbuhan yang signifikan bagi lokasi Transplantasi karang menjadi alternatif transplan sebagai tempat mencari makan yang efektif yang bisa dilakukan dalam upaya dan berkembang biak ikan ikan kecil di laut. penyelamatan terumbu karang. Transplantasi Kegiatan transplantasi karang dengan metode terumbu karang adalah upaya rehabilitasi propagasi dan substrat buatan berjalan sesuai terumbu karang dengan cara pencangkokan ekspektasi dan direncanakan dapat menjadi atau pemotongan karang indukan yang salah satu upaya dalam menjaga kelestarian selanjutnya akan ditanam kembali di tempat terumbu karang dan dapat bermanfaat bagi yang berbeda untuk menciptakan habitat ekosistem laut. yang baru bagi terumbu karang. Transplantasi [1] Greenpeace (Indonesia dalam Krisis, n.d.) [2] Eko Sutriyanto 2019. Kerusakan Terumbu Karang Di Indonesia Sudah Mencapai Titik Kritis dan memprihatinkan

8 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Wisata Mangrove Wonorejo Surabaya Sumber: Kompas.com Monitoring Sumber Daya Pesisir Guna Meminimalisir Kerusakan pada Ekosistem Mangrove Rismawati pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup. Wilayah pesisir berada di daerah peralihan WJurusan Fisika – Universitas Ahmad Dahlan ilayah pesisir adalah wilayah lautan dan daratan sehingga mendapatkan pertemuan antara ekosistem darat, tekanan dari berbagai aktivitas dan fenomena ekosistem laut dan ekosistem udara yang terjadi di darat maupun di laut. Abrasi, dalam suatu keseimbangan yang banjir dan aktivitas yang dilakukan oleh rentan. Wilayah pesisir memiliki potensi sumber masyarakat seperti pembangunan pemukiman, daya alam dan manfaat pada lingkungan pembabatan hutan untuk persawahan, yang sangat kaya. Potensi Sumber Daya Alam pembangunan tambak dan lain sebagainya (SDA) di perairan dan pesisir alam cukup merupakan contoh fenomena yang terjadi di besar karena adanya ekosistem yang saling daratan. Fenomena yang terjadi di lautan antara mempengaruhi di antaranya terdapat terumbu lain meliputi pasang surut air laut, gelombang karang, padang laut (seagrass), hutan bakau badai dan sebagainya. Berbagai fenomena (mangrove) dan rumput laut (seaweeds)[1]. yang ada di kawasan pesisir berpotensi untuk Mengingat Indonesia adalah negara hukum, menyebabkan kerusakan SDA kepesisiran, secara normatif kekayaan sumberdaya tersebut khususnya SDA mangrove. Kerusakan pada dikuasai oleh Negara untuk dikelola sedemikian SDA mangrove dapat disebabkan oleh kegiatan rupa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan manusia seperti alih tata guna mangrove masyarakat (Pasal 33 ayat 3 UUD Negara RI 1945) menjadi lahan tambak, serta eksploitasi kayu serta memberikan manfaat bagi masyarakat mangrove untuk kayu bakar dan arang [2]. saat ini hingga generasi yang akan datang, khususnya dalam upaya memanfaatkan sumber daya pesisir ketentuan hukum yang mengatur

JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 9 Biota laut seperti kepiting dan kerang Ekowisata Hutan Mangrove Buton Utara juga mengalami penurunan karena rusaknya Sumber: www.jelajahsultra.com hutan mangrove yang diakibatkan adanya abrasi pantai dan penebangan mangrove tanpa Pada penelitian ini, lokasi pengamatan adanya usaha untuk reboisasi [3]. Untuk itu, berada pada 3 stasiun, yaitu Stasiun 1 terletak sebagai masyarakat yang baik sudah seharusnya pada batas atas zona supratidal, Stasiun 2 di untuk dapat menjaga wilayah pesisir pantai pertengahan zona intertidal, dan Stasiun 3 supaya dapat mengurangi adanya kerusakan pada zona subtidal. Dari penelitian yang sudah di wilayah tersebut. Salah satu upaya untuk dilakukan, didapatkan hasil pengamatan yang menguranginya adalah dengan melakukan menunjukkan bahwa jenis yang dominan monitoring secara berkala sehingga ketika ada pada Stasiun 1 adalah Nypa fruticans (84,2%), kerusakan maka akan dapat diketahui lebih sedangkan pada Stasiun 2 jenis yang dominan cepat. Pada penulisan artikel ini akan dibahas adalah Excoecaria agallocha (40,9%), dan tentang monitoring salah satu sumber daya pada Stasiun 3 adalah Avicennia alba (83,4%). pesisir yaitu mangrove guna meminimalkan Untuk tingkat kerusakan vegetasi mangrove kerusakan pada ekosistem di dalamnya. di kawasan Wonorejo dapat dikategorikan sedang, dengan kerapatan pohon antara ≥ Mangrove merupakan ekosistem pesisir 1000 – < 1500 per hektar [4]. yang tumbuh di daerah pasang surut. Mangrove mempunyai banyak fungsi satu diantaranya Mohammad Ashari Dwiputra, Rahmat adalah fungsi ekologis yang antara lain Kunia dan Etty Riani (2019) pada penelitianya sebagai pelindung dari erosi pantai, daerah melakukan monitoring kondisi ekosistem pemijahan, dan asuhan bagi banyak biota Mangrove di Teluk Kulisusu Kabupaten perairan, penyerap CO2, penahan hempasan Buton menggunakan data citra Landsat angin dan gelombang. Ekosistem mangrove Multitemporal. Analisis pada penelitian ini mempunyai peranan ekologis penting dalam menggunakan algoritma NDVI kemudian mendukung kehidupan dan keberlangsungan dilakukan klasifikasi kerapatan vegetasi dari sumberdaya perikanan. sebanyak tiga kelas yaitu kelas vegetasi lebat, kelas vegetasi sedang dan kelas vegetasi Secara umum, vegetasi pantai tropis yang jarang. Hasil analisis yang menunjukkan didominasi oleh beberapa pohon mangrove bahwa dalam kurun waktu 1995-2005, luas yang mampu tumbuh dan berkembang pada kelas vegetasi lebat berkurang sebesar 340 daerah pasang-surut pantai berlumpur disebut Ha dan kelas vegetasi sedang berkurang dengan ekosistem mangrove. Luasan mangrove 36 Ha serta diikuti dengan kelas vegetasi di Indonesia sebesar 23% dari luas ekosistem mangrove dunia dengan luasan sebesar 1.671.140,75 Ha dalam kondisi baik, sedangkan dalam kondisi rusak seluas 1.817.999,93 Ha. Salah satu ekosistem pesisir yang paling banyak mendapatkan tekanan dan ancaman dari berbagai kegiatan adalah mangrove. Keberadaan dari ekosistem mangrove dalam beberapa dekade terakhir mengalami degradasi yang sangat signifikan. Untuk itu perlu dilakukannya monitoring seperti yang akan dibahas di bawah ini. Nirmalasari Idha Wijaya dan Muhammad Huda (2018) pada penelitiannya melakukan monitoring sebaran vegetasi mangrove yang direhabilitasi di kawasan ekowisata mangrove Wonorejo Surabaya. Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut Kota Surabaya merupakan kawasan mangrove yang direhabilitasi menjadi kawasan ekowisata. Kawasan tersebut menjadi salah satu kawasan mangrove yang mengalami degradasi penurunan luasan akibat dari erosi, sedimentasi dan konversi lahan atau pembukaan lahan untuk pemukiman atau tambak.

10 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Ekowisata Hutan Mangrove Buton Utara penambahan luasan sebesar 126,81 ha, pada Sumber: www.jelajahsultra.com tahun 1992–2017 terjadi perubahan luasan sebesar 82,37 ha, dan pada tahun 2003–2017 jarang yang mengalami penambahan luasan terjadi perubahan luasan sebesar 209,18 sebesar 172 Ha. Tahun 2005- 2015 luas kelas ha. Kerapatan mangrove di Karimunjawa vegetasi lebat berkurang sebesar 756 Ha serta sebagian besar masuk ke dalam kategori diikuti oleh penambahan luas vegetasi sedang kerapatan jarang yang mempunyai nilai NDVI sebesar 22 Ha dan vegetasi jarang sebesar 680 antara -1 – 0,33. Penebangan liar, faktor alam, Ha. Selama 20 tahun terakhir yaitu dimulai perubahan fungsi lahan menjadi pertambakan pada tahun 1995-2015, kondisi ekosistem dan perhotelan menjadi faktor utama yang mangrove menunjukkan bahwa telah terjadi menyebabkan penurunan luasan mangrove. pengurangan vegetasi lebat sangat besar Sedimentasi yang menumpuk di pantai dan yaitu sebesar 1096 Ha, kelas vegetasi sedang sudah ditumbuhi oleh mangrove menjadi mengalami pengurangan sebesar 14 Ha dan penyebab penambahan luasan mangrove kelas vegetasi jarang mengalami penambahan yang terjadi pada tahun 1992 sampai 2003. sebesar 852 Ha. Yang menjadi penyebab Secara keseluruhan, untuk pemantauan dan besarnya pengurangan kelas lebat antara perencanaan ekosistem mangrove di suatu lain penebangan kayu mangrove untuk wilayah dapat menggunakan metode ini dimanfaatkan sebagai bahan baku arang. Selain karena dapat menggambarkan perubahan itu dapat disebabkan juga oleh aktivitas para secara efektif [6]. nelayan penangkap kepiting yang membuka jalur perahu mereka di ekosistem mangrove [5]. Kesimpulan yang diperoleh dari ketiga penelitian di atas adalah salah satu faktor Nurul Latifah, Sigit Febrianto, Hadi yang menjadi penyebab pengurangan lahan Endrawati dan Muhammad Zainuri (2018) atau kerusakan pada ekosistem mangrove juga melakukan analisis perubahan ekosistem adalah aktivitas yang dilakukan oleh mangrove menggunakan Citra Satelit Multi manusia. Oleh karena itu, sangat diperlukan Temporal di Karimunjawa, Jepara. Pada untuk melakukan monitoring supaya dapat penelitian ini diperoleh hasil analisa spasial meminimalisir terjadinya kerusakan pada dengan rentang 3 tahun berbeda terdapat ekosistem mangrove. Selain itu, kita juga perubahan penurunan dan penambahan dapat menghimbau masyarakat pesisir agar luasan mangrove yang terjadi secara signifikan, dapat menjaga ekosistem mangrove dengan yaitu pada tahun 1992 – 2003 telah terjadi baik. Hal ini dikarenakan akan berpengaruh pada ekonomi masyarakat di sekitarnya. Jika ekosistem mangrove rusak maka produktivitas ikan menurun serta tambak warga beresiko hilang akibat abrasi dan rob pada pantai yang tidak ditanami mangrove sehingga membuat petani tambak mengalami kerugian. Untuk itu, sebagai masyarakat yang baik, marilah kita bersama-sama menjaga ekosistem mangrove agar tetap terjaga kelestariannya. [1] Mohammad Zamroni and R. M. Kafrawi, “Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Di Wilayah Pesisir Pasca Berlakunya Uu Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja,” Perspekt. Huk., no. 1, pp. 52–73, 2021, doi: 10.30649/ph.v21i2.99. [2] W. Anurogo, M. Z. Lubis, N. Khakhim, W. J. Prihantarto, and L. R. Cannagia, “Pengaruh Pasang Surut Terhadap Dinamika Perubahan Hutan Mangrove Di Kawasan Teluk Banten,” J. Kelaut. Indones. J. Mar. Sci. Technol., vol. 11, no. 2, p. 130, 2018, doi: 10.21107/jk.v11i2.3804. [3] K. Ujungpangkah and K. Gresik, “Teknik pembibitan mangrove,” vol. 3, no. 1, pp. 1–4, 2018. [4] N. I. Wijaya and M. Huda, “Monitoring Sebaran Vegetasi Mangrove Yang Direhabilitasi Di Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya,” J. Ilmu dan Teknol. Kelaut. Trop., vol. 10, no. 3, pp. 747–755, 2018, doi: 10.29244/jitkt.v10i3.21271. [5] M. A. Dwiputra, R. Kurnia, and E. Riani, “Penggunaan Data Citra Landsat Multitemporal untuk Monitoring Kondisi Ekosistem Mangrove di Teluk Kulisusu Kabupaten Buton Utara,” J. Sci. Appl. Technol., vol. 3, no. 1, p. 1, 2019, doi: 10.35472/jsat.v3i1.203. [6] N. Latifah, S. Febrianto, H. Endrawati, and M. Zainuri, “Pemetaan Klasifikasi Dan Analisa Perubahan Ekosistem Mangrove Menggunakan Citra Satelit Multi Temporal Di Karimunjawa, Jepara, Indonesia,” J. Kelaut. Trop., vol. 21, no. 2, p. 97, 2018, doi: 10.14710/jkt.v21i2.2977.

JENDELA 11BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Memiliki 20 SitusWarisan Geologi, Jogja Semakin Istimewa Fajrun Wahidil Muharra, S.Si. Jawa Timur dengan Paparan Sunda yang ditandai dengan terbentuknya batuan KParangtritis Geomaritime Science Park metamorf hasil tumbukan tersebut. Singkapan eistimewaan Yogyakarta tercermin dari batuan metamorf ini hanya dapat ditemukan di keunikan sistem pemerintahan dan tiga tempat yaitu Karangsambung (Kebumen), kebudayaan masyarakatnya. Namun Bayat (Klaten), dan Ciletuh (Sukabumi). Batuan ternyata,Yogyakarta juga istimewa secara tertua berhasil ditemukan di Bayat dan berusia kebumian, dimana saat ini telah ditemukan lebih dari 90 juta tahun. 20 situs warisan geologi (geoheritage) di dalamnya. Bagi wisatawan, berkunjung ke Masa sebelum kejayaan gunungapi Yogyakarta nantinya tak sekadar akan menjadi purba terjadi antara 54—36 juta tahun yang tamasya, namun juga untuk menyingkap lalu, ditandai dengan adanya erosi/pengikisan sejarah terbentuknya Pulau Jawa dari masa ke batuan dasar yang tersingkap, sehingga terdapat masa. sedimentasi pada wilayah sungai, danau, dan laut dangkal. Hasil proses tersebut berupa Berdasarkan periode sejarah geologinya, singkapan batuan konglomerat, batugamping pembentukan Pulau Jawa dibagi ke dalam lima berfosil (fauna nummulite), dan batupasir masa, yaitu masa awal pembentukan pulau (Pra- kuarsa. Situs geologi/geosite Batugamping Tersier), masa sebelum kejayaan gunungapi Eosen di daerah Gamping, Sleman dan geosite purba/non volcanic arc (Eosen), masa kejayaan Batubara Nanggulan di daerah Kalibawang, gunungapi purba/volcanic arc (Oligosen – Kunlonprogo menjadi situs batuan tertua Miosen), masa berakhirnya gunungapi purba yang ada di DI Yogyakarta sekaligus penanda (Miosen – Pliosen), dan masa gunungapi periode sebelum terbentuknya gunugapi di modern (Holosen – Resen). Pulau Jawa[1]. Sementara, geosite Kompleks Masa awal pembentukan Pulau Jawa terjadi lebih dari 60 juta tahun yang lalu, saat terjadinya tumbukan antara mikrokontinen Sebaran 20 Situs Warisan Geologi DIY Sumber: Kepmen ESDM RI

12 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Perbukitan Sisa Intrusi Purba Godean, Sleman Masa gunungapi modern, sebagai periode menjadi bukti awal dari proses vulkanisme di terakhir, dimulai sejak 2 juta tahun yang Pulau Jawa. lalu hingga saat ini, ditandai dengan mulai terbentuknya gunungapi aktif di sepanjang Masa kejayaan gunungapi purba (OAF/ bagian tengah Pulau Jawa, salah satunya adalah old andesite formation), antara 32—12 juta gunungapi Merapi. Proses pengangkatan, tahun yang lalu, merupakan proses awal pemiringan, erosi, dan pertumbuhan terumbu pembentukan gunungapi di Pulau Jawa oleh secara intensif masih dapat terjadi sebagai adanya pergerakan lempeng Indo-Australia dampak dari penunjaman lempeng Indo- yang menunjam masuk ke bagian bawah Pulau Australia yang juga masih aktif. Geosite endapan Jawa dari arah selatan. Akibatnya, terbentuklah Merapi Tua Turgo—Plawangan, Sleman adalah banyak gunungapi di sisi selatan Pulau Jawa, dua bukit di sisi selatan puncak Merapi yang ditandai dengan adanya singkapan batuan menandai adanya endapan Merapi Tua yang piroklastik hasil erupsi gunungapi dan batuan berumur kuarter awal. Sementara itu, geosite vulkanik yang sangat tebal [2]. Terdapat cukup Endapan Merapi Muda Bakalan, Sleman banyak geosite di DI Yogyakarta yang mewakili merupakan endapan hasil erupsi Merapi yang periode ini. Lava Bantal Berbah, Sleman adalah lebih muda. hasil erupsi lelehan yang menjadi cikal-bakal gunungapi di Pulau Jawa. Sedangkan Tebing Gumuk Pasir Parangtritis, Bantul Breksi Sumberejo, Sleman menjadi bukti dari merupakan geosite hasil akumulasi endapan letusan gunungapi purba Semilir sebagai pasir Merapi yang terbawa aliran sungai ke pantai puncak kejayaan periode ini. selatan, kemudian terakumulasi membentuk gumuk pasir. Tanggul pantai alami Srigading— Selain itu, terdapat pula Puncak Perbukitan Samas, Bantul juga menjadi bukti adanya proses Tererosi Widosari, Kulonprogo sebagai sedimentasi material Merapi sekaligus bukti singkapan batuan hasil erosi lereng gunungapi keberadaan tanggul pantai purba yang terletak purba setempat. Puncak Kaldera Purba Suroloyo, 1,7 kilometer di sebelah utara garis pantai Samas Kulonprogo adalah puncak kaldera gunungapi saat ini. Geosite Lahan Basah Gilangharjo adalah Borobudur yang tidak lagi utuh. Pantai Siung— lokasi dugaan reservoir yang terjebak secara Batur—Wediombo, Gunungkidul merupakan alami sehingga tanahnya jenuh air, dimana geosite jejak dari miniatur gunungapi purba. kegiatan pertanian hanya bisa dilakukan saat Gunungapi Purba Nglanggran, Gunungkidul musim kemarau. Sesar Opak Bukit Mengger, merupakan gunungapi strato yang tumbuh Bantul adalah lokasi singkapan sesar Opak. di atas bekas letusan gunungapi Semilir. Lava Rayapan Tanah Ngelepen, Sleman merupakan Purba Mangunan, Bantul juga menjadi bukti lokasi adanya fenomena dimana tanah adanya aliran lava gunungapi purba di masa bersifat dinamis sehingga berpengaruh pada lalu. Sedangkan geosite Mangan Kliripan— penggunaan lahan di atasnya, baik bangunan, Karangsari merupakan endapan mangan pada pertanian, ataupun aktivitas lainnya. busur vulkanik di Indonesia. Dua puluh geosite tersebut semuanya Masa sesudah gunungapi purba menjadi berada di wilayah Provinsi DI Yogyakarta dan titik akhir dari periode kejayaan gunungapi tersebar di empat kabupaten, yaitu lima situs purba, terjadi antara 12—2 juta tahun yang lalu, di Kulonprogo, tujuh situs di Sleman, tiga dimana pada masa ini hampir seluruh Pulau situs di Bantul, dan lima situs di Gunungkidul. Jawa tergenang air laut dengan kondisi yang Dari 5 situs yang berada di Gunungkidul, tiga cukup tenang, jernih, dan bagian dasarnya diantaranya telah menjadi bagian dari UNESCO dapat ditembus oleh cahaya matahari. Sehingga Global Geopark Gunungsewu kemudian dua terbentuklah koloni terumbu dan biota lainnya akan ikut didaftarkan ke dalam geopark laut yang berkembang dengan sangat baik. tersebut. Sementara, dari 15 situs lainnya yang Geosite Gua Kiskendo, Kulonprogo merupakan terdapat di Kulonprogo, Sleman, dan Bantul, satu kompleks batugamping koral yang menandai telah menjadi situs geoheritage berperingkat periode ini. Selain itu terdapat pula geosite internasional, yaitu Gumuk Pasir Parangtritis, Bioturbasi Kali Ngalang yang merupakan tujuh situs berperingkat nasional, dan tujuh situs struktur sedimen jejak-jejak kehidupan biota berperingkat lokal. pasir pantai atau laut dangkal pada batupasir gampingan. Batuan breksi dengan fragmen Keberadaan geosite ini tentunya turut andesit gunungapi purba Nglanggran yang memperkaya khazanah geologi yang ada berumur lebih tua dapat ditemukan pada di DI Yogyakarta, yang kemudian juga akan geosite ini. berdampak secara beruntun bagi aktivitas

JENDELA 13BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Periodisasi Sejarah Geologi Pulau Jawa (Sumber: UPN Veteran Yogyakarta) masyarakat, khususnya di bidang edukasi dan Di samping peran pemerintah dalam pariwisata manakala dikelola dengan baik dan menyediakan regulasi beserta program berkelanjutan. Sehingga adanya kerja sama turunannya, peran masyarakat turut menjadi yang baik dari semua pihak menjadi kunci dalam bagian penting dalam hal ini. Kesadaran mempertahankan keberadaannya. Dalam upaya masyarakat akan pentingnya situs warisan pelestariannya, 20 situs tersebut telah dilindungi geologi ini akan menjadi pelindung dari oleh hukum dan tertuang dalam Keputusan berbagai ancaman perusakan, baik secara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral sengaja maupun tidak. RI nomor 13.K/HK.01/MEM.G/2021 tentang Penetapan 20 situsWarisan Geologi (Geoheritage) Apabila warisan geologi ini dapat DI Yogyakarta[3]. Sebagai tindak lanjut, Gubernur dilestarikan bersama, maka keistimewaan DI Yogyakarta juga telah menetapkan Keputusan Yogyakarta akan semakin dikenal, tidak hanya Gubernur nomor 339 tahun 2021 terkait zona inti dari sisi pariwisata dan kebudayaannya, atas 20 situs warisan geologi tersebut beserta melainkan juga dari keunikan geologinya zona penyangganya.[4] Penetapan zona inti dan yang dapat menyingkap sejarah dan asal-usul zona penyangga ini bertujuan untuk melindungi pembentukan Pulau Jawa. geosite tersebut dari berbagai ancaman, salah satunya yaitu alih fungsi lahan. [1] UPN Veteran Yogyakarta [2] Smyth, dkk. 2005, 2011 [3] Keputusan Menteri ESDM nomor 13.K/HK.01/MEM.G/2021 [4] Keputusan Gubernur DI Yogyakarta Nomor 339/KEP/2021

14 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Nelayan di pantai Glagah Yogyakarta Sumber: Dok. PGSP Pengelolaan Sumberdaya Kepesisiran di Indonesia Ditinjau dari Sudut Pandang Geospasial Edwin Maulana, S.Si., M.Si. ekologis dengan mempertimbangkan interaksi antara manusia dan lingkungannya. Pengelolaan IParangtritis Geomaritim Science Park kawasan pesisir menjadi isu kompleks karena ndonesia sebagai negara maritime, menghadapi isu perkembangan wilayah dan memiliki segudang potensi sumberdaya bencana alam yang berimplikasi terhadap daya alam kepesisiran. Sumberdaya kepesisiran tampung dan daya dukung wilayah pesisir. Isu merupakan segala unsur biotik, abiotik dan perkembangan wilayah menjadi subjek penting sosial yang terletak pada kawasan kepesisiran. karena dalam prosesnya, perkembangan wilayah Unsur biotik meliputi komponen hayati berupa pesisir menghadapi berbagai masalah pokok makhluk hidup yang terdiri dari tumbuhan dan seperti: 1) penataan dan pengalokasian ruang; 2) hewan. Beberapa contoh unsur biotik kawasan eksploitasi sumberdaya pesisir yang berlebihan; kepesisiran adalah hutan mangrove, ikan, 3) polusi; serta 4) deforestasi. Hal tersebut mikroorganisme dan semua makhluk hidup diperparah dengan potensi bencana pesisir yang hidup dan berkembang di kawasan pesisir. seperti abrasi, akreasi, gempa bumi, tsunami Unsur abiotik kawasan kepesisiran terdiri dari dan banjir rob. Kajian secara komprehensif material penyusun kawasan kepesisiran seperti dengan melibatkan multi sektor harus dilakukan pantai berbatu, berpasir dan berlumpur serta untuk optimalisasi pengelolaan lahan kawasan unsur klimatis khas kepesisiran. Unsur sosial kepesisiran. menjadi komponen paling penting dalam pengelolaan kepesisiran mengingat manusia Isu pengelolaan sumber daya alam dapat merencanakan dan memanfaatkan kepesisiran berkaitan erat dengan banyak kawasan kepesisiran. Terlebih banyak kota besar kepentingan seperti masyarakat lokal, di Indonesia terletak pada kawasan kepesisiran. pemerintah daerah maupun pusat dan juga non- Hal tersebut tidak lepas dari sejarah nenek governmental organization (NGO). Pemerintah moyang Indonesia yang merupakan bangsa memiliki peran dominan dalam pengelolaan pelaut. sumberdaya kepesisiran karena dapat mengambil kebijakan dalam perencanaan dan pengelolaan Pengelolaan sumber daya alam kepesisiran kawasan kepesisiran yang wajib ditaati oleh di Indonesia merupakan isu kompleks yang semua pihak yang berkepentingan di kawasan sudah ada sejak zaman dahulu. Pengelolaan pesisir. Pemerintah menerbitkan aturan terkait sumber daya pesisir adalah segala upaya terkait pemanfaatan dan pelestarian potensi alam khas kepesisiran yang bernilai ekonomis dan

JENDELA 15BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 isu pengelolaan kepesisiran yang dituangkan pendekatan spasial, yang dalam hal ini harus dalam Undang-Undang (UU) Republik Indonesia dituangkan dalam bentuk peta. Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil. Seiring Pemanfaatan peta dalam sosialisasi dengan dinamika yang ada, aturan tersebut kawasan sumberdaya kepesisiran dapat diubah ke dalam UU No. 1 Tahun 2014 tentang memudahkan masyarakat untuk mengetahui Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau kategori wilayah konservasi. Upaya publikasi Kecil. Tujuan UU No. 27 Tahun 2007 adalah untuk dan sosialisasi kawasan konservasi dilakukan memproteksi dan mengembangkan sumber oleh Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman daya alam kepesisiran di Indonesia. Hayati Laut (KKHL), Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (DJPRL) dan KKP. Monitoring terhadap kelestarian Turunan aturan dan penyajian aspek spasial sumberdaya kepesisiran sebenarnya dalam konservasi kawasan pesisir dituangkan sudah dilakukan oleh beberapa Lembaga dalam petunjuk teknis (Juknis) penataan pemerintahan. Kementerian Kelautan dan batas kawasan konservasi perairan, pesisir dan Perikanan (KKP) berperan dalam merencanakan pulau-pulau kecil yang dirilis pada tahun 2013. dan melaksanakan kebijakan terkait dengan Juknis tersebut juga mengatur tentang tingkat pengelolaan perikanan, budidaya, dan tata ruang kedetailan informasi dan penyajian peta dengan laut, serta konservasi terumbu karang. Lebih mempertimbangkan UU No. 4 Tahun 2011 lanjut, KKP juga memainkan peranan penting tentang Informasi Geospasial. Peran berbagai dalam mengawasi pemanfaatan, pengelolaan, instansi seperti Badan Informasi Geospasial dan dan perlindungan sumber daya pesisir di perairan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Indonesia. Permasalahan yang dihadapi adalah (LAPAN) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) banyak hambatan dalam implementasi aturan diperlukan untuk membantu dalam penyediaan yang berlaku karena sebagian besar kawasan data dasar, dukungan kajian teoritis dan analisis pesisir sudah terlanjur dihuni dan dieksploitasi, serta pemutakhiran data, khususnya dapat peta sehingga sosialisasi dan pendekatan berbasis dalam skala besar. komunitas harus gencar dilakukan. Masyarakat harus dilibatkan dan memiliki berkontribusi Ketersediaan data spasial dengan ketelitian besar dalam perencanaan dan pengelolaan tinggi dapat digunakan sebagai landasan kawasan pesisir, khususnya pada kawasan yang dalam upaya konservasi kawasan kepesisiran. harus dikonservasi. Penentuan pemanfaatan lahan dan jenis upaya konservasi (vegetative maupun struktural) Pengelolaan sumberdaya pesisir diatur dapat diputuskan dengan pendekatan spasial. dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perencanaan dari skala kecil ke skala besar dapat Perikanan Republik Indonesia Nomor 31/ membantu pemerintah untuk melihat secara Permen-Kp/2020 tentang Pengelolaan Kawasan komprehensif masalah dari hulu hingga hilir. Konservasi. Berdasarkan Permen KP No. 31 Lebih lanjut, perencanaan kawasan kepesisiran Tahun 2020, Kawasan Konservasi dibagi menjadi yang baik dapat mendukung upaya pemerintah 3 (tiga) kategori, yakni: 1) Taman; 2) Suaka, dalam aspek efisiensi anggaran. Monitoring dan 3) Kawasan Konservasi Maritim. Kategori berjangka untuk evaluasi perkembangan taman dimaksudkan untuk mempertahankan wilayah pesisir juga dapat dengan mudah dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dilakukan dengan pendekatan spasial, sehingga hayati, sedang kategori suaka difungsikan untuk output yang disasar dapat tercapai dengan baik. mempertahankan dan meningkatkan kualitas sumber daya ikan. Aspek manusia yang diatur Tinjauan dari berbagai sudut pandang dalam kategori kawasan konservasi maritim keilmuan, khususnya bidang geospasial dengan tujuan untuk mempertahankan dan diharapkan dapat memberikan masukan meningkatkan nilai warisan budaya maritim dalam upaya pengelolaan wilayah kepesisiran. dan nilai-nilai tradisional atau kearifan lokal. Integrasi yang baik dari komponen pemerintah, Kebijakan yang sudah mengakomodir kawasan masyarakat dan NGO diharapkan dapat konservasi pesisir hendaknya disebarluaskan memaksimalkan pemanfaatan wilayah pesisir kepada masyarakat secara meluas sehingga dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dapat menambahkan pemahaman terhadap pesisir. Peran serta pembaca yang budiman setiap lapisan masyarakat, khususnya juga dinantikan untuk menjaga eksistensi masyarakat pada level komunitas lokal. Salah sumberdaya kepesisiran Indonesia yang satu upaya untuk mempromosikan penentuan berkelanjutan dan bermanfaat untuk semua kawasan konservasi pesisir adalah dengan pihak, khususnya masyarakat lokal.

16 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Keanekaragaman Potensi Sumberdaya Pesisir di Indonesia Andhika Bangun Taji,S.Si, M.URP Surveyor Pemetaan Pratama Badan Informasi Geospasial Data dan fakta terkait potensi sumberdaya alam pesisir Indonesia memberikan gambaran betapa Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Terlebih lagi bila potensi tersebut dimanfaatkan dan dikelola secara serius oleh masyarakat, pemerintah dan para pihak yang berkepentingan. Potensi sumberdaya pesisir ini antara lain: a. Estuaria • Menjadi sumber zat hara dan bahan organic Estuaria adalah perairan muara sungai yang diangkut melalui pasang surut. semi tertutupyang berhubungan bebas dengan • Menjadi tempat tinggal bagi hewan yang laut sehingga air laut dengan salinitas tinggi menjadikan estuaria sebagai tempat hidup dapat bercampur dengan air tawar (sumber : dan mencari makan. http://web-suplemen.ut.ac.id/mmpi5104/f_ definis.htm, diakses 7 Juni 2022). Estuaria ini • Menjadi tempat berkembang biak bagi mempunyai fungsi yang penting bagi ekologis spesies udang dan spesies ikan. antara lain : Kenampakan Eustaria Sumber: www.bp3ambon-kkp.org

JENDELA 17BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Kenampakan Mangrove Sumber: perkim.id b. Mangrove Mangrove juga mempunyai peran yang Menurut Soerianegara (1987), hutan cukup penting dalam keseimbangan ekologis antara lain: mangrove didefinisikan sebagai hutan yang • Sebagai peredam gelombang dan badai yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai dan muara sungai yang kuat. dipengaruhi pasang surut air laut, dan terdiri • Sebagai penghasil bahan makanan bagi dan atas jenis-jenis pohon Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, penyubur perairan. Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora • Sebagai daerah pemijahan bagi biota laut. dan Nypa. Vegetasi ini umumnya hidup di • Selain itu, mangrove juga dapat menjadi daerah mempunyai aliran air dan terlindung dari arus yang cukup kuat. Oleh karena itu, pada sumber kayu, pemasok larva dan udang. umumnya mangrove banyak dijumpai pada pantai dengan teluk yang dangkal dan pantai yang mempunyai pelindung.

18 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA Kenampakan Terumbu Karang Sumber: news.kkp.go.id c. Terumbu karang • Tempat penangkapan berbagai jenis biota Terumbu karang adalah sebuah ekosistem laut konsumsi dan berbagai jenis ikan hias yang sangat khas yang terdapat di perairan • Bahan konstruksi bangunan dan pembuatan tropis. Terumbu karang berfungsi sebagai bahan kapur pelindung pantai dan arus kuat yang berasal dari laut. Selain itu, terumbu karang juga berfungsi • Bahan perhiasan sebagai pelindung laut dari hempasan ombak • Bahan baku farmasi dan arus yang kuat yang berasal dari laut. • Sebagai objek wisata bahari Terumbu karang juga berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makanan, tempat asuhan dan pembesaran, tempat pemijahan bagi berbagai biota seperti beraneka ragam avertebrata, beraneka ragam ikan, reptil, dan juga habitat bagi ganggang dan rumput laut. Terumbu karang juga dapat dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai :

JENDELA 19BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Kenampakan Lamun Sumber: www.siagabencana.com d. Padang lamun • Pengikat sedimen dan menstabilkan subtrat Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang lunak. yang hidup di laut akan tetapi masih dapat • Sebagai tempat mencari makan dan tumbuh dijangkau sinar matahari sehingga masih dapat besar bagi biota laut. tumbuh dengan baik. Lamun dapat hidup di perairan yang dangkal dan jernih dengan • Sebagai tempat berlindung bagi biota laut sirkulasi air yang baik. Sirkulasi air yang baik dari sengatan matahari. berfungsi untuk menghantarkan oksigen dan zat hara yang berguna bagi kelangsungan hidup padang lamun. Selain itu, padang lamun mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut: https://news.kkp.go.id/index.php/konservasi-laut-jatim-taman-terumbu-karang-di-8-perairan-kabupaten/, diakses 7 Juni 2022 https://www.siagabencana.com/1/post/padang-lamun-sang-kesatria-bumi/, diakses 7 Juni 2022 https://perkim.id/kebencanaan/hutan-mangrove-untuk-mencegah-rob/, diakses 7 Juni 2022 https://www.bp3ambon-kkp.org/2012/08/03/identifikasi-kekayaan-sumberdaya-ekosistem-estuari/, diakses 7 Juni 2022 http://web-suplemen.ut.ac.id/mmpi5104/f_definis.htm

20 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 JENDELA TinjauanTata Kelola Sumberdaya Alam Pesisir Berkelanjutan di Indonesia Andhika Bangun Taji,S.Si, M.URP e. Kekayaan sumberdaya di wilayah Surveyor Pemetaan Pratama Badan Informasi Geospasial pesisir mempunyai potensi yang dapat dikembangkan antara lain: 1). Sektor Indonesia merupakan negara kepulauan pertambangan minyak bumi, 2). Sektor yang memiliki panjang garis pantai 80.791 perikanan yang mempunyai potensi 9,3 juta km dan membentang mulai dari Sabang ton per tahun, 3). Sektor pariwisata kelautan hingga Merauke. Indonesia juga memiliki yang potensial dan 4). Keanekaragaman lokasi geografis yang sangat strategis yaitu sumberdaya hayati yang sangat bervariasi terletak di antara dua benua yaitu benua sehingga mempunyai potensi untuk Asia dan Australia serta berada di antara dua dikembangkan menjadi ecotourism. Samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.Wilayah kepulauan dan pesisir Indonesia f. Sebanyak 30 % hutan bakau dan terumbu yang memiliki kekayaan sumberdaya alam karang yang ada di dunia terdapat di yang beragam telah dimanfaatkan bangsa Indonesia sehingga dapat dikatakan Indonesia dalam berbagai macam sektor Indonesia menjadi pusat biodiversitas kehidupan. Sumberdaya alam kepesisiran dunia. memiliki banyak fungsi diantaranya adalah Potensi sumberdaya alam yang sangat sebagai 1) sumber makanan; 2) sumber bahan mineral dan hidrokarbon; 3) transportasi; 4) beragam ini membutuhkan sebuah bentuk tata industry; 5) konservasi; 6) wisata. kelola yang bersifat integratif dan mempunyai dimensi keruangan (spasial) sehingga potensi Potensi sumberdaya pesisir mempunyai sumberdaya alam tersebut dapat dikelola dan arti yang sangat penting sebagai salah satu dijaga keberlangsungannya (sustainable). Tata daya ungkit perekonomian bagi suatu wilayah, kelola sumberdaya alam yang berkelanjutan khususnya di pesisir Indonesia. Secara garis ini diperlukan guna menjaga dan dapat besar, Indonesia memiliki potensi sumberdaya mengoptimalkan potensi sumberdaya alam pesisir yang sangat beragam. Beberapa fakta sehingga dapat dimanfaatkan oleh anak cucu terkait kekayaan sumberdaya pesisir Indonesia kita dan tidak hilang begitu saja. Dinamika disajikan pada uaraian berikut. kawasan pesisir patut mendapatkan perhatian a. Wilayah pesisir menjadi suatu wilayah yang dari berbagai pihak karena fenomena yang terjadi sangat komplek. banyak dihuni oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan mudahnya aksesbilitas yang Pertambahan jumlah penduduk, dimiliki oleh masyarakat apabila tinggal utamanya di daerah pesisir membawa akibat di wilayah pesisir dibandingkan dengan dan dampak yang belum diperkirakan wilayah pegunungan. sebelumnya. Eksploitasi berlebihan terhadap b. Sekitar 300 kabupaten/kota yang ada di sumberdaya alam pesisir memberikan Indonesia ada di wilayah pesisir, walaupun gambaran bahwa akan terjadi penurunan baik kewenangan ada di wilayah provinsi, akan dari segi kualitas dan kuantitas dari sumberdaya tetapi kabupaten/kota menjadi ujung alam tersebut. Oleh karena itu, diperlukan tombak bagi kegiatan perekonomian suatu sebuah strategi dan pendekatan khusus dalam wilayah. tata kelola potensi sumberdaya alam pesisir c. Potensi geografis wilayah pesisir ini sehingga tata kelola potensi sumberdaya alam tidak diimbangi dengan kontribusi PDB pesisir menjadi sebuah aspek penting dalam yang relatif kecil, yaitu 9,69 % (sumber: pelestarian potensi sumberdaya alam pesisir. https://kkp.go.id/djprl/artikel/36403- menyeimbangkan-ekologi-dan-ekonomi- Konsep tata kelola potensi sumberdaya di-ruang-laut,diakses 7 Juni 2022). alam pesisir berkelanjutan menjadi sebuah d. Wilayah perairan di Indonesia mempunyai aspek yang memerlukan perhatian khusus potensi sebagai simpul jaringan dikarenakan tata kelola sumberdaya alam transportasi laut di wilayah Asia Pasifik.

JENDELA 21BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 berkelanjutan ini memerlukan kolaborasi dari Tata kelola sumberdaya alam pesisir ini berbagai macam stakeholder dimana setiap idealnya melibatkan tiga pihak yaitu pemerintah stakeholder mempunyai kepentingan berbeda sebagai stakeholders, akademisi sebagai dan dalam pengelolaan sumberdaya alam pihak yang memberikan masukan – masukan pesisir. Sebuah konsep dasar terintegrasi perlu dan masyarakat sebagai pelaku utama yang disusun untuk mengakomodir kepentingan beraktivitas di pesisir tersebut. Dengan adanya dari multi-stakeholder. kolaborasi antara tiga pihak tersebut maka a. belum adanya sebuah peraturan atau diharapkan tata kelola sumberdaya alam pesisir dapat berjalan dengan baik dan mewujudkan regulasi yang jelas dan tepat, sehingga sulit tujuan dari pembangunan berkelanjutan untuk merumuskan sebuah kebijakan yang berkelanjutan. Dari uraian diatas, dapat ditarik beberapa b. Adanya ego sectoral antar stakeholders kesimpulan yaitu antara lain wilayah pesisir sehingga menimbulkan tumpang tindih memiliki nilai ekonomi yang strategis yang dapat kebijakan. menjadi salah satu sektor ekonomi unggulan c. Daerah pesisir merupakan sebuah apabila dalam tata kelolanya memperhatikan ekosistem yang dalam kenyataannya di aspek kelestarian lingkungan dan aspek lapangan dapat terbagi dalam beberapa sosial masyarakat sehingga masyarakat dapat wilayah administrasi, sehingga kebijakan memperoleh hasil yang maksimal dalam tata masing – masing daerah dalam tata kelola kelola tersebut namun kelestarian lingkungan sumberdaya pesisir ini dapat berbeda – tetap terjaga sehingga masih dapat dinikmati beda. oleh anak cucu kita. Bagan Konsep Pembangunan Berkelanjutan Sumber: sim.ciptakarya.pu.go.id Fabianto, Muhammad & Berhitu, 2014, Konsep Pembangunan Wilayah Pesisir Secara Terpadu dan Berkelanjutan Yang Berbasis Masyarakat, Jurnal Tekhnologi. http://sim.ciptakarya.pu.go.id/p2kh/knowledge/detail/pembangunan-berkelanjutan

22 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 PERISTIWA Sirip hiu ditimbang sebelum dijual (sumber ekuatorial.com) Perburuan Hiu di Batuwingkung Weny Ratih Relasari Ilmu Kelautan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya Kabupaten Kepulauan Sangihe terletak sebagai nelayan. Perbedaan masyarakat pesisir sekitar 250 km di sebelah utara Kota Batuwingkung dengan kelompok masyarakat Manado, Sulawesi Utara. Kabupaten pesisir pada umumnya ialah masyarakat Kepulauan Sangihe adalah hasil Batuwingkung tidak hanya menangkap pemekaran Kabupaten Kepulauan Sangihe dan ikan yang umum dikonsumsi seperti tuna, Talaud pada tahun 2000. Kabupaten dengan sotong, cumi dan lain sebagainya melainkan luas wilayah 11.863,58 km2 ini berada di antara menangkap biota konservasi yaitu ikan hiu. Pulau Sulawesi dengan Pulau Mindanao, Filipina Aktivitas menangkap ikan hiu oleh masyarakat serta berada Samudera Pasifik. Akses menuju Batuwingkung telah dilakukan secara turun- Sangihe dapat ditempuh dengan jalur laut yang temurun. Hiu di Batuwingkung ditangkap memakan kurang lebih 7-10 jam juga dapat untuk keperluan komersial dan konsumsi diakses melalui jalur udara selama satu jam dari pribadi dengan menggunakan alat tangkap Manado. pancing rawai atau longline. Batuwingkung adalah salah satu desa Pancing rawai adalah alat tangkap ikan yang berada di bawah wilayah pemerintahan konvensional yang terdiri atas tali utama (main Kecamatan Tabukan Selatan, Kabupaten line) yang digantungkan tali cabang (branch Kepulauan Sangihe. Mayoritas masyarakat line) pada jarak tertentu. Masing-masing ujung Batuwingkung memiliki mata pencarian tali cabang pancing terdapat mata kail yang

PERISTIWA 23BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 dipasangi umpan. Panjang pancing rawai terancam oleh praktik tangkapan sampingan dapat mencapai ribuan meter. Hasil tangkapan (satwa yang tertangkap secara tidak sengaja), pancing rawai sangat bergantung pada ukuran namun juga terancam oleh penangkapan secara mata pancing dan umpan yang digunakan. sengaja untuk kebutuhan konsumsi maupun Pancing Rawai sebenarnya dikategorikan komersial seperti yang terjadi di Batuwingkung. sebagai alat tangkap yang ramah lingkungan dan menguntungkan nelayan. Sirip hiu umumnya diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor dengan harga Di Indonesia, menurut data WWF (World jual yang sangat tinggi. Tingginya harga sirip hiu Wildlife Fund) setidaknya ditemukan 118 jenis ini yang menjadikan masyarakat Batuwingkung hiu. Dari jumlah tersebut IUCN (International terus-menerus menangkap ikan hiu meskipun Union for Conservation of Nature) telah sudah beredar larangan penangkapannya. menetapkan seperempatnya memiliki status Sedangkan untuk daging hiu biasanya dijual terancam punah. Hiu yang ditangkap nelayan di pasar. Akan dijumpai dua jenis daging hiu batu wingkung diantaranya adalah hiu batu, di pasaran, yaitu daging ikan hiu segar dan hiu karet, hiu tikus, hiu tenggiri dan hiu macan daging ikan hiu asap. Pengasapan pada ikan dimana salah satu dari kelima jenis hiu termasuk hiu dilakukan untuk membuat daging ikan hiu appendix cites, yaitu hiu tikus. Appendix cites lebih tahan lama. Selain itu beberapa konsumen merupakan status yang diberikan IUCN dimana juga lebih menyukai daging asap dibandingkan hiu dengan status appendix cites hanya boleh daging segar. dimanfaatkan dengan izin khusus. Hiu merupakan top predator pada rantai Mengacu pada data Kementerian makanan laut. Hilangnya populasi hiu dapat Kelautan dan Perikanan tahun 2016, Indonesia menyebabkan peningkatan populasi ikan berkontribusi sebanyak 16,8% dari total mangsanya seperti tuna, kerapu, tongkol dan tangkapan hiu dunia. Jumlah ini merupakan lain sebagainya. Meskipun keadaan ini tampak persentase tertinggi di dunia. Hal ini adalah menyenangkan tetapi hal ini justru dapat penyebab turunnya populasi hiu di Indonesia. memicu kekacauan rantai makanan. Keberadaan hiu di Indonesia tidak hanya Nelayan sedang menunjukkan pancing rawai yang biasa digunakan untuk menangkap hiu (sumber ekuatorial.com)

24 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 PERISTIWA Meningkatnya populasi mangsa hiu data hiu dan pari secara nasional, termasuk akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan sentralisasi data hiu dan pari melalui inisiatif makannya. Artinya keberadaan biota yang pembentukan kelompok kerja. menduduki rantai makanan di bawahnya akan 3. Penguatan pengelolaan hiu dan pari di terancam. Kemudian kekacauan akan terjadi Indonesia, melalui mitigasi tangkapan lagi pada meningkatnya populasi tingkat sampingan (bycatch) atau modifikasi alat rantai makanan di bawahnya dan akan terus tangkap, peraturan perlindungan penuh berulang. atau terbatas beberapa spesies hiu dan pari yang terancam punah, peraturan terkait Sebagai pihak yang berwenang, pendaratan utuh hiu dan pari di lokasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pendaratan, pengaturan ukuran tangkap telah merumuskan strategi pengelolaan dan minimum, dan legalisasi serta implementasi konservasi hiu dan pari di Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang 4. Dokumentasidatadaninformasiyangberbasis Laut (Ditjen PRL). Dalam rumusan tersebut ilmiah untuk mendukung pengelolaan hiu- dihasilkan lima rekomendasi yang dimuat pari dalam bentuk buku putih pembaharuan dalam policy brief strategi pengelolaan dan status hiu dan pari termasuk kisah sukses konservasi hiu dan pari di Indonesia yang (success story) sebagai pembelajaran bagi meliputi: pihak yang lebih luas. 1. Meningkatkan upaya pengumpulan 5. Meningkatkan kolaborasi antar pihak termasuk lembaga adat, pemerintah daerah data dan informasi hiu dan pari dalam dan penegak hukum dengan meningkatkan identifikasi habitat kritis, pemetaan kapasitas dan bimbingan teknis di lokasi- distribusi, dan pengumpulan data biologi lokasi target dengan terus memperhatikan serta populasi. kesetaraan gender. 2. Menggunakan format yang seragam dan legal dalam pengumpulan dan pelaporan

PERISTIWA 25BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Pedagang ikan hiu memotong daging ikan hiu (sumber liputan6.com) Dalam kasus penangkapan hiu di pemasukan sebesar dan secepat pemasukan Batuwingkung, Pemerintah telah melakukan dari hasil tangkapan hiu. Selain itu mereka upaya untuk menyelesaikan permasalahan juga menuntut pemerintah untuk memberikan ini. Hanya saja karakteristik masyarakat jaminan akan sandang, pangan, papan dan pesisir yang menyukai hal-hal instan pendidikan anak-anak Batuwingkung hingga menjadikan permasalahan ini sulit diatasi. jenjang menengah atas. Sayangnya, tuntutan Jika dibandingkan dengan jenis pekerjaan tersebut belum dapat dikabulkan oleh lain, pendapatan dari tangkapan hiu tentu pemerintah. Tawaran lapangan pekerjaan yang saja dapat memberikan pemasukan besar. diberikan menurut masyarakat Batuwingkung Selain besar pendapatan juga bisa didapatkan tidak cukup sepadan untuk menggantikan dengan cepat. pekerjaan lama mereka. Menurutnya, tidak ada pekerjaan yang lebih menjanjikan dari menjadi Masyarakat setempat pada negosiasi nelayan hiu untuk wilayah sekecil yang mereka yang dilakukan dengan pemerintah menuntut tinggali pada saat ini. pemerintah untuk dapat memberikan pekerjaan pengganti yang dapat memberikan Foto_2-scaled-e1603085582788.jpg (1000×667). (n.d.). Retrieved March 4, 2022, from https://www.ekuatorial.com/wp-content/uploads/2020/10/ Foto_2-scaled-e1603085582788.jpg Foto_2-Scaled-E1603085582788.Jpg (1000×667), n.d.)Foto_2-scaled-e1603085582788.jpg (1000×667). (n.d.). Retrieved March 4, 2022, from https:// www.ekuatorial.com/wp-content/uploads/2020/10/Foto_2-scaled-e1603085582788.jpg

26 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 TEKNOLOGI Satelit diluar angkasa sumber : https://www.sologlobaltracker.com PeranTeknologi Penginderaan Jauh untuk Eksplorasi PotensiWisata Kampung Nelayan Pesisir Nicky Setyawan, S.Si. Media sosial menjadi sarana penting untuk Surveyor Pemetaan Badan Informasi Geospasial berbagi pakai dan penyebarluasan informasi antara satu dengan lainnya. Apabila menarik, Indonesia merupakan sebuah negeri yang setiap konten yang dibagikan tersebut tentu kaya akan keindahan alamnya, khususnya di saja akan membangkitkan rasa ingin tahu wilayah kepulauan. Setiap sudut pulau, dari seseorang. Hal ini menjadi salah satu faktor yang Sabang hingga Merauke memiliki tempat- mempengaruhi suatu lokasi menjadi tujuan tempat eksotis dan menarik untuk dikunjungi wisata dan ramai dikunjungi wisatawan. para wisatawan. Tempat-tempat yang menarik itu pun, kini semakin mudah untuk dieksplorasi Di sisi lain, kita adalah manusia yang seiring dengan perkembangan teknologi yang tinggal di Planet Bumi, salah satu planet di tata semakin maju. surya yang dapat dihuni makhluk hidup. Untuk ukuran manusia, bumi menjadi sebuah tempat Perkembangan kunjungan wisata di yang sangat luas untuk dijelajahi. Perbandingan setiap daerah erat kaitannya dengan media manusia dengan luasan bumi diibaratkan semut promosi berbasis teknologi. Akhir-akhir ini di 127.420 lapangan sepak bola yang dijajarkan. marak penyebarluasan informasi mengenai Begitu luasnya bumi, sehingga tidak akan cukup sebuah objek wisata dalam bentuk audio- seumur hidup manusia untuk menjelajahinya. visual. Semakin menjamurnya perangkat yang Masih banyak lokasi-lokasi yang menjadi misteri digunakan untuk perekaman audio-visual dan belum terungkap. Eksplorasi terhadap objek dengan kualitas HD (High Definition), membuat yang masih belum terungkap lebih mudah setiap orang yang memiliki perangkat tersebut ditelusuri seiring dengan perkembangan berkesempatan untuk mengabadikan momen teknologi penginderaan jauh. Hal ini semua dengan kualitas yang lebih baik. Setiap objek dan momen yang terekam saat ini bisa langsung disebarkan ke publik melalui media sosial.

TEKNOLOGI 27BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Kampung Suku Bajo Sampela sumber : youtube.com : Kampung Bajo in Wakatobi, Sulawesi Indonesia. Barry Kusuma. 2017 berawal dari penemuan foto udara dan GPS jauh, pendekatan tersebut dikenal sebagai (Global Positioning System). Foto mulai diambil sembilan unsur interpretasi. Sembilan unsur menggunakan pesawat dan dipergunakan interpretasi tersebut adalah rona atau warna, pada tahun 1919. Sementara, GPS ditemukan bentuk, ukuran, tekstur, pola, bayangan, situs, oleh Departemen Pertahanan Amerika asosiasi dan konvergensi bukti. Untuk dapat Serikat pada tahun 1973. Awalnya, GPS hanya memperkirakan objek yang diidentifikasi digunakan secara terbatas oleh militer AS. pada citra penginderaan jauh para interpreter Penggunaan oleh sipil dimulai sekitar 1980- menggunakan salah satu atau menggabungkan an dan mulai dioperasikan secara luas pada beberapa unsur interpretasi. tahun 1993. Kolaborasi antara dua teknologi ini memudahkan akses untuk penentuan lokasi Wisatawan berfoto dengan penduduk setempat yang akurat dengan gambaran yang jelas. sumber: https://teropesu.com/ Salah satu cara untuk mengidentifikasi kenampakan permukaan bumi adalah teknik interpretasi. Interpretasi merupakan sebuah proses pengenalan suatu objek. Teknik interpretasi penginderaan jauh digunakan untuk mengenali objek yang kemudian dikelompokan menjadi sebuah zona-zona sehingga orang lain yang membaca akan mengenali objek lebih mudah. Hasil dari interpretasi ini selanjutnya dilakukan verifikasi di lapangan sehingga menghasilkan sebuah informasi berbasis lokasi yang akurat. Informasi berbasis lokasi ini biasa disebut dengan peta. Ada beberapa pendekatan untuk mengenali objek pada citra penginderaan

28 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 TEKNOLOGI Setiap wilayah memiliki ciri khas dan kenampakan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Antara objek satu dengan yang lain juga bisa saling mempengaruhi. Sebagai contoh pola aliran sungai di kawasan puncak gunung memiliki pola menyebar dari titik pusat puncak gunung. Hubungan antar obyek juga dapat menghasilkan pola-pola yang menarik dan terlihat indah ketika terlihat dari angkasa. Lanskap wilayah yang terdapat di Indonesia sangat beragam, mulai dari pegunungan hingga lautan. Indonesia merupakan negara maritim yang terdiri dari banyak pulau dan lautan, sehingga mayoritas penduduk Indonesia tinggal di kawasan pesisir. Pantai dan pesisir yang dimiliki sangat beragam dan menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Dengan bantuan teknologi, untuk menjangkau setiap lokasi wisata yang menarik kini sangat mudah. Sebagai contoh dengan menggunakan aplikasi google map yang terdapat pada setiap perangkat handphone. Aplikasi ini menyediakan citra penginderaan jauh seluruh permukaan bumi digabungkan dengan penentuan lokasi menggunakan teknologi GPS. Dengan menggunakan citra penginderaan jauh yang terdapat pada aplikasi google map kita dengan mudah dapat melihat keindahan suatu wilayah dari angkasa. Pola dan kenampakan dari angkasa dapat memberikan informasi kepada pengguna sehingga pengguna dapat membayangkan kenampakan dan keindahan lokasi tersebut. Secara tidak langsung kita sudah melakukan interpretasi citra penginderaan jauh sederhana terhadap lokasi menarik. Dapat dikatakan pendekatan pola pada citra penginderaan jauh dapat memberikan gambaran besar seberapa menariknya lokasi tersebut. Sehingga dalam identifikasi lokasi menarik untuk penentuan lokasi menarik untuk berwisata tidak harus menempuh pendidikan khusus terlebih dahulu, salah satunya cukup dengan melihat pola kenampakan menarik dari angkasa. Salah satu contoh pemanfaatan citra penginderaan jauh untuk penentuan lokasi wisata nelayan pesisir adalah di Kampung Bajo Sampela, yang merupakan Kampung Suku Bajo di Desa Samabahari, Kecamatan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Citra Google Earth Bajo Sampela sumber : Google Earth 2019

TEKNOLOGI 29BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Rumah Suku Bajo Sampela berbentuk panggung dan berdiri di tengah laut. Menggunakan dinding dari kombinasi kayu dan anyaman bambu serta beratapkan daun rumbia. Penduduk Suku Bajo Sampela dikenal dengan istilah Negeri di Atas Karang, karena memang rumah-rumah mereka dibangun di tengah laut dan di atas karang. Hampir seluruh penduduk suku Bajo Sampela bekerja sebagai nelayan yang menggantungkan hidup dari laut. Dari citra penginderaan jauh yang terlihat pada aplikasi google map, Kampung Bajo Sampela terlihat umum dengan kenampakan pemukiman yang ditandai dengan bentuk- bentuk persegi (bangunan) yang diselingi dengan kenampakan garis memanjang (jalan) yang mengidentifikasikan sebagai area pemukiman. Uniknya disini, pola pemukiman tersebut berada pada kawasan yang memiliki rona warna cenderung biru ke gelap yang diidentifikasi sebagai kenampakan tubuh air, yakni laut. Lokasi permukiman yang berada di tengah laut, tergolong sangat jarang. Hal ini menjadi salah satu yang mendorong rasa ingin tahu, sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjungi lokasi tersebut. Sekedar untuk merasakan suasana maupun budaya masyarakat lokal setempat. Kampung Suku Bajo Sampela saat ini masuk menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dalam website yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kesempatan ini dapat kita ambil sebagai peluang dalam pengembangan wilayah baru. Pemerintah dapat mempertahankan kearifan lokal dan membangun infrastruktur yang mempertimbangkan bentukan pola-pola yang menarik apabila terlihat dari angkasa. Keberadaan aplikasi google map untuk melihat dan memudahkan navigasi menuju suatu lokasi, menjadi nilai tambah bagi setiap orang dapat mengakses dan mengetahui setiap sudut wilayah di muka bumi ini. Secara tidak langsung keberadaan aplikasi google map menjadi sebuah media untuk mempromosikan wilayah. https://www.urbanasia.com/mengukur-ukuran-manusia-di-alam-semesta-ibaratkan-semut-U5238 akses 24 Mei 2022 https://www.terakota.id/kisah-suku-bajo-sampela-kampung-di-atas-karang/ akses 20 Mei 2022 http://direktoripariwisata.id/unit/2105 akses 20 Mei 2022 Danoedoro, P 1996, Pengolahan citra digital (teori dan aplikasinya dalam bidang penginderaan jauh). Danoedoro, P 2012, Pengantar penginderaan jauh digital, Penerbit Andi, Yogyakarta

30 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 TEKNOLOGI Metode Baru Dalam Analisis Geospasial Konservasi Lingkungan dan Habitat Spesies Muhammad Shulhan J Salah satu kemungkinan yang menyebabkan metode lain belum begitu banyak IOseanografi, FPIK, Universitas Diponegoro dieksplorasi di Indonesia adalah karena minat ndonesia merupakan negara dengan kekayaan baca orang indonesia yang masih rendah. Selain alam yang sangat melimpah. Posisinya yang itu, penguasaan bahasa lain seperti bahasa berada pada wilayah iklim tropis dan secara Inggris juga turut mempengaruhi pertukaran geografis berada di antara dua samudra informasi keilmuan dengan dunia luar. Agar dan dua benua membuat keanekaragaman dapat mengakses perkembangan terbaru hayati yang ada sangatlah beragam. Banyak tentang teknologi dan metode geospasial, maka sumberdaya alam yang dambil tanpa diperlukan juga penguasaan terhadap bahasa memperhitungkan masa depan. Penggunaan yang digunakan oleh penyedia informasi sumber daya alam yang tidak dibarengi dengan terbaru. pelestarian akan menyebabkan terancamnya spesies tertentu atau bahkan kepunahan. Terdapat metode-metode yang belum Banyaknya spesies yang bergantung pada banyak dieksplorasi atau bahkan belum habitat atau tempat hidupnya menjadikan digunakan di Indonesia. Contohnya seperti konservasi lingkungan dan habitat spesies State and Transition Simulation Model (STSM) merupakan hal penting untuk dilakukan. yang dapat digunakan untuk memodelkan perubahan lanskap maupun tutupan lahan Inovasi dan penelitian terhadap konservasi terhadap perubahan waktu dan kondisi lingkungan di Indonesia sebenarnya masih dapat (Daniel et al., 2016). Selain itu, teori sirkuit telah ditingkatkan lagi. Penelitian-penelitian tentang mulai digunakan juga dalam memodelkan konservasi saat ini masih menggunakan metode konektivitas antara habitat spesies. Teori yang dasar saja seperti analisis weighted overlay pada awalnya hanya digunakan dalam bidang untuk kesesuaian habitat. Penggunaan metode elektronika ini mulai digunakan dalam ranah weighted overlay tersebut terbatas pada korelasi pemodelan ekologi untuk menggambarkan antara data keberadaan spesies (occurrence kemungkinan jalur migrasi spesies tertentu data) dan data lingkungan (environmental data). (McRae et al., 2008). Keterbatasan menyebabkan luaran dari metode tidak jauh dari penentuan kesesuaian habitat dan prediksi kemungkinan habitat saja. Metode STSM

TEKNOLOGI 31BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Metode Teori Sirkuit vegetasi yang mana letaknya cenderung statis dan tidak berpindah-pindah tempat. Akan STSM merupakan metode yang dibuat tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat untuk memodelkan atau mensimulasikan digunakan pada hewan juga, walaupun sangat perubahan lingkungan yang dapat terjadi terbatas pada hewan yang cenderung menetap sesuai dengan skenario dan parameter yang seperti ekosistem terumbu karang. Sedangkan diinginkan oleh peneliti. Contoh penelitian penggunaan teori sirkuit dapat digunakan yang pernah dilakukan menggunakan STSM untuk memodelkan kemungkinan jalur migrasi adalah pemodelan vegetasi terhadap ancaman spesies antara dua habitat yang telah diketahui. kebakaran hutan, urbanisasi, maupun hama Meskipun penerapan teori sirkuit dalam (invasive species). Metode ini menggunakan pemodelan ekologi membutuhkan pengolahan data masukan berupa data raster yang berupa dasar dari weighted overlay, tetapi luaran yang batasan wilayah studi dan objek yang akan dihasilkan dapat jauh lebih kompleks. disimulasikan (Daniel et al., 2016). Contoh penggunaan STSM di Indonesia Penggunaan teori sirkuit dalam pemodelan dapat dilakukan untuk memodelkan skenario ekologi menggunakan konsep aliran listrik, perubahan luas hutan mangrove terhadap yang mana arus listrik mengalir dari sumber ke penebangan liar maupun urbanisasi di tujuan melewati suatu jalur. Arus akan semakin lingkungan sekitar. Dengan membuat skenario besar apabila hambatan semakin kecil, serta yang sesuai atau mirip dengan apa yang terjadi arus yang mengalir pada suatu jalur akan di lapangan, maka luaran yang dihasilkan pun semakin kecil apabila semakin banyak jalur yang akan semakin akurat dan mewakili keadaan yang menghubungkan antara sumber dan tujuan. sebenarnya. Skenario lain seperti perubahan Data masukan yang digunakan dalam teori iklim juga dapat diterapkan menggunakan sirkuit terdiri dari dua raster layer, yang pertama metode ini. layer yang memuat dua atau lebih habitat spesies (diibaratkan sebagai sumber dan tujuan Penerapan teori sirkuit dalam bidang arus), serta layer yang memuat kesesuaian lahan konservasi dan ekologi di Indonesia dapat (yang diibaratkan sebagai hambatan) (McRae et berguna untuk melindungi tempat-tempat al., 2008). penting yang menjadi kemungkinan jalur perpindahan atau jalur migrasi spesies yang Dalam penggunaannya, metode STSM terancam. Contohnya seperti gajah sumatera, lebih cocok digunakan dalam memodelkan badak bercula satu, maupun spesies laut seperti penyu hijau penyu belimbing. Dengan memodelkan kemungkinan jalur yang dapat dilewati, titik kritis (choke point) dapat lebih diperhatikan untuk melindungi ekosistem dan ruang gerak dari spesies tersebut. Baik metode STSM maupun Teori Sirkuit memiliki kelemahannya masing-masing. Penggunaan teori sirkuit saat ini masih lebih berfokus pada lingkungan darat saja, sedangkan lingkungan pesisir masih belum banyak digunakan. Hal ini disebabkan pada lingkungan perairan, terdapat variabel berupa arus yang masih sulit untuk diterapkan dalam teori sirkuit karena memiliki arah. Selain itu, belum banyak software atau aplikasi yang menerapkan STSM maupun teori sirkuit ini dalam pemodelan ekologi sehingga penyebaran dan perkembangan metode ini tidak secepat metode lain. Daniel, C.J., Frid, L., Sleeter, B.M. and Fortin, M.-J. (2016), State-and-transition simulation models: a framework for forecasting landscape change. Methods Ecol Evol, 7: 1413-1423. McRae, Brad., Dickson, Brett., Keitt, Timothy., Shah, Viral. (2008). Using circuit theory to model connectivity in ecology, evolution, and conservation. Ecology 89: 2712-2724. Ecology. 89. 2712-24. 10.1890/07-1861.1.

32 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 SOSOK KembangkanTeknologi untuk Pemetaan Padang Lamun Dr. PramadityaWicaksono, S.Si., M.Sc. Yuniarsita Setyo Wulandari, S.Si. Parangtritis Geomaritime Science Park Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc. saat saat ini telah dikembangkan perpustakaan ini merupakan Ketua Program Studi Kartografi spektral (spectral library) berbagai spesies dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, lamun sehat dan rusak di Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang juga juga berbagai pendekatan untuk melakukan merupakan koordinator Coastal Biodiversity berbagai parameter biofisik padang lamun Remote Sensing Research Group dan Blue Carbon menggunakan penginderaan jauh. Kini, beliau Research Group, Departemen Sains Informasi bersama tim juga tengah mengembangkan Geografi UGM. Ketertarikannya terhadap algoritma dan toolbox image processing untuk keanekaragaman hayati di wilayah pesisir pemetaan cadangan dan serapan karbon menyebabkan beliau aktif dalam melakukan padang lamun secara otomatis. penelitian di bidang coastal biodiversity khususnya padang lamun. Aktivitas pengembangan teknologi dan metode pengolahan data penginderaan jauh Beliau telah mengkaji padang lamun sejak untuk memetakan padang lamun berawal dari 2010, dan bersama dengan Coastal Biodiversity keprihatinan Dr. Pramaditya terhadap belum Remote Sensing Research Group Fakultas optimalnya pengelolaan padang lamun di Geografi sejak tahun 2013 terus mengembangkan Indonesia, sedangkan Indonesia merupakan berbagai metode penginderaan jauh untuk pusat keanekaragaman hayati padang lamun dunia yang diestimasi memiliki luas sebesar memetakan berbagai macam ekosistem 5-10% padang lamun dunia. Padahal, padang karbon biru, terutama lamun memiliki jasa ekosistem yang sangat padang lamun penting, diantaranya menjaga kelangsungan dan hutan hidup biota laut, menjernihkan air, menyaring mangrove. polusi dan bakteri, sebagai penyeimbang Khusus untuk sedimen perairan, dan mampu mengubur padang karbon hingga 18% dari total karbon yang lamun, diserap oleh laut. Karena pentingnya berbagai jasa ekosistem yang disediakan oleh padang lamun, saat ini padang lamun dikategorikan sebagai salah satu nature-based solutions yang paling efektif dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa nilai ekonomi jasa ekosistem padang lamun jauh lebih tinggi dibandingkan hutan mangrove dan terumbu karang. Valuasi ekosistem padang lamun mencapai US$19.004 per hektar per tahun, sementara hutan mangrove adalah US$9.990 per hektar per tahun dan terumbu karang US$6.075 per hektar per tahun. Dr. Pramaditya Wicaksono, S.Si., M.Sc. Dosen Fakultas Geografi UGM

SOSOK 33BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 “Namun, jasa ekosistem padang lamun tersebut belum banyak mendapat eksposur dan masih kalah populer jika dibandingkan dengan ekosistem pesisir lain seperti terumbu karang dan hutan mangrove,” ungkap Dr. PramadityaWicaksono. Pengembangan teknologi pemetaan ini \"Butuh waktu panjang, personel dengan juga melibatkan banyak pihak. Institusi dalam kompetensi khusus, dan dana yang besar untuk negeri yang terlibat diantaranya ada Pusat survei konvensional padang lamun di Indonesia. Penelitian Oseanografi LIPI (sekarang menjadi Dengan minimnya data historis terkait distribusi Pusat Riset Oseanografi BRIN), Kementerian spasial dan temporal padang lamun, kami terus Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi mengembangkan metode pengolahan data Geospasial, Universitas Hasanuddin, dan LAPAN penginderaan jauh untuk memetakan padang (sekarang menjadi Pusat Riset Antariksa BRIN). lamun secara efektif dan efisien\" kata Dr. Sedangkan untuk lembaga luar negeri antara Pramaditya Wicaksono. lain The University of Queensland, Wageningen Penelitian Dr. Pramaditya dapat dibaca di: University and Research, dan TH Koeln (Cologne University of Applied Sciences). www.scopus.com https://scholar. google.co.id Menurut Dr. Pramaditya, dalam pengelo- laan ekosistem padang lamun membutuhkan dukungan informasi mengenai distribusi spasial dan temporal padang lamun serta parameter biofisiknya seperti variasi spesies, persentase tutupan, biomassa, cadangan karbon, dan laju serapan karbon. Selain itu, juga dibutuhkan in- formasi multitemporal tentang perubahan luas padang lamun di Indonesia beserta penyebab perubahannya. Padang Lamun sumber: gurugeografi.id

34 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 WISATA Wisata Bono : Sensasi Baru Wisata Berselancar di Sungai Ma'ruf Arief Fadillah dengan penyebutan yang berbeda-beda di Teknik Geodesi Fakultas Teknik setiap negara. Indonesia memiliki dua lokasi Universitas Diponegoro dengan gelombang di muara pantai, yakni di muara Sungai Rokan Kabupaten Rokan Hilir dan Bono merupakan suatu fenomena alam muara Sungai Kampar Kabupaten Pelalawan, berupa gelombang pasang yang terjadi keduanya berada di Provinsi Riau. di muara Sungai Kampar dan Rokan, Provinsi Riau. Fenomena ini terjadi Fenomena Bono ini memiliki cerita legenda akibat adanya interaksi antara gelombang tersendiri di kalangan masyarakat setempat. laut dengan arus sungai (tidal bore) sehingga Setiawan di tahun 2020 dalam tulisannya yang membentuk sebuah gelombang pasang. berjudul “Bono, Mitos Ombak Tujuh Hantu” Besar kemungkinan, fenomena tersebut juga mengungkapkan bahwa dalam kisah Sentadu dipengaruhi oleh morfologi bawah muara Gunung Laut, Bono merupakan perwujudan sehingga dapat membentuk ombak tinggi tujuh hantu yang menghancurkan kapal seperti apa yang terjadi di lautan. Sumber lain maupun sampan yang melintasi Sungai Kampar. menyebutkan bahwa arusnya akan lebih kuat pada saat bulan purnama. Ketinggian Bono Hantu ini berwujud tujuh gulungan bisa lebih dari meter dengan kecepatan rata- Bono yang dimulai dari satu ombak besar rata 40 km per jam. Lebih lanjut, kekuatan angin yang menggulung di bagian depan, kemudian juga mempengaruhi tinggi rendah gelombang diikuti enam gulungan Bono lainnya. Ombak ini pasang Bono, sehingga dapat menimbulkan sangat ditakuti masyarakat setempat sehingga ombak yang menarik untuk dijadikan objek untuk melewati Bono ini masyarakat harus wisata. melakukan upacara adat bernama Semah. agar sampai dengan selamat. Lebih lanjut, Bono juga Fenomena gelombang yang terjadi di digunakan sebagai ajang uji nyali bagi para sungai merupakan hal yang langka terjadi, pendekar Melayu pesisir untuk meningkatkan karena biasanya ditemukan pada pesisir pantai, kekuatan dan keahlian bertarung. sehingga Bono ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan terutama yang menyukai Pada era modern, Bono telah menjadi selancar (surfing). Fenomena gelombang yang destinasi wisata bagi para wisatawan yang terjadi di sungai juga terjadi di beberapa daerah datang untuk mencoba sensasi baru surfing lain, seperti muara Sungai Amazon di Brazil, di sungai. Pemerintah Kabupaten Pelalawan Sungai Colorado di Mexico, Sungai Qiantang di China, serta beberapa negara lain di dunia Gelombang Bono di Pelalawan Riau Sumber : riaurealita.com

WISATA 35BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 dan pemerintah pusat juga telah berupaya Lokasi Wisata Bono Sungai Kampar mengembangkan wisata Bono agar lebih dikenal (Google Earth, 2022) di masyarakat luas baik masyarakat lokal maupun mancanegara. Salah satu upaya yang dilakukan Lokasi Wisata Bono Sungai Rokan adalah mengadakan event rutin tahunan bernama (Google Earth, 2022) Internasional Bono Surfing Festival dan Bekudo Bono. Festival ini juga diiringi dengan kegiatan masyarakat luas mendapat informasi dan kamping di sekitar sungai dan juga dimeriahkan mengetahui keberadaan wisata Bono seperti oleh pameran musik jaz sehingga kegiatannya membuat akun social media khusus untuk lebih semarak. memperkenalkan serta publikasi kegiatan wisata Bono. Wisata Bono memiliki potensi Sejak saat itu Bono mulai dikenal di dunia besar untuk menjadi destinasi wisata utama sehingga menarik minat peselancar internasional masyarakat terutama peselancar di masa depan dari berbagai negara seperti China, Brazil, sehingga harus diperhatikan dan dijaga baik Australia, Prancis, Malaysia, Singapura, dan Brunei oleh pemerintah maupun masyarakat. Darussalam. Bahkan pada tahun 2016 rekor dunia berhasil dipecahkan di Bono ini. James Cotton Wisata Sungai Kampar dan Bono yang merupakan peselancar asal Australia sukses (Sumber Kostisolo.co.id) memecahkan rekor individu dengan berselancar selama 80 menit sejauh 172 km. Kemudian rekor tim juga berhasil dipecahkan oleh James Cotton, Roger Gamble, dan Zig Van Sluys dengan berselancar di atas ketujuh lapisan gelombang selama 1 jam 5 menit sejauh 37,2 km. Perkembangan wisata bono yang semakin pesat menimbulkan tantangan tersendiri bagi pemerintah kabupaten setempat untuk bisa memaksimalkan potensi Bono sebagai kawasan wisata, tantangan yang timbul antara lain seperti perbaikan dan peningkatan infrastruktur fasilitas wisata, aksebilitas, akses informasi melalui social media. Perbaikan dan peningkatan infrastruktur merupakan aspek yang harus diperhatikan demi kenyamanan dan keamanan wisatawan yang datang. Tempat penginapan merupakan salah satu contoh fasilitas dimana tempat penginapan yang bersifat permanen masih minim di sekitar kawasan wisata, sebagian besar tempat penginapan berada di ibukota kabupaten sehingga wisatawan yang datang untuk berwisata di Bono harus menempuh perjalanan untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Sebagian wisatawan juga memilih untuk menginap di rumah warga sekitar untuk mempermudah akses menuju wisata Bono. Selain masalah fasilitas dan aksebilitas, masalah akses informasi juga harus diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat, masih banyak masyarakat terutama yang berada di luar Provinsi Riau belum mendapatkan informasi mengenai keberadaan wisata Bono ini. Social media merupakan salah satu teknologi yang sangat berpengaruh saat ini dalam menyebarluaskan informasi seperti facebook, instagram, twitter, tiktok maupun aplikasi lainnya. Pemerintah daerah dapat memanfaatkan teknologi yang ada saat ini untuk memperkenalkan wisata Bono sehingga

36 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 WISATA Kapal Pinisi sumber : www.boombastis.com Pinisi, Sebuah Warisan Budaya dari Indonesia Timur Linda Dwi Astuti, M.Pd. yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1900 an ini memiliki dua tiang layar utama dan dilengkapi IEdukator Museum Gumuk Pasir dengan tujuh buah layar, tiga layar diujung ndonesia merupakan negara kepulauan depan, dua layar di bagian depan, dan dua layar yang dipisahkan oleh lautan. Transportasi di belakang. Tujuh layar yang terpasang di kapal laut sudah digunakan sejak zaman dahulu pinisi memiliki arti bahwa nenek moyang kita untuk berpindah dari pulau satu ke pulau mampu mengarungi tujuh samudera di dunia. lainnya. Salah satu moda transportasi laut yang Pada tahun 1986 kapal pinisi menjadi kapal digunakan adalah kapal pinisi. Kapal pinisi yang ikut serta di ekspedisi pelayaran ke Kanada merupakan kapal kayu legendaris yang berasal dalam rangka keikutsertaan Vancouver Expo dari Bulukumba, Sulawesi Selatan dan pertama 86. Ekspedisi ini menjadi ekspedisi pelayaran kali diciptakan oleh Suku Konjo. Kapal pinisi juga yang membuktikan bahwa kapal dari nusantara sering digunakan oleh Suku Bugis, suku yang mampu berlayar menyeberangi Samudra Pasifik. terkenal dengan kemampuan dalam mengarungi Keberhasilan tersebut menorehkan prestasi lautan, untuk transportasi antar pulau. tersendiri bagi karya anak bangsa dan pelaut Tangguh yang mampu mengarungi luasnya Kapal pinisi adalah sebutan untuk kapal samudera.Memilikisejarahyangmembanggakan, yang menggunakan sistem layar, tiang, dan tali, kapal pinisi juga pernah tercantum dalam mata jenis pinisi atau phinisi. Banyak yang mengira uang Indonesia yaitu di lembar uang Rp 100,00 jika pinisi adalah nama kapal, padahal pinisi yang berwarna merah. sebenarnya merujuk seni pembuatan kapal dengan jenis sistem layar, tiang, dan layar dan segala konfigurasinya yang dipasangkan pada lambung kapal, bukan nama kapalnya. Kapal

WISATA 37BULETIN GEOMARITIME JUNI 2022 Proses pembuatan kapal pinisi terbilang Sebelum pinisi diluncurkan ke laut akan unik dan melalui berbagai tahap, yaitu dilaksanakan upacara pensucian perahu/kapal penentuan hari baik, pemasangan lunas, dan terlebih dahulu. Upacara pensucian dilakukan peluncuran kapal ke laut. Tahap pertama yaitu dengan penyembelihan seekor hewan dengan penentuan hari baik untuk mencari kayu. ketentuan jika berat kapal kurang dari 100 ton Pencarian kayu biasanya akan dilakukan pada maka hewan yang akan disembelih adalah tanggal lima atau tujuh. Pemilihan tanggal kambing, dan jika lebih dari 100 ton maka hewan memiliki makna khusus, angka atau tanggal yang disembelih adalah sapi. lima berarti rezeki yang sudah ada di tangan dan sedangkan tujuh memiliki arti selalu Pinisi, seni pembuatan perahu/kapal di mendapatkan rezeki. Pembacaan doa dilakukan Sulawesi Selatan, sudah ditetapkan sebagai sebelum pohon ditebang. Beberapa jenis kayu warisan budaya tak benda oleh UNESCO (United yang biasanya digunakan untuk membuat kapal Nations, Educational, Scientific, and Cultural pinisi adalah kayu besi, kayu bitti, kayu kandole/ Organization) pada 7 Desember 2017. Penetapan punaga, dan kayu jati. Tahap kedua dalam pinisi sebagai warisan budaya tak benda pembuatan kapal pinisi terdiri dari beberapa merupakan bentuk apresiasi dunia internasional langkah, mulai dari penebangan, pengeringan, terhadap pengetahuan teknik perkapalan dan pemotongan kayu. Selanjutnya pada tahap tradisional yang dimiliki nenek moyang kedua akan dilakukan pemasangan lunas. Indonesia dan diturunkan hingga generasi saat ini. Pada sidang penetapan tersebut, UNESCO Lunas merupakan bagian terbawah menggarisbawahi agar pemerintah lebih kapal yang terendam di air dan berfungsi memperhatikan dan melestarikan kembali untuk melindungi dasar kapal jika terjadi pengelolaan warisan budaya tak benda dengan gesekan dengan dasar perairan dan sebagai pembuatan program baik melalui pendidikan penyeimbang kapal ketika berlayar. Pada tahap formal maupun informal terkait transmisi nilai pemasangan lunas di kapal pinisi terdapat ritual tentang teknik dan seni pembuatan kapal pinisi khusus atau syukuran awal yang harus dilakukan. kepada generasi muda. Lunas diletakkan menghadap timur laut, dimana balok lunas bagian depan merupakan Fungsi pinisi pada abad 19 sebagai simbol lelaki dan balok lunas bagian belakang pengangkut kargo antar pulau. Semakin simbol perempuan. Lunas bagian depan berjalannya waktu pinisi berkembang fungsi nantinya akan dipotong kemudian dilarung ke dari kapal barang menjadi kapal pesiar mewah. laut sebagai penolak bala dan simbol kesiapan Meski pada perkembangannya semua kapal untuk mencari nafkah sedangkan lunas bagian pinisi telah dibantu tenaga mesin, pinisi belakang juga akan dipotong untuk disimpan dianggap sebagai salah satu kapal layar di di rumah. Pemotongan tersebut dilakukan dunia yang masih berlayar di era modern. menggunakan gergaji dan harus dilakukan Pengembangan pinisi untuk pesiar menjadi tanpa boleh berhenti. Pemasangan tiang layar salah satu upaya pendorong percepatan wisata juga dilakukan pada tahap kedua. Tahap ketiga bahari dengan memanfaatkan potensi kearifan merupakan langkah terakhir dalam pembuatan lokal di Indonesia sembari menikmati keindahan kapal pinisi, yakni peluncuran kapal ke laut. alam Indonesia.

SCAN LOKASI Alamat: s.id/lokasipgsp Parangtritis Geomaritime Science Park Depok, Parangtritis, Kec. Kretek, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55772 ISSN 2503-4677


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook