Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Jejak-jejak Tsunami di Nusantara

Jejak-jejak Tsunami di Nusantara

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2020-08-31 05:22:58

Description: Jejak-jejak Tsunami di Nusantara

Keywords: tsunami

Search

Read the Text Version

Masyarakat korban tsunami memilih menjadi pemasak garam sebab tidak mampu menjadi petani Dok. PGSP, 2019 Namun, sebagian warga lagi mengambil Tak jauh berbeda bagi warga Pulau diolah menjadi jagung titi sebagai makanan kesempatan untuk mengolah lahan dan Bater yang selamat dari bencana. Sebagian pengganti nasi. tinggal di pemukiman relokasi. Ini pilihan besar warganya kembali menjadi nelayan yang mereka ambil untuk melanjutkan hidup. dan melaut di kawasan relokasi. Sebagian lagi Bagi warga, lokasi bencana adalah rumah Walaupun demikian, mereka tidak serta- beralih profesi menjadi petani garam. Dan tinggal mereka. Sekalipun sudah ditetapkan merta meninggalkan keahlian melautnya. Di sebagian kecil lagi memilih kembali ke Pulau sebagai daerah rawan bencana tetapi mereka samping bertani sebagian warga juga masih Bater dan kembali tinggal di sana, melanjutkan tetap ingin hidup di sana. Bukan tidak takut, menjadi nelayan. Melaut di sela waktu dan hidup menjadi nelayan di sela mengurus tapi mereka punya keyakinan bahwa mereka bertani di saat hasil laut sedang bagus dan ladang dan hewan ternaknya. Hasil ladangnya menjalani takdir Tuhannya. Maka mereka melimpah. berupa jagung manis yang dijual mentah atau menjalaninya dengan sebaik-baiknya apa yang sudah disediakan oleh Yang Mahakuasa. 43

Bencana ini menyebabkan kerusakan berada di sisi tenggara karena bangunan hancur akibat gempa dan tsunami. Sepulang berat di beberapa kawasan pesisir. Daerah langsung menerima hempasan gelombang dari pengungsian, masyarakat Ndete harus Wuring, Kecamatan Alok Barat, yang dari barat laut.[12] Uniknya, masjid beton tidur di tenda sampai beberapa waktu hingga merupakan kampung nelayan masyarakat yang berada di Wuring tidak mengalami rumah mereka dapat terbangun utuh kembali. Bajo, terkena dampak sangat parah. Rumah- kerusakan dan tetap berdiri kokoh, namun Bantuan di daerah ini sangat minim, sehingga rumah apung yang berasal dari kayu kondisi sekitar sudah tak layak lagi bila tetap masyarakat berjuang secara mandiri untuk terhempas gelombang tsunami, menyebabkan dihuni. Di Ndete, Kecamatan Magepanda tetap bertahan hidup. hampir seluruhnya rusak berat, terlebih yang juga terjadi kerusakan serupa. Rumah-rumah [12] Satake, Kenji dan Fumihiko Imamura. 1995. Tsunamis :1992-1994 Their Generation, Dynamics, and Hazard. Bangunan masjid baru setengah jadi di atas bekas masjid lama pascatsunami, Pulau Bater Dok. PGSP, 2019 44

Banyak warga kehilangan tempat tinggal, dengan Wuring Lama sedangkan daerah sekitar 5,6 meter. Seluruh warganya kemudian sehingga harus mengungsi bahkan relokasi. relokasi di Nangahure Lembah disebut dengan direlokasi oleh pemerintah ke sebuah Masyarakat kampung nelayan Wuring di Wuring Baru. Masyarakat Desa Wuring, kampung pesisir di Nangahale, Talibura. Wolomarang, Alok Barat direlokasi ke wilayah baik Wuring Lama maupun Wuring Baru Kampung relokasi tersebut dihuni masyarakat yang lebih dinilai lebih aman dari hantaman umumnya kembali menjadi nelayan karena Pulau Bater yang selamat dari terjangan langsung gelombang laut. Lokasi relokasi merasa kemampuan mereka hanya melaut dan tsunami. Lokasi kampung tepat berseberangan masyarakat Wuring yang terkena tsunami mencari ikan. Padahal, saat ini pemerintah dengan Pulau Bater, berjarak sekitar satu jam Flores 1992 yaitu di Nangahure, Alok Barat. telah menetapkan kampung lama tersebut perjalanan laut menggunakan perahu motor. Namun, tidak semua masyarakat korban sebagai zona merah yang seharusnya tidak Sebagian masyarakat mampu beradaptasi tsunami merasa nyaman tinggal di kampung difungsikan sebagai pemukiman. dengan tempat tinggal baru, namun beberapa relokasi tersebut. Sebagian masyarakat memilih masyarakat masih belum bisa meninggalkan kembali ke Desa Wuring karena merasa Di Pulau Bater, seperti di Desa segala yang tertinggal di Pulau Bater. Mereka kehidupan mereka berada di sana menjadi Pagaraman, hampir seluruh rumah tersapu sering kembali dan tinggal sementara waktu di nelayan pencari ikan. Oleh sebab hal itu daerah oleh dahsyatnya gelombang tsunami. Pulau Bater untuk tetap menggarap ladang dan Wuring terdampak tsunami kemudian disebut Diperkirakan tinggi gelombang tsunami mengurus hewan ternak. mencapai permukaan pohon kelapa atau Pemukiman penduduk di Kampung Wuring lama, Alok Barat, Sikka Dok. PGSP, 2019 45

Bencana ini juga membawa dampak psikis bagi masyarakat atas kejadian tsunami yang menimpanya. Melihat dan merasakan kejadian yang mengerikan serta kehilangan orang-orang terdekat dan harta benda menjadikan masyarakat mengalami trauma. Di lokasi pengungsian, tentara membantu masyarakat dalam proses trauma healing. Beberapa mengatakan bahwa Dinas Sosial setempat juga membantu proses trauma healing bagi masyarakat korban tsunami. Proses trauma healing dimaksudkan agar masyarakat mampu menerima kenyataan dan dapat melaksanakan aktivitas selanjutnya untuk tetap bertahan hidup. Trauma healing cukup berhasil bagi beberapa masyarakat dan dapat memotivasi mereka untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian hanya satu pekan saja di pengungsian, lalu kembali ke rumah dan memulai hidup baru. Namun, tidak jarang yang masih mengalami trauma mendalam hingga berbulan-bulan. Wajar saja, dahsyatnya bencana tidak bisa begitu saja dilupakan. Potret masyarakat Pulau Bater Dok. PGSP, 2019 46

Gelombang tsunami di Flores kala itu khususnya masyarakat di Wuring, mayoritas gelombang tsunami datang, beliau beserta datang begitu cepat setelah gempa. Masyarakat dari mereka adalah suku Bajo dan Bugis yang keluarganya selamat, karena tidak merasakan tidak menyangka bahwa bencana selanjutnya, pandai berenang. hempasan tsunami. Di tengah laut, beliau tsunami, akan menerjang mereka. Rata-rata hanya merasakan kapalnya terkena alun saja. masyarakat mulai berlari ke arah bukit setelah Namun, beberapa masyarakat ada yang Beliau melihat segalanya porak-poranda di gelombang dari laut terlihat datang menuju sadar bahwa setelah gempa, laut menunjukkan daratan. Sementara, Baba Kong, warga Ndete daratan. Tidak terpikir untuk memakai keanehan. Pak Ali Sadikin langsung bereaksi juga menyadari bahwa setelah gempa yang kendaraan kala itu. Secara spontan mereka ketika air laut tiba-tiba surut. Beliau teringat kuat tersebut, tsunami akan datang. Beliau berlari, bahkan tanpa membawa harta benda. cerita Nabi Nuh. Dengan berpedoman pada mengajak keluarga dan masyarakat sekitar Sebagian selamat karena mampu berjibaku cerita nabi, beliau beserta keluarganya segera naik ke bukit. dengan dahsyatnya gelombang tsunami, masuk ke kapal dan mengarahkan kapalnya ke tengah laut. Betul dugaannya, ketika Kawasan pantai di Kabupaten Sikka, Flores Dok. PGSP, 2019 47

Pascakejadian tsunami, pemerintah pemerintah mendukung dengan bantuan fisik saja. Mangrove sebagai garda depan di zona secara giat mengupayakan mitigasi bencana, peralatan dapur umum, seperti tenda dan alat pertemuan air tawar dan air asin juga mampu salah satunya dengan pembentukan Kampung masak. menjadi benteng alam untuk melindungi Siaga Bencana. Kawasan yang ditunjuk sebagai dari gelombang tsunami. Baba Kong, seorang Kawasan Siaga Bencana salah satunya di Kampung siaga bencana di Wuring warga Ndete, Magepanda, mempunyai tujuan perkampungan Wuring baru, Nangahure, Alok Baru, Nangahure justru menjadi kampung mulia yaitu menyelamatkan masyarakat bila Barat. Saat keadaan mulai kondusif, pemerintah siaga bencana yang siap fasilitasnya. Beberapa ada gelombang. Kejadian tsunami 1992 ini mengadakan sosialisasi dan pelatihan terkait kejadian bencana, justru mendapat bantuan menjadi motivasi Baba Kong dalam melakukan kesiapsiagaan masyarakat bila ada bencana. pinjaman fasilitas dapur umum dari kampung penanaman mangrove demi mencapai tujuan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan siaga bencana tersebut. Sayangnya, dari segi mulianya. Saat ini luasnya sudah mencapai Bencana Daerah (BPBD) Sikka berperan keahlian penanganan bencana, masih perlu lebih dari 40 hektar.[13] Menurut sang istri, dalam upaya mitigasi tersebut. Masyarakat adanya pelatihan kembali bagi masyarakat. Baba Kong dan keluarga sering melakukan diberi pelatihan terkait penanganan orang Hal ini menjadi penting agar masyarakat dapat penyulaman bila ada mangrove yang mati dan pingsan, patah tulang, dan cara evakuasi yang sigap ketika bencana datang. masih terus menanam mangrove. benar. Selain ada pelatihan dan sosialisasi, Mitigasi bencana tsunami tidak hanya dapat diartikan sebagai pembangunan secara [13] Putra. 2015. Akong: Saya Bingung Mau Omong Apa Lagi. http://kupang.tribunnews.com/2015/06/18/akong-saya-bingung-mau-omong-apa-lagi. Diakses tanggal 16 Mei 2019. Wuring, kampung nelayan di Alok Barat yang penah diterjang tsunami 1992 silam Dok. PGSP, 2019 48

Mangrove hasil karya Baba Kong Mangrove di Magepanda tumbuh dengan Dok. PGSP, 2019 baik. Jenisnya pun cukup beragam, antara lain Avvicenia spp dan Soneratia spp. Ada juga Rhizopora mucronata atau Rhizophora apiculata. Tidak hanya memberikan manfaatkan ekologi yang tak ternilai, keberadaan mangrove di Magepanda juga membawa Baba Kong pada kesempatan untuk menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden Indonesia. Beberapa visitasi dan acara nasional pernah diselenggarakan di kawasan mangrove tersebut. Baba Kong dan keluarga yakin bahwa mangrove yang ditanam tersebut akan memberikan perlindungan bagi masyarakat. Saat ini, pengelolaannya tidak hanya sebatas untuk tujuan konservasi, namun juga sebagai alternatif ekowisata mangrove. Menjaga kelestarian lingkungan dan memelihara kearifan lokal menjadi bukti bahwa manusia dapat menyesuaikan diri dengan alam, sehingga risiko bencana dapat kita tekan. Pak Ali Sadikin membuktikan bahwa memahami cara alam bekerja menyelamatkannya dari ancaman tsunami atas izin Yang Mahakuasa. Sementara Baba Kong mempersiapkan kondisi yang lebih baik bagi keluarga dan generasi-generasi selanjutnya dalam menghadapi ancaman bencana dengan melestarikan mangrove. 49

TSUNAMI PALU “Gempabumi dan Likuefaksi, Kisah dari Palu tentang Tsunami” Kota Palu adalah ibukota Sulawesi Tengah sekaligus kota terbesar di provinsi tersebut. Wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala di sisi barat dan timur dan Kabupaten Sigi di sisi selatan. Sedangkan di sisi utara seluruhnya berbatasan dengan Teluk Palu yang sempit dan memanjang. Tiga wilayah administrasi ini dilewati oleh sesar Palu-Karo, salah satu struktur geologi paling aktif di Sulawesi.[14] [14] Marina Corradini. 2018. Palu 2018 – Science and surprise behind the earthquake and tsunami. https://blogs.egu.eu/divisions/sm/2018/10/08/palu-2018-science-and-surprise-behind-the-earthquake-and-tsunami/. Diakses tanggal 4 Desember 2019. 50

Palu, Donggala, dan Sigi menjadi wilayah terdampak gempabumi pada 2018 silam. Gempabumi ini menyebabkan efek domino bencana yang lain di antaranya tsunami dan likuefaksi. Garis pantai Palu yang melengkung membentuk teluk menjadi ancaman besar saat gelombang tsunami datang. Permukiman, infrastruktur jaringan jalan dan jembatan, serta aset umum lainnya hanyut oleh bencana ini. Palu dan Donggala menjadi wilayah terdampak tsunami terparah. Sedangkan Sigi menjadi wilayah terdampak likuefaksi. Likuefaksi/ pergerakan masa tanah terjadi akibat adanya gerakan tektonik di bagian bawahnya yang menyebabkan tanah permukaan bergerak seolah mengalir. Hal ini tentunya dapat menenggelamkan seluruh penutup lahan yang ada di atasnya, baik rumah, infrastruktur jalan, hutan, maupun lahan pertanian. Jembatan Palu IV hancur akibat gempabumi dan tsunami Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 51

Palu menyimbolkan kehidupan Kota Palu memiliki profesi beragam baik di utara ke selatan. Sedangkan wilayah hulunya masyarakat yang begitu beragam. Ada sektor pemerintahan, pariwisata, kelautan, dikelilingi oleh perbukitan curam, tepatnya berbagai suku yang mendiami kota tersebut, perniagaan, dan lainnya. Kejadian bencana di sisi barat dan timur yang merupakan seperti Bugis, Toraja, Mandar, serta ada pula pada 2018 lalu telah mengubah sebagian dari wilayah Kabupaten Donggala.[16] Kondisi ini Gorontalo, Manado, Jawa, Arab, dan Tionghoa. kehidupan penduduknya. membuat Kota Palu terimpit apabila seketika Sedangkan masyarakat asli setempat disebut bencana tsunami datang. Kaili.[15] Selain itu, sebagai pusat ekonomi Wilayah hilir Kota Palu merupakan dan administrasi provinsi, masyarakat pesisir yang berbentuk melengkung, berada tepat di ujung teluk yang memanjang dari [15] Kompas.com. 2012. Palu Bisa Menjadi Pusat Budaya Sulawesi. https://regional.kompas.com/read/2012/02/27/16481582/Palu.Bisa.Menjadi.Pusat.Budaya.Sulawesi?page=all. Diakses 4 Desember 2019.BIG. [16] Peta Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peta Cetak). Cibinong, Bogor: Badan Informasi Geospasial; 2017. Karakteristik pesisir di Palu Dok. PGSP, 2019 52

Senja petang 28 September 2018, sekitar lebih kuat daripada gempabumi yang pernah pukul 18.02 WITA, warga Palu dikejutkan terjadi sebelumnya. Jalan-jalan terbelah dan dengan gempabumi dahsyat 7,4 skala Richter banyak bangunan ambruk seketika. Dengan dengan kedalaman 11 kilometer.[17] Kala episentrum yang dangkal dan cukup kuat, itu, sebagian penduduk tengah bersiap-siap lima menit kemudian BMKG langsung merayakan HUT Kota Palu dengan menggelar menyampaikan peringatan dini tsunami festival. Tiba-tiba tanah berguncang kuat, kepada masyarakat. [17] CNBCIndonesia.com. 2018. Ini Keterangan Lengkap BMKG Soal Gempa dan Tsunami Palu. https://www.cnbcindonesia.com/news/20180928211031-4-35302/ini-keterangan-lengkap-bmkg-soal-gempa-dan-tsunami-palu. Diakses tanggal 4 Desember 2019. RS Anurapura roboh akibat gempabumi dan tsunami Ronny Adolof Buol, 2018 53

Tak sampai setengah jam setelah Seluruh infrastruktur ambruk, tak tertinggal mengalami efek domino dari gempabumi gempabumi datang, tepat pukul 18.22 waktu Jembatan Palu IV yang menjadi maskot yakni likuefaksi. Likuefaksi terparah terjadi setempat air naik menuju daratan dengan kebanggaan Kota Palu. Jembatan ini menjadi di desa Jono Oge, Lolu, Sidera, dan Mpanau. ketinggian 2,2 meter. Sedangkan di daerah penghubung antara Kota Palu dan Donggala Sementara di Kota Palu terjadi likuefaksi Palu Timur, tepatnya Desa Tondo, tsunami dipisahkan oleh Sungai Palu. di Perumnas Petobo dan terjadi pula tanah mencapai titik tertinggi yaitu 11,3 meter.[18] ambles di Perumnas Balaroa.[19] Sigi yang tidak memiliki garis pantai, [18] Kompas.com. 2019. Hari Ini dalam Sejarah: Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi Menghantam Palu. https://www.kompas.com/tren/read/2019/09/28/053000365/hari-ini-dalam-sejarah--gempa-tsunami-dan-likuefaksi-menghantam-palu?page=all. Diakses tanggal 4 Desember 2019. [19] Kompas.com. 2018. Daerah Sulteng Terdampak Likuifaksi dan Tanah Amblas. https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/10/05/pg310w409-ini-daerah-di-sulteng-terdampak-likuifaksi-dan-tanah-ambles. Diakses pada 10 Desember 2019. Kawasan yang luluh lantak akibat gempabumi dan tsunami Palu 2018 Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 54

Kejadian tsunami tersebut dipicu dan longsor saat terjadi gempa yang kuat. Hal oleh adanya longsoran sedimen bawah laut ini terindikasi dari keruhnya air tsunami yang sedalam 200-300 meter pada sesar Palu-Koro masuk ke daratan. Lain hal dengan yang berada pascagempabumi oleh sebab penunjaman di luar wilayah teluk, tsunami disebabkan oleh lempeng samudra. Sedimen dari sungai- gempa lokal dengan indikasi air tsunami yang sungai yang bermuara ke Teluk Palu belum lebih jernih.[20] terkonsolidasi kuat dan menyebabkan runtuh [20] Kompas.com. 2018. Ada dua penyebab Tsunami di Palu dan Donggala Menurut Para ahli. https://nasional.kompas.com/read/2018/09/29/12471131/ada-dua-penyebab-tsunami-di-palu- dan-donggala-menurut-para-ahli. Diakses pada 10 Desember 2019. Wilayah terdampak likuefaksi secara toponimi memang sarat akan bencana Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 55

Warga yang telah kehilangan tempat beras sehari, kini hanya bisa 9 kilogram. sedangkan ayah-ibunya sedang bersiap-siap di tinggal serta mata pencahariannya, kini “Daripada nganggur dan pikiran kemana- dalam rumah. Perumahan tersebut kini bersisa mencoba untuk bangkit kembali. Seperti Jafar mana, mending buka usaha lagi.”, ucapnya.[21] rataan lumpur dan puing-puing bangunan, Basri misalnya, dengan inisiatif sendiri ia dan Jafar dan istri adalah warga Perumnas Balaora ambles 15 meter dan bergeser 200 meter. istrinya membuka warung nasi kuning, usaha yang kehilangan putri kecilnya. Saat itu Najwa, Tercatat, 64 persen warga kehilangan mata yang sama dengan sebelum terjadi bencana. panggilan sang putri, lebih dulu pergi ke masjid pencaharian pascabencana tsunami ini.[22] Kalau biasanya ia bisa habiskan 50 kilogram untuk menunaikan ibadah shalat magrib, [21] Jawapos.com. 2019. Habis Gempa dan Tsunami Setahun Lalu di Palu, Terbitlah Kegigihan. https://www.jawapos.com/features/29/09/2019/habis-gempa-dan-tsunami-setahun-lalu-di-palu-terbitlah-kegigihan/. Diakses tanggal 4 Desember 2019. [22] Kumparan.com.2018. 64 Persen Warga Kehilangan Pekerjan akibat Tsunami Palu 2018. https://kumparan.com/paluposo/64-persen-warga-kehilangan-pekerjan-akibat-tsunami-palu-2018-1552980092831656756. Diakses tanggal 4 Desember 2019. Dampak fisik tsunami di Palu Dok. PGSP, 2019 56

Infrastruktur sebagai modal utama bangunan lainnya ambruk dan tidak dapat setempat mendirikan hunian sementara para mitigasi luluh lantak. Jaringan jalan dan dimanfaatkan. Salah satu rumah sakit besar, korban di perbukitan Balaora, Kota Palu. jembatan putus menyebabkan distribusi Rumah Sakit Anutapura roboh serta jembatan Distribusi sandang dan pangan dilakukan pangan dan bantuan sandang sangat lemah. Ponulele yang menghubungkan antara melalui jalur udara menggunakan helikopter Berbagai bangunan seperti rumah, pusat Donggala barat dan Donggala timur juga milik TNI dan BNPB. perbelanjaan, hotel, rumah sakit serta roboh. Selepas bencana tersebut, pemerintah Masjid Apung di pesisir Palu yang tegak berdiri pascagemabumi dan tsunami Basri Marzuki, 2019 57

Masa tanggap darurat pada kejadian dan lainnya. BNPB juga mencatat 18.353 orang gempabumi dan tsunami Palu ini berlangsung dievakuasi keluar dari Palu. Sebanyak 16.224 hingga 26 Oktober 2018. Waktu yang panjang orang diangkut menggunakan transportasi untuk menyelesaikan penanganan tanggap udara ke Makassar, Balikpapan, Jakarta, darurat mulai dari evakuasi korban tsunami dan kota lainnya. Sedangkan 1.098 orang yang tertinggal, peningkatan infrastruktur dievakuasi melalui jalur laut dan 221 orang jalan, sterilisasi wilayah terdampak likuefaksi, melalui jalur darat ke kota lain.[23] [23] CNNIndonesia.com. 2018. Tanggap Darurat Gempa Palu Diperpanjang hingga 26 Oktober 2018. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181011155114-20-337705/tanggap-darurat- gempa-palu-diperpanjang-hingga-26-oktober. Diakses pada 10 Desember 2019. Relokasi warga via darat, laut, udara Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 58

Untuk memulihkan kembali kehidupan yang sudah hampir punah sebab telah lama termasuk pula tentang bencana alam dan cara Kota Palu baik dari sisi fisik seperti ditinggalkan. Dalam sejarah kebudayaan menyelamatkan diri.[ ] Cerita rakyat yang infrastruktur dan pelayanan publik maupun masyarakat setempat, khususnya Suku Kaili, dikenal di Poso disebut Kayori dan Mo Laulita. dari sisi nonfisik seperti aktivitas masyarakat, ada kearifan lokal berupa cerita yang disebut Kayori berupa sajak berisi pesan-pesan sarat pemerintah setempat perlu untuk menengok tutura atau dulua. Cerita ini diwariskan turun- makna, sedangkan Mau Laulita berupa dogeng kembali sejarah Kota Palu di masa lampau temurun, memuat pesan-pesan kehidupan yang dilantunkan dalam sebuah cerita. [24] Mosintuwu.com. 2019. Toponimi, Mengenal Sejarah Peristiwa Besar dan Potensi Bencana. http://www.mosintuwu.com/2019/03/31/toponimi-mengenal-sejarah-peristiwa-besar-dan- potensi-bencana/. Diakses 17 Desember 2019. Masyarakat korban bencana Palu bergotong royong Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 59

Selain itu, Suku Kaili juga dikenal sering oleh masyarakat setempat, baik untuk sekadar menamai kampung-kampung mereka dengan berkebun terlebih-lebih mendirikan tempat berdasarkan peristiwa-peristiwa masa lalu di tinggal. Barulah pada tahun 1980 dibangun tempat tersebut. Desa-desa yang hancur saat perumahan di lokasi tersebut. bencana 2018 lalu memiliki toponimi yang identik dengan peristiwa-peristiwa tersebut. Kayori, sebuah syair kuno peninggalan Lebih lanjut, wilayah terdampak likuefaksi yaitu leluhur Suku Kaili seakan telah hilang dari Petobo, Balaroa, dan Jono Oge adalah kawasan kehidupan masyarakat Palu. Padahal, di yang turun-temurun tak pernah dimasuki dalamnya berisi berbagai pesan, termasuk peringatan tentang datangnya bencana alam.[25] [25] BBC.com. 2019. Kayori, syair kuno peringatan bencana alam dari Palu. https://www.bbc.com/indonesia/media-50080408. Diakes tanggal 17 Desember 2019. Rumah adat Suku Kaili Nesaba Media, 2019 60

PENGGALAN SYAIR KAYORI Goya-goya Gontiro.. (Gempabumi di Desa Ganti) To’ Kabonga Loli’o.. (Dirasakan pula oleh orang Desa Kabonga dan Loli) Palu, Tondo, Mamboro Na’ Toyomo.. (Palu, Tondo, dan Mamboro telah tenggelam) Kayumalue melantomo.. (Hanya Kayumalue yang terapung) [26] Komunitashistoriasul-teng.simplesite.com. 2019. Kumbili: Kampung yang selamat dari Bencana Tsunami 1938. http://komunitashistoriasul-teng.simplesite.com/430649051/6706745/ posting/. Diakses 17 Desember 2019. Warga menyaksikan rumahnya yang hancur pascalikuefaksi Dok. SRC PGSP/BIG, 2018 61

EPILOG “Untaian Sejarah Tsunami dan Upaya Berharmonisasi dengan Bencana” Baba Kong saat masih aktif menghijaukan pesisir Flores Gelar negara megabiodiversitas Elvan De Porres, 2018 bagi Indonesia pantas kita syukuri. Tanpa melirik negara tetangga, Indonesia telah 62 kaya akan segala rupa-rupa bentuk alam raya. Namun, kembali lagi bahwa di bumi ini tidak ada yang sempurna. Letak geografis Indonesia yang berada di antara tiga lempeng benua ternyata membuat Indonesia berpotensi dilanda bencana. Apalah hal lain yang bisa dilakukan oleh manusia ketika bukan berharmoni dengan bencana? Karena sekalipun berlari ke ujung dunia bencana akan selalu ada. Kuncinya adalah mitigasi. Seluruh elemen harus saling merangkul untuk menyiapkan diri. Sebelum bencana menghampiri, bersama-sama menyiapkan diri. Jangan takut pada bencana, takutlah pada yang Maha Kuasa, karena bencana masih bisa kita hadapi dengan cara bersiap siaga.



DAFTAR GAMBAR No Nama Pemilik Caption Gambar Tautan Tanggal Akses Tahun Foto 1 Adi Warsidi Kearifan lokal berupa syair tentang tsunami http://adiwarsidi.com/smong-kearifan-bencana-di-simeulu/ 30 Desember 2019 2013 2 Antara Foto/Akbar Kerusakan pascatsunami di kawasan Pantai https://thumb.netz.id/image/2018/12/24/aa50c13687e0f- 30 Desember 2019 2018 Nugroho Gumay Carita b2aea3799508a7d7e80.jpg 3 Basri Marzuki Masjid Apung di pesisir Palu yang tegak https://indonesia.go.id/assets/img/content_image/1569822620_antarafo- 20 Desember 2019 2019 berdiri pascagemabumi dan tsunami to_pantai_teluk_palu_setahun_setelah_tsunami_280919_bmz_1.jpg 4 Dok. PGSP Penanaman mangrove di Flores untuk - - 2019 mencegah gelombang tsunami 5 Dok. PGSP Potret masyakarat Pandeglang - - 2019 6 Dok. PGSP Topografi Pantai Tanjung Lesung - - 2019 7 Dok. PGSP Masyarakat tetap beraktivitas pascatsunami - - 2019 Anak Krakatau 2018 8 Dok. PGSP Wuring, kampung nelayan di Alok Barat - - 2019 yang penah diterjang tsunami 1992 silam 9 Dok. PGSP Masyarakat korban tsunami memilih - - 2019 menjadi pemasak garam sebab tidak mampu menjadi petani 10 Dok. PGSP Seorang nelayan kembali bekerja mencari - - 2019 ikan 11 Dok. SRC PGSP/BIG Kawasan yang luluh lantak akibat gempabu- - - 2018 mi dan tsunami Palu 2018 12 Dok. SRC PGSP/BIG Masyarakat korban bencana Palu bergotong - - 2018 royong 13 Dok. SRC PGSP/BIG Jembatan Palu IV hancur akibat gempabumi - - 2018 dan tsunami 14 Dok. SRC PGSP/BIG Warga menyaksikan rumahnya yang hancur - - 2018 pascalikuefaksi 15 Dok. SRC PGSP/BIG Relokasi warga via darat, laut, udara - - 2018 16 Dok. SRC PGSP/BIG Wilayah terdampak likuefaksi secara to- - - 2018 ponimi memang sarat akan bencana 17 Dok. Susi Air Erupsi Gunung Anak Krakatau https://news.detik.com/x/detail/investigasi/20190104/ 30 Desember 2019 2019 Anak-Krakatau-yang-Terus-Membangun-Dirinya/images/krakatau-eb- gnte.png 18 Elvan De Porres Baba Kong saat masih aktif menghijaukan https://miro.medium.com/max/11072/1*k_nQkBiE9S26SG6sLmT7OA. 19 Desember 2019 2018 pesisir Flores jpeg 19 ESRI Peta intensitas gempabumi di Indonesia - - 2019 20 Explore Simeulue Nandong Smong, penuturan hikayat tsunami http://exploresimeulue.com/wp-content/uploads/2015/06/NAN- 31 Desember 2019 2015 melalui syair cerita DONG-01.jpg 21 Ferhat Muchtar  Rekonstruksi permukiman penduduk di https://www.ferhatologi.com/2014/12/saat-tsunami-datang-ke-rumah. 31 Desember 2019 2014 Banda Aceh html 22 Fin.co.id/Faisal Syam Wilayah Kampung Sumur luluh lantak https://fin.co.id/wp-content/uploads/2018/12/BXNltW6qbO7Qzn- 30 Desember 2019 2018 akibat terjangan tsunami jVl5aI_24_9bc14e59f40246b54eb200ef6ece3612_image.jpg

No Nama Pemilik Caption Gambar Tautan Tanggal Akses Tahun Foto 23 Greg Baker Masjid Rahmatullah Lampuuk berdiri kokoh https://i.pinimg.com/originals/94/12/66/941266ff20d17aa6dc97aa77fc- 31 Desember 2019 2004 pascatsunami 61ba33.jpg 24 Hamilton Peta lempeng tektonik di Indonesia http://iluguwa.blogspot.com/ 30 Desember 2019 1979 25 Heryadi Rahmat Potret gempabumi Flores 1992 http://geomagz.geologi.esdm.go.id/file/2016/05/Untitled-27.jpg 31 Desember 2019 1992 26 Lithograph/Parker & Lukisan letusan Gunung Krakatau 1883 https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/49/Krakatoa_erup- 30 Desember 2019 1888 Coward tion_lithograph.jpg 27 Mahi-mahi Surf Pulau Simeulue https://mahimahisurfresort.com/ 20 Maret 2020 2017 Resort 28 Mark Jochim Sekolah darurat bagi anak-anak korban https://www.flickr.com/photos/am-jochim/30259338038/ 31 Desember 2019 2005 tsunami yang selamat 29 Michael Thrinbeck Terjangan tsunami Aceh 2004 https://www.flickr.com/photos/thirnbeck/348777925/in/photostream/ 31 Desember 2019 2005 30 Michael Thrinbeck Permukiman luluh lantak akibat gempabumi https://www.flickr.com/photos/thirnbeck/348813502/in/photostream/ 31 Desember 2019 2005 dan tsunami 31 Michael Thrinbeck Penanaman mangrove untuk mengurasi https://www.flickr.com/photos/thirnbeck/2481831215/ 31 Desember 2019 2008 risiko tsunami 32 Nanggroe_man Pembangunan hunian baru bagi korban https://www.flickr.com/photos/27135402@N05/2603424944/ 31 Desember 2019 2008 tsunami 33 Nesaba Media Rumah adat Suku Kaili https://www.nesabamedia.com/wp-content/uploads/2019/10/ 20 Desember 2019 2019 PO2018090600512-20180906134925.jpg 34 Omed Topografi pantai di pesisir barat Aceh https://kataomed.com/wp-content/uploads/2019/04/ 31 Desember 2019 2019 IMG_20190410_150528_899.jpg 35 Posko Jenggala Gempabumi Aceh http://posko-jenggala.org/images/photo_news/1421439352_DSC_8952. 30 Desember 2019 2004 JPG 36 Ronny Adolof Buol RS Anurapura roboh akibat gempabumi dan https://zonautara.com/wp-content/uploads/2018/08/RS-Anutapura.jpg 20 Desember 2019 2018 tsunami 37 Tulus Muliawan Ilustrasi gelombang tsunami http://travelusmuliawan.com/wp-content/uploads/2016/04/IMG_1372. 30 Desember 2019 2016 jpg 38 US Navy Gempabumi Aceh https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/83/US_Na- 30 Desember 2019 2005 vy_050114-N-6817C-261_Young_children_of_Banda_Aceh%2C_Su- matra%2C_play_on_the_only_piece_that_remains_of_their_home_ when_a_devastating_tsunami_hit_the_region_Dec._26.jpg 39 US Navy Pendaratan hovercraft sesaat setelah tsunami https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/ca/Meulaboh_Hov- 31 Desember 2019 2005 melanda ercraft_050110-N-7586B-120.jpg 40 USAID Indonesia TNI dan bantuan internasional mengevakua- https://www.flickr.com/photos/usaid-indonesia/15954991786/ 31 Desember 2019 2005 si korban tsunami 41 USAID_Tsunami Masyarakat korban bencana berkumpul https://www.flickr.com/photos/126879596@N04/15329229912/in/pho- 31 Desember 2019 2005 menunggu bantuan datang tostream/ 42 Yop Photos Pulau Simeulue https://www.flickr.com/photos/yop_photos/44886026071/in/photost- 31 Desember 2019 2018 ream/ 43 ZDF Pemasangan buoy untuk sistem peringatan https://www.zdf.de/assets/boje-tsunami-fruehwarnsystem-gite- 31 Desember 2019 2018 dini tsunami ws-100~1920x1080?cb=1538381756958





PARANGDTeRpIoTkI,SPGarEaOngMtrAitiRs,IKTIreMteEk,SBCaInEtNulCE PARK Yogyakarta 55772 pgsp.big.go.id 68


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook