Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Laporan Tahunan 2016

Laporan Tahunan 2016

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2017-01-09 01:45:23

Description: Laporan kegiatan Parangtritis Geomaritime Science Park tahun 2016

Keywords: laporan,2016

Search

Read the Text Version

Desa Parangtritis dengan menggunakan pesawat tanpa awak. Pemotretan udaramenghasilkan data foto udara dengan Ground Square Distance (GSD) kurang dari 10centimeter. Data foto udara di-digitasi hingga diperoleh data (1) penggunaan danpenutup lahan dan (2) sarana dan prasarana dalam bentuk shape-file (shp). Tahapanselanjutnya adalah survei di setiap rumah di Desa Parangtritis atau dengan kata lainpemetaan desa dilakukan dengan teknik populasi, bukan sampling. Data yangdikumpulkan berupa data demografi, kesehatan, sosial ekonomi, infrastruktur, aset,peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan dan kelautan. Tahanpanselanjutnya adalah mengintegrasikan data shp dengan data survei lapangan sehinggadata spasial dalam bentuk shp memiliki informasi spasial.Pembuatan Web-GIS Desa Parangtritis dilakukan dengan membangun dua web yangberbeda. Pertama dibuat website dengan menggunakan alamat desaparangtritis.com.Isi di dalam website desaparangtritis.com disajikan informasi berupa profil desa,deskripsi wilayah, berita, kontak, Web-GIS serta publikasi. Berdasarkan informasitersebut, diharapkan pengguna dapat lebih leluasa dalam menggali dan mengenalimengenai Desa Parangtritis. Kolom berita disediakan untuk menampilkan informasikegiatan, kejadian, maupun periastiwa terbaru yang akan dan sudah dilakukan di DesaParangtritis.Pembuatan Web-GIS dilakukan dengan menggunakan produk buatan anak negerisendiri, yaitu Lancar Mapper. Lancar Mapper saat ini dapat digunakan secara gratis(open source) dan sudah terintegrasi dengan IDSN (simpul jaringan). Proses pembuatanWeb-GIS dilakukan dengan memasukkan basis data spasial yang sudah memilikiinformasi geospasial di setiap rumah. Data tersebut dalam bentuk shp (geodatabase).Data yang sudah dianalisis diunggah ke dalam server, untuk kemudian disimpan kedalam geoserver. Tahapan selanjutnya adalah memasukkan script data. Setelah scriptdata dimasukkanbarulah degenerate link untuk kemudian diintegrasikan dengan webyang sudah dibangun di awal, yaitu desaparangtritis.com.Pada saat pengguna membuka Web-GIS Peta Desa Parangtrits, akan muncul duamenu. Menu pertama akan langsung menuju Web-GIS Peta Desa Parangtrits yanghanya bisa dilihat oleh pengguna. Menu ke-dua adalah menu yang digunakan olehaparat desa ataupun server sehingga data dan informasi geospasial yang terdapatdalam Web-GIS Peta Desa Parangtrits dapat diedit dan di-update secara berkala.Proses pembaruan data dapat dilakukan dengan mudah karena Lancar Mapper sudahdidesain untuk memudahkan dan menyederhanakan Bahasa Pemrograman yang rumit, 41

sehingga Lancar Mapper dapat dioperasikan oleh sumberdaya manusia dengan minimallulus sekolah menengah atas.Web-GIS Peta Desa Parangtritis ini sudah dipresentasikan kepada Bupati KabupatenBantul, Drs. H. Suharsono dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Dalampresentasi tersebut, Bupati Kabupaten Bantul menyatakan ketertarikannya dalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis. Beliau juga mengintruksikan jajaran SKPD terkait untukbekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial dan Parangtritis GeomaritimeScience Park sehingga penyajian data spasial berbasis web ini dapat ditularkan ke desa-desa lain di Kabupaten Bantul. Pemaparan yang dilaksanakan di kantor BupatiKabupaten Bantul telah menarik perhatian beberapa dinas. Ketertarikan tersebut terlihatdari informasi yang disajikan dalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis.Beberapa instansi pemerintahan yang sudah mengungkapkan ketertarikannya adalahBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Lingkungan Hidup (BLH), danKantor Pajak Kabupaten Bantul. Badan Penanggulangan Bencana Daerah KabupatenBantul mengungkapkan ketertarikannya karena data dalam Web-GIS Desa Parangtritis,yang menyediakan data by name by address akan memudahkan proses pengelolaanbencana baik sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana dan juga setelah kejadianbencana. Badan Lingkungan Hidup tertarik dengan Web-GIS Desa Parangtritis karenamemuat informasi detail penutup dan penggunaan lahan yang bermanfaat untukmemonitor perubahan lingkungan yang terjadi. Informasi yang terkandung dalam BukuDeskripsi Peta Desa juga membantu dalam pemantauan kondisi lingkungan lokal.Kantor Pajak diuntungkan dengan informasi pendapatan yang terdapat dalam Web-GISPeta Desa Parangtritis. Ke depan, pengembangan informasi geospasial dalam Web-GISPeta Desa dapat dikembangkan secara tematik sehingga dapat dimanfaatkan olehbanyak stakeholders yang berkepentingan.IV. KEGIATAN RUTIN4.1. KunjunganMisi Parangtritis Geomaritime Science Park adalah mendorong pemanfaatan informasigeospasial untuk pengelolaan sumberdaya kemaritiman dan kepesisiran, meningkatkanlayanan dalam penyediaan informasi geospasial kemaritiman dan kepesisiran, sertamelakukan riset kolaboratif untuk meningkatkan peran museum gumuk pasir sebagaisarana pembelajaran. Beberapa misi tersebut menjadikan PGSP dituntut untuk 42

melakukan kegiatan promosi. Beberapa kegiatan PGSP terkait dengan kunjunganterdapat dua peran, yakni kunjungan rutin yang berada di PGSP dan Berkunjung kebeberapa instansi terkait dengan peningkatan pelayanan serta melakukan risetkolaboratif.4.1.1.Kunjungan Rutin Di Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP)Salah satu peran PGSP adalah sebagai museum gumuk pasir, sehingga berfungsisebagai sarana pembelajaran masyarakat. Museum Gumuk Pasir menjadi alternatifwisata minat khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta yang wajib dikunjungi. MuseumGumuk Pasir menjadi pilihan kegiatan outdoor learning bagi pelajar dan kegiatan KuliahKerja Lapangan (KKL) bagi mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan tentanggumuk pasir, kepesisiran, dan kemaritiman. Pada tahun 2016, Museum Gumuk Pasirmenerima kunjungan sebanyak 7.698 pengunjung yang terdiri dari pelajar TK, SD, SMP,SMA, mahasiswa, instansi pemerintah, maupun masyarakat umum. Kunjunganmencapai angka tertinggi pada bulan Mei dengan jumlah pengunjung 1.417 orang. BulanMei merupakan bulan terakhir sebelum datangnya bulan Ramadhan. Banyak sekolah-sekolah yang memanfaatakan bulan Ramadhan untuk tidak merencanakan untuk pergikeluar kota. Penurunan jumlah kunjungan terlihat mencolok pada bulan Juni, dimanabulan tersebut merupakan bulan Ramadhan. Kecenderungan jumlah kunjungan tersebutdapat dijadikan evaluasi terkait dengan penataan barang pamer untuk meningkatkanpelayanan kunjungan. Gambar 18. Grafik Pengunjung PGSP Januari-Desember 2016 43

Kunjungan terbanyak dari tingkat SMA yaitu 2.134 pengunjung, dengan presentasesebanyak 27, 72 %. Menyusul setelahnya adalah pengunjung pada tingkat mahasiswa.Pengunjung paling sedikit berada pada tingkat PAUD/TK, yakni sebanyak 0, 45 %.Beberapa sarana pamer belum menjadi daya tarik untuk para pengunjung anak-anak.Beberapa sarana pendukung perlu disediakan untuk meningkatkan jumlah pengunjunganak-anak. Gambar 19. Persentase institusi pengunjung PGSP tahun 2016Pengunjung Museum Gumuk Pasir sebenarnya berasal dari berbagai daerah baik dalamnegeri maupun mancanegara, seperti Amerika, Swiss, Jepang, Australia, Cina, danKorea. Secara kuantitas, pengunjung mancanegara terlihat masih sedikit, yaknisebanyak 1, 01 %, namun berasal dari beragam negara. Pengunjung yang berasal dariluar negeri menjadi sasaran yang baik untuk meningkatkan kegiatan promosi kegiatan-kegiatan PGSP.Jumlah pengunjung Museum Gumuk Pasir meningkat setiap tahunnya, hal inimenunjukkan bahwa Museum Gumuk Pasir semakin dikenal luas dan menjadi tujuanwisata menarik untuk dikunjungi. Peningkatan jumlah pengunjung dapat terlihatterutama pada tahun 2013 sampai 2016. Jumlah pengunjung rata-rata meningkatsejumlah dua ribuan pengunjung. Salah satu kegiatan kunjungan rutin dilakukan olehDinas Kebudayaan DIY yang membuat program Wajib Kunjung Museum. Wajib KunjungMuseum (WKM) merupakan salah satu upaya mendorong kesadaran siswa dan gurutentang arti pentingnya museum. Program WKM yang digagas dari Dinas KebudayaanDaerah Istimewa Yogyakarta cukup meningkatkan jumlah kunjungan ke PGSP.Pengunjung yang berasal dari program WKM berjalan dari bulan Juni hingga Desember. 44

Jumlah pengunjung dari program WKM sendiri menyumbang lebih dari seribupengunjung. Peningkatan pengunjung terutama pada akhir tahun sebanyak enam ratuslebih pengunjung dari tingkat pelajar. Gambar 20. Grafik Jumlah Pengunjung PGSP Tahun 2012-20164.1.2. Kunjungan Parangtritis Geomaritime Science Park Berkunjung Ke Beberapa Instansi4.1.2.1. Kunjungan Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementrian Lingkungan Hidup dan KehutananPenataan zona inti gumuk pasir Parangtritis mendapat perhatian serius dariKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait dengan vegetasi yangtumbuh pada zona inti gumuk pasir. Secara langsung, Direktur Perbenihan TanamanHutan, Ir. Mintarja, M.M.A mengunjungi Parangtritis Geomaritime SciencePark (PGSP) dan meninjau langsung ke gumuk pasir untuk mendapatkan informasi yangkomprehensif tentang rencana restorasi gumuk pasir di kawasan Kagungan DalemGumuk Pasir Parangtritis. 45

Gambar 21. Kunjungan Direktur Perbenihan Tanaman Hutan Direktorat JenderalPengendalian DAS dan Hutan Lindung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan4.1.2.2. Kunjungan Wakil Bupati BantulWakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, didampingi perangkat SKPD KabupatenBantul yang terdiri dari Dinas Pariwisata, Dinas Pekerjaan Umum beserta staf,melaksanakan roadshow ke beberapa kawasan wisata Kabupaten Bantul. Roadshowdilaksanaan pada tanggal 24 Oktober 2016 dalam rangka pengembangan wisata yangada di Kabupaten Bantul. Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Bantul jugamengunjungi Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP). Kunjungan Bapak WakilBupati diterima langsung oleh Kepala Parangritis Geomaritime Science Park, RetnoWulan M.Agr. Gambar 22. Kunjungan Wakil Bupati BantulBapak Wakil Bupati Bantul, mengharapkan PGSP menjadi salah satu tempat tujuanwisata pendidikan di Kabupaten Bantul mengingat potensi lokasi dan jumlah kunjungandi PGSP yang meningkat setiap tahunnya. Bapak Wakil Bupati Bantul juga memberikan 46

masukan kepada PGSP untuk menyiapkan pengelolaan wisata pendidikan yang lebihprofessional seperti adanya paket wisata pendidikan dan program wisata, sehinggadapat memberikan alternatif pilihan wisata bagi pengunjung di PGSP. Diskusi dilanjutkandengan kunjungan Wakil Bupati ke Museum Gumuk Pasir untuk melihat langsungkoleksi Museum Gumuk Pasir.4.1.2.3. Kunjungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Bagian Kerjasama dan Pengembangan Potensi Daerah (BKPPD) Bantul ke PGSPAparatur desa Parangtritis, SKPD Kabupaten Bantul, dan BKPPD Kabupaten Bantulberkunjung ke Parangtritis Geomaritime Science Park. Kunjungan dilaksanakan padatanggal 22 November 2016 dengan agenda kunjungan adalah identifikasi potensipengembangan kawasan gumuk pasir Kabupaten Bantul. Kedatangan tim dari BKPPDdisambut oleh staf Parangtritis Geomaritime Science Park.Kunjungan BKPPD ke PGSP merupakan kunjungan kali pertama, setelah PGSPdiresmikan pada tahun 2015. Terdapat beberapa hal yang didiskusikan oleh tim BKPPDdan PGSP. Adapun diskusi tersebut diantaranya adalah terkait tugas dan fungsi PGSP,pengenalan tentang kawasan Geogeritage Gumuk Pasir Parangtritis beserta fungsinya,serta pemanfaatan Citra Satelit Resolusi Tinggi (CSRT) untuk pemetaan skala besar.Aparatur desa juga turut hadir dalam pertemuan di kantor PGSP. Beberapa pertanyaanterlontar terkait dengan keberadaan gumuk pasir sebagai kawasan konservasi. Tujuanutama kedatangan dari tim BKPPD sebenarnya terkait dengan rencana pembangunangazebo yang terdapat di dalam kawasan gumuk pasir untuk menunjang kegiatanpariwisata. Koordinasi antar dinas semacam itu diperlukan untuk meminimalisasi adanyatumpang tindih kebijakan antar instansi. Gambar 23. Kunjungan dari SKPD Kabupaten Bantul dan BKPPD Bantul 47

4.2. Roadshow4.2.1.Roadshow Parangtritis Geomaritime Science Park ke SMAN 1 BantulSebagai rangkaian acara sosialisasi dan edukasi terkait bidang Informasi Geospasial,PGSP mengadakan acara Roadshow ke SMA N 1 Bantul. Para peserta roadshowmerupakan pelajar dengan minat khusus di bidang kelompok ilmiah remaja. Materi yangdijelaskan dalam acara Roadshow terkait dengan kegiatan yang dilakukan di PGSP,keberadaan gumuk pasir Parangtritis di mata dunia, dan pemetaan menggunakanpesawat tanpa awak. Gambar 24. Roadshow PGSP ke SMA N 1 BantulKetertarikan dalam bidang geospasial tampak dari antusiasme peserta saat mengikutiacara. Berbagai pertanyaan muncul dari para peserta mengenai materi yang diberikanoleh staf PGSP. Ketertarikan peserta juga terlihat pada saat sesi foto bersamamenggunakan pesawat nirawak. Diharapkan dari adanya roadshow yangdiselenggarakan PGSP dapat memberikan pengetahuan sekaligus dapat memncingpeserta untuk berkontribusi langsung terhadap penelitian di bidang geospasial.4.2.2.Mengundang Murid-murid SMP N 2 KretekParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) memiliki kegiatan unggulan diantaranyaialah Roadshow ke sekolah-sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta, kali ini sekolahyang bekerjasama dengan PGSP dalam agenda Roadshow adalah SMP Negeri 2Kretek, Bantul. Lain halnya dengan kegiatan sebelumnya, PGSP menguinjungi sekolahyang bersangkutan untuk presentasi profil instansi dan kemuseuman sertan demonstrasipesawat nir awak, kali ini sekolah yang diundang untuk berkunjung ke PGSP sekaligusmengenalkan museum gumuk pasir. 48

Gambar 25. Roadshow SMP N 2 KretekTidak hanya kelas duduk di studio, Peserta diajak berkeliling museum gedung kerucutuntuk diperkenalkan ekosistem pesisir Bantul, alat-alat pemetaan serta jenis-jenisbatuan, dan tidak kalah penting peserta dikenalkan dengan proses pembentukan gumukpasir yang ada di Parangtritis melalui lorong pengetahuan. Sesi akhir pada kegiatanRoadshow, peserta diperkenalkan dengan pesawat udara nirawak jenis copter yangdigunakan dalam pemotretan dan pemetaan. Selanjutnya peserta membentuk polakarakter tulisan “SPEDUTEX” sebagai slogan SMP Negeri Dua Kretek. Gambar 26. Kunjungan tim PGSP ke UnsratSalah satu program kerja PGSP adalah melakukan penelitian berbasis geospasialmengenai isu-isu strategis yang berada pada kawasan kepesisiran dan kemaritimanyang terdapat di Indonesia. Terkait hal tersebut PGSP melakukan melakukan kegiatansurvei kepesisiran ke Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Salah satu rangkaiankegiatan survei tersebut, PGSP menyempatkan untuk berkunjung ke LembagaPenelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Sam Ratulangi(Unsrat) pada hari Selasa tanggal 26 April 2016. Kedatangan PGSP diterima dengan 49

baik oleh Kepala LPPM Prof. Dr. Ir. Inneke Fenny Melke Rumengan, M. Sc dan KepalaPusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam Dr. Ir. Linda Tondobalabeserta beberapa staf dari jajaran LPPM.Tujuan PGSP berkunjung ke LPPM adalah untuk memperkenalkan PGSP dan inisiasiuntuk kolaborasi penelitian ataupun kegiatan. Kepala LPPM Dr. Ir. Linda Tondobalamenyambut baik kedatangan PGSP dan berharap bahwa tahun depan ada kegiatanyang dilakukan bersama antara PGSP dengan LPPM Unsrat terutama dengan PusatPenelitian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam. Dalam kunjungan tersebut, PGSPjuga melakukan demo pesawat tanpa awak (UAV).4.3. Kegiatan Studi Banding4.3.1. Kunjungan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) ke Balai Penelitian Observasi Laut (BPOL)Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) melakukan kunjungan ke BalaiPenelitian Observasi Laut (BPOL) Kementerian Kelautan dan Perikanan. KunjunganPGSP ke BPOL dilakukan dalam rangka menjalin kerjasama untuk meningkatkankapasitas teknologi dan informasi spasial kemaritiman. Kunjungan ini adalah kunjunganperdana PGSP yang dilaksanakan tanggal 18 Mei 2016 ke BPOL yang beralamat di Jl.Baru Perancak, Negara-Jembrana, Bali. Kedatangan PGSP disambut oleh KasiPelayanan Teknis BPOL, Bambang Dewanto, S. Sos. Gambar 27. Kunjungan tim PGSP ke BPOLPertemuan diawali dengan penyampaian kegiatan yang telah dilaksanakan baik ituPGSP maupun BPOL. Beberapa produk BPOL yang telah di publikasi dan digunakanoleh stakeholder juga masyarakat adalah Peta Daerah Penangkapan Ikan (PDPI)Nasional, Peta PDPI Pelabuhan Perikanan, Peta PDPI Laut Sawu, Peta PDPI Kutai 50

Kartanegara dan Peta PDPI Pulau Lombok, serta Peta Lokasi Penangkapan Ikan(PELIKAN) jenis Tuna, Cakalang dan Lemuru. Teknologi yang dikembangkan yaituteknologi Bioreeftek, berupa transplantasi karang, telah diimplementasikan di beberapatempat, yaitu Pemuteran dan Nusa penida – Bali, Kupang dan Waingapu–NusaTenggara Timur. Beberapa publikasi yang telah dikeluarkan oleh PGSP adalah terkaithasil riset-riset di bidang kepesisiran dan Gumuk Pasir Parangtritis. Kunjungan tim keBPOL juga terkait dengan rencana kerjasama untuk kegiatan kelautan yang dapatdilakukan bersama.4.3.2. Kunjungan Parangtritis Geomaritime Science Park ke Museum ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia)Parangtritis Geomaritime Science Park melakukan kunjungan kerja bersama perwakilanKelompok Kerja (Pokja) Museum Gumuk Pasir ke Museum ANRI. Museum ANRI dipilihkarena mempunyai kemiripan segmentasi pengunjung dan materi museum denganMuseum Gumuk Pasir. Kunjungan kerja ini bertujuan untuk menambah wawasan danpengetahuan mengenai museum sebagai upaya dalam perencanaan pengembanganMuseum Gumuk Pasir. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yangdicantumkan dalam pokja Museum Gumuk Pasir untuk melakukan revitalisasi museum.Revitalisasi museum merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas museum dalammelayani masyarakat sesuai dengan fungsi museum. Revitalisasi museum terdiri daribeberapa aspek yaitu fisik, manajemen, jejaring, program, kebijakan dan pencitraan.Aspek fisik meliputi penataan eksterior, interior, dan fasilitas utama. Aspek manajemenmeliputi manajemen sumberdaya manusia, koleksi, pengunjung, dan keuangan. Aspekprogram meliputi program di dalam museum dan di luar museum. Aspek jaringanmeliputi pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam dan luar negeri. Aspekkebijakan meliputi penyusunan norma standar dan pedoman kriteria. Aspek pencitraanmeliputi publikasi cetak dan elektronik.Pada kunjungan kerja sebagai bagian dari studi banding perencanaan pengembanganfasilitas museum, Parangtritis Geomaritime Science Park beserta tim mendapatkan ide/gagasan dalam aspek fisik, manajemen, kebijakan, dan pencitraan. Aspek fisik dapatdilihat dari ide penataan ruang tematik Museum ANRI dan berbagai ragam fasilitiasinteraktif pengunjung seperti komputer interaktif, suara tokoh, story telling, musik audio,studio dan ragam visualization display. Desain transisi antar ruang dan pencahayaanruangan menjadi hal penting yang perlu diperhatikan dalam revitalisasi museum karenaakan mempengaruhi ketertarikan pengunjung dalam melihat setiap koleksi yang ada. 51

Selain itu, perlu adanya tambahan fasilitas pendukung seperti toilet, tangga untukdifabel, dan fasilitas HSE (Health, Safety, Environment) museum. Gambar 28. Kunjungan ke Museum ANRIIde dari aspek manajemen meliputi manajemen koleksi, sumberdaya manusia danpengunjung. Pembagian koleksi Museum ANRI berdasarkan tujuh tema yang berkaitandengan sejarah perjalanan Indonesia yaitu Hall A (peristiwa sejarah dan profil tokoh-tokoh nasional), Hall B (diorama dan panel sejak masa kejayaan kerajaan di Nusantara),Hall C (tokoh dan peristiwa semasa pererakan nasiomal dari tahun 1908-1928), Hall D(diorama sejarah perjalanan bangsa), Hall E (revolusi disik hingga sebelum G30S PKI),Hall F (seputar G30S PKI), Hall G (zaman reformasi perjuangan bangsa sejak 1942 danzaman reformasi), dan Hall H (film sejarah perjuangan bangsa). Manajemen koleksiterbagi pada setiap ruang sesuai dengan tema dan alur kunjungan yang terarah akanmempermudah pengunjung dalam menangkap informasi isi museum. Manajemenpengelolaan sumberdaya manusia menjadi aspek penting yang perlu ditingkatkan diMuseum Gumuk Pasir. Perlu adanya penambahan sumberdaya manusia untukmenunjang kegiatan kunjungan dan setiap SDM harus mempunyai tugas dan fungsiyang jelas dalam pengelolaan dan pengembangan museum. Manajemen pengunjung diMuseum ANRI terkait dengan alur kunjungan. Alur kunjungan dan informasi koleksi yangjelas mempermudah pengunjung untuk berkeliling museum secara mandiri tanpapendamping/ edukator museum. 52

Gambar 29. Contoh pajangan museum berupa audio visualAspek kebijakan berhubungan dengan penyusunan standar norma atau berkaitandengan aturan-aturan yang berlaku di museum. Museum ANRI memberikan informasiperaturan kunjungan dalam bentuk papan gantung yang dipasang atau bisamendapatkan informasi melalui receptionist. Terakhir, aspek pencitraan berupa publikasicetak dan elektronik. Informasi mengenai museum dipublikasikan dalam bentuk bannerstand atau melalui media elektronik seperti website.4.4. Focus Group Discussion (FGD) Spesifikasi Pemanfaatan Pesawat UAVSaat ini pemanfaatan drone marak dilakukan, baik itu berupa pemotretan maupunpembuatan video. Pemotretan menggunakan drone memiliki dua macam kegunaan,yakni pemotretan untuk keperluan fotografi maupun untuk pemetaan. Pemotretanmenggunakan drone sebaiknya perlu dilakukan standarisasi agar penggunaannya dapatdilegalisasi. Badan Informasi Geospasial saat ini belum dapat menyediakan peta dasarskala detail akan tetapi Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) sudahmelakukan beberapa tugasnya, seperti: pemetaan batas koservasi gumuk pasir,pemetaan Desa Parangtritis, Reaksi cepat bencana.Salah satu instansi yang sudah bekerjasama dengan PGSP sendiri adalah kerjasamapenyusunan konservasi mangrove menggunakan pesawat nirawak dari PGSP. Petayang telah disusun PGSP sendiri masih belum dilakukan koreksi geometricmenggunakan GPS Geodetik sehingga hasil yang didapat tingkat keakurasiannyamenjadi kurang. Pesawat yang selama ini digunakan sebenarnya sudah dibelaki denganGPS, namun titik koordinat masih meleset sejauh kurang lebih tiga meter. Keakuarasianyang kurang tersebut akan berpengaruh terhadap pemetaan-pemetan yang diilakukan 53

mengenai luasan lahan-lahan milik penduduk. Beberapa masukan dari satuan kerjaperangkat daerah akan dapat digunakan sebagai acuan di dalam penyusunan standarterkait dengan metode penggunaan drone. Gambar 30. Focus Group Discussion (FGD) dengan SKPD di Kabupaten Bantul4.5. AudiensiKegiatan audiensi merupakan kunjungan kehormatan yang dilakukan ParangtritisGeomaritime Science Park yang bertujuan untuk melakukan koordinasi kegiatanbersama. Pemaparan mengenai program-program yang akan dilakukan dijelaskansecara konstruktif dan terarah untuk pengembangan bersama. Kegiatan audiensi yangtelah dilakukan PGSP dilakukan di Kecamatan Kretek dan Kabupaten Bantul.4.5.1. Audiensi ke Kecamatan Kretek dan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kecamatan Kretek18/2- Kegiatan audiensi dilakukan Parangtritis Geomaritime Science Park ke KantorKecamatan Kretek. Topik utama yang menjadi pembahasan dalam kegiatan audiensimengenai rencana kegiatan PGSP terkait dengan kegiatan yang dapat dikerjasamakandengan kecamatan Kretek. Kegiatan utama yang menjadi perhatian PGSP adalah terkaitdengan penataan kawasan gumuk pasir Parangtritis dan rencana pembuatan Web-GISuntuk Desa Parangtritis. Gumuk Pasir saat ini telah dijadikan sebagai kawasangeoheritage oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Konsekuensiterhadap penetapan gumuk pasir sebagai Kawasan Geoheritage adalah segeradilakukannya penataan kawasan. Diperlukan adanya kerjasama yang bagus untukpenataan kawasan menjadi kawasan yang steril dari vegetasi, bangunan, maupunpemanfaatan lahan lainnya. Kegiatan PGSP lainnya terkait dengan penyusunan basis 54

data yang dimanfaatkan sebagai pembuatan Web-GIS. Purwarupa yang digunakanuntuk penyusunan Web-GIS dilakukan di Desa Parangtritis. Penyusunan Web-GISuntuk Desa Parangtritis terkait dengan informasi bangunan beserta pemilik bangunanitu sendiri. Gambar 31. Kegiatan Audiensi ke Kecamatan Kretek2/3-Menindaklanjuti dari kegiatan audiensi yang telah dilakukan PGSP, KecamatanKretek turut mengundang dalam kegiatan Musrembang di Kecamatan Kretek. KegiatanMusrembang tingkat kecamatan dibuka langsung oleh Bupati Bantul. Musrembangtingkat kecamatan menampung seluruh rencana kegiatan yang akan dilakukan padatahun 2017. Seluruh aspirasi dari masyarakat nantinya akan diteruskan ke tingkatkabupaten untuk direncanakan dalam penganggarannya. Semoga dengan terjalinnyakerjasama yang bagus di tingkat kecamatan dapat meningkatkan pelayanan yang lebihprima dan maksimal untuk seluruh masyarakat di Kecamatan Kretek.Gambar 32. Kegiatan Musrembang Tingkat Kecamatan 55

4.5.2. Audiensi Bupati Bantul Jilid I10/3-Kegiatan audiensi yang dilakukan PGSP bersama dengan Pusat Promosi danKerjasama (PPKS) Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Universitas Gadjah Mada(UGM). Kegiatan audiensi jilid I ke kantor Bupati terkait dengan sosialisasi kegiatandilakukan PGSP terkait dengan rencana kegiatan bersama dengan Kabupaten Bantul.Diharapkan dari adanya audiensi tersebut seluruh kegiatan yang akan dilakukanbersama PGSP, BIG, atau UGM sendiri dapat sejalan dengan kegiatan yang dilakukanoleh Kabupaten Bantul. Suatu kegiatan yang dilakukan secara terencana dan terarahakan memberikan manfaat yang besar. Berbagai rencana kegiatan terkait dengankerjasama dengan Kabupaten Bantul telah disusun PGSP. Paparan yang ditampilkanoleh PGSP terkait dengan perencanaan kegiatan di kawasan gumuk pasir, rencanapenyusunan peta desa di Desa Parangtritis, dan pembuatan Web-GIS untuk DesaParangtritis. Gambar 33. Audiensi Bupati Bantul Jilid I4.5.3.Audiensi Wakil Bupati Bantul22/7- Kegiatan audiensi selanjutnya yang dilakukan PGSP adalah terkait denganrencana kegitan bersama dengan Kabupaten Bantul. Hasil yang didapat dari kegiatanaudiensi di kantor wakil bupati adalah mengajukan PGSP sebagai salah satu destinasipertukaran pelajar di tingkat nasional. Kabupaten Bantul saat ini sedang merintis visiuntuk berkunjung ke Kabupaten Bantul. Daya tarik wisata yang baik akan mampumeningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD). 56

Gambar 34. Audiensi ke Wakil BupatiDaya tarik wisata yang banyak dan menarik akan meningkatkan jumlah pengunjung.Tidak hanya untuk tahun 2016 saja, akan tetapi ke depannya dapat menjadi tujuanwisata utama saat berkunjung ke Parangtritis. Tidak hanya eksotik alamnya yangmenjadi daya tarik, namun juga pendidikan. Wisatawan tidak hanya mengeluarkan uangsaja untuk berkunjung, namun dapat membawa buah tangan berupa ilmu yang dapatdisampaikan kepada khalayak umum.4.5.4.Audiensi Bupati Bantul Jilid IIKegiatan audiensi dilakukan di kantor Bupati Bantul dalam rangka paparan terkaitGeographic Information System (Web-GIS) Desa Parangtritis yang telah disusun olehPGSP. Isi dari Web-GIS tersebut terkait dengan informasi mengenai penggunan lahanDesa Parangtritis, fasilitas-fasilitas umum Desa Parangtritis, dan informasi-informasidasar pemetaan Desa Parangtritis. Fasilitas umum yang dimkasud adalah terkaitdengan tempat peribadatan, fasilitas kesehatan, sekolah, pemakaman, tempatpariwisata, terminal, dan SPBU.Gambar 35. Audiensi ke Bupati Bantul bersama UGM 57

Informasi yang terkait dengan kepemilikan bangunan juga tersedia, sehingga dapatdimanfaatkan bersama terkait dengan informasi mengenai kepemilikan bangunan.Kemudahan informasi yang tersedia dalam Web-GIS dapat memudahkan parapemangku kepentingan untuk terus melengkapi data terkait dengan percepatanpembangunan. Terkait dengan penyusunan basis data yang telah dilakukan di DesaParangtritis menjadi inspirasi Kabupaten Bantul terkait dengan penyusunan basis dataseluruh wilayah Bantul. Diperlukan persiapan dan sumber daya manusia yang cukupsehingga dapat menyusun seluruh basis data Bantul dengan baik dan cepat. Tidakhanya dari para pemangku kepentingan saja yang dapat memanfaatkan data-datatersebut, namun masyarakat umum dapat memanfaatkannya dengan baik.Bersamaan dengan pemaparan tentang penyusunan Web-GIS tersebut, jugadilaksanakannya penandatangan perjanjian kerjasama tripartite antara Badan InformasiGeospasial (BIG), Kabupaten Bantul, dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Perjanjiankerjasama yang digagas antara tiga pemangku kepentingan tersebut terkait denganpengelolaan bersama PGSP dan One Map One Policy yang digagas oleh BIG. Semogadengan ditandatanganinya perjanjian kerjasama tersebut dapat memudahkan dalampelaksanaan kegiatan bersama Kabupaten Bantul.4.6. Pameran4.6.1.Pameran Olimpiade Geografi Nasional (OLGENAS) UGMOlimpiade Geografi Nasional (OLGENAS) merupakan acara tahunan yangdiselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada. OLGENAS merupakan ajang kompetisinasional yang diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuangeografi kepada siswa-siswi tingkatan SMA/ SMK/ MA/ Sederajat dan SMP/ MTs/Sederajat se-Indonesia. Serangkaian acara OLGENAS antara lain exhibition danSeminar Nasional.Seminar Nasional OLGENAS bertemakan “Kejayaan Indonesia sebagai Poros MaritimDunia dalam Tatanan Geomaritim” dan Exhibition OLGENAS bertemakan “SeaResource Management as a Strategy to Make Indonesia be Maritime Global Axis”.Exhibition OLGENAS dilaksanakan pada tanggal 18-22 Januari 2016 di FakultasGeografi UGM. Pada kesempatan ini, Parangtritis Geomaritime Science Park dan BadanInformasi Geospasial turut berpartisipasi menjadi salah satu pengisi stand di pameranOLGENAS. Selaiin PGSP-BIG, Exhibition OLGENAS juga dihadiri oleh DInas Kelautan 58

dan Perikanan DIY, Museum Bahari, UGM Press, HMJ Fakultas Geografi, Inovasi AlatGeografi dan stand kuliner. Gambar 36. Pameran OLGENAS di Fakultas Geografi UGM4.6.2.First International Conference on Geography Education (ICGE) dan PIT IGI 2016Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malangmenyelenggarakan 1st International Conference on Geography Education (ICGE) 2016.Acara ICGE 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2016, di Hotel Atria, KotaMalang, Provinsi Jawa Timur. Tema yang diangkat pada konferensi ini adalah“Strengthening Synergy of Geography for Our Future World”. Parangtritis GeomaritimeScience Park mengirimkan perwakilan tim ke acara ICGE 2016 sebagai pemakalah.Selain itu Parangtritis Geomaritime Science Park bersama dengan Badan InformasiGeospasial juga membuka stand pameran di acara tersebut. Pembukaan standpameran bertujuan untuk mengenalkan kepada para peserta konferensi mengenaiInformasi Geospasial dan produk-produk PGSP-BIG. Acara ICGE 2016 juga bertepatandengan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Geografi Indonesia. 59

Gambar 37. Pameran di First International Conference on Geography Education (ICGE) dan PIT IGI 20164.6.3.The 10th Global Regional Centres of Expertise (RCE) Conference and Exhibition 2016Regional Centres of Expertise (RCE) Conference and Exhibition 2016 adalah acaratahunan berskala internasional yang diikuti oleh berbagai stake holders baik pemerintah,swasta, institusi pendidikan, industry, komunitas, LSM dan organisasi internasional.Regional Centres of Expertise (RCE) Conference and Exhibition 2016 dilaksanakan diGedung Graha Sabha Pramana (GSP), Universitas Gadjah Mada, pada tanggal 22-24November 2016. Sebelumnya acara RCE dilaksanakan di Jepang. Gambar 38. Pameran the 10th Global Regional Centres of Expertise (RCE) 60

Secara garis besar, acara RCE 2016 terbagi menjadi dua, yakni konferensi danpameran. Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) dan Badan InformasiGeospasial (BIG) mengikuti acara pameran yang diadakan oleh RCE. ParangtritisGeomaritime Science Park dan Badan Informasi Geospasial menampilkan beberapaproduk, diantaranya adalah kawasan Zonasi Gumuk Pasir Parangtritis, BuletinGeomaritime, Simulator UAV dan Buku Geoekologi Kepesisiran dan KemaritimanDaerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pameran maupun konferensi merupakanwahana bagi PGSP-BIG untuk melakukan pembelajaran dan penyebaran informasigeospasial kepada masyarakat, akademisi maupun instansi lain.4.6.4.KKN Fair 2016 Gumuk Pasir LestariParangtritis Geomaritime Science Park berkesempatan menjadi salah satu pengisi standdalam kegiatan pameran yang diselenggarakan oleh KKN-PPM UGM 2016 yangbertema Gumuk Pasir Lestari 2016 Bersama, Istimewa, Mendunia. Pameran GumukPasir Lestari 2016 ini diselenggarakan di Balai Desa Parangtritis pada tanggal 27November 2016. Gambar 39. KKN Fair 2016 Gumuk Pasir LestariKegiatan pameran diikuti oleh warga Desa Parangtritis yang memamerkan danmenjajakan produk home industry ataupun hasil pertanian dan perkebunan. ParangtritisGeomaritime Science Park memanfaatkan kesempatan ini sebagai ajang promosi PGSPagar lebih dikenal oleh masyarakat umum. Selain pameran, KKN-PPM UGM 2016mengadakan lomba mewarnai untuk anak-anak PAUD dan SD. Lomba mewarnai diikutioleh masyarakat Desa Parangtritis maupun luar Desa Parangtritis. 61

4.7. Seminar Nasional dan Internasional4.7.1.Seminar Nasional Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai ke-2Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS)Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar pada tanggal12 Mei 2016. Seminar nasional yang diadakan oleh MPPDAS Fakultas Geografi UGMmerupakan yang kedua kalinya telah diselenggarakan. Acara dibuka oleh DekanFakultas Geografi UGM, Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc, dilanjutkan dengan pemaparanmateri oleh tiga pembicara utama. Gambar 40. Kegiatan Seminar Nasional Ke-2 Pengelolaan Pesisir dan DASPembicara pertama adalah Kepala Badan Informasi Geospasial, Dr. Priyadi Kardono,M. Sc menyampaikan materi mengenai Peran Data Geospasial dalam PengelolaanPesisir dan DAS di Indonesia. Pembicara kedua disampaikan oleh Guru BesarPengindraan Jauh untuk Hidrologi dan Pengelolaan DAS Fakultas Geografi UGM, yakniProf. Dr. Totok gunawan, M.S. Materi yang disampaikan mengenai TeknologiPengindraan Jauh untuk Pengeloalaan Pesisir dan DAS. Pembicara ketiga adalah Prof.Dr. Sunarto, M.S. Guru Besar Geomorfologi Pesisir Fakultas Geografi UGMmenyampaikan materi mengenai Peran dan Fungsi Ekosistem Bentang LahanKepesisiran dalam Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai. Selain ketigapembicara utama, seminar juga menghadirkan Dr. Thomas Mann dari UniversitasBremen, Jerman sebagai pembicara dengan membawakan materi tentang HoloceneSea Level Variability in Indonesia. Setelah seminar umum, acara dilanjudkan sesi pararelyang diikuti oleh 91 peserta yang terdaftar sebagai pemakalah.Parangtritis Geomaritime Science Park sebagai science park di bidang kepesisiran jugamengikuti acara seminar dengan mengirimkan beberapa pemakalah. Materi yangdisampaikan diantaranya adalah terkait Urgensi Konservasi Pasir Vulkan di Pesisir 62

Selatan DIY, Penyusunan Basisdata Peta Desa untuk Optimalisasi Perkembanganwilayah Kepesisiran, Pendekatan Sosio-kultural dalam Pemasangan Tetenger Zona IntiSebagai upaya Edu-Restorasi Gumuk Pasir Barkhan dan Peramalan Luas HutanPenutup Lahan pada Kawasan Hutan Konservasi di Indonesia Tahun 2015.4.7.2.Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016Seminar Nasional Penginderaan Jauh adalah salah satu forum seminar nasional yangdiselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).Seminar Nasional Penginderaan Jauh tahun 2016 diselenggarakan di The Margo HotelDepok pada tanggal 27 Juli 2016. Tema Seminar yang diangkat kali ini adalah“Penguatan Kemandirian IPTEK dan Pemanfaatan Penginderaan Jauh untukMendukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Mitigasi Bencana”.Adapun topik seminar yang ditawarkan untuk pemakalah diantaranya meliputi sistempengolahan dan pengelolaan data, pengembangan metode pengolahan citra, sertainformasi geo-bio-fisik dan aplikasi penginderaan jauh. Gambar 41. Acara Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2016Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) mengikuti acara Seminar NasionalPenginderaan Jauh 2016 sebagai pemakalah oral maupun poster. Makalah oral yangdipresentasikan adalah Uji Akurasi Foto Udara dengan Menggunakan Data UAV padaKawasan Padat Pemukiman Penduduk (Studi Kasus: Kawasan Padat Sayidan, DaerahIstimewa Yogyakarta). Makalah poster adalah Aplikasi Citra NOAA untuk PendugaanPotensi Titik Sebaran Ikan Studi Kasus: Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) TegalsariKota Tegal, Jawa Tengah. 63

4.7.3.Seminar Nasional Kelautan Trunojoyo 2016Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura menyelenggarakan SeminarNasional Kelautan 2016. Seminar nasional dilaksanakan dengan mengambil tema“Science-Technology based Marine and Fisheries Development for Suistainability”.Seminar dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2016 bertempat di AuditoriumPascasarjana Universitas Trunojoyo Madura. Seminar nasional menghadirkan tigapembicara utama yaitu Prof. Drs. Ocky Karna Radjasa, M.Sc., Ph. D (Direktur Riset danPengabdian Kepada Masyarakat (KEMENRISTEKDIKTI)), I Wayan Suarya, A.Pi, M.Si(Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan Banyuwangi), dan Dr. H. MahfudEfendy, S.Pi, M.Si (Program Studi Ilmu Kelautan – Universitas Trunojoyo Madura). Gambar 42. Acara Pembukaan pada Seminar TrunojoyoParangtritis Geomaritime Science Park mengirimkan perwakilan tim untuk paparanmengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Terdapat sejumlah tujuh paper yangdipresentasikan. Adapun judul penelitian yang dipaparkan oral adalah Mitigasi BencanaBerbasis Potensi Wisata (Studi Kasus: Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan KutuSelatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali), Kajian Efektivitas Upaya Mitigasi AbrasiKaitannya Dengan Tipologi Pantai di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, EfektivitasUpaya Mitigasi Abrasi Berbasis Ekosistem di Kabupaten Kulonprogo, Daerah IstimewaYogyakarta, Kajian Korelasi Antara Tinggi Terbang dan Resolusi Foto Udara HasilAkusisi dengan UAV di Kawasan Pesisir (Studi Kasus: Pemotretan di Kantor ParangtritisGeomaritime Science Park), Strategi Penghidupan Masyarakat Pada Periode KrisisBencana Banjir Pada Lahan Pertanian di Pesisir Kabupaten Bantul (Studi Kasus:Masyarakat Dusun Depok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul,Daerah Istimewa Yogyakarta), Uji akurasi Data UAV (Unmanned Aerial Vehicle) Di 64

Kawasan Pantai Pelangi, Parangtritis, Kretek, Kabupaten Bantul, Variasi KondisiAirtanah Sebagian Pesisir Kabupaten Rembang Kaitannya dengan Bentuklahan.4.7.4.Seminar Nasional Geografi UMS 2016: Upaya Pengurangan Risiko Bencana Terkait Perubahan IklimFakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menyelenggarakanSeminar Nasional Geografi Tahun 2016 dengan tajuk Upaya Pengurangan RisikoBencana Terkait Perubahan Iklim. Seminar Nasional diselenggarakan di Hotel SyariahSolo, pada tanggal 4 Juni 2016. Acara dibagi menjadi dua sesi, sesi pembicara utamadan sesi pararel. Adapun tiga pembicara utama dalam acara Seminar ini. PembicaraPertama adalah Prof. Dr. HA Sudibyakto, MS Ketua Umum Ikatan Ahli KebencanaanIndonesia (IABI) dilanjudkan pembicara ke dua adalah Direktur Muhammadiyah DisasterManagement Center (MDMC) dan pembicara ketiga adalah Kepala Badan InformasiGeospasial yang diwakili oleh Kepala Bidang Pemetaan dan Integrasi Tematik Laut Dr.Gatot Haryo Pramono, B.Sc., M.App.Sc. Gambar 43. Seminar Nasional Geografi Tahun 2016Sesi Pararel Seminar Nasional Fakultas Geografi UMS Tahun 2016 diikuti oleh 71pemakalah dari akademisi, maupun praktisi di bidang spasial. Tim ParangtritisGeomaritime Science Park juga mengikuti acara seminar sebagai pemakalah. Makalahyang dikirimkan disesuaikan dengan tema yang diangkat pada seminar tahun 2016ini. Tema seminar kali ini adalah “Upaya Pengurangan Risiko Bencana TerkaitPerubahan Iklim”. Terdapat lima tulisan yang dikirimkan oleh tim PGSP. Beberapadiantaranya adalah Mitigasi Bencana Erosi Kepesisiran di Pantai Kuwaru dan Samas,Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Perbandingan Ekstraksi TemperaturSuhu Permukaan Menggunakan Brigthnes Temperature dengan Melibatkan KoreksiAtmosferik, Pola Tanam Masyarakat Petani Parangtritis Menyiasati Kebutuhan Cahaya 65

Matahari Dan Musim Kering (Studi Kasus Lahan Pertanian di Dusun Grogol VII danGrogol VIII, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DIY, Uji AkuisisiData dengan UAV untuk Monitoring Kondisi Mangrove dalam Mencegah Abrasi Air Laut(Studi Kasus: Pesisir Baros, Tirtoargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul). Salahsatu staf PGSP pada acara seminar mendapatkan nominasi sebagai Best Presentation.4.7.5.CGISE Forum Ilmiah Tahunan-Ikatan Surveyor Indonesia 2016Parangtritis Geomaritime Science Park mengikuti Forum Ilmiah Tahunan IkatanSurveyor Indonesia (FIT ISI) 2016. Acara ini merupakan kegiatan tahunan yangdiadakan oleh Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) dengan tujuan sebagai wadahmenghimpun pemikiran, berbagi informasi dan pengetahuan, serta silaturahim bagiakademisi dan praktisi, khususnya di bidang survey dan pemetaan. FIT ISI 2016dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2016 di Sahid Rich Hotel, Yogyakarta. Selainacara seminar, dalam forum ilmiah tahunan tersebut PGSP mengirimkan salah satuwakilnya untuk mengikuti pemaparan oral. Gambar 44. Suasana dalam Gedung pada saat acara pembukaan4.7.6.The 2nd International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing (ICOIRS) 2016 (PIT MAPIN XXII)The Second International Conference of Indonesian Society for Remote Sensing(ICOIRS) adalah konferensi Internasional yang diselenggarakan oleh PUSPICS UGMbekerjasama dengan Badan Informasi Geospasial dan juga Masyarakat PengindraanJauh (MAPIN) Indonesia. ICOIRS 2016 dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 20Oktober 2016 bertempat di Sahid Rich Hotel, Yogyakarta. Pada acara ini, terdapat 200- 66

300 naskah publikasi oleh peserta yang dihimpun oleh panitia. Tulisan PGSP menjadisalah satu peserta pemakalah pada acara ini. Gambar 45. Seminar ICOIRS 20164.7.7.The 3rd International Symposium on Lapan-IPB SatelliteLISAT adalah salah satu satelit yang dibuat oleh LAPAN bekerjasama dengan IPB.Symposium ini dilaksanakan dalam rangka untuk menggali pemikiran para ahli diberbagai ilmu khususnya pengindraan jauh, Sistem Informasi Geografis dan Kebumianuntuk bertukar pikiran dalam pemanfaatan satelit untuk ketahanan pangan danmonitoring. Symposium tahun 2016 merupakan kali ke 3, setelah sebelumnya jugapernah diselenggarakan pada tahun 2014 dan 2015. Simposium ke 3 kali inidisenggarakan di IPB Convention Center Bogor. Parangtritis Geomaritime Science Parkmengikuti acara symposium sebagai pemakalah dengan melakukan join researchdengan staf peneliti di lingkungan BIG. Gambar 46. Suasana saat berlangsungnya the 3rd International Symposium 67

4.7.8.International Conference on Geography Education (ICGE) PIT-IGIDepartemen Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malangmenyelenggarakan 1st International Conference on Geography Education (ICGE) 2016.Acara ICGE 2016 dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2016, di Hotel Atria, KotaMalang, Provinsi Jawa Timur. Tema yang diangkat pada konferensi ini adalah“Strengthening Synergy of Geography for Our Future World”. Parangtritis GeomaritimeScience Park mengirimkan perwakilan tim ke acara ICGE 2016 sebagai pemakalah.Selain peserta pemakalah, PGSP - BIG juga mengikuti pameran pada saat rangkaianacara berlangsung. Gambar 47. Suasana saat berlangsungnya International Conference on Geography Education4.7.9.Geoheritage Conference 2016Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta bekerjasama denganbekerjasama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia beserta Badan Geologi ESDMdan Dep. Mineral Resources Thailand menyelenggarakan Regional GeoheritageConference (RGC) 2016. Acara RGC 2016 diselenggarakan di Hyaat Regency Hotel,Yogyakarta pada tanggal 24-25 November 2016. secara garis besar terbagi menjadibeberapa sesi. Sesi pertama adalah acara pembukaan oleh Rektor UniversitasPembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta Prof. Dr. Sari Bahagiarti. Acara sesikedua diisi oleh pembicara utama yakni pembicara dari UNESCO Global Geoparks danBadan Geologi ESDM. 68

Gambar 48. Suasana saat Geoheritage Conference 2016Pembicara utama pada sesi kedua diisi oleh Pembicara dari Geopark Gunungsewu,Geopark Gunung Batur, dan Geopark Thailand. Sesi ketiga adalah pemaparan makalahbaik itu oral maupun poster oleh peserta seminar. Parangtritis Geomaritime SciencePark mengikuti acara konferensi sebagai pemakalah oral dengan mengangkat temasalah satu kawasan geoheritage Candi Ijo, Yogyakarta. Sesi terakhir sekaliguspenutupan dari acara RGC 2016 adalah fieldtrip ke beberapa kawasan geoheritage diYogyakarta pada hari kedua. Tujuan fieldtrip adalah Lava Bantal Berbah, GunungapiPurba Nglanggeran, Situs Bioturbasi dan Museum Karst Indonesia.4.8. Pelatihan yang pernah Diikuti dan Diselenggarakan oleh PGSP4.8.1. Training on Land Cover Classification to Support National Standardization for Land Cover MappingTraining on Land Cover Classification to Support National Standardization for LandCover Mapping merupakan bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dan PemerintahBelanda melalui Join Corporation Program 2 (JCP-2). Peserta pelatihan berasal dariinstansi Badan Informasi Geospasial (BIG), Kementrian Lingkungan Hidup danKehutanan (KLHK), Balai Besar Sumber Daya lahan Pertanian (BBSDLP), danParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP).Kegiatan pelatihan dilakukan selama dua minggu, yakni pada tanggal 25 Januari-4Februari 2016. Kegiatan minggu pertama dilakukan di Gedung Pusat Pendidikan danPelatihan BIG. Sementara minggu kedua dilaksanakan di kantor PGSP-BIG Yogyakarta.Pengajar yang mengisi materi pelatihan berasal dari pengajar dari fakultas Geografi, 69

Universitas Gadjah Mada (UGM), Indoensia dan The International institute for Geo-Information Science and Earth Observation (ITC), Universitas Twente, Belanda. Parapengajar tersebut adalah Projo Danoedoro (UGM), Eduard Westinga (ITC), Julia Leventi(ITC). Gambar 49. Kegiatan pelatihan klasifikasi penutup lahan di PGSP dan Kompleks Candi BorobudurMateri yang disampaikan dari pengajar Universitas Twente terkait dengan interpretasifoto udara, membuat titik, jalur jejak, perangkat lunak ILWIS, fotogrametri, dan AgisoftPhotoscan. Adapun materi yang diberikan oleh bapak Projo terkait dengan pengenalanSNI Skala Besar, Sistem Klasifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) multi skala,pengenalan OBIA, cara melakukan interpretasi otomatis menggunakan IDRISI, dan caramelakukan interpretasi otomatis menggunakan eCognition. Materi yang diberikan dalampelatihan mendukung dalam hal pekerjaan yang sedang dilakukan PGSP. Beberapamateri yang terkait pelatihan tersebut mengenai prosedur pemetaan skala besar,pengenalan beberapa perangkat lunak baru, dan aplikasi SNI tentang Penutup Lahan.4.8.2. Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi Kabupaten Bantul27/1-Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) mengadakan workshop guru-guruyang mengampu mata pelajaran geografi se Kabupaten Bantul. Adapun tem ayangdiangkat terkait adalah “Geograf Menghadapi masyarakat Ekonomi ASEAN”. TantanganMEA ke depan adalah terkait dengan tuntutan ketenagakerjaan geograf agar memilikikualitas yang mumpuni untuk bersaing di lingkup ASEAN. Workshop MGMP Geografi2016 dilakukan dalam tiga sesi, yakni sesi pembukaan, sesi inti, dan sesi penutup.Workshop dibuka oleh kepala PGSP, Th. Retno Wulan., S. Hut., M. Agr sekaligusmenyerahkan plakat secara simbolis kepada perwakilan MGMP Geografi, Harjito S.pd. 70

Gambar 50. Kegiatan Workshop Guru Geografi 2016Para pemateri yang dihadirkan PGSP berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG)dan PGSP. Pemateri pertama oleh Florence Elfriede dengan materi Standar KompetensiKerja nasional Indonesia (SKKNI) untuk Menghadapi MEA. Pemateri kedua oleh Dr INyoman Sukmantalya dari PGSP dengan materi Pengenalan Data Citra PenginderaanJauh. Pemateri ketiga diisi oleh Farid Ibrahim mengenai pengenalan INA Geoportal.Diharapakan dengan diadakannya kegiatan workshop untuk para pendidik dapat lebihsiap untuk menghadapi MEA 2016.4.8.3. Diklat Pengindraan Jauh dan SIG untuk Penyusunan Peta DesaParangtritis Geomaritime Science Park mengadakan pelatihan pengindraan jauh dansistem informasi geografi untuk penyusunan peta desa. Pelatihan diikuti oleh staf SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD) Kebupaten Bantul, seperti Badan Lingkungan Hidup(BLH), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD), Dinas Pertanian dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, BadanPerencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA). Pelatihan juga diikuti oleh perwakilanUniversitas di Indonesia, seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), UniversitasPembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, dan Universitas Halu Oleo).Pengajar berasal dari Badan Informasi Geospasial (BIG), Fakultas Geografi UGM, danParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP). Materi yang disampaikan pengajarterkait dengan proses-proses yang dilakukan terkait dengan penyusunan peta desa.Pemanfaatan peta desa diperlukan terkait dengan upaya pembangunan yang terencanadi tingkat desa. 71

Gambar 51. Staf dari perwakilan SKPD Bantul dan Universitas di Indonesia mengikuti pelatihan4.8.4. Training of Small Format Aerial Photograph Acquisition Using UAV (DREAMS 2016)Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) menjadi salah satu tujuan Internship dariPartisipan 8th Dream 2016. PGSP berkontribusi dalam kegiatan 8th Dream 2016 denganmemberikan materi tematik Pemotretan Udara menggunakan Pesawat Udara Nir Awak(PUNA). Pemotretan udara bertujuan untuk memberi wawasan pada Partisipan 8thDream 2016 mengenai teknologi pemetaan menggunakan penginderaan jauh.Pemanfaatan PUNA dalam pemotretan udara sangat luas, diantaranya untuk Kebijakantata Ruang. Pariwisata, Konservasi Kawasan, serta pemotretan cepat tanggap bencana.Kegiatan Training of small format aerial photograph acquisition using UAV di 8th Dream2016 berlangsung selama tiga hari, yakni pada tanggal 13–15 Agustus 2016. Pesertapada masing masing kegiatan berjumlah empat belas, sehngga total partisipan 8thDream 2016 sejumlah 42 peserta.Gambar 52. Kegiatan DREAM 2016 selama di PGSP 72

4.8.5. Workshop Aplikasi GPS untuk Pemetaan TematikParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) memiliki peran bagi masyarakat dalamedukasi informasi geospasial serta mendorong pemanfaatan data spasial untukpengelolaan sumber daya. Beranjak dari visi dan misi tersebut, PGSP-BIG mengadakankegiatan Workshop Sistem Informasi Geospasial dan Aplikasi GPS untuk PemetaanTematik. Kegiatan ini dalam rangka menunjang pemanfaatan informasi geospasial danketerampilan penggunaan aplikasi GPS terhadap masyarakat Parangtritis secara umum,khususnya karang taruna di Desa Parangtritis. Gambar 53. Peserta Pelatihan Pelatihan GPS untuk Pemetaan TematikKegiatan diselenggrakan sejak tanggal 22 November 2016–25 November 2016,bekerjasama dengan Balai Diklat Pusat BIG dan Fakultas Geografi UGM. Kegiatanterbagi dalam tiga sesi pokok, diantaranya konsep dasar pemetaan, praktik GPS, danpemanfaatan aplikasi GIS menggunakan ArcGIS.4.9. Menerima Mahasiswa MagangTahun 2016 menjadi tahun yang cukup mendapat perhatian beberapa universitas diIndonesia. Sebanyak tiga belas orang mahasiswa melakukan magang di kantorParangtritis Geomaritime Science Park. Mahasiswa magang tersebut berasal dariUniversitas Brawijaya dan Institut Teknologi Nasional Malang. Beberapa kegiatan yangdilakukan selama di PGSP cukup beragam, seperti melakukan penelitian bersamaPGSP untuk dimasukkan ke dalam Bungai Rampai Kepesisiran Daerah IstimewaYogyakarta dan Jawa Tengah, melakukan input data untuk penyususnan basis data petadesa Parangtritis, dan melakukan survey untuk penyusunan Buku Geoekologi DaerahIstimewa Yogyakarta. Latar belakang keilmuan mahasiswa-mahasiswa tersebut cukup 73

beragam, yakni dari fakultas perikanan dan kelautan serta fakultas teknik sipil danperencanaan.4.9.1. Mahasiswa Universitas BrawijayaSebanyak sepuluh mahasiswa melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di ParangtritisGeomaritime Science Park. Kesepuluh mahasiswa tersebut berasal dari UniversitasBrawijaya, dengan jurusan ilmu kelautan. Beberapa penelitian yang telah dilakukanmahasiswa tersebut masuk ke dalam buku Bunga Rampai Kepesisiran dan KemaritimanProvinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gambar 54. Presentasi mahasiswa Universitas BrawijayaJurusan ilmu kelautan menjadi salah satu jurusan yang seirama dengan program kerjadari PGSP itu sendiri. Pengalaman bekerja di kantor dan di lapangan diberikan kepadamahasiswa agar menajdi bekal kelak saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.Semoga kerjasama dalam dunia pendidikan dapat terus terjalin antara UniversitasBrawijaya dengan PGSP.4.9.2. Mahasiswa Institut Teknologi Nasional MalangMahasiswa PKL selanjutnya yang berada di PGSP adalah mahasiswa jurusan teknikgeodesi geoinformatika dari Institut Teknologi Nasional. Kegiatan yang dilakukan selamaberada di PGSP hampir sama dengan mahasiswa dari Universitas Brawijaya. Kegiatapenelitian, survey lapangan, serta kuliah di PGSP menjadi kegiatan yang wajib selamaberada di PGSP. 74

Gambar 55. Presentasi mahasiswa Institut Teknologi Nasional MalangSemoga keberadaan mahasiswa dari Institut Teknologi Nasional Malang dapat menjadiawal kerjasama dalam bidang pendidikan khususnya dalam jurusan teknik geodesigeoinformastika. Sedikit atau banyak jumlah mahasiswa yang melakukan kegiatan diPGSP tidak menjadi masalah, namun bentuk kerjasama dapat terjalin secaraberkesinambungan. 4.10. MuseumKegiatan-kegiatan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) juga tidak terlepasdari keberadaan museum. Museum Gumuk Pasir menjadi bagian dari PGSP atas inisiasikerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM). Museum Gumuk Pasir menjadianggota Badan Musyawarah Musea (Barahmus). Beberapa kegiatan yangdiselenggarakan oleh Barahmus PGSP juga turut andil di dalamnya. Beberapa kegiatantahun 2016 yang diikuti oleh PGSP antara lain:4.10.1. Pertemuan Nasional Museum se-IndonesiaParangtritis Geomaritime Science Park sebagai Museum Gumuk Pasir diundang padaPertemuan Nasional Museum se-Indonesia (PNM). Pertemuan tersebutdiselenggarakan di Hotel Sanur Paradise Denpasar Bali pada tanggal 30 Mei sampai 75

tanggal 2 Juni 2016. Tema dari PNM 2016 adalah “Mewujudkan Ekosistem Museumyang Berkarakter dan Berkepribadian Nasional”. Pertemuan tersebut merupakanprogram tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya danPermuseuman, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, danKebudayaan bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Asosiasi MuseumIndonesia (AMI) sebagai sarana komunikasi antara pemerintah, pemerintah daerah,pemilik, pengelola dan pemerhati museum untuk saling berdiskusi dan bertukarinformasi mengenai tantangan dan peluang museum di ranah internasional. Gambar 56. Pertemuan Nasional Museum se-IndonesiaSejak diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museummenandakan adanya perhatian yang lebih baik dari pemerintah terhadap keberadaanmuseum. Setiap museum yang memenuhi kriteria nantinya akan terdaftar untukmemudahkan dalam memfasilitasi museum. Peraturan tersebut mengatur tentangkelembagaan museum, sumberdaya manusia, pengelolaan koleksi, pembinaan, danpemanfaatan. Sosialisasi PP No. 66/2015 pada PNM 2016 diharapkan juga dapatdiaplikasikan secara nyata ke dalam program kegiatan di masing-masing museum.Pertemuan museum dihadiri oleh tiga ratus orang pemilik dan kepala museum baik daripemerintah, pemerintah daerah, pemerintah swasta, birokrat dan komunitas, pemerhatidan pencinta museum. Pembicara dari berbagai kalangan (birokrat, seniman, pemilik,ketua asosiasi) seperti KRMT Roy Suryo, Harry Darsono, Prof. Suratman Woro, danNyoman Gunarsa. Hasil strategis dalam PNM 2016 adalah ditunjuknya Daerah IstimewaYogyakarta sebagai tuan rumah pada PNM 2017. Parangtritis Geomaritime Science 76

Park sebagai Museum Gumuk Pasir harus mampu mengambil kesempatan tersebutuntuk momentum revitalisasi Museum Gumuk Pasir supaya lebih dikenal. Gambar 57. Narasumber dalam Pertemuan Nasional Museum4.10.2. Seminar “Museum Wajah Peradaban Kita”Peringatan “Hari Museum” di Indonesia ditetapkan pada tanggal 12 Oktober. Sebagairangkaian acara peringatan tersebut diadakannya workshop, pameran, dan jalan sehat.Acara digelar di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Kegiatan workshop diikutioleh beberapa insan permuseuman di Yogyakarta. Salah satu kontribusi PGSP dalamhal ini adalah mengikuti kegiatan seminar yang berjudul Museum Wajah Peradaban Kita.Turut hadir sebagai moderator seminar adalah Prof. Dr Suratman Woro yang merupakanketua Barahmus Yogyakarta. Digelarnya acara seminar bertajuk Museum WajahPeradaban Kita dapat menjadi momentum untuk lebih semangat dalam memajukanmuseum ke ranah internasional dan menjadi tempat edukasi yang wajib saatmengunjungi berbagai daerah di Indonesia. Mengenal sejarah bangsa dengan pergi kemuseum-museum. 77

Gambar 58. Seminar “Museum Wajah Peradaban Kita”4.11. Festival Gumuk Pasir 2016Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) yang diampu oleh Badan InformasiGeospasial, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan Fakultas Geografi UGM merupakansalah satu science-techno park yang terdapat di Indonesia dan merupakan salah satuwujud dukungan kebijakan maritim baik di Indonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta.Bentuk sumbangsih PGSP di bidang kemaritiman dan kepesisiran dicerminkan padasalah satu misinya yaitu meningkatkan layanan dalam penyediaan informasi geospasialkemaritiman dan kepesisiran. Festival gumuk pasir diselenggarakan bertujuan untukmenyebarluaskan semangat Among Tani Dagang Layar sesuai dengan semangatpembangunan Indonesia dan DIY, memberikan pemahaman mengenai paradigmapariwisata sebagai media konservatif gumuk pasir; memberikan stimulus ide-idekegiatan pariwisata terkini yang mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat yangberkelanjutan; memberikan pengalaman mengunjungi museum dengan nuansa yangberbeda namun tetap terjaga substansinya, dan merekatkan hubungan antaraParangtritis Geomaritime Science Park dengan masyarakat pesisir Kabupaten Bantuldan Daerah Istimewa Yogyakarta. Rangkaian acara Festival Gumuk Pasir 2016 padatanggal 8 dan 9 Oktober 2016 adalah donor darah, workshop kepariwisataan gumukpasir, science camp, sarasehan geomaritime istimewa, dan pesta rakyat. 78

4.11.1. Donor darahDonor darah diselenggarakan sebagai wujud kepedulian PGSP terhadap sesama.Kegiatan donor darah terbuka untuk umum. Peserta donor darah itu sendiri merupakanstaf PGSP, masyarakat di lingkungan PGSP, dan beberapa instansi yang berada diPGSP. Kegiatan donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia di DaerahIstimewa Yogyakarta serta mahasiswa kedokteran Universitas Gadjah Mada yangsedang menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata di Desa Parangtritis. Padatnya acarakegiatan ternyata tidak menyurutkan para pendonor untuk menyumbangkan sedikitdarahnya untuk masyarakat yang membutuhkan. Diadakanya donor darah ini,diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan kemanusiaan atar sesama, mengingatbeberapa golongan darah susah didapatkan dikarenakan kesediaan dari para pendonormulai turun. Semoga acara ini dapat secara rutin diselenggarakan. Gambar 59. Kegiatan donor darah di PGSP4.11.2. Workshop Kepariwisataan Gumuk PasirKegiatan Workshop Kepariwisataan Gumuk Pasir adalah Program Corporate SocialResponsibility (CSR) sekaligus salah satu usaha yang dilakukan ParangtritisGeomaritime Science Park (PGSP) untuk membuka pengetahuan bagi masyarakatsekitar, khususnya tentang topik hangat seputar penataan penggunaan lahan di GumukPasir Parangtritis. Narasumber yang dihadirkan dalam acara workhop kepariwisataangumuk pasir adalah Eko Bebek dan Prof. Dr. M. Baiquni. Dua tokoh pembicara utamatersebut memiliki latar belakang yang berbeda, namun menggeluti dunia yang sama,yakni pariwisata. Eko Bebek merupakan pelakuk kreatif asal Yogyakarta, sedangkanbapak Baiquni merupakan dosen dari Fakultas Geografi UGM. 79

Eko bebek juga menerangkan tentang manajemen pembuat acara (event organizermanagement) yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu memiliki tujuan yang jelas, temayang kuat, memperhatikan STP atau Segmentasi, Targetting, dan Positioning. Acarayang sukses juga memiliki beberapa syarat yaitu unik, menarik, dan berbeda dari acara-acara lainnya. Unsur ‘menghibur’ juga tidak dapat dilepaskan dari penyelenggaraansuatu acara. Pada sesi selanjutnya Bapak Baiquni memaparkan hal-hal fundamentalperencanaan pariwisata. Beliau menyampaikan bahwa tren perkembangan pariwisata diIndonesia begitu baik, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan spesialisasiwisata budaya dan pendidikan. Diharapkan dari adanya kegiatan workshop dapatmeningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus meningkatkan nilai jual kawasanwisata tanpa merusaknya dengan menekankan konsep ALUI (Asli Langka Unik Indah)dan sapta pesono pariwisata (aman, tertib, bersih, sejuk, ramah tamah, dan kenangan). Gambar 60. Workshop Kepariwisataan Gumuk Pasir4.11.3. Science CampScience Camp merupakan kegiatan Edutainment untuk memperkenalkan pada remajaakan pentingnya gumuk pasir dalam bingkai Museum at the night. Kegiatan ScienceCamp dikemas dalam kegiatan tour museum dengan tajuk Museum at The Night.Kegiatan Science Camp diselenggarakan dengan kerjasama antara ParangtritisGeomeritime Science Park (PGSP) bersama Kwartir Daerah, Daerah IstimewaYogyakarta. Peserta yang diikutsertakan berjumlah seratus pramuka yang terdiri dari 50satuan putra dan 50 satuan putri. Peserta berasal dari kelompok pramuka penggalangdari seluruh kabupaten yang ada di DIY, melalui kontingen yang dikirim darikabupaten/kota yang ada di DIY diantaranya: Kabupaten Bantul, Kabupaten 80

Gunungkidul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta.Rangkaian kegiatan Science Camp ditutup dengan pesta api unggun denganmenyanyikan lagu “Syukur” dan lagu “Api Unggun” kebanggaan Kepanduan Pramuka. Gambar 61. Para peserta science camp 20164.11.4. SarasehanSarasehan Geomaritim Istimewa merupakan salah satu rangkaian dari Festival GumukPasir 2016. Tema Sarasehan Geomaritim Istimewa kali ini adalah “Paradigma AmongTani dagang Layar Sebagai Kunci Transformasi Renaisan Yogyakarta”. Narasumberyang hadir dalam kegiatan ini adalah Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro(Budayawan), Dr. Ir. Didik urwadi, M.Ec. (Asisten Keistimewaan Yogyakarta) dan Dr.Suprajaka, M.T. (Badan Informasi Geospasial). Moderator acara sarasehan dipimpinoleh I Made Andi Arsana ST., M.E, Ph.D. Doktor muda lulusan Australian NationalCentre for Ocean Resources and Security, University of Wollongong, Australia.Gambar 62. Sarasehan Geomaritim Istimewa 81

Sesi pertama Sarasehan Geomaritim Istimewa disampaikan oleh Kanjeng PangeranHaryo Wironegoro dengan tema “Paradigma Among Tani Dagang Layar dalam EraKeistimewaan Yogyakarta”. Pada kesempatan ini, Kanjeng Wiro mengemukakan bahwaJogja telah memasuki babak baru. Hal ini ditandai dengan Titah Gubernur Yogyakarta,Sri Sultan Hamengkubuwono X yang “menginstruksikan” Pantai Selatan DaerahIstimewa Yogyakarta sebagai halaman depan. Sesi kedua disampaikan oleh Dr. Ir. DidikPurwadi, M. Ec selaku Asisten Keistimewaan Yogyakarta dengan tema “Posisi DaerahIstimewa Yogyakarta sebagai Poros Maritim Dunia”. Menyambung apa yang telahdisampaikan oleh Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro di awal, Dr. Ir. Didik Purwadi,M. Ec menyampaikan langkah nyata pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untukmemajukan wilayah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesi ketiga disampaikan olehDr. Suprajaka, MT dengan tema “Paradigma Geomaritim dalam Perspektif Geografi”.Bapak Suprajaka menyinggung permasalah-permasalahan yang ada pada beberapadaerah di Indonesia dengan menyajikan studi kasus.4.11.5. Jelajah Gumuk PasirParangtritis Geomaritime Science Park dalam salah satu agenda Festival Gumuk Pasir2016 mencoba mengenalkan Gumuk Pasir tersebut kepada masyarakat denganmengadakan Jelajah Gumuk Pasir. Gumuk Pasir menjadi fenomena alam unik yangmerupakan salah satu dari sembilan kawasan geoheritage provinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Jelajah gumuk pasir diikuti oleh seratus peserta kegiatan Science Camp.ute jelajah gumuk pasir yang akan ditempuh sejauh 3 km. Perjalanan Jelajah GumukPasir diikuti oleh seluruh peserta dengan semangat dan antusias. Sembari melakukanperjalanan, para peserta jelajah dikenalkan juga dengan lingkungan alam. Diharapkandengan diselenggarakan acara jelajah gumuk pasir dapat mengenalkan gumuk pasirdan turut menjaga kelestarianya. Acara Jelajah Gumuk Pasir, ditutup dengan berfotobersama menggunakan pesawat nirawak. 82

Gambar 63. Peserta jelajah gumuk pasir4.11.6. Pesta RakyatPesta rakyat merupakan puncak dari rangkaian acara festival gumuk pasir 2016 yangsebelumnya didahului oleh donor darah, workshop, science camp dan museum at thenight, dan sarasehan. Salah satu hal yang menarik dalam pesta rakyat adalah:Angkringan Gratis bagi pengunjung yang hadir. Pesta rakyat diisi dengan mengundanglima kios angkringan dari masyarakat setempat. Masyarakat yang menontondipersilakan untuk menikmati angkringan sambil menikmati hiburan yang tersedia. PestaRakyat dibawakan oleh MC kondang, Gatot Waluyo serta menghadirkan berbagaibintang tamu salah satunya adalah Sastro Moeni yang merupakan band humor yangmembawakan lagu-lagu jenaka. Gambar 64. Pesta Rakyat 2016Bintang tamu lainnya adalah komunitas Stand Up Comedy Yogyakarta @standupindojgjyang terdiri dari empat orang, tiga di antaranya berasal dari Indonesia Timur. Hal ini 83

justru menjadi proses pertukaran budaya yang unik karena candaan yang dilontarkanmampu membalikkan perspektif penonton yang mayoritas wong jowo dan tentu sajamengundang tawa penonton. Grup Ketoprak Wuri Budoyo menjadi acara pamungkaspesta rakyat sekaligus tanda ditutupnya Festival Gumuk Pasir Tahun 2016.V. KEGIATAN LAINNYAParangtritis Geomaritime Science Park juga berkontribusi dalam kegiatan yangdilakukan oleh Badan Informasi Geospasial dan beberapa institusi di lingkunganpemerintahan daerah. Beberapa kegiatan tersebut terkait dengan kegiatan pemetaan,verifikasi data, dan kegiatan promosi. Kegiatan pemetaan dilakukan terkait denganadanya uji coba NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) serta penetapan batasdesa. Beberapa instansi di pemerintah daerah terkait mengenai upaya pengelolaangumuk pasir, sosialisasi kebencanaan, dan beberapa kegiatan tahunan yangdiselenggarakan di5.1. Seminar Nasional Peta DesaUniversity Club UGM, Seminar Nasional Peta Desa untuk Percepatan PembangunanDesa dan Kawasan Perdesaan diadakan atas kerja sama Badan Informasi Geospasial(BIG), Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, danFakultas Geografi UGM. Seminar ini dibuka oleh sambutan dari Rektor UGM,Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., perwakilan dari Gubernur DIY, dan Kepala BIGDr. Priyadi Kardono, M.Sc. Susunan acara seminar terdiri dari talkshow panel yangdipimpin oleh Prof. Dr.rer.nat. M. Aris Marfai. M.Sc. yang menghadirkan Deputi BidangInformasi Geospasial Tematik BIG, Direktur Jenderal Bina Pemerintahan DesaKemendagri, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang BPN.Acara lainnya yang berlangsung di dalam seminar ini adalah technical session yangmelibatkan Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung, Guridno Bintar Saputro,M.Agr. dari Pusat Pemetaan Batas Wilayah BIG, Deny Rahadian dari JaringanPemetaan Partisipatif, dan Pemilik Radio Magno dan Sepeda Bambu Bapak SinggihSusilo K. Di tengah seminar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi H. Marwan Ja’far, SE., SH., MM., M.Si. Sebagai penutup, H. GanjarPranowo, S.H., M.IP. selaku Gubernur Jawa Tengah memberikan closing remark untukmembangun Indonesia dari Desa. Beliau menyampaikan bahwa penggunaan peta desaakan turut menjadi solusi masalah yang ada. “Data warga miskin lengkap dengan jumlah 84

dan tingkatan kemiskinan yang ada di dalam peta tentu akan mempermudah prosespenindaklanjutan. Harapannya akan muncul kebijakan yang lebih tepat sasaran” paparBeliau. Gambar 65. Seminar Peta DesaInformasi geospasial yang ada di dalam desa menjadi perlu dituangkan ke dalam petadesa. Peta desa nantinya akan digunakan untuk mengetahui letak desa terhadap areadi sekitarnya sehingga diharapkan mampu menyelesaikan batas wilayah yang ada. Petadesa juga dapayt digunakan untuk melihat potensi desa dan inventarisasi aset desa danpengelolaan Badan Usaha Milik Desa. Pada akhirnya, peta desa mampu digunakanuntuk perencanaan pembangunan infrastruktur desa, serta sebagai dasar dasar untukpembangunan wilayah.5.2. Kegiatan Pemotretan Udara Lingkungan Pantai Selatan Jawa (Parangtritis- Sembukan Wonogiri)Kegiatan pemotretan udara lingkungan pantai selatan dilakukan oleh Pusat PemetaanKelautan dan Lingkungan Pantai Badan Informasi Geospasial. Kegiatan dilakukanselama sepuluh hari, yakni pada tanggal 21 Maret-31 Maret 2016. Kegiatan pemotretanmenggunakan pesawat UAV dengan tipe LSU-03. Pesawat dengan tipe LSU-03 milikLAPAN mampu mengangkut beban seberat 10 kilogram. Bobot terbang pesawatsebesar 30 kilogram dengan kecepatan maksimum yang dapat dicapai 150 km/ jamdengan lama terbang maksimum selama 12 jam (lapan.go.id). Tujuan dari adanyapemotretan adalah untuk memetakan garis pantai pesisir selatan Jawa. Pesisir selatanyang dilakukan pemotretan mencakup sepanjang pesisir selatan dari Parangtritis, Bantul 85

sampai Sembukan, Wonogiri. Diharapkan dari adanya kegiatan pemotretan tersebutdapat memperbarui data garis pantai yang terdapat di pesisir selatan Jawa. Gambar 66. Persiapan pemotretan udara di lingkungan Pantai Selatan Jawa5.3. Menjadi Bagian dari Pembuatan Film sebagai Sarana Sosialisasi oleh Badan Informasi Geospasial18/5-Badan Informasi Geospasial (BIG) mempunyai tugas dalam kegiatan sosialisaiterkait dengan informasi geospasial serta peran dari badan Informasi Geospasial itusendiri. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 Badan InformasiGeospasial lebih berperan dalam pelaksanaan kebijaan satu peta (One Map OnePolicy). Berbagai insentif maupun sanksi administratif di bidang Informasi Geospasialdijelaskan dengan sangat apik melalui visualisasi film pendek berdurasi empat sampailima menit. Gambar 67. Di balik layar pembuatan film oleh Badan Informasi GeospasialFilm tersebut mengambil latar untuk tiga lokasi yang berbeda, yakni di dalam KompleksCandi Ratu Boko, kantor Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP), dan Gumuk 86

Pasir Parangtritis. Kantor PGSP patut berbangga diri karena menjadi latar pembuatanfilm dengan durasi yang cukup banyak. Ibu sekretaris utama BIG menjadi tokoh sentraldalam pembuatan film tersebut. Melalui film tersebut sekaligus menjadi ajang promosiPGSP agar lebih dikenal khalayak luas. Diharapkan dengan adanya film tersebut dapatmeningkatkan jumlah pengunjung serta kerjasama penelitian di bidang kepesisiran dankemaritiman.5.4. Delineasi Batas Desa untuk Mendukung Sistem Informasi Desa di Desa Jambu Provinsi Jawa TengahParangtritis Geomaritime Science Park ikut dilibatkan ke dalam kegiatan BIG bersamaPemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan percepatan pembangunan desadan kawasan perdesaan. Kegiatan berlangsung kurang lebih selama empat hari, yaknipada tanggal 18-22 Juli 2016. Kerjasama yang dilakukan bersama BIG terkait dalampenyediaan informasi spasial. Kerjasama diawali menggunakan pilot projectpenyusunan Sistem Informasi Spasial Desa untuk empat desa, yaitu Desa Jambu(Kabupaten Semarang), Desa Kaloran (Kabupaten Temanggung), Desa Karangbener(Kabupaten Kudus), Desa Punjulharjo (Kabupaten Rembang). Pilot project bertujuanuntuk membuat purwarupa Sistem Informasi Desa (SID). Sistem tersebut digunakansebagai salah satu instrumen dan wadah informasi yang dibutuhkan untuk keperluanpembangunan desa dan kawasan perdesaan. Gambar 68. Proses delineasi batas desa dibantu oleh masyarakatSistem Informasi Desa dilengkapi batas wilayah administrasi tingkat desa, bahkansampai tingkat administrasi terkecil untuk beberapa lokasi tertentu. Kejelasan bataswilayah administrasi yang tegas akan mampu meminimalisasi potensi timbulnya 87

permasalahan di lingkup pedesaan. Kelengkapan data batas administrasi tersebutdilakukan dengan metode partisipatif masyarakat agar dapat memperkecil tingkatkesalahan di tingakat pusat mengenai batas administrasi wilayah.5.5. Rapat Koordinasi Sistem Pembangunan Daerah dan Bimbingan Teknis untuk Mendukung Desa Berdikari di Provinsi Jawa TengahBadan Informasi Geospasial sebagai salah satu lembaga yang bertugas dalammelakukan perumusan dan pengendalian teknis di bidang informasi geospasial sesuaidengan Pasal 2 Perpres Nomor 94 tahun 2011. Dalam menjalankan tugas tersebut,Badan Informasi Geospasial bekerjasama dengan berbagai instansi, khususnya instansipemerintah. Salah satu wujud kerjasama yang dilakukan antara Badan InformasiGeospasial dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah adalah mengadakan RapatKoordinasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) Dan Bimbingan TeknisSistem Informasi Geospasial Desa (SIGdes) untuk mendukung desa berdikari. RakorSIPD dan Bintek SIGDes dilaksanakan di Kabupaten Semarang, pada tanggal 7-9November 2016 oleh seluruh Bappeda Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Gambar 69. Rapat Koordinasi Sistem Pembangunan Daerah dan Bimbingan Teknis untuk Mendukung Desa Berdikari di Provinsi Jawa TengahSecara garis besar, agenda acara yang dilaksanakan tersebut terbagi menjadi dua,yakni Rapat Koordinasi dan Bimbingan Teknis. Rapat koordinasi dilaksanakan denganbeberapa sesi pemaparan dan diskusi dari Bappeda Kabupaten Perwakilan. BimbinganTeknis yang dilaksanakan adalah bimbingan teknis Sistem Informasi Geospasial Desa(SIGDes) yang dipimpin secara langsung oleh Badan Informasi Geospasial. Pada saatacara Bintek SIGDes, dilakukan demo proses input data pertanian yang dibawa olehpara peserta Bintek. SIGDes yang dibuat juga dapat menampilkan output berupa peta 88

dari data yang telah dimasukkan. Diharapkan dari adanya SIGDes tersebut seluruhBappeda yang ada di Provinsi Jawa Tengah dapat saling bersinergi untuk mendukungdesa berdikari. Bersamaan dengan kegiatan tersebut Badan Informasi Geospasial jugamenyerahkan Peta Citra yang diwakili oleh Deputi Bidang Infrasruktur InformasiGeospasial (IIG) Drs. Adi Rusmanto, MT.5.6. Pemasangan GCP (Ground Control Point) untuk Kegiatan Uji Coba NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) Pesawat UAV (Unmanned Aerial Vehicle)Badan Informasi Geospasial (BIG) bekerja sama dengan Parangtritis GeomaritimeScience Park (PGSP) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)melakukan ujicoba NSPK pemanfaatan UAV untuk Pemetaan Skala Besar. Lokasiujicoba dilakukan di Kecamatan Kretek. Sebelum dilakukan ujicoba penerbangan UAV,dilakukan pengumpulan Ground Control Point (GCP) atau titik ikat koordinat.Pengumpulan titik ikat dilakukan di sekitar lokasi pemotretan. Adapun tujuan dilakukanpemasangan GCP tersebut adalah untuk memberikan titik ikat terhadap foto udara yangdihasilkan oleh pesawat UAV tersebut. Gambar 70. Pemasangan GCP di Desa Parangtritis, Kecamatan KretekUjicoba pemanfaatan UAV untuk pemetaan skala besar penting untuk dilakukan.Pemetaan dengan skala besar dapat diupayakan dengan akuisisi menggunakan dataLIDAR, namun diperlukan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, dibutuhkan Sumber DayaManusia (SDM) yang handal. Perolahan data menggunakan survei lapangan juga 89

memiliki kelemahan dari segi biaya dan waktu. Penggunaan UAV dinilai lebih mudahdiupayakan terkait dengan biaya, SDM, dan waktu perolehan. Data yang dihasilkan jugadapat digunakan untuk pemetaan skala besar.5.7. Verfikasi Nama Desa Rawan Kebakaran di Kalimantan TengahKebakaran Hutan yang banyak terjadi di lahan gambut menjadi masalah nasional diIndonesia. Lahan gambut terbentuk dari serasah atau binatang yang sudah mati, baikyang sudah melapuk atau pun belum. Beberapa provinsi di Indonesia memilikikerawanan terhadap bencana kebakaran. Adapun provinsi yang memiliki kerawananterhadap bencana meliputi Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatra Selatan,Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur,dan Kalimantan Utara. Gambar 71. Kegiatan Verifikasi Desa Rawan Kebakaran di Kabupaten Kotawaringin BaratBeberapa nama desa rawan bencana kebakaran yang didapatkan dari KLHK(Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia) dan BPS (BadanPusat Statistik) terdapat perbedaan, sehingga diperlukan adanya verifikasi nama desarawan kebakaran. Verifikasi diperlukan sebagai langkah mengetahui desa-desa yangmemiliki kerawanan terhadap kebakaran lahan. Badan Informasi Geospasial bersamaParangtritis Geomaritime Science Park melakukan verifikasi nama-nama desa yangrawan terhadap kebakaran di Provinsi Kalimantan Tengah. Terdapat tujuh namakabupaten yang perlu dilakukan verifikasi. Adapun kabupaten yang memiliki kerawananterhadap kebakaran hutan adalah Kabupaten Kotawaringin Barat, KabupatenKotawaringin Timur, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Katingan, Kota Palangkaraya, 90


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook