1
Kata Pengantar Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua. Atas karunia dan izin-Nya pula, penyusunan Buku Panduan Pengelolaan Geospasial Parangtritis dapat diselesaikan. Badan Informasi Geospasial (BIG) merupakan institusi yang bertugas untuk melaksanakan tugas pemerintahan di Bidang Informasi Geospasial. Pengelolaan Geospasial Parangtritis (PGSP) merupakan perpanjangan tangan BIG yang bertugas dalam mengelola informasi geospasial di Parangtritis, Yogyakarta. Salah satu informasi geospasial unik yang berada di Parangtritis adalah Gumuk Pasir. Gumuk Pasir Parangtritis dinobatkan sebagai kawasan geoheritage. Sehingga, kehadiran pengelolaan geospasial Parangtritis menjadi sarana edukasi terhadap kelestarian Gumuk Pasir Parangtritis. Penyusunan buku panduan ini mengulas informasi mengenai fasilitas dan koleksi yang ada di PGSP. Buku panduan ini, dimaksudkan untuk memudahkan pengunjung memperoleh informasi ketika berkunjung ke dalam Parangtritis Geomaritime Science Park. Buku panduan ini di dalamnya juga terdapat panduan mengenai kunjungan ke dalam Museum Gumuk Pasir yang berada di kompleks PGSP. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, telah dilakukan revitalisasi dan pengembangan secara menyeluruh atas kawasan PGSP, baik dari sisi koleksi, konten maupun sarana dan prasarananya. Pengembangan PGSP mengacu pada visi dan misi yang diembannya. Pengembangan PGSP dilakukan semata-mata untuk lebih mengenalkan informasi geospasial khususnya mengenalkan keberadaan BIG lebih dekat dengan masyarakat. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin Pengelola ii
Daftar Isi ii iii Kata Pengantar Daftar Isi 5 Selayang Pandang PGSP 6 7 Sejarah Visi dan Misi 9 Program Kegiatan 10 Alur Kunjungan Museum Gumuk Pasir 11 Gedung Kerucut 12 13 Denah Lantai 1 14 Zona Teras Jogja 15 Zona Antara 16 Zona Bahari 18 Lorong Sejarah Kemaritiman 19 Bilik Interaktif 22 Denah Lantai 2 24 Ruang Audio Visual 25 Zona Techno Carto 26 Zona Penginderaan Jauh 27 Denah Lantai 3 28 Zona Gumuk Pasir 29 Denah Lantai 4 30 Zona Ufuk Parangtritis 31 Lorong Pengetahuan Gedung Lengkung iii Ruang NOAA Auditorium
Selayang Pandang PENGELOLAAN GEOSPASIAL PARANGTRITIS iv
Sejarah Perjalanan Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) dimulai pada tahun 2002. Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis (LGPP) dan Museum Gumuk Pasir, adalah embrio berdirinya PGSP. Laboratorium Geospasial Pesisir Parangtritis direvitalisasi menjadi Parangtritis Geomaritime Science Park mengingat (1) semakin pesatnya perkembangan teknologi (2) sebagai realisasi dari program NAWACITA Jokowi di tahun 2014 serta (3) implementasi RPJMN 2015-2019. Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) difasilitasi oleh Kementerian Riset,Teknologi dan PendidikanTinggi (Kemenristek Dikti) dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dikelola bersama antara Badan Informasi Geospasial (BIG), Universitas Gadjah Mada (UGM), Pemerintah dan Pemerintah Kabupaten Bantul. Peresmian PGSP dilakukan oleh Menristekdikti, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. bersama dengan Gubernur DIY, Kepala BIG, Pj. Bupati Bantul dan Rektor UGM pada tanggal 11 September 2015. Tahun 2021 Parangtritis Geomaritime Science Park kemudian mengalami revitalisasi kembali menjadi Pengelolaan Geospasial Parangtritis. 5
Visi dan Misi Pengelolaan Geospasial Parangtritis memiliki visi untuk menjadi center of excellent for geospatial information technology, education, research and innovation di bidang kepesisiran dan kelautan di Indonesia. Misi Pengelolaan Geospasial Parangtritis adalah: • Mendorong pemanfaatan informasi geospasial untuk pengelolaan sumber daya kemaritiman dan kepesisiran; • Meningkatkan layanan dalam penyediaan informasi geospasial kemaritiman dan kepesisiran; • Sebagai pusat pengembangan aplikasi teknologi dan informasi geospasial untuk kesejahteraan masyarakat umum dan masyarakat pesisir pada khususnya; • Melakukan riset kolaboratif dan melakukan komersialisasi hasil riset kolaboratif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; • Meningkatkan peran museum gumuk pasir sebagai sarana pembelajaran. 6
Program Kegiatan 7 Sosialisasi dan Promosi Melakukan kegiatan penyebarluasan informasi terkait pelestarian gumuk pasir dan kepesisiran-kemaritiman berbasis geospasial melalui keberadaan Museum Gumuk Pasir, festival gumuk pasir, roadshow maupun kegiatan kolaborasi dengan mitra PGSP. Pelatihan dan Program Magang Menyediakan fasilitas peningkatan kapasitas SDM baik berupa pelatihan maupun workshop terkait kepesisiran dan kemaritiman, khususnya pelatihan geospasial. Program magang juga difasilitasi di PGSP sebagai sarana pengenalan dunia kerja bagi mahasiswa. Survei dan Pemetaan Melakukan survei dan pemetaan pada kawasan potensial dan strategis di bidang kepesisiran, perikanan, kelautan, pariwisata, kebencanaan, dan pertanian pesisir. Melalui survei dan pemetaan, PGSP rutin melaksanakan monitoring terhadap gumuk pasir Parangtritis dan juga gumuk pasir lain di Indonesia. Penelitian Melakukan kajian berbasis geospasial tentang isu-isu strategis terkait kepesisiran dan kemaritiman yang ditinjau dari berbagai bidang dan perspektif. Hasil penelitian dipublikasikan melalui buku-buku, buletin geomaritime, jurnal seminar nasional dan materi museum.
Alur Kunjungan MUSEUM GUMUK PASIR 8
Gedung Kerucut Gedung kerucut memiliki filosofi sebagai gunung api. Gedung kerucut terdiri dari 4 (empat) lantai, masing-masing bertema geomaritime, IPTEK dam pemetaan, gumuk pasir dan ufuk Parangtritis. 9
Denah Lantai 1 Lorong Sejarah Audio Visual Kemaritimman Bilik Interaktif Pintu Masuk Zona Bahari Zona Teras Jogja Zona Antara 10
Zona Teras Jogja Zona Teras Jogja merupakan zona yang memperlihatkan bagaimana kehidupan ekonomi pada masyarakat pesisir. Salah satu kehidupan ekonomi pesisir adalah mengolah sumber daya kepesisiran seperti pandan laut, eceng gondok dan kayu laut. Pandan laut dan eceng gondok dipanen, dikeringkan dan kemudian dianyam menjadi berbagai macam kerajinan. Berbeda dengan pandan laut dan eceng gondok, kayu laut berasal dari berbagai jenis kayu yang hanyut ke laut kemudian kembali lagi ke pantai. Kemudian kayu laut tersebut dikeringkan dan dibuat menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. 11
Zona Antara Zona antara merupakan zona yang menampilkan koleksi mengenai simulator kapal selam. Pada zona ini pengunjung akan melihat mengenai kedalaman laut yang divisualisasikan dengan obyek-obyek yang mudah kita kenali di daratan. 12
Zona Bahari Zona Bahari merupakan zona yang menampilkan koleksi mengenai Tol Laut Indonesia, rak khazanah maritim Indonesia dan miniatur kapal. Desain tol laut Indonesia merupakan jalur distribusi logistik yang cepat melalui laut. Pendistribusian barang cepat akan menjamin stok barang antar pulau sehingga harga barang antar pulau merata. 13
Lorong sejarah kemaritiman Lorong sejarah kemaritiman merupakan lorong yang menunjukkan koleksi tentang sejarah kemaritiman Indonesia dari awal kemerdekaan hingga saat ini. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar kedua di dunia. Melalui deklarasi juanda dan kebijakan UNCLOS menyatakan diri dan diakui secara internasional sebagai negara kepulauan. Nah, di tahun 2020, jumlah pulau Indonesia yang telah bernama dan berkoordinat adalah 16.684. Padahal jumlah total pulau Indonesia seluruhnya adalah 17.504, jadi masih banyak pulau yang belum bernama dan berkoordinat. 14
Bilik Interaktif Bilik interaktif menampilkan koleksi mengenai proses terjadinya gumuk pasir. Mulai dari material pasir dari gunung Merapi yang terbawa arus sungai, hingga material pasir yang terbawa angin di pesisir. Video pembentukan gumuk pasir disuguhkan dalam format yang menarik, yaitu video hologram. 15
Ruang Audio Visual Ruangan ini digunakan untuk pemutaran film dokumenter tentang kepesisiran di Indonesia, khususnya di wilayah pesisir Yogyakarta. Selain itu ruangan ini juga digunakan untuk presentasi materi tentang kepesisiran oleh pemandu kunjungan. 16
17
Denah Lantai 2 Zona Techno Carto Lorong Pengetahuan Zona Penginderaan Jauh 18
Zona Techno Carto Zona Techno Carto merupakan zona yang memperlihatkan koleksi tentang teknologi pemetaan. Peta ditemukan pertama 14.000 tahun yang lalu di Spanyol Utara dengan dimensi 5 x 7 inch yang digambar pada sebuah batu. Alat pemetaan yang bersejarah salah satunya adalah kamera foto udara. Rangkaian kamera udara terdiri dari kaset, teleskop, yang disusun dalam pesawat. Kamera foto udara digunakan dari tahun 1958 sampai tahun 1972. 19
Saat ini, kegiatan pemetaan dipermudah dengan adanya drone/pesawat udara nir awak/UAV. Museum Gumuk Pasir mempunyai drone DJI Phantom dengan tipe quadchopter. Drone dapat mempotret wilayah kajian dengan ketinggian tertentu. Drone mempermudah kegiatan pemotretan udara pada wilayah kajian yang susah seperti daerah bencana, selain itu cukup murah dibanding memakai kamera foto udara. 20
Selain serangkaian kamera foto udara dan drone terdapat alat pemetaan lain di Museum Gumuk Pasir yaitu stereoploter tipe stereomat, planicomp yang sudah lebih modern, dan PUG 3. Alat penting lainnya adalah stereoskop. Stereoskop membantu kita untuk melihat gambar foto udara menjadi 3 dimensi. Dengan demikian, ketinggian obyek dapat diestimasi. Pada alat stereoskop tersebut terdapat contoh citra hasil foto udara gumuk pasir tahun 1992. Dari foto udara tersebut terlihat pada tahun tersebut gumuk pasir belum banyak tanaman, dan juga penghalangnya. Namun terlihat mulai ada permukiman di sisi timur Gumuk Pasir. 21
Zona Penginderaan Jauh Zona Penginderaan Jauh merupakan zona yang menunjukkan koleksi penginderaan jauh yaitu wahana penginderaan jauh, berbagai macam koleksi citra dan juga peta digital interaktif. Penginderaan Jauh adalah sebuah teknologi untuk mendapatkan informasi obyek permukaan bumi tanpa menyentuh langsung obyek tersebut. Dalam mendapatkan informasi tersebut membutuhkan sebuah wahana yang dibagi menurut ketinggiannya. 22
Hasil swafoto bumi dari berbagai wahana disebut dengan citra. Pada zona penginderaan jauh terdapat koleksi berbagai macam citra. Citra-citra yang terdapat pada zona penginderaan jauh adalah Citra Landsat, Citra World View, dan Citra Himawari yang merupakan citra cuaca. 23
Denah Lantai 3 Koleksi Batuan Bentuk Gumuk Pasir 24
Zona Gumuk Pasir Lantai Tiga Gedung kerucut museum Gumuk Pasir menampilkan koleksi dengan tema Gumuk Pasir. Pada lantai tiga terdapat koleksi mengenai berbagai macam batuan, mulai dari batuan beku, batuan sedimen hingga batuan metamorf. 25
Denah Lantai 4 Ufuk Parangtritis 26
Zona Ufuk Parangtritis Lantai 4 gedung kerucut merupakan ufuk parangtritis atau gardu pandang. Dari atas gedung kerucut Museum Gumuk Pasir pengunjung dapat melihat hamparan gumuk pasir dan laut disebelah selatan dan Pegunungan Karst disebelah timur. 27
Lorong Pengetahuan Lorong pengetahuan merupakan ilustrasi dari sungai yang membawa muatan Gunung Merapi menuju pantai. Lorong pengetahuan menyajikan infografis tentang proses pembentukan gumuk pasir. Pembentukan gumuk pasir berawal dari Gunung Merapi yang meletus dan mengeluarkan material, selanjutnya material pasir akan dibawa oleh Sungai Opak menuju pantai. Pasir yang sudah sampai di pantai akan mengendap dan diterbangkan oleh angin. Pasir yang berada di sepanjang lorong disuguhkan untuk memberikan kesan nyata terkait pembentukan gumuk pasir. 28
Gedung Lengkung Ada berbagai macam lapisan pasir tipe gumuk pasir yang menjadi koleksi di Museum Gumuk Pasir. Terlihat pula tekstur pasir sungai dan pasir gumuk pasir. Pasir sungai masuk pada tekstur kasar sampai sedang. Sementara, pasir gumuk pasir masuk dalam tekstur pasir halus karena butiran pasirnya telah terpecah oleh gelombang. 29
Ruang NOAA Ruang NOAA dan simulator drone dapat digunakan pengunjung untuk mencoba menerbangkan drone secara virtual. Pengunjung disuguhkan controller yang terhubung dengan aplikasi semacam gim pada perangkat komputer. ruangan ini merupakan salah satu spot menarik bagi pengunjung, terutama dari kalangan pengunjung anak-anak. 30
Auditorium Fasilitas lainnya yaitu ruang auditorium. Ruangan ini difungsikan sebagai tempat untuk kegiatan sosialisasi, workshop dan edukasi bagi pengunjung museum. Presentasi mengenai gumuk pasir dan informasi geospasial biasa diselenggarakan di ruangan ini. 31
Jam Operasional MUSEUM GUMUK PASIR SENIN – JUMAT 09.00 – 16.00 WIB SABTU – MINGGU (Dengan Permohonan maksimal 1 Minggu sebelum hari H) Kontak Website : www.pgsp.big.go.id Phone : (0274) 2812002 WA : 0822 6559 9665 FORM PERMOHONAN KUNJUNGAN s.id/kunjunganpgsp 32
Search
Read the Text Version
- 1 - 32
Pages: