VOLUME III DESEMBER 2016 Penelitian lorong angin gumuk pasir Budaya khas Suku Bajau, Kalimantan Timur Mengenal lebih jauh Teknik Interpretasi dalam Penginderaan JauhRENCANA TATA RUANG LAUT NASIONALDukung IndonesiaSebagai Poros Maritim Dunia
2 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016RedaksionalBuletin GeomaritimeVolume III Desember 2016Penanggung Jawab :Th. Retno Wulan, S.Hut., M.AgrKepala Parangtritis Geomaritime Science ParkDewan Redaksi :Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc.Prof. Dr. Muh Aris Marfai, M.Sc.Dr. Sigit Heru Murti B.S., M.Si.Pemimpin Redaksi :Dr. Ir. Wiwin Ambarwulan, M.ScSekretaris Redaksi :Ir. Sri Lestari Munajati, M.AgrStaf Redaksi :Ahmad Cahyadi, S.Si., M.Sc.Barandi Sapta Widartono, M.Si., M.Sc.Ari Cahyono, S.Si., M.Sc.Dr. I Nyoman Sukmantalya, M.Sc.Dwi Sri Wahyuningsih, S.Si.Erwin Isna Megawati, S.Si.Edwin Maulana, M.Sc.Farid Ibrahim, S.Si.Zheny Setyaningsih, S.SiAnggara Setyabawana PutraMega Dharma PutraMitra Bestari :Dr. Nurul Khakim, M.Si.Pusat Studi Sumberdaya dan Teknologi Kelautan(PUSTEK) UGMProf. Dr. Sunarto, MSStaf Pengajar Fakultas Geografi UGMSirkulasi :Badan Penerbit Fakultas Geografi UGMLayouter :Tri Raharjo, S.PdPenerbit :Parangtritis Geomaritime Science ParkDepok, Parangtritis, Kretek, BantulYogyakarta 5577252 halaman, 176 mm x 250 mmISSN : 9772503467000 Pelabuhan Adikarto, Kulonprogo
BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 3Daftar isi 26 | ILMIAH04 | PERISTIWA Optimalisasi Kawasan Ekosistem Mangrove Teluk Danar Kecamatan KeiKajian Syarat Hidup Gumuk Pasir Barkhan Kecil Timur, Maluku Tenggara UntukParangtritis [4] Pengembangan Kawasan EkowisataBuku Geoekologi: Melihat Proses [26]Penyusunannya [6]WEB-GIS Desa Parangtritis [8] 32 | SOSOKFestival Gumuk Pasir 2016: Sarana EdukasiKemaritiman [10] KPH Wironegoro dan PentingnyaRoad Show PGSP, Undang Siswa SMP 2 Kesenian bagi Indonesia [32]Kretek [12]PGSP Goes to Seminar Nasional dan 34 | TEKNOLOGIInternasional [14]Peluncuran Buku Geoekologi Kepesisiran Pohon Lontar sebagai Identifikasidan Kemaritiman DIY di puncak Hari Keberadaan Tanduk Gumuk PasirInformasi Geospasial Ke-47 [16] Barkhan [34]18 | BUDAYA Melukis Citra Penginderaan Jauh dengan Komposit Warna [35]Nuansa Samudra dalam TarianSuku Bajo [18] 42 | WISATA20 | JENDELA Pesona Maratua Potensi Wisata Tepat di Depan HidungRencana Tata Ruang Laut Nasional: Kalimantan [42]Dukung Indonesia sebagai PorosMaritim Dunia [20]Sekilas Tentang: Zonasi Gumuk PasirParangtritis [22]Pencadangan Taman Pesisir Bantul“Memberi Harapan KonservasiMangrove Baros” [24]
4 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWAKajian Syarat Hidup Gumuk Pasir BarkhanParangtritis Fakultas Geografi UGM bekerjasama dengan AnemometerParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) Penelitian lorong angin ini dilakukan tanggalmelakukan penelitian lorong angin di KawasanKagungan Dalem Gumuk Pasir Parangtritis. kegiatan ini 7 – 10 November 2016 dengan melibatkan 14merupakan rangkaian kegiatan penertiban kawasan mahasiswa Geografi. Tugas mahasiswa tersebutzona inti gumuk pasir Parangtritis. pengukuran sebagai observator yang mengukur faktor syaratlorong angin dimaksudkan untuk mengukur faktor hidup gumuk pasir barkhan, observator mengukurpendukung pembentukan gumuk pasir di zona inti arah angin, kecepatan angin, migrasi pasir, dangumuk pasir Parangtritis. sebagaimana yang telah suhu. Variabel tersebut diukur secara berkala setiapdikelan, gumuk pasir Parangtritis memiliki bentuk 1 jam selama 8 jam, penelitian dimulai sejak pukulkhas gumuk pasir yaitu gumuk pasir barkhan. Factor 0800 hingga pukul 16:00. Pengukuran arah anginpendukung pembentukan gumuk pasir atau secara menggunakan kompas sedangkan pengukuranakademik disebut sebagai syarat hidup gumuk pasir, kecepatan angin, dan suhu dilakukan menggunakankhususnya barkhan Parangtritis diantaranya: 1) alat anemometer. Khusus untuk pengukuranPantainya berpasir, 2) gisik atau pantai yang landau, migrasi pasir diukur menggunakan alat sandtrap,3) Pasir kering dengan kadar air kurang dari 2%, 4) baik sandtrap horizontal maupun sandtrap vertikal.pasokan pasir 15 – 60 %, 5) aktif di musim kemarau, Sandtrap vertical digunakan untuk meneliti migrasi6) inaktif pada pada musim hujan 7) pengaruh angina pasir yang merayap sedangkan sandtrap vertical70 – 90 %, 8) luasan vegetasi kurang dari 10%, dan digunakan untuk meneliti migrasi pasir yanglingkungan tenggar tanpa ada penghalang. melompat atau terlontar angin pada ketinggian kurang dari 2,5 meter. Penelitian lorong angin di gumuk pasirParangtritis dilakukan untuk meninjau 4 diantarasyarat hidup gumuk pasir barkhan diatas, yaitu 1)pasokan pasir, 2) pengaruh angin, 3) luas vegetasi,dan 4) lingkungan tenggar. Penelitian ini dilakukandi dua lokasi yang berbeda secara sinoptik (berturut-turut) selama 5 hari sepanjang 12 km. Lokasi pertamadilakukan di utara jalan Depok – Parangkusumo, lokasiini untuk menilai pengaruh vegetasi di sepanjangpantai terhadap kecepatan angin dan pasokan pasiryang diterbangkan angin. Lokasi kedua dilakukansejajar di tepi pantai sepanjang 12 km, lokasi inidimaksudkan untuk membandingkan kecepatan danpergerakan pasir tanpa tutupan vegetasi. Setiap lokasimemiliki 12 titik penelitian dengan jarak masing-masing 100 meter.Pemasangan Sandtrap Vertikal
PERISTIWA BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 5 Grafik Pengukuran berat pasir titik B12-B1 vs A12-A11 (Barat-Timur) Sandtrap horizontal diletakkan di atas angin yang rendah serta lahan yang tertutup vegetasi.permukaan pasir sejajar dengan arah angin sehingga Membandingkan dengan titik pengukuran di igirangin yang migrasi dengan cara merayap dapat pantai, kecepatan angin tertinggi hingga mencapaiterjebak di sandtrap. Setiap satu jam akan diukur 10 m/s dan pasir yang tertangkap mencapai 500berat basir yang tertangkap sandtrap sehingga dapat gram, sedangkan sisi utara kecepatan angin tertinggidiketahui volume pasir yang migrasi di gumuk pasir. hanya 4 m/s dengan pasir yang tertangkap kurangSandtrap vertikal dipasang dengan cara ditanam dari 20 gram.menghadap arah datang angin. Penelitian ini menunjukkan vegetasi dan Hasil pengukuran menunjukkan adanya tutupan lahan sangat mempengaruhi syarat hidupperubahan intensitas proses aeolin (angin) gumuk pasir barkhan Parangtritis, rekomendasiberdasarkan perbandingan dua lokasi antara sisi terhadap kondisi ini ialah dengan melakukanutara hutan cemara dengan sisi selatan hutan pembersihan tanaman yang berasal dari luarcemara di gisik pantai. Perubahan tersebut terjadi kawasan gumuk pasir Parangtritis (introduksi),pada variable kecepatan angin dan migrasi pasir. namun mempertahankan vegetasi asli gumuk pasirPerubahan yang signifikan pada lokasi utara nyaris (insitu) yang menjadi khas ekosistem gumuk pasirtidak ada pasir yang tertangkap akibat kecepatan Parangtritis.Lokasi Penelitian Lorong Angin
6 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWABuku Geoekologi :Melihat Proses Penyusunannya Buku GKK DIY merupakan wujud apresiasi Among Tani Dagang Layar, dijiwai olehtertulis berkenaan dengan konsep “Among semangat menjadikan pantai selatan sebagaiTani Dagang Layar” yang dicetuskan Gubernur halaman muka DIY. Inventarisasi sumber dayaDaerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan alam dan interaksi interdependensi manusiaHamengkubuwana X. yang selaras dengan konsep dengan alam di pantai selatan DIY menjadi pentingmaritim Presiden Indonesia, Ir. Joko Widodo. Cita- untuk dilakukan. Pembangunan dan penataancitanya menjadikan Indonesia sebagai poros keruangan perlu segera dilakukan sebagai upayamaritim dunia, mengembalikan kepribadian bangsa pengembangan potensi sektoral. InventarisasiIndonesia menjadi bangsa pelaut. “Nenek moyang potensi pesisir DIY tersebut dikemas dalam Bukuku s’orang pelaut” adalah bait lagu yang semestinya GKK-DIY yang menjabarkan potensi pesisir mulai darimenginspirasi, memberi dorongan bagi bangsa Pantai Sadeng, Gunungkidul sebagai pantai palingIndonesia untuk kembali melaut. Perlu diingat, sebab timur DIY sampai Pantai Congot, Kulonprogo sebagaiIndonesia ialah negara kepulauan. Upaya dan cita pantai paling barat DIY.Indonesia, bak gayung bersambut bagi DIY, pasalnyakonsep “Among Tani Dagang Layar” merupakan cita- Kerangka buku GKK-DIY dibangun dalam tigacita DIY untuk menjadikan halaman muka DIY tidak tema unggulan berdasarkan potensi pesisir yanghanya ke utara menghadap Gunungapi Merapi, dimiliki masing-masing kabupaten. Kabupatenmelainkan pula ke selatan menghadap Samudra Gunungkidul memiliki bentang alam pegununganHindia. karst dengan tipologi pantai berbatu. Hal ini menjadi eksotisme tersendiri bagi pantai-pantai di Gunungkidul oleh karena pemandangan bukit-bukit kapur (doline). Euforia Pasir Putih di Celah Seribu Gunung dianggap menggambarkan keindahan pantai-pantai di Gunungkidul Karena bukit-bukitnya yang menjadikan pantai di Gunungkidul berpasir putih. Bantul menjadi kabupaten kedua, Projo taman sari sebagai jargonnya merepresentasikan Kabupaten Bantul merupakan kabupaten yang sangat subur, hijau dan produktif. Tema GKK- DIY bagi Kabupaten Bantul ialah Taman Pesisir Yang Kelimpahan Nutrisi. Bantul dianggap sebagai kabupaten yang subur di DIY, secara morfologi wilayah ini berada di dataran aluvial dengan ketersediaan air tanah yang melimpah. Daratan yang subur menjadi kunci kesuburan pesisirnya. Hal ini disebut sebagai Banyu anyar. Pada saat musim penghujan, air yang mengalir di sungai membawa nutrisi di darat sehingga menjadikan muara pada saat itu kaya akan nutrisi yang dibutuhkan biota di laut. Berdasarkan hukum yang tercipta dari rantai makanan, maka biota yang lebih besar akan datang (ke muara) dan terjadilah rantai makanan hingga nelayan yang menangkap ikan-ikan besar.
PERISTIWA BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 7 Buku Geoekologi Kepesisiran dan Foto-foto ilustrasi diambil langsung pada Kemaritiman Daerah Istimewa saat observasi oleh tim, sehingga mampu memberi Yogyakarta (GKK - DIY) menjadi gambaran lebih dalam mengenai objek kajian. Setiap objek selalu memiliki dua jenis foto, pertama jenis sebuah naskah ilmiah yang memuat potret detail yang mampu menunjukkan objektivitas deskripsi fisik serta hubungan sasaran kajian, potret yang kedua adalah jenis potret interaksi manusia dengan landscape yang mampu menggambarkan secara umum bentang lahan sasaran kajian sehingga lingkungan dalam interdependensi. pembaca buku akan mampu merekonstruksi secara keruangan sasaran kajian. Teknik analisis deskriptif, Kabupaten yang terakhir adalah Kabupaten sajian ilustrasi gambar lapangan, serta citra foto udaraKulonprogo yang berada di daerah paling barat diharapkan mampu memberikan sajian yang menarikDIY. Mega proyek yang tengah dikembangkan di bagi pembaca, tidak hanya akademisi dan penelitiKulonprogo adalah Bandar Udara Internasional. Tema namun juga masyarakat umum yang membaca Bukuyang diangkat pada buku GKK-DIY untuk Kabupaten GKK DIY.Kulonprogo adalah Gerbang Pembangunan SakaDesa Bangun Ngayogyakarta. Kulonprogo merupakan Buku serupa yang akan hadir adalah Bukugerbang masuk menuju DIY dari wilayah di barat Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman JawaDIY seperti Purwokerto, Kebumen, Purworejo. Hal Tengah. Tema kepesisiran dan kemaritiman masihini menjadi potensi yang besar apabila mampu menjadi tema utama dalam buku ini, akan tetapimengembangkan pembangunan di pesisir Kulonprogo. pembagian sub tema berdasarkan Pantai UtaraKulonprogo juga memiliki Pelabuhan Adikarto yang dan Selatan yang saling bersinergi. Tema bagimerupakan pelabuhan ikan terbesar di DIY, bahkan Pesisir Utara adalah akulturasi budaya dan kearifanlebih besar daripada Pelabuhan Sadeng Gunungkidul. lokal sedangkan Pantai Selatan mengangkat temaPembangunan pesisir dan transportasi di Kulonprogo Perindustrian maritim. Terdapat puluhan pantaidiharapkan mampu mendongkrak perekonomian yang ada di Jawa Tengah, namun pemilihan pantaimasyarakat, sebagai gerbang masuk DIY. yang diangkat berdasarkan kabupatennya, terdapat kabupaten dengan dua atau lebih pantai yang GKK DIY mengemas potensi setiap kabupaten diangkat, namun terdapat pula satu kabupatendalam tema ilmiah populer. Sub tema yang diangkat dengan hanya satu pantai yang diangkat. Hal initidak selalu pantai-pantai yang ada di kabupaten berdasarkan keunikan dan karakteristik pantai.tersebut, melainkan seluruh wilayah pesisir dari zona Apabila satu pantai telah terwakili baik dari potensipecah gelombang hingga daratan yang masih terkontrol dan karakteristiknya oleh pantai lainnya yang beradaoleh laut. Penentuan objek alam atau lokasi kajian di satu kabupatennya yang sama, maka hanya pantaidilakukan dengan pemilihan berdasarkan keunikan. yang dapat mewakili yang disajikan. Kabupaten yangObjek-objek pengamatan yang telah terwakili tidak masuk dalam naskah di antaranya dari Pantai Selatandiangkat dalam buku GKK-DIY. adalah: Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten di Pantai Utara yang masuk dalam naskah yaitu: Kabupaten Rembang, Kabupaten Jepara, Kabupaten Semarang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Batang, dan Kabupaten Demak. Proses pengambilan foto detail
8 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWAWEB-GIS Desa Parangtritis Pembangunan dari pinggiran merupakan salah Salah satu terobosan terbaru dalamsatu Program Nawacita dari pemerintahan Presiden Program Pemetaan Desa adalahJoko Widodo. Badan Informasi Geospasial (BIG) turut menghadirkan data spasial digitalandil dalam mendukung program tersebut melalui dalam sistem informasi geografiskerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan desa berbasis website (Web-GIS)Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi berupa inisiasipenyediaan data dan informasi geospasial pada kehutanan dan kelautan. Tahanpan selanjutnya adalahtingkat desa melalui Program Pemetaan Desa. mengintegrasikan data format .shp dengan data surveiProgram Pemetaan Desa merupakan kegiatan yang lapangan sehingga tersedia data spasial (memilikidilakukan untuk melakukan pengumpulan dan informasi spasial).analisis data serta informasi geospasial pada skaladesa, yakni 1:5.000. Luaran yang dihasilkan dalam Pembuatan Web-GIS Desa Parangtritis dilakukanProgram Pemetaan Desa terdapat empat jenis, yaitu dengan membangun dua website yang berbeda.Album Peta Desa, Buku Deskripsi Peta Desa, Buku Pertama dibuat website dengan menggunakanKartu Data Peta Desa, dan Web-GIS Peta Desa. alamat desaparangtritis.com. Dalam website www. desaparangtritis.com disajikan informasi berupa profil Pembuatan Web-GIS Peta Desa Parangtritis desa, deskripsi wilayah, berita, kontak, Web-GIS sertadimulai dari pembuatan Peta Desa Parangtritis. publikasi. Berdasarkan informasi tersebut, diharapkanPembuatan Peta Desa Parangtritis dilakukan dengan pengguna dapat lebih leluasa dalam menggali danpemotretan udara Desa Parangtritis menggunakan mengenali mengenai Desa Parangtritis. Kolom beritapesawat tanpa awak. Pemotretan udara menghasilkan disediakan untuk menampilkan informasi kegiatan,data foto udara dengan Ground Square Distance kejadian, maupun berbagai kegiatan terbaru yang(GSD) kurang dari 10 sentimeter. Proses digitasi akan dan sudah dilakukan di Desa Parangtritis.foto udara diperlukan sehingga diperoleh data (1)penggunaan dan penutup lahan dan (2) sarana Pembuatan Web-GIS dilakukan dengandan prasarana dalam format data shape file (.shp). menggunakan produk buatan anak negeri sendiri,Tahapan selanjutnya adalah survei di setiap rumah yaitu Lancar Mapper. Lancar Mapper saat ini dapatdi Desa Parangtritis atau dengan kata lain pemetaan digunakan secara gratis (open source) dan sudahdesa dilakukan dengan teknik populasi, bukan terintegrasi dengan IDSN (simpul jaringan). Prosessampling. Data yang dikumpulkan berupa data pembuatan Web-GIS dilakukan dengan memasukkandemografi, kesehatan, sosial ekonomi, infrastruktur,aset, peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan,tampilan website desaparangtritis.com
PERISTIWA BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 9basis data spasial yang sudah memiliki informasi dan Parangtritis Geomaritime Science Park sehinggageospasial di setiap rumah. Data tersebut dalam penyajian data spasial berbasis web ini dapatbentuk .shp (geodatabase). Data yang sudah ditularkan ke desa-desa lain di Kabupaten Bantul.dianalisis diunggah ke dalam server kemudiandisimpan ke dalam geoserver. Tahapan selanjutnya Pembuatan Web-GIS Peta Desa Parangtritis iniadalah memasukkan data script. Setelah script memiliki banyak sekali manfaat. Dalam pemaparandimasukkan, barulah degenerate link untuk kemudian di kanor Bupati Kabupaten Bantul yang dihadiri olehdiintegrasikan dengan website yang sudah dibangun SKPD terkait, banyak dinas yang tertarik dengandi awal, yaitu www.desaparangtritis.com. informasi yang disajikan dalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis. Beberapa instansi pemerintahan yang Pada saat pengguna membuka Web-GIS Peta sudah mengungkapkan ketertarikannya adalahDesa Parangtrits, akan muncul dua menu. Menu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),pertama akan langsung menuju Web-GIS Peta Desa Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan dari KantorParangtrits yang hanya bisa dilihat oleh pengguna. Pajak Kabupaten Bantul. BPBD Kabupaten BantulMenu kedua adalah menu yang digunakan oleh aparat mengungkapkan ketertarikannya karena data dalamdesa ataupun server sehingga data dan informasi Web-GIS Desa Parangtritis, yang menyediakangeospasial yang terdapat dalam Web-GIS Peta Desa data by name by address akan memudahkanParangtrits dapat disunting dan diperbarui secara proses pengelolaan bencana baik sebelum terjadiberkala. Proses pemberitahuan data dapat dilakukan bencana, saat terjadi bencana dan juga setelahdengan mudah karena Lancar Mapper sudah didesain kejadian bencana. BLH sangat tertarik dengan Web-untuk memudahkan dan menyederhanakan Bahasa GIS Desa Parangtritis Karena memuaat informasiPemrograman yang rumit, sehingga Lancar Mapper detil penutup dan penggunaan lahan yang sangatdapat dioperasikan oleh sumberdaya manusia dengan bermanfaat bagi monitoring perubahan lingkunganminimal lulus sekolah menengah atas. yang terjadi. Informasi yang terkandung dalam Buku Deskripsi Peta Desa juga sangat membantu dalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis ini sudah pemantauan kondisi lingkungan lokal. Kantor Pajakdipresentasikan kepada Bupati Kabupaten Bantul, diuntungkan dengan informasi pendapatan yangDrs. H. Suharsono dan Satuan Kerja Perangkat Daerah terdapat dalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis. Ke(SKPD) terkait. Dalam presentasi tersebut, Bupati depan, pengembangan informasi geospasial dalamKabupaten Bantul menyatakan ketertarikannya Web-GIS Peta Desa dapat dikembangkan secaradalam Web-GIS Peta Desa Parangtritis. Beliau tematik sehingga dapat dimanfaatkan oleh banyakjuga mengintruksikan jajaran SKPD terkait untuk stakeholder yang berkepentingan.bekerjasama dengan Badan Informasi Geospasialtampilan website Web-GIS Desa Parangtritis
10 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWAFestival Gumuk Pasir 2016:Sarana Edukasi Kemaritiman Parangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) Bentuk sumbangsih PGSP di bidangyang diampu oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), kemaritiman dan kepesisiran dicerminkan di salahPemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Provinsi satu misinya yaitu meningkatkan layanan dalamDaerah Istimewa Yogyakarta, Badan Pembangunan penyediaan informasi geospasial kemaritimanNasional (dulu diampu oleh Kementerian Riset, dan kepesisiran. PGSP hadir dengan berbagaiTeknologi, dan Pendidikan Tinggi), dan Fakultas kegiatan inovatif untuk menyebarluaskanGeografi UGM merupakan salah satu science-techno semangat maritim. Secara khusus, di bidangpark yang ada di Indonesia. PGSP merupakan salah kepesisiran, PGSP juga aktif berpartisipasi dalamsatu wujud dukungan kebijakan maritim baik di penyediaan data dan informasi tentang GumukIndonesia dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pasir Barkhan di Parangtritis yang merupakan salah satu bentukan alam atau ekosistem langka yang ada di dunia. Selain itu, beberapa kegiatan dari PGSP juga merupakan kegiatan terbuka bagi masyarakat umum. Salah satu kegiatan terbuka bagi masyarakat yang diselenggarakan oleh PGSP pada tahun 2016 ini adalah Festival Gumuk Pasir yang diselenggarakan pada tanggal 8-9 November 2016. Festival Gumuk Pasir 2016 diselenggarakan sebagai sarana edukasi kemaritiman dan juga untuk menjalin silaturahmi antara PGSP dengan masyarakat umum. Rangkaian acara Festival Gumuk Pasir 2016 ini adalah Donor Darah, Workshop Kepariwisataan Gumuk Pasir, Science Camp, Sarasehan Geomaritim Istimewa dan dipuncaki acara Pesta Rakyat. Science Camp Acara ini merupakan kegiatan Edutainment untuk remaja akan pentingnya gumuk pasir. Salah satu rangkaian acara dalam Science Camp adalah Museum at the Night berupa permainan sederhana dan dipadukan dengan konsep keliling museum. Permainan terbagi ke dalam 10 pos yang tersebar di kompleks PGSP. Pos-pos tersebut memiliki tema edukasi khususnya dalam bidang kepramukaan, kebumian, pemetaan, dan tentang kemaritiman. Kegiatan Science Camp ditutup keesokan harinya setelah jelajah Gumuk Pasir Parangtritis. Peserta yang diikutsertakan berjumlah 100 Pramuka, 50 satuan putra dan 50 satuan putri.
PERISTIWA 11BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Donor Darah Sarasehan Geomaritim Istimewa Kegiatan Donor Darah dilaksanakan Pada kesempatan ini, Kanjeng Wiro bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia mengemukakan bahwa Yogyakarta telah memasuki (PMI) Kota Yogyakarta. Acara ini dibuka pada pukul babak baru. Hal ini ditandai dengan Titah Gubernur 13:30 WIB di Gedung C lantai 1, PGSP. Kegiatan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X yang ini diikuti oleh banyak sahabat geospasial dan menginstruksikan Pantai Selatan Daerah Istimewa beberapa instansi yang telah diundang. Salah satu Yogyakarta sebagai halaman depan. Dr. Ir. Didik instansi yang mengikuti acara ini adalah Direktorat Purwadi, M.Ec menyampaikan langkah nyata Polair Polda DIY, yang mengirimkan beberapa pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk anggota kepolisian sebagai peserta Donor Darah. memajukan wilayah selatan Daerah Istimewa Diharapkan dengan kegiatan Donor Darah ini dapat Yogyakarta. Dr. Suprajaka, M.T. menyinggung meningkatkan kepedulian dan kemanusiaan antar permasalah yang ada pada beberapa daerah di sesame sehingga menjaga ketersediaan stok darah Indonesia. Dasar berpikir dilandasi oleh buku yang penting. Paradigma Geomaritim yang tahun lalu diterbitkan oleh Pusat Standarisasi BIG.Pesta Rakyat Workshop Kepariwisataan Gumuk Pasir Pesta Rakyat merupakan puncak dari Kegiatan Workshop Kepariwisataan Gumukrangkaian acara Festival Gumuk Pasir 2016 yang Pasir adalah Program Corporate Social Responsibilitysebelumnya didahului oleh Donor Darah, workshop, (CSR) sekaligus salah satu usaha yang dilakukan PGSPScience Camp, dan Sarasehan. Terdapat angkringan untuk membuka pengetahuan bagi masyarakatgratis bagi pengunjung yang hadir dari lima kios sekitar, khususnya seputar penataan penggunaanangkringan masyarakat setempat. Masyarakat lahan di Gumuk Pasir Parangtritis. Sasaran dariyang menonton dipersilakan untuk menikmati kegiatan workshop ini adalah masyarakat karangangkringan sambil menikmati hiburan yang tersedia. taruna yang terdiri dari pemuda dan KelompokPesta Rakyat dibawakan oleh MC kondang, Gatot Sadar Wisata Desa Parangtritis. Diharapkan melaluiWaluyo serta menghadirkan berbagai bintang tamu kegiatan workshop yang sebagian besar diikuti olehsalah satunya adalah Sastro Moeni yang merupakan pemuda, mampu mengubah pemahaman bahwaband humor yang membawakan lagu-lagu jenaka. penataan penggunaan lahan di zona inti gumukBintang tamu lainnya adalah komunitas Stand Up pasir adalah sebagai investasi untuk pariwisataComedy Yogyakarta @standupindojgj, Pesta Rakyat Parangtritis. Hal penting yang selanjutnya perludipuncaki dengan pagelaran ketoprak dai Grup dilakukan adalah memanajemen pariwisata gumukKetoprak Wuri Budoyo. pasir yang berkelanjutan.
12 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWARoad Show PGSP, Undang Siswa SMP 2 Kretek Road Show Parangtritis Geomaritime Science siswi yang berhasil menjawab, akan mendapatkanPark (PGSP) kali ini terasa berbeda. Apabila biasanya cendera mata menarik khas PGSP.PGSP yang berkeliling sekolah tujuan, maka kali iniPGSP yang mengundang sekolah untuk berkunjung. Beranjak dari studio, siswa-siswi dan guruSekolah yang diundang dalam road show kali ini pendamping diajak untuk melakukan perjalananadalah SMP 2 Kretek, Kecamatan Kretek, Kabupaten keliling (round trip) di Museum Gumuk Pasir. PerjalananBantul, DIY. Siswa-siswi yang berpartisipasi mencapai keliling terbagi ke dalam tiga bangunan utama108 orang dengan ditemani guru pendamping 5 orang. Museum Gumuk Pasir yaitu Gedung Kerucut, Lorong Pengetahuan, dan Gedung Pameran. Di Gedung Rombongan SMP 2 Kretek yang tiba pada pukul Kerucut yang terdiri dari empat lantai, masing-masing09:00 WIB di PGSP disambut oleh staf PGSP di muka lantai memiliki tema yang spesifik yaitu KepesisiranGedung Kerucut, Museum Gumuk Pasir. Siswa-siswi (lantai satu), Alat-Alat Pemetaan (lantai dua), Gumukdan guru pendamping kemudian diarahkan menuju Pasir (lantai tiga), dan gardu pandang ke arah lautstudio untuk menonton film dokumenter Dinamika (lantai empat).Pesisir Parangtritis. Film dokumenter yang diputarsecara sederhana dan ringan memaparkan tentang Lorong Pengetahuan adalah tujuan keduapotensi dan tantangan pengelolaan sumber daya di setelah Gedung Kerucut. Lorong PengetahuanDesa Parangtritis. merupakan bangunan penghubung antara Gedung Kerucut dengan Gedung Pameran. Bentuk bangunan Selesai menonton film, siswa-siswi mengikuti kuis Lorong Pengetahuan yang memanjang dilengkapidi dalam studio yang disampaikan oleh staf PGSP. Hal arsitektur lantai yang tersusun sedemikian rupaini merupakan bentuk edukasi yang menyenangkan menyerupai bebatuan di tengah sungai yangkarena pembelajaran dilakukan tanpa disadari oleh digunakan untuk menapaki perjalanan sepanjangsiswa-siswi yang bersangkutan. Pengemasan kuis lorong. Di sini berisi informasi terkait prosesdilakukan dengan bentuk mengisi teka-teki silang pembentukan gumuk pasir, tipe gumuk pasir, dan(TTS) yang terdiri dari serangkaian kata. Bagi siswa- syarat pembentukan gumuk pasir.Peserta mendapatkan hadiah dalam acara quiz
PERISTIWA 13BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Tour Museum Gumuk Pasir Tujuan akhir dari perjalanan kelilingMuseum Gumuk Pasir adalah Gedung Pameran.Gedung Pameran terdiri dari dua lantai. Di lantaidua terdapat simulator pesawat nirawak yangdilengkapi remote control. Banyak yang begituantusias untuk mencoba simulator, bahkan begituasyik seakan-akan benar-benar merasakan sensasimenerbangkan pesawat yang sesungguhnya.Siswa lainnya yang menonton juga ikut bergembiramenyaksikan aktivitas tersebut. Setelah selesai, perjalanan keliling MuseumGumuk Pasir ditutup dengan berfoto bersamamenggunakan pesawat nirawak. Siswa dansiswi begitu antusias yang ditunjukkan denganmembentuk formasi tulisan “SPEDUTEX”. Seluruhrangkaian kegiatan akhirnya selesai pukul 10:40.Kegiatan Road Show PGSP diharapkan mampumengenalkan PGSP kepada masyarakat sekaligusmendorong peserta didik untuk berkunjung kemuseum serta pemahaman akan pentingnyarestorasi Gumuk Pasir Parangtritis.
14 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWAPGSP Goes to Seminar Nasional dan InternasionalParangtritis Geomaritime Science Park (PGSP) Trunojoyo Madura. Seminar ini mengusung temamemiliki visi untuk menjadi center of excellent “Science-Technology based Marine and Fisheriesfor geospatial information technology, education, Development for Sustainabilty”. Diharapkan,research and innovation di bidang kepesisiran dan seminar ini mampu menjadi sarana bagi penelitikelautan di Indonesia. Perwujudan visi itu dilakukan di bidang kelautan dalam mendesiminasikan hasilmelalui misi PGSP untuk terlibat aktif dalam penelitiannya serta memperkuat jejaring antaramelakukan riset. Parangtritis Geomaritime Science peneliti, stakeholder, dan praktisi.Park setidaknya ‘bersafari’ telah mengikuti delapan Seminar Nasional Penginderaan Jauh (Sinaskali seminar nasional dan seminar internasional yang Inderaja) 2016 adalah seminar keempat yangdiselenggarakan dari berbagai universitas/instansi. diikuti PGSP. Seminar Nasional PenginderaanPartisipasi ini juga sekaligus menjadi sarana PGSP Jauh 2016 merupakan acara ilmiah tahunan yanguntuk mensosialisasikan berbagai penelitian dan diselenggarakan oleh Lembaga Penerbangan dankegiatan yang telah dilakukan selama ini. Antaraksi Nasional (Lapan) dan bertujuan untukPertama, PGSP telah mengikuti Seminar Nasional ke-2 menjadi forum diskusi, diseminasi dan pertukaranMagister Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai hasil-hasil penelitian, pengembangan, dan(MPPDAS) Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada kerekayasaan (litbangyasa) yang terbaru dalampada tanggal 12 Mei 2016 di Auditorium Merapi teknologi penginderaan jauh serta pemanfaatannya.Fakultas Geografi UGM. Seminar ini mempunyai tiga Seminar dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2016tema utama yaitu; 1) Ekosistem, Tata Ruang Pesisir, di The Margo Hotel Depok. Tema dari seminardan Manajemen Bencana di Kawasan Pesisir dan DAS; ini adalah “Penguatan Kemandirian Iptek dan2) Teknologi geospasial dalam pengelolaan pesisir Pemanfaatan Penginderaan Jauh untuk Mendukungdan DAS; dan 3) pendidikan, aspek sosial, politik, Pengelolaan Sumberdaya Alam, Lingkungan danekonomi, budaya kependudukan dan kebijakan Mitigasi Bencana”.dalam pengelolaan pesisir dan DAS”. Seminar kelima yang diikuti oleh PGSP adalah TheSeminar kedua yang PGSP ikuti adalah Seminar Second International Conference of IndonesianNasional di Fakultas Geografi Universitas Society for Remote Sensing (ICOIRS). The 2nd ICOIRSMuhammadiyah Surakarta 2016 pada tanggal 4 Juni dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2016 di2016 di Solo dengan tema “Peran Masyarakat dalam Yogyakarta dengan tema “Remote Sensing for aUpaya Penanggulangan Mengurangi Risiko Bencana Better Governance”. Seminar ini bertujuan sebagaiTerkait Perubahan Iklim”. Kegiatan ini merupakan ajang forum pertukaran ide dan pengetahuan tentangkomunikasi antar penggiat geografi di Indonesia, keuntungan dan tantangan penginderaan jauhsehingga didapatkan hasil penelitian dan juga hasil sebagai elemen penting dalam Pemerintahan.pengabdian pada masyarakat yang berkualitas dan Untuk yang keenam, PGSP mengikuti The 3rdmemiliki daya guna untuk mengurangi risiko bencana International Symposium on LAPAN-IPB Satelliteterkait perubahan iklim. (LISAT) 2016. LISAT Symposium 2016 dilaksanakanSeminar Nasional Kelautan Universitas Trunojoyo pada tanggal 25 Oktober 2016 di IPB InternationalMadura 2016 menjadi seminar ketiga yang diikuti Covention Center (IICC) dengan tema “The 3rdPGSP. Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 27 International Symposium on LAPAN-IPB Satellite forJuli 2016 di Auditorium Pasca Sarjana Universitas Food Security and Environmental Monitoring”.
PERISTIWA 15BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Forum ketujuh yang diikuti PGSP adalah The 3rd and Education (ICGE). ICGE dilaksanakan padaConference of Geospatial, Information, and Science tanggal 29 Oktober 2016 di Malang. ICGE(CGISE) dan Forum Ilmiah Tahunan-Ikatan Surveyor merupakan kegiatan yang diselenggarakanIndonesia (FIT-ISI) 2016. CGISE adalah konferensi dua oleh Departemen Geografi Fakultas Ilmu Sosialtahunan yang diselenggarakan oleh Departemen Universitas Negeri Malang. Tema yang diangkatTeknik Geodesi, Universitas Gadjah Mada. Sedangkan pada konferensi ini adalah “StrengtheningFIT-ISI adalah Forum Ilmiah Tahunan yang Synergy of Geography for Our Future World”.diselenggarakan Ikatan Surveyor Indonesia. CGISE Parangtritis Geomaritime Science Park di masadan FIT-ISI dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober yang akan datang akan semakin meningkatkan2016 di Yogyakarta. Tema dari kegiatan ini adalah kualitas riset yang dilakukan. Selain itu, PGSP jugaSpirit Kebijakan Satu Peta dalam Rangka Mendorong menanti para mahasiswa yang ingin melakukanPercepatan Pembuatan Peta Desa, Peta Rencana Detail riset kolaborasi bersama PGSP. Diharapkan keTata Ruang dan Pembangunan Infrastruktur. depan, peran PGSP dan juga visi misi yang telahSeminar terakhir di tahun 2016 yang diikuti PGSP tertuang mampu diterapkan dan dikembangkanadalah First International Conference on Geography untuk kepentingan bersama.
16 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 PERISTIWAPeluncuran Buku Geoekologi Kepesisiran danKemaritiman DIY di puncak Hari InformasiGeospasial Ke-47 Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Penyelenggaraan Hari Informasi GeospasialNasional (Bakosurtanal) resmi berdiri pada tanggal (HIG) Tahun 2016 dengan tema “BIG Bangkit dan17 Oktober 1969 sebagai badan yang bertanggung Terbarukan” sebagai momentum untuk terus berubahjawab terhadap koordinasi pemetaan dan survei dan menjadi besar sekaligus komitmen BIG dalamdasar sumber daya alam nasional (Keppres No 83 penyelenggaraan Informasi Geospasial yang mengacutahun 1969 tentang pembentukan Bakosurtanal). kepada satu standar, satu referensi, satu geodatabasePada perkembangannya, Bakosurtanal mengalami dan satu geoportal, guna mengimplementasikanbeberapa perubahan dalam hal tugas, fungsi dan Perpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatanstruktur kelembagaan dengan dikeluarkannya UU Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (One Map Policy).No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasialdan bertransformasi menjadi Badan Informasi Tahun 2016 ini BIG mengadakan peringatanGeospasial (BIG). Berdasarkan sejarah panjang itu, bulan HIG mulai dari tanggal 1-31 Oktober 2016.maka Kepala BIG pada tanggal 26 Agustus 2015 Adapun rangkaian acara HIG diisi dengan berbagaitelah mengeluarkan Keputusan Kepala BIG Nomor kegiatan, diantaranya Seminar Nasional Geomatika,42 Tahun 2015 tentang Hari Informasi Geospasial. pertandingan olah raga, bazar murah, khitanan massal, pengobatan gratis, donor darah, Seminar
PERISTIWA 17BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Penguatan Budaya Organisasi, dan Open House BIG Selain itu “Bhumandala Award” juga akan“Kepoin Geospasial”, Workshop Geospasial, Workshop dianugerahkan kepada insan media dan generasiPurnabhakti, dan Roadshow Geospasial. Acara puncak muda bangsa yang telah membuat tulisanHIG yang ke-47 ini rencananya akan dihadiri Menteri mengenai pentingnya informasi geospasial, yaituPerencanaan Pembangunan nasional (PPN)/ Kepala Lomba Penulisan Artikel Pemetaan Desa untukBappenas, Menteri Agraria dan tata Ruang (ATR)/ Kepala Wartawan Media Cetak dan Online 2016. TotalBPN, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), naskah yang masuk sebanyak 38 naskah artikelKepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk . Sebelumnya telah dilakukan seleksi awal(BNPB), Gubernur Kalimantan Timur, Gubernur pada tanggal 7 Oktober 2016, dan terpilih 20Kalimantan Utara dan Kepala BIG tentunya. naskah yang selanjutnya diseleksi oleh Dewan Juri. Selain itu, juga diadakan Lomba Menulis Cerpen Selanjutnya, dalam rangka implementasi Perpres “Peta Untuk Remaja Indonesia” SMP dan SMA27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial dan sederajat. Jumlah naskah yang masuk dariNasional (JIGN), BIG akan menganugerahkan kategori A adalah sebanyak 89 naskah. Sedangkan“Bhumandala Award” kepada Kementerian/Lembaga dari kategori B adalah sebanyak 117 naskah.(K/L), Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang Dari penilaian didapatkan 10 pemenang untuktelah mengembangkan Simpul Jaringan Informasi masing-masing kategori, dimana selanjutnya 4Geospasial-nya dalam kerangka pembangunan juara pertama diundang ke kantor BIG di Cibinongnasional. Ada 5 kategori untuk penghargaan Simpul untuk mendapatkan hadiah pada acara puncakJaringan, yaitu : Lima Simpul Jaringan Terbaik untuk peringatan Hari Informasi Geospasial tanggal 17kategori Kementerian/Lembaga; Lima Simpul Oktober 2016.Jaringan Terbaik untuk Kategori Provinsi; Lima SimpulJaringan Terbaik untuk Kategori Kabupaten; Lima Pada peringatan tersebut juga dilakukanSimpul Jaringan Terbaik untuk Kategori Kota; serta peluncuran buku oleh Kepala Badan InformasiTerbaik untuk Kategori Simpul Jaringan Berkembang. Geospasial yang diterbitkan oleh Badan InformasiKabupaten Bantul pada puncak peringatan Hari Geospasial. Salah satu buku yang diluncurkanInformasi Geospasial Ke-47 tanggal 17 Oktober adalah Geoekologi Kepesisiran dan Kemaritiman2016 mendapat penghargaan Bhumandala Award Daerah Istimewa Yogyakarta. Buku ini disusunpada Kategori Lima Simpul Jaringan Terbaik Tingkat oleh Parangtritis Geomaritime Science Park yangKabupaten. Penghargaan diberikan oleh Menteri dapat menjadi referensi populer bagi pemerintah,Perencanaan Pembangunan Nasional/Ka. BAPPENAS masyarakat, akademisi dan bisnis dalam rangkadan Kepala Badan Informasi Geospasial di Badan mengembangkan pesisir selatan Daerah IstimewaInformasi Geospasial Cibinong. Penghargaan diberikan Yogyakarta sejalan dengan program Gubernurkarena Kabupaten Bantul berhasil menerapkan lima DIY menjadikan Selatan Yogyakarta sebagai teras(5) pilar Jaringan Informasi Geospasial Nasional (JIGN) depan DIY.dalam pengembangan simpul jaringan.
18 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 BUDAYANuansa Samudra dalamTarian Suku Bajo Jika ingin mengetahui betapa kayanya Suku Bajo memiliki banyak julukan. Di Indonesiakebudayaan Indonesia, maka tengoklah slogannya sendiri, ada cukup banyak panggilan untuk suku Bajo,yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Makna ‘kekayaan’ yang di antaranya adalah “Orang Laut”, “Suku Laut”, dandapat diterjemahkan melalui slogan tersebut adalah “Suku Bajo”. Di Malaysia, panggilan suku Bajo disebutkeberagamaan budaya dari berbagai suku yang sebagai “Orang Kuala”, “Sama Bajau”, “Bajau Laut”. Ditinggal berdampingan di Indonesia. Myanmar dan Thailand dipanggil dengan sebutan “Mawken” atau “Chao Nam”. Salah satu suku yang ada di Indonesia adalahsuku Bajo. Namun, ternyata suku Bajo tidak hanya Meskipun berbeda-beda, kesamaan budayaada di Indonesia, melainkan tersebar hampir di menjadi benang merah di antara keberagaman namaseluruh perairan asia tenggara1. Asal usul mengenai suku Bajo. Suku Bajo di tiap daerah juga memilikisuku Bajo pun terdiri dari beragam teori yang hingga karakteristik yang sama, yaitu memiliki kemampuansaat ini masih didiskusikan oleh para ahli. melaut yang hebat dan mulai tinggal di pesisir pantai atau pulau karang.1Benny Baskara. 2011. Manifestasi Identitas Islam Suku Bajo dalam Naskah Lontarak Assalenna Bajo. Kawistara Volume I Nomor 1 April 2011: 15-27.
BUDAYA 19BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Tidak hanya hebat mengarungi lautan, suku Tari lainnya yang menjadi khazanah budayaBajo juga mahir mengekspresikan nuansa samudra suku Bajo adalah tari Igal. Tarian ini memiliki filosofimelalui tari adat. Suku Bajo memiliki banyak tarian, di dari gerakan burung Linggisan atau “helang laut”.antaranya adalah Tari Daling. Tari Daling diperkirakan Kata“helang”dalam bahasa inggris disebut sebagaiberasal dari pelaut Spanyol yang pernah tinggal di “eagle” sehingga tarian ini disebut sebagai tarianPulau Sulu, Filipina. Igal. Nama tarian ini berasal dari bahasa inggris Pementasan tarian Igalan hanya dikhususkanyaitu “darling” yang berarti “kekasih”. Hingga saat pada acara adat suku Bajau seperti pestaini, tarian itu masih sering dilakukan pada saat acara pernikahan, dan penyambutan tamu. Seluruhpenyambutan bupati, acara pernikahan, dan khitanan. pengisi acara adatnyapun hanya berasal dari wargaBahkan tidak jarang pula diadakan lomba tari Dalling keturunan suku Bajo.antardesa. Tarian adat memang pada mulanya hanya Tari Daling menceritakan tentang pesona gadis dilakukan sebagai rangkaian ritual adat dancantik yang menawan. Tari ini biasanya dibawakan kegiatan adat. Namun, dewasa ini tarian telaholeh tiga atau lima penari perempuan dengan diiringi berkembang ke tingkatan berikutnya. Tarian dapattiga lagu yang berbeda. Ketika tarian ini sedang digunakan sebagai wahana dengan pesan-pesandibawakan, penonton boleh maju menghampiri spesifik, seperti kritikan dan media ekspresif.penari untuk memberi “saweran” yang diselipkan di Ke depan, tarian adat memiliki potensi untukkepala para penari. berkembang lebih lanjut dan ‘berbicara’ lebih banyak di pentas dunia.
20 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 JENDELARencanaTata Ruang Laut Nasional:Dukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Kehidupan laut Indonesia diperkirakan akan Rencana Tata Ruang Laut Nasional memilikisemakin ramai dengan beragam aktivitas di masa yang cakupan bahasan mulai dari tujuan, arah kebijakanakan datang. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan strategi penerapan struktur dan pola ruang lautisu kemaritiman yang digagas oleh Pemerintah hingga kawasan laut lainnya sehingga diharapkanRepublik Indonesia di era kepemimpinan Joko Widodo dapat menciptakan kondisi pengelolaan lautyang bercita-cita memperkuat peran Indonesia sebagai yang berkelanjutan dan mampu meningkatkanporos maritim dunia. perekonomian masyarakat pesisir secara khusus dan Indonesia secara umum. Selain isu kemaritiman yang melihat lautsebagai media penghubung, isu kelautan Indonesia Tidak adanya RTRLN menimbulkan berbagaisebagai ruang yang memiliki sumber daya alam yang polemik. seperti kasus rusaknya kabel bawah lautberlimpah menjadi penting juga untuk diperhatikan. di Riau. Kerusakan ini disebabkan karena jangkarIndonesia memiliki potensi sumber daya ikan laut yang kapal dan juga dicuri karena dikira sebagai kabelvolume dan nilai produksi tiap komoditas unggulannya tembaga. Lain halnya dengan kasus yang ada disemakin cenderung meningkat dari tahun 2010-2014. Kepulauan Seribu. Meskipun secara administratif termasuk dalam DKI Jakarta, kenyataannya Potensi lestari sumber daya ikan laut Indonesia perencanaan yang dilakukan masih membutuhkanjuga tersebar di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia banyak perbaikan karena kurang maksimal2. Hal inimencapai 6,5 juta ton per tahun. Dari seluruh memberikan dampak negatif yang berlanjut padapotensi yang ada tersebut, jumlah tangkapan yang daya dukung lahan yang perlu diperhaikan.diperbolehkan (JTB) adalah sebesar 5,12 juta ton pertahun. Regulasi pembatasan tangkapan ini diperlukan Adanya RTRLN akan mampu meminimalisasiuntuk menjaga keberlanjutan stok ikan di masa yang tumpang tindih berbagai kepentingan yangakan datang1. ada. Salah satu contoh nyata sinergi program pemerintah adalah pembangunan tol laut. Program Pengelolaan laut yang baik pastinya akan tol laut Indonesia merupakan terobosan yang luarmemperhatikan aspek hukum sehingga keberadaan biasa tepat, mengingat 90% distribusi logistikRencana Tata Ruang Laut Nasional (RTRLN) yang saat internasional melalui laut, dan 40% di antaranyaini tengah disusun menjadi penting untuk segera melalui Indonesia3. Diharapkan melalui adanya toltersedia. Secara sederhana, RTRLN merupakan suatu laut, akan mampu mendongkrak industri kargo/paket pedoman komprehensif tentang pengaturan logistik nasional untuk berperan lebih jauh.kebijakan yang berkenaan dengan kemaritiman dankelautan yang ada di Indonesia.1 David Setia Marodong. 2016. Potensi Besar Perikanan Tangkap Indonesia. Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses di http://setkab.go.id/potensi-besar-perikanan-tangkap-indonesia/ pada tanggal 7 Desember 2016 Pukul 10:09 WIB.2 Arif Giyanto. 2016. Rencana Tata Ruang Laut Nasional, Upaya SInergikan Pembangunan dan Pemanfaatan Kekayaan Laut Maritime Observer. DIakses di http://maritimeobserver.com/2016/01/rencana-tata-ruang-laut-nasional-upaya-sinergikan- pembangunan-dan-pemanfaatan-kekayaan-laut/ pada tanggal 7 Desember Pukul 10:27.3 Bappenas. 2016. Laporan Implementasi Konsep tol Laut 2015. Di akses di http://nusantarainitiative.com/wp-content/ uploads/2016/02/150915-Buku-Tol-Laut-bappenas.pdf pada tanggal 1 November 2016 Pukul 17:11 WIB.
JENDELA 21BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Sayangnya, aplikasi RTRLN dalam pembangunan bawah permukaan laut membangun teknologiTol Laut Indonesia baru menyentuh laut dari aspek sedemikian rupa untuk mencegah masuknya airfisik semata. Padahal, laut memiliki aspek yang lebih laut. Salah satunya adalah membangun gumukluas dan sumber daya alam yang tersebar begitu luas pasir buatan. Oleh karen itu, dibuatlah Peta Potensidi bawah permukaan laut. Telah banyak negara dari Ekstraksi dan Pengerukan Pasir di wilayah NorthBenua Eropa yang telah menerapkan tata ruang laut Sea. Dengan pendekatan berdasarkan ekosistem,yang lebih spesifik. diharapkan kegiatan pengambilan sumber daya pasir yang dilakukan tidak akan merusak alam. Contoh perencanaan tata ruang laut di Eropaadalah The PlanCoast Project yang melibatkan Perencanaan Tata Ruang Laut Nasional16 negara (Bulgaria, Romania, Ukraina, Albania, Indonesia, selain mempertimbangan kondisi fisik,Montenegro, Bosnia-Herzegovina, Italia, Polandia, juga perlu mempertimbangan kondisi sosial yangdan Jerman) di tiga laut yaitu Laut Hitam, Laut ada di masing-masing pesisir. Beragamnya budayaAdriatik, dan Laut Baltik4. Kerja sama ini difokuskan setempat tentu akan membutuhkan penangananpada kebijakan maritim dan menganalisis lebih lanjut yang spesifik. Hal yang penting adalah bahwatentang aplikasi ICZM lebih lanjut menggunakan keberhasilan RTRLN juga memerlukan peranmodern sistem informasi geografis. dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat. Oleh karena itu, mari Contoh lainnya adalah Belanda yang memiliki bersama kawal RTRLN untuk Indonesia PorosIntegrated Management Plan for The North Sea 20155. Maritim Dunia!Belanda yang sebagian besar wilayahnya berada di4 Sustainable Project. 2008. Handbook on Integrated Maritime Spatial Planning: Experience, Tools & Instrument, and Case Studies. Sustainable Project, Berlin.5 Nicole Schafer. 2009. The Integrated EU Maritime Policy and Maritime Spatial Planning – The Way Ahead. European Marine Sand and Gravel Group Conference, 7-8 May 2009.
22 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 JENDELASekilasTentang:Zonasi Gumuk Pasir Parangtritis Gumuk pasir merupakan sebuah kenampakan pembukaan tambak adalah kegiatan yang mampualam berupa gundukan pasir yang biasanya terbentuk mengurangi kecepatan angin dan mengancamdari asal proses Aeolian (angin). Gumuk pasir bisa keberadaan gumuk pasir. Berbagai upayaditemukan di wilayah gurun, pesisir, dan di bawah dilakukan untuk menyelamatkan keberadaanpermukaan air. Gumuk pasir memiliki berbagai bentuk, gumuk pasir, salah satunya adalah dengantergantung pada jumlah pasir, ukuran pasir, kekuatan ditetapkannya Gumuk Pasir Barkhan Parangtritisangin, arah angin, iklim lokal dan keadaan morfologi oleh Kementerian ESDM sebagai salah satu darisekitar yang mampu mengubah arah angin. Beberapa sembilan kawasan Geoheritage yang ada di DIY.jenis gumuk pasir di antaranya adalah transversal, Langkah nyata juga dilakukan oleh Pemerintah DIYbarchanoid, longitudinal, parabolic, star dan Barchan bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)(indonesia; barkhan). Salah satu jenis gumuk pasir di terkait dengan menetapkan kawasan Gumuk PasirIndonesia yang sangat terkenal adalah Gumuk Pasir Barkhan Parangtritis sebagai “Kawasan KagunganBarkhan Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Dalem”. Dinamakan sebagai “Kawasan KagunganBantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dalem” karena semua lahan gumuk pasir di Parangtritis merupakan tanah milik Sultan (Sultan Gumuk Pasir Barkhan merupakan gundukan pasir Ground).berbentuk bulan sabit yang terbentuk dari morfologilokal yang membelokkan arah angin. Gumuk Pasir Pemecahan konflik kepentingan penggunaanBarkhan di Pantai Parangtritis tergolong unik karena lahan di Gumuk Pasir Parangtritis dapatGumuk Pasir Barkhan tumbuh di wilayah beriklim diminimalisasi dengan adanya pembagian zonatropika basah (tipe barkhan umumnya muncul di iklim penggunaan lahan. Hal ini perlu dilakukan agararid). Faktor lain yang membuat kawasan Gumuk Pasir semua kepentingan dapat terakomodasi. BerbagaiBarkhan di Parangtritis ini menjadi sorotan adalah pihak terlibat dalam perumusan zonasi gumukkarena Gumuk Pasir Barkhan berada di Sumbu Imajiner pasir, mulai dari Dinas Kelautan dan Perikananyang menghubungkan antara Gunungapi Merapi, Kabupaten Bantul, Laboratorium GeospasialKaraton, dan Pantai Selatan Jawa. Pesisir Parangtritis (sekarang bernama PGSP), Universitas Pembangunan Nasional Veteran, dan Saat ini wilayah Gumuk Pasir Barkhan Parangtritis Universitas Gadjah Mada. Ada tiga rancangankurang mendukung proses pembentukan gumuk zonasi yang dihasilkan namun yang terpilih adalahpasir karena perubahan penggunaan lahan yang zonasi gumuk pasir yang terdiri tiga Zona, yaitumasif. Pembangunan pemukiman, sarana wisata, Zona Penunjang, Zona Inti, dan Zona Terbatas.penghijauan, pembukaan lahan pertanian, danZona Inti
JENDELA 23BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Zona Penunjang Zona Penunjang Pembagian zona tersebut mempertimbangkan aspek Zona Inti merupakan zona yang difungsikan faktor yang berpengaruh pada pembentukan gumuk sebagai kawasan konservasi Gumuk Pasir Barkhan. pasir dan kondisi penggunaan lahan eksisting. Zona Inti dimaksimalkan sebagai tempat tumbuh kembangnya Gumuk Pasir Barkhan yang semakin Zona Penunjang memiliki luas 176,6 ha. Zona hari luasannya semakin menurun. Luas Zona Inti Penunjang berfungsi sebagai kawasan penyangga adalah 141,15 ha. Berdasarkan interpretasi yang keberadaan gumuk pasir. Saat ini Zona Penunjang dilakukan dengan menggunakan data foto udara, didominasi oleh hutan lahan kering, lahan terbuka luasan (penutup lahan berupa) gumuk pasir di dan semak belukar. Berbagai aktivitas masyarakat Zona Inti tinggal 30,78 ha atau 21,8% dari total yang dilakukan di Zona Penunjang saat ini adalah luas Zona Inti. Pengurangan luas gumuk pasir di kegiatan wisata, pertanian, penggembalaan dan Zona Inti terjadi karena perubahan penggunaan kuliner. Luasan Gumuk Pasir Barkhan yang tersisa di lahan dari gumuk pasir menjadi hutan lahan kering. Zona Penunjang adalah 2,66 ha. Keberadaan Gumuk Tanaman yang dibudidayakan di Zona Inti adalah Pasir Barkhan di Zona Penunjang sangat sempit Tanaman Cemara Udang (Casuarina equisetifolia). dikarenakan perkembangan semak belukar di zona Pengembangan sektor pariwisata di Zona Inti juga ini sangat cepat. mulai tumbuh. Pembukaan lahan parkir, rest area, dan pembukaan pantai baru (Pantai Cemara Sewu) ZonaTerbatas merupakan zona yang difungsikan merupakan contoh beberapa aktivitas pariwisata untuk aktivitas terbatas, yang artinya tidak boleh di Zona Inti yang berpotensi menghambat ada penambahan bangunan sehingga tidak pembentukan gumuk pasir. mengganggu jalannya angin yang membawa butiran pasir ke Zona Inti. Zona yang terletak di paling timur Salah satu langkah strategis yang dilakukan ini memiliki luas 95,3 ha. Zona Terbatas sangat padat untuk menjaga kelestarian Zona Inti adalah penduduk karena berstatus sebagai pusat aktivitas dengan melakukan kegiatan Edu-Restorasi Gumuk wisata Parangtritis. Zona ini memiliki beberapa wisata Pasir Barkhan. Edu-Restorasi Gumuk Pasir Barkhan seperti Pantai Parangtritis, Pantai Parangendog, merupakan upaya pengembalian fungsi dan Cepuri, Sumber Mata Air Panas Parangwedang, Gua kondisi alami Zona Inti berbasis kegiatan edukasi. Panepen, Monumen Soedirman, Makam Syekh Bela- Salah satu langkah yang dilakukan dalam kegiatan Belu, Makam Syekh Maulana Magribi. Puluhan ribu Edu-Restorasi Gumuk Pasir Barkhan adalah dengan wisatawan memadati Zona Terbatas setiap pekan. melakukan penertiban Zona Inti. Penertiban gumuk Potensi ekonomi yang melimpah menimbulkan pasir mengacu surat dari Gubernur DIY Nomor daya tarik tersendiri bagi orang luar yang ingin 180/3557/2016 tentang Penanganan Gumuk Pasir bekerja maupun berinvestasi pada Zona Terbatas. di Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul dan surat Pengendalian perubahan penggunaan lahan Zona dari Karaton Yogyakarta Nomor 120 W&K/VII/2016 Terbatas terus dipantau oleh aparat berwajib tentang Penertiban Gumuk Pasir. sehingga tidak mengganggu kelestarian gumuk pasir. Tambak UdangPertanian
24 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 JENDELAPencadanganTaman Pesisir Bantul“Memberi Harapan Konservasi Mangrove Baros”Zonasi kawasan mangrove Baros Kabupaten Bantul dapat dikembangkan untuk kepentingan pengembanganilmu pengetahuan, Kawasan mangrove Baros terdiri dari Avicennia penelitian, pendidikan serta wisata bahari sehinggasp seluas lebih kurang 60%, jenis Rhizophora sp 20% ditinjau perlu adanya peraturan konservasi.yang lain diantaranya Burguiera dan Nypa Fritican Peraturan ini menjadi bekal dalam perlindungan20%. Menjadi unik mengingat bahwa wilayah ini kawasan mangrove Baros serta konservasinya.berada di muara Sungai Opak. Apabila meninjau secaramorfologinya, hulu Sungai Opak berada di Gunung Kawasan mangrove Baros terdiri dari 3 zonasi,Merapi dengan aktivitas erupsi yang tinggi. Hal ini yaitu : a) Kawasan Zona Inti Mangrove, b) Kawasanmengakibatkan materi sedimen yang terdistribusi di Zona Pemanfaatan Terbatas, dan c) Kawasan ZonaSungai Opak ialah pasir dan krikil vulkanik. Wilayah Peruntukan Lainya 83. Kawasan Zona inti denganBaros yang tepat berada di outlet Sungai Opak luas 10 Ha merupakan kawasan pokok penanamanterbentuk oleh sedimen pasir, sedangkan syarat hidup dan perkembangan mangrove dengan berbagaiyang baik bagi ekossistem mangrove ialah lumpur. jenis. Kawasan ini dijaga dari aktifitas budidaya apapun sehingga kawasan ini mampuberkembang Kelompok Pemuda Pemudi Baros (KP2B) menjadi menjadi ekosistem mangrove yang baik.perintis konservasi kawasan mangrove Baros. Kelompok Tumbuhnya ekosistem mangrove dapat ditandaipelestarian mangrove ini merupakan kelanjutan dari dengan beragamnya fauna yang tinggal. BahkanLSM Relung dalam program pembibitan mangrove mangrove berkembang baik mampu menjadidi tahun 2013. Giatnya pelestarian yang dilakukan tempat bertelur (Spawning ground) komunitasdi kawasan ini membuahkan hasil berupa Peraturan ikan maupun burung dan juga sebagai tempatBupati Bantul nomor 284 Tahun 2014 Tentang membesarkan anakan (nursery ground) (WulanPencadangan Kawasan Konservasi Taman Pesisir di dkk, 2016).Kabupaten Bantul. Berangkat dari potensi sumberdayaalam berupa vegetasi mangrove yang dimiliki pesisirPerspektif 3D kawasan Mangrove Baros
JENDELA 25BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Foto condong kawasan mangrove Baros Kawasan zona pemanfaatan terbatas mangroveBaros seluas 83 Ha digunakan untuk kegiatan edukasidan penelitian di mangrove Baros. Kawasan ini dapatdijadikan sebagai laboraturium alam mangrove,seperti lokasi edukasi pembibitan dan penanamanmangrove. Observasi kawanan burung mangrovejuga dapat dilakukan di kawasan ini. Kegiatan dikawasan ini sangat dibatasi hanya yang berkaitandengan konservasi mangrove. Kawasan zona peruntukan lainnya merupakankawasan sepadan mangrove sehingga tidaklangsung berbatasan langsung dengan kawasanbudidaya. Kawasan peruntukkan lainnya dapatdigunakan sebagai fasilitas umum yang berkaitandengan pelestarian dan konservasi gumuk pasir.Zona peruntukan lainnya di kawasan mangrovebaros seluas 5 Ha yang melingkupi seluruh kawasanmangrove Baros. Kawasan mangrove Baros tidak hanya menjadikawasan pelestarian namun juga, fungsinya sebagaipencadangan taman pesisir, mengambil peransebagai kawasan wisata edukasi. Keindahan akar daripepohonan mangrove menjadi ciri yang unik, sangatmenarik dengan landskap laguna Samas. Hal lain,kawasan ini berada di laguna Samas sehingga tidakberhadapan langsung dengan perairan samudrahindia yang memiliki ombak yang besar. Hal tersebutmenguntungkan dalam penanaman bibit olehKarena airnya yang tenang, serta perairan lagunayang tenang aman bagi wisatawan. Akar nafas pohon mangrove
26 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 ILMIAH Optimalisasi Kawasan Ekosistem MangroveTelukDanar Kecamatan Kei KecilTimur, MalukuTenggara Untuk Pengembangan Kawasan Ekowisata Arie Patria Utama Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Keamanan Maritim, Universitas Pertahanan Komp. Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul Bogor, Jawa Barat, Indonesia. 16810 Email: [email protected] ABSTRACTDanar bay is located in the Danar village, Small Kei Eastern District of Southeast Maluku has a good potential tobe developed as an ecotourism area, mainly because having the mangrove ecosystem in this zone. This research wasconducted between May to September 2014. The purpose of this research is to assess the ecological suitability of thisarea for mangrove ecotourism in Danar Bay Small Kei Eastern District, Southeast Maluku, Indonesia. The methods used inthis research is a survey method. This research was conducted on the analysis of the suitability of the area for mangroveecotourism. The results of the analysis of the suitability of the Danar Bay Small Kei Eastern District of Southeast Maluku,Indonesia has sufficient level of conformity category appropriate to serve the ecotourism area of mangrove with apercentage of 66,15%.Keywords : Mangrove, Site Suitability, Ecotourism, Kei ArchipelagoPENDAHULUAN ekonomis yang maksimal dengan memperhatikan Indonesia merupakan negara kepulauan kelestarian fungsi ekologisnya.(archipelago state) terbesar di dunia dengan luas laut Pemanfaatan kawasan hutan mangrovemencapai 6,32 juta km2 dan panjang garis pantai memberikan dampak yang berbeda baik terhadap99 ribu km terdiri dari kurang lebih 17.504 pulau sumber daya alam maupun bagi masyarakat. Salah(Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2015). Selain satu pemanfaatan kawasan hutan mangrove adalahitu, posisi Indonesia yang strategis di antara 2 benua, untuk kegiatan wisata. Kegiatan wisata memberikanAsia dan Australia, juga 2 samudra, Pasifik dan Hindia, kontribusi yang besar dalam peningkatan pendapatanmenjadikan wilayah laut Indonesia berada pada posisi baik masyarakat maupun daerah setempat apabilasilang jalur pelayaran dunia. Selain itu, Indonesia pengelolaannya dilakukan secara terpadu danmemiliki potensi sumber daya laut yang kaya, terutama berkelanjutan.potensi kawasan pesisirnya. Pada salah satu kawasan, di Kabupaten Maluku Kawasan pesisir merupakan wilayah peralihan Tenggara terdapat sebuah teluk yang bernama Telukantara ekosistem darat dengan laut yang memiliki Danar. Kawasan ini dapat ditempuh selama 1 jamkekayaan habitat dengan potensi flora dan fauna yang dari Ibu Kota Kabupaten Maluku Tenggara (Langgur)sangat beragam. Secara ekologis, kawasan pesisir melalui jalur darat. Kondisi ekosistem mangrove disangat kompleks dan mempunyai nilai sumber daya kawasan teluk danar masih tergolong cukup bagus danalam yang tinggi. Sumber daya alam yang terdapat di alami, terlihat dari masih banyaknya hewan liar yangkawasan pesisir antara lain perikanan, pasir, air laut, berada disana seperti burung, reptil, serta hewan liarmikroorganisme, terumbu karang, lamun, serta hutan lainnya.mangrove (Dahuri, et al., 2004). Hutan kawasan Teluk Danar tergolong ke dalam Hutan mangrove merupakan sebutan umum yang hutan produksi konversi (HPK). Kegiatan yang dilakukandigunakan untuk menggambarkan suatu komunitas oleh masyarakat sekitar hanya memanfaatkanpantai tropik yang didominansi oleh beberapa spesies mangrove untuk keperluan rumah tangga. Untukpohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai itu dirasa perlu dilaksanakannya penelitian untukkemampuan untuk tumbuh pada perairan laut mengetahui pemanfaatan yang tepat pada kawasan(Nybakken, 1992). Hutan mangrove memiliki nilai tersebut, salah satunya adalah sebagai kawasanekonomis dan ekologis yang tinggi, tetapi sangat rentan ekowisata. Untuk mengetahui kondisi kesesuaianterhadap kerusakan apabila kurang bijaksana dalam kawasan mangrove untuk kawasan ekowisata perlumempertahankan, melestarikan dan pengelolaannya. dilakukan pengamatan kondisi vegetasi mangroveDilihat dari banyaknya fungsi mangrove, perlu dilakukan berdasarkan kriteria kesesuian kawasan ekowisatapemanfaatan kawasan agar dapat diperoleh manfaat
ILMIAH 27BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016mangrove, sehingga pada akhirnya diketahui Kerapatan jenis (K)apakah kawasan Teluk Danar ini cocok untukdirekomendasikan sebagai kawasan ekowisata. Kerapatan relatif jenis (KR)METODE PENELITIAN Keterangan : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei ni = Jumlah total tegakan dari jenis ke-isampai dengan September 2014 di Teluk Danar, A = Luas area plot pengamatan (luas totalKecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten MalukuTenggara, Provinsi Maluku. Alat dan bahan yang petak contoh/plot)digunakan dalam penelitian ini adalah GPS, roll KR = Kerapatan relatif jenis ke-imeter, termometer, refraktometer, DO meter, pH K = Kerapatan jenis ke-imeter, Transek kuadrat, serta buku indentifikasimangrove. Frekuensi jenis (F) Dalam penelitian ini metode pengumpulan Frekuensi relatif jenis (FR)data yang digunakan adalah metode TransectLine Plots (TLP) (English, et al., 1994). Pada Lokasi Keterangan:penelitian ditarik 4 garis transek dengan panjang pi = Jumlah total pengamatan tempattransek 40m serta jarak masing-masing transek yaitu50m. ditemukannya jenis ke-i ∑ p = Jumlah total plot pengamatan Data yang dikumpulkan untuk dianalisis ∑ F = Jumlah frekuensi untuk seluruh jenisadalah data primer dan data sekunder. Data primer FR = Frekuensi relatif jenis ke-iberupa hasil pengamatan terhadap struktur vegetasimangrove, serta kualitas air di lapangan, sedangkan Dominansi jenis (D)data sekunder adalah data yang dikumpulkan dariberbagai dokumen dan literatur yang telah ada yang Dominansi relatif jenis (DR)dapat mendukung penelitian ini. Keterangan: Data mangrove yang dicatat adalah komunitas BA = cB2 / 4 π (cm²)mangrove yang berada di dalam plot (petak contoh) cB = Lingkar batang pohon dari jenis ke-iyang dipasang berbentuk bujur sangkar dengan A = Luas area plot pengamatan (luas totalukuran 10m x 10m (Pohon) dengan jumlah plotsebanyak empat buah plot di setiap garis transek petak contoh/plot)dengan tiap plot memiliki sub plot 5m x 5m ∑D = Luas total area penutupan untuk seluruh(Pancang) dan 1m x 1m (Semai). jenis Gambar 1. Garis transek dan petak contoh mangrove DR = Penutupan relatif jenis ke-iANALISIS DATA π (konstanta) = 3,1416 Nilai penting suatu jenis mangrove untuk tingkatpohon dan anakan ditunjukan berdasarkan Indeks NilaiPenting (INP) dengan nilai berkisar antara nol sampai300 (Badan Standarisasi Nasional Indonesia, 2011). INP=KR+FR+DR INP dapat diketahui dengan terlebih dahulumengetahui kerapatan relatif jenis (KR), frekuensi relatifjenis (FR), dan dominansi relatif jenis (DR). KR, FR, dan DRdapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
2281BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 ILMIAH Untuk menentukan indeks keanekaragaman Keterangan:(Shannon-Wiener) dianalisis dengan menggunakan IKK = Indeks kesesuaian kawasanrumus sebagai berikut: NKm = Nilai untuk kriteria keanekaragaman Keterangan: mangrove ni = jumlah individu tiap jenis NTm = Nilai untuk kriteria kerapatan mangrove N = jumlah semua individu tiap jenis JSm = Nilai untuk kriteria keanekaragaman Odum (1993) menyatakan bahwa indeks satwa liarkeanekaragaman terdiri dari beberapa kriteria yaitu: LDm = Nilai untuk kriteria landscape SWm = Nilai untuk kriteria sarana wisata < 1 menunjukkan keanekaragaman rendah. KOm = Nilai untuk kriteria telekomunikasi 1 - 3,0 menunjukkan keanekaragaman sedang KKm = Nilai untuk kriteria kemudahan medan > 3,0 menunjukkan keanekaragaman tinggi yang dilalui Kriteria baku kerusakan mangrove ditetapkan FTm = Nilai untuk kriteria frekuensi transportasiberdasarkan persentase luas tutupan dan nilai kerapatan AJm = Nilai untuk kriteria alternatif jalanmangrove (pohon/ha) yang hidup (Kementerian Σ BKi = Jumlah skor maksimal dari seluruhLingkungan Hidup, 2004). parameter yang digunakan Tabel 1. Kriteria Baku Kerusakan Mangrove HASIL DAN PEMBAHASAN Kerapatan Jenis Tabel 2. Kerapatan Jenis Mangrove Analisis kesesuaian lahan untuk kegiatan Berdasarkan Tabel diatas, stadia Pohonekowisata dilakukan dengan menggunakan didominasi oleh Rhizophora apiculata sebanyakperhitungan secara matematis. Model matematis yang 1119 tegakan/ha. Hal ini disebabkan karena lokasidigunakan untuk memperoleh indeks kesesuaian lahan penelitian memiliki substrat pasir halus sedikit(Yulianda, 2007) adalah sebagai berikut: berlumpur, salinitas yang tinggi yaitu 30‰ serta suhu rata-rata 26,3 °C. Kondisi seperti ini sangat cocok bagi Keterangan: Rhizophora apiculata berkembang biak (Noor, et al., IKK = Indeks kesesuaian kawasan 2006). Berdasarkan Kepmen LH no. 201 tahun 2004, Ni = Nilai parameter ke-i Dengan kerapatan stadia pohon sebesar 1256 tegakan/ NMaks = Nilai skor maksimal dari suatu ha, maka lokasi penelitian ini tergolong kedalam kategori rusak sedang. kategori kawasan konservasi Tercatat 2 jenis vegetasi mangrove yang tergolong pada stadia Pancang yaitu Lumnitzera littorea dan Ceriops decandra dengan kerapatan masing-masing jenis yaitu 25 tegakan/ha, rendahnya kerapatan pada stadia pancang ini dikarenakan lokasi penelitian yang masih terpengaruh pasang surut air laut serta memiliki salinitas cukup tinggi yaitu 30 ‰. Kondisi tersebut kurang cocok untuk Lumnitzera littorea dan Ceriops decandra yang membutuhkan kondisi perairan dengan pasokan air tawar yang kuat (Noor, et al., 2006). Sementara untuk stadia Semai hanya ditemukan jenis Rhizophora apiculata dengan kerapatan 25 tegakan/ha. dikarenakan banyaknya individu pada
ILMIAH 29BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016stadia semai yang tumbuh diluar dari transek serta Indeks Keanekaragaman (Shannon-Wiener)tingginya tingkat dominansi dari jenis Rhizophora Tabel 5. Indeks Keanekaragamanapiculata, sehingga menyebabkan sulitnya jenis lainuntuk bersaing. Hal tersebut menyebabkan sedikitnyadata yang tercatat.Indeks Nilai Penting (INP) Keanekaragaman jenis pada lokasi penelitian Tabel 3. Indeks Nilai Penting Mangrove di Lokasi Penelitian berkisar antara 0 – 0.69, Menurut kriteria yang dinyatakan oleh Odum (1993) bahwa nilai Rhizophora apiculata terlihat mendominasi pada keanekaragaman <1 tergolong rendah. Pada tingkatlokasi penelitian, dengan INP yang hampir mendekati pertumbuhan pohon, nilai keanekaragaman sebesarnilai maksimal yaitu 300. Hal ini disebabkan karena 0,47. Nilai keanekaragaman yang rendah disebabkankecocokan substrat pada lokasi penelitian yaitu pasir adanya dominasi dari jenis Rhizophora apiculatahalus berlumpur. Selain itu, perbedaan besar pohon dengan tingkat kerapatan yang tinggi serta ukuranjenis Rhizophora apiculata dengan jenis lain serta pohon yang cukup besar jika dibandingkan dengantingkat kerapatannya menyebabkan perbedaan INP jenis yang lainnya.yang cukup signifikan. Analisis Kesesuaian Kawasan Ekowisata Berdasarkan hasil pada Tabel 3 untuk tingkat Keberadaan bentang alam yang menarik dipertumbuhan pancang jenis Ceriops decandra terlihatmemiliki nilai INP sebesar 116,67, lebih tinggi dari jenis suatu kawasan seringkali dijadikan daya tarik utamaLumnitzera littorea yaitu 83,33. Perbedaan nilai INP bagi kawasan tersebut, terutama untuk kegiatanyang ada pada stadia pancang ini menunjukan bahwa ekowisata. Menurut hasil pengamatan, lokasijenis Ceriops decandra lebih mendominansi. penelitian ini memiliki panorama bentang alam yang cukup menarik adanya pelabuhan, menara navigasi dan kapal yang sudah lama tidak dipergunakan, serta hutan mangrove yang lebat dan masih tergolong alami ditambah pasir putih yang membentang dapat memberikan nuansa tersendiri bagi yang melihatnya Selain kerapatan mangrove dan bentang alam yang menarik, keanekaragaman satwa liar juga sangat diperhitungkan, semakin beragam satwa liar yang hidup didalam suatu kawasan, maka semakin menarik bagi para wisatawan. Tabel 6. Jenis Fauna yang ditemukan di Lokasi PenelitianKomposisi Jenis Tabel 4. Komposisi Jenis Magrove yang ditemukan di Lokasi Penelitian
30 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 ILMIAH Keanekaragaman jenis mangrove dan satwa liar Kawasan Teluk Danar ini berjarak 40 km daridi dalamnya, keberadaan bentang alam yang menarik Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara, Langgur.tidak cukup untuk memenuhi kriteria suatu wilayah Dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam jikasebagai kawasan ekowisata, sarana dan prasarana yang menggunakan kendaraan pribadi untuk mencapaiada merupakan syarat yang cukup penting. Berdasarkan lokasi tersebut. Medan yang harus dilalui untuk dapathasil pengamatan di kawasan Teluk Danar ini belum sampai di lokasi penelitian cukup mudah sehinggaterdapat sarana wisata, namun ada beberapa fasilitas dikategorikan sesuai untuk kawasan ekowisata. Hanyatidak terpakai yang dapat dijadikan sarana wisata ada satu alternatif jalan untuk menuju kawasan ini,seperti menara navigasi, kapal dan pelabuhan. Jaringan kondisi jalan cukup bagus untuk dilalui kendaraantelekomunikasi juga tidak kalah penting, berdasarkan bermotor. Transportasi umum juga tersedia untukhasil pengamatan, hanya satu jaringan telekomunikasi mencapai kawasan ini, namun hanya ada 1 armada,saja yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. frekuensi transportasinya hanya 2 kali dalam satu hari yaitu pukul 9 pagi serta pukul 3 sore. Tabel 7. Analisis Kesesuaian Lahan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata Berdasarkan hasil analisis kesesuaian kawasan SIMPULAN DAN SARANekowisata mangrove pada Tabel 7, Teluk Danar Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkanKecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggaratermasuk dalam kategori S2 yaitu Cukup Sesuai dengan bahwa vegetasi mangrove kawasan Teluk Danarnilai persentase 66,15%. Nilai tersebut diperoleh dari Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Maluku Tenggarahasil perhitungan terhadap nilai dari masing-masing masih tergolong kedalam kategori rusak sedang,parameter menggunakan rumus IKK dengan kerapatan mangrove sebesar 1.256 tegakan/ ha Spesies yang mendominasi kawasan tersebut Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, yaitu Rhizophora apiculata, dengan nilai INP sebesarmenunjukkan bahwa pengembangan ekowisata di 251,72. Kawasan Teluk Danar Kecamatan Kei KecilTeluk Danar Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupaten Timur Kabupaten Maluku Tenggara ini memiliki tingkatMaluku Tenggara cukup sesuai, namun ada beberapa kesesuaian kategori yang cukup sesuai untuk dijadikanfaktor pembatas yang perlu diperhatikan dalam upaya kawasan ekowisata mangrove dengan persentasepengembangannya sebagai lokasi Ekowisata Mangrove. sebesar 66,15 %.Beberapa faktor pembatas tersebut di antaranya adalahfrekuensi transportasi umum yang masih tergolong Perlu diadakannya penelitian lebih lanjutjarang beserta armada kendaraan yang masih sangat mengenai pengembangan kawasan ekowisata diminim, serta sarana dan prasarana yang ada di kawasan Teluk Danar Kecamatan Kei Kecil Timur Kabupatentersebut hendaknya ditambah. Selain itu beberapa Maluku Tenggara khususnya mengenai zonasi kawasanfasilitas yang telah ada bisa dialihfungsikan seperti dan tata ruang untuk kegiatan ekowisata di kawasanmenara navigasi yang dialihfungsikan sebagai menara tersebut.untuk pengamatan burung atau birdwatching. Sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kawasan Teluk Danar cukup sesuai, maka perlu
ILMIAH 31BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016adanya perbaikan infrastruktur seperti jalan dan aksesmenuju kawasan tersebut agar lebih memudahkanwisatawan untuk pergi ke kawasan tersebut. Perluditambahkan fasilitas dan sarana wisata yang ada padakawasan tersebut.DAFTAR ACUANBadan Standarisasi Nasional Indonesia. 2011. Survey dan Pemetaan Mangrove. SNI 7717:2011.Dahuri, R., J. Rais, S. P. Ginting, dan M. J. Sitepu. 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Edisi Revisi. Jakarta : Pradnya Paramita.English, S. A., W. Clieve, dan B. J. Valonna. 1994. Survey Manual for Tropical Marine Resources. Townsville: Australian Institute of Marine Science.Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2015. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka Tahun 2015. Jakarta: Pusat Data, Statistik, dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 201 Tahun 2004 Tentang Kriteria Baku dan Pedoman Kerusakan Hutan Mangrove. Jakarta.Noor, Y. R., Khazali, M. dan I. N. Suryadiputra, 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor : PHKA/WI-IP, hal. 220.Nybakken, J. W. 1992. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Terj. dari Marine Biology: An Ecological Approach, oleh Eidman, M., Koesoebiono, D.G. Bengen, M. Hutomo, & S. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, hal. xv + 459 Pages.Odum. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari sebagai alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Bogor : Disampaikan pada Seminar Sains Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
32 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 SOSOKKPHWironegorodan Pentingnya Kesenian bagi Indonesia “Nama Nieko Messa Yudha mungkin bagi sebagian orang terdengar asing. Namun sepertinya menjadi tidak asing apabila nama lain Beliau, yaitu Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro. Beliau adalah suami dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi yang merupakan putri pertama Sultan Hamengku Bawono X bersama Gusti Kanjeng Ratu Hemas. “ Pria kelahiran Surabaya ini tengah aktif ISI). Puncaknya, tahun 1985, seluruh kegiatandalam berbagai kegiatan. Salah satu bidang FSR ISI telah berada di Kampus ISI di Jalanyang digeluti adalah seni dan budaya. Parangtritis. Praktis sejak tahun 1985, bangunanKeseriusannya telah dimulai sejak tahun 2003 Poros Gampingan kosong dan hampa tanpaketika menjabat Ketua Yayasan Yogyakarta Seni dimanfaatkan.Nusantara dan memprakarsai terbentuknyaJogja National Museum (JNM) di tahun 2006. Gedung yang mangkrak ini terlalu sayangJNM adalah museum seni kontemporer untuk diubah menjadi hal lainnya, selain tentangpertama di Indonesia yang menginisiasi kesenian. Begitu banyak sejarah dan nilai yanggerakan konservatif terhadap pengembangan disimpan sebagai saksi bisu. Sebut saja Affandi,seni budaya. Yayasan ini juga bersifat nirlaba Suromo, Nyoman Gunarsa, RJ Katamsi, Madeberbadan hukum. Wianta, Subroto SM, Abdul Salam, Saptoto, Widayat, Fadjar Sidik, Aming Prayitno, dan Kemunculan JNM tentu tidak dapat berderet-deret panjang nama lainnya hadirdilepaskan dari Akademi Seni Rupa Indonesia dari bangunan Poros Gampingan. Dari sini(ASRI) yang telah diresmikan sejak tahun 1950 juga, sumbangsih bagi seni rupa kontemporerdi Gampingan. ASRI kemudian terkenal sebagai Indonesia, kelak juga dunia internasional,Poros Gampingan, yang menjadi penyeimbang mendapatkan inspirasi. Tercatat sejumlahbagi Poros Bulaksumur (Universitas Gadjah terobosan kreatif seperti Pameran Seni RupaMada). Pada tahun 1984, ASRI (di tahun 1968 Kepribadian Apa (PIPA), Nusantara-Nusantara,berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Seni Desember Hitam, Seni Lingkungan, DestructiveRupa Indonesia) bertransformasi menjadi Image, ada juga kelompok Mahasiswa SeniFakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (FSR Pencinta Alam (Sasenitala), juga lahir dari sini.
SOSOK 33BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Oleh Karena itu, Kanjeng Pangeran Haryo Wironegoro berinisiatif untuk bergerak mencari teman seperjuangan. Tidak perlu banyak, namun cukup peduli terhadap kesenian dan mau menjaga investasi kebudayaan demi anak cucu kelak, agar menjadi generasi yang lebih sensitif, lebih peka terhadap berbagai persoalan manusia dan kemanusiaan, generasi yang lebih berbudaya dan lebih beradab. Beberapa tokoh yang menjadi rekan penjaga asa untuk mewujudkan mimpi ini adalah Direktur Karta Pustaka Anggi Minarni, dan arsitek Laretna ‘Sita’ Adhisakti. Melukis Lagi di Gampingan yang berlangsung Minggu, 19 November 2006 yang diketuai oleh Yuswantoro Adi menjadi titik balik kebangkitan untuk cikal bakal JNM kelak yang berdiri tahun 2006. Yogyakarta yang merupakan basis kelahiran dan pertumbuhan seni rupa modern/kontemporer, justru tidak memiliki tempat yang memadai yang dapat digunakan untuk menyimpan jejak-jejak sejarah seni rupa. Kesenian itu nampaknya masih dipandang sebelah mata, padahal dari kesenianlah kita semua dapat belajar tentang sensitivitas, sensibilitas, dan toleransi.
34 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGIPohon Lontar sebagai Identifikasi KeberadaanTanduk Gumuk Pasir Barkhan Pohon lontar merupakan salah satu vegetasi pasir barkhan. Tanduk Barkhan merupakan salahendemik yang terdapat di Kawasan Bentang ALam satu bagian dari gumuk pasir barkhan yangGumuk Pasir Parangtritis. Meskipun endemik, pohon memiliki bentuk memanjang pada bagian terjallontar memiliki berbagai nama. Bahasa latin pohon gumuk pasir. Tanduk barkhan merupakan bentuklontar adalah Borassus flabellifer dan dalam Bahasa lanjutan dari gundukan pasir. Biasanya, pohonsetempat disebut sebagai pohon siwalan. Pohon lontar berada di bagian terendah dari bentukanLontar termasuk dalam familia Arecaceae (Palmae). tanduk barkhan.Beberapa anggota Arecaceae adalah Arenga pinnata(kolang-kaling), Cocos nucifera (kelapa), Elaeis Keberadaan pohon lontar yang erat kaitannyaguineensis (kelapa sawit), Salacca edulis (salak), dengan Gumuk Pasir Barkhan dapat ditelusuri dariNypa fruticans (nipah), Areca catechu (pinang sirih), proses pengembangbiakannya. Pada awalnya,Calamus caesius (Rotan Sega) (Siregar, 2005). Buah lontar akan jatuh dan bergulir menuju morfologi paling rendah. Secara berangsur- Morfologi pohon lontar cukup spesifik. Tinggi angsur buah lontar akan tertutup dengan pasirpohon lontar dapat mencapai enam meter. Daun dan hampir menutup seluruh bagian biji Lontar.pohon lontar menyerupai kipas berdiameter kurang Seiring berjalannya waktu, buah Lontar akanlebih sebesar 150 sentimeter tiap helainya. Buah tumbuh tunas. Pohon lontar dapat tumbuh saatpohon lontar juga dikonsumsi sebagai campuran musim penghujan tiba. Tunas yang kecil akanminuman yang menghilangkan dahaga. Satu pohon terus tumbuh di tengah-tengah gundukan pasir.lontar dapat berbuah sebanyak empat sampai Beberapa periode tertentu gumuk pasir akandelapan buah di tiap pohonnya. tertutup dengan air hujan yang tertahan pada bagian cekungan. Secara tidak langsung, lokasi Hal menarik yang ditemukan pada pohon lontar keberadaan pohon lontar akan memudahkanadalah kebanyakan berada pada wilayah yang lebih dalam identifikasi keberadaan tanduk Gumuk Pasirrendah dari Kawasan Bentang Alam Gumuk Pasir Barkhan.Parangtritis tipe barkhan. Kondisi ini dapat membantudalam proses identifikasi keberadaan tanduk gumukPohon Lontar di tengah Gumuk Pasir
TEKNOLOGI 35BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Melukis Citra Penginderaan Jauh denganKompositWarna Citra satelit sangat banyak ragamnya, terdapat Kaidah 2: Komposit berlaku hanya bagicitra yang dihasilkan dari sensor dengan saluran saluran tidak tampakgelombang tampak (visible), yakni merah (Red atauR), hijau (Green atau G) dan biru (Blue atau B) serta Kaidah 2: Komposit berlaku hanyasaluran gelombang pankromatik. Lazimnya citra bagi saluran tidak tampak (non visible :tersebut hanya mampu menyajikan kenampakan inframerah, pankromatik, cirrus, inframerahasli permukaan bumi seperti foto udara pada termal), jika menggunakan saluran visibleumumnya. Terdapat pula citra yang dihasilkan dari (band2:R, band3:G, band4:B) maka citra akansensor yang memiliki banyak saluran gelombang menampilkan warna sesuai dengan warna aslihingga mencapai 11 saluran yang terdiri dari coastal objek permukaan bumi. Hal ini disebabkanband, visible band (RGB), saluran inframerah dekat, non visible tidak dapat ditangkap matasaluran inframerah jauh, saluran pankromatik, cirrus manusia sehingga perlu alternatif visualisasi,band, serta saluran inframerah termal. Citra yang sebagaimana kaidah 1.dihasilkan dari sensor yang memiliki banyak salurangelombang ini kemudian disebut sebagai citra Setiap saluran gelombang memilikimultispektral atau citra dengan spektral yang luas kepekaan tersendiri untuk mengenali objekoleh sebab dalam akuisisi datanya menggunakan yang ada di permukaan bumi. Kepekaanberagam panjang gelombang. Keunggulan dari citra tersebut telah diformulasikan dalammultispektral ini ialah mampu mengombinasikan grafik kurva pantulan penginderaan jauhbanyak saluran yang menghasilkan citra komposit. sebagaimana dapat dilihat pada gambar kurvaKomposit merupakan istilah yang digunakan pantulan gelombang elektromagnetik.dalam mengombinasikan saluran pada citra satelitpenginderaan jauh. Kombinasi saluran sensor satelit Gambar kurva pantulan gelombangakan mampu memberikan warna yang unik bagi elektromagnetik di atas berdasarkan tiga unsurcitra satelit penginderaan jauh. Keunikan warna dasar objek permukaan bumi, yaitu : vegetasi,yang ditampilkan tersebut dapat menjadi kunci tanah dan air. kepekaan objek permukaaninterpretasi terhadap tema tertentu, di antaranya bumi, menggunakan tiga objek utama yangadalah: geologi/litologi, hidrologi, vegetasi, penutup dianggap mampu merepresentasikan ataulahan, urban serta tematik fisik lainnya. mewakili kepekaan objek-objek lainya di permukaan bumi terhadap gelombang Prinsip kombinasi warna pada citra komposit elektromagnetik. Asumsi tersebut misalkan,ialah dengan mengasumsikan saluran-saluran kepekaan objek genteng rumah, aspal, pasir,yang digunakan ke dalam 3 warna tampak, yaitu batu dianggap sama dengan kepekaanwarna merah, warna hijau dan warna biru untuk tanah dalam memantulkan gelombangmewakili coastal band, saluran inframerah, saluran elektromagnetik. Objek rumput, semak,pankromatik, saluran cirrus serta saluran inframerah alga diasumsikan sebagai objek vegetasi.termal. Ketiga warna tersebut (RGB) dipilih karena Sedangkan untuk sungai, danau, irigasi danmerupakan saluran yang dapat ditangkap oleh mata lautan merupakan tubuh air yang dapatmanusia untuk mewakili saluran lain yang tidak dikelompokkan dalam objek air.mampu dilihat oleh mata manusia Komposit citra multispektral merupakan Berdasarkan paparan di atas, mampu ditarik 2 pemodelan 2 dimensi dengan melibatkankaidah dalam Komposit citra multispektralKaidah 1: merah, hijau dan biru adalah asumsivisualisasi saluran gelombang pada citrakomposit. Mengapa menggunakan warna merah, hijau,dan biru dalam setiap komposit citra multispektral?tiga warna tersebut merupakan saluran yang kasatmata, mampu ditangkap (nampak) oleh inderapenglihatan manusia, sehingga saluran gelombanglainnya yang tidak mampu dilihat manusia diwakilioleh tiga warna tersebut.
36 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGIkomposisi warna yang mampu menonjolkan saluran gelombang yang peka terhadapobjek tertentu berdasarkan kepekaannya dalam kemungkinan terbesar. Kemungkinan terbesarmemantulkan gelombang elektromagnetik pada adalah objek tersebut merupakan sungaipanjang gelombang tertentu. atau tubuh air. Saluran yang paling peka terhadap objek air adalah saluran 3, sehinggaKaidah 3 : Komposit ialah visualisasi kepekaan perlu menggunakan saluran tersebut untukpantulan gelombang elektromagnetik sebuah menemukan jawaban. Kemungkinan selanjutnyaobjek permukaan bumi (Vegetasi, Tanah, Air) adalah lahan galian, lahan galian dengan unsurdengan warna warna tampak (R,G,B) utama adalah tanah perlu dipastikan dengan saluran 6 yang peka pada objek tanah. Objek Misal, sebuah kenampakan pada citra vegetasi dimunculkan untuk menegaskandiduga merupakan objek sungai. Pada saluran batas antara vegetasi dan tanah menggunakantampak komposit 432, objek tersebut terlihat saluran 5. Menggunakan komposit 563 akanberwarna cokelat susu. Interpretasi langsung akan muncul visualisasi yang sangat jelas bahwamenyimpulkan banyak kemungkinan. Kemungkinan objek yang diduga merupakan sungai yangpertama bahwa objek tersebut adalah sungai keruh terlihat berwarna biru yang menunjukkandengan air yang keruh, kemungkinan selanjutnya bahwa objek tersebut benar adalah sungai,ialah objek sungai yang mati atau mengering, bukan sungai kering ataupun lahan galian.kemungkinan yang lain adalah lahan yang digaliuntuk tujuan tertentu. Memperhatikan logika di atas, dapat disederhanakan menggunakan tabel komposit Komposit citra multispektral akan mampu berikut untuk lebih memahami prinsipmengidentifikasi objek tersebut dengan melibatkan komposit. Komposit 4.3.2 Komposit 5.6.3 Tabel Komposit Penginderaan Jauh
TEKNOLOGI 37BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 (Warna Kompos) :Urutan komposit selalu merupakan objek-objek dengan materialsama RGB yang digunakan untuk objek vegetasi, penyusun utama berupa tanah.tanah, dan air (VTA). Objek terakhir yakni air disajikan (Objek) : Masing-masing objek menggunakan menggunakan saluran 3 gelombang hijau.saluran gelombang yang paling peka berdasarkan Saluran hijau merupakan saluran tampak, akankurva pantulan. tetapi dalam kaidah komposit urutan warna yang digunakan adalah RGB (merah, hijau, (Saluran) : Objek vegetasi paling peka terhadap biru) sedangkan warna merah dan hijau sudahsaluran 5 inframerah jauh (panjang gelombang 0,85 digunakan untuk visualisasi objek vegetasi– 0,88 µm). Objek tanah paling peka pada saluran 6 dan tanah, sehingga air mendapat visualisasiinframerah jauh ( panjang gelombang 1,57 – 1,65 dengan warna biru untuk merepresentasikanµm), sedangkan objek air sangat peka pada saluran objek air berdasarkan kepekaannya pada3 Gelombang hijau (panjang gelombang 0,53 – 0,59 saluran hijau. Seluruh objek yang berwarna biruµm). dan gradasinya merupakan objek-objek air. (Visualisasi) : citra komposit menampilkan Gradasi warna menunjukkan kepekaanobjek-objek vegetasi menggunakan saluran 5 karena saluran gelombang terhadap objek, semakinsaluran ini sangat peka terhadap objek vegetasi, akan peka maka warna akan berwarna merah (R),tetapi saluran 5 merupakan inframerah yang tidak hijau (G) atau biru (B). sebaliknya, jika suatudapat dilihat oleh manusia. Keterbatasan manusia objek kurang peka pada saluran tertentu makanyang tidak mampu melihat gelombang inframerah dalam visualisasi citra komposit objek tidak akanini digantikan dengan warna merah (R) sehingga berwarna merah, hijau ataupun biru melainkanvegetasi tampak berwarna merah kecokelatan. akan berwarna turunannya, yakni Kuning (Y),Cokelat merupakan paduan warna yang berasal dari Magenta (M) ataupun Cyan (C).warna dasar merah. Kembali pada kaidah 2, bahwa komposit Objek tanah, divisualisasikan menggunakan RGB hanya berlaku pada saluran non visible.saluran 6 yang merupakan inframerah, sekali lagi Apabila komposit menggunakan saluran 2, 3,manusia tidak mampu menangkap gelombang dan 4 maka kenampakan objek permukaaninframerah sehingga kemudian objek vegetasi bumi sebagaimana aslinya sehingga Tabelyang disajikan dengan saluran 6 inframerah Komposit tidak dapat.divisualisasikan dengan warna hijau (G) sehinggaobjek yang berwarna hijau atau turunannya Gambar gradasi warna
38 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGIKaidah 4 : komposit yang menggunakan seluruh turunannya berdasarkan kepekaan pantulansaluran visible maka visualisasi RBG tidak gelombang. Akan tetapi hasil dari komposit 432berlaku. kenampakan citra sesuai dengan aslinya. Hal ini disebabkan pada komposit 432, ketiganya Pada prinsip komposit, objek akan merupakan saluran tampak yang dapat dilihatdivisualisasikan dengan warna RGB berdasarkan kasat mata, sehingga tanpa perlu penggubahankepekaan objek terhadap saluran gelombang warna sudah dapat terlihat sebagaimana mestinya.elektromagnetik. Semestinya pada komposit432, vegetasi akan berwarna merah atau warnaturunannya, tanah akan berwarna hijau atau warnaturunannya dan air akan berwarna biru serta
TEKNOLOGI 39BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Berikut contoh-contoh komposit, dengan penjelasan menggunakan Tabel Komposit Penginderaan Jauh. Vegetasi berwarna merah karena disajikan tanah divisualisasikan dengan warna hijau (G).menggunakan saluran 5 inframerah dekat yang Warna cyan pada citra merupakan turunan warnasangat peka pada objek vegetasi, oleh Karena hijau. Cyan muncul akibat saluran 4 tidak optimalinframerah tidak dapat dilihat kasat mata sehingga menangkap pantulan gelombang dari objeksaluran ini divisualisasikan dengan warna tanah, hanya berkisar 20% yang dipantulkanmerah (R). Objek tanah disajikan pada saluran 4 vegetasi pada saluran ini sehingga warna tanahgelombang merah, meskipun gelombang merah tidak padu hijau melainkan cyan. Objek airdapat ditangkap mata manusia namun tetap berwarna biru gelap sebagaimana pada saluran 3menggunakan kaidah komposit RGB sehingga sangat baik merepresentasikan objek air.
40 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGI Objek vegetasi divisualisasikan dengan Kaidah 5: kode saluran komposit menjadi urutanwarna cokelat yang merepresentasikan saluran 5 objek yang akan divisualisasikan, apakah TVAinframerah dekat yang tidak tampak mata. Wana atau VTA berdasarkan objek yang lebih pekacokelat merupakan turunan warna merah yang pada kode saluran yang disebut pertama.bertemu dengan warna kuning sebagaimanasemestinya vegetasi berwarna merah berdasarkan Komposit 654 menjadi contoh yang melanggarkaidah RGB komposit. Saluran 5 sangat peka untuk kaidah 3, bahwa komposit RGB mewakili visualisasiobjek vegetasi, namun perpaduan warna merah, kepekaan objek VTA. Visualisasi citra komposit 654kuning dan hijau menjadikan visualisasi vegetasi menunjukkan tanah berwarna ungu, sedangkanmenjadi cokelat. Hal ini terjadi akibat objek tanah ungu merupakan turunan warna merah dan justrumenggunakan saluran 6 yang memiliki refleksi objek vegetasi berwarna hijau. Pada kaidah 3:gelombang mencapai 40%. Hal yang sama untuk RGB:VTA semestinya merah untuk objek vegetasi,objek vegetasi yang memiliki refleksi gelombang hijau untuk objek tanah.pada saluran 5 mencapai 60% sehingga menjadikanvegetasi bukan berwarna merah melainkan cokelat Urutan RGB dan VTA bergantung padasedangkan objek tanah/bangunan bukan berwarna komposit yang digunakan. Kode pertama padahijau melainkan cyan. Objek air pada saluran 3 komposit menentukan apakah vegetasi terlebihdivisualisasikan dengan warna biru oleh sebab dahulu yang divisualisasikan dengan warnasaluran ini peka pada objek air. merah, ataukah Tanah dahulu yang divisualisasikan menggunakan warna merah. Komposit 654, kode pertama yang muncul adalah 6. Saluran 6 berada pada interval panjang gelombang 1,57 µm – 1,65 µm
TEKNOLOGI 41BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016yang lebih peka pada objek tanah dibandingkan Komposit digunakan untuk melihatdengan objek vegetasi. Hal ini menyebabkan kenampakan objek permukaan bumi yang bersifatobjek tanah didahulukan untuk divisualisasikan tematik, seperti geomorfologi, analisis vegetasi,menggunakan warna merah (R), baru kemudian urban, penetrasi atmosfer, kepesisiran dan berbagaivegetasi divisualisasikan dengan warna hijau tema lainnya. Setiap tema memiliki objek utama(G) dan objek air divisualisaisikan dengan warna untuk diamati, dalam komposit objek utama ini yangbiru (B). kondisi ini menjadikan urutan komposit didahulukan dengan melihat saluran yang palingadalah RGB:TVA, atau Red untuk tanah, Green peka pada objek tersebut, berturut-turut objekuntuk vegetasi dan Blue untuk Air. Objek air selalu lainnya yang berkaitan sehingga masing-masingberada di urutan ketiga dalam visualisasi oleh objek yang ingin ditekankan disajikan berdasarkanKarena kepekaan objek air tidak pernah lebih saluran yang paling peka untuk divisualisasikantinggi daripada objek vegetasi dan objek tanah. dalam komposit RGB.
42 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 WISATAPesona MaratuaPotensiWisataTepat di Depan Hidung Kalimantan Jika mencari tempat berwisata di Indonesia Lokasi wisata Pulau Maratua tersebar didengan ‘rasa’ internasional, tampaknya ada beragam empat kampung, yaitu Bohe Silian, Payung-Payung,pilihan yang akan membuat galau pikiran. Masing- Teluk Alulu, dan Teluk Harapan. Masing-masingmasing tujuan wisata menawarkan sensasi dan memainkan peran penting untuk menyokongspektrum petualangan yang beragam. Bagi yang pariwisata yang ada di Pulau Maratua. Adamencari wisata minat khusus di wilayah pesisir dan baiknya untuk mengetahui karakteristik masing-laut, maka Pulau Maratua adalah salah satu pilihan masing kampung sehingga membantu dalamyang patut dipertimbangkan. perencanaan wisata berkunjung ke Pulau Maratua. Wilayah Pulau Maratua tidak sekadar Kampung Bohe Silianmenampilkan keindahan pantai putihnya saja. Pulau Sebagai kampung tertua di Pulau Maratua,Maratua menawarkan sensasi wisata yang benar-benar berbeda dan hanya wisatawan dengan keahlian Bohe Silian dinobatkan sebagai sebagai Desakhusus yang bisa mendapatkannya. Oleh karena itu, Wisata Maratua pada tahun 2012 oleh Kementerianlabel wisata minat khusus perlu dicermati sebelum Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Potensi perikananberkunjung ke Pulau Maratua. di sini lebih baik ketimbang kampung lainnya. Homestay sebagai pilihan menginap bagi Pulau Maratua yang berlokasi di Kecamatan wisatawan tersedia paling banyak di KampungMaratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur Bohe Silian.merupakan pulau yang pembentukannya didominasipengangkatan terumbu karang. Oleh karena itu, Bohe Silian juga menjadi titik awalakan ditemukan banyak tebing karst di daratan serta pengembangan Tari Daling. Nama tarian initerumbu karang sebagai titik penyelaman yang memang berasal dari bahasa Inggris, darling,menggoda. yang berarti ‘kekasih’. Disebut tari Daling karena dilakukan secara berpasangan. Tarian ini sudah Proses karstifikasi lebih lanjut di dalam pulau ada sejak tiga tahun lalu yang dipelopori olehmenciptakan banyak gua-gua karst yang mengundang warga Bohe Silian dari RT 2 yang diajarkan kepadarasa penasaran para penjelajah untuk masuk melihat anak-anak. Hingga saat ini, Tari Daling masih seringmisteri di dalamnya. Ada juga perpaduan antara dilakukan pada saat acara penyambutan bupati,menyelam dan jelajah gua, yaitu menyelam di gua. acara pernikahan, sunatan, hingga akhirnyaPemandangan dan sensasi yang disuguhkan jelas diadakan pula lomba Tari Daling antar desa.bukan pemandangan yang bisa disaksikan setiap hari,bahkan sangat jarang di belahan bumi lainnya.Danau Haji Buang
WISATA 43BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Gua Angkal-AngkalDermaga Lawang-LawangKampung Payung-Payung Teluk Alulu memiliki banyak titik selam yang Merupakan kampung dengan titik wisata yang dapat dikunjungi. Di antaranya adalah Big Fish Country, Turtle Bay, Turtle Parade, dan Batfishpaling banyak untuk saat ini. Payung-Payung juga Alley. Selain itu, Teluk Alulu juga memiliki Pantaimemiliki akses paling dekat dengan Pulau Kakaban Lumantang yang indah dengan pasir putihnya.yang terkenal dengan ubur-ubur tidak menyengat. Dermaga Bandong dan Sumur Bohenaga juga patutSaat ini, Payung-Payung sedang dibangun bandar dikunjungi.udara yang akan semakin mempermudah wisatawanuntuk mencapai Pulau Maratua. Kampung Teluk Harapan Kampung ini merupakan Ibukota Kecamatan Beberapa titik wisata yang ada di Payung-Payung adalah Pulau Kakaban, Danau Haji Buang, Maratua sekaligus berperan sebagai pintu gerbangGoa Angkal-Angkal, Gua Sembat, Teluk Pea, dan ikon utama Pulau Maratua. Teluk Harapan memilikiPayung-Payung yaitu Batu Payung. Sebenarnya ada fasilitas kesehatan berupa puskesmas dan tenagabanyak lokasi gua yang ada di Pulau Maratua namun kesehatan. Pengembangan wisata yang diperlukanbelum teridentifikasi semua. Danau Haji Buang juga adalah peningkatan SDM sebagai pemandu wisata,menawarkan sensasi danau dengan keberadaan khususnya kemampuan bahasa inggris karenaubur-ubur yang tidak menyengat. wisatawan asing cukup banyak di Pulau Maratua.Kampung Teluk Alulu Beberapa lokasi wisata yang dapat dikunjungi Wisata alternatif yang begitu damai. Sangat wisatawan di Teluk Harapan adalah Pantai Tanjung Siku, Gunung Putih, Danau Tanambaban, dancocok bagi wisatawan yang mencari tempat jauh Dermaga Lawang-Lawang. Apabila ingin menyaksikandari keramaian. Kampung Teluk Alulu merupakan keindahan Pulau Maratua dari titik tertingginya, makakampung yang ‘terpisah’ dari tiga kampung lainnya Gunung Putih (yang sebenarnya adalah bukit) wajibkarena hanya dapat ditempuh menggunakan jalur dikunjungi. Dermaga Lawang-Lawang juga tidakair. Teluk Alulu membutuhkan pengembangan agar boleh dilewatkan karena airnya yang begitu jernihmasyarakat semakin terpacu untuk membangun dan seringkali banyak biota menarik.pariwisata.
Pelabuhan Sadeng, Gunungkidul ISSN 0852-3388-4447 [email protected] GeomaritimeSciencePark @GeomaritimeSP pgsp.big.go.id
TEKNOLOGI 45BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 objek tertentu berdasarkan kepekaannya kemungkinan terbesar. Kemungkinan terbesardalam memantulkan gelombang elektromagnetik adalah objek tersebut merupakan sungaipada panjang gelombang tertentu. atau tubuh air. Saluran yang paling peka terhadap objek air adalah saluran 3, sehinggaKaidah 3 : Komposit ialah visualisasi kepekaan perlu menggunakan saluran tersebut untukpantulan gelombang elektromagnetik sebuah menemukan jawaban. Kemungkinan selanjutnyaobjek permukaan bumi (Vegetasi, Tanah, Air) adalah lahan galian, lahan galian dengan unsurdengan warna warna tampak (R,G,B) utama adalah tanah perlu dipastikan dengan saluran 6 yang peka pada objek tanah. Objek Misal, sebuah kenampakan pada citra vegetasi dimunculkan untuk menegaskandiduga merupakan objek sungai. Pada saluran batas antara vegetasi dan tanah menggunakantampak komposit 432, objek tersebut terlihat saluran 5. Menggunakan komposit 563 akanberwarna cokelat susu. Interpretasi langsung akan muncul visualisasi yang sangat jelas bahwamenyimpulkan banyak kemungkinan. Kemungkinan objek yang diduga merupakan sungai yangpertama bahwa objek tersebut adalah sungai keruh terlihat berwarna biru yang menunjukkandengan air yang keruh, kemungkinan selanjutnya bahwa objek tersebut benar adalah sungai,ialah objek sungai yang mati atau mengering, bukan sungai kering ataupun lahan galian.kemungkinan yang lain adalah lahan yang digaliuntuk tujuan tertentu. Memperhatikan logika di atas, dapat disederhanakan menggunakan tabel komposit Komposit citra multispektral akan mampu berikut untuk lebih memahami prinsipmengidentifikasi objek tersebut dengan komposit.melibatkan saluran gelombang yang peka terhadap Citra Komposit 4.3.2
46 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGI Citra Komposit 5.6.3 Tabel Komposit Penginderaan Jauh (Warna Kompos): Urutan komposit selalu sangat peka pada saluran 3 Gelombang hijau (panjangsama RGB yang digunakan untuk objek vegetasi, gelombang 0,53–0,59 µm).tanah, dan air (VTA). (Visualisasi) : citra komposit menampilkan objek- (Objek): Masing-masing objek menggunakan objek vegetasi menggunakan saluran 5 karena saluransaluran gelombang yang paling peka berdasarkan ini sangat peka terhadap objek vegetasi, akan tetapikurva pantulan. saluran 5 merupakan inframerah yang tidak dapat dilihat oleh manusia. Keterbatasan manusia yang tidak (Saluran): Objek vegetasi paling peka mampu melihat gelombang inframerah ini digantikanterhadap saluran 5 inframerah jauh (panjang dengan warna merah (R) sehingga vegetasi tampakgelombang 0,85–0,88 µm). Objek tanah paling berwarna merah kecokelatan. Cokelat merupakanpeka pada saluran 6 inframerah jauh (panjang paduan warna yang berasal dari warna dasar merah.gelombang 1,57–1,65 µm), sedangkan objek air
TEKNOLOGI 47BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 Objek tanah, divisualisasikan menggunakan berdasarkan kepekaannya pada saluran hijau. saluran 6 yang merupakan inframerah, sekali lagi Seluruh objek yang berwarna biru dan gradasinya manusia tidak mampu menangkap gelombang merupakan objek-objek air. inframerah sehingga kemudian objek vegetasi yang disajikan dengan saluran 6 inframerah Gradasi warna menunjukkan kepekaan divisualisasikan dengan warna hijau (G) sehingga saluran gelombang terhadap objek, semakin objek yang berwarna hijau atau turunannya peka maka warna akan berwarna merah (R), merupakan objek-objek dengan material hijau (G) atau biru (B). sebaliknya, jika suatu penyusun utama berupa tanah. objek kurang peka pada saluran tertentu makan dalam visualisasi citra komposit objek tidak akan Objek terakhir yakni air disajikan berwarna merah, hijau ataupun biru melainkan menggunakan saluran 3 gelombang hijau. akan berwarna turunannya, yakni Kuning (Y), Saluran hijau merupakan saluran tampak, akan Magenta (M) ataupun Cyan (C). tetapi dalam kaidah komposit urutan warna yang digunakan adalah RGB (merah, hijau, Kembali pada kaidah 2, bahwa komposit RGB biru) sedangkan warna merah dan hijau sudah hanya berlaku pada saluran non visible. Apabila digunakan untuk visualisasi objek vegetasi dan komposit menggunakan saluran 2, 3, dan 4 maka tanah, sehingga air mendapat visualisasi dengan kenampakan objek permukaan bumi sebagaimana warna biru untuk merepresentasikan objek air aslinya sehingga Tabel Komposit tidak dapat.Gambar gradasi warna
48 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGIKaidah 4: komposit yang menggunakan seluruh turunannya berdasarkan kepekaan pantulansaluran visible maka visualisasi RBG tidak gelombang. Akan tetapi hasil dari komposit 432berlaku. kenampakan citra sesuai dengan aslinya. Hal ini disebabkan pada komposit 432, ketiganya Pada prinsip komposit, objek akan merupakan saluran tampak yang dapat dilihatdivisualisasikan dengan warna RGB berdasarkan kasat mata, sehingga tanpa perlu penggubahankepekaan objek terhadap saluran gelombang warna sudah dapat terlihat sebagaimana mestinya.elektromagnetik. Semestinya pada komposit432, vegetasi akan berwarna merah atau warnaturunannya, tanah akan berwarna hijau atau warnaturunannya dan air akan berwarna biru serta
TEKNOLOGI 49BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016Contoh-contoh komposit, dengan penjelasan menggunakan Tabel Komposit Penginderaan Jauh. Vegetasi berwarna merah karena disajikan tanah divisualisasikan dengan warna hijau (G).menggunakan saluran 5 inframerah dekat yang Warna cyan pada citra merupakan turunan warnasangat peka pada objek vegetasi, oleh Karena hijau. Cyan muncul akibat saluran 4 tidak optimalinframerah tidak dapat dilihat kasat mata sehingga menangkap pantulan gelombang dari objeksaluran ini divisualisasikan dengan warna tanah, hanya berkisar 20% yang dipantulkanmerah (R). Objek tanah disajikan pada saluran 4 vegetasi pada saluran ini sehingga warna tanahgelombang merah, meskipun gelombang merah tidak padu hijau melainkan cyan. Objek airdapat ditangkap mata manusia namun tetap berwarna biru gelap sebagaimana pada saluran 3menggunakan kaidah komposit RGB sehingga sangat baik merepresentasikan objek air.
50 BULETIN GEOMARITIME DESEMBER 2016 TEKNOLOGI Objek vegetasi divisualisasikan dengan Kaidah 5: kode saluran komposit menjadi urutanwarna cokelat yang merepresentasikan saluran 5 objek yang akan divisualisasikan, apakah TVAinframerah dekat yang tidak tampak mata. Wana atau VTA berdasarkan objek yang lebih pekacokelat merupakan turunan warna merah yang pada kode saluran yang disebut pertama.bertemu dengan warna kuning sebagaimanasemestinya vegetasi berwarna merah berdasarkan Komposit 654 menjadi contoh yang melanggarkaidah RGB komposit. Saluran 5 sangat peka untuk kaidah 3, bahwa komposit RGB mewakili visualisasiobjek vegetasi, namun perpaduan warna merah, kepekaan objek VTA. Visualisasi citra komposit 654kuning dan hijau menjadikan visualisasi vegetasi menunjukkan tanah berwarna ungu, sedangkanmenjadi cokelat. Hal ini terjadi akibat objek tanah ungu merupakan turunan warna merah dan justrumenggunakan saluran 6 yang memiliki refleksi objek vegetasi berwarna hijau. Pada kaidah 3:gelombang mencapai 40%. Hal yang sama untuk RGB:VTA semestinya merah untuk objek vegetasi,objek vegetasi yang memiliki refleksi gelombang hijau untuk objek tanah.pada saluran 5 mencapai 60% sehingga menjadikanvegetasi bukan berwarna merah melainkan cokelat Urutan RGB dan VTA bergantung padasedangkan objek tanah/bangunan bukan berwarna komposit yang digunakan. Kode pertama padahijau melainkan cyan. Objek air pada saluran 3 komposit menentukan apakah vegetasi terlebihdivisualisasikan dengan warna biru oleh sebab dahulu yang divisualisasikan dengan warnasaluran ini peka pada objek air. merah, ataukah Tanah dahulu yang divisualisasikan menggunakan warna merah. Komposit 654, kode pertama yang muncul adalah 6. Saluran 6 berada pada interval panjang gelombang 1,57 µm–1,65 µm
Search