VOLUME VII DESEMBER 2018 Museum dan Bencana Mangrove: Garda Depan Breakwater Pengendali Bencana Air Asin Kentongan: Aplikasi Alternatif Peringatan Dini Bencana Alam Teknik Cepat Akuisisi Foto Udara Format Kecil Bencana Alam Menggunakan Wahana Multirotor BedlaarjiaBrENCANA di Sulawesi Tengah Foto udara terdampak gempa di Palu
2 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Redaksional Daftar isi Penanggung Jawab 03 Nicky Setyawan, S.Si Kepala Parangtritis Geomaritime Science Park JENDELA Dewan Redaksi Museum dan Bencana [hlm. 03] Prof. Dr. R. Rijanta, M.Sc. Mangrove: Garda Depan Breakwater Prof. Dr. Muh Aris Marfai, M.Sc. Pengendali Bencana Air Asin [hlm. 06] Dr. Sigit Heru Murti B.S., M.Si. Peran Tugas Tim Satuan Reaksi Cepat dalam Efektivitas & Efisiensi Misi [hlm. 10] Pemimpin Redaksi Dr. Ir. Wiwin Ambarwulan, M.Sc. 12 Sekretaris Redaksi PERISTIWA Ir. Sri Lestari Munajati, M.Agr. Belajar dari Bencana di Sulawesi Tengah Staf Redaksi [hlm 12] Ahmad Cahyadi, S.Si., M.Sc. Bergerak dan Pantang Menyerah [hlm. 14] Ari Cahyono, S.Si., M.Sc. 16 Barandi Sapta Widartono, M.Si., M.Sc. SOSOK Bernike Hendrastuti, S.Hut. Dwi Sri Wahyuningsih, S.Si. Penanganan PLN di Area Fajrun Wahidil Muharram, S.Si. Pascabencana [hlm. 16] Farid Ibrahim, S.Si 18 Gianova Andika Putri, S.Pi. Mega Dharma Putra, S.Si. TEKNOLOGI Wico Nandianta Mulia, S.Kom. Teknologi Baruna Jaya dalam Pencarian Yonanta Dwi Hartanto Lion JT610 [hlm. 18] Mitra Bestari Kentongan: Aplikasi Alternatif Peringatan Dini Bencana Alam [hlm. 20] Dr. Nurul Khakim, M.Si. Teknik Cepat Akuisisi Foto Udara Format Pusat Studi Sumberdaya dan Teknologi Kelautan Kecil Bencana Alam Menggunakan Wahana Multirotor [hlm. 22] (PUSTEK) UGM TF-PDS FGE UGM: Era Baru Peran Kampus Prof. Dr. Sunarto, MS. dalam Menanggapi Bencana [hlm. 26] Staf Pengajar Fakultas Geografi UGM Sirkulasi Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM Layouter Tri Raharjo, S.Pd. Penerbit Parangtritis Geomaritime Science Park Depok, Parangtritis, Kretek, Bantul Yogyakarta 55772 28 halaman, 176 mm x 250 mm ISSN : 9772503467000
JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 3 Museum & Bencana Jaka Julaeha Ferri Randasari Mega Dharma Putra jakajulaeha@gmail.com mega.dharma@mail.ugm.ac.id Edukator Museum Gumuk Pasir Analis Sosio-Ekonomi PGSP Bencana di Indonesia, khususnya yang terjadi Apakah museum tersebut benar-benar efektif di NTB dan Sulawesi Tengah, menyadarkan sebagai media pembelajaran mitigasi bencana? masyarakat pentingnya menyiapkan diri Setidaknya ada tiga poin yang menarik untuk diulas menghadapi bencana. Sejatinya bencana lebih lanjut. Pertama, dari segi koleksi. Berbagai alam adalah keniscayaan dan manusia hanya dapat museum yang telah disebutkan umumnya memiliki meminimalisasi dampak yang terjadi. Oleh karena koleksi yang didominasi oleh berbagai foto dan itu, kesadaran terhadap mitigasi bencana menjadi benda-benda yang tersisa pascabencana dan relevan untuk disebarluaskan. dikemas dalam diorama statis. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa gaya pembelajaran yang Salah satu cara untuk meningkatkan kesadaran utama terpaku pada nilai memorial. Keberadaan tentang kebencanaan adalah dengan berkunjung ke koleksi yang lebih bersifat simulasi dan interaktif museum. Dengan belajar di museum, diharapkan ada tentu akan menambah daya tarik museum sebagai nuansa berbeda dan memberikan stimulus positif. media pembelajaran. Ada beberapa museum di Indonesia dengan tema kebencanaan yang dapat dijadikan alternatif wisata, Kedua, tema museum. Meskipun memiliki sebut saja Museum Gempa dan Bencana Padang, banyak museum dengan tema kebencanaan, belum Museum Gempa Sarwidi, Museum Gunung Api ada satu pun yang berfokus pada mitigasi bencana. Merapi, dan Museum Tsunami Aceh. Penjelasan yang memadai tentang mitigasi bencana Interior Museum Tsunami Banda Aceh
4 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 JENDELA Interior Museum Tsunami Banda Aceh
JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 5 akan berguna sehingga masyarakat dapat bertindak program Wajib Kunjung Museum (WKM) [1]. Secara secara tepat ketika terjadi bencana. Pengetahuan sederhana, Pemerintah DIY memberikan bantuan seputar persiapan kebencanaan, mulai dari nomor bagi sekolah, perguruan tinggi, dan komunitas di telepon penting, prosedur ketika terjadi bencana, DIY untuk berkunjungan ke museum. Secara tidak menyiapkan logistik dan dokumen berharga, adalah langsung, museum sebenarnya juga mendapatkan contoh beberapa hal perlu dikembangkan. subsidi sehingga pengelolaan museum dapat terus dilakukan. Ketiga, subsidi museum. Masih banyak museum di Indonesia yang disubsidi oleh negara. Hal Museum dan bencana adalah keniscayaan ini kurang tepat mengingat tujuan utamanya adalah yang berdampingan. Jika bencana hadir sebagai penyebarluasan pengetahuan di museum dan pelajaran bagi manusia, maka museum adalah jumlah kunjungan wisatawan. Justru akan menjadi ruang yang merefleksikan pembelajaran tersebut. pemborosan manakala museum tetap disubsidi dan semoga demikian. berdiri namun tidak memberikan manfaat. Tantangan pengelolaan museum di poin ketiga disikapi secara cerdas oleh Pemerintah Daerah DIY. Untuk mengembangkan museum sebagai sarana pembelajaran, Pemerintah Daerah DIY mencetuskan [1] Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengertian Wajib Kunjung Museum. Diakses di http://budaya.jogjaprov. go.id/?view=wkm&menu=pengertian tanggal 3 Desember 2018.
6 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 JENDELA Mangrove: Garda Depan Breakwater Pengendali Bencana Air Asin Bernike Hendrastuti bernikehendrastuti@gmail.com Teknis Pendamping Kunjungan dan Promosi PGSP Mangrove merupakan formasi hutan Keberadaan mangrove di pesisir mempunyai wilayah tropis yang berada di pantai nilai dan peran yang tinggi. Mangrove mengandung rendah, tenang, berlumpur serta sekitar 1.023 mg karbon per hektar(2) atau rata-rata mendapat pengaruh fenomena pasang tiga kali lebih banyak dibandingkan hutan hujan surut air laut.(1) Mangrove tumbuh dengan tropis daratan. Disebut pula bahwa kemampuan membentuk berbagai formasi mulai dari Avvicenia mangrove dalam menyimpan karbon sp, Sonneratia sp, Rhizopora sp, Bruguiera sp. Oleh lima kali lebih tinggi dibandingkan sebabnya, mangrove berada pada garda depan dengan kemampuan hutan hujan tropis breakwater yang siap menerima pasangnya dan dataran tinggi.(3) Mangrove menyimpan surutnya air laut yang asin. karbon pada batang, ranting, daun, dan buah sebagai komponen mangrove Sebagai komunitas yang mampu berfotosintesis. berfotosintesis, mangrove mempunyai peran dalam penyerapan karbon.Tempat tumbuhnya yang berada Namun, persentase peny- pada ekosistem pesisir, menyebabkan mangrove impanan karbon terbesarnya lekat dengan istilah blue carbon. Kemampuannya pada tanah yang ditumbuhi menyerap dan menyimpan karbon atau secara mangrove, yaitu menca- modern dikenal dengan carbon sink memperkuat pai 78 persen.(3) Mangrove posisinya untuk selalu dilestarikan. mampu menangkap se- dimen karbon organik yang Fenomena pemanasan global menggiring datang bersama dengan kenaikan bumi pada perubahan iklim. Salah satu solusi permukaan laut.(4) Sedimen kar- yang ditawarkan sebagai bentuk pengendalian bon organik didapatkan saat air perubahan iklim adalah melakukan pengurangan laut pasang dan mengendap emisi karbon. Indonesia, sebagai salah satu negara pada tempat tumbuh mangrove yang aktif dalam usaha pengendalian perubahan saat air laut surut. Oleh karena itu, iklim melalui pengurangan emisi karbon. Salah mangrove mampu berkontribusi satu aksi baru yang digagas, diungkapkan dalam 10—15 persen sedimen simpanan kar- COP ke-22 di Maroko tahun 2016 bahwa mangrove bon pesisir.(3) Besarnya kemampuan atau blue carbon sebagai salah satu kontribusi bagi mangrove sebagai carbon sink memberikan target pengurangan emisi karbon di luar sektor peran yang begitu besar dalam pengurangan emisi lahan. Aksi tersebut menjadi suatu bukti bahwa karbon. Hal ini dapat mencegah terciptanya lubang- peranan mangrove mulai dipertimbangkan dalam lubang ozon baru di atmosfer. pengendalian perubahan iklim. (1) Rahim, Sukirman dan Dewi Wahyuni K. baderan. 2017. Hutan Mangrove dan Pemanfaatannya. Deepublish. Yogyakarta (2) Donate, et al. 2012. Mangrove Adalah Salah Satu Hutan Terkaya Karbon Di Kawasan Tropis. Cifor.Bogor (3) CIFOR. 2015. MANGROVE INDONESIA: Berkas fakta: Kekayaan nasional dalam ancaman. (https://forestsnews.cifor.org/31191/ mangrove-indonesia-berkas-fakta-kekayaan-nasional-dalam-ancaman?fnl=id) diakses tanggal 12 November 2018 (4) Mollins. 2018. Data & Fakta: Kontribusi mangrove pada mitigasi perubahan iklim di Indonesia. https://forestsnews.cifor. org/56920/data-fakta-kontribusi-mangrove-pada-mitigasi-perubahan-iklim-di-indonesia?fnl=id) diakses pada 16 Agustus 2018 Tanaman Mangrove di pantai
JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 7
8 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 JENDELA Tak hanya peranannya sebagai pawang gelombang tsunami. Ketika ketinggian dan energi pemanasan global, mangrove juga mempunya gelombang tsunami berkurang, volume air juga akan peran efektif dalam pengendalian bencana pesisir. terpecah dan tidak sampai pada jarak yang jauh. Mangrove tumbuh membentuk suatu formasi mulai dari mangrove berakar nafas, berakar tunggang, dan Peran mangrove dalam menjadi garda depan berakar lutut. Formasi tersebut membentuk pagar bencana tsunami merupakan fakta. Bukti peranan alam yang mampu mereduksi energi gelombang mangrove adalah saat bencana tsunami pada tahun tsunami saat melewati mangrove. Sementara, 2014 melanda daerah Aceh dan sekitarnya. Keberadaan kesatuan tegakannya mempunyai peran yang lebih mangrove di Singkil, Simeulue dan Lahewa yang berada luar biasa. di Pulau Nias dapat meminimalkan kerusakan. Namun di daerah Sirombu (Nias), Kuala Pekanbaro (Aceh Tegakan mangrove tidak hanya mereduksi Pidie) dan Kuala Keureutou (Aceh Utara) kerusakan energi gelombang tsunami. Ketebalan dan akibat tsunami cukup parah, dikarenakan pada daerah kerapatan mangrove mampu mengurangi tersebut tidak terlindung hutan mangrove.(5) ketinggian gelombang tsunami.(5) Tegakan mangrove yang tebal dan rapat bukan lagi hanya Kemampuan mangrove sebagai pereduksi pagar, melainkan benteng alam untuk menghalau energi gelombang tsunami tergantung pada beberapa (5) Onrizal.2018. Efektivitas Hutan Mangrove Dalam Meredam Tsunami. (https://isnet.or.id/2018/04/05/efektivitas-hutan- mangrove-dalam-meredam-tsunami/) diakses pada 12 November 2018 (6) Purnamasari, Anastasia Neni Candra.2017. Peranan Hutan Mangrove dalam Mengurangi Energi Gelombang Tsunami. Jurnal Pertanian Agros Vol.19 Akar tanaman Mangrove
JENDELA BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 9 faktor. Beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu air laut atau banjir rob merupakan suatu bencana spesies mangrove, ukuran pohon, luas hutan, struktur bagi masyarakat pesisir. Bencana tersebut dapat sifat pohon, dan batas ukuran hutan mangrove. mengancam mata pencaharian masyarakat pesisir itu (6) Spesies mangrove yang heterogen akan lebih sendiri. ampuh menjadi benteng peredam energi tsunami. Spesies dengan diameter yang besar dan tinggi serta Formasi mangrove membentuk tegakan hutan berumur tua juga akan lebih efektif untuk mereduksi yang solid dapat menjadi garda depan ketika air laut gelombang. Luas mangrove dan ukuran hutan melimpah ke daratan. Strategi mangrove tak jauh mangrove juga berpengaruh, karena mangrove beda saat menangkal bencana tsunami. Tegakan yang yang luas akan lebih efektif menghalau gelombang lebat dan rapat dapat meminimalkan volume air laut agar tidak sampai pada lahan masyarakat. Mangrove yang meluap ke daratan. Dengan adanya tegakan adalah batas antara gelombang dan lahan. mangrove, air laut akan membelok membanjiri daerah tanpa garda depan atau penghalang. Air laut yang Jika energi gelombang tsunami dapat membanjiri mangrove akan cepat terserap oleh tanah direduksi, begitu pun bencana banjir rob yang sering mangrove sehingga air laut tidak sampai ke daratan melanda wilayah pesisir. Tanpa disadari, luapan dan mengancam aktivitas masyarakat pesisir.
10 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 JENDELA Peran Tugas Tim Satuan Reaksi Cepat dalam Efektivitas dan Efisiensi Misi Farid Ibrahim faridibrahim.sis@gmail.com Analis Penginderaan Jauh dan Geodatabase PGSP Peran dan tugas setiap personil dalam Tim Satuan Reaksi cepat (SRC) sangat mempengaruhi efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Tugas pokok tim ini adalah melakukan akuisisi data foto udara di lokasi bencana alam serta pengambilan foto terestrial yang mampu menggambarkan kerusakan akibat bencana. Tim memiliki capaian pekerjaan sebagai perintis di kawasan terdampak bencana sehingga harus dapat memperoleh gambaran umum keadaan lokasi bencana. Di lain sisi, kondisi darurat bencana yang menuntut tim untuk dapat bekerja cepat, ringkas dan aman. Oleh sebab ini, setiap personel semestinya memiliki peran yang telah diketahui sehingga saat di lapangan telah mampu mengemban tugasnya untuk menyeleseaian misi. Satuan Reaksi Cepat, minimal memiliki tiga personel dengan tugas yang berbeda, yaitu; Pilot, Analis, dan Surveyor. Setiap tugas tersebut memiliki konsentrasi yang berbeda namun menunjang antara satu dengan yang lainnya. Ketiga tugas ini bekerja bersama dalam setiap misi. Menghasilkan liputan dan analisis sederhana sebagai tim perintis di kawasan bencana. Area terdampak gempa di Palu
JENDELA 11BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 a. Pilot Pilot bertugas melakukan kontrol terhadap wahana yang digunakan dalam akuisisi data penginderaan jauh, dalam hal ini adalah Pesawat Udara Nirawak (PUNA). Pilot mengoperasikan PUNA pada saat di lokasi yang telah ditentukan berdasarkan Area of Interest (AIO). Baik pengoperasian secara manual untuk jenis multirotor maupun pengoperasioan otomatis (fligh control) pada jenis multirotor dan atau jenis fix wings. Pilot bertanggung jawab berjalannya misi penerbangan hingga memperoleh data berupa foto udara. b. Analis Analis memiliki dua peran dalam akuisisi data penginderaan jauh, yaitu pra penerbangan, saat penerbangan, pasca penerbangan. Pra penerbangan, analis bertugas membuat skenario penerbangan dan AOI yang akan dipotret. Termasuk di dalamnya tinggi terbang, kecepatan wahana, luas liputan pemotretan. Analis juga memiliki membantu pilot dalam memutuskan misi dijalankan atau misi ditunda. Pada saat penerbangan, analis membantu pilot untuk mengontrol kondisi penerbangan serta lalulintas udara dilokasi bencana yang lazimnya banyak sekali helikopter dan pesawat militer. Pasca penerbangan, analis bertugas melakukan mosaik foto udara hingga menjadi citra penginderaan jauh. Data ini menjadi bahan peta citra Lokasi terdampak bencana. Lebih lanjut, analis dapat melakukan analisis data hingga menjadi informasi kronologi kejadian bencana. c. Surveyor Surveyor bertugas menjadi pemandu bagi tim untuk menuju lokasi penerbangan atau AOI, mengingat misi penerbangan dalam setiap lokasi bencana dapat lebih dari satu AOI. Surveyor menunjukkan dan merekomendasikan lokasi penerbangan yang efektif dan efisiensi. Selain itu, surveyor juga melakukan observasi lingkungan terdampak, serta mengumpulkan foto terestris geotagg yang akan digunakan dalam peta Citra Terdemapak Bencana. Foto terestrial ini menjadi insert dari kenampakan citra penginderaan jauh. Inset foto terestrial dapat menggambarkan kondisi di lapangan secara spasial.
12 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 PERISTIWA Belajar dari Bencana di Sulawesi Tengah Dwi Sri Wahyuningsih yang disebabkan adanya sesar Palu Koro. Guncangan dwisriwahyuningsih87@gmail.com gempa bumi turut dirasakan di Donggala VII-VIII MMI, Palu, Mapaga VI-VII MMI, Gorontalo dan Poso III-IV MMI, KAnalis Tematik Pesisir dan Kelautan PGSP Majene dan Soroako III MMI, Kendari, Kolaka, Konawe abar duka tengah menimpa Sulawesi Tengah Utara, Bone, Sengkang, Kaltim dan Kaltara II - III MMI, pada Jumat 28 September 2018. Gempa Makassar, Gowa, dan Toraja II MMI 2. [1] dan tsunami terjadi di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Lokasi getaran gempa bumi Potensi tsunami untuk dampak terjadinya berada pada titik 0,18o LS dan 119,85o BT dengan gempa bumi Palu dikeluarkan BMKG berdasarkan kedalaman sebesar 10 km. Kekuatan gempa tercatat parameter gempa yang dicocokkan dengan skenario 7,7 SR. Jumlah korban yang jatuh hingga berita ini model tsunami. Langkah yang diambil BMKG saat diturunkan telah mencapai 2.256 korban jiwa. terjadi gempa dengan kekuatan yang cukup besar kemudian dilakukan analisis secara cepat untuk Ada apa dengan Palu? Pertanyaan tersebut menetapkan status tsunami. Beberapa lokasi di kota sontak terdengar saat gempa dan tsunami menimpa Palu memiliki status yang berbeda-beda. Status siaga Palu. Rentetan kejadian gempa sebelum tsunami memiliki level ketinggian tsunami sebesar 0,5 m—3 telah terjadi di Palu. Gempa berkekuatan 5,9 SR pada m dengan estimasi waktu kedatangan tsunami pada jam 14:00 WIB disusul beberapa gempa pada besaran pukul 17:22 WIB. Berbeda halnya di Mamuju memiliki 5 SR dan 5,3 SR dengan kedalaman 10 km. Setelahnya, gempa mengalami kenaikan signifikan sebesar 7,7 SR terjadi pukul 17.02 WIB. Menurut hasil analisis para ahli, tipe gempa bumi Palu adalah dangkal [1] Press Release No: UM.505/9/D3/IX/2018. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Area terdampak gempa di Palu
PERISTIWA 13BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 status waspada dengan perkiraan ketinggian tsunami bencana. Indonesia harus belajar dari setiap kejadian. kurang dari 0,5 m. Apabila perkiraan waktu kedatangan Tidak boleh mengenal kata “lengah” saat terjadi telah terlewati maka BMKG akan mencabut Peringatan bencana. Anggaran dari pemerintah wajib dikeluarkan Dini Tsunami (PDT). untuk upaya mitigasi dan penanggulangan terhadap bencana. Ada atau tidak adanya bencana seharusnya Pemantauan terhadap kekuatan gempa terus selalu tersedia dana darurat untuk mengantisipasi dilakukan. Berdasarkan data pencatatan gempa terjadinya bencana. Masyarakat tidak boleh panik yang telah dikeluarkan oleh BMKG, telah terjadi dan gagap saat terjadi bencana. Segala persiapan gempa pada tanggal 28 September—2 Oktober dan tindakan antisipasi terhadap bencana harus terus 2018 dengan kekuatan beragam antara 5 SR—6 SR. diupayakan. Kedalaman gempa bumi bervariasi antara 10 km—11 km. Menurut analisis para ahli, sesar Palu Koro yang Meskipun sering dianggap sebagai hal negatif, menjadi penyebab terjadinya gempa. Jenis sesar yang musibah juga menyimpan hikmah. Pembangunan dimunculkan oleh gempa Palu adalah sesar mendatar harus mempertimbangkan faktor keamanan (strike-slip). Pergerakan sesar untuk gempa Sulawesi terhadap bencana. Instruksi pemerintah terhadap Tengah hampir menyerupai tipe sesar Semangko di segala peraturan terkait pelarangan untuk pendirian Sumatera. Sesar mendatar dipengaruhi oleh tegasan bangunan seharusnya diindahkan oleh masyarakat. kompresi. Posisi tegasan utama dan minimalnya adalah Selain taat terhadap peraturan, masyarakat harus horizontal, sedangkan posisi tegasan menengahnya terus memupuk budaya gotong royong. Budaya adalah vertikal. [2] gotong royong dinilai efektif untuk mempercepat upaya pemulihan setelah terjadi bencana. Semoga Bagaimana seharusnya sikap menghadapi ke depannya Indonesia lebih siap terhadap adanya bencana? Masyarakat dituntut untuk terus waspada bencana. karena berada pada jalur rawan bencana. Jangan menjadi alasan bahwa musibah selalu datang tanpa rencana sehingga tidak siap dalam menghadapi [2] Kustanto, Afifah Rahma. 2015. Struktur Sesar Mendatar Semangko Pulau Sumatera. Jurnal Geologi· Desember 2015 Warga Palu gotong royong membersihkan puing bangunan
14 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 PERISTIWA Bergerak dan Pantang Menyerah Perg erakan s esar naik yang te gak di u tara Mega Dharma Putra Gunung Rinjani se rta tingg inya tin gkat aspe rity mega.dharma@mail.ugm.ac.id menyebab kan Gem pa Lombo k 2018 te rjadi beru lang Analis Sosio-Ekonomi PGSP kali [1]. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setidaknya mencatat 1.973 kejadian gempa selama rentang 29 Juli—30 Agustus 2018 [2]. Meskipun gempa diprediksi berakhir empat pekan pasca aftershock, pariwisata Lombok membutuhkan waktu lebih lama dari itu untuk kembali bangkit [3]. Gempa Lombok memicu 17 negara mengeluarkan Travel Advice pada tanggal 9 Agustus 2018 [4]. Ketika Travel Advice berlaku, maka segala risiko yang ditanggung oleh asuransi akan dibatalkan dan turut mempengaruhi keinginan berkunjung wisatawan. Diperkirakan dalam beberapa jangka waktu ke depan, pariwisata Lombok akan mengalami penurunan. Menteri Pariwisata Arif Yahya mencoba memberikan gambaran dampak kerugian melalui perhitungan sederhana. Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berpotensi hilang akibat Gempa Lombok berkisar 100.000 orang [5]. Perhitungan tersebut diperoleh berdasarkan bencana alam erupsi Gunung Agung di Bali pada penghujung 2017. Total kehilangan ekonomi mencapai 100 juta USD karena per orang diasumsikan menghabiskan 1.000 USD [5]. Perhitungan ini pun belum termasuk wisatawan nusantara. Untuk menarik wisatawan pascabencana Gempa Lombok, beberapa hotel telah merencanakan penawaran menarik atau hot deals [6]. Penawaran tersebut kebanyakan berupa potongan harga, misalnya dibebaskan menginap 3 hari 2 malam dengan hanya membayar biaya sewa 1 malam. Dalam rangka pemulihan, BPPD bersama dinas pariwisata lombok juga direncanakan akan menggelar NTB Great Sale [6]. Dua kegiatan besar, yaitu Sembalun Hortikultura Festival dan Sail Moyo Tambora juga telah dilaksanakan sebagai tanda bahwa pariwisata Lombok telah siap bangkit. Pemerintah pusat pun merespons dengan mengadakan Rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pasca Bencana Gempa Lombok pada 16 September 2018. Rapat koordinasi dihadiri Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata, BNPB, BMKG, dan pemerintah daerah setempat, khususnya yang berkaitan dengan kepariwisataan NTB [7]. [1] Afandi, Ridwan. Mengapa Terjadi Gempa Beruntun di Lombok? Ini Penjelasannya. https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/ mengapa-terjadi-gempa-beruntun-di-lombok-ini-penjelasannya (diakses 9 November 2018). [2] Wismabrata, Michael Hangga. Lima Fakta Terbaru Gempa Lombok, 32.129 Rumah Rusak hingga Ratusan Gempa Susulan. https://regional. kompas.com/read/2018/08/31/06414671/5-fakta-terbaru-gempa-lombok-32129-rumah-rusak-hingga-ratusan-gempa-susulan (diakses 9 November 2018). [3] Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG. Karakteristik Gempabumi Lombok dan Himbauan kepada Masyarakat. https://twitter.com/infobmkg/ status/1027419351815614464 (diakses 9 November 2018). Foto udara terdampak bencana
PERISTIWA 15BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Beberapa isu strategis yang dibahas adalah sistem pengelolaan sampah, transportasi, pelaku wisata, pemulihan destinasi, promosi serta pemasaran, pemulihan ekosistem yang berkaitan dengan terumbu karang jalur jelajah Gunung Rinjani [8]. Pulihnya pariwisata pascabencana Gempa Lombok seakan memiliki pesan tersirat bagi setiap orang. Sehebat apapun gempa, pasti ada akhirnya. Oleh karena itu, cara terbaik untuk bangkit adalah dengan terus bergerak, pantang menyerah, dan berdoa. [4] Redaktur Indopos. Bertambah, 17 Negara Keluarkan Travel Advice ke Lombok, Indonesia. https://indopos.co.id/read/2018/08/10/146857/ bertambah-17-negara-keluarkan-travel-advice-ke-lombok-indonesia (diakses 11 November 2018). [5] Nukman, Harianto. Dampak Gempa Lombok, Sektor Pariwisata Alami Kerugian Besar. https://travel.detik.com/travel-news/d-4214277/dampak- gempa-lombok-sektor-pariwisata-alami-kerugian-besar (diakses 12 November 2018). [6] The Jakarta Post. Lombok Hotels Still Welcome Guests, Offer Hot Deals. http://www.thejakartapost.com/travel/2018/08/21/lombok-hotels-still- welcome-guests-offer-hot-deals.html (diakses 12 November 2018). [7] Tim Media Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Nusa Tenggara Barat. https://diskominfotik.ntbprov.go.id/content/pemerintah- pusat-akan-mempercepat-bangun-pariwisata-lombok (diakses 12 November 2018). [8] Waluyo. Menko Luhut: Wisatawan Mulai Datang Kembali ke Gili Trawangan. https://jpp.go.id/ekonomi/pariwisata/325158-menko-luhut- wisatawan-mulai-datang-kembali-ke-gili-trawangan (diakses 12 November 2018).
16 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 SOSOK Penanganan PLN di Area Pascabencana Yonanta Dwi Hartanto Distribution Control Center (DCC) PLN Purwakarta yonantatanto@gmail.com akan berbagi, khususnya mengenai peran PLN saat Teknisi Umum PGSP pascabencana. Berikut cuplikan perbincangan dengan Beliau. Ada 1.999 kejadian bencana selama tahun 2018 di Indonesia [1]. Data tersebut dirilis Bagaimana langkah atau SOP yang diambil PLN oleh Badan Nasional Penanggulangan pascabencana? Bencana (BNPB) pada 25 Oktober 2018 silam. Dari sekian banyak kejadian bencana, Gempa NTB Umumnya, PLN akan memadamkan dan Gempa Sulawesi Tengah—yang disusul tsunami jaringan listrik di area terdampak bencana. Hal ini dan likuifaksi—merupakan dua daerah yang dilanda diperlukan karena listrik yang menyala ketika kondisi bencana alam di penghujung tahun 2018. pascabencana dapat membahayakan makhluk hidup. Langkah selanjutnya adalah mengecek keadaan Kemudian, bagaimana keadaan korban jaringan di area terdampak bencana. Hal yang perlu bencana pasca kejadian bencana? Bantuan logistik dicek adalah aset dan jaringan yang rusak akibat dan tempat tinggal sementara menjadi kebutuhan terjadinya bencana alam. yang mendesak, termasuk listrik. Peran listrik adalah vital karena digunakan untuk pengolahan Setelah dipadamkan dan dicek status logistik, penerangan di bilik-bilik pengungsian, dan jaringannya, PLN akan memutuskan jaringan yang mendukung komunikasi. masih aman dinyalakan seketika dan yang tidak aman. Kategori aman tersebut artinya yang tidak terdampak Kemungkinan besar, jaringan listrik PLN bencana alam dan tidak berbahaya bagi makhluk mengalami gangguan sehingga kebutuhan listrik hidup, khususnya bagi masyarakat di sekitar area tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu, Generator Set tersebut. Jika masuk dalam kategori tidak aman, atau atau genset adalah salah satu benda yang dibutuhkan memiliki kerusakan yang cukup parah, masing-masing segera dalam keadaan darurat. Namun, penggunaan rayon mengirimkan tim satuan reaksi cepat (SRC) di genset dalam jangka panjang menjadi kurang efisien area terdampak bencana. akibat keterbatasan daya Ada beberapa tugas yang harus dilakukan oleh tahan mesin dan bahan tim SRC di area terdampak bencana. Pertama, tim SRC bakarnya. akan mengamankan peralatan listrik—baik tiang dan kabel—di jaringan yang rusak. Kedua, tim SRC perlu Menangani menyusun daftar perbaikan jaringan. Ketiga, tim SRC kondisi pascaben- melakukan koordinasi yang diperlukan, baik dengan cana yang cukup kantor rayon, kantor area terkait lainnya, ataupun sulit, tentu ada SOP dengan pihak ketiga jika diperlukan. Jika semuanya agar semua berjalan telah dilakukan, normalisasi jaringan siap dilaksanakan. optimal. Dalam artikel kali ini, Bapak Apakah normalisasi sama artinya dengan jaringan Agung Wijiatmono listrik telah kembali berfungsi normal? selaku anggota Benar, normalisasi artinya sama dengan jaringan listrik kembali berfungsi normal. Namun, untuk mencapai tahap normalisasi, ada prosedur yang harus dilakukan. Setelah tim SRC telah selesai melakukan peninjauan lapangan maka akan masuk pada tahapan koordinasi. Tim SRC akan berkoordinasi dengan petugas piket rayon terkait kondisi lapangan bahwa jaringan aman untuk dinyalakan kembali. Petugas Distribusi Rayon akan meneruskan informasi tersebut kepada Petugas Distribusi Area hingga sampai kepada Petugas Operasi DCC. Petugas Operasi DCC akan mengecek ulang jaringan dan jika memang telah aman, jaringan akan dinyalakan. Pada tahapan ini, jaringan listrik telah kembali berfungsi normal. Agung Wijiatmono (Petugas DCC PLN Area Purwokerto) [1] Farisa, Fitria Chusna. BNPB: Selama 2018, ada 1.999 Kejadian Bencana. Diakses di https://nasional.kompas.com/ read/2018/10/25/22572321/bnpb-selama-2018-ada-1999- kejadian-bencana tanggal 2 Desember 2018.
SOSOK 17BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Penanganan cepat jaringan PLN pasca gempa Tampaknya tugas tim SRC menjadi kunci, apakah benar? Apakah normalisasi memiliki target waktu tertentu? Semua posisi adalah penting dan masing-masing ada porsinya tersendiri. Namun, sebagai petugas di Target yang diusahakan adalah secepat yang lapangan, Tim SRC memang krusial. Saya juga pernah kami bisa. Baik korban maupun pemerintah pasti menjadi bagian tim SRC. Jika listrik belum menyala, membutuhkan listrik sesegera mungkin. Kalaupun banyak aktivitas belum berjalan normal sehingga (di membutuhkan tambahan waktu, ada beberapa faktor PLN) sangat dibutuhkan tim dengan koordinasi yang yaitu akses jalan yang sulit atau target perbaikan. baik. Di target perbaikan, baru dapat dipastikan setelah mendapatkan gambaran umum mengenai kondisi Seperti yang diketahui, kondisi di lapangan nyata di lapangan. Target perbaikan memiliki sangat sulit ditebak. Sering kali akses jalan rusak prioritas, umumnya di Jalur Utama atau di Penyulang sehingga mobilitas terhambat. Selain itu, ketersediaan Jalur Listrik. dan distribusi material juga menjadi tersendat. Terkait ketersediaan SDM, tidak jarang kita (PLN) kekurangan dan harus mengambil dari area atau rayon lain. Namun, terlepas dari semua itu (tantangan di lapangan) ketika menjadi bagian tim SRC, kita menjadi tumpuan. Jadi, harus memberikan yang terbaik. Pastinya PLN mengerahkan segala daya dan upaya dalam perbaikan jaringan listrik pascabencana. Namun, kendala pasti ada dan tim PLN adalah manusia. Pastinya ada kekurangan dan membutuhkan waktu untuk normalisasi jaringan. Yang pasti, PLN adalah BUMN yang hadir untuk negeri dan memberikan yang terbaik untuk negeri. Terima kasih PLN, Indonesia bangga padamu! Petugas PLN sedang mengamankan jaringan listrik pasca bencana
18 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 TEKNOLOGI Teknologi Baruna Jaya dalam Pencarian Lion JT610 Gianova Andika Putri pencarian kotak hitam dengan membawa alat-alat andikaputrig@gmail.com canggih guna menunjang pencarian. Beberapa di Teknis Pendamping dan Kunjungan PGSP antaranya multibeam echosounder, side scan sonar, magnetometer, ROV (remote operated vehicle), ping Kabar duka datang dari dunia penerbangan locator dan USBL transponder. Berikut merupakan Indonesia. Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta- penjelasan mengenai alat -alat yang digunakan untuk Pangkal Pinang jatuh di perairan Karawang pencarian kotak hitam Pesawat Lion Air. pada tanggal 29 Oktober 2018. Sejumlah 189 orang menjadi korban, di antaranya 179 penumpang Multibeam echosounder adalah salah satu tipe atau dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru. jenis dari echosounder. Echosounder sendiri memiliki Selain fokus pada pencarian korban, Tim SAR juga prinsip akustik untuk merekam kedalaman dasar laut. fokus pada pencarian kotak hitam pesawat dengan Multibeam echosounder merupakan pengembangan kode registrasi PK-LQP. dari singlebeam echosounder. Memiliki prinsip yang sama dengan singlebeam, sama-sama memancarkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi beam ke dalam perairan, yang membedakan adalah (BPPT) mengerahkan Kapal Riset Baruna Jaya dalam multibeam memancarkan lebih dari satu pancaran. Pengoperasian Multibeam echosounder [2] dalam perairan. Komponen utama dalam mekanisme perambatan gelombang akustik dalam air adalah Pola pancaran dari multibeam echosounder intensitas gelombang, frekuensi gelombang, Panjang melebar dan memanjang terhadap badan kapal. Jika gelombang, dan cepat rambat gelombang. Pengolahan kapal bergerak maju, hasil sapuan multibeam tersebut data multibeam echosounder merupakan pengolahan menghasilkan suatu luasan yang menggambarkan data yang kompleks, karena membutuhkan beberapa profil permukaan laut [1]. Multibeam echosounder koreksi untuk mendapatkan nilai kedalaman yang digunakan untuk mendapatkan cakupan area yang akurat dan teliti. Koreksi ini berasal dari pergerakan luas. kapal selama pengukuran dan juga faktor oseanografi Prinsip kerja Multibeam echosounder yaitu dengan menembakkan gelombang akustik ke [1] Chaterinna, M., Petrus.S., dan Alfi Satriadi.2015.Pemetaan Batrimetri Perairan Anyer, Banten Menggunakan Multibeam echosounder System (MBES). Jurnal Oceanografi. Vol 4. No. 1. Hal 253-261 [2] Garel, E., W. Bonne, dan M.B. Collins. 2009. Offshore Sand and Gravel Mining.Elsevier. www. Researchget.net [3] Brammadi, S., A.L. Nugraha., B. Sudarsana., dan Imam Mudita.2017. Analisis Pengolahan Data Multibeam echosounder Menggunakan Perangkat Lunak MB-System dan caris Hips and Sips berdasarkan standar S-44 IHO 2008. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 6. No. 4. (ISSN: 2337-845X) [4] PPPGL.(2016, 4 Maret). Side Scan Sonar Teknoligi Penginderaan Bawah Laut. Tulisan pada www.mgi.esdm.go.id [5] Antony, N..(2018, November). KR Baruna Jaya, Kapal Andalan untuk temukan Black Box Lion Air. Detik. Diakses dari news.detik.com
TEKNOLOGI 19BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 wilayah sapuan multibeam echososunder [3]. kembali oleh receiver dalam hitungan detik. Untuk Dalam kasus pencarian kotak hitam Pesawat Lion mengetahui suatu lokasi tertentu perekaman perlu Air multibeam echosounder dapat memberikan mengikuti pola lintasan survei tertentu dengan gambaran mengenai bentuk topografi dasar perairan menggunakan peralatan penentu GPS dan video plotter. dan dibantu dengan alat-alat pendukung lainnya Side scan sonar mampu membuat liputan perekaman sehingga pencarian kotak hitam dapat dilakukan dasar laut dari keda sisi lintasan survei. Dalam kondisi secara maksimal. laut yang tenang dan haluan kapal yang lurus sonogram dapat memberikan gambar yang sangat tajam dan rinci Alat selanjutnya yang dibawa oleh KR Baruna seperti layaknya sebuah foto [4]. Jaya adalah side scan sonar. Side scan sonar tak jarang digunakan bersamaan dengan multibeam Tidak hanya multibeam echosounder dan side echosounder, karena memiliki prinsip yang sama scan sonar, terdapat pula ROV (remote operated vehicle). namun side scan sonar memiliki jangkauan Alat ini bisa dikatakan robot atau kendaraan bawah pemetaan yang lebih tajam. Seperti pada gambar laut. ROV dilengkapi dengan kamera sehingga dapat [2] bahwa multibeam echosounder dioperasikan menampilkan gambar dan video secara langsung dari bersamaan dengan side scan sonar dalam satu kapal dasar laut. Dengan ROV ini sangat diharapkan dapat penjelajah. mempercepat penemuan Kotak hitam di dasar laut. Selain itu terdapat magnetometer. Magnetometer Side scan sonar adalah sebuah sistem merupakan alat deteksi logam yang dapat mendeteksi peralatan survei kelautan yang menggunakan keberadaan kotak hitam Pesawat Lion Air, karena kotak teknologi akustik. Peralatan ini digunakan untuk hitam sendiri berbahan logam. Kemudian selanjutnya memetakan dasar laut yang juga dapat digunakan adalah USBL transponder dan ping locator, kedua alat untuk mempelajari kehidupan di dasar laut. System tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama yaitu peralatan ini merupakan strategi pengindraan untuk sama-sama dapat melacak sinyal dari kotak hitam yang merekam kondisi dasar laut dengan memanfaatkan dikeluarkan pesawat. USBL Transponder diletakkan sifat media dasar laut yang mampu memancarkan, ke ujung tiang besi dan dimasukkan ke dalam laut. memantulkan, dan/atau menyerap gelombang USBL Transponder akan memberikan tanda di aplikasi suara. Gelombang suara yang digunakan dalam komputer jika menangkap sinyal dari kotak hitam. Tanda teknologi side scan sonar biasanya mempunyai tersebut berupa titik-titik yang akan muncul pada layar frekuensi antara 100 dan 500 KHz. Pulsa gelombang komputer. Ketika USBL Tranponder dan ping locator dipancarkan dalam pola sudut yang lebar dan mendeteksi keberadaan suatu objek, maka kemudian mengarah ke dasar laut, dan gemanya diterima ROV dioperasikan untuk mencari objek tersebut.
20 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 TEKNOLOGI Kentongan: Aplikasi Alternatif Peringatan Dini Bencana Alam Wico Nandianta Mulia wiconandianta@gmail.com Teknis Pendukung Teknologi Informasi dan Multimedia PGSP “Kalau tak ada alarm, pakai kentongan!”, ujar mantan presiden republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarnoputri[1]. Ya, Kentongan merupakan alat tradisional yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu sebagai alat peringatan bahaya ataupun bencana. Di jaman era milenial, sistem kerja dari kentongan diadopsi untuk diterapkan di berbagai aplikasi untuk mempermudah dan mempercepat penyebaran informasi. Ada salah satu aplikasi menarik berbasis Tampilan Depan Aplikasi Kentongan Android dan iOS yang menerapkan sistem kerja dari sebuah kentongan, aplikasi itu bernama “Kentongan”. Pada dasarnya, aplikasi Kentongan ini berfungsi untuk memudahkan komunikasi antara Ketua RT dengan para warganya dengan cara lebih smart. Akan tetapi di dalam aplikasi ini warga juga dapat melaporkan peristiwa-peristiwa darurat. Nantinya setiap warga yang sudah terdaftar akan mendapatkan notifikasi dari setiap aktivitas yang dilakukan menggunakan aplikasi Kentongan. Teknis dalam penggunaan aplikasi Kentongan ini tergolong mudah. Untuk memulainya, kumpulan pengguna harus memilih seseorang untuk menjadi ‘Ketua RT’ yang sudah paham betul akan kondisi lingkungan daerah dan warganya. Setelah Ketua RT memasang dan mendaftarkan di aplikasi, aplikasi kentongan sebenarnya sudah siap untuk dijalankan tetapi ketua RT tersebut belum bisa terhubung dengan warganya. Maka dari itu, Ketua RT harus bisa mengajak warganya untuk memasang dan menggunakan aplikasi Kentongan ini agar warga satu dengan warga lainnya dapat terhubung. Warga yang sudah memasang aplikasi ini harus mengisi data-data yang dibutuhkan, khususnya [1] Putri, Teatrika Handiko. (2018, Oktober 8). Peringatan Bencana, Megawati : Kalau Tak Ada Alarm, Pakai Kentongan. IDN Times. Diakses dari http://www.idntimes.com
TEKNOLOGI 21BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Tampilan Fitur yang Terdapat pada Aplikasi Kentongan nomor telepon. Setiap laporan yang disampaikan muncul jika kita sedang membuka aplikasinya, oleh warga nantinya akan muncul notifikasi pada semoga ke depannya terdapat nada dering maupun handphone masing-masing warga yang terhubung notifikasi informasi bahaya atau bencana dapat dalam lingkup RT yang sama. muncul walaupun kita tidak sedang membuka aplikasi bahkan ketika kita tidak saat mengoperasikan Keterbatasan lingkup luasan jumlah warga handphone kita. Dengan penggunaan aplikasi ini yang terhubung menjadi kendala dalam aplikasi diharapkan masyarakat akan sadar akan bahaya ini. Ke depannya kita berharap aplikasi Kentongan atau bencana yang terjadi di sekitarnya dan dapat ini juga bisa diperluas cakupan jumlah warga meminimalisasi kerugian maupun korban jiwa yang tergabung dalam satu aplikasi ini sehingga yang lebih banyak, seperti dalam peribahasa “sedia penyebaran informasi dapat dilakukan dengan payung sebelum hujan”. cepat. Salah satu kekurangan lainnya aplikasi ini ialah notifikasi informasi bahaya atau bencana akan
22 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 TEKNOLOGI Teknik Cepat Akuisisi Foto Udara Format Kecil Bencana Alam MenggunakanWahana Multirotor Farid Ibrahim Tabel 1. Spesifikasi Wahana Phantom 3 dan 4 (DJI) faridibrahim.sis@gmail.com Analis Penginderaan Jauh dan Geodatabase PGSP Pemotretan udara pada daerah bencana dapat optimal dengan adanya manajemen jalur terbang. Bencana alam secara umum memiliki Jalur terbang yang dimaksud adalah penentuan kondisi yang tidak ideal untuk melakukan Area of Interest (AOI) yang disesuaikan dengan pemotretan. Berada di topografi yang curam kemampuan kapasitas dan jelajah sebuah wahana. maupun daerah terdampak yang berantakan. Optimalisasi yang dimaksud adalah wahana mampu Kondisi yang sangat wajar terjadi di daerah bencana memotret sesuai dengan AOI yang telah ditetapkan menjadi faktor utama sulitnya melakukan akuisisi untuk kemudian dapat pulang kembali ke landasan data pengindraan jauh. (home) dengan cadangan energi yang aman. Sebab utama di atas, pemilihan wahana AOI yang telah ditentukan akan sangat efektif PUNA (Pesawat Udara Nirawak) sangat penting ketika terdapat tim akuisisi lebih dari satu. Dua tim diperhatikan sehingga proses akuisisi data dapat bahkan lebih dapat bekerja di waktu yang bersamaan berjalan efektif dan efisien. Jenis wahana yang dapat untuk mendapatkan waktu pemotretan yang ideal digunakan secara optimal adalah jenis multirotor. yaitu antara pukul 09:00 waktu setempat hingga Kemampuan untuk terbang secara vertikal menjadi pukul 11:30 waktu setempat. AOI akan membagi keunggulan tersendiri bagi multirotor. Walaupun wilayah kerja tim akuisisi tanpa khawatir wahana demikian unggulnya multirotor dalam melakukan akan saling bertabrakan. penerbangan, setiap teknologi PUNA tetap memiliki keterbatasan jarak tempuh. Setiap tim akuisisi memiliki AOI yang harus diselesaikan, misalkan terdapat dua tim yang terbagi Spesifikasi yang dikeluarkan pabrik untuk melakukan akuisisi secara bersamaan. Maka menyebutkan DJI Phantom versi 3 dan 4 masing- satu tim dapat mengambil AOI dari bagian selatan masing memiliki jelajah terbang hingga 3 km dan tim yang lain dari bagian utara. Masing-masing dan 5 km. Hal ini ideal jika pesawat masih dalam tim dengan pembagian AOI bekerja dengan metode kondisi yang baik dan medan sama sekali tidak dan manajemen pemotretan yang sama dari tinggi ada intervensi baik dari halangan sinyal maupun terbang wahana, kecepatan wahana serta waktu intervensi gelombang lainnya (di luar gelombang pemotretannya. Berikut ini ilustrasi pembagian AOI yang digunakan transmisi PUNA). berdasarkan Tim. Hal lain yang harus diperhatikan tidak hanya keterbatasan wahana, melainkan kondisi Tanggap Darurat Bencana yang sibuk. Satuan Reaksi Cepat bekerja dengan singkat untuk memperoleh data foto udara sesaat setelah bencana. Keterlambatan akuisisi data akan kehilangan informasi-informasi penting di lapangan. Hal ini memaksa tim harus segera dalam melakukan akuisisi foto udara. Permasalahan lainnya, bahkan menjadi prioritas penerbangan ialah kesibukan lalulintas udara di daerah rawan bencana. Baik pesawat militer maupun pesawat angkut logistik serta pesawat ambulans melakukan penerbangan dengan ketinggian yang rendah. Seluruh kondisi dan keterbatasan yang telah disebutkan membutuhkan manajemen penerbangan PUNA untuk memperoleh data yang optimal namun dengan kerja yang efektif dan efisiensi. https://www.dji.com/phantom-3-pro/info https://www.dji.com/phantom-4/info
TEKNOLOGI 23BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Gambar 1. AOI Pemotretan Udara Gambar 2. Pembagian AOI berdasarkan Tim Setelah masing-masing tim memiliki AOI yang kerja yang luas adalah 80 meter. Ketinggian ini telah mempertimbangkan keamanan terbang dengan harus dipotret, selanjutnya setiap tim membuat kondisi lalulintas udara yang padat. Ketinggian ini jalur terbang untuk setiap AOI. Jalur terbang adalah pula sudah mempertimbangkan hambatan dari manajemen penerbangan yang akan menentukan objek-objek tinggi dan pertimbangan ketiga adalah durasi pemotretan serta kualitas foto udara secara dari sisi efisiensi baterai. Pada ketinggian yang fotogrametri (overlap dan sidelap). Ketinggian optimal ini mampu merekam foto udara dengan terbang diatur pada tahapan ini. Ketinggian yang resolusi yang cukup tinggi yakni 2 – 5 cm. optimal bagi sebuah wahana multirotor untuk beban Gambar 3. Manajemen Jalur Terbang PUNA
24 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 TEKNOLOGI Waktu pemotretan dengan AOI 25 Ha 15 menit sangat optimal untuk satu AOI sehingga dan ketinggian 80 meter membutuhkan waktu dengan seluruh persiapan dan penyimpanan 11—15 menit sesuai dengan kondisi angina yang data foto udara, setiap AOI sebagai misi hanya menghambat laju wahana dan transmisi. Durasi membutuhkan 30 menit bekerja. Gambar 4. Proses pemotretan pengindraan jauh Hal yang perlu diperhatikan pula untuk Gambar 5. Mosaik Foto udara dengan kualitas rendah mencapai efektif dan efisiensi kerja adalah dengan melakukan mosaik hasil pemotretan udara untuk setiap AOI dengan kualitas yang rendah untuk melihat hasil sementara foto udara. Mosaik dapat dikerjakan pada saat berpindah dari satu AOI ke AOI yang lain. Berkenaan dengan sumber daya manusia, setiap tim memiliki 3 orang dengan fungsi yang berbeda. Fungsi tersebut yaitu a) pilot dan teknisi, b) analis data dan, c) surveyor. Pilot bekerja mengoperasikan wahana dan melakukan manajemen penerbangan sebelum datang ke lokasi. Manajemen bencana dilakukan prasurvei karena membutuhkan jaringan internet dan perangkat elektronik lainnya. Analis bertugas melakukan manajemen data dan mosaik citra foto udara sehingga dapat diketahui kualitas hasil akuisisi foto udara. Hal in akan menjadi pertimbangan apakah perlu melakukan pemotretan ulang pada AOI tersebut ataukah hanya melakukan pemotretan sebagian untuk melengkapi data yang belum terekam. Sedangkan surveyor bertugas untuk menentukan titik sentral dari sebuah AOI, surveyor juga bertugas menuntut tim menuju lokasi tersebut sehingga dapat dijadikan landasan penerbangan (home). Selain itu tugas lain bagi surveyor adalah pada saat di lapangan, surveyor melakukan observasi lapangan (pemotretan terestrial) dan plotting guna mendapatkan data pendukung di lapangan. https://www.dji.com/phantom-3-pro/info https://www.dji.com/phantom-4/info
TEKNOLOGI 25BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 Model Satuan Reaksi Cepat sedemikian akan sebagaimana telah disebutkan di atas (pukul 09:00 dapat berjalan efektif dan efisien. Optimalisasi kerja s.d. 11:30). dalam akuisisi data foto udara menekankan pada kualitas Foto Udara yang baik secara fotogrametri. Waktu perekaman ini akan memberi pengaruh Foto udara dapat saling bertampalan antara satu kesan bayangan pada foto udara yang dapat dengan yang lain menghasilkan AOI yang utuh, dan memberikan efek tiga dimensi, sedangkan objek semua AOI dapat bertampalan antara satu dengan tubuh air jika direkam pada waktu ideal akan dapat yang lain menghasilkan seluruh citra foto udara memberikan kesan yang baik. yang lengkap sesuai dengan misi. Optimalisasi foto udara juga dapat dilihat dari waktu perekaman. Sudut datang cahaya akan sangat Pemotretan udara tidak dapat dilakukan sewaktu- mempengaruhi pantulan pada tubuh air yang waktu, melainkan harus pada waktu yang ideal menyebabkan data tidak dapat dilakukan mosaik dengan baik, bahkan untuk tahap selanjutnya tidak optimal untuk dilakukan analisis tubuh air. Gambar [A] Pantulan air pemotretan pukul 12.00 Gambar [B] Pantulan Air pemotretan pukul 10.00
26 BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 TEKNOLOGI TF-PDS FGE UGM: Era Baru Peran Kampus dalam Menanggapi Bencana Fajrun Wahidil Muharam masyarakat (community) sebagai korban bencana, fajrun.wahidil.m@gmail.com media sosial (communication) sebagai sumber informasi, serta peta (cartography) sebagai alat LAnalis Penginderaan Jauh dan Geodatabase PGSP penyampai informasi secara spasial. Media sosial ombok dan Palu menyisakan ingatan dipilih karena memiliki peran vital dalam komunikasi mendalam akan dua bencana besar yang masyarakat saat ini dan hampir setiap orang dapat terjadi di Indonesia tahun ini. Bagaimana mengaksesnya sehari-hari, termasuk pula saat tidak? Rentetan gempabumi datang beriringan bencana terjadi. Selain itu, konsep kedua yang menyebar dari sisi timur sampai barat Pulau Lombok, menjadi fokus TF-PDS adalah damage assessment and sedangkan di Palu dan sekitarnya, sesaat setelah needs analysis (DANA), yang menitikberatkan pada gempabumi terjadi, tsunami datang menerjang kecepatan pengumpulan informasi yang umumnya diikuti likuifaksi/pergeseran tanah. sangat terbatas saat masa tanggap darurat bencana. Informasi kebutuhan korban dan tingkat kerusakan Banyak pihak dengan berbagai latar menjadi dua faktor paling krusial dalam menyalurkan belakang turun tangan membantu saat tanggap bantuan secara merata untuk menurunkan tingkat darurat bencana terjadi, baik dari lembaga negara/ risiko bencana. pemerintah, swasta, institusi pendidikan, maupun lembaga swadaya masyarakat dalam lingkup nasional Melalui akun media sosial Instagram yang maupun internasional. Fakultas Geografi Universitas bernama @insidelombok, data dihimpun secara Gadjah Mada (FGE UGM) memberikan cara berbeda sukarela oleh para relawan yang dikoordinasi oleh dalam berkontribusi menanggapi kedua bencana Rumah Relawan Pos Komando Tugas Gabungan tersebut, bukan dengan mengirimkan bantuan Terpadu NTB bekerja sama dengan tim Disaster langsung ke wilayah terdampak bencana, melainkan Respons Unit (DERU) UGM yang saat itu tengah membentuk tim dan menghimpun segala informasi berada di Lombok. Laporan relawan juga dihimpun bencana dari dalam laboratorium kemudian melalui aplikasi Qlue pada perangkat android yang menampilkannya kepada publik dalam bentuk langsung terhubung dengan posko BNPB. Data informasi spasial. tersebut berupa kebutuhan dasar seperti tenda, selimut, makanan, obat-obatan, dan sebagainya. Adalah Dr. Nur Mohammad Farda, M.Cs., Informasi penting lainnya yang turut ditampilkan seorang dosen dengan keahlian di bidang Geospatial yaitu lokasi posko bencana, titik penyaluran Data Mining dan Spatial Programming sebagai bantuan, hunian sementara, sekolah sementara, inisiator. Berbekal hasil disertasi tentang geoportal, panti asuhan, sanitasi (MCK), serta sumber air. Untuk ia bersama dua orang rekannya, Totok Wahyu pemetaan tingkat kerusakan bangunan, Tim TF-PDS Wibowo, M.Sc. dan Ibnu Rosyadi, M.Cs., membentuk mendapatkan dukungan akses citra satelit resolusi sebuah tim bernama Task Force Pendukung Data tinggi (Pleiades 0,5 meter) pascagempabumi di Spasial (TF-PDS) saat terjadi bencana di Lombok dan Kecamatan Sambalia dan Pringgabaya, Lombok Palu dengan melibatkan 20 mahasiswa Departemen Timur dari UNITAR-UNOSAT yang dikoordinasi oleh Sains Informasi Geografi (SaIG). Tim ini bertugas Global Disaster Alert and Coordination System membuat peta daring yang memuat informasi (GDACS). wilayah terdampak bencana disertai kebutuhan dasar korban bencana melalui crowdsourcing media Setelah diverifikasi, data kemudian disajikan sosial serta mengindentifikasi tingkat kerusakan secara spasial oleh TF-PDS dari Laboratorium bangunan dari citra penginderaan jauh. Ide ini pun Penginderaan Jauh Puspics FGE UGM secara mendapat respons positif dari departemen, fakultas, daring di laman Google Map dan WebGIS ESRI maupun universitas. yang dapat diakses melalui laman http://ugm. id/PetaBencanaLombok2018 dan http://ugm.id/ Berbekal pengalaman yang dilakukan Fakultas petabencanalombok 2018a. Lebih dari itu, semua Geografi UGM pada gempabumi Bantul 2006, tim produk yang telah dihasilkan berupa peta siap ini menerapkan konsep Triple C dalam proses yaitu community, communication, dan cartography. Ketiga aspek tersebut merupakan faktor kunci dalam menghadapi masa tanggap darurat bencana, yaitu
TEKNOLOGI 27BULETIN GEOMARITIME JUNI 2018 cetak, layer peta vektor, layer citra satelit, maupun yang dihasilkan oleh TF-PDS, sebab kebanyakan peta dokumen lainnya dimuat dalam geoportal (katalog bencana hanya menginformasikan lokasi kejadian lengkap berisi berbagai macam data geospasial bencana dan jumlah korban, namun ia dan timnya beserta metadatanya) dengan laman http:// justru memuat informasi kebutuhan bantuan bagi geoportal.puspics.ugm.ac.id. Membawa nama korban bencana. UGM, kontribusi TF-PDS dalam memetakan tingkat kerusakan bangunan dimuat oleh Internasional Ditanyai tentang keterbatasan yang dihadapi, Disaster Charter (IDC) bersama lembaga-lembaga ia mengaku bahwa TF-PDS belum memiliki kerja lain di antaranya LAPAN, AIT, Copernicus, dan SERTIT sama tetap secara resmi dengan lembaga lain dalam dengan kode aktivasi 580. menghadapi tanggap darurat bencana. Ia pun berharap ke depan dapat terjalin kerja sama baik di Ditemui di sela jam mengajar, Farda internal UGM maupun antarlembaga pemerintah menyatakan bahwa keunggulan dari produk TF- khususnya BIG dan BNPB sehingga ada koordinasi PDS ini adalah kecepatan dalam menyebarkan yang lebih baik dalam satu struktur dan satu kualitas informasi bencana. Sistem crowdsourcing dinilai seperti yang sudah diterapkan di IDC. Sebab jika tidak, sangat unggul sebab dapat mengumpulkan data dikhawatirkan akan muncul bencana peta buta, yaitu dengan begitu cepat dari platform dan aplikasi banyaknya peta yang dihasilkan saat terjadi bencana yang beragam serta memiliki informasi lokasi. sehingga membingungkan koordinasi, imbuhnya. Dalam hal ini, TF-PDS berperan sebagai perantara Harapan tersebut juga didorong oleh kendala yang untuk menghimpun informasi dari masyarakat dan dihadapinya selama menanggapi bencana Lombok mengoordinasikannya ke pemerintah/lembaga dan Palu yaitu akurasi dan kelayakan data yang swasta sebagai referensi alternatif sehingga bantuan didapat serta keamanan media sosial itu sendiri. dapat tersalurkan dengan lebih cepat. Di samping itu, keterlibatan dalam proses interpretasi citra Terlepas dari keterbatasan yang dihadapi, bersama beberapa lembaga internasional juga inisiatif TF-PDS FGE UGM dalam berkontribusi saat turut membantu pemetaan dampak bencana untuk bencana terjadi patut mendapat sambutan baik oleh tahap rekonstruksi. Ia menambahkan bahwa fitur- seluruh kalangan. Dengan kondisi yang terbatas, kita fitur yang telah dibuat seperti peta digital dalam masih bisa turun tangan dan turut peduli membantu bentuk shapefile maupun citra bersifat terbuka korban bencana sesuai keahlian yang dimiliki. dan dapat disebarluaskan dengan syarat ada credit yang dicantumkan. Ia pun mengaku sempat diwawancara oleh Jakarta Post terkait keunikan peta
Tanaman mangrove mengurangi dampak tsunami ISSN 2503-4677 0822 6559 9665 pgsp@big.go.id GeomaritimeSciencePark @GeomaritimeSP pgsp.big.go.id
Search
Read the Text Version
- 1 - 28
Pages: