Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buletin Volume IV - Juni 2017

Buletin Volume IV - Juni 2017

Published by Parangtritis Geomaritime Science Park, 2017-09-04 23:27:16

Description: Buletin Geomaritime Edisi Juni 2017

Keywords: Buletin,Geomaritime

Search

Read the Text Version

ILMIAH 51BULETIN GEOMARITIME JULI 20172.3. Analisis Data nelayan Pambang Pesisir Kabupaten Bengkalis bersifatAnalisis data digunakan yaitu analisis deskriptif, yang skala kecil, dan kebanyakan masih menggunakanmana analisis ini menjelaskan secara detail kondisi teknologi yang sederhana. Menurut Wiyono (2011)terkini dari suatu permasalahan. hampir 90% kegiatan penangkapan ikan di Indonesia saat ini didominasi oleh perikanan skala kecil, walaupunHASIL DAN PEMBAHASAN telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap3.1. Aspek Sosial Ekonomi kondisi sosial ekonomi nelayan. Perikanan skala kecil semakin dipelajari karena dampaknya sangat besar Data kependudukan di Pambang Pesisir mengingat perannya begitu memengaruhi ekologimenunjukkan peningkatan jumlah penduduk dari dan ekonomi (De Wysiecki et al. 2016).tahun 2012 sampai 2014. Tahun 2012 pendudukPambang Pesisir berjumlah 1.271 jiwa, meningkat Masyarakat Pambang Pesisir Bengkalispada tahun 2013 sebanyak 1.283 jiwa dan tahun mempunyai kepercayaan yang turun-temurun,2014 sebanyak 1.327 jiwa. Data jumlah penduduk salah satunya larangan melaut pada hari jum’at,selengkapnya disajikan pada (Gambar 1). Tingkat karena menurut kepercayaannya kurang baik untukpendidikan di Pambang Pesisir tahun 2014 tergolong melakukan aktivitas melaut sehingga tidak ada aktivitasrendah, karena yang mendominasi adalah tamatan melaut melainkan kegiatan kebersihan dan beribadahSD sebanyak 40% dan sedikit sekali yang melanjutkan di masjid. Menurut Satria (2015) menyatakan bahwake perguruan tinggi hanya 5%, hal itu merupakan secara teologis nelayan masih memiliki kepercayaansalah satu penyebab sulitnya Ilmu Pengetahuan dan cukup kuat bahwa laut memiliki kekuatan magis,Teknologi (IPTEK) berkembang di Pambang Pesisir sehingga diperlukan perlakuan-perlakuan khusus(Gambar 2). dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan agar keselamatan dan hasil tangkapan semakin terjamin. Tipologi atau karakersitik nelayan Pambang Pesisir memiliki tiga karakteristik yaitu: commercial, subsistence dan recreational fisher. Selengkapnya tipologi nelayan Pambang Pesisir dapat dilihat pada (Tabel 1). Tabel 1. Tipologi Nelayan Pambang PesisirGambar 1. Jumlah Penduduk di Pambang Pesisir Tahun 2012 sampai 2014Gambar 2. Tingkat Pendidikan di Pambang Pesisir Tahun 2014 Aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Pambang Pesisir sangat erat sekali dengan apa yang dikatakan Sosial ekonomi rumah tangga nelayan di (Charles, 2001); (Satria, 2015) bahwa hubungan humanPambang Pesisir memiliki ciri khusus, yaitu: jam kerja system dengan aktivitas perikanan yang meliputitidak menentu (mengikuti kondisi alam), pekerjaan (kelompok nelayan, teknologi penangkapan ikan,penuh risiko, pemukiman yang kurang bersih, struktur komunitas nelayan dan rumah tangga sertakurangnya keterampilan bagi istri-istri nelayan dan tidak pola penangkapan) dimana semuanya merupakanefisien dalam mengelola keuangan. Menurut Senapati internal dari faktor sosial ekonomi dan lingkunganet al. (2016) sosial ekonomi sangat memengaruhi sedangkan untuk eksternal faktornya yaitu aspekkehidupan masyarakat nelayan, mengingat kondisi kebijakan pasar dan aturan perikanan.perubahan iklim (climate change) yang tidak menentusetiap bulan bahkan tahunan. Kerentanan sosial Perekonomian masyarakat Pambang Pesisirekonomi disebabkan keterbatasan sumber daya fisik sebagian besar mencari nafkah di laut, tercatatdan keuangan di kalangan masyarakat nelayan. sebanyak 66% berprofesi sebagai nelayan dan selebihnya masyarakat Pambang Pesisir bekerja di Unit teknologi penangkapan yang digunakan

52 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAHdaratan. Mata pencaharian masyarakat Pambang Pesisir Gambar 6. Produksi Ikan Kurau di Pambang pesisir Tahunselengkapnya dapat dilihat pada (Gambar 3). Nelayan 2004 sampai 2015desa Pambang Pesisir merupakan nelayan usahaskala kecil, dimana teknologi yang digunakan masih Hasil tangkapan nelayan Kabupaten Bengkalissederhana, meskipun hasil tangkapannya merupakan dijual hingga ke luar negeri seperti: ikan kurau, kerapu,komoditas unggulan. Tidak hanya itu nelayan di desa senangin, kakap dan malung. Ikan kurau merupakanPambang Pesisir sangat terikat kepada juragan (pemilik ikan yang paling tinggi nilai ekonominya, dimanakapal) dalam aktivitas penangkapan ikan kurau, baik ikan kurau ini di ekspor ke Malaysia bahkan sampaipermodalan maupun pemasaran. Menurut Yafiz (2009) ke Thailand dan Hongkong. Secara umum distribusimenyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan pemasaran hasil tangkapan nelayan di Desa Pambangpermodalan, biasanya nelayan menggunakan jasa Pesisir disajikan pada (Gambar 7). Adanya tujuanpelepas uang (rentenir) secara jangka panjang. Hal ini pasar yang jelas dan harga yang stabil diharapakandapat menimbulkan kesulitan bagi nelayan untuk lepas mampu membangun sektor perikanan Indonesiadari sistem keterikatan. yang lebih terstruktur dengan memberikan kontribusi terhadap tiga komponen penting pembangunan Gambar 3. Mata Pencaharian Masyarakat Pambang Pesisir nasional, yaitu pertumbuhan ekonomi (pro growth), Bengkalis Tahun 2014 perluasan lapangan kerja (pro job) dan penurunan tingkat kemiskinan (pro poor). Namun, sampai saat3.1. Produksi, Pemasaran dan Harga Pasar ini pembangunan perikanan tersebut belum secara Produksi ikan laut di Kabupaten Bengkalis signifikan memberikan kontribusi ekonomi yang berarti bagi pembangunan dan taraf hidup yangrentan waktu 9 tahun terakhir mengalami penurunan. sejahtera bagi nelayan sebagai pelaku usaha (Yafiz,Tahun 2007 produksi ikan laut di Kabupaten Bengkalis 2009).mencapai 13.210,34 kg, kemudian menurun hinggatahun 2015 hanya mencapai 7.580,00 kg. Hal ini sangatmemengaruhi usaha penangkapan ikan di KabupatenBengkalis terutama Desa Pambang Pesisir yangmerupakan sentral penangkapan ikan kurau. Jumlahproduksi ikan laut di Kabupaten Bengkalis disajikanpada (Gambar 5). Gambar 5. Produksi Perikanan Laut Kabupaten Bengkalis Gambar 7. Distribusi Pemasaran Hasil Tangkapan Nelayan di Tahun 2007 sampai 2015 Pambang Pesisir Produksi ikan kurau juga mengalami penurunan Menurut Purnomo et al. (2013) ikan hasilyang drastis rentan waktu 11 tahun terakhir. Periode tangkapan nelayan terutama ikan kurau berukurantahun 2004 sampai 2015 produksi ikan kurau besar biasanya dikumpulkan di dalam coolboxmenunjukkan penurunan yang tajam, sebesar yang telah diberi es batu dan diletakkan di gudang70%. Hal itu menunjukkan bahwa sumberdaya ikan penyimpanan. Setelah ikan terkumpul dalam 4-5 hari,kurau mengindikasikan tekanan penangkapan yang barulah ikan tersebut diambil oleh toke untuk dieksportinggi (Wijopriono et al. 2012). Produksi ikan kurau ke luar negeri sedangkan ikan hasil tangkapan lainnyaselengkapnya disajikan pada (Gambar 6). akan di ambil oleh pedagang pengumpul untuk langsung dijual di pasar lokal.

ILMIAH 53BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 Tabel 2. Kisaran Harga Ikan di Pambang Pesisir Tahun 2016 DAFTAR PUSTAKA [DKP] Dinas Kelautan dan Perikanan. 2014. Data Harga ikan di Pambang Pesisir pada umumnyatergantung musim ikan, ikan kurau dapat mencapai Statistik Perikanan dan Kelautan Kabupatenharga dari Rp.100.000 sampai Rp.150.000/kg saat bukan Bengkalis Provinsi Riau. Bengkalis (ID).musimnya dan pada saat musimnya harga ikan kurau Charles AT. 2001. Sustainable Fishery System. Londonhanya berkisar Rp.70 000 sampai Rp.90 000/kg. Musim (GB). Blackwell Science Ltd. 370 p.ikan kurau cukup sulit untuk diprediksi saat ini, melihat De Wysiecki AM, Jaureguizar AJ, Cortés. F. 2016. Theperubahan kondisi cuaca yang tidak menentu (climate Importance Of Environmental Drivers On Thechange). Menurut Syaifuddin (2008) menyatakan bahwa Narrownose Smoothhound Shark (Mustelusmusim puncak ikan kurau di Bengkalis yaitu bulan April, Schmitti) Yield In A Small-Scale Gillnet FisheryMei dan November. Berbeda halnya menurut Purnomo Along The Southern Boundary Of The Río De Laet al. (2013) menyatakan bahwa musim ikan kurau Plata Estuarine Area. Fish Res,186(1):345-355.berada pada musim timur, yaitu terjadi antara bulan Purnomo. Bustari, Huri E. (2013). Manajemen OperasiJanuari-April. Penangkapan Ikan dan Kelayakan EkonomiKESIMPULAN Gillnet (Jaring Kurau) Nelayan Desa Pambang Kabupaten Bengkalis. JOM, 1(1):1-13. Karakteristik nelayan Pambang Pesisir yaitu: Rengi P, Tang UM, Syahza A, Ikhwan SY. 2015. Status,commercial, subsistence dan recreational fisher. Exploration Potential and Resource ManagementDimana ciri khas sosial ekonomi rumahtangga nelayan of Kurau (Eleutheronema Tetradactylum) Fishpambang pesisir bekerja tidak menentu, pekerjaan In Overfishing Area (Case Study In Bengkalispenuh risiko, pemukiman yang kurang bersih, District, Riau Province). IJREES, 3(2):8-13.kurangnya keterampilan bagi istri-istri nelayan dan Satria A. 2015. Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir.tidak efisien dalam mengelola keuangan. Jakarta (ID). Yayasan Pustaka Obor Indonesia.UCAPAN TERIMA KASIH 149 hlm Senapati S, Gupta V. 2016. Socio-Economic Penulis mengucapkan banyak terima kasih Vulnerability Due To Climate Change: Derivingkepada Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indicators For Fishing Communities In Mumbai.selaku lembaga yang telah membiayai penelitian ini Marine Pol, (76): 90-97.dengan surat perjanjian kontrak LPDP Nomor: PRJ-4379 Syaifuddin. 2008. Pendugaan Potensi dan Pola Musim/LPDP.3/2016 Penangkapan Ikan Kurau (Eleutheronema tetradactylum) di Perairan Pulau Bengkalis. Lembaga Penelitian Universitas Riau. Pekanbaru (ID).35 hlm. Wijopriono. Nugroho D, Sadhotomo B. 2012. Tren Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kurau (Polinimidae) di Perairan Bengkalis Selat Malaka. JPPI, 18( 4): 205-212. Yafiz M, Sondita MFA, Soemakaryo S, Monintja DR. 2009. Analisis Finansial Usaha Penangkapan Ikan dalam Model Perbaikan Kesejahteraan Nelayan di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau. JPK, 14(1):81-92.

54 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAH Penentuan Batas Maritim Antar Negara (Studi Kasus Indonesia-Filipina) Fadchuli Janah1, Ratna Nurani2 Graduated of Regional Development Universitas Gadjah Mada1, Graduated of Remote Sensing and Cartography Universitas Gadjah Mada2 Email: [email protected] 1) Email: [email protected] 2) ABSTRACTThe establishment of a maritime boundary is an implementation of the 1982 International Maritime Law Conventionor UNCLOS 1982 as agreed in 1982 and ratified by the Indonesian government on 31 December 1985 through Law No.17/1985. UNCLOS conducted in 1982 has meant a lot to the world. There are many aspects set forth in UNCLOS, one ofwhich is the maritime boundary. The purpose of delimiting the maritime boundary between countries is to determinethe boundaries of a country's territory or power which is then recognized by both its country, its neighboring countriesand the international world. Indonesia agreed on the Exclusive Economic Zone (ZEE) boundary with the Philippines onMay 23, 2014 and is in the process of ratification. The agreement on the determination of the boundary of the waters isdone for the interests of security, economy and political stability between the waters in both countries. Indonesia and thePhilippines reached an agreement with the determination of the Indonesian and Philippine ZEE boundaries not alwaysmeasured from 200 nautical miles measured from the basin. At certain points more than 200 miles while pointed tangentin other areas less than 200 miles.Keywords: Maritime Boundary, UNCLOS, ZEE, Delimitation,PENDAHULUAN negara-negara tetangga, dan batas wilayah yurisdiksi Penetapan batas maritim merupakan dengan laut bebas. Panjang batas maritim Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan 10 negaraimplementasi dari Konvensi Hukum Laut Internasional tetangga yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam,1982 atau United Nation Convention of the Law of Filipina, Australia, Timor Leste, India, Papua Newthe Sea (UNCLOS) 1982 yang disepakati sejak tahun Guinea (PNG), dan Palau mencapai ribuan kilometer.1982 dan telah diratifikasi Pemerintah Indonesia pada Sejalan dengan berlakunya Konvensi, satu prioritastanggal 31 Desember 1985 melalui UU No. 17/1985. utama dalam rangka implementasi Konvensi adalahKonsep batas laut berdasarkan UNCLOS berisi tentang penetapan batas maritim dengan negara tetangga.hak dan tanggung jawab negara dalam penggunaanlautan di dunia serta menetapkan pedoman untuk Batas Laut Teritorial Indonesia dengan Filipinabisnis, lingkungan, dan pengelolaan sumber daya alam Indonesia menyepakati batas ZEE denganlaut. Pengaturan tentang batas-batas maritim antarnegara telah diatur dalam pasal-pasal UNCLOS 1982. Filipina pada tanggal 23 Mei 2014 dan sedang dalamDalam UNCLOS 1982 disebutkan beberapa wilayah proses ratifikasi. Kesepakatan wilayah perbatasanperairan yang dimiliki oleh suatu setiap negara pantai, antara Indonesia dengan Filipina sudah lama tidaktermasuk Indonesia. Hal yang diatur dalam UNCLOS ditinjau ulang oleh kedua belah pihak sehingga perlu1982 adalah sebagai berikut: dilakukan ratifikasi antar kedua negara. Terlebih, akhir- akhir ini banyak permasalahan keamanan yang terjadi • Perairan Pedalaman (Internal Waters), Pasal 8, antara Indonesia dengan Filipina di wilayah perbatasan. • Laut Teritorial (Territorial Sea), Pasal 3–16, Sehingga, ratifikasi perlu dibahas dan dikaji kembali • Zona Tambahan (Contiguous Zone), Pasal 33, untuk menjamin wilayah perbatasan antara Indonesia • Zona Ekonomi Eksklusif (Exclusive Economic dengan Filipina. Indonesia dan Filipina berbatasan ZEE dan Landas Kontingen (LK) di Laut Sulawesi dan Zone), Pasal 55–75, Samudra Pasifik. Terdapat 5 (lima) segmen batas ZEE: • Landas Kontingen (Continental Shelf ), Pasal • Segmen 1: Perairan sekitar Laut Sulawesi bagian 75–85, Tengah; • Laut Lepas (High Sea), Pasal 86– 120. • Segmen 2: Perairan sekitar Laut Sulawesi Bagian Sebagai negara pihak UNCLOS 1982 Timur;maka Indonesia memiliki kewajiban untukmengimplementasikan UNCLOS 1982 ke dalam hukum • Segmen 3: Perairan di antara Pulau Marore (RI)nasionalnya, termasuk di antaranya mengenai negara dan Pulau Balut (Filipina);kepulauan, pengaturan perbatasan negara dengan

ILMIAH 55BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 • Segmen 4: Perairan di Utara Miangas; dan • Perairan Pedalaman • Segmen 5: Perairan di Samudra Pasifik Perairan Pedalaman merupakan perairan yang hukum kegiatan yang berlaku adalah hukum dalam wilayah menjelang perairan Palau. tersebut dalam kasus ini adalah hukum Indonesia. Penetapan batas maritim Indonesia-Filipina Karena dalam perairan dalam kegiatan dominan yangdilakukan di dalam Forum Joint Permanent Working berkembang adalah kegiatan pelabuhan/kegiatanGroup on Maritime and Ocean Concerns between internal dari wilayah ini. Dari hal tersebut dapatthe Republic of Indonesia and the Republic of the diketahui bahwa secara umum perairan pedalamanPhilippines (JPWG-MOC). merupakan semua perairan yang terletak pada sisi Batas ZEE kedua negara telah disepakati darat dari garis air rendah dari pantai-pantai Indonesiamelalui Persetujuan antara Pemerintah Republik termasuk ke dalamnya semua bagian dari perairanIndonesia dan Pemerintah Republik Filipina yang terletak pada sisi darat dari suatu garis penutupmengenai Penetapan Batas ZEE yang ditandatangani (Undang-Undang No. 6 Tahun 1996 Tentang Perairandi Manila pada tanggal 23 Mei 2014. Pemerintah Indonesia). Dalam perairan pedalaman ini kewajibanIndonesia saat ini sedang dalam proses ratifikasi negara adalah menjaga kelestarian lingkunganUndang-Undang terkait kesepakatan antara perairan terhadap pencemaran yang kemungkinanIndonesia dan Filipina mengenai ZEE yang telah akan muncul yang diakibatkan oleh kegiatan kelautandisepakati. Pada tahun 2016, kedua negara telah yang dilakukan oleh penduduk dalam negara tersebut.melakukan pertemuan JPWG-MOC ke-9 denganagenda membahas post maritime delimitation dan • Perairan Kepulauanhal-hal terkait dengan kerja sama maritim dan kerja Perairan Kepulauan merupakan perairan yangsama perikanan. terjadi akibat terdapatnya beberapa pulau yang menjadi kesatuan dalam suatu negara. SehinggaKAJIAN PUSTAKA secara langsung perairan kepulauan ini merupakanKonsep mengenai Wilayah dan Batas Negara perairan terikat karena adanya hubungan ekonomi, sosial, sejarah, politik antar pulau. (Dewan Kelautan Wilayah merupakan sebuah lahan yang Indonesia, 2008). Garis pangkal yang digunakan untukdibatasi oleh aturan tertentu yang menentukan pengukuran perairan kepulauan adalah tidak lebihkewenangan kebijakan yang akan berlaku dalam dari 100 mil. Hal ini dilakukan dengan perkiraan jarakwilayah tersebut. Batasan dalam suatu wilayah perairan lain, seperti ZEE ataupun laut teritorial. Dalamtersebut ditentukan oleh hukum yang lebih tinggi perairan kepulauan, negara memiliki hak penuhdari pembentukan wilayah. Apabila wilayah dalam melakukan kegiatan dalam perairan tersebut.tersebut adalah wilayah negara maka hukum yang Sehingga dalam perairan kepulauan tidak adadigunakan adalah hukum internasional. Wilayah penarikan batas kedalaman maupun jarak dari pantai.dengan batas yang jelas akan mempermudah Akan tetapi dalam pelaksanaannya, pihak negara perludalam penentuan kebijakan dan meminimalisasi melakukan manajemen pengelolaan transportasikonflik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia dalam laut tersebut agar tidak mengganggu pelayaranNomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah negara internasional sebagai bentuk penghormatan terhadapPasal 1 Ayat 4 menyebutkan bahwa batas wilayah kegiatan negara lain.negara merupakan garis yang merupakan pemisahkedaulatan suatu negara yang didasarkan oleh • Laut Teritorialhukum internasional. Laut Teritorial merupakan laut yang memiliki panjang 12 mil laut dari pangkal kepulauan Indonesia. Dalam penentuan batas wilayah antar Kedaulatan dari Laut Teritorial ini adalah hukum yangnegara terdapat beberapa hal yang menjadi berlaku adalah hukum dalam negara tersebut.dasar penentuan tersebut. Hal-hal tersebut akanmempengaruhi penentuan kebijakan antar wilayah • Zona Tambahantersebut. Apalagi batas tersebut memiliki kekayaan Zona Tambahan merupakan zona yang diberikanalam yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepada setiap negara berupa jarak laut yang melebihipembangunan wilayah tersebut. Maka akan menjadi 12 mil untuk keperluan keamanan dan pembangunansebuah kajian yang difokuskan oleh pemerintah dan ekonomi negara tersebut sehingga tidak jarangbenar-benar diperhatikan oleh pemerintah dalam banyak yang menyebutkan bahwa Zona Tambahanwilayah tersebut. Oleh karenanya beberapa hal merupakan zona dengan lebar tidak melebihi 24 (duayang menjadi dasar tersebut perlu mendapatkan puluh empat) mil laut yang pengukurannya dilakukankesepakatan antar kedua wilayah dan mendapatkan dari garis pangkal zona teritorial. Dengan hal ini,dasar hukum yang jelas. Dasar-dasar tersebut terdiri kedaulatan yang ada di zona tambahan harus tundukdari Perairan Pedalaman, LK, Zona Tambahan, ZEE, pada rejim jurisdiksi pengawasan negara pantai bukanLandas Kontingen dan Laut Lepas yang memiliki bagian dari kedaulatan negara.pengertian sebagai berikut:

56 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAH • Zona Ekonomi Eksklusif pelestarian lingkungan laut, eksploitasi sumber daya, Zona Ekonomi Eksklusif merupakan zona luar yurisdiksi ekonomi, dan isu maritim lain. Ada banyakdengan batas terluar 200 mil laut dari laut teritorial. aspek yang diatur dalam UNCLOS, salah satunya batasDalam ZEE ini adalah bagian yang vital dalam ranah maritim. Sebuah negara pantai, bisa melakukan klaimsumber daya hayati. Karena kekayaan hayati Indonesia atas wilayah maritim dengan ketentuan-ketentuanbanyak yang berada dalam zona ini sehingga zona yang sudah diatur dalam UNCLOS. Wilayah maritimini memiliki peranan penting dalam pembangunan yang dapat diklaim oleh suatu negara pantai menurutekonomi Indonesia. Oleh karena radius dalam zona ini UNCLOS yaitu meliputi Perairan Pedalaman, Lautperlu mendapatkan perhatian khusus oleh pemerintah Teritorial, Zona Tambahan, ZEE, dan LK. Selain itu,untuk mencegah adanya eksploitasi sumber daya wilayah maritim internasional terdiri dari Laut Bebashayati maupun non hayati. dan Dasar Laut Dalam (Arsana 2007). • Landas Kontinen Gambar 1. Pembagian kawasan maritim menurut UNCLOS Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun Tabel 1. Profil negara RI dan Philippines2014 Tentang Kelautan pasal 9 menjelaskan bahwaLK Indonesia adalah 200 mil laut dari garis pangkal. (Sumber: CIA Factbook 2017)Dalam LK ini hukum-hukum yang berlaku adalahhukum internasional. Sehingga yang kegiatan maupun Tujuan delimitasi batas maritim antarnegarasengketa yang ada di landas kontinen ini harus adalah untuk menentukan batas wilayah atauberpedoman dalam hukum internasional. Dalam kekuasaan suatu negara yang kemudian diakuiUndang-Undang 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah oleh baik negaranya, negara tetangga, dan duniaNegara menyebutkan bahwa LK terdiri dari dasar laut internasional. Batas maritim sangat diperlukan bagidan tanah di bawahnya dari area di bawah permukaan suatu negara. Batas maritim dapat diumpamakanlaut yang terletak di luar laut teritorial, sepanjang sebagai pagar dari suatu negara yang berfungsikelanjutan alamiah wilayah daratan hingga pinggiran sebagai pelindung dari ancaman atau gangguanluar tepi kontinen, atau hingga suatu jarak 200 mil laut negara lainnya (Yuniar 2014 dalam Sabila, 2015).dari garis pangkal dari mana lebar laut teritorial diukurdalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai Keberhasilan Indonesia melakukanjarak tersebut, hingga paling jauh 350 mil laut sampai perundingan delimitasi batas maritim dengandengan jarak 100 mil laut dari garis kedalaman 2.500 delapan negara tetangganya merupakan suatumeter. prestasi yang membanggakan. Di tahun 2014, disepakati dua perjanjian batas maritim yaitu antara • Laut Lepas Indonesia-Filipina dan Indonesia-Singapura (Kompas, Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 dalam Sabila, 2015). Disepakatinya perjanjian2014 Tentang Kelautan pasal 10 menyebutkan bahwa dengan Negara Filipina merupakan hasil perundinganlaut lepas merupakan bagian dari laut yang tidak yang telah berlangsung selama 20 tahun. Perjanjiantermasuk dalam zona ekonomi eksklusif, laut teritorial, ini menyepakati garis batas ZEE sepanjang 1162,13perairan kepulauan, dan perairan pedalaman. Dalam km. Zona Ekonomi Eksklusif seluas 170.510 km2laut lepas ini adalah kawasan yang sudah berada di luar ditentukan menjadi milik Filipina, sementarakawasan Indonesia. Akan tetapi kegiatan konservasi Indonesia mendapatkan ZEE seluas 218.950 km2sumber daya hayati yang berada di sekitar laut lepas (Kemlu, 2014 dalam Sabila, 2015). Delimitasi batasini, Indonesia masih memiliki hak untuk melakukankegiatan perlindungan sumber daya hayati.METODE PENULISAN Metode penulisan yang digunakan adalahmetode studi pustaka, yaitu melakukan penelaahandokumen-dokumen ilmiah maupun perundang-undangan yang sesuai dengan topik.PEMBAHASAN United Nations Convention on the Law of theSea (UNCLOS) yang dilakukan pada tahun 1982 telahberarti banyak bagi dunia. UNCLOS sebagai konstitusilaut mengatur dan memberi kerangka yang lengkapuntuk penguasaan atas laut yang meliputi: hak navigasi,

ILMIAH 57BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 Gambar 2. Peta Batas Maritim Indonesia-Filipina (sumber: Anonim, 2017)ZEE yang telah dilakukan oleh Indonesia dan Filipina penyelesaian (PN Surakarta 2014 dalam Sabila,diselesaikan dengan perundingan damai. Menurut 2015). Sedangkan, arbitrase menurut Undang-pasal 74 ayat 1 UNCLOS Tahun 1982, penetapan Undang No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase (UUbatas Zona Ekonomi Eksklusif antara negara yang Arbitrase), pasal 1 ayat (1): \"Arbitrase merupakan carapantainya berhadapan atau berdampingan harus penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilandiadakan dengan persetujuan atas dasar hukum umum yang didasarkan pada perjanjian arbitraseinternasional, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang38 Statuta Mahkamah Internasional untuk mencapai bersengketa\". Langkah penyelesaian terakhir yangsuatu penyelesaian yang adil. Dijelaskan lebih lanjut dapat ditempuh adalah mengajukan kasus tersebutpada Pasal 74 ayat 4 UNCLOS Tahun 1982 dalam hal kepada pengadilan internasional yaitu Mahkamahadanya suatu persetujuan yang berlaku antara negara- Internasional (International Court of Justice/ICJ) ataunegara yang bersangkutan, maka masalah yang ITLOS (International Tribunal for the Law of the Sea).berkaitan dengan delimitasi batas maritim ZEE harus Mahkamah Internasional maupun ITLOS belakanganditetapkan sesuai dengan ketentuan persetujuan itu. ini melakukan penyelesaian batas maritim denganPada umumnya, perjanjian batas maritim antarnegara satu pendekatan baru yaitu Pendekatan Tiga Tahap.ditetapkan dengan perundingan atau negosiasi Pendekatan Tiga Tahap (Three-Stage Approach)bilateral. Jika perundingan tidak bisa menyelesaikan pertama kali diperkenalkan dalam penyelesaian kasuspermasalahan batas maritim di antara keduanya, maka delimitasi batas maritim antara Negara Ukraina dantahap selanjutnya bisa menggunakan pihak ketiga Romania pada tahun 2009 (ICJ 2009 dalam Sabila,untuk menyelesaikan permasalahan batas maritim. 2015). Pendekatan Tiga Tahap yaitu pertama denganPihak ketiga menyelesaikan melalui mediasi ataupun pembuatan garis tengah sementara, kedua denganarbitrase. memodifikasi garis tengah yang telah dibuat dengan memperhatikan faktor-faktor relevan yang ada, dan Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa ketiga dengan uji disproporsionalitas. Perjanjian batasmelalui proses perundingan atau mufakat para pihak Zona Ekonomi Eksklusif antara Indonesia dan Filipinadengan dibantu oleh mediator yang tidak memiliki ditandatangani pada 23 Mei 2014 (Suryanto 2014kewenangan memutus atau memaksakan sebuah

58 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAHdalam Sabila, 2015). Penyelesaian perjanjian batas CIA, Factbook, 2017, Indonesia Profile, https://www.cia.Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia dan Filipina telah gov/library/publications/the-worldfactbook/dilakukan dengan perundingan damai, menganut asas geos/id.html (diakses tanggal 26 Maret 2017)keadilan untuk kedua pihak dan mengacu pada tatahukum laut yang berlaku yaitu UNCLOS 1982. CIA, Factbook, 2017, Phillipines Profile,https://www. cia.gov/library/publications/theworldfactbook/ Dengan diselesaikannya perundingan geos/rp.html. (diakses tanggal 26 Maret 2017)perbatasan Indonesia–Filipina maka kedaulatanatas laut dan udara antara Indonesia dengan Filipina Dewan Kelautan Indonesia. 2008. Evaluasi Kebijakanmenjadi jelas. Sehingga potensi konflik yang mungkin Dalam Rangka Implementasi Konvensi Hukumterjadi di wilayah bagian selatan Mindanao yang Laut Internasional (UNCLOS 1982) di Indonesia.berhimpitan dengan batas wilayah perairan Sulawesi Departemen Kelautan dan Perikanan Sekretariatdapat dihindari. Jenderal Satuan Kerja Dewan Kelautan Indonesia. Indonesia dan Filipina mencapai kata sepakatpada bulan Mei 2014 dengan penentuan batas Dhewangga, Awang. 2016. Diplomasi Indonesia dalamwilayah ZEE Indonesia dan Filipina yang tidak selalu Penetapan Maritim di Laut Sulawesi pada Masadiukur dari 200 mil laut diukur dari garis pangkal laut. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono:Pada titik-titik tertentu lebih dari 200 mil sedangkan Studi Kasus Ambalat. Skripsi. Universitas Gadjahdititik singgung di daerah lain kurang dari 200 mil. Mada. Berdasarkan perjanjian tersebut secara tidak Sabila, Akhla. 2015. Evaluasi Pendekatan Tiga Tahaplangsung, Indonesia dan Filipina telah memiliki batas Dalam Kasus Delimitasi Batas Maritim Antarperairan untuk melaksanakan kewenangannya dalam Negara (Studi Kasus: Indonesia-Filipina). Skripsi.menjaga kepentingan keamanan, ekonomi maupun Universitas Gadjah Mada.stabilitas negara. Akan tetapi terdapat perbedaankekuatan pertahanan keamanan yang masih terdapat Soemarwi, Vera. 2016. Kedaulatan Udara Indonesiadi sekitar batas perairan antara Indonesia dengan dan Upaya-Upaya Perlindungannya. Era HukumFilipina. Hal tersebut ditandai dengan munculnya No. 1/th.16/Juni 2016.kelompok bersenjata yang melakukan perompakankapal-kapal yang berlayar di sekitar perairan batas antar Tri Patmasari, Eko Artanto & Astrit Rimayanti. 2016.kedua negara. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Perkembangan Terakhir Batas Maritim Indonesiakondisi pertahanan tidak hanya dapat diselesaikan Dengan Negara Tetangga. Seminar Nasionaldengan kesepakatan antar dua negara tersebut. Tetapi Peran Geospasial dalam Membingkai NKRI 2016:juga diplomasi internal negara. Sehingga tidak akan 03-21.menyalahi permasalahan eksternal negara.KESIMPULAN• Kesepakatan penetapan batas perairan dilakukan untuk kepentingan keamanan, ekonomi dan stabilitas politik antar perairan di kedua negara.• Indonesia dan Filipina mencapai kata sepakat pada bulan Mei 2014 dengan penentuan batas wilayah ZEE Indonesia dan Filipina yang tidak selalu diukur dari 200 mil laut diukur dari garis pangkal laut. Pada titik-titik tertentu lebih dari 200 mil sedangkan di titik singgung di daerah lain kurang dari 200 mil.DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2017. Peta batas maritim Indonesia- Filipina. http://setkab.go.id/artikel-12489- perkembangan - perundingan- penetapan- batas-zona- ekonomi- eksklusif-ri-filipina.html (diakses tanggal 26 Maret 2017)Arsana, I. M. A., 2007, Batas Maritim Antarnegara, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

ILMIAH 59BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 Identifikasi Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit di Kabupaten Kulonprogo (Studi Kasus Pesisir PelabuhanTanjung Adikarto) Try Cahyo Baskoro1, Ratna Nurani2, Fadchuli Janah3 Postgraduate Study Program of Mining Engineering Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta1, Graduated Study Program of Remote Sensing and Cartography Universitas Gadjah Mada2, Graduated Study Program of Regional Development Universitas Gadjah Mada3 Email : [email protected] 1) Email : [email protected] 2) Email : [email protected] 3) ABSTRACTKulonprogo Regency is projected to be one of the national milestones in increasing Indonesia's maritime potentialempowerment. One of the concrete steps is the development of Tanjung Adikarto Harbour. Tanjung Adikarto Harborlocated on the South Coast and the Serang River estuary is considered necessary to monitor the environment, especiallysedimentation and abrasion. Remote sensing techniques using Landsat image dataset is an easy method of providingcoastal area coverage data and the dynamics therein. In this observation using RGB 532 composite. Based on thecomposite image processing 532 and digitization on screen on the coastline using image time series (2013-2017)obtained accumulation of abrasion in Coastal Regency Kulonprogo is 40 Ha. Meanwhile, coastal accretion of Regencyof Kulonprogo is 8 Ha.Keywords: Abrasion, Acresion, Image Processing Landsat 8, Kulonprogo Regency, CoastlinePENDAHULUAN bahwa garis pantai bersifat dinamis. Karena sifat Kabupaten Kulonprogo merupakan salah kedinamisan garis pantai tersebut maka diperlukan pemantauan garis pantai dengan cara membuat petasatu kabupaten yang berada di Daerah Istimewa perubahan garis pantai secara berkala.Yogyakarta. Kabupaten Kulonprogo diproyeksikanmenjadi salah satu tonggak nasional dalam Penggunaan teknik penginderaan jauh padameningkatkan pemberdayaan potensi maritim dataset citra Landsat dan teknik Sistem InformasiIndonesia. Salah satu langkah konkretnya yaitu Geografis (SIG) berperan sangat penting sebagaidengan adanya pembangunan Pelabuhan Tanjung sebuah metode yang murah dan mudah dalamAdikarto. penyediaan data liputan kawasan pesisir dan dinamika di dalamnya. Teknik kombinasi ini ideal dalam Letak Pelabuhan Tanjung Adikarto yang memetakan distribusi perubahan darat dan air yangberada di Pantai Selatan dan muara Sungai Serang diperlukan dalam pengekstraksian perubahan garisdinilai perlu dilakukan pemantauan lingkungan pantai (Kasim, 2012). Data perkembangan garis pantaiterutama sedimentasi dan abrasi. Pantai Selatan yang akan sangat diperlukan untuk kegiatan pemantauanmempunyai karakter gelombang laut yang tinggi dan rencana pengelolaan kawasan pesisir. Identifikasidan terus menerus akan menimbulkan arus yang akan lebih mudah dengan melihat peta dinamikamengendapkan pasir dari laut ke darat. Selain itu, perubahan garis pantai sehingga program ataupunsumber sedimentasi asal darat yang melalui sungai arahan pengelolaan akan lebih tepat sasaran.akan memperparah sedimentasi (Sunarto, 2017). KAJIAN PUSTAKA Proses sedimentasi dan abrasi tersebut Kajian pustaka yang digunakan dalam Identifikasisecara tidak langsung akan berpengaruh terhadapoperasional Pelabuhan Tanjung Adikarto dan juga Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit digaris pantai. Garis pantai merupakan salah satu Kabupaten Kulonprogo ini meliputi:komponen penting dalam penentuan batas wilayah Definisi Pantaikekuasaan suatu negara dan otonomi daerah.Kewenangan daerah provinsi di wilayah laut adalah Pantai diartikan sebagai area yang dibatasi olehsejauh 12 mil dari garis pantai ke arah laut lepas dan pasang tertinggi dan surut terendah yang beradaatau ke arah perairan kepulauan sesuai dengan Pasal di wilayah kepesisiran. Oleh karena itu, karakteristik1 UU No. 22 tahun 1999 (Sutisna, 2006).Oleh karena pantai sangat kompleks, meliputi: sirkulasi massa air,itu, pemantauan garis pantai diperlukan mengingat percampuran massa air yang berbeda, sedimentasi

60 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAHdan erosi. Hal-hal tersebut terjadi karena adanya Gaya pembangkit gelombang merupakaninteraksi antara manusia dengan komponen yang ada faktor dasarnya untuk membedakan tipe gelombangdi daratan, laut, dan udara. (Zakaria, 2009). Dalam tabel di bawah ini akan diperlihatkan karakteristik skala perioda gelombang Hal erat yang berhubungan dengan pantai yang dibangkitkan dengan angin dan swell. Keduanyaadalah garis pantai. Garis pantai merupakan batas disebut dengan gelombang gravitasi dikarenakanpertemuan antara daratan dan air laut dengan posisi hanya gravitasi ini adalah faktor yang dominan dalamyang tidak tetap. Hal tersebut tergantung pada pasang mengembalikan muka air ke posisi seimbang ke posisisurut air laut dan erosi pantai yang terjadi. horizontal.Gelombang Laut Mekanisme Transpor Sedimen Gelombang laut dapat dikatakan sebagai sebuah Sedimen merupakan pecahan material yangfenomena alam yang ditandai dengan kenaikan dan terdiri dari uraian batuan akibat gejala fisis dan kimia.penurunan air secara perlahan dan dapat dijumpai Partikel batuan ini berukuran besar hingga halusdi seluruh dunia (Loupatty, 2013). Hal nyata yang dan memiliki ragam bentul dari yang bulat, lonjongdapat digunakan untuk mendefinisikan gelombang hingga persegi. Partikel sedimen ini bergerak denganadalah sebuah perubahan permukaan air laut dari meluncur, menggulung hingga meloncat. Hal-halelevasi maksimal ke elevasi minimal yang disebabkan tersebut biasanya disebut dengan angkutan muatanadanya tekanan atau tegangan dari gaya-gaya alam, dasar. Sementara itu, partikel yang melayang disebutseperti tegangan maupun tekanan. Tekanan ataupun dengan angkutan muatan layang. Dalam prosesnya,tegangan tersebut dapat berasal dari atmosfer, gempa sedimentasi terjadi dengan bantuan gaya gravitasi,bumi, gaya gravitasi Bumi maupun benda angkasa angin maupun air.(Bulan dan Matahari), gaya coriolis (akibat rotasi Bumi)serta tegangan permukaan. Transportasi sedimentasi memiliki hubungan yang erat dengan gelombang. Dalam gelombang Dalam prosesnya, gelombang yang terjadi terdapat arus, di mana arus merupakan gerakan airkarena adanya rambatan dari laut menuju pantai dan dengan luasan yang luas dan sering terjadi di laut.mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk Arus dapat terbentuk karena bantuan angin yangtersebut terjadi sebagai sebuah pengaruh dari ke bertiup dalam selang waktu yang sangat lama, dapatdalam laut. Gelombang tinggi terjadi pada laut yang juga disebabkan oleh ombak yang membentur pantaidalam akan tetapi panjang gelombangnya berkurang. secara miring.Sebaliknya, gelombang rendah terjadi pada lautyang dangkal akan tetapi panjang gelombangnya Gelombang besar yang terjadi di pantai akanmeningkat. Saat kemiringan gelombang mencapai menimbulkan sedimen baik dalam arah tegak lurusbatas maksimal maka gelombang akan pecah. maupun sejajar dengan pantai. Angkutan sedimenKarakteristik gelombang setelah pecah tersebut akan tersebut dapat bergerak masuk apabila muara sungaiberbeda dengan karakteristik gelombang sebelum maupun teluk memiliki kondisi gelombang yangpecah. Gelombang yang telah pecah tersebut akan tenang dan terkikis keluar. Semakin besar gelombangmerambat ke arah pantai dan akhirnya gelombang maka akan semakin besar angkutan sedimen.bergerak naik dan turun pada permukaan pantai. Transportasi sedimen pantai dapat dibedakan Tabel 1. Klasifikasi Gelombang Berdasarkan Perioda menjadi dua hal, yaitu: transportasi menuju dan meninggalkan pantai (onshore-offshore transport) dan Sumber: Ningsih dalam Sagala 2016 transportasi sepanjang pantai (longshore transport) (Sagala 2016). Transportasi menuju dan meninggalkan pantai (onshore-offshore transport) memiliki arah meninggalkan pantai dengan arah tegak lurus dengan garis pantai. Sementara, transportasi sepanjang pantai (longshore transport) merupakan transportasi sepanjang pantai dengan arah rata-rata sejajar pantai. Transportasi sedimen tidak hanya disebabkan oleh gelombang laut tetapi juga dapat disebabkan oleh arus sungai. Wilayah Kabupaten Kulonprogo yang memiliki sungai dengan luasan yang luas memberikan kontribusi untuk terbentuknya sedimen yang disebabkan oleh arus sungai. Terlebih lagi arus sungai tersebut bermuara di laut. Sedimen-sedimen tersebut yang kemudian akan berdampak pada kondisi pesisir pantai. Di mana

ILMIAH 61BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 Gambar 2. Komposit Citra Landsat 8 OLI/TIRSpesisir merupakan wilayah yang masih dipengaruhioleh kondisi daratan dan lautan. Pengaruhhidrooseonografi maupun sedimentasi ini akanberpengaruh terhadap garis pantai, yaitu adanyaperubahan garis pantai (Nugraha dkk, 2016).METODE PENULISAN Gambar 1. Pola Pantulan spektral objek vegetasi, tanah, dan air Metode penulisan yang digunakan dalam (sumber: Lilesand and Kiefer, 1994)Identifikasi Perubahan Garis Pantai Menggunakan dimana band 2 ini baik untuk digunakan pemetaanCitra Satelit di Kabupaten Kulonprogo ini perairan pantai, peka terhadap membedakanmempergunakan citra. Secara jelas dapat dijabarkan tanah dan vegetasi. Band 3 memiliki rentang antarasebagai berikut: 0.525-0.600 µm, saluran ini peka dalam mendeteksi vegetasi sehat, memperkirakan konsentrasi sedimenCitra satelit air dan pemetaan air keruh. Sedangkan band 5 Data yang digunakan dalam penelitian yang merupakan saluran inframerah dekat memiliki rentang antara 0.845-0.885 µm, saluran ini peka dalamini adalah data time series citra satelit Landsat 8 menentukan biomassa dan membedakan tubuh air.perekaman tanggal 30 Maret 2013 hingga 16 April Berdasarkan pertimbangan tersebut maka digunakan2017. Landsat 8 memiliki beberapa keunggulan komposit RGB 532 untuk menginterpretasi perubahankhususnya terkait spesifikasi berbagai band garis pantai di Kulonprogo.yang dimiliki maupun panjang rentang spektrumgelombang elektromagnetik yang ditangkap. Digitasi on screenSebagaimana telah diketahui, warna objek pada Penelitian ini menggunakan metode digitasicitra tersusun atas 3 warna dasar, yaitu Red, Greendan Blue (RGB). Dengan makin banyaknya band on screen pada citra time series yang diharapkansebagai penyusun RGB komposit, maka warna- mampu untuk melihat perbedaan dan perubahanwarna objek menjadi lebih bervariasi. Ada beberapa garis pantai dari tahun ke tahun. Data citra satelitspesifikasi baru yang terpasang pada band landsat ini yang telah terkoreksi secara geometrik ditampalkankhususnya pada band 1, 9, 10, dan 11. Band 1 (Aerosol (overlay) dengan data batas administrasi. selanjutnyaBand) dapat menangkap panjang gelombang dilakukan interpretasi dan digitasi on screen padaelektromagnetik lebih rendah dari pada band yang garis pantai sehingga diperoleh data garis pantaisama pada Landsat 7, sehingga lebih sensitif terhadap dari tahun 2013-2017. Berdasarkan data tersebutperbedaan pantulan air laut atau aerosol. Band ini dapat dilakukan analisis apakah terjadi abrasi danunggul dalam membedakan konsentrasi aerosol di akresi selama rentang tahun 2013-2017. Berdasarkanatmosfer dan mengidentifikasi karakteristik tampilan penelitian ini jika dikaji lebih lanjut dapat digunakantubuh air pada kedalaman berbeda. untuk memprediksi perubahan garis pantai dimasa yang akan datang. Pada penelitian ini menggunakan kompositRGB 532 (lihat gambar 2), karena pada komposittersebut dapat membedakan dengan jelasantara tubuh air, vegetasi dan tanah sehinggamempermudah dalam melakukan interpretasi citra.Panjang gelombang band 2 yaitu 0.450-0.515 µm

62 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAHPEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan citra Komposit532 dan dilakukan digitasi on screen pada garis pantaimenggunakan citra time series tahun 2013-2017 secarakasat mata tidak terlalu menunjukkan perbedaan yangsignifikan. Namun setelah dilakukan overlay terdapatperubahan garis pantai selama kurun waktu 5 tahunyaitu terjadi abrasi dan akresi. Luasan abrasi danakresi yang diperoleh berdasarkan overlay garis pantaiselama kurun waktu 5 tahun (2013-2017) dapat dilihatpada tabel 2. Tabel 2. Luas Abrasi dan Akresi di Kabupaten Kulonprogo Gambar 4. Peta perubahan garis pantai menggunakan Citra Landsat 8 periode tahun 2013-2017 Perbedaan yang cukup besar antara total akresi dan abrasi menimbulkan masalah yang cukup serius. Ketidakseimbangan akresi dan abrasi secara tidak langsung disebabkan oleh material sedimen yang tidak dapat melakukan transportasi sampai ke laut. Aktivitas yang sangat berpengaruh terhadap proses tersebut yaitu sabo dam. Sabo dam fungsinya memang mengendalikan sedimen yang berasal dari letusan Gunung Merapi. Sabo dam memang dinilai efektif dalam mengendalikan material sedimen. Akan tetapi, material sedimen yang tertampung pada sabo dam tidak hanya yang berukuran bongkah-brangkal saja. Terdapat material sedimen yang berukuran kerikil, pasir dan lempung yang seharusnya dapat bertransportasi sampai ke laut. Gambar 3. Penampang perubahan garis pantai Gambar 5. Penampang abrasi dan akresi yang terjadi di menggunakan Citra Landsat 8 periode tahun 2013-2017 sebagian garis pantai Kulonprogo Kondisi pantai di Kabupaten Kulonprogo yang Penambangan juga dinilai sebagai proses yangberhadapan langsung dengan pantai selatan membuat berpengaruh terhadap ketimpangan total akresi diproses abrasi lebih dominan daripada akresi. Gelombang Pantai Selatan. Kegiatan penambangan yang beradalaut yang kuat akan langsung menghantam daratan di hulu sungai sampai hilir sungai dinilai tidak hanyadan mengikis sedikit demi sedikit. Pada analisis terlihat dinilai merusak lingkungan sekitar sungai namun,total abrasi yang terakumulasi 40 Ha di sepanjang penambangan mengakibatkan suplai sedimenpantai selatan Kabupaten Kulonprogo. Gelombang airlaut tidak hanya mengikis daratan namun juga, menjadimedia dalam mengendapkan sedimen. Dalam analisisyang dilakukan total akresi yang terakumulasi 8 Hadi sepanjang pantai selatan Kabupaten Kulonprogo.Akresi disebabkan material sedimen dari sungai yangterendapkan di laut akan ditransportasikan lagi kedaratan setelah adanya pencucian oleh gelombang.Gambar 4 juga memperlihatkan perubahan garis pantaiselama kurun waktu 5 tahun.

ILMIAH 63BULETIN GEOMARITIME JULI 2017menurun dengan mengambil pasir dan batu pada gosongsungai. Suplai sedimen sungai yang menurun akhirnyamengakibatkan proses abrasi laut yang kuat. Abrasi yangtidak diimbangi dengan sedimentasi akan menyebabkangaris pantai berubah. Secara langsung akan berakibatpada semakin sempitnya daratan.KESIMPULAN Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwakondisi pesisir Kabupaten Kulonprogo: 1. Kondisi pesisir Kabupaten Kulonprogo berbatasan langsung dengan Samudra Hindia mengakibatkan sedimentasi yang tinggi. 2. Akumulasi abrasi di Pesisir Kabupaten Kulonprogo adalah 40 Ha. Sementara akresi pesisir Kabupaten Kulonprogo sebanyak 8 Ha.DAFTAR PUSTAKAKasim F.2012. Pendekatan Beberapa Metode dalam Monitoring Perubahan Garis Pantai Menggunakan Dataset Penginderaan Jauh Landsat dan SIG. Jurnal Ilmiah Agro-politan (JIA), Volume 5. Nomor 1, April 2012, Hal: 620-635, ISSN 1979-2891Lillesand T.M. & Kiefer R.W, 1994, Remote Sensing & Image interpretation, Third Edition, John Wiley & SonsLoupatty, Grace. 2013. Karakteristik Energi Gelombang dan Arus Pariaran di Provinsi Maluku. Jurnal Barekeng Vol. 7 No. 1 Hal. 19-22 (2013)Nugraha, I Nengah Jaya, I Wayan Gede Astawa Karang, & I.G.B. Sila Dharma. 2016. Ekstrrasi Garis Pantai Menggunakan Citra Satelit Landsat di Peisisr Tenggara Bali (Studi Kasus Kabupaten Gianyar dan Klungkung). Prosiding Seminar Keluatan 2016 Universitas Trunojoyo Maddura, 27 Juli 2016.Sagala. 2016. Perubahan Garis Pantai Menggunakan Citra Spot Multitemporal dan Metode Analitik di Daerah Kepulauan Bangka Belitung. Universitas Sriwijaya: Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. SkripsiSunarto. 2017. Pelabuhan Tanjung Adikarto Kulonprogo. Diakses pada Sabtu, 29 April 2016 dalam http:// jogja.tribunnews.com/2015/07/30/pelabuhan- tanjung-adikarto-kulonprogro-beroperasi-tahun- depanSutisna, Sobar. 2006. Pandang Wilayah Perbatasan: Aspek Permasalahan Batas Maritim Indonesia, Pusat Pemetaan Batas Wilayah, BAKOSURTANAL, Cibinong.Zakaria, Ahmad. 2009. Teori Gelombang Amlitudo Kecil dan Peramalan Gelombang. Universitas Lampung: Jurusan Teknik Sipil.

64 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAH Tingkat Keberhasilan Hidup (SurvivalRate) Acropora SppadaTransplantasi Karang dengan Metode Ikat Gantung dan IkatTempel diTaman Nasional Kepulauan Seribu M. Chusnan Ma’arif1, Imron Abdul Malik2, Anis Nur Laily3 1,2,3Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Jl. Jend. Ahmad Yani No. 117, Surabaya Email Corresponden : [email protected] ABSTRAKIndonesia memiliki keanekaragaman terumbu karang tinggi dengan jumlah 590 spesies. Keanekaragaman terumbukarang yang tinggi ini mengalami kerusakan karena pemutihan pada tahun 2010, salah satunya di wilayah perairanKepulauan Seribu. Untuk mengurangi tingkat kerusakan terumbu karang perlu dilakukan transplantasi terumbu karang.Metode transplantasi terumbu karang Acropora sp. pada penelitian ini menggunakan metode transplantasi ikat tempeldan ikat gantung di perairan Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat hidupkarang transplantasi lebih tinggi pada metode tali gantung dengan persentase sebesar 92% karena pada metode taligantung, sedimen yang menempel dapat hilang tanpa harus dibersihkan dengan bantuan arus laut. Tingkat hidupterumbu karang transplantasi juga dipengaruhi oleh faktor fisik, biologi dan proses transplantasi terumbu karang.Kata Kunci: Transplantasi, Acropora sp., Metode Ikat Gantung, Metode Ikat TempelPENDAHULUAN adalah salah satu alternatif upaya untuk pemulihanNegara Kesatuan Republik Indonesia memiliki luas terumbu karang melalui pencangkokan atauwilayah perairan seluas 6.315.222 km2, panjang garis pemotongan karang hidup untuk ditanam di tempatpantai kepulauan Indonesia sepanjang 99.093 km, lain atau di tempat yang karangnya telah mengalamidengan jumlah pulau yang telah dibakukan oleh Tim kerusakan yang bertujuan untuk pemulihan atauNasional Pembakuan Rupa Bumi sebanyak 13.466 pulau pembentukan terumbu karang alami (Yunus, dkk 2013).(Kardono dkk, 2015). Berdasarkan estimasi Walters Penelitian transplantasi karang dan jenis karang yang(1994), luas terumbu karang Indonesia adalah 51.000 ditransplantasi di Indonesia antara lain antara lain dikm2, sedangkan Tomascik dkk (1997) menyebutkan Kepulauan Seribu dengan karang yang ditransplantasibahwa luas terumbu karang Indonesia adalah 85.707 Plerogyra sinuosa, Cynarina lacrymalis (Subhan dkk,km2. Jika estimasi ini akurat, maka 51% terumbu 2008), Tanjung Lesung Banten mentransplantasikarang di Asia Tenggara, dan 18% terumbu karang di Acropora sp. (Zamani dkk, 2009), Kepulauandunia, berada di perairan Indonesia (Kardono dan Arif, Spermonde juga mentransplantasi Acropora sp. (Haris,2008). Indonesia menempati puncak keanekaragaman 2011), dan beberapa daerah lainnya (Subhan dkk,hayati tertinggi dengan 590 spesies karang. Namun 2014). Terdapat beberapa metode transplantasi karangdilaporkan bahwa dari kombinasi ancaman lokal dan di Indonesia antara lain adalah metode rak jaring danakibat perubahan suhu dan bleaching, hampir 45% substrat (Subhan dkk, 2008), beton (Johan, 2003, jaringterumbu karang Indonesia berada dalam ancaman dan pecahan (Fadli, 2008). Setiap metode memilikitinggi sampai sangat tinggi (Suharsono dan Kurnaen, kelebihan dan kekurangan dan tidak semua baik2014). untuk kegiatan rehabilitasi. Menurut Yunus dkk (2013),Pada tahun 2010 terjadi pemutihan terumbu karang transplantasi karang dengan metode tanam gantungsecara massal di perairan Indonesia, tercatat tingkat memiliki pertumbuhan dan pertahanan hidup lebihkerusakan rendah hingga sedang terdapat di perairan baik ketimbang tanam tempel (ikat). Tujuan studiKepulauan Seribu, Wakatobi, Aceh, Padang, Karimun penelitian ini adalah mengetahui perbandingan tingkatJawa, Situbondo, Banyuwangi, Kupang, Ambon, ketahanan hidup terumbu karang hasil transplantasihingga Raja Ampat (Rimayanti, 2014). Secara alami dengan 2 metode yakni metode tali gantung dan talikarang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk ikat. Dari hasil yang didapat kemudian dapat diketahuidapat melakukan pemulihan (Yunus, dkk 2013) sesuai metode tanam yang cocok untuk diterapkan di Perairankondisi fisik, kimia dan biologi pada perairan tersebut Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.(Subhan dkk, 2014). Teknologi transplantasi karang

ILMIAH 65BULETIN GEOMARITIME JULI 2017KAJIAN PUSTAKA dengan dasar pasir, pecahan karang, dan tutupan alga Transplantasi karang merupakan teknik Padina sp yang cukup tinggi. Penelitian ini dimulai pada tanggal 22 Januari–12 Februari 2017. Lokasiperbanyakan koloni karang dengan memanfaatkan penelitian berada di bagian utara Pulau Harapan,reproduksi aseksual karang secara fragmentasi. Kepulauan Seribu (Gambar 1).Metode transplantasi merupakan cara sederhanauntuk memperbaiki kondisi terumbu karang. Metode Gambar 1. Lokasi Penelitiantransplantasi terumbu karang yang digunakan saat Metode penelitian ini adalah metode eksperimenini masih mengadopsi metode transplantasi untuk lapangan, yaitu suatu cara untuk mengetahuikarang hias bukan untuk rehabilitasi (Subhan dkk, hubungan sebab akibat dengan cara memberikan2014). satu atau lebih perlakuan dan membandingkan hasilnya untuk dilihat pengaruhnya terhadap objek Penelitian yang dilakukan oleh Johan (2001) penelitian yang dilakukan di lapangan (Nazir, 1988;selama enam bulan, memperlihatkan pertumbuhan Yunus dkk, 2013).dan tingkat kelangsungan hidup karang yang Penelitian ini melalui beberapa tahapan yaitu:ditransplantasikan di gugusan Pulau Pari, Kepulauan Tahap persiapan terdiri dari menentukan jenis karang,Seribu. Acropora donei, Acropora acumilata dan asal usul karang, ukuran fragmen, penentuan lokasi,Acropora formosa memiliki tingkat pertumbuhan pembuatan media tempel, dan pembuatan rakmasing-masing 0,997 cm, 1,056 cm dan 1,182 cm transplantasi. Tahap pelaksanaan terdiri dari pemilihandengan sintasan (tingkat kelangsungan hidup) dan pemotongan karang, peletakan fragmenmasing-masing 77,14, 90,00 dan 89,00%. pada substrat, penempatan fragmen dalam rak transplantasi, dan penanaman. Tahap perawatan dan Karang Acropora biasanya ditemukan di pengamatan fragmen karang dilakukan secara teraturtempat dangkal di seluruh perairan Indonesia, yaitu setiap satu kali dalam tiga hari. Proses perawatanmemiliki bentuk percabangan yang sangat bervariasi sejalan dengan pengamatan yang terdiri dari kegiatandari corimbose, arborescent, kapitosa dan lain- pengecekan kondisi kesehatan karang, pengecekanlainnya. Ciri khas dari marga ini adalah mempunyai kondisi rak transplantasi dan pemantauan fragmenaxial koralit dan radial koralit. Bentuk radial koralit karang Acropora sp.juga bervariasi, yaitu bentuk tubular, nariform dan Pengamatan kondisi fragmen dilakukan setiaptenggelam. Marga ini mempunyai sekitar 150 jenis satu kali dalam tiga hari selama tiga minggu penelitian.tersebar di seluruh perairan Indonesia (Suharsono, Proses pengamatan kondisi fragmen dan rak transplan1996). dilakukan langsung di dalam air dengan cara free dive. Karang yang mati (pemutihan) dan yang lepas (tali Banyak karang Acropora yang bersifat putus) akan dihitung dan dicatat untuk mengukuroportunistis dan dapat bertahan pada tekanan kelangsungan hidup karang.alam seperti pemanasan dan siltasi. Di samping Percobaan transplantasi karang iniitu, karang bercabang ini dapat menghasilkan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yangproduksi karbonat yang tinggi. Menurut Johan mempunyai 2 metode yaitu metode tanam (dengan(2003) karakteristik bentuk kapur genus Acropora dua tingkat level yaitu metode tanam tempel danantara lain adalah koloni biasanya bercabang, jarang metode tanam gantung). Fragmen karang diikatkansekali menempel ataupun submasif; koralit dua tipe, dengan tali pada rak transplan untuk sampel padaaxial dan radial; septa umumnya mempunyai dualingkaran; columella tidak ada; dinding koralit dancoenosteum rapuh; tentakel umumnya keluar padamalam hari. Metode ikat gantung merupakan sebuahmetode transplantasi karang dengan cara mengikatfragmen transplan pada rak, sedangkan metodeikat tempel adalah metode transplantasi karangdengan cara mengikat fragmen transplan denganklem plastik pada sebuah tambang kecil (Yunus dkk,2013).METODE PENULISAN Kepulauan Seribu merupakan salah satukawasan Taman Nasional Laut. Walaupun KepulauanSeribu termasuk dalam kawasan Taman Nasional,aktivitas manusia yang terdapat di sana sangattinggi. Bagian utara Pulau ini memiliki topografi laut

66 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAH Gambar 2. Metode Tranplantasi Karang: (a) Metode Tanam Ikat Gantung. (b) Metode Tanam Ikatmetode gantung, dan diikatkan dengan klem PEMBAHASANplastik (cable tie) pada rak transplan besi yang Tingkat Keberhasilan Hidup Karangtelah dirancang untuk sampel pada metode tempel(Gambar 2). Tingkat kelangsungan hidup karang adalah kemampuan karang untuk bertahan hidup tanpa Rak transplan berbentuk rangka persegi mengalami kematian selama penelitian yangpanjang berukuran 1 x 1,5 x 1 (meter) untuk masing- dinyatakan dalam satuan persen (%). Pengamatanmasing ukuran lebar, panjang, dan tinggi (Gambar menunjukkan pada kedua metode transplantasi yaitu3). Semua sampel transplan diposisikan terpasang metode ikat dan metode gantung yang digunakanhorizontal, terikat kuat pada sepanjang 4 sisi rak berhasil dengan baik. Ditandai dengan dari beberapauntuk sampel pada metode tempel, serta terpasang karang masih dalam kondisi yang baik. Hingga padamelintang rak untuk sampel pada metode gantung. akhir penelitian, total fragmen yang survive berjumlah 78 buah, yaitu 34 fragmen pada metode ikat, dan 44 fragmen pada metode gantung, dengan rincian 14 fragmen mati pada metode ikat, 2 fragmen mati dan 2 fragmen hilang pada metode tali gantung. Hasil pengamatan tingkat kelangsungan hidup selama penelitian terhadap jumlah unit karang yang bertahan hidup selama penelitian dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini: Gambar 3. Rak Transplan Sumber: Yunus dkk, 2013 Untuk mengetahui tingkat keberhasilan hidup(survival rate) dari spesies yang ditransplantasi makadigunakan rumus Ricker (1975) yang menggunakanjumlah koloni di akhir dan di awal penelitian. Gambar 4. Kelangsungan Hidup Karang Acropora sp Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa tingkat kelangsungan hidup karang Acropora sp pada

ILMIAH 67BULETIN GEOMARITIME JULI 2017transplantasi karang dengan metode tali gantung dalam tingginya tingkat kematian fragmen transplanmemiliki persentase keberhasilan hidup yaitu seperti, sedimentasi, gelombang, arus, dan alga.sebesar 92% lebih tinggi dibandingkan karangdengan metode tali ikat yang memiliki persentase Banyaknya alga yang tumbuh di lokasi penelitiankeberhasilan hidup sebesar 71%. Tingginya diduga karena tingginya kadar nutrisi di perairanpersentase keberhasilan hidup pada metode tali Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Nutrien dapatgantung dikarenakan sedimen yang menempel memacu pertumbuhan alga dengan cepat. Nutrien iniakan hilang seiring bergeraknya karang yang bisa berasal dari pulau-pulau sekitar lokasi penelitiandipengaruhi oleh arus laut. Selain itu fragmen yang sebagian besar dari hasil pencucian humus dikarang yang tertutup atau terikat oleh tali memiliki wilayah hutan pantai yang berada di pulau-pulauluasan yang sedikit, yaitu hanya tersentuh oleh kabel di sekitar Pulau Harapan. Seperti halnya dilaporkantie saja. Berbeda dengan tanam ikat yang sebagian dalam berbagai studi, Jakarta merupakan salah satufragmen tertutup oleh kabel tie dan menempel pada sumber utama nutrien dan polusi bagi Kepulauanrak transplan, hal ini dapat memperbanyak kematian Seribu melalui sungai yang bermuara di Teluk Jakarta.polyp karang. Selain itu sedimentasi di perairan barat pulau Rendahnya persentase pada tali ikat karena Harapan, Kepulauan Seribu juga tinggi, karena padabanyak karang yang mengalami pemutihan bulan Januari-Februari terjadi angin musim Barat(bleaching). Kematian karang dapat dipengaruhi Laut, angin berhembus sangat kencang dan kuatnyadari beberapa faktor yakni perlakuan selama arus pada lokasi penelitian, kondisi tersebut yangtransplantasi, karang saat proses penanam pasti menyebabkan sedimentasi terbawa ke perairan danakan mengalami stress, namun jika didukung kecerahan pada lokasi tersebut kurang jelas.dengan kondisi lingkungan yang baik yaitu memilikisuhu yang berkisar 21-31 oC, salinitas berkisar 31-35 Tingkat keberhasilan hidup fragmen karang0/00 dan didukung dengan intensitas cahaya yang merupakan hal yang sangat penting, semakin tinggibagus. karang yang hidup semakin tinggi pula persentase tutupan karang. Tingginya tingkat tutupan karang Tingkat kematian fragmen karang pada hidup dan kompleksitas substrat dalam air akanawal-awal penelitian disebabkan oleh tingginya meningkatkan jumlah ikan (Fadli, 2008). Dengantingkat stres pada fragmen karang selama proses tingkat kelangsungan hidup rata-rata 92% untuktransplantasi. Edwards dan Clarks (1998) dalam Fadli metode tali gantung dan 86% untuk metode tali ikat,(2008) menyatakan walaupun dengan penanganan penelitian ini memiliki tingkat kelangsungan hidupyang sangat hati-hati, koloni karang transplantasi yang cukup tinggi.cenderung memiliki tingkat kematian yang lebihtinggi dibandingkan dengan koloni karang alami. Tingkat kelangsungan hidup karang dengan metode tali gantung memiliki kelangsungan hidup Faktor kedalaman penanaman terumbu yang lebih tinggi dibandingkan metode transplantasikarang juga berpengaruh negatif dalam penelitian dengan metode tali ikat. Kelangsungan hidup karangini. Hal ini berkaitan dengan kedalaman asal dimana pada transplantasi karang bukan hanya dipengaruhifragmen karang tersebut diambil (kedalaman dari metode tanam, melainkan dari faktor fisik, biologikarang donor) yang berada pada kedalaman 2-3 kelautan. Fragmen karang yang memiliki ukuranm sehingga tingkatan stres fragmen karang ketika lebih besar lebih tinggi keberhasilan hidupnya saat diditempatkan di kedalaman 5 m yang menyebabkan transplantasi di bandingkan ukuran fragmen karangnilai sintasan atau kematian. Kedalaman dapat yang kecil (Jipriandi dkk, 2013).meningkatkan tekanan/stress bagi fragmen karang.Selain itu, cahaya juga memiliki korelasi negatif PENUTUPterhadap kedalaman, semakin dalam intensitas Kesimpulancahaya matahari semakin kecil. Karang bercabangyang memiliki polip kecil seperti Acropora sp Pengamatan menunjukkan pada kedua metodemembutuhkan cahaya lebih banyak dibandingkan transplantasi yaitu metode ikat dan metode gantungkarang yang memiliki polip lebih besar. yang digunakan berhasil dengan baik. Ditandai dengan dari beberapa karang masih dalam kondisi Teknik pengikatan dan sumber bibit juga yang baik. Hingga pada akhir penelitian, total fragmenberpengaruh terhadap hasil transplantasi. Bibit yang survive berjumlah 78 buah, yaitu 34 fragmenterumbu karang yang diambil tidak terlalu jauh pada metode ikat, dan 44 fragmen pada metodedari lokasi transplantasi akan memiliki kemampuan gantung, dengan rincian 14 fragmen mati padaadaptasi yang lebih cepat dibandingkan dengan metode ikat, 2 fragmen mati dan 2 fragmen hilangbibit terumbu karang yang lokasinya jauh. Selain itu, pada metode tali gantung.sebagian besar penelitian mengenai transplantasikarang melaporkan faktor lingkungan lebih dominan Berdasarkan Gambar 4 terlihat bahwa tingkat kelangsungan hidup karang Acropora sp pada

68 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 ILMIAHtransplantasi karang dengan metode tali gantung 6. Penempatan lokasi nursery dapat dimemiliki persentase keberhasilan hidup yaitu lakukan di Pulau Sepa dan Pulau Rosa,sebesar 92% lebih tinggi dibandingkan karang mengingat akan ada rehabilitasi karangdengan metode tali ikat yang memiliki persentase dengan metode Biorock di wilayahkeberhasilan hidup sebesar 71%. Tingginya tersebut. Dengan adanya lokasi khususpersentase keberhasilan hidup pada metode tali pembesaran karang, maka pada saat suplaigantung dikarenakan sedimen yang menempel induk atau bayi karang tidak merusak atauakan hilang seiring bergeraknya karang yang di mengambil karang yang tumbuh denganpengaruhi oleh arus laut. baik di wilayah Pulau Sepa, Pulau Rosa dan sekitarnya. Dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 92% untuk metode tali gantung dan 86% untuk UCAPAN TERIMA KASIHmetode tali ikat , penelitian ini memiliki tingkat Penulis mengucapkan terima kasih kepadakelangsungan hidup yang cukup tinggi. Tingkatkelangsungan hidup karang dengan metode tali pihak- pihak terkait yang membantu dalam penelitiangantung memiliki kelangsungan hidup yang lebih ini, sehingga penelitian ini berjalan dengan lancar yaitutinggi dibandingkan metode transplantasi dengan Balai Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu, Bapakmetode tali ikat. Kelangsungan hidup karang pada Mufti selaku Kepala SPTN II Pulau Harapan. Bapak Rudi,transplantasi karang bukan hanya di pengaruhi Bapak Syafe’i, Ibu Niar yang banyak membantu selamadari metode tanam, melainkan dari faktor fisik, penelitian yang dilaksanakan di Pulau Harapan. Bapakbiologi kelautan dan juga perlakuan selama proses Yohanes selaku Humas BTNKpS.transplantasi. DAFTAR PUSTAKASaran Fadli, Nur. 2008. Tingkat Kelangsungan Hidup Berdasarkan dari hasil penelitian, penulis Fragmen Karang Acropora formosa yangmenyampaikan saran sebagai berikut : ditransplantasikan pada Media Buatan 1. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian yang Terbuat dari Pecahan Karang (rubble). atau uji coba transplantasi karang Berita Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu metode gantung pada kedalaman yang Pengetahuan Alam. Universitas Syiah Kuala. berbeda. Dengan itu akan diketahui NAD tingkat kedalaman yang optimal bagi Haris, A. 2011. Transplantasi Karang Acroporidea pada pertumbuhan karang dengan metode Substrat Alami. Omni Akuatika X (12) 2011. gantung Jipriandi, Pratomo, Arief., Irawan Hengky. 2013. 2. Sebaiknya menggunakan tali yang lebih Pertumbuhan Karang Acropora formosa Dengan kuat, semisal tali nylon plastik yang Teknik Transplantasi Pada Ukuran Fragmen Yang biasanya digunakan nelayan untuk Berbeda. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. memancing. Universitas Maritim Raja Ali Haji. 3. Perlu diketahui bahwa transplantasi Johan. 2001. Tingkat Keberhasilan Transplantasi karang dengan metode gantung Karang Batu Pada Lokasi Berbeda di Gugusan diperuntukkan untuk memperbaiki Pulau Pari Kepulauan Seribu Jakarta. Tesis. ekosistem karang yang sudah rusak, Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. namun bersifat sementara. Artinya Johan. 2003. Training course : Karakteristik Biologi metode ini cocok untuk wilayah nursery Karang. Yayasan Terangi dan IOI-Indonesia. atau metode ini hanya untuk pembesaran Jakarta karang saja. Setelah karang sudah Kardono, dan Arif Dwi S. 2008. Teknologi Konservasi besar dan dirasa mampu survive maka dan Rehabilitasi Terumbu Karang. Jurnal Teknik selanjutnya di lakukan transplantasi Lingkungan Vol.9 No.3 ISSN 1441-318X. Jakarta secara permanen. Kardono, Priyadi, Hartono, Suprajaka. 2015. Paradigma 4. Sebaiknya di tentukan lokasi yang GEOMARITIM: Strategi Mewujudkan Indonesia cocok di wilayah kerja SPTN II untuk Sebagai Poros Maritim Dunia dalam Perspektif menyediakan lokasi nursery atau Geografi. Badan Informasi Geospasial pembesaran karang. Dengan adanya Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Ghalia wilayah seperti ini, pada saat trans Indonesia. Jakarta. 5. Transplantasi tidak merusak ekosistem karang di wilayah transplantasi yang memiliki kondisi yang cukup baik.

ILMIAH 69BULETIN GEOMARITIME JULI 2017Ricker, W.E. 1975. Computation and Interpretation of Biologycal Statistic of Fish Populations. Department of Environment. Fisheries and Marine Service. Ottawa, Canada.Rimayanti, Ratih. 2014. Mewancarai Terumbu Karang. Dinamika. JakartaSubhan, B., Soedharma, D., Madduppa, H., Arafat, D., Heptarina, D. 2008. Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Karang Jenis Euphyllia sp, Plerogyra sinnusa dan Cynarina lacrymalis yang ditransplantasikan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta. Prosiding Seminar Nasional Penelitian-Penelitian Kelautan dan Perikanan, (hlm 59-61), 8 November 2008. Universitas Brawijaya.Subhan, Beginer., Madduppa, Hawis., Arafat, Dondy., Soedharma, Dedi. 2014. Bisakah Transplantasi Karang Perbaiki Ekosistem Terumbu karang. Risalah Kebijakan Pertanian dan Lingkungan. Vol. 1 No.3, Desember 2014: 159-164. ISSN: 2355-6226Suharsono, dan Ono Kurnaen S. 2014. Panduan Monitoring Kesehatan Terumbu Karang. COREMAP-CTI. Pusat Penelitian Oceanografi - LIPI. JakartaSuharsono. 1996. Jenis-jenis Karang yang Umum dijumpai di Perairan Indonesia. Puslitbang Oseanologi - LIPI. Jakarta.Tomascik T, AJ Man, A Nontji and MK Moosa. 1997. The ecology of the Indonesian seas, Part One and Two. Periplus Editions HK.Walters, J.S. 1994. Properly right and participatory coastal management in the Philippines and Indonesian Coastal Management in Tropical Asia. 3: 20-24.Yunus, Burhan Habibi., Wijayanti, Diah Permata., Sabdono, Agus. 2013. Transplantasi Karang Acropora aspera Dengan Metode Tali di Perairan Teluk Awur, Jepara. Buletin Oseanografi Marina. Vol.2. SemarangZamani, N.P., Subhan, B., Madduppa, H., Bachtiar, R., Destianto, M., Maulina T. 2009. Pengaruh Biorock terhadap Keragaman dan Kelimpahan Ikan Karang di Tanjung Lesung, Banten. Prosiding Simposium Nasional Terumbu Karang II. Program Rehabilitasi dan Pengolaan Terumbu Karang CORMAP II. (hlm 158-163), 19-20 November 2008.Direktorat Jenderal Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan

70 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 SOSOKTunas Kepemimpinan PGSP \"Jika saat ini BIG lebih banyak membangun PGSP, ke depannya saya yakin satu hal. Bahwa PGSP kelak akan berkontribusi untuk BIG bahkan Indonesia\". Nicky Setyawan (Koordinator Pengelola PGSP)Terhitung April 2017, telah muncul tunas PGSP juga mendapat dukungan SDM dari Dinas baru kepemimpinan di Parangtritis Kebudayaan DIY. Berdasarkan hasil kinerja, telah Geomaritime Science Park (PGSP). banyak produk PGSP yang sudah dipublikasikan. Setelah Ibu Th. Retno Wulan memimpin Kunjungan dari masyarakat maupun akademisiPGSP di tahun 2015-2017, maka saat ini yang (ke PGSP dan Museum Gumuk Pasir) menjadimenjadi penerusnya adalah Nicky Setyawan. tanda kesuksesan tersendiri bahwa PGSP sudahPria kelahiran 4 November 1987 ini ternyata mulai dikenal oleh publik, baik masyarakat baikjuga alumni dari S1 Prodi Kartografi dan umum maupun akademisi.Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi,Universitas Gadjah Mada. Ditunjuk sebagai koordinator pengelola PGSP, Nicky dengan rendah hati menjawab Selain dikenal sebagai sosok pemuda yang bahwa ini adalah tanggung jawab yang besar danpotensial, Mas Nicky—sapaan akrabnya—juga tidak ada yang menyangka akan datang secepatdikenal sebagai pribadi yang menyayangi ini. “Saya pribadi menyadari diperlukan banyakkeluarganya. Oleh karena itu, tidak heran pengalaman untuk dapat memimpin instansi ini,apabila keluarga menjadi salah satu alasannya dan untuk mencapai hal tersebut perlu adaptasiuntuk pindah dari Cibinong ke Parangtritis. dan banyak belajar” jawabnya. Untuk ke depan,“Kebetulan lokasi keluarga berada di DIY dan Nicky menyatakan akan fokus beradaptasi danakan sangat menyenangkan apabila memiliki menguatkan pembangunan ke internal terlebihlebih banyak waktu untuk bersama keluarga” dahulu.jawab Nicky. Ke depan, diharapkan PGSP mampu Berbicara tentang aktivitas sebelum berada berkontribusi di tingkat nasional maupundi PGSP, Mas Nicky bercerita bahwa Ia sempat internasional. “Untuk dapat siap sampaibekerja dua tahun (2012—2014) di salah satu tahap tersebut, PGSP perlu ditunjang dengankonsultan Yogyakarta yang bergerak di bidang infrastruktur dan fasilitas yang memadai terlebihIT dan pemetaan. Setelah itu, baru pada tahun dahulu” paparnya. Pemanfaatan ruang diklat2014 Nicky mengabdi di Badan Informasi yang sedang dalam tahap renovasi saat iniGeospasial, tepatnya di Pusat Pengelolaan dan diharapkan menjadi faktor pendorong yangPenyebarluasan Informasi Geospasial bidang signifikan bagi PGSP sehingga dapat bermanfaatPengelolaan Data Informasi Geospasial. bagi masyarakat sekitar dan akademisi. “Berbagai macam pelatihan yang dapat berguna untuk “Secara keseluruhan, sumber daya manusia meningkatkan pengetahuan maupun ekonomi(SDM) yang dimiliki PGSP punya potensi untuk masyarakat adalah target dari salah satu sciencebersaing”tutur Nicky. Selain tenaga administrasi park di Indonesia” kata Nicky.dan teknis yang berkompeten di bidangnya,

TEKNOLOGI 71BULETIN GEOMARITIME JULI 2017Industri Perikanan:Transformasi Ikan Kayu di Kota Cakalang \" Apakah transformasi ikan kayu di Kota Cakalang hanya berakhir sebagai serbuk pelengkap makanan? Atau justru menjadi primadona penggerak ekonomi? Apapun yang terjadi, Kota Cakalang memiliki potensi untuk menjadi lebih baik\". Pulau Lembeh Proses pengasapanKota Cakalang adalah julukan bagi Kota pengasapan. Proses pengasapan yang dilakukan Bitung, Provinsi Sulawesi Utara. Dalam menggunakan api dengan bahan bakar kayu perencanaan tol laut Indonesia, Bitung menggunakan pohon mangga. Kayu pohon memegang peranan penting sebagai mangga dipilih karena dapat menghasilkan ikan gerbang utara Indonesia terhadap negara kayu dengan kualitas unggul. Proses pengasapan tetangga. Selain itu, Bitung juga merupakan kota memakan waktu hingga seminggu. dengan produksi perikanan tangkap yang tinggi. Salah satu komoditas andalannya adalah ikan “Tidak selalu kami membuat ikan kayu, cakalang. namun tergantung musim ikan“ tutur salah satu pengrajin ikan kayu. Membuat ikan kayu tidak Pengolahan ikan cakalang pun berkembang dapat dilakukan setiap saat, namun pada waktu- di Bitung, termasuk di Pulau Lembeh. Tim PGSP waktu tertentu. Waktu-waktu tersebut tergantung bahkan menemukan ada industri skala rumah dari perolehan ikan oleh nelayan. Suatu musim tangga yang mengolah ikan cakalang menjadi tertentu ikan didapatkan dalam jumlah yang katsuboshi. Masyarakat sekitar juga mengenal banyak, namun ada kalanya tidak ada sama sekali. katsuboshi sebagai ikan kayu. Julukan ikan kayu memang tidak berlebihan. Ikan cakalang yang Selain musim, modal adalah tantangan telah diolah memang menjadi keras layaknya yang harus dihadapi oleh industri ikan kayu skala kayu. Meskipun demikian, bukan berarti tidak rumah tangga ini. Padahal apabila mau digeluti dapat dimakan. Dibutuhkan pengolahan lebih secara mendalam, tampaknya industri ikan kayu lanjut untuk dapat menikmati ikan kayu ini. memiliki peluang yang baik. Hal ini tercermin dari Salah satu cara yang umum adalah diserut dan banyaknya minat untuk mengekspor ikan kayu ke dipadukan dengan bahan lainnya. berbagai luar negeri. Tim PGSP berkesempatan berdiskusi dengan salah satu pengrajin ikan kayu. Proses produksinya diawali dengan mencuci ikan hingga bersih dan dilakukan penyiangan terlebih dahulu. Tahap penyiangan bertujuan untuk memisahkan ikan dengan durinya, sekaligus mendapatkan ikan yang baik untuk proses selanjutnya. Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan perebusan ikan kurang lebih selama dua jam. Tidak berhenti pada proses perebusan saja, namun proses selanjutnya adalah melakukan

72 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 TEKNOLOGITeladanTekad Maritimdalam Pengejaran IkanTerbang Pernah melihat ikan terbang? Kemungkinannya cukup tinggi, mengingat ikan terbang adalah ikon dari salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Tapi pernahkah membayangkan ke- tika memancing, ikan yang terpancing justru terbang ke arah pemancingnya? Atau lebih tepatnya hujan ikan di atas kapal? Jawabannya ada, dan itu terjadi di Indonesia. Beberapa lokasi yang kerap berlangsungnya fenomena hujan ikan cakalang di atas kapal adalah perairan Sulawesi Utara, Laut Maluku, dan di sekitar Teluk Tomini. Tapi bagaimana ini dapat terjadi? Fenomena hujan ikan cakalang di atas kapal ini dapat terjadi apabila metode yang digunakan adalah pole and line, atau di dalam negeri akrab disebut dengan huhate. Komponen huhate terdiri dari joran, tali utama dan sekunder, serta mata pancing. Mata pancing bersifat sebagai umpan tiruan. Nomor mata pancing yang umum digunakan berkisar dari 2,5—3 dengan bagian atas berupa timah sebesar 2 cm dan berdiameter 8 mm yang dilapisi oleh nikel. Tujuannya agar tampak berkilau sehingga ikan cakalang—yang bersifat fototaksis atau senang terhadap cahaya— tertarik memakan umpan.Sumber Gambar:Eko Rusdianto, 2015. Ternyata Begini Cara Jitu Nelayan Memancing Cakalang. Diakses di http://www.mongabay.co.id/2015/12/11/ternyata-begini-cara-jitu-nelayan-memancing-cakalang/ pada 2 Juli 2017.

TEKNOLOGI 73BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 Suksesnya pengejaran ikan terbang juga kapal. Lambung kapal yang telah terisi penuh olehdidukung oleh umpan hidup dan sprayer. ikan cakalang akan diambil alih oleh ABK yangUmpan hidup diperlukan sebagai langkah bertanggungjawab.pertama agar gerombolan ikan cakalangmendekati kapal. Selanjutnya, sprayer berfungsi Dari sini, banyak nilai karakter kemaritimanuntuk mengaburkan pandangan ikan. Terakhir, yang dapat diteladani, salah satunya adalah kerjakemampuan pemancing yang memegang alat sama. Apabila tidak ada pembagian peran—yangpancing juga menentukan kesuksesan hujan ikan semuanya sama-sama penting—tentu tidak akancakalang di atas kapal. Ketika ikan telah terkecoh dapat terlaksana penangkapan yang sukses.memakan umpan di pancing, maka pemancing Meskipun telah ada GPS, kemampuan membacaakan segera menarik dan mengarahkan ikan ke tanda alam untuk mengetahui keberadaan su’balambung kapal. Terjadilah hujan ikan cakalang di atau gerombolan ikan cakalang masih menjadiatas kapal. andalan nelayan. Kapal yang digunakan untuk memancing Kearifan lokal untuk membaca alam akandibuat memanjang. Hal ini dilakukan karena ada terus dibutuhkan dan berkembang seiring zaman.pembagian distribusi pemancing berdasarkan Setidaknya, nenek moyang kita telah mengajarkantingkat keahliannya. Pemancing yang lebih ahli berbagai hal positif. Sebagai generasi penerus,akan duduk di depan/ujung kapal sementara semoga kita dapat terus menghidupkan tekadpemancing pendukung berada di bagian tepi pendahulu kita menuju pada kejayaan laut Indonesia.

74 BULETIN GEOMARITIME JULI 2017 TEKNOLOGIOTEC Energi Masa Depan IndonesiaKrisis energi dan rusaknya lingkungan energi laut yang sangat besar. Selain berada di sampai saat ini masih menjadi masalah antara dua samudra, Indonesia juga berada di serius. Ketersediaan sumber energi fosil daerah ekuator yang mengakibatkan besarnya semakin menipis sedangkan permintaan perbedaan suhu di permukaan air laut dan di energi semakin meningkat seiring peningkatan kedalaman laut mencapai lebih dari 200o C. jumlah penduduk dan pembangunan yang Perbedaan suhu yang ada di lautan ini lah yang terus meningkat. Pemakaian bahan bakar dapat digunakan sebagai sumber energi. pada kendaraan dan pemakaian listrik semakin mengurangi sumber energi dan Ocean Thermal Energy Conservation (OTEC) mengakibatkan pencemaran lingkungan serta atau konservasi energi termal lautan merupakan pemanasan global. Pengurangan sumber cara untuk menghasilkan energi listrik energi ini mengakibatkan peningkatan harga menggunakan perbedaan suhu air di permukaan energi fosil (minyak bumi). laut dengan suhu air di laut yang lebih dalam untuk menjalankan mesin kalor. Mesin kalor Sumber energi yang tidak dapat merupakan alat termodinamika yang dapat diperbaharui dan pencemaran lingkungan mengkonversikan energi kalor menjadi energi yang dihasilkan dari penggunaan energi gerak. Alat ini diletakkan diantara reservoir suhu tersebut mendorong manusia untuk mencari tinggi dan reservoir suhu rendah. Kalor mengalir sumber energi alternatif. Sumber energi dari suhu tinggi ke suhu rendah dan alat tersebut alternatif tersebut selain harus berasal dari akan mengubah sebagian kalor menjadi sumber energi yang dapat diperbaharui juga kerja. Energi OTEC didapatkan dengan cara harus ramah lingkungan. Penggunaan sumber memanfaatkan perbedaan suhu di laut. Semakin energi yang dapat diperbaharui dikarenakan besar perbedaan suhunya, maka semakin besar sumber energi tersebut akan mudah di dapat efisiensi mesin kalor. Perbedaan suhu yang dalam skala yang besar dan kualitas yang baik. dibutuhkan banyak ditemukan di daerah tropis. Beberapa contoh sumber energi alternatif Penelitian Sinuhaji (2015) menunjukkan efisiensi antara lain energi angin, energi matahari, energi maksimum mesin carnot yang diperoleh di Laut gelombang maupun energi yang lainnya. Bali Utara adalah 0,788813. Produksi listrik OTEC adalah energi terbarukan yang bisa menjadi Sampai saat ini Indonesia masih solusi untuk menghasilkan listrik, dan juga dapat menggunakan minyak bumi sebagai sumber menghasilkan air tawar dan air dingin untuk energi utama. Permintaan minyak bumi yang tujuan pertanian dan pendinginan terutama di setiap tahunnya meningkat mengakibatkan daerah wisata seperti Bali. subsidi energi yang dikeluarkan negara juga semakin besar. Ketergantungan akan Konsep perkembangan OTEC dimulai minyak bumi ini dalam jangka panjang tidak sejak tahun 1881, yaitu ketika Dr. d’Arsonval dapat dipertahankan lagi dan akan memaksa seorang fisikawan Perancis mengajukan konsep Indonesia untuk segera pindah ke sumber konservasi energi termal lautan. Selanjutnya energi alternatif seperti pemanfaatan energi penelitian dan pengembangan terus dilakukan laut. oleh para ilmuwan. Pada tahun 1974, Amerika Serikat mulai terlibat dalam penelitian OTEC, Indonesia merupakan salah satu negara ketika Natural Energy Laboratory of Hawaii maritim terbesar di dunia dengan 2/3 mendirikan Keahole Point di Pantai Kona, Hawai. luas wilayah Indonesia merupakan lautan. Laboratorium ini merupakan fasilitas penelitian Pemanfaatan sumber daya alam laut Indonesia dan percobaan OTEC terbesar di dunia. Selain sudah cukup baik diantaranya dibidang Amerika Serikat, Jepang juga ikut terlibat dalam perikanan, pertambangan dan perindustrian, penelitian OTEC (Takahashi, 2000). Beberapa namun apabila ditinjau lebih jauh. Laut selain pakar energi berpendapat bahwa OTEC akan menjadi sumber pangan juga mengandung menjadi teknologi penghasil listrik yang beraneka sumber daya energi. Kini para ahli sangat kompetitif di masa depan. OTEC dapat menaruh perhatian terhadap laut sebagai memproduksi listrik hingga skala gigawatt. upaya mencari jawaban terhadap tantangan kekurangan energi di waktu mendatang dan Dua metode utama OTEC yaitu siklus upaya menganekakan penggunaan sumber terbuka dan siklus tertutup dan secara teoritis daya energi. Hal ini menjadi keuntungan memungkinkan keduanya untuk dikombinasikan bagi Indonesia karena memiliki potensi menjadi siklus hibrid. OTEC siklus terbuka

TEKNOLOGI 75BULETIN GEOMARITIME JULI 2017memanfaatkan air laut untuk menghasilkan sehingga fluida tersebut menjadi uap. Fluidalistrik. Air permukaan laut yang hangat yang mengalami perubahan wujud menjadidipompa ke atas melalui pipa dan dimasukkan uap akan mengalami peningkatan tekanan.ke dalam ruang khusus bertekanan rendah Uap bertekanan tinggi lalu dialirkan untuksehingga menguap. Uap ini yang digunakan menggerakkan turbin sehingga menghasilkanuntuk menggerakkan turbin, kemudian turbin listrik. Uap tersebut kemudian didinginkanbekerja untuk menghidupkan generator oleh air dingin yang di pompa dari bawah lautsehingga menghasilkan listrik. Kelebihan dari sehingga mengembun dan fluida akan kembalisiklus terbuka ini adalah menghasilkan air melakukan siklusnya.tawar, tidak berbahaya karena tidak ada zatyang berbahaya dan produksi listrik stabil. OTEC siklus hibrid merupakan kombinasi antara siklus terbuka dan tertutup. Siklus ini OTEC siklus tertutup menggunakan fluida menggunakan air laut yang akan dijadikandengan titik didih rendah untuk memutar uap di tempat bertekanan rendah. Kemudianturbin dan menghasilkan listrik. Fluida yang uap itu akan digunakan untuk menguapkandigunakan biasanya amonia. Air yang ada di fluida bertitik rendah. Selanjutnya uap tersebutpermukaan laut di pompa menuju tempat dikondensasikan sehingga menghasilkan airdimana fluida dengan titik rendah dididihkan tawar desalinasi. Gambar 1. Skema OTEC (a) siklus terbuka (b) siklus tertutup http://large.stanford.edu/courses/2010/ph240/harrison2/Sinuhaji, A.R. 2015. Potential Ocean Thermal Energy Conservation (OTEC) in Bali. KnE Energy, Vol. 1 : 5-12Takahashi, Masayuki. 2000. Deep Ocean Water as Our Next Natural Resources. Diterjemahkan oleh Kitazawa, Kazuhiro &Snowden, Paul. Tokyo: Terra Scientific Publishing Company.World Energy Council. 2010. Survey of Energy Resources. ISBN: 978 0 946121 021. London, United Kingdom

Gedung Museum Gumuk Pasir ISSN 0852-3388-4447 [email protected] GeomaritimeSciencePark @GeomaritimeSP pgsp.big.go.id


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook