Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2_SIPUR MUARIF

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2_SIPUR MUARIF

Published by Sipur Muarif, 2022-09-24 15:43:44

Description: JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2_SIPUR MUARIF

Search

Read the Text Version

JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL SIPUR MUARIF, S.Pd. | CGP 5 | SDN 01 BLACANAN

2 JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN PEMBELAJAN SOSIAL EMOSIONAL Oleh Sipur Muarif, S.Pd. (CGP Angkatan 5) SD N 01 Blacanan – Kab. Pekalongan Assalamualaikum Wr. Wb. SALAM dan Bahagia untuk kita semua Kurang lebih tiga belas minggu sudah saya mengikuti Pendidikan Calon Guru Penggerak. Sedikit banyak saya mulai merasakan berubahan positif terjadi pada diri saya. Seperti saat mempelajari modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional. Materi dan kegiatan pada modul ini mengajarkan saya belajar mengelola emosi saya dan murid saya, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Berikut saya mencoba berbagi penglaman saya dalam mempelajari modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional menggunakan menggunakan model 4F (Facts, Feeling, Finding, Future). Check this out!

1. Facts (Peristiwa) 3 Senin, 12 September 2022 - Mulai dari diri dan Ekplorasi konsep mandiri dimulai dengan menuliskan refleksi Kompetensi Sosial dan Emosional diri sendiri selama menjadi pendidik. Disini CGP diminta menuliskan peristiwa yang pernah dialaminya yang dirasakan sebagai sebuah kesulitan, kekecewaaan, kemunduran, atau kemalangan, yang akhirnya membantu CGP sebagai pendidik bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Refleksi ini berbentuk tujuh pertanyaan di LMS yang harus CGP jawab berdasarkan pengalaman pribadinya selama menjadi pendidik. Selasa & Rabu, 13 & 14 September 2022 adalah jadwal Ekplorasi konsep - forum diskusi. Di menu ini CGP disajikan lima kasus berbeda yang dialami Pak Eling. Dalam kasus kasus tersebut CGP diminta mengidentifikasi masalah sosial dan emosional yang dialami Pak Eling, kemudian mencari solusi apa yang seharusnya Pak Eling lakukan dalam menghadapi masalah -masalah tersebut dan menuangkannya dalam LMS. Kamis, 15 September 2022 – Ruang Kolaborasi pertama. Setelah sebelumya kami diminta untuk mempelajari modul secara mandiri, kali ini saya berkesempatan untuk berbagii dalam kelompok bersama guru-guru dari kelompok jenjang pendidikan yang sama. Dalam kesempatan kali nin isaya gunakan untuk memperdalam pemahaman saya melalui aktivitas yang memungkinkan saya saling berbagai ide, mendengarkan ide rekan CGP lain, bertanya, mengklarifikasi pemahaman ataupun miskonsepsi yang mungkin masih Anda miliki. Selanjutnya, saya dan kemlompok saya diminya untuk mempresentasikan hasil kolaborasi dalam kelompok tersebut dalam kelompok besar untuk saling belajar, berbagi, dan menguatkan pada ruang kolaborasi hari kedua yaitu pada hari Jumat, 16 September 2022. Dalam kegiatan ruang kolaborasi hari kedua ini terjadi diskusi yang sangat seru dan menyenangkan.

4 Sabtu dan Senin, 17 dan 19 September 2022 saatnya Demonstrasi Kontekstual. Dalam sesi ini kami diminta untuk membuat Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas. Rencana Implementasi Pembelajaran Sosial dan Emosional bagi murid di Kelas ini saya tuangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi implementasi lima kompetensi pembelajaran sosial dan emosional. Dalam membuat RPP ini saya mempertimbangkan hal – hal yang ada dalam rubrik penilaian berupa tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian pembelajaran dan pengintegrasiaan pembelajaran sosial dan emosional. Selasa, 20 September 2022 saatnya berjumpa dengan instruktur dalam Elaborasi Pemahaman. Intruktur kali ini bernama Ibu Sri Gunatun. Selama kurang lebih dua setengah jam, saya mendapatkan penjelasan lebih dari beliau untuk menambah pemahaman saya mengenai Pembelajaran Sosial dan Emosional. Sungguh pengalaman yang luar biasa. Rabu, 21 September 2022 Koneksi Antar Materi. Dalam koneksi antar materi ini saya diminta menjawab beberapa pertanyaan pemantik untuk mengetahui sejauh mana pemahaman saya akan pembelajaran sosial dan emosional. Di koneksi antar materi ini saya juga diminta pengkaitkan hubungan materi pada modul 2.2. dengan modul – modul sebelumnya. Kamis, 22 September 2022, sesi terakhir dari tiap modul adalah aksi nyata. Disini saya diminta mempraktekan RPP yang sudah saya buat dalam situasi pembelajaran nyata.

2. FEELING (PERASAAN) 5 Setelah saya mempelajari modul 2.2. ini saya merasa senang karena menjadi orang yang beruntung dan bisa bergabung dalam komunitas yang seindah ini. Karena melalui kegiatan ini saya jadi tahu bagaimana mengelola emosi saya dan murid saya, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Hal ini ridak hanya berguna bagi saya, namun berguna juga bagi murid, teman sejawat, kepala sekolah dan orang – orang di sekitar saya. Hal – hal ini ternyata mempengaruhi gaya mengajar saya dikelas. Mungkin karena saya mulai dapat menerapkan pengelolaan emosi saya dan murid saya dengan baik, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. Hal ini berguna dalam meningkatkan kompetensi Sosial saya sebagai guru. 3. FINDING (PEMBELAJARAN) Banyak hal – hal positif yang saya temukan dan pelajari dalam proses mengikuti pendidikan CGP. Tapi saya menggaris bawahi satu hal yang menurut saya menjadi temuan dan pelajaran yang sangat penting bagi saya yaitu “Kompetensi Sosial dan emosional dan bagaimana menerapkannya” Dari lima kompetensi ini saya belajar bagaimana mengelola emosi saya dan murid saya, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab yang tentu saja erat hubungannya dengan salah satu kompetensi guru yaitu kompetensi sosial.

Yang kedua Pendidikan menjadi saSleabhissaatmu uknungkciinu6nstauyka menciptakan manusia yang beradab. berusaha memberikan contoh serta mengajari bagaimana seharusnya sikap dan perilaku orang yang berpdidikan. Karena tinggi rendahnya pendidikan seseorang biasanya dapat diukur dari sikap dan perilakunya ketika dimasyarakat. Yang ke tiga pendidikan itu sejatinya menuntun kodrat yang dimiliki anak yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Peran guru disini tidak hanya mengajar, tapi juga sebagai fasilitator, tutor dan teman untun nge-mong atau menuntun anak menuju kebahagiaan yang setinggi – tingginya . Yang ke empat peran Pendidik diibaratkan seorang Petani atau tukang kebun yang tugasnya adalah merawat sesuai kebutuhan dari tanaman-tanamannya itu agar tumbuh dan berbuah dengan baik, tentu saja beda jenis tanaman beda perlakuanya. Artinya bahwa kita seorang pendidik harus bisa melayani segala bentuk kebutuhan metode belajar siswa yang berbeda-beda. Maka saya mencoba menerapkan pendidikan yang berdiferensisasi. Level keberhasilan murid tidak lagi menjadi sama. Perlakuan kepada muridpun menjadi berbeda sesuai dengan tingkat kecerdasan masing – masing, Yang terakhir dan hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun semangat (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

4. FUTURE (PENERAPAN 7 Setelah Setelah mempelajari pembelajaran sosial dan semosional, kedepannya saya akan mencoba menerapkan dalam situasi nyata yang saya temukan saat saya menjalankan tugas sebagai pendidik. Bukan hanya untuk saya tapi saya akan menularkannya pada murid, teman sejawat, kepala sekolah dan orang – orang disekitar saya. Lima kompetensi pembelajaran sosial dan emosioanl yang terdiri dari pengelolaan emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukan empati, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab akan saya terapkan satu persatu dalam keseharian saya. Demikian refleksi dari perasaan saya selama mempelajari modul 2.2 yang coba saya ungkapkan dalam jurnal ini. Semoga jurnal ini dapat mengispirasi dan dapat memberikan manfaat orang lain. Terakhir saya minta maaf apabila dalam penulisan jurnal ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Wassalamualaikum Wr. Wb. Salam Guru Penggerak!


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook