Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik

Published by Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023-07-04 05:56:32

Description: Buku Pidato Prof Dewi Tristantini

Search

Read the Text Version

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Untuk Kemajuan Industri Herbal Dan Kosmetik Prof. Ir. Dewi Tristantini, M.T., Ph.D. Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Herbal dan Kosmetik Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok, 5 Juli 2023

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Untuk Kemajuan Industri Herbal Dan Kosmetik Prof. Ir. Dewi Tristantini, M.T., Ph.D. Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Herbal dan Kosmetik Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok, 5 Juli 2023

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik “…. mulane, sira kudu ngrengkuh kalawan sabar sarta katresnan marang sadhengah wong, kaya dene pangrengkuhira marang kang sira tresnani”. “…. oleh karena itu, engkau harus memperlakukan siapapun dengan sabar serta kasih sayang, seperti perlakuanmu terhadap orang yang engkau sayangi”. Kitab Sasangka Jati iii

Kata Pengantar Assalamu’alaikum Wa rahmatullahi wa barakatuh Syukur Alhamdulillah, atas bimbingan dan perlindungan Allah SWT akhirnya saya dapat menyelesaikan buku Pidato Pengukuhan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Herbal dan Kosmetik Fakultas Teknik Universitas Indonesia hari ini Rabu, 5 Juli 2023 dengan judul \"Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Indonesia\". Buku ini ditujukan untuk memberi penjelasan singkat kepada Bapak, Ibu dan Saudara/i sekalian tentang bagaimana biomassa yang ada didunia ini sebetulnya mempunyai manfaat bagi siapa saja, karena memang sumber daya alam tersebut dianugerahkan Tuhan YME agar digunakan sebaik- baiknya untuk mencukupi kehidupan segenap mahkluk Nya. Biomassa adalah istilah yang digunakan untuk menyebut semua bahan organik yang berasal dari tanaman budidaya (baik di darat maupun di laut) serta semua sampah organik yang dapat dijadikan sumber bahan baku bagi industri makanan, obat herbal, kosmetik dan lain-lain. Biomassa sangat baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia karena bahan baku yang sangat melimpah ada di sekitar kita yang disebabkan oleh biodiversity Indonesia yang termasuk sepuluh besar di dunia. Disamping itu, pemanfaatan biodiversity tanah air yang melimpah tersebut, dapat menciptakan bahan-bahan organik inovatif terbarukan yang berpeluang sebagai pengganti bahan sintetik yang kurang ramah lingkungan. Dalam buku pidato saya ini, saya tampilkan hasil penelitian saya yang bermanfaat sebagai obat herbal (3 produk) dan bahan kosmetik (1 produk). Menyerap ilmu dari berbagai kalangan dan berbagai komunitas di berbagai tempat di dunia, membuat saya mengerti bahwa hidup itu “samad- sinamadan” atau saling membutuhkan satu sama lain. Saya mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang membantu saya dalam mewujudkan buku ini. Semoga buku pidato pengukuhan guru besar saya ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Terima kasih. Wassalamualaikum Wa rahmatullahi wa barakatuh Depok, Juli 2023 Dewi Tristantini iv

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Daftar Isi Kata Pengantar ......................................................................................... IV Daftar Isi...................................................................................................... V 1. Pendahuluan: Sejarah Singkat Pengembangan Produk Berbahan Biomassa .......................................................................................................2 2. Konsep Biomassa Atau Tanaman Herbal Sebagai Sumber Senyawa Bioaktif.......................................................................................................... 4 3. Komputasi Riset Untuk Pengembangan Produk Herbal Dan Kosmetik Berbahan Biomassa ....ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 4. Produk Riset .........................ERROR! BOOKMARK NOT DEFINED. 5. Penutup : Arah Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Untuk Kemajuan Industri Herbal Dan Kosmetik...............................................19 Daftar Pustaka ...........................................................................................21 Ucapan Terima Kasih ................................................................................24 Daftar Riwayat Hidup................................................................................31 v



Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Bismillahirrahmanirrahiim Yang Terhormat • Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia; • Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia; • Rektor, Wakil Rektor dan Sekretaris Universitas Indonesia; • Ketua dan Anggota Senat Akademik Universitas Indonesia; • Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia; • Para Dekan, Pimpinan Sekolah, dan Direktur di lingkungan Universitas Indonesia; • Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia beserta seluruh jajarannya; • Ketua dan Anggota Senat Akademik Fakultas Teknik Universitas Indonesia; • Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia; • Para Ketua dan Sekretaris Departemen serta Ketua Program Studi di Fakultas Teknik Universitas Indonesia; • Para Staf Pengajar, Staf Tenaga Kependidikan, Mahasiswa dan Alumni Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia; • Seluruh Sivitas Akademika Universitas Indonesia; • Sanak Keluarga dan Kerabat semua yang saya cintai; • Bapak dan Ibu Undangan serta Seluruh Hadirin yang saya muliakan. 1

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua Alhamdulillah, pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia Nya sehingga kita dapat hadir disini dalam keadaan sehat walafiat pada upacara pengukuhan saya sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang Ilmu Herbal dan Kosmetik di Fakultas Teknik Universitas Indonesia hari ini Rabu Legi 5 Juli 2023 di Wisma Makara Center UI. Bapak dan ibu hadirin yang berbahagia, izinkanlah saya menyampaikan pidato ilmiah yang berjudul Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Indonesia 1. Pendahuluan: Sejarah Singkat Pengembangan Produk Berbahan Biomassa Peradaban manusia selalu dimulai dari lokasi yang memiliki faktor pendukung untuk berlangsungnya kehidupan, seperti sumber daya alam yang berlimpah dan iklim yang ramah [1]. Sebagaimana yang ditunjukan pada Gambar 1, lokasi peradaban awal manusia dimulai dari lokasi yang memiliki iklim hangat dan memiliki biodiversitas yang tinggi, yaitu India di Asia Selatan dan China di Asia Timur, sehingga memungkinkan untuk populasi manusia bertambah. Hal ini tidak terlepas dari faktor kesehatan yang secara proporsional berpengaruh terhadap perkembangan demografis manusia. Dengan bertambahnya kebutuhan manusia akan sumber makanan pada daerah-daerah yang beriklim relatif sama, pergerakan manusia tidak terelakkan sehingga mengakibatkan migrasi ke berbagai wilayah penjuru dunia. Lokasi Indonesia yang memiliki iklim tropis, yang juga berdekatan dengan 2 pusat peradaban awal manusia tersebut memberikan keuntungan bagi masyarakat sehingga tingginya biodiversitas di Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal. 2

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Gambar 1. Pemetaan Peradaban Awal Manusia dan Pergerakannya menuju Wilayah Indonesia [1] Dari sejarah perkembangan peradaban Indonesia telah ditunjukkan bahwa banyak kerajaan di Indonesia yang mampu menguasai area yang luas dan mampu menjadi kekuatan regional yang tidak bisa diremehkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Porter (1999), perkembangan suatu wilayah tidak terlepas dari kemampuan produktivitas masyarakatnya yang erat dengan kondisi kesehatan masyarakatnya [2]. Berbagai fakta sejarah juga membuktikan bahwa dengan tingginya pengalaman penggunaan teknologi peradaban awal dalam mengelola bahan alam untuk kesehatan masyarakat di wilayah Nusantara, berberapa kerajaan berhasil memiliki masa kejayaan di Asia Tenggara. Pada masa tersebut, masyarakat hanya berpedoman pada pengalaman secara empiris yang dipelajari dan dicatat turun-temurun. Banyak konsep standar penggunaan bahan alam untuk memberikan efektivitas terbaik telah dilakukan, meskipun tidak tertulis secara rapi/ terorganisir, hal ini kemudian menjadi pilar penting untuk akses kesehatan masyarakat secara tradisional. Contoh : penggunaan bawang merah (Allium cepa L. var. aggregatum) jika ingin menggunakan bawang merah untuk mengobati luka, rebuslah bawang merah 3

cincang didalam minyak kelapa dan gunakan minyaknya untuk mengobati luka. Jika ingin mengurangi efek karsinogenik memakan sate atau daging panggang, makanlah bawang merah segar cincang bersama dengan sate/daging panggang itu, Jika ingin mengobati bayi yg masuk angin gunakan potongan bawang merah untuk menggosok punggungnya. Banyak sekali manfaat sebuah bawang merah karena adanya zat fitokimia yang dikandungnya. Oleh karena itu, demi kepentingan kesehatan bangsa, pengembangan industri obat herbal dan kosmetik nasional perlu dilakukan dengan cara yang benar dan efektif dengan mengingat sejarah dan berdasarkan pengalaman empiris melalui cara-cara yang rasional dimulai dari identifikasi efikasi/khasiatnya, ketepatan cara memproses maupun penggunaannya dan pada akhirmya mempunyai daya saing keekonomian (menguntungkan). 2. Konsep Biomassa atau Tanaman Herbal sebagai Sumber Senyawa Bioaktif Herbal adalah bahan alam yang berasal tumbuhan, hewan, dan mineral, yang dapat dimanfaatkan untuk membuat obat tradisional maupun obat non tradisional. Pada kesempatan ini yang akan dibahas hanya herbal bagian dari biomassa yang berasal dari tumbuhan, yakni bagian-bagian tumbuhan berupa buah, daun, akar, bunga, biji, getah, kulit batang bagian luar maupun dalam dari tanaman termasuk juga bagian dari limbah biomassa (Gambar 2). Tanaman herbal selain digunakan sebagai bahan makanan, juga dapat dimanfaatkan menjadi bahan obat dan kosmetik karena tumbuhan herbal mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang berkhasiat dalam menjaga kesehatan. Senyawa bioaktif dalam tumbuhan disebut senyawa fitokimia. Fitokimia berasal dari kata “phytochemical”, yakni “phyto” berarti tumbuhan atau tanaman dan “chemical” berarti zat kimia sehingga fitokimia berarti zat kimia di dalam tanaman/bagian tanaman. Senyawa fitokimia ini tidak termasuk zat gizi utama (metabolit primer) sebab bukan berbentuk protein, karbohidrat, vitamin, lemak, air dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan; sehingga senyawa fitokimia ini disebut juga sebagai metabolit sekunder. Beberapa tahun belakangan ini, fitokimia atau kimia tumbuhan sudah berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri dan menempati posisi penting di antara kimia organik bahan alam serta biokimia tumbuhan, meskipun tetap berhubungan erat 4

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik dengan keduanya. Bidang paling utamanya adalah keanekaragaman senyawa organik yang terbentuk dan tertimbun dalam tumbuhan yakni tentang struktur kimia, isomer, biosintesis, dan juga metabolismenya. Keberadaan senyawa fitokimia di dalam tanaman bisa dengan mudah diketahui hanya dari aroma (bau), rasa dan atau warna pada tumbuhan/bagian tanaman. Dengan demikian, praktis semua tanaman mempunyai kandungan senyawa fitokimia dan senyawa-senyawa fitokimia inilah yang menentukan khasiat herbal. Hingga saat ini, ada sekitar 9 ribu jenis senyawa fitokimia yang sudah teridentifikasi tetapi hanya sekitar 200 jenis yang dimanfaatkan untuk kesehatan dan kecantikan [3]. Gambar 2. Bagian Tumbuhan Yang Digunakan Sebagai Bahan Obat dan Fitokimia Terdapat 2 jenis kelompok senyawa yang umum ditemukan pada bahan tanaman herbal seperti kelompok senyawa asam fenolat dan kelompok senyawa flavonoid [4]. Asam fenolat (phenolic acid) adalah senyawa fenol yang mengandung gugus karboksilat yang terikat pada inti benzena nya. Asam Fenolat (Gambar 3 (a)) merupakan anti oksidan yang sangat kuat, memiliki aktivitas anti-bakteri, anti-virus, anti- karsinogenik, dan sebagainya. Sedangkan Flavonoid (Gambar 3 (b)) pada dasarnya adalah bagian dari golongan senyawa fenolik dengan struktur kimia terdiri atas satu cincin aromatik A, satu cincin aromatik B, dan cincin tengah berupa heterosiklik yang mengandung oksigen. Bentuk teroksidasi cincin inilah yang dapat dijadikan dasar pembagian 5

flavonoid ke dalam berbagai sub-kelompoknya. Beberapa senyawa flavonoid seperti quercetin, kaempferol, myricetin, apigenin, luteolin, vitexin, dan isovitexin terdapat pada biji-bijian termasuk bumbu dapur, sayuran dan buah dengan kandungan yang bervariasi serta sebagian besar memiliki sifat sebagai zat antioksidan alami. Zat antioksidan adalah senyawa yang berperan dalam mencegah dan memperbaiki kerusakan di dalam sel tubuh yang disebabkan oleh radikal bebas reaktif. Sebagai contoh, Quercetin yang terdapat di dalam bawang merah adalah flavonoid yang berfungsi antara lain membantu menurunkan tekanan darah. Contoh lain Kaempferol yang terdapat di dalam rimpang kencur (Kaemferia galangal L.) berfungsi mengurangi gejala batuk dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), selain bersifat anti oksidan juga. Gambar 3. (a) Struktur Kimia Asam Fenolat; (b) Struktur Kimia Flavonoid 3. Komputasi Eksperimen Untuk Pengembangan Produk Herbal Dan Kosmetik Berbahan Biomassa : Pembuktian Ilmiah dan Daya Saing Industri Globalisasi pada era modern telah memberikan perkembangan pesat dalam pola pikir masyarakat dunia yang lebih mengarah kepada rasionalitas. Demikian pula modernisasi pengembangan produk herbal dan kosmetik berbahan biomassa, memerlukan bantuan ilmu yang sifatnya rasionalistas yaitu salah satunya adalah komputasi eksperimen yang mengandalkan proses simulasi. Terdapat dua Komputasi eksperimen yang diperlukan seperti yang ditampilkan pada Gambar 4, yaitu yang pertama berupa dukungan pembuktian ilmiah akan khasiat/efikasi obat dan yang ke dua berupa nilai keekonomian atau daya saing yang tinggi sehingga industri herbal dan 6

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik kosmetik berbahan biomassa ini dapat berperan di tengah masyarakat yang terus berkembang. Gambar 4. 1. Komputasi Eksperimen Untuk Pengembangan Produk Herbal Dan Kosmetik Berbahan Biomassa 3.1. Pembuktian Ilmiah : Identifikasi Awal Khasiat Senyawa Kimia Herbal Untuk Mengobati Suatu Penyakit Dengan Molecular Docking Simulation (In Silico) Secara bertahap industri kesehatan berbahan herbal berkembang dari pemahaman bukti empiris yang tercatat untuk penggunaan tradisional, berlanjut dengan teknologi isolasi dan ekstraksi kimia guna meningkatkan khasiat obat sesuai perkembangan ilmu pengetahuan yang membawa informasi tersebut ke era industrialisasi untuk produksi massal. Namun, perlu diketahui bahwa penelitian bahan obat konvensional (farmasi) jalur biasa memerlukan beberapa tahapan yang perlu dilewati (Gambar 5). Untuk memastikan khasiat/efikasi dan keamanan yang tinggi dibutuhkan berbagai pengujian in vitro, in vivo dan seterusnya baik dengan hewan uji atau manusia, terutama untuk senyawa kimia yang baru [6]. Hal ini membuat biaya kapital perusahaan membengkak (mahal) sehingga seringkali menyebabkan 7

pengembangan industri kesehatan berbahan herbal tidak dapat berjalan secara maksimal [7]. Oleh karena itu, perlu adanya minimalisasi biaya pengembangan awal produk industri herbal, yang dalam hal ini dapat ditawarkan oleh industri kesehatan tradisional dengan bantuan komputasi [8]. Dengan adanya catatan bukti empiris khasiat herbal yang telah dibuktikan secara turun menurun, industri kesehatan tradisional memungkinkan untuk melewati berberapa tahapan awal berdasarkan pembuktian secara empiris tersebut. Selain itu, industri kesehatan tradisional dapat mendukung industri kesehatan modern karena masyarakat dapat dengan mudah mengakses bahan herbal yang terdapat banyak di pasaran. Apabila dilihat dari perspektif budaya, tingginya animo masyarakat Indonesia dalam menggunakan produk herbal menunjukkan bahwa konsep hidup berdampingan dengan alam (live with nature) sudah menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia sejak jaman berabad abad lalu [9]. Belum lagi ditambah tren masyarakat jaman sekarang yang ingin kembali ke alam (back to nature) karena berbagai pertimbangan. Hal-hal tersebut tentunya menjadi potensi besar yang harus dikembangkan dan dimanfaatkan untuk menunjang sektor kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Dengan demikian, perlu adanya pengembangan akses alternatif bagi masyarakat modern menuju industri kesehatan melalui pengembangan industri herbal yang efektif [8]. Gambar 5. Tahapan Pengembangan Produk Obat [6] Melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), pemerintah Indonesia memberikan dukungan terhadap industri jamu/obat tradisional agar meningkat posisinya menjadi industri Obat Herbal Terstandar (OHT) melalui pengujian pra-klinis, selanjutnya jika pengujian-pengujian khasiat dan keamanan (pengujian 8

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik klinis) yang diperlukan dipenuhi, status industri herbal menjadi Fitofarmaka yang berarti sudah setingkat obat farmasi modern. Proses saintifikasi jamu/obat herbal ini secara proposional meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap efikasi obat herbal [11]. Gambar 6. Klasifikasi Produk Obat Herbal di Indonesia Untuk mendukung bukti empiris yang dicatat sejarah (turun temurun diwariskan) tanpa mengacu pada standar penelitian untuk memproduksi obat, perlu dilakukan justifikasi terhadap bukti-bukti efikasi terhadap bahan herbal bahkan formula obat yang telah tersusun dalam masyarakat. Metode In Silico dengan teknik molecular docking merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk memprediksi interaksi senyawa obat dengan protein target baik enzim maupun reseptor (yang menunjukkan suatu penyakit) dalam suatu penelitian sebelum dilakukannya analisis laboratorium (Gambar 7) [12]. Metode ini memiliki keunggulan, di antaranya menghemat penggunaan alat dan bahan sebelum pengujian laboratorium dilakukan. Apabila dari pengujian in silico diperoleh hasil yang sesuai dengan prediksi berdasarkan bukti empiris, maka produk herbal dapat dilanjutkan ke pengujian laboratorium, baik secara in vitro maupun in vivo. Untuk mengetahui potensi efikasi obat yang dihasilkan dari proses in silico, persamaan reaksi enzimatik memungkinkan untuk mengetahui potensi maksimum yang dapat ditawarkan oleh calon produk herbal [13]. Reaksi obat dalam tubuh akan berinteraksi dengan berbagai protein, dalam hal ini adalah enzim sehingga diperlukan suatu pemodelan kinetika khusus. Berberapa model reaksi enzimatik seperti model lubang kunci (Lock Key Model) dan model induksi (Induced Fit Model) 9

dapat diperlihatkan melalui persamaan Michaelis-Menten, dengan enzim atau protein hanya dapat dihitung dalam keadaan total [14]. Hal ini karena belum adanya teknologi yang dapat memprediksi secara spesifik komponen antara/ intermediate. Adapun model persamaan reaksi enzimatik Michaelis-Menten dapat dilihat pada persamaan (1). −������������ = ������������������������ . [������] ������������+[������] (1) dengan rs adalah laju penurunan substrat yang bereaksi dengan enzim tertentu, Vmax adalah laju maksimal yang dapat terjadi dengan kondisi enzim saat konsentrasi jenuh, Km adalah konstanta kesetimbangan reaksi enzimatik antara enzim dengan substrat menuju komponen antara sebelum menjadi produk, dan S adalah konsentrasi substrat. Ketika bahan obat memasuki tubuh melalui konsumsi oral, penyerapan obat maksimal sebesar 60% yang dapat masuk ke dalam sistem transportasi darah [15]. Berdasarkan data Nadler et al., rata-rata manusia memiliki volume darah 4-5 liter [16]. Apabila diasumsikan penyerapan obat dengan bioavailabilitas maksimum dan volume darah 5 liter, maka bisa didapatkan konsentrasi zat aktif obat yang terserap dalam tubuh. Zat aktif inilah yang berfungsi sebagai inhibitor dari enzim yang bersifat negatif. Penurunan dari model persamaan reaksi enzimatik Michaelis-Menten dengan adanya aktivitas inhibisi dapat diturunkan menjadi berberapa model persamaan, yaitu reaksi inhibisi kompetitif, inhibisi inkompetitif, dan inhibisi non-kompetitif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kuzmic et al. (2006) memberikan pernyataan bahwa reaksi inhibisi non-kompetitif adalah gambaran dari kemampuan maksimal obat yang dapat terjadi dalam tubuh [17]. Adapun penurunan model reaksi inhibisi non-kompetitif dapat dilihat pada persamaan (2). ������������ = ������������������������ . [������] (2) (������������+[������]).(1+���[���������]������) dengan rp adalah laju pembentukan produk reaksi enzimatik, Ki adalah koefisien kesetimbangan reaksi antara enzim dengan inhibitor, dan I sebagai konsentrasi inhibitor. 10

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik 5 Gambar 7. Molecular Docking Simulation, Identifikasi Awal Efikasi Obat 3.2. Simulasi Produksi Obat Herbal Untuk Mencapai Daya Saing Industri Dengan Keekonomian Yang Tinggi Pada kenyataannya, proses produksi massal obat herbal yang terstandardisasi memiliki kesulitan dalam hal proses ekstraksi dan isolasi fitokimia bahan bakunya secara menyeluruh. Hal ini disebabkan bahan herbal umumnya memiliki jumlah fitokimia yang tidak sedikit dan bervariasi [4]. Berbeda dengan obat farmasi (konvensional) yang struktur kimianya sudah ditetapkan dan diisolasi sehingga proses pembuatan obat kimia farmasi menjadi lebih mudah dikontrol; sehingga harga produk dapat ditekan melalui produksi massal terstandar. Mengacu pada Gambar 6, penelitian standardisasi produk obat, baik tradisional maupun modern, umumnya akan membutuhkan biaya yang besar akibat proses trial-error yang perlu dilakukan [7]. Apabila obat konvensional dengan efikasi teruji hingga tahap klinis dapat menyesuaikan harga produknya sesuai dengan kemampuan masyarakat; tidak demikian dengan obat tradisional yang stigma nya sudah melekat di masyarakat bahwa “ harga harus terjangkau” (murah). Inilah kesulitan pengembangan obat berhahan herbal (biomassa). Oleh karena itu, perlu adanya metode analisis pendahuluan yang memungkinkan untuk melandaikan jumlah biaya yang perlu 11

dikeluarkan untuk proses standardisasi obat herbal. Dengan mengetahui potensi efikasi obat (melalui eksperimen basah maupun in-silico), maka simulasi produksi produk herbal (Gambar 8) dapat dilakukan untuk mengetahui daya saing atau viabilitas ekonominya. Teknologi simulasi (program komputer) untuk membuat produk seperti Aspen Technology dan Superpro Designer digunakan untuk memprediksi kebutuhan biaya kapital agar komersialisasi calon produk herbal yang sudah ditentukan sesuai dengan hasil yang diperoleh dari pengujian dengan metode in silico. Selain itu, melalui proses simulasi produksi, penentuan kondisi operasi, peralatan produksi dapat diteliti lebih dalam dan distandardisasi guna mendapatkan kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan ekonominya sebelum memasuki tahap pengujian laboratorium maupun pengujian produksi awal (pilot plant). Untuk menentukan harga produk diperlukan data-data biaya berdasarkan kalkulasi yang telah dilakukan agar profitabilitas dan kelayakan pabrik dapat terukur. Melalui analisis keekonomian juga dapat ditentukan besaran harga produk yang akan dijual berdasarkan rincian komponen biaya yang dikeluarkan untuk setiap unit. Terdapat berberapa faktor yang menjadi acuan dalam melihat keberhasilan dari suatu proses produksi seperti besaran Return of Investment (ROI), Payback Period (PBP), Breakeven Point (BEP), Internal Rate of Return (IRR), dan Net Present Value (NPV). Hal ini juga dapat menaikkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap potensi efikasi produk herbal, maupun kepercayaan pelaku ekonomi terkait (stake holder, investor, kreditor dan sebagainya) sehingga memungkinkan biaya kapital produk herbal diminimalisasi baik dari segi biaya penelitian efikasi maupun pengujian produk. 12

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Gambar 8. Simulasi Produksi Obat Herbal dan Kosmetik 4. Hasil Riset Hasil riset yang telah diproduksi secara terbatas oleh Prof. Ir. Dewi Tristantini, M.T., Ph.D. antara lain adalah: 1. Jamu Bancar Resik, Obat Herbal Untuk Mencegah/ Mengurangi Atheroschlerosis 2. Jamu Turun Tegang Syaraf (TTS), Obat Herbal Untuk Mencegah/Mengurangi Sakit Syaraf Terjepit (Trigeminal Neuralgia) 3. Jus dan Kapsul Ekstrak Daun Sambung Nyawa, Produk Herbal Antioksidan Tinggi 4. Scrub Berbahan Selulose Asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Yang Ramah Lingkungan 4.1. Produk Riset 1: Jamu Bancar Resik, Obat Herbal Untuk Mencegah/Mengurangi Atheroschlerosis Salah satu formula herbal yang dikembangkan dengan sejumlah variasi senyawa fitokimia yang mampu bekerja sinergis adalah produk jamu anti-atherosklerosis Bancar Resik (Gambar 9 (a). Jamu yang terbuat dari gabungan bahan-bahan herbal Indonesia berupa daun 13

belimbing manis (Averrhoa carambola), daun tanjung (Mimusops elengi), dan temulawak (Curcuma zanthorrhiza). Pada dasarnya, setiap bahan memiliki kandungan fitokimia unik utama yang berfokus pada fungsi tertentu [18]. Sebagai contoh, daun tanjung memiliki kandungan katekin (catechin) sebagai fitokimia utama yang terbukti secara pra- klinis in vivo (pengujian dengan tikus) mampu menurunkan kadar gula darah. Melalui studi literatur dan bukti empiris yang telah diketahui, pengujian pra-klinis yang dilakukan terhadap ekstrak jamu anti- atherosklerosis dapat menghasilkan efek anti-hipertensi melalui pengujian tekanan darah hewan uji setelah induksi NaCl (Gambar 9 (b)) [19], anti-kolesterol melalui pengujian perubahan level kolesterol darah hewan uji setelah induksi kolesterol (Gambar 9 (c)) [20], dan uji anti- hiperglikemik melalui uji perubahan level gula darah total hewan uji setelah induksi aloksan (Gambar 9 (d)) [21]. Dapat terlihat bahwa hampir seluruh uji efikasi dapat memberikan efektivitas setidaknya 70% terhadap efek obat konvensional untuk 3 fungsi peningkatan kesehatan sekaligus. Hasil kulminasi efikasi-efikasi produk herbal ini menjadikan jamu dengan gabungan ketiga bahan ini memberikan khasiat akan efek anti-atherosklerosis. Gambar 9. (a) Produk Jamu Anti-atherosklerosis; (b) Hasil Uji Aktivitas Anti- hipertensi; (c) Hasil Uji Aktivitas Anti-kolesterol; (d) Hasil Uji Aktivitas Antihiperglikemik [19-21] 14

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik 4.2. Produk Riset 2: Jamu Turun Tegang Syaraf (TTS), Obat Herbal Untuk Mencegah/Mengurangi Sakit Syaraf Terjepit (Trigeminal Neuralgia) Produk lainnya yang berbahan beberapa jenis herbal yang juga bekerja secara sinergis adalah jamu Turun Tegang Syaraf (TTS), Obat Herbal Untuk Mencegah/Mengurangi Sakit Syaraf Terjepit (Trigeminal Neuralgia) yang berbahan baku (1) jahe (Zingiber officinale) , (2) biji pala (Myristica fragrans) dan (3) cengkeh (Syzigium aromaticum). Pada awalnya, formula ketiga bahan ini sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai pereda sakit syaraf [18]. Setelah melalui uji pra-klinis terhadap aktivitas anti-konvulsan yang dapat mengurangi kejang saraf (Gambar 11 (a)) [22], aktivitas analgesik (Gambar 11 (b)) , aktifitas immunomodulator melalui uji jumlah limfosit dan neutrophil (Gambar 11 (c dan d)) [18], [23]. Dapat disimpulkan bahwa formula gabungan ketiga bahan herbal tersebut dapat mengurangi laju degeneratif saraf yang seringkali menjadi penyebab nyeri saraf. Melihat potensi produk herbal ini, penelitian kemudian dilanjutkan untuk mengetahui potensi ekonomi produk herbal yang menghasilkan analisis produk berbentuk obat cair (Gambar 10) dengan harga Rp 15.000,- dapat memberikan faktor IRR sebesar 122% yang memungkinkan investasi berbalik modal dalam kurun 1,14 tahun, meskipun ini perlu dikaji ulang [24]. Hal ini dapat menggambarkan potensi besar dari jamu turun tegang saraf (TTS) untuk diproduksi secara massal. Gambar 10. Produk Cair Jamu Turun Tegang Syaraf (TTS) 15

Gambar 11. (a) Hasil Uji Aktivitas Anti-konvulsan; (b) Hasil Uji Aktivitas Analgesik; (c) Hasil Uji Immunomodulator terhadap Jumlah Limfosit; (d) Hasil Uji Immunomodulator terhadap Jumlah Neutrofil [18. 22. 23] 4.3. Produk Riset 3: Jus dan Kapsul Ekstrak Daun Sambung Nyawa, Produk Herbal Antioksidan Tinggi Daun sambung nyawa (Gynura procumbens L.) (Gambar 12 (a)) telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan makanan (sebagai lalapan, dimakan mentah). Daun dari keluarga bayam-bayaman ini tidak hanya memiliki rasa kuliner unik, namun jugamemiliki bukti empiris yang mampu meningkatkan kondisi Kesehatan, serta dapat pula dikonsumsi dalam bentuk jus (Gambar 12 (b)). Setelah dilakukan pengujian antioksidan terhadap jus daun sambung nyawa terbukti memiliki kemampuan inhibisi radikal bebas sebesar 50% melalui metode DPPH [25]. Namun, permasalahan timbul karena masa penyimpanan jus yang relatif singkat mengakibatkan perlu adanya bentuk produk yang lebih stabil terhadap kondisi lingkungan. Bentuk ekstrak padat (Gambar 12 (c)) yang didapatkan melalui proses freeze drying menjadi pilihan mengingat fitokimia yang dimiliki oleh daun sambung nyawa dapat dikategorikan sensitif terhadap perubahan suhu [8]. Melalui pengujian in silico, potensi ekstrak daun sambung nyawa memberikan ruang penelitian baru sebagai penurun kadar gula darah dengan kemampuan anti-hiperglikemik (Gambar 12 (d)) dan immunomodulator (Gambar 12 (e)) dengan pengujian In silico memiliki potensi efektivitas sebesar 60% terhadap obat konvensional [4, 26]. 16

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Selain itu, ekstrak padat daun sambung nyawa jika dikomersialisasi dalam bentuk kapsul memiliki potensi ekonomi IRR hingga 91% dengan rentang balik modal selama 17 bulan menggunakan harga Rp 11.000 per kapsulnya [8]. Gambar 12. (a) Daun Sambung Nyawa; (b) Jus Daun Sambung Nyawa; (c) Ekstrak Padat Daun Sambung Nyawa; (d) Hasil Uji in silico Reaksi Enzimatik Aktivitas Anti-hiperglikemik; (e) Hasil Uji in silico Reaksi Enzimatik Aktivitas Immunomodulator [4, 26] 4.4. Produk Riset 4: Scrub Berbahan Selulose Asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Yang Ramah Lingkungan Bahan herbal tanaman Indonesia juga tidak terbatas pada fitokimia yang terdapat di dalam tanaman, tetapi bahkan limbah biomassa juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti produk kosmetik terlepas dari fungsi senyawa bioaktifnya. Sebagai contoh adalah pembuatan microbeads subtituted berbahan Selulosa Asetat dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Microbeads adalah bahan scrub dalam produk kosmetik yang umumnya berbahan polimer sintetik. Hal ini telah lama menjadi masalah lingkungan akibat ukuran mikron yang dimilikinya, sehingga seringkali microbeads lolos dalam proses pengolahan limbah dan dikonsumsi oleh hewan baik di darat maupun di sungai/laut (Gambar 13). Kondisi ini mengganggu ekosistem biota laut 17

dan memungkinkan munculnya masalah kesehatan masyarakat akibat mengkonsumsi hewan di sungai/laut terkait [27]. Gambar 13. Microbeads yang Berukuran Kecil Termakan oleh ikan Indonesia sebagai salah satu negara produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia juga menghadapi permasalahan keberlanjutan produksi akibat polusi yang ditimbulkan limbah tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang menumpuk (Gambar 14 (a)). Selama ini penanggulangan limbah tersebut masih menggunakan metode konvensional seperti pembakaran atau penumpukan pada suatu lokasi landfill. TKKS merupakan bahan biomassa yang memiliki komponen setidaknya 60% selulosa, sehingga membuat TKKS dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pengganti microbeads tapi berbahan polimer alami untuk produk kosmetik scrub [28]. Material yang akan digunakan sebagai scrub pada dasarnya harus memiliki kemampuan eksfoliasi (pengelupas kulit ari) sehingga dapat membersihkan kulit dari kotoran. Tentunya hal ini berkaitan dengan karakteristik fisik yang kaku namun tidak berbahaya dari selulosa. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan scrub, yang memiliki tekstur lembut tapi kuat agar kemampuan eksfoliasinya meningkat, perlu adanya modifikasi material selulosa menjadi selulosa asetat. Penggunaan selulosa asetat dengan tekstur yang lebih rigid terbukti secara organoleptik mampu memiliki kemampuan eksfoliasi yang cocok dengan kebutuhan scrub pada produk kosmetik (Gambar 14 (b)) dengan yield setidaknya 30% yang dapat meningkatkan nilai limbah industri kelapa sawit tersebut [29]. Pengamatan melalui scanning electron microscope (SEM) membuktikan bahwa terdapat perbedaan keadaan fisik yang diperlihatkan oleh selulosa dan selulosa asetat (Gambar 14 (c-d)) [30]. Setelah pengujian pembuatan produk prototipe 18

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik krim scrub dengan menggunakan gabungan bahan alam dan sintetik seperti minyak kelapa sawit dan polietilen glikol (Gambar 14 (e)), scrub berbahan selulosa asetat terbukti memiliki ketahanan dan mampu mempertahankan kemampuan eksfoliasinya [27]. Gambar 14. Tandan Kosong Kelapa Sawit; (b) Selulosa Asetat dari Tandan Kosong Kelapa Sawit; (c) Analisis SEM Selulosa; (d) Analisis SEM Selulosa asetat; (e) Produk Krim Scrub Berbasis Selulosa asetat [27-30] 5. Penutup : Hilirisasi Hasil Penelitian Ikut Berperan Dalam Menentukan Arah Pengembangan Industri Herbal dan Kosmetik Kosmetik dan obat herbal global memiliki pasar yang dinamis. Dilansir dari data tahun 2020 lalu, Kementerian Perindustrian menyatakan pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional termasuk kosmetik tumbuh sebanyak 9,39%. Angka ini berkontribusi sebanyak 1,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Bahkan dalam kondisi pandemi nilai ekspor produk-produk ini mencapai Rp 4,44 triliun dan memberikan kontribusi cukup besar pada devisa negara. Menilik kondisi tersebut, tentunya industri kosmetik dan obat herbal masih sangat membutuhkan pengembangan lebih maju lagi sesuai kebutuhan masyarakat yang mengikuti tren kosmetik dan obat dari bahan alam/herbal/biomassa (back to nature). 19

Dengan meninjau fakta bahwa Indonesia adalah satu negara di dunia yang memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi, maka untuk mendorong pengembangan industri herbal dan kosmetik, perlu adanya integrasi langkah-langkah secara ekstensif antara ilmu/sains-teknologi dengan ilmu sosial-budaya. Hal ini dimaksudkan agar pemanfaatan bahan herbal atau biomassa dapat dilakukan secara komprehensif, mulai dari penelusuran bukti empiris melalui fakta sejarah dan kultur masyarakat, pembuktian ilmiah melalui pengujian efikasi zat aktif fitokimia, simulasi-simulasi yang diperlukan untuk mempermudah prosess pengembangan produk dan proses industrialisasinya (Gambar 15). Last but not least, apa yang sudah dilakukan dengan memproduksi secara terbatas jamu-jamu, scrub maupun sabun meskipun dalam skala kecil merupakan upaya hilirisasi dari hasil peneltian dosen selama bertahun-tahun. Saya berterima kasih kepada Fakultas Teknik Universitas Indonesia yang sudah mendorong saya untuk berani melakukannya meskipun belum seperti yang diharapkan. Hilirisasi penelitian paling tidak menjaga pengembangan produk ke arah yang yang benar dan terarah . Gambar 15. HILIRISASI HASIL PENELITIAN (DOSEN) = Penjaga Arah Pengembangan Industri Herbal dan Kosmetik 20

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Daftar Pustaka 1. Stanyon, R., M. Sazzini, and D. Luiselli, Timing the first human migration into eastern Asia. Journal of biology, 2009. 8(2): p. 18. 2. Porter, D., Health, civilization, and the state: a history of public health from ancient to modern times. 1999: Psychology Press. 3. Ika. Ribuan Tanaman Herbal di Indonesia Belum Dimanfaatkan Secara Optimal. 2017 [cited 2023 June 23]; Available from: https://ugm.ac.id/id/berita/13165-ribuan-tanaman-herbal-di- indonesia-belum-dimanfaatkan-secara-optimal. 4. Santoso, L.L., Pra-perancangan Pabrik dan Pengujian in silico Aktivitas Anti-hiperglikemik Ekstrak Daun Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.) dengan Pelarut Air, in Chemical Engineering. 2020, Universitas Indonesia: Depok. 5. Mittelman, M. and P. Hanaway, Globalization of healthcare. 2012, SAGE Publications Sage CA: Los Angeles, CA. p. 5-7. 6. Hughes, J.P., et al., Principles of early drug discovery. British journal of pharmacology, 2011. 162(6): p. 1239-1249. 7. Steinmetz, K.L. and E.G. Spack, The basics of preclinical drug development for neurodegenerative disease indications. BMC neurology, 2009. 9(1): p. 1-13. 8. Tristantini, D., H. Setiawan, and L.L. Santoso, Feasibility assessment of an encapsulated longevity spinach (Gynura procumbens L.) extract plant in Indonesia. Applied Sciences, 2021. 11(9): p. 4093. 9. Ansari, S., Overview of traditional systems of medicine in different continents, in Preparation of Phytopharmaceuticals for the Management of Disorders. 2021, Elsevier. p. 431-473. 10. BPOMRI, Penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik. 2021, BPOM RI: Jakarta. 11. Sumarni, W., S. Sudarmin, and S. Sumarti. The scientification of jamu: a study of Indonesian’s traditional medicine. in Journal of Physics: Conference Series. 2019. IOP Publishing. 12. Chang, Y., et al., A Guide to In Silico Drug Design. Pharmaceutics, 2023. 15(1): p. 49. 21

13. Saganuwan, S.A., Application of modified Michaelis–Menten equations for determination of enzyme inducing and inhibiting drugs. BMC Pharmacology and Toxicology, 2021. 22(1): p. 1- 15. 14. Fogler, H.S., Elements of chemical reaction engineering. 2020: Pearson Boston. 15. Sietsema, W., The absolute oral bioavailability of selected drugs. International journal of clinical pharmacology, therapy, and toxicology, 1989. 27(4): p. 179-211. 16. Nadler, S.B., J.U. Hidalgo, and T. Bloch, Prediction of blood volume in normal human adults. Surgery, 1962. 51(2): p. 224- 232. 17. Kuzmic, P., et al., Mixed‐type noncompetitive inhibition of anthrax lethal factor protease by aminoglycosides. The FEBS journal, 2006. 273(13): p. 3054-3062. 18. Tristantini, D., et al., Immunomodulatory and antioxidant activity from Indonesian anti-degenerative herbs water extract. Journal of Complementary and Integrative Medicine, 2021. 18(4): p. 695-700. 19. Tristantini, D. and K. Amelinda. Hypotensive effect of aqueous extract of jamu antiatherosclerosis in male rats. in AIP Conference Proceedings. 2018. AIP Publishing LLC. 20. Tristantini, D. and D. Christina. Anti-cholesterol activity in vivo test of multifunction herbs extract in the water using in vivo method in mice (Mus musculus L.) DDY-strain. in AIP Conference Proceedings. 2018. AIP Publishing LLC. 21. Nofadini, J., PENGUJIAN AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA DAN EFEK HEPATOPROTEKTOR JAMU ANTIATEROSKLEROSIS DENGAN METODE IN VIVO, in Chemical Engineering. 2017, Universitas Indonesia: Depok 22. Hanifah, A. and D. Tristantini. Total phenolic, UPLC-QTOF- MS analysis and antidepressant-like effect in the mice forced swim test of Jamu Neuropathic Pain Reducer. in AIP Conference Proceedings. 2019. AIP Publishing LLC. 23. Tristantini, D., C.J. Putra, and L.L. Santoso. Analgesic activity of Indonesian anti-neurodegenerative mixed-herb water extract. in AIP Conference Proceedings. 2022. AIP Publishing LLC. 22

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik 24. Tristantini, D., D. Lazuardi, and L.L. Santoso. Techno-economic analysis of Indonesian anti-neurodegenerative mixed-herb extract manufacturing plant. in AIP Conference Proceedings. 2022. AIP Publishing LLC. 25. Tristantini, D., et al. Antioxidant properties assay of Gynura procumbens L. fresh juice in various shelf-life time using hydroxyl radical scavenging method. in AIP Conference Proceedings. 2021. AIP Publishing LLC. 26. Sunantha, B.C., PEMBUATAN DAN PENGUJIAN IN SILICO AKTIVITAS IMUNOMODULATOR EKSTRAK PENGERINGAN BEKU DAUN SAMBUNG NYAWA (Gynura procumbens L.) BERPELARUT AIR DAN ETANOL, in Chemical Engineering. 2022, Universitas Indonesia: Depok. 27. NADIRATUZZAHRAH, S., PEMANFAATAN SELULOSA ASETAT DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT SEBAGAI MICROBEADS BIODEGRADABEL UNTUK PEMBUATAN SCRUB, in Chemical Engineering. 2020, Universitas Indonesia: Depok. 28. Tristantini, D. and A. Yunan. Advanced characterization of microbeads replacement from cellulose acetate based on empty fruit bunches and dried jackfruit leaves. in E3S Web of Conferences. 2018. EDP Sciences. 29. Tristantini, D. and C. Sandra. Synthesis of cellulose acetate from palm oil bunches and dried jackfruit leaves. in E3S Web of Conferences. 2018. EDP Sciences. 30. Nadiratuzzahra, S. and D. Tristantini. Cellulose acetate from oil palm empty fruit bunches waste as biodegradable microbeads for making scrubs. in AIP Conference Proceedings. 2020. AIP Publishing LLC. 23

Ucapan Terima Kasih Para hadirin sekalian yang saya muliakan, perkenankanlah saya memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala karunia, nikmat, serta rizki-Nya kepada kami sekeluarga. Pada kesempatan yang baik ini, saya pun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung saya mencapai jabatan fungsional akademik tertinggi di Universitas Indonesia: • Pemerintah Republik Indonesia, melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., yang telah menetapkan dan mengangkat saya sebagai Guru Besar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. • Rektor Universitas lndonesia Prof. Ari Kuncoro, SE, MA, PhD, para Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, para Direktur, serta Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia yang telah mengusulkan pengangkatan saya sebagai Guru Besar Tetap di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Rektor Universitas Indonesia periode 2014-2019 Prof. Muhammad Anis yang memberikan dorongan dan dukungannya. • Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Harkristuti Harkrisnowo dan seluruh Anggota Dewan Guru Besar Universitas Indonesia, Ketua Tim PAK Universitas Indonesia Prof. Heru Suhartanto dan seluruh anggota Tim PAK Universitas Indonesia yang telah menerima saya dalam lingkungan akademik yang terhormat ini. • Prof. Dr.-Ing. Amalia Suzianti, ST, MSc Direktur Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia dan seluruh kasubdit, kepala seksi serta staff di Direktorat Sumber Daya Manusia Universitas Indonesia, terima kasih telah membantu pengusulan guru besar kami dengan Sistem Baru di Dikti hingga kami selesai. 24

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik • Ketua dan Sekretaris Senat Akademik Universitas lndonesia Prof. Nachrowi Djalal Nachrowi dan Prof. Yudho Giri Sucahyo, S.Kom., M.Kom., Ph.D serta seluruh anggota Senat Akademik Universitas Indonesia yang telah menyetujui dan merekomendasikan saya untuk menjadi Guru Besar Tetap Fakultas Teknik Universitas Indonesia. • Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Periode 2022- 2026 Prof. Dr. Heri Hermansyah, MEng, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Ir. Yanuar, M.Eng., M.Sc dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D. yang selalu mendorong dan membantu pemenuhan persyaratan saya untuk menjadi Guru Besar di Tingkat Fakultas, UI dan Dikti sehingga saya dikukuhkan sabagai GB hari ini. • Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Periode 2017- 2021, Dr. Hendri D.S. Budiono, Wakil Dekan Bidang Pendidikan Prof. Dr. Muhammad Asvial dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum Prof. Nandy Putra, Manajer SDM serta Administrasi Umum FTUI, Jos Istiyanto, PhD dan tim, yang memulai secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi dosen- dosen yang memiliki potensi dari Lektor Kepala menjadi Guru Besar. • Ketua Dewan Guru Besar FTUI Prof. Ir. Yulianto Sulistyo Nugroho, M.Sc., Ph.D dan seluruh anggota Dewan Guru Besar FTUI, yang telah menyetujui, mendukung dan memproses lebih lanjut pengusulan guru besar saya. • Ketua Senat Akademik FTUI Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, ST., M.Sc., Ph.D serta seluruh anggota Senat Akademik FTUI Periode 2019-2024, yang telah mendukung dan menyetujui proses Guru Besar hingga bisa lolos di tingkat selanjutnya. 25

• Prof. Djoko Hartanto, Prof. Misri, Dr.Eng. Sahlan serta Dr. Basari sebagai pioner dari Research Center for Biomedical Engineering (RCBE) UI serta Dr. Yudan Whulanza, S.T., MSc, Ghiska Ramahdita, S.T., M.T., M.Sc. dan mbak Intan ST. serta seluruh dosen yang terlibat dan mengembangkan RCBE. • Manajer Sumber Daya Manusia dan Fasilitas FTUI, Dr. Ajib Setyo Arifin, S.T., M.T., mbak Amida, mbak Tikka dan karyawan di lingkungan Fakultas Teknik UI khususnya bidang SDM yang dengan sabar, tabah dan telaten dalam membantu proses pengusulan guru besar saya hingga tahap ini. • Tim reviewer usulan guru besar saya, Prof. Kamarza Mulia, Ph.D. dan Prof. Dr. Ing. Ir. Misri Gozan, M.Tech. IPU. dari Departemen Teknik Kimia FTUI, serta Prof. Dr. Ir. Edia Rahayuningsih, MT. dari Departemen Teknik Kimia Universitas Gadjahmada, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk mereview karya-karya ilmiah saya. • Ketua Departemen Teknik Kimia FTUI Periode 2022-2026 Dr. Bambang Heru Susanto, S.T., M.T , Sekretaris Departemen Teknik Kimia Dr. Dianursanti, ST. MT dan juga Ketua Departemen Teknik Kimia FTUI Periode 2017-2022 Prof. Dr. Ir. Asep Handaya Saputra, M.Eng. yang mendukung dan membantu kelanjutan proses pengusulan hingga pengukuhan guru besar saya. • Prof. M. Nasikin dan Prof. Misri terima kasih untuk kesempatan yang diberikan kepada saya menjadi Co-Promotor pada program S3 Program Studi Teknik Kimia UI. Terima kasih, Prof. Widodo Wahyu Purwanto, Prof. Adi Suryosatyo, yang telah memberikan kesempatan pada saya untuk menguji mahasiswa S3-nya sehingga bisa menjadi penunjang dalam pengusulan guru besar ini. 26

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik • Seluruh Guru Besar di lingkungan Departemen Teknik Kimia FTUI: Prof. Roekmijati (emeritus), Prof. Nasikin, Prof. Widodo, Prof. Bismo, Prof. Slamet, Prof. Sutrasno, Prof. Nelson, Prof Misri, Prof. Mahmud, Prof. Heri H., Prof. Asep, Prof. Kamarza, Prof. Wulan dan Prof. Dijan Supramono, Prof. Andi, yang selalu mendorong saya untuk segera menjadi guru besar. • Seluruh dosen di Grup Riset Rekayasa Proses dan Konversi Produk Alam (RPKA) Departemen Teknik Kimia FTUI. • Seluruh dosen di lingkungan Departemen Teknik Kimia FTUI yang telah bekerjasama, baik dalam pengajaran, penelitian dan juga pengabdian masyarakat sehingga semua karya Tridharma perguruan tinggi tersebut menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pengajuan Guru Besar saya. Bu Elsa, PhD., Dr. Setiadi, Dr. sukirno, Dr. Wahid, Dr. Yuswan, Dr. Tania, Dr. Eva, Dr. Eny, Dr.Yuliusman, Dr. Sahlan, Ir. Rita, MT., Dr. Cindy, Dr.Kenny, Dr. April, Dr. Riezqa. Dr. Habib, Dr. Retno, Dr. Ibad, Dr. Rahma, Dr. Ibnu, Kanya, MT., Dr. Fatimah, Dr. Intan, Dr. Ardian. • Ibu-ibu dosen pioneer yang hebat serta baik hati, Bu Roekmijati W.S., Bu Atastina Sri Basuki, dan Bu Tilani yang mengembangkan Jurusan Teknik Gas dan Petrokimia sebelum menjadi DTK, • Seluruh tenaga kependidikan di lingkungan Departemen Teknik Kimia FTUI, Fenty Fauziah (yang sudah sukses di tempat baru), Deva Alifah dan Dinny Ratnasari yang dengan kesabaran tinggi telah membantu melengkapi berbagai dokumen pengajuan guru besar saya. Mbak Ita Repelita, Hagi Fikinera, Novi Widya, Reni Warni, Dini Kista Rianti, pak Masturo, Fadly Syahril Pasha, Eko Anjang, Ikhwanul Muslimin, Taufik Ahmad, pak Wanizal, kang Jajat Sudrajat, Albi Wiladatika, pak Mugni dan pak Sriyono (yang baru pensiun) serta pak Rinan, pak Endang, Yoga dan pak Yanto yang membantu semua aktivitas dari administrasi, 27

penelitian di laboratorium, hal-hal teknis dan non teknis sampai perparkiran. • Seluruh Asisten perkuliahan dan Asisten penelitian ibuDT sejak jaman dulu, baik yang sudah jadi Sarjana maupun masih mahasiswa pada saat bekerja: mulai dari Humala, Ricky Kristanda, Tomy, dan seterusnya tidak dapat Ibu sebutkan …. sampai Rasyid ST., Fafa ST., Leon L. Santoso ST. MSc., Andrei Bernadette Si., MT., Naufal, Vanessa, Marta, Aggil, dan Dhenovita. Kalian sungguh membantu membuat IbuDT menjadi seperti sekarang. • Seluruh mahasiswa bimbingan dari tingkat doktoral; mahasiswa bimbingan tingkat magister dan mahasiswa bimbingan tingkat sarjana yang mohon maaf tidak saya sebut satu persatu. Terima kasih untuk dedikasi dan ketabahannya selama menjadi bimbingan saya. Semoga kalian semua sukses berkontribusi di bidang kalian masing-masing • Teman-teman alumni SDN 56 Bromantakan, SMPN 1, SMAN 1 semuanya di Surakarta, kota kelahiran saya. • Terima kasih saya sampaikan untuk keluarga besar orang tua saya, baik yang berada di Solo, Jakarta, maupun di manca negara. • Kepada semua Dosen S1 saya di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik UGM Yogyakarta, matur nuwun Bapak Ibu. • Kepada semua Dosen S2 saya di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung, di Bandung, hatur nuhun Bapak Ibu. 28

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik • Saya terkenang tempat studi S3 saya di belahan dunia utara yaitu Department Applied Surface Chemistry, Chalmers University of Technology, di Gothenburg Sweden, serta Department of Chemical Engineering Norwegian University of Science and Technology di Trondheim Norway. Masa kuliah S3 adalah masa kerja keras yang penuh tantangan, disiplin tapi tetap menyenangkan dibawah bimbingan Prof. Krister Holberg, Assoc. Prof. Dr. Borje Gevert dan Prof. Anders Holmen. Saya berterima kasih kepada Pemerintah RI, dan Statoil yang telah memungkinkan saya memperoleh beasiswa untuk kuliah S3 dan melakukan penelitian di kedua negara super dingin tersebut. Terima kasih kepada Adik-adik seperjuangan yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara pada waktu itu, terutama Indra Perdana Ph.D. dan Sang Kompiang, Ph.D. dari Teknik Kimia UGM, juga Sholeh Makmun, Ph.D. dari UII beserta pasangan masing-masing. • Tak ketinggalan terima kasih kepada dua orang GB seperjuangan saya yaitu Prof. Dr. Dijan Supramono dan Prof. Dr. Rini Riastuti yang bersama-sama memikirkan segala sesuatunya hingga pengukuhan GB kami bertiga ini terlaksana. • Tim Band Kandos pimpinan Prof. Dr. Ir. Budiarso, M.Eng. yang sudah puluhan tahun bernyanyi bersama sebisanya sambil menemani Para Dosen FTUI makan siang yang digawangi Mba Nanik dan mba Emi. • Kepada suami saya Ir. S. Budi Santoso, Dipl.HE., yang widya iswara Departemen PUPR itu, saya ucapkan terima kasih atas cinta dan kasih sayangnya, nasehat serta diskusinya tentang kehidupan dan Ajaran Sang Guru Sejati yang sama-sama kita cintai. 29

Akhirnya sebelum saya menutup pidato ini, izinkan saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada kolega, sahabat, kerabat, teman dan para hadirin yang hadir di ruangan ini guna mengikuti upacara pengukuhan kami. Saya minta maaf bila ada kekeliruan dan kekhilafan dalam pidato pengukuhan ini. Semoga kita semua dapat menerima bimbingan dan perlindunga Allah SWT. Terima kasih’ Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh 30

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik Daftar Riwayat Hidup Nama : Prof. Ir. Dewi Tristantini, M.T., Ph.D. NIP : 195908121989032001 Pangkat dan : Pembina Utama Muda / IV/c Golongan Ruang Tanggal Lahir / : 12 Agustus 1959 / 64 tahun Umur Tempat Lahir : Surakarta Jenis Kelamin : Wanita Status Pernikahan : Menikah Suami : Ir. Slamet Budi Santoso, Dipl.HE. Pekerjaan Suami : Widya Iswara PUPR Orang Tua : Sukarnen Brotowarsito (Alm.) Alamat Rumah Yamtini (Almh.) : Pesona Depok Estate Blok M no. 6 Depok No. HP 16431 : 0818979867 E-mail 081389216242 : [email protected] [email protected] 31

PENDIDIKAN PENDIDIKAN DIDALAM DAN DILUAR NEGERI 2006-11-16 PhD./ S3, Applied Surface Chemistry, Chalmers University of Technology, Goteborg, Sweden 1994-04-08 1984-11-06 S2, Teknik Kimia, Institut Teknologi Bandung, Bandung S1, Teknik Kimia, Universitas Gadjah Mada, DI 1977 Yogyakarta 1974 1971 SMA Negeri I Surakarta SMP Negeri I Surakarta SD Negeri 56 Bromantakan, Surakarta PENGALAMAN JABATAN/PEKERJAAN 1 Mar 1989 Pengajar 1 Apr 1997 Asisten Ahli 1 Feb 2002 Lektor 1 Mar 2010 Lektor Kepala 1 Des 2014 Lektor Kepala 1 Apr 2023 Guru Besar TANDA JASA / PENGHARGAAN 1976 Pelajar Teladan Tingkat SMA se-Surakarta 2015 Silver Award, International Conference of Chemical Process 2019 and Product Engineering 2016, Universitas Diponegoro, Semarang Satyalancana karya Satya XXX Tahun, Keppres RI. No 77/TK/Tahun 2019, Presiden Republik Indonesia 32

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik PENGALAMAN SIMPOSIUM / SEMINAR / PANITIA 2014 Ceramah Obat Herbal Lemhannas RI, 26 Maret 2014. 2014 Cytotoxicity of Terbium-Crown Ether Complex Agains 2016 Acanthamoeba sp.-A Causative Agent for Eye Keratitis, 26th Annual Conference European Society for Biomaterial, 31 2018 Agustus 2014. 2018 2019 PengujianKemampuan Antisoksidan Fresh Juice Daun 2019 Sambung Nyawa (Gynura procumbens L.) Menggunakan 2019 Metode Scavenging Radikal Hidroksil dengan Reagen 2- 2020 Deoksiribosa, Seminar Sehari Dies Natalis PSB XVI 2014 2020 Standarisasi Hulu- Hilir Jamu Produk Biofarmaka IPB, 25 2023 September 2014. Sriwijaya International Conference on Engineering, Science & Technology 2016, 10 November 2016. International Symposium on Temulawak and Potential Plants For Jamu, SK IAI: Kep. 012/SK-SKP/PP.IAI/VII/2018, 28 Agustus 2018. Public Seminar and Workshop \"Herbal Cosmetics and Its Development in Indonesia\", 12 Oktober 2018. Public Seminar of Herbs Science and Technology SBE UISC, 02 Mei 2019. Public Seminar dan Workshop SBE UI SC 2019, 12 Oktober 2019. How to Write International Quality Publications Workshop, 25 Oktober 2019. Public Seminar of Herbs Science dan Technology SBE UI SC 2019, 02 Mei 2020. Workshop MOOCs FTUI 2023, Mei 2023 REVIEWER PAPER February 2020 Reviewer HERMED Paper “Investigations on the contents July 2020 of Fe, Zn, Mn, Cu and total flavonoids in medicinal plants, growing in Ukraine” Reviewer HERMED Paper “Total flavonoids and ionic 33

September 2020 elements contents in 32 medical plants collected from September 2020 natural habitats in Northern Ukraine” Revision 2 2021 2022 Reviewer HERMED Paper “Total flavonoids and ionic 2023 elements contents in 32 medical plants collected from natural habitats in Northern Ukraine” Revision 3 Reviewer Heliyon Paper “SAFETY AND QUALITY PRESERVATION OF STARFRUIT (AVERRHOA CARAMBOLA) AT AMBIENT SHELF LIFE USING SYNERGISTIC PECTIN-MALTODEXTRIN-SODIUM CHLORIDE EDIBLE COATING” Reviewer HERMED Paper “Total flavonoids and ionic elements contents in 32 medicinal plants collected from natural habitats in Northern Ukraine” Reviewer HERMED Paper “Identification of phytochemicals of Ginger as effective immunomodulators by Gene Enrichment Analysis” Reviewer HERMED Paper “A systematic study of herbal cream in clinical, preclinical, and therapeutic efficacy: Current status and prospects” PATEN 2013 FORMULA MENSTABILKAN CAMPURAN MADU MINYAK HABATASSAUDA (Nigella Sativa) MINYAK ZAITUN DENGAN MENGGUNAKAN EMULSIFIER SURFAKTAN (dengan Dr. Eng. Muhamad Sahlan) 2021 PRODUK JAMU HERBAL UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT KETEGANGAN SARAF YANG BERBAHAN DASAR BIJI PALA (Myristica fragrans), CENGKEH (Syzygium aromaticum), DAN JAHE (Zingiber officinale) DALAM BENTUK CAIRAN OBAT DALAM 34

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik PUBLIKASI 2014 Eny Kusrini, Dewi Tristantini, Slamet, Virleenda M. 2014 Setianingrum, Yoki Yulizar , Flourscence Properties of 2015 Microcomposites Europium triethylene glycol picrate 2015 Complex Doped in Polymer, International Journal of 2016 Technology (2014) 1: 70‐78. 2017 2017 Dewi Tristantini, Slamet, Angela Jessica Stephanie, Study of Mosquito Attractants for Photo Catalytic Mosquito Trap, International Journal of Engineering and Technology, 3(1) (2014)14-19. Dewi Tristantini, Dijan Supramono, Ricky Kristanda Suwignjo, Catalytic Effect of K2Co3 in Steam Gasification of Lignite Char on Mole Ratio of H2/CO in Syngas, International Journal of Technology (2015) 1: 22‐30 ISSN 2086‐ 9614. Dijan Supramono, Yosephine Merry Devina, Dewi Tristantini, Effect of Heating Rate of Torrefaction of Sugarcane Bagasse on its Physical Characteristics, International Journal of Technology (2015) 7: 1084-1093 ISSN 2086-9614. Dewi Tristantini, Ricky Kristanda Suwignjo, Lump Kinetic Analysis of Syngas Composisition Effect on Fischer-Tropsch Synthesis over Cobaltand Cobalt-Rhenium Alumina Supported Catalyst, Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 11 (1),2016, 84-92. Dewi Tristantini, Bhayangkara Tegar Pradana, Anti- cholesterol activity test of tanjung (Mimusopselengi L.) leaf extract in the water using in vivo method in mice (Mus musculus L.) DDY-strain, AIP Conference Proceedings (Vol. 1817, No. 1, p. 030009) (2017). Dewi Tristantini, Dian Purwitasari Dewanti, and Cindy Sandra, Isolation and Characterization of a-cellulose from Blank Bunches of Palm Oil and Dry Jackfruit Leaves with Alkaline Process NaOH Continued with Bleaching Process H2O2, AIP Conference Proceedings 1904, 020001 (2017) 35

2018 Dewi Tristantini, and Andersen Yunan, Advanced 2018 characterization of microbeads replacement from cellulose 2018 acetate based onempty fruit bunches and dried jackfruit leaves, 2018 E3S Web of Conferences (Vol. 67, p. 04045) (2018) 2018 Dewi Tristantini and Diana Christina, Anti-cholesterol 2018 activity in vivo test of multifunctionherbs extract in the water 2018 using in vivo method in mice (Mus musculus L.) DDY-strain, 2018 AIP Conference Proceedings (Vol. 1933, No. 1, p. 030003) 2018 (2018) 36 Muhamad Sahlan, Vina Damayanti, Dewi Tristantini, Heri Hermansyah, Anondho Wijanarko, and Yuko Olivia, Antimicrobial Activities of Pomelo (Citrus maxima)Seed and Pulp Ethanolic Extract, AIP Proceedings 1993, 030002 (2018) Dewi Tristantini and Andersen Yunan, Characterization of cellulose acetate based on empty fruit bunches and dried jackfruit leaves asreplacement candidates for microbeads, E3S Web of Conferences 67, 04024 (2018) Misri Gozan, Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan, Dewi Tristantini, Rizal Alamsyah, and Young Je Yoo, Evaluation of Separate and Simultaneous KineticParameters for Levulinic Acid and Furfural Production from Pretreated Palm Oil Empty Fruit Bunches, International Journal of Chemical Engineering Volume 2018, Article ID 1920180, 12 pages https://doi.org/10.1155/2018/1920180 FORMULA MENSTABILKAN CAMPURAN MADU MINYAK HABBATUSSAUDA (Nigella Sativa) MINYAK ZAITUN DENGAN MENGGUNAKANEMULSIFIER SURFAKTAN, Nomor Paten: IDP000050828 Dewi Tristantini and Kelly Amelinda, Hypotensive effect of aqueous extract of jamu antiatherosclerosis in male rats, AIP Conference Proceedings 1933, 030012 (2018) Slamet, Setiadi, Dewi Tristantini, Eny Kusrini, and Davin Philo, Simple Methods for Immobilizing Titania into Pumice for Photodegradation of Phenol Waste, International Journal of Industrial Chemistry (2018) 9:127– 139 https://doi.org/10.1007/s40090-018-0144-5 Muhamad Sahlan, Dewi Tristantini, Johan Sebastian, Anondho Wijanarko, and Heri Hermansyah, Stability Study of Honey, Black Seed Oil, and Olive Oil Emulsions with Lechitin as The Emulsifier, AIP Proceedings 2024, 020052

2018 Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk 2019 Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik 2019 2019 (2018) 2019 2019 Dewi Tristantini and Cindy Sandra, Synthesis of cellulose acetate from palm oilbunches and dried jackfruit leaves, E3S 2019 Web of Conferences (Vol. 67, p. 04035) (2018) 2019 Syarifah N and Dewi Tristantini, Cellulose acetate from oil palm empty fruit bunches waste as biodegradable microbeads for making scrubs, AIP Conference Proceedings 2223, 050001 (2019) Misri Gozan, Nurul Hidayat, Yuswan Muharam, Dewi Tristantini Budi, and Widodo Wahyu Putranto, Conceptual Design of Ear Hearing Aids with Feedback Cancellation and Speech Enhancement, AIP Conference Proceedings 2193, 050024 (2019) Dewi Tristantini and Adeline Jessica, Determination of flavonoid content of mixed herbsextract using colorimetric method and thin layer chromatography (TLC), AIP Conference Proceedings (Vol. 2092, No. 1, p. 030004) (2019) Dewi Tristantini and Adeline Jessica, Determination of in vivo immunomodulatory activity of mixed herbs extracts using total proteinserum and depiction of lymphatic organ, AIP Conference Proceedings (Vol. 2092, No. 1, p. 030003). (2019) Eny Kusrini, Nandy Putra, Agung Siswahyu, Dewi Tristatini, Wuwuh Wijang Prihandini, Muhammad Idrus Alhamid, Yoki Yulizar, and Anwar Usman, Effects of Sequence Preparation of Titanium Dioxide-Water Nanofluid using Cetyltrimethylammonium Bromide Surfactant and TiO2 Nanoparticles for Enhancement of Thermal Conductivity, International Journal of Technology. Volume 10(7), pp. 1453- 1464 (2019) Dewi Tristantini and Riska Amalia, In vivo anti- inflammatory activity of anti- atherosclerotic herbs using white male rats (Rattus norvegicus), AIP Conference Proceedings (Vol. 2193, No. 1, p. 030011) (2019) Dewi Tristantini and Riska Amalia, Quercetin concentration and total flavonoidcontent of anti-atherosclerotic herbs using aluminum chloride colorimetric assay, AIP Conference Proceedings (Vol. 2193, No. 1, p. 030012). AIP Publishing LLC. (2019) 37

2019 Dewi Tristantini, M. Rizki Ramadhan, and Aisyah Hanifah, 2019 Shelf Life Estimation of Anti-Atherosclerotic HerbsUsing 2020 ASLT Based on the Critical Water Content Approach and 2020 Sorption Isotherm Model, AIP Conference Proceedings (Vol. 2193, No. 1, p. 030013) (2019) 2021 2021 Aisyah Hanifah and Dewi Tristantini, Total phenolic, UPLC- 2021 QTOF-MS analysis and antidepressant-like effect in the mice forced swimtest of Jamu Neuropathic Pain Reducer, AIP Conference Proceedings (Vol. 2193, No. 1, p. 030010) (2019) Dewi Tristantini, Berna Elya, Sabila Robbani, and Leon Lukhas Santoso, Acceptable Shelf Life of Indonesian Anti- Atherosclerosis Mixed Herbs Based on BacterialCount and pH Stability, International Journal of Technology. Volume 11(4), pp. 784-793(2020) Misri Gozan, Muhammad Yusuf Arya Ramadhan, Andre Fahriz Perdana Harahap,Cut Nanda Sari, Yuswan Muharam, Widodo Wahyu Purwanto, and Dewi Tristantini, Techno- Economic Analysis of Healthy Herbal Ice Cream Product, International Journal of Technology. Volume 11(5), pp. 931- 940 (2020) Dewi Tristantini, Nathanael Sandy, Ricky Kristanda Suwignjo, and Leon Lukhas Santoso, Antioxidant properties assay of Gynura procumbens L. fresh juice in various shelf-life timeusing hydroxyl radical scavenging method, AIP Conference Proceedings 2344, 040001 (2021) Dewi Tristantini, Heri Setiawan, and Leon Lukhas Santoso, Feasibility Assessment of an Encapsulated Longevity Spinach (Gynura procumbens L.) Extract Plant in Indonesia, Applied Sciences, 11(9), p.4093. (2021) Dewi Tristantini, Wahidin Wahidin, Ferlita Feliana, Marosta Widigarka and Leon Lukhas Santoso, Immunomodulatory and antioxidant activity fromIndonesian anti-degenerative herbs water extract, Journal of Complementary and Integrative Medicine. (2021) May10. 38

Pengembangan Produk Berbahan Biomassa untuk Kemajuan Industri Herbal dan Kosmetik PENELITIAN / RISET 2020 Ketua Peneliti, Antioxidant Activity of Ethanol-Water Anti- 2020 atherosclerosis Herb Extract which is obtained through Freeze 2020 Drying and High-Temperature Oven, PUTI Saintekes 2020 2022-2023 2022-2023 Ketua Peneliti, Toxicity Test and Anti-bacterial Activity of Nervous Tension Relief Herb as Alternative Medicine for Nerve Degenerative Disease, PUTI Saintekes 2020 Ketua Peneliti, Anti-hyperglycemic and Antioxidant Activity Testing of Longevity Spinach Leaves Sonication Extract (Gynura procumbens L.) with Water Solvent, PUTI Q2 2020 Ketua Peneliti, Pengembangan Produk Jamu Adem Panas Sebagai Obat Herbal Alternatif Peningkatan Fungsi Organ dan Sistem Imun Tubuh, PUTI Q2 2022 Ketua Peneliti, Pengembangan Hidrogel Berbasis Selulosa dari Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Pembuatan Transistor Elektrolit di Teknologi Prostetik, PUTI Q2 2022 2011 Ketua Peneliti Formul Surfakt untuk Screeni Awal Chemic Floodin pada Enhanc Recove (EOR), Kerja s perseor dari du Lemba yaitu Lemiga UI, Mi PPPTM Lemiga 39


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook