PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS PEKERJA SOSIAL DAN KADER KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT DETEKSI DINI KELUARGA DAN RUJUKAN KASUS MASALAH KESEHATAN JIWA Disampaikan Oleh : Ns.Salamiyah S.Kep ,M.Si Komite Keperawatan RSJSH Jakarta Alamat Jalan PROF DR.Latumeten NO 1 Grogol Jakarta Barat ( 021)5682841 HARI KESEHATAN JIWA SEDUNIA THN 2021
UU KESEHATAN JIWA NO 18 THN 2014 Kesehatan Jiwa adalah : Suatu kondisi dimana seseorang dapat berkembang secara pisik,mental,social dan spiritual dan sehingga individu tersebut menyadari kemampuan diri sendiri,dapat mengatasi tekanan,dapat bekerja secara produktif,dan mampu berkontribusi untuk kepentingan banyak orang .
CIRI ORANG SEHAT JIWA • Merasa Sehat dan Bahagia • Merasa nyaman terhadap dirinya • Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain • Menerima orang lain sebagaimana adanya • Mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain • Mampu menghadapi tantangan hidup • Mampu memenuhi kebutuhan hidup
Kesehatan jiwa 5
KERJASAMA DALAM KESWA
Pekerja Sosial Masyarakat • Pekerja Sosial Masyarakat merupakan SDM kesejahteraan sosial yang wilayah kerja di desa atau kelurahan yang berstatus sebagai relawan sosial(Permensos N0 10 2019) • Seorang warga masyarakat yang mempunyai jiwa pengabdian social kemauan dan kemampuan dalam penyelenggaraan kesejahteraan social,serta telah mengikuti bimbingan atau pelatihan di bidang kesejahteraan social PENINGKATAN KAPASITAS 2021
PENINGKATAN KAPASITAS 2021
KADER • Kader adalah orang yang berada dalam suatu organisasi yang mempunyai tugas untuk mewujudkan visi dan misi suatu organisasi (Budiardjo 2008) • Kader kesehatan adalah perwujudan peran aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu (Depkes RI 2007) • Keaktifan merupakan suatu kegiatan atau kesibukan (Depkes RI 2007) • Kader kesehatan merupakan tenaga suka rela di pilih masyrakat dan berperan mengembangkan masyarakat ,direkrut dari ,oleh untuk masyarakat ,yang sudah mendapat pelatihan , berperan di bidang kesehatan .
PERSYARATAN KKJ • Bertempat tinggal di RW SSJ • Sehat • Mampu baca dan tulis • Bersedia menjadi KKJ sebagai tenaga sukarela • Mempunyai komitmen menjalankan YANKESWA • Menyediakan waktu untuk YANKESWA • Mendapat izin dari istri/suami/keluarga
PERAN KADER KESEHATAN JIWA (KKJ) 1.Mendeteksi keluarga di RWSSJ: sehat, risiko, sakit 2.Menggerakkan keluarga sehat untuk penyuluhan sehat jiwa 3.Menggerakkan keluarga risiko untuk penyuluhan risiko gangguan jiwa 4.Menggerakkan keluarga sakit jiwa untuk penyuluhan cara merawat 5.Menggerakkan pasien untuk TAK & Rehabilitasi 6.Melakukan Home Visit 7.Merujuk Kasus ke perawat jiwa di PKM (CMHN) 8.Mendokumentasikan kegiatan
Di Sampaikan oleh Ns.Salamiyah, S.Kep M.Si
Penjaringan / Penemuan kasus Penjaringan dimulai dari yang sederhana → sangat kompleks dengan jalan mengenali kelainan yang nampak dari luar
▪ Penemuan kelainan secara sederhana dapat di lakukan oleh : ❑.Orang tua dan keluarganya ❑.Masyarakat melalui tetangga dalam dasa wisma ,PKK,Kader Kesehatan ❑.Pengasuh TPA,PAUD,guru TK,SD,SMP,SMA ❑Petugas Kesehatan di lapangan (Puskesdes,Polindes,Puskesmas)
Siapa pelaku skrining ?? Kader Ibu PKK Spesialis NaKes
DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA • Mengetahui kondisi DETEKSI kesehatan jiwa keluarga yang tinggal di desa siaga sehat jiwa HASIL • Sehat jiwa • Risiko masalah DETEKSI psikososial • Gangguan jiwa.
Jumlah Jumlah Jumlah keluarga keluarga yang keluarga yang mempunyai yang berisiko pasien sehat mengalami gangguan jiwa masalah psikososial
Keluarga Sehat Keluarga yang sehat jiwa adalah keluarga yang anggota keluarganya tidak ada gangguan jiwa atau risiko masalah psikososial
Kelompok umur 0 – 18 bulan Kelompok umur 18 bulan – 3 tahun Kelompok umur 3 – 6 tahun Kelompok umur 6 – 12 tahun Kelompok umur 12 – 18 tahun Kelompok umur 18 – 25 tahun Kelompok umur 25 – 45 tahun Kelompok umur 45 – 60 tahun Kelompok umur >60 tahun
Keluarga Risiko (psikososial) 1) Kehilangan anggota tubuh 2) Kehilangan/ perpisahan dengan orang dicintai 3) Kehilangan pekerjaan, harta benda, tempat tinggal, sekolah 4) Keluarga dengan penyakit kronis: TBC, hipertensi, diabetes, penyakit jantung, ginjal dan reumatik 5) Keluarga dengan ibu hamil atau ibu melahirkan
Keluarga dengan gangguan jiwa •Sedih berkepanjangan dalam waktu lama •Kemampuan melakukan kegiatan sehari – hari (kebersihan, makan, minum, aktivitas) berkurang •Motivasi untuk melakukan kegiatan menurun (malas) •Marah – marah tanpa sebab •Bicara atau tertawa sendiri •Mengamuk •Menyendiri •Tidak mau bergaul •Tidak memperhatikan penampilan/kebersihan diri •Mengatakan atau mencoba bunuh diri
LANGKAH – LANGKAH DETEKSI DINI PERSIAPAN PELAKSANAAN PENCATATAN DAN PELAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT
PERSIAPAN PELAKSANAAN DETEKSI DINI Daftar keluarga binaan Jadual home visit (kunjungan rumah) Perjanjian / pemberitahuan kunjungan rumah Persiapan alat-alat kunjungan rumah LATIHAN 1 (PERTAMA)
PELAKSANAAN DETEKSI DINI MELALUI KUNJUNGAN RUMAH ORIENTASI • SALAM, TUJUAN KERJA • LAMA PERTEMUAN TERMINASI • MENGISI BUKU DETEKSI • PENJELASAN HASIL • EVALUASI • RTL DAN JANJI YAD
LATIHAN DETEKSI DINI SAAT KUNJUNGAN RUMAH Tiap peserta dalam kelompok melakukan latihan Lakukan pencatatan pada buku deteksi dini
PENCATATAN DAN PELAPORAN CONTOH: 5 KELUARGA STATUS KELUARGA STATUS ANGGOTA KELUARGA
CONTOH PENCATATAN DAN PELAPORAN NO KELUARGA JML SEHAT RISIKO GANGGUAN ANGGOTA 1A 5 50 0 1 2B 6 41 0 0 3C 3 30 1 4D 4 31 2 5E 4 30 JUMLAH 22 18 2
RENCANA TINDAK LANJUT SEHAT • RENCANA PENYULUHAN STIMULASI PERKEMBANGAN RISIKO • RENCANA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN FISIK DLL • RUJUK KE PUSKESMAS GANGGUAN • KUNJUNGAN RUTIN: OBAT, ASUHAN, KEGIATAN, REHABILITASI
29
Disampaikan Oleh :Ns,Salamiyah S.Kep,M.Si PENINGKATAN KEMAMPUAN KADER KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT THN-2021
CARA MERAWAT PASIEN HALUSINASI
TANDA DAN GEJALA • BICARA SENDIRI, TERTAWA SENDIRI, MUKA BINGUNG, TIDAK FOKUS, SEPERTI MENDENGARKAN ORANG LAIN BICARA TINDAKAN: 1. MENGALIHKAN 1.ADA YANG MENEMANI UNTUK BERCAKAP-CAKAP 2.AJAK MELAKUKAN KEGIATAN RUMAH TANGGA 2. AJAK MELAWAN SUARA-SUARA YANG DIDENGAR DENGAN MENGHARDIK/MENGABAIKAN 3. MINUM OBAT TERATUR 4. CARA SPIRITUAL (IBADAH BERJAMAAH) 5. BUAT JADWAL NO.1 S.D NO 4
8 BENAR MINUM OBAT 1. NAMA/ORANG: CEK KANTONG OBAT SESUAI NAMA PASIEN 2. OBAT: NAMA OBAT (Haldol (biru1,5 mg; pink 5 mg), CPZ (orange 50 mg atau 100 mg), THP (putih 2mg)) 3. Manfaat 1. Haldol: menghilangkan suara-suara 2. CPZ: membuat rileks dan bisa tidur 3. THP: mengurangi kekakuan; keluar air liur; dan gemetaran 4. Dosis (cek kantong obat berapa tablet dimunum) 5. Frekuensi/waktu 1. 3 x 1 tablet (07.00; 13.00; 19.00) 2. 2 x 1 tablet (07.00; 19.00) 6. Cara: tablet diminum, sesudah makan 7. Kadaluarsa: Cek kadaluarsanya 8. Dokumentasi
CARA MERAWAT PASIEN MARAH
TANDA DAN GEJALA 1. BICARA KASAR 2. MEMUKUL ATAU MELUKAI ORANG TINDAKAN 35 1. RELAKSASI 1. TARIK NAFAS DALAM 2. MENYALURKAN ENERGI (MEMUKUL KASUR/BANTAL, MENGEPEL, MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI, MENYAPU HALAMAN, OALAH RAGA) 2. BELAJAR BICARA YANG BAIK 1. MEMINTA DENGAN BAIK (LATIH BICARA DENGAN BAIK DIMULAI DENGAN MINTA TOLONG) 2. MENOLAK DENGAN BAIK (DIMULAI DENGAN KATA MAAF) 3. MENGUNGKAPKAN DENGAN BAIK (MENGUNGKAPKAN DENGAN KATA MAAF) 3. CURHAT 1. KEPADA ORANG/SAHABAT: CERITA TENTANG RASA MARAHNYA: PENYEBAB MARAH, PERILAKU MARAH, AKIBAT MARAH, PERASAN MARAH 2. MELALUI TULISAN 4. IBADAH: MELAKUKAN KEGIATAN IBADAH YANG BIASA DILAKUKAN 5. MINUM OBAT TERATUR 6. BUAT JADWAL UNTUK NO 1 S.D NO 5
CARA MERAWATHARGA DIRIRENDAH
TANDA DAN GEJALA MALU, MERASA TIDAK BERGUNA, MENUNDUK, TIDAK BERANI KETEMU ORANG TINDAKAN 1. DISKUSIKAN KEMAMPUAN/KEGIATAN YANG PERNAH DILAKUKAN (DAFTAR KEGIATAN/KEMAMPUAN/KEGIATAN RUMAH TANGGA) 2. MENILAI KEGIATAN/KEMAMPUAN YANG MASIH BISA DILAKUKAN SEKARANG DAN BERIKAN PUJIAN 3. PILIH SATU KEGIATAN DAN LATIH (BERSAMA IBU/ANGGOTA KELUARGA) DAN BERIKAN PUJIAN 4. BUAT JADWAL KEGIATAN PERTEMUAN BERIKUT 1. CEK KEGIATAN YANG SUDAH DIKERJAKAN 2. PILIH SATU KEGIATAN LAGI UNTUK DILATIH 3. DAN SETERUSNYA DARI KEGIATAN YANG SUDAH DITULISKAN
CARA MERAWAT PASIEN MENYENDIRI
TANDA DAN GEJALA MENGURUNG DIRI DIKAMAR, TIDAK MAU BICARA, KONTAK MATA TIDAK ADA, MENUNDUK. TINDAKAN 1. LATIH BERBICARA DENGAN ANGGOTA KELUARGA: DENGAN IBU TETAPKAN TOPIK DAN JAMNYA; DENGAN AYAH,TETAPKAN TOPIK DAN JAMNYA 2. LATIHAN BERKENALAN DENGAN ORANG BARU: SALAM, PERKENALAN:SEBUTKAN NAMA, ALAMAT, TINGGAL BERSAMA, 3. BERCAKAP-CAKAP DENGAN TETANGGA /LINGKUNGAN (RT, SAHABAT/TEMAN) 4. MELAKUKAN KEGIATAN RUMAH TANGGA BERSAMA DENGAN ANGGOTA KELUARGA YANG LAIN SAMBIL BICARA 5. MELAKUKAN KEGIATAN SOSIAL: KEMASJID, BELANJA KE WARUNG, KEPASAR, ARISAN, PENGAJIAN, KERJABAKTI. 6. BUAT JADWAL KEGIATAN DAN BERIKAN PUJIAN
CARA MERAWAT PASIEN KURANG KEBERSIHAN DIRI
TANDA DAN GEJALA RAMBUT KOTOR, GIGI KOTOR, KOMIS DAN JENGGOT TIDAK TERAWAT, PAKAIAN KOTOR DAN TIDAK SESUAI, TIDAK PAKAI SANDAL, MERAWAT HAID TIDAK BISA TINDAKAN 1. KEBERSIHAN DIRI: MANDI, BERPAKAIAN, DANDAN (2 X SEHARI) 1. SIAPKAN ALAT-ALAT: SIKAT GIGI, BUKA BAJU KOTOR; AJARKAN MELETAKKAN BAJU KOTOR 2. KERAMAS , MANDI 3. DANDAN 4. PAKAIAN KOTOR DILETAKKAN BAJU KOTOR, MENJEMUR HANDUK 2. GUNTING KUKU, JADWAL 1 X SEMINGGU 3. MAKAN: MENATA MEJA MAKAN, CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN, DOA SEBELUM MAKAN, MAKAN DENGAN SOPAN, MEMBERSIHKAN PIRING KOTOR 4. MINUM MINIMAL 2 LITER/HARI 5. B A B/ B A K 6. JADWAL TERATUR
42
PEMANTAPAN KESEHATAN JIWA DI MASYARAKAT Di Sampaikan Oleh : Ns,Salamiyah S.Kep,M.Si Tahun 2021
PENDAHULUAN Rujukan adalah penyerahan tangung jawab dari suatu pelayanan kesehatan kepelayanan kesehatan yang lain Sitem rujukan upaya kesehatan adalah suatu system jaringan fasilitas pelayanan yang memungkinkan terjadinya penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah yang timbul baik secara vertikal maupun horizontal ke fasilitas pelayanan yang lebih kompeten,terjangkau,rasional dan tidak di batasi oleh wilayah admistrasi
KRITERIA PASIEN YANG HARUS DI RUJUK KE RSJ Pasien menujukkan tanda dan gejala bunuh diri termasuk kecendrungan melukai diri sendiri dan melukai orang lain Pasien dengan gejala Psikosotik atau gangguan haluasinasi Pasien tidak bisa melakukan kegiatan sehari –hari dengan baik dan mandiri Pasien tidak aman jika dibiarkan tampa pengawasan ketat Pasien di panti social yang butuh mendapatkan perawatan di RSJ Pasien gangguan jiwa yang terlantar di masyrakat lazimnya di bantu oleh dinas sosial setempat
Alasan utama pasien ODGJ di rujuk ke RSJ Memastikan bahwa kondisi pasien dapat dievaluasi dengan ketat dan berkesinambungan Mendapatkan supervisi agar pasien tidak membahanyakan dirinya ,oranglain dan lingkungan Memberikan perawatan yang lebih paripurna /menyeluruh seperti : pemeriksaan pisik,psikologis,kebutuhan gizi , ADL dan sosial Memonitor respon pasien terhadap pengobatan terapi
Sistem Rujukan Berjenjang
RSJ Pelayanan paripurna RSU Puskesmas Individu Keluarga Masyarakat
Rujukan adalah mengirimkan pasien kepada perawat CMHN yang bertanggung jawab. Rujukan dilakukan jika saat supervisi/ kunjungan rumah/ deteksi keluarga, kader menemukan: Pasien mengalami kemunduran perilaku berdasarkan penilaian terhadap perilaku pasien saat kunjungan rumah (lihat buku pegangan kader: supervisi pasien) Pasien baru yang ditemukan
Melalui rujukan, pasien gangguan jiwa mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi.
Search