Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Oleh Al. Heri Purwanto (Modul Bahasa Indonesia)

Oleh Al. Heri Purwanto (Modul Bahasa Indonesia)

Published by elylusia, 2020-07-28 07:09:42

Description: Oleh Al. Heri Purwanto (Modul Bahasa Indonesia)

Search

Read the Text Version

SMA KOLESE GONZAGA MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII Oleh: Al. Heri Purwanto

Materi Belajar SURAT LAMARAN PEKERJAAN EDITORIAL ATAU TAJUK RENCANA TEKS SEJARAH ARTIKEL

BAB 1 SURAT LAMARAN PEKERJAAN Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan Tujuan Surat Lamaran Pekerjaan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan oleh Pelamar Hal Teknis Berkaitan Surat Lamaran Pekerjaan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan Unsur dan Cara Pembuatan Surat Lamaran Pekerjaan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan Contoh Surat Lamaran Pekerjaan Refleksi Pembelajaran

Pengatar Seiring dengan perkembangan teknologi, fungsi surat bukan lagi sebagai alat komunikasi paling vital seperti pada zaman dulu. Keberadaannya sudah digantikan oleh SURAT LAMARAN PEKERJAAN media elektronik yang lebih memadahi. Perlengkapan nkorespondensi berupa sampuldan perangko tidak lagi menjadi koleksi di meja kerja. Kantor pos yang dulu penuh dengan tumpukan surat yang harus dikirim ke setiap alamat, kini sudah jauh berkurang. Meskipun demikian, ada satu fungsi surat yang tidak bisa digantikan oleh media elektronik, yaitu sebagai dokumen resmi yang memiliki kekuatan hukum. Surat juga bisa menjadi bukti ketika ada permasalahan yang harus diselesaikan di pengadilan. Setiap orang memiliki impian sendiri mengenai pekerjaan yang diidamkan. Salah satunya adalah bekerja di sebuah perusahaan. Untuk dapat menjadi pegawai di suatu perusahaan, ada tahap-tahap yang harus dipenuhi. Tahap yang terpenting adalah membuat surat lamaran pekerjaan. Makin baik dalam membuat surat lamaran pekerjaan, makin terbuka kesempatan bagi kita untukm diterima di perusahaan yang diinginkan. Lalu bagaimana cara membuat surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar? Mari kita telusuri lebih jauh bab ini.

Pengertian Surat Lamaran 1.SURAT LAMARAN PEKERJAAN ADALAH SURAT DARI SESEORANG YANG MEMERLUKAN PEKERJAAN KEPADA ORANG ATAU PEJABAT YANG DAPAT MEMBERIKAN PEKERJAAN ATAU JABATAN. 2.SURAT LAMARAN KERJA ADALAH SURAT YANG DIBUAT OLEH SESEORANG UNTUK MELAMAR PEKERJAAN DI SUATU PERUSAHAAN, KANTOR ATAU INSTANSI TERTENTU. 3.SURAT LAMARAN KERJA MERUPAKAN SURAT YANG DIGUNAKAN UNTUK  MELAMAR PEKERJAAN ATAU SURAT  PENJUALAN YANG  BERHUBUNGAN DENGAN BAGAIMANA ANDA MENJUAL SEGALA POTENSI DIRI KEPADA LEMBAGA YANG MENYEDIAKAN LOWONGAN PEKERJAAN. MENURUT KUNTARTO (2009), PRINSIP 3A (ATTRACTION,  ATTENTION,  DAN ACTION) DAPAT DIJADIKAN LANDASAN KETIKA AKAN MEMBUAT LAMARAN.

Tujuan dari Surat Lamaran Pekerjaan Surat Lamaran Pekerjaan dibuat oleh seseorang untuk mendapatkan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dia inginkan. ORANG PENGHASILAN TEMPAT BEKERJA

HAL-HAL YANG MENGIDENTIFIKASI MENGENALI INSTANSI PERLU KARAKTER YANG MENAWARKAN DIPERHATIKAN PEKERJAAN PEKERJAAN OLEH PELAMAR Setiap pekerjaan memiliki karakter yang Setiap instansi tempat bekerja memiliki berbeda dan harus dikenali sebelumnya kondisi yang berbeda-beda sesuai dengan oleh pelamar agar bisa mempersiapkan bidang usaha yang dijalankan. Karena diri sejak awal. itulah, sebaiknya calon karyawan mengumpulkan informasi sebanyak- MENGIRIMKAN MENUNJUKKAN banyaknya tentang instansi tempat bekerja SURAT LAMARAN KEPRIBADIAN YANG agar lebih mudah menyesuaikan diri. PEKERJAAN SEBELUM BAIK BATAS WAKTU YANG MENAMPILKAN DITENTUKAN Hal tersebut dibuktikan dengan KEMAMPUAN MELALUI keterbukaan dalam menuliskan identitas, DATA PENGALAMAN Batas akhir pengiriman menjadi penentu kejelasan dalam memberikan keterangan KERJA diterimanya surat lamaran. Seberapa pun pada daftar riwayat hidup, dan usaha yang dilakukan, jika terjadii kelengkapan lampiran sesuai permintaan. Data tersebut berisi uraian secara rinci keterlambatan pengiriman, pelamar dapat tentang pengalaman bekerja yang pernah mengalami kegagalan sebelum ikut seleksi. dimiliki. Jika perlu, tambahkan referensi yang berisi pernyataan pihak-pihak tertentu yang berkompeten  untuk memberikan keterangan tentang prestasi pelamar.

HAL TEKNIS BERKAITAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN 1.Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis tangan oleh pelamar pada kertas yang baik (dianjurkan kertas bergaris agar tetap rapi) dan tidak timbal balik. 2.Boleh diketik, jika ada informasi khusus dalam iklan lowongan pekerjaan tersebut untuk diketik. 3.Rapi, bersih, dan tidak ada coretan. 4.Isi surat menggambarkan sikap optimis dan percaya diri bahwa pelamar mampu bekerja dengan baik. 5.Menggunakan bahasa standard sesuai kaidah ejaan dan bahasa yang baik dan benar. 6.Tidak menggunakan kosa kata berlebihan dalam bentuk harapan atau ucapan terima kasih, misalnya: sangat berharap sekali, beribu-ribu terima kasih, dll. 7.Menggunakan kata sapaan yang tepat, yaitu saya untuk menyebut pelamar, Bapak atau Ibu untuk pimpinan instansi.

Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan SURAT LAMARAN YANG BAIK DAN BENAR MEMPUNYAI CIRI-CIRI : 2 4 Tepat pada sasaran Mempunyi bahasa yang menarik 1 3 5 Mempunyai bentuk Menggambarkan Penulisan sesuai yang menarik kemampuan pelamar dengan EYD/PUEBI

UNSUR DAN CARA PEMBUATAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN GUNAKAN TULISLAH TULISLAH PERHATIKAN BAHASA YANG BAIK KALIMAT YANG SECARA MANUAL KEBERSIHAN SINGKAT PADAT MENGGUNAKAN SURAT LAMARAN DAN BENAR DAN JELAS TANGAN KERJA Pergunakan bahasa yang formal karena surat Jangan bertele-tele dalam Penulisan surat lamaran Jangan sampai ada coretan lamaran kerja termasuk surat menulis surat lamaran karena kerja secara atau bekas penghapus dalam resmi. Jangan menggunakan bahasa yang tidak patut surat lamaran bisa manual lebih disukai surat lamaran kerja, dalam pembuatan surat resmi. menampilkan jati diri perusahaan karena melalui jika salah menulis lebih baik seseorang serta sebuah tulisan tangan bisa dinilai instansi atau perusahaan tidak bagaimana pribadi seseorang. tulis ulang di kertas baru, menyukai surat lamaran yang jangan menggunakan bertele-tele. stipo untuk menghapus.

UNSUR DAN CARA PEMBUATAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN ISI SECARA LAMPIRKAN JELAS DATA DIRI SERTIFIKAT DAN INFORMASI Jika anda mempunyai Isi secara jelas data diri dan sertifikat pendukung yang bisa informasi yang informasi tentang diri anda, menambah nilai plus serta  lampirkan dokumen- untuk diri anda jangan ragu dokumen pendukung seperti daftar untuk melampirkannya. riwayat hidup, fotocopy identitas diri serta dokumen- dokumen lain yang menjadi persyaratan.

SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN TEMPAT DAN TANGGAL HAL LAMPIRAN PEMBUATAN SURAT

SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN ALAMAT TUJUAN SALAM PEMBUKA ISI SURAT 1.Paragraf pembuka 2.Isi surat (Data pribadi pelamar, pendidikan, pengalaman bekerja, lampiran) 3.Paragraf penutup

SISTEMATIKA SURAT LAMARAN PEKERJAAN SALAM PENUTUP TANDA TANGAN DAN NAMA TERANG

CONTOH

CONTOH LAMPIRAN

BAHAN REFLEKSI 1.Apa manfaat yang kamu peroleh setelah mempelajari surat lamaran pekerjaan? 2.Apakah kamu memahami dengan baik setiap topik pembelajaran tentang surat lamaran pekerjaan? 3.Apakah ada materi pembelajaran yang tidak kamu pahami dengan baik? Bagian mana? 4.Adakah kesulitan yang kamu hadapi dalam mengidentifikasi, menyajikan, memformulasikan, dan menyusun surat lamaran pekerjaan?

BAB 2 EDITORIAL ATAU TAJUK RENCANA

Teks editorial atau tajuk rencana adalah tulisan yang berisi pendapat redaksi surat kabar terhadap permasalahan yang sedang hangat diperbincangkan. Teks editorial pada dasarnya adalah roh bagi sebuah surat kabar. Teks tersebut berisi pandangan, pikiran, dan analisis kritis redaksi yang sudah dikonstruksi menjadi sebuah simpulan untuk dibaca masyarakat. Pembahasan dalam teks editorial bersifat subjektif bergantung sikap dan pandangan redaksi terhadap sebuah permasalahan. Kebebasan dalam membahas masalah tersebut tetap harus diperhatikan akibat yang akan ditimbulkan bagi pembentukan opini masyarakat. Hal ini menjadi alasan utama bagi media massa untuk selalu menjaga karakternya agar selalu dipercaya oleh masyarakat. Dengan demikian, pembahasan masalah dalam editorial senantiasa bersifat hati-hati, lebih normatif, cenderung konservatif, dan selalu menghindari kritik tajam. Membaca editorial bukan sekadar membaca berita. Banyak manfaat yang kita peroleh; tidak hanya berupa fakta-fakta seperti halnya setelah membaca sebuah berita. Akan tetapi, kita pun akan memperoleh banyak informasi lain di dalamnya, baik itu yang berupa pendapat, masalah-masalah beserta solusinya, serta simpulan- simpulan penting lainnya. Bagaimana cara menyimpulkan opini dan solusi dalam editorial? Apa saja langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks editorial? Mari kita telusuri bersama pada bab ini.

Teks editorial / opini atau bisa disebut juga sebagai tajuk rencana adalah salah satu materi di pelajaran Bahasa Indonesia yang diajarkan di kelas XII untuk kurikulum 2013, teks editorial banyak dimuat di berita-berita surat kabar karena teks ini sangat cocok untuk dimuat di surat kabar seperti koran dan surat kabar lainnya mengingat tema tulisannya banyak membahas hal-hal yang sedang dibicarakan secara luas oleh masyarakat, aktual, dan faktual dan bersifat argumentatif,  sehingga dapat membuat teks menjadi menarik untuk dibaca. Pada artikel kali ini saya akan jelaskan mengenai teks editorial/opini secara terperinci sehingga anda bisa membuat atau memproduksi teks editorial/opini, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan dan juga anda mampu menganalisis teks editorial untuk menemukan karakteristik dari teks editorial tersebut.

Penjelasan pada artikel kali ini menyangkut : Pengertian dari teks editorial/opini Struktur/ Sistematika editorial Permasalahan dalam editorial Sifat editorial Fungsi editorial Jenis editorial Ciri Teks Editorial Tujuan Penulisan Teks Editorial Kode etik penulisan editorial Kaidah kebahasaan Contoh sederhana dari teks editorial/opini

Pengertian dari Teks Editorial/Opini atau Tajuk rencana 1.Teks editorial opini atau tajuk rencana adalah sikap, pandangan atau pendapat dari penerbit terhadap masalah-masalah yang sedang dibicarakan oleh masyarakat. Opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal atau kontroversial yang sedang terjadi di masyarakat. 2.Teks editorial (tajuk rencana) adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar tersebut diterbitkan. 3.Tajuk rencana (editorial) adalah sebuah tulisan di surat kabar atau koran yang berisi pendapat atau opini redaksi surat kabar/ koran tersebut terhadap permasalahan aktual. 4.Teks editorial/opini adalah teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial, ataupun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.

Struktur/ Sistematika editorial PERNYATAAN PENDAPAT ARGUMENTASI PERNYATAAN ULANG PENDAPAT (THESIS STATEMENT) (REITERATION) Argumentasi  merupakan pendukung yang akan Thesis statement adalah Pernyataan pendapat yang memperkuat opini yang hendak disampaikan. Reiteration  merupakan bagaian akhir teks opini yang Pendukung berupa fakta-fakta tentang topik yang berisi penegasan kembali pendapat yang telah berisikan topik tentang sebuah permasalahan yang diangkat sehingga memberi nilai objektivitas pada dikemukakan agar pembaca atau pendengar semakin akan dibahas. Biasanya berisi uraian secara lengkap tulisan daripada sekadar opini belaka. Pada bagian ini yakin dengan pandangan yang dikemukakan, (terkadang permasalaha aktual yang dibahas dalam editorial penulis berusaha meyakinkan pembaca bahwa apa juga terdapat argument yang disertai saran). Pada dilengkapi data, fakta, dan bukti pendukung. yang dikemukakan itu benar. Biasanya juga berisi solusi bagian ini juga merupakan simpulan yang berisi solusi Paparan secara rinci ini bertujuan untuk meyakinkan yang mungkin diambil untuk menyelesaikan yang ditawarkan penulis terhadap permasalahan yang pembaca tentang pentingnya sebuah masalah yang permasalahan. Fakta-fakta yang dikumpulkan penulis dibahas dalam editorial. dibahas dalam editorial. untuk mendukung solusi yang ditawarkan penulis pada bagian simpulan.

Permasalahan yang Layak Ditulis dalam Editorial AKTUAL KONTROVERSIAL Aktual, yaitu permasalahan yang Kontroversial, yaitu masalah yang bersifat kekinian atau baru sekaligus cenderung menimbulkan perdebatan merupakan peristiwa yang sedang atau pertentangan dari berbagai pihak. diperbincangkan banyak orang. FAKTUAL FENOMENAL Faktual, yaitu selalu didasari bukti Fenomenal, yaitu masalah yang sesuai dengan fakta yang terjadi. mengandung unsur luar biasa atau hebat dan bisa disaksikan oleh masyarakat secara umum. HUMAN INTEREST Human interest, yaitu berupa masalah yang mengandung unsur kepentingan kemanusiaan.

Sifat Editorial UMUM KRUSIAL BERKARAKTER Krusial, yaitu bersifat genting, gawat, Umum, yaitu menyikapi situasi yang Berkarakter, yaitu mempunyai atau mengandung permasalahan yang pendirian yang teratur dan konsisten mendesak untuk diselesaikan. berkembang dalam masyarakat dari dalam bentuk sikap yang bisa dikenali oleh masyarakat. MENGANDUNG berbagai aspek, yakni, sosial, POLICY BERKALA ekonomi, politik, kebudayaan, hukum, Berkala, yaitu surat kabar akan selalu pemerintahan, olahraga, terbit secara periodik sesuai jenis terbitan yang telah ditetapkan dalam entertainment. surat izin usaha penerbitan. Mengandung policy, yaitu berisi kebijakan sebagai sikap penerbit terhadap semua permasalahan.

Fungsi Editorial EDITORIAL MEMPUNYAI PERAN YANG SANGAT PENTING BAGI MASYARAKAT KARENA DAPAT MEMBERIKAN GAMBARAN YANG JELAS TENTANG PERMASALAHAN YANG SEDANG TERJADI. PEMBACA DAPAT MENGAMBIL PEMBAHASAN TERSEBUT SEBAGAI RUJUKAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. ADAPUN FUNGSI YANG DIMILIKI EDITORIAL SECARA LENGKAP DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT. 1.Menjelaskan berita 2.Menjelaskan latar belakang 3.Menafsirkan sebuah kejadian 4.Membujuk masyarakat 5.Berdebat atau menentang suatu hal

Fungsi Editorial MENJELASKAN BERITA Editorial berfungsi sebagai penerang atau narasumber yang bertugas menjelaskan kejadian- kejadian penting kepada pembaca. Penjelasan tersebut dapat mencakup bagaimanaa berlangsungnya peristiwa serta faktor-faktor apa yang diperhitungkan untuk menghasilkan perubahan dalam kebijakan pemerintah. Selain itu, editorial juga diartikan sebagai analisis pengaruh kebijakan baru terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. MENJELASKAN LATAR BELAKANG Editorial berfungsi menghubungkan peristiwa dengan latar belakang sejarah atau peristiwa yang terjadi sebelumnya. Dengan menganalisis sejarah, editorial dapat memperlihatkan keterkaitan berbagai peristiwa terpisah meliputi ekonomi, sosial, atau politik yang sedang berkembang saat ini.

Fungsi Editorial MENAFSIRKAN SEBUAH KEJADIAN Ulasan dalam editorial yang tajam terhadap peristiwa dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan peristiwa tersebut. Hubungan sebab akibat dan korelasi yang dilandasi bukti dapat membantu pembaca dalam mengambil keputusan. MEMBUJUK MASYARAKAT Penulis editorial selalu menambahkan kalimat persuasif dalam pembahasannya. Tujuan utamanya adalah untuk mempengaruhi pembaca agar menyetujui gagasan yang ditawarkan penulis. BERDEBAT ATAU MENENTANG SUATU HAL Editorial menjadi sarana untuk menyatakan sikap. Persetujuan atau penolakan terhadap peristiwa tidak mungkin disampaikan melalui berita atau kolom lain karena akan mengurangi objektivitas pembahasan. Oleh karena itu, penulis akan mengungkapkan sikap tersebut secara lengkap pada editorial.

Jenis Editorial EDITORIAL YANG EDITORIAL YANG MENJELASKAN ATAU MENGKRITIK MENGINTERPRETASIKAN SESUATU Editorial yang mengkritik, berfungsi menghadirkan kritik terhadap tindakan, Editorial yang menjelaskan atau keputusan, atau situasi. Meskipun tujuan menginterpretasikan sesuatu, yang sering utamanya untuk membangun atau digunakan untuk menjelaskan hal baru, yang memperbaiki dengan memberikan solusi, berlaku dalam media massa itu sendiri, penulis tetap mendorong pembaca untuk misalnya penjelasan tentang peraturan baru mengidentifikasi masalah. dalam surat kabar sekolah. EDITORIAL YANG EDITORIAL YANG MEMUJI PERSUASIF Editorial yang memuji, berfungsi Editorial yang persuasif, bertujuan menyampaikan pujian kepada seseorang, mendorong pembaca mengambil tindakan organisasi, atau institusi yang mempunyai jasa spesifik terhadap suatu masalah. atau telah melakukan sesuatu yang baik dan Pembahasan lebih ditujukan pada institusi bermanfaat. tertentu, misalnya pernyataan politik yang ditujukan kepada pemerintah.

Ciri Teks Editorial/Opini 1. Tema tulisannya sedang dibicarakan secara luas oleh masyarakat, aktual, dan faktual 2. Bersifat sistematis dan logis 3. Tajuk rencana yang bersifat argumentatif 4. Menarik untuk dibaca karena kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.

Tujuan Teks Editorial 1.Mengajak masyarakat (pembaca) untuk ikut campur dalam isu yang sedang hangat dibicarakan. 2.Memberikan pandangan kepada masyarakat terhadap isu yang sedang berkembang.

Kode Etik Penulisan Editorial SELALU MENYAJIKAN MENGAMBIL SIMPULAN MENGUTAMAKAN FAKTA SECARA JUJUR DAN SECARA OBJEKTIF DARI KESANTUNAN DAN MEMPUNYAI FAKTA TERTENTU DIDASARI LENGKAP BOBOT BUKTI DAN KONSEP KESADARAN BAHWA YANG DIPERTIMBANGKAN PENDAPATNYA BUKAN YANG SECARA MATANG. TERBAIK, KARENA HARUS BERBAGAI DENGAN PENDAPAT YANG BERAGAM DI MASYARAKAT. TIDAK MENGUTAMAKAN MENYATAKAN KEYAKINAN SELALU MENDORONG MOTIVASI UNTUK SECARA BENAR MELALUI TUMBUHNYA KESETIAAN SIMPULAN SESUAI DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI. PIKIRAN, PERASAAN, DAN PADA INTEGRITAS PROFESIONAL DALAM ISI HATI. PEMBAHASAN MASALAH. Penulis editorial, baik perorangan maupun kolektif bertanggungjawab dalam membentuk opini publik. Mereka juga berkedudukan sebagai ilmuwan yang harus mendasari opininya menggunakan pola berpikir ilmiah.

Kaidah Kebahasaan Teks Editorial/ Opini Kaidah kebahasaan adalah aturan dan ketentuan cara menggunakan bahasa baik secara lisan maupun tulisan.

Kaidah kebahasaan teks editorial/opini adalah sebagai berikut: ADVERBIA KONJUNGSI VERBA MATERIAL Adverbia atau kata keterangan (Bahasa Latin: ad, \"untuk\" Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk Verba material adalah kata kerja berimbuhan yang dan verbum, \"kata\") adalah kelas kata yang memberikan menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, mengacu pada tindakan fisik, atau pun perbuatan keterangan kepada kata lain, seperti verba (kata kerja) atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak yang dilakukan secara fisik oleh partisipan (aktor). dan adjektiva (kata sifat), yang bukan nomina (kata untuk tujuan atau maksud lain. Konjungsi tidak Struktur kalimat dari verba material adalah: benda). Contoh lain dari adverbia misalnya sangat, amat, dihubungkan dengan objek, konjungsi tidak Subjek (aktor) + Verba Material + objek (sasaran) tidak. Agar dapat meyakinkan pembaca diperlukan menerangkan kata, konjungsi hanya Contoh: ekspresi kepastian yang bisa dipertegas dengan kata menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat Budi (aktor)  menulis (verba material) buku keterangan atau adverbia frekuentatif, yaitu adverbia dan sebagainya. Konungsi dalam kaidah (objek/sasaran) yang menggambarkan makna berhubungan dengan kebahasaan teks editorial/opini merupakan kata tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan penghubung pada teks editorial seperti kata adverbia itu. Kata-kata yang digunakan antara lain: bahkan. selalu, biasanya, sebagaian besar waktu, sering, kadang- kadang, jarang, dan lainnya.

Kaidah kebahasaan teks KOSAKATA editorial/opini adalah sebagai berikut: Kosa kata atau perbendaharaan kata   yang VERBA RELASIONAL VERBA MENTAL digunakan untuk teks editorial memiliki karakteristik sebagai berikut:  Verba relasional adalah verba yang menunjukkan Verba mental adalah verba yang menerangkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi 1.Aktual, yaitu sedang menjadi pembicaraan (mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang (misalnya suka, khawatir), dan kognisi (misalnya banyak orang. pertama tergolong ke dalam verba relasional identifikatif, berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke partisipan pengindra (senser) dan fenomena. 2.Fenomenal, yaitu luar biasa, hebat, dan dapat dalam verba relasional atributif. Verba relasional lebih Struktur kalimat dari verba relasional adalah: dirasakan pancaindra. menekankan pada verba atau kata kerja yang berfungsi Subjek + Verba mental + pelengkap sebagai penghubung antara subjek dan pelengkap. Contoh: 3.Editorial, yaitu artikel dalam surat kabar yang kalimat yang mengandung verba relasional harus Ibu (subjek) khawatir (verba mental afksi) anaknya mengungkapkan pendirian editor. memiliki pelengkap, jika tidak maka kalimatnya akan sakit (pelengkap) terlihat rancu. 4.Imajinasi, yaitu daya pikir untuk Struktur kalimat dari verba relasional adalah: membayangkan. Subjek + Verba relasional + pelengkap Contoh: 5.Modalitas, yaitu menyatakan cara pembicara Anak itu (subjek) merupakan (verba relasional) anak bersikap terhadap suatu situasi dalam terpintar di kelas XII. komunikasi antar pribadi. 6.Nukilan, yaitu kutipan yang dicantumkan pada suatu benda. 7.Tajuk rencana, yaitu karangan pokok dalam dalam surat kabar. 8.Teks opini, yaitu wadah untuk mengemukakan pikiran. 9.Keterangan aposisi, yaitu memberi penjelasan kata benda. 10.Keterangan pewatas, yaitu keterangan tambahan yang memberi keterangan kata benda.

Contoh teks editorial/opini

Refleksi 1.APA MANFAAT YANG KAMU DAPATKAN SETELAH MEMPELAJARI TEKS EDITORIAL? 2.APAKAH KAMU MEMAHAMI DENGAN BAIK SETIAP TOPIK PEMBELAJARAN TENTANG TEKS EDITORIAL? 3.APAKAH ADA MATERI PEMBELAJARAN YANG TIDAK KAMU PAHAMI DENGAN BAIK? APA SAJA MATERI TERSEBUT? 4.ADAKAH KESULITAN YANG KAMU HADAPI DALAM MENGIDENTIFIKASI, MENYELEKSI, MENGANALISIS, DAN MERANCANG TEKS EDITORIAL?


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook