MODUL 3.3.a.10
MENSOSIALISASIKAN BAGJA : MEMBUAT GERAKAN 42 BERBAGI MATERI PENGAMBILAN PEMBELAJARAN BAHASA KEPUTUSAN MODUL 3.1 INGGRIS YANG LEBIH MENYENANGKAN DAN MAMPU MENINGKATKAN \"VOCABULARIES\" MURID
Drs.SOEWONDO, M.Pd FASILISATOR HENDRI ANIS, S.Pd PENGAJAR PRAKTIK
PERISTIWA / FACT A. LATAR BELAKANG Pada modul 3 ini ada tiga ( 3 ) aksi nyata yang dilakukan ; pada modul 3.1 , saya melakukan aksi nyata mensosialisasikan materi Pengambilan Keputusan, Pada modul 3.2 saya merancang Bagja dengan prakarsa perubahan \"Membuat pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan vocabularies murid\" dan untuk modul 3.3 saya merancang dan menjalankan sebuah program yang berdampak kepada murid dengan nama program \" Gerakan 42 Berbagi \". Hal yang melatar belakangi saya melakukan aksi nyata mensosialisasikan materi pengambilan keputusan pada modul 3.1 adalah Materi tentang pengambilan keputusan yang menggunakan 4 paradigma ,
3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan ini adalah sesuatu yang benar-benar baru bagi saya. Ketika saya mencoba mempraktikkannya sewaktu saya menghadapi permasalahan dilema etika , saya merasa sangat terbantu dan menjadi lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Sehingga saya merasa ilmu ini harus saya bagikan kepada rekan sejawat lainnya bahkan pimpinan saya sendiri yaitu Kepala Sekolah, dimana guru- guru dan Kepala Sekolah sering menghadapi permasalahan Dilema Etika dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.Tentunya ilmu yang saya sosialisasikan ini sedikit banyaknya akan membantu rekan guru yang lain serta Kepala Sekolah dalam mengambil sebuah keputusan Aksi Nyata modul 3.2 merancang Bagja dengan prakarsa perubahan \"Membuat pembelajaran Bahasa Inggris yang lebih menyenangkan dan mampu meningkatkan vocabularies murid\" dilatar belakangi oleh
semangat murid-murid dalam materi tertentu pada pelajaran bahasa Inggris yang saya ampu cukup besar tetapi pada waktu tertentu terkadang murid kelihatan kurang semangat. Melihat murid yang masih memiliki semangat dalam belajar saya berpikir bahwa itu adalah salah satu kekuatan yang perlu di fasilitasi agar kemampuan bahasa Inggris murid terus meningkat dengan pembelajaran yang lebih menyenangkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan murid. Pada modul 3.3 saya merancang program \" Gerakan 42 Berbagi \" dikarenakan SMP Negeri 42 Pekanbaru merupakan sekolah yang memiliki murid-murid yang berasal dari latar belakang ekonomi keluarga yang beragam. Berdasarkan data dari guru agama murid-murid yang tergolong yatim, piatu dan miskin sebanyak 75 orang dari 867 orang. Oleh karena itu sekolah memiliki aset murid-murid yang bisa memberikan sumbangan
kepada murid yang kurang mampu. Selain itu kekuatan ini bisa dijadikan sebagai prakarsa perubahan untuk mewujudkan murid -murid yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. Diharapkan juga dengan melibatkan murid pada kegiatan dengan meminta pendapat dari murid, memberikan kesempatan kepada mereka untuk menentukan teknis menjalankan program ini bisa melatih jiwa kepemimpinan murid. Sehingga kelak ketika sudah terjun ke masyarakat mereka menjadi manusia yang mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat, sesuai dengan tujuan pendidikan menurut KHD. Program ini juga bisa menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan dan diwariskan karena menurut KHD , Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat.
• SOSIALISASI MATERI PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN Materi yang saya dapatkan pada modul 3.1 tentang pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran adalah materi yang sangat esensial dalam menjalankan tugasnya sebagai pamong, mapun dalam menjalankan hubungan sosial baik dengan kepala sekolah, rekan sejawat dan orangtua wali murid. Saya sudah mensosialisakan pengetahuan saya tentang langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran kepada Kepala Sekolah dan beberapa rekan guru.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan tidak secara formal tapi secara informal saja. Sosialisasi kepada Kepala Sekolah , saya lakukan saat kami para staff sedang bincang-bincang lepas dengan Kepala Sekolah terkait program-program sekolah yang sedang berjalan. Sedangkan kepada rekan sejawat saya sampaikan ketika kami sedang membahas rencana penilain untuk mapel Bahasa Ingris . Dimana saya menjelaskan langkah-langkah yang saya lakukan dan menunjukan contoh yang sudah saya buat. Dari hasil sosialisasi yang saya lakukan , rekan sejawat menjadi sering sharing dengan saya ketika mendapatkan permasalahan dilema etika yang dihadapinya
2. PRAKARSA PERUBAHAN: MEMBUAT PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS YANG LEBIH MENYENANGKAN DAN MAMPU MENINGKATKAN VOCABULARIES MURID
Dari prakarsa perubahan yang sudah saya lakukan , saya melihat semangat murid-murid dalam belajar bahasa Inggris terlihat lebih tinggi. Melalui kegiatan Aksi Nyata ini murid- murid juga lebih meningkat kemampuan \" Vocabularies\" nya karena mereka belajar dengan lebih antusias dan mereka terlibat langsung dalam proses pembelajaran
3. Gerakan 42 Berbagi Aksi Nyata berupa Program Yang Berdampak Kepada murid yang saya beri nama dengan \" Gerakan 42 Berbagi ini \" berlangsung dengan baik. Dimana murid - murid dilibatkan langsung dalam merancang program dengan meminta pendapat mereka terhadap program yang bisa meningkatkan empati murid. Mereka juga dilibatkan dalam mengumpulkan sumbangan dan membeli barang yang akan disumbangkan , serta membagikan langsung kepada teman-teman yang membutuhkan
Langkah-langkah yang saya lakukan dalam menjalankan aksi nyata ini adalah : • Mensosialisasikan program kepada Kepsek, rekan guru dan murid • Meminta pendapat murid tentang program • Melibatkan murid dalam proses pengumpulan sumbangan, pemilihan barang yang akan dibagikan, teman yang dianggap pantas untuk mendapatkan dan membagikan sumbangan Dari Aksi Nyata ini murid kelihatan sangat senang karena sudah bisa berbagi dengan rekannya sehingga murid lebih berempati dengan keadaan temannya yang lain.
PERASAAN / FEELING
Pembelajaran yang bisa saya ambil dari aksi nyata-aksi nyata yang sudah saya lakukan, Kita harus selalu berpikir positif dalam menjalankan program-program dan perubahan-perubahan yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang berpihak dan berdampak kepada murid. Pada awalnya saya merasa takut dan cemas jika aksi nyata saya tidak akan mendapat sokongan dari kepala sekolah, rekan guru dan murid- murid. Ternyata ketika kita berniat baik untuk melakukan sesuatu yang positif dengan komunikasi yang baik dan terfokus kepada aset yang ada, maka hasilnya insyaAllah akan baik pula.
Tetapi ketika kita memikirkan hanya kekurangan- kekurangan yang akan menghambat program kita , maka ide- ide baik hanya akan menjadi rencana tanpa aksi nyata. Pemanfaatan aset yang ada dengan maksimal, Berpikir positif dengan melihat peluang dari kekurangan yang ada, komunikasi dan kolaborasi antar warga sekolah , orang tua, dan masyarakat sekitar yang baik adalah poin penting dalam menjalankan program/kegiatan yang berpihak dan berdampak pada murid
Untuk penerapan ke depannya saya akan melakukan: • Melaksanakan aksi nyata secara kontinu/berkelanjutan . • Melakukan monitoring dan evaluasi yang lebih baik dari aksi nyata sebelumnya • Menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dengan seluruh warga sekolah, orangtua dan masyarakat sekitar sekolah • Mensosialisasikanlebih intens khususnya program \" Gerakan 42 Berbagi\" kepada orangtua sehingga diharapkan lebih banyak sumbangan yang terkumpul sehingga lebih banyak murid yang membutuhkan yang terbantu
Search
Read the Text Version
- 1 - 23
Pages: