MODUL 3.3.a.6 REFLEKSI TERBIMBING PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
BY: Drs. SOEWONDO, M.Pd EKA SEPTRINA, S.Pd HENDRI ANIS, S.Pd FASILISATOR CGP SMPN 42 PEKANBARU PENGAJAR PRAKTIK ANGKATAN 4
Setelah saya mempelajari modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid saya menemukan hal-hal yang menarik diantara ; Agar dapat menjadikan murid sebagai pemimpin bagi proses pembelajarannya sendiri, kita harus memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya, salah satu caranya adalah dengan mengurangi kontrol kita terhadap mereka. Hubungan yang sebaiknya tercipta antara murid dengan guru adalah hubungan kemitraan.
Hal yang mengejutkan saya setelah mempelajari modul ini adalah bahwa sebenarnya murid-murid itu miliki suara ( voice), pilihan ( choice ), dan kepemilikan ( ownership ) yang akan menjadi poin mereka dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan di dalam dirinya. Ketiga aspek tersebut harus di sematkan dengan hati-hati dalam lingkungan belajar yang otentik yang akan mensyaratkan seluruh anggota komunitas terlibat dalam prosesnya. Profil Pelajar Pancasila akan bisa diwujudkan dengan menumbuhkembangkan Kepemimpinan murid ini , sehingga bisa dikatakan bahwa program-program kepemimpinan murid wajib di selenggarakan di sekolah. Agar mampu menumbuhkembangkan Kepemimpinan Murid maka guru/sekolah harus membangun lingkungan yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dengan melibatkan komunitas seperti komunitas keluarga, komunitas kelas dan antar kelas, komunitas sekolah, komunitas sekitar sekolah, dan komunitas yang lebih luas.
Saya berkomitmen setelah memahami dan mempelajari materi ini saya akan berusaha berusaha melatih kepemimpinan murid dengan mengurangi kontrol saya terhadap murid-murid saya khususnya dalam kelas saya seperti membuat kesepakatan kelas bersama, memberi kesempatan murid untuk menentukan kelompok mereka sendiri, menentukan tujuan pembelajaran yang ingin mereka raih, memilih media pembelajaran yang mereka sukai dan lain-lain
Hal yang menantang bagi saya untuk memahami apa yang di sampaikan dalam modul ini adalah perbedaan mendasar dari kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, kemudian pemahaman terhadap promosi suara, pilihan dan kepemilikan dengan kegiatan yang bervariasi sehingga murid-murid belajar kepemimpinan tersebut secara otentik.
Saya merasa saya memiliki sumber-sumber dukungan untuk membantu saya menyusun program yang berdampak kepada murid seperti; Kepala Sekolah yang selalu mendukung setiap program yang diusulkan guru-guru dalam rangka meningkatkan mutu sekolah, rekan-rekan sejawat yang sebagian besar mau diajak bekerjasama , Komite kelas yang mau memberikan bantuan baik materil maupun tenaga dalam mensukseskan program sekolah, Kerjasama yang sudah dibangun oleh kepala sekolah dengan beberapa sekolah dan instansi lain seperti puskesmas, BNN, Polsek , pemuka masyarakat dan lain-lain, kemudian dengan budaya gotong royong yang terbangun dengan motto sekolah bersama kita bisa
Terima Kasih Atas Perhatian Kalian Semua!
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: