Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LKMBD_Kelompok 8_PKN

LKMBD_Kelompok 8_PKN

Published by andinipratiwiiii24, 2021-10-19 23:34:02

Description: LKMBD_Kelompok 8_PKN

Search

Read the Text Version

PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA DISUSUN OLEH : ANDINI PRATIWI 1913053061 FAHIRATUSANIA 1913053074

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penyusunan LKMBD yang berjudul Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga. Adapun tujuan pembuatan LKMBD ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Pembelajaran PKN SD. LKMBD ini dapat menjadi sebuah media untuk meningkatkan mutu pembelajaran siswa. Tujuan utama penyajian LKMBD ini adalah memberikan kemudahan bagi calon guru ataupun peserta didik untuk melaksanakan proses pembelajaran. Tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dayu Rika Perdana, S. Pd, M. Pd pada mata kuliah Pembelajaran PKN SD yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan LKMBD yang berjudul Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga. Tim penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan LKMBD masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk meningkatkan kualitas LKMBD yang lebih baik. Lampung, Oktober 2021 Tim penyusun

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... 1 KATA PENGANTAR......................................................................................... 2 DAFTAR ISI........................................................................................................3 LEMBAR KERJA MAHASISWA BERBASIS DIGITAL ............................. 4 UJI KOMPETENSI ............................................................................................ 10 RUBRIK PENILAIAN ....................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13 [LKMBD] Page 3

LKMBD Tujuan dari Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Digital : 1. Mahasiswa mampu memahami materi pendidikan nilai moral di lingkungan keluarga. 2. Mahasiswa mampu menyusun LKMBD sebagai salah satu upaya memudahkan mengajarkan nilai dan moral dalam pembelajaran. 3. Mahasiswa mampu mengembangkan Lembar Kerja Berbasis Digital agar menjadi seorang guru yang profesional. Kompetensi yang ingin dicapai: 1) Memahami materi Pendidikan Nilai dan Moral 2) Memahami materi Pendidikan Nilai Moral di lingkungan keluarga Petunjuk Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Digital : A. Bagi Mahasiswa/Kelompok 1. Disediakan materi pendidikan nilai dan moral di lingkungan keluarga. 2. Secara berkelompok, mahasiswa membaca isu/permasalahan dalam lingkungan keluarga. 3. Kelompok bisa menggunakan berbagai literatur mengenai Pendidikan nilai dan moral di lingkungan keluarga dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, dll. 4. Mahasiswa mempresentasikan materi yang telah dipelajari. 5. Mahasiswa menyelesaikan tugas pada Lembar Kerja Mahasiswa Berbasis Digital ini dengan tepat waktu. B. Bagi Guru/Dosen 1. Mendampingi dan memberikan bimbingan untuk kemudahan mahasiswa menyelesaikan kegiatan pembelajaran 2. Menilai sesuai rubrik yang ditetapkan. Estimasi waktu : 2 x 120 Menit [LKMBD] Page 4

PENDIDIKAN NILAI MORAL DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Pengertian Pendidikan Nilai Moral Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Purwodarminto dinyatakan bahwa nilai adalah harga, hal-hal yang berguna bagi manusia. Menurut I Wayan Koyan (2000 :12), nilai adalah segala sesuatu yang berharga. Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Kohlberg mengklasifikasikan nilai menjadi dua, yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif. Nilai obyektif atau nilai universal yaitu nilai yang bersifat instrinsik, yakni nilai hakiki yang berlaku sepanjang masa secara universal. Termasuk dalam nilai universal ini antara lain hakikat kebenaran, keindahan dan keadilan. Adapun nilai subyektif yaitu nilai yang sudah memiliki warna, isi dan corak tertentu sesuai dengan waktu, tempat dan budaya kelompok masyarakat tertentu. Menurut Richard Merill dalam I Wayan Koyan (2000 : 13) menyatakan bahwa nilai adalah patokan atau standar yang dapat membimbing seseorang atau kelompok ke arah Adapun pengertian moral berasal dari bahasa latin mores, dari suku kata mos yang artinya adat istiadat, kelakuan, watak, tabiat, akhlak (K.Prent, et al dalam Soenarjati 1989 : 25). Dalam perkembangannya moral diartikan sebagai kebiasaan dalam bertingkah laku yang baik, yang susila (Amin Suyitni, dalam Soenarjati 1989 : 25). Dari pengertian itu dikatakan bahwa moral adalah berkenaan dengan kesusilaan. Seorang individu dapat dikatakan baik secara moral apabila bertingkah laku sesuai dengan kaidahkaidah moral yang ada. Sebaliknya jika perilaku individu itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada, maka ia akan dikatakan jelek secara moral. Pendidikan moral penting diberikan kepada anak sejak usia dini. Pendidikan moral bertujuan pada pembentukan sikap dan perilaku seseorang agar dapat bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah moral yang berlaku di lingkungan [LKMBD] Page 5

sosialnya. Oleh karena itu adanya pendidikan moral akan menentukan mudah tidaknya seseorang dapat diterima di dalam lingkungan sosialnya. Hal ini mengingat bahwa dalam berinteraksi dengan orang lain tidak hanya menuntut kecerdasan orang secara kognitif, akan tetapi diperlukan kecerdasan afektif dan psikomotor. Kecerdasan afektif dapat dikembangkan melalui pendidikan moral. Adanya pendidikan moral bukanlah tanpa tujuan. Sasaran pendidikan moral adalah sebagai berikut: 1. Membina dan menanamkan nilai moral dan norma, 2. Meningkatkan dan memperluas tatanan nilai keyakinan seseorang atau kelompok, 3. Meningkatkan kualitas diri manusia, kelompok atau kehidupan, 4. Menangkal, memperkecil dan meniadakan hal-hal yang negatif, 5. Membina dan mengupayakan terlaksananya dunia yang diharapkan, 6. Melakukan klarifikasi nilai intrinsik dari suatu nilai moral dan norma dan kehidupan secara umum. B. Pendidikan Nilai Moral di Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama, pertama karena keluarga merupakan lingkungan awal sebelum anak itu mengenal warna dan utama karena keluarga menjadi lingkungan sosial dan emosional di mana hal itu sangat memberikan kualitas pengalaman sehingga menjadi faktor determinan untuk membentuk kepribadian seorang anak (Wahy, 2012). Menurut pendapat M.I Silaeman fungsi keluarga ada delapan jenis yaitu: (1) fungsi edukasi, (2) fungsi sosialisasi , (3) fungsi Proteksi, (4) fungsi afeksi, (5) Fungsi religius, (6) fungsi ekonomi, (7) fungsi rekreasi, (8) fungsi biologis. Jika dilihat beberapa fungsi keluarga yang sebutkan tadi salah satu fungsi keluarga ialah fungsi pendidikan. Hal ini berarti bahwa orang tua sebagai pendidik pertama dan utama mempunyai kewajiban dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak termasuk pendidikan nilai moral (Syahraeni, 2015). [LKMBD] Page 6

Keluarga merupakan institusi pendidikan utama dan pertama bagi anak. Karena anak pertama kalinya mengenal pendidikan di lingkuangan keluarga, sebelum mengenal masyarakat yang lebih luas. Disamping itu keluarga dikatakan sebagai peletak pondasi untuk pendidikan selanjutnya. Pendidikan yang diterima anak dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya disekolah (Suarmini, 2014). Orang tua memegang peran yang sangat besar dalam mendidik anaknya. Baik buruknya anak-anak dimasa mendatang banyak ditentukan oleh pendidikan dan bimbingan orang tuanya. Karena, didalam keluarga itulah anak pertama kali memperoleh pendidikan sebelum pendidikan-pendidikan yang lain. Sejak anak lahir dari rahim ibunya, orang tua selalu memelihara anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan mendidiknya secara baik dengan harapan anak- anaknya tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang baik. Pendidikan yang diberikan dilingkungan keluarga berbeda dengan pendidikan yang dilaksanakan disekolah, karena pendidikan dalam keluarga bersifat informal yang tidak terikat oleh waktu dalam program pendidikan secara khusus (Ansori, 2011). Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui proses intraksi dan sosialisasi didalam keluarga itu sendiri. Esensi pendidikan tersirat didalam integras keluarga, baik didalam komunikasi antara sesama anggota keluarga, dalam tingkah laku keseharian orang tua dan anggota keluarga lainnya juga dalam hal-hal lainnya yang berjalan dalam keluarga semuanya merupakan sebuah proses pendidikan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus selalu memberikan contoh tauladan yang baik kepada anak- anak mereka, karena apapun kebiasaan orang tua dirumah akan selalu dilihat dan dicerna oleh anak-anak (Pratama, 2019). Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai, moral, dan aturan pergaulan serta pandangan kepada anggota keluarga. Orang tua sangat berperan aktif dalam proses menanamkan nilai- moral karena orang tua merupakan pondasi utama dasar perilaku bagi anak- anaknya. Dengan ditanamkannya nilai-moral oleh orang tua, maka pada tahap [LKMBD] Page 7

perkembangan selanjutnya anak akan mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah, sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak diharapkan akan lebih mudah membedakan antara perbuatan mana yang perlu diikuti dan perbuatan mana yang harus dihindari. Sejalan dengan semakin pesatnya arus globalisasi yang dicirikan dengan derasnya arus informasi dan teknologi ternyata dari satu sisi memunculkan persoalan-persoalan baru yang kerap kita temukan pada diri individu dalam suatu masyarakat. Munculnya kenakalan remaja, tawuran antar pelajar, narkoba, penyimpangan seksual, kekerasan serta berbagai bentuk penyimpangan penyakit kejiwaan, seperti strees, depresi, dan kecemasan, adalah bukti yang tak ternafikan dari adanya dampak negatif dari kemajuan peradaban kita. Hal ini kemudian secara tidak langsung berpengaruh tidak baik pula pada kemapanan dan tatanan masyarakat damai seperti kita semua harapkan (Mukhtar, 2005). Fenomena ini dalam rumusan sederana bisa dikatakan bahwa semakin meoderen dan maju sebuah masyarakat akan semakin kompleks dan beragam problematika kehidupan yang akan dijumpai. Masalah moral adalah sautu masalah yang menjadi perhatian orang dimana saja, baik dalam masyarakat dan telah maju, maupun dalam masyarakat yang terbelakang. Karena kerusakan moral seseorang mengganggu ketentaraman yang lain. Jika dalam suatu masyarakat banyak yang rusak moralnya, maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu (Hudiarini, 2017). Jika ditinjau keadaan masyarakat Indonesia terutama dikota-kota besar sekarang ini akan kita dapati bahwa moral sebagian anggota masyarakat telah rusak atau mulai merosot. Jika kita bagi gejala-gejala yang menunjukan kemerosotan moral pada anak-anak muda dapat digolongkan seagai berikut: 1) Kenakalan ringan, misalnya keras kepala, tidak mau patuh pada orang tua dan guru, lari (bolos) dari sekolah, tidak mau belajar, sering berkelahi, suka mengeluarkan kata-kata yang kurang sopan, cara berpakaian, dan lain sebagainya. [LKMBD] Page 8

2) Kenakalan yang mengganggu ketentraman dan keamanan orang lain, misalnya mencuri, memfitnah, merampok, menodong, menganiaya, merusak milik orang lain, membunuh, kebut-kebutan dan lainnya. 3) Kenakalan seksual, baik terhadap jenis lain (betero-seksual) maupun terhadap orang sejenis “homo-seksual” (Siska Yanti, Berchah Pitoewas, 2013). Kenakalan-kenakalan atau kerusakan-kerusakan moral yang disebut diatas adalah diantara bermacam-macam kelakuan anak-anak yang menggelisahkan orang tuanya sendiri dan juga ada yang menggelisahkan dirinya sendiri. Tidak sedikit orang tua yang mengeluh kebingungan menghadapi anak-anak yang tidak bisa lagi dikendalikan baik oleh orang tua maupun guru-gurunya sendiri. Maka dari itu, Pendidikan moral yang harus ditanamkan kepada anak oleh orang tua yakni penanaman nilai Kejujuran, penanaman nilai Kerukunan, penanaman nilai Kerjasama, penanaman nilai Sopan Santun, dan penanaman nilai Disiplin. Dalam hal ini orang tua bisa memberikan melalui nasehat secara langsung kepada anak, dan juga orang tua dapat memberikan contoh yang positif dalam bertindak dan berperilaku karena anak ini akan lebih mencontoh perilaku orang tua nya. Orang tua harus memberitahu anaknya bagaimana cara menjawab pertanyaan dengan jawaban yang sopan. Perilaku yang dilakukan orang tua baik atau buruk akan mudah dilihat dan kemudian akan ditiru dan dilakukan oleh anak. [LKMBD] Page 9

TUGAS KELOMPOK Menganalisis Nilai Moral di Lingkungan Keluarga ◆ Masing-masing mahasiswa melihat nilai moral yang diterapkan didalam lingkungan keluarga. ◆ Tiap mahasiswa mencatat, apakah semua anggota di rumah sudah menanamkan nilai moral yang baik dan benar? ◆ Rangkum dan buatlah menjadi poster! ◆ Presentasikan di depan kelas! TUGAS INDIVIDU 1. Jelaskan mengapa sebagian para pemimpin kita (pejabat) memiliki ◆moralitas yang kurang baik, seperti korupsi, kolusi, jalan pintas (suka menerabas) ? Apakah semua disebabkan karena kegagalan pendidikan di Indonesia terutama PKn? Jelaskan argumen anda [LKMBD] Page 10

[LKMBD] Page 11

PENILAIAN PENGETAHUAN a. Menjawab soal dengan kritis, tepat dan benar Nilai : ������������������������ perolehan x 100 ������������������������ ������������������������������������������������ [LKMBD] Page 12

DAFTAR PUSTAKA Noviansyah, Ahmad. Maimunah. 2020. Pendidikan Moral Pada Lingkungan Keluarga Untuk Mengatasi Kenakalan Remaja Pada Masa Mendatang. Jurnal Pendidikan. Vol 11 No (1) Hal (34-36). Purwaningsih, Endang. 2010. Keluarga dalam Mewujudkan Pendidikan Nilai Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Nilai Moral. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora Vol 1 No (1) Hal (47-48). Wuryandani, Wuri. 2010. Peranan Keluarga Dalam Menanamkan Nilai Moral Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Vol 4 No (1) Hal (77-79). [LKMBD] Page 13


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook