Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Laporan Observasi_Pengenalan Budaya_Kelompok 1

Laporan Observasi_Pengenalan Budaya_Kelompok 1

Published by Viani, 2022-06-21 17:02:42

Description: Laporan Observasi_Pengenalan Budaya_Kelompok 1

Search

Read the Text Version

LAPORAN HASIL OBSERVASI PENGENALAN BUDAYA DI DAERAH CIREBON Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Semester Mata Kuliah Pengenalan Budaya Dosen Pengampu: Agus Mahardika, M. Hum. Disusun Oleh: Kelas B/ Kelompok 1: 1. Susan Nur Ajija (2108110038) 2. Sri Rahayu (2108110039) 3. Muhammad Faqih Hadi (2108110040) 4. A. Wildan Syauqy (2108110043) 5. Dina Fitri Alya (2108110046) 6. Dinda Sachyakarti (2108110049) 7. Viani (2108110056) 8. Hakim Baihaqi (2108110057) JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN IAIN SYEKH NURJATI CIREBON TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan limpahan nikmat, rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan hasil observasi yang berjudul “PENGENALAN BUDAYA DI DAERAH CIREBON” dengan tepat waktu. Shalawat dan salam senantiasa dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa zaman gelap gulita ke zaman yang terang benderang. Laporan Hasil Observasi ini kami susun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Pengenalan Budaya. Selain itu, laporan observasi ini bertujuan untuk menambah wawasan penulis dan pembaca sehingga kita dapat mengetahui fungsi dari akal, hati, dan intuisi yang baik serta diharapkan bisa menerapkannya sesuai dengan kondisi dan situasi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus Mahardika, M. Hum. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Pengenalan Budaya. Terima kasih juga disampaikan kepada para pihak terkait yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan tugas laporan hasil observasi ini. Penulis menyadari bahwa dalam laporan hasil observasi ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam tata cara penulisan, penggunaan kata yang belum sesuai dengan kaidah serta dalam isi laporan hasil observasi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menjadikan laporan hasil observasi ini lebih baik lagi kedepannya. Cirebon 21, Juni 2022 Penulis ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii PEMBAHASAN .................................................................................................................. 1 A. SEJARAH DAERAH CIREBON ............................................................................ 1 B. TEMPAT BERSEJARAH DAERAH CIREBON ................................................... 1 C. KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DAERAH CIREBON .................................. 7 D. TEMPAT WISATA DAERAH CIREBON ............................................................. 9 E. MAKANAN KHAS DAERAH CIREBON ............................................................. 11 SIMPULAN ......................................................................................................................... 13 iii

1. Sejarah Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran), karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat tinggal atau berdagang. Mengingat pada awalnya sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai serta pembuatan terasi, petis, dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (belendrang) dari udang rebon inilah berkembanglah sebutan cairebon (Bahasa Sunda:, air rebon) yang kemudian menjadi Cirebon. Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan di kepulauan Nusantara maupun dengan bagian dunia lainnya. Selain itu, Cirebon tumbuh menjadi cikal bakal pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.  Tempat Bersejarah di Cirebon 1) Gua Sunyaragi Taman Sari Gua Sunyaragi adalah tempat untuk meditasi atau bertapa (bahasa dulunya) namun, bahasa modernnya ialah tempat tafakur atau berdzikir. Sunyaragi mempunyai arti serta makna tersendiri yang diambil dari kata Sunyaragi, “Sunya” itu, “Sunyi” “Ragi” itu “Raga”. Jadi kesimpulannya Sunyaragi ialah tempat nyepinya jiwa sepi atau (sunyi) sebagai bahasa kasarnya yang berguna untuk menyucikan atau membersihkan diri. Kemudian terdapat tempat bermainnya, yang dulu terdapat satu kesultanan, namanya kesultanan Cirebon, akhirnya terpecah menjadi tiga kesultanan yaitu kesultanan kesepuhan, kesultanan kanoman, dan kesultanan kecirebonan. Gua Sunyaragi ialah gua yang dibangun secara sendiri, dibangunnya oleh keturunan syekh Syarif Hidayatullah. 1

Pembangunan atau pembentukan di taman sari Goa Sunyaragi ialah dibangunnya ada tiga tempat yakni, yang pertama pada 1566 (masanya belum kesultanan, masih zamannya panembahan. Diambil dari anaknya kakaknya, yang bernama pangeran Walasungsang Bah Kuwu, namanya Nyi Mas Paku Mati, istri pertama dari Syekh Hidayatullah, maka dari itu disebutlah panembahan Paku Mati yang pertama, itu pada zamannya pangeran Mas Ibnu Arifin yang membangun komplek Goa Peteng (Goa Gelap). Yang kedua pada 1703 itu sudah masuk kesultanan, namanya Sultan Jamaludin dan adiknya pangeran karangan. Yang ketiga komplek keluarga gemut 1788, dibangun oleh sultan yang kelima yang bernama Sultan Safiudin atau dijuluki Sultan Mata Ngaji, dijuluki karena beliau pintar dalam mengaji. Goa Sunyaragi yang membuat uniknya adalah bangunannya yang ditempel- tempelkan atau dibentuk disini itu adalah bukan Goa yang dibangun secara sendiri tetapi, Goa yang dibangun berasal dari pantai gunung kidul atau laut selatan kemudian, dibawa batu- batunya dan diberi nama yaitu batu karang, jadi dapat disimpulkan bukan hasil dari batu yang asal- asalan tetapi batunya berasal dari gunung kidul atau laut selatan. Bentuk batunya ialah batu karang laut yang langsung dibawa dari gunung kidul laut selatan, dengan beberapa bantuan untuk membawa batu karang tersebut yaitu, secara logika pada zaman dahulu belum terdapat alat bantu. Jadi dalam menempelkan batu karangnya yaitu dengan pasir gunung dicampur dengan putih telur. Kemudian terdapat beberapa bagian Gua yang ada di sekitar Gua Sunyaragi yaitu:  Gua sunyaragi: nama tempatnya, ada beberapa bagian macam guanya, masing-masing berbeda-beda, yang pertama namanya gua pengawal, pengawal itu istilahnya tempat mengumpulnya prajurit pilihan dari kesultanan Cirebon, yang dikumpulkan di gua pengawal. Gua pengawal itu bentuknya seperti ruangan.  Gua Pande kemasan: istilahnya yaitu tempat pembuatan pedang, golok, arit atau bisa disebut sebagai tempat pembikinan alat tajam, 2

dan selain untuk membuat alat tajam juga tempat pemimpinan peralatan perabotan rumah tangga kesultanan.  Gua Simanyang: bentuknya seperti pos jaga, istilahnya untuk tempat berjaga yang ditugaskan kepada prajurit. Jadi seperti pos satpam didepannya, ada bangunan bangsa enam, bangsa artinya tempat fungsinya untuk memberikan wejangan atau nasehat apabila prajurit itu ingin melakukan latihan perang, tetapi prajurit diarahkan terlebih dahulu kemudian diberi nasehat dahulu oleh sultannya, dan biasanya empat nasehat bangunannnya seperti monum jadi jika seseorang masuk ke dalam monumen itu pasti akan menjumpai bangunan mande beling, mande itu “bake” atau tempat duduk yang terbuat dari marmer atasnya, belingnya itu “keramik-keramik yang berasal dari belanda” . Kemudian sejak zaman dahulu terdapat mitos yaitu perawan yang belum menikah, atau dijuluki sebagai patung perawan sungki, dulu terdapat mitos di patung tersebut bahwa perawan yang belum menikah dilarang menyentuh patung perawan sungki. Alasannya yaitu jikalau menyentuh patung tersebut mitosnya adalah susah mendapatkan jodoh, kecuali suami-istri. Patung perawan sungki tempatnya berada di depan pintu masuk gua peteng.  Gua Peteng, peteng artinya “gelap”, fungsinya untuk melatih ilmu kedorotan organ tubuh. Diatas nya terdapat menara jungkuk kuncit (bahasa dulu) sekarang menjadi bendara pengawas, puncak paling tinggi.  Gua Langse, langse itu bahasa china kuno yang artinya itu “tirai” yang terbuat dari air. Taman Sari Gua Sunyaragi dahulunya ialah dijuluki sebgai taman air Sunyaragi namun, airnya sudah tidak berfungsi maka dari itu sekarang airnya ditimbun dan kemudian ditutup. Kemudian terdapat Jalan kandang perahu, tempatnya perahu dulu jadi ketika kita ingin mengunjungi Gua Sunyaragi kita harus memakai perahu dulu, jadi seolah-olah seperti di pulau 3

ngapung di atas air, maka dari itu dahulu disebutnya sebagai “segaran amparan jati” (bahasa dulu, bahasa jawa). Sebelahnya terdapat patung gajah, melambangkan tahtanya raja, kekuatan. Kemudian terdapat dua bangunan, namanya bangunan bangsa panembahan, kamar kaputraan (laki-laki) dan kaputrian (perempuan). Jadi istilah kamar kaputraan itu bukan untuk tidur, melainkan untuk belajar, jadi belajarnya laki-laki dan perempuan itu terpisah. Yang kedua “bale kambang” adalah pusatnya air yang dibawa semua, yang dibangun menggunakan kayu jati semua, fungsinya dahulu untuk mengayunkan gamelan dan juga untuk belajar ngaji. Di sisi lain “bale kambang” dilambangkan untuk contoh kehidupan kita yang hidup di dunia ini. Bangunan ini mudah goyah jika terkena air ngambang.  Gua Arga Jumut, arga artinya “besar”, jumut itu “mengambil”, fungsinya untuk pertemuan orang besar atau hiding besar, jadi pada zamannya sultan kelima itu untuk persenian, runding matur siasap melawan belanda, alasannya karena ada yang membocori, sepatonya hancur pada zaman belanda. Selain itu Gua Arga Jumut juga berfungsi untuk menerima sekaligus berkumpulnya tamu- tamu penting. Maka dari itu, tempat penyambutannya di Gua Arga Jumut. Selain itu juga tempat penyediaan makanan atau hidangan. Kemudian dibagian belakang terdapat fortal pintu yang bisa menembus ke China mitosnya seperti itu. Syekh Syarif Hidayatullah cucunya dari Prabu Siliwangi anak dari perempuan, Prabu Siliwangi mempunyai anak tiga, yang pertama pangeran Walasungsang, dimasa Rarasantang Ibunya dari Syekh Syarif Abdullah, yang akhirnya menikah dikaruniai dua anak yaitu anaknya laki-laki semua. Yang berpasangan dengan kesultanan kerajaan mesir atau kerajaan mesir, yang berhubungan dengan kanjeng nabi sholallahu’alaihi wasalam akhirnya menikah dan dikaruniai anak laki-laki semua yaitu Syekh Syarif Hidayatullah 4

yang dulunya mengabdi di Gunung Djati dan adiknya Syekh Nurullah.  Gua Padang Hati atau bisa disebut penenang hati. Jadi kalau kita mempunyai masalah disitulah tempat pencerahannya (mitosnya).  Monumen china, bentuknya seperti kuburan china, tapi bukan makam, itu hanya simbolisasi saja, bentuk penghargaan untuk keturunan china. Maka dari itu, sampai sekarang masih dipakai, yang berguna untuk tempat penguburan keturunan china ketika meninggal dunia.  Pohon Kelengkeng yang berasal dari China langsung yang umurnya kurang lebih 300 tahun lebih, tinggal kulit dan akarnya saja, tidak pernah berbuah dari dulu sampai sekarang.  Patung Garuda yang sedang dililit Ular seperti orang yang sedang duduk. Disimbolkan dalam patung garuda dililit ular yang artinya kita sebagai manusia janganlah bersifat sombong atau ria karena semua itu titipan dari yang maha kuasa.  Gua Kelanggengan, artinya abadi. Gua Langgeng fungsinya untuk melanggengkan jabatan atau mengabadikan jabatan seorang pejabat tinggi dan rajanya.  Gua Lawan dan Gua Pawon. Gua Pawo fungsinya untuk menyimpan makanan yang sudah siap pakai.  Gedung Pendopo atau Gedung Pisang Gerangan. Dibangunnya setelah dibuatnya Situs Galem. Pendopo dibangunnya pada tahun 1848 oleh Ibunda Ratu Adimah, fungsinya sebagai simbol yang ingin mempunyai keturunan maka tempatnya disini di Gedung Pendopo.  Tulisan Gua Sunyaragi. Panggung budaya sunyaragi, atau panggung terbuka sunyaragi jadi, dulu fungsinya untuk pentas seni. 5

2) Keraton Kasepuhan Cirebon Keraton Kasepuhan Cirebon adalah salah satu peninggalan bersejarah besar dari Kerajaan atau Kesultanan Cirebon. Keraton Kasepuhan ini dibangun pada tahun 1430 oleh pangeran Cakrabuana. Keraton ini memiliki nama lain yaitu Keraton Pakungwati yang disematkan langsung oleh Pangeran Cakrabuana. Nama Pakungwati ini diambil sebagai bentuk kasih sayang dari Pangeran Cakrabuana pada sang putri, Ratu Ayu Pakungwati. Keraton Kasepuhan Cirebon ini masih berdiri kokoh hingga saat ini dan merupakan bangunan yang dijaga sebaik mungkin oleh pihak terkait. Keraton ini menghadap ke arah utara sebagaimana Keraton pada umumnya yang selalu dibuat menghadap ke arah utara dan berdekatan dengan tempat ibadah 3) Keraton Kacirebonan Keraton Kacirebonan merupakan sebuah bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1800 M. Bangunan ini difungsikan sebagai alat penyimpan barang-barang berharga seperti alat perang, wayang, gamelan dan keris. Keraton ini berbentuk memanjang dari arah utara ke selatan sama halnya dengan keraton-keraton lain yang ada di Cirebon. Lebar dari Keraton Kacirebonan ini mencapai 46.500 meter persegi dengan corak bangunan tradisional berpadu dengan bangunan khas Eropa. Sama halnya dengan Keraton Kasepuhan Cirebon, Keraton Kacirebonan ini juga dijaga sebaik mungkin oleh pihak-pihak terkait agar peninggalan bersejarah ini dapat lestari dan tetap utuh. 4) Keraton Kanoman Setelah Keraton Kasepuhan Cirebon dan Keraton Kacirebonan, masih ada Keraton Kanoman yang mana Keraton ini dibangun pada tahun 1678 M oleh Pangeran Mohamad Badridin atau yang akrab dikenal Pangeran Kertawijaya dengan luas sekitar 6 hektar. Keraton ini masih mengemban tradisi atau adat istiadat seperti melakukan tradisi Grebeg Syawal dan berziarah pada makam para leluhur. Keraton yang berlokasi tak jauh dari Pasar Kanoman ini memiliki banyak sekali titik bersejarah di 6

dalamnya seperti alun- alun keraton dan beberapa bangunan serta benda lainnya. Beberapa benda yang masih tersimpan di Keraton Kanoman ini diantaranya adalah Paksi Naga Liman, sebuah kereta yang dahulu sering digunakan oleh para pemerintah kesultanan. 5) Masjid Sang Cipta Rasa Peninggalan bersejarah dari kerajaan Cirebon yang selanjutnya adalah Masjid bernama “Sang Cipta Rasa” yang mana masjid ini konon merupakan masjid tertua yang ada di Cirebon. Masjid Sang Cipta Rasa yang berlokasi di dalam kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon ini dibangun pada tahun 1480 M. Pembangunannya melibatkan sekitar 500 orang yang diambil dari Demak, Majapahit, dan masyarakat Cirebon itu sendiri. Ada kisah tersendiri dari berdirinya masjid ini yaitu konon masjid ini dahulu memiliki kemuncak atap namun berpindah ke Masjid Agung Banten saat adzan pitu tengah dikumandangkan. Hingga saat ini, tradisi adzan pitu (tujuh) masih dilakukan ketika Shalat Jumat dan menjadi tradisi secara turun temurun 2. Kesenian dan Kebudayaan Daerah Cirebon Cirebon adalah kota yang kaya akan kesenian dan budaya. Cirebon memiliki banyak kesenian dan budaya diantaranya wayang kulit, topeng, sintren, berokan, tayuban, masres, tarling dan lain sebagainya.  Tari Topeng Cirebon Kebudayaan yang melekat pada masyarakat Cirebon merupakan perpaduan berbagai budaya yang datang dan membentuk ciri khas. tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari beberapa pertunjukan khas masyarakat Cirebon antara lain Tarling, Tari Topeng Cirebon, Sintren, Kesenian Gembyung, dan Sandiwara Cirebonan. Kota ini juga memiliki beberapa kerajinan tangan. di antaranya Topeng Cirebon, Lukisan Kaca, Bunga Rotan, dan Batik. Salah satu ciri khas batik asal Cirebon yang tidak ditemui di tempat lain adalah motif Mega Mendung, yaitu motif berbentuk seperti awan bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif Mega Mendung adalah ciptaan Pangeran Cakrabuana (1452-1479), yang hingga kini masih kerap digunakan. Motif tersebut 7

didapat dari pengaruh keraton-keraton di Cirebon. Karena pada awalnya, seni batik Cirebon hanya dikenal di kalangan keraton. Sekarang di Cirebon, batik motif mega mendung telah banyak digunakan berbagai kalangan. Selain itu terdapat juga motif-motif batik yang disesuaikan dengan ciri khas penduduk pesisir  Wayang Kulit Wayang Kulit adalah pertunjukan yang garapannya terdiri dari gabungan beberapa cabang seni (satu dengan yang lainnya saling menunjang, serempak dan harmonis). Sebagai pokok atau penonjolan yang diutamakan memakai peraga wayang. Pagelaran wayang bersifat universal (gabungan dari beberapa seni). unsur yang melengkapi dalam garapan pertunjukan wayang adalah seni sastra, karawitan, drama, seni rupa dan seni pentas.  Tarling Klasik Tarling Klasik adalah kesenian khas daerah Cirebon yang lahir diperkirakan tahun 1934 dan hingga saat ini masih populer digemari baik oleh masyarakat regional maupun nasional. Alat musik yang digunakan sangat sederhana yaitu gitar atau guitar dan bangsing atau suling miring dilengkapi oleh alat musik lainnya seperti gong kendi, kecrek sendok, gendang terbuat dari tong sabun diberi karet untuk mengiringi lagu khas Cirebonan. Dari dua buah alat musik gitar dan suling lahirlah kesenian yang disebut TARLING yang merupakan akronim dari kedua kata gitar dan suling.  Sandiwara Sandiwara adalah kesenian teater yang berkembang di Cirebon diperkirakan berkembang sejak tahun 1945. Seni sandiwara merupakan salah satu jenis seni hiburan, di dalamnya ada tarian seperti Tari Serimpi, tari Bedaya dan dilanjutkan dengan cerita yang diambil dari babad Cirebonan atau cerita rakyat. Waditra yang digunakan adalah rancak bonang, kemyang, saron, titil, penerus, gong, gendang, seruling dsb. Kedua tarian ini berkarakter putra bersifat gagah dengan ciri-ciri kualitas tenaga kuat dan jangkauan ruang yang luas dengan tempo cepat. Gending yang mengiringi tari Tumenggung Magang Diraja adalah Gending 8

Tumenggung atau Barlen, sedangkan tari Jinggananom diiringi dengan musik Bendrong.  Tayuban Tayuban konon lahir di lingkungan keraton dan digunakan untuk menghormati tamu-tamu agung juga digunakan untuk acara-acara penting seperti pelakrama agung (perkawinan keluarga Sultan), tanggap warsa, peringatan ulang tahun, papakan, atau sunatan putra dalem. Tayuban kemudian menyebar dan berkembang di masyarakat dengan pengaruh negatif baik datangnya dari luar maupun dari dalam. Waditra yang digunakan adalah laras pelog, gendang, bedug, saron, bonang dsb. Wiyaga berjumlah 15 orang. Busana Wiyaga bendo, baju taqwa, kain batik dan celana sontok. Busana Ronggeng kembang goyang, melati suren, sanggung bokor, cinatok, sangsangan, krestagen dan alat perhiasan.  Sintren atau Lais Sintren atau Lais menurut dugaan sudah ada sejak zaman animisme dan dinamisme, dimana pada zaman itu digunakan sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi dengan arwah para leluhur. Pada zaman perkembangan agama Islam di Cirebon juga digunakan sebagai media dakwah dalam menyebarkan agama Islam, dimana sangat banyak pesan-pesan terselubung yang mencerminkan falsafah agama Islam. Waditra yang digunakan pada Sintren adalah buyung tanah, bumbung/ruas bambu, kendi tanah dan kecrek. Para pelaku adalah seorang dalang sintren atau lais bodor, wiyaga 4-7 orang, juru dupa, juru kawih sebanyak 12 orang. 3. Tempat Wisata Di daerah Cirebon banyak sekali destinasi wisata yang ada di daerah Cirebon seperti:  Bukit Gronggong Bukit yang berlokasi di Jalan Patapan, Kecamatan Beber ini terkenal akan pemandangannya yang indah sehingga sering menjadi incaran para wisatawan. Bukit Gronggong adalah sebuah bukit yang dijadikan sebagai tempat wisata dengan menampilkan panorama indah hutan yang ada di bawah bukit, serta kota Cirebon dari kejauhan. 9

 Situ sedong Situ Sedong menjadi destinasi wisata Cirebon yang merupakan peninggalan dari jaman penjajahan kolonial Belanda. Pada masa penjajahan Belanda, Setu Gedong ini dibangun pada tahun 1918-1921 sebagai irigasi untuk perkebunan serta pertanian yang ada di area sekitarnya. Saat ini, Situ Gedong menjadi salah satu objek wisata Cirebon yang menghadirkan suasana nyaman dan tenang dengan pemandangan indah dan latar belakang Gunung Ceremai.  Wanawisata Ciwaringin Wanawisata Ciwaringin adalah salah satu wisata Cirebon yang mempunyai keindahan alam yang memukau. Tempat wisata ini sebenarnya merupakan hutan kayu putih dengan gunung di belakangnya.  Telaga Niren Telaga Niren memiliki air yang sangat jernih dan bening sehingga sering kali dijuluki dengan nama telaga biru karena warna airnya. Daya tarik air yang jernih ini akan terlihat sangat apik saat difoto. Ditambah lagi, tempat wisata ini juga memiliki beberapa spot cantik untuk berfoto.  Desa wisata Cikalahang Desa Wisata Cikalahang adalah salah satu destinasi wisata Cirebon yang cocok dikunjungi sebagai tempat untuk healing atau bersantai untuk melepas penat. Hal ini karena Desa Wisata Cikalahang mempunyai pemandangan hijau yang masih asri sehingga udaranya masih terasa segar.  Taman sari gua sunyaragi Taman Sari Gua Sunyaragi adalah salah satu destinasi wisata bersejarah di daerah Cirebon. Desain dari Taman Sari Gua Sunyaragi tampak sangat unik karena tampak seperti gua dengan banyak terowongan di dalamnya. Pada bagian luarnya, bebatuan yang membentuk gua ini memiliki lubang-lubang akibat terkikis air hujan sehingga menjadikan bentuknya tidak beraturan tapi tetap terlihat artistik. Destinasi wisata Cirebon ini memiliki luas sekitar 15 hektar dan di bagian bawahnya terdapat terowongan penghubung bawah tanah dan saluran air yang besar. Taman Sari Gua Sunyaragi awalnya adalah sebuah tempat 10

pertapaan dan juga tempat berlatih tentara kesultanan Cirebon sehingga lokasi ini mempunyai nilai sejarah tersendiri.  Banyu panas palimanan Pemandian ini memiliki kandungan zat belerang yang bermanfaat dalam mengatasi masalah kulit. Selain tempat pemandian air panas, Banyu Panas Palimanan juga menyediakan beberapa fasilitas lainnya, seperti gazebo, taman bermain anak, musolah, warung makan, toilet, dan jogging track.  Ade Irma Suryani Waterland Destinasi wisata Cirebon yang terakhir adalah Ade Irma Suryani Waterland, yang merupakan wisata air yang sangat populer di Cirebon. Terdapat banyak wahana air yang bisa dinikmati di tempat wisata ini, seperti kolam arus, kolam renang olympic, waterboom, hingga cottage untuk menginap. 4. Makanan Khas Daerah Cirebon memiliki makanan khas tersendiri yang begitu menarik perhatian wisatawan yaitu makanan khasnya seperti:  Nasi Jamblang Nasi jamblang atau orang Cirebon menyebutnya sega jamblang, adalah salah satu makanan khas Cirebon yang cukup digemari oleh masyarakat luas.  Empal Gentong Empal gentong adalah makanan olahan daging yang berasal dari daerah Cirebon. Empal gentong menjadi makanan favorit orang Cirebon karena dengan ciri khasnya yang begitu menarik perhatian wisatawan.  Tahu Gejrot Makanan yang satu ini berasal dari Cirebon Timur. Tahu Gejrot juga menjadi makanan khas orang Cirebon. Yang tersaji dengan olahan tahu dan juga bumbu tahu gejrotnya.  Mie Koclok Mie koclok adalah makanan yang terbuat dari mie dengan kuah santan. Di dalamnya terdapat isian suwiran ayam, kol rebus, telur rebus, daun bawang, ditambah taburan bawang merah. 11

 Nasi lengko Nama lengko diambil dari kata \"langka\" dalam bahasa Cirebon, yang berarti jarang. Hal ini merujuk pada lauk nasi lengko yang hanya terdiri dari irisan mentimun, tempe, tahu, dan tauge. Kemudian disiram dengan kecap manis serta sedikit sambal kacang.  Kerupuk Kulit Kerupuk kulit atau yang lebih dikenal dengan sebutan kerupuk rambak oleh masyarakat Indonesia ini merupakan salah satu cemilan khas Cirebon yang cocok untuk dijadikan oleh- oleh.  Kerupuk Melarat Kerupuk Melarat tentu pembaca penasaran dengan maksud kata “melarat” ini. Dinamakan demikian sebab masyarakat Cirebon belum mampu membeli minyak goreng pada awal pembuatan kerupuk ini (sekitar tahun 1920), sehingga digoreng hanya dengan menggunakan pasir. Maka dari situlah dijuluki dengan nama kerupuk melarat.  Kerupuk Udang Kerupuk udang adalah makanan khas Cireon yang bisa dijadikan oleh- oleh dari Cirebon. Kerupuk Udang diolah menggunakan udang asli sebagai campuran kerupuk membuat rasanya menjadi sangat gurih. Kerenyahannya pun pas saat digigit dan menambah tekstur pada makanan. Biasanya kerupuk berbahan udang ini memiliki bentuk seperti potongan roti tawar namun dengan ukuran yang lebih tipis. Warnanya pun kuning kemerahan persis seperti warna udang yang telah matang.  Terasi Udang Cirebon Terasi asli Cirebon memiliki ciri khasnya tersendiri. Rasa gurih udangnya begitu terasa sebab menggunakan udang asli dengan pengolahan tradisional. Masakan atau sambal yang Anda buat dengan bumbu masakan ini akan terasa semakin nikmat. Walaupun hanya sekedar membakarnya saja, cita rasa dari terasi udang Cirebon ini akan langsung terasa. 12

Simpulan Sejarah Cirebon, Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran), karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat tinggal atau berdagang. Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan di kepulauan Nusantara maupun dengan bagian dunia lainnya. Dari penelitian kelompok yang kami lakukan ada beberapa tempat yang kami kunjungi diantaranya, Tempat bersejarah cirebon, Kesenian dan kebudayaan cirebon, Wisata yang cirebon, dan juga Makanan khas cirebon. 1. Tempat Bersejarah Cirebon yaitu: Gua Sunyaragi, Keraton kasepuhan Cirebon, Keraton kacirebonan, Keraton Kanoman, Masjid sang cipta rasa. 2. Kesenian dan Kebudayaan Cirebon yaitu: Tari topeng cirebon, wayang kulit, Tarling clasik, Sandiwara, Tayuban, Sintren atau lais. 3. Wisata yang ada Cirebon yaitu: Bukit gronggong, Situ sedong, Wanawisata Ciwaringin, Telaga niren, Desa wisata cikalahang, Taman sari gua sunyaragi, Banyu panas palimanan, Ade irma suryani waterland. 4. Makanan Khas Cirebon yaitu: Nasi jamblang, Empal gentong, Tahu gejrot, Mie kocok, Nasi lengko, Kerupuk kulit, Kerupuk melarat, Kerupung udang, Terasi udang cirebon. 13


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook