MODUL AJAR Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Perkembangan teknologi dan isu-isu global padaDdiesussauin Oleh : pemodelan dan informasi bangunan Building Information Modelling Wina Chartika, S.Pd. DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI BANGUNAN SMK NEGERI RAJAPOLAH TAHUN 2021
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE RMAT 2 Identitas Modul Mata Pelajaran Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Penyusun Kompetensi Awal Wina Chartika, S.Pd. ● Memahami perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan ● Memahami pengertian Building Information Modelling (BIM) ● Memahami fungsi dan contoh Building Information Modelling (BIM) ● Memahami contoh Building Information Modelling (BIM) Satuan Pendidikan Profil Pelajar Pancasila SMK Negeri Rajapolah ● Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan Tahun ● Merefleksi pemikiran dan proses berfikir 2021 ● Kolaborasi ● Menghasilkan gagasan yang orisinil ● Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil Jenjang Sarana dan Prasarana SMK ● Laptop/Komputer Kelas ● LCD Proyektor ● Internet Target Peserta Didik X Reguler Mata Pelajaran Model Pembelajaran yang digunakan Dasar – Dasar Desain Blended Learning Pemodelan dan Informsi Metode Pembelajaran yang digunakan Bangunan Discovery Learning Materi Building Information Modelling (BIM) DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE Alokasi Waktu RMAT 2 3 x 6 JP (18 JP) Komponen Inti Tujuan Pembelajaran ● Memahami perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan ● Memahami pengertian Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis ● Memahami fungsi Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis ● Memahami contoh Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis dan kreatif Pemahaman Bermakna Dengan Building Information Modelling (BIM), peserta didik dapat membayangkan konstruksi virtual sebelum konstruksi fisik dibangun, untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menyelesaikan masalah, dan mensimulasikan serta menganalisis dampak potensial yang mungkin timbul. Jika capaian pembelajaran ini tercapai, maka peserta didik bisa menjadi Drafter 3D modeller. Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kalian mampu beradaptasi dengan perubahan perkembangan teknologi? 2. Pemanfaatan apa yang akan kalian gunakan dalam perkembangan teknologi? 3. Apa yang saudara ketahui mengenai Building Information Modelling (BIM)? 4. Aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk BIM pada pekerjaan desain pemodelan dan informasi bangunan? Persiapan Pembelajaran 1. Guru menyiapkan perangkat ajar, materi, LKPD 2. Guru menyiapkan rubrik penilaian dan lembar observasi 3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE Kegiatan Pembelajaran Utama RMAT 2 1. Peta Konsep Pembelajaran Perkembangan Pengertian Building Informasi Modelling Teknologi (BIM) Building Informasi Fungsi Building Informasi Modelling Modelling (BIM) (BIM) Contoh Building Informasi Modelling (BIM) 2. Tujuan Pembelajaran Spesifik Tujuan Spesifik Topik/Konsep Kode-Aktivitas Pertemuan Jam Pembelajaran ke... Menjelaskan Perkembangan Perkembangan perkembangan teknologi teknologi dalam teknologi dalam dalam penggambaran penggambaran penggambaran konstruksi bangunan konstruksi konstruksi bangunan bangunan 1 6 JP Menjelaskan pengertian Building Information Building Building Information Modelling (BIM) Information Modelling (BIM) Modelling (BIM) Menjelaskan fungsi Building Fungsi Building 2 6 JP Information Modelling (BIM) Information Modelling (BIM) Menjelaskan contoh Contoh Building Building Information Information 3 6 JP Modelling (BIM) Modelling (BIM) DPIB - SMKN RAJAPOLAH
3. Deskripsi Aktivitas Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE RMAT 2 Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan tantangan dan peluang bagi pengguna dalam menyediakan teknologi terbaru untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ditimbulkan. Digitalisasi konstruksi adalah kegiatan pembangunan konstruksi dengan menggunakan cara yang inovatif, kreatif, dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna jasa an mempermudah dalam pelaksanaan konstruksi serta berbasis internet dan big data yang terintegrasi menjadi satu. Pada dasarnya BIM adalah digital platform untuk pembuatan bangunan virtual. Jika menerapkan BIM dalam sebuah proyek bangunan modelnya harus dapat berisi semua informasi proyek bangunan untuk digunakan bekerjasama, memprediksi, dan membuat keputusan tentang desain, konstruksi, biaya, dan tahap pemeliharaan. ● Pertemuan 1 KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI Pendahuluan WAKTU 1. Guru meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a dan mempersiapkan kelas 20 menit 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran. 4. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan dan pengertian Building Information Modelling (BIM) 5. Mengaitkan perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan dan pengertian Building Information Modelling (BIM) dalam kehidupan sehari-hari 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut 7. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE aspek-aspek yang dinilai selama proses MERGE RMAT 2 pembelajaran berlangsung. 8. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali kemampuan peserta didik 9. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik terkait materi yang akan disampaikan yaitu perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan dan pengertian Building Information Modelling (BIM), melalui media slide presentasi, buku, artikel dan video Langkah–langkah pembelajaran dengan metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT) dengan Model Pembelajaran Discovery Learning melalui diskusi, presentasi dan tanya jawab : 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa tim/kelompok yang terdiri dari 3–4 peserta didik 2. Guru membagikan bahan/materi berbentuk teks dan file-file presentasi dan video untuk Kegiatan Inti dipelajari oleh setiap kelompok 230 menit 3. Guru memberikan soal/permasalahan kepada masing–masing kelompok untuk dipecahkan 4. Anggota dari beberapa tim yang memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan soal yang sama berkumpul dan saling membantu untuk mengkaji permasalahan yang diberikan (membentuk tim ahli) 5. Selanjutnya anggota dari tim ahli kembali lagi kepada timnya masing–masing untuk mengajarkan anggota lain mengenai materi DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE yang telah dipelajari oleh tim ahli, dan MERGE RMAT 2 anggota tim yang lain memperhatikan 6. Guru mengevaluasi peserta didik secara individual 7. Guru meminta setiap tim ahli dari masing– masing tim untuk mempresentasikannya didepan kelas dengan dibantu oleh anggota timnya 8. Guru mendorong peserta didik untuk melakukan tanya jawab/mengajukan pertanyaan 9. Guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap materi yang telah dipresentasikan 1. Guru bersama–sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang bagaimana perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan dan Penutup pengertian Building Information Modelling 20 menit (BIM) 2. Guru memberikan tugas rumah kepada peserta didik secara individu 3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar ● Pertemuan 2 KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Pendahuluan 1. Guru meminta seorang peserta didik untuk memimpin do’a dan mempersiapkan kelas 20 menit 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran. 4. Guru memberikan motivasi tentang pentingnya memahami fungsi Building Information Modelling (BIM) DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE 5. Mengaitkan fungsi Building Information MERGE RMAT 2 Modelling (BIM) dalam kehidupan sehari-hari 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut 7. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. 8. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali kemampuan peserta didik 9. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik terkait materi yang akan disampaikan yaitu fungsi Building Information Modelling (BIM), melalui media slide presentasi, buku, artikel dan video Langkah–langkah pembelajaran dengan metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT) dengan Model Pembelajaran Discovery Learning melalui diskusi, presentasi dan tanya jawab : 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa tim/kelompok yang terdiri dari 3–4 peserta didik Kegiatan Inti 2. Guru membagikan bahan/materi berbentuk 230 menit teks dan file-file presentasi dan video untuk dipelajari oleh setiap kelompok 3. Guru memberikan soal/permasalahan kepada masing–masing kelompok untuk dipecahkan 4. Anggota dari beberapa tim yang memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan soal yang sama berkumpul dan saling membantu DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE untuk mengkaji permasalahan yang MERGE RMAT 2 diberikan (membentuk tim ahli) 5. Selanjutnya anggota dari tim ahli kembali lagi kepada timnya masing – masing untuk mengajarkan anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari oleh tim ahli, dan anggota tim yang lain memperhatikan 6. Guru mengevaluasi peserta didik secara individual 7. Guru meminta setiap tim ahli dari masing – masing tim untuk mempresentasikannya didepan kelas dengan dibantu oleh anggota timnya 8. Guru mendorong peserta didik untuk melakukan tanya jawab/mengajukan pertanyaan 9. Guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap materi yang telah dipresentasikan 1. Guru bersama–sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang bagaimana fungsi Building Information Modelling (BIM) Penutup 2. Guru memberikan tugas rumah kepada 20 menit peserta didik secara individu 3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar ● Pertemuan 3 KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI WAKTU Pendahulua 1. Guru meminta seorang peserta didik untuk n memimpin do’a dan mempersiapkan kelas 20 menit 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru mengkondisikan kelas dalam suasana kondusif untuk berlangsungnya pembelajaran. DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE 4. Guru memberikan motivasi tentang RMAT 2 pentingnya memahami contoh Building Information Modelling (BIM) 5. Mengaitkan contoh Building Information Modelling (BIM) dalam kehidupan sehari-hari 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut 7. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. 8. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan pertanyaan secara klasikal yang bersifat menuntun dan menggali kemampuan peserta didik 9. Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik terkait materi yang akan disampaikan yaitu contoh Building Information Modelling (BIM), melalui media slide presentasi, buku, artikel dan video Langkah–langkah pembelajaran dengan metode Ceramah Plus Diskusi dan Tugas (CPDT) dengan Model Pembelajaran Discovery Learning melalui diskusi, presentasi dan tanya jawab : 1. Guru membagi kelas menjadi beberapa Kegiatan Inti tim/kelompok yang terdiri dari 3–4 peserta 230 menit didik 2. Guru membagikan bahan/materi berbentuk teks dan file-file presentasi dan video untuk dipelajari oleh setiap kelompok 3. Guru memberikan soal/permasalahan kepada masing–masing kelompok untuk dipecahkan DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE 4. Anggota dari beberapa tim yang memiliki MERGE RMAT 2 tanggung jawab untuk menyelesaikan soal yang sama berkumpul dan saling membantu untuk mengkaji permasalahan yang diberikan (membentuk tim ahli) 5. Selanjutnya anggota dari tim ahli kembali lagi kepada timnya masing – masing untuk mengajarkan anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari oleh tim ahli, dan anggota tim yang lain memperhatikan 6. Guru mengevaluasi peserta didik secara individual 7. Guru meminta setiap tim ahli dari masing – masing tim untuk mempresentasikannya didepan kelas dengan dibantu oleh anggota timnya 8. Guru mendorong peserta didik untuk melakukan tanya jawab/mengajukan pertanyaan 9. Guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap materi yang telah dipresentasikan 1. Guru bersama–sama dengan peserta didik menyimpulkan tentang bagaimana contoh Building Information Modelling (BIM) Penutup 2. Guru memberikan tugas rumah kepada 20 menit peserta didik secara individu 3. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan pesan untuk tetap belajar 4. Refleksi Guru dan Peserta didik ● Refkesi Guru ● Apakah tujuan pembelajaran tercapai? ● Apakah seluruh peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran? ● Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran? ● Apakah ada kendala saat pembelajaran? DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE ● Apakah peserta didik yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapan MERGE RMAT 2 teratasi dengan baik? ● Apa strategi agar seluruh peserta didik dapat menuntaskan capaian pembelajaran? ● Refleksi Peserta Didik Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jujur! 1) Bagian mana yang menurut saudara paling sulit dari pelajaran ini? 2) Apa yang akan saudara lakukan untuk memperbaiki hasil belajar saudara? 3) Kepada siapa saudara akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini? 4) Jika saudara diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang yang akan saudara berikan pada usaha yang telah saudara lakukan di pembelajaran ini? 5. Asesmen ● Diagnostik Jenjang/ Kelas X Capaian ● Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami Pembelajaran perkembangan teknologi dan isu-isu global terkait green building dan sustainable building yang dijadikan dasar dalam penggambaran konstruksi bangunan. ● Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami pengertian, fungsi dan contoh Building Information Modelling (BIM) sehingga peserta didik dapat membayangkan konstruksi virtual sebelum konstruksi fisik dibangun, untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menyelesaikan masalah, dan mensimulasikan serta menganalisis dampak potensial yang mungkin timbul. Tujuan ● Memahami perkembangan teknologi dalam Pembelajaran penggambaran konstruksi bangunan ● Memahami pengertian Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE ● Memahami fungsi Building Information Modelling (BIM) RMAT 2 dengan berfikir kritis ● Memahami contoh Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis dan kreatif Indikator sikap kreatif dalam pembelajaran 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum konsisten 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara terus menerus dan konsisten Indikator sikap gotong royong dalam kegiatan kelompok. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten. Indikator sikap berpikir kritis terhadap proses pemecahan masalah. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berpikir kritis terhadap proses pemecahan masalah. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berpikir kritis terhadap proses pemecahan masalah tetapi masih belum konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk berpikir kritis terhadap proses pemecahan masalah secara terus menerus dan konsisten. Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Keterangan: KB : Kurang baik B : Baik SB : Sangat baik Sikap No Nama Siswa Aktif Bekerjasama Toleran KB B SB KB B SB KB B SB 1 DPIB - SMKN RAJAPOLAH
2 Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE 3 MERGE 4 RMAT 2 5 ● Formatif X Jenjang/ Kelas Capaian ● Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami Pembelajaran perkembangan teknologi dan isu-isu global terkait green building dan sustainable building yang dijadikan dasar Tujuan dalam penggambaran konstruksi bangunan. Pembelajaran ● Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami pengertian, fungsi dan contoh Building Information Modelling (BIM) sehingga peserta didik dapat membayangkan konstruksi virtual sebelum konstruksi fisik dibangun, untuk mengurangi ketidakpastian, meningkatkan keselamatan, menyelesaikan masalah, dan mensimulasikan serta menganalisis dampak potensial yang mungkin timbul. ● Memahami perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan ● Memahami pengertian Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis ● Memahami fungsi Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis ● Memahami contoh Building Information Modelling (BIM) dengan berfikir kritis dan kreatif Indikator kompeten menerapkan konsep / prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan kebutuhan terkait perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan, pengertian Building Information Modelling (BIM), fungsi Building Information Modelling (BIM), dan contoh Building Information Modelling (BIM). DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE 1. Kurang kompeten jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip MERGE RMAT 2 dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep kebutuhan terkait perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan, pengertian Building Information Modelling (BIM), fungsi Building Information Modelling (BIM), dan contoh Building Information Modelling (BIM). 2. Cukup kompeten jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep kebutuhan terkait perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan, pengertian Building Information Modelling (BIM), fungsi Building Information Modelling (BIM), dan contoh Building Information Modelling (BIM). 3. Sangat kompeten jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan konsep kebutuhan terkait perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan, pengertian Building Information Modelling (BIM), fungsi Building Information Modelling (BIM), dan contoh Building Information Modelling (BIM). Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. Keterangan: KK : Kurang Kompeten CK : Cukup Kompeten SK : Sangat Kompeten No Nama Siswa Keterampilan KK CK SK 1 2 3 4 5 Keterangan : - Siswa yang kurang kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi. - Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten. ● Sumatif DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha yang MERGE RMAT 2 bergerak dibidang konstruksi (konsultan/kontraktor), kemudian mempresentasikan hasil wawancara di depan kelas. Beberapa point yang dilakukan saat wawancara adalah sebagai berikut: 1) Perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan 2) Isu hangat apa yang terjadi pada saat ini dalam bidang konstruksi Peserta didik diminta menyimpulkan karakter wirausaha apa yang dimiliki dan bisa diteladani. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) TUGAS : 1. Membuat materi presentasi tentang perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan 2. Membuat materi presentasi tentang pengertian Building Information Modelling (BIM) 3. Membuat materi presentasi tentang fungsi Building Information Modelling (BIM) 4. Membuat materi presentasi tentang contoh Building Information Modelling (BIM). PETUNJUK MENGERJAKAN TUGAS : ● Kelompok tugas beranggotakan 3-4 peserta didik ● Tugas dibuat dalam file ppt (power point) ● Nama file : tugaske..._kelas_kelompok ● Tugas dikirim dalam bentuk dokumen online (google slide, google docs, dll) ke laman LMS. LINGKUP PEMBAHASAN MATERI 1 MELIPUTI : 1. Perkembangan teknologi dalam penggambaran konstruksi bangunan 2. Pengertian Building Information Modelling (BIM) LINGKUP PEMBAHASAN MATERI 2 MELIPUTI : Fungsi Building Information Modelling (BIM) LINGKUP PEMBAHASAN MATERI 3 MELIPUTI : Contoh Building Information Modelling (BIM) PENILAIAN : DPIB - SMKN RAJAPOLAH
● Ketepatan materi Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE : 40 % MERGE RMAT 2 ● Kelengkapan materi : 20% ● Kekompakan tim : 10% ● Ketepatan waktu : 15 % ● Kreatifitas : 15% Bahan Bacaan A. Perkembangan Teknologi Bidang Kontruksi Transformasi digital merupakan efek digitalisasi karena perkembangan teknologi yang mendorong perubahan pada berbagai aspek di masyarakat. Transformasi digital merupakan bagian akhir dari tahapan teknologi digital yaitu kompetensi digital dan penggunaan digital. Perkembangan teknologi yang pesat memunculkan tantangan dan peluang bagi pengguna dalam menyediakan teknologi terbaru untuk dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ditimbulkan. Pengetahuan lintas bidang ilmu telah memunculkan inovasi-inovasi baru dengan memanfaatkan berbagai platform digital yang dapat menjadi media transfer data dan informasi dalam jumlah yang tak terbatas (big data). Konektivitas melalui internet telah memperluas manfaat dimana informasi dan pengguna yang tersambung secara terus menerus. Perubahan atau transformasi semua kegiatan bisnis, proses, produk, dan model dari secara manual menjadi digital dengan menggunakan atau menerapkan semua teknologi dan data digital terbaru dari Sektor TI, maka seluruh prosedur ini dikenal sebagai transformasi digital. Transformasi digital adalah suatu cara disain ulang tentang bagaimana suatu organisasi menggunakan teknologi, orang, dan proses yang secara fundamental mengubah kinerja bisnis (Westerman et al., 2014). Tujuan menyeluruh dari penggunaan metode transformasi digital ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas biaya, kapasitas, kemampuan, manajemen risiko dan keahlian di setiap sektor, serta untuk mengidentifikasi cara baru untuk monetisation. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk mengubah model bisnis, infrastruktur, proses, dan budayanya secara mendalam, semuanya diarahkan untuk terus-menerus menemukan sumber nilai pelanggan baru. Salah satu terobosan sektor konstruksi untuk berkembang adalah Era Digitalisasi Konstruksi. Menurut saya, digitalisasi konstruksi adalah kegiatan pembangunan konstruksi dengan menggunakan cara yang inovatif, kreatif, dapat dipahami DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE dengan mudah oleh pengguna jasa dan mempermudah dalam pelaksanaan MERGE RMAT 2 konstruksi serta berbasis internet dan big data yang terintegrasi menjadi satu. Salah satu penerapan digitalisasi konstruksi adalah BIM (Building Information Modelling). BIM saat ini menjadi ujung tombaknya sektor konstruksi untuk masuk era digitalisasi konstruksi. Proses transformasi teknologi ke era digitalisasi memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bayangkan saja kita saat ini memiliki proyek konstruksi mulai dari sabang sampai merauke dan jumlah tenaga kerja yang tidak sedikit. Untuk memulai transformasi ke era digitalisasi tentu mereka semua harus paham terlebih dahulu apa itu era digitalisasi. Di sinilah peran- peran tenaga profesional yang paham tentang era digitalisasi konstruksi untuk mengubah pola berpikir semua pegiat konstruksi. B. Teknologi BIM Tantangan terbesar sektor konstruksi dalam memasuki Era Revolusi 4.0 adalah kebutuhan pengembangan teknologi pada industri konstruksi secara terus menerus. Penggunaan teknologi komputerisasi oleh perancang dan praktisi konstruksi sudah umum digunakan di Indonesia dan perkembangan inilah menjadi evolusi informasi teknologi yang kemudian disebut Building Information Modelling (BIM). BIM adalah salah satu teknologi di bidang AEC yang mampu mensimulasikan informasi berupa representasi digital karakteristik fisik dan fungsional dari suatu bangunan yang di dalamnya terkandung semua informasi mengenai elemen- elemen konstruksi tersebut yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam kurun waktu siklus umur bangunan mulai dari konsep hingga demolisi, seperti ditunjukkan pada Gambar. Gambar 1. Teknologi BIM Penerapan Aplikasi Teknologi BIM mulai diterapkan sejak tahun 2003 di Amerika Serikat, dan mulai berkembang pesat tahun 2007. Penerapan BIM mulai diterapkan di sektor industri konstruksi seperti kontraktor, konsultan, dan developer di Indonesia. DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE Setelah beberapa tahun BIM diaplikasikan penggunaannya dirasakan belum MERGE RMAT 2 maksimal dengan perkembangan karena masih hanya sebatas menjawab persoalan bagaimana mengefisiensikan kebutuhan tenaga kerja, waktu dan uang. Jika dilihat bagaimana pengaplikasian metode BIM di negara lain, potensi yang dicapai dari pengaplikasian metode BIM di Indonesia masih jauh dari kata maksimal. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengenalkan teknologi Aplikasi BIM dan mendorong penerapan BIM ke seluruh pihak stakeholder konstruksi yang terkait. Menurut Eastman et al (2008), BIM merupakan perubahan paradigma yang memiliki banyak manfaat, tidak hanya untuk mereka yang bergerak dalam bidang industri kontruksi bangunan tetapi juga untuk masyarakat yang lebih luas lagi, bangunan yang lebih baik adalah bangunan yang dalam tahap pembangunannya menggunakan energi, tenaga kerja dan modal yang lebih sedikit. Pada dasarnya BIM adalah digital platform untuk pembuatan bangunan virtual. Jika menerapkan BIM dalam sebuah proyek bangunan modelnya harus dapat berisi semua informasi proyek bangunan untuk digunakan bekerjasama, memprediksi, dan membuat keputusan tentang desain, konstruksi, biaya, dan tahap pemeliharaan bangunan. Beberapa manfaat penggunaan BIM adalah sebagai berikut: a) BIM mempunyai Visual 3 dimensi sehingga memudahkan pemahaman terhadap rencana gambar yang akan dibangun. b) Penggunaan BIM akan mempermudah menghitung volume pekerjaan dengan cepat dan akurat. c) BIM akan memberikan informasi biaya atau RAB pada tiap komponen pekerjaan sehingga kita bisa memprediksi perkiraan biaya pada satu komponen pekerjaan. d) BIM mampu menampilkan gambar 3 dimensi pada pekerjaan yang rumit seperti pembesian pada struktur jembatan, dsb. e) Penggunaan BIM tidak hanya sekedar menampilkan gambar animasi bangunan saja, tetapi lebih kepada Managing informasi proyek secara cepat dan akurat. f) Penggunaan BIM pada saat awal pekerjaan dijadikan sebagai clash detection. Kita bisa mengetahui apakah gambar rencana 2D ini jika akan di terapkan di lapangan terjadi clash atau tidak terutama antara gambar Struktur, arsitektur, dan MEP. Manfaat lain penggunaan BIM adalah koordinasi antara kontraktor dengan owner / konsultan dengan mudah di manapun dan kapanpun. BIM akan di upload pada layanan komputer awan yang bisa diakses oleh owner. Owner akan DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE memeriksa gambar melalui layanan komputer awan dan memberikan Marking MERGE RMAT 2 apabila ada yang Salah. Untuk software BIM yang biasa digunakan di Indonesia antara lain Autodesk, Benthley, Allplan, Lumion dan sebagainya. Untuk membuat BIM pada suatu proyek dibutuhkan tim yang terdiri dari BIM Engineer dan BIM Modeler. kemampuan untuk membuat BIM ini diklasifikasikan ke dalam beberapa tingkatan atau level, yaitu: 1) BIM level 0, tahap ini cukup mampu membuat gambar 2 D dan tanpa kolaborasi seperti gambar dari autocad 2) BIM level 1, pengguna BIM sudah mampu memodelkan gambar secara 3 dimensi namun hanya sekedar Visualisasi seperti menggunakan Google sketchup, 3ds max dan sebagainya. 3) BIM level 2, pengguna BIM memodelkan gambar 3 dimensi disertai dengan perhitungan Volume, schedule, dan Biaya. Pada level ini, BIM sudah bisa digunakan untuk kolaborasi antar disiplin ilmu. 4) BIM level 3, Pada tahap ini pengguna BIM sudah bisa berkoordinasi dengan pihak lain melalui layanan terpadu berbasis awan. selain itu BIM sudah bisa dijadikan sebagai Managing proyek yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. BIM bisa memberikan peluang untuk mencoba solusi sebelum membangun struktur di lapangan yaitu model yang dapat dibangun dan prototipe struktur dapat dibuat secara virtual. Pihak proyek dapat memahami, meninjau desain, memberikan visualisasi, evaluasi alternatif dalam hal biaya dan paramater proyek lainnya, sehingga terjamin akurasi dan kelengkapannya. BIM telah diapresiasi dalam meningkatkan komunikasi antar pihak proyek dan kualitas yang secara umum lebih baik. DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE MERGE RMAT 2 Daftar Pustaka Anonim. 2020. Alamat web: http://dinaspupr.bandaacehkota.go.id/2020/07/29/pengertian-bim-building- information-modelling/ Sulistyowati, Naniek. 2021. Dasar dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Buku Siswa kelas X SMK Program Keahlian Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan. Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Viernes. 2016. El BIM, el futuro de la construcción que ya está aquí. Alamat web: https://www.torviscogroup.com/es/sala-de-prensa/el-bim-elfuturo-de-la- construccion-que-ya-esta-aqui.html Glosarium Teknologi : Cara atau kegiatan yang memungkinkan manusia mengubah dan mengutak-atik lingkungan hidupnya (alam, manusia, dan semua ciptaannya). Transformasi digital : Bagian akhir dari tahapan teknologi digital yaitu kompetensi digital dan penggunaan digital. Digitalisasi konstruksi : Kegiatan pembangunan konstruksi dengan menggunakan cara yang inovatif, kreatif, dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna jasa dan mempermudah dalam pelaksanaan konstruksi serta berbasis internet dan big data yang terintegrasi menjadi satu. BIM : Salah satu teknologi di bidang AEC yang mampu mensimulasikan informasi berupa representasi digital karakteristik fisik dan fungsional dari suatu bangunan yang di dalamnya terkandung semua informasi mengenai elemen-elemen konstruksi tersebut yang digunakan sebagai basis pengambilan keputusan dalam DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Dasar – Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan PAGE kurun waktu siklus umur bangunan mulai dari konsep hingga MERGE RMAT 2 demolisi. DPIB - SMKN RAJAPOLAH
Search
Read the Text Version
- 1 - 22
Pages: