Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

Published by farhanghofur, 2022-11-29 09:26:57

Description: Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 3.3

Search

Read the Text Version

JURNAL REFLEKSI PENGELOLAAN PROGRAM DWI MINGGUAN YANG BERDAMPAK POSITIF PADA MURID FASILITATOR: AHMAD NASIR PENGAJAR PRAKTIK: EDI SANTOSO OLEH: REFLE SANJAYA, S.PD. CGP. KAB. OGAN KOMERING ULU TAHUN 2022

MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID Modul 3.3 berhubungan dengan praktik di lapangan berkaitan dengan program yang berdampak pada murid. Modul 3.3 merupakan modul pamungkas atau modul yang terakhir dari rangkaian modul dalam Diklat calon guru penggerak. Kesemua modul merupakan pengetahuan utama bagi guru untuk mempersiapkan murid menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan juga masyarakat. Program yang berdampak pada anak adalah merencanakan program yang mengedepankan kepemimpinan murid, sehingga apa yang mereka dapat di sekolah bisa menjadi bekal mereka dalam kehidupan mereka ke depannya.

Program yang berdampak pada murid adalah program yang meningkatkan keberpihakan pada murid, yang menguatkan apa yang kita miliki , mengajarkan anak atau mendorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan implementasi kepemimpinan murid atau secara kontekstual. Dalam menerapkan program yang berdampak pada murid terutama mengembangkan kepemimpinan murid, maka guru melibatkan siswa dalam 3 proses yaitu 1. Plan atau perencanaan program 2. Implement/penerapan program 3. Evaluationatau evaluasi program Kepemimpinan murid adalah bagaimana murid mengambil peran aktif dalam pendidikan Kepemimpinan murid itu mengacu pada tiga hal penting yaitu: 1) Voice, ikut mengajak siswa ikut bersuara tau menyampaikan pendapat nya , 2) Choice, bagaimana guru memberikan pilihan- pilihan atau choice kepada anak didik, 3) ownership, dimana anak anak akan memiliki

Hal yang menarik adalah bahwa ketika kita memiliki sebuah program atau ide akan sebuah program yang akan dikembangkan di sekolah haruslah bermula dari pemetaan aset atau sumber daya di sekolah, barulah sebuah program akan lebih terarah dan memiliki tingkat kesuksesan dan keberhasilan yang tinggi. Setelah melakukan pemetaan terhadap aset atau sumber daya sekolah barulah sebuh program yang berdampak pada murid bisa direncanakan berbasis aset yang ada. Berikut adalah 4 alat bantu yang membantu dalam merencanakan sebuah program yang berdampak pada murid di sekola h : 1. Tahapan bagja 2. 7 aset atau modal 3. Tipe resiko 4. 12 pedoman MELR

Tahapan BAGJA Tahapan BAGJA merupakan sebuah model y ang digunakan untuk melakukan perubahan berbasis potensi atau kekuatan atau asset yang ada.Model BAGJA disusun untuk memastikan sebuah program berdampak pada murid atau tidak. Berikut 5 tahapan BAGJA atau 5D yang bisa menajdi pedoman penyusunan program berdampak pada murid: Buat Pertanyaan, pada tahapan ini berisi pertanyaan utama untuk mentukan arah penelusuran Ambil pelajaran, berisi tahapan atau langkah untuk menuntun pengambilan pelajaran Gali mimpi, berisi tahapan menyusun mimpi atau narasi keadaan ideal Jabarkan Rencana, berisi tahapan identifikasi tindakan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan Atur eksekusi, merupakan tahapan untuk membantu transformasi rencana menjadi nyata, yang berisi langkah-langkah konkrit mewujudkan tujuan.

7 aset atau modal Berbicara program pendidikan yang ada di sekolah, maka diperlukan pemetaan 7 aset atau sumber daya yang ada di sekolah.sebagai asset atau kekuatan untuk merencanakan program yang berdampak pada murid. Aset atau modal itulah yang menjadi kekuatan atau sumber daya sekolah. Pemetaan penting dilakukan untuk mengetahui mana asset atau sumberdaya yang paling potensial untuk dikembangkang, maupun mana modal yang selama ini kurang diberdayakan. Setelah pemetaan dilakukan, maka pengelolaan asset menajdi hal yang utama dilakukan, terutama pengelolaan asset yang berdampak pada murid. MELR Monitoring , Evaluation, Learning dan Reporting • Monitoring monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program

Ada dua belas prinsip dasar yang dapat digunakan sebagai pedoman Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, menurut Kertsy Hobson 1) Pertama, Tahap awal sebelum melakukan monitoring dan evaluasi adalah mengetahui alasan mengapa monitoring dan evaluasi dibutuhkan. 2) Kedua adalah menyetujui prinsip-prinsip yang menjadi pedoman 3) Ketiga, menentukan program atau proyek yang perlu dimonitor 4) Keempat adalah menentukan siapa saja yang terlibat dalam setiap tahapan monitoring dan evaluasi 5) Kelima, adalah menentukan topik kunci dan pertanyaan untuk melakukan investigasi. 6) Keenam adalah mengklarifikasi sasaran, tujuan, aktivitas, dan langkah-langkah untuk berubah 7) Ketujuh adalah mengidentifikasi informasi yang perlu diketahui. 8) Kedelapan adalah memutuskan bagaimana informasi diperoleh. 9) Kesembilan, menilai kontribusi/pengaruh yang diberikan. 10) Kesepuluh adalah menganalisis dan menggunakan informasi. 11) Kesebelas adalah menjelaskan data 12) Kedua belas adalah tentang etika dan proteksi data.

Beberapa konsep penting yang menjadi kunci dalam stra tegi dan desain program atau proyek adalah : 1. Aim (dampak yang diinginkan), yaitu dampak akhir yang ingin diraih pada kehidupan orang lain atau lingkungan 2. Objective (tujuan; outcome yang diinginkan), yaitu perubahan-perubahan yang perlu dilakukan untuk mencapai dampak yang diinginkan) 3. Output, yaitu hasil cepat yang diraih dari satu kegiatan yang dapat berkontribusi terhadap tujuan yang ingin dicapai (objective). 4. Activities, yaitu kegiatan program atau kegiatan proyek yang sedang dilakukan sebagai proses memperoleh output yang diinginkan. 5. Inputs, yaitu semua yang diperlukan selama melakukan kegiatan program atau proyek, seperti manusia, keuangan, organisasi, teknis, dan semua sumber daya Mengapa M dan E penting? Bagian penting dari M&E adalah menilai pengaruh atau kontribusi kegiatan terhadap dampak atau outcome yang dapat diobservasi. Untuk melihat pengaruh atau kontribusi yang dapat dirasakan, penilaian dapat dengan melakukan kontrol secara acak, atau melakukan penilaian retrospektif. Tujuan utama dari monitoring adalah untuk mendukung pengambilan keputusan internal dan perencanaan sehingga dilakukan analisis secara periodik, menilai, dan menggunakan informasi tersebut.

• Learning Learning atau pembelajaran merupakan sebuah proses refleksi yang harus dilakukan dalam sebuah program sekolah sebagai sebuah kerangka kerja pembelajaran (Learning) yang membahas aspek utama yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman atau sebuah program. Learning ini terdiri atas empat tahapan yaitu: 1) Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi 2) Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi 3) Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut 4) Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan

• Reporting Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan Tujuan penyusunan laporan adalah untuk menjadikan informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami. Oleh karena itu, materi laporan yang disampaikan hanya yang perlu diketahui oleh pihak pembaca. Manajemen Resiko Manajemen resiko adalah sebuah langkah awal yang yang dapat di lakukan untuk mengantisipasi segala yang kemungkinan besar yang dapat terjadi, termasuk juga dalam merencanakan dan melaksanakan program pendidikan.

Beberapa jenis resiko antara lain: 1. Resiko strategis, resiko yang berpengaruh terhadap kemampuan organisasi mencapai tujuan 2. Resiko operasional, resiko berhubungan dengan kelangsungan proses manajemen 3. Resiko Finansial, merupakan resiko yang mungkin akan berakibat pada berkurangnya aset 4. Resiko Pemenuhan, resiko yang berkaitan dengan kemampuan proses dan prosedur internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku 5. Resiko Reputasi, yaitu resiko yang berdampak pada reputasi lembaga Ada beberapa tahapan yang dilalui dalam melaksanakan manajemen resiko: Identifikasi jenis resiko Pengukuran resiko Melakukan strategi dalam pengendalian resiko Melakukan evaluasi terus menerus dan berkelanjutan

Kaitan Antar Materi Modul 3.3 merupakan modul penghujung dari serangkaian modul dalam diklat calon guru penggerak. Modul 3.3 adalah modul yang mengajak saya berpikir ulang atas semua yang pernah saya alami dalam keseharian saya sebagai guru, melakukan refleksi yang lebih mendalam dalam pembelajaran dan peran saya di sekolah seutuhnya. Program yang berdampak pada murid adalah program yang melibatkan murid dalam kegiatan atau program yang kita buat.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook