Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Mataram Kuno

Published by Gizza carlabita, 2023-03-04 02:26:22

Description: Flipbook Sejarah
Nama : Gizza Carlabita
Kelas : X AKL 1
NO : 13

Keywords: sejarah,kerajaan Mataram kuno

Search

Read the Text Version

Kerajaan Mataram Kuno X AKL 1

Nama Pernyusun : Gizza Carlabita (13)

Sub Judul 01 03 Kehidupan sosial kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno di kenal sebagai kerajaan yang sangat bertoleransi di bidang 02 agama atau kepercayaan Faktor pendorong berkembangnya kerajaan Mataram Kuno 04 Terjadi Pralaya medang di Kerajaan Mataram Kuno

Sejarah singkat Mataram Kuno Kerajaan Mataram Kuno berdiri pada abad ke-8 hingga ke-11 dan dikuasai oleh tiga dinasti yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, dan Dinasti Isyana. Mataram kuno pertama kali diperkirakan berdiri di Bhumi Mataram yang berada di sekitar Yogyakarta. Berdasarkan periode kepemimpinannya, lokasi ibu kota awalnya berada di Jawa Tengah ketika Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra berkuasa. Pada masa kepemimpinan Dinasti Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu memiliki pengaruh yang luar. Setelah digantikan Rakai Panangkaran mulai muncul perpecahan yang membuat kepemimpinan terbagi dua. Dinasti Sanjaya yang memimpin Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Hindu berkuasa di Jawa Tengah bagian utara. Sementara Dinasti Syailendra dengan Kerajaan Mataram Kuno dengan corak Buddha berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan. Di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra, Kerajaan Mataram Kuno mencapai puncak kejayaan.

Pada masa kepemimpinan Sri Dharmatungga, wilayah kekuasaan meluas hingga Semenanjung Malaka. Penggantinya Syailendra juga berhasil mengalahkan Chenla di Kamboja. Tak hanya kekuasaan, namun kebudayaan juga berkembang termasuk membangun Candi Borobudur pada masa kepemimpinan Samaratungga. Kedua dinasti ini bersatu kembali melalui pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani. Sementara pada masa pemerintahan Dinasti Isyana, oleh Mpu Sindok ibu kota kerajaan bergeser ke Jawa Timur. Ada beberapa faktor yang disebut memengaruhi kepindahan ini antara lain meletusnya Gunung Merapi, perebutan kekuasaan, serangan Kerajaan Sriwijaya, hingga tidak adanya pelabuhan hingga ekonomi sulit berkembang.

Bagaimana kehidupan sosial kerajaan Mataram Kehidupan sosial masyaKrauknato Mataram Kuno memiliki kelebihan dalam seni budaya bangunan atau arsitektur seperti berhasil membangun candi – candi yang besar, indah, dan megah, masyarakatnya juga dikenal sebagai masyarakat bermatapencaharian di bidang agraris, menjunjung toleransi antara umat beragama Hindu dan Buddha.

Kerajaan Mataram Kuno atau yang di sebut dengan Kerajaan Medang Kamulan adalah kerajaan yang letaknya berpusat di Jawa Tengah. Kerajaan ini di dirikan oleh Raja Sanjaya. Kerajaan Mataram/Medang selama berdiri memiliki 3 dinasti yang berkuasa, yaitu Dinasti Sanjaya, Dinasti Syailendra, Dinasti Isyana. Masa keemas an terjadi pada masa Dinasti Syailendra saat dipimpin oelh Raja Sri Dharmatungga, hal ini di buktikan bahwa Medang berhasil memprluas wilayahnya hingga ke Malaka.

Kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno memiliki kelebihan dalam seni budaya bangunan/arsitektur seperti berhasil membangun candi – candi yang besar, indah dan megah. Contohnya adalah Candi Borobudur yang dibuat pada masa pemerintahan Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha. Selain itu, masyarakatnya juga dikenal sebagai masyarakat bermatapencaharian di bidang agraris, menjunjung toleransi antara umat beragama Hindu dan Buddha.

Faktor pendorong berkembangnya kerajaan Mataram Kuno Letak Kerajaan Mataram Kuno di dekat sungai Bengawan Solo, yang merupakan pusat pelayaran dan perdagangan terutama di Jawa Tengah. Kerajaan Mataram Kuno mengalami masa kejayaannya ketika dipimpin oleh Raja Sanjaya dan Raja Balitung. Kegiatan ekonomi utamanya adalah bertani, beternak, berdagang dan menjadi pengrajin. Kegiatan perdagangan dilakukan dengan bergilir mengikuti hari pasaran Jawa. Barang- barang yang diperdagangkan adalah kapur barus, rempah- rempah, gading, dan emas. Kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno sudah cukup luas dengan dilakukannya perdagangan dengan kerajaan lain dan bahkan dengan luar negeri. Mayoritas menganut agama Hindu dan Buddha Mahayana.

Letaknya strategis Letak Kerajaan Mataram Kuno terbilang strategis Yakni di dekat Sungai Bengawan Solo. Sungai Bengawan Solo merupakan jalur perdagangan sungai yang utama di Jawa Tengah. Kegiatan ekonomi utama yang dilakukan masyarakat Mataram Kuno adalah bertani, beternak, berdagang, dan membuat kerajinan. Kegiatan perdagangan dilakukan secara bergilir mengikuti hari pasaran Jawa, dengan barang yang diperdagangkan berupa rempah-rempah, kapur barus, gading, dan emas. Letak yang strategis di dekat sungai secara langsung memberi keuntungan bagi Kerajaan Mataram Kuno, karena dilewati jalur perdagangan yang dapat menopang kehidupan ekonominya.

Wilayahnya Subur Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan di Jawa yang bercorak agraris karena memiliki tanah pertanian yang subur. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Mataram Kuno yang bermata pencarian di sektor pertanian. Salah satu bukti bahwa Kerajaan Mataram Kuno bergerak di sektor agraris adalah keterangan dalam Prasasti Canggal yang menjelaskan bahwa tanah Jawa melimpah akan padi. Selain itu, wilayah Mataram Kuno, baik saat di Jawa Tengah atau di Jawa Timur juga memiliki banyak sungai dan dataran subur. Dengan memiliki daerah pertanian yang subur, maka Kerajaan Mataram Kuno bisa menghasilkan berbagai tanaman yang menjadi komoditas perdagangan yang mampu mendongkrak kondisi perekonomian kerajaan.

Penguasanya arif dan bijaksana Kerajaan Mataram Kuno terbilang memiliki banyak kebudayaan. Pasalnya, kerajaan ini pernah diperintah oleh tiga dinasti berbeda dengan corak agama yang berbeda pula. Kendati demikian, kerajaan ini dapat berdiri hingga tiga abad lamanya karena raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno sangat arif dan bijaksana. Masyarakat Kerajaan Mataram Kuno terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha.

Namun, toleransi antara pemeluk agama Hindu dan Buddha pun sangat tinggi, baik di kalangan masyarakat atau pemerintahan. Salah satu buktinya adalah, Kerajaan Mataram Kuno banyak meninggalkan candi yang bercorak Hindu dan Buddha. Contohnya adalah Candi Borobudur, yang dibangun pada masa kepemimpinan Samaratungga. Candi Borobudur, yang berlokasi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berdiri sebagai bangunan tempat ibadah para penganut agama Buddha.

Kerajaan Mataram Kuno di kenal sebagai kerajaan yang sangat bertoleransi di bidang agama atau kepercayaan Kerajaan Mataram Kuno di kenal sebagai kerajaan yang toleran dalam hal beragama. Sebab, di Kerajaan Mataram Lama berkembang agama Buddha dan Hindu secara berdampingan. Kerajaan ini di perintah oleh dua dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu dan Dinasti Syailendra yang beragama Buddha.

Pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, banyak didirikan candi-candi yang bercorak Hindu dan Buddha. Pernikahannya dengan Pramodhawardhani tidak menyurutkan Rakai Pikatan untuk berpindah agama. Ia tetap memeluk agama Hindu dan permaisurinya beragama Buddha. Pembangunan candi-candi dilakukan dengan bekerja sama. Pramodhawardhani yang bergelar Sri Kahulunan banyak mendirikan candi yang bersifat Buddha, sedangkan suaminya (Rakai Pikatan) banyak mendirikan candi yang bersifat Hindu. Peranan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mundur ketika pusat kekuasaannya pindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Ada beberapa pendapat mengenai pemindahan pusat kerajaan ini. Pendapat lama mengatakan bahwa pemindahan pusat kerajaan ini sehubungan dengan adanya bencana alam berupa banjir atau gunung meletus atau adanya wabah penyakit.

Terjadi Pralaya medang di Kerajaan Mataram K u n oKarena adanya konflik internal ketika Raja Wurawuri yang dihasut Sriwijaya ingin menghancurkan Kerajaan Mataram Jawa Timur yang waktu itu dipegang oleh Raja Damarwangsa yang pada saat itu menikahkan anaknya dengan Raja Erlangga yang berakibat pada tewasnya Raja Damarwangsa. Raja Erlangga kemudian bersembunyi di Gunung Kelud untuk mempersiapkan serangan balik pada Hura huri setelah berhasil menghancurkan wurawuri Kerajaan Erlangga berhasil menjabat menjadi Raja Mataram Jawa Timur dan memindahkan pusat pemerintahan dari Medang daerah kepulauan ke daerah Kahuripan/Sidoarjo.

Latar Belakang Pralaya Medang terjadi pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh, yang berkuasa antara 985-1017 M. Yang dimaksud dengan pralaya adalah kehancuran dunia, karena Medangkonon katanya peristiwa ini menewaskan banyak pembesar kerajaan hingga membuat Pulau Jawa bagai lautan darah. Sejarawan menyebut Pralaya Medang disebabkan oleh keputusan Raja Dharmawangsa Teguh untuk menikahkan putrinya dengan Airlangga, pangeran keturunan Bali yang juga masih keponakan raja sendiri. Raja Wurawari, yang berambisi menikahi putri Raja Dharmawangsa Teguh agar dapat mewarisi takhta kerajaan pun kecewa. Wurawari adalah penguasa kerajaan kecil yang masih menjadi bawahan Mataram Kuno. Raja Wurawari kemudian melampiaskan kekecewaannya dengan bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya, yang sebelumnya pernah diserang oleh Raja Dharmawangsa Teguh. Dengan bantuan Kerajaan Sriwijaya, Raja Wurawari dari Lwaram berani melancarkan serbuan untuk menghancurkan Kerajaan Mataram Kuno.

Kronologi Pralaya Medang Sebagaimana tertulis pada Prasati Pucangan, Pralaya Medang terjadi setelah dilangsungkannya pernikahan antara Airlangga dengan putri Raja Dharmawangsa Teguh. Ibu kota Kerajaan Medang yang terletak di Watan (sekitar Madiun sekarang) tiba-tiba diserbu dan dibakar oleh Raja Wurawari. Serangan mendadak ini tentunya tidak pernah diperhitungkan oleh Raja Dharmawangsa Teguh. Selain karena istana sedang mengadakan pesta perkawinan, Raja Wurawari adalah bawahannya sendiri. Pada peristiwa yang dikenal sebagai Pralaya Medang ini, banyak pembesar kerajaan yang tewas, termasuk di antaranya Raja Dharmawangsa Teguh dan putrinya. Setelah Kerajaan Medang hancur menjadi abu dan hampir seluruh keluarga Raja Dharmawangsa Teguh tewas, Raja Wurawari memilih untuk kembali ke kerajaannya.

Daftar Pustaka https://regional.kompas.com/read/2022/01/04/185032978/sejarah- singkat-kerajaan-mataram-kuno-serta-peninggalannya?page=all https://roboguru.ruangguru.com/forum/jelaskan-kondisi-sosial- kerajaan-mataram-kuno-_FRM-NVIU47TS https://roboguru.ruangguru.com/forum/faktor-faktor-yang- mendorong-kemajuan-kerajaan-mataram-kuno-adalah-1- wilayahnya-amat_FRM-EG8QKA55

https://www.kompas.com/stori/read/2022/04/26/140000279/faktor- pendorong-berkembangnya-kerajaan-mataram-kuno https://www.materisma.com/2014/02/sejarah-kerajaan-mataram- kuno.html#:~:text=Kerajaan%20Mataram%20Kuno%20dikenal%20seb agai,Dinasti%20Syailendra%20yang%20beragama%20Buddha https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/10/080000279/pralaya -medang-serangan-yang-meruntuhkan-kerajaan-mataram-kuno? page=all

Terima Kasih


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook