| LAPORAN DANA PENSIUN | Telah Terealisasi Klik di sini untuk membaca Laporan Dana Pensiun Pegadaian keseluruhan The Gade News Edisi No.192 I 2021 51
| SEHAT | SERING DUDUK? COBA GERAKAN INI AGAR MAKIN BUGAR Duduk seharian di depan meja kerja bagiMTalent: Dini Putri Dian Charismaenurut beberapa penelitian, duduk terlalu seorang pekerja mungkin sebagai hal yang lama dapat menyebabkan timbulnya penyakit- biasa. Namun ternyata, kebiasaan tersebut penyakit kronis seperti kardiovaskular, diabetes. Duduk terlalu lama juga dapat berdampak pada kemampuan tubuh dapat berdampak buruk bagi kesehatan. untuk mengelola kadar gula darah, tekanan darah, dan Sering merasa tidak bugar saat weekend? memperlambat metabolisme lemak tubuh. atau kerap merasa lelah padahal dalam Akan tetapi bagi pekerja yang banyak menghabiskan waktunya sepekan di kantor tidak banyak melakukan di kantor tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan sehingga Anda tidak mudah lelah setelah seharian aktivitas? gejala-gejala tersebut kerap bekerja. Bahkan 15 menit gerakan tiap hari dapat berdampak dialami pegawai yang terlalu banyak duduk sama dengan olahraga 60 menit, terutama jika Anda dapat meningkatkan intensitas gerakan. Kuncinya adalah dengan seharian saat di kantor. memulainya secara perlahan-lahan, sedikit demi sedikit, kemudian terus menambah intensitas dan frekuensinya. Gerakan-gerakan sederhana ini dapat berperan meningkatkan kadar oksigen dan aliran darah ke otot sehingga Anda merasa lebih sehat dan lebih siap mengerjakan pekerjaan selanjutnya. GERAKAN SAAT DUDUK Berolahraga dengan intensitas ditengah jam kerja mungkin terbilang akan sulit dilakukan. Namun Anda dapat berolahraga ringan di tempat duduk sekalipun. Rentangkan lengan Anda 52 The Gade News Edisi No.192 I 2021
| SEHAT | GERAKAN RINGAN SAAT JAM ISTIRAHAT Di saat jeda makan siang, Anda bisa mencoba melakukan gerakan dengan beranjak dari meja kerja Anda. Mulailah posisi dengan berdiri, rentangkan kaki selebar bahu. Membungkuk dan raihlah ujung jari kaki kanan Anda dengan tangan kiri, tahan beberapa lama. Ulangi pada sisi tubuh lain dan ulangi juga beberapa kali. Sambil menuju tempat makan siang, Anda bisa berjalan menuruni atau menaiki tangga dengan langkah cepat. Ulangi 5-7 kali sehari. Push-up dengan bertumpu pada meja yang kokoh dapat menjadi pilihan latihan penguat otot lengan yang efektif. Pilihan lainnya yaitu dengan melakukan lari kecil di tempat selama 60 detik. Dapat divariasikan dengan melompat dengan satu kaki, lalu ganti dengan kaki lain. Peregangan punggung dan pengencangan otot lengan atas juga bisa dilakukan saat duduk. Berpeganganlah pada sisi ujung meja dengan dua tangan. Perlahan, sambil tetap duduk, jauhkan kursi ke belakang hingga wajah Anda menatap ke lantai, kepala berada di antara dua lengan. Kemudian tegakkan punggung kembali sambil menarik kursi kembali ke meja. Ulangi hingga 15 kali. Selain itu, gerakan sederhana seperti peregangan leher dinilai ampuh mengurangi sakit punggung. Caranya dengan miringkan kepalamu sehingga telinga menyentuh bahu dan tahan selama beberapa detik. Terakhir, letakkan tangan di pinggang kemudian lengkungkan tubuh ke belakang. Jika memungkinkan, bersepeda atau berjalan kaki ke kantor dapat menjadi pilihan lebih ekstrem untuk berolahraga. Anda juga bisa turun dari kendaraan pada jarak yang lebih jauh dari kantor sehingga Anda dapat berjalan kaki ke sana. Jika memungkinkan, naiklah tangga daripada naik lift atau eskalator. Mudah bukan untuk dilakukan? dengan banyak melakukan gerakan-gerakan yang dijelaskan di atas, Anda dapat menikmati akhir pekan bersama keluarga tanpa rasa lelah yang berlebihan. Selamat mencoba. di atas kepala selama setidaknya 30 detik. Arahkan regangan lengan ke kiri, tahan 10 detik, kemudian arahkan ke kanan, ulangi selama 3-5 kali. Anda juga bisa melakukan gerakan untuk otot bahu dan dada. Tempatkan kedua tangan pada pegangan kursi. Angkat tubuh dan bokong Anda perlahan, beberapa senti dari bantalan kursi, dengan tetap bertumpu pada tangan. Tahan beberapa saat, kemudian letakkan tubuh kembali. Ulangi 15 kali. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan gerakan merentangkan kaki kedua atau salah satu tungkai ke depan ketika sedang duduk. Tahan selama beberapa detik sebelum kembali ke lantai, ulangi 15 kali. Intinya, hindari duduk di posisi yang sama tiap hari selama waktu yang panjang. Ubah posisi duduk atau sebisa mungkin ambil jeda tiap setengah jam sekali untuk berdiri mengambil minum atau ke kamar kecil. Jika memungkinkan, bawa peralatan olahraga sederhana yang dapat membantu gerak tubuh di kantor. Misalnya membawa bola fitness yang dapat digunakan sesekali sebagai pengganti kursi atau dumbel kecil untuk angkat beban melatih otot dada dan lengan. The Gade News Edisi No.192 I 2021 53
| JELAJAH | UNIKNYA BUDAYA DESA SADE MEMBUAT PENASARAN Saat bertandang ke Lombok, BANGUNAN UNIK belum lengkap rasanya Memasuki kawasan wisata Desa Sade, pemandangan pertama yang akan dilihat jika tak menyambangi Desa adalah rumah-rumah adat Suku Sasak yang terbilang unik. Bahan pembuatan rumah Sade. Berlokasi di daerah adat di sini berasal dari bahan alami, atapnya berbentuk gunung menggunakan rumput alang-alang, sementara dindingnya berupa anyaman bambu. Menariknya, Rembitan, Kecamatan Puju, keseluruhan konstruksi rumah ini sama sekali tidak menggunakan paku. Lombok Tengah, Desa Sade Tidak seperti rumah pada umumnya, lantai rumah adat di Desa Sade diberi lapisan memberikan pengalaman dari campuran kotoran kerbau dan tanah liat. Tujuannya agar lantai bersih dari debu-debu, mengokohkan lantai, dan memiliki fungsi untuk mencegah serangga berwisata budaya sambil seperti nyamuk masuk ke dalam rumah. Jangan khawatir, sebab meski dilumuri mengenal kehidupan adat kotoran hewan, rumah adat Suku Sasak ini sama sekali tidak memunculkan bau Suku Sasak, penduduk asli tidak sedap. Lombok. 54 The Gade News Edisi No.192 I 2021
| JELAJAH | akan dijual kepada para wisatawan yang berkunjung. Selain kain tenun, terdapat juga aneka kerajinan tangan lainnya seperti gelang, kalung, tas, gantungan kunci dan pernak-pernik lainnya yang biasanya dijadikan oleh-oleh khas Lombok. Selain menjaga dan merawat budayanya, penduduk Desa Sade juga kental dengan nuansa keislamiannya. Semua urusan sosial kemasyarakatan seperti urusan pernikahan, diselesaikan di Masjid atau Baruga Sekenam yang terletak di sebelah kiri pintu masuk kawasan rumah adat. Penduduk yang tinggal di lahan sekitar 5,5 hektar ini masih merupakan satu garis keturunan atau rumpun yang sama. Mereka menikah dengan saudara sendiri, sehingga tidak heran jika semua penduduk satu keturunan. Atas dasar itu juga menjadi pertimbangan penduduk Desa Sade tentang berbagai biaya, dan banyaknya syarat yang harus dikeluarkan apabila menikah dengan penduduk dari luar Desa Sade. Untuk menuju ke Desa Sade dari pusat Kota Mataram diperlukan waktu sekitar 1 sampai 1,5 jam perjalanan menggunakan mobil atau motor. Sedangkan dari Bandara Internasional Lombok hanya dibutuhkan waktu 25 sampai 30 menit. Pengunjung tak perlu khawatir saat harus memarkirkan kendaraannya. Masyarakat sekitar secara swadaya mengelola lahan parkir bagi pengunjung yang bertandang kesini. Saat memasuki kawasan rumah adatnya, pengunjung diharuskan membayar iuran pengelolaan. Besarnya iuran tidak ditentukan, melainkan terserah pengunjung akan memberikan berapapun. Di sisi lain, untuk penerangan rumah, masyarakat Suku Sasak masih memakai lampu tradisional. Bentuknya hampir sama dengan sentir yang ada di Jawa, tapi lampu ini terbuat dari kerang laut yang diberi penyangga bambu atau kayu. Bangunan rumah-rumah ini memiliki sebutan Bale Tani Gunung Ratu, artinya berbentuk gunung merata ke bawah. Rumah adat Suku Sasak ini sengaja dibuat dengan atap yang tidak terlalu tinggi, sehingga siapapun harus merunduk ketika memasuki rumah tersebut. Hal itu dimaksudkan sebagai tanda bahwa tamu yang datang harus menghormati tuan rumah. Selain itu, rumah ini juga memiliki tiga anak tangga yang memiliki arti bahwa anak tangga paling atas adalah Tuhan, anak tangga kedua diartikan sebagai Ibu, dan anak tangga ketiga adalah ayah. Tentunya, tiga unsur tersebut harus senantiasa dihormati bagi masyarakatnya, maupun siapa saja yang berkunjung ke desa ini. Seluruh rumah yang ada di kawasan Desa Sade adalah rumah tempat tinggal bukan bangunan pameran atau museum budaya. MEMPERTAHANKAN BUDAYA Penduduk Sade sudah sangat paham dengan cara menerima tamu yang datang berkunjung ke desanya. Hal itu tampak dari Nilai-nilai tradisonal adat Desa Sade tak hanya dipertahankan sikap penduduk dalam menyambut setiap tamu yang datang lewat konstruksi bangunan saja, tapi juga diimplementasikan dengan tetap beraktivitas dan penuh ramah tamah. Suasana dalam kehidupan sehari-hari. Setiap harinya sebagian besar anak-anak terlihat tetap bermain dengan riang, ibu-ibu terlihat masyarakat Suku Sasak tetap mengenakan baju khas setempat berkumpul di pelataran rumah, dan lainnya sedang menenun, dengan tampilan yang mungkin lebih sederhana. Ini menjadi menjajakan barang-barang yang dijual, dan melakukan ibadah. cerminan kecintaan masyarakat terhadap budaya mereka yang telah dilestarikan secara turun temurun. Mayoritas laki-laki Suku Sasak di Desa Sade memiliki mata Desa Sade menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib pencaharian utama sebagai petani, dan ada juga yang menjadi dikunjungi di Lombok. Tak hanya memberikan pengalaman pemandu wisata setempat. Sedangkan membuat kain tenun wisata yang menyenangkan, berkunjung ke Desa Sade juga akan menjadi kegiatan utama para perempuan di desa berbalut menambah pengetahuan dan kesadaran akan uniknya ragam nuansa tradisional tersebut. Umumnya, kain-kain hasil tenunan suku di Indonesia. The Gade News Edisi No.192 I 2021 55
| SENGGANG | BenNtukaSmamaa Berbeda Indonesia merupakan negeri yang kaya. Tidak hanya kaya akan budaya dan sumber daya alam yang melimpah ruah, Indonesia kaya akan kuliner yang beragam dari Sabang sampai Merauke. Di balik cerita keberagaman kuliner di Indonesia, ternyata ada hal unik yang masih jarang diketahui orang. Salah satunya adalah satu makanan yang memiliki banyak nama di setiap daerahnya. Meski memiliki bentuk serupa, bahan pembuat, hingga cara pembuatan yang sama, perbedaan nama makanan di setiap daerah itu karena beragam faktor. Lantas apa saja makanan yang memiliki nama yang berbeda tetapi bentuknya sama? Yuk kita cari tahu. Martabak manis Makanan yang satu ini merupakan kudapan lezat bagi banyak orang. Umumnya masyarakat Indonesia pasti pernah mengonsumsi makanan ini. Jika Anda berkunjung ke daerah Jawa Timur, masyarakat di sana menyebutnya dengan terang bulan. Nama martabak kadang hanya digunakan untuk isian telur atau daging. Di beberapa tempat seperti di Bandung, makanan ini disebut dengan martabak manis. Namun berbeda jika berada di Bangka. Karena orang Bangka menyebut martabak manis dengan hoklopan. Bakwan Bakwan ini merupakan olahan dari tepung yang dicampur dengan sayuran kemudian di goreng. Makanan ini khas banget dengan pedagang gorengan di pinggir jalan. Namun, di beberapa daerah memiliki nama yang berbeda. Di Surabaya bakwan disebut dengan nama ote-ote. Sementara, di Bandung, orang menyebut bakwan dengan sebutan bala-bala. Di Semarang, makanan ini malah disebut badak. Sedangkan di Malang biasa disebut weci. Pastel Pastel merupakan salah satu jajanan pasar yang mudah ditemui. Pastel sendiri biasanya berisikan sayuran, ayam, hingga telur. Cita rasa renyah pada pinggiran pastel memang disukai banyak orang. Namun orang Makassar menyebut pastel dengan jalangkote. Meski serupa namun cara makannya sedikit berbeda. Bila pastel dimakan begitu saja dengan cabe rawit, jalangkote dimakan bersama sambal yang berisi campuran cuka dan cabe rawit. Cilok Cilok merupakan salah satu jajanan yang sering ditemui di pinggir jalan. Bila di Jawa Barat biasa disebut dengan cilok, namun di Jawa Timur mereka menyebutnya dengan pentol. Meski beda nama namun sama-sama terbuat dari bahan yang sama dan disajikan dengan disiram sambal kacang dan kecap. Serabi Bagi penggemar kuliner tentu sudah tidak asing lagi dengan makanan tradisional ini, serabi. Di Jawa Tengah, tepatnya di Solo makanan serabi ini cukup populer. Meski begitu di beberapa tempat memiliki nama yang tidak sama. Di Bandung biasa disebut surabi. Namun di Bali makanan tradisional ini dinamakan laklak. 56 The Gade News Edisi No.192 I 2021
SPeulanagrgaan | SUARA PELANGGAN | Suara Agen Pegadaian Dinny Jumandar Rusdiana Respon masyarakat sangat baik Produk yang menjadi tren saat ini Respon masyarakat terhadap dan antusias sekali mengenai Agen dan digemari masyarakat yang produk dan layanan Pegadaian ini Pegadaian ini, termasuk layanan pertama Tabungan Emas, kemudian bagus, terus produknya harapannya dan produknya. Kalau untuk produk Arrum Haji. Soalnya Tabungan dikembangkan lagi. Produk yang menjadi andalan dan banyak Emas itu riil ya. Kemudian untuk yang menjadi tren dikalangan digemari masyarakat itu Tabungan Arrum Haji karena memang menjadi masyarakat itu emas sama kredit Emas, karena masyarakat berpikir cita-cita dari umat muslim untuk cicilan. Sementara produk yang kalau Tabungan Emas tidak akan melaksanakan ibadah rukun islam harus dikembangkan lagi dan berkurang nilainya. yang kelima. sesuai kebutuhan nasabah itu yang Banyak masyarakat yang berminat Promonya harus lebih gencar terkait elektronik, BPKB motor, dan dengan kredit pembiayaan dari Pegadaian syariah karena sertifikat rumah. Harapannya fee bermotor, tapi kalau bisa tahun sebenarnya sambutan masyarakat nya naik, bonusnya naik, biar jadi persyaratannya ditambah lagi untuk juga luar biasa terhadap lebih semangat lagi saya. mempermudah. Sebab kebanyakan Pegadaian. Kita merasa produk- nasabah saya yang di daerah sini produk Pegadaian dekat dengan KLIK DI SINI umur motornya dibawah lima tahun. keseharian kita, karena memang Kemudian, untuk peningkatan terkait kegiatan kita setiap saat. untuk melihat layanan selanjutnya yakni mesin Jadi harapannya produk-produk tayangan videonya pembayaran guna mempermudah Pegadaian bisa diperkenalkan lewat nasabah untuk melakukan transaksi obrolan warung kopi. Pegadaian. Kemudian, harapannya promosinya Kemudian, harapan saya agar lebih juga lebih gencar terhadap banyak bonus lagi. Apalagi kita komunitas-komunitas yang baru sebagai agen mau menghadapi tumbuh, seperti olahraga. Terutama bulan Ramadan di masa pandemi di wilayah kami ada komunitas ini. Supaya lebih semangat dalam sepeda yang memang butuh juga di memasarkan pelayanan produk- perkenalkan ke produk syariah. produk Pegadaian. The Gade News Edisi No.192 I 2021 57
| KOLASE | PEGADAIAN TEMPOE DOELOE 58 The Gade News Edisi No.192 I 2021
| GADE COMIC | The Gade News Edisi No.192 I 2021 59
DESIGN BY INDOPOS ONLINE
Search