Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore QHSE ELNUSA

QHSE ELNUSA

Published by PT Integra Cipta Kreasi, 2021-03-09 09:54:08

Description: QHSE__ELNUSA

Search

Read the Text Version

Pastikan www.hse.elnusa.co.id Segalanya Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 Aman, Atau STOP! STOP WORKSAWUTHAORITY CARDTulis secara singkat kondisi atau ndakan dak aman yang anda temukan. Lokasi : Tanggal : Departemen : Jam : Pekerja terkait : Tindakan apa yang telah anda lakukan? Tuliskan secara singkat. Apakah SWA sudah anda lakukan? ( ) Ya ( ) Tidak Jelaskan apa saran anda untuk perbaikannya. Iden tas Pelapor Nama Departemen : Perusahaan : : Tanda tangan : Penyebab Langsung (Diisi oleh pengawas pekerjaan) Tindakan perbaikan yang dilakukan (Diisi oleh pengawas pekerjaan) POSTER 7 Arahan Apakah pekerjaan dapat dilanjutkan? ( ) Ya ( ) Tidak Direktur Utama Pengawas Pekerjaan Pimpinan Setempat PT Pertamina (_____________________) (_____________________) (Persero)

DARI REDAKSI Tingkatkan Kualitas Pekerjaan 1FROM THE DESK OF DIRECTOR OF OPERATION Sebagai Perusahaan Jasa Energi terpercaya, Elnusa l Meraih Zero Fatality & Kepuasan Pelanggan sangat memperhatikan standar-standar Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (K3L) guna menihilkan 2-5MAIN risiko terjadi insiden dan meningkatkan kualitas ISSUE pekerjaan. Bahkan, setiap personel memiliki tanggung l Pastikan Segalanya Aman, Atau STOP! jawab yang sama untuk saling peduli baik terhadap l Diagram Stop Work Authority (SWA) rekan kerja ataupun lingkungan kerja dengan l Cara Pengisian Form Stop Work Authority (SWA) menghentikan pekerjaan sementara jika dirasa tidak aman dengan melakukan Stop Work Authority (SWA). 6-17QHSE KNOWLEDGE Pencanangan program Stop Work Authority (SWA) l Customer Complain Online (CCO) cukup penting guna mencegah timbulnya insiden l Kenali Kanker Serviks, Agar Dapat Dicegah dan melakukan mitigasi sedini mungkin. Hingga Zero l Fight Again Breast Cancer Early Detection Saves Life Fatality & Kepuasan Pelanggan Elnusa dapat terus l ELSA REGENT ditingkatkan dan dipertahankan. l Aman Bersama LoRaWAN! l Well-Safe, Operation & Certification Dengan demikian, Newsletter QHSE Focus Edisi 12 Jamin Keselamatan Kerja yang terbit pada September 2017 ini mengusung tema l Standar Pengelolaan Limbah Elnusa “Pastikan Segalanya Aman, Atau STOP!”. Diharapkan pembaca dapat menyerap informasi secara lengkap 18QHSE terkait 6 Langkah Mudah melakukan Stop Work EVENT Authority (SWA) dan Cara Pengisian Form Stop Work l Training & Workshop Penyusunan Risalah CIP Authority (SWA) di lingkungan Elnusa. Sehingga setiap personel baik karyawan, mitra kerja, pelanggan, Elnusa atau tamu dapat melakukan SWA secara langsung dalam lingkup operasional Elnusa yang didasarkan Let’s Go Paperless kepada aspek K3L. Apabila Anda hanya ingin menerima versi elektronik QHSE Focus, Selain itu, Newsletter QHSE Focus kali ini pun silahkan kirim surel ke : menyajikan inovasi insan Elnusa berupa aplikasi berbasis web Customer Complain Online (CCO) dan [email protected] teknologi Personal Tracking Device berbasis LoRaWAN, pengetahuan tambahan Kapal Seismik Elsa Regent, Well-Safe Operation & Certifcation, serta Standar Pengelolaan Limbah Elnusa. Dikemas secara menarik, singkat, padat, dan jelas, redaksi berharap sajian Newsletter QHSE Focus Edisi 12 dapat menjadi referensi berkualitas dan bahan bacaan informatif bagi para pembaca. Semangat meraih Elnusa Zero Fatality dan Kepuasan Pelanggan. Salam Budaya HSE! TIM REDAKSI PENERBIT: Dept. QHSE PT Elnusa Tbk., PENANGGUNG JAWAB: Agus R. Sutiawan, PEMIMPIN REDAKSI: Yuhasman, REDAKTUR PELAKSANA: Dewi Anugrah, KONTRIBUTOR EDISI 12 I SEPTEMBER 2017: Dewi Anugrah, Meiske Andromeida, Yoyok Sunyoto, Avisina Hilmi Putra, Jejen Jamaludin, Capt. Taufan Sofiandi, Hariyono, David Indra Silaban, ALAMAT: ALAMAT: PT Elnusa Tbk., Graha Elnusa, Jl. TB Simatupang, Kav. 1 B, Cilandak Jakarta 12560 Indonesia, 15th Floor Department of QHSE Phone: +62-21 7883 0850 (Hunting), Fax: +62-21 7883 1145, www.elnusa.co.id Redaksi menerima saran, masukan dan artikel Anda terkait QHSE, kirim ke : [email protected]. Artikel yang dimuat pada QHSE Focus akan mendapatkan hadiah menarik.

FROM THE DESK OF DIRECTOR OF OPERATION Meraih Zero Fatality & Kepuasan Pelanggan Setiap pekerja tentunya menginginkan Bagi Elnusa sebagai perusahaan services, kepuasan melakukan pekerjaan di lokasi kerja yang pelanggan adalah satu dari beberapa prioritas utama aman, dengan cara/metoda yang aman serta untuk dicapai selain Zero Fatality. Jika kita tidak berhati- peralatan kerja yang digunakan juga aman. Saya yakin hati dalam melakukan pekerjaan, rasa kekecewaan bahwa sebelum melakukan pekerjaan, setiap elemen akan muncul dari klien/pelanggan. Sekecil apapun yang terlibat dalam pekerjaan dilakukan assessment kekecewaan pelanggan adalah merupakan keluhan dan memastikan bahwa seluruhnya sesuai dengan yang harus segera ditangani dengan segera. Tujuannya ketentuan dan prosedur yang dipersyaratkan. Tetapi, agar keluhan tidak semakin membesar dan berdampak terkadang, tanpa disadari sebagian elemen tersebut negatif bagi perusahaan. Menangani keluhan pelanggan “missed”/terlewat dari apa yang seharusnya secara lebih dini adalah suatu sikap yang bijaksana dipersiapkan. Terlebih, tidak ada yang memberikan dan tepat, karena perusahaan akan lebih mampu peringatan atau menginformasikan apa yang kurang mengantisipasi hal-hal yang dapat merugikan. atau apa yang salah dari hal-hal tersebut. Pengelolaan keluhan pelanggan harus dilakukan secara Jika berkaca pada performa HSE di Semester Awal tepat dan efektif. Seperti halnya penanganan komplain/ Januari-Juni 2017, bisa kita lihat bahwa root cause keluhan dari pelanggan. Sistem harus dibangun agar incident yang terjadi sebenarnya bisa saja di informasi pelanggan dan deskripsi masalah/komplain “cut” bila kita lebih jeli melihat dan mencermati hingga status komplain dapat dimonitoring dengan setiap tahapan pekerjaan yang dilakukan. Apabila maksimal. menemukan kondisi atau tindakan tidak aman dalam suatu pekerjaan yang sedang berlangsung, Saya berharap kepada insan Elnusa untuk terus hentikanlah pekerjaan tersebut. memunculkan inovasi-inovasi dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan perusahaan seperti Customer Setiap personel baik karyawan, mitra kerja, Complain Online (CCO) ini. Sistem yang saat ini sedang pelanggan, atau tamu dapat melakukan SWA secara disempurnakan dapat menganalisa data-data yang langsung dalam lingkup operasional Elnusa yang masuk sebagai bahan perbaikan berkelanjutan dalam didasarkan kepada aspek K3L. Manajemen Elnusa pelayanan pelanggan dan menjadi aset pengetahuan menjamin tidak akan menjatuhkan sanksi kepada yang dapat dipelajari untuk project lain yang sedang setiap orang yang menghentikan pekerjaan dengan berjalan dan project yang akan datang. alasan keselamatan. Teruslah menjadi insan Elnusa yang berbudaya HSE dan Dampaknya tentu kita dapat meminimalkan potensi terlibat aktif dalam memajukan Elnusa demi meraih terjadinya insiden demi meraih Zero Fatality dan Elnusa Zero Fatality dan kepuasan pelanggan yang lebih pelanggan pada akhirnya akan merasa “puas” baik. dengan kinerja yang kita berikan. Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 1

MAIN ISSUE Pastikan Stop Work Segalanya Authority (SWA) Aman, Atau STOP! adalah kewenangan untuk menghentikan suatu Dalam melaksanakan sebuah pekerjaan yang sedang pekerjaan, salah satu hal yang berlangsung apabila sangat penting untuk diperhatikan melihat kondisi atau adalah memastikan pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik tindakan dalam pekerjaan dan lancar. Namun demikian, pada tersebut berpotensi beberapa kesempatan, sejumlah tindakan maupun menimbulkan insiden kondisi yang tidak aman di area kerja, berpotensi apabila tidak segera untuk menimbulkan insiden. Oleh karenanya, setiap dilakukan mitigasi. personel di area kerja berkewajiban untuk saling peduli baik terhadap rekan kerja ataupun lingkungan 2. Penghentian pekerjaan dilaku- kerja dengan menghentikan pekerjaan sementara jika kan dengan keyakinan bahwa dirasa tidak aman. Berkenaan dengan hal tersebut, penghentian pekerjaan tersebut tidak dicanangkanlah program Stop Work Authority (SWA). akan menyebabkan bahaya langsung terhadap manusia (pekerja lain, Stop Work Authority (SWA) sejatinya diimplementasikan pengunjung atau masyarakat sekitar) untuk meningkatkan awareness seluruh pekerja dan pencemaran lingkungan. terhadap bahaya yang ada baik di dalam pekerjaan 3. Setiap penghentian pekerjaan harus atau disekitar fasilitas dan lingkungan kerja serta dikomunikasikan kepada pekerja yang terlibat mengendalikan dan/atau menghindari kondisi atau secara langsung atau dikomunikasikan kepada perilaku yang mengancam keselamatan manusia, pengawas, untuk segera dilakukan tindak lanjut peralatan atau lingkungan hingga ke tingkat potensial sampai dengan pekerjaan memiliki pengendalian risiko yang dapat diterima. risiko yang bisa diterima. Dengan meningkatnya kesadaran pekerja terhadap Ada beberapa elemen utama yang berperan dalam bahaya, baik terhadap sesama pekerja maupun penerapan Stop Work Authority (SWA). kondisi peralatan produksi, maka kecelakaan kerja dan l Pertama adalah Initiator SWA, yaitu karyawan kerusakan lingkungan diharapkan dapat dicegah dan dikurangi. Manfaat tidak langsung dari penerapan Stop Elnusa, klien, mitra kerja atau tamu yang Work Authority (SWA) adalah terjadinya peningkatan memberikan SWA kepada pihak terkait. potensi pengurangan cost. Disisi lain image l Kedua, Pekerja terkait, yaitu pekerja Elnusa maupun perusahaan, yaitu terkait kepedulian/awareness mitra kerja yang melakukan langsung pekerjaan terhadap keselamatan kerja dapat meningkat. tersebut atau bertanggung jawab terhadap kondisi area kerja. Kewenangan menghentikan pekerjaan ditetapkan l Ketiga, Pengawas pekerjaan yaitu petugas yang sebagai berikut: bertanggung jawab atas terlaksananya pekerjaan 1. Penghentian pekerjaan dilakukan dengan tahap: yang dilakukan oleh pekerja terkait. Pengawas pekerjaan dapat juga adalah atasan langsung hentikan, jelaskan, investigasi, perbaiki dan pekerja terkait. lanjutkan pekerjaan. Perlu digarisbawahi bahwa setiap personel, baik karyawan Elnusa, klien, mitra kerja, maupun tamu dapat melakukan Stop Work Authority (SWA). Dengan demikian, Stop Work Authority (SWA) memungkinkan adanya sinergi dari berbagai pihak yang terlibat dalam sebuah pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk berkontribusi aktif mewujudkan keselamatan kerja di lingkungan kerja Elnusa. 2 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

MAIN ISSUE Diagram Alir Langkah Mudah Stop Work Authority melakukan Stop Work Authorithy (SWA) start Personel yang menemukan 1Personel menyampaikan SWA secara langsung kondisi atau tindakan tidak kepada pekerja yang terlibat serta menjelaskan aman yang berpotensi alasan dilakukannya SWA. Personel yang melakukan menimbulkan insiden SWA mencatat SWA tersebut dalam formulir Stop Work melakukan SWA Authority. 2Pekerja yang terlibat menghentikan sementara Pekerja menghentikan pekerjaannya setelah mendapatkan SWA & melapor pekerjaan sementara lalu kepada pengawas pekerjaan atau pimpinan setempat. melapor kepada pengawas Pengawas pekerjaan mengkomunikasikan SWA kepada pekerjaan setelah seluruh pekerja yang terlibat di lokasi kerja tersebut. mendapat SWA Pekerja dan pengawas 3Pekerja dan pengawas pekerjaan yang terlibat terkait melakukan investigasi melakukan investigasi atas SWA yang diberikan. terhadap munculnya SWA Investigasi dilakukan untuk mengetahui akar penyebab terjadinya tindakan atau kondisi tidak aman pada saat pekerjaan berlangsung. Selama investigasi berlangsung, pekerjaan terkait SWA tersebut harus dihentikan sementara. 4Pekerja yang terlibat dalam pekerjaan terkait Pekerja dan pengawas harus melaksanakan tindakan pebaikan terhadap terkait melakukan tindakan penyebab diterapkannya SWA & tetap menghentikan perbaikan sesuai hasil pekerjaan sementara hingga tindakan perbaikan selesai investigasi. dilaksanakan. Pengawas pekerjaan dan pimpinan setempat harus memastikan tindakan perbaikan telah dilaksanakan dengan baik dan benar. Melanjutkan pekerjaan 5Apabila tindakan perbaikan sudah dilaksanakan setelah perbaikan disetujui maka pekerja terkait dapat melanjutkan pekerjaan oleh pimpinan setempat tersebut 6Setiap kegiatan SWA harus dicatat dan dilaporkan Mendokumentasikan kepada pengawas pekerjaan atau pimpinan setempat. kegiatan SWA selama SWA dicatat dalam form Stop Work Authority, Form SWA pekerjaan berlangsung yang telah diisi disimpan dan direkapitulasi setiap bulan. Pembelajaran dari SWA (Lesson learn) harus disampaikan kepada seluruh pekerja di area kerja baik dalam toolbox meeting atau dalam media lainnya. finish Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 3

MAIN ISSUE 1. Pada bagian ini tuliskan secara singkat dan jelas kondisi atau tindakan tidak aman yang ditemukan. Usahakan menghentikan pekerjaan tersebut dan menyampaikan alasannya terlebih dahulu, baru setelah itu menuliskannya di kartu SWA. 2. Lokasi : tulis dimana kondisi atau tindakan tidak aman tersebut terjadi. SW Contoh : Workshop Balikpapan, Warehouse BSD. STOP WORK AU 3. Departemen : Tulis nama asal departemen dari kondisi atau tindakan tidak aman tersebut. Contoh : Dept Maintenace, Dept Asset. Tulis secara singkat kondisi atau tinda 4. Pekerja terkait : Tulis nama pekerja yang terlibat dalam pekerjaan yang 1 dihentikan tersebut. 5. Tanggal : Tuliskan tanggal kapan SWA PENULISAN KONDISI ATAU Lokasi :2 dilakukan. TINDAKAN TIDAK AMAN Departemen :3 Pekerja terkait :4 6. Jam : Tuliskan Jam berapa SWA dilakukan. Tindakan apa yang telah anda lakukan 7 7. Tuliskan tindakan apa yang anda lakukan ketika menghentikan kondisi atau Apakah SWA sudah anda lakukan? tindakan tidak aman tersebut. Contoh : Menegur dan menghentikan pekerja Jelaskan apa saran anda untuk perbaik yang tidak memasang lifting sling dengan tidak aman. 9 8. Jika tindakan tersebut sudah anda PENULISAN TINDAKAN lakukan maka berikan tanda ceklis (√) YANG DILAKUKAN pada kolom Ya, dan pada kolom Tidak jika belum dilakukan SWA. Identitas Pelapor Nama : 10 11 Departemen : 9. Tuliskan secara singkat dan jelas saran untuk perbaikan dari Pelapor SWA Penyebab Langsung (Diisi oleh pengaw kepada penerima SWA terhadap kondisi atau tindakan yang dianggap tiak aman tersebut. Contoh : Mengganti sling dengan yang kondisi baik. 14 Tindakan perbaikan yang dilakukan ( 10. Nama: Tuliskan nama anda sebagai PENULISAN SARAN DAN pelapor atau pemberi SWA. PERBAIKAN 11. Departemen: Tuliskan asal departemen anda selaku pelapor atau pemberi SWA. 12 Perusahaan: Tuliskan nama perusahaan anda jika pelapor atau pemberi SWA Apakah pekerjaan dapat dilanjutkan? bukan berasal dari Elnusa, misalnya tamu, atau klien. Pengawas Pekerjaan 17 13. Tanda tangan: Berikan tanda tangan oleh pelapor atau pemberi SWA pada kolom tersebut. (_____________________) Setelah ditandatangani, berikan Kartu SWA tersebut kepada pekerja atau pengawas pekerjaan terkait untuk ditindak lanjuti. 4 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

MAIN ISSUE WA Cara Pengisian Form Stop Work UTHORITY CARD Authority (SWA) akan tidak aman yang anda temukan. Tanggal : 5 Jam : 6 n? Tuliskan secara singkat. ( ) Ya 8 ( ) Tidak PENULISAN PENYEBAB 14. Setelah pengawas pekerjaan menerima kannya. LANGSUNG DAN TINDAKAN kartu SWA. Selanjutnya pengawas pekerjaan pekerjaan menuliskan root cause atau akar PERBAIKAN masalah penyebab kondisi atau tindakan tidak aman tersebut bisa terjadi. 15. Pengawas pekerjaan dan tim melakukan tindakan perbaikan terhadap kondisi atau tindakan tidak aman tersebut yang menyebabkan munculnya SWA. Perusahaan : 12 16. Setelah tindakan perbaikan selesai dilakukan, selanjutnya pengawas pekerjaan Tanda tangan : 13 meminta persetujuan kepada pimpinan setempat untuk melanjutkan pekerjaan. Pimpinan setempat menilai apakah tindakan perbaikan sudah was pekerjaan) dianggap cukup dan efektif. (Diisi oleh pengawas pekerjaan) PENUTUPAN Jika sudah dianggap cukup dan efektif SWA maka pimpinan memberikan tanda (√) pada kolom Ya, atau memberikan tanda (√) pada 15 kolom Tidak jika tindakan perbaikan masih dianggap belum efektif. ( ) Ya 16 ( ) Tidak 17. Setelah tindakan perbaikan disetujui dan dianggap efektif, pengawas pekerjaan dan pimpinan setempat membubuhkan tanda tangan pada kolom Pimpinan Setempat yang tersedia. Setelah semuanya selesai. Kartu SWA diserahkan kepada HSE Officer atau admin untuk di rekap dan dilaporkan kepada manajemen. (_____________________) Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 5

QHSE KNOWLEDGE Customer 3. Bila aplikasi ini tidak bisa diterima oleh proyek Complain karena remote site, maka dapat diisi secara Online (CCO) manual oleh personel yang sudah ditunjuk oleh PIC project setempat dan atau marketing serta Bagi Elnusa, kepuasan diketahui oleh fungsi QA. pelanggan harus mendapatkan prioritas utama. Oleh 4. Setelah itu dilakukan monitoring status keluhan karenanya, sekecil apapun pelanggan jika PIC pertama tidak merespon kekecewaan pelanggan adalah dalam jangka waktu tertentu, maka atasan merupakan keluhan yang harus segera langsung pertama akan mendapat informasi ditangani. keluhan pelanggan tersebut melalui email secara otomatis. Sistem ini dapat mengurangi resolution Menindaklanjuti hal tersebut, Elnusa perlu time sehingga dapat diperbaiki dengan segera. mengembangkan aplikasi untuk menangani keluhan pelanggan secara lebih dini sehingga Selain sebagai monitoring system, software ini juga perusahaan akan lebih mampu mengantisipasi hal- berfungsi sebagai alat analisa data bahan perbaikan hal yang dapat merugikan. berkelanjutan dalam pelayanan untuk project lain yang sedang berjalan dan project yang akan datang. Customer Complain On-Line (CCO) merupakan inovasi sistem aplikasi berbasis web yang dikembangkan Melihat dari penjelasan sebelumnya, maka dapat Divisi Marketing berkolaborasi dengan Dept. QHSE disimpulkan fungsi dari aplikasi tersebut adalah dan Dept. Information System. sebagai berikut : 1. Sebagai wadah informasi keluhan pelanggan yang Ada beberapa hal yang melatarbelakangi kehadiran CCO, diantaranya adalah : terintegrasi. l Masalah data keluhan pelanggan yang belum 2. Sebagai alat monitoring status keluhan pelanggan. dikelola dengan baik l Data sulit dianalisa, karena data tersebar di 3. Sebagai sumber data keluhan pelanggan untuk menjadi bahan dasar berkelanjutan untuk beberapa project pelayanan yang lebih baik. l Penanggulangan keluhan pelanggan di setiap 4. Sebagai lesson learned untuk project lainnya dan project tidak terdokumentasi dengan baik. project yang akan datang. Data informasi pada CCO terdiri dari beberapa menu Untuk menggunakan aplikasi ini adalah sebagai informatif yang dapat menggambarkan project berikut : Elnusa, informasi pelanggan dan deskripsi masalah/ komplain hingga monitoring status komplain. Customer Complaint Online Alur penggunaan Aplikasi CCO : Customer Complaint 1. Klien harus didaftarkan terlebih dahulu oleh online application fungsi marketing atau fungsi operasi, agar bisa menggunakan aplikasi ini. Jabatan minimal klien Username adalah Company Man (Divisi DOS) atau Field Supervisor (Divisi GSC). Login 2. Klien melakukan pengisian keluhan performa 1. Ketik URL: http/kpo.elnusa.co.id lalu melakukan pekerjaan di proyek dan maupun di kantor pusat. login nama user dan password email. Di atas ini adalah bentuk tampilan awal. 2. Jika login sukses akan memasuki halaman berikutnya yaitu halaman dashboard yang berisi menu Dashboard, Master Data, CCO dan Report 6 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE Customer Complaint Online Halaman ini mempunyai beberapa menu : 1. Dashboard: Berisi summary keluhan pelanggan, 2. Master Data: Modul untuk memelihara master data DASHBOARD MASTER DATA CCO Report project, 3. CCO: Modul untuk me-review keluhan pelanggan, Open Summary CCO Closed 4. Report: Berisi list keluhan yang diajukan dengan 1 5 Resolved statusnya “Resolved” yaitu sudah diselesaikan 2 oleh PIC yang bertanggung jawab. Flowchart Customer Complain Online (CCO) Start Intiator Create New Keluhan Input New Keluhan Admin akan me-reveiw keluhan yang Review by masuk untuk menentukan apakah Admin termasuk keluhan pelanggan atau tidak (approved/Rejected) Update Status = Y Keluhan Y Update Status = Jika keluhan tidak Approved Pelanggan? Rejected di-review oleh PIC setelah melewati Untuk Fungsi Y Review by PIC Fungsi Due Date, maka Lain? Terkait (PIC) keluhan akan di T Assign ke Atasan Jika di Approved oleh Admin maka proses berlanjut ke PIC langsung PIC (A1) yang sudah ditentukan pada saat Create New Keluhan Review by PIC secara otomatis oleh Project (PIC) system. Jika keluhan sudah di-review oleh Review by Atasan Y Over PIC maka proses Langsung (PIC) (A1) Due Date? berikutnya Update Status Keluhan Jika keluhantidak di-review Over T Update Status (Resolved) oleh Atasan Langsung PIC (A1) Due Date? Resolved setelah melewati Due Date, maka Semua keluhan yang keluhan akan di Assign ke Atasan Y T Verited by Admin sudah di resolved Langsung A1 (A2) secara otomatis Review by Atasan oleh PIC akan masuk oleh system. Langsung A1 (A2) ke Admin untuk di Verifikasi. Jika Jika keluhan sudah direview oleh Over Status Verifikasi=Closed Atasan Langsung PIC (A1), maka Due Date? Closed maka Proses Selesai, akan ada notofikasi Email ke jika tidak maka Atasan Langsung A1 (A2) secara Y Y proses akan kembali otomatis oleh system. Notifikasi ke A2 Finish ke PIC untuk di- review kembali Jika keluhan sudah direview oleh A2 maka proses berikutnya Update Status Keluhan (Resolved) Saat ini aplikasi CCO belum dapat digunakan aplikasi ini sudah bisa digunakan bulan Oktober secara sempurna, dan tim IT Elnusa sedang 2017 yang akan diawali dengan kegiatan sosialisasi menyempurnakannya kembali karena aplikasi ini ke seluruh fungsi operasi dan marketing. Diharapkan sudah pernah dibangun oleh Tim QA, marketing dengan adanya aplikasi ini kita dapat selalu dan IT sebagai bentuk improvement dalam rangka melakukan perbaikan berdasarkan saran, keinginan merespon keluhan pelanggan. Rencana terdekat dan harapan pelanggan. Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 7

QHSE KNOWLEDGE Kenali Kanker Serviks, Agar Dapat Dicegah “Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.” a. Human Papillomavirus 1 2 a. Pendarahan tidak normal pada vagina (termasuk (HPV). Terdapat sekitar flek), yang terjadi setelah berhubungan seks, di 15 jenis HPV. HPV 16 & luar masa menstruasi, atau setelah menopause. HPV 18 menyebabkan 70% kasus kanker b. Cairan yang keluar tanpa berhenti dari vagina serviks dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya, berwarna merah muda, pucat, cokelat, b. Virus ini sangat atau mengandung darah. mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya c. Rasa sakit setiap melakukan hubungan seksual. melalui cairan, tapi d. Perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui juga bisa berpindah melalui sentuhan penyebabnya, atau pendarahan dalam jumlah kulit. Selain itu, sangat banyak. penggunaan wc umum yang sudah terkena Gejala virus HPV, dapat menjangkit seseorang Penyebab Fa 3 yang menggunakannya gahan jika tidak ktor RisikoTuba FallopiRahim membersihkannya dengan baik. P Endometrium Ovarium a. Aktivitas seksual Kanker Serviks Serviks terlalu dini. (Leher Rahim) Vagina b. Berganti-ganti/ 5 engobatan Pence memiliki banyak pasangan seksual. a. Kanker serviks stadium awal : 4 c. Merokok. menghilangkan kanker serviks d. Sistem kekebalan tersebut dengan cara dilakukan tubuh yang lemah. pembedahan, baik pembedahan f. Melahirkan anak. laser, listrik atau dengan cara Perubahan hormon saat sedang hamil membuat leher rahim lebih rentan terserang HPV. pembekuan dan membuang jaringan kanker serviks (cyrosurgery) a. Setia pada pasangan. b. Kanker serviks stadium lanjut: b. Melakukan vaksinasi untuk mencegah infeksi HPV. kemoterapi serta radioterapi, c. Menjalani pap smear secara rutin khususnya bagi yang telah aktif namun jika sudah terdeteksi cukup melakukan hubungan intim meski sudah mendapatkan vaksinasi. parah, tiada lain kecuali dengan d. Stop merokok menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan mengangkat rahim (histerektomi) e. Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor secara menyeluruh agar kanker f. Perbanyaklah konsumsi makanan sayuran yang kandungan beta tidak berkembang. karotennya cukup banyak, konsumsi vitamin c dan e 8 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE Fight Again Breast Cancer Cara Melakukan Early Detection Saves Life SADARI Gejala: (perikSA payuDAra sendiRi) Lakukan SADARI sampai batas payudara, yaitu: Kulit Mengeras Cekungan Seperti Kulit Megelupas Tumbuh Pembuluh Batas atas: Batas Batas Batas Lesung Pipi Darah dua jari tengah: samping: samping: di bawah sepanjang tulang garis bagian tengah garis bawah payudara tengah payudara ketiak yang melingkar Ada Gumpalan Kulit Kemerahan Puting Mengeluarkan Puting Masuk Seperti Daging Cairan · Benjolan/kulit menebal di payudara. Lakukan sadari Jika sudah Pria juga perlu · Rasa sakit pada payudara/ketiak yang tidak secara teratur menopause lakukan Sadari 1 kali per bulan dan lakukan Sadari kapan tapi hanya sebatas berhubungan siklus menstruasi. saja di tanggal yang puting saja karena · Keluarnya cairan dari puting (biasanya disertai darah) 7-10 hari sama tiap bulan. kelenjar payudaranya · Perubahan ukuran payudara, bentuk puting, serta setelah haid hari tidak berkembang. pertama (karena kulit payudara mengerut. · Gatal-gatal dan muncul ruam di sekitar puting. pada saat itu · Pada bagian ketiak, dapat terjadi benjolan/ hormon estrogen dan progesteron pembengkakan. berada pada kadar yang rendah) Deteksi: 1Berdiri di depan cermin dengan lengan menjuntai ke bawah. · Periksa ke Dokter Perhatiakn apakah ada benjolan kedua payudara diperiksa oleh dokter kandungan atau perubahan bentuk dan ukuran payudara untuk kemungkinan benjolan atau kondisi yang tidak normal. Bisa dilakukan satu sampai tiga tahun sekali. 2Angkat kedua lengan sampai · Mammografi berada di belakang kepala, ulangi Menggunakan sinar X di dokter spesialis radiologi untuk pemeriksaan di sisi samping tubuh. melihat jaringan payudara yang tidak teraba secara fisik. · Ultrasonografi 3Tekan kuat-kuat tangan di pinggul Untuk menemukan penyebab timbulnya rasa nyeri dan gerakan lengan serta siku bengkak, atau kulit kemerahan. Terlihat juga apakah ke depan sambil mengangkat bahu. benjolan itu kista (berisi cairan) atau padat. Gerakan ini akan menegangkan otot payudara dan membuat benjolan lebih Pencegahan: mudah terlihat · Kurangi konsumsi makanan berlemak. 4Angkat lengan kiri dan raba · Jaga berat badan ideal. payudara dengan telunjuk, jari · Teratur berolahraga. tengah dan jari manis tangan kanan. · Batasi konsumsi alkohol. Lakukan gerakan memutar, ke atas · Berikan ASI. bawah, atau gerakan · Melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). 5Pencet pelan-pelan puting payudara Faktor Risiko: perhatiakn apakah keluar cairan yang tidak normal. · Dampak diagnosis kanker payudara sebelumnya · Pengaruh benjolan jinak yang pernah dimiliki, genetika 6Berbaring dengan tangan kiri di bawah kepala. Letakkan bantal kecil dan riwayat kesehatan keluarga di bawah bahu kanan. Raba seluruh · Usia. permukaan payudara kiri dengan · Risiko paparan radiasi dan esterogen gerakan memutar, dari tengah keluar, · Melahirkan di usia lanjut. atau atas bawah. Ulangi cara yang sama · Masa menstruasi lebih lama. untuk memeriksa payudara kanan. · Terapi penggantian hormon kombinasi dan hormon estrogen. · Obesitas. · Konsumsi minuman keras. Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 9

QHSE KNOWLEDGE ELSA REGENT Elsa Regent merupakan Elsa Regent dipimpin Semua tamu yang kapal survei seismik oleh seorang berkunjung pertama laut yang dioperasikan Nahkoda dan kru kalinya ke Elsa Regent sepenuhnya oleh yang berpengalaman akan mendapatkan putera-puteri Indonesia. Elsa dan dilengkapi dengan fasilitas induksi tentang aspek Regent mempunyai tujuh lantai keselamatan berstandar keselamatan oleh tim HSE atau deck yang berisi fasilitas utama International Maritime Safety Officer. seperti kamar tidur dengan Organization (IMO) dan memiliki kapasitas 63 orang, ruang helideck untuk visitor, crew-x Semua pekerja instrument room, processing dan Medivac. wajib melakukan room, dan client room serta toolbox meeting fasilitas penunjang lainnya Elsa Regent dilengkapi sebelum melakukan seperti mushola di deck \"C\", dengan emergency pekerjaan yang non-routine mess room, ruang merokok, shower dan eye wash dan menginformasikan bahaya perpustakaan, bioskop,  yang yang dapat digunakan yang akan dihadapi, serta berada di deck \"A\" dan ruang jika terkena atau terpapar mendiskusikan bagaimana cara olahraga berada di \"Tween chemicals dan kondisi darurat melakukan pekerjaan tersebut Deck\". lainnya. dengan aman dan selamat. Elsa Regent dilengkapi Untuk mengatasi dengan peralatan tumpahan minyak keselamatan wajib, dan oli, Elsa Regent seperti immersion memiliki alat suit, baju pelampung, 9 life raft, penanggulangan yang disebut pelampung dan lainnya. Oil Spill Kit yang disimpan dalam kotak di bunker station dan deck Elsa Regent bagian bawah (deck lainnya). dilengkapi dua workboat dan satu fast rescue boat. Elsa Regent dilengkapi dengan alat pelindung diri untuk memadamkan api, seperti baju pemadam, helmet, kapak, tali penolong dan tabung untuk alat bantu pernapasan. Untuk sarana pemadaman lainnya tersedia alat pemadam api ringan dan juga fire pump serta CO2 untuk kamar mesin. 10 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE Ruangan klinik berada di deck B. Tim medis GENERAL SPECIFICATION ELSA REGENT siap siaga dalam melakukan pertolongan pertama kepada kru kapal. Dan klinik MV. ELSA REGENT juga melayani tentang konsultasi layanan kesehatan semua personel kapal. Call Sign/IMO Number : YBKU2 / 9017757 Bila terjadi kebakaran atau keadaan darurat, Owner : PT ELNUSA TRANS SAMUDERA hentikan pekerjaan dan informasikan kepada Nahkoda atau perwira kapal yang bertugas. Previous Name : WESTERN REGENT Nahkoda akan menyalakan alarm tanda bahaya, dan memberikan instruksi selanjutya melalui Flag State & Port of Registry : INDONESIA (JAKARTA) pengeras suara. Jika diharuskan melakukan evakuasi untuk meninggalkan kapal, pastikan menggunakan Year of Build : 1992 pelampung yang telah disediakan. Jangan panik dan segera menuju ke muster point. Mengambil T-card dan Yard & Type of Vessel : ULSTEIN NORWAY (UT747) mengikuti instruksi selanjutnya yang diberikan oleh tim tanggap darurat. Class So iety & Nota ons : Det Norske Veritas (DNV) Sebelum melakukan kegiatan pekerjaan, 1A1 ICE-C HELDK E0 buatlah izin kerjanya (Permit To Work) dan kaji risiko (HIRADC) dengan membuat Plan Maintenance System : AMOS job safety analysis terlebih dahulu. Jika menemukan kondisi atau keadaan serta perilaku tidak Satellite Communicationa aman, segera laporkan dengan menggunakan Hazard Observation Card (HOC). Inmarsat Type C : 1 TT 6006 & 1 Sailor TT- 000LRIT Saat ini, Elsa Regent yang dinakhodai mini C, 1 Sailor TT- 000E oleh Capt. Taufan Sofiandi, SE, M.Mar dan Capt. Irwan Mashanafi, SE, M.Mar Inmarsat Fleet 77 : SAILOR TT- 622B sedang menjalankan Project Repsol 3D Seismic Acquisition Survey Services VSAT : KNS Z12M2, 512Mbps for Offshore Andaman yang telah Iridium Phone : SAILOR TT-SC4150 dimulai sejak bulan Agustus 2017 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Accommodation Certified for 63 Pax max (21 Single, 21 Double, Include Captain, Client November 2017. andnd Supervisor Room), Conference Room, Meeting Room, Training Room, Fitness Room, Entertainment & Public Room, Medic Room, Office, Laundry, Galley and Mess Room, Workshop & Storage. Fully equiped with Fire Detection System, Fixed & Portable Fire Fighting Equipment. Principal Particulars Principal Particulars Life Raft : 8 Vi ing 25 Prs, Length Over All (LOA) : 93. 30 m davit launched FRB : Magnum 750 Length Between by Norsafe, Yanmar Perpendiculars : 80.00 m 6LYA-STP2/ 211 KW / Approx. Breadth 30 kt, Hamilton Jet - HJ241 (Moulded/Extreme) : 20.00 m/2 .50 m Engine Wor Boat : Westplast Depth (Moulded) : 9.00 m WP950, Yanmar 6LPA- Draft (Max) : 7.40 m STP2, Tractor Jet 38IHH Gross Tonnage/ Net Tonnage : 6398/1920 Dead Weight : 2190 Helideck Specification : Sikorsky S92/S61 Helideck Rating & Diameter : 12,8 t/22,2 m CERTIFICATES COMPLIENCE 1. ISM Code dan ISPS Code. a. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan (Document of Compliance) No. : PK.401/2160/DOC/LK-16 b. Sertifikat Manajemen Keselamatan (Safety Management Certificate) No. : PK.401/1075/SMC/LK-17 c. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional (International Ship Security Certificate) No. : 01-2577-DV 2. Perhubungan Udara untuk Helideck Approval. 3. Keminfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) untuk Helicopter Radio Komunikasi. 4. Standard ISO 9001, ISO 14001 serta OHSAS 18001. Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 11

QHSE KNOWLEDGE WAN ARCHITECTURE Lora Gateway End Nodes Lora Gateway End Nodes End Nodes Site Monitoring App End Nodes Aman Bersama LoRaWAN! Dalam menjalankan bisnisnya, Sumber Daya Manusia (SDM) Elnusa ada kalanya harus bekerja pada kawasan terpencil/remote area yang berpotensi menyebabkan terjadinya “Man-Lost Incident”. Guna meminimalisir potensi tersebut, Elnusa terus berinovasi mencari solusi terbaik, salah satunya dengan mengimplementasikan teknologi PERSONAL TRACKING DEVICE berbasis LoRaWAN Personal Tracking Device adalah alat dan sistem Tracking Device juga dilengkapi dengan fungsi yang diimplementasikan untuk memantau “SOS alert”. Inovasi ini hadir sebagai langkah dan keberadaan pekerja di lapangan. Personal Tracking solusi Elnusa menindaklanjuti mitigasi “Man-Lost Device ini berperan penting dalam memantau Incident” yang pernah terjadi sebelumnya. aktivitas pekerja di lapangan dan memungkinkan berbagai pihak terkait untuk mengetahui lokasi/ Inovasi Personal Tracking Device yang keberadaan pekerja secara akurat. Personal dikembangkan saat ini berbasis LoRaWAN 12 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE merupakan basis sistem pemantauan jalur/area bisa untuk digunakan pada kru yang banyak kerja dan keamanan operasional pada situs/ berkontak secara langsung dengan air, konsumsi wilayah kerja tertentu yang umumnya berada di daya tinggi sehingga battery hanya bertahan 1 kawasan terpencil/pedalaman. Perlu diketahui, hari, tergantung dengan sinyal GSM dan hanya LoRaWAN ini baru digunakan di beberapa negara GPRS/3G/4, dan harus bayar pulsa setiap bulan. seperti Thailand, Singapore dan Taiwan. Elnusa mencoba membangun teknologi ini untuk Implementasi Personal Tracking Device berbasis Personal Tracking Device dan jika berhasil maka LoRaWAN ini memiliki sejumlah keunggulan akan menjadi LoRaWAN Elnusa yang pertama di yang mampu meningkatkan keselamatan Indonesia kerja, khususnya bagi pekerja di remote area. Keunggulan tersebut antara lain: Hariyono bersama timnya yang mengembangkan l Dirancang untuk kebutuhan IoT di remote area, Personal Tracking Device berbasis LoRaWAN, l Penggunanya dapat menyiapkan infrastruktur memaparkan bahwa teknologi ini merupakan lanjutan dari tahun lalu dimana sebelumnya sendiri, Tower untuk gatewaynya kecil sehingga telah menggunakan Personal Tracking Device tidak perlu membangun BTS besar yang based on GSM, menggunakan simcard dan l Device lebih hemat energi karena konsumsi pulsa. daya yang relatif lebih rendah; l Tahan air (IPX7); Awalnya, Personal Tracking Device yang based on l Menggunakan radio frequensi 923-925MHz GSM telah diterapkan di proyek seismic karena dengan jangkauan yang relatif lebih luas; seperti diketahui lokasi kerja seismic banyak l Dapat digunakan untuk mengirimkan laporan potensi risiko-risiko yang timbul akibat pekerjaan darurat melalui aplikasi Web Tombol Panggilan baik faktor alam ataupun lingkungan masyarakat Darurat (SOS) sekitar yang sewaktu-waktu membahayakan keselamatan pekerja. Project Akasia Besar Ada sejumlah manfaat signifikan dari (Cirebon) pun dijadikan pilot project penerapan implementasi peralatan dan sistem LoRaWAN Personal Tracking Device berbasis GSM. Terbukti Personal Tracking Device berbasis LoRaWAN, yaitu bahwa penerapannya dapat mencegah terjadinya mencegah “Manlost”, memudahkan pengawasan insiden dimana saat kejadian kru yang telah kru, memudahkan proses investigasi, sekaligus menyelesaikan pekerjaan di lapangan dikepung membantu proses kaji risiko dan identifikasi oleh warga (masalah kehumasan) sehingga bahaya. salah satu personil dari kru tersebut langsung mengirimkan sinyal SOS pada alat Personal Saat ini teknologi tersebut sedang dibangun dan Tracking Device dan tim lainnya, atas notifikasi uji coba di PARTY A5.19 3D KALAMASSOSA di Papua. SOS, bisa datang ke lokasi dan membantu Diharapkan Teknologi Personal Tracking Device mengatasi hal tersebut. berbasis LoRaWAN yang diimplementasikan Elnusa mampu meningkatkan keselamatan kerja Tetapi kemudian teknologi tersebut dilakukan menuju Zero Accident. Dimana hal ini tentunya improvement yakni menggunakan teknologi IOT akan berdampak positif terhadap peningkatan terbaru yakni LoRaWAN. Karena Man Lost Incident kualitas kerja. biasanya terjadi di remote area yang “minim atau tidak ada GSM”, sehingga LoRaWAN lebih sesuai. Kehadiran Personal Tracking Device berbasis LoRaWAN diharapkan mampu menggantikan peralatan dan sistem terdahulu yang berbasis GSM dan masih memiliki sejumlah kendala, seperti : alat hanya splash proof sehingga tidak Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 13

QHSE KNOWLEDGE Well-Safe Kegiatan usaha pertambangan minyak dan Operation & gas bumi (migas) memiliki risiko yang Certification cukup besar, sehingga keselamatan kerja perlu Jamin mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, Keselamatan guna meningkatkan keselamatan dan kesehatan Kerja kerja, sebagai Perusahaan Jasa Energi terpercaya, Elnusa menerapkan prosedur Well-Safe Operation, yang dibuktikan melalui Well-Safe Certification. Well-Safe Certification merupakan sertifikasi yang dilakukan terhadap equipment, personal dan system, dan harus memenuhi 31 Requirements dan 780 Checklists. David Indrawan Silaban, Project Coordinator di Elnusa Balikpapan, dalam kegiatan Upstream HSSE Forum Pertamina pada bulan Juli 2017 lalu menjelaskan bahwa penerapan Well-Safe Operation ini awalnya dilatarbelakangi oleh kejadian Well blowout di Teluk Meksiko pada 2 April 2010 dimana ini merupakan kejadian yang sangat besar yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia (fatality), 17 orang luka-luka, 4.9 juta barrel tumpahan minyak (oil spill) dan banyak kerugian material lainnya. Setelah diinvestigasi ditemukanlah beberapa penyebab utama terjadinya insiden tersebut yang beberapa diantaranya yaitu peralatan yang tidak bekerja dengan baik, prosedur kerja yang dilanggar serta kompetensi kru yang tidak tepat. Oleh sebab itu, mitigasi dilakukan agar hal tersebut tidak terjadi lagi dan ditetapkanlah Well-Safe standard yang kemudian diimplementasikan di seluruh industri migas termasuk di salah satu unit bisnis Elnusa yakni Chevron Kalimantan Operation. Melalui penerapan Well- Safe Operation, Elnusa telah berhasil menstandarkan seluruh unit fasilitasnya, meningkatkan kompetensi personal dalam well control, menjalankan operasi tanpa kendala, dan sistem pun menjadi lebih baik. Bahkan, peningkatan standar peralatan dan sistem terkontrol dengan baik melalui audit rutin triwulan. 14 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE Testimoni Penerapan Well-Safe Operation & Certification Supiansyah Edward S Rig superintendent EHR Rig Supervisor EHR07/340K 11/225K Dengan adanya well-safe, Sertifikasi yang dilakukan oleh pekerjaan kita jadi lebih klien terhadap well control terkontrol, kita dapat equipment, kompetensi personel, menyelesaikan pekerjaan dengan dan sistem yang ada di Elnusa. Jadi tepat waktu, dan maintenance-nya di Elnusa itu sudah terperinci, bahwa good personal-nya. kita lebih terkontrol lagi. Danu Umbara Rusdi Rig Superintendent Rig Supervisor EHR07/340K EHR11/225K Jadi manfaat dari well-safe Upaya yang dilakukan untuk itu untuk menengahi setiap mendapatkan sertifikasi well- ada kejadian kick, kita sudah safe mengerti prosedur-prosedur l Peningkatan standar diri kami dengan memenuhi yang harus kita lakukan baik di 780 ceklist dan 31 prosedur. power-basket, manifold, di tangki dan di BOP kita. l Peningkatan kompetensi crew dalam penanganan well-control Moses Wula l Peningkatan sistem record data, pelaporan, status recruitment, dan certification training. Assisstant Operator EHR07/340K Dengan itu semua kami telah berhasil mendapatkan sertifikat well-safe atas rig kami. Dengan adanya well-safe ini, kami jadi lebih mengenal dan Abdul Basir mengerti dengan peralatan- peralatan kami sesuai dengan Jack Operator EHR07/340K standar dan mengenai sumur kami lebih paham dengan well-safe ini. Dengan adanya well-safe, saya menjadi lebih mengerti Wilmar tentang pengendalian Simangungsong sumur dan peralatan Kami lebih terstandarisasi dalam Manager Area 1 EIR pengendalian sumur. Dengan adanya well-safe, Ricky semua unit terstandarisasi termasuk fasilitas klien, Roughneck EHR07/340K meningkatkan kompetensi crew dalam well control, operation berjalan dengan lancar, Dengan adanya well-safe, sistem yang lebih baik. Kontrol dalam equipment dan selain kita lebih aman dalam sistem menjadi lebih baik dengan adanya audit yang bekerja, kita lebih percaya diri rutin per-quarterly. lagi dalam bekerja pengendalian sumur dari atas basket. Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 15

QHSE KNOWLEDGE Standar Pengelolaan Limbah Elnusa Tujuan Pengelolaan Limbah Limbah merupakan sampah sisa produksi 1 Pedoman untuk merencanakan yang mengandung bahan–bahan yang dapat pengendalian dan atau memanajemen menimbulkan polusi dan dapat menganggu seluruh jenis limbah yang dihasilkan dari kesehatan. Limbah pada umumnya mengandung seluruh kegiatan operasional PT Elnusa Tbk. bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Memastikan limbah-limbah yang 2 Masalah limbah memang menjadi persoalan dihasilkan di tempat kerja dapat tersendiri seiring dengan meningkatnya dikendalikan sesuai standar lingkungan kebutuhan hidup dan kegiatan industri yang dan peraturan dan persyaratan lain secara semakin menjamur, begitu juga dengan Elnusa. efektif dan efisien Ada tantangan yang harus dihadapi dengan kebutuhan untuk tetap menjalankan bisnis 3 Dasar perencanaan program pengelolaan perusahaan dan juga untuk tetap menjaga limbah pada kegiatan operasional lingkungan dan tidak mencemarinya. PT Elnusa Tbk. Oleh karenanya, limbah, apapun bentuknya, Memastikan dampak lingkungan serta 4 harus dikelola ekstra hati-hati sehingga tidak potensi kecelakaan dan penyakit kerja menimbulkan dampak lingkungan. Karena jika yang diakibatkan oleh limbah di tempat tidak dikelola dengan baik dan dikembalikan kerja dapat diminimalkan. ke alam dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi dan menyebabkan ketidak 5 Memastikan seluruh pekerja dan orang seimbangan ekosistem alam. yang berhubungan dengan objek limbah menjadi lebih peduli dan bisa mengendalikan Tentunya, Elnusa sebagai bagian dari kegiatan semua limbah yang ditimbulkan dari aktivitas industri yang juga menghasilkan limbah, baik operasional perusahaan. sampah, limbah B3, limbah padat maupun limbah cair telah berupaya untuk bagaimana mengelola Memastikan pengelolaan limbah yang 6 limbah untuk meminimalkan risiko dan bahaya baik untuk menjaga kelestarian fungsi terkait keselamatan, kesehatan dan lingkungan lingkungan hidup dan kesehatan. serta terus melakukan perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran. Salah satu dari upaya yang dilakukan Elnusa yakni menetapkan standar pengelolaan limbah agar dapat diterapkan di seluruh kegiatan operasional Elnusa yang berada di bawah kendali Elnusa. 16 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017

QHSE KNOWLEDGE Implementasi Standar Pengelolaan Limbah/Waste Management 1 Analisis IADL Membuat Identifikasi Aspek & Dampak Lingkungan (Form HSE GEN 043 - 2 Identifikasi Limbah Identifkasi Aspek dan Dampak Lingkungan – Rev.1). 3 Pengolahan Limbah Melakukan Identifikasi Jenis, Estimasi Jumlah dan Karakteristik Limbah hasil Analisis IADL (Form HSE GEN 009 - Identifikasi Limbah) A. Limbah Padat Non B3 B. Limbah B3 C. Limbah Cair l Pewadahan, penyediaan tong l Pewadahan, penyediaan tong Operasional sampahàSesuai estimasi jumlah sampah/wadah khusus Limbah l Perhitungan estima- B3àSesuai estimasi jumlah pada pada Form Identifikasi Limbah si debit air limbah (Warna dan Label harus sesuai Form Identifikasi Limbah (termasuk dan kapasitas IPAL dengan standar Elnusa apabila tidak sampah medis/klinik) l Pembangunan IPAL sementaraàTPS àSeptic Tank, WWTP, diwajibkan mengacu pada Klien) l Penyimpanan sementaraàTPS l Penyimpanan Limbah B3, baik permanen ataupun Oil Separator, dan Sampah sebelum diangkut/dibuang sementara yang sesuai dengan sebagainya l Program Pengelolaan Lingku- standar l Pengolahan Air nganà3R, Reuse Kertas Bekas, l Program PengelolaanàLingkungan Limbah dengan IPAL Recycle, Composting, dan sebagainya Reduksi Produksi Limbah B3, Reuse/ l Pengukuran dan l PengangkutanàKerja sama dengan Refill Kemasan LB3, dan sebagainya Pemantauan Kuali- l PengangkutanàKerja sama dengan tas Air Limbahà dinas kebersihan/lembaga lain setempat àDilarang keras untuk Pihak Ke 3 yang sudah memiliki sesuai dengan BMAL melakukan pembakaran sampah ijin (Pengangkutan/Pengolahan/ (Non Insenerasi) Pemanfaatan) l Pemrosesan AkhiràTPA l Pemrosesan AkhiràTPA LB3 4 Pencatatan, Dokumentasi dan Pelaporan Melakukan Dokumentasi, Pencatatan dan Pelaporan kepada pihak terkait (jika diperlukan) l Dokumentasi/pencatatan DO/rencana pembuangan sampah Non B3 l Catatan pembuangan limbah kapal (Form HSE GEN 010) l Khusus untuk Limbah B3 : a. Log Book Limbah B3 (Form HSE GEN 045)à Atas limbah B3 yang keluar/masuk dari TPS Limbah B3 b. Neraca Limbah B3 (Form HSE GEN 046)àRekapitulasi/Update Bulanan Limbah B3 yang diproduksi vs dimanfaatkan/didisposal oleh operasi c. Pelaporan rutin 3 Bulanan ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) setempat (jika diwajibkan secara regulasi)àWajib untuk TPS Limbah B3 Permanen yang sudah memiliki Izin resmi dari LH REFERENSI STANDAR PENGELOLAAN LIMBAH Pengelolaan Sampah HSE.SOP.21  - Pengendalian Limbah Padat Non B3 – Rev.1 Pengelolaan Limbah B3 HSE.SOP.19 - Pengendalian Limbah B3 – Rev.2 Pengelolaan Limbah Cair HSE.SOP.22 - Pengendalian Limbah Cair Operasional – Rev.0 Identifikasi Aspek & Dampak Lingkungan HSE.WI.GEN.030 - Identifkasi Aspek dan Dampak Lingkungan – Rev.1 Penggunaan Simbol dan Label Bahan Kimia, MSDS dan HSE.WI.GEN.037   - Penggunaan Simbol dan Label Bahan Kimia, MSDS Limbah B3 dan Limbah B3 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017 17

QHSE EVENT Training & Workshop Dalam rangka mendukung Penyusunan Risalah CIP tercapainya tujuan Elnusa perusahaan, Manajemen Elnusa mengimplementasikan program Continuos Improvement Program (CIP) secara konsisten dan berkesinambungan. Penerapan Program CIP diharapkan mampu memberikan dampak positif untuk meningkatkan kinerja jasa dan efisiensi proses kerja melalui kegiatan improvement dan inovasi yang berkesinambungan. Sejak 2017, Manajemen Elnusa telah menetapkan Program CIP sebagai salah satu KPI QHSE, yaitu sebesar 7% dari total populasi karyawan. Penetapan KPI QHSE ini berlaku bagi seluruh fungsi dan Anak Perusahaan (AP) Elnusa. Training & Workshop Penyusunan Risalah CIP di Elnusa Balikpapan (20-21/4) yang diikuti Elnusa EIR, Agar segenap fungsi dan AP EPN area III & IV. Pemateri: Imam Hidayat QM Pertamina Direktorat Hulu. Elnusa mampu memenuhi Training & Workshop Penyusunan Risalah CIP pada Divisi Property Management (PM) di Graha Elnusa Jakarta (14-15/6). Pemateri: Yoyok Sunyoto, QHSE Elnusa Corporate target yang ditetapkan, sekaligus sebagai bagian dari program sosialisasi, Dept QHSE Elnusa menyelenggarakan kegiatan bertajuk Training dan Workshop Penyusunan Risalah CIP. Kegiatan ini berlangsung di Graha Elnusa Jakarta, dan Elnusa East Indonesia Region di Balikpapan. Kegiatan serupa direncanakan akan dilaksanakan di DOS Elnusa Central Area (Jawa) dan DOS Elnusa West Area (Sumatera) . Paralel dengan kegiatan tersebut, dilakukan pula coaching kepada beberapa fungsi Elnusa, antara lain Divisi Property Management (PM), Geodata Processing, Marketing, AP Elnusa dan fungsi Shared Service lainnya. Training & Workshop Penyusunan Risalah CIP di Graha Elnusa Jakarta (22-23/5) Mei yang diikuti perwakilan seluruh fungsi Elnusa Holding dan Anak Perusahaan (EPN, PND, SCU, ETSA, EFK). Pemateri: Imam Hidayat QM 18 Edisi 12 I SEPTEMBER 2017


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook