Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Dummy_Dapenbun

Dummy_Dapenbun

Published by PT Integra Cipta Kreasi, 2021-11-10 23:11:52

Description: Dummy_Dapenbun

Search

Read the Text Version

INSPIRASI Edisi TRANSPARANSI INFORMASI DAN EDUKASI 01 Jan-Mar Kerja cerdas Tuntas Ikhlas Tema Raker 2021 Transparansi Informasi Permintaan Kopi Meningkat Kerja cerdas Tuntas Ikhlas dan Edukasi di Tengah Pandemi

Fokus Tema Raker 2021 Kerja cerdas Tuntas Ikhlas Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas menjadi tema Raker semester pertama tahun 2021. Kalau prinsip ini menjadi dasar setiap keputusan dan tindakan, maka menjadi modal yang sangat Suasana Rapat Kerja (Raker) DAPENBUN berjalan sejak awal tahun ini, tetapi sasaran individu semester pertama tahun 2021 berbeda yang divaksinasi masih bertahap. Belum seluruh dengan tahun-tahun sebelumnya. Karena individu divaksinasi. Karena itu, protokol kesehatan masih menyesuaikan dengan suasana masih harus tetap dilaksanaan dengan disiplin. pandemi yang harus melaksanakan protokol kesehatan. Peserta diatur bangkunya agar tetap “Rapat Kerja ini telah melaksanakan protokol berjaga jarak. Tidak hanya itu, susunan acaranya kesehatan. Sepanjang tahun 2020 telah kita lalui pun berbeda. Biasanya ada paparan setiap bidang dengan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19. di acara Raker, kali ini tidak ada. Paparan masing- Kita tidak perlu takut, tetapi terus waspada. Kuncinya masing bidang sudah dilaksanakan melalui video adalah disiplin, apa yang telah diterapkan pada conference sebelum Raker. Dalam Raker yang protokol kesehatan, kita harus disiplin,” ujar Hudi dilaksanakan dua hari, 18-19 Februari 2021 di ruang Prihmono. rapat kantor pusat DAPENBUN, lebih menekankan diskusi yang disampaikan oleh Koordinator Kerja Cerdas, Kerja Tuntas dan Kerja Ikhlas menjadi Perwakilan. tema Raker kali ini. Mengapa? Menurut Edwind Sinaga, Direktur Utama DAPENBUN, pada era pandemi “Pelaksanaan Raker tahun ini berbeda formatnya saat ini insan DAPENBUN tertantang untuk bekerja dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, semua lebih efisien dan efektif. Hal itu hanya terlaksana bidang melakukan presentasi di dalam Raker. dalam kerja yang cerdas, tuntas dan ikhlas. Dalam Tetapi Raker kali ini langsung diskusi, dan yang memutuskan sesuatu dan bertindak dasarilah pertama dari Perwakilan. Dalam program- dengan tiga hal ini. program Perwakilan ada langkah- langkah dalam rangka mendukung pencapaian 100% validitas data,” ujar Hudi Prihmono, Direktur Operasional DAPENBUN, dalam kata sambutannya. Meski demikian, prinsip diadakanya Raker tetap tercapai. Pertama, tercapai penyelesaian masalah dan sinkronisasi yang mengarah pada keputusan manajemen. Kedua, sebagai ajang evaluasi atas pelaksanaan program kerja di tahun sebelumnya. Ketiga, membuat rencana dan program kerja di tahun berjalan. Memang tidak dapat dipungkiri, pandemi masih menjadi faktor yang diperhitungkan dalam setiap kegiatan. Meskipun penyuntikan vaksin sudah 2 INSPIRASI | Edisi 1 Jan-Mar

Fokus Tema Raker tersebut terkait erat dengan “Tahun Peserta Raker juga diingatkan oleh Edwind Sinaga Validitas Data” yang menjadi tema DAPENBUN tahun apa yang telah disampaikan Ketua Dewan 2021. “Validitas data dapat kita selesaikan secara Pengawas pada HUT ke-45 DAPENBUN. Sebuah tuntas dan cerdas. Pada akhirnya semua tantangan kutipan pernyataan dari Seger Budiarjo, bahwa insan pasti membuat emosi terombang- ambing, suasana Perkebunan Nusantara Group sebaiknya mampu naik dan turun, tapi semua itu kita selesaikan dengan berjalan jauh dan cepat secara bersama-sama. keikhlasan. Di akhir pekerjaan, kita bisa mengatakan DAPENBUN merupakan keluarga besar Perkebunan telah bekerja dengan cerdas dan tuntas. Akhir dari Nusantara Group. semua itu, kita telah bekerja dengan ikhlas. Kalau prinsip ini menjadi dasar setiap keputusan dan tindakan, maka Menurut Edwind Sinaga semangat Ketua Dewas menjadi modal yang sangat berarti untuk eksistensi sesuai dengan kebutuhan DAPENBUN dalam DAPENBUN ke depan,” papar Edwind Sinaga. mengoptimalkan pelayanan. “Memang kita harus berjalan jauh dan cepat karena pelayanan, dan Energi kita akan menjadi harus bersama-sama. Energi kita akan menjadi kuat kuat jika kebersamaan jika kebersamaan dikolaborasikan, lalu dikalikan dikolaborasikan, lalu dengan kecepatan eksekusi kita,” ujarnya. dikalikan dengan kecepatan eksekusi. Usai Dirut menyampaikan kata sambutan, acara di hari pertama berlanjut dengan materi key - Edwind Sinaga - performance indicator (KPI). Di sini dijelaskan poin- poin penilaian dari setiap kinerja karyawan. KPI karyawan dibuat berdasarkan indikator-indikator kinerja yang bersifat spesifik, dapat diukur, dan jelas. Karena itu KPI karyawan dilakukan secara terperinci agar setiap detail dapat dinilai dan dinalisa secara jelas. Dalam penyusunan KPI karyawan, terdapat sejumlah poin penting yang wajib diperhatikan dan dijadikan acuan, di antaranya harus spesifik dan dapat diukur. Mengapa harus spesifik dan terukur? Karena tanpa dua hal itu, manajemen tidak dapat menilai kinerja karyawannya. Untuk dapat diukur maka target yang diberikan kepada karyawan selalu realistis dan sesuai dengan tujuan perusahaan. Untuk mencapai target, perusahaan telah membuat buku pedoman kerja untuk setiap bidang dalam bentuk Prosedur Standar Operasional (standard operational procedure/SOP) dan business process. Setelah paparan KPI, masuk ke acara diskusi. Tema diskusi telah ditetapkan sejak awal oleh penyelenggara Raker. Setiap tema diskusi dipresentasikan oleh Koordinator Perwakilan. Ada lima tim atau kelompok yang masing-masing mempresentasikan satu tema. Tema diskusi di hari pertama adalah Validasi Data, Kearsipan, dan BCP. Di hari kedua tema dikusi adalah DAPENBUN Online, Jobdesc (job description)dan SOP Berdasarkan Tata Kelola. Setiap kelompok akan dinilai mengenai pemahaman materi, kekompakan, dan solusi yang diberikan. Kelompok terbaik dapat hadiah yang bisa dijadikan tambahan jumlah oleh-oleh atau buah tangan untuk keluarga di rumah. Usai diskusi, berlanjut pada acara penandatanganan KPI dan Kode Etik. Acara dijeda dengan Istirahat dan Salat Jumat. Setelah itu peserta Raker kembali mengukuti acara terakhir: Warna-Warni. Acara ringan yang menekankan pada kebersamaan dan kekompakan insan DAPENBUN. INSPIRASI | Edisi 1 Jan-Mar 3

Komoditas Permintaan Kopi Meningkat di tengah Pandemi Sebelum pandemi Covid-19 menyebar, banyak resto kopi dikunjungi, terutama di jam istirahat dan lepas jam kantor. Ketika pandemi meluas, suasana mal sepi, kedai kopi tutup. Apakah ekspor kopi juga turun saat pandemi? Kopi merupakan salah satu komoditas Menurut Rahmah, Ketua Kopepi Ketiara, pada Juni- perkebunan andalan Indonesia di tengah Juli 2020, pihaknya mengekspor kopi arabika dari keterpurukan ekspor akibat Covid-19. Di Dataran Tinggi Gayo (DTG) ke negara tujuan Amerika tengah tekanan pandemi Covid-19, Kopi dan Eropa sekitar 20 kontainer dengan volume 18- Arabika Gayo Aceh masih diminati pasar Amerika 19,2 ton per kontainer. “Perkiraan nilai ekspor sekitar dan Eropa. Meski pada awal pandemi ekspor kopi Rp1,5 miliar-Rp1,6 miliar per kontainer,” ujar Rahmah gayo sempat terganggu, tapi kini para pelaku usaha dalam keterangan pers, pada Kamis (27/8/2020). mengaku sudah mulai kembali masuk ke pasar luar negeri. Walau beberapa negara di kawasan Eropa masih belum membuka kran impor kopi gayo Aceh seperti Koperasi Pedagang Kopi (Kopepi) Ketiara di Takengon, Inggris dan Prancis, tetapi akan terus dilakukan Kabupaten Aceh Tengah, menyebutkan di tengah komunikasi dengan para pembeli di negara tersebut. pandemi Covid-19 masih banyak permintaan kopi Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono dari wilayah Amerika dan Eropa. Di tengah pandemi mengatakan, “Peluang ini harus ditangkap, tentu pola konsumsi kopi sebagian besar masyarakat dengan dukungan sarana distribusi yang lancar, Amerika dan Eropa berubah dari café ke rumah. terutama memanfaatkan platform online/e- commerce.” 4 INSPIRASI | Edisi 1 Jan-Mar

Komoditas Kasdi menyampaikan data BPS yang diolah Ditjen Indonesia memiliki keunggulan agroekosistem Perkebunan menyebutkan, volume ekspor kopi yang sangat kaya. Dari berbagai daerah muncul Indonesia ke Uni Eropa periode Januari-April 2020 aneka kopi dengan cita rasa dan aroma berbeda. sebesar 269.000 ton atau senilai US$58,9 juta. Dari Hal ini harus didorong hingga dapat menyesuaikan volume tersebut, 93%-nya ke Italia, Spanyol, Belgia, dan dengan selera, standar, dan kebutuhan negara- Jerman. Sedangkan ke Amerika pada periode yang negara pembelinya. Tentu sama sebesar 207.000 ton atau senilai US$83,8 juta. ini menjadi pekerjaan rumah. Untuk mendorong International Coffee Organization (ICO) seperti dikutip peningkatan nilai tambah produk kopi, perlu deplantation. com menyebutkan, ada 49 negara dimanfaatkan peluang-peluang dari perundingan anggota ICO, 43 negara adalah pengekspor dan 6 negara/kumpulan negara merupakan pengimpor. PTA, FTA, dan CEPA. Promosi dan standar kualitas produk merupakan kunci ekspor kopi Indonesia. Bagi negara-negara pengekspor maupun pengimpor, kopi merupakan salah satu sumber pendapatan yang penting bagi negara maupun petani serta semua tenaga kerja dan perusahaan yang ada dalam rangkaian supply chain. Bagi Indonesia, kopi merupakan komoditas pertanian penghasil devisa nomor empat setelah kelapa sawit, karet, dan kakao; sumber pendapatan utama bagi 1,8 juta kepala keluarga petani yang tersebar di hampir semua provinsi dan 69 ribu keluarga karyawan perkebunan besar, berperan dalam penciptaan lapangan kerja, mendorong agribisnis dan agroindustri dalam negeri, pelestarian lingkungan serta pengembangan wilayah (Ditjenbun, 2018). Selama 5 tahun terakhir produksi kopi dunia meningkat sekitar 21 juta karung, dari 150 juta karung menjadi 171 juta karung. Kenaikan tersebut terjadi di semua kelompok negara produsen. Sedangkan pada tahun 2018/2019 produksi kopi Indonesia sekitar 9,5 juta karung atau 5,5% dari total produksi kopi dunia. Penurunan produksi ini diperkirakan akibat cuaca yang kadang-kadang sedikit ekstrem, umur tanaman yang mayoritas berumur tua, serta sistem budidaya non intensif yang dilakukan petani. Menurut ICO, produksi kopi dunia pada tahun 2019/2020 mengalami penurunan 0,9%, sehingga total produksi menjadi sekitar 167 juta karung. Produksi kopi arabika mengalami penurunan sebesar 2,7% sehingga total produksi menjadi sekitar 95 juta karung. Sedangkan produksi kopi robusta dunia meningkat sebesar 1,5%. INSPIRASI | Edisi 1 Jan-Mar 5


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook