Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 21014200065_Tri Sundari UAS Antologi Puisi

21014200065_Tri Sundari UAS Antologi Puisi

Published by sundari.aab, 2022-06-15 19:03:00

Description: 21014200065_Tri Sundari UAS Antologi Puisi

Search

Read the Text Version

Prakata Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Tanpa karunia- Nya, mustahilah buku antologi puisi ini terselesaikan tepat waktu mengingat tugas dan kewajiban lain bersamaan hadir. Buku ini ditulis berdasarkan keinginan penulis untuk menyelesaikan tugas ujian akhir semester mata kuliah ekspresi tulis puisi. Terselesaikannya penulisan buku ini juga tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak. Karena itu penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan menginspirasi kawan-kawan yang membacanya. ii

Daftar Isi Cover ....................................................................................................................................i Prakata .................................................................................................................................ii Daftar Isi ..............................................................................................................................iii 1. Kehidupan ................................................................................................................1 2. Tentang Kamu .........................................................................................................2 3. Entahlah ...................................................................................................................3 4. Manusia ....................................................................................................................4 5. Ketulusan .................................................................................................................5 6. Bahagia .....................................................................................................................6 7. Mati Rasa .................................................................................................................7 8. Sinarmu.....................................................................................................................8 9. Kamu ........................................................................................................................9 10. Bukan Untukku .......................................................................................................10 11. Nasehat Untukmu ...................................................................................................11 12. Tenggelam ................................................................................................................12 13. Hilang .......................................................................................................................13 14. Ada Namun Tak Bisa...............................................................................................14 15. Hujan ........................................................................................................................15 16. Keluarga ...................................................................................................................16 17. Sarjana Latah...........................................................................................................17 18. Martirologi ...............................................................................................................18 19. Aku Tak Lagi Aku ..................................................................................................19 20. Penantian ..................................................................................................................20 iii

Kehidupan Aku berdiri dikeramaian Tapi aku merasa sendirian Aku ingin lari dari kepenatan Tapi kakiku tak bisa ku gerakkan Aku ingin berteriak meminta pertolongan Tapi suaraku seakan-akan menghilang Apa yang harus aku lakukan? Kemana aku harus pergi? Siapa yang harus ku cari? Jika tangisku akan berubah tawa Dan tawaku berubah tangis Maka aku akan memilih terdiam Agar aku tak merasakan pedihnya kehidupan 1

Tentang Kamu Dalam dekapmu aku rindu Ku hirup aroma tubuhmu Ingin ku miliki semua tentangmu Tak rela jika aku berbagi dengan waktu Yang merenggutmu dari diriku Hidup ini dipenuhi dengan lelucon Mencintai tapi tak bisa mendekati Merindu tapi tak bisa bertemu Meskipun sedih tetap menderita Ku simpan dibalik senyum itu Aku rindu Sungguh Bisakah kau dengar suaraku Tenggelam dalam lautan Dalam gelap dan kelam Aku terjebak dalam kesunyian Hingga tak ada yang mendengar 2

Entahlah Pada semu setiap malam Hati ini bagai batu karang Keras dihantam ombak lautan Terkikis oleh waktu dalam rintihan Pada sepi yang menyisakan parau Kusisipkan pesan-pesan rindu untuknya Tentang keindahan dia yang kusertakan melalui rayuanku Senyumnya yang membawa kesejukan jiwa Pada setiap waktu yang berlalu dalam jemu Rindu tetap melaju tak mengenal waktu Meski takdir tak mendukung diriku Namun diri ini tetap berdiri melihat kebahagiaanmu 3

Manusia Meskipun segalanya terasa sulit Dan bahkan terlihat begitu rumit Tapi selalu percaya akan ada manis setelah pahit Kita manusia diciptakan entah apa gunanya Hidup ini yang sementara harus digunakan sebaik-baiknya Untuk menemukan sebuah arti dari tujuan Kehidupan yang tidak akan terulang Berpikir keras menjadikan kita kritis Lantas apakah itu cukup jika hanya teoritis? Lihatlah sekelilingmu manusia di sekitarmu Apakah mereka bisa memahami maksud ucapmu? Bukan hanya sebuah untaian kata Namun juga harus diiringi dengan perbuatan nyata Yang bisa diterima oleh semua mata 4

Ketulusan Hari itu aku datang padamu Melihatmu dari kejauhan Hampir saja aku kehilangan keberanian Betapa menakjubakannya dirimu Hingga aku merasa tak percaya diri Namun ku teguhkan hati Bahwa kamu memang ditakdirkan untukku Kedatanganmu dalam kehidupanku Membawa warna baru yang sebelumnya semu Tawamu yang tak lekang oleh waktu Senyumanmu yang meruntuhkan egoku Matamu yang memperlihatkan dunia baru Dan perhatianmu yang membuatku selalu rindu Kini kamu adalah hidupku 5

Bahagia Diantara gelapnya malam Dinginnya yang merasuk tajam Membuatku merasa ketakutan Menjalari seluruh tubuh Membeku hingga ke tulangku Dan diantara gelapnya malam Tak ada wajah seorangpun yang kutemukan Kesendirian, kegelapan, dan kesepian Sebuah kesempurnaan yang mendifinisikan kebahagiaan 6

Mati Rasa Aku menguning Kau memutih Bening Kecupan kening telah kering Sepi kian bising Kita menuju hening Aku diam terpaku Lelah merindukanmu 7

Sinarmu Kau begitu bersinar terang Di tempat yang paling gelap Kamu tetap bersinar Indah dan sungguh menawan Kau begitu bersinar terang Terlalu terang hingga aku menutup mata akan silaunya Tapi aku tak bisa berhenti mendambakanmu Mana mungkin aku melupakannya 8

Kamu Kamu Ku kira segalanya bagiku Ketika tawaku menjadi bahagiamu Kau bilang aku tercipta untukmu Kau membutakanku Ku kira kamu adalah bahagiaku Ternyata kamu adalah alasan tangisanku Hati rasanya nyilu Ketika kau tidak seperti yang ku mau Aku merindumu Namun kau bahkan tak ingin melihatku Cukup Aku ingin mengakhirinya Hatiku kelelahan menunggumu Kau hanya akan menjadi sebagian dari orang yang pernah hadir dalam bahagiaku Dan ketika tangisku Aku akan mengingatmu Rasa sakit itu, ya sakit itu Yang menggerogi hati Hingga aku menjadi benci Bukan padamu Tapi pada hatiku yang memilihmu 9

Bukan Untukku Ku ingin menghentikan waktu Walau hanya sepersekian detik Bersamamu aku ingin selalu Tapi kini bahkan hanya untuk menatapmu Hatiku pilu Hancur berkeping hingga tak bisa tersentuh Menjadi debu dan tak terlihat olehmu Aku hangus Terbakar oleh api kebencian Aku lemah denganmu Kamu bukan sumber kekuatanku Melainkan kelemahan terbesarku Logikaku tak memilihmu Tapi hatiku nyilu ketika kau tak disampingku Menunggumu memang melelahkan Tapi tanpamu lebih menyakitkan 10

Nasehat Untukmu Aku tak bisa mengulang waktu yang telah terbuang Yang bisa ku lakukan menemanimu hingga terpisah ruang Penyesalan selalu datang berulang Karena kau tak pernah belajar dari sebuah kesalahan Ia akan membawamu padanya yang telah berpulang Mengingat kembali segala kenangan Wahai kawan Jika kau membaca kalimat yang telah ku tuang dalam tulisan Hendaknya engkau sudi untuk mengingat kembali Apa-apa yang pernah menjadi masa lalu Agar engkau tak lupa siapa dirimu Dahulu, sekarang, hingga waktu yang tak pernah kita tau 11

Tenggelam Aku tidak mengerti Ku kira kau memberiku lautan cinta Tapi justru aku tenggelam olehnya Hanyut terbawa duka lara Tanpa sadar aku mati dalam sunyi Dasar lautan yang kelam Nafasku tak ku temukan Hanya ada kegelapan 12

Hilang Dinginnya malam mengingatkanku padamu Pelukan hangat yang pernah menyatu Saling melengkapi diam dalam sepi Aku terhanyut dalam ketenangan yang kau beri Terbuai aku pada suasana kala itu Sungguh indah terkenang dalam kalbu Hingga malam mulai menjadi kejam Dinginnya merasuk hingga ke tulang Meruntuhkan segala kekuatan Lemah aku tak berdaya Membeku diam membiru Kenangan manis itu menikamku Kini kau menghilang ditelan oleh waktu 13

Ada Namun Tak Bisa Ada rasa yang ditemukan lewat tatapan pertama Namun bumi tak merestui mereka Ada hati yang diawali dari manik hitam yang berhadapan Namun ragu membebani pikiran Ada pertemuan yang diawali lewat sapaan hangat Namun hati tak mampu pasti dalam langkah Lalu bagaimana jika takdir bersama Ternyata diawali dengan pertarungan Hidup dan mati ada diantaranya Lantas semua cerita berkelindan Hanya menjadi sejarah Dengan pengajaran demi pengajaran Mencari jawaban 14

Hujan Hujan Aku merindukan dia Dia yang tak ingin ku sebut namanya Tapi selalu muncul dalam kepala Di kala hujan melanda Hujan Ia seperti air yang jatuh dari langit Menghujani hatiku dengan segala kenangan tentangnya Dan akhirnya menjadi genangan Kenangan yang tak kan terlupakan Hujan Aku merindukan dia Dia yang tak pernah menganggapku ada Hanya sebatas pertemanan belaka Hujan Luka ini nyata menganga Perin ini tak pernah sirna Hujan aku ingin lupa Agar taka da lagi rasa Hampa hingga ke seluruh raga Mati dalam kesepian nestapa 15

Keluarga Kadang Ingin rasanya kumpul bersama Menikmati waktu bercengkerama Bercanda dan tertawa Tapi lagi dan lagi Harus dibuat kecewa oleh realita Jarak yang memisahkan Dikarenakan sebuah keadaan Harus ada yang dikorbankan Demi tercapainya masa depan Bukan waktu yang sebentar Tapi bukan pula berarti selamanya 16

Sarjana Latah Penampilanmu latah Setelah seharian bubrah Kembali resah Pasrah sajalah Menjadi pengangguran Karena tak selalu nilai diutamakan Berharap keberuntungan Memihak setelah sekian kesusahan 17

Martirologi Yunani melahirkan tragedi Karena kehidupan menusia diteliti Bukan malah dijalani Sampai mati Kenapa pondasi harus persepsi? Bukan hati Atau refleksi akal budi Seperti pada buku Plato, apologi 18

Aku Tak Lagi Aku Cahaya pagi memeluk setiap kata-kataku, lalu mengutuknya Beribu ucap terimakasih kepada yang memuji Dan kepada yang mengutuk pula Setiap yang terbantai, akan kubela darahnya Setiap perempuan yang ketakutan, kuberi ia tempat tinggal Dan setiap kesenangan, kutambah gejolaknya Aku tak pernah ragu untuk membayar sebuah harga Aku tetap berdiam diri bersama cinta Bahkan saat ia membunuhku Jika aku memutus cintaku Maka aku tak lagi aku 19

Penantian Tak mampu ku pastikan siapa dirimu, kekasih Apakah engkau memang perempuan yang ku tunggu Ataukah mungkin engkau boneka yang didalamya aku membunuh waktu Tak mampu aku memastikan, kekasihku Sebab engkau selalu berputar-putar dalam pikiranku Kau termaktub buku tulisku kala itu Saat aku menulis Kau berada dalam penaku Saat aku dalam pelayaran Dan namamu termaktub dalam indahnya lautan Dirimu terpatri dalam senyuman manis Pramugari yang elok itu 20


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook