MODUL INTERAKTIF SOSIOLOGI UNTUK SMA KELAS X SEMESTER 1 DAN 2 TAHUN PELAJARAN 2022/2023 Disusun Oleh : Darsulan, S.Pd NIP 19930727 202221 1 004 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA N 2 REMBANG
Modul Interaktif Sosiologi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH i DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 2 REMBANG TERAKREDITASI “A” Jalan Gajah Mada Nomor 2 Telp/Fax (0295) 691164 Rembang e_mail: [email protected] website: www.sma2rembang.com LEMBAR PENGESAHAN ”Modul Interaktif Sosiologi Kelas X Semester 1dan 2 ” tahun pelajaran 2022/2023 ini telah disahkan penggunaannya sebagai pelengkap dalam pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 2 Rembang Tahun Pelajaran 2022/2023. Kepala Perpustakaan Rembang, 11 Juli 2022 Penulis Indah Ningsih, S.Pd Darsulan, S.Pd NIP 19720613 200604 2 012 NIP 19930727 202221 1 004 Mengetahui, Kepala SMA Negeri 2 Rembang Suhardi, M.Pd NIP. 19670511 199802 1 003
Modul Interaktif Sosiologi PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ii DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMA NEGERI 2 REMBANG TERAKREDITASI “A” Jalan Gajah Mada Nomor 2 Telp/Fax (0295) 691164 Rembang e_mail: [email protected] website: www.sma2rembang.com SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Darsulan, S.Pd NIP : 19930727 202221 1 004 Golongan : IX Jabatan Guru : Guru Ahli Pertama Jenis Guru : Guru Sosiologi menyatakan dengan sesungguhnya bahwa modul berjudul : “Modul Interaktif Sosiologi Untuk Kelas X Semester 1 dan 2 SMA Negeri 2 Rembang Tahun 2022/2023” adalah benar Karya Asli saya. Bilamana ada kesamaan table, gambar, grafik dan kalimat maka penulis memastikan sudah mencantumkan referensi pada daftar pustaka. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dan jika di kemudian hari terbukti tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai hukum dan tata peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengetahui, Rembang, 11 Juli 2022 Kepala SMA Negeri 2 Rembang, Penulis, Suhardi, M.Pd Darsulan, S.Pd NIP. 19670511 199802 1 003 NIP 19930727 202221 1 004
Modul Interaktif Sosiologi KATA PENGANTAR iii Asslamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan nikmat iman dan nikmat islam kepada kita, tak lupa shalawat beserta salam kami limpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Modul Pembelajaran Sosiologi ini untuk Kelas X semester 1 dan 2. Modul ini kami susun agar dapat membantu dalam proses pembelajaran Sosiologi di SMA Negeri 2 Rembang. Kami menyadari sepenuhnya, bahwa penyelesaian modul ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada: 1. Kepala SMA Negeri 2 Rembang yang telah memberi kesempatan untuk menyelesaikan modul ini. 2. Kepala Perpustakaan SMA Negeri 2 Rembang yang telah memberi kesempatan untuk mempublikasikan modul ini. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan modul ini. Penulis menyadari akan segala keterbatasan dan kekurangan dari modul ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membengun dari semua pihak dapat diterima dengan senang hati. Semoga modul ini memberikan manfaat bagi siswa SMA N 2 Rembang kelas X pada khususnya dan semua Warga SMA Negeri 2 Rembang pada umumnya. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Rembang, 11 Juli 2022 Penyusun Darsulan, S.Pd
Modul Interaktif Sosiologi DAFTAR ISI iv Cover I Lembar Pengesahan …………………………………………………………………….. II Surat Keterangan Keaslian Karya …………………………………………………….. III Kata Pengantar …………………………………………………………………………. IV Daftar Isi ………………………………………………………………………………… V Petunjuk Penggunaan ………………………………………………………………….. VI Alur Tujuan Pembelajaran …………………………………………………………….. Modul 1 Sosiologi sebagai Ilmu Penetahuan ………………………………………….. 1 Modul 2 Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi ………………………………………... 7 Modul 3 Tokoh Sosiologi dan Pemikirannya …………………………………………. 13 Modul 4 Interaksi dan Identitas Sosial ……………………………………………….. 23 Modul 5 Lembaga Sosial ………………………………………………………………. 33 Modul 6 Tertib dan Penyimpangan …………………………………………………… 41 Modul 7 Heterogenitas Masyarakat …………………………………………………… 47 Modul 8 Penelitian Sosial ………………………………………………………………. 59 Latihan Soal … …………………………………………………………………………. 70 Refleksi Diri …………………………………………………………………………….. 89 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….. 91
Modul Interaktif Sosiologi PETUNJUK PENGGUNAAN v Isi Modul Interaksi Sosiologi untuk Peserta Didik Kelas X Semester 1 dan 2 SMA Negeri 2 Rembang mengacu pada Kurikulum Merdeka sebagaimana yang diberlakukan di SMA Negeri 2 Rembang di kelas X pada tahun pelajaran 2022/2023. Modul berisi capaian pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, lembar kerja, contoh soal beserta jawabnya dan latihan soal serta refleksi diri. Bagi peserta didik yang menggunakan modul ini, langkah pertama baca alur tujuan pembelajaran. Bila kompetensi yang hendak anda capai tertera pada alur tujuan pembelajaran, langkah kedua adalah baca uraian meteri dengan cermat. Pahami penjelasan dan perhatikan gambar yang mendukung penjelasan. Langkah ketiga cobalah untuk mengerjakan lembar kerja peserta didik dan mengerjakanya secara berkelompok. Langkah berikutnya baca latihan soal beserta jawabnya. Anda perlu mencermati tahapan pengerjaan soal dan konsep yang mendasari penyelesaian soal. Langkah terakhir kerjakan latihan soal untuk mengasah kemampuan anda. Bila mengalami kesulitan dalam menyelesaikan latihan soal, anda dapat membuka kembali uraian materi atau penyelesaian pada contoh soal. Selamat belajar semoga sukses.
Modul Interaktif Sosiologi ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN vi Capaian Pembelajaran : Peserta didik secara mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis untuk mengkaji masyarakat. Peserta didik secara mendalam mampu mengenal identitas diri. Peserta secara kritis mampu menjelaskan tindakan sosial. Peserta didik mampu menjelaskan hubungan sosial. Peserta didik secara kritis mampu menganalisis hubungan peran lembaga sosial dalam mewujudkan tertib sosial. Peserta didik secara kritis mampu menganalisis berbagai keragaman gejala sosial yang ada di masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar sosiologi. Capaian Pembelajaran diatas akan disusun menjadi alur tujuan pembelajaran seperti berikut : No Alur Tujuan Materi Profil Pelajar Glosarium Pembelajaran Pancasila 10.1 Menjelaskan fungsi 1. Sosiologi Peserta didik menjadi Sosiologi, empiris, sosiologi sebagai ilmu sebagai ilmu pribadi yang teoretis, komulatif, untuk mengkaji pengetahuan berkebhinekaan global, non etis, kategoris. kehidupan masyarakat Gotong Royong, dan Fakta sosial, dengan berbagai 2. Sejarah dan Kreatif. identifikasi sosial, perspektif kajian teori obyek kajian definisi sosial, sosiologi dan pendapat sosiologi Peserta didik menjadi revolusi, solidaritas, diri peserta didik. pribadi yang teologis, metafisik, 3. Tokoh-tokoh berkebhinekaan global, positivistik, konflik. 10.2 Menjelaskan konsep sosiologi Gotong Royong, dan identitas diri, interaksi beserta Kreatif. Identitas diri, sosial dan tindakan pemikirannya Tindakan sosial, sosial dalam kehidupan interaksi sosial, sosial bermasyarakat 1. Interaksi simpati, empati, serta melakukan studi social identifikasi, imitasi, penelitian lapangan sugesti, motivasi, tentang berbagai 2. Identitas assosiatif, dissosiatif, fenomena sosial sosial akulturasi, asimilasi, berkaitan dengan akomodasi, kooptasi, tindakan sosial serta bergaining, joint interaksi sosial yang venture. terjadi di masyarakat. 10.3 Menganalisis peran 1. Lembaga Peserta didik menjadi Lembaga sosial, pribadi yang satisfaction, lembaga sosial dalam Sosial berkebhinekaan global, unsatisfaction, Gotong Royong, dan deviant, represif, kehidupan sosial 2. Tertib dan Kreatif. persuasif, koersif, preventif, pola, order, masyarakat dan Penyimpanga keajegan, Tertib sosial. menghubungkannya n sosial dalam upaya menciptakan keteraturan dan tertib sosial serta melakukan studi investigasi berbagai peran lembaga sosial dalam kehidupan sosial secara nyata.
Modul Interaktif Sosiologi 10.4 Menganalisis ragam 1. Heterogenitas Peserta didik menjadi Gejala social, vii gejala sosial sebagai masyarakat pribadi yang stratifikasi, privilege, dinamika dalam berkebhinekaan globa, prestise, meritokrasi kehidupan masyarakat mandiril, Gotong Royong, mutikutural dan dan Kreatif serta bernalar mengevaluasinya kriris (Menganalisis dan dengan berdasarkan mengevaluasi penalaran pada fakta-fakta sosial yang digunakannya dalam yang aktual terjadi di menemukan dan mencari masyarakat. solusi serta mengambil keputusan) 10.5 Merumuskan dampak 1.Metode Peserta didik menjadi Metodologi ilmiah, pribadi yang Penelitian sosial : keragaman gejala sosial Penelitian berkebhinekaan global, Eksplorasi, kualitatif, mandiri, Gotong Royong, kuantitatif, obyektif, yang terjadi Sosial dan, bernalar kritis, serta subyektif, studi kasus, kreatif (Mengeksplorasi korelasi, hipotesa, dilingkungan sekitar dan mengekspresikan reduksi data, tabulasi, pikiran dan/atau coding, triangulasi sebagai topik penelitian perasaannya dalam data. bentuk karya dan/atau yang relevan dan tindakan, serta mengevaluasinya dan melakukan penelitian mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi sosial deskripstif yang diri dan lingkungannya dengan menggunakan sesuai dengan berbagai perspektif). metodologi ilmiah.
Modul Interaktif Sosiologi 1 SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN A. Ilmu Pengetahuan Dengan akal dan pikiran manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan. Coba perhatikan gambar berikut ini : Daun Jambu Biji Melihat gambar diatas apa yang kalian bisa lihat ? Iya benar itu adalah seorang tentara yang sedang memakan daun jambu biji untuk mengatasi penyakit diare. Pengetahuan (knowledge) merupakan segala sesuatu yang diketahui oleh manusia baik itu berupa benda, sifat, keadaan-keadaan dan lain sebagainya. Gambar diatas merupakan contoh dari pengetahuan dimana masyarakat pada jaman dahulu sudah memiliki pengetahuan bahwa daun jambu biji bisa meredakan sakit diare. Hal semacam itu merupakan suatu pengetahuan yang belum tentu terbukti kebenaranya. Maka pengetahuan harus disempurnakan lagi tingkat akurasi dan efisiensinya. Oleh karena itu kita membutuhkan ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis menggunakan cara berfikir ilmiah dan tentunya berdasarkan teori-teori yang disepakati. Dari penjelasan diatas maka kita dapat mengetahui bahwa pengetahuan berbeda dengan ilmu pengetahuan. Karena untuk menjadi ilmu pengetahuan maka pengetahuan itu harus dibuktikan melalui proses sebagai suatu ilmu. Pada perkembangannya ternyata setelah diteliti menggunakan prosedur ilmiah daun jambu biji diketahui kaya akan kandungan vitamin dan mineral seperti vitamin C dan zat besi serta mengandung TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 2 senyawa polifenol yang bersifat antioksidan. Penelitian terdahulu dalam Internasional journal of Molecular Science menyatakan bahwa daun jambu biji bersifat anti-diare dan antimikroba yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare dan gangguan pencernaan, seperti Vibrio Cholerae, dan lain-lain. Naaaah...! Dari semula yang hanya sekedar pengetahuan (knowledge) bisa menjadi sebuah ilmu pengetahuan setelah serangkaian proses dilaksanakan. Lalu kira-kira melalui apa saja kita dapat memiliki pengetahuan ? yap pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai hal seperti berikut ini : Pengalaman hasil persentuhan alam dengan panca indra manusia. memungkinkan seseorang menjadi tahu dan hasil tahu ini kemudian disebut pengetahuan Logika pengetahuan tentang kaidah berpikir atau jalan Intuisi pikiran yang masuk akal. Atau bisa diartikan suatu cara yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran dan mencegah kesesatan berpikir daya atau kemampuan mengetahui atau mema- hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari seperti bisikan hati dan gerak hati Wahyu petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul melalui mimpi dan sebagainya TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 3 B. Ciri-ciri Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan Sebagaimana pengetahuan yang menjadi ilmu pengetahuan pada umumnya sosiologi juga merupakan suatu ilmu pengetahuan, dimana sosiologi termasuk kedalam rumpun ilmu pengetahuan sosial. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsur-unsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya (Soekanto, 2006: 14) adalah: 1. Sosiologi bersifat empiris yang artinya bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta tidak bersifat spekulatif. Artinya hanya sekedar untung-untungan untuk mendapatkan sesuatu. 2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur- unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab-akibat, sehingga tersusun menjadi sebuah teori 3. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori lama 4. Sosiologi itu bersifat nonetis, artinya yang dipersoalkan bukanlah baik- buruknyafakta tertentu, tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis. C. Sifat dan Hakikat Sosiologi Jika dilihat dari sudut sifat dan hakikatnya, maka sosiologi meliputi hal-hal sebagai berikut (Soekanto, 1984): 1) Sosiologi merupakan suatu ilmu sosial, dan bukan ilmu pengetahuan alam atau pun ilmu pengetahuan kerohanian. Tabel pembagian ilmu pengetahuan yang harusnya kalian ketahui : No Ilmu Pengathaun Sosial Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Kerohanian 1 Sosiologi Biologi Ilmu agama 2 Ekonomi Fisika 3 Antropologi Astronomi 4 Sejarah Kimia 2) Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, akan tetapi merupakan suatu displin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi Perhatika gambar disamping ! Fenomena anak jalanan merupakan realitas yang terjadi di masyarakat dimana mereka seharusnya berada di ekolah-sekolah untuk belajar dan bersenang-senang. Akan tetapi dengan kondisi yang mereka alami, mereka terpaksa bekerja sebagai pengamen maupun anak yang meinta-minta di pinggiran trotoar maupun dibawah lampu merah TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 4 3) Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai (applied science) 4) Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkrit 5) Sosiologi mempunyai tujuan menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum 6) Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional 7) Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat khusus. D. Manfaat Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan masalah-masalah sosial yang perlu solusi (Horton dan Hunt, 1992). Memasuki abad ke-20, perkembangan sosiologi makin variatif bidang studi yang menjadi fokusnya. Saat ini perkembangan sosiologi semakin diakui oleh banyak pihak telah memberikan sumbangan yang sangat besar. Bidang-bidang kajian sosiologi juga terus berkembang makin variatif dan telah menembus batas-batas disiplin ilmu lain. Sejumlah bidang sosiologi saat ini telah lahir dan berkembang serta dikenal oleh masyarakat. Beberapa di antaranya adalah sosiologi terapan, perilaku kelompok, sosiologi budaya, perilaku menyimpang, sosiologi industri, sosiologi kesehatan, sosiologi korupsi, dan sosiologi media, hukum dan masyarakat atau sosiologi hukum, sosiologi politik, sosiologi militer, sosiologi pendidikan, perubahan sosial, sosiologi perkotaan, sosiologi pedesaan, sosiologi agama dan sebagainya (Suyanto, 2006: 8). Di masa-masa mendatang, seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin kompleks, akan bisa diprediksi bahwa perkembangan sosiologi juga akan makin beragam dan semakin penting peran dan posisinya.Dalam bidang pembangunan, sosiologi sebagai suatu ilmu memiliki fungsi dan berkontribusi dalam hal: 1) Penelitian sosial Kelebihan sosiologi sebagai ilmu sosial adalah kemampuan riset yang memadai. Riset ini bertujuan melihat gejala-gejala dan fakta-fakta sosial secara empiris dan objektif, untuk pengambilan suatu langkah untuk mengatasi permasalahan. TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 5 2) Perencanaan sosial Sosiologi dapat digunakan untuk pemetaan sosial masyarakat yang digunakan sebagai dasar suatu lembaga atau instansi dalam membuat kebijakan atau perencanaan sosial. yang berdampak luas. Berikut ini beberapa manfaat penerapan sosial dalam perencanaan sosial, kegunaan-kegunaan tersebut antara lain: 1) Sosiologi mempunyai dasar kemampuan mendalam tentang perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf yang tradisional sampai taraf kebudayaan yang modern. 2) Sosiologi memiliki dasar kemampuan memahami hubungan manusia dengan alam sekitarnya dan hubungan antargolongan dalam masyarakat. Selain itu, sosiologi juga memahami proses perubahan dan beberapa pengaruh penemuan baru terhadap masyarakat. 3) Sosiologi memiliki disiplin ilmu yang objektif, hal ini berarti proses pelaksanaan kerjanya lebih didasarkan pada spekulasi dan harapan yang ideal. 4) Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat. Perencanaan tersebut bisa bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam rangka menciptakan ketertiban masyarakat. 5) Dengan berpikir secara sosiologis, maka perencanaan sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui batas-batas keterbelakangan dan kemajuan di bidang kebudayaan. 3) Pembangunan sosial, yaitu untuk meningkatkan kualitas masyarakat dari sisi sosial dan budaya, termasuk di dalamnya aspek struktur sosial (institusi, aturan), budaya (nilai, norma, ideologi), dan proses social (interaksi, negosiasi). TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 6 Lembar Kerja Peserta Didik 1. Tontonlah video pada link berikut ini : https://youtu.be/uueu7jbTOwM 2. Buatlah kelompok lalu berkreasilah membuat lagu dengan tema ciri-ciri/sifat hakikat/ manfaat sosiologi. 3. Rekamlah lagu yang kelompok kalian buat editlah menjadi sebuah video. 4. Upload video kedalam youtube ISTILAH GLOSARIUM Kongkrit Abstrak DISKRIPSI Spekulatif Suatu kenyataan yang bisa di telusuri oleh panca indera manusia Lawan dari kongkrit Obyektif pendapat atau dugaan yang tidak berdasarkan kenyataan; tindakan yang bersifat untung-untungan Rasional mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi menurut pikiran & pertimbangan yang logis, atau menurut pikiran yang sehat, atau cocok dengan akal sehat. TP 1 | Sosiologi Sebagai Ilmu
Modul Interaktif Sosiologi 7 Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi Pada bahasan kali ini kita akan membahas tentang sejarah ilmu sosiologi dan peristiwa-peristiwa yang memicunya. Sebelum itu mari kita simak apa itu sosiologi. Secara harafiah, sosiologi berasal dari dua kata Bahasa Latin, yaitu socios (masyarakat) dan logos (ilmu), atau secara sederhana berarti ilmu tentang masyarakat. A. Sejarah Lahirnya Sosiologi Berger (dalam Kamanto, 2004) mengatakan bahwa pemikiran sosiologi muncul ketika masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal-hal yang selama ini dianggap ”sudah seharusnya demikian”, benar, dan nyata. Orang mulai melakukan renungan sosiologis manakala hal-hal yang diyakini tersebut mengalami krisis. Tahu gak …? Dahulu semua ilmu pengetahuan yang kita kenal sekarang seperti astronomi, fisika, sosiologi, antropologi itu belum menjadi cabang ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri. Artinya ilmu- ilmu pengetahuan tersebut belum ada. Manusia hanya mengenal satu ilmu pengetahuan yaitu filsafat. Yaa.. benar sekali… Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber dari filsafat, yang dianggap sebagai induk dari ilmu pengetahuan. Filsafat berkembang dan mempunyai berbagai cabang ilmu pengetahuan. Sesuai dengan perkembangan zaman, masing masing cabang ilmu pengetahuan kemudian memisahkan diri dan berkembang untuk mencapai tujuannya masing- masing. Pada awalnya, astronomi dan fisika yang memisahkan diri dari filsafat kemudian disusul oleh ilmu pengetahuan lain. Sosiologi sendiri secara “resmi” memisahkan diri dari filsafat pada abad 19 yang ditandai dengan terbitnya tulisan Auguste Comte. Tulisan yang berjudul Positive Philosophy merupakan awal lahirnya sosiologi sebagai ilmu pengetahuan. Tulisan yang terbit pada tahun 1842 ini mengukuhkan Comte sebagai bapak sosiologi. Lahirnya tulisan Comte pada dasarnya adalah bentuk keprihatinan terhadap kondisi masyarakat Eropa pada saat itu (Soekanto, 1982: 10-12). Seperti yang diakatakan oleh Berger diatas orang mulai melakukan renungan sosiologis manakala hal- hal yang diyakini tersebut mengalami kritis. Artinya sesuatu yang dianggap wajar benar dan nyata (perubahan) mulai tidak bisa diatasi lagi oleh masyarakat karena ketidaktahuan mereka untuk menentukan solusi. Ada 2 peristiwa besar yang menjadi titik ukur lahirnya ilmu sosiologi. Sehingga peristiwa ini disebut sebagai peristiwa yang melatarbelakang lahirnya ilmu sosiologi. Sosiologi lahir karena suatu peristiwa perubahan besar di eropa pada abad 18 dan 19. Yaitu Revolusi Industri dan revolusi Perancis. TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 8 1. Revolusi Industri Revolusi industri menjadi salah satu pemicu/ bagian yang memberikan warna pada lahirnya sosiologi. Revolusi Industri terjadi pada periode antara tahun 1760-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia Revolusi industri ditandai dengan berubahnya corak produksi negara-negara Eropa yang semula bertumpu pada sektor pertanian berubah pada sektor industri. Revolusi industri muncul sebagai akibat dari lahirnya penemuan baru di bidang teknologi. Salah satu penemuan yang spektakuler adalah kemunculan mesin uap yang ditemukan oleh James Watt. Penemuan mesin uap menjadi tonggak awal perubahan dimasyarakat. Pada perkembangannya industry-industri menjadi marak di masyarakat perkotaan. Sehingga melahirkan kapitalisme di Eropa. Kapitalisme lahir ditandai dengan penguasaan aset produksi oleh sebagian kecil masyarakat, sedangkan sebagian besar masyarakat hanya dijadikan alat produksi sebagai buruh dengan tingkat keuntungan yang kecil (Ritzer dan Goodman, 2007: 7-10). Kondisi ini memunculkan gerakan buruh yang menuntut kesejahteraan bahkan secara radikal seringkali berubah menjadi “pemberontakan buruh”. Pergolakan ini menjadi bahan kajian bagi para pemikir, antara lain Marx, Weber, Durkheim dan Simmel. 2. Revolusi Politik Peristiwa politik yang terjadi di Eropa diawali dengan Revolusi Perancis pada tahun 1789 yang memberikan semangat bagi para pemikir untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada masyarakat. Revolusi Prancis, adalah suatu periode sosial radikal dan pergolakan politik di Prancis yang memiliki dampak abadi terhadap sejarah Prancis, dan lebih luas lagi, terhadap Eropa secara keseluruhan. Revolusi ini merupakan salah satu dari revolusi besar dunia yang mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Secara singkat penyebab utama terjadinya Revolusi Perancis yaitu adanya ketidakpuasan terhadap ancien regime. Dari masalah tersebut kemudian berimbas dengan adanya perekonomian yang tidak sehat, panen yang buruk, kenaikan harga pangan, dan sistem transportasi yang tidak memadai, sehingga menimbulkan rasa benci dari rakyat terhadap pemerintah. Kebencian terhadap pemerintah ini muncul seiring dengan berkembangnya cita-cita Pencerahan. TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 9 Revolusi selain merubah tatanan politik juga membawa dampak yang begitu luar biasa bagi masyarakat. Serangkaian konflik dan peperangan menimbulkan kerugian yang luar biasa bagi masyarakat, terutama di Perancis. Pada saat itulah, para pemikir mencoba merubah tatanan masyarakat yang tercerai berai menjadi lebih kondusif. Para pemikir bahkan secara ekstrim ingin mengembalikan kondisi seperti pada abad pertengahan (Calhoun, 2002: 25). Namun, beberapa pemikir lainnya mencoba mencari celah untuk mencari “tatanan masyarakat masa depan” yang lebih ideal. Perhatian utama para pemikir adalah pada isu “ketertiban sosial” yang kemudian dikenal dengan sebutan sosiologi klasik, dengan pemikir utama Comte dan Durkheim. Pokok perhatian sosiologi di Eropa adalah pada kesejahteraan masyarakat dan perubahan- perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat dipengaruhi oleh kekuatan sosial. Adapun kekuatan sosial yang berperan dalam perkembangan ilmu sosiologi, antara lain: 1. Kemunculan Sosialisme Sosialisme dianggap sebagai musuh bebuyutan kapitalisme sehingga dapat dikatakan bahwa upaya penghancuran kapitalisme adalah melalui sosialisme. Marx adalah salah satu pendukung gagasan sosialisme, walaupun Marx tidak secara tegas akan mengambangkan sosialisme, namun dalam banyak tulisannya Marx mengkritik habis- habisan kapitalisme. Walaupun menyadari masalah yang timbul seiring dengan kapitalisme, mereka lebih mengkhawatirkan isu sosialisme yang dibawa oleh Marx. Marx mencita-citakan tatanan masyarakat baru melalui revolusi sosial (gerakan buruh). 2. Feminisme Feminisme merupakan gerakan perempuan yang menuntut adanya persamaan hak dan keluar dari subordinasi yang dihasilkan oleh sistem sosial masyarakat Eropa. Gerakan buruh, persamaan hak perempuan, penghapusan perbudakan, dan kedudukan perempuan dalam hukum menjadi perhatian utama para aktivis feminisme saat itu. 3. Urbanisasi Revolusi industri membawa permasalahan sosial baru berupa urbanisasi. Laju perpindahan penduduk dari desa ke kota menjadi sangat mengkhawatirkan demikian pula perubahan desa menjadi kota seiring perubahan sistem produksi. Migrasi desa kota membawa dampak pada penyesuaian pola perilaku masyarakat urban. Serangkaian permasalahan juga timbul ketika desa terkena dampak TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 10 industrialisasi. Topik ini kemudian semakin berkembang ketika Amerika mulai terkena dampak revolusi industri. 4. Perubahan Keagamaan Kapitalisme tidak dapat lepas dari perubahan-perubahan dalam bidang keagamaan. Weber mencoba menelaahnya melalui tulisan yang berjudul “The Protestan Ethic and The Spirit Capitalism”. Gerakan protestan yang berkembang pesat menjadi salah satu kajian yang menarik bagi sosiolog. 5. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Lahirnya sosiologi diiringi dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Tidak mengherankan apabila pemikir mencoba menggunakan pendekatan pendekatan ilmu pengetahuan alam. Namun demikian, perdebatan terjadi ketika para ahli berargumentasi bahwa fenomena sosial tidak sama dengan fenomena alam. B. Obyek Kajian Sosiologi Setelah kita belajar sejarah singkat lahirnya ilmu sosiologi, selanjutnya kita akan membahas tentang obyek kajian sosiologi. Sosiologi secara umum adalah ilmu yang mengkaji masyarakat secara langsung. Tidak seperti ilmu-ilmu alam yang bisa melakukan eksperimen dan penelitian didalam laboratorium, Sosiologi justru memilih masyarakat menjadi laboratorium tempat melaksanakan kajian ilmu pengetahuan. Berikut adalah table untuk membandingkan kajian-kajian yang dipelajari dalam ilmu sosiologi : TOKOH FOKUS PEMAHAMAN CONTOH KAJIAN Emile Fakta Pola-pola atau sistem yang Di sekolah, seorang murid diwajibkan Durkheim sosial memengaruhi cara manusia untuk datang tepat waktu, bertindak, berpikir, dan merasa. menggunakan seragam, dan bersikap Fakta sosial berada di luar individu hormat kepada guru. Kewajiban- yang mempunyai kekuatan memaksa kewajiban tersebut dituangkan ke atau mengendalikan individu dalam sebuah aturan. Aturan ini TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 11 Marx Tindakan tersebut memiliki sanksi tertentu jika dilanggar. Weber sosial Tidak semua tindakan manusia dapat Menanam bunga untuk kesenangan dianggap sebagai tindakan sosial. pribadi bukan merupakan tindakan C. Wright Imajinasi Suatu tindakan disebut tindakan sosial. Namun, menanam bunga untuk Mills sosiologi sosial hanya jika tindakan tersebut diikutsertakan dalam sebuah lomba dilakukan dengan sehingga mendapat perhatian orang Peter L. Realitas mempertimbangkan perilaku orang lain merupakan tindakan sosial. Berger sosial lain Imajinasi sosiologi diperlukan untuk kota yang berpenduduk 100.000 jiwa dapat memahami apa yang terjadi di hanya memiliki seorang penganggur. masyarakat maupun yang ada dalam Bagi orang tersebut, pengangguran diri manusia. dengan imajinasi merupakan masalah pribadinya. sosiologi, kita mampu memahami Masalah ini dapat diatasi dengan sejarah masyarakat (public issues of mempertimbangkan ciri dan social structure), riwayat hidup keterampilan individu yang pribadi (personal troubles of milieu), bersangkutan. Namun, jika dalam suatu dan hubungan antara keduanya. kota berpenduduk 50 juta jiwa dijumpai 15 juta penganggur, maka hal Kenyataan yang dapat dilihat dalam tersebut adalah public issue yang kehidupan manusia yang terwujud pemecahannya berada di luar sebagai hasil hubungan yang terjalin kemampuan penganggur yang diantara sesama manusia. Seorang bersangkutan. sosiolog harus bisa menyingkap Fenomena pembunuhan. Pembunuhan berbagai fenomena yang menjadi merupakan suatu aktivitas yang keji suatu realitas yang tidak terduga. dan amoral, harapan masyarakat menginginkan bahwa manusia tidak akan melakukan suatu aktivitas yang keji dan amoral tersebut. Akan tetapi realitasnya dalam kondisi tertentu manusia bias membunuh manusia yang lainnya. Lalu kira-kira apa saja sih yang bisa kita pelajari di ilmu sosiologi ini ? TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 12 Beberapa fokus kajian sosiologi dalam mempelajari berbagai fenomena sosial adalah sebagai berikut: 1. Interaksi sosial dan tindakan sosial 8. Perubahan sosial 2. Sosialisasi 9. Kajian perempuan dan gender 3. Kelompok sosial 10. Norma dan lembaga sosial 4. Hubungan antarkelompok 11. Kebudayaan 5. Penduduk 12. Struktur sosial 6. Komformitas dan penyimpangan 13. Kesejahteraan dan kemiskinan 7. Perilaku kolektif dan gerakan sosial Fokus kajian sosiologi bukan hanya sebatas seperti yang telah disebutkan di atas. Masih banyak kajian sosiologi yang dapat dikembangkan. . . . . . . Lembar Kerja Peserta Didik 1. Buatlah kelompok maksimal 4 anggota 2. Silahkan simak dan baca materi secara keseluruhan 3. Buatlah Peta Konsep / Mind Map untuk mempermudah kalian belajar materi ini Istilah GLOSARIUM Revolusi Filsafat Deskripsi suatu perubahan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut Kapitalisme dasar atau pokok-pokok kehidupan hasil dari tinjauan manusia mengenai dirinya, makna alam dan Ancien tujuan hidup dengan menggunakan pikiran serta dibantu rasa dan Remigme keyakinan di dalam diri tersebut Subordinasi sistem perekonomian yang menekankan peran kapital (modal), Industri yakni kekayaan dalam segala jenisnya, termasuk barang-barang Astronomi yang digunakan dalam produksi barang lainnya suatu sistem aristokratik di Prancis di bawah pemerintahan dinasti Valois dan Bourbon pada abad ke-14 sampai abad ke-18 Suatu sikap Penomorduaan terhadap kelompok tertentu, biasanya terkait dengan perbedaan jenis kelamin kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misal mesin. Suatu cabang ilmu yang mempelajari benda-benda langit hingga ilmu perbintangan TP 1 | Sejarah dan Obyek Kajian Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 13 TOKOH SOSIOLOGI BESERTA PEMIKIRANNYA Dalam materi ini akan dikupas sedikit tentang sumbangan pemikiran dari para founding fathers sosiologi, yaitu Auguste Comte, Emile Duekheim, Marx Weber, Karl Marx, dan Herbert Spencer . tapi pada proses ini akan dibatasi dengan Auguste Comte, Emile Durkheim, Marz Weber, dan Karl Marx. Jika kita lihat dalam sejarah awal munculnya Sosiologi, Comte (1798-1857) pada awalnya bermaksud memberi nama , bagi ilmu yang akan diciptakannya. Namun hal tersebut tidak terwujud dikarenakan istilah fisika social telah digunakan oleh Saint Simon terlebih dahulu (Coser, 1977). Sumbangan pemikiran Comte tertuang dalam sebuah karya yang berjudul , yang berisi tentang “hukum kemajuan manusia” atau “hukum tiga tahap perkembangan intelektual”. Comte menyebutkan bahwa sejarah pemikiran manusia melewati tiga tahap yang mendaki, yaitu: teologi, metafisika, dan positif TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 14 Manusia mencoba menjelaskan gejala di sekitarnya dengan merujuk kepada hal-hal adikodrati. Pada tahap ini, bentuk kepercayaan masyarakat primitif berupa kepercayaan kepada roh-roh maupun dewa-dewa yang mengontrol semua gejala alam. Di akhir tahap ini, masyarakat mulai percaya akan Tuhan yang berkuasa penuh atas jagad raya. Manusia memahami gejala di sekitarnya dengan mengacu kekuatan-kekuatan metafisik, yaitu hal-hal yang berada di luar jangkauan akal budi manusia) atau hal-hal abstrak. merupakan tahap paling tinngi, penjelasan alam maupun sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi ilmiah atau hukum-hukum ilmiah. Di tahap ini manusia mulai mencari dan menemukan hubungan yang seragam dalam gejala atau fenomena yang ada di sekitarnya. Pengetahuan dijadikan sebagai data empiris. Namun, pengetahuan itu sifatnya sementara dan dinamis sehingga terbuka terhadap pembaharuan. Nah diatas sudah dijelaskan tentang pemikiran Bapak Sosiologi Kita yaitu Auguste Comte. Yuk Simak Pertanyaan dan cara menjawab pertanyaan dibawah ini ! Analisis Realitas NO Kegiatan Masyarakat Soal 1 Setelah mempelajari hukum tiga tahap yang dikemukakan oleh auguste comte. Analisislah Gambar disamping menggunakan teori hukum tiga tahap ! https://riauaktual.com/news/detail/34452/heboh!-ada-penampakan- wajah-raksasa-saat-gunung-agung-meletus,-ini-vidionya.html Jawaban : Gambar tersebut merupakan tahap metafisik karena manusia berpikir untuk mengkaitkan fenomena alam gunung meletus dengan penampakan raksasa pada awan panas yang ditimbulkan dari erupsi, seolah-olah gunung merapi yang sedang meletus merupakan perbuatan dari makhluk abstrak. Hal ini sesuai dengan perkembangan intelektual pada tahap metafisik. TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 15 Eiiittttsss……………..ini bukan TV sebelah yaa.. Kali ini kita akan berkenalan dengan Bapak Emile Durkheim. Sumbangsihnya dalam ilmu sosiologi ada banyak sekali. Meliputi Fakta social, Teori Sosiologi Agama, Suicide dan juga Solidaritas. Emile Durkheim (1858-1917) dipandang sebagai salah satu peletak dan pencetus sosiologi modern. Dalam bukunya tentang The Division of Labor in Society (1893) misalnya, ia mengemukakan bahwa bidang industri modern yang menggunakan mesin, modal dan tenaga kerja, telah mengakibatkan munculnya pembagian kerja dalam bentuk spesialisasi dan pemisahan pekerjaan yang makin terperinci. Tidak hanya di bidang pertanian, pembagian kerja tersebut juga terjadi di sektor perdagangan, politik, hukum, kesenian dan keluarga. Dalam pandangan Durkheim, setiap kehidupan masyarakat manusia itu memerlukan solidaritas. Maka Durkheim membagi masayarakat kedalam tipe solidaritas mekanis dan organis. TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 16 Solidaritas Solidaritas mekanis Organis Solidaritas mekanis berjalan atas dasar Solidaritas organis ditandai dengan adanya saling kepercayaan dan kesetiakawanan yang ketergantungan karena anggota masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Suatu sistem terpadu yang diikat oleh conscience collective (kesadaran kolektif) terdiri dari bagian-bagian seperti suatu organisme Adapun ciri-cirinya meliputi : Adapun ciri-cirinya meliputi : 1. Masyarakatnya homogen 1. Masyarakatnya yang heterogen (memiliki kesamaan sifat, 2. Terdapat sistem pembagian kerja kepercayaan, serta pola normatif) (masyarakatnya saling ketergantungan \"tapi bukan karena asas kebersamaan melainkan 2. Tidak terdapat sistem pembagian kerja yang spesifik saling membutuhkan\", karena 3. Biasanya ada pada masyarakat masyarakatnya cenderung individualis) pedesaan 3. Masyarakat perkotaan Gimana paham kan ? Oh yaa.. Selain tampan dan pemberani.. :D oh maksutnya selain mengemukakan tentang Solidaritas mekanis dan Solidaritas Organis, Kang Emile.. Eh salah.. Emile Durkheim juga memiliki pandangan yang tidak kalah menarik nih.. Yaa………………… Teori BUNUH DIRIIIIII TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 17 Emile Durkheim selalu melihat fakta social, sehingga ia cenderung melihat fenomena social secara makro atau fokus ke masyarakat. Dalam kajian ini ia mengevaluasi angka bunuh diri dengan dua cara yaitu dengan membandingkan tipe masyarakat/kelompok, dan melihat angka bunuh diri dari kelompok tersebut dalam rentang waktunya. Jadi dilihat dari situasi dan kondisi masyarakatnya, Durkheim membagi tipe bunuh diri kedalam empat macam, yaitu : Bunuh diri dikarenakan Integritas Kasus bunuh diri Egoistik ini dapat Kasus bunuh diri ditemukan dalam kehidupan sosial Altruistik lebih mungkin dimana individu tidak berinteraksi terjadi ketika “integrasi dengan baik dalam unit sosial yang sosialnya terlalu kuat”. luas. jika integrasinya (individu dan Ketika integrasi tinggi, masyaarkat) lemah, maka akan mereka melakukan menyebabkan perasaan bahwa bunuh diri demi individu itu bukan bagian dari masyarakat atau merasa tidak kebaikan yang lebih tinggi. diterima dilingkungan masyarakatnya. Bunuh diri Fatalistik terjadi Kasus bunuh diri Anomik dalam situasi regulasinya terjadi ketika kekuatan regulasi (aturan) meningkat. orang – masyarakat terganggu, bisa orang yang lebih mungkin diakibatkan oleh adanya untuk melakukan bunuh diri perubahan-perubahan yang fatalistik adalah“pribadi – mendadak seperti krisis pribadi dengan masa depan ekonomi dsb. ada kondisi yang terhalang tanpa ampun dimana orang dihadapkan dan nafsu – nafsu yang dicekik pada norma lama yang sudah dengan kasar oleh disiplin yang tidak berlaku dan belum ditemukannya norma baru. bersifat menindas\". Bunuh diri dikarenakan Regulasi Bagaimana Sudah paham sekarang ? kalau masih kurang paham silahkan simak contoh soal dibawah ini ! TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 18 Perhatikan Artikel dibawah ini! “Artis cantik Korea Kang Doo Ri ditemukan tewas dalam kecelakaan mobil, 14 Desember 2015, di Incheon, Korea Selatan, pukul 04.00 waktu setempat. Awalnya Kang Doo Ri dinyatakan meninggal dunia karena kecelakaan mobil yang merenggut nyawanya. Namun polisi menemukan fakta mengejutkan. Kang Doo Ri menghabisi nyawanya sendiri. Temuan itu berdasarkan hasil penyelidikan di lokasi. Kang Doo Ri yang baru berusia 22 tahun melakukan debut pada 2010 silam dengan drama Three Brothers. Kang Doo Ri juga beberapa kali muncul dalam Sassy Go Go serta memiliki siaran khusus mokbang (makan lahap secara streaming dan disaksikan orang banyak). Kang Doo Ri menambah panjang deretan artis asal Negeri Ginseng yang memilih mengakhiri hidupnya. Kemungkinan besar, Kang Doo Ri dilaporkan mengalami depresi akibat persaingan yang sangat ketat. Sebelum meninggal dunia, Kang Doo Ri sempat menuliskan pesan terakhir yang ditujukan untuk salah satu temannya. Dari berbagai sumber, kasus bunuh diri di Korea Selatan memang sangat tinggi. Mereka percaya setelah meninggal dunia,mereka akan ke tempat yang lebih baik atau terlahir dengan hidup yang lebih menyenangkan” Sumber : kompasiana.com/dyarelba/55293c03f17e6171508b4632/faktor-budaya-bunuh-diri-di-negeri-ginseng Berdasarkan kasus di atas depresi menjadi factor penyebabnya. Mungkin karena tekanan lingkungan atau faktor sosial. Berdasarkan latarbelakang tersebut, kasus bunuh diri yang dilakukan oleh Kang Doo Ri merupakan tipe bunuh diri tipe egoistik. Karena bunuh diri egoistik merupakan bunuh diri yang disebabkan oleh adanya perasaan individulsh yang bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Kasus ini terjadi karena Kang Doo Ri merasa kepentingannya sendiri lebih besar daripada kepentingan kesatuan sosialnya. Seseorang yang tidak mampu memenuhi peranan yang diharapkan di dalam perananan dalam kehidupan sehari-hari, maka orang tersebut akan frustasi dan melakukan bunuh diri. TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 19 Pada bahasan ini kita akan membahas dua tokoh yang fenomenal yaitu Marx Weber dan Karl Marx Sombong Amat ! Aku punya teori Kelas Senggol dong bos !!! dooong banh ! Tindakan sosial nih! Wiyahahahaaaaa….. :D Pernah gak kalian iseng corat-coret gambar dibuku paket? Yes.. pernah ya ! bagaimana kalau gurumu tau (padahal itu pinjaman dari perpustakaan) ya? Marah enggak ya ???? Tindakan kalian yang mencorat-coret gambar di buku paket itu merupakan suatu tindakan biasa. Beda cerita, jika corat-coret itu ketahuan oleh guru sosiologimu…kemudian gurumu marah. Nah … tindakan itulah yang disebut dengan tindakan sosial ! TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 20 Max Weber (1864-1920) adalah seorang sosiolog Jerman banyak memberikan perhatian kepada manusia yang bertindak. Dikatakannya, bahwa kesatuan dari kehidupan manusia itu adalah tindakan social. Tindakan rasional Tindakan rasional Tindakan Tradisional Tindakan afektif instrumental berorientasi nilai •Tindakan yang •Tindakan afektif, •Tindakan yang •Tindakan sosial ini didasarkan atas Tindakan sosial ini didasari pada berkaitan dengan kebiasaan yang terjadi karena akal/rasio, sehingga nilai-nilai dasar yang telah mendarah dorongan dari mempertimbangkan terkandung di daging. perasaan/emosi antara tujuan dan masyarakat. Seperti cara yang dilakukan etika, estetika, •Contoh: Tradisi •Contohnya, seorang agama, dan nilai- Ngaben di Bali siswa yang •Misalnya, seorang nilai lain sebagai bentuk menangis karena murid yang penghormatan atas dihukum guru saat begadang belajar •Contohnya, seorang orang yang telah mencontek ulangan demi persiapan anak yang berhenti meninggal dunia teman ulangan main bola untuk melakukan ibadah (tindakan ini didorong oleh nilai agama) Karl Marx (1818-1881) lebih dikenal sebagai seorang tokoh sejarah ekonomi, filsafat dan aktivis yang mengembangkan teori sosialisme. Sumbangan Marx terhadap ilmu sosiologi terletak pada teori kelas. Dalam melihat dunia, Marx berpandangan bahwa sejarah umat manusia merupakan sejarah perjuangan kelas. Menurutnya, perkembangan Kelas borjuis yaitu mereka pembagian kerja dalam sistem yang menguasai alat produksi dan mengeksploitasi mereka kapitalisme menumbuhkan dua kelas yang berbeda yang tidak memiliki alat produksi Mereka yang tidak memiliki alat produksi, hanya memiliki tenaga fisik, dan dieksploitasi, adalah kelas proletar TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Manakah diantara kegiatan Modul Interaktif Sosiologi 21 ini yang termasuk tindakan Kalau begitu coba yuk selesaikan soal ini ! social Tradisional Siswa-siswi SMA Nagara sedang menjalankan aktivitas minggu tenang, menyusul akan diadakannya Ujian Nasional Berbasis Komputer. Karena iba dengan pengamen yang duduk dijalanan, Roni rela keluar dari mobil untuk memberikan uang kepada pengamen tersebut. Romeo rela mati untuk mendapatkan cinta dari Juliet Masyarakat Nelayan yang mengadakan tradisi sedekah laut setiap tahunnya. Seorang ayah yang rela melompat ke sungai demi menyelamatkan anaknya yang tenggelam Jawaban yang paling tepat adalah jawaban No 4 Karena tindakan masyarakat Nelayan tersebut didasari pada kebiasaan- kebiasaan yang telah dilaksanakan oleh leluhurnya. TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 22 GLOSARIUM Istilah Deskripsi Teologis manusia mencoba menjelaskan gejala di sekitarnya dengan Metafisik merujuk kepada hal-hal adikodrati manusia memahami gejala di sekitarnya dengan mengacu kekuatan- Positifistik kekuatan metafisik penjelasan alam maupun sosial dilakukan dengan mengacu pada deskripsi Tindakan sosial ilmiah atau hukum-hukum ilmiah rasional Intrumental tindakan yang berdasarkan pada pertimbangan dan pilihan yang sadar dalam kaitannya dengan tujuan suatu tindakan dan alat yang dipakai untuk Tindakan sosial meraih tujuan berorientasi nilai tindakan untuk meraih tujuan dalam hubungan dengan nilai absolut bagi Tindakan sosial individu, yang dipertimbangkan secara sadar afektif Tindakan sosial tindakan yang didominasi oleh perasaan tanpa refleksi intelektual atau tradisional perencanaan yang sadar Borjuis Proletar tindakan dikarenakan kebiasaan tanpa refleksi dan perencanaan yang sadar Egoistik Kaum pemilik alat-alat produksi Altruistik Kaum buruh yang bekerja pada kaum borjuis Anomik Kasus bunuh diri egoistik ini dapat ditemukan dalam kehidupan sosial Solidaritas mekanis dimana individu tidak berinteraksi dengan baik dalam unit sosial yang luas. Individu dengan masyarakat sangatlah erat kaitannya. Solidaritas Organis Kasus bunuh diri altruistik lebih mungkin terjadi ketika “integrasi sosialnya terlalu kuat” Kasus bunuh diri yang terjadi ketika kekuatan regulasi masyarakat terganggu. Gangguan itu mungkin individu akan merasa tidak puas karena lemahnya kontrol terhadap nafsu mereka, yang akan bebas berkeliaran dalam ras yang tidak pernah puas terhadap kesenangan. berjalan atas dasar kepercayaan dan kesetiakawanan yang diikat oleh conscience collective (kesadaran kolektif) ditandai dengan adanya saling ketergantungan karena anggota masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhannya TP 1 | Tokoh dan Pemikiran Sosiologi
Modul Interaktif Sosiologi 23 Interaksi Sosial Haloo Apa kabarnya.. Anak-anak kali ini kita akan belajar tentang materi interaksi sosial. Apakah kalian pernah menyanyi ? Pastinya pernah dong.. walaupun menyanyinya di kamar mandi. Heheee well, aktivitas menyanyi dikamar mandi itu bukan merupakan interaksi sosial, karena menyanyi itu hanya dilakukan oleh seorang individu saja dan tidak ada timbal baliknya terhadap individu tersebut atau tidak mendapat respon oleh individu/kelompok lain. Beda cerita apabila kalian menyanyi di panggung. Yups.. benar sekali jika kalian menyanyi dipanggung kalian pasti mendapat respon oleh pendengan atau dalam hal ini adalah penonton, dalam aktivitas itu sesekali penyanyi akan mengajak berbicara penonton dan mendapatkan respon. Masih Semangat ! Lanjuuut !! Nah.. anak-anak Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Karena apa manusia hakikatnya merupakan makluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan manusia yang lainnya. Sehingga jarang sekali atau bahkan tidak ada manusia yang tidak berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Interaksi sosial merupakan suatu hubungan timbal balik Interaksi sosial merupakan antara perorangan, individu dengan kelompok dan juga antar hubungan-hubungan sosial kelompok. Interaksi sosial memiliki sifat yang dinamis artinya yang dinamis menyangkut tidak selalu berjalan dengan baik, ada juga interaksi sosial yang berjalan kurang baik. hubungan antara perorangan, antara Lalu apa gunanya kita belajar Interaksi sosial ? kelompok dan kelompok manusia, atau antara Interaksi sosial sangat berguna untuk mempelajari banyak perorangan dengan masalah dalam masyarakat. Interaksi sosial menyebabkan kelompok manusia individu/kelompok saling memengaruhi satu sama lain (Soekanto dan Sulistyowati, sepanjang hidupnya. 2014:56). Dengan begitu kita bisa tahu dan bisa memprediksi interaksi seperti apa yang dibutuhkan dalam proses hidup TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 24 bermasyarakat. Suatu Hubungan tidak semua dikatakan sebagai interaksi sosial, hubungan harus memiliki syarat-syarat tertentu dahulu sehingga bisa dikatakan sebagai interaksi sosial. Apa saja syaratnya ? Syarat Interaksi Sosial Syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication). a. Kontak Sosial Secara harfiah, kontak sosial berarti Perkembangan teknologi terjadi hubungan secara fisik. Akan tetapi, mendorong manusia untuk sebagai gejala sosial kontak dapat terjadi merubah cara berinteraksi. baik secara langsung (primer) maupun Adanya Handphone hingga tidak langsung (sekunder).Terjadinya smartphone ikut mendorong kontak sosial tidak hanya bergantung dari perubahan tersebut. tindakan seseorang, tetapi juga berdasarkan tanggapan (respons) Gambar diatas merupakan contoh perubahan seseorang terhadap tindakan tersebut. interaksi yang diakibatkan oleh perkembangan Misalnya, ketika seseorang melambaikan teknologi. Kita bisa terhubung dengan siapapun, tangan maka respons dari pihak lain yaitu dimanapun dan kapanpun. Interaksi demikian membalas dengan lambaian tangan. disebut sebagai interaksi sekunder. Walaupun Selain primer dan sekunder, kontak sosial sangat efektif karena tidak terbatas waktu dan dapat bersifat positif dan negatif. Suatu tempat, akan tetapi interaksi seperti ini memiliki kontak sosial dikatakan positif apabila kekurangan, salah satunya adalah renggangnya mengarah pada kesepakatan atau kerja hubungan dengan orang-orang terdekat, karena sama. Adapun kontak sosial dikatakan kualitas interaksi yang tidak terlalu intim hanya negative apabila mengarah pada mengandalkan suara. pertentangan. Kira-kira kalian menemukan kekurangan apalagi? Coba ditambahkan dicatatan ya ! b. Komunikasi Arti terpenting komunikasi adalah seseorang memberikan tafsiran terhadap perilaku/informasi/berita kepada orang lain. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap perilaku/informasi/ berita tersebut. Beberapa komponen dalam proses komunikasi sebagai berikut. 1) Sumber informasi/pengirim pesan (komunikator). 2) Informasi/pesan yang disampaikan (stimulus). 3) Saluran/media. Apabila dalam interaksi 4) Penerima informasi (komunikan). sosial salah satu komponen 5) Respons atau tanggapan dari penerima informasi. tersebut tidak terpenuhi dapat terjadi kegagalan dalam proses interaksi. TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 25 Nah.. Bagaimana sudah pahamkah sekarang mengenai interaksi sosial ? Yuk dapat kita simpulkan.. Bahwa suatu hubungan bisa menjadi Interaksi sosial itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Charles P. Loomis sebagai berikut dalam bukunya Setiadi dan Kolip, 2011: 65-66) : 1. Terdapat komunikasi menggunakan simbol- simbol atau lambang. 2. Jumlah pelaku dua orang atau lebih. 3. Terdapat tujuan yang akan dicapai. 4. Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan Lebih lanjut mari kita bahas beberapa faktor yang bisa mendorong terjadinya interaksi sosial. Jadi interaksi sosial tidak akan bisa terjadi tanpa pemicu atau faktor-faktor yang melatar belakanginya. Faktor-faktor itu meliputi : Imitasi, Identifikasi, Motivasi, Sugesti, Simpati dan Empati. NO FAKTOR PEMBAHASAN CONTOH 1 Simpati Proses dimana seseorang tertarik Bela merasa terpukau saat melihat dengan pihak yang lain. ikut Rynda maju kedepan kelas untuk merasakan apa yang dirasakan, mempresentasikan hasil karyanya. dipikirkan dan dialami orang lain. 2 Identifikasi kecenderungan-kecenderungan Seorang anak laki-laki yang sangat dalam diri seseorang untuk menjadi mengidolakan ayahnya sehingga ingin sama dengan pihak lain. menjadi sama seperti ayahnya. 3 Imitasi tindakan seseorang meniru orang Iqbal beberapa kali terlihat memakai lain, seperti gaya bicara, tingkah pakaian yang sedang viral seperti laku, adat dan kebiasaan, serta pola yang digunakan oleh bonge dalam pikir. citayam fashion show 4 Sugesti Ketika seseorang memberikan Seorang murid yang disuruh datang pandangan atau pernyataan sikap ke rumah gurunya secepatnya. yang dianutnya dan diterima oleh Padahal kondisinya sedang sakit tapi orang lain tanpa berpikir secara ia tetap datang kerumah gurunya. rasional. 5 Empati Simpati mendalam yang dapat Anisa kaget setelah melihat teman memengaruhi kondisi fisik dan dekatnya kecelakaan. Ia menangis jiwa seseorang sampai beberapakali pingsan tidak sadarkan diri. 6 Motivasi Dorongan yang timbul pada diri Tasya sedang capek saat bertanding seseorang secara sadar untuk dan meminta pelatih untuk istirahat, melakukan suatu tindakan dengan tapi ketika Reyhan menyemangatinya tujuan tertentu Tasya menjadi semangat untuk bertanding dan meminta pelatih untuk memasukannya kembali TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 26 Ketika pulang sekolah, Dara melihat seorang nenek kesulitan Contoh soal dan menyeberang jalan. Dara segera meghampiri nenek tersebut dan pembahasannya ! membantu menyeberang hingga ke sisi jalan. Berdasarkan ilustrasi tersebut, faktor yang memengaruhi interaksi sosial tersebut adalah . . . . A. sugesti B. empati C. simpati D. motivasi E. identifikasi Ilustrasi pada soal tersebut berbicara tentang perasaan peduli siswi bernama Dara terhadap seorang nenek-nenek. Perasaan peduli tersebut akhirnya mempengaruhi Dara untuk melakukan tindakan untuk membantu nenek tersebut menyeberang jalan. Tindakan tersebut dalam faktor pendorong interaksi sosial disebut sebagai perasaan Empati. Sehingga jawaban yang paling tepat adalah B. Next.. Lalu apa saja bentuk interaksi sosial ? Berikut ini kita akan mengetahui berbagai bentuk interaksi sosial. Interaksi sosial tidak terlepas dari yang namanya proses sosial. Seperti yang sudah kita bahas di awal tadi bahwasanya interaksi sosial tidak selamnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. Ada pula interaksi yang tidak sesuai dan tidak diharapkan. Untuk mengetahui itu mari kita simak peta konsep / bagan dibawah ini ! PETA KONSEP TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 27 1. Asosiatif Proses sosial asosiatif mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan solidaritas sosial antarindividu/kelompok. Proses sosial asosiatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut. a) Akulturasi Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian ataupun ciri khas kebudayaan asli. Contoh : Menara kudus dan masjid Al-Aqsha merupakan bangunan yang di dirikan oleh Sunan Kudus, sebagai bentuk akulturasi budaya antara arsitektur Hindu yang terlihat dari menara dan tempat ibadah umat muslim yang terlihat pada bangunan masjid. Kedua bangunan tersebut saling melengkapi dalam hal fungsi. b) Asimilasi Asimilasi merupakan proses peleburan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda menjadi satu kebudayaan baru. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan di antara kebudayaan yang berbeda. c) Kerja Sama (Cooperation) Kerja sama yaitu suatu usaha ber- sama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk- bentuk kerja sama sebagai berikut (Soekanto, 2002: 60). 1. Koalisi (coalition) yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan bergabung menjadi satu. Jika kerja sama dilakukan atas dasar bagi hasil disebut patungan (joint venture). 2. Tawar-menawar (bargaining) yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih. 3. Kooptasi (cooptation) yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan cara menyepakati pimpinan yang ditunjuk mengendalikan jalannya organisasi/kelompok. d) Akomodasi Akomodasi yaitu interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya menyelesaikan suatu konflik/ pertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi sebagai berikut. a Toleransi yaitu suatu sikap menghargai perbedaan dalam masyarakat. 1. Arbitrase (arbitration) yaitu upaya penyelesaian sengketa dengan bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Pihak ketiga dalam arbitrase adalah majelis arbitrase. 2. Mediasi (mediation) yaitu proses pengikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat bersifat netral dalam penyelesaian suatu perselisihan. 3. Stalemate yaitu keadaan yang ditandai adanya kekuatan seimbang dari kedua TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 28 pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik tertentu. 4. Koersi (coercion) yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan menggunakan tekanan (pemaksaan) sehingga salah satu pihak berada dalam keadaan lebih lemah dibandingkan pihak lawan. 5. Ajudikasi (adjudication) yaitu suatu usaha penyelesaian konflik/perselisihan melalui pengadilan (meja hijau). Upaya yang di selesaikan melalui pengadilan biasanya merupakan kasus yang tidak bisa ditangani secara kekeluargaan. Seperti kasus kriminalitas, tindak asusila, maupun tindakan-tindakan kekerasan yang biasanya menimbulkan kerugian. Akan tetapi dewasa ini banyak pihak yang merasa harus menggunakan upaya adjudikasi dalam segala kasus, karena upaya ini bisa membuktikan siapa yang salah dan yang benar secara lebih obyektif. Sisi lain dari maraknya penggunaan upaya adjudikasi menandakan bahwa upaya-upaya seperti kompromi, konsiliasi menjadi tidak diminati oleh masyarakat. 6. Kompromi (compromise) yaitu perundingan secara damai antara kedua belah pihak yang bertikai untuk saling mengurangi tuntutan. 7. Konsiliasi (conciliation) yaitu usaha mempertemukan pihak-pihak yang berselisih untuk mencapai persetujuan melalui lembaga social sebagai usaha menyelesaikan perselisihan tersebut. 2. Disosiatif Proses sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang dapat menyebabkan perpecahan. Bentuk proses sosial disosiatif sebagai berikut. a) Pertentangan (Pertikaian/Konflik) Pertentangan adalah suatu proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan untuk mendapatkan keinginan/tujuan tertentu. b) Kontravensi Kontravensi adalah upaya menghalangi dan menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Bentuk-bentuk kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi. c) Persaingan / Kompetisi Persaingan/kompetisi adalah suatu proses sosial yang dilakukan individu/ kelompok untuk memperoleh kemenangan secara kompetitif tanpa menimbulkan bentrok atau kekerasan fisik Persaingan memang masuk pada proses disosiatif. Akan tetapi persaingan tidak bisa dikatakan sebagai suatu hal yang buruk. Berbeda dengan kontravensi dan konflik yang benar-benar menimbulkan ketegangan antar kedua belah pihak. Persaingan justru bisa menciptakan suatu iklim sosial yang bagus, tentunya persaingan yang dimaksut adalah persaingan yang sehat tanpa saling menyelakai dan sebagainya. Justru apabila TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial persaingan dilakukan secara sehat, maka kedua belah pihak bisa saja menjadi saling berhubungan dengan baik.
Modul Interaktif Sosiologi 29 TETEES (TEKA TEKI SOSIOLOGI) 5. 4. 9. 2. 3. 8. 6. 1. 7. Lengkapi Isian Kotak-kotak diatas menggunakan petunjuk dibawah ini ! 1. (Mendatar) Proses sosial bilamana para pihak yang terlibat bersaing berebut sesuatu, masing- masing pihak berusaha mencapai tujuannya masing-masing 2. (Menurun) Bacalah contoh berikut ini dan tentukan namaku ! “SMAN 2 pada bulan Agustus akan mengadakan Pembelajaran Projek Profile Pelajar Pancasila. Sekolah memberikan bimbingan serta pengarahan tentang gambaran umum pemilihan umum. Pada pertemuan ke lima, seluruh kelas X/10 diminta untuk membentuk kelompok partai. Kelas X/10 L, M, N, O, dan P sepakat untuk membentuk koalisi, sedangkan yang lainnya X/10 Q, R, S, T, U, dan V membentuk kelompok partai masing-masing”. 3. (Menurun) Proses sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan solidaritas sosial antarindividu/kelompok. 4. (Menurun) Interaksi yang mengarah kepada pertentangan antara pihak yang terlibat 5. (Menurun)Bacalah contoh berikut ini dan tentukan namaku ! “Dalam suatu kelas X/10 Z sedang mengadakan pemilihan ketua kelas. Rudi, Andra dan Marlin merupakan kandidat ketua yang akan dipilih dalam dua hari yang akan datang. Pada suatu pagi sebelum Andra dan Marlin berangkat kesekolah Rudi menghampiri teman-teman satu kelas yang sudah berangkat dan membicarakan tentang keburukan Andra dan Marlin. Akhirnya ketika pemilihan ketua kelas, semua anggota kelas tidak memilih Andra dan Marlin karena sudah di hasut oleh Rudi”. 6. (Mendatar) Proses dimana masing-masing pihak saling ingin mencapai tujuannya dengan cara menentang pihak lawan dan bila diperlukan disertai dengan kekerasan. 7. (Mendatar) 8. (Mendatar) Upaya meredakan ketegangan karena pertentangan yang terjadi dengan cara memenuhi sebagaian tuntutan dari pihak-pihak yang bertikai. 9. (Mendatar) Dibawah ini adalah contoh proses . . . TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 30 Identitas Sosial Jika kalian mendengar kata identitas apa yang ada di pikiran kalian ? Ciri ? watak ? kepribadian ? Yaaak benar sekali.. Identitas bisa diartikan sebagai suatu karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang bisa dibedakan dengan orang yang lainnya. Manusia pada hakikatnya merupakan makluk sosial dan makluk individu. Manusia dikatakan sebagai makluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dampaknya adalah manusia akan membutuhkan interaksi dengan sesama manusia yang lainnya. Hal itu yang kita pelajari pada materi diatas yaitu tentang interaksi sosial. Nah.. selanjutnya kita bahas tentang hakikat manusia sebagai makluk individu. Manusia dikatakan sebagai makluk individu karena manusia itu unik. Artinya manusia yang satu dengan manusia yang lainnya itu berbeda. Pernahkan kalian melihat manusia yang dilahirkan kembar ? apakah mereka memang sama persis ? kalau jawaban kalian iya, maka coba di pertimbangkan lagi.. mungkin secara fisik hampir serupa, akan tetapi soal hobi, perasaan, kepentingan dan persoalan tekait kehidupan sosialnya apakah sama ? bahkan apakah mereka memiliki sidik jari yang sama ? tentu tidak kan ?. Manusia bisa dilihat dari identitasnya. Sehingga ia akan dikenal pula dengan identitasnya. Dalam KBBI, kata identitas mengandung pengertian “ciri-ciri, keadaan khusus seseorang, atau jati diri.” Sedangkan Kamus Merriam-Webster menawarkan penjelasan lebih jauh tentang deinisi identitas, yaitu sebagai kesamaan ciri-ciri antar beberapa manusia serta ciri-ciri yang membedakan manusia yang satu dengan yang lain. Ringkasnya, identitas merupakan ciri-ciri yang melekat dan tertanam dalam diri setiap manusia. Berarti identitas seorang manusia bisa dilihat dari ciri fisiknya maupun akibat dari proses sosialnya. Melihat identitas manusia secara fisik dapat kita temui pada penggolongan manusia berdasarkan RAS. Ada 3 ras besar didunia ini meliputi ras negroid (orang berkulit hitam), ras kaukasoid (orang berkulit putih) dan ras mongoloid (orang berkulit kuning hingga coklat). Pembentukan Identitas Sosial Manusia menjadi mahkluk yang terus menerus mencari identitas dirinya. Kondisi tersebut tidak terjadi pada mahkluk-mahkluk lainnya. Dengan demikian identitas dipahami sebagai kesadaran tentang konsep diri. Konsep diri merupakan integrasi gambaran diri yang dibayangkan sendiri dan yang diterima dari orang lain tentang apa dan siapa dirinya, serta peran apa yang dapat dilakukan dalam kaitan dengan diri sendiri serta orang lain. Sebagaimana disampaikan oleh Stuart Hall (1990), pembentukan identitas dapat diteropong dalam dua cara pandang, yaitu identitas sebagai wujud (identity as being) dan identitas sebagai proses menjadi (identity as becaming). yang pertama Sudut pandang ini lebih melihat ciri fisik TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 31 untuk mengidentiikasi mereka sebagai suatu kelompok. Ciri ini melekat pada diri seorang manusia secara lahiriah, yang mana itu berkaitan dengan genetik maupun keturunan, seperti kesamaan Ras atau ciri-ciri yang bisa dilihat secara kasat mata yang lainnya. Yang kedua identitas dipahami sebagai ciri-ciri yang dibentuk melalui proses sosial. Misalkan orang yang cenderung suka marah-marah akan di kenal sebagai indivdu pemarah, begitupun orang yang suka membantu dan beramal maka orang tersebut akan dikenal sebagai orang yang dermawan. Sikap Eksklusi dan Inklusi Identitas sosial menjadi sebuah kebanggaan bagi sebagian orang maupun kelompok. Kebanggaan ini memiliki dua sisi yang berlawanan jika di ikuti oleh sikap-sikap yang berlawanan pula. Sikap tersebut adalah sikap ekslusi dan inklusi. Inklusi merupakan keterbukaan kelompok masyarakat untuk toleransi dan menghargai budaya. Menerima perbedaan yang ada menjadi ciri dari sikap inklusi. Sikap ini penting untuk diterapkan untuk menghindari konflik identitas. Sedangkan eksklusi merupakan sikap yang merasa dirinya atau kelompoknya lebih baik daripada kelompok yang lainnya sehingga cenderung memisahkan diri dari masyarakat pada umumnya untuk tidak menerima perbedaan-perbedaan. Sikap eksklusi ini merupakan sikap yang perlu dihindari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa demikian ? kita tahu beberapa konflik besar yang pernah terjadi di Indonesia, semua konflik tersebut berawal dari konflik kecil ynag melibatkan antarindividu, konflik tersebut membesar manakala masing-masing pihak sudah mengatasnamakan identitas sosialnya masing-masing seperti yang terjadi pada konflik Poso, Konflik Sampit dan Juga konflik antara suporter sepak bola. GLOSARIUM Istilah Deskripsi Komunikasi Asosiatif seseorang memberikan tafsiran terhadap Disosiatif perilaku/informasi/berita kepada orang lain Koalisi mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan solidaritas Kontravensi sosial antarindividu/kelompok Akomodasi merupakan interaksi sosial yang dapat menyebabkan perpecahan kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan bergabung menjadi satu upaya menghalangi dan menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Akulturasi Modul Interaktif Sosiologi 32 Asimilasi menyelesaikan suatu konflik/ pertentangan Identifikasi Imitasi proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian Sugesti kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian Motivasi ataupun ciri khas kebudayaan asli. Empati proses peleburan dua kebudayaan atau lebih yang berbeda Simpati menjadi satu kebudayaan baru kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang menjadi sama (identik) dengan pihak lain proses meniru sikap, tindakan, tingkah laku, atau penampilan fisik orang lain di lingkungan sekitarnya secara berlebihan. proses menerima sikap, pandangan, dan pendapat orang lain tanpa dipikir ulang dorongan, baik dari dalam diri seseorang maupun orang lain untuk melakukan tindakan kemampuan merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakan situasi yang dialami atau dirasakan orang lain. merupakan suatu proses ketika seseorang tertarik kepada pihak lain terkait perilaku atau penampilannya. TP 2 | Interaksi dan Identitas Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 33 LEMBAGA SOSIAL A. Lembaga 1. Memahami Lembaga Sosial Pernahkah kalian mendengar istilah lembaga sosial ? Pasti pernah kan, lalu kira-kira apa si lembaga sosial itu ? Kalau kalian berpikir lembaga sosial itu sebuah organisasi maka itu kurang tepat. Lalu apa itu lembaga sosial ? Berikut deinisi dari lembaga sosial yang dijelaskan oleh para sosiolog yang dirangkum oleh Soekanto (2009): Menurut Mayor Polak lembaga sosial merupakan suatu sistem sosial yang terkait dengan aturan yang kompleks dengan berbagai macam adat istiadat untuk dapat mempertahankan seluruh nilai penting dalam kehidupan bermasyarakat Koentjaraningrat menjelaskan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas aktivitas untuk memenuhi kebutuhan yang kompleks dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial sering dikaitkan dengan pranata sosial. Berbeda pandangan dari para ahli lainnya, Peter L Berger mengemukakan pendapatnya bahwa lembaga sosial merupakan prosedur yang dapat menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh suatu pola tertentu dan dipaksa bergerak pada jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat. Sedangkan Soerjono Soekanto sendiri memiliki pendapat yang berbeda dari Koentjaraningrat mengenai pengertian lembaga sosial. Menurut Soerjono, lembaga sosial merupakan himpunan dari norma pada segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa lembaga sosial merupakan himpunan dari norma-norma atau Wadah dari sekumpulan norma atau kaidah yang mengatur masyarakat pendukungnya dalam rangka mewujudkan kebutuhan masyarakat yang bersifat khusus. Sedangkan organisasi merupakan kelompok yang menjalankan lembaga tertentu. Untuk memahami lebih lanjut silahkan perhatikan tabel berikut ini : ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 34 2. Ciri-ciri Lembaga Sosial Lembaga sosial memiliki beberapa ciri-ciri yang perlu kalian ketahui. Berikut adalah beberapa ciri- ciri dari lembaga sosial : 1. Lembaga sosial memiliki kekekalan tertentu yang berlangsung lama. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa lembaga sosial ini berisi sekumpulan norma yang harus dipertahankan oleh anggota di dalamnya dan norma tersebut seperti kehidupan maupun hubungan yang ada dalam suatu keluarga. 2. Umumnya, lembaga sosial memiliki satu atau lebih tujuan tertentu yang ingin dicapai oleh setiap anggotanya. Contohnya seperti lembaga pendidikan yang memiliki tujuan untuk dapat memberikan nilai, norma maupun ilmu pengetahuan pada generasi berikutnya. 3. Lembaga sosial memiliki sejumlah perangkat yang berfungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh anggota sebelumnya. Contohnya seperti bendera, lambing pada lembaga politik maupun uang sebagai alat tukar pada lembaga ekonomi dan lainnya. 4. Lembaga sosial merupakan organisasi yang terstruktur serta relatif kekal. Norma yang terdapat dalam lembaga sosial diambil melalui proses panjang hingga dapat diakui oleh masyarakat setempat. 5. Lembaga sosial memiliki sanksi atau hukuman yang mengikat tentang bagaimana seseorang bersikap serta bertingkah laku. 6. Untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, lembaga sosial memiliki aturan tertulis serta tidak tertulis. 7. Memiliki alat pelengkap tertentu berupa simbol maupun lambang yang dapat digunakan untuk mewakili lembaga sosial tersebut beserta tujuan yang ingin dicapai lembaga sosial. 3. Fungsi Lembaga Sosial Setelah kalian memahami berbagai ciri-ciri lembaga sosial, lalu bagaimana dengan fungsi lembaga sosial dalam kehidupan masyarakat? Terdapat dua fungsi lembaga sosial, yaitu: Fungsi Laten secara sederhana dipahami sebagai fungsi yang tersembunyi yang tidak disadari oleh anggota suatu lembaga sosial atau fungsi sampingan/bukan fungsi sebenarnya. Sebagai contoh, fungsi laten lembaga Pendidikan adalah mengurangi fungsi pengawasan orang tua dikarenakan orang tua telah mempercayakan pendidikan anak- anaknya kepada sekolah. Fungsi manifes dapat dipahami sebagai fungsi yang dikehendaki, disadari dan diakui oleh anggota suatu masyarakat. Sebagai contoh, fungsi manifest dari lembaga Pendidikan adalah mencetak dan menyiapkan generasi muda agar terampil dan siap kerja. Beberapa fungsi umum lembaga sosial seperti yang dirangkum oleh Soekanto (2009:171) adalah sebagai berikut: a. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana mereka berperilaku, menghadapi tantangan atau masalah dan memenuhi kebutuhan. b. Menjaga keutuhan masyarakat. c. Memberikan pegangan dengan cara melakuan pengendalian sosial 4. Jenis-jenis Lembaga Lembaga sosial terbagi menjadi enam jenis sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berikut adalah penjelasan lengkapnya. 1. Lembaga Keluarga Lembaga keluarga adalah lembaga sosial yang paling kecil dan terbentuk atas dasar pernikahan serta hubungan darah antar individu. Walaupun lembaga keluarga merupakan lembaga paling kecil namun lembaga keluarga ini memiliki peran yang sangat besar dalam ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 35 kehidupan bermasyarakat dan termasuk dalam lembaga sosial primer. Contoh Lembaga Keluarga : 1) KUA 2) Lembaga Perlindungan Anak 3) KPAI 4) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 5) Pos Pelayanan Terpadu Fungsi lembaga keluarga 1) Fungsi Reproduksi Merupakan fungsi lembaga keluarga untuk memperoleh keturunan agar anggotanya bisa meneruskan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh keluarganya 2) Fungsi Afeksi Lembaga keluarga diharapkan memberikan suatu kasih sayang terhadap para anggotanya. Kasih sayang biasanya timbul dari hati dan perasaan. Keluarga yang baik adalah keluarga yang masing-masing anggotanya saling menyayangi. 3) Fungsi Ekonomi Demi meneruskan kelangsungan hidup, manusia senantiasa harus memenuhi kebutuhan hidupnya. Tentunya keluarga harus mampu menjamin kelangsungan hidup anggotanya dengan senantiasa menyediakan nafkah yang bisa menghidupi seluruh anggotanya 4) Fungsi Sosialisasi Setiap keluarga merupakan sosialisasi pertama bagi seorang anak, maka keluarga memiliki peran untuk mengajarkan nilai-nilai kebaikan bagi para anggotanya. 5) Fungsi Proteksi Lembaga keluarga seharusnya merupakan tempat bernaung bagi para anggotanya untuk mencari rasa aman dan nyaman. Sehingga keluarga harus bisa melindungi segenap anggotanya dari ancaman dari luar. 2. Lembaga Politik Lembaga politik merupakan suatu lembaga yang memiliki bentuk kegiatan dalam kelompok masyarakat dengan proses pembentukannya serta pembagian kekuasaannya ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Lembaga politik dapat berupa pemerintahan yang memiliki peran sebagai pemelihara keamanan serta ketertiban dan melayani dan melindungi masyarakat. Contoh Lembaga politik 1) Partai Politik 2) DPR Adapun fungsi lembaga politik dapat kita jelaskan sebagai berikut: 1) Lembaga politik mengatur norma-norma tentang kekuasaan melalui undang-undang. 2) Lembaga politik berfungsi sebagai pengontrol atas konflik yang terjadi. 3) Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat. ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 36 3. Lembaga Ekonomi Seperti halnya dengan dua jenis lembaga sosial sebelumnya, lembaga ekonomi merupakan lembaga yang memiliki kegiatan pada bidang ekonomi untuk mencapai tujuan agar kebutuhan masyarakat terpenuhi. Lembaga ekonomi ini termasuk dalam lembaga sosial karena mengatur hubungan antar manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok. Contoh Lembaga Ekonomi 1) Pasar 2) Kementerian Perdagangan 3) Kementerian Pertanian Untuk lebih jelasnya, kita akan lihat beberapa fungsi dari lembaga ekonomi seperti berikut: 1) Lembaga ekonomi memberi pedoman pertukaran barang 2) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang ketenagakerjaan. 3) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang cara mendapatkan barang atau bahan baku 4) Lembaga ekonomi memberi pedoman tentang harga jual barang di pasar. 4. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan juga merupakan lembaga sosial primer yang diakui oleh masyarakat dan berpengaruh besar pada kehidupan masyarakat. Lembaga pendidikan merupakan lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menjadi lebih baik. Contoh Lembaga Pendidikan 1) Perguruan Tinggi 2) Sekolah Menengah Atas Adapun beberapa fungsi lembaga pendidikan: 1) Pendidikan memberi pengetahuan dan keterampilan. 2) Mengembangkan potensi yang dimiliki individu demi pemenuhan kebutuhan hidupnya. 3) Mengembangkan cara berpikir rasional. 4) Sarana melestarikan kebudayaan dengan cara mengajarkan dan membiasakan hal-hal berkaitan dengan kebudayaan masyarakat sekitar. 5. Lembaga Agama Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia dalam beragama, lembaga agama adalah sistem keyakinan serta praktik agama yang dilakukan oleh masyarakat yang meyakini kepercayaan tersebut. Contoh Lembaga Agama 1) Majelis Ulama Indonesia 2) Persekutuan Gereja-gereja Indonesia 3) Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 37 Adapun beberapa fungsi lembaga agama: 1) Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok. 2) Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang, seperti membunuh. 3) Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang berbuat baik maka akan mendapat pahala dari Tuhan. 4) Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta dengan segala isinya termasuk di dalam manusia harus disikapi rasa syukur dan ikhlas. 5) Pengungkapan keindahan (estetika). Manusia yang suka akan keindahan dapat mengekspresikan rasa estetika dengan membangun rumah ibadah dan hal-hal lain berkaitan dengan kepercayaan. 6) Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, misal sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khong Hu Chu. B. Norma Diatas telah dijelaskan terkait lembaga sosial dimana lembaga sosial merupakan kumpulan/himpunan dari norma. Maka kita perlu mengetahui apa itu norma ? Sebagaimana kita tahu pada pembahasan diatas bahwa proses terjadi dan berkembangnya lembaga sosial berawal dari norma yang telah terbentuk dalam suatu masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Misalnya, mengapa manusia berkeluarga? Mengapa manusia bersekolah? Mengapa manusia beragama? berkaitan dengan norma. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pengertian tentang norma berikut ini : Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, norma memiliki arti sebagai aturan maupun ketentuan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang didalam masyarakat. Dimana norma diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan juga pengendali tingkah laku yang sesuai. Menurut Bellebaum yang merupakan sosiologis asal Jerman, menyatakan bahwa norma sosial merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur tiap individu yang ada dalam suatu lingkungan masyarakat agar bertindak maupun berperilaku yang sesuai dengan sikap dan keyakinan tertentu yang berlaku dalam lingkungan tersebut. Berbeda dengan bellabaum menurut Soerjono ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 38 Soekanto norma sosial adalah sebuah perangkat yang di mana norma tersebut dibuat agar hubungan yang ada di dalam suatu lingkungan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau diharapkan. Dapat kita tarik benang merah bahwasanya norma merupakan aturan-aturan baik itu tertulis maupun tidak tertulis yang telah di rancang dan disepakati bersama oleh masyarakat tertentu yang memilikinya dan disertai dengan sanksi. Misalnya norma tentang perempuan yang tidak boleh keluar malam bagi sebagian besar masyarakat Jawa. Dimana masyarakat Jawa khawatir jika perempuan di perbolehkan keluar pada malam hari akan terjadi sesuatu yang tidak di inginkan seperti tindak kekerasan hingga pelecehan seksual. Sehingga masyarakat akan menerapkan sanksi bagi perempuan yang suka keluar malam seperti mendapatkan gosip sebagai perempuan nakal dan lain sebagainya. Sebagaimana yang terjadi di masyarakat Jawa, hal tersebut mungkin tidak berlaku bagi masyarakat Eropa dan Amerika. Bahkan kita kan sering menemui seorang perempuan yang sedang menikmati suasana malam hari di Eropa dan Amerika, hal ini menunjukan bahwa norma tidak bisa berlaku sama antara daera yang satu dengan daerah yang lainnya karena norma di ciptakan oleh masing-masing masyarakat yang menganutnya. Lalu apa saja norma itu ? Berdasarkan tingkatan dan daya ikatnya, secara sosiologis terdapat empat norma yaitu Norma Cara, Kebiasaan, Tata Kelakuan, dan Norma Adat. Untuk lebih jelasnya silahkan simak tabel berikut ini : No Jenis Norma Pengertian Contoh 1 Cara / Usage Norma sosial jenis ini memiliki Contoh dari norma sosial jenis cara daya pengikat yang paling lemah adalah ketika kamu sedang makan karena sanksi yang diberikan jika tidak boleh menggunakan tangan kiri dilanggar biasanya hanya berupa atau tidak boleh berbicara, jadi teguran hingga cemoohan ketika norma tersebut dilanggar kamu akan ditegur atau diperingati oleh orang-orang yang ada. 2 Kebiasaan / Normal sosial jenis ini memiliki Contoh dari norma sosial jenis Folkways daya pengikat yang lebih kuat kebiasaan adalah kita sebagai daripada norma jenis cara atau manusia harus menghormati orang usage karena merupakan suatu yang lebih tua dibandingkan kita, aturan yang akan dilakukan secara dengan cara berbicara lebih sopan berulang-ulang dan menggunakan bahasa yang baik dsb. 3 Tata Kelakuan / Norma sosial jenis ini memiliki Contoh dari norma sosial jenis ini Mores daya pengikat yang lebih kuat adalah larangan berzina (hubungan daripada norma jenis kebiasaan tanpa ikatan pernikahan) atau atau Folkways karena norma jenis hubungan terlarang (penyuka sesama merupakan suatu aturan yang jenis atau menyukai saudaranya telah disepakati dalam lingkungan sendiri), dimana jika dilanggar maka masyarakat dan dijadikan nilai akan diadili secara hukum yang standar bagi orang di dalam berlaku di suatu daerah seperti ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 39 4 Adat / Custom lingkungan tersebut, jika norma dikucilkan dan lain sebagainya sosial jenis tata kelakuan atau mores ini dilanggar maka sanksi Contoh dari norma sosial jenis ini yang diterima akan lebih berat adalah larangan orang Batak norma sosial ini memiliki daya menikah dengan orang yang pengikat yang paling tinggi memiliki marga sama daripada normal sosial lain, karena memiliki sifat turun temurun yang sudah menjadi kewajiban orang di lingkungan tersebut, dan jika normal sosial jenis adat istiadat atau custom ini dilanggar maka akan mendapatkan sanksi yang berat Nama Kelompok Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Anggota : …………………………………………………………………………………………………………. : …………………………………………………………………………………………………………. : …………………………………………………………………………………………………………. Bacalah Petunjuk dibawah ini lalu kerjakan perintah soalnya ! 1. Amatilah lingkungan sekitar kalian (bisa di lingkungan tempat tinggal kalian dan atau lingkungan sekolah) 2. Adakah pelanggaran norma yang terjadi dilingkungan tempat tinggal kalian dan atau di lingkungan sekolah kalian ? Cobalah kerjakan perintah soal dibawah ini sesuai dengan pengamatan yang sudah kalian lakukan ! 1. Sebutkan pelanggaran norma apa saja yang sudah kalian amati ! 2. Apa faktor yang menyebabkan pelanggaran norma tersebut ! 3. Jika dilihat dari daya ikatnya pelanggaran norma tersebut termasuk kedalam jenis norma yang mana ? jelaskan ! 4. Apakah pelanggaran norma tersebut kira-kira ada kaitanya dengan fungsi salah satu jenis lembaga sosial ? jelaskan ! GLOSARIUM ISTILAH DISKRIPSI Lembaga wadah atau tempat orang-orang berkumpul, bekerja sama secara berencana Organisasi terorganisasi, terkendali, ter pimpin dengan memanfaatkan sumber daya untuk satu tujuan yang sudah ditetapkan suatu kesatuan atau susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama ATP 3 | Lembaga Sosial
Sanksi Modul Interaktif Sosiologi 40 simbol Hukuman atau kontrol sosial Lembaga Suatu tanda yang bisal dikaitkan dengan suatu hal akan memiliki makna primer tertentu Kelompok pertama yang dimasuki oleh seorang individu untuk menjalankan kehidupanya sebagai makluk sosial ATP 3 | Lembaga Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 41 TERTIB DAN PENYIMPANGAN LALU APA ITU TERTIB SOSIAL ? Tertib sosial dapat dipahami sebagai penyesuaian diri individu, masyarakat dengan cara mentaati aturan dan norma. Tertib sosial terjadi karena individu mengubah perilaku mereka agar sesuai dengan aturan dan norma. Sebagai contoh, semasa pandemik COVID-19, kita semua diwajibkan memakai masker untuk mengurangi penularan COVID-19. Kita memakai masker adalah bentuk dari tertib sosial LALU APA ITU PENYIMPANGAN ? Sebaliknya juga terdapat reaksi yang berbeda dari individu dalam menyikapi aturan. Penyimpangan sosial dipahami sebagai sikap mengindahkan, tidak mematuhi aturan dan norma yang berlaku di suatu masyarakat. Penyimpangan dapat dikatakan suatu tindakan yang melanggar aturan/norma yang berlaku dimasyarakat. Sebagai contoh, negara kita mengatur penggunaan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif lainnya (NAPZA). Konsumsi NAPZA diatur fungsinya oleh hukum. Apabila individu melakukan penyalahgunaan NAPZA adalah bentuk penyimpangan sosial. Dalam masyarakat ada yang disebut konsep Konformis dan Non-Konformis. Untuk membedakan kedua konsep tersebut coba amati gambar berikut ini ! ATP 3 | Tertib dan Penyimpangan Sosial
Modul Interaktif Sosiologi 42 Gambar diatas menunjukan anak laki-laki yang sedang Konformis merupakan bermain robot dan kereta sedangkan gambar yang lainnya perilaku yang sesuai menunjukan anak perempuan yang sedang bermain boneka. dengan cara dan tujuan Kondisi tersebut di masyarakat dikatakan sebagai suatu yang yang diharapkan oleh wajar. Karena umumnya anak laki-laki akan diberi mainan masyarakat sedangkan layaknya anak laki-laki dan anak perempuan akan diberi mainan non-konformis adalah layaknya anak perempuan. Dari kecil mereka sudah di didik dan diatur dengan cara dan gaya yang berbeda antara anak laki-laki kebalikannya. dan perempuan, harapannya adalah ketika dewasa mereka akan bisa melaksanakan peran sesuai gendernya masing- masing. Nah kondisi seperti inilah yang disebut dengan perilaku konformis. Sedangkan bilamana kondisi tersebut dibalik, maka masyarakat akan mengatakan kondisi yang tidak wajar atau non-konformis. Lalu bagaimana penyimpangan itu bisa terjadi ? Penyimpangan bisa terjadi bila mana perilaku non-konformis dilakukan secara sengaja dan sadar untuk melanggar norma hingga melanggar hokum yang berlaku. Untuk bisa mengetahui apa saja perilaku yang bisa dikatakan sebagai penyimpangan. Kalian bisa melakukan wawancara dengan guru, guru BK atau bahkan kepada Sepala Sekolah. KEGIATAN 1 ATP 3 | Tertib dan Penyimpangan Sosial
Search