Untuk memenuhi unsur P, maka air dialirkan melalui serbuk Ca3(PO4)2, sehingga sebagian garam Ca3(PO4)2 larut dalam bentuk ion kalsium dan orto fosfat. Jika kebutuhan tiap lubang tanaman terhadap ion PO43— adalah 0,4x10—4 mg, apakah pengaliran air sebanyak 8L yang melalui serbuk Ca3(PO4)2 dapat memenuhi kebutuhan tanaman hidroponik terhadap ion PO43—? (diketahui Ksp Ca3(PO4)2 = 1,3 x 10—32 dan dengan asumsi air tidak mengandung ion kalsium dan ion orto fosfat, air tidak diserap oleh serbuk Ca3(PO4)2 dan teraduk sempurna serta tidak ada penguapan di media hidroponik). Pedoman Penskoran Skor Jawaban 1 1 Reaksi kimia: Ca3(PO4)2 3Ca2+ + 2PO43— ………………………………………………… s 3s 2s ………………………………………………... Ksp Ca3(PO4)2 = 1,3 x 10—32 1 Sehingga kelarutannya (s) = 5√1,3 x 10—32 108 = 1,64x10—7 M ………………………………. Larutan PO4— yang dapat larut (perliter larutan) adalah 2s ….. 1 = 2 x 1,64x10—7 M = 3,2 x10—7 M ………………………………………….. 1 Kandungan PO4— =3,2 x10—7 M x Mr PO43— 1 =3,2 x10—7 M x 95 ……………………………………………………………. =0.3116 x 10—4 mg PO43—/ L ………………………………………………… 1 Jika air yang dilairkan 8 L maka PO43— yang larut adalah 1 8x0,3116x10—4 ………………………………………………………………………… = 2.49x10—4 mg ………………………………………………………………… 1 Kebutuhan terhadap ion PO43— =8 tanaman x (0,4x10—4 mg) = 3,2x10—4 mg ………………………… 1 Sehingga pengaliran 8L air belum mencukupi kebutuhan terhadap PO43— 1 11 Skor maksimum PENULISAN SOAL HOTS 45
Mata Pelajaran/ Kimia/ SMA-MA Jenjang Kelas/Kurikulum XII/2013 Kompetensi Dasar 3.9 Menganalisis struktur, tatanama, sifat, sintesis, dan Materi kegunaan senyawa karbon Indikator Soal Sintesis senyawa karbon Level Kognitif Bentuk Soal Disajikan kondisi dan teknik percobaan sintesis suatu senyawa karbon di laboratorium yang menemui kendala atau hasil kurang maksimal/ memuaskan, peserta didik dapat menentukan solusi untuk meningkatkan hasil produk. Penalaran Pilihan Ganda Rumusan Butir Soal: Sekelompok peserta didik melakukan praktikum pembuatan metil salisilat (bahan aktif dalam balsem gosok) dengan bahan, persamaan kimia, dan susunan alat percobaan sebagai berikut: Setelah percobaan, ternyata hasil reaksi yang diperoleh masih kurang memuaskan dan belum maksimal. Jika diberikan beberapa cara lain sebagai berikut: 1) Asam sulfat yang digunakan konsentrasinya harus lebih encer 2) Menutup tabung reaksi 3) Digunakan metanol 99% 4) Pemanasan dilakukan secara langsung (tanpa perantara penangas air) 5) Ditambahkan CaCl2 anhidrat 6) Digunakan metanol 35% PENULISAN SOAL HOTS 46
Cara terbaik yang perlu dilakukan agar dapat meningkatkan jumlah produk adalah .... A. (1), (2), dan (6) B. (2), (3), dan (4) C. (2), (3), dan (5) D. (3), (4), dan (1) E. (5), (6), dan (1) Kunci Jawaban: C Penjelasan: Indikator soal termasuk L3 (penalaran) dalam domain menilai (C5) dan mengkreasi (C6), karena peserta didik diharapkan mampu memberikan teknik alternatif (kreasi atau saran) yang lebih baik atas permasalahan dan kendala yang dihadapi di laboratorium atau industri yang berhubungan dengan sintesa senyawa karbon. Dalam kimia terdapat ribuan reaksi sintesa senyawa karbon. Sehingga konstruksi soal seperti ini dapat diterapkan pada berbagai jenis sintesa. Karakteristik ilmu sains (diantaranya ilmu kimia) sangat berpeluang dan terbuka untuk pengembangan soal penalaran dan hots. Upaya menghindari kesan rumit, persamaan reaksi yang terjadi cukup dituliskan nama kimianya saja (bukan rumus struktur kimia) selama prinsip dan substansinya sama. (7) Ekonomi Mata Pelajaran/ Ekonomi/ SMA-MA Jenjang Kelas/Kurikulum X / 2013 Kompetensi Dasar 3.3 Menganalisis peran pelaku ekonomi dalam kegiatan Materi Indikator Soal ekonomi Produksi sebagai kegiatan ekonomi Level Kognitif Disajikan ilustrasi seorang wirausaha yang ingin Bentuk Soal mengembangkan usahanya, grafik nilai kurs, dan grafik tingkat inflasi selama 5 bulan terakhir, peserta didik dapat : - menjelaskan upaya yang dapat dilakukan agar profit meningkat - memberikan saran kepada wirausaha tersebut jika pemerintah menerapkan kebijakan dumping. Penalaran (L3) Pilihan Ganda, Uraian PENULISAN SOAL HOTS 47
Rumusan Butir Soal Ibu Irma seorang produsen sepatu lokal dari Kota Bandung. Sampai sekarang pangsa pasar produknya tidak hanya di dalam negeri namun sudah merambah ke pasar luar negeri. Ibu Irma berencana ingin meningkatkan penjualannya agar profit yang didapat mengalami peningkatan. Namun, kondisi kurs rupiah dan tingkat inflasi yang fluktuatif membuat ia berpikir ulang agar upaya yang diambil tidak salah. Berikut ini perkembangan nilai kurs dan tingkat inflasi selama 5 bulan terakhir. Sumber : www.bps.go.id Pertanyaan 1 Berdasarkan ilustrasi dan grafik di atas, upaya yang dapat dilakukan Irma selaku produsen sepatu untuk meningkatkan profit penjualan adalah…. A. menghentikan ekspor dan meningkatkan penjualan di pasar lokal agar profit meningkat seiring kenaikan inflasi dan nilai tukar rupiah terapresiasi B. meningkatkan penjualan ekspor agar profit meningkat meskipun nilai tukar rupiah mengalami depresiasi dan inflasi mengalami kenaikan C. memilih berhenti menjual sepatu dan mencoba usaha baru sampai nilai tukar rupiah mengalami apresiasi dan inflasi mengalami penurunan D. meningkatkan harga sepatu agar profit yang diterima meningkat seiring kenaikan inflasi dan nilai tukar rupiah terapresiasi E. melakukan kerja sama dengan pengusaha lain agar dapat meningkatkan penjualan, menekan laju inflasi, dan nilai tukar rupiah terdepresiasi Kunci Jawaban : B Penjelasan : Soal ini termasuk dalam kategori HOTS karena peserta didik harus mampu menginterpretasi keadaan nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi yang tersaji dalam bentuk grafik. Kemudian menghubungkan ilustrasi yang ada dengan keadaan nilai tukar rupiah PENULISAN SOAL HOTS 48
dan tingkat inflasi. Setelah itu, peserta didik harus memprediksi upaya yang dilakukan secara tepat agar profit semakin meningkat. Pertanyaan 2 Jika pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan politik dumping dan nilai kurs cenderung stabil, saran apa yang kamu berikan kepada Ibu Irma selaku produsen sepatu agar profit penjualan meningkat? Kemungkinan Jawaban Skor 1 Sebaiknya tetap meningkatkan jumlah ekspor ke luar negeri agar mendapatkan keuntungan yang optimal karena konsumen luar negeri akan 1 memilih produk impor dibanding produk lokal karena harga yang relatif lebih murah, sehingga penjualan dan keuntungannya juga meningkat. 1 Jika faktor penyebab inflasi adalah kenaikan biaya produksi (cost push inflation), maka lebih baik menignkatkan penjualan di pasar domestik daripada meningkatkan ekspor karena harga lebih menyesuaikan dengan kenaikan biaya produksi sehingga keuntungan dan kerugian dapat diperhitungkan. Skor Maksimum (8) Sosiologi Sosiologi/ SMA-MA Mata Pelajaran/ Jenjang XI / 2013 Kelas/Kurikulum 3.2 Mengidentifikasi berbagai permasalahan sosial yang Kompetensi Dasar Materi muncul dalam masyarakat Indikator Soal Berbagai permasalahan sosial dalam masyarakat Level Kognitif Disajikan permasalahan sosial tentang lansia di Indonesia, Bentuk Soal peserta didik dapat : - menentukan pernyataan benar atau salah (1); - menganalisis solusi permasalahan social (2); - memberikan pandangan penyebab lain meningkatnya pertumbuhan lansia di Indonesia (3). Penalaran (L3) Benar-Salah (1), Pilihan Ganda (2), Uraian (3) PENULISAN SOAL HOTS 49
Rumusan Butir Soal Indonesia termasuk salah satu negara ageing country (negara dalam kelompok berstruktur lanjut usia). Berdasarkan data BPS 2019, populasi lanjut usia (lansia) mengalami peningkatan. Dalam waktu hampir lima dekade, persentase lansia Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat (1971-2019), yakni menjadi 9,6 persen (25 juta-an) dengan jumlah lansia perempuan lebih banyak sekitar satu persen daripada lansia laki-laki (10,10 persen banding 9,10 persen). Data Susenas 2019 menunjukkan bahwa 9,38 persen lansia tinggal sendiri, di mana persentase lansia perempuan yang tinggal sendiri hampir tiga kali lipat dari lansia laki-laki (13,39 persen berbanding 4,98 persen). Peningkatan populasi lansia seiring dengan kemajuan dunia kesehatan yang ditandai dengan meningkatnya angka harapan hidup dan menurunnya kematian. Pada tahun 2019 terdapat 5 provinsi dengan persentase jumlah lansia diatas 10 persen yaitu DI Yogyakarta (14,50 persen), Jawa Tengah (13,36 persen), Jawa Timur (12,96 persen), Bali (11,30 persen) dan Sulawesi Barat (11,15 persen). Pertanyaan 1 Benar Salah Tentukan pernyataan benar atau salah ddari pernyataan berikut: No Pernyataan 1 Dalam konteks eksklusi sosial dan ketidakadilan, perempuan lansia berpotensi mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. 2 Solusi dimasa datang untuk menekan potensi lansia tereksklusi yaitu dengan meningkatkan layanan kesehatan, mengurangi ketergantungan ekonomi, serta keterlibatan sosial dalam keluarga. Kunci Jawaban Benar Salah Skor X X 1 No Pernyataan 1 Dalam konteks eksklusi sosial dan ketidakadilan 1 perempuan lansia berpotensi mempunyai resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki. 2 Solusi dimasa datang untuk menekan potensi lansia tereksklusi yaitu dengan meningkatkan layanan kesehatan, mengurangi ketergantungan ekonomi, serta keterlibatan sosial dalam keluarga. PENULISAN SOAL HOTS 50
Pertanyaan 2 Berdasarkan teks, upaya peningkatan harapan hidup lansia secara sosiologis yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari terjadinya eksklusi sosial adalah …. A. memberdayakan fungsi keluarga sebagai katup penyelamat jaringan sosial sekaligus membudayakan hidup sehat B. memberikan jaminan kesehatan berupa fasilitas pengobatan gratis dengan mempertimbangkan tingginya resiko kematian C. meningkatkan literasi membaca lansia terhadap informasi hidup sehat untuk menghindari tindakan yang berpotensi menimbulkan penyakit D. melakukan penelitian well-being kepada lansia untuk memahami bagaimana cara memenuhi kebutuhan dasar E. memberdayakan perempuan lansia untuk menurunkan tingkat eksklusi sosial terhadap lak-laki lansia untuk mencapai kesetaraan Kunci Jawaban : A Pembahasan : Soal ini termasuk kategori HOTs karena stimulusnya mengangkat permasalahan yang terbaru. Selain itu untuk menyelesaikan soal ini, peserta didik harus memahami permasalahan tentang pengertian dari eksklusi sosial terlebih dahulu. Kemudian peserta didik harus mengaitkannya dengan permasalahan sesuai dengan stimulus. Tentu saja peserta didik harus bisa memprediksi dari berbagai upaya-upaya yang ada untuk menyelesaikan masalah tersebut sehingga dapat ditemukan jawaban yang tepat. Pertanyaan 3 Selain kemajuan dunia kesehatan, setujukah kamu dengan pendapat bahwa kemandirian ekonomi dan pendidikan juga menjadi faktor penyebab meningkatnya jumlah lansia di 5 provinsi dengan jumlah lansia terbanyak? Jelaskan alasanmu menggunakan sudut pandang sosiologis! o Setuju o Tidak Setuju Alasan: PENULISAN SOAL HOTS 51
Kemungkinan Jawaban Skor Setuju dan Alasan 1 Kemandirian ekonomi dan pendidikan merupakan akses mobilitas sosial untuk mendapatkan layanan kesehatan serta pandangan hidup sehat yang lebih baik. Dengan memiliki kemandirian ekonomi dan pendidikan, lansia dapat terselamatkan dari potensi konflik dan tekanan hidup disebabkan oleh nilai material dan non material. Tidak Setuju dan Alasan 1 Lansia adalah kelompok masyarakat dikategorikan sebagai non produktif yang diawali dari usia 60 sampai dengan 80 tahun keatas. Kemandirian ekonomi bagi lansia didapat ketika sebelum memasuki usia lanjut memiliki modal kapital dalam bentuk tabungan, pension, atau jaminan sosial. Sebagian besar lansia justru berada pada kondisi krisis perekonomian dan bergantung pada keluarga. Maka, kedekatan sosial dan perlindungan keluarga inti menjadi faktor utama selain layanan kesehatan untuk meningkatkan angka harapan hidup bukan karena kemandirian ekonomi dan pendidikan. (9) Geografi Geografi/ SMA-MA Mata Pelajaran/ XI / 2013 Jenjang Kelas/Kurikulum 3.5 Menganalisis dinamika kependudukan di Indonesia Kompetensi Dasar untuk perencanaan pembangunan Materi Dinamika Kependudukan di Indonesia Indikator Soal Disajikan gambar perubahan piramida penduduk multi waktu, peserta dapat mengkaji bentuk piramida dan dampak Level Kognitif perubahan jika terdapat intervensi kependudukan yang Bentuk Soal dilakukan Pemerintah. Penalaran (L3) Pilihan Ganda PENULISAN SOAL HOTS 52
Berikut adalah piramida penduduk Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2010 (kiri) dan 2019 (kanan). PIRAMIDA PENDUDUK PIRAMIDA PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2010 PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2019 Laki-Laki Perempuan 225 150 75 0 75 150 225 150 75 0 75 150 Dalam Ribuan Dalam Ribuan a) Mengapa kelompok umur 40-45 tahun 2019 terjadi lonjakan yang tajam dibandingkan tahun 2010? b) Perpindahan Ibukota Negara ke Provinsi Kalimantan Timur dapat mempunyai dampak kependudukan pada Kalimantan Timur. Jelaskan tiga dampak kependudukan yang mungkin terjadi. c) Jika pada tahun 2023 terjadi migrasi penduduk sebanyak 500.000 jiwa dari para pegawai negeri sipil karena program pemindahan Ibukota Pemerintah Pusat, maka gambarkan perkiraan bentuk piramida Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2030, tentukan tipe paramida tersebut dan alasannya! No. Kunci Jawaban Skor A. Lonjakan Kelompok Umur 40-54 1 1 - Terjadi lonjakan karena pada kelompok umur 25-40 periode 2010 (sebagai sumber dari kelompok umur 40-54) sudah tinggi dan pada kurun waktu 9 tahun tidak terjadi banyak kematian atau migrasi keluar yang signifikan. B. Dampak Kependudukan 3 - Komposisi penduduk akan mengalami perubahan, khususnya 1 komposisi mata pencaharian. 1 - Dependency Ratio (tingkat ketergantungan) mengalami 1 penurunan, sehingga produktivitas umum masyarakat meningkat. - Terdapat tekanan lahan akibat penambahan jumlah penduduk, sehingga harga lahan di lokasi pemindahan akan menjadi tinggi. Jawaban lain yang relevan sebagai dampak kependudukan PENULISAN SOAL HOTS 53
C. Perkiraan Bentuk Piramida 2030 2 1 - Tipe piramidanya adalah konstruktif, karena adanya 1 penambahan pertumbuhan alami dan penambahan akibat 6 migrasi penduduk yang mempengaruhi komposisi usia dewasa dan tua. Skor Maksimum (10) Antropologi Antropologi/SMA-MA Mata Pelajaran/ Jenjang XII/2013 Kelas/Kurikulum Kompetensi Dasar 3.3 Merancang strategi kultural berdasarkan sumber- sumber kearifan lokal dan tradisi lisan untuk Materi mengatasi berbagai dampak negatif perubahan Indikator Soal sosial, pembangunan nasional, globalisasi, dan modernisasi bagi pembangunan karakter bangsa Level Kognitif (nation and character building) Bentuk Soal Kearifan lokal dan tradisi lisan Disajikan fenomena sosial di sekolah, peserta didik dapat: - memecahkan masalah untuk memeprtahankan keberlangsungan kearifan lokal. - menjelaskan faktor penyebab terjadinya fenome tersebut. Penalaran (L3) Pilihan Ganda dan Uraian PENULISAN SOAL HOTS 54
Rumusan Butir Soal Pertanyaan 1 Farah dan Audi mengamati saat jam istirahat, teman-teman mereka tidak saling bertegur sapa karena masing-masing sibuk dengan telepon selulernya. Mempertimbangkan budaya asli bangsa Indonesia, apa yang sebaiknya diusulkan Farah dan Audi kepada pendidik/kepala sekolah untuk mengatasi situasi tersebut? A. merancang lomba bercerita antarpeserta didik B. menyediakan layanan telepon umun di lingkungan sekolah C. kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah D. melakukan kegiatan penghijauan di sekitar sekolah E. memberikan tugas kelompok yang menunjang pembelajaran Kunci : A Penjelasan : Untuk dapat menjawab pertanyaan peserta didik perlu menganalisis masalah. Ia perlu memahami budaya asli bangsa Indonesia dan menggunakan pemahaman tersebut untuk menetapkan strategi yang sesuai dengan masalah. Pertanyaan 2 Skor 1 Jelaskan faktor penyebab terjadinya fenomena tersebut? 1 Jawaban 1 3 Adanya perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi . Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Saat sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan informasi berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya dari telepon seluler (HP) Skor maksimum Penjelasan: Dalam soal ini peserta didik perlu paham dulu fenomena apa yang terjadi atau perilaku dari peserta didik pada saat jam istirahat (teman-teman Farah dan Audi). Fenomena yang terjadi adalah mereka (teman Farah dan Audi sibuk dengan HP-nya. Melalui HP ini segala informasi akan dipeoleh sehingga lebih nyaman menggunakan HP dibanding bercerita atau komunikasi dengan teman2nya . Setelah peserta didik memhami fenomena yang terjadi selanjutnya peserta didik menentukan faktor penyebab. Perekembangan HP dengan berbagai tipe merupakan salah satu contoh modernisasi di bidang informasi. PENULISAN SOAL HOTS 55
(11) Kewarganegaraan Mata Pelajaran/ Kewarganegaraan/ SMA-MA Jenjang Kelas/Kurikulum X / 2013 Kompetensi Dasar 2.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan Materi kewarganegaraan di Indonesia Indikator Soal Persamaan kedudukan warga negara Disajikan ilustrasi tentang status kewarganegaraaan Level Kognitif seseorang, peserta didik dapat menganalisis penyelesaian Bentuk Soal kasus tersebut Penalaran (L3) Uraian Rumusan Butir Soal Seorang wanita WNI menikah dengan pria warga negara Australia, dari pernikahan tersebut lahirlah seorang anak di Australia yang tercatat memiliki kewarganegaraan yang sama dengan ayahnya. Kemudian anak tersebut bermukim dan menetap di Indonesia. Dalam hal ini timbul permasalahan tentang status kewarganegaraannya karena anak tersebut ingin tetap memiliki kewarganegaraan ayahnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut: a. Jelaskan status kewarganegaraan anak tersebut dan apa yang harus dilakukan untuk memenuhi keinginan anak! b. Tentukan dasar hukumnya! Jawaban Skor a. Pada saat si anak belum berumur 18 tahun, anak tersebut memiliki dua 3 kewarganegaraan yaitu WNI mengikuti ibunya, WNA mengikuti ayahnya. Sedangkan pada saat anak berusia 18 tahun ia dapat memilih kewarganegaraan (Australia atau Indonesia). Jika Anak memilih menjadi warga negara Australia maka ia harus mengajukan izin tinggal untuk bisa menetap di Indonesia. b. Dasar hukumnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang 1 Kewarganegaraan. Skor Maksimum 4 Penjelasan Soal tersebut termasuk HOTS karena peserta didik harus menganalisis kasus yang diuraikan dalam ilustrasi, untuk menentukan aturan perundangan mana yang berlaku ketika anak belum 18 tahun dan saat telah 18 tahun. PENULISAN SOAL HOTS 56
PENUTUP PENUTUP Peserta didik perlu disiapkan untuk menghadapi dunia yang penuh tantangan dan semakin kompleks. Salah satu solusi yang dapat dilakukan pada peserta didik adalah meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills). Pembelajaran dan penilaian yang diterapkan di dalam kelas hendaknya memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan dan mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi tersebut. Dengan pembelajaran dan penilaian berbasis HOTS, peserta didik akan terbiasa menggunakan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Pada buku ini telah disampaikan prinsip penilaian HOTS beserta contoh soal. Contoh yang disajikan terutama untuk penilaian tertulis bentuk pilihan ganda, isian dan uraian. Namun bukan berarti penilaian HOTS hanya untuk bentuk tertulis. Penilaian HOTS dalam bentuk non-tertulis, seperti kinerja, juga dapat dilakukan. Bahkan untuk penilaian kelas, penilaian kinerja dianjurkan untuk lebih sering digunakan karena dapat menilai kompetensi secara lebih komprehensif sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap tentang kompetensi peserta didik. Penilaian kinerja juga lebih otentik, karena kompetensi dapat dinilai seperti dalam kehidupan nyata. Khusus untuk penilaian kinerja dibahas dalam buku tersendiri. Penilaian dengan bentuk tes tertulis diperlukan terutama untuk penilaian akhir dengan lingkup materi/kompetensi yang lebih banyak dan perlu diskor dalam waktu singkat. Semoga buku ini dapat membantu guru dalam menyiapkan penilaian yang berkualitas khususnya HOTS sehingga keterampilan berpikir tingkat tinggi anak Indonesia berkembang optimal. PENULISAN SOAL HOTS 57
PENULISAN SOAL HOTS 58
DAFTADRAPUFSTTAAKRA BACAAN Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (eds) (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing. A revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman. Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher Order Thinking in Your Classroom. Alexandria: ASCD. Lai, E. R. (2011). Critical Thinking : A Literature Review. A Research Report: Pearson. McKinsey & Company. (2019). Automation And The Future Of Work In Indonesia: Jobs Lost, Jobs Gained, Jobs Changed. Partnership for 21st Century Skills. (2011). Framework for 21st Century Learning, www.p21.org. Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Scully, D. (2017). Constructing Multiple-Choice Items to Measure Higher-Order Thinking. Practical Assessment Research & Evaluation. Vol. 22, No 4. World Economic Forum. (2018). The Future of Jobs Report. PENULISAN SOAL HOTS 59
PENULISAN SOAL HOTS 60
PERTANYAAN DAN JAWABAN TENTANG HOTS PERTANYAAN DAN JAWABAN TENTANG HOTS A. Konsep HOTS Apa sebenarnya HOTS itu? HOTS singkatan dari higher order thinking skills, diterjemahkan sebagai keterampilan berpikir tingkat tinggi, meskipun kalau dari makna kata, higher lebih tepat diterjemahkan sebagai lebih tinggi. Istilah HOTS dikontraskan dengan LOTS, lower order thinking skills atau keterampilan berpikir tingkat rendah. Mengapa perlu HOTS ? HOTS perlu dikembangkan karena berpikir pada dasarnya adalah ciri khas dan keunggulan manusia. Pendidikan yang fokus pada LOTS bukan pada HOTS akan menghasilkan peserta didik yang pasif, yang hanya pintar menghapal, meniru, tidak terampil menyelesaikan masalah, tidak kritis dan tidak kreatif. Tanpa HOTS tidak akan ada inovasi, tidak ada peningkatan kualitas hidup manusia. Tanpa HOTS manusia akan mudah dipengaruhi, menerima informasi tanpa mengkritisi kebenarannya, mengikuti suatu ajakan tanpa alasan yang mendasar. HOTS pada dasarnya adalah memanusiakan manusia; HOTS mengembangkan potensi diri manusia secara optimal. Berpikir yang bagaimana yang termasuk HOTS? HOTS mencakup berpikir yang tidak hanya sekedar mengingat dan memahami (berpikir tingkat rendah) tetapi lebih dari itu, misalnya menganalisis, mengevaluasi, menilai (melakukan judgement), mengkreasi, berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir logis, dan menyelesaikan masalah. Dalam operasionalnya jenis HOTS seringkali tumpang tindih, tidak berdiri sendiri, misalnya ketika menyelesakan masalah, seseorang juga menganalisis, berpikir logis, berpikir kritis, juga berpikir kreatif. Begitu juga ketika mengevaluasi, bentuk HOTS yang lain seperti berpikir logis dan berpikir kritis dapat terlibat. Apakah LOTS tidak diperlukan? LOTS tetap diperlukan karena untuk berpikir tingkat tinggi seseorang memerlukan hasil berpikir tingkat rendah. Sebagai contoh, untuk mendiganosis suatu penyakit dan treatmennya, seseorang harus mempunyai ingatan dan pemahaman tentang organ tubuh dan fungsinya serta keterkaitan atau cara kerja organ. Contoh lain, ketika seseorang melakukan penilaian atau kritik terhadap suatu karya, ia perlu memahami apa yang PENULISAN SOAL HOTS 61
dimaksud karya yang baik, mengetahui ciri-cirinya. Namun mengingat dan memahami saja tidak cukup, untuk dapat melakukan kritik ia harus menganalisis karya tersebut, memilih unsur-unsur karya tersebut dan menghubungkan dengan konsep/ kriteria karya yang baik, dan melakukan judgment. Apakah penilaian HOTS mempunyai dampak positif HOTS pada peserta didik? Penelitian di luar negeri menunjukkan penilaian HOTS meningkatkan motivasi dan kompetensi peserta didik. Dalam pembelajaran, peserta didik yang dinilai dengan HOTS menggunakan pendekatan belajar yang menyeluruh dan bermakna, bukan hanya dengan menghapal. B. Penilaian dan Soal HOTS Apa ciri penilaian HOTS? Penilaian dikatakan HOTS bila penyelesaian tugas atau soal yang diberikan kepada peserta didik menuntut mereka untuk berpikir: mengolah informasi/berpikir logis/berpikir kritis/menganalisis/berpikir kreatif, tidak hanya sekedar mengandalkan ingatan. Apakah HOTS hanya dapat dinilai dengan soal bentuk pilihan ganda? Penilaiaan HOTS tidak hanya dengan bentuk pilihan ganda, dapat menggunakan penilaian tertulis lain seperti essay dan isian, dan juga penilaian non tertulis (unjuk kerja). Apakah soal HOTS pasti kontekstual? Bila yang dimaksud kontekstual adalah situasi yang berkaitan dengan kehidupan dunia nyata, atau lazim dijumpai dalam kehidupan, soal HOTS tidak selalu kontekstual. Sebagai contoh dalam Matematika, soal yang meminta peserta didik untuk membuktikan rumus merupakan soal HOTS karena menuntut kemampuan berpikir logis, analitis, namun situasi tersebut tidak lazim ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula soal yang meminta peserta didik untuk menentukan kelogisan dari suatu pernyataan Matematika. Namun bila kontekstual yang dimaksud adalah mempunyai konteks atau stimulus, maka soal HOTS adalah kontekstual. Soal HOTS yang diharapkan adalah memuat stimulus dan berkaitan dengan kehidupan dunia nyata sehingga peserta didik dapat melihat keterkaitan apa yang dipelajari dengan penerapan dalam kehidupan nyata. Apa artinya soal sulit tapi tidak HOTS? Soal dikatakan sulit bila hanya sedikit jumlah peserta yang dapat menjawab benar, atau proporsi peserta yang menjawab benar rendah. Suatu soal dapat menjadi sulit tetapi tidak mengukur HOTS ketika yang ditanyakan fakta yang menuntut ingatan, misalnya soal yang menanyakan ukuran atau ketinggian suatu bangun, tanggal lahir tokoh, ciri-ciri suatu benda. PENULISAN SOAL HOTS 62
Apakah soal HOTS harus menuntut penyelesaian masalah? Tidak semua soal HOTS menuntut penyelesaian masalah. Sebagai contoh soal yang menanyakan asumsi dari pernyataan, ide pokok atau argumen, ketepatan suatu kesimpulan, tidak menuntut penyelesaian masalah. Apa ciri soal HOTS? Ciri soal HOTS yang baik : 1) terdapat pengantar soal/stimulus, seperti teks, grafik, tabel, sebagai bahan peserta untuk berpikir; 2) konteks atau masalah baru sehingga peserta harus mengolah/berpikir, tidak dapat menjawab hanya berdasar ingatan. Apakah level 3 (Penalaran) sama dengan HOTS? Level 3, Penalaran dharapkan mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi dengan menggunakan stimulus yang kontekstual. Apa beda soal level 2 (Aplikasi) dengan level 3 (Penalaran)? Soal level 2 menuntut penerapan pengetahuan (faktual/konseptual/prosedural) pada situasi atau konteks yang familier; soal level 3 menuntut penerapan pengetahuan (faktual/konseptual/prosedural) pada situasi atau konteks yanng baru sehingga ingatan dan pemahaman saja tidak cukup, diperlukan proses berpikir lain yang lebih tinggi seperti analisis, evaluasi atau berpikir kreatif. PENULISAN SOAL HOTS 63
Search