>> 44 << Peraga Peran (Role Model) Metode ini merupakan cara menarik untuk menstimulasi diskusi tentang nilai dan sikap. Siswa diminta untuk memerankan sosok terkenal dapat memberikan inspirasi sesuai dengan materi yang diajarkan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan bahan pembelajaran berupa tokoh-tokoh yang akan perankan oleh siswa. - Siswa dibagi menjadi sub-sub kelompok beranggotakan lima atau enam orang. - Siswa diminta untuk mengenali tiga siswa yang akan mereka kenali sebagai perwakilan dari mata pelajaran yang didiskusikan. - Klik Media Indonesia -
>> 45 << - Setelah mereka mengenal tiga sosok terkenal, siswa diperintahkan untuk membuat daftar karakteristik yang dimiliki oleh ketiga sosok tersebut yang mengkualifikasi mereka sebagai contoh atau peraga peran untuk pembelajaran yang tengah mereka diskusikan. - Siswa diminta untuk menulis daftar orang dan karakteristik pada kerjas dan menempelkannya pada dinding. - Siswa diminta untuk kembali ke posisi semula dan membanding daftar mereka, masing- masing kelompok diminta untuk menjelaskan alasan yang melandasi pikiran mereka. - Siswa diarahkan untuk berdiskusi tentang berbagai persepsi di kalangan siswa. - Klik Media Indonesia -
>> 46 << Catatan/Keterangan : ➢ Kegiatan ini membutuhkan waktu yang lama dan siswa sering mengalami kesulitan dalam memainkan peran. Untuk itu guru dapat memberikan tugas terlebih dahulu kepada siswa untuk menyiapkan diri sebelum kegiatan dilaksanakan. ➢ Metode ini tidak dapat digunakan untuk semua tema pembelajaran, guru harus dapat memilih tema yang sesuai untuk dipraktekkan. - Klik Media Indonesia -
>> 47 << Tongkat Bicara (Talking Stick) Pembelajaran dengan metode Talking Stick mendorong siswa untuk berani mengutarakan pendapat di kelas. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari. - Siswa diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari materi tersebut. - Setelah selesai belajar, siswa diminta untuk menutup buku. - Guru mengambil tongkat yang sudah disiapkan sebelumnya dan memberikannya kepada salah satu siswa. - Klik Media Indonesia -
>> 48 << - Siswa yang mendapatkan tongkat tersebut diwajibkan menjawab pertanyaan dari guru, demikian seterusnya. - Langkah terakhir guru meminta siswa untuk melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajarinya. - Guru memberikan ulasan terhadap seluruh jawaban yang diberikan oleh siswa. - Guru dan siswa bersama-sama merumuskan kesimpulan pembelajaran. Catatan/Keterangan : ➢ Agar semakin menarik, Guru dapat melakukan tiap perpindahan tongkat dengan menyanyi bersama. ➢ Guru harus tegas dan tepat dalam memberikan sanksi terhadap perilaku siswa yang dapat menghambat proses pembelajaran. - Klik Media Indonesia -
>> 49 << Apa, lantas apa dan bagaimana? (What, So What, and Now What) Nilai dari pembelajaran eksperiensial akan meningkat dengan meminta siswa untuk merenungkan kembali pengalaman yang baru mereka alami dan menggali implikasinya. Langkah-langkah Pembelajaran : - Siswa dikondisikan ke dalam beberapa pengalaman yang sesuai dengan topik pembelajaran yang akan diajarkan. Pengalaman-pengalaman tersebut dapat berupa permainan, kunjungan lapangan, tayangan video, debat, drama, dan lain sebagainya. - Klik Media Indonesia -
>> 50 << - Siswa diminta untuk saling cerita tentang apa yang terjadi pada mereka selama latihan tersebut. Apa yang mereka lakukan, apa yang mereka amati atau pikirkan, dan apa yang mereka rasakan selama latihan tersebut. - Selanjutnya, siswa diminta untuk bertanya kepada diri sendiri lantas, bagaimana. Pertanyaan ini dapat berupa manfaat apa yang mereka dapatkan dari latihan, apa implikasinya, dan bagaimana kaitan antara pengalaman itu dengan dunia nyata. - Terakhir, siswa diminta untuk memikirkan, sekarang bagaimana. Bagaimana kalian ingin melakukan sesuatu secara berbeda di masa mendatang, bagaimana kalian dapat memperluas pelajaran yang kalian peroleh, dan langkah-langkah apa yang dapat kalian ambil untuk menerapkan apa yang telah kalian pelajari. - Klik Media Indonesia -
>> 51 << Catatan/Keterangan : ➢ Guru harus dapat mengarahkan siswa secara intensif dengan memberikan kata-kata kunci yang dapat menjadi triger agar tidak terjadi kemandegan dalam menjawab pertanyaan di masing-masing bagian. ➢ Guru dapat memberikan rewards pada 3 siswa yang paling aktif memberikan tanggapan (paling banyak mendapat point) dan juga penghargaan bagi siswa lainnya. - Klik Media Indonesia -
>> 52 << Beri Pertanyaan Dapat Jawaban (Giving Question and Getting Answer) Metode ini dikembangkan untuk melatih siswa memiliki kemampuan dan keterampilan bertanya dan menjawab pertanyaan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyampaikan ketentuan-ketentuan pembelajaran dengan metode ini. - Guru memberikan dua potongan kertas kepada masing-masing siswa. - Guru meminta siswa menuliskan di kartu tersebut (1) kartu menjawab, dan (2) kartu bertanya. - Klik Media Indonesia -
>> 53 << - Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan ini dapat berasal dari guru maupun dari siswa. Apabila pertanyaan berasal dari siswa, maka siswa tersebut harus menyerahkan kartu yang bertuliskan “kartu bertanya”. - Guru meminta siswa untuk menjawab pertanyaan tersebut. Siswa yang akan menjawab diharus menyerahkan bertuliskan “kartu menjawab” terlebih dahulu. - Siswa yang masih mempunyai dua kartu (bertanya dan menjawab) atau salah satu dari keduanya, maka mereka diminta untuk membuat resume tas proses tanya jawab yang sudah berlangsung sesuai dengan kesepatan awal pembelajaran. - Klik Media Indonesia -
>> 54 << Catatan/Keterangan : ➢ Pertanyaan yang diajukan diarahkan agar mengandung pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi sehingga tidak hanya hafalan. ➢ Proses tanya jawab yang berlangsung secara terus menerus akan menyimpang dari pokok bahasan yang sedang dipelajari, guru harus mampu mengondisikan dengan segera meredirect pembahasa agar tetap berada pada fokus materi pembahasan. ➢ Guru berusaha untuk mengetahui secara pasti apakah anak yang tidak mengajukan pertanyaan ataupun menjawab telah memahami dan menguasai materi yang telah diberikan. - Klik Media Indonesia -
>> 55 << Team Game Tournament (TGT) Dalam TGT siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyampaikan aturan permainan dalam pembelajaran. - Guru mengawali pembelajaran dengan penyajian materi di kelas (class precentation). - Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk berdiskusi dan belajar dalam kelompok masing-masing (teams). - Klik Media Indonesia -
>> 56 << - Guru memberikan permainan (games) berupa kuis kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan. Kelompok yang dapat menyelesaikan kuis dengan cepat dan benar akan mendapatkan skor paling besar, yang selesai berikutnya akan memperoleh skor lebih rendah dan begitu seterusnya. - Masing-masing kelompok mengikuti pertandingan (tournament). Mereka bersaing untuk memperoleh skor tertinggi pada masing- masing kuis yang dikemas menjadi beberapa tournament. - Kelompok dengan skor akhir tertinggi akan mendapat penghargaan kelompok (team recognition). - Klik Media Indonesia -
>> 57 << Catatan/Keterangan : ➢ Guru memastikan semua anggota kelompok terlibat aktif dalam mengerjakan kuis yang diberikan guru. ➢ Guru menyampaikan kepada siswa sebelum kuis dimulai agar seluruh kelompok memastikan anggota kelompoknya memahami jawaban pertanyaan guru. Guru akan menguji kepahaman anggota kelompok secara acak. Apabila anggota kelompok yang diuji acak tidak dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, maka skor kelompok akan dikurangi. - Klik Media Indonesia -
>> 58 << Berwisata (Traveling) Metode ini melatih siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap, dan ini meniru tekanan ujian dalam mempresentasikan berbagai macam pertanyaan yang harus dijawab dalam waktu tertentu. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menentukan serangkaian pertanyaan yang menantang dan membutuhkan jawaban panjang dan detail. Tiap pertanyaan ditulis di bagian atas lembar kertas besar atau kertas filpchart dan lembar tersebut diletakkan di atas meja di seluruh ruang. Jumlah pertanyaan harus lebih banyak dari jumlah kelompok agar tidak terjadi kemacetan. - Klik Media Indonesia -
>> 59 << - Siswa diberi penjelasan: untuk memastikan bahwa semua pertanyaan dijawab dengan sepenuh dan seakurat mungkin dalam batas waktu tertentu dan hanya satu pasang yang berada pada satu pertanyaan pada satu waktu. - Masing-masing kelompok memiliki tanggung jawab kolektif untuk menyesuaikan dengan waktu yang sudah ditentukan. - Siswa bekerja berpasangan. Pada kata “mulai” tiap pasangan memulai dengan pertanyaan paling dekat. Mereka boleh mengerjakannya selama beberapa menit, kemudian guru berteriak “pindah”. Pasangan bergerak bebas berkeliling kelas, menentukan pertanyaan mana yang akan dihadapi dalam urutan bagaimana. - Guru mendorong masing-masing pasangan untuk menambah, mengurangi, menulis ulang usaha bersama mereka untuk menciptakan serangkaian jawaban sempurna. - Klik Media Indonesia -
>> 60 << - Saat waktu habis, pasangan kembali ke tempat masing-masing. - Lembar jawaban besar kemudian dikumpulkan dan dibahas bersama-sama. Catatan/Keterangan : ➢ Siswa tidak diperbolehkan berberak bebas berkeliling ke pertanyaan, guru memindahkan pasangan dalam waktu tertentu (misalnya lima menit), dan bisa dalam urutan tertentu. ➢ Aplikasi metode ini juga bisa dibalik peraturannya, yakni bukan siswa nya berjalan menuju pertanyaan, akan tetapi kertas yang berisi pertanyaan yang bergerak. Guru yang memutuskan kapan mengampil kertas untuk dipindah kepada kelompok berikutnya. - Klik Media Indonesia -
>> 61 << Gelinding Bola Salju (Snowball Drilling) Metode ini dikembangkan untuk menguatkan pemahaman yang diperoleh siswa dari membaca bahan-bahan bacaan yang telah ditentukan guru. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyiapkan beberapa soal (pilihan ganda, benar salah, atau jawaban pendek) - Guru menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang siswa yang akan menjawab soal. - Siswa yang dapat menjawab soal dengan benar diberi kesempatan untuk menunjuk/mengundi salah satu temannya untuk menjawab soal berikutnya. - Klik Media Indonesia -
>> 62 << - Siswa yang gagal menjawab soal dengan benar diharuskan menjawab pertanyaan berikutnya. - Giliran menjawab dilanjutkan sampai semua soal latihan selesai terjawab. - Guru memberi ulasan terhadap hal-hal yang dipelajari siswa. Catatan/Keterangan : ➢ Menunjuk/mengundi siswa pertama dapat menggunakan permainan (game) atau menggunakan teknologi/aplikasi pengacak seperti The Hat. ➢ Guru harus dapat mencarikan solusi apabila ada anak yang beberapa kali tidak dapat menjawab soal dengan benar. - Klik Media Indonesia -
>> 63 << Pembahasan Poster (Poster Session) Poster Session merupakan metode yang tepat untuk menggali apa yang sedang dipikirkan dan dibayangkan siswa tentang materi serta melatih mereka untuk mengekspresikan apa yang mereka fikirkan dan rasakan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru memilih topik pembelajaran umum atau sub bahasan yang tengah dipelajari. - Guru meminta siswa menggambarkan konsep dia (apa yang dipikirkannya) terkait materi pada sebuah kertas. - Siswa membuat poster berupa gambar yang dapat memudahkan orang untuk memahami isi gagasan yang ingin disampaikan lewat gambar - Klik Media Indonesia -
>> 64 << tersebut. Gambar juga dapat dibubuhi penjelasan singkat. - Siswa diminta untuk mempresentasikan gambar. Siswa ditugaskan secara individual maupun kolektif agar ada proses berbagi pengetahuan. - Setelah presentasi, seluruh siswa kembali ke posisi semua dan mendiskusikan apa yang menurut mereka berharga pada kegiatan tersebut. Catatan/Keterangan : ➢ Metode melatih siswa untuk menuangkan imaginasi dan kreatifitasnya ke dalam poster, guru diharuskan juga memiliki kreatifitas agar dapat membimbing dan mengarahkan produk poster siswa dengan baik. ➢ Guru harus membatasi waktu mengerjakan poster dengan ketat, agar semua siswa - Klik Media Indonesia -
>> 65 << terdorong untuk terlibat aktif dan bertanggung jawab atas hasil kerja masing-masing. ➢ Jika waktu tetap tidak memungkinkan, maka guru dapat membentuk kelompok-kelompok kecil agar produk bisa selesai tepat waktu. - Klik Media Indonesia -
>> 66 << Kepala Bernomor (Numbered Heads Together) Metode ini dilakukan dengan melibatkan para siswa untuk saling berinteraksi serta berfikir bersama, sehingga setiap siswa dapat aktif dalam penguasaan materi dengan cara menggunakan nomor pada kepala masing-masing siswa sebagai identitas yang memudahkan guru untuk mengeksplor aktifitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dapat dpresentasikan di depan kelas. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru membagi kelas menjadi kelompok- kelompok kecil sesuai dengan jumlah tema yang akan dipelajari. - Klik Media Indonesia -
>> 67 << - Masing-masing anggota kelompok diberi nomor urut misal 1 sampai 6 jika dalam kelompok terdiri dari 6 anggota. - Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh masing-masing kelompok. - Guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mencari jawaban. - Tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya “heads together” berdiskusi memikirkan jawaban atas pertanyaan guru. - Guru memanggil siswa yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok. - Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan jawaban atas pertanyaan yang telah diterima dari guru. Hal ini dilakukan terus sampai semua anggota kelompok mendapat giliran. - Klik Media Indonesia -
>> 68 << - Guru mengembangkan diskusi berdasarkan jawaban-jawaban siswa sehingga siswa akhirnya mendapatkan pemahaman yang utuh. Catatan/Keterangan : ➢ Penilaian proses dilakukan selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung untuk menilai sikap siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar penilaian sikap yang terdiri dari aspek kedisiplinan, minat, kerja sama, keaktifan dan tanggung jawab. ➢ Metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama bagi siswa dengan guru, Selain itu membutuhkan kemampuan yang khusus dalam melakukan atau menerapkannya. Kemungkinan nomor yang telah dipanggil akan dipanggil kembali oleh guru. Dan terkadang pula tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru. - Klik Media Indonesia -
>> 69 << ➢ Proses diskusi dapat berjalan lancar jika ada siswa yang sekedar menyalin pekerjaan siswa yang pandai tanpa memiliki pemahaman yang memadai. ➢ Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus. - Klik Media Indonesia -
>> 70 << Gambar dan Gambar (Picture and Picture) Metode ini dapat menjadi materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran - Guru menyajikan materi sebagai pengantar. - Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar- gambar kegiatan berkaitan dengan materi. - Klik Media Indonesia -
>> 71 << - Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasangkan/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan logis. - Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut. - Dari asalan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. - Guru dan siswa merumuskan kesimpulan pembelajaran. Catatan/Keterangan : ➢ Guru harus betul-betul dapat menguasai kelas, sehingga pembelajaran tetap berjalan kondusif. ➢ Agar metode ini tidak membutuhkan biaya yang besar, guru harus dapat membuat gambar yang digunakan dalam pembelajaran tidak sekali pakai. Gambar bisa dicetak dan dilaminasi agar - Klik Media Indonesia -
>> 72 << dapat dipakai lagi pada pembelajaran di kelas berikutnya. ➢ Metode ini cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama, sehingga guru dituntut untuk dapat mengkondisikan peralihan antar langkah kegiatan berjalan lancar. - Klik Media Indonesia -
>> 73 << Semua adalah Guru (Everyone is Teacher Here) Metode “setiap orang adalah guru” merupakan cara yang sangat cocok untuk mendapatkan partisipasi siswa secara penuh di kelas. Metode ini juga melatih keterampilan seluruh siswa untuk berani bertanya sekaligus menjawab pertannyaan. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru memberikan kertas/kartu indeks kepada seluruh siswa - Guru meminta siswa menuliskan satu pertanyaan mengenai materi pembelajaran yang sedang dibahas - Guru meminta siswa mengumpulkan kertas dan mengacak kertas tersebut kemudian membagikan kepada setiap siswa. Guru harus - Klik Media Indonesia -
>> 74 << memastikan bahwa tidak ada siswa yang memperoleh kertas yang berisi pertanyaannya sendiri - Siswa diminta membaca dalam hati pertanyaan yang diperoleh dan kemudian memikirkan jawaban pertanyaan tersebut. - Siswa diminta secara sukarela untuk membacakan pertanyaan dan jawaban secara bergantian sampai semua pertanyaan dan jawaban selesai dibacakan. - Siswa diberi kesempatan untuk menambahkan atau menyanggah jawaban yang diberikan oleh temannya. Catatan/Keterangan : ➢ Metode ini cenderung individual, sehingga untuk dapat mengajarkan kerja sama dan kolaborasi antar siswa, maka siswa dapat dibagi - Klik Media Indonesia -
>> 75 << menjadi kelompok kecil atau berpasang- pasangan. ➢ Kelompok kecil juga dapat mengatasi kendala bahwa metode ini membutuhkan banyak waktu, karena jika tetap individual terkadang tidak semua siswa mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan hasil jawaban mereka. ➢ Pertanyaan yang disampaikan siswa harus diarahkan agar tidak menanyakan hal-hal yang sudah jelas ada atau tertera di dalam buku pelajaran. Latihlah siswa untuk bertanya tingkat tinggi. ➢ Guru harus mengatur bahan materi yang cukup luas, agar dapat mengurangi kemungkinan terjadi kesamaan pertanyaan yang diajukan oleh siswa. - Klik Media Indonesia -
>> 76 << Student Team Achievement Division (STAD) Dalam model ini siswa berkesempatan untuk berkolaborasi dan elaborasi, bertukar jawaban, mendiskusikan ketidaksamaan, dan saling membantu, berdiskusi bahkan bertanya pada guru jika mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Ini sangat penting, karena dapat menumbuhkan kreatifitas siswa dalam mencari solusi pemecahan masalah dalam kegiatan pembelajaran. Langkah-langkah Pembelajaran : - Guru menyampaikan presentasi materi pelajaran di dalam kelas. - Siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat atau lebih orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan etnis. - Klik Media Indonesia -
>> 77 << - Siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu menguasai pelajaran tersebut. - Semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu sama lain. - Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata-rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya. - Nilai-nilai ini kemudian dijumlah untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang dapat mencapai kriteria tertentu bisa mendapatkan sertifikat atau hadiah-hadiah yang lainnya. - Klik Media Indonesia -
>> 78 << Catatan/Keterangan : ➢ Metode ini dapat diimplementasikan di kelas dalam satu kali pertemuan atau lebih. ➢ Kuis dapat diberikan secara bergantian dan berurutan dengan memberi nomor urut pada masing-masing anggota kelompok ➢ Agar kerjasama tim semakin baik dan pemahaman siswa terhadap materi semakin optimal, maka anggota kelompok yang sudah mengerjakan kuis dapat diperbolehkan memberikan masukan dan saran kepada teman yang belum mengerjakan kuis. ➢ Guru dapat menggunakan stop watch untuk membatasi waktu mengerjakan kuis. - Klik Media Indonesia -
>> 79 << DAFTAR PUSTAKA Agus Suprijono. 2016. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Direktorat Pembinaan PSMA. 2017. Panduan Pengembangan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Kemendikbud RI. Direktorat Pembinaan SMA. 2017. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Kemendikbud RI. Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Kokom Komalasari. 2014. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Laura E. Pinto, dkk. 2014. 95 Strategi Pengajaran: Ide- ide Remodeling Pelajaran yang Mengacu ke Kurikulum Inti. Jakarta: PT. Indeks. Melvin L. Siberman. 2014. Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia. - Klik Media Indonesia -
>> 80 << Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013. Surabaya: Nizamial Learning Center. Paul Eggen dan Don Kauchah. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran: Mengajarkan Konten dan Keterampilan Berpikir. Jakarta: PT. Indeks. Paul Ginnis. 2008. Trik & Taktik Mengajar: Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Robert E. Slavin. 2005. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media. Sri Hayati. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning. Magelang: Graha Cendekia. Tukiran Taniredja, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta. - Klik Media Indonesia -
Search