MODUL AJAR 1 TEKS EKSPOSISI PADA KONTEKS SOSIAL BUDAYA A. IDENTITAS MODUL : SMP Takhasus Plus Al Mardliyah Nama Sekolah : SMP Jenjang sekolah : 8 (Fase D)/ Genap Kelas/ Semester : 2023/2024 Tahun Pelajaran : Teks Eksposisi Materi : 8 x 45 Menit Alokasi waktu : 4 Pertemuan Jumlah Pertemuan B. KOMPONEN UMUM 1. Kompetensi Awal a. Peserta didik memiliki kemampuan awal mengenai definisi teks eksposisi pada konteks sosial budaya b. Peserta didik memiliki kemampuan awal mengenai ciri-ciri teks eksposisi pada konteks sosial budaya c. Peserta didik memiliki kemampuan awal mengenai jenis-jenis teks eksposisi pada konteks sosial budaya d. Peserta didik memiliki kemampuan awal mengenai langkah-langkah menulis teks eksposisi pada konteks sosial budaya e. Peserta didik memiliki kemampuan awal mengenai manfaat dari teknologi 2. Profil Pelajar Pancasila a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, b. Mandiri, c. Bergotong-royong, d. Kreatif. 3. Sarana dan Prasarana a. Media 1) Slide (power point) 2) Video 3) Lembar Kerja Peserta Didik 4) Lembar Assasmen b. Alat/Bahan 1) Alat Peraga a) Laptop b) LCD 2) Bahan Belajar a) Gambar dan tayangan materi teks eksposisi b) Contoh teks eksposisi yang berjudul “Paedahe Gadget” 4. Target Peserta Didik Peserta didik reguler kelas 8 5. Model Pembelajaran Pembelajaran tatap muka Cooperative Learning 6. Metode Pembelajaran a. Discovery learning Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 1
b. Problem Based learning c. Diskusi, Demonstrasi, Tanya Jawab dan Problem solving. C. KOMPONEN INTI 1. Tujuan Pembelajaran a. Pertemuan 1 Peserta didik mampu memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks eksposisi pada konteks sosial budaya. b. Pertemuan 2 Peserta didik mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan dari teks nonsastra. c. Pertemuan 3 Peserta didik mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual tentang sosial budaya yang dipirsa. d. Pertemuan 4 Peserta didik mampu menyampaikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dengan bahasa Jawa sesuai dengan kaidah unggah-ungguh basa dan tata bahasa untuk menyampaikan pendapat, pemecahan masalah, dan pemberian solusi secara lisan dalam bentuk monolog, kritis, dan kreatif. 2. Pemahaman Bermakna Kemampuan memahami informasi ini penting bagi peserta didik terutama dalam literasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks eksposisi pada konteks sosial budaya. Dengan kemampuan ini peserta didik dapat membaca teks-teks non sastra pada konteks sosial budaya sehingga dapat memahami isinya dan mendapatkan manfaatnya. 3. Pertanyaan Pemantik “Mesthine bocah-bocah wis pada ngerti jaman seiki jaman seng wis maju teknologine, coba jelasna sing diarani teknologi kuwi lan contone apa wae?” 4. Asesmen Awal Instrumen Asesmen 1234 1. Seberapa jauhkah kalian mengetahui tentang teknologi 2. Coba berikan contoh benda dari kemajuan teknologi yang ada disekitar kalian 3. Tahukah kalian tentang teks eksposisi dan ciri-ciri teks eksposisi 4. Tahukah kalian tentang jenis-jenis teks eksposisi dan Langkah- langkah menulis teks eksposisi 5. Tahukah kalian tentang Langkah-langkah menulis teks eksposisi dalam konteks social budaya 6. Tahukah kalian tentang manfaat dari teknologi itu 7. Tidak berbicara saat guru menjelaskan materi pelajaran 8. Bertutur kata dengan baik dan tidak menyinggung perasaan orang lain 9. Membuang sampah pada tempat sampah 10.Membuang duri atau benda tajam di jalan ketempat sampah Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 2
11. Membiasakan senyum, salam, salim dan sapa dengan orang lain 12. Menyelesaikan masalah dengan musyawarah Keterangan: 1 = tidak pernah 2 = kadang-kadang 3 = sering 4 = selalu Nilai Akhir = Jumlah Pemerolehan X 100 40 5. Kegiatan Pembelajaran a. Pertemuan 1 Langkah – langkah Alokasi waktu A. Kegiatan Pendahuluan : 5 menit Komunikasi 1. Mengawali pembelajaran dengan berdoa (Meminta seorang peserta didik untuk memimpin doa). 2. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan presensi, dan menanyakan kesiapan peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar. Apersepsi 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks eksposisi pada konteks sosial budaya. 2. Guru memberikan gambaran tentang pentingnya memahami informasi gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari teks eksposisi pada konteks sosial budaya. 3. Sebagai apersepsi, peserta didik diberikan pertanyaan pemantik. 4. Peserta didik mengerjakan asesmen awal. B. Kegiatan Inti 70 menit 1. Fase 1 : Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) a. Guru menampilkan contoh video tentang teknologi leptop b. Peserta didik diarahkan untuk memberikan pendapatnya tentang video yang disimak. c. Kelompok peserta didik diberikan Lembar Kerja Peserta Didik. 2. Fase 2 : Problem Statment (Pernyataan/ identifikasi masalah) a. Peserta didik diperbolehkan untuk melakukan literasi dari berbagai sumber seperti bahan ajar, buku, situs web, ataupun lainnya. b. Peserta didik mengekplorasi pengetahuan dan informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah di LKPD. c. Peserta didik merencanakan strategi yang akan dipilih untuk menyelasaikan masalah dengan bertanya pada guru bila menemui kesulitan, dan menalar informasi dan pengetahuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah di LKPD. 3. Fase 3 : Data Collection (Pengumpulan data) Peserta didik berdiskusi, memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 3
Langkah – langkah Alokasi waktu 4. Fase 4 : Data processing (Pengolahan data) a. Peserta didik menelaah hasil yang didapatkan. b. Peserta didik mencoba menyimpulkan hasil pekerjaannya. 5. Fase 5 : Verification (Pembuktian) a. Peserta didik mempresentasikan hasil dari tugas yang diberikan oleh guru b. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memberikan penguatan positif. 6. Fase 6 : Generalization (Menarik kesimpulan) a. Guru bersama peserta didik menyimpulkan konsep yang terkandung dalam teks eksposisi pada konteks sosial budaya. b. Konsep yang telah disimpulkan bersama-sama dalam kelas kemudian dikaitkan kembali dengan kehidupan sehari-hari. c. Peserta didik bersama dengan guru melakukan generalisasi terhadap pemecahan masalah berdasarkan hasil diskusi untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. C. Kegiatan Penutup 5 menit 1. Peserta didik menyampaikan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan kesan dan pesannya terhadap materi yang dipelajari dengan membuat pernyataan berupa: a. Fact (hari ini saya belajar ...) b. Feelling (perasaan saya setelah mengikuti pembelajaran hari ini adalah ...) c. Finding (hal baru yang saya pelajari adalah .....) d. Future (yang akan saya lakukan untuk lebih memahami materi adalah ....) 2. Guru memberikan tugas terstruktur (PR). 3. Guru menginformasikan materi pembelajaran berikutnya yaitu menganalisis dan mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan dari teks nonsastra. BAHAN BACAAN Untuk menambah literasi tentang teks deskripsi, siswa bisa mengakses materi berikut: 1. https://www.detik.com/jateng/wisata/d-6259293/uniknya-pasar-keramat-pekaulan-di-pati-buka- setiap-36-hari-sekali/2 2. https://gojekblog.com/teks-dheskripsi-yaiku-struktur-teks-deskripsi-basa-jawa 3. https://www.nativeindonesia.com/tempat-wisata-pati/ 4. Pepak Bahasa Jawa 5. Sumber lain yang relevan dan disesuaikan dengan kondisi setempat. GLOSARIUM Deskripsi : andharan utawa nggambarna kanthi tembung – tembung sawijining barang, papan panggonan, swasana, lan kadadean. Ancas utawa tujuan kiye supaya kaya- kaya pamaca weruh bab kang dideleng, bisa krungu apa sing dirungu, bisa ngambu apa sing bisa diambu, Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 4
bisa nyicipi sawijining panganan kang dipangan, bisa ngrasakna saengga pamaca nduweni dudutan utawa kesimpulan sing padha karo penulis Mengetahui, Pati, Januari 2023 Kepala Sekolah Guru Bahasa Jawa Romdon, S.Pd.I, M.Pd Nila Hidayati, S.Pd Nilai LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1 Kelompok : .............................................................. ) (Ketua) Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Sekretaris) ) 2. .......................................................... ( ) 3. .......................................................... ( ) 4. .......................................................... ( 5. .......................................................... ( Hari, tanggal : .............................................................. Kelas : .............................................................. 1. Semaken wacan PASAR PEKAULAN DESA GERIT ing LKS! 2. Sawise nyemak nan ningali karangan dheskripsi kasebut, saiki wangsulana pitakonan ing ngisor iki! a. Apa kang diarani karangan dheskripsi kuwi? Jelaske kanthi singkat lan gamblang b. Kepriye titikane karangan dheskripsi adhedhasar wacan “Pasar Pekaulan Desa Gerit” ? c. Kepriye isine karangan dheskripsi “Pasar Pekaulan Desa Gerit” ? d. Duduhake endi kang dadi perangan pokok saka karangan “Pasar Pekaulan Desa Gerit” ? e. Apa kang njalari para pelancong padha teka ana ing Pasar Pekaulan ? Andharna kanthi jangkep. Wangsulan Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2 Nilai Kelompok : .............................................................. ) (Ketua) Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Sekretaris) ) 2. .......................................................... ( ) 3. .......................................................... ( ) 4. .......................................................... ( 5. .......................................................... ( Hari, tanggal : .............................................................. Kelas : .............................................................. 1. Semaken wacan SITUS PURBAKALA PATIAYAM ing LKS! 2. Kanggo mbuktekake asile anggonmu maca, coba saiki tulisen isine wacan ing kolom iki! Paragraf Isine Katrangan 1 2 3 4 5 6 6 Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati
7 3. Situs Patiayam dadi papan wisata kang ngemot maneka warna kawruh. Miturut panemumu kang nalar (logis) lan ora nalar (ora logis) marang pratelan kasebut? Wenehana tandha centhang (√) marang pratelan kang jumbuh. No Pratelan Nalar Ora Alesane nalar Situs Patiayam bisa dadi sumber kawruh 1 kang mupangati tumpraping para mudha Barang kan ana ing Situs Patiayam ora mupangati amarga barang purbakala 2 Fosil-fosil kang wis ana perlu ditambahi 3 maneh supaya luwih komplit Situs Patiayam ngamot maneka warna fosil kang adiluhung 4 Para mudha ora perlu repot repot mara ing situs Patiayam, nanging cukup sinau saka 5 internet Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 7
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3 Nilai Kelompok : .............................................................. ) (Ketua) Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Sekretaris) ) 2. .......................................................... ( ) 3. .......................................................... ( ) 4. .......................................................... ( 5. .......................................................... ( Hari, tanggal : .............................................................. Kelas : .............................................................. Sabubare sinau bareng, para siswa bisa mangerteni babagan karangan dheskripsi. Saben siswa kaajab bisa nulis kanthi apik, runtut lan runut. Ayo, saiki coba nggawe karangan dheskripsi babagan pariwisata ing dhaerahmu. Becike luwih dhisik para siswa padha gawe cengkorongane. Coba gatekke gambar iki 1. Coba temtokake irah-irahan kang trep 2. Gawea dheskripsi saka gambar kasebut 3. Gaweya peprincen/rincian saka gambar kasebut 4. Gaweya ukara panutup kanthi ukara kang narik kawigaten pamaca 5. Wacanen maneh tulisanmu, menawa isih ana kang luput Wangsulan Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 8
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4 Nilai Kelompok : .............................................................. ) (Ketua) Anggota : 1. ......................................................... ( ) (Sekretaris) ) 2. .......................................................... ( ) 3. .......................................................... ( ) 4. .......................................................... ( 5. .......................................................... ( Hari, tanggal : .............................................................. Kelas : .............................................................. Semaken gambar ing ngisor iki! 1. Saka gambar kasebut, coba tulisen 10 (sepuluh) ukara kang nggambarake kahanan papan wisata kasebut! Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 9
TES FORMATIF A. Wenehana tandha silang (x) ing aksara A, B, C utawa D marang wangsulan sing kok anggep bener. Soal kanggo nomor 1-5 CANDHI BOROBUDUR Candhi Barabudhur mujudake candhi Buddha kang digawe ing abad IX dening Raja Semaratungga sing ngasta kraton Mataram Hindhu. Raja Semaratungga saka wangsa Syailendra. Candhi iki minangka candhi Buddha gedhe dhewe sejagat. Prenahe Candhi Borobudhur dumunung ana ing sakidul kulone Kutha Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Candhi Barabudhur dumadi saka 9 tataran yaiku enem teras wujud pasagi lan telu wujud bundher, kanthi pucukan wujud cungkup ing pusere. Candhi iki direnggani panel relief cacah 2.672 lan reca Buda cacah 504. Cungkup pusere kinubengan reca Buda lungguh cacah 72 sing padha dipapanake ing njero stupa-stupa sing bolong-bolong. Tekan saiki, Candhi Barabudhur isih dadi papan tirakat. Wong-wong Buddha padha ngrayakake Wesak ing candhi iki saben tahun. Candi Barabudhur uga wis kondhang kaloka dadi papan wisata kang gawe gumun turis Indonesia lan mancanegara. https://www.wisataterbaik.my.id/deskripsi-tempat-wisata-dalam-bahasa-jawa/ 1. Candhi Borobudur minangka dadi papan kanggo ngrayakake …. Kanggo penganut agama…. a. Idul fitri, Islam b. Natal, Hindu c. Waisyak, Budha d. Waisyak, Hindu 2. Candhi Borobudur digawe dening Raja Samaratungga saka wangsa Syailendra ing abad…. a. 19 b. 11 c. 9 d. 15 3. Paragrap siji nggambarake perangan bab…. a. Sruktur Candhi Borobudur b. Sejarah Candhi Borobudur c. Stupa Candhi Borobudur d. Silsilah raja sing nggawe Candhi Borobudur 4. Nitik saka pethilan karangan “Candhi Borobudur” kasebut, ing ngisor iki pranyatan kang bener saka isine karangan yaiku…. a. Candhi Barabudhur mujudake candhi Hindu kang digawe ing abad IX dening Raja Semaratungga sing ngasta kraton Mataram Hindhu.Gagasan pokok saka paragraph kapindho yaiku…. b. Candhi Barabudhur dumadi saka 19 tataran yaiku enem teras wujud pasagi lan telu wujud bundher, kanthi pucukan wujud cungkup ing pusere. c. Candhi iki direnggani panel relief cacah 2.672 lan reca Buda cacah 504. Cungkup pusere kinubengan reca Buda lungguh cacah 72 sing padha dipapanake ing njero stupa-stupa sing bolong-bolong. d. Candhi Barabudhur isih dadi papan tirakat. Wong-wong Hindu padha ngrayakake Wesak ing candhi iki saben tahun. Candi Barabudhur uga wis kondhang kaloka dadi papan wisata kang gawe gumun turis Indonesia lan mancanegara. 5. Gagasan pokok paragraph kapindho yaiku… a. Kahanan Candhi Borobudur Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 10
b. Sruktur Candhi Borobudur c. Sejarah Candhi Borobudur d. Dalan tumuju marang Candhi Borobudur Soal kanggo nomor 6-10 PAGELARAN WAYANG KLITHIK ING PUNDHEN MBAH SORENG Tradhisi sedhekah bumi kang dianakake ing Desa Tunjung Rejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah. Acara sedekah bumi kuwi dipunjerake ing pundhen Mbah Soreng, dening warga masyarakat dianggap sakral sing ana gandeng cenenge karo cikal bakal desa kasebut. Lan kabeh warga padha ngumpul ana pundhen nggawa umbarampe sajen diselehake ngarep pundhen, kajaba iku sangarepe punden uga disiapake pagelaran wayang klithik lan adat Jolen sing kudu dileksanakake ora kena ditinggalake. Dene lumakune upacara sedhekah bumi katon isih sakral udakara jam 09.00 esuk wis disiapke umbarampe yaiku Jolen kang wujude gunungan sing digawe saka bahan pring utawa rerangken kayu, kaya omah-omahan ditempeli maneka warna kertas sing njerone isine arupa sega salawuhe, who-wohan lan panganan. Diarak wiwit saka Bale Desa saperangkate lan uga warga masyarakat ora keri melu ngetutake padha ngewangi mikul Jolen. Sawise arak arakan Jolen, Kepala Desa, Perangkat Desa lan para warga kabeh padha donga ing ngarep pundhen supaya ing Desa Tanjung Rejo ora ana rubeda kalis saka sambikala tansah tentrem kerta raharja. Sateruse bubar pada dedonga banjur ngubengi pendhen kaping telu. Acara sedhekah bumi ngene iki, wis ajeg dianakake ing Wulan Apit dinane Setu Kliwon kanggone warga desa wis kadhung percaya minangka mujudake warisan leluhur, yen Mbah Soreng iku pepundhene lan nganti saiki isih diuri-uri. Ora mung bancakan wae sing unik, liyane yaiku ing ngarep Pundhen kudu ana pagelaran Wayang Klithik kanthi njupuk lakon Among Tani, wayang Klithik kuwi wujude kaya wayang kulit nanging digawe saka kayu. Sing wis turun temurun ana ing Desa Tunjung Rejo iki. Lan mung metu saka kotak wayang sarta dimainke utawa ditanggap saben taun sepisan wektu ngepasi mung acara sedhekah bumi. Dene pagelaran Wayang Klithik kasebut wayah awan, ora migunakake kelir/layar kaya pagelaran wayang liya-liyane, mula kagolong unik sing ora tinemu ing dhaerah liya wiwit zaman nenek moyang iki wis ana. Pagelaran Wayang Klithik iki ing Pundhen Mbah Soreng ora kena ditinggalake lan ora kena diganti karo wayang liyane amarga yen sembrana bisa ndrawasi nemahi bilahi, biyen tau diganti wayang liya, nalika nganakake Jolen arep mangkat tumuju Punden dumadagan Kepala Desa ilang, wektu diluru tekan ngendi-endi malah ketemune ana ing kendhang sapi wis tilar donya, Mula tumekane saiki jenenge wayang Klitihik ing desa Tunjung Rejo tetep diuri-uri. Panjebar Semangat No. 32 11 Agustus 2018 kanthi ewah-ewahan 6. Tradhisi Pagelaran Wayang Klithik Ing Pundhen Mbah Soreng mapan ana ing…. a. Desa Tunjung Rejo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. b. Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. c. Desa Tunjung Mulyo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. d. Desa Tanjung Mulyo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 7. Dene lumakune upacara sedhekah bumi katon isih sakral udakara jam 09.00 esuk wis disiapke umbarampe yaiku Jolen kang wujude gunungan. Miturut wacan Tradhisi Pagelaran Wayang Klithik Ing Pundhen Mbah Soreng, gunungan sing arane Jolen kuwi isine apa wae? a. Pring utawa rerangken kayu, kaya omah-omahan ditempeli maneka warna kertas. b. Sega salawuhe, who-wohan lan panganan maneka warna. c. Sega salawuhe, who-wohan lan panganan maneka warna ditempeli pring utawa rerangken kayu, Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 11
kaya omah-omahan d. Pring utawa rerangken kayu, kaya omah-omahan ditempeli Sega salawuhe, who-wohan lan panganan maneka warna. 8. Ing ngarep Pundhen kudu ana pagelaran Wayang Klithik kanthi njupuk lakon Among Tani. Apa sing mbedakke antarane Wayang kulit lan wayang Klithik? a. Wayang kulit digawe saka digawe saka kayu, dipentaske wayah bengi, migunakake kelir/layar, dene Wayang Klithik kuwi digawe saka kulit wedhus utawa sapi wayang kulit nanging dipentaske wayah awan, ora migunakake kelir/layar. b. Wayang kulit digawe saka kulit wedhus utawa sapi, dipentaske wayah awan, migunakake kelir/layar, dene Wayang Klithik kuwi wayang kulit nanging digawe saka kayu dipentaske wayah bengi, ora migunakake kelir/layar. c. Wayang kulit digawe saka kulit wedhus utawa sapi, dipentaske wayah bengi, ora migunakake kelir/layar, dene Wayang Klithik kuwi wayang kulit nanging digawe saka kayu dipentaske wayah awan, migunakake kelir/layar. d. Wayang kulit digawe saka kulit wedhus utawa sapi, dipentaske wayah bengi, migunakake kelir/layar, dene Wayang Klithik kuwi wayang kulit nanging digawe saka kayu dipentaske wayah awan, ora migunakake kelir/layar. 9. Nitik saka pethilan karangan “Pagelaran Wayang Klithik Ing Pundhen Mbah Soreng ” kasebut, ing ngisor iki pranyatan kang bener saka isine karangan yaiku…. a. Tradhisi sedhekah bumi kang dianakake ing Desa Tunjung Rejo Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah. Acara sedekah bumi kuwi dipunjerake ing pundhen Mbah Sorang, dening warga masyarakat dianggap sakral sing ana gandeng cenenge karo cikal bakal desa kasebut. b. Sawise arak arakan Jolen, Kepala Desa, Perangkat Desa lan para warga kabeh padha donga ing ngarep makam supaya ing Desa Tanjung Rejo ora ana rubeda kalis saka sambikala tansah tentrem kerta raharja. Sateruse bubar pada dedonga banjur ngubengi pendhen kaping telu. c. Acara sedhekah bumi ngene iki, wis ajeg dianakake ing Wulan Apit dinane Rebo Kliwon kanggone warga desa wis kadhung percaya minangka mujudake warisan leluhur, yen Mbah Soreng iku pepundhene lan nganti saiki isih diuri-uri. d. wayang Klithik kuwi wujude kaya wayang kulit nanging digawe saka kayu. Sing wis turun temurun ana ing Desa Tunjung Rejo iki. Wayang iki mung metu saka kotak wayang sarta dimainke utawa ditanggap saben taun sepisan wektu ngepasi mung acara sedhekah bumi. Dene pagelaran Wayang Klithik kasebut wayah awan, ora migunakake kelir/layar kaya pagelaran wayang liya- liyane. 10. Gagasan pokok saka paragraph katelu yaiku…. a. Acara sedhekah bumi ing Desa Tunjung Rejo dianakake setaun sepisan pendhak Wulan Apit, dina setu kliwon. b. Acara sedhekah bumi ing Desa Tunjung Rejo dianakake pendhak dina setu kliwon. c. Sawise arak arakan Jolen, Kepala Desa, Perangkat Desa lan para warga kabeh padha donga ing ngarep makam Mbah Soreng supaya ing Desa Tanjung Rejo ora ana rubeda kalis saka sambikala tansah tentrem kerta raharja. d. Kepala Desa, Perangkat Desa lan para warga kabeh padha donga nyuwun marang pundhen Mbah Soreng supaya ing Desa Tanjung Rejo ora ana rubeda kalis saka sambikala tansah tentrem kerta raharja. Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 12
Soal kanggo nomor 11-15 Kirab Boyongan Adegipun Kabupaten Pati Pengetan ambal warsa dinten adegipun Kabupaten Pati ingkang kaping 691, andadosaken prastawa wigati kangge warga masyarakat Kabupaten Pati. Jalaran wonten ing pengetan punika dipunwontenaken Kirab Prosesi Boyongan Kabupaten Pati ingkang dipunadani saben gangsal taun sepisan. Kirab prosesi boyongan ingkang mujudaken minangka gambaran (visualisasi) boyongan punjering paprentahan saking Pendhapa Kemiri, Dusun Sarirejo dhateng Kaborongan, Pati Lor dipunlaksanakaken benjang dinten Kamis (7/8) nyarengi Pengetan Ambal Warsa Dinten Adegipun Kabupaten Pati.Miturut pangandikanipun Sekda Kabupaten Pati, Drs. Desmon Hastiono, kirab prosesi boyongan badhe kawiwitan tabuh 08.00 ing Pendhapa Kemiri kanthi dipunjejeri dening Bupati, Wakil Bupati, FORKOMPINDA, Kepala SKPD, camat lan kepala desa saha lurah ing Kabupaten Pati. Kangge miwiti pengetan Dinten Adegipun Kabupaten Pati dipunwontenaken slametan utawi bancakan ingkang mapan ing Pendhapa Kemiri, kalajengaken ziarah dhateng pasareyanipun Bupati Tombronegoro ing Jalan Panglima Sudirman. Adat sabenipun ziarah dipunwontenaken sabibaripun upacara pengetan Dinten Ambal Warsa, dene kangge wekdal punika ziarah wonten ing pasareanipun Bupati Tombronegoro dipunadani minangka purwakaning rerangken kegiyatan Pengetan Ambal warsa Adeging Kabupaten Pati sasampunipun slametan ing Pendhapa Kemiri. Sekda Kabupaten Pati ngajab dhateng masyarakat Pati sageda ndherek mengayubagya pengetan punika kanthi dherek angestreni sarta ningali kirab prosesi boyongan ing uruting margi ingkang dipunginakaken lumampahing rombongan kirab. Dene lumampahing kirab badhe kawiwitan saking Pendhapa Kemiri tumuju dhateng Tugu Tani, kalajengaken dhateng Jl. Pemuda ngantos Alun-alun Pati lan dipunpungkasi ing Pendhapa Kabupaten Pati. Kejawi kirab prosesi boyongan, rerangken kegiyatan Pengetan Ambal Warsa Adegipun Kabupaten Pati, Pemkab Pati ugi badhe ngawontenaken Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Pati tabuh 19.30 mapan ing Gedung DPRD Pati, kalajengaken syukuran sarta Pagelaran Kethoprak kanthi lampahan babad Pati “Sejarah Pati,” ing Pendhapa Kemiri. 11. Tema wacana deskripsi kanthi irah-irahan “Kirab Boyongan ing Pengetan Adeging Kabupaten Pati” yakuwi ... a. agama b. pendhidhikan c. ekonomi d. Kabudayan 12. Kirab boyongan ing pengeten adegipun Pati ing dina Kamis (7/8) minangka pengetan ambal warsa kang kapira… a. kaping 791 b. kaping 691 c. kaping 681 d. kaping 891 Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 13
13. Apa pitutur (makna) ane kirab prosesi boyong kirab ing pengeten adegipun Pati. a. Gambaran (visualisasi) boyongan punjering paprentahan saka Pendhapa Kemiri, Dusun Sarirejo ing Kaborongan, Pati Lor. b. Gambaran (visualisasi) boyongan punjering paprentahan saka Pendhapa Kemiri, Dusun Sarirejo ing Kaborongan, Pati wetan c. Gambaran (visualisasi) boyongan punjering paprentahan saka Pendhapa Kemiri, Dusun mulyoharjo ing Kaborongan, Pati Lor. d. Gambaran (visualisasi) boyongan punjering paprentahan saka Pendhapa Kemiri, Dusun Sarirejo ing Kaborongan, Pati Lor 14. Apa kang dingendikakake Sekda Kabupaten Pati, Drs. Desmon Hastiono? a. kirab prosesi boyongan arep kawiwitan tabuh 06.00 ing Pendhapa Kemiri Masyarakat Pati disuwun mengayubagya lan nonton kirab prosesi boyongan ing uruting dalan kang diliwati rombongan kirab. b. kirab prosesi boyongan arep kawiwitan tabuh 09.00 ing Pendhapa Kemiri kanthi dipunjejeri dening Bupati, Wakil Bupati, FORKOMPINDA, Kepala SKPD, camat lan kepala desa saha lurah ing Kabupaten Pati. c. kirab prosesi boyongan arep kawiwitan tabuh 08.00 ing Pendhapa Kemiri.Masyarakat Pati disuwun mengayubagya lan nonton kirab prosesi boyongan ing uruting dalan kang diliwati rombongan kirab d. kirab prosesi boyongan arep kawiwitan tabuh 07.00 ing Pendhapa Kemiri kanthi dipunjejeri dening Bupati, Wakil Bupati, FORKOMPINDA, Kepala SKPD, camat lan kepala desa saha lurah ing Kabupaten Pati. 15. Kejaba kirab prosesi boyongan, rerangken kegiyatan Pengetan Ambal Warsa Adegipun Kabupaten Pati, Pemkab Pati ugi badhe ngawontenaken… a. Rapat sampurna Istimewa DPRD Kab. Pati tabuh 19.30 mapan ing Gedung DPRD Pati, kalajengaken syukuran sarta Pagelaran Kethoprak kanthi lampahan babad Pati “Sejarah Pati,” ing Pendhapa Kemiri. b. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Pati tabuh 19.30 mapan ing Gedung DPRD Pati, kalajengaken syukuran sarta Pagelaran Kethoprak kanthi lampahan babad Pati “Sejarah Pati,” ing Pendhapa Kemiri. c. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Pati tabuh 19.30 mapan ing Gedung DPRD Pati, kalajengaken syukuran sarta Pagelaran Kethoprak kanthi lampahan babad Pati “Saridin,” ing Pendhapa Kemiri. d. Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kab. Pati tabuh 21.30 mapan ing Gedung DPRD Pati, kalajengaken syukuran sarta Pagelaran Kethoprak kanthi lampahan babad Pati “Sejarah Pati,” ing Pendhapa Kemiri. Soal kanggo nomor 16-20 Pati Night Carnival “Bathik Pati Lingsir Wengi” Pati Night Carnival kang digelar dina Sabtu swasanane regeng banget. Katitik kegiyatan kuwi bisa narik kawigatene ewonan warga kang ngebaki Alun-alun Simpang Lima Pati nganti tekan Kantor Disnakertrans Pati. Saben peserta lomba adu kreasi supaya bisa dadi pemenang ana ing acara kasebut. Ajang adu kreativitas mamerake kostum dening para peserta. Maneka warna tema lan model kang dipamerake supaya bisa narik kawigatene penonton. Maneka warna kostum kang dienggo para model kanthi seni tari sarta aksi teatrikal klakon gawe gumune masyarakat kang jejel riyel nonton event kasebut. Dalanan sadawane rute kang diliwati karnaval kasebut dikebaki para warga.Salah sawijining peserta kang katon gawe senenge para warga kang nonton yakuwi peserta saka “Cah Juwana Pluralitas” (CJP) kang nggawa ogoh-ogoh raksasa. Ogoh-ogoh raksasa sing dhuwure kira-kira patang meter kuwi nganggo bathik Bakaran minangka produk unggulan ing dhaerah Juwana. CJP duwe maksud kepengin arep mbabar wujuding kreativitas generasi mudha,” ujare Anang Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 14
Maulana minangka perwakilan CJP. Dene MA Salafiyah Kajen nggunakake cara kang beda kanggo narik kawigatene masyarakat. Kanthi konsep teater, aksi karnaval kababar kanthi cara nyaritakake lelakon. Kostum unik kang digawe kanthi tema prajurit romawi lan monster. Dheweke kepingin nuduhake sedya yen bathik asli Pati kudu dilestarekake. Aja nganti kalah karo bathik liyane apa maneh bathik kang asale saka manca nagara utawa aja nganti bathik minangka warisane para leluhur diakoni lan dikuwasani dening wong manca,” ujare Arif Sutoyo salah sawijine guru MA Salafiyah Kajen. Bupati Pati, Haryanto penggalihe rumangsa bombong utawa mongkok marang kreatifitas warga Pati kasebut. Pangandikane Bupati Pati “Aku rumangsa bungah anane pagelaran kang dianakake warga masyarakat Kabupaten Pati.” Bupati Pati ngajab kreativitas kaya ngene kudu bisa terus tuwuh ngrembaka. Penanggung jawab acara Widyatmoko ngadharake, cacahe 41 klompok kang melu ngregengake acara kasebut. Dene pesertane ana sing saka pelajar SMA sadrajat lan saka umum. “Saliyane lomba kostum, peserta uga diparingi kalodhangan kanggo mamerake kaluwesan ana ing “panggung kehormatan”.Saben peserta diwenehi wektu kanggo mamerake kaprigelane lan kaluwesane kira-kira 3 menit,” ujare Widyatmoko. 16. Kapan lan ing endi Pati Night Carnival digelar… a. Dina Sabtu saka Alun-alun Simpang Lima Pati nganti tekan Kantor Disnakertrans Pati. b. Dina Sabtu saka Alun-alun Simpang Lima Pati nganti tekan Kantor Kodim Pati. c. Dina Sabtu saka Alun-alun Simpang Lima Pati nganti tekan Kantor Pajek Pati. d. Dina Sabtu saka Alun-alun Simpang Lima Pati nganti tekan Kantor Pengadilan Pati. 17. Salah sawijining peserta kang katon gawe senenge para warga kang nonton yakuwi peserta saka “Cah Juwana Pluralitas” (CJP) yaiku… a. Nggawa ogoh-ogoh raksasa sing dhuwure kira-kira limang meternganggo bathik Juwana minangka produk unggulan ing dhaerah Juwana. b. Nggawa ogoh-ogoh raksasa sing dhuwure kira-kira telung meter nganggo bathik Bakaran minangka produk unggulan ing dhaerah Pati. c. Nggawa ogoh-ogoh raksasa sing dhuwure kira-kira patang meter nganggo bathik Bakaran minangka produk unggulan ing dhaerah Pucakwangi. d. Nggawa ogoh-ogoh raksasa sing dhuwure kira-kira patang meter nganggo bathik Bakaran minangka produk unggulan ing dhaerah Juwana. 18. Apa kang ditindakake siswa MA Salafiyah Kajen kanggo narik kawigatene masyarakat kang nonton? a. nggunakake cara aksi kostum unik kang digawe kanthi tema prajurit. b. nggunakake cara kang beda kanthi konsep unik kang digawe kanthi tema prajurit romawi lan monster. c. nggunakake cara kang beda kanthi konsep teater, aksi karnaval nyaritakake lelakon. Kostum unik digawe kanthi tema prajurit romawi lan monster. d. nggunakake cara teater, aksi karnaval lan nggawa prajurit romawi lan monster. 19. Kuwajiban kanggo generasi mudha marang kabudayan kang ana ing dhaerahe yakuwi… a. nguri-uri utawa nglestarekake supaya tetep ngrembaka. b. dianggep ora wigati mula ora perlu dianggep. c. kabudayan dudu tanggung jawabe generasi mudha nanging dadi tanggung jawabe pamarentah lan wong tuwa. d. Amarga ora njamani mula perlu ditinggalake. 20. Kepiye penggalihe Bupati Pati, Haryanto sawise mersani acara mau…. a. penggalihe rumangsa bombong utawa mongkok marang kreatifitas warga Pati kasebut. Pangandikane Bupati Pati “Kowe kudu bungah anane pagelaran kang dianakake warga masyarakat Kabupaten Pati.” Bupati Pati ngajab kreativitas kaya ngene kudu bisa terus tuwuh ngrembaka. b. penggalihe rumangsa bombong utawa mongkok marang kreatifitas warga Pati kasebut. Pangandikane Bupati Pati “Aja rumangsa bungah anane pagelaran kang dianakake warga Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 15
masyarakat Kabupaten Pati.” Bupati Pati ngajab kreativitas kaya ngene kudu bisa terus tuwuh ngrembaka. c. penggalihe rumangsa bombong utawa mongkok marang kreatifitas warga Pati kasebut. Pangandikane Bupati Pati “Aku rumangsa bungah anane pagelaran kang dianakake warga masyarakat Kabupaten Pati saben dina.” Bupati Pati ngajab kreativitas kaya ngene kudu bisa terus tuwuh ngrembaka. d. penggalihe rumangsa bombong utawa mongkok marang kreatifitas warga Pati kasebut. Pangandikane Bupati Pati “Aku rumangsa bungah anane pagelaran kang dianakake warga masyarakat Kabupaten Pati.” Bupati Pati ngajab kreativitas kaya ngene kudu bisa terus tuwuh ngrembaka. Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 16
REFLEKSI A. REFLEKSI MATERI 1. Wenehana tandha centhang (√) ing kothak “Ya” yen awakmu rumangsa wis bisa marang materi jumbuh karo pratelan kang ana. Wenehana tandha centhang (√) ing kothak “Ora” yen durung jumbuh. Saupama “Ora”, tulisen apa kang bakal kok lakokake sabanjure. 2. Isi pratelan kasebut kanthi blaka lan apa anane 3. Itungen sepira gunggunge pitakonan kang diwangsuli “Ya” Bunderi pratelan kang “Apik banget”, “Apik”, lan “Perlu didandani” jumbuh karo wangsulan “Ya” No Pratelan Iya Ora Kang Bakal Dilakokake 1 Aku wis mangerteni babagan karangan dheskripsi babagan pariwisata 2 Aku bisa medharake isine karangan dheskripsi kanthi nggunakake ragam krama 3 Aku wis mudheng paugeran karangan dheskripsi Aku bisa nggawe proyek awujud video kanthi topik 4 pariwisata/kewirausahaan Aku bisa nulis karangan dheskripsi topik 5 pariwisata/kewirausahaan Apik Banget : Yen wangsulan “Ya” ana 5 Apik : Yen wangsulan “Ya” ana 3 Prelu Didandani : Yen wangsulan “Ya” ana 2 B. REFLEKSI PROFIL PELAJAR PANCASILA 1. Coba golekana pethilan materi saka karangan dheskripsi Pasar Pekaulan Desa Gerit, Candhi Borobudur lan Pagelaran Wayang Klithik Ing Pundhen Mbah Soreng kang jumbuh karo profil pelajar pancasila 2. Banjur tulisen ana ing sajroning kolom ing ngisor iki! Pasar Pekaulan Candhi Pagelaran Wayang No Profil Pelajar Pancasila Desa Gerit Borobudur Klithik Ing Pundhen Mbah Soreng Beriman, bertakwa kepada 1 Tuhan YME, dan berakhlak mulia 2 Berkebinekaan global 3 Bergotong royong 4 Mandiri 5 Bernalar kritis 6 Kreatif Modul 1 Semester Genap MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Pati 17
Search
Read the Text Version
- 1 - 17
Pages: