Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelas XI

Buku Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelas XI

Published by Meryance Abi, 2023-08-02 05:41:30

Description: Buku Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kelas XI

Search

Read the Text Version

1 | B U K U P e n d i d i k a n P a n c a s i l a K e l a s XI S e m e s t e r 1 ( S a t u )

MODUL AJAR 1 IDENTITAS Sekolah : SMAK Santa Maria Malang Mata pelajaran : Pendidikan Pancasila Fase/kelas : F / XI Semester : 1 (satu) Tahun pelajaran : 2023/2024 Materi/tema/topik : Makna dan Hakikat Ideologi Alokasi waktu : 4JP A. Profile Pelajar Pancasila Dimensi Elemen Sub Elemen Makna dan Hakikat Ideologi Beriman, Bertakwa kepada Akhlak beragama, refleksi dan Tuhan Yang Maha Esa, dan tanggung jawab terhadap Berakhlak Mulia, Bergotong pengalaman kebhinekaan, royong, Berkebinekaan merefleksi dan mengevaluasi Global, serta Bernalar Kritis pemikirannya sendiri B. Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan Makna Ideologi 2. Mengidentifikasi Fungsi Ideologi 3. Menguraikan ciri - ciri ideologi terbuka 4. Membandingkan ideologi terbuka dan ideologi tertutup 5. Menguraikan batas - batas keterbukaan ideologi Pancasila 6. Menganalisis tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka Materi Ajar Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ideologi adalah kumpulan ide-ide dasar, gagasan, keyakinan dan kepercayaan yang bersifat sistematis sesuai dengan arah dan tujuan yang mau dicapai dalam kehidupan nasional sebuah bangsa dan negara. 1. Sebagai fungsi kognitif, hal ini menunjukan bahwa ideologi adalah pedoman dalam memahami serta menyelami segala hal yang terjadi didunia dengan keadaan alamnya secara keseluruhan. 2. Sebagai orientasi dasar, ideologi mempunyai fungsi sebagai dasar pemikiran yang menjadi jalan untuk melihat dan membuka wawasan untuk bisa menuntun seseorang untuk mencapai sebuah tujuan yang mulia. 3. Sebagai norma, didalam suatu kehidupan dibutuhkan adanya norma atau aturan yang bisa menjadi pedoman ataupun pegangan untuk menjaga kehidupan tetap dalam batas-batas aturan yang sudah disepakati bersama. 4. Sebagai pedoman, dalam penentuan jati diri memang seseorang memerlukan ideologi untuk ikutmembantunya. 5. Sebagai pendorong semangat, dengan mempunyai ideologi secara tak langsung akan memberikan seseorang suatu penyemangat yang akan mendorongnya menuju cita-cita yang di imipikan. 6. Sebagai sarana pendidikan, ideologi dapat menjadi alat untuk seseorang ataupun masyarakat 2 | B U K U P e n d i d i k a n P a n c a s i l a K e l a s XI S e m e s t e r 1 ( S a t u )

mendidik anak turunnya untuk lebih memahami, menghayati dan berperilaku sesuai makna yang terkandung di dalam sebuah ideologi yang di anut. Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Ciri-ciri ideologi terbuka, adalah:  merupakan kekayaan rohani, dan budaya masyarakat (falasafah). Jadi, bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan kesepakatan masyarakat;  tidak diciptakan oleh Negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri; ia adalah milik seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka;  isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali kembali falasafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.  tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggungjawab masyarakat, melainkan menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggungjawab sesuai dengan falsafah itu.  menghargai pluraritas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan agama. Perbedaan Ideologi Tertutup dan Terbuka Ideologi Tertutup Ideologi Terbuka Sistem pemikiran tertutup Sistem pemikiran terbuka Bersifat otoriter dan totaliter, negara menjadi Nilai yang diterapkan tidak bisa dipaksakan dari penguasa luar, tetapi harus sesuai nilai dan norma dari masyarakat sekitar Hasil dari kelompok untuk mengubah masyarakat Dasarnya tidak dari sebuah kelompok, melainkan musyawarah masyarakat Masyarakat dibebankan untuk melakukan Dinamis dan reformasi pengorbanan Tidak hanya berisi nilai dan norma, melainkan Tidak dibuat oleh negara, melainkan dari budaya juga tuntutan tertentu masyarakat Sifatnya memaksa Isinya tidak kaku, sehingga setiap generasi bisa menafsirkannya Masyarakat dituntut untuk memiliki kesetiaan Memerlukan hasil musyawarah dan konsensus masyarakat Sifatnya operasional dan terdiri dari tuntutan Sifatnya tidak operasional sebelum dijabarkan konkret yang keras dalam peraturan perundang-undangan Batas-batas Keterbukaan Ideologi Pancasila Pancasila merupakan ideologi yang bersifat dinamis dan mampu mencerminkan keterbukaan pemikiran. Hal ini menggambarkan bahwa Pancasila mampu menerima berbagai dinamika yang terjadi di Indonesia. Nilai-nilai Pancasila juga dapat dikembangkan sesuai prinsip hidup yang dianut bangsa Indonesia sekaligus mengikuti tuntutan perkembangan zaman. Fungsi Pancasila secara tersirat mampu memberikan pedoman untuk menuntun bangsa Indonesia agar menyadari situasi yang tengah dihadapinya. Seiring berkembangnya zaman, hal ini membuat ilmu pengetahuan semakin berkembang, sehingga melahirkan beragam transformasi baru di segala bidang. Teknologi yang semakin modern menyebabkan dunia semakin mengecil dan interdependensi di kalangan bangsa-bangsa semakin kuat. Dengan kata lain, pembangunan nasional tidak hanya bisa ditentukan dari faktor-faktor dalam negeri saja, melainkan juga oleh faktor luar negeri. Dengan adanya berbagai tantangan tersebut, maka Pancasila hadir sebagai solusi dengan cara tampil sebagai ideologi terbuka. Sebab ketertutupan hanya akan membawa Indonesia pada ketidakberkembangan. 3 | B U K U P e n d i d i k a n P a n c a s i l a K e l a s XI S e m e s t e r 1 ( S a t u )

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Keterbukaan Pancasila, yaitu Mempunyai nilai-nilai dasar yang berisi ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Pancasila dijadikan sebagai pedoman yang bersifat universal dan mengandung cita-cita luhur bangsa dan Negara. Mengandung nilai instrumental yang berisi kebijakan, sasaran, strategi, dan lembaga yang melaksanakannya. Mempunyai nilai praksis dari realisasi instrumental yang bersifat aktual dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan bernegara. Apakah Pancasila telah memenuhi syarat sebagai sebuah ideologi? Tentu saja sudah, karena Pancasila mengandung tiga dimensi berupa dimensi idealitas, dimensi realitas, dan dimensi fleksibilitas yang perlu dipahami oleh masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila memiliki batas-batas yang tidak boleh dilanggar. Batasan ini penting agar informasi, pendapat dan budaya yang berasal dari luar dapat diterima tanpa khawatir akan membahayakan kelestarian Pancasila. Batas-batas keterbukaan ideologi Pancasila, yakni: a. Stabilitas nasional yang dinamis; b. Larangan terhadap ideologi marxisme, lenninisme, dan komunisme; c. Pencegahan berkembangnya paham liberal; d. Larangan terhadap pandangan ekstrem yang meresahkan kehidupan masyarakat; e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus. Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka Kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia sekarang ini telah membawa berbagai perubahan bagi masyarakat. kemudahan untuk mengakses berbagai informasi tanpa batas dapat dilakukan dengan mudah, kejadian apapun di belahan bumi manapun dapat diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada yang membatasi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang berguna namun pengaruh negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang nyata terlihat adalah berkembangnya budaya asing atau budaya barat yang telah menjadi biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui dimana-mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berprilaku dan sebagainya. Kecanggihan teknologi dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang memberi pengaruh buruk, ketidak hati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai luhur bangsa. Pandemi korona juga turut andil dalam semakin pesatnya perkembangan teknologi. sebagian besar aktivitas dilakukan dengan teknologi seperti kegiatan belajar mengajar, pegawai atau pekerja swasta bahkan berbelanja untuk keperluan sehari-hari. Pancasila yang merupakan dasar Negara yang mengandung Nilai-nilai luhur yang harus melekat dan menjadi ciri bangsa Indonesia, harus mampu tercermin dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. 4 | B U K U P e n d i d i k a n P a n c a s i l a K e l a s XI S e m e s t e r 1 ( S a t u )

Pancasila merupakan pondasi, azas dan pandangan serta pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang yang mengatur tatanan kehidupan dan menjadi ciri bangsa yang dimiliki oleh rakyat Indonesia. Kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk memudahkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia sebagaimana yang tercantum pada alinea ke 4 pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia terutama generasi muda harus memahami, mempelajari dan menanamkan serta mempedomani nilai-nilai luhur pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain. Sejenak mari kita kembali mengenang nilai-nilai luhur dari sila-sila pancasila secara garis besar yang harus selalu terpatri dan menjadi pedoman hidup setiap rakyat Indonesia terutama generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan mengisi kelangsungan pembangunan dan kedamaian negeri tercinta ini agar ciri khas akhlak dan budi pekertinya selalu berada dalam koridor nilai luhur pancasila. Dalam prakteknya saat ini nilai pancasila di uji kekuatnnya oleh tantangan dalam era globalisasi seperti halnya dengan Amandemen UUD 45 yang sarat akan kontroversi,sedangkan pada elite reformasi hanya mempraktekkan budaya demokrasi liberal atas nama HAM. NKRI sebagai Negara hukum prakteknya justru menjadi menjadi Negara yang tidak menegakkan kebenaran, keadilan dan kerakyatan yang berdasrkan pancasila dan UUD 45. Prakteknya dalam budaya korupsi makin menggunung, mulai dari tingkat pusat samapai pada berbagai daerah. Kekayaan Negara yang di peruntukkan pada rakyatnya demi kesejahteraan malah di nikmati oleh elite reformasi. Demikian pula NKRI sebagai Negara hukum, keadilan dan supermasi hukum termasuk juga HAM belum bias di tegakkan. Pertanyaannya adalah apakah pancasila sebagai ideology pancasila sanggup mengahadapi tantangan di era globalisasi ini?? Jawabannya adalah sanggup seperti apa yang terterah di atas tersebut bahwa harus adanya suatu keyakinan yang di timbulkan dari nilai-nilai pancasila tersebut. Ada beberapa pendapat yang mengatakan harus di gantinya pancasila sebagai ideology pancasila tersebut, ini tidak mudah untuk di rubah dikarenakan pancasila merupakan peninggalan atau hasil piker dari para pendiri bangsa ini, sangat mewakili atau menjiwai seluruh budaya ataupun kepribadian dari para masyarakat yang ada dinegeri ini. Seperti yang kita lihat makin tahun nilai pancasila semakin luntur ini terbukti dengan adanya penyimpangan-peyimpangan, rasa percaya diri dari warga masyarakat pun semakin berkurang banyak dari kita semua yang tidak percaya akan pruduk buatan Negara sendiri tetapi malah merasah bangga terhadap buatan luar negeri, apalagi sekarang banyak kasus pengeklaimman atau pencurian yang di lakukan Negara tetangga tetapi tidak ada tindakan tegas dari pemerintah itu sendiri dan malah hanya melihat apa yang terjadi pada negaranya sendri di injak-injak oleh Negara lain hal tersebut sangat memalukan sekali dan merusak martabat Indonesia itu sendiri. Mulai sekarang kita harus meyakini nilai pancasila tersebut kita harus juga mempunyai kebanggan terhadap pancasila contoh Negara Indonesia adalah salah satu Negara yang menggunakan system demokrasi pancasila yang ada di dunia ini dan Negara-nagara lain sudah mengakui hal tersebut, kita juga tanamkan rasa percaya diri dan keyakianan pada pada para penerus kita kelak yang diharapkan menjadi kebanggaan dari Negara ini, atau dengan tindakan pemerintah dengan cara di adakan kurikulum khusus untuk memupuk dan menambahkan nilai pancasia pada generasi muda kelak menjadikan Negara Indonesia menjadi garuda yang terbang tinggi setinggi langit. 5 | B U K U P e n d i d i k a n P a n c a s i l a K e l a s XI S e m e s t e r 1 ( S a t u )


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook