editorial SBE PW IAN DNU sekalipun, tapi tidak mau ter- jebak dalam aturan-aturan baku. Ini P erjalanan organ- menimba kesadaran tempat men- kami akan identitas, gasah kreati- isasi pemuda adat, akan wilayah adat fitas pemuda BPAN, masih seumur atau singkatnya atas adat dalam jagung. Banyak hal hak-hak Masyarakat bersikap yang masih harus Adat. secara tertu- dipelajari termasuk lis yang menjadi kebanggaan tersendiri, yang perihal pentingnya Atas dasar itulah, menjadi kesukaan tersendiri, yang menjadi media publikasi yang kami memutus- alat dukung perjuangan. bermanfaat untuk kan untuk mencetak semua. majalah sendiri Lewat majalah ini, kami ingin merawat pen- yang kami namakan getahuan-pengetahuan leluhur dan juga pen- Sewindu BPAN atau PEMUDA ADAT. Nama galaman-pengalaman kami sebagai generasi delapan tahun masih ini merangkum tidak penerus Masyarakat Adat. sangat jauh dari kata hanya dipandag matang. dari sisi usia yang Ini adalah nomor perdana kami. Saya ber- melekat, tapi juga syukur majalah ini bisa terbit dan dibaca Perlahan tapi gerakan yang men- siapa pun yang tertarik mengenal dan berke- pasti kami terus giringinya. Ambil nalan dengan BPAN. Kekurangan nomor belajar berorgan- contoh gerakan perdana ini ada di sana-sini, tapi semangat isasi. Berbagai hal pulang kampung kami juga melampaui itu dan ada di sana- yang telah kami yang menjadi ruh sini pula. kerjakan selama utama organisasi ini delapan tahun tera- tercipta, yaitu untuk Saya berharap majalah PEMUDA ADAT khir memang belum- menjaga, menga- perdana ini akan mendapat respons atau kri- lah menghasil- wal bahkan merebut tikan dan masukan untuk perbaikan di edisi- kan apa-apa. Tapi wilayah adat atau edisi berikutnya. kami sadar bahwa hak-hak Masyarakat Salam pemuda adat, bangkit bersatu sekecil apa pun tin- Adat dari pihak lain bergerak mengurus wilayah adat. dakan dalam kurun yang selama puluhan waktu singkat terse- tahun lebih mem- but tentu sangat ber- perdaya Masyarakat manfaat, setidaknya Adat. JAKOB SIRINGORINGO menjadi pembawa kami mempersiap- Bagi kami, majalah Pjs Ketua Umum BPAN kan diri menjadi ini menjadi ajang dewasa berorgan- mengadu gagasan, isasi, khususnya sederhana atau rumit 2 PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020
Penanggung Jawab DAFTAR ISI Pjs Ketua Umum BPAN fokus Jakob Siringoringo 4Gerakan Pemuda Adat Pemimpin Redaksi/Redaktur Kembali Ke Kampung Kalfein Wuisan 8 Mengapa Undang-Undang Penulis Masyarakat Adat Penting Bagi Pemuda Adat Muniarsih D. Liun Rangka Indah Pratiwi dialektika Katarina Megawati Apatis, Milenial Kota Marolop Manalu Lasron Sinurat 1 2Tapi Akhirnya Kembali Ke Kampung Engga Z Sangian 1 4 Pemuda Adat Kynan Tegar Kalfein Wuisan Pewaris Mocoan Lontar Yusup Banyuwangi Jakob Siringoringo Katarina: Men-diri sebagai BPAN 1 6 Grafis & Layout s eko la h a d at Kalfein Wuisan Sekolah Alamat Redaksi Jalan Tebet TImur Dalam Raya, 1 8Adat No.11A, Tebet, Jakarta Selatan, 12820 r epo rtas e Telp: 0811102716 24Workshop Kampanye Media Sosial Pemuda Adat Platform Media Sosial tetua Fanpage FB: Barisan Pemuda Adat Nusantara 2 6Nai Sinta Instagram: barisan_pemuda_adat_nusantara Sibarani Twitter: @BPANusantara Youtube: Pemuda Adat foto 34 Email:[email protected] Website: www.bpan.aman.or.id k u lt u r a l 2 8Kawasaran Minahasa: Antara Ritual dan Seni Pertunjukan sas t r a m asya r a k at a d at Perihei 32 PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 3
fokus KEMBALI KE KAMPUNG GERAKAN PEMUDA ADAT kesamaan satu sama lain di seluruh nusantara. Mirip dengan JAKOB SIRINGORINGO latar belakang pemersatu seluruh rakyat nusantara dimasa kolo- Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) nial, ada rasa senasib sepenang- hadir menjadi salah satu tonggak penting gungan. Perusahaan sawit mer- dalam gerakan sosial di Indonesia. atakan hutan lebat dan meng- gantinya menjadi perkebunan Sebagai gerakan yang memiliki visi generasi muda adat monokultur di Kalimantan dan bangkit bersatu bergerak mengurus wilayah adat, BPAN ber- Sumatera, perusahaan tambang fokus pada isu-isu Masyarakat Adat, walaupun sebagai gen- mengeruk perut bumi di Papua, erasi muda, pemuda adat juga berjejaring dengan kelompok Kalimantan, Sulawesi dll., perusa- lain yang bergerak di isu-isu lainnya. haan bubur kertas lagi-lagi mer- Gerakan ini awalnya bermunculan di komunitas-komuni- ampas hutan adat dan dijadikan tas adat umumnya di komunitas adat yang sedang konflik, homogen. Meskipun berbeda-beda seperti di komunitas adat Rakyat Penunggu, Sumatera Utara. perusahaan dan jenis investa- Di sana terdapat Barisan Pemuda Adat (BPA) yang umumnya sinya, kesimpulannya masa depan menjadi motor penggerak di lapangan melawan para perampas Masyarakat Adat khususnya lahan. Mereka menjadi garda terdepan menghadang perampas pemuda adat dihancurkan secara wilayah adat mereka yang dikuasai PTPN II. sistematis. Di tempat lain, para pemuda adat juga sangat aktif Para pemuda adat sadar memperjuangkan hak-haknya sebagai Masyarakat Adat. Para dan melihat bahwa semua itu pemuda adat Maluku Utara yang berhadapan dengan tambang, harus dilawan. Lahirlah gerakan- pemuda adat di Sulawesi Selatan, Kalimantan yang berh- gerakan pemuda adat dengan di adapan dengan perkebunan sawit, tambang, pemuda adat komunitas-komunitas adat. Bengkulu, Tano Batak, Sulawesi Tengah dan lain-lain semua Lantas gerakan anak-anak muda sama-sama bergerak menjaga wilayah adatnya. ini dipersatukan. Pada 2012, Berdasarkan situasi itu ternyata para pemuda adat memiliki AMAN mengumpulkan para 4 PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 pemimpin-pemimpin pemuda
adat ini di Curuq Nangka, Bogor, Jawa Barat. Simon membawa isu gerakan pemuda adat di Berlangsunglah apa yang disebut dengan Indonesia ke manca negara. Ia memperkenal- Jambore Nasional Pemuda Adat (kelak menjadi kan gerakan baru ini, khususnya dalam forum- Jambore Nasional Pertama). Pendeknya, forum internasional tentang isu-isu Masyarakat jambore tersebut bertujuan menjalin dan men- Adat seperti dalam Forum Permanen PBB ghubungkan seluruh simpul gerakan pemuda untuk Isu-isu Masyarakat Adat atau United adat yang telah berlangsung di wilayah-wilayah Nation Permanent Forum on Indigenous adat. Issues (UNPFII). selain itu, ia juga memban- Kelak jambore tersebut menjadi gun jaringan pemuda adat se-Asia Pasifik atau titik pemersatu. Barisan tersebut sepakat dikenal dengan Asia Indigenous Young Peoples mendeklarasikan sebuah wadah bersama para Network (AIYPN). pemuda adat senusantara. Adapun inspirasi Tidak hanya di luar negeri, Simon juga nama organisasi ini kelak adalah BPA Rakyat sudah membentuk 8 pengurus wilayah, 1 pen- Penunggu, lantas ditambahkan Nusantara gurus daerah dan 97 anggota BPAN. sebagai pengikat gerakan ini tidak lagi hanya Periode Simon berakhir pada 2015. Jambore di Rakyat Penunggu atau Maluku Utara atau Nasional II berlangsung. Selain mendiskusikan daerah lainnya, tapi menyeluruh kepulauan program kerja, rekomendasi/resolusi, hasil ter- Indonesia. penting dari pertemuan pengambilan keputusan Maka tepat pada 29 Januari 2012, tertinggi ini yaitu estafet Ketua Umum BPAN Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) dilanjutkan oleh Jhontoni Tarihoran. dideklarasikan. Jhontoni adalah pemuda adat Batak Adapun Ketua Umum Pertama BPAN Toba yang juga menjadi salah seorang adalah Simon Pabaras. Ia berasal dari yang terlibat ketika Masyarakat Adat Batak Kalimantan Barat. Ayahnya adalah salah satu mendeklarasikan AMAN Wilayah Tano Batak deklarator AMAN pada tahun 1999. pada 2011. Ia bersama para pemuda adat di Simon memegang tampuk kepemimpinan BPAN kampungnya telah bergerak melawan perusa- periode 2012-2015. periode kepengurusan haan bubur kertas: PT. TPL, Tbk. BPAN sebagaimana tertuang dalam Statuta Pada masanya, kepengurusan BPAN di atau Anggaran Dasarnya adalah tiga (3) tahun. tingkat wilayah dan daerah terus bertambah. Para Pemuda Adat dalam Jambore Nasional I BPAN Setidaknya terdapat 18 Pengurus Wilayah dan 36 Pengurus Daerah serta beberapa Pengurus Kampung. Persebaran BPAN semakin melebar. Gerakan ini terus tumbuh. Selain bertambahnya kepen- gurusan, Jhontoni juga telah membawa perubahan-peruba- han seperti dalam hal peningkatan kapa- sitas. Berturut-turut PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 5
sejak 2014-2016, BPAN dengan dukun- dimana istilah kembali ke kampung atau gan lembaga mitra seperti LifeMosaic gerakan pulang kampung sangat keras ter- dan Samdhana Institute telah menggelar dengar. Para pemuda adat pelan-pelan Pelatihan Kepemimpinan Generasi Penerus. meningkatkan kesadarannya tentang ber- Para peserta pelatihan ini kembali kampung makna dan berharganya wilayah adat. Tidak dan membuat inisiatif-inisiatif menarik hanya sebagai ikatan identitas, walau ini untuk mendorong semakin kuatnya gerakan adalah satu kesatuan yang mengikat, tapi pemuda adat. Salah satu inisiatif yang kini juga perihal prospek masa depan, khusus- digandrungi anak-anak muda adalah pem- nya di bidang ekonomi. bentukan sekolah adat. Sampai saat ini pun gaung kembali ke Modesta Wisa, Pemuda Adat Kanaytn, kampung terus bergema. Anak-anak muda pertama kali menjejakkan impiannya mem- rindu dan semakin tergiur pulang kampung, bentuk sekolah adat. Sekolah adat ini berdiri karena mereka sadar di sanalah akar pada 24 Februari 2016. Ia, tak disangka, mereka, di kampunglah identitas mereka. menjadi titik api bagi persebaran sekolah- Sebagaimana filosofi atau pengetahuan sekolah adat di seluruh nusantara. Menurut Masyarakat Adat bilang ‘sejauh mana pun data Yayasan Pendidikan Masyarakat Adat kau melangkah, kau akan kembali juga ke Nusantara (YP-MAN) jumlah sekolah adat akar’. Sampai saat ini juga, dengan segenap di seluruh nusantara saat ini sudah menca- inisiatif tersebut, gerakan pemuda adat pai 53. Ini adalah salah satu gerakan yang masih terus menghadapi persoalan seperti pergerekannya sangat cepat bertumbuh. perampasan wilayah adat. Dalam aspek Jhontoni termasuk penggerak pendidikan hukum, seiring dengan belum disahkan- adat. nya RUU Masyarakat Adat, dampaknya juga Gerakan pemuda adat yang terkristal sangat dirasakan pemuda adat. bersama BPAN kian menunjukkan eksis- Kebijakan pembangunan selalu masih tensinya. Periode 2015-2018 adalah masa menjadi tantangan. Para pemuda adat yang 6 PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020
Para Pemuda Adat asal Minahasa sedang menggarap kebun jauh dari identitasnya, artinya tidak menge- wilayah dan daerah maupun kampung terus nal adat-istiadatnya, budayanya bahkan malu berjalan. Keyakinan bahwa masa depan ada berbahasa daerah misalnya adalah korban- di tangan pemuda, siapa pun pemimpinnya, korban pembangunan. Mereka tidak memiliki itulah yang terpenting dan terutama penentu- kepercayaan diri. Identitas pemuda adat yang nya adalah mereka yang tinggal di komunitas terlanjur dihubung-hubungkan orang kota adat. dengan istilah kampungan atau ketinggalan Ruh gerakan ada di wilayah adat itu zaman menjadi pukulan telak bagi pemuda sendiri. Sekalipun pengurus setingkat nasi- untuk tegak berdiri. onal sedikit melambat, namun gerakan di Tantangan seperti ini berdampak pada lapangan jalan terus. Seperti dijelaskan enggan untuk melawan pihak ketiga yang di awal kalau gerakan pemuda adat jauh merampas hak-hak Masyarakat Adat. Bahkan sebelum kepengurusan nasional ada, sudah lewat bahasa pengharapan seperti istilah lebih dulu bekerja dan berjuang di wilayah pembangunan, perusahaan yang datang ber- atau daerah masing-masing. *** investasi, tentu saja setelah merusak wilayah adat, malah didukung. Karena itu gerakan pulang kampung ala BPAN pada dasarnya untuk menghentikan pembodohan sedemikian rupa sekaligus berbalik mengusir pihak ketiga yang telah seenaknya menambang, meng- HTI-kan dan meng-HGU-kan wilayah adat. Seperti disinggung sebelumnya, BPAN terus beregenerasi. Selesai kepengurusan Jhontoni, Jambore Nasional III di Kampung Muser, Muara Samu, Paser, Kaltim meman- datkan Moh Jumri sebagai Ketua Umum periode 2018-2021. Namun kali ini, kepe- mimpinan nasional BPAN agak melambat. Meskipun demikian, gerakan pemuda adat yang sudah mengakar di kepengurusan PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 7
fokus M E N G A PA UNDANG-UNDANG ?M ASYA R A KAT A DAT PENTING BAGI PEMUDA ADAT JAKOB SIRINGORINGO Wilayah Kehidupan Seko Bagaimana pemuda adat memandang pentingnya RUU Masyarakat Adat? Di sisi mana pemuda adat menjadi sangat penting di RUU ini? Apa yang bisa dilakukan pemuda adat untuk turut serta mendorong percepatan pengesahan RUU ini? Dari ketinggian, di tepi jalan, Matio di Tano bertemu dengan warga Masyarakat Adat Matio Batak saya memandang hamparan bidang tanah yang mayoritas bermarga Siagian. Kepada saya, menghijau seragam. Pohon-pohon eukalip- mereka bercerita ppanjang soal proses lahan/ tus tumbuh serasi menutupi bidang bukit meng- tanah atau secara keseluruhan wilayah adat ganti hutan atau rimba raya sebelumnya serta mereka dikuasai perusahaan. mengelilingi sebuah perkampungan sederhana. Mereka adalah contoh Masyarakat Adat yang Saya menatap dari kejauhan rerimbunan euka- sedang berkonflik dengan perusahaan dan juga liptus bahan dasar pembuatan bubur kertas PT dengan dirinya sendiri terkait identitas yang Toba Pulp Lestari, Tbk milik taipan Soekanto sudah menahun hilang. Saya semakin menge- Ta n o t o . tahui bahwa persoalan ini tidak hanya terdapat di Tano Batak atau di Sumatera Utara. Anggota- Dalam hati bertanya-tanya ke mana pohon- anggota AMAN yang tersebar di hampir seluruh pohon tua seperti beringin, enau, dll? Binatang nusantara mengalami hal serupa dengan ragam hutan juga seperti harimau, monyet, ular, persoalan atau kebijakan. beruang dll tidak ditemukan lagi di sana. Meskipun beragam tantangan yang dihadapi, Itulah pengalaman mula-mula saya (2014) tetapi setelah dipikir-pikir terdapat satu poin saat menjadi staf di Aliansi Masyarakat Adat kesamaan atau benang merahnya--kalau istilah Nusantara Wilayah Tano Batak (AMAN Tano akademisnya, yaitu musnahnya identitas diri Batak) bersama komunitas adat Matio. Saya sebagai Masyarakat Adat. 8 PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020
Seperti diketahui, nusantara Proses ini semakin dikukuhkan Orang-orangtua yang sayang pernah dijajah oleh kelompok- pemerintah republik. Seiring kepada anaknya, tanpa dis- kelompok penghisap. Yang warga Masyarakat Adat sudah adari telah mengajari dan paling umum dikenal yaitu menjadi warga negara, pemer- menyuruh anak-anaknya untuk penjajah dari Eropa. Masa intah mengeluarkan kebijakan- tidak menjadi orang kampung. penjajah ini kemudian bera- kebijakan yang merugikan Para pemuda adat disusupi khir, tapi sifat penghisapannya Masyarakat Adat yang dibung- informasi yang menjengkelkan Pemuda Adat bebas berekspresi, memainkan Egrang dilanjutkan pemerintah repub- kus dengan berbagai istilah tentang kampung halaman- lik terutama dimasa orde baru pembangunan. nya. Terutama pada pemuda yang diktator di era modern adat yang bersekolah sejak nusantara. Pendeknya, Masyarakat tingkat dasar hingga setida- Adat kehilangan identitas- knya tingkat menengah atas. Penjajahan ini dimulai nya bahkan menegasikannya Berbeda halnya dengan anak dengan mengaburkan hingga membuat orang-orang yang sama sekali tidak menge- sejarah Masyarakat Adat. di kampung berpikir untuk cap pendidikan formal, ling- Mereka membuat Masyarakat mencari mata pencahariannya kungan sudah memasrah- Adat melupakan identitas- di luar kampung halaman. kannya tinggal di kampung nya. Dengan berbagai kebi- sebagai petani dengan tradisi jakan termasuk yang diang- Akhirnya, para pemuda adat saling merendahkan yang gap membawa terang seperti pergi merantau. Merantau dihidupi kemudian. pendidikan (ala Barat), penja- bukan karena itu adalah suatu jah mengendalikan Masyarakat tradisi, melainkan karena Setelah bertemu dan berdikusi Adat dengan memutus ada sistem yang mengubah tentang hak-hak Masyarakat keterhubungannya dengan cara berpikir orang-orang Adat Matio, saya menemukan leluhurnya, tanahnya, lautnya di kampung bahwa tinggal sulitnya mencari pemuda adat dan pulaunya. Singkatnya di kampung akan stagnan, untuk sama-sama bergerak dengan wilayah adatnya. miskin, tertinggal atau susah mengurus kampungnya. maju. PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 9
Pemuda Adat Bangga Berbudaya - Nuaea pulau telah dirampas. Dengan demikian, tidak ada yang disebut Masyarakat Adat. Akibatnya, kampung halaman yang meru- Tidak mengenali diri sendiri malah mene- pakan warisan leluhur diintervensi orang lain. gasi dan membencinya ditambah lagi doktri- Berbagai kelompok pendatang melanjutkan nasi berkaitan dengan keyakinan kian menam- penjajahan yang dirintis Belanda dan teman- bah kuatnya pandangan bahwa tidak ada temannya. Mereka di antaranya adalah pemer- Masyarakat Adat. Misalnya di tanah Batak, intah melalui Kementerian Kehutanan (KLHK) pemerintah setempat bilang bahwa tidak ada dan perusahaan destruktif. Masyarakat Adat, walaupun si petugas pemer- intah itu masih dengan bangganya mengena- Dalam konteks pembangunan, pemerintah kan marga melekat di belakang namanya. menghadirkan perusahaan-perusahaan besar untuk beroperasi di wilayah-wilayah adat yang Gerakan Masyarakat Adat secara sepihak telah diklaim sebagai kawasan hutan. Masing-masing sesuai dengan jenis- Gerakan Masyarakat Adat adalah salah satu nya, perusahaan menghancurkan wilayah- gerakan sosial baru yang berfokus memper- wilayah adat menjadi perkebunan, misalnya juangkan hak-haknya. Serupa dengan kelom- menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI), perke- pok tertindas lainnya macam buruh, kaum bunan eukaliptus, sawit dll. miskin kota, petani dll, gerakan Masyarakat Adat bangkit menyadari jati dirinya yang Ketika penghancuran hutan, rimba, perladan- sangat bernilai dan berkorelasi dengan kepas- gan dan sebagainya berlangsung dan yang tian masa depannya. melawan tinggal orangtua, di situlah merasa ringan memuluskan niatnya. Sebab para Kini gerakan Masyarakat Adat di Indonesia pemuda adat telah lebih dahulu “diungsikan” telah berlangsung selama 20 tahun lebih ke kota agar pemikiran bahkan perlawanan seiring dengan dideklarasikannya Aliansi sengit berkurang. Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) sejak 17 Maret 1999 di Jakarta. Gerakan sosial baru ini Sejak itulah identitas Masyarakat Adat yang bergerak dalam bidang budaya hingga advo- tersisa yang juga identitas pemuda adat kasi. Dari serangkaian perjalanan gerakan, dimusnahkan. Semakin kukuh perusahaan salah satu tuntutan pamungkas Masyarakat mengeruk keuntungan dari wilayah-wilayah Adat di Indonesia adalah pengakuan. adat, sejak saat itu pulalah dorongan pandan- gan terhadap anak-anak muda muncul agar Di sinilah, Masyarakat Adat melalui AMAN pemuda adat bertahan di perantauan, tidak mengkaji, meneliti dan menyusun sebuah perlu lagi pulang, kecuali saat hari-hari raya, draft produk hukum sebagai solusi yang dita- dan carilah keberuntungan di kota. Tinggallah warkan. Masyarakat Adat berunjukrasa atau di kota sebagai orang maju. Harumkanlah protes atau turun ke jalan, tapi pemerintah kampung di perantauan. sering berdalih mana solusinya. Ada usul? Identitas telah hilang, sebab tanah, laut atau Menjawab pertanyaan retoris tersebut, Masyarakat Adat lantas menyusun Rancangan Undang Undang Masyarakat Adat. RUU Masyarakat Adat berisi pasal-pasal tentang nasib Masyarakat Adat termasuk di 10 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
dalamnya pemuda adat. Pemuda adat adalah ke kampung menjadi salah satu langkah penting generasi penerus Masyarakat Adat yang akan yang diambil BPAN untuk menggerakkan para mewariskan identitas atau penanda-penanda pemuda adat. khasnya sebagai Masyarkat Adat bahkan ter- Gerakan kembali ke kampung adalah upaya masuk kekayaan alam yang menjadi modal memastikan anak-anak muda adat bertindak, penghidupannya. beraksi dengan caranya sendiri sebagaimana yang mereka suka, mereka nikmati tapi juga Tidak hanya itu, RUU Masyarakat Adat bertu- tidak lupa bergerak mengorganisir diri mengam- juan untuk mengembalikan keutuhan, kedaulatan panyekan betapa mendesaknya RUU Masyarakat Masyarakat Adat sebagai manusia nusantara. Adat disahkan segera. Gerakan Masyarakat Adat berjuang dalam Dengan disahkannya RUU Masyarakat Adat, banyak strategi, salah satunya lewat hukum. saya bermimpi kembali menatap Matio dari ket- Hukum dalam hal ini yaitu pengakuan. Di sinilah inggian dan melihat bahwa di sana sudah rimbun AMAN mendorong RUU Masyarakat Adat agar hutan, binatang hutan datang lagi melengkapi segera disahkan. Sebab lewat UU Masyarakat lingkaran ekosistem kehidupan dan tentu saja Adat kampung-kampung akan kembali lestari Masyarakat Adat Matio hidup bahagia dengan dan juga sebagai kepastian hukum menegakkan identitas Bataknya yang sangat kental. Demikian identitas sebagai Masyarakat Adat dan pastinya juga komunitas-komunitas adat lain di seluruh hidup berkecukupan mengelola SDA yang ada di nusantara.*** wilayah adat. Kemandirian Pemuda Adat - Kemah Belajar Pemuda Adat sebagai bagian dari Masyarakat Sama-sama Adat tentu menjadi salah satu pihak yang mendapat keuntungan di mana masa depan mereka akan semakin cerah atas kemerdekaan- nya mengatur dirinya sendiri sesuai dengan kebutuhan dan berbasis pengetahuan yang ber- praktik sejak masa leluhur, jauh sebelum kolo- nialisme menghapus kearifan-kearifan Masyrakat Adat (good practices). Pemuda adat adalah salah satu kelompok terde- pan yang akan diuntungkan RUU ini jika disah- kan. Masa depan kitalah yang dipertarungkan lewat RUU ini. Karena itu, pemuda adat harus mendesak pemerintah dan pemerintah daerah agar Pemerintah dan DPR segera mengesahkan RUU ini menjadi UU. Para pemuda adat sebagai garda terdepan gerakan Masyarakat Adat sangat berkewa- jiban melakukan aksi apa pun untuk mende- sak pemerintah agar segera mengesahkan RUU Masyarakat Adat. Sekarang, gerakan kembali PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 11
dialektika A PAT I S,M I L E N I A L KO TA TA P I A K H I R N YA KEMBALI KE KAMPUNG Murniasih D. Liun Rangka Pada awal bergabung di BPAN, saya ditawarkan untuk bergabung di AMAN Daerah Palangkaraya oleh Ketua BPH Daerah Agus Susanto yang kebetulan beliau satu komunitas dengan saya di kampung Kereng Bangkirai. Beliau meminta saya untuk 28 Juli 2013. Lalu saya mulai membantu dibagian keuan- aktif mengikuti berbagai keg- mengurus kampung mereka; mencoba bagaimana caranya gan pada saat itu. Setelah iatan AMAN dan BPAN, salah untuk bisa membuat sekolah adat di kampung; mencoba menulis- beberapa bulan berjalan satunya adalah tentang sosial- kan tentang sejarah kampung; mendokumentasikan pening- saya dibawa berkunjung ke isasi dan tindak lanjut Putusan galan leluhur yang masih ada; belajar tentang adat dan budaya; sekretariat AMAN Wilayah MK 35 tentang Pengakuan mengetahui betapa penting- nya menjaga hutan karena hutan Kalimantan Tengah. Pada terhadap Wilayah Adat yang adalah sumber kehidupan yang menyediakan segala kebutuhan saat itulah saya diberitahu- populer dikenal lewat Hutan Masyarakat Adat (mini market- nya Masyarakat Adat); bisa mem- kan bahwa AMAN memiliki Adat Bukan Lagi Hutan perkenalkan permainan tradis- ional yang hampir hilang dan Organisasi sayap yaitu BPAN Negara. Setelahnya kemu- dengan bangga bisa menggu- nakan produk lokal hasil keraji- dan pengurus wilayahnya baru dian saya membantu Ketua PW nan perempuan-perempuan adat dari setiap komunitas dan tidak saja dibentuk. Terpilih menjadi BPAN Kalteng untuk memben- kehilangan identitas tentunya lebih mencintai bahasa daerah ketua pengurus wilayahnya tuk pengurus daerah dan koor- lagi. Kemudian saya bisa tahu saat itu adalah Kesiadi Antang. dinator kampung (korkam) dis- yang dulunya sama sekali tidak saya mengerti apa itu perger- Mereka menjelaskan tentang etiap kabupaten dan komunitas akan dan perjuangan tentang apa itu BPAN, visi dan misinya AMAN. dan saya pun mulai tertarik Pengalaman saya sejak hingga kemudian memutus- bergabung menjadi anggota kan untuk bergabung menjadi BPAN hingga saat ini ada suka anggota BPAN untuk ikut serta dan dukanya. memperjuangkan hak-hak Sukanya yaitu sampai saat Masyarakat Adat, kebuday- ini saya masih begitu berse- aan, adat istiadat, dan keari- mangat karena saya masih fan lokal. bisa terus untuk belajar Setelah beberapa banyak hal misalnya berdis- bulan bergabung, saya lang- kusi bagaimana jika Pemuda sung dilantik menjadi Ketua Adat berpikir untuk pulang BPAN Kota Palangkaraya pada kampung, membangun, dan 12 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
Anak-anak Sungai Utik. Fot o : K y n a n Te g a r hak-hak Masyarakat Adat; wilayah namun tidak terpikirkan akan saya dapatkan lagi cerita-cerita adat yang dirampas perusahaan, perjuangan para peladang dan banyak hutan dan kehidupan yang kampung yang dulunya saya tidak masih begitu banyaknya persoalan tentang Masyarakat Adat sampai akan hilang dan saya tidak pernah tahu, sekarang menjadi tahu walau sekarang. Saya bisa mengetahui memikirkan bagaimana dampak tidak semuanya karena masih beberapa perbedaan adat dan budaya dari kampung yang satu dari penebangan hutan yang ber- banyak lagi yang harus digali. dan yang lainnya khususnya di Kalimantan Tengah. Kemudian lebihan membuka lahan untuk Terakhir, dukanya yang yang dulunya saya sangat tidak peduli dan saya pikir tidak terlalu perkebunan sawit yang dilakukan saya rasakan adalah ketika dari penting untuk mengetahui tentang adat, budaya, sejarah kampung, oleh perusahaan. teman-teman seperjuangan yang bahasa daerah, pentingnya hutan dan peninggalan leluhur, saya jadi Namun sejak saya ber- sudah tidak bisa lagi bergabung mengerti bahwa itu semua san- gatlah penting dan memang harus gabung menjadi anggota BPAN dalam organisasi dikarenakan ada dijaga. Mungkin dulu yang banyak hal yang membuat pemiki- kepentingan pribadi dari mas- membuat saya tidak peduli dan tidak mau tahu, dikarenakan faktor ran saya terbuka dari yang tidak ing-masing individu dan kami pun saya sejak kecil tinggal di kota dan selalu memikirkan tentang begitu peduli menjadi sangat harus memahami dan mener- kehidupan yang maju, modern, pembangunan yang luar biasa peduli, apalagi disaat saya ima keadaan ini karena itu adalah mendapat kesempatan mengikuti sebuah pilihan hidup. Kesulitan pelatihan pendokumentasian men- yang kami hadapi kemudian elusuri jejak leluhur. adalah mulai sulitnya untuk men- Saya merasa sangat gajak pemuda-pemudi zaman sek- senang karena saya bisa belajar arang untuk ikut dalam pergerakan sesuatu yang baru dan saat ini dikarenakan sangat kecilnya pulang dari pelatihan saya lang- kepedulian dan kecintaan mereka sung berfikir untuk pulang pada adat budaya mereka sendiri kampung mencari tahu sejarah yang padahal itu adalah bagian kampung dan mendokumen- dari diri mereka turun-menurun tasikannya. Itu membuat saya dari leluhur mereka. senang karena saat dikampung *** begitu banyak pengetahuan yang PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 13
dialektika Pemuda Adat belajar Mocoan Lontar kepada tetua adat (Sumber Foto: Galeri MLY) P E M U D A A D AT G enerasi muda saat ini Budaya dan tradisi yang ada dikalangan Masyarakat PEWARIS MOCOAN LONTAR YUSUP yang biasa disebut gen- Adat Osing misalnya, BANYUWANGI erasi millenial sering- sangat beragam budaya Indah Pratiwi kali lalai terhadap budaya dan tradisi yang ada di tradisi aslinya dan mereka wilayah Osing, membuat memilih untuk meninggal- generasi pemuda mempu- kannya. Budaya tradisi dari nyai pilihan yaitu, memilih tempat lahirnya sendiri untuk melestarikan atau menjadi asing dikalangan justru meninggalkan. pemuda saat ini. Mereka Ragam budaya dan tradisi cenderung malu untuk di Osing antara lain; tarian, mengakui ataupun menjadi nyanyian, musik, seni rupa, bagian dari pelestari pembacaan lontar (Mocoan budaya tradisi. Masuknya Lontar), dan lainnya. western cultures yang Sebagai contoh budaya dipandang sebagai budaya yang masih asing dikalan- yang asyik, modern, dan gan pemuda adat Osing kekinian, membuat gen- yaitu pembacaan Lontar. erasi muda lebih mudah untuk memilih dan Pembacaan Lontar di menerimanya. Masyarakat Adat Osing disebut dengan Mocoan 14 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
Lontar Yusup Banyuwangi, tradisi yang waktu penerus dari Mocoan Lontar Yusup dilakukan Masyarakat Adat Osing yang Banyuwangi berubah dan beragam. Mulai berupa pembacaan teks naskah kuno yang dari generasi pemuda, baik laki-laki maupun bercerita tentang kisah Nabi Yusuf yang perempuan, yang berusia 17-35 tahun. ditulis dengan aksara pegon (Arab) dan ditembangkan (nyanyikan) dalam beberapa Penerus Mocoan Lontar Yusup saat ini lebih pupuh. Mocoan Lontar Yusup Banyuwangi cenderung muncul dari kalangan pemuda. biasanya digunakan Masyarakat Adat Osing Mereka mulai terbuka untuk belajar kepada untuk kegiatan ritual adat, pernikahan, tetua-tetua adat. Pemuda dianggap sebagai khitanan, kelahiran ataupun selamatan desa. salah satu penerus, pelestari, dan pewaris Mocoan Lontar Yusup. Mocoan Lontar Yusup di acara pernikahan (Sumber Foto: Anasrullah) Mocoan Lontar Yusup Banyuwangi dikalan- Pembelajaran Mocoan Lontar tidak hanya gan Masyarakat Adat Osing khususnya berbicara tentang belajar membaca teks pemuda adat, masih sangat asing. Pemuda pegon dan cara penembangan (nyanyian) saat ini hanya menjadi pendengar, bahkan saja, namun ada banyak sekali yang harus mungkin tidak mengetahui makna dari pemb- dipelajari. Misalnya, tata cara pembacaan acaan Lontar Yusup dan cara membacanya. saat ritual adat, makna atau arti dari Lontar Khususnya kalangan pemuda perempuan, Yusup dan lain sebagainya. Hal ini menjadi pembacaan Lontar Yusup Banyuwangi diang- satu hal yang sangat menarik dikalangan gap sebagai ritual yang tidak mungkin bisa pemuda. Mereka mulai ikut serta dalam diikuti, karena yang diketahui Mocoan Mocoan Lontar Yusup saat ini. Lontar Yusup hanya bisa dilakukan oleh golongan laki-laki, yang berusia diatas *** 40-70 tahun. Namun dengan berjalannya PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 15
dialektika K ATA R I N A : MEN-DIRI SEBAGAI BPAN Katarina Megawati Nama saya Katarina Megawati, biasa di panggil Duabelas, Jambi. Pengalaman Rhina atau Enho, saya berasal dari Kalimantan yang sangat luar biasa saya Utara. rasakan di sana tinggal bersama orang-orang Suku Anak Dalam Pada awalnya saya tidak men- Wilayah BPAN Kaltara. Saya yang pada kenyataannya mereka banyak mengalami diskriminasi. genal atau tidak mengerti sama sekali buta tentang Di sanalah akhirnya muncul dalam diri saya bahwa yang namanya BPAN, karena organisasi, tapi menyetujui saya memang harus terus berada dijalan (gerakan--BPAN) ini selama ini saya hanya berke- untuk berangkat. untuk melangkah dan berjuang bersama. cimpung di organisasi Orang Di situlah awal saya Bersama mereka saya belajar banyak hal yang belum Muda Katolik (OMK) dan mengenal BPAN, saya men- pernah saya rasakan selama ini. Awalnya saya ragu dengan kes- sempat kerja di perusahaan genal banyak teman baru dari iapan saya untuk live in, tapi sesuatu menguatkan dan meya- kayu kertas. beberapa tempat, dan mengal- kinkan saya pada saat sebelum pergi ke sana yaitu kata-kata Hingga pada bulan ami pengalaman baru dalam Sekjen AMAN, pada saat itu, masih Abdon Nababan. Beliau November 2015 seorang hidup saya, dan pada saat teman bernama Denny Nestafa pelatihan tersebut juga saya meminta saya untuk ikut dalam terpilih menjadi salah satu dari kegiatan pelatihan pendoku- 15 peserta yang akan melaku- mentasian dan penulisan men- kan live in di salah satu komu- elusuri jejak leluhur yang dia- nitas anggota AMAN, dan dakan Pengurus Nasional waktu itu saya bersama Ali BPAN di Bogor. Kebetulan Syamsul terpilih ke komuni- saat itu Denny adalah Ketua tas adat Suku Rimba di Bukit 16 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
Katarina sedang memasak di hutan Orang Rimba, Jambi. berkata “Jika kita datang sebagai Utik. Rasanya seperti mimpi saja BPAN Kaltara, teman-teman mem- saudara, maka kita pun akan diterima sebagai saudara”. Kalimat awalnya karena saya baru men- percayai saya menjadi pengganti itu selalu saya ingat jika saya hendak datang ke suatu tempat galami duka sebab kepergian ayah Denny sebagai Ketua Pengurus yang baru buat saya. Hingga tanpa terasa 20 hari yang saya saya, saya merasa setengah jiwa Wilayah BPAN Kaltara. lewati di Jambi berjalan begitu cepat. Sejak saat itu saya merasa saya tidak berada dalam ling- Sejak saat itu saya jatuh cinta dengan BPAN, banyak hal yang membuat saya menyu- karan waktu di Sungai Utik, tapi mendapat mandat yang lebih kainya, hingga saya pun pelan- pelan terlibat aktif di BPAN setelah beberapa hari menjalani lagi dalam pergerakan dan Kaltara. Sampai akhirnya Sri Tiawati, Denny, dan saya berini- dan membaur dengan teman- saya semakin menyadari bahwa siatif membentuk Sekolah Adat. Awalnya ide ini digagas oleh Sri teman selama pelatihan akhirnya sebenarnya saya juga berasal setelah pulang dari Sungai Utik. Semua kami siapkan dan berjalan saya sadar dan semangat melan- dari orang-orang yang harus ber- dengan baik. Hingga pada suatu hari tepatnya akhir bulan Juli 2016 jutkan mimpi saya untuk tetap juang dari ketidakadilan meng- saya dihubungi oleh seseorang untuk mengikuti kegiatan pelati- berada dalam perjuangan dan ling- ingat sekarang saya juga adalah han generasi penerus di Sungai karan gerakan. Dan saya dapat bagian dari korban-korban reset- mengikuti kegiatan sampai selesai tlement pada masa pemerintahan dengan baik dan pulang membawa orde baru, sehingga saya dan semangat yang lebih lagi. Aktivitas teman-teman pada saat jambore di sekolah adat pun berjalan membuat rencana program kerja dengan baik dan lancar. yakni belajar kembali ke kampung Saya mulai pelan-pelan asal. mengenalkan BPAN kepada Satu harapan besar saya teman-teman OMK supaya mau adalah kami dapat belajar dan ber- ikut bergabung dan pada awal juang untuk kembali ke kampung. Januari 2018 berdasarkan hasil *** musyawarah di Jambore Wilayah II PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 17
sekolahS E K O L A H A D AadatT Marolop Manalu Staff Deputi IV Sekjend AMAN untuk urusan pendidikan Aktivitas Sekolah Adat Samabue (SAS) / Sumber Foto: SAS
Pandangan Umum Sepintas tentang pendidikan nasional kita harus mengacu pada Ki Hajar Dewantara. Lantas bagaimana sebenarnya konsep pendidikan yang dibayangkan oleh Ki Hajar Dewantara dan band- ingannya dengan konsep pendidikan saat ini? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kembali ke masa beliau mendirikan sekolah yang dinamakan Taman Siswa. Taman Siswa didirikan pada 3 Juli 1922 di Jogjakarta. Sekolah yang didirikan untuk anak-anak rakyat jelata yang pada masa itu tidak bisa mengakses pendidikan kolonial Belanda yang sangat diskriminatif. Sistem pendidikannya disebut among yang artinya kekeluargaan. Setiap guru atau pendidik akan secara intens mendampingi anak didik seperti dalam keluarga di mana orang- tua mendampingi anaknya. Dalam sistem among ini juga praktik pendidikan didasarkan kepada apa yang menjadi minat atau ketertarikan anak didiknya. Hal ini menjadikan setiap anak yang memiliki keunikan dan keistimewaan sendiri itu bisa fokus untuk berkembang dan berkarya sesuai dengan minatnya tanpa harus dibebani dengan hal lain yang menurut anak didik kurang menarik baginya. Bertolak belakang dengan hal di atas, hari ini kita justru tidak menggunakan sistem ini dalam konsep pendidikan nasional. Kita justru memakai sistem pendidikan yang sama sekali berbeda, sistem pendidikan yang penuh dengan standar yang diberlakukan secara umum kepada setiap siswa yang pada akhirnya membunuh ke- unik-annya. Sistem pendidikan yang mencip- takan kelas unggulan dan non unggulan. Sistem pendidikan yang berhasil membuat anak yang gagal dalam ulangan percaya bahwa dirinya bodoh. Sistem pendidikan yang membuat anak bahkan orangtua percaya bahwa tidak ada masa depan di kampung. Sistem yang melahirkan anak didik meninggalkan kampungnya untuk pergi mengadu nasib di kota. PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 19
Anak-anak Sekolah Adat / Sumber Foto: Abdon Nababan Pendidikan dalam Masyarakat Adat keahlian dalam komunitas mereka, istilah seka- rang itu disebut profesi. Pembagian tugas ini lahir Sistem pendidikan among yang digunakan Ki dari kebutuhan Masyarakat Adat itu sendiri dalam Hajar Dewantara di Taman Siswa memiliki kes- mempertahankan keberadaannya di alam tempat amaan dengan sistem pendidikan dalam komu- tinggal mereka. Hal inilah yang kemudian menye- nitas-komunitas Masyarakat Adat di Nusantara. babkan Masyarakat Adat sangat mempertimbang- Mereka sudah memiliki sistem pengetahuan yang kan keberlanjutan atau kelestarian alam, bahkan komprehensif, berasal dari pengetahuan empiris Masyarakat Adat tidak hanya memandang alam leluhur atas alam tempat mereka tinggal yang ter- sebatas sumberdaya, lebih jauh lagi, alam dan akumulasi selama ratusan bahkan ribuan tahun wilayah adatnya merupakan identitas mereka yang sebagian kecil terdokumentasi dalam bentuk sebagai Masyarakat Adat. tulisan dengan aksara-aksara nusantara di lon- Di hampir semua komunitas adat di tar-lontar, pustaha laklak atau kulit kayu, bambu, Nusantara kita dapat menemukan pembagian tulang binatang dan sebagian besar dalam lisan tugas ini, ada orang yang khusus menangani ilmu berupa tutur, kisah, legenda, syair, lagu dsb. perbintangan yang berhubungan dengan penen- Pengetahuan ini diwariskan secara turun- tuan musim tanam dalam pertanian, penentuan temurun kepada setiap generasi muda dengan hari yang baik dan buruk dalam melaksanakan cara yang mirip dengan apa yang dipraktikkan suatu kegiatan, ada orang yang khusus menan- oleh Ki Hajar Dewantara, yakni dengan medidik gani masalah obat-obatan, ada orang yang khusus anak fokus dengan bidang yang si anak minati menangani masalah bangunan, ada orang yang dan bisa langsung dia praktikkan di alam atau khusus menangani masalah sastra, ada orang dengan kata lain kontekstual. yang khusus menangani masalah irigasi, ada Dalam Masyarakat Adat, pada dasarnya orang yang khusus menjaga keamanan kampung mereka sudah memiliki pembagian-pembagian dan wilayah adat, ada orang yang khusus 20 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
mengurus masalah ritual, ada orang yang khusus Ada beberapa hal yang melatarbelakangi mengurus masalah hukum, ada orang yang khusus hal ini, pertama ijasah yang didapatkan dari seko- mengurus masalah pemerintahan. Profesi adat ini lah-sekolah baik pemerintah dan swasta mem- mempunyai namanya sendiri-sendiri dalam bahasa berikannya keahlian yang tidak atau belum bisa ibu komunitas adat setempat. dipraktekkan di kampungnya, kedua si anak yang Pada awalnya setiap anak mendapatkan sudah mendapatkan pendidikan dari sekolah-seko- pengajaran dari tingkat keluarga. Sejak si anak lah pemerintah atau swasta tersebut telah terbius bisa merangkak, anak diajar cara berjalan sampai akan segala sesuatu kebaruan yang ada di kota bisa berbahasa ibunya dengan baik, si anak kemu- dan berkeinginan meninggalkan kampungnya, dian belajar banyak hal lain dari pengamatan- ketiga adanya stigma negative bahwa masyarakat nya atas perilaku orangtuanya, seperti cara men- adat adalah masyarakat yang terbelakang, terlebih cangkul di ladang, menanam padi, memanen dan masyarakat adat yang masih menjalankan dan seterusnya. memegang teguh kepercayaan leluhur mereka. Pada tingkatan selanjutnya si anak akan Dengan hijrahnya para anak muda dari komuni- belajar dari ling- kungan di komu- tas adat ini tentu saja nitas Masyarakat membuat kampung Adatnya sendiri menjadi sepi. Yang sampai pada akh- tersisa hanya orang- irnya dia akan tua dan anak kecil. memutuskan Pemandangan ini lebih tertarik ke bisa dengan mudah bidang-bidang kita dapatkan jika kita yang sudah terse- pergi mengunjungi dia dan dibutuh- komunitas-komuni- kan oleh komuni- tas Masyarakat Adat tasnya. Begitulah yang secara lang- pola pendidikan adat yang berlangsung dikomuni- sung mempengaruhi tas adatnya, semua dipelajari dengan cara melihat, tatanan Masyarakat Adat yang sebelumnya sudah mengamati dan praktik langsung di lapangan. mempunyai sistem pengelolaannya tersendiri. Absennya generasi muda ini berakibat tidak Gerakan Pulang Kampung dan Sekolah Adat berlanjutnya transfer pengetahuan dari orang- tua kepada generasi muda yang lambat laun men- Dalam perkembangan selanjutnya, khusus- gakibatkan kekosongan profesi adat yang ditinggal nya sejak pendidikan nasional yang mengadopsi para orang tua yang sudah berpulang kepada sang sistem pendidikan barat diterapkan di kampung- pencipta. kampung Masyarakat Adat telah terjadi peruba- Kondisi ini juga semakin diperparah dengan han yang secara signifikan mengubah pola tatanan kehadiran modal atau perusahaan-perusahaan Masyarakat Adat yang sudah terbangun sejak ekstraktif yang merusak wilayah adat. Berubahnya ratusan tahun lalu. fungsi hutan dalam wilayah adat, contohnya, ber- Anak-anak yang sudah mendapatkan pendidi- banding lurus dengan hilangnya pengetahuan dan kan “nasional” di sekolah-sekolah pemerintah atau kebudayaan Masyarakat Adat itu sendiri. swasta dan mendapatkan ijazah memilih untuk Kompleksitas dari kondisi inilah yang kemu- meninggalkan kampungnya untuk pergi mengadu dian disadari betul oleh para pemuda-pemudi nasib ke kota-kota kabupaten sampai ke ibukota adat yang tergabung dalam Barisan Pemuda Adat negara. Nusantara (BPAN), salah satu organisasi sayap Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 21
sehingga dalam sebuah pelatihan kepemimp- Kec. Pineleng, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara; inan yang diselenggarakan di Sungai Utik, dan Sri Tiawati menginisiasi berdirinya Sekolah Kapuas Hulu, Kalimantan barat oleh AMAN, Adat Punan Sumeriot (SAPS). BPAN, Lifemosaic dan The Shamdana Institute Para pemuda adat yang menginisiasi sekolah pada 31 September sampai 24 Oktober 2015 adat berkesimpulan bahwa sistem pendidikan lalu mereka keluar dengan satu ide yang nasional kini (bukan ala Ki Hajar Dewantara) mereka namai “Gerakan Pulang Kampung”. tidak sesuai dengan konteks lokal dan mengan- Per ayaan Ula n g Ta h u n S eko lah A d a t S a ma b u e / S u mb e r F o t o : S A S Gerakan Pulang Kampung ini sendiri cam keberlangsungan hidup Masyarakat Adat. diterjemahkan menjadi beberapa inisiatif oleh Sistem ini mencerabut anak-anak Masyarakat para pemuda peserta pelatihan tersebut. Adat dari orang tua, budaya, pola pikir, cara Beberapa inisiatif yang muncul di antaranya hidup dan pengetahuan di wilayah adat atau mendirikan sekolah adat, kembali memulai per- secara luas hak-hak Masyarakat Adat, yang tanian oganik, beternak, dan berbagai inisiatif menyebabkan hilangnya rasa percaya diri dan lainnya yang pada intinya kembali mengelola identitasnya. Hingg muncullah masyarakat wilayah adat. yang materialistik dan individualistik (mental Pasca pelatihan kepemimpinan pemuda bersaing). adat di Sungai Utik tersebut, ada 3 peserta Karena itu mereka kemudian meru- yang kemudian mendirikan sekolah adat di muskan 15 Prinsip Pendidikan Adat sebagai kampungnya masing-masing, diantaranya : berikut: Modesta Wisa yang menginisiasi berdirinya 1.Pendidikan adat harus berbasis komunitas Sekolah Adat Samabue (SAS) di Desa Menjalin, masyarakat adat, harus dimulai dari dan oleh Kecamatan Menjalin, Kabupaten Landak, komunitas. Kalimantan Barat; Nedine Helena Sulu mengini- 2.Isi pendidikan adat harus ditentukan oleh siasi berdirinya Sekolah Adat Koha di, Koha, komunitas masyarakat adat. 22 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
Perencanaan Sekolah Adat 3.Pendidikan adat mulai dari visi para tetua dan 13.Pendidikan adat mengutamakan cara ber- berakar dalam kehidupan dan budaya masyara- pikir yang menyeluruh daripada cara berpikir kat adat setempat. yang terkotak-kotak. 4.Pendidikan adat mulai dalam Bahasa ibu 14.Kegiatan belajar-mengajar dalam pendidikan setempat. adat tidak hanya di ruang kelas tetapi menggu- 5.Pendidikan adat harus sesuai dengan jati diri, nakan semua tempat yang adat di wilayah adat. pola pikir, cara hidup dan sistem pengetahuan 15.Pengajar dalam pendidikan adat juga men- setiap masyarakat adat. cakup para tetua dan pemegang sistem penge- 6.Pendidikan adat mengembalikan jati diri tahuan masyarakat adat. anak-anak masyarakat adat. Saat ini Sekolah adat terus mengalami 7.Pendidikan adat membuka cakrawala anak- perkembangan pesat, per Maret 2020, total anak masyarakat adat untuk hidup di wilayah dari sekolah adat yang sudah ada sejum- adat, daripada memisahkan mereka dari akar lah 53 Sekolah Adat. Semuanya tersebar di budaya dan wilayah adat. 7 Region yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, 8.Pendidikan adat mendukung pengakuan dan Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara serta perlindungan hak-hak masyarakat adat, terma- Papua. suk hak menentukan nasib sendiri. Terakhir, saya ingin mengutip per - 9.Pendidikan adat menyiapkan pemimpin gen- nyataan Sekretaris Jenderal AMAN Rukka erasi penerus di Wilayah Adat. Sombolinggi yang juga saya yakini, 10.Pendidikan adat sesuai dengan kehidupan sehari-hari di wilayah adat. bahwa “Sekolah Adat bukan Sekolah 11.Pendidikan adat dirancang untuk menca- “Alternatif“ tetapi Jalan Keluar ”. pai impian masa depan bersama, bukan hanya mimpi perorangan. *** 12.Pendidikan adat memajukan budaya sebagai landasan untuk berkembang sebagai manusia. PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 23
WORKSHOP reportase KAMPANYE sedang berkembang sebagai MEDIA SOSIAL alat untuk mengkampanyekan persoalan-persoalan masyara- kat adat yang ada di seluruh Indonesia. Selain itu, juga untuk membangun sebuah jar- ingan bersama secara interna- sional melalui video dan film. PEMUDA ADAT “Acara ini akan menjadi bagian dari perjuangan masyarakat L a s ron P. Si nu rat adat di Nusantara,” kata Jakob Siringoringo, selaku koordina- D alam peringatan 20 Tahun workshop bertema Jaringan tor workshop. Komunikasi Masyarakat Adat AMAN dan Hari Internasional dan Teknologi Terkini, di Jakob mengatakan bahwa saat Masyarakat Adat (HIMAS) Taman Ismail Marzuki (TIM), ini masyarakat adat mem- 2019, Barisan Pemuda Jakarta, 10-11 Agustus 2019. butuhkan cara lain untuk Adat Nusantara (BPAN) menyampaikan aspirasinya ke dan Weaving Ties (ALDEA Kegiatan ini berupaya untuk publik. Dalam workshop ini, Foundation - Ekuador) mempelajari teknologi yang kita akan mempelajari cara- menyelenggarakan sebuah cara pembuatan dan mengedit Para Pemuda adat saat mengikuti workshop bertema Jaringan Komunikasi Masyarakat Adat dan Teknologi Terkini 24 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
film, video, dan foto. Untuk proses ini, Kalfein Wuisan dari Smartphone Movement berbagi banyak pengalaman selama workshop; begitu pun Priscila dari Midia India. “Di masa kini, teknologi harus Para Pemuda Adat peserta workshop saat foto bersama. kita manfaatkan sebaik-bai- knya. Kita menggunakan Arman mengaku mendapat- Peserta workshop terdiri dari sosial media, seperti facebook kan banyak hal-hal baru sembilan pemuda/i adat yang dan lain-lain yang bisa dijang- mengenai pembuatan dan memiliki komitmen dan keg- kau seluruh dunia,” tegasnya. pengeditan film, video, foto, elisahan dalam kampungnya hingga poster. Kegiatan ini masing-masing. Di sisi lain, masyarakat adat sangat penting untuk gerakan yang ada disejumlah komu- masyarakat adat. “Video Mereka adalah Serlin Mobalen nitas AMAN belum sepenuh- dapat menjadi alat penyada- dari Sorong, Papua Barat, nya dapat membaca berita- ran baru bagi masyarakat adat Supriyadi Sudirman dari berita. Akses masyarakat dan sebagai alat untuk kam- Maluku Utara, Aldi Egeten adat untuk membaca berita panye nasional juga internasi- dan Meliza Mamangkey dari juga masih terjangkau, khu- onal,” katanya. Sulawesi Utara, Engkos susnya isu-isu masyarakat Kosasih dari Kasepuhan adat. Sebagaimana dijelas- Lanjutnya, pelatihan ini Karang - Banten, Arman kan Arman Seli, peserta pela- membuka semacam jarin- Seli dari Sulteng, Suher tihan dari komunitas adat gan internasional dari AMAN dari Talang Mamak - Riau, Salenanggolo, Sulawesi dan masyarakat adat dari Edward Siregar dari Tano Tengah, kehadiran media Amerika Latin. Kegiatan Batak, dan Engga Z Sangian visual seperti film dan video ini sarat dengan nilai-nilai dari Bengkulu. Workshop menjadi bagian penting untuk positif karena akan membantu juga diikuti pemuda/i adat memberi pendidikan politik komunikasi kita. “Saya akan dari Amerika Latin: Priscila dan penyadaran terhadap membuat video mengenai Tapajoara dari Midia India masyarakat adat. masyarakat adat di sekolah - Brazil, Andres Tapia dari adat. Saya berharap kita terus Lanceros Digitales - Ekuador, Kalfein Wuisan dari BPAN saat memberikan berkoordinasi membangun dan Nansedalia Ramirez materi tentang Smartphone Movement aliansi bersama mengkam- Dominguez dari Meksiko.*** panyekan isu-isu masyarakat adat,” tambahnya. PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 25
N a i S i n ta tetua S i b a r a n i pengambil kebijakan sudah sama Lantas pada 1990, wataknya. Setelah kami ribut, kami dari Sugapa berangkat ke Jakarta untuk menemui Menteri menelusuri pangkal persoalan Dalam Negeri, Rudini. Bertemu seorang menteri tidaklah mudah. N amaku Lungguk (boru) Sibarani atau ini, justru terungkap bahwa yang Kami menunggunya hingga lebih menyerahkan tanah itu adalah dari sebulan baru Rudini datang kepala desa. Kami sama sekali menemui kami. Aku bilang kalau Rudini sudah mati hatinya untuk lebih dikenal dengan Nai Sinta atau Ompu tidak tahu. Kami merasa ditipu, ibu-ibu dari Sugapa. Rudini akh- irnya menyanggupi tuntutan kami. Sarma. Lahir di Ujung Tanduk, Laguboti ada orang-orang yang justru men- Sejak itu Indorayon berhenti macam-macam di wilayah adat tahun 1934. Sebelum kongres, bersama jerumuskan kampung kami ke kami. Hasilnya disepakti pengem- balian tanah adat Sugapa yang sembilan orang Ibu satu kampungku dalam jurang. Semuanya tanpa lebih dari 50 hektar pada 11 April 1990. bergerak melawan kesewenang-wenangan sepengetahuan kami. Aku sendiri Tak berhenti sampai di situ, aku aktif terlibat dalam Indorayon yang merampas wilayah adat langsung tanya ke suami apakah berbagai kegiatan perjuangan Masyarakat Adat. Kelak pada kami. dia tahu prosesnya, kutanya juga 1993, aku ikut ke Toraja untuk mendiskusikan masa depan per- Kami melawan Indorayon di para bapak di sekitar kampung, juangan Masyarakat Adat, tidak hanya dalam skop daerah, tapi kampung kami sendiri yakni di huta (desa) semua tak bisa menjawab. Lantas lebih luas ke tingkat nasional. Di sana aku bertemu Den Upa Sugapa, Kecamatan Sigumpar Kabupaten kami semakin curiga hingga kami Rombelayuk, sahabat kentalku, salah satu tokoh Masyarakat Adat Toba Samosir. Soalnya tanpa sepengeta- mendatangi rumah kepala desa Toraja. Kami kemudian menjadi kompak dan terus berkomunikasi. huan kami, Indorayon menanami eukaliptus hingga camat. Semuanya seperti Tahun 1999 kami mendeklarasikan AMAN. Saat itu di tanah kami. Eukaliptus merupakan bahan sudah bersepakat. kami bertemu seluruh Masyarakat Adat Nusantara. Kongres ber- mentah untuk perusahaan bubur kertas. Mengadu ke bupati di langsung di Hotel Indonesia. Kami bilang dengan tegas kalau PT. Inti Indorayon Utama atau Tarutung juga gak mempengaruhi negara tidak mengakui kami, kami juga gak mengakui negara. Indorayon dibangun pada 1983, lalu pada apa-apa. Semua telah menjadi Kita Masyarakat Adat berjuang terus, jangan mau mundur. Kita 1999 tutup hingga 2002, kelak 2003 buka pembohong, semua telah menjadi harus bertahan memperjuangkan hak-hak Masyarakat Adat. lagi dengan nama baru: PT. Toba Pulp penakut. Aku ajaklah yang sem- *** Lestari (TPL). Indorayon merupakan milik bilan itu untuk mencabuti eukalip- seorang taipan yang juga merupakan bos tus. Kami tidak takut. Berurusan Grup Raja Garuda Mas: Soekanto Tanoto. dengan polisi, aparat, hukum, kami Aku dan para ibu di kampung sudah siap. Perkiraan itu tepat. sebenarnya tidak hanya melawan sebuah Kasus naik di pengadilan negeri perusahaan yang tampak kasat mata. di Balige. Penahanan dan corak Perpindahan tanah adat kami ke Indorayon intimidasi diarahkan ke muka kami. telah melalui berbagai skenario dan para Kami tidak takut. Dibawa ke sana, pelaku. Dinas Kehutanan melalui per- dibawa ke sini, didakwa sana-sini, aturannya yang entah kapan diputuskan didekati secara baik-baik, diper- mengawali api permasalahan. Indorayon lakukan kasar. Semuanya bertu- praktis beroperasi di atas lahan yang juan untuk melemahkan kami. Aku diklaim negara sebagai kawasan hutan. bilang saja, kami berjuang untuk Kami orang yang gak punya pendidikan masa depan anak-anak, masa tinggi ini, manalah tahu bagaimana jalurnya depan keluarga, masa depan gen- hingga seenaknya saja mereka meng- erasi penerus. Kami tidak mau klaim wilayah adat kami jadi kawasan hutan menyerahkan darah daging kami negara. begitu saja kepada orang, dari Semuanya pasti berperan. Di sana kami hidup. Wilayah adat itu balik timbulnya perlawanan kami, para adalah darah daging kami sendiri. 26 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
kultural ANTARA RITUAL DAN SENI PERTUNJUKAN KAWASARAN M I N A H A S AOleh: KALFEIN WUISAN bijak, berani, kuat, dan lemah lembut seperti sikap para leluhur Minahasa. Oleh karena itu, Kawasaran, dalam terminologi ini, merupakan Kawasaran bagi orang Minahasa merupakan sikap untuk berlaku sebagaimana sikap para leluhur melindungi Tou (Manusia) dan Tana’ salah satu tradisi yang tergolong dalam ritual. (Tanah Adat) Minahasa. Ritual yang dimaksud yaitu kawasaran meru- Dalam pengertian lain Kawasaran pakan salah satu ritus adat Minahasa dan juga mengandung pemaknaan bagaimana sebagai bagian praktek religi tua Minahasa. seorang Manusia berhasil menyatu dengan Hari ini ia dikenal luas, semata-mata hanya alam. Langkah awalnya yaitu dengan melaku- sebagai sebuah tarian dalam seni pertunjukan. kan tugas ma’asar um Banua (Secara hara- Oleh karena itu, perlu kiranya sebuah usaha fiah berarti: Menyatu dengan tanah tempat dari generasi Muda Minahasa, untuk mene- tinggal). Pegertian ini juga berarti dorongan mukan kembali akar identitas keMinahasaa- untuk menjadi pelindung negeri. Sedangkan nya. Cara penemuan identitas tersebut, salah kata Asaren, berati sudah menyatu. satunya dengan me-redefenisi kembali ber- Makna dari kata Asaren inilah yang meru- bagai seni tradisi dan ritual khas Minahasa pakan makna inti dari Kawasaran, yaitu sudah agar dapat dipahami, sebagaimana mestinya menyatunya seorang manusia dengan leluhur. ia harus dipahami. Leluhur yang dimaksud bukan sekedar dalam terminologi orang, tetapi leluhur yang ber- Terminologi dan Filosofi Kawasaran makna sumber, yaitu alam dan Sang Pencipta. Penghayatan akan tradisi Kawasaran Kawasaran, selain mengandung makna ‘asaren’ di dalam kata ini juga tersimpan sebagai sebuah ritual saat ini semakin sedikit. Walaupun di konteks hari ini, muncul banyak kelompok kawasaran yang begitu massif. Di Minahasa sendiri, tinggal sedikit kelompok Kawasaran yang memak- nai Kawasaran sebagai ritual. Kawasaran berasal dari kata asar, secara harafiah berarti, baaju atau berlaku sama dengan leluhur atau orang tua (Tonaas, Walian, Teterusan, dan Waraney). Pengertian ini hendak memberikan pema- haman bahwa Kawasaran merupakan ‘Santi’ yang dipegang Tonaas Rinto Taroreh sikap seorang Tou Minahasa untuk berlaku (Foto: Stenly Pontolawokang) 28 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
kata ‘kawak’. Secara harafiah ‘kawak’ berarti Namun kata ini yang sedikit bias maknanya. Karena Sakalele sebenarnya merujuk ke salah pagar penjaga atau pelindung kampung/negeri. satu bentuk atau babak dalam Kawasaran. Menurut, Tonaas Rinto Taroreh, tokoh adat Makna pagar disini berarti filter atau penyar- Minahasa,Sakalele yang dikenal seka- ing, baik dari luar ke dalam, maupun dari rang berasal dari kata Sumakalele. Sumakalele merupakan salah satu dalam ke luar, ataupun juga interaksi yang babak dalam tarian Kawasaran. Secara harafiah Sakalele berarti bermain peda terjadi di dalam negeri. Semua (parang). Sumakalele terdiri dari kata Saka yang berarti Baku tunjung/ajar hal yang buruk, jahat, dan peda (saling mempertunjukan parang), sedang kata Lele berarti bermain. yang dianggap mengganggu Kawasaran sejatinya meru- pakan sebuah ritual. Namun seiring serta merusak kampung tidak perkembangan zaman, kawasaran kemudian berubah menjadi dua jenis akan bisa masuk, begitu juga yaitu Kawasaran sebagai ritual dan Kawasaran sebagai seni pertunjukan. semua hal tidak baik yang Kawasaran Ritual meru- pakan bentuk sejati dari Kawasaran. ada di dalam akan musnah. Kawasaran ritual dilaksanakan dalam ritual-ritual adat Minahasa. Ritual Jadi, para pemain Kawasaran tersebut misalnya ritual Mera Waruga, Rumuruk, Rumages, Rumambak, dan adalah pagar penjaga/pelind- lain sebagainya. Walaupun kelihatan seperti melakukan tarian pertunjukan ung negeri yang bertu- namun setiap apa yang dipertunjuk- kan baik lewat gerak maupun syairnya, gas menjaga daya dan nilai kesemuanya adalah ritual. Kawasaran ritual memulai semua aktivitasnya, hidup di suatu kampung. Oleh mulai dari persiapan sampai selesai, sebagai ritual. Sebab para pelaku karena itu, tak heran dahulu Kawasaran sebetulnya telah melaku- kan apa yang disebut dengan Asaren, di setiap kampung di seluruh dan hal itu (menurut saya tidak terjadi dan dipahami pada Kawasaran sebagai Tana’ Minahasa memiliki seni pertunjukan. Penampilan dalam Kawasaran ritual tidak mengutamakan Kawasaran. unsur pembabakan seperti pada Kawasaran seni pertunjukan. Namun terkadang Kawasaran Kata Kawasaran sering ritual juga melakukan pembabakan saat dip- raktekan. Kawasaran ritual ini, beranggotakan disamakan dengan kabasa- mereka yang di dalam garis darahnya men- galir darah Waraney. Secara harafiah, Waraney ran atau sakalalele. Dalam berarti ksatria penjaga pelindung negeri/ tata bahasa Minahasa, ter- utama dalam dialeg suku Tontemboan, huruf W sering disebut atau menggantikan huruf B. Hal ini yang menurut saya, terjadi pada penyebu- tan kata Kawasaran menjadi Kabasaran. Sejak kecil (saya) memang sering menden- gar orang tua di kampung menyebut tarian tersebut Lambertus Koraag, (yang dimaksud Kawasaran) Seorang Sarian Kawasaran dengan sebutan tarian Kabasaran. Sebab dahulu, di Kampung Wuwuk, ada pernikahan yang dilaku- kan dengan memasukan beberapa seni tradisi Minahasa, salah satunya tarian Kabasaran. Jadi penyebutan Kabasaran sebenarnya dimak- sudkan kepada tarian Kawasaran. Sedangkan, kata Sakalele yang kerap disebut Cakalele, sebenarnya juga merujuk ke tarian Kawasaran. PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 29
kampung/tanah adat. Di dalam kata Waraney, seni pertunjukan layaknya sebuah hiburan. tersimpan kata Wa dan Ranei. Wa berati Komodifikasi Kawasaran seperti juga terjadi Jiwa atau semangat paling dalam dan Ranei pada Tarian Maengket yang sebenarnya juga (dari kata Raris=genap/lengkap) yang berarti adalah ritual. Hal ini seperti yang diungkap sudah menjadi talenta atau sudah menjadi oleh pakar Kajian Budaya, Dr. Ivan Kaunang, garis darah. Sehingga, Waraney berarti orang dalam bukunya ‘MAENGKET: Kristalisasi yang konsisten untuk mati sebagai penjaga Politik Identitas Keminahasaan’, bahwa “pada atau orang yang digenapi sebagai pelindung. awalnya Tarian Maengket bukan produk seni Waraney juga disebut sebagai Kelung Banua yang sengaja dibuat dan dilaksanakan untuk (penjaga/pelindung negeri). tujuan komersial. Di era kekinian, menjadi hal Kawasaran seni pertunjukan meru- biasa Tarian Maengket bahkan produk tradisi pakan kawasaran yang tujuan utamanya lainnya di Minahasa telah mengalami komod- adalah memainkan peran pemain Kawasaran. ifikasi karena diciptakan untuk tujuan dijadi- Di sisi lain tujuaan utamanya adalah meng- kan barang/jasa perdagangan, untuk berbagai hibur. Jenis Kawasaran ini, dibagi ke dalam kepentingan”. Sehingga inti dari Kawasaran Kelompok Kawasaran yang beranggotakan pemuda adat tiga babak besar, yaitu Sumakalele, Kumoyak yang untuk ritual (sakral) telah berubah dan Lalayaan. Para pemainnya pun bisa menjadi seni pertunjukan (profan) untuk siapa saja. Kawasaran sebagai seni per- menghibur. tunjukan banyak dijumpai dalam acara- Kawasaran pada dasarnya merupakan acara penyambutan atau acara festival seni tarian para leluhur/para Waraney, sehingga budaya. Kawasaran jenis ini, walaupun keli- Kawasaran sering juga disebut Tarian Leluhur hatan seperti bentuk Kawasaran ritual namun atau Tarian Waraney . sebenarnya bukan. Kawasaran seni pertunju- Dalam kawasaran, para anggota kelom- kan ada karena merupakan warisan atau hasil poknya disebut Waraney sedangkan pimpinan dari belajar. Karena itu perbedaan mendasar kelompoknya disebut Sarian. Pemimpinnya, antara kawasaran ritual dengan kawasaran juga disebut Walian, memegang rere ta’as / seni pertunjukan, terletak pada sisi penghay- rere wuring (Lidi Hitam) . Sedangkan Waraney atannya yaitu sisi ritual. Kawasaran seni per- memegang Santi (pedang) dan Kelung tunjukan telah dikomodifikasi sebagai sebuah (perisai) . Hal ini dimaksudkan agar supaya 30 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
‘semua yang jahat’ pergi. Kawasaran tidak asli, dapat dikenali lewat pakaian dan atribut lepas dari atribut seperti Santi, Kelung , Topi yang digunakan para Waraney dan Sarian. dan baju khasnya. Santi merupakan senjata Pakaian Kawasaran terbuat dari kulit dalam kawasaran. Namun kata Santi bermakna kayu. Baju asli Kawasaran disebut Cidako. peringatan yang paling keras. Sedangkan topinya berasal dari Sarau (walana) Menurut Tonaas Rinto Taroreh, dengan memakai Turing (mahkota) dari emas/ Kawasaran yang banyak disaksikan sek- kuningan. Fungsi Turing yaitu untuk menanda- arang ini, yaitu kawasaran seni pertunju- kan klan atau kelompok Kawasaran itu berasal. kan, merupakan korban dari politik penyer- Di atas kepala juga terdapat kepala burung agaman Belanda. Hal ini dibuktikan dengan Taun dan sayap burung Keak. Sedangkan di pakaian kawasaran yang sudah berubah dan dada, tergantung kepala yaki. Kepala yaki ini gerakan yang sudah difermak. Hal ini dilakukan merupakan simbol untuk menggantikan kepala Belanda supaya terlihat bahwa orang Minahasa musuh.*** adalah orang alifuru. Namun, Kawasaran yang Seorang anak kecil anggota Kawasaran beristirahat sejenak PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 31 saat pementasan Kawasaran.
Engga Sangian sastra masyarakat adat tiga bersaudara. Ia sudah cukup bu,” jawab Vino sambil mengin- lama tidak pulang ke kampung gat-ingat lagi. “Aduhh...sakit...sakit... PERIHEI halamannya di Pulau Enggano, “Wah pantas saja Vino. Kamu sakit!”, ucap pemuda itu sambil Bengkulu. sepertinya kena perihei ini”, kata menekan perutnya. Rasa sakit Liburan kali ini Vino pulang ibunya. yang menyerangnya, bagaikan kampung, tetapi baru satu “Lhoo kok ibu tahu?”, vino men- sakit maag akut yang sedang minggu di Enggano, ia terkena jawab seolah tidak percaya. kambuh. perihei. Vino semakin penasaran karena ” Kamu kenapa?”, tanya ibunya. Perihei dipercaya Masyarakat sakitnya berbeda dari sakit perut “Perut ku sakit, bu”. Adat Enggano sebagai akibat yang biasa ia rasakan. Beberapa Begitulah kata seorang pemuda dari tidak menawarkan makanan kali Vino bertanya hingga akh- yang merasakan sakit, seperti yang sedang kita makan kepada irnya ibunya bercerita kepada ditusuk-tusuk di bagian perutnya. orang sekitar kita. Apalagi di Vino. Pemuda itu, namanya Vino. Ia Pulau Enggano masih sangat “Dulu waktu tahun 2009, ibu seorang pemuda yang sedang kuat akan adat istiadatnya yang datang bersama kakakmu. berlibur, dari aktivitas kuliah, mengajarkan sikap dan tata Kakakmu juga begini. Ibu sempat ke kampung halamannya. krama dalam keluarga maupun coba membawa kakakmu ke Enggano adalah kampung hal- bermasayarakat. dokter, tetapi obat dari dokter amannya. Disana ia dilahirkan Adat memang memiliki peran tidak membantu. Di Enggano dan dibesarkan bersama sauda- penting dalam kehidupan sehari- dipercaya oleh masyarakatnya ranya. Vino anak bungsu dari hari masyarakat Enggano. Hal itu bahwa jika kita makan dan tidak tidak terkecuali baik masyara- menawarkan makananan tersebut kat Enggano maupun pendatang dengan orang sekitar, maka kita yang berkunjung atau menetap. akan terkena ganjaran seperti Kali ini Vino benar-benar mera- ini. Sakit perut. Sebenarnya sakan sakit perut yang sangat sangat gampang Vin untuk ter- sakit. hindar dari rasa sakit itu. Hanya Ibunya bertanya, “Kamu tadi dengan menawarkan makan atau habis makan apa emangnya, minum yang kita santap dengan Vin?” orang di sekitar kita” jelas Sambil mengernyitkan keningnya, ibunya. ia menjawab, “Tadi aku makan “Ya, bu. Ini kelalaian Vino. Aduh sop katung, bu. Di rumah nenek sakit..sakit...sakit sekali, bu!”, ia di seberang jalan”. meringis menahan sakitnya. “Apa di sana banyak orang tadi, Vino tetap merasa penasaran dan Vin?” tanya ibunya lagi. bertanya lagi kepada ibunya. “Ya, bu. Di sana tadi banyak “Bagimana Vino bisa disembuh- orang. Ada juga beberapa orang kan, bu?” yang tidak aku kenal”, jawab “Nanti sore sekitar pukul 16:00 Vino yang beberapa kali pergi ke wib kita ke rumah datuk tua belakang. suku. Di sana nanti Vino akan “Kamu menawarkan makan tidak di-kukuna, yaitu pengobatan pada orang-orang di rumah khusus atau ritual. Datuk itu nenek tadi?” ibunya mencoba akan melakukan ritual yang mendekati Vino. cukup sederhana hanya dengan “Hmmm... sepertinya aku lupa, seludang kelapa kering yang 32 P E M U D A A D A T | E d i s i 1 | M a r e t 2 0 2 0
dibakar dan tikar pandan. Nanti Vino akan ditutup Vino lantas memberanikan diri bertanya kepada datuk dengan tikar pandan. Setelah itu, selundang kelapa tua suku. “Tuk, bagaimana cara mempelajari ilmu kering akan dibakar dan Vino akan dibacakan mantra perihei ini, Vino ingin sekali bisa seperti ini?” dalam bahasa Enggano”, jelas ibunya. Datuk tersenyum. “Wahh, Vino takut, bu”, seolah Vino tidak percaya dan “Perihei ini bukan ilmu yang dipelajari Vin. Ia meru- ragu. pakan pengetahuan warisan dari suku Kaahoa. Jadi, “Tenang Vin, menurut ibu yang tahu dikit-dikit bahasa tidak semua suku bisa perihei, Vin, kecuali ada darah Enggano yang diajarkan ayahmu, arti mantranya K a a h o a ”. itu, seperti meminta maaf atas kelalaian yang Vino “Yah, padahal rencana Vino tadi mau perihei nasional, lakukan. Nanti setelah dikukuna, Vino pasti langsung Tuk, hehehe”, Vino bercanda. sembuh. Tetapi itu semua atas izin dari Sang Pencipta”, “Ah kamu ada-ada aja, Vin”, kata tua suku. ujar ibunya meyakinkan Vino. Tak lama ibunya, mengajak Vino pulang. Setelah “Ia deh kalu memang begitu. Vino ikut aja baiknya tiba di rumah, Vino menelpon temannya di Bandung menurut ibu”, yakin Vino. dan menceritakan semua kejadian yang dia alami di “Dulu waktu kakak sakit, begini juga ya, bu?” kampung ayahnya. “Ya, dulu sama persis seperti ini, tapi dulu ibu belum Teman-temannya penasaran dan ingin sekali bisa tahu kalau obatnya kukuna. Dulu ibu langsung bawa ke bermain di Pulau Enggano karena Vino juga bercer- dokter”, ucap ibunya sambil tersenyum. ita tentang tempat-tempat yang indah, serperti Batu “Ya, sudah Vin kamu tahan sebentar ya sakitnya. Ibu Lobang, Bakblau, dan Pulau Dua. Selain itu, Vino ber- mau masak sebentar. Nanti pukul 16:00 kita pergi ke cerita juga tentang bagaimana menangkap ikan di laut rumah datuk tua suku yang sekitar dua ratus meter dan banyaknya ikan dan terumbu karang yang masih dari rumah kita”, jelas ibunya. alami. “Ya, bu”, jawab Vino. Vino menuju ke belakang kamar Vino pun berpesan kepada teman-teman kalau dimana kecil. Ibunya ke dapur untuk memasak. pun kita berada harus tetap sopan dan jangan sok Setelah tiba waktunya, Vino dibawa ibunya ke tempat asyik sendiri. Harus ramah dan saling tegur sapa datuk tua suku untuk minta dikukuna. Disana, Vino dengan orang-orang sekitar, misalnya kalau mau langsung dikununa. Sehabis di-kukuna, Vino merasa makan. Atas kejadian itu, Vino banyak berubah dan lebih baik . menjadi anak yang tahu aturan.*** PEMUDA ADAT | Edisi 1 | Maret 2020 33
Foto kar ya Kynan Tegar AD
Foto-foto Kar ya Kynan Tegar
Search
Read the Text Version
- 1 - 36
Pages: