AKSI NYATA MODUL 3.3 IMPLEMENTASI DAN INTEGRASI KEGIATAN PTMT SEKOLAH BERBASIS STEM Science Technology Engineering Arts Mathematics NAMA CGP : RISWANTO, S.Pd.,M.Pd. FASILITATOR : Dra. ASYRAWATI., M.Pd. PENDAMPING PP: DEWI WAHYUNI, S.Pd.,M.Pd. 2021
IDE PROGRAM Pandemi Covic 19 bukan menjadi alasan bagi para unsur pendidik untuk Menerapkan Program Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena sekolah sebagai salah satu agen perubahan memiliki andil untuk ikut menyiapkan generasi yang memiliki keterampilan–keterampilan. Untuk itu Ide Inovasi dari UPT SMAN 3 Bulukumba Yaitu Memasukkan Pendekatan kegiatan Pembelajaran PTMT Berbasis STEM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) yang telah dikembangkan oleh National Science Foundation (NSF) di Amerika tahun 1990 dan saat ini menjadi isu hangat untuk adaptasi pendidikan di Indonesia.
LATAR BELAKANG Revolusi Industri 4.0 secara tidak langsung menghasilkan sebuah disrupsi teknologi yang akan berdampak pada semua sektor, penguasaan teknologi oleh suatu negara memberikan peranan penting dalam kompetisi global. Dalam menghadapi fenomena dan juga tantangan kompetisi tersebut dibutuhkan tidak sekedar penguasaan konten namun keterampilan esensial yang sangat dibutuhkan pada abad 21 mencakup kreativitas dan inovasi, pemecahan masalah, kolaborasi, dan komunikasi. Oleh karena itu sekolah sebagai salah satu agen perubahan memiliki andil untuk ikut menyiapkan generasi yang memiliki keterampilan–keterampilan tersebut. Program Merdeka Belajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan jalan masuk dalam menghasilkan solusi atas permasalahan– permasahalan di atas. Program merdeka belajar ini merupakan solusi yang harus tetap dijalankan walau di masa pandemi Covic 19. untuk mengembangkan pembelajar PTM-T(Pertemuan Tatap Muka Terbatas) Salah satu strategi program merdeka belajar yakni dengan membangun ekosistem sekolah/lingkungan belajar masa depan yang berpusat pada siswa, aman dan inklusif, memanfaatkan teknologi, interdisipliner, relevan, kreatif, berbasis proyek, kolaboratif dan berbasis pengalaman.
LATAR BELAKANG Sekolah kemudian diberikan suatu ruang untuk berinovasi, berkolaborasi dan membangun jaringan dalam rangka mewujudkan harapan tersebut. Dalam hal ini Pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and mathematics) menjadi salah satu isu pembahasan hingga skala global di setiap negara dalam menghadapi tantangan abad 21. Pendidikan berbasis STEM menjadi salah satu strategi dalam mengembangkan keterampilan- keterampilan abad 21, melibatkan pengalaman belajar bermakna, sebagai salah satu alat transformasi revolusi industry 4.0 serta menyiapkan bibit–bibit inovator muda. Pendidikan berbasis STEM memberikan peluang untuk membangun sebuah jaringan antar institusi baik dalam negeri maupun luar negeri, dunia industri serta pemangku kebijakan. Implementasi pendidikan berbasis STEM seyogyanya tidak hanya diterapkan secara parsial seperti halnya kegiatan ekstrakurikuler menyiapkan satu dua siswa dalam menjuarai sebuah kompetisi proyek atau juga sekedar diterapkan dalam kegiatan pembelajaran oleh satu dua guru saja,
LATAR BELAKANG Namun tentu yang diharapkan pendidikan berbasis STEM diterapkan secara embedeed ke dalam sebuah sistem di sekolah baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun dalam kegiatan informal di luar kelas sehinga nantinya terbentuk pola pikir yang menjadi sebuah budaya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan sekolah dapat mengembangkan salah satu program dalam memberikan penekanan–penekanan implementasi STEM di sekolah. Dan untuk memperkuat program tersebut UPT SMAN 3 Bulukumba merasa perlu dibuat pola implementasi dan integrasi kegiatan PTM-T sekolah berbasis STEM (Science Technology Engineering Arts Mathematics )
TUJUAN PROGRAM Mengimplementasikan STEM di sekolah secara tersistem melibatkan lintas mapel sebagai cara mengembangkan keterampilan abad 21. Memberikan kesempatan kepada guru dan sekolah untuk saling bertukar pengalaman terbaik implementasi STEM. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan kreativitasnya baik skala Nasional maupun Internasional. Memperluas jaringan STEM dengan pihak–pihak terkait baik dalam Negeri maupun Luar Negeri Menghasilkan inovasi yang bisa dikembangkan dalam program kewirausahaan sekolah.
MANFAAT PROGRAM Membuat siswa menjadi pemecah masalah, penemu, innovator, mampu mandiri, pemikir yang logis, melek teknologi, mampu menghubungkan budaya dan sejarahnya dengan pendidikan, dan mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerja Memberikan keterampilan kepada guru dalam merancang Sistem pembelajaran abad 21 Melatih Kreativitas Siswa dalam perkembangan pengetahuan di masa pandemi covic 19 Memberikan Pengalaman kepada siswa dan guru untuk terlibat dalam industri 4.0 dalam menciptakan inovasi produk yang bermanfaat.
Dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresaiatif tahapan BAGJA kita akan menemukan data valid alasan mengapa PTM-T Berbasis STEM diterapkan di SMA Negeri 3 Bulukumba. Berikut adalah Deskripsi Tahapan BAGJA Implementasi PTM-T Berbasis STEM di sekolah . 1. Buat pertanyaan : Bagaimana cara meningkatkan proses berfikir ilmiah pada siswa di sekolah? Jawaban Melalui IMPLEMENTASI DAN INTEGRASI KEGIATAN PTMT SEKOLAH BERBASIS STEM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) 2. Ambil pelajaran : IMPLEMENTASI DAN INTEGRASI KEGIATAN PTMT SEKOLAH BERBASIS STEM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) sebagai upaya menumbuhkan proses berfikir ilmiah siswa menyongsong industri 4.0 berbasis teknologi dan pengetahuan alam.Kegiatan yang menyenangkan dan berpihak pada peserta didik di lingkungan sekolah.Adanya peningkatan kompetensi murid dan guru. Murid dan guru terlibat aktif dalam program sebagai upaya untuk mengembangkan program yang sudah berjalan. 3. Gali mimpi : IMPLEMENTASI DAN INTEGRASI KEGIATAN PTMT SEKOLAH BERBASIS STEM (Science Technology Engineering Arts Mathematics) akan direalisasikan di akhir Bulan Oktober
Alternatif Contoh Pola Pengembangan Sekolah Berbasis STEM Pola 1 (melalui sebuah kelas khusus berbasis STEM dengan seleksi masuk) Pola 2 (berlaku untuk semua kelas tanpa seleksi)
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah Pendekatan STEM dapat dimplementasikan baik melalui kegiatan formal proses kegiatan pembelajaran di kelas maupun kegiatan informal melalui kegiatan–kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan. Pola Implementasi melalui kegiatan pembelajaran di kelas :
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah Implementasi melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas ::
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah Implementasi melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas ::
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah Implementasi melalui kegiatan pembelajaran di luar kelas ::
Dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresaiatif tahapan BAGJA kita akan menemukan data valid alasan mengapa PTM-T Berbasis STEM diterapkan di SMA Negeri 3 Bulukumba. Berikut adalah Deskripsi Tahapan BAGJA Implementasi PTM-T Berbasis STEM di sekolah . 4. Jabarkan rencana : Program yang telah dibuat akan didiskusikan kepada kepala sekolah dan guru .Jika mendapatkan rekomendasi kepala sekolah untuk dilaksanakan, selanjutnya Penyusunan Kepanitiaan Program dan Pembagian Tugas. Mensosialisasikan kepala seluruh warga sekolah baik secara lisan di rapat dan diumumkan maupun secara tertulis dengan pemasangan pamplet/poster terkait program ini. Mendokumentasikan setiap kegiatan, Mengapresiasi murid.Monitoring dan evaluasi kegiatan. 5. Atur Eksekusi (Menentukan tim inti program)Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah Pengarah : Dewan guru Koordinator Acara: Ketua tim pengembang Penanggung Jawab sie Acara : Guru Laporan dibuat oleh masing-masing wali kelas. Koordinasi dilakukan setiap rapat rutin guruEvaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah.
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah Hasil Implementasi Pada Mata Pelajaran Biologi Conektivitas Materi Gangguan pada Sistem pencernaan pada mata pelajaran Biologi yaitu Hiperglikemia/Diabeter yang kemudian diberikan Bimbingan metode berfikir ilmiah untuk melakukan eksperimen percobaan menangani penyakit tersebut dengan membuat ramuan anti hiperglikemia Kesumba Turate Khas Bugis yang di uji cobakan pada pada tikus wistar jantan. Hasilnya menimbulkan pengaruh yang signifikan dalam Anti Hiperglikemia. Karya ini di ikutkan dalam Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia Kementerian Pendidikan yang menjadikan mereka lolos mewakili Provinsi sulawesi Selatan tahun 2021.
Implementasi Pendekatan STEM di sekolah
Faktor-faktor pendukung pelaksanaan program adalah • Koordinasi antara guru dan orang tua yang baik. • Pendampingan Guru yang menfasilitasi kemampuan berpikir kritis pada Murid dalam menciptakan inovasi yang berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan • Terciptanya keakraban dalam menjalankan program eksperimen antara Guru dan Murid Faktor-faktor penghambat pelaksanaan program adalah • Keterbatasan sarana dan prasana penelitian laboratorium di sekolah SMAN 3 Bulukumba yang memaksa peneliti untuk melakukan penelitian di laboratorium luar sekolah seperti di kampus. • Waktu yang minim untuk tatap muka karena masih dalam tap New Normal Pandemi Covic 19
Feeling (Perasaan) : Murid makin bersemangat dan termotivasi untuk melakukan eksperiman berbasi STEM sebagai bentuk eksistensi diri mereka dalam melakukan Inovasi Penelitian. Murid sangat senang dan terharu karena dari kegiatan itu mereka bisa berprestasi mengharumkan nama baik Sekolah dan Keluarga. Semua guru termotivasi untuk ikut meningkatkan pembelajaran dengan menerapkan dan mengimput Pembelajaran STEM dalam pembelajarannya. Kebahagian tersendiri bagi guru yang telah berhasil membuat inovasi penelitian baru dan melihat murid berprestasi di tingkat NASIONAL Finding ( Pembelajaran) : Masih ada beberapa murid masih berproses dalam menerapkan metode berfikir ilmiah bahkan masih ada yang masih belum percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan berkonsutasi dengan guru pembimbing.
Future ( Rencana Penerapan Kedepan) : Jika anak sudah terbiasa terlibat aktif dalam menerapkan metode ilmiah dalam pembelajaran STEM di depan murid-murid lainnya akan menumbuhkan kepercayaan diri dan keyakinan diri pada anak. Mereka akan mampu menghadapi tantangan dan kondisi yang terjadi pada saat melakukan inovasi bersama guru pembimbing. Memaksimalkan peran seluruh warga sekolah untuk mengsukseskan program ini.
Refleksi Program Diperlukannya komunikasi dengan orang tua murid, Stake Holder /Kepala Sekolah, dan warga sekolah terkait pentingnya anak terampil Berfikir ilmiah dalam memecahkan masalah karena akan berimbas pada kemampuan psikologis anak dalam menjalani kehidupan di masa depan. Evaluasi Program Sekolah memberikan apresiasi dan penghargaan kepada murid telah berhasil menciptakan inovasi penelitian yang memiliki manfaat dalam khasanah ilmu pengetahuan. Melakukan coaching kepada murid yang tidak memiliki keterlambatan dan ketidakpercayaan dirinya dalam melakukan proses berfikir ilmiah menemukan solusi masalah penelitian.
STEM ialah membuat siswa menjadi pemecah masalah, penemu, innovator, mampu mandiri, pemikir yang logis, melek teknologi, mampu menghubungkan budaya dan sejarahnya dengan pendidikan, dan mampu menghubungkan pendidikan STEM dengan dunia kerja (Morrison, 2006). TERIMA KASIH
Search
Read the Text Version
- 1 - 21
Pages: