sakti KORAN ELEKTRONIK EDISI_12 # AGUSTUS 2020 Merdeka! 1 2 17 Agustus 2020 telah tiba. Bendera Merah Putih dan umbul-umbul aneka warna telah menghiasi segala tempat di bumi Indonesia. Walaupun tidak melak- sanakan upacara bendera di sekolah dan kantor seperti biasa, ungkapan rasa syu- kur, kegembiraan, dan ke- meriahan akan senantiasa membahana. Ternyata, sudah 75 tahun kita merdeka. Dirgahayu Republik Indo- nesia tercinta. Semoga maju, adil, mak- mur, dan sejahtera dalam naungan rahmat dan rida Allah Swt. Memaknai 3 43 Kemerdekaan 5 Searah jarum jam: 1. Jalan masuk ke SMPN 3 Cirebon yang diteduhi pohonan rambat, payung, Pahlawan tanpa dan mural di kanan kiri; 2. Dinding luar perpustakaan yang berlukiskan panorama alam dengan Nisan pohon literasi dasar; 3-4. Gantungan papan literasi di lorong-lorong teras kantor dan kelas. Guru Spenta MESKI harus belajar dari rumah, siswa mereka beradu cepat mengajukan diri. Tampil Memesona 7 tak dilarang datang ke sekolah. Seperti Namun, karena ketentuannya maksimal yang terjadi di Spenta pada Jumat empat siswa per kelas, beberapa di Mengenal Cagar 8 (7/8/2020), empat wakil siswa per kelas antara mereka harus gigit jari karena Budaya di Cirebon 9 diminta datang ke sekolah untuk, ber- kuota cepat sekali terpenuhi. sama guru dan staf tata usaha, me- Panen Ikan untuk nyingsingkan lengan baju, membersihkan Respons cepat mereka terhadap per- Kebersamaan lingkungan sekolah dari sampah. mintaan sekolah untuk ikut serta mem- bersihkan lingkungan sekolah didasari Quotes 12 Ketika tiap wali kelas meminta empat kerinduan untuk bertemu langsung guru Sajak Sunda 14 siswa untuk datang ke sekolah, respons dan teman, serta kecintaan untuk men- siswa luar biasa. Tak sedikit di antara jaga dan merawat sekolah tercinta. Ada karena 18 Berkarya
2 DINAMIKA PRONGGOL 52 Gerakan membersihkan lingkung- oleh pemerintah sebagai sekolah Beruntung, sepekan sebelum siswa an sekolah pada Jumat (7/8) itu me- yang peduli pada lingkungan. dan guru belajar dan bekerja dari rupakan upaya untuk menjaga dan rumah, tepatnya pada 8 Maret 2020, merawat lingkungan Spenta yang Selain kebersihan dan kerindangan Tim Literasi Spenta berhasil melun- ditinggalkan siswa sejak pandemi lingkungan sekolah, hal lain yang juga curkan edisi perdana koran elek- Covid-19 melanda negeri ini pada selalu dijaga dan dirawat adalah se- tronik (korel) Sakti, media yang se- pertengahan Maret 2020 lalu. Gerak- mangat membaca dan menulis yang dang Anda baca ini. an ini direncanakan digelar per dua merupakan ruh atau jantung dari pekan dengan melibatkan wakil siswa gerakan literasi sekolah (GLS). Dengan korel Sakti yang terbit dua tiap kelas secara bergiliran. pekan sekali, gerakan literasi baca Sejak pandemi Covid-19, kegiatan tulis dan digital di kalangan warga Gerakan bersama menjaga dan belajar tatap muka, yang di dalamnya Spenta tetap ada dan terjaga. Sema- merawat kebersihan lingkungan se- terdapat gerakan literasi sekolah, ngat membaca senantiasa ada. Se- kolah, memang bukan hal baru di tidak bisa terlaksana. Kondisi ini di- mangat menulis terus dijaga. lingkup Spenta. Gerakan ini telah alami hampir semua sekolah di Indo- menjadi pembiasaan untuk menum- nesia, termasuk SD dan SMP di Kota Bagi beberapa kalangan, pandemi buhkan karakter siswa agar peduli Cirebon yang mengikuti program tan- Covid-19 telah menghentikan banyak pada lingkungan. Gerakan bersama tangan membaca Cirebon Leader’s kegiatan. Bagi penulis korel Sakti, inilah yang membuat Spenta be- Reading Challenge (CLRC). Karena pandemi justru bisa menjadi berkah berapa kali dianugerahi penghargaan pandemi, program unggulan CLRC tersendiri, karena tak jarang menjadi jilid 4 belum jelas kelanjutannya. sumber inspirasi.* (Cecep Ahyani) Kru Korel Sakti Pelindung: Kepala SMPN 3 Cirebon; Pengarah: Para Wakil Kepala SMPN 3 Cirebon; Pemimpin Redaksi: Cecep Ahyani; Anggota Redaksi: Sriyanti, Hadiyati, Lusti Damayanti, Agus Suryana, Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha, Dhealda Hanum Ayuningtyas; Publikasi: Ahmad Yani Ibnu Shidiq, Ria Maria Dj., Fachirwan; Alamat Redaksi: SMPN 3 Cirebon, Jalan Pronggol No. 52 Cirebon. SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK WAWASAN 3 AGUSTUS adalah bulan yang tetapi, nilai luhur kemerdekaan yang Ali Tisna Mulyana sakral dan penuh makna bagi sesungguhnya, “Berdaulat, Adil dan bangsa Indonesia. Tepat 75 Makmur” belum sepenuhnya terca- Guru Bahasa Sunda tahun yang lalu, para pendiri bangsa pai. Kemerdekaan yang telah diper- di bawah pimpinan Soekarno mem- juangkan dan diraih bangsa Indone- Staf Kesiswaan Spenta proklamasikan kemerdekaan Indone- sia baru sebatas cover-nya saja. sia yang selama ratusan tahun dijajah meriah seperti tahun sebelumnya. Belanda dan 3,5 tahun dijajah Jepang. Kemerdekaan yang telah diraih Peristiwa sakral itu terjadi pada hari sudah sepantasnya kita syukuri, Akan tetapi, ada sebuah pere- Jumat, 17 Agustus 1945. karena ini merupakan salah satu nik- nungan yang harus kita lakukan mat yang tidak terhingga yang diberi- dalam rangka peringatan HUT RI ta- Merdeka! kan Allah Swt. kepada bangsa Indone- hun ini. Pertama, rasa syukur kita sia. Segenap warga negara Indonesia akan nikmat kemerdekaan harus Merdeka adalah kata yang sakral setiap tahun selalu mengadakan benar-benar dipahami sebagai se- dan penuh makna. Merdeka adalah perayaan ulang tahun Kemerdekaan buah anugerah dari Allah Swt. Perwu- sebuah cita-cita luhur. Merdeka Republik Indonesia dengan sangat judannya dengan senantiasa mening- adalah sebuah tujuan hidup. Bahkan, meriah. Berbagai macam kegiatan katkan keimanan dan ketakwaan kita pendahulu kita mempunyai sem- diadakan untuk memeriahkan HUT RI kepada Allah Swt.; menjalankan boyan yang sangat populer di ka- tersebut, mulai tingkat RT sampai segala perintah-Nya dan berusaha langan masyarakat pejuang saat itu: tingkat nasional. Ini merupakan salah sekuat tenaga menjauhi yang dila- “Merdeka atau Mati”. satu bentuk rasa syukur bangsa Indo- rang-Nya. nesia akan nikmat kemerdekaan Kata merdeka disepadankan dan tersebut. Bangsa Indonesia adalah bangsa dipertaruhkan dengan nyawa. Para yang besar, bangsa yang kaya akan pahlawan rela mengorbankan dan Dalam situasi pandemi Covid-19 sumber daya alam. Akan tetapi, sam- mempertaruhkan nyawa demi ke- ini, apakah perayaan yang sangat pai saat ini belum dapat mewujudkan merdekaan. meriah seperti tahun-tahun sebelum- masyarakat yang makmur dan nya patut diadakan? Sebuah hal yang berkeadilan. Mungkin karena kita Pada zaman perjuangan, kata mer- menarik. Apabila memperhatikan kurang bersyukur dan memanfaatkan deka begitu dielu-elukan dan didam- protokol kesehatan di masa pandemi, secara maksimal akan apa yang kita bakan oleh bangsa kita. Merdeka rasanya tidak mungkin perayaan HUT punya. pada masa itu adalah terlepas dari ke-75 RI dapat dilaksanakan secara belenggu cengkeraman penjajah; me- Kedua, kita sekarang berhadapan lepaskan diri dari penjajahan; men- dengan neokolonialisme (penjajahan jadi sebuah negara yang mandiri dan baru). Penjajahan bukan fisik, me- berdaulat. lainkan di bidang kehidupan sehari- hari. Secara jasmani kita tidak dijajah, Pada zaman sekarang, pada era akan tetapi, kehidupan sosial eko- globalisasi ini, apakah kata merdeka nomi, teknologi, budaya, dll. bangsa masih mempunyai nilai yang sama Indonesia masih belum bisa berdiri dengan zaman perjuangan dahulu, sendiri, belum bisa berdaulat. yaitu disepadankan dengan nyawa kita sebagai taruhannya? Apakah kita Tugas kita sebagai generasi muda masih memperjuangkan kata mer- untuk terhindar dari neokolonialisme deka dalam kehidupan kita sehari- tersebut. Kita gali, kita manfaatkan hari? sumber kekayaan bangsa Indonesia ini, sehingga kita bisa mandiri dalam Bangsa Indonesia telah memasuki segala sendi kehidupan. usia kemerdekaan yang ke-75, usia yang cukup matang untuk perjalanan kemerdekaan sebuah bangsa. Akan
4 WAWASAN Ketiga, sebagai anak bangsa kita Dhealda Hanum Ayuningtyas harus dan wajib mengisi kemer- dekaan ini dengan hal-hal positif se- BULAN ini, Agustus 2020, Covid-19. Tidak ha- suai dengan bidang dan kemampuan mengingatkan kita pada nya negara kita, masing-masing. Untuk para pelajar, satu peristiwa perayaan tetapi semua negara mari kita isi kemerdekaan ini dengan kemerdekaan bangsa kita. Pada 17 di penjuru dunia belajar yang giat, tekun, dan penuh Agustus 2020 ini kita akan meraya- merasakannya juga. semangat, dengan meneladani se- kan kemerdekaan yang ke-75. Sebagai warga nega- mangat para pahlawan dalam mem- ra Indonesia, mung- perjuangkan kemerdekaan. Bangsa Indonesia bisa merasa- kin kita sedikit kece- kan kemerdekaan setelah melewati wa, bulan kemerde- Apa jadinya kalau bangsa Indone- beratus-ratus tahun masa penjajah- kaan kita tidak bisa sia belum merdeka? Mungkin kita an, tentunya karena pahlawan yang dirayakan seperti biasanya. Tapi tidak bisa bersekolah, apalagi belajar telah berjuang demi kemerdekaan jangan salah, kemerdekaan tetaplah dengan nyaman. Jangankan masih bangsa dan negara kita. kemerdekaan. Indonesia pasti bisa dijajah, baru ada pandemi Covid-19 melewati ini semua. saja, kita sudah tidak nyaman belajar. Setiap tahun, seluruh bangsa Ada rasa bahagia tersendiri Apalagi kalau masih zaman penja- Indonesia merayakan kemerdekaan kala melihat bendera Merah Putih jahan. dengan mengadakan berbagai menghiasi rumah-rumah warga; acara, dari desa sampai kota. Anak- bambu-bambu merah putih meng- Walaupun situasi sedang sulit, se- anak bergembira dalam berbagai hiasi gapura. Karena peristiwa ini mangat belajar tidak boleh kendur. lomba, seperti lomba makan keru- terjadi satu tahun sekali, maka Kita tidak boleh menyerah dengan puk. Siapa yang tercepat habis, dia jangan biarkan kemerdekaan kali keadaan. Dahulu para pahlawan ber- yang menang. Sederhana, tapi ini berbeda karena wabah. juang demi kemerdekaan, cuma ber- sangat menyenangkan untuk kita. Tetap rayakan kemerdekaan modalkan tekad, semangat, dan Bukan perayaannya, tapi peristiwa dengan meriah, tapi jangan lupakan bambu runcing, sedangkan penjajah dan kenangannya yang membuat protokol kesehatan. Mari kita raya- senjata mesin. Akan tetapi, kita bisa bahagia dan bangga bisa berdiri di kan kemerdekaan dengan ucapan mengalahkan mereka. atas tanah Indonesia. alhamdulillah. Kita rayakan dengan mewujudkan rasa syukur kita. Kita Terakhir, peringatan HUT ke-75 Perayaan kemerdekaan tahun bergembira bersama. Kita kenang Kemerdekaan Indonesia tahun 2020 ini sedikit berbeda dari tahun- jasa para pahlawan kita. Dan, mengusung tema besar “Indonesia tahun sebelumnya. Saat ini kita di- dengan bersorak gembira kita Maju”. Tema besar ini merupakan haruskan mengurangi kegiatan di pekikkan “SEKALI MERDEKA representasi dari Pancasila sebagai luar rumah, memakai masker, TETAP MERDEKA.”* pedoman dalam kehidupan ber- mencuci tangan, dan mengikuti bangsa dan bernegara. Tema ini di- protokol kesehatan lainnya. Ini Dhealda Hanum Ayuningtyas sempurnakan dengan penambahan semua karena musibah yang logo “Bangga Buatan Indonesia” seba- menimpa yaitu wabah corona atau Siswi Kelas IX B Spenta gai upaya menumbuhkan kecintaan warga negara pada produk dalam negeri. Mari kita isi kemerdekaan ini de- ngan penuh rasa syukur, agar kemer- dekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan itu semakin me- ningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Alah Swt. Mengisi kemer- dekaan bisa dilakukan dengan be- ragam hal positif demi kemajuan bangsa Indonesia tercinta. Merdeka…Merdeka… Merdeka!!! SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK WAWASAN 5 Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi teringat pada pela- tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi jaran Bahasa Indo- Agus Suryana Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami nesia saat ber- terbayang kami maju dan mendekap hati? sekolah di pendi- Guru Seni Budaya SMPN 3 Cirebon Kami bicara padamu dalam hening dimalam sepi dikan dasar, ada harapan mereka dari puisi terkenal Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak sebuah puisi terke- karya pujangga besar Indonesia, Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu. nal karya saduran Chairil Anwar, kita ingat mereka. Kenang, kenanglah kami Chairil Anwar ber- Selain jasa mereka yang kita Kami sudah coba yang kami bisa judul “Krawang - rasakan dalam kemerdekaan, semoga Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa Bekasi”. setiap jengkal tanah yang mereka perjuangkan, yang kita nikmati saat Kami sudah beri kami punya jiwa Sangat menyentuh ini, setiap langkah bebas kita ke mana pun, menjadi doa terus-menerus dan Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan puisi tersebut jika pengantar untuk jiwa mereka, para arti 4-5 ribu nyawa kembali membaca- pahlawan tanpa nisan. * Kami cuma tulang-tulang berserakan nya. Terlebih jika Tapi adalah kepunyaanmu saja di antara Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan “mereka” adalah Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan “kita” yang tidak lagi bisa bicara, atau tidak untuk apa-apa meminta, bahkan SKami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata terabaikan. Dan, hal demikian Kaulah sekarang yang berkata ... terjadi di mana- EBUAH monumen megah di mana di seluruh Indonesia selama lapangan Darongdong, Kec. perjuangan kemerdekaan. Tak ter- Buahdua, Sumedang, dikenal hitung jumlah pahlawan tanpa nama, dengan monumen ESA HILANG DUA terlebih tanpa nisan di taman makam TERBILANG. Diresmikan pada 16 Mei pahlawan. Demi kemerdekaan, 1996, oleh Pangdam III Siliwangi saat mereka tidak meminta apa pun itu, Mayjen TNI Tayo Tarmadi. kecuali mereka sudah berjuang. Monumen ini dibangun untuk me- ngenang perjalanan jauh (longmarch) Akankah kita berdiam diri, atau para pejuang kemerdekaan dan mengabaikannya? Sebuah pertanyaan tentara Siliwangi, dari Jogja dan Jawa yang tidak memerlukan jawaban, Tengah ke Buahdua, Sumedang. namun mencoba mengingatkan, di Selain itu, untuk mengenang pula antara deretan nama yang diusulkan para pahlawan yang gugur dalam menjadi pahlawan, ternyata ada pertempuran di Desa Cibubuan, Kec. beribu pahlawan yang terlupakan. Buahdua dengan menuliskan nama para pejuang, baik dari pihak TNI Saat ini, kita hanya diminta maupun masyarakat. meneruskan perjuangan pahlawan. Namun, terkadang hal-hal kecil saja Satu hal yang sangat menyentuh kita keluhkan. Perbedaan menjadi dan menginspirasi lahirnya tulisan permusuhan, dan kadang menum- ini, yaitu adanya tulisan pada deret pahkan darah demi hal yang bukan paling bawah yang menyebutkan prinsip. “DAN PARA PAHLAWAN TAK DIKENAL”. Saat itu juga, penulis Semoga dengan mengetahui banyak pahlawan tak dikenal, dan
“Mari optimalkan peran Gerakan Pramuka dalam membantu penanggulangan bencana Covid-19 dan Bela Negara” “Semoga Indonesia terus maju dalam mewujudkan bangsa yang berkarakter, cerdas, dan berkompetensi tinggi”
KORAN ELEKTRONIK WARTA SPENTA 7 Guru-guru Spenta beraksi dalam PJJ di RCTV. Atas dari kiri ke kanan: Elva Virdianastuty (kanan), Apriludin, Ifftah Sole- hatun dan Nur Hanifah. Bawah dari kiri ke kanan: Agus Suryana (kiri), Sawitri Pudji Wijati (kiri), dan Purwantini. DALAM program belajar dari rumah energik ini masih mungkin menam- duet dengan guru PPKn SMPN 2. bersama Dinas Pendidikan Kota Ci- bah jam tayangnya di layar kaca rebon dan RCTV, guru-guru Spenta RCTV mengingat jumlah guru Bahasa Menutup pekan kedua bulan kembali tampil memesona. Cirebon yang relatif sedikit. Agustus, Sabtu (15/8), giliran guru Bimbingan Konseling, Purwantini, Setelah pada bulan Juli, tujuh Selasa pekan berikutnya (11/8), tampil memukau dalam membin- orang guru dari empat mapel tampil, giliran duo guru Matematika, Nur cangkan Aspek Perkembangan Peri- pada dua pekan pertama bulan Agus- Hanifah dan Ifftah Solehatun, tampil laku Etis bersama tiga guru BK lain tus ini, kembali tujuh orang guru menarik menyajikan mapel Mate- dari SMPN 13 dan SMPN 14. tampil mewakili lima mapel dan matika. Penampilan keduanya didu- Bimbingan Konseling. kung kinerja apik kolega yang piawai Tampil memesonanya para guru dalam teknologi digital, Wike Meta Spenta dalam program PJJ di RCTV Elva Virdianastuty, untuk ketiga R.W. dan Ahmad Yani I.S. ini berkat kesungguhan dan persiap- kalinya tampil di layar kaca RCTV, an yang maksimal. Mereka tidak menyajikan mapel IPA pada Selasa Besoknya, Rabu (12/8), giliran menyia-nyiakan kesempatan langka (4/8). Pada penampilan ketiganya, Agus Suryana, tampil menyajikan ini untuk beroleh pengalaman baru Guru IPA dan Wakabidkur Spenta ini mapel Seni Budaya. Pada penampil- serta memberikan layanan pembela- tampil bertiga bersama guru IPA annya di layar RCTV, Agus berduet jaran jarak jauh terbaik kepada SMPN 12 dan seorang dokter yang dengan guru Seni Budaya SMPN 5. siswa SMP/MTs di Kota Cirebon. menjadi narasumber. Sehari berikutnya, Kamis (13/8), Selain itu, juga berkat dukungan Besoknya, Rabu (5/8), Apriludin, Sawitri Pudji Wijati, tampil percaya dan doa seluruh warga Spenta, dari untuk kedua kalinya tampil menyaji- diri menyajikan mapel PPKn. Dalam kepala sekolah, guru, staf tata usaha, kan mapel Bahasa Cirebon. Guru penampilan perdananya ini, dia ber- dan seluruh siswa.* (CA)
8 SOSIAL BUDAYA KOTA Cirebon memiliki luas H. Abdul Rojak serta rehabilitasi, pemulihan kondisi wilayah sekitar 3.735,82 ha bangunan agar tetap dapat berfungsi. dengan jumlah penduduk Guru IPS 316.277 jiwa pada tahun 2018. Kota Wakil Kepala SMPN 3 Cirebon Selain mengendalikan perizinan, ini berada di pesisir utara Pulau Jawa implementasi dari ketentuan tersebut atau yang dikenal dengan telah dilakukan beberapa upaya pe- jalur pantura yang menghubung- lestarian, seperti; pemasangan papan kan Jakarta-Cirebon-Semarang- nama cagar budaya, pemeliharaan Surabaya. dan rehabilitasi cagar budaya, pem- berian insentif bagi pengelola cagar Posisi Kota Cirebon sangat strate- budaya dan bersinergi dengan Pe- gis, memiliki akses yang baik antar- merintah Pusat dan Pemerintah kota di sekitarnya, meliputi Kabu- (Panjunan), dan kawasan etnis Cina Provinsi Jawa Barat, khususnya paten Cirebon, Kuningan, Majalengka, (Pecinan). dalam pelestarian keraton-keraton dan Indramayu, serta kota-kota di Cirebon dan cagar budaya berpering- wilayah barat Provinsi Jawa Tengah. Bangunan yang ditetapkan seba- kat nasional dan provinsi. gai cagar budaya berjumlah 52 yang Kota Cirebon berfungsi sebagai terdiri atas beberapa tingkatan/ Kota Cirebon dipilih dan kota perdagangan dan jasa sehingga derajat. Tingkat perlindungan sangat ditetapkan sebagai Kota Pusaka banyak disinggahi orang. Tidak ketat 32 bangunan, tingkat per- bersama kota-kota lainnya oleh Ke- mengherankan jika pada siang hari lindungan ketat 13 bangunan, tingkat menterian Pekerjaan Umum pada jumlah penduduknya dapat mening- perlindungan cukup ketat 7 ba- tahun 2013, yang dilaksanakan Di- kat hampir dua kali lipat. Di samping ngunan, dan sedang proses usulan 13 rektorat Jenderal Penataan Ruang itu, Kota Cirebon menyandang atribut bangunan yang diduga merupakan melalui Program Penataan dan Pe- Kota Wali dan Kota Budaya sehingga cagar budaya. lestarian Kota Pusaka (P3KP). banyak yang berkunjung ke kota ini untuk berwisata atau sekadar transit. Upaya perlindungan dan pe- Masuknya Cirebon menjadi salah lestarian kawasan cagar budaya dila- satu Kota Pusaka dalam program Melalui Surat Keputusan Wali kukan melalui: pengendalian dan P3KP menjadi momentum Pemerin- Kota Cirebon Nomor 19 Tahun 2001 pengawasan eksisting bangunan, tah Kota Cirebon untuk menunjukkan tentang Perlindungan Kawasan dan serta pengendalian dan pengawasan kekayaan sejarah dan budaya kepada Bangunan Cagar Budaya di Kota Cire- melalui perizinan. khalayak dunia. Keseriusan tersebut, bon, ditetapkan cagar budaya berupa salah satunya, dibuktikan Pemkot kawasan dan bangunan. Sementara itu, upaya pelestarian Cirebon dengan melakukan pemu- bangunan cagar budaya dilakukan garan dan pemeliharaan aset-aset Kawasan yang dilindungi meliputi melalui: preservasi, yaitu upaya pe- pusaka yang dimiliki masyarakat Keraton Kesepuhan, Keraton Kano- lestarian bangunan seperti keadaan Kota Cirebon.* man, Keraton Kacirebonan, kawasan aslinya tanpa melakukan perubahan, Gua Sunyaragi, kawasan etnis Arab SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK CERITA DARI SPENTA 9 MOMEN kebersamaan bisa tercipta Makan bersama selalu mengha- lewat beragam cara. Salah satunya dirkan sensasi berbeda. Menikmati dengan masak dan makan bersama. hasil olahan sendiri yang diracik dengan apik; dimasak dengan suka- Sudah setahun lebih seratusan cita; disajikan dan ditata di meja ikan patin menghuni kolam ikan di dengan penuh cinta. Maka, setiap halaman depan Spenta. Sudah lebih suapan yang sampai di perut, akan dari cukup ikan berkumis yang dikonversi menjadi energi untuk termasuk dalam genus Pangasius, menggerakkan seluruh potensi famili Pangasiidae, ini dipanen. dalam diri. Bersamanya, turut berkembang Ikan patin yang menjadi menu pula sejumlah ikan nila (Oreochromis andalan dalam momen kebersamaan niloticus). Kedua jenis ikan yang ter- itu merupakan sumbangan siswa nyata bisa hidup rukun ini siap di- baru kelas VII tahun pelajaran eksekusi menjadi menu andalan 2019/2020. Saat MPLS tahun lalu, untuk sebuah momen kebersamaan; tiap siswa baru menyumbang seekor menjadi selingan menarik di tengah benih patin seukuran jari tangan. episode pembelajaran jarak jauh jilid Benih-benih patin ini banyak dijual kedua yang sudah memasuki pekan pedagang kaki lima di sepanjang keempat. Jalan Lemahwungkuk dan seputar Pasar Kanoman. Maka, pada Selasa (4/8/2020), sehari pasca-hari Tasyrik yang mu- Sejatinya, bedah kolam pada 4 lia, gerakan bedah kolam digelar. Agustus itu adalah panen ikan jilid Adalah Mang Pardi dan Mas Yono kedua. Panen perdana dilakukan yang “mendaratkan” komunitas pada sekitar tahun 2018. Dua tahun patin dan nila dari habitatnya. Lalu, setelah kolam di halaman depan di bawah kerindangan pohonan ram- Spenta itu dibuat atas usulan Ratno bat, Bunda Raya dan pasukan, de- Suwarjo, guru Bahasa Inggris yang ngan pisau tajam mengilap, meng- hobi memelihara berbagai jenis ikan. eksekusi dan membersihkannya. Pada panen ikan perdana itu, Divisi penggorengan bermarkas Kepala Spenta saat itu, Enny Diah di depan lab. IPA 2 yang juga berse- Sajektie, mengundang para pejabat belahan dengan kantin sunyi yang di lingkungan Dinas Pendidikan Kota sudah lima bulan tak berpenghuni. Cirebon dan para kepala SMP di Kota Divisi ini didominasi guru-guru Cirebon, untuk bersama-sama me- muda yang cerah ceria, selalu renyah nikmati sajian olahan ikan dalam bercanda sambil menunggu sang format lesehan di bawah kerindang- ikan matang di penggorengan. an pohonan rambat. Puncak dari ritual bedah kolam Terbukti sudah, panen ikan bisa adalah makan bersama. Makan ber- menciptakan momen kebersamaan. sama setelah bekerja selalu mener- Kolam ikan sudah diisi penghuni lagi. bitkan kenikmatan luar biasa. Inilah Mudah-mudahan momen kebersa- momen istimewa; harus ada secara maan tercipta pula pada panen ikan berkala; tidak boleh berhenti oleh jilid 3. Entah tahun berapa.* (CA) pandemi atau resesi.
1 0 PUISI Rizky Amelia Siswi Kelas VIII-B Spenta SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK PUISI 11 Pahlawan Semangat Keberanian Pantang Menyerah Penuh duka Tak ada kata menyerah Selalu mencoba Pengorbanan tak terhingga Rela berkorban Hingga bisa Untuk bangsa tercinta Semangat dalam berjuang Dari yang diam Mengorbankan semuanya Saling menghargai Menjadi bicara Demi kemerdekaan yang didamba Semua orang di muka bumi Dari yang sukar Demi negeri tercinta Kegagalan bukan suatu halangan Menjadi mudah Perjuangan tanpa lelah Kegagalan adalah kembalinya Pantang menyerah Semangat yang membara semangat Usaha tak pernah berhenti Kelelahan tak dirasa Untuk menghadapi semua rintangan Lelah akan terobati Demi kebebasan bangsa Dibutuhkan semangat yang kuat Karena kegagalan berubah Meraih kemenangan untuk merdeka Untuk mendapatkan kemenangan Menjadi kemenangan Pahlawan mengajarkan kita Tak ada kata lelah dalam berjuang Tak pantang menyerah Demi tercapai apa yang kita inginkan Pengorbanan Selalu berusaha dan berdoa Semangat serta restu keluarga Lawan Takut Sekecil apapun Untuk menggapai kemenangan Pasti terkenang Yang kita inginkan sampai saat ini. Pantang menyerah selalu berusaha Selama apapun Semua jalan terbuka Pasti dikenang Sumber Kemenangan Untuk kita yang berusaha Disembunyikan pun Yang terus memanjatkan doa Pasti akan ketahuan Di dalam suatu perjuangan Demi tujuan yang sudah ada Karena pengorbanan Di dalam sebuah pengorbanan Rasa takut selalu ada Jasanya sungguh berharga Ada suatu yang lebih penting Tak mudah menghilangkannya Sampai terkenang selamanya Setelah usaha dan semangat yang kuat Kita harus berusaha dan doa Tak semua bisa melakukannya Perjuangan akan sia-sia Agar dipermudah urusannya Tak semua juga mau melakukannya Pengorbanan bisa tak berharga Mudah menghilangkan rasa takut Perbuatan ini sulit dilakukan Tanpa restu dan doa orangtua Kemenangan akan kujemput. Karena pengorbanan tak semudah Semua tidak ada apa-apa nya yang diucapkan Sumber kemenangan adalah doa Rintangan Dari orangtua untuk anaknya Clara Lalina Lembayung Untuk mendapatkan kemenangan Setiap cerita Tak ada usaha yang berjaya Memiliki jalan Alumnus SMPN 3 Cirebon Tanpa doa dari orangtua Di setiap jalan Siswi kelas XI SMAN 8 Cirebon Terutama doa dari ibunya. Pasti ada rintangan Ada yang mudah Kalah bukan Kegagalan Tuk melewati Ada yang sangat sulit Kalah bukan tanda gagal Sampai kita harus berusaha Gagal bisa dicoba lagi Sekuat tenaga yang ada Perjuangan lagi Mudah-susah harus kita lewati alurnya Berkorban lagi Agar dapat naik ke level selanjutnya Doa dan doa lagi Bisa melakukan apa yang kita ingin Semangat terus Dengan rintangan baru yang ada InsyaAllah Allah mengabulkan Tetap semangat Kegagalan pengalaman berharga Pantang menyerah Untuk dijadikan pelajaran Pasti ada jalan Untuk mencoba dan mencoba Untuk menghadapi itu semua. Tanpa lelah dan letih dirasa Semoga kemenangan cepat tiba Memberikan kebahagiaan untuk kita
1 2 QUOTES SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK QUOTES 13
1 4 SAJAK SUNDA Paturay Kamelang Hujan ngitung waktu milang mangsa ras inget kanu di lembur girimis nu matak tiis mapay lampah nu baheula hate lewang alahbatan nenjo jurang kana hate nu kahinis cunduk waktu nu mustari nu lungkawing nutupan hate gudawang datang mangsa nu utama ati peurih alahbatan digerihan hinis kasabet ku biwir pedang kiwari baris paturay inggis ku bisi rempan ku sugan indung nu ngakandung Sono (1) asa cikeneh anjeun datang bapa anu ngayuga kiwari mangsana mulang aya dina katunggara kasono nu nyaliara dina raga sakedapan sajorelat teu kaduga lamun kudu dipiara mungguh waktu sakolepat neneda kanukawasa tapi boa nya iraha tilu taun teu karasa muntang tulung kanu agung kuring bisa udar sila kiwari baris paturay mugia indung jeung bapa nyacapkeun kasono nu ngagalura aya dina papayung nyaliara saban mangsa Panineungan (1) Panineungan (2) Panonpoe inget mangsa katukang basa umur lilikuran angin lirih nu ngaharewos na kamalir panon poe eukeur resep ngajul bentang rasa duh panon poe nu baranang na implengan ngahudang panineungan nu kungsi kamana teu embol-embol los kadieu los kaditu ligar naha anjeun teh pundung taya geusan kahariwang na endahna rasa dina sukma atawa aya nu nundung kiwari kari waasna nu ngagalura dina dada geus mangpoe-poe teu katempo kiwari kari waasna naha geus poho atawa nombro Pangagung Nagri Kahayang ngitung waktu milang mangsa susuganan mawa bagja kahayang mah Ulang Taun ngadago terus ngadago bisa ngapung ngawang-ngawang susuganan isuk geto ngepak jawer meber jangjang teu karasa.... kokojayan na sagara mega nyerelekna wanci kamana atuh kamana nu ngeplak nyacas rongheapna mangsa anjeun teh sulaya jangji bangun taya aling-aling cikeneh balebat taun 2014 nembongan bet ngorbankeun jati diri kiwari geus meh rek surup... ngaruksak papagon nagri teu katalikung ku waktu teu kasengker ku pager wanci baganti anjeun teh papayung nagri teu kahalangan ku pipiding mangsa nu anyar datang babakti ka lemah cai estu hirup merdeka ngarongheap pinuh harepan ngabela ka rahayatna taya nu geusan miruca taun 2015 bagea sumping lain rek mawa sangsara Cape robah mangsa ganti wanci yeuh pamingpin nagri kudu jadi ajen diri dimana kawelas anjeun kahayang mah reureuh sakedapan beuki punjul tikamari mikirkeun pangeusi nagri sabab hate karasa cape eta ciri jalma sajati anu eukeur lara ati hayang ngaso sakedapan nu menang rido ilahi mikiran pangupa jiwa hayang reureuh sa jongjonan ngabayuan kulawarga sabab otak keur ngoletrak SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK SAJAK SUNDA 15 Malati Kuring Kawajiban Bandung malati duh malati kahayang mah reureuh bae Bandung kota pangreureuhan malati kuring keur meujeuhna lucu sabab hate enggeus lungse keur kuring sakulawarga keur mimiti ligar pinuh harepan ngukur waktu ngudag mangsa sanggeus cape merangan haliwu dunya ku geulis malati kuring ngayonan paneka jaman nu teu weleh motah saban mangsa unggal poe mingkin mekar saban waktu mugia mekar salawasna tapi mungguh kawajiban di bandung nya kuring cicing ngarandakah ngabeukahan pasti kudu dilakonan sabada kencling ngalinjing lamun henteu dilakonan ngasruk ka alas roban Ngadago pasti dosa ditibanan mipir gawir nu lungkawing mapay lengkob nu nyangkedong barudak.......kamana barudak? ya robbiiiiiiiiiiiiiii mapay tetelar jeung sagara di dago-dago teu embol-embol paparin abdi katawekalan kiwari nyeri beuheung sosonggeteun ngajalankeun kawajiban bandung geus heurin ku tangtung hanas lunta ti janari jadikeun hiji amalan geus nepi kana ugana barudak sulaya jangji.......... anu natrat henteu pegat tapi keur kuring bandung tetep nepi jaga di aherat panineungan Bungah bandung tetep pangancikan Mudik nu moal di popohkeun salalawasna caang padang narawangan cahyana hibar ka mendi poe ieu kuring rek miang Sono (2) sukma ngalanglang sagara rek miang ka lemah cai kokojayan laluasa ka bali geusan ngajadi ngalanglang ka mega malang ninggalkeun kota harepan mapay-mapay pulasna nya mega waas Jungjunan harepan keur kahirupan ting arudat gurat-gurat muru kota pangreureuhan mapaesan taman hate jungjunan...... nu pinuh ku pangabetah implengan jauh ka mendi anjeun lir ibarat panon poe pileuleuyan cirebon ngalayang ka pangreureuhan nu nyaangan alam dunya pileuleuyan... sugan boa nu di ditu sorotna teu eureun-eureun kuring mulang sakedapan sarua keur anteng ninun taya kacape mangka jaga balik deui ninun harepan urang duaan jungjunan..... dijajap rewu pang du'a ngajadi kabagjaan anjeun pamatri ati.... pangdu'a ti kulawarga pangbeberah manah keur tugenah.... berkah waluya salalawasna Ali Tisna Mulyana sumberna kabagjaan di pangumbaraan taya kendatna... cag............... Guru Bahasa Sunda jungjunan Staf Kesiswaan Spenta kiwari na diri anjeun Muguran geus renung deui sirung harepan kembang kabagjan kembang katresna nu kungsi ligar titipan ilahi robi..... dina sukma nu ngagalura urang dijaga kiwari kari waasna urang diriksa maluguran ngalungsar ku urang duaan..... ngagelar kadar katebak ku angin bajra nguwak-ngawik henteu nyesa
1 6 QUOTES SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK QUOTES 17
1 8 CERITA MALAM E MBUSAN angin malam bulan Cecep Ahyani mencontoh sifat Allah. Terus terang, Agustus membuat orang yang Kang, saya belum mudeng.” begadang di luar rumah tam- Gunung Ciremai. Yang sudah malah pak berkali-kali merapatkan jaket ke Gunung Tangkubanparahu waktu “Makanya, kalau dengerin cera- dada untuk menahan gempuran liburan akhir tahun kemarin. Tapi, mah tuh harus fokus. Jangan sambil hawa dingin yang menerjang. Angin itu mah bukan mendaki, deng. Itu buka-buka HP terus. Ya, akibatnya malam yang terkadang membangkit- mah piknik he he.” begini, tidak mengerti apa yang ustaz kan kenangan masa silam, terutama sampaikan.” saat gairah muda begitu bergelora. “Zaman akang muda dulu mah, ada semacam pepatah, belum masagi “Iya, Kang. Banyak chat masuk, Malam itu, dua lelaki beda usia jadi pemuda Kuningan kalau belum baik di WA maupun Facebook duduk lesehan di teras rumah, naik ke puncak Ciremai. Tapi, seka- kadang bikin pikiran tidak fokus. beralaskan karpet plastik motif rang mah kayaknya sudah tidak Konsentrasi terganggu. Salat pun batik, di bawah siraman lampu neon. populer pepatah itu,” kata Kang kadang tidak bisa khusyuk. Yang Udin. Tangannya menjangkau bas- bikin jengkel chat pribadi di-share di “Dulu waktu masih usia dua kom plastik. Ada sewadah kacang grup. Padahal, yang kayak gitu mah puluhan, akang sering naik Gunung rebus hasil olahan Teh Ai, istri Kang japri aja. Jangan nyampah di grup.” Ciremai. Wah, kalau malam 17-an, Gunung Ciremai rame pisan,” ujar Udin yang wajahnya mirip Paramitha “Eh, kan biar orang lain tahu. Kan Kang Udin membuka obrolan. Rusady. Kacang tanah itu dia beli di zaman sekarang mah duduk bersebe- Pasar Kramatmulya, pasar tradisio- lahan saja ngobrolnya di medsos. “Nggak dingin tah, Kang. Kok nal di pinggir jalan raya Kuningan- Maksudnya tadi, biar orang lain tahu. mendakinya malam-malam?” tanya Cirebon yang tak pernah sepi. Jaman ayeuna, urusan domestik Jejen penasaran. Tangannya meraih mesti diketahui publik, Jen.” cangkir. Kopi nasgitel (panas, legi, Jejen tak mau ketinggalan. kentel) siap menghangatkan badan. Tangannya pun meraup kacang re- “Iya, Kang. Terus yang kata Ustaz bus. Cemilan tradisional itu memang Soleh itu gimana, Kang?” “Target kami, para pendaki, banyak digemari. Kalau lagi ngobrol subuh sampai ke puncak, sehingga tersaji kacang rebus, tangan dan “Kata Ustaz Soleh tuh begini, kita pas matahari 17 Agustus terbit, kami mulut kayak tak mau diam, aktif harus belajar dari sifat Allah. Belajar bisa menyambutnya dengan kibaran terus. Kasihan kalau ada bolu atau mencontoh atau meneladani sifat bendera Merah Putih di puncak Cire- kue-kue dari toko yang disajikan Allah. Mudah-mudahan urang mai. Pekik ’Merdeka!’ pun bersahut- bersama kacang rebus, bolu dan kue- kacipratan kasampurnaan Allah. Sifat an. Tentu saja, sambil menikmati kue itu sering dikacangin. wajib bagi Allah kan ada dua puluh. panorama alam yang amat eksotik. Yang pertama ‘kan wujud. Coba Jen, Wah, pengalaman yang tak terlupa- “Oh, iya Kang. Kata Ustaz Soleh masih ingat nggak arti wujud?” kan, Jen, bisa merayakan kemerdeka- kemarin, katanya kita harus belajar an di puncak gunung dan menikmati “Masih atuh, Kang. Wujud itu keindahan ciptaan Allah yang tiada artinya ada, atau eksis, Kang. Allah tanding tiada banding.” Tampak pasti ada, mustahil tidak ada,” jawab sekali raut kepuasan di wajah Kang Jejen tegas. Pengetahuan tentang itu Udin. Memorinya mereka ulang telah ia dapatkan sejak SD. Bahkan, pengalaman masa muda yang waktu bocah dulu ia dan teman- mengesankan. teman seusianya sering melantunkan pupujian “wujud, qidam, baqa....” di “Iya, ya, Kang. Sayang, saya belum langgar Cirancana sebelum waktu sempat merasakan naik ke puncak ikamah salat Magrib tiba. SAKTI_12 # AGUSTUS 2020
KORAN ELEKTRONIK CERITA MALAM 19 “Allah itu ada atau eksis, kata kelas,” jawab Jejen. Kepalanya Hening sejenak. Tangan keduanya kamu tadi, karena apa, atau buktinya manggut-manggut. Entah apa sama-sama meraih cangkir. Masih apa?” tanya Kang Udin mencoba maksudnya. ada sisa kopi. Lumayan untuk menyusuri jejak pengetahuan Jejen. melicinkan tenggorokan. “Kalau Emha, atau Cak Nun, Jen?” “Karena ada ciptaan-Nya, Kang. “Kalau Emha, saya pernah baca “Betul ya, Kang. Kita harus ber- Betul, ‘kan? Kita bisa tahu Allah ada, kumpulan kolomnya yang terkenal, karya supaya kita dikenal oleh manu- karena ada ciptaan-Nya. Alam semes- Slilit Sang Kiai. Kalau tidak salah, sia, juga Allah Swt. Dengan berkarya, ta yang mahaluas ini, siapa yang sampul bukunya warna hitam. Ko- berarti hidup kita ada jejaknya.” Jejen menciptakannya? Tuh, langit berta- lom-kolomnya enak dibaca, renyah, diam sejenak. “Pertanyaan yang akan bur jutaan bintang, termasuk kita dan mencerahkan pikiran.” mengganggu tidur saya, kalau belum manusia, makhluk terbaik atau “Kamu punya buku itu?” tanya ketemu jawabannya adalah, apa kira- ahsani taqwim,” jawab Jejen penuh Kang Udin. Mata binarnya menatap kira yang bisa saya buat atau cipta- semangat. Neon di kepalanya ter- tajam sahabat muda di depannya itu. kan agar saya bisa dikenal oleh orang nyata masih menyala cukup terang. “Nggak, Kang. Buku itu saya bahkan mungkin banyak orang.” pinjam dari Pak Guru Cecep he he.” “Nah, itu. Allah bersifat wujud, “Iwan, Chairil, Emha, sekadar “Berkarya cipta itu sesuai dengan Allah ada, eksis, dikenal oleh makh- menyebut beberapa, dikenal luas bakat dan kemampuan kita masing- luknya, karena Dia punya karya cipta, karena mereka punya karya yang masing, Jen,” jawab Kang Udin cepat, yaitu alam semesta yang mahaluas, “Setiap individu manusia, ya tiap- juga manusia yang tadi kamu luar biasa. Begitu juga para ulama. tiap kita ini, memiliki bakat, potensi, sebutkan itu. Jadi, kata Ustaz Soleh Misalnya Imam Syafi’i dan Imam dan kemampuan yang berbeda-beda. itu, kita harus belajar dari sifat wujud Ghazali. Keduanya dikenal sampai Kamu punya bakat dan kemampuan Allah. Kalau kita ingin ada, eksis, sekarang karena kitab-kitab yang apa, Jen? Berkarya ciptalah di bidang dikenal oleh manusia, diakui ditulisnya, Al-Umm dan Ihya itu. Insyaallah hidup kita tidak akan keberadaannya, maka kita harus Ulumuddin yang masyhur itu. Walau- sia-sia, ada jejaknya,” urai Kang Udin. punya karya cipta. Bentuk karya pun sudah wafat ratusan tahun yang cipta itu macam-macam, Jen, ada lalu, namanya akan terus abadi Hening lagi. Jejen manggut- yang berbentuk fisik, ada pula yang karena karya-karya yang diciptakan- manggut lagi. Angin malam berbisik nonfisik.” Cukup panjang Kang Udin nya.” Paparan Kang Udin menderas. di sela-sela daun mangga. menjelaskan. Gundukan kacang Kalau di ruang kuliah, mungkin rebus di wadah terus menyusut. sudah dihitung 2 SKS. “Berkarya cipta bukan berarti berkarya tulis saja, Jen.” Kang Udin “Contoh jelasnya, Kang?” Jejen terdiam, lalu manggut- meneruskan kuliahnya, “Profesor manggut. “Iya, ya, Kang. Kalau kita Habibie karyanya, pesawat terbang. “Kamu kenal Iwan Fals?” tak punya karya cipta, kita bukan Insinyur lain mungkin gedung, siapa-siapa, dan tak akan dikenal bendungan, atau jembatan. Dokter, “Ya, kenal atuh, Kang. Dia mah oleh siapa-siapa. Hidup kita hanya karyanya mengobati pasien sampai musisi idola saya. Hampir semua sekadar mampir. Kalau kita mati, sembuh. Karya guru, murid-murid- lagunya saya kenal. Sebagian hafal, nama kita akan turut hilang bersama nya, yang sukses dalam kehidupan. raga kita yang hancur.” Karya orang tua ya, anak-anaknya Oo yao, yao, ya bongkar, oo yao yao ya yang taat, saleh-salehah.” bongkar he he.” “Boleh saya tambahkan, Kang?” Jejen memotong tak sabar. “Iwan Fals dikenal dan terkenal ke seluruh negeri karena dia punya “Memang kamu mau menambah- karya cipta di bidang musik yang kan apa, Jen?” unik. Kamu juga kenal Chairil atau Emha, Jen?” tanya Kang Udin. “Berarti Rhoma Irama, ya pada Tangannya meraih cangkir. Masih lagu-lagu dangdutnya yang legenda- setengah cangkir kopi yang bisa ris ya, Kang, kayak Iwan Fals.” dinikmati. “Memang apa lagu Bang Haji yang “Chairil itu penyair yang mencip- legendaris itu, Jen?” takan puisi ‘binatang jalang’ kan, Kang? Waktu SMP saya pernah “Begadang, Kang, kayak kita mendeklamasikannya di depan malam ini he he...”*
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: