Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Korel SAKTI 26

Korel SAKTI 26

Published by korelsakti, 2022-02-23 02:05:03

Description: Korel SAKTI 26

Search

Read the Text Version

sakti KORAN ELEKTRONIK # SAJIAN KARYA LITERASI EDISI 26 # JULI 2021 Yuk, Kenali 1 Lingkungan Sekolahmu Pembelajaran TAHUN sama dan kerja ajaran keras yang Tatap Muka 3 baru, solid antara tim Kembali Tertunda sekolah baru, PPDB, tim guru-guru MPLS, dan tim Waspadai, baru, teman- IT beserta selu- teman baru. ruh stakeholder Dekadensi Moral Dulu, hal itulah yang ada di yang menjadi SMPN 3 Kota Siswa di Masa penyemangat Cirebon men- bagi peserta didik baru untuk segera pergi jadikan MPLS di sekolah hijau ini berjalan Pandemi 4 menuju ke sekolah baru. Tetapi, dalam lancar dan sukses. dua tahun terakhir ini, hal itu tidak dapat Tentang Sapiens dirasakan sepenuh hati karena pandemi MPLS di SMPN 3 Cirebon dilaksanakan Covid-19 yang belum terkendali. Walau- selama tiga hari, dari Rabu sampai Jumat 5 pun sulit dan merepotkan, aturan pemer- (21 – 23 Juli 2021). Sebelum kegiatan Berkreasi di Masa intah terkait penanggulang-an wabah dimulai, wali kelas VII diberi jadwal MPLS Pandemi 6 global Covid-19 harus tetap dilaksanakan untuk diteruskan kepada peserta didik demi kebaik-an dan kepentingan bersama. baru di kelasnya masing-masing supaya Galeri Clara 8 mereka mendapat gambaran seperti apa Tahun ajaran baru bagi peserta didik kegiatan yang akan mereka ikuti. Puisi 12 baru selalu diawali dengan masa pen- genalan lingkungan sekolah (MPLS). Pada Saat mengikuti MPLS, peserta didik Galeri 14 MPLS inilah peserta didik baru dikenalkan baru harus mengenakan seragam putih Surya pada lingkungan sekolah baru, suasana biru. Tetapi, jika ada yang belum memiliki baru, pengajar baru yang umumnya lebih seragam SMP tersebut, mereka diperbo- Jangan Ada ba-nyak daripada saat bersekolah di SD, lehkan memakai seragam putih merah Prahara di Rumah dan tentunya teman-teman baru. yang dulu dikenakan saat SD/MI. Kita 17 Walaupun MPLS tahun ini di SMPN 3 Setiap pagi, pukul 07.00 – 08.00, wali Cirebon dan di semua sekolah lainnya di kelas VII mengecek kesiapan peserta di- Kota Cirebon dilaksanakan secara daring diknya untuk mengikuti kegiatan. Penge- (online), tetapi hal itu tidak mengurangi cekan dilakukan melalui video call atau nilai dari pengenalan itu sendiri. Kerja- menggunakan aplikasi zoom cloud meet- ing. Hal itu dilakukan untuk mengetahui

2 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021 “MPLS SMPN 3 Cirebon mengusung tema “Health and Reward”. Hal ini didasari oleh situasi dan kondisi masyara- kat di seluruh dunia yang sedang mengalami pandemi Covid-19. Untuk MPLS kali ini materi yang kami sajikan tidak terpaku pada patokan yang baku. Kami ingin apa yang kami sampaikan bisa bermanfaat dalam situasi saat ini. “Kesehatan adalah hal yang utama, bukan hanya untuk saat ini, tapi selamananya. Begitu pun penghargaan (reward). Untuk saat ini, penghargaan Ali Tisna Mulyana, S.S. sekecil apa pun, baik materi maupun nonmateri, Wakasek Kesiswaan Spenta akan sangat berguna dan bermanfaat terutama un- tuk meningkatkan motivasi. “Sama seperti tahun lalu, kegiatan MPLS di SMPN 3 Cirebon pada tahun ini pun dilaksanakan secara daring. Pelaksanaannya dari 21 - 23 Juli 2021, dibuka melalui streaming you- tube oleh Kepala Sekolah. Untuk materi kami lebih menitikberatkan pada faktor kesehatan. Unsur karakter tetap kami masukkan, karena salah satu tujuan pendidik- an adalah membangun karakter manusia tangguh, apalagi di masa sekarang ini.” kesiapan peserta didik untuk mengi- kegiatan berakhir, peserta didik ha- kan antusiasme peserta didik, ter- kuti MPLS yang dilaksanakan sampai rus mengisi quiz terlebih dahulu. bukti dengan rajinnya mereka me- pukul 11.00 setiap harinya. Setelah Setelah itu mereka bisa beristirahat ngirimkan foto sebagai bukti bahwa pengecekan, wali kelas melaporkan untuk persiapan kegiatan hari beri- mereka mengikuti kegiatan MPLS di keadaan peserta didiknya kepada kutnya. rumah dan mengerjakan quiz dengan panitia MPLS dengan mengirimkan baik. Dari seluruh peserta didik baru bukti berupa foto. Pada hari kedua, Kamis (22/7), kelas VII, hanya ada beberapa orang setelah pengecekan peserta dan yang tidak bisa mengikuti MPLS se- Sebelum memulai kegiatan, pe- pengisian daftar hadir, peserta didik cara daring karena terkendala ma- serta didik mengisi daftar hadir mendapat materi Perkenalan Kepala salah kuota internet. (presensi) terlebih dahulu melalui Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, De- tautan (link) yang telah diberikan wan Guru, dan Staf Tata Usaha. Sete- Perjalanan peserta didik baru panitia. Setiap hari, peserta didik lah itu , dilanjutkan materi Tata kelas VII masih sangat panjang. Se- menerima beragam materi yang Krama dan Budi Pekerti. Kemudian, moga langkah awal mereka yang disajikan dalam bentuk tayangan materi Narkoba dan Dampaknya dimulai dengan daring tidak diakhiri (powerpoint) dan video pembela- bagi Kesehatan, serta ditutup dengan dengan daring juga nantinya. Se- jaran yang harus dibuka dan diton- materi Belajar Efektif. Tak lupa, quiz moga pandemi ini segera berakhir ton oleh mereka. juga tentunya. sehingga peserta didik dan pengajar bisa bertatap muka secara langsung, Hari pertama, Rabu (21/7), di- Pada hari ketiga, Jumat (23/7), tidak sekadar bertatap muka secara awali dengan pembukaan oleh disajikan materi Mengenal Jenis- virtual.*** Kepala SMPN 3 Cirebon, Hj. Ade Ruk- jenis Ekstrakurikuler yang ada di mini, dilanjutkan dengan materi Se- SMPN 3, Sadar Hukum, Struktur dan Mayasari Rahayu, S.Pd. layang Pandang SMPN 3 Kota Cire- Fungsi OSIS, kemudian penutupan Guru Bahasa Indonesia bon. Kemudian, materi Upaya Penan- MPLS dan quiz. SMPN 3 Cirebon ganan Covid-19, diterukan dengan materi Menjaga Hidup Sehat dan Walaupun kegiatan MPLS di Bersih selama Pandemi. Sebelum SMPN 3 Cirebon dilaksanakan secara daring, tetapi hal itu tidak menyurut- Kru Korel Sakti Pelindung: Hj. Ade Rukmini; Pengarah: H. Abdul Rojak, Edi Khoiri, Elva Virdianastuty, Juwariyah; Pemimpin Redaksi: Cecep Ahyani; Anggota Redaksi: Sriyanti, Hadiyati, Lusti Damayanti, Agus Suryana, Ali Tisna Mulyana, Mayasari Rahayu, Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha, Dhealda Hanum Ayuningtyas; Publikasi: Ahmad Yani Ibnu Shidiq, Ria Maria Djumhana, Fachirwan; Alamat Redaksi: SMPN 3 Cirebon, Jalan Pronggol No. 52 Kota Cirebon.

Korel Sakti 3 Edisi 26 # Juli 2021 H. Abdul Rojak SEJAK Maret 2020, peme- dan tenaga kependidikan menjadi hatan diri dan keluarga hanya rintah menerapkan pem- prioritas dalam rangka mendukung karena lalai menerapkan protokol belajaran jarak jauh (PJJ) akselerasi pembelajaran tatap muka. kesehatan dan mengenali gejala- di sekolah. Ini bertujuan Vaksinasi tersebut ditargetkan dapat gejala terinfeksi virus Corona-19. untuk menekan penyebaran Covid- selesai pada Juli 2021, sehingga pada 19. Selama satu setengah tahun PJJ awal tahun pelajaran baru (Juli Beberapa upaya untuk menekan berlangsung, ditemukan berbagai 2021) diharapkan seluruh satuan laju penularan Covid-19 salah dampak negatif bagi siswa, antara pendidikan dapat menyediakan satunya dengan tetap menjalankan lain tekanan psikososial dan keke- layanan pembelajaran tatap muka protokol kesehatan dengan 5M rasan dalam rumah tangga. Minim- secara terbatas, dengan menerapkan (mencuci tangan, memakai masker, nya interaksi dengan guru membuat protokol kesehatan dan pembela- menjaga jarak, menjauhi kerumunan, hubungan di antara mereka menjadi jaran jarak jauh (blended learning). dan mengurangi mobilitas). dingin karena tidak pernah saling sapa dan bertatap muka, ditambah Orang tua/wali siswa boleh me- Penting bagi kita untuk menge- tekanan akibat sulitnya PJJ menye- milih, berhak memilih, dan bebas nali gejala terinfeksi virus Corona di babkan stres pada anak. memilih bagi anaknya, apakah mau minggu pertama. Dengan mengenali melakukan pembelajaran tatap muka gejala Covid-19 lebih awal, pemerik- Pemerintah mengeluarkan Pan- terbatas atau tetap melaksanakan saan dan penanganan pun bisa duan Penyelenggaraan Pembelajaran pembelajaran jarak jauh. Upaya pem- segera dilakukan agar penyakit tidak di Masa Pandemi Coronavirus Disea- belajaran tatap muka terbatas dapat menular ke orang lain. se 2019 (Covid-19) yang tertuang dikombinasikan dengan PJJ agar ke- dalam Surat Keputusan Bersama sehatan dan keselamatan peserta di- Gejala Covid-19 di minggu per- (SKB) empat menteri: Menteri Pen- dik, pendidik dan tenaga kependidi- tama yang paling umum muncul didikan dan Kebudayaan, Menteri kan dapat terus menjadi prioritas. adalah demam, batuk kering, dan Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, kelelahan. Gejala ini mirip dengan flu dan Menteri Agama. Peningkatan kasus Covid-19 biasa. Selain itu, ada juga beberapa akhir-akhir ini berpengaruh pada gejala lain yang bisa muncul, yakni Mendikbud Nadiem Anwar kegiatan masyarakat di berbagai sek- hilangnya kemampuan mengecap Makarim, dalam keterangan pers- tor, termasuk pendidikan. Rencana rasa atau mencium aroma, hidung nya yang disampaikan secara daring, sekolah melaksanakan pembelajaran tersumbat, mata merah, sakit teng- Selasa (30/03/2021), mengungkap- tatap muka terbatas (PTMT) ter- gorokan, sakit kepala, nyeri otot atau kan bahwa melalui SKB empat tunda karena adanya pemberlakuan sendi, gangguan pencernaan menteri ini pemerintah mendorong pembatasan kegiatan masyarakat (seperti mual, muntah atau diare), akselerasi pembelajaran tatap muka (PPKM). menggigil dan kurang nafsu makan. (PTM) terbatas dengan tetap men- jalankan protokol kesehatan yang Karena itu, ikhtiar kita harus Sesuai protokol kesehatan yang ketat. ketat dalam penerapan protokol ke- dikeluarkan oleh Kementerian Kese- sehatan. Jangan ambil risiko, lin- hatan Indonesia, ada dua kriteria Salah satu agenda dalam SKB dungi diri kita, keluarga, dan orang orang yang berisiko mengalami in- tersebut adalah vaksinasi pendidik terdekat. Jangan pertaruhkan kese- feksi virus Corona yaitu: pertama, pernah kontak dengan pasien

4 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021 terkonfirmasi positif Covid-19 MASA pandemi yang peraturan-peraturan itu seolah-olah (berada dalam satu ruangan sudah berlangsung sudah tidak dihiraukan lagi, bahkan yang sama atau berjarak sekitar setahun lebih ini, sudah diabaikan. Misalnya, seorang satu meter selama 15 menit atau memberikan dampak siswa kalau berangkat ke sekolah lebih dalam 14 hari terakhir); yang luar biasa untuk kita semua. harus memakai pakaian seragam kedua, orang berusia lanjut Beberapa kalangan merasakan sekolah atau berpakaian secara (lansia) atau di atas 60 tahun betul dampak pandemi ini, tidak rapi; siswa laki-laki harus berambut atau memiliki penyakit penyerta terkecuali kalangan pendidikan. pendek dan rapi; berbicara atau (hipertensi, diabetes, asma, atau menyapa guru dan teman dengan HIV/AIDS). Sebagai seorang guru, khusus- sopan, dll. nya guru yang mengajar mata pela- Jika memenuhi salah satu jaran Pendidikan Pancasila dan Ke- Nah, kenyataannya di masa pan- dari kriteria di atas dan meng- warganegaraan (PPKn), saya demi ini tidak sedikit siswa yang alami gejala-gejala Covid-19, merasa sangat sedih dan prihatin merasa hidup bebas tanpa aturan: segera lakukan isolasi mandiri melihat moral sebagian siswa kita berambut gondrong, bahkan ada (isoman). Jika tidak mengalami yang jauh berbeda jika dibanding- yang dicat warna warni. Pakaian gejala Covid-19, hindari lang- kan dengan masa sebelum pan- mereka tidak rapi, bahkan saat ada sung memeriksakan diri ke demi. Padahal sejatinya, kelak ke- keperluan ke sekolah pun mereka rumah sakit karena bisa mening- mudian hari mereka-lah yang akan memakai kaos lusuh, celananya ka- katkan risiko tertular atau menjadi generasi penerus bangsa. dang sobek-sobek, tidak menyapa menularkan virus ke banyak gurunya, karena mungkin merasa orang. Namun, bila mengalami Perlu diketahui juga bahwa mata tidak atau belum kenal. Dan, kalau penyakit penyerta dan menga- pelajaran PPKn merupakan suatu pun menyapa temannya, sering ter- lami gejala Covid-19 segera me- mata pelajaran yang mengajarkan dengar menggunakan kata-kata ka- meriksakan diri ke dokter. Hal kepada para siswa bagaimana cara sar dan kurang pantas. ini penting agar bisa mendapat- menjadi warga negara yang baik kan perawatan Covid-19 yang dan pancasilais (berpedoman pada Di situlah keprihatinan saya se- tepat. nilai-nilai Pancasila). bagai seorang pendidik, apalagi saya sebagai pengajar mata pela- Menjalankan protokol kese- Untuk menjadi warga negara jaran PPKn. Saya berharap pandemi hatan 5M dan mengenal gejala- yang baik, tentu saja harus diawali Covid-19 ini segera berakhir, se- gejala terinfeksi virus Corona-19 dengan menjadi siswa yang baik. hingga pembelajaran tatap muka di merupakan upaya untuk mene- Siswa yang baik bukanlah siswa sekolah segera bisa terlaksana. kan laju penularan Covid-19, yang selalu duduk manis di kelas, Dengan pembelajaran tatap muka, sehingga kita bebas dari virus melainkan siswa yang selalu insyaallah sikap mereka bisa diper- Corona-19 dan kita bisa melak- menaati peraturan-peraturan di baiki lagi.*** sanakan aktivitas seperti semula mana pun mereka berada, baik di termasuk kegiatan sekolah. rumah, di sekolah, maupun di ling- Sawitri Pudji Wijati, S.Pd. kungan masyarakat. Guru PPKn SMPN 3 Cirebon Begitu pula pihak sekolah tetap jangan kendur untuk Namun, di masa pandemi ini, menyiapkan protokol kesehatan dengan baik, terlepas penerapan PPKM masih berjalan atau tidak, sekolah harus siap bila PPKM dicabut. Berarti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas siap digelar.*** H. Abdul Rojak, M.Pd. Wakil Kepala SMPN 3 Cirebon

Korel Sakti 5 Edisi 26 # Juli 2021 SEPERTI kebanyakan orang bentuk struktur-struktur yang cukup mili, tak punya saudara atau sepupu, katakan dan tuliskan, Love besar dan rumit yang disebut organ- dan paling penting, tanpa orang tua. your self. Sebuah kalimat isme; sampai pada 70.000 tahun Namun, kenyataannya tidak seperti yang menuntut setiap yang lalu, organisme dari spesies itu. Suka atau tidak suka, kita adalah orang untuk mencintai dirinya Homo sapiens mulai membentuk anggota dari satu famili besar dan sendiri, seburuk apa pun realitanya. struktur-struktur yang lebih rumit sangat berisik yang disebut kera be- Mencintai berarti mengenal, minimal lagi yang dinamakan budaya; hingga sar. Kerabat terdekat kita yang ma- kita harus tahu tentang diri kita membicarakan tamatnya homo sih hidup antara lain simpanse, go- sendiri. Misalnya, karakter, kesu- sapiens, sesudah itu binatang men- rila, dan orang utan. Simpanse kaan, hal yang dibenci, gaya ber- jadi tuhan. adalah yang terdekat. Hanya enam sosialisasi, dan lain-lain. juta tahun lalu, satu kera betina Kita bisa menyepakati, bahwa tunggal punya dua anak perempuan. Yuval Noah Harari membawa kita manusia (sapiens) adalah makhluk Satu menjadi leluhur simpanse, dan dalam perjalanan yang lebih jauh yang memegang banyak kendali di satu lagi adalah nenek buyut kita. mengenal alam semesta, sampai jagat raya ini. Bahkan alam, tumbu- pada goa-goa yang runtuh berganti han, dan binatang pun berada dalam Sapiens menjadi buku yang dikri- gedung, pada budaya-budaya yang kendali manusia. Tidak bisa disang- tik sekaligus dipuji, buku yang memi- tinggal menjadi cerita, serta lebih kal bahwa di atas bumi, manusia sahkan antara yang pro dan kontra. jauh memperkenalkan kita pada adalah makhluk yang unggul. Na- Terlepas dari benar atau tidaknya masa lalu yang nyaris hilang menjadi mun, Harari, dalam bukunya, menga- teori sejarah panjang manusia, saya abu, dan pada masa depan yang be- takan bahwa manusia itu sendiri sangat menyukai gaya tulisan in- gitu abu-abu. adalah spesies-spesies yang ber- telektual Harari. Harari mengemas- evolusi dari satu lelulur yang sama nya sedemikian rapi dan menjadikan Setiap revolusi dan evolusi akan dikelompokkan di bawah nama buku ini sebagai buku intelektual be-revolusi dan ber-evolusi kembali. “genus” (jamak: genera). Selanjutnya, yang cerdas dan enak dibaca. Yang be-revolusi hari ini akan men- genera dikelompokkan dalam famili, jadi hal kuno dan kolot pada revolusi seperti famili kucing (singa, cheetah, Kita dapat menemukan serpihan- kemudian hari. Yang ber-evolusi hari kucing piaraan); famili anjing serpihan sejarah perjalanan hidup ini akan dianggap aneh dan purba (anjing, serigala, rubah, anjing hu- manusia serta kebudayaannya pada pula di kemudian hari. tan); dan famili gajah (gajah, mamut, dinding-dinding goa, pada batu-batu, mastodon). perunggu, atau pada peninggalan Buku Sapiens sejatinya adalah paling besar yang disebut peradaban. buku untuk mengenali diri sendiri, Semua anggota satu famili memi- Sapiens membicarakan hal yang jauh karena memang membicarakan ten- liki garis keturunan dari satu nenek di belakang, yang berjalan sekarang, tang diri sendiri sebagai manusia, moyang atau kakek moyang. Homo dan kemungkinan masa depan. Oleh atau Anda dapat menyebutnya pula sapiens juga anggota sebuah famili. karena itulah, Sapiens menjadi buku homo sapiens. Membicarakan Fakta yang terang benderang ini bi- peristiwa ledakan besar (Big Bang) asanya menjadi salah satu rahasia still relate until now, and u must to yang membentuk alam raya sekitar sejarah yang paling ketat disimpan. 13,5 miliar tahun yang lalu; atau 3,8 read it!!*** miliar tahun yang lalu, di sebuah Homo sapiens sejak lama memilih planet bernama Bumi, molekul- untuk memandang diri terpisah dari Nurul Tifani molekul tertentu bergabung mem- binatang, yatim yang kehilangan fa- Alumnus Spenta 2016 Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati

6 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021 SUDAH sejak lama kopi dige- Dengan cekatan, tangan terampil ibu tiga putera ini mari manusia, dari kopi asli mengonversi limbah bungkus kopi menjadi aneka (original) sampai kopi ane- rupa benda penghias ruang yang sedap dipandang. ka rasa. Minum kopi telah menjadi pelengkap bincang yang situasi harus bekerja (mengajar) dari bungkus kopi berlimpah di rumah- mengasyikkan bagi banyak orang. rumah (work from home) karena nya laksana peribahasa Sunda: bru di Kata mereka, minum kopi bisa bikin siswanya juga belajar dari rumah mata melek dan pikiran fresh. Kafe- yang terkoneksi oleh layar ponsel, juru, bro di panto, ngalayah di tengah kafe dengan kopi sebagai menu an- banyak waktu luang di sela-sela dalan bermunculan, sebagian besar aktivitas mengajar jarak jauhnya. imah? dikelola kalangan milenial. Bahkan, novelis Dee (Dewi Lestari) telah Di saat santai karena seperangkat Ternyata, bahan baku produk menstempel kopi sebagai salah satu pekerjaan rumah tangga sudah sele- kerajinan tangan untuk recycle sam- minuman berkarakter. sai, di rumahnya yang asri di Jalan pah ini bukan hanya hasil olah Angsana 1 No. 123 Bumi Arumsari “pisman” (pisahkan, manfaatkan) Kopi dalam kemasan (sachet) Cirebon, ibu tiga perjaka ganteng ini keluarganya, melainkan juga sum- siap seduh yang dijual di toserba dan cekatan memainkan jemari tangan- bangan sukarela dari rekan kerja dan warung-warung kecil pun laris ma- nya: merangkai bekas bungkus- para tetangga yang tahu bahwa Bu nis. Dampaknya, sampah bungkus bungkus kopi yang sama motifnya Wit, begitu ia biasa disapa, suka kopi menjadi penghuni setia kantong menjadi aneka rupa membuat aneka kerajinan tangan -kantong plastik wadah sampah yang aksesoris rumah dan dari bahan bekas bungkus kopi. bertumpuk di setiap tempat pem- kantor yang enak dipan- buangan sampah sementara (TPSS). dang (good looking) seperti karpet, taplak Pemandangan inilah yang turut meja, sarung galon, menggerakkan hati seorang Sawitri tempat tisu, tempat Pudji Wijati (52) untuk mendaur pensil/pulpen, dan ke- ulang (recycle) limbah bungkus kopi ranjang sampah. menjadi produk baru berupa akseso- ris rumah dan kantor yang—memin- Mungkin ada yang jam diksi Horace untuk sastra—dulce penasaran, dari mana et utile, indah dan berguna. guru PPKn di SMPN 3 Cirebon ini mendapat- Ide kreatif tersebut muncul di kan banyak sekali sam- benak perempuan kelahiran Gom- pah bungkus kopi? bong, 2 Agustus 1968 ini, pada awal Apakah dia sendiri, ber- masa pandemi Covid-19, sekitar sama Pak Yudi Rasidi akhir Maret 2020 lalu. Sebagai se- suaminya, serta ketiga orang guru yang terkondisi oleh puteranya: Garin, Bagas, dan Dimas, adalah para penggila kopi yang menghasilkan limbah

Korel Sakti 7 Edisi 26 # Juli 2021 Selain dari kolega dan tetangga, pur tangan orang lain, baik orang dijelmakan dalam tempo sesingkat- Bu Wit juga mendapat pasokan lim- kedua, apalagi orang ketiga. Tata singkatnya, cukup satu jam saja. Na- bah bungkus kopi dan warung- cara pembuatannya pun ia pelajari mun, untuk pembuatan karpet dan warung di sekitar rumahnya. Pemilik secara autodidak dengan prinsip alon taplak meja bisa beberapa hari, apa- warung-warung tersebut memang -alon waton kelakon (perlahan tapi lagi kalau bahan bakunya habis tak telah dipesani untuk memisahkan pasti). Uniknya, untuk menghubung- bersisa; break dulu, lanjut kembali sampah bekas bungkus kopi aneka kan dan mengaitkan antarindividu kalau bahan baku sudah tersedia. rupa untuk dimanfaatkan sebagai bungkus kopi itu, Bu Wit hanya bahan baku kerajinan tersebut. menggunakan gunting, tidak me- Bagi Bu Wit, ada rasa puas dan makai lem dan jarum jahit. bahagia bila satu karya kriya men- Saat ditanya, mengapa hanya jelma di hadapan mata. Puas dan ba- menggunakan bekas bungkus kopi Durasi pengerjaannya pun relatif hagia karena telah menjadikan waktu untuk bahan baku kerajinan tangan- singkat. Kalau bahan baku telah luang di masa work from home tidak nya, guru yang telah mengabdi di tersedia, benda-benda mini seperti terbuang sia-sia. Produk kriya kar- sekolah hijau literat Spenta sejak tempat tisu dan tempat pensil dapat yanya telah menghiasi sekujur tubuh 1998 ini mengungkapkan beberapa rumah asrinya. Beberapa ia hadiah alasan: pertama, ia berasumsi hampir kan pada teman-temannya yang semua laki-laki minum kopi setiap amat senang dengan pemberiannya. hari, otomatis limbah bungkus kopi Bahkan, beberapa tempat tisu kar- pun takkan pernah sulit ditemui; yanya telah bertengger di beberapa kedua, bungkus kopi teksturnya lebih ruang kerja di Spenta, di antaranya kuat dibanding bungkus produk- ruang kepala sekolah, ruang wakil produk yang lain, bungkus deterjen kepala sekolah, ruang bendahara, atau bungkus cemilan, misalnya; ruang multimedia, ruang guru, dan ketiga, bekas bungkus kopi masih perpustakaan. menyisakan aroma harum kopi serta lebih aman kalau terhirup atau Bagi Bu Wit dan banyak orang dipegang daripada bekas bungkus kreatif lainnya, masa pandemi Covid- produk yang lain. 19 bisa membawa hikmah tersem- bunyi (blessing in disguise). Dengan Jadi, meminjam slogan patriotik banyaknya waktu luang, banyak pula seorang pemilik warung kopi, Selama peluang untuk berkreasi; menghasil- kan karya cipta dalam wujud apa saja NKRI masih berdiri, yakinlah warung yang indah dan berguna, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun untuk kopi takkan pernah mati, yang perlu lingkungan yang lebih luas lagi.*** bungkusnya datang saja ke sini. (Cecep Ahyani) Info lain yang tak kalah menarik adalah bahwa Bu Wit mengerjakan aneka rupa kerajinan tangan ini seo- rang diri (single worker), tanpa cam-

8 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021

Korel Sakti 9 Edisi 26 # Juli 2021

10 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021

Korel Sakti 11 Edisi 26 # Juli 2021

12 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021 Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha Monopoli Pandemi Ibu Pertiwi Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha 2081 Cepat katakan Tangan dan kakimu 60 tahun lagi Aku bukanlah Dia Punya siapa Cepat katakan 60 tahun lagi Harta dan kuasamu Duniaku akan berubah Punya siapa 60 tahun lagi Ayo cepat katakan Wajahku akan berbeda Jiwa dan ragamu 60 tahun lagi Punya siapa Di kehidupan selanjutnya Mari kita monopoli kehidupan Sama halnya dengan jawaban Aku adalah seseorang Dan seseorang itu bukan Aku Tanpa adanya pertanyaan Sekarang berikan apa yang kumau Sama halnya dengan menimbun makanan Buka jalan melintasi waktu Ketika orang di luar sana kelaparan Agar seseorang itu tahu Di mana hati nurani kalian Bahwa Dia adalah Aku Mengunci mata ke depan Dan Aku bukanlah Dia Tidak mau mengulurkan tangan Karena kita ada di masa yang berbeda Tidak mau berbuat kebaikan Aku hanya ingin bercerita Hanya karena ketakutan Banyak manusia di dunia Takut kekurangan Takut kelaparan Yang sibuk menelanjangi semesta Takut kehabisan Padahal semesta juga Ikan-ikan Masih banyak di lautan Tak terlalu peduli padanya Tanaman-tanaman Ambisi merenggut Atma Masih tumbuh subur di hutan Apa yang ditakutkan? Sampai membinasakan bahagia Kutanya sekali lagi Terlalu ingin berkuasa Apa yang ditakutkan? Sampai menyakiti raga Kita tidak sendiri Pulanglah Seluruh dunia Tuhan sudah menanti Mengalami hal ini Untuk kau peluk lagi Seluruh dunia Menangislah Sedang dilanda pandemi Kau tidak sendiri Jadi mari kita berbagi Masih ada rumah Bukan hanya untuk ibu pertiwi Untuk kau kembali Tapi juga untuk dunia ini Mari satukan tangan kita Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha Kita lawan virus Corona 100 Tahun Lagi Dengan saling membantu sesama Kuucapkan salam 2121 Indonesia kuat Di jam 01.01 Indonesia hebat Dari tahun 2021 Berbagi itu indah Mungkin di tahun itu Berbagi itu anugerah Orang tak lagi mengenal Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha Kayu dan Batu Tak lagi tahu Alumnus Spenta 2021 Apa itu pulpen dan buku Siswi Kelas X SMAN 8 Cirebon Maka di sinilah Aku Untuk memberikan salam Dari masa lalu

Korel Sakti 13 Edisi 26 # Juli 2021 Clara Lalina Lembayung Tazqiyah Rimba Mazid Nugraha Jarak Luring Bukan masalah tentang jauhnya Lingkaran Tetapi tentang mengerti keadaannya Di dalam Sulit berkomunikasi dengannya Lingkaran Sering terjadi salah paham di obrolannya Tak seindah yang dibayangkan Lalu Menjadi sumber kesalahpahaman Lingkaran Jarak mengajarkan tentang arti rindu Di dalam Rindu yang begitu dalam kepada seseorang Lingkaran Karena jarak yang begitu jauh Memisahkan kedua insan yang ingin bertemu Sampai Jarak bukan akhir dari segalanya Lingkaran Teknologi yang serba bisa Tak terlihat Memudahkan kita dalam mengabarkannya Jarak bukan penghalang Lagi Untuk kita yang ingin berjuang Coba becermin Bertemu untuk menghilangkan rindu Dan membuat kenangan Apakah itu? Clara Lalina Lembayung Clara Lalina Lembayung Letih PPKM Fajar menampakkan diri Sulitnya berinteraksi Waktunya kita menyiapkan diri Karena pandemi pesat meningkat Untuk melakukan kegiatan sehari-hari Pembatasan dilakukan Pagi hingga petang Untuk mengurangi kegiatan masyarakat Kita tetap berjuang Mencegah meningkatnya pandemi covid 19 Mencari yang dibutuhkan Masyarakat resah Letih memang tak terbayang Kebutuhan harus tetap terpenuhi Semangat harus tetap dikobarkan Bagaimana pun caranya Demi kesuksesan PPKM dikeluarkan untuk mencegah penyebaran Kita harus berjuang mati-matian Namun terhalang dengan kebutuhan masyarakat Menahan letih dan letihnya badan Dalam menjalani kehidupan sehari-hari Untuk menggapai semua impian PPKM tetap diberlakukan Semoga semua tercapai Masyarakat harus tetap mematuhi Dengan usaha dan tawakal Untuk mencegah penyebaran covid 19 Aamiin Yaa Allah Dan mengurangi kematian masyarakat Istirahat sejenak menghilangkan keletihan Menyegarkan badan Clara Lalina Lembayung Mengobarkan api semangat Membara jiwa untuk semangat mencapai tujuan Tawa Samangat 45 Semangat Tak terasa bercerita Tentang masa kecil yang indah Clara Lalina Lembayung Menceritakan dengan santai Di bawah pepohonan yang rindang Alumnus Spenta 2019 Bercerita tentang pengalaman Siswi Kelas XII SMAN 8 Cirebon Masa kecil yang lucu dan menggemaskan Tingkah laku konyol yang dilakukan Di masa kecil yang kurindukan Tawa gelitik tak sadar Menertawakan masa kecil yang penuh kenangan

14 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021

Korel Sakti 15 Edisi 26 # Juli 2021

16 Korel Sakti Edisi 26 # Juli 2021

Korel Sakti 17 Edisi 26 # Juli 2021 TRAGEDI WINKA & SIHKA WALAUPUN masih ikonik, menggambarkan jalan dalam suasana yang berliku-liku penuh bahaya. Sutardji Calzoum Bachri pandemi, plus Itulah jalan terjal pernikahan/ pemberlakuan perkawinan yang dialami be- kawin pembatasan kegiatan masyara- berapa pasutri, terutama dari kawin kat (PPKM) yang cukup ketat, kalangan pesohor yang kerap kawin beberapa pasangan yang mengi- lalu lalang di layar infotainment. kawin kat janji setia di bulan haji (Zulhi- kawin jah) 1442 H ini tak berkecil hati. Masih mengikuti Pradopo, ka Buktinya, tetangga saya yang kata kawin, winka, sihka, ka - win, win nikah muda, tetap saja cerah dan ka - sih, yang membangun ka ceria meskipun resepsi pernika- sajak ini, adalah tanda-tanda ber- win hannya sepi dari ingar bingar makna. Bila kata itu hadir utuh, ka manusia, hanya ditemani lantun- maka arti dan maknanya pun win an selawat Sabyan Gambus dari utuh. Bila kata itu dibalik, maka ka sebuah speaker portable. maknanya pun terbalik, berla- win wanan dengan arti kata aslinya. ka Saat khutbah nikah singkat winka sebelum ijab qabul, Pak Naib Dalam kata kawin terkandung winka menyampaikan bahwa perjalan- makna kebahagiaan, sedangkan winka an rumah tangga tidak selama- winka mengandung makna ke- sihka nya mulus dan lurus seperti jalan sengsaraan. Kawin adalah per- sihka tol Cipali. Ada kalanya, bahkan satuan, sebaliknya winka adalah sihka sering terjadi, jalan berumah perceraian. Kasih berarti cinta, sih tangga penuh kelokan tajam sedangkan sihka itu kebencian. ka yang bisa menggelincirkan sih pasangan suami istri ke dalam Kawin dan kasih adalah keba- ka jurang keretakan, pertikaian, dan hagiaan, sedangkan winka dan sih berujung perceraian. sihka adalah kesengsaraan. Bila ka kawin dan kasih berubah men- sih Mendengar kalimat Pak Naib jadi winka dan sihka, maka akan ka itu, tiba-tiba saya teringat pada timbul prahara di rumah tangga. sih salah satu sajak presiden penyair Itulah salah satu tragedi dalam ka kita, Sutardji Calzoum Bachri, kehidupan manusia. sih “Tragedi Winka & Sihka”. Sajak sih ini, kira-kira sebulan lalu, men- Berkaca pada sajak ini, se- sih jadi bahan diskusi saya dengan moga makna kata kawin dan sih Tazqiyah di perpus Spenta saat kasih melekat kuat secara utuh sih membincang masalah tipografi dalam kehidupan rumah tangga sih dan enjambemen dalam puisi. kita selamanya. Tidak terjungkal ka dan terpenggal menjadi winka Ku Tipografi sajak ini memang dan sihka oleh prahara, tipu daya unik. Berbentuk zigzag (huruf Z). dunia, serta beragam masalah Kata Pradopo (1987), itu tanda yang membelit kehidupan rumah tangga kita. Wallahua’lam.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook