Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore MODUL KERAJINAN KLS 7 KD 3.2

MODUL KERAJINAN KLS 7 KD 3.2

Published by Sri Hatin, 2020-08-12 21:32:40

Description: MODUL KERAJINAN KLS 7 KD 3.2

Search

Read the Text Version

MODUL PRAKARYA 7 SRI HATIN, S.Pd. SMP NEGERI 49 JAKARTA Jl. Raya Bogor Kramatjati Km. 20, JAKARTA TIMUR

KOMPETENSI DASAR 3.2. memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan 7pineonvyaaKtPjiifERanRAApKrJoAIdNRuAYkNAkerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan 4.2. merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya rumput/ilalangM, kAaTpEaRs,I bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain KERAJINAN DARI BAHAN SERAT DAN TEKSTIL domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain) A. Prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif 1. Prinsip-Prinsip Seni Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut: a. Unity (kesatuan), suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna. b. Complexity (kerumitan), suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur- unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan c. Intensity (kesungguhan), suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh. 2. Pengertian Desain Produk Pengertian Desain Produk Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Contoh kerajinan tekstil adalah hiasan dinding, sarung bantal kursi, bed cover, tirai,taplak meja makan, tutup tudung saji. Tidak semua produk yang berbahan tekstil itu dapat disebut sebagai karya seni.Perwujudan karya seni harus memenuhi prinsip kesatuan (unity), kerumitan (complexity), dan kesungguhan (intensity). Kesatuan mengandung arti bahwa dalam suatu benda harus mengandung kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya. Kerumitan berarti bahwa karya tersebut memiliki unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu. Misalnya, adanya unsur bertentangan,berlawanan, dan saling menyeimbangkan.Kesungguhan adalah apabila suatu benda memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya, misalnya nilai lembut atau kasar, gembira atau duka,dll. Tahap merancang kerajinan dengan bahan tekstil. Adalah sebagai berikut

1) Mencari Ide Pengetahuaan dan apresiasi kita terhadap hal-hal tersebut dapat mendorong munculnya secara tidak berrurutan namun dapat juga muncul secara lengkap. Salah satu dari kita bisa saja memiliki ide tentang suatu motif unik yang akan dibuat. Ide motif tersebut akan menuntut kita untuk memikirkan tehnik apa yang tepat untuk digunakan dan produk apa yang tepat untuk menggunakan motif tersebut. Salah satu dari kita juga bisa saja mendapatkan ide atau bayangan tentang sebuah produk yang akan dibuat. Untuk memudakan pencariaan ide atau gagasan mulailah dengan memikirkan hal-hal di bawah ini. Ø Produk kerajianan apa yang akan di buat? Ø Mengapa produk kerajian tersebut di buat? Ø Siapa yang menggunakan produk kerajinan tersebut? Ø Bahan/atau material apa saja yang akan dipakai? Ø Warna dan/atau motif apa yang digunakan? Ø Adakah tehnik warna tertentu yang akan digunakan? Ø Bagaimana proses pembuatan produk tersebut ? Ø Alat apa yang dibutuhkan? 2) Membuat Gambar/Sketsa Buatlah beberapa rencana atau rancangan dari produk kerajinan yang akan dibuat. Gambarkan ide-ide rancanganmu pada sebuah buku atau lembaran kertas, dengan mengguanakan pinsil, spidol atau bolpoin dan sebaiknya hindari penggunaan penghapus. Tariklah garis tipis- tipis dahulu. Jika ada garis yg dirasa kurang tepat, abaikan saja, buatlah garis lain pada bidang kertas yang sama demikian seterusnya sehingga kamu berani menarik garis dengan tegas dan tebal. Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa vasiasi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama, namun dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda. 3) Pilih Ide Terbaik Setelah kalian menghasiklkan banyak ide-ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangankan ide mana yang paling baik, menyenangkan dan memungkinkan untuk dibuat 4) Perencanaan Produksi Tahap selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk proses produksi atau proses pembuatan kerajinan tersebut. Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas dan detail. 5) Pembuatan Kerajinan Pembuatan kerajinan dimulai dengan tahap persiapan tempat kerja, bahan dan alat. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan peroduksi yang sudah dibuat

sebelumnya. Pembuatan kerajinan diakhiri dengan evaluasi terhadap produk kerajinan yang telah dibuat. C. Desain Kerajinan Tekstil Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita. Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut. Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan) a. Structural Design (desain struktur) Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya. b. Decorative Design (garnitur) Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional. Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27) 1) By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan 2) tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. a. Batik b. Tapis Tapestry Songket

i. By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil. Quilting Smocking Shiring Pintucks ii. By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain. Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekor kuda) Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil. D. PRODUK KERAJINAN TEKSTIL DAN PENGEMASANNYA Sebuah karya kerajinan akan terwujud secara maksimal jika dilakukan sesuai dengan tahapan yang benar. Salah satu tahapan dasar pembuatan karya tekstil adalah desain. Desain merupakan rancangan gambar yang akan diwujudkan menjadi sebuah karya yang berupa garis , bentuk, warna , dan tekstur. • Sebuah perencanaan pembuatan karya tekstil didalamnya terdapat kesatuan antara bahan , fungsi, dan jenis bahan yang dibuat. Dalam pengerjaannya pun memiliki kerumitan yang khas. Desai yang dibuat akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan. Desai tekstil diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu : Desain struktur Desain struktur adalah desain dari konstruksi tekstil itu sendiri, baik yang berwujud tekstil polos maupun dalam bentuk tekstil bercorak. Tekstil bercorak, pembuatan corak dilakukan bersamaan dangan proses pembuatan lembaran tekstil tersebut. Desain struktur meliputi seluruh metode pembuatan tekstil. Desain permukaan Desain permukaan tekstil merupakan desain yang ditunjukan untuk memperkaya permukaan kain.Hal yang penting dalam desain ini adalah tujuan benda tersebut digunakan sesuai dengan perencanaan dan pengembangan desain. Desain aplikasi produk tekstil Desain dilaksanakan setelah kain sudah jadi. Tetapi, terdapat pula produk yang didesain sejak awal sebelum proses finishing dilakukan. E. KERAJINAN TEKSTIL Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi produk serat, benang,

kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut: 1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk jadi (pakaian / produk kerajinan dll) 2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran 3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar 4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir Adapun jenis-jenis kerajinan tekstil yaitu : F. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Kerajinan Tekstil Bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu: bahan utama dan bahan pelengkap. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan yang digunakan harus disesuaikan dengan jenis benda yang akan dibuat, fungsi dari benda tersebut, serta teknik yang akan digunakan. Secara umum bahan utama yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil adalah bahan tekstil yang tebuat dari serat alam atau serat polyester baik itu berupa kain tenun, rajut, kempa, ataupun berupa benang/tali, contoh bahan-bahan tekstil yang dapat dipergunakan dalam pembuatan produk kriya tekstil adalah kain katun, kain satin, benang katun, benang nylon, tali koor, kain flanel, dan pita. Pada pembuatan produk kerajinan tekstil bahan pelengkap memiliki fungsi memperindah atau menyempurnakan tampilan benda yang dibuat. Penggunaan bahan pelengkap pun sama dengan bahan utama yaitu harus disesuaikan dengan jenis benda yang dibuat,fungsi benda, serta teknik pembuatan yang digunakan. Bahan pelengkap yang umumnya digunakan adalah bahan tekstil yang terbuat dari serat alam ataupun polyester seperti kain pelapis/pengeras, busa pelapis, dakron, kain furing, renda, pita dan retsluiting. Alat yang dapat digunakan dalam pembuatan produk kerajinan tekstil dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: alat utama dan alat penunjang. Alat utama terdiri dari: mesin jahit, alat-alat menjahit, gunting, pita ukur, papan landasan dan lain-lain. Adapun alat penunjang terdiri dari: mata itik, lem, lilin bakar, pemidangan, jarum T dan lain-lain. G. Aneka Kerajinan Tekstil dan Fungsinya Aneka Kerajinan Tekstil dan Fungsinya Jenis-jenis kerajinan tekstil diantaranya batik, sulam, jahit perca, jahit tindas, cetak saring, tenun, tapestri, dan makrame. • Batik Batik merupakan karya kerajinan tekstil khas Indonesia yang telah menjadi warisan budaya bangsa.Kekhasan batik tercermin dari banyaknya motif. • Sulam Sulam atau bordir merupakan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain.Awalnya, teknik sulam hanya dilakukan dengan jarum dan benang, menggunakan tangan. Seiring perkembangan zaman, sulam dilakukan dengan mesin bordir. • Jahit perca Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya tekstil lainnya. 1. KERAJINAN BATIK Pengertian Dan Fungsinya Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap (printing). Maka karya seni batik kemudian dibedakan menjadi : a. Karya seni Batik Tulis Menggunakan alat tradisional berupa canting

dengan teknik yang lebih sederhana. b. Karya seni Batik Cap (printing) Menggunakan alat modern dengan teknik yang lebih bebas dan kreatif. Berdasarkan fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi dua yaitu : a. Fungsi Praktis Kain Batik dipergunakan sebagai bahan sandang untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja dan sebagainya. b. Fungsi Estetis Kain dengan motif batik dapat dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan. POLA BATIK Gambar-gambar yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama diterapkan secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai makna atau simbolik tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih bebas. Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias, meliputi bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan. Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah Ragam hias dibedakan menjadi tiga yaitu : a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal) b. Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan) c. Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari) 2. KERAJINAN SULAM Pengertian Bordir dan sulaman Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi: § Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain § Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk taplak meja dan pinggiran kebaya § Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar. Jenis bordiran dan sulaman Sulam bebas atau sulam benang Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang. Sulam hitung jahitan Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint, dan blackwork. 3. KERAJINAN JAHIT PERCA Pengertian jahit perca Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan pada bahannya. Jenis-jenis jahit perca Ada beberapa jenis Jahit Perca ditinjau dari cara pembuatannya adalah: Cara acak (tak beraturan) Jahit perca cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran potongannya tidak sama, kemudian guntingan- guntingan tersebut dijahit

sesuai dengan desain. Berikut ini adalah contoh karya jahit perca teknik acak. Cara jiplakan pola (template) Jahit perca teknik jiplakan pola adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebh dahulu, dan selanjutnya dijahit sesuai dengan rencana. Cara tumpang tindih (overlapping) Jahit perca teknik tumpang tindih adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu dengan cara meletakkan pola bagian tengah diatas kain telah disiapkan dan selanjutnya dijahit bagian tepinya, kemudian tindihlah dengan pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari tengah ketepi hingga selesai secara keseluruhan. Cara jahit jelujur Jahit jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan keindahan. Untuk menggabungkannya tetap dikerjakan dengan teknik jahit mesin. Cara ini sifatnya hanya penghias, maka dapat diterapkan baik pada teknik acak, teknik template, teknik overlapping maupun teknik pola geometris. Cara pola geometris. Teknik jahit perca menggabungkan guntingan kain dengan bentuk polapola geometris (segi tiga, segi empat, segi lima dan bentuk-bentuk lainnya) yang terukur dan selanjutnya dijahit sesuai dengan desain. 4. KERAJINAN JAHIT TINDAS 1. Pengertian Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana. Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain. 2. Jenis jahit tindas: 1. Jahit tindas pengisi lembaran (wadded quilting) merupakan teknik menjahit dengan cara mengisi atau melapisi diantara dua kain dengan bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian dijahit sesuai pola (gambar). 2. Jahit tindas pengisi susulan (padded/stuffed quilting) merupakan teknik menjahit tindas datar tetapi pada bagian tertentu ditambahkan isian susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol. 3. Jahit tindas pengisi tali (corded quilting) Pada prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya menggunakan tali, penyelesaian bisa dijahit mesin atau tangan. 4. Jahit tindas efek bayangan merupakan gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran, susulan/tali hanya ada penambahan kain transparan pada permukaan kain. 3. Bahan pelapis: - Koldore - Dakron - Busa - Tali - Kapas 5. KERAJINAN CETAK SARING Cetak saring adalah salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan

dasarNylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sablo adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik sablon adalah : bisa mencetak dengan jumlah yang banyak, hasil relatif stabil, bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb. biaya cetak cukup terjangkau, fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan. Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital dan Offset. Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media plastik dan sebagainya. Pada artikel ini kita akan mengulas hal-hal penting dan mendasar tentang cara dan teknik pencetakan sablon yang dilakukan secara manual salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar Nylon atau sutra. Tahapan dan cara kerjanya adalah sebagai berikut : Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/ emulsion. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari (dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap /Pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet). Tujuannya adalah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan tersebut tidak akan dapat larut dengan air dengan baik. Setelah kering.. permukaan tersebut di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW(Black/White) pada media plastik/film transparent atau pada umumnya dapat menggunakan kertas tranparan dari Kalkir. Dilanjutkan dengan proses “Penyinaran” terhadap Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung Ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dengan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon tersebut. Film Kemudian dilepas dari permukaan screen. Film yang telah diprint tersebut akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita print pada layar. Tahan selanjutnya adalah Penyiraman Permukaan Screen dengan air. Cara penyiramanpun harus berhati-hati sekali. Kenapa ??? Karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air akan terlarut, ini disebabkan oleh karena Film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang dit utup Hitam tidak akan mengeras (Karena tidak tembus sinar). Begitu juga sebaliknya. Disinilah perlu kehati-hatian dalam proses H. Unsur Estetika dan Motif Hias dalam Kerajinan Tekstil Unsur- unsur dalam karya seni tekstil meliputi bentuk, warna, ragam hias, dan fungsi. a. Bentuk Bentuk merupakan wujud yang dibentuk oleh sekumpulan garis dan bidang. Bentuk ini terdiri dari 2 elompok besar yaitu bentuk geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris yaitu

bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat di definisikan. Bentuk organis adalah bentuk alamiah yang sudah mengaami perkembangan, tidak lagi terukur dan sukar di definisikan. b. Warna Warna merupakan unsuryang dapat menimbulkan kesan keindahan dan menyenangkan. I. Ragam hias dalam karya tekstil antara lain Ragam Hias Geometris Adalah ragam hias yang menggunakan unsur geometris sebagai bentuk dasarnya. • Ragam Hias stilasi Flora Stilasi flora adalah menyederhanakan atau menggayakan bentuk realitas atau flora yang ada di sekeliling kita menjadi bentuk dekoratif. • Ragam Hias Stilasi Fauna Adalah bentuk penyederhanaan fauna sehingga menjadi bentuk dekoratif. • Ragam Hias Stilasi Manusia Adalah bentuk penggayaan terhadap objek manusia sehingga terlihat bentuk dekoratifnya. • Ragam Hias Abstrak Adalah desain figuratif dan modern, dengan kombinasi warna dan tata letak dapat digunakan http://dikadwijaya.blogspot.co.id/2014/09/cara-merancang-kerajinan- dengan-bahan.html Untuk membuat karya kerajinan dari bahan serat dan tekstil ada beberapa tahapan yang hendaknya dibuat.yakni rancangan produk . Rancangan roduk yang dibuat antara lain. 1. Ide /gagasan Ide atau gagasan merupakan kreasi dari cara kita mengolah pikiran kita dengan menggali dari beragai sumber, atau pengalaman yang kemudian dituangkan dalam bentuk gambar atau tulisan atau produk kreatif lainnya. 2. Sketsa/ gambar Sketsa atau gambar merupakan produk olah pikir yang dituangkan dalam bentuk coretan, gambar, tulisan. 3. Gambar 1-1 : Kerajinan bantal dari kain perca Sumber : http://biftah.com/sune/wp-content/uploads/2015/05/kerajinan- bantal.jpg Gambar di atas adalah bantal yang dibuat dari bahan kain perca. Hal ini menunjukan bahwa kain perca sebagai salah satu bahan tekstil bisa diolah menjadi kerajinan yang unik, menarik dan bernilai ekonomis.

Pada Bab ini kalian akan mempelajari tentang kerajinan dari bahan serat dan tekstil. Dalam bab ini akan dipelajari tentang hal-hal yang berhubungan dengan serat dan tekstil. Kemudian akan dipelajari langkah-langkah membuat kerajinan dari bahan serat dan tekstil Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari bab 1, peserta didik mampu : 1. Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan serat dan tekstil 2. Memilih jenis bahan dan teknik pengolahan serat/tekstil yang sesuai dengan potensi daerah setempat 3. Memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan, dan penyajian produk kerajinan dari bahan serat dan tekstil yang kreatif dan inovatif 4. Merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat Apersepsi Ketika kalian pergi ke suatu pusat perbelanjaan atau tempat wisata pasti sering menemukan toko yang menjual produk-produk kerajinan. Biasanya produk tersebut dijadikan sebagai bahan oleh-oleh untuk para pengunjung. Beberapa dari kerajinan tersebut ada yang dibuat dari bahan serat dan tekstil ada juga yang dibuat dari bahan lainnya. Diantara kalian sering bertanya-tanya bagaimana cara pembuatan kerajinan yang dijual di toko tersebut? Berikut penjelasan mengenai kerajinan yang terbuat dari bahan serat dan tekstil. Mulai dari jenis-jenisnya, sifat-sifatnya, karakteristik serta teknik pengolahnnya. Sampai akhirnya peserta didik diajak untuk merancang produk kerajinan yang terbuat dari bahan serat dan tekstil A. Memahami serat Sebagai Bahan Kerajinan Gambar 1-2 : Tempat pensil dari serat pelepah pisang Sumber: http://www.larizo.com/wp-content/uploads/2012/11/Tempat-pensil- dari-pelepah-pisang.jpg Perhatikan gambar tempat pensil di atas, apa saja bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat tempat pensil tersebut? Bagaimana cara pembuatannya? Tahukah kalian bahwa tempat pensil tersebut terbuat dari pelepah pohon pisang. Pelepah pohon pisang adalah salah satu jenis serat alami. Jadi apa yang dimaksud dengan serat? Serat (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh (Wikipedia). Sedangkan Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi terutama ke arah panjang. Serat adalah suatu benda yang perbandingan panjang serta lebarnya besar, biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan benang. 1. Jenis – jenis Serat Pada dasarnya serat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu serat alam dan serat buatan manusian. Berikut penjelasan dari masing masing serat. a. Serat alam Serat alam menurut Jumaeri, (1977:5), yaitu serat yang langsung diperoleh di alam. Pada umumnya kain dari serat alam mempunyai sifat yang hampir

sama yaitu kuat, padat, mudah kusut, dan tahan penyetrikaan. Secara sederhananya serat alam adalah serat yang berasal dari alam yang dapat dimanfaatkan untuk membuat sesuatu. Serat alam dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan asal-usulnya yaitu:  Serat tumbuhan Serat ini biasanya tersusun dari selulosa yang berasal dari tumbuhan. Berikut contoh serat tumbuhan: Nama Serat Sumber Kapas Biji buah kapas Kapuk Kapuk Goni Tangkai rami Sabut Sabut kelapa Pina Daun nanas  Serat hewan Serat ini biasanya tersusun dari protein yang berasal dari hewan. Berikut contoh serat hewan : Nama Serat Sumber Wol Domba Sutra Ulat sutra Bulu Hewan berbulu  Serat mineral Serat ini tersusun dari silikat magnesium dan kalsium. Contoh serat mineral adalah serat asbes yang berasal dari varietas batu Gambar 1-3 : Serat asbes Sumber : http://kkcdn- static.kaskus.co.id/images/2012/12/20/783235_20121220042106.jpg a. Serat buatan manusia serat buatan menurut Jumaeri, (1979:35), yaitu serat yang molekulnya disusun secara sengaja oleh manusia. Sifat-sifat umum dari serat buatan, yaitu kuat dan tahan gesekan. Jadi yang dimaksud dengan serat buatan adalah serat yang dibuat manusia untuk dimanfaatkan sebagai bahan membuat sesuatu. Serat buatan dibedakan menjadi 3 kategori berdasarkan bahan bakunya yaitu:  Serat polimer alam Serat ini basanya bersumber dari bahan katun atau kayu yang diperoleh dari alam. Berikut contoh serat polimer alam: Nama Serat Sumber Rayon Bahan katun atau kayu Asetat Bahan katun atau kayu Tri Asetat Bahan katun atau kayu  Serat polimer sintetis Serat sintetis umumnya berasal dari bahan petrokimia. Berikut contoh serat sintetis: Nama Serat Sumber Nilon Poliamida alifatik Poliester Alcohol dihidrat dan asam tereflalat Akrilik akrilonitril Spandeks poliurethan Polikarbonat Asam karbonat  Serat mineral Serat ini berbahan dasar anorganik. Berikut contoh serat mineral:

Nama Serat Sumber Kaca Pasir silica, batu kapur Keramik Alumunium, silika Grafit karbon 1. Sifat – sifat serat a. Serat alam Sifat-sifat Serat memanjang datar Nama Serat Warna putih krem Kapas Panjang berkisar 1 cm – 5 cm tampilan bentuk polygonal Linen panjang 15 – 120 cm warna putih pudar Wol Tampilan berkerut Warna putih krem b. Serat buatan Panjang hingga 40 cm Nama Serat Rayon Sifat-sifat Warna transparan Poliester Cepat terbakar Kekuatan cukup baik Akrilik Tampilan halus dan rata Warna putih Daya serap air kurang dari 1% Permukaan sama dan tidak teratur Warna putih Daya serap air 1 – 3% 2. Karakteristik serat Karakteristik a. Serat alam Terasa nyaman dan lembut Daya elastisitasnya rendah Nama Serat Rentan terhadap kerutan Kapas Cukup elastis Mudah menyerap lembab wol Menyatu dengan suhu tinggi Tekstur licin dan berkilau Sutra Ringan dan kuat Tingkat elastisitas lemah b. Serat buatan Nama Serat Karakteristik Rayon Lembut dan halus Elastisitas rendah Nilon berkilau tingkat elastisitas tinggi Poliester tahan lama karena kuat tahan tehadap jamur dan serangga kekuatan baik tidak menyerap lunak jika dipanaskan B. Memahami tekstil Sebagai Bahan Kerajinan

a. Dilihat dari bentuknya Dari bentuknya jenis tekstil dibedakan menjadi: serat staple serat filamen benang kain produk jadi a. Dilihat dari bahannya Dari bahannya jenis tekstil dibedakan menjadi: • serat alam • serat sintetis • serat campuran a. Dilihat dari motifnya • putih • berwarna • bermotif/bergambar a. Dilihat dari konstruksinya • tenun • rajut • renda • kempa • benang tunggal • benang gintir 1. Sifat – sifat bahan tekstil Sifat dari tekstil tergantung dari sifat serat pembentuknya, oleh karena itu di buku ini dibahas beberapa contoh sifat tekstil berdasarkan seratnya. a. Katun • Mudah menyerap air • Dalam keadaan basah kekuatan bertambah • Mudah kusut • Bisa disetrika dalam suhu tinggi b. Wol • Tidak mudah kusut karena kenyal • Mengikat panas • Jika dipanaskan akan lunak • Mengantarkan panas c. Sutera • Lembut • Licin dan berkilap • Jika basah kekuatan berkurang • Jika dipakai memberi rasa sejuk d. Dacron, polyester, Nylon • Cepat kering • Tidak mudah kusut • Tahan panas • Lebih kuat e. Brokat, lame, songket

• Mudah berubah warna • Kurang menyerap air • Tidak tahan suhu tinggi • Tidak mudah kusut 2. Karakteristik tekstil Karakteristik tekstil ditentukan oleh karakteristik seratnya, sehingga kekuatannya pun sangat bergantung pada kekuatan seratnya. Selain itu juga karakter tekstil bergantung pada proses pengolahannya, mulai dari serat dipintal menjadi benang, benang ditenun menjadi kain, kemudian dilakukan proses penyempurnaan. Karena karakteristik tekstil tergantung dari karakteristik serat maka semua karakter serat ada pada karakter tekstil. 3. Teknik Pengolahan Berikut proses teknik pengolahan tekstil a. Serat menjadi benang dengan cara dipintal b. Benang manjadi kain dengan cara ditenun c. Proses penyempurnaan  Proses persiapan  Proses pencelupan  Proses finishing Latihan 1. suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh disebut …. * A. Kerajinan B. Tekstil C. Kain D. Serat 2. Yang bukan termasuk serat alam adalah …. * A. Serat hewan B. serat tumbuhan C. Polimer sintetis D. mineral 3. Gambar tersebut menunjukan serat.... * A. Kapas B. Kapuk C. Goni D. pina 4. Berikut adalah serta yang berasal dari hewan, kecuali …. * A. Wol B. Polyester C. Sutera D. bulu 5. Yang bukan merupakan sifat rayon adalah …. * A. warna transparan B. berasal dari tumbuhan C. cepat terbakar D. kekuatan cukup baik 6. Serat staple, serat filament adalah jenis tekstil dilihat dari …. * A. bentuknya B. bahannya C. motifnya D. konstruksinya

7. Yang bukan sifat sutera adalah …. * A. lembut B. licin dan berkilap C. jika basah kekuatan bertambah D. jika dipakai memberikan rasa sejuk KOMPETENSI DASAR 3.3. memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik 7pengolPaRhaAnKkAerRtaYsAdan plastik lembaran KERAJINAN 4.3. memilih jenis bahan dan teknik pengolahan kertas dan plastik lembaran yang sesuai dengan potensi daerah setempat merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya rumput/ilalangM, kAaTpEaRs,Ibulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain KERTAS DAN PLASTIK LEMBARAN domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain) Menurut kamus besar bahasa Indonesia kertas adalah barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu, dan sebagainya yang biasa ditulisi atau untuk pembungkus dan sebagainya. Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp (Wikipedia.org) Kertas adalah suatu benda yang berbentuk lembar tipis dan rata yang terbuat dari bahan alam dengan teknologi tertentu. 1. Jenis – jenis kertas Jenis – jenis kertas adalah sebagai berikut: a. Kertas bungkus  Bungkus semen  Kertas lilin  Kertas perkamen  Kertas kraft a. Kertas tisu  Tisu makan  Tisu toilet  Tisu muka  towel tissue b. Kertas cetak  Art paper

 Art carton  Ivory  Dupleks a. Kertas tulis  Hvs  Doorslag  Duplicating paper  Kertas tulis bergaris b. Kertas Koran c. Kertas karton 1. Sifat – sifat a. Kertas bungkus (perkamen)  Tahan terhadap lemak  permukaannya bebas serat  tidak berbau dan tidak berasa b. Kertas tisu (Towel tissue)  Daya serap tinggi  Struktur lembut dan kuat  Mudah membersihkan bagian kotor c. Kertas cetak (Ivory)  Satu sisi licin  Satu sisi tanpa coating  Gramatur 210 gr – 400 gr d. Kertas tulis (HVS)  Kualitas tinggi  Gramatur 60 gr – 80 gr  Tidak mudah berubah warna e. Kertas Koran  Mengandung pulp mekanis  Gramatur 45 gr – 55 gr  Ketebalan tidak lebih dari 0,1 mm f. Kertas karton  Lebih tebal dari kertas tulis  Tekstur kertas halus  Gramatur 200 gr 2. Karakteristik kertas Karakteristik kertas didasarkan pada berat atau ketebalannya, yaitu: = 0 - 149 g/m2 a. Kertas b. Kertas karton = 150 - 180 g/m2 = 200 - 500 g/m2 c. Karton > 500 g/m2 d. Board 3. Teknik Pengolahan kertas Langkah-langkah pembuatan kertas a. Kayu dipotong-potong menjadi sebesar korek api, kemudian dimasukan ke dalam tangki raksasa yang disebut pencerna dengan tujuan supaya lunak sehingga menjadi bubur kertas b. setelah keluar dari pencerna, bubur kertas dicampur dengan air kemudian dilewatkan pada mesin kotak kepala c. kotak kepala membentangkan bubur kertas di atas ayakan yang bergerak, kemudian gilingan menekan bubur kertas untuk memeras kandungan airnya d. serangkaian gilingan lain mengeluarkan hampir seluruh sisa air e. kertas yang terbentuk dilewatkan pada silinder yang dipanaskan dari dalam f. serat selulosa manjadi jalinan terkait,kemudian kertas digulung menjadi gulungan raksasa.

B. Memahami bahan plastik Gambar 2-3 : dompet dari botol platik bekas Sumber : http://solutionis.me/wp-content/uploads/2015/09/kreasi-botol- bekas-2.jpg Lihatlah gambar di atas bentuknya begitu sederhana tapi juga bagus dilihat. Dompet dari botol bekas tersebut merupakan salah satu kerajinan plastik. Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan tersebut? Bagaimana cara pembautannya? Plastik yang seperti apa yang dibutuhkan? Menurut kamus besar bahasa Indonesia plastik adalah bahan sintetis yang memiliki bermacam-macam warna (dibuat sisir, dompet, ember, dan sebagainya). Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress (Wikipedia) Plastik adalah suatu bahan sintetis yang dibuat sengaja oleh manusia dengan proses pembentukan pada suhu tinggi. 1. Jenis – jenis plastik Berikut ada 7 jenis plastik yang sering digunakan: a. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE) biasanya digunakan untuk kemasan minyak goreng dan sambal b. High Density Polyethylene (HDPE) biasanya digunakan sebagai bahan pembuat botol susu dan gallon air c. Polyvinyl Chloride (PVC atau V) biasanya digunakan untuk pembuatan botol sabun dan botol deterjen d. Low Density Polyethylene (LDPE) biasanya digunakan untuk kantong belanja e. Polypropylene (PP) digunakan untuk membuat tempat makanan dan minuman f. Polystyrene (PS) biasanya digunakan untuk pembuatan styrofoam g. Other (O) biasanya untuk kemasan makanan. terdiri dari:  Styrene Acrylonitrile (SAN)  Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)  Polycarbonate (PC)  Nylon Gambar 2-4 : kode jenis plastik Sumber : https://ivyannoproject.files.wordpress.com/2012/06/jenis-dan-tipe- plastik.png?w=1000 2. Sifat – sifat plastik

Gambar 2-5 : contoh benda dari berbagai jenis plastik Sumber : http://www.caraterunik.com/2015/04/mengenal-7-simbol-dalam- kemasan-plastik.html Berikut sifat-sifat dari 7 jenis plastik yang sering digunakan: a. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)  Berwarna bening  Tembus pandang  Cocok untuk kemasan minuman b. High Density Polyethylene (HDPE)  Bersifat keras  Mencegah reaksi kimia antara isi dan wadah  Cocok untuk kemasan susu c. Polyvinyl Chloride (PVC atau V)  mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA)  bahan dasar keras  cocok untuk botol sabun d. Low Density Polyethylene (LDPE)  Memiliki daya resistensi  Bahan dsar fleksibel  Cocok untuk pembungkus makanan e. Polypropylene (PP)  Tahan terhadap panas  Mencegah reaksi kimia  Cocok untuk tempat makanan atau minuman f. Polystyrene (PS)  mengeluarkan zat styrene  sulit untuk didaur ulang  biasanya untuk membuat styrofoam g. Other (O) terdiri dari:  Styrene Acrylonitrile (SAN), untuk kemasan makanan  Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS untuk pembuatan sikat gigi  Polycarbonate (PC), untuk pembuatan botol susu bayi  Nylon, digunakan untuk senar gitar 3. Karakteristik plastik Berikut karakteristik dari 7 jenis plastik yang sering digunakan: a. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE) hanya sekali pakai, jika digunakan berulang-ulang akan mengeluarkan zat karsingen penyebab kanker b. High Density Polyethylene (HDPE) sebaiknya sekali pakai, karena jika berulang-ulang akan melepaskan senyawa antimon trioksida penyebab iritasi kulit c. Polyvinyl Chloride (PVC atau V) tidak boleh dipakai menyimapan makanan dan minuman karena mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) penyebab kerusakan hati d. Low Density Polyethylene (LDPE) baik digunakan untuk pembungkus makanan Karena tahan reaksi kimia e. Polypropylene (PP) bisa digunakan berulang-ulang karena tahan panas dan tahan reaksi kimia f. Polystyrene (PS) tidak dianjurkan untuk makanan karena mengeluarkan zat styrene yang dapat merusak otak g. Other (O) biasanya untuk kemasan makanan. terdiri dari:  Styrene Acrylonitrile (SAN) memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia

 Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS) memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia  Polycarbonate (PC) tidak disarankan untuk makanan dan minuman karena mengandung Bisphenol-A penyebab kerusakan sistem hormon  Nylon tidak disarankan untuk kemasan makanan dan minuman 4. Teknik Pengolahan plastik Berikut teknik pengolahan plastik: a. Injection molding. Bijih plastik yang dilelehkan dalam tabung diinjeksikan ke cetakan b. Ekstrusi adalah proses untuk membuat plastik dengan penampang tidak berubah c. Thermoforming adalah proses pembentukan lembaran plastik termoset melalui pemanasan kemudian pembentukan dengan cara penekanan ke rongga mold d. Blow molding adalah proses pembuatan plastik berongga (botol) KOMPETENSI DASAR 3.4. memahami pengetahuan tentang prinsip perancangan, pembuatan dan 7pkKerPenERayRtAaifAjKidaJAanInNRpAirYnoNAodvuaktikferajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang 4.4. merancang, membuat, dan menyajikan produk kerajinan dari bahan kertas dan plastik lembaran yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat meranMcAankge, rmaejimnabunadt,adrainbmahenaynajkiekartnapsroddaunk pklearsatjiinkalnedmabriabraahnanTERI serat/tekstil yang kreatif dan inovatif, sesuai dengan potensi daerah setempat (misalnya rumput/ilalang, kapas, bulu domba, kulit kayu, kain, tali plastik dan lain-lain MATERI dombKa,EkRuAliJtINkAayNu,DkAaiRnI, BtaAliHpAlaNstiKkEdRaTnAlSainD-AlaNin)PLASTIK LEMBARAN Kerajinan dari Bahan Limbah Kertas (Bahan, Alat,  Proses Pembuatan Kerajinan Kertas | Sejarah  Singkat Kertas) JUN'S_BLG SABTU, 16 SEPTEMBER 2017 SENI RUPA Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Kertas dalam bahasa Inggris disebut paper dan dalam bahasa Belanda disebut papier. Kertas adalah barang baru ciptaan manusia berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dan dicoret. Kertas mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya yaitu tumbuh tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi

kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam dan dalam perkembangannya limbah yang dihasilkan dari kertas dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan yang bernilai seni tinggi. Koran adalah media cetak yang setiap hari dimanfaatkan masyarakat untuk memperoleh informasi. Jika diperhatikan, setelah dibaca barang media cetak ini hanya menjadi tumpukan limbah rumah tangga. Pada kenyataannya koran ini menumpuk dimana-mana sehinga menimbulkan masalah. Salah satu penyelesaiannya adalah hanya dibuang atau dijual kepada penadah barang rongsokan. Sebagian orang telah memanfaatkan kesempatan ini sebagai peluang pasar yang dapat diolah kembali menjadi barang yang bermanfaat. Kertas-kertas bekas itu pun dapat diubah fungsinya menjadi berbagai produk seni dan kerajinan. Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan dari kertas bekas ini pun dapat menjadi peluang usaha. Kita patut bersyukur karena memperoleh manfaat dari adanya limbah kertas ini. Beberapa referensi menyatakan bahwa kertas merupakan bagian dari limbah lunak organik. Hal ini karena kertas dapat terurai dalam tanah. Sifat kertas memiliki pori-pori yang lebar sehingga mudah hancur, selain itu mudah menyerap air dalam waktu singkat. Kandungan lemnya tidak begitu besar sehingga tidak menghalanginya untuk proses pelapukan. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan kertas dapat diolah sedemikian rupa agar tidak mudah hancur, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melanin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Hal ini dimaksudkan agar produk kerajinan yang dihasilkan dari kertas dapat tahan lama, tidak mudah rusak, dan terlihat lebih kuat sehingga unsur kelemahan yang ada pada kertas tidak nampak, sedangkan keunikan limbah kertasnya dapat dipertahankan. 1) Bahan dan Alat Pembuatan Kerajinan Limbah Kertas Limbah kertas tidak perlu penanganan khusus seperti halnya limbah jenis organik lainnya. Oleh karena itu dalam proses pembuatan kerajinannya pun tidak menemui kendala. Limbah kertas yang tersedia di lingkungan langsung dapat dimanfaatkan segera dengan berbagai teknik sederhana seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, teknik gulung (pilin), bubur, dan masih banyak teknik lainnya yang dapat ditemukan. Sifat limbah kertas mudah dibentuk sehingga dapat dicarikan berbagai alternatif teknik pengerjaannya agar hasil karya kerajinan menjadi lebih menarik dan unik. Jika dibuat dalam skema, beberapa teknik yang dapat digunakan pada pemanfaatan limbah kertas sebagai berikut.

Berdasarkan beberapa hasil survei di masyarakat, produk kerajinan yang dihasilkan dari limbah kertas dapat sangat bervariasi dengan teknik yang bervariasi pula. Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, dan boneka baik bentuk manusia ataupun hewan. a) Bahan Pembuatan Kerajinan Limbah Kertas Bahan utama yang digunakan adalah kertas. Kertas dapat memanfaatkan ketebalannya juga corak warnanya. Pemilihan limbah kertas harus disesuaikan dengan rencana pembuatan produk kerajinan. Bahan pendukung lainnya adalah lem putih dan cat pewarna. b) Alat Untuk Membuat Kerajinan Limbah Kertas Alat yang digunakan disesuaikan dengan kerajinan yang akan dibuat. Pembuatan kerajinan limbah kertas tidak membutuhkan alat khusus yang sulit atau alat besar. Alat yang sering digunakan adalah gunting, cutter/pisau, kuas stik sumpit, dan tusuk sate. 2) Proses Pembuatan Kerajinan dari Limbah Kertas Proses pembuatan kerajinan dari kertas banyak tekniknya. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian terdahulu bahwa kertas dapat dibuat kerajinan dengan berbagai teknik seperti digulung, dianyam, dibubur, dirobek, diremas, dan dilipat. Di bawah ini disajikan proses pembuatan kerajinan kertas dengan teknik lipat (origami) yang sangat sederhana.

Proses kerajinan dari limbah koran, bunga tulip dengan teknik lipat. Baca juga:  Macam-Macam Bahan Baku dan Proses Pengolahan Bahan Kerajinan Limbah Lunak (Organik & Anorganik)  Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah | Limbah Organik dan Anorganik | Contoh, Pengolahan, dan Proses Produksi Bahan Limbah Lunak Sejarah Singkat Perkembangan Kertas Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tisu) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis-menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban berbagai media tulis, seperti dunia. Sebelum ditemukan kertas, suku-suku bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria. Selain itu, beragam prasasti ditulis pada batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau. Selama berabad-abad, kertas menjadi salah satu benda yang tak terpisahkan dari pencatatan sejarah dunia. Sebelum kertas ditemukan, orang kuno menggunakan beragam material untuk mencatat sesuatu. Orang Mesir kuno menuliskan catatan di batang pohon, di piringan tanah oleh orang Mesopotamia, serta di kulit domba oleh orang Eropa. Terinspirasi dari proses penggulungan sutra, orang China kuno berhasil menemukan bahan seperti kertas yang disebut bo yang terbuat dari serat sutera. Namun, produksi bo sangatlah mahal karena kelangkaan bahan. Pada awal abad ke-dua, pejabat pengadilan bernama Cai Lun berhasil menemukan kertas jenis baru yang terbuat dari kulit kayu, kain, batang gandum dan yang lainnya. Kertas jenis ini relatif murah, ringan, tipis, tahan lama dan lebih cocok untuk digunakan dengan kuas. Pada awal abad ke-tiga, proses pembuatan kertas pertama ini menyebar ke wilayah Korea dan kemudian mencapai Jepang. kertas jenis ini merambah negeri Arab pada masa Dinasti Tang dan mulai menyentuh Eropa pada abad ke 12. Pada abad ke 16,

kertas mencapai wilayah Amerika dan secara bertahap menyebar ke seluruh dunia. Kertas yang digunakan untuk koran, surat kabar, majalah, dan buku bacaan dan sebagainya merupakan salah satu media cetak yang telah menyertai kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Selain bermanfaat sebagai media informasi pendidikan, iptek, politik, sosial, ekonomi, dan budaya, surat kabar juga dapat menyediakan peluang-peluang usaha yang dikemas dalam layanan informasi yang menarik. Materi Mata Pelajaran Prakarya (Kerajinan)Kelas 8 Semester 1 KERAJINAN Kekayaan alam dan budaya Indonesia merupakan modal munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia.Kerajinan Indonesia yang unik dan memiliki ciri khas daerah setempat menjadi acuan yang dapat menjadi penyemangat dalam mengolah kerajinan dari bahan limbah organik ini. Sejak dahulu rakyat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan ritual. Kini kerajinan berfungsi juga sebagai hiasan baik interior maupun ekterior. Berdasarkan pengetahuan terhadap limbah dan juga pengamatan kebutuhan masyarakat maka kerajinan dari bahan dasar limbah dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya. A. Bahan dan Proses Limbah Organik Setiap makhluk hidup di bumi dalam proses kehidupannya merupakan kontributor terbesar dari sampah atau limbah. Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktivitas manusia sehari-hari maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan limbah padat, dengan sampah yang berserakan, tidak teratur di suatu tempat dapat membuat pemandangan menjadi tidak indah, menghasilkan bau tidak sedap dan tentunya dampaknya akan merusak lingkungan. Sampah padat hanya dapat diolah dengan cara dibuang lalu dibakar atau ditimbun dalam tanah sebagai bahan urukan permukaan tanah, untuk sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Pada kehidupan masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah semakin meningkat. Jika kita telusuri bahwa dahulunya manusia hanya menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah menggunakan sabun yang mengandung zat kimia seperti deterjen (sodyum Lauryl Sulfate dan surfactant) sebagai pengganti jeruk nipis sehingga peningkatan akan limbah tak bisa di elakkan lagi. Limbah dapat dikelompokkan dalam 3 bagian, yaitu : 1. Berdasarkan wujudnya limbah terdiri dari; a. Limbah gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk gas antara lain: Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), HCL, NO2, SO2. dan lain-lain. b. Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain. c. Limbah padat, merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya; kotak kemasan, bungkus jajanan, plastik, botol, kertas, kardus, ban bekas, dan lain-lain. 2. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari: a. Limbah pertanian, limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian

b. Limbah industri, limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri c. Limbah pertambangan, limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan d. Limbah domestik, limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain. 3. Berdasarkan senyawanya limbah dibagi menjadi dua jenis; a. Limbah organik, merupakan limbah yang bisa denganmudah diuraikan atau mudah membusuk, limbah organik mengandung unsur karbon. Limbah organik dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kulit buah dan sayur, kotoran manusia dan hewan. b. Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk, limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon, contoh limbah anorganik adalah plastik, beling, dan baja. 1. Limbah organik basah Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi. Contohnya; kulit buah dan kulit sayuran atau daun-daunan. Limbah organik basah yang dapat dijadikan karya kerajinan adalah; kulit jagung, kulit bawang, kulit buah/biji-bijian, jerami dan sebagainya.Pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan dengan cara pengeringan menggunakan sinar mataharilangsung hingga kadar air dalam bahan limbah organik habis. Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku menjadi bahan yang siap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi oleh tujuan si pembuat. 2. Limbah organik kering Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah. Contohnya; kertas/kardus, kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, kayu, kulit telur, serbuk gergaji, dan sebagainya. Hampir semua limbah organik kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karena sifatnya yang kuat dan tahan lama. Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan, karena sifatnya yang kering jenis limbah ini dapat langsung digunakan. Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini terkena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula. Bahan limbah organik kering merupakan bahan baku yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Sama halnya dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi bahan yangsiap pakai ditentukan oleh pengrajin, apakah akan dicelup warna atau diberi pelapis agar kuat dan tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh tujuan pembuat karya. B. Prinsip Pengolahan Limbah Organik Pengolahan limbah organik memerlukan pengetahuan yang memadai, agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang justru semakin menambah permasalahan dalam kehidupan. Paling tidak limbah hasil daur ulang ini dapat dikelola dengan efisien dan efektif agar sampah yang dihasilkan dari proses pemanfaatan ini dapat diminimalisir. Berikut ini adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan sampah. Prinsip-prinsip ini dikenal dengan nama 3R, yaitu: a. Mengurangi (Reduce) Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan. b. Menggunakan kembali (Reuse)

Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang. c. Mendaur ulang (Recycle) Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan. Penggunaan bahan limbah untuk didesain menjadi sebuah produk kerajinan tidak semudah perkiraan orang. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah adalah merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seharusnya sebuah desain bersifat berkelanjutan (sustainable design), tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal ini disebabkan agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini. Penjelasan hal di atas dikemukaan oleh Victor Papanek dalam bukunya yang berjudul ‘Design for the Real World’ bahwa ada 6 tata kelola desain berkelanjutan (sustainabledesign) yang tidak berdiri sendiri namun mempunyai elemen-elemen lain yang merajutnya, yaitu : a. Metode (method) Konsep method diulas dalam 2 pandangan yaitu, episteme dan techne.Episteme adalah pengetahuan yang melibatkan daya serap, imajinasi, dan abstraksi. Sedangkan techne adalah keteknikan atau keterampilan bertukang. Desain sangat dipengaruhi oleh penguasaan alat, pemahaman terhadap material, dan bagaimana keduanya berinteraksi menjalin kepekaan melalui daya serap, imajinasi dan abstraksi agar dapat terjalin dari proses pembuatan hingga melahirkan produk yang artistik. Hal ini dapat dihasilkan melalui kegiatan yang rutin dan intensif. b. Asosiasi (association) Kemampuan menghubungkan antara gagasan dengan kemampuan panca-indra dengan menggunakan gambar, bagan, tulisan, dan sebagainya. c. Estetika (aesthetics) Dalam mendesain perlu memahami estetika/ilmu keindahan yang diwujudkan dalam unsur desain; garis, warna, bentuk, volume, dan tekstur, serta prinsip desain; kesatuan, keseimbangan, point of interest, irama, proporsi dan komposisi. Desain harus dapat memadukan kesemuanya dalam penciptaan karya. d. Kebutuhan (need) Karya desain merupakan jawaban dari sebuah kebutuhan. Merumuskan kebutuhan bukanlah sesuatu yang mudah. Desainer harus memiliki kepekaan yang tajam untuk memilah apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan kemungkinannya untuk menjadi tren di masanya. e. Telesis (telesis) Pemahaman fungsi yang mengubah desain dari sesuatu yang sifatnya personal menjadi lebih komunal. Telesis adalah fungsi desain yang berusaha mewadahi dimensi sosial dan budaya pada tempat desain tersebut dibutuhkan dan digunakan. f. Kegunaan (use) Merupakan fungsi praktis dari sebuah desain. Dalam mewujudkan fungsi ‘guna’ yang baik tentunya seorang desainer harus mempertimbangkan siapa yang akan menggunakannya (user) dan obyek dari kegunaan desain tersebut. Maka perlu pemahaman tentang ergonomi yaitu ilmu tentang hubungan antara manusia, mesin yang digunakan dan lingkungan kerjanya.

C. Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik Produk kerajinan dari bahan limbah organik yang dimaksud adalah limbah organik basah dan kering. Limbah organik cukup banyak di lingkungan kita. Banyak orang yang sudah memanfaatkan limbah organik ini sebagai produk kerajinan. Teknik pembuatannya pun bervariasi. Temuantemuan desain produk kerajinan dari limbah organik selalu bertambah dari waktu ke waktu. Ini dikarenakan semakin banyak orang yang perhatian terhadap pemanfaatan limbah organik sebagai produk kerajinan.Pembuatan produk kerajinan di setiap wilayah tentunya berbeda dengan wilayah lainnya. Dari daerah manakah kamu berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah organik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah organik dilihat dari kondisi wilayahnya, yaitu : a. Daerah pesisir pantai/laut Limbah organik yang banyak tersedia adalah cangkang kerang laut, sisik ikan, tulang ikan, tempurung kelapa, sabut kelapa, dan lainnya. b. Daerah pegunungan Limbah organik yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, durian; kulit pete cina dan lainnya. c. Daerah pertanian Limbah organik yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya. d. Daerah perkotaan Limbah yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas, kardus, kulit kacang, kulit telur, kayu, serbuk gergaji, serutan kayu, dan lainnya. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah organik secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Prosesnya yaitu: a. Pemilahan bahan limbah organik Sebelum didaur ulang bahan limbah organik harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan bahan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan bahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengantujuan penggunaan bahan yang telah dirancang. b. Pembersihan limbah organik Limbah organik yang sudah terseleksi harusdibersihkan dahulu dari sisa sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya saja kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkoldan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak itu tergantung dari perancangan produk. c. Pengeringan Bahan limbah organik yang sifatnya basah harusdiolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung, agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna. d. Pewarnaan Pewarnaan pada bahan limbah organik yang sudah kering merupakan selera. Jika dalam desain diperlukan bahan limbah yang diberi warna maka bahan limbah perlu diwarnai terlebih dahulu sebelum diproses sebagai produk kerajinan. Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak. e. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung agar warna pada bahan baku dapat kering sempurna tidak mudah luntur. f. Finishing sebagai proses akhir agar siap pakai Bahan limbah organik yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi karya. Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas. Mengenal Kerajinan dari Bahan Limbah Organik Beberapa kerajinan dari bahan limbah organik di bawah ini merupakan contoh dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan baru, mari kita pelajari bersama! a. Limbah Kulit Jagung Kulit jagung yang sepintas tidak berharga dapat menjadi karya kerajinan yang artistik. Kulit jagung adalah limbah organik yang banyak ditemui di pasar tradisional. Banyak pedagang sayuran membuang kulit jagung di tempat sampah. Dengan memanfaatkan limbah kulit jagung, sampah padat yang mencemari lingkungan dapat dikurangi. Kulit jagung merupakan limbah organik basah, maka kulit jagung memiliki kandungan air yang tinggi. Cara pengolahannya dengan proses sederhana dan relatif mudah yaitu dengan panas matahari hingga kering. Setelah kering kulit jagung dapat diwarnai, lalu dikeringkan, dan diseterika agar lembarannya dapat terlihat lebih halus dan rata agar mudah dibentuk. Dalam membentuk kulit jagung menjadi karya memang perlu ketekunan, sehingga akan dapat dihasilkan karya kerajinan yang bagus dan menarik. Bahan dan alat kerajinan dari limbah kulit jagung : kulit jagung cat lem tembak gunting seterika Kulit jagung dapat dibuat menjadi berbagai karya seperti bunga, boneka, hiasan pensil, penghias wadah, bingkai foto, sandal, anyaman untuk keranjang atau tas, dan bentuk kerajinan lainnya. Apakah masih ada jenis limbah lain dari daun-daunan di lingkungan tempat tinggalmu yang serupa dan dapat dimanfaatkan pula sebagai produk kerajinan? Sebut saja limbah pelepah pisang, limbah daun nangka, limbah kulit pete cina, kulit bawang dan masih banyak lagi yang lainnya. Berpikirlah kreatif untuk dapat menciptakan produk baru dan kesempatan peluang usaha. b. Limbah Kertas Jika diperhatikan setelah dibaca barang media cetak ini hanya menjadi tumpukan limbah rumah tangga. Selain dapat bermanfaat kembali, hasil dari produk kerajinan dari kertas bekas ini pun dapat menjadi peluang usaha. Beberapa referensi menyatakan bahwa kertas merupakan bagian dari limbah organik kering. Hal ini karena kertas dapat terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan kertas dapat diolah sedemikian rupa agar tidak mudah hancur, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melanin/politur, dapat pula dengan dilapisi plastik. Hal ini dimaksudkan agar produk kerajinan yang dihasilkan dari kertas dapat tahan lama, tidak mudah rusak, dan terlihat lebih kuat sehingga unsur kelemahan yang ada pada kertas tidak nampak, sedangkan keunikan limbah kertasnya dapat dipertahankan. Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari limbah kertas : majalah bekas koran bekas pilox clear lem kertas gunting Limbah kertas tidak perlu penanganan khusus seperti halnya limbah jenis

organik lainnya. Sehingga dalam proses pembuatannya pun tidak menemui kendala. Limbah kertas yang tersedia di lingkungan langsung dapat dimanfaatkan segera dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, teknik gulung (pilin), bubur, dan masih banyak teknik lainnya yang dapat ditemukan. Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas diantaranya keranjang, vas bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka baik bentuk manusia atau pun hewan, dan masih banyak lagi. c. Limbah Jerami Batang padi yang biasa disebut jerami merupakan limbah pertanian yang sangat banyak didapat di daerah persawahan. Selama ini jerami biasa dipergunakan sebagai media tanam jamur merang, dan campuran makanan ternak. Terkadang petani memanfaatkannya sebagai bahan bakar saat pembakaran batu bata atau genteng yang dilakukan di areal sawah. Bagi para pedagang telur dan buah, jerami juga dapat dimanfaatkan sebagai alas, agar barang dagangan mereka tidak mudah rusak akibat goncangan. Limbah padi ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk kerajinan dari jerami masih tergolong langka, sehingga sangat berpotensi untuk dapat dikembangkan. Bagian-bagian jerami memiliki keunikan masing-masing, yaitu dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan, dari mulai batang padi, ranting padi, selongsong padi dan gabah kosong yang telah dirontokkan dari ranting padi. Pemilahan dilakukan seperti gambar berikut : ranting jerami batang padi selongsong jerami gabah-gabah kosong. Pengolahan jerami hampir sama dengan limbah jenis daun-daunan atau kulit buah, karena jerami pun memiliki kandungan air, maka pengolahan yang paling sederhana dilakukan adalah dengan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Batang padi sangat cocok digunakan pada bagian pembentuk wadah pensil atau frame foto. Sedangkan ranting jerami yang lebih halus, dapat dimanfaatkan untuk membuat bunga-bunga. Jerami dapat pula diberi warna dengan menggunakan pewarna tekstil. Proses pewarnaan pun sama dengan mewarnai kulit jagung, yaitu dengan dimasak dengan cairan yang sudah diberi zat warna makanan dengan komposisi yang diinginkan. Setelah direndam beberapa saat, lalu jerami dijemur di bawah sinar matahari langsung hingga benar- benar kering. Bahan dan alat pembuatan produk kerajinan dari limbah jerami : kulit jagung lem uhu lem tembak gunting pisau. Berbekal keterampilan, kreatifitas, dan hanya menggunakan alat sederhana, produk kerajinan dari limbah jerami ini dapat diolah menjadi berbagai bentuk seperti hiasan dinding, bunga, bingkai foto, wadah serbaguna, wadah pensil, dan sebagainya. d. Limbah Sisik Ikan Limbah dari sisik ikan itu bisa menghasilkan produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis tinggi jika dapat mengolahnya. Setiap ikan menghasilkan sisik yang berbeda ukuran dan ketebalannya. Sisik ikan kakap lebih sering dapat digunakan sebagai produk kerajinan karena sisiknya ini lebih terliat kokoh, tebal, dan besar dibanding sisik ikan mas atau mujair. Berikut ini adalah cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat dipakai menjadi bahan baku produk kerajinan, yaitu;

1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan bilaslah dengan air bersih selama 3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen. 2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan air selama 2 jam, agar bau amisnyadapat hilang. 3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan dengan saringan. 4. Memberi warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehatihatian. Rebuslah air hingga hangat dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet. 5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan masukkan pula sisik-sisik ikannya. Perlu diperhatikan jangan sampai air menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang dan menempel satu sama lain. 6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat warna selama 20 menit. 7. Tiriskan sisik-sisik ikan dan keringkan dengan cara diangin-anginkan, agar permukaan tidak melengkung. Bahan dan Alat Pembuatan Kerajinan dari Limbah Sisik Ikan : a) Sisik ikan kakap, b) Jeruk, c) Spatula, d) tang, e) Pewarna, f) Cat semprot, g) Bemzoat, h) Aksesoris i) Panci Limbah sisik ikan bisa dijadikan sebagai bahan utama pembuatan aksesori seperti; anting-anting, cincin, kalung, bros, dan gelang. Hasilnya lebih terlihat unik, artistik, dan menarik. e. Limbah Cangkang Kerang Dahulu cangkang kerang dibuat produk mainan anak, anak-anak sangat senang menggunakan mainan dari kerang yang berbentuk aneka hewan lucu dengan pembuatan teknik tempel. Namun berkembangnya teknologi, kerang tidak hanya dibuat dengan cara disusun dan ditempel tetapi juga dibor bahkan dipadukan dengan bahan logam. Dengan kreativitas dan inovasi dengan cangkang kerang dapat dihasilkan kerajinan yang luar biasa indah dan unik. Adapun proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil dari pantai adalah : 1. Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya. 2. Dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam cangkang kerang dapat larut. 3. Dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari langsung, agar kualitas kerang tetap terjaga baik. 4. Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun dipotong sesuai kebutuhan. 5. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai desain yang telah dibuat. Bahan dan Alat Pembuatan Kerajinan dari limbah cangkangKerang laut Amplas Kikir,Lem tembak. Hasil dari limbah cangkang kerang adalah kerajinan yang unik dan disukai banyak orang. Cangkang kerang yang berukuran kecil dan pipih dapat dibuat sebagai pelapis tempat sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan, aneka lampu, dan sebagainya. Sedangkan kerang-kerang yang berukuran sedang dapat dijadikan sebagai tirai, replika hewan, bunga, miniatur bangunan, dan masih banyak lagi. f. Limbah Tempurung Kelapa Tempurung kelapa bagi sebagian masyarakat biasa disebut juga dengan batok. Batok biasanya banyak terdapat

pada daerah pesisir pantai yang banyak ditumbuhi pohon nyiur atau pohon kelapa. Tahukah kamu bahwa propinsi Sulawesi Utara merupakan daerah yang dijuluki ‘negeri nyiur melambai’ karena banyak ditumbuhi pohon kelapa. Selain itu Sulawesi Utara juga dikenal dengan produsen kerajinan dari tempurung kelapa. Namun sekarang tidak hanya propinsi Sulawesi Utara yang memproduksi kerajinan dari tempurung kelapa, melainkan juga daerah Yogya, Bali, Lombok, dan daerah lainnya. Daerah yang terkenal sebagai pengrajin tempurung kelapa misalnya Dukuh Sendang, Desa Bukuran Kecamatan Kalijambe, dalam satu dusun terdapat beberapa sentra kerajinan batok kelapa, selain bercocok tanam hampirseluruh penduduk mengisi harinya dengan membuat kerajinan dari tempurung kelapa ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan dari batok kelapa cukup mudah untuk didapatkan, seperti lem kayu, tempurung kelapa, dempul, melanin/politur, amplas dan cat. Selain itu untuk pembuatan produk meja dan lemari kecil diperlukan texwood untuk dijadikan rangka kerajinan sedangkan yang bagian luarnya ditempeli tempurung kelapa. Agar terlihat artistik, serat dari tempurung kelapa harus ditonjolkan. Pada bagian serat itulah melekat nilai seni yang kuat daripada jenis kerajinan ini, selain bentuk bentuk unik yang dapat dibuat. Bahan dan alat pembuatan kerajinan dari batok kelapa : a)Tempurung kelapa, b) Lem, c) Politur, d) Dempul, e) Amplas, f) Gergaji besi. Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan tangan dengan berbagai macam bentuk. Mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal hingga perabotan rumah tangga seperti; sendok garpu, piring, mangkuk gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Selain itu batok kelapa juga bisa dibentuk menjadi penutup lampu, jam dinding, dan aneka bentuk lainnya. Proses Pembuatan kerajinan dari limbah batok kelapa 1)Tempurung kelapa dipotong sesuai pola 2) Potongan dihaluskan dengan gerinda 3) Hasil potongan divernis dan dijemur 4) Setelah diberi lubang dengan dibor, disematkan gantungan kunci. Kemasan untuk Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik Kemasan telah menjadi bagian penting dari sebuah karya. Saat ini kemasan sebuah produk turut menentukan apakah produk tersebut layak dikatakan berkualitas atau tidak. Dilihat dari fungsinya, kemasan memiliki 4 fungsi utama, yaitu : 1. Menjual produk, 2. Melindungi produk, 3. Memudahkan penggunaan produk, dan 4. Memperindah penampilan produk. Kemasan tidak hanya berupa wadah namun juga pelengkap dengan tujuan karya dapat terlihat lebih dominan. Misalnya boneka dari kulit jagung yang dikemas dengan alas menggunakan kayu, dengan demikian boneka tersebut lebih terlihat indah dan menarik dibanding tidak menggunakan alas. Adapun prinsip bahan dasar dari kemasan itu sendiri sangat bervariasi, seperti plastik, kayu, serat alam, kardus, kaca, mika, dan sebagainya. Semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Penting untuk dipahami bahwa karya yang diperuntukkan dijual, maka kemasan harus lebih berguna untuk melindungi karya dari kerusakan,

sedangkan jika untuk dipamerkan maka kemasan sebagai penunjang karya utama dan tidak boleh mendominasi dari pada karya utamanya. Modifikasi Produk Kerajinan dari Bahan Limbah Organik Wawasan dan pengetahuan pembuatan karya kerajinan dari berbagai bahan limbah organik pada bagian terdahulu, telah membuat kita memahami betapa limbah organik yang dianggap sebagai limbah tanpa manfaat ternyata tidak demikian. Apakah yang kamu rasakan setelah mempelajarinya? Tentunya rasa syukur dan bangga menyelimuti hati kita sebagai bangsa Indonesia karena potensi alam Indonesia dan limbahnya pun masih dapat kita manfaatkan untuk kehidupan dan sebagai peluang usaha. Adakah keinginan untuk mengembangkan kerajinan dari limbah organik yang ada di daerahmu sendiri, agar daerahmu menjadi lestari dan dapat mengurangi dampak buruk limbah terhadap lingkungan? Manfaatkanlah seluruh potensi limbah organik yang ada di daerah tempat tinggalmu, agar daerahmu memperoleh pendapatan daerah yang semakin meningkat. Pada bagian ini kamu dapat mempelajari pengembangan dari produk kerajinan bahan limbah organik yang telah kita pelajari pada bagian sebelumnya. Kamu diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas agar produk kerajinan bahan limbah organik yang ada dapat diolah sedemikian rupa menjadi karya yang terbarukan. Penggalian informasi dari berbagai sumber mengenai produk kerajinan bahan limbah organik lunak dan keras yang telah dimodifikasi akan dapat mempermudah kita dalam memahami pembelajaran. Untuk memahami karya modifikasi, kita harus banyak berlatih, agar pemahaman kita terhadap karya modifikas dapat berkembang dengan baik. Karya guci modifikasi limbah dari tempurung kelapa sebagai komponen utama yang dipadu dengan talek dibuat di atas media gerabah. Limbah tempurung kelapa merupakan komponen penghias yang membuat guci gerabah menjadi lebih terlihat artistik. Kerajinan Modifikasi Paduan Bahan Limbah Organik Setelah apa yang sudah kamu ketahui tentunya pemahaman tidak lagi menjadi hambatan. Pernahkah kamu menjumpai produk kerajinan dari limbah organik yang dipadukan dari beberapa bahan limbah lainnya? Misalnya; limbah kerang dipadukan dengan tempurung kelapa, limbah jerami dipadukan dengan kayu

pinus dan sebagainya. Bahan limbah organik memiliki ciri-ciri yang bervariasi, ada yang basah atau lunak dan ada yang kering atau keras. Di masing masing daerah memiliki keungulan limbah organik tersendiri. Cobalah kamu amati apa yang menjadi keunggulan limbah organik di daerah asalmu! Kerajinan Modifikasi dari Bahan Limbah Organik dengan Menyederhanakan atau Menggayakan Bentuk Produk Pada bagian sebelumnya telah dibahas mengenai paduan pada karya kerajinan modifikasi dari bahan limbah organik. Sebagai langkah selanjutnya untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman pada bagian ini diperkenalkan cara memodifikasi sebuah karya dengan gaya menyederhanakan atau menggayakan bentuk. Para pengrajin yang biasa berkarya dengan satu jenis model karya, ia akan menemukan rasa jenuh, apalagi jika peminat semakin berkurang. Hal yang dapat dilakukan adalah mengkreasikan karya dengan modifikasi baik dengan menyederhanakan atau menggayakan bentuk, teknik, atau dekorasinya agar terlihat sedikit berbeda. Menyederhanakan bentuk dapat dihasilkan karya yang tidak biasa untuk mengurangi karya yang monoton. Sedangkan menggayakan bentuk seolah-olah ada peningkatan kreatifitas dalam karya meskipun yang diubah hanya sebagian kecil saja. Kemasan untuk Produk Kerajinan Modifikasidari Bahan Limbah Organik Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses. Pada karya modifikasi kerajinan dari bahan limbah organik yang perlu diperhatikan adalah ukuran dari karya. Tidak semua karya kerajinan dapat dibuat kemasan, terkadang karena ukurannya sangat besar karya tidak bisa dibuat kemasan. Oleh sebab itu kemasan dapat dilakukan pada karya-karya yang berukuran kecil hingga sedang, yang mudah dibawa. Tetaplah mengikuti prinsip bahwa semua bergantung kepada cocok tidaknya sebuah produk pada kemasannya. Perlu diingat keempat fungsi kemasan yang telah dibahas pada bagian terdahulu. Prinsip desain berkelanjutan tetap terus menjadi prioritas, meskipun yang dibuat adalah kemasan, perlu dipikirkan agar kemasan tidak langsung dibuang namun dapat digunakan untuk fungsi lain oleh konsumen. Dengan demikian penting untuk memikirkan bentuk kemasan yang manarik untuk dibuat. Rangkuman 1. Kerajinan dari bahan limbah organik terdiri dari limbah basah yang bersifat lunak dan limbah kering yang bersifat keras. 2. Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan limbah sesuai sumber daya limbah organik masing-masing daerah. 3. Kita patut mensyukuri karunia Tuhan atas keberagaman kerajinan bahan limbah organik yang ada di Indonesia tercinta. 4. Kerajinan bahan limbah organik terdiri dari kulit jagung, kertas, jerami, sisik ikan, cangkang kerang, tempurung kelapa, dan masih banyak yang lainnya. 5. Pembuatan kerajinan bahan limbah organik mengikuti tahap-tahap proses dan teknik yang unik pada setiap jenis bahan alamnya. 6. Prinsip pengolahan limbah terdiri dari reduce, reuse dan recycle. 7. Desain berkelanjutan (sustainable design) yang dikemukakan oleh Victor Papanek terdiri dari 6 tata kelola desain yaitu; method, assosiation, aesthetic, need, telesis, dan use. 8. Modifikasi adalah merubah, menggayakan, menambah/ menyederhanakan bentuk, memadukan aneka bahan, mengatur ulang komposisi warna, motif, dapat pula menciptakan hal baru yang sangat berbeda dari asalnya.

9. Kemasan merupakan sentuhan akhir dari sebuah proses pembuatan produk kerajinan. Kemasan dapat disiapkan sebagai karya untuk pameran dan sebagai karya untuk dipasarkan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook